• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN LAPORAN KERJA PRAKTEK. diambil adalah Prosedur Pelatihan Jahit Di Unit Produksi PT Apparel One

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV PEMBAHASAN LAPORAN KERJA PRAKTEK. diambil adalah Prosedur Pelatihan Jahit Di Unit Produksi PT Apparel One"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

38

Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini objek yang diambil adalah Prosedur Pelatihan Jahit Di Unit Produksi PT Apparel One Indonesia Semarang. Dilaksanakan selama 30 hari kerja dimulai pada tanggal 15 April 2019 sampai 15 Mei 2019, kegiatan Kuliah Kerja Praktek yang dilakukan di PT Apparel One Indonesia penulis di tugaskan di bagian training center. Pada bagian ini, penulis diberikan tugas untuk :

1. Membantu membuat data absensi peserta pelatihan jahit, kegiatan yang rutin dan wajib dilakukan peserta pelatihan jahit melakukan absensi sebelum memulai kegiatan pelatihan.

2. Membantu Mengawasi kegiatan pelatihan jahit , kegiatan mengawasi peserta pelatihan berkaitan dengan norma dan tata tertib yang ada di perusahaan seperti, mengawasi proses pembelajaran menjahit, peserta pelatihan harus memakai masker , peralatan kerja, tertib dalam bekerja dan menggunakan pengaman mesin agar meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.

3. Membantu merekap data Penilaian kepada peserta pelatihan jahit, penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

(2)

menganalisis, dan mengevaluasi tentang proses dan hasil belajar peseta pelatihan jahit yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Selama kegiatan Kuliah Kerja Praktek, penulis mendapatkan bimbingan langsung dari tenaga pelatihan jahit, manajer serta para karyawan di bagian lain seperti staff Gudang, staff HRD (personalia). Selama mengikuti Kuliah Kerja Praktek penulis juga memperoleh data mengenai penerapan pelatihan dan pengembangan yang menjadi objek penelitian penulis.

Berikut dokumentasi kegiatan kerja praktek di PT Apparel One Indonesia sebagai berikut :

Gambar 4.1 Kegiatan Kerja Praktek PT Apparel One Indonesia

Penulis sedang membantu merekap data absensi dan nilai

Sumber : PT Apparel One Indonesia.

(3)

4.1.1 Latar Belakang Diadakannya Pelatihan jahit karyawan Pada PT Apparel One Indonesia

PT Apparel One Indonesia melaksanakan adanya pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan perkembangan karyawan, memperbaiki produktifitas, kualitas dan efektifitas kerja karyawan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan efisien. Oleh karena itu untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan karyawan, PT Apparel One Indonesia melakukan program pelatihan jahit di unit produksi.

Pelatihan adalah suatu proses sistematis yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan ketrampilan individu, kemampuan, dan pengetahuan serta sikap karyawan. Hal tersebut akan mampu merubah perilaku karyawan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Dalam program pelatihan PT Apparel One Indonesia melakukan pelatihan jahit garment unit produksi yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas, kualitas, dan efektifitas kerja karyawan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan efisien. Selain itu perusahaan juga diharapkan mampu untuk mengurangi masalah-masalah yang ada di perusahaan sehingga PT Apparel One Indonesia mampu menyelesaikan target tepat waktu, selain itu karena produk yang dihasilkan dipasarkan ke

(4)

luar negeri maka untuk menjaga kualitas produk dulakukan pelatihan jahit pada bagian unit produksi.

4.1.2 Tujuan & Manfaat Pelatihan Jahit Karyawan PT Apparel One Indonesia

Tujuan pelatihan jahit di unit produksi PT Apparel One Indonesia adalah untuk meningkatkan perkembangan karyawan, memperbaiki produktifitas, kualitas dan efektifitas kerja karyawan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan efisien. Oleh karena itu untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan karyawan, PT Apparel One Indonesia melakukan program pelatihan jahit di unit produksi.

