PEMANFAATAN VIRTUAL BOX DALAM PRAKTIKUM ROUTING MENGGUNAKAN METODA STATIC ROUTING
Fati Gratianus Nafiri Larosa
Dosen Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Methodist Indonesia e-mail: [email protected]
ABSTRACT
RoutingPracticing, especially Routing must spent money for buying some hardware/tools.The others are consumption of electricity for all the hardware like some PC/Laptop, PC Router/Router and Switch. We have to prepare room for all the hardware we need, at least a room for building a real mini Computer Laboratory.Today, a new technology has reached progress and gives solution to answer those problems. That is a virtualized technology.Lecturers, Students and anyone who interest at Routing Practicing have opportunity to explore the router and create a variety of experiments and researches. This paper conveys the practical use of Mikrotik OS on Virtual Box to connect twoLAN’susing the routing static method.
Keywords: VirtualBox, Mikrotik, StaticRouting PENDAHULUAN
Pada setiap Program Studi yang memiliki mata kuliah Jaringan Komputer atau Praktikum Jaringan Komputer tidak bisa lepas dari berbagai peralatan jaringan (Network Tool) seperti PC/Laptop, Network Interface Card (NIC), Cable, Router, Server dan sebagainya. Semua peralatan tersebut harus tersedia dalam Laboratorium Komputer atau Laboratorium Jaringan Komputer.
Seperti diketahui bersama, bahwa tidak semua Program Studi mampu menyediakan peralatan yang lengkap mengingat keterbatasan dana.
Peralatan-peralatan tersebut cukup mahal dan tentu membutuhkan energi listrik yang tidak sedikit.
Akibatnya, Dosen memiliki kesulitan dalam menyampaikan praktikum Jaringan Komputer yang cukup lengkap dan bervariasi, di antaranya adalah Praktikum Routing.Mahasiswa juga menjadi terkendala dalam mempelajari atau memperdalam Praktikum Routing.
Saat ini, Laptop sudah menjadi kebutuhan pada Dunia Pendidikan.Banyak Dosen dan Mahasiswa memiliki Laptop pribadi yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan Praktikum Routing.Dari sisi Software juga sekarang sudah tersedia Simulasi Routing dan Virtualisasi.
Sebagai implementasi Praktikum Routing tersebut, maka dalam penelitian ini dipergunakan Virtual Box sebagai media pembelajaran untuk
menyediakan lingkungan virtual (Virtual Environment) untuk beberapa Sistem Operasi seperti Windows Server 2003, Windows XP, Linux Debian 6 dan Mikrotik OS. Mikrotik OS akan bertindak sebagai Router untuk interkoneksi berbagai subnet yang akan ada.
Virtual Machine
Virtual Machine merupakan software yang menyerupai mesin (misal:komputer) yang dapat menjalankan program layaknya seperti mesin fisik sesungguhnya [1]. Virtual Machine sebagai Guest OS yang ditempatkan pada Host OS.
Virtual Machine sangat bermanfaat karena:
- Menjalankan berbagai Sistem Operasi secara simultan
- Instalasi Software yang lebih mudah - Pengujian/Testing dan Recovery/Pemulihan
dari bencana mis: di-clone
- Konsolidasi Infrastruktur (penghematan biaya hardware dan listrik) [4]
Virtual Box
Virtual Box, salah satu aplikasi virtualisasi, di mana dapat di-install pada komputer baik yang berbasis Intel maupun AMD, apapun Sistem Operasinya. Apakah Windows, Mac, Linux atau Solaris. Virtual Box mengembangkan kemampuan komputer sehingga dapat menjalankan berbagai
Sistem Operasi (di dalam berbagai Virtual Machine) pada waktu yang bersamaan.Pembaca dapat meng-install dan menjalankan berbagai Sistem Operasi sebanyak yang dikehendaki,
berdampingan dengan aplikasi
lainnya.Keterbatasan secara praktisnya adalah Disk Space dan Memory [4].
Kehadiran Virtual Box sangat berarti karena memberi solusi yang sangat murah untuk mempelajari berbagai Sistem Operasi dan Jaringan Komputer.Tidak perlu ada hardware yang banyak dan mahal untuk belajar Jaringan Komputer.Dan ini menjadi solusi bagi Sekolah atau Kampus untuk mendorong peserta didik agar lebih menggali Jaringan Komputer tanpa harus terlalu bergantung pada Laboratorium Komputer.Bisa dikatakan Laptop atau PC yang telah di-install Virtual Box berubah menjadi Miniatur Laboratorium Komputer.
Beberapa fitur utama Virtual Box adalah:
- Portabel
- Tidak membutuhkan Hardware Virtualisasi - Dukungan hardware banyak
- Remote Desktop Protocol
- Sharing Folder, Resolusi Video otomatis, 3D Virtualisasi, dsb [4]
Mikrotik Router OS
Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang mampu membuat PC berbasis Intel/AMD mampu melakukan fungsi Router, Bridge, Firewall, Bandwidth Management, Wireless AP & Client dan masih banyak fungsi lainnya. Mikrotik dapat melakukan hampir semua fungsi networking dan juga beberapa fungsi server [1].
Static Routing
Static RoutingTable berisi informasi yang diinput secara manual.Administrator harus menginput rute untuk setiap tujuan/destinasi ke dalam suatu tabel (tidak update otomatis).Static Routing cocok digunakan untuk internet kecil atau internet percobaan [2].
METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Jaringan
Jaringan dirancang ke dalam 3 kelompok LAN seperti Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Perancangan Jaringan R1, R2 dan R3 terhubung secara Static Routing.
Tabel 1 Static Routing Table
Source Destination Next Hoop
(Gateway) 192.168.1.0/24
(R1)
192.168.2.0/24 192.168.10.2/24 192.168.3.0/24 192.168.10.2/24 192.168.20.0/24 192.168.10.2/24 192.168.2.0/24
(R2)
192.168.1.0/24 192.168.20.2/24 192.168.3.0/24 192.168.20.2/24 192.168.10.0/24 192.168.20.2/24 192.168.3.0/24
(R3)
192.168.1.0/24 192.168.10.1/24 192.168.2.0/24 192.168.20.1/24
Skenario Virtual Machine
Berdasarkan Perancangan Jaringan akan dibuat beberapa Virtual Machine sebagai Guest OS:
- Windows Server 2003 sebagai Web Server - Windows XP, di-clone sehingga terdapat tiga
Windows XP sebagai Client - Linux Debian 6, sebagai File Server
- Mikrotik 5.25, di-clone sehingga terdapat tiga Router.
Windows 7 yang dipergunakan adalah Sistem Operasi yang telah tersedia pada Laptop (Host OS).
Skenario Pengujian
Pengujian yang dilakukan adalah:
- ping antar PC/Server - tracert antar PC/Server
- akses halaman web yang disediakan Windows Server 2003
- akses folder sharing yang disediakan Linux Debian 6
IMPLEMENTASI Instalasi Virtual Box
Pada saat tulisan ini dibuat, Virtual Box yang dipergunakan adalah “VirtualBox-4.2.10-84104- Win.exe” yang di-install pada Laptop yang memiliki Sistem Operasi Windows 7 Ultimate SP1, Memory 3 GB dan HD 320 GB.
Setelah di-install, maka tampilannya seperti Gambar berikut.
Gambar 2. Virtual Box Manager VirtualBox Host-Only Network
Agar Laptop dan Virtual Machine dapat saling berkomunikasi, diaktifkan/enabled VirtualBox Host-Only Network pada Network Connection yang terdapat pada Window 7 seperti yang terlihat pada Gambar berikut.