Adapun tujuan pelatihan karyawan di PT Apparel One Indonesia adalah :

1. Produktifitas kerja

PT Apparel One Indonesia dalam melaksanakan pelatihan karyawan tidak ditunjukkan pada tenaga kerja yang masih baru saja, namun juga tenaga yang sudah lama. Ini dimaksudkan agar meningkatkan kemampuan tenaga kerja yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab karyawan itu sendiri. Dengan adanya pelatihan, karyawan mampu meningkatkan kemampuan yang lebih tinggi sehingga mendapatkan hasil yang baik secara kualitas dan kuantitas terhadap nilai produk.

(5)

2. Efisiensi

Dengan adanya program pelatihan karyawan di PT Apparel One Indonesia maka diharapkan mampu untuk mengurangi masalah- masalah yang ada di perusahaan. Efesiensi sangat diperlukan untuk meningkatkan tenaga kerja, waktu, bahan baku, dan mengurangi arusnya mesin-mesin pemborosan, serta biaya produksi menjadi relatif kecil sehingga bisa memenuhi target perusahaan.

3. Kerusakan

Dengan adanya program pelatihan karyawan di PT Apparel One Indonesia diharapkan mampu meningkatkan keahlian serta ketrampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kerusakan produk, kerusakan peralatan, dan kerusakan mesin.

4. Kecelakaan kerja

PT Apparel One Indonesia melakukan program pelatihan karyawan dengan tujuan untuk membantu karyawan mendapatkan ketrampilan dan disiplin kerja, serta meningkatkan keamanan sehingga mengurangi kecelakaan kerja dan kesalahan pada saat proses produksi.

5. Kualitas

Dengan adanya program pelatihan karyawan di PT Apparel One Indonesia diharapkan karyawan mampu memberikan kualitas terbaik untuk meningkatkan produktifitas. Sehingga mampu meningkatkan

(6)

dan mampu memberikan kualitas yang terbaik untuk nama perusahaan, dimana pemberian yang efisisen akan mempengaruhi nilai produk dimata konsumen.

6. Moral

PT Apparel One Indonesia melakukan pelatihan karyawan dengan maksud untuk meningkatkan moral karyawan agar menjadi lebih baik, hal ini bertujuan untuk mendapatkan keahlian dan ketrampilan khusus yang sesuai dengan pekerjaannya sehingga sikap karyawan untuk bekerja menjadi meningkat dan percaya diri.

7. Karier

Dengan adanya pelatihan karyawan PT Apparel One Indonesia karyawan dapat meningkatkan keahlian dan ketrampilan agar karyawan mampu membantu pelaksanaan rencana kegiatan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini berpengaruh terhadap masa depan karyawan terutama dalam hal posisi karier.

8. Konsumen

PT Apparel One Indonesia selalu memberikan yang terbaik untuk konsumen terutama dalam hal kualitas produk, dengan adanya pelatihan karyawan, maka diharapkan karyawan mampu meningkatkan kualitas dan produktifitas dengan sebaik-baiknya agar konsumen merasa puas dengan bararang atau produk yang diberikan oleh perusahaan.

(7)

Manfaat pelatihan jahit di unit produksi PT Apparel One Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Menemukan potensi

Dengan adanya pelatihan karyawan maka perusahaan akan berharap menemukan potensi siapa saja karyawan yang memiliki daya ketrampilan yang baik dan mempunyai kemampuan yang baik pula.

2. Meningkatkan produktifitas

Dalam upaya pelatihan karyawan yang efektif dan berjalan dengan lancar, perusahaan berharap karyawan akan meningkatkan kinerja produktifitas dan kualitas dengan sebaik-baiknya.

3. Mengurangi pengawasan

Dengan adanya pelatihan karyawan diharapkan karyawan mampu menjalankan pekerjaan dengan baik dan menguasai materi yang telah diajarkan, sehingga dapat mengurangi pengawasan terhadap tenaga kerja lainnya.

4.1.3 Proses pelatihan karyawan

Pelatihan kepada karyawan sangat penting dilakukan oleh semua perusahaan. Proses pelatihan karyawan yang baik dan tepat akan mendapatkan dampak positif kepada perusahaan, hal ini juga dilakukan oleh PT Apparel One Indonesia. Dengan harapan pelatihan karyawan dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan kualitas produk yang dihasilkan.

(8)

Adapun proses dalam melaksanakan pelatihan karyawan bagi Sumber Daya Manusia di PT Apparel One Indonesia dapat dilihat pada gambar bagan alur sebagai berikut :

Gambar 4.2

Bagan alur proses pelatihan jahit PT Apparel One Indonesia

Sumber : PT Apparel One Indonesia Keterangan :

1. Analisis kebutuhan pelatihan ( training need analiysis )

Dalam hal ini PT Apparel One Indonesia memerlukan fase penilaian yang ditandai dengan satu kegiatan utama yaitu analisis kebutuhan pelatihan. Dimana analisis kebutuhan pelatihan ini sebagai salah satu upaya identifikasi terhadap calon karyawan pelatihan.

Adapun tahapan pelatihan jahit yang ada pada PT Apparel One Indonesia sebagai berikut :

a. Peserta yang datang di data untuk mengisi formulir pada bagian informasi

b. Setelah pengisian, peserta langsung diantar ke klinik untuk cek kesehatan

PELATIHAN ANALISIS

KEBUTUHAN

IMPLEMENTASI PELATIHAN

EVALUASI PELATIHAN

(9)

c. Hasil tes kesehatan menentukan bahwa calon peserta dapat mengikuti pelatihan. Dan setelah hasilnya bagus peserta di serahkan langsung kepada pihak bagian training

d. Setelah itu, peserta calon pelatihan melakukan pengisian syarat- syarat kebutuhan pelatihan yang nantinya akan diserahkan ke bagian unit departemen

e. Selanjutnya, mengikuti tes perusahaan dalam hal ini perusahaan melakukan tes seleksi karyawan baru

f. Peserta yang telah melewati tahap tes seleksi, ketika peserta lolos ke perusahaan tersebut akan lebih di trial kembali.

g. Tahap selanjutnya peserta dipersilahkan mengikuti pelatihan jahit selama 10 hari maksimal 22 hari.

h. Mengikuti sosialisasi dari perusahaan selama mengikuti pelatihan.

i. Setelah mengikuti pelatihan jahit dan peserta dinyatakan sudah mahir maka peserta di tes kembali di dalam perusahaan bagian unit produksi bagi peserta yang lolos akan langsung di rekrut oleh perusahaan melalui manajer personalia (HRD), dan bagi peserta yang belum lolos akan di evaluasi kembali oleh trainer.

(10)

2. Perencanaan dan pembuatan desain pelatihan

Dalam hal ini PT Apparel One Indonesia melakukan perencanaan dan pembuatan desain pelatihan perencanaan tentang prosedur materi pelatihan sangat perlu guna memperlancar kegiatan pelatihan.

Sedangkan Desain pelatihan sendiri adalah esensi dari pelatihan, karena pada tahap ini bagaimana PT Apparel One Indonesia mampu bahwa pelatihan akan dilaksaksanakan dengan menetapkan metode dan tahapan pelatihan yang ada di perusahaan.

3. Implementasi pelatihan

Tahap berikutnya untuk membentuk sebuah kegiatan pelatihan yang efektif PT Apparel One Indonesia melakukan implementasi dari program pelatihan. Dimana PT Apparel One Indonesia mdlakukan kegiatan metode pembelajaran seperti antara diskusi perorangan. Dengan adanya program pelatihan maka diharapkan mampu memberikan pemahaman yang memungkinkan untuk membantu meningkatkan kinerja karyawan pada saat pelatihan.

4. Evaluasi pelatihan

Dalam hal ini penting untuk selalu melakukan evaluasi pelatihan disetiap kegiatan. Seperti yang dilakukan PT Apparel One Indonesia evaluasi pelatihan selalu ditekankan untuk memastikan keberhasilan kegiatan tersebut. Dengan mengevaluasi tahap awal perencanaan seperti

(11)

pemeilihan program dan tahapan pelatihan, maka hal ini sangat perlu untuk memastikan bahwa pelatihan yang telah dilakukan berhasil mencapai tujuan ataukah justru sebaliknya.

4.1.4 Metode-metode pelatihan Jahit karyawan PT Apparel One Indonesia

1. Metode-metode pelatihan karyawan

Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pada karyawan, setiap perusahaan mempunyai metode tertentu. Seperti yang ada di PT Apparel One Indonesia dimana metode yang digunakan adalah metode On the Job Training , Off the Job Training dan simulasi atau praktis dalam metode ini karyawan dilatih dan dikembangkan tentang pekerjaan baru dengan supervisi trainer yang berpengalaman.

Adapun macam-macam metode yang diberikan oleh PT Apparel One Indonesia antara lain :

1. Metode On the Job Training a. Choaching

Dalam hal ini seorang atasan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada karyawan dalam pelaksanaan kerja rutin mereka.

Sebagai contoh di PT Apparel One Indonesia seorang atasan bagian produksi melakukan instruksi kepada seluruh karyawan bagaimana melakukan proses produksi secara step by step.

(12)

b. Rotasi Jabatan

Dalam rotasi jabatan ini karyawan di tuntut untuk selalu disiplin, PT Apparel One Indonesia melakukan rotasi karyawan agar menjadikan sarana evaluasi terhadap kinerja karyawan tersebut.

Selain itu rotasi ini diyakinkan dapat meningkatkan produktifitas kerja, dan mendapatkan pengalaman baru yang sesuai dengan potensinya. Sebagai contoh PT Apparel One Indonesia melakukan rotasi karyawan yang semula ditempatkan di bagian mekanik akan di rotasi dibagian injection dan bagian quality akan ditempatkan di bagian desaign. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas kerja yang lebih baik.

c. Penugasan khusus

Dalam pemilihan penugasan sementara ini seorang karyawan diberikan penempatan pada posisi tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan. Sebagai contoh di PT Apparel One Indonesia dimana karyawan yang menjabat sebagai manajer di bagian produksi mendapatkan tugas jangka panjang di luar negeri tepatnya di wilayah union chemicar osaka, jepang untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh atasan

(13)

d. Latihan instruksi pekerjaan

Dalam metode ini PT Apparel One Indonesia memberikan beberapa latihan instruksi seperti penyajian materi kepada karyawan yang di lakukan oleh trainer. Seorang trainer dituntut untuk dapat bertindak secara efektif dan efisien agar seluruh materi dapat di salurkan atau ditransfer oleh peserta pelatihan agar dapat memamhami keseluruhan materi yang diberikan.

e. Magang

Dalam metode ini karyawan baru dibantu untuk terus belajar dari karyawan yang lama atau sudah berpengalaman, PT Apparel One Indonesia memegang teguh terhadap nilai kinerja terhadap karyawan.

Oleh karena itu metode magang ini diharapkan dapat memberikan bekal dan pengalaman lebih pada karyawan baru.

Sebagai contoh di PT Apparel One Indonesia dimana karyawan bagian produksi mendapatkan bekal magang, tujuannya agar karyawan tersebut mendapatkan keahlian dalam hal ketrampilan.

2. Metode Off the Job Training

Pelatihan yang dilakukan diluar jam kerja, atau memerlukan waktu khusus.

(14)

 Kuliah klasikal

Kuliah klasikal di PT Apparel One Indonesia, perusahaan memberikan kesempatan jika ada karyawan yang ingin melanjutkan ke perguruan yang lebih tinggi, sehingga mendapatkan pelatihan-pelatihan secara eksternal.

3. Metode Simulasi atau praktis

Pelatihan yang dilakukan pada saat jam kerja atau diluar jam kerja.

 Pelatihan laboraturium yang dilakukan untuk tes warna apakah

fabric atau kain yang digunakan mudah luntur atau tidak.

 Pelatihan vestibul untuk mekanik yang membongkar pasang

mesin jahit untuk pelatihan perbaikan mesin

 Permainan bisnis untuk operator yang di latih untuk efisiensi

produk. Yang dihitungkan dengan waktu yang diperlukan.

 Permainan peran yang biasanya dilakukan untuk bagian adm

sewing yang bermain peran sebagai grup lider, sehingga dapat melatih adm untuk menjadi grup lider sewing ( jahit )

4.2 Kendala-kendala dalam pelatihan Jahit Karyawan PT Apparel One Indonesia

Kendala pelatihan yang dilaksanakan selalu ada dan kita harus selalu berusaha membenahi pengaruh kendala - kendala tersebut. Kendala pelatihan akan menghambat kelancaran pelaksanaan pelatihan sehingga sasaran yang

(15)

ingin di capai kurang memuaskan. Kendala - kendala yang sering menghambat biasanya bersangkutan dengan peserta pelatihan, materi pelatihan, dan instruktur atau tenaga pelatih, serta fasilitas pengembangan.

a. Peserta pelatihan

Peserta memiliki latar belakang yang berbeda seperti pendidikan, pengalaman kerja, dan usia. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat kelancaran pelaksanaan pelatihan karena daya tangkap, pola pikir, dan daya nalar yang berbeda – beda.

b. Materi pelatihan

Kurikulum yang diajarkan terkadang kurang serasi dan menyimpang serta tidak sistematis dalam mencapai sasaran yang diinginkan oleh pekerjaan yang bersangkutan.

c. Instruktur atau pelatih

Pelatih yang ahli dan cakap mentransfer ilmu dalam pelatihan sulit didapat. Akibatnya, sasaran yang diinginkan tidak bisa dicapai.

d. Fasilitas Pengembangan

Fasilitas pelatih dengan sarana dan prasarana yang ada kurang akan menghambat kelancaran pelaksanaan pelatihan.

(16)

4.3 Solusi Dari Kendala Pelatihan Jahit Karyawan PT Apparel One Indonesia

Berkaitan dengan kendala diatas, solusi yang dapat diberikan untuk meminimalisir resiko adalah sebagai berikut :

a. Berkaitan dengan peserta pelatihan, bagi peserta yang kurang mampu dalam ketrampilan maupun daya tangkap akan dipantau lebih dan terdapat kebijakan yang diberikan. Misalnya dibantu dalam menyelesaikan tugas dan bagi peserta yang cepat dalam menyelesaikan materi akan diperbantukan dalam kelas produksi.

Trainer juga lebih menyemangati peserta dengan motivasi dan dukungan agar peserta semangat dalam melakukan pelatihan.

b. Berkaitan dengan materi atau kurikulum, pada pelatihan jahit telah disesuaikan dengan standart garment. Memberikan jenis konsep materi berupa definisi atau pengertian, tujuannya agar peserta pelatihan paham dan dapat membedakan, dapat menunjukan unsur dan ciri materi sehingga dapat merespon pembelajaran yang telah di sampaikan.

c. Berkaitan dengan pelatih, diharuskan mampu dalam mentransfer ilmu kepada peserta, dan untuk lebih mempermudah modul pembelajarannya. Trainer juga bisa melakukan metode pembelajaran dengan cara diskusi antar perorangan dan melakukan umpan balik, hal ini bertujuan untuk memberikan

(17)

pemahaman terhadap karyawan agar dapat memahami konsep pelatihan. Memberikan materi yang harus dihafal, memberikan soal-soal untuk mengingat kembali, dan memberikan latihan atau praktek.

d. Berkaitan dengan fasilitas Ketika terdapat fasilitas pelatihan yang kurang memadai, misalnya jarum jahit, kain atau benang, harus segera meminta bagian gudang materi pelatihan sehingga proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien.

Gambar

Gambar 4.1  Kegiatan Kerja Praktek   PT Apparel One Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

2. Hilangnya adab di dalam umat. Bangkitnya pemimpin-pemimpin yang ticfak memenulii syarat kepemimpinan yang absah dalam umat I slam, yang tidak memiliki

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang dan perputaran modal kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan, sedangkan rasio

Gejala klinis muntah dan penurunan kesadaran mempunyai hubungan dengan tekanan tinggi intrakranial sehingga dapat digunakan sebagai deteksi dint pada pasien

terhadap kondisi ikan berdasarkan skor pada konsentrasi 8% asap cair Pada Grafik 4 menunjukkan bahwa kua- litas ikan segar dari asap cair pada konsen-trasi 8% yang optimal

Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Kabupaten Donggala Tahun 2013 ini bagi kami Pemerintah Donggala sebagai suatu kebijakan dalam memberikan

Tujuan penelitian ini adalah (1) Menemukan hubungan atau pengaruh dari variabel temperatur lingkungan kerja, berat badan, tingkat beban kerja terhadap denyut

Sesuai dengan kontrak Nomor: 799/PKS/ITS/2020 riset ini akan menghasilkan data digital (3D geometry dan animasi design serta operasional) serta implementasi Inovasi

[r]