Gambar 3. Enable VirtualHost-Only Network Konfigurasi IP Address-nyaadalah
IP Address : 192.168.3.2 Subnet mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 192.168.1.254 Preferred DNS server : 192.168.1.252
Pembuatan Virtual Machine
Kemudian dipersiapkansemua file ISO yang dibutuhkan, baik Windows Server 2003, Windows XP, Linux Debian 6 dan Mikrotik 5.25 ke dalam hardisk komputer/laptop, yakni:
File ISO Windows Server 2003 (2k3se.iso)
File ISO Windows XP (xpprosp3.iso)
File ISO Linux Debian6 (debian6.iso)
File ISO Mikrotik 5.25 (mikrotik525.iso)
Gambar 4. Kumpulan File ISO Windows Server 2003
Untuk membuat Virtual Machine yang baru, klik tombol New pada Toolbar. Misalnya membuat mesin Windows Server 2003. Lihat Gambar 5.
Gambar 5. Virtual Machine untuk Windows Server 2003
Tentukan ukuran Memory, misalnya 512 MB, lalu klik Next, pilih Create a virtual hard drive now, klik tombol Create. Kemudian pilih tipe file hard drive yakni VHD (Virtual Hard Drive), klik Next, lalu pilih saja Dynamically allocated, lalu klik Next, tentukan ukuran VHD (misalnya 5 GB), lalu klik Create.
Kemudian klik Setting, lalu pada bagian Storage, pilih Empty pada Storage Tree (lihat Gambar 6), lalu pilih Choose Virtual CD/DVD
disk file (klik icon CD di sebelah kanan), diarahkan ke lokasi/folder penyimpanan file 2k3se.iso.
Gambar 6. Virtual CD/DVD masih Empty Klik pada bagian Network, pada Adapter 1, pilih tombol Drop Down list Attached to: Host- only Adapter, lalu pada Name VirtualBox Host- Only Ethernet Adapter (lihat Gambar 7). Klik Advanced, pastikan Adapter Type adalah PCnet- Fast III (Am79C973), lalu klik OK.
Gambar 7. Adapter 1 Windows Server 2003 Windows XP
Lakukan hal yang sama untuk pembuatan Virtual Machine untuk Windows XP dengan Memory 256 MB dan ukuran VHD 5 GB.Pada bagian Network, dikonfigurasi seperti Gambar 7 File iso yang dipakai adalahxpprosp3.iso.
Linux Debian 6
Pembuatan Virtual Machine untuk Linux Debian 6, dengan Memory 512 MB dan ukuran VHD 5 GB.Pada bagian Network, dikonfigurasi seperti Gambar 7. File iso yang dipakai adalah debian6.iso.
Mikrotik 5.25
Pembuatan Virtual Machine untuk Linux Debian 6, dengan Memory 64 MB dan ukuran
VHD 512MB. Pada bagian Network, dikonfigurasi Adapter 1 seperti Gambar 8 dan Adapter 2 seperti Gambar 9 File iso yang dipakai adalah debian6.iso
Gambar 8. Adapter 1 Mikrotik 5.25
Gambar 9. Adapter 2 Mikrotik 5.25 Instalasi OS pada Virtual Machine
Untuk melakukan instalasi, klik tombol Start pada Toolbar, lalu muncul tahapan-tahapan instalasi layaknya di PC/Laptop.
Saat instalasi Linux Debian 6, pastikan service File Server (Samba) terpilih sehingga terinstall untuk kebutuhan Sharing.
Windows XP dan Mikrotik 5.25 di-clone masing-masing sebanyak dua kali, dengan memberi tanda centang pada Reinizialize the MAC address of all network cards.
Sesuai denganPerancangan Jaringan, dibutuhkan 3 Router. R1 dan R2 cukup yang memiliki dua interface ethernet. R3 sebagai Router utama, memiliki tiga interface ethernet, sehingga Network Adapter 3 harus diaktifkan.
Gambar 10. Clone Virtual Machine Konfigurasi Jaringan
Konfigurasi Windows Server 2003
Windows Server dikonfigurasi seperti berikut:
IP Address : 192.168.1.252 Subnet mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 192.168.1.254 Preferred DNS server : 192.168.1.252
Kemudian di-install Active Directory (melalui menu Run > dcpromo) dengan nama domain gpv.edusehingga menjadi Server untuk manajemen user terpusat [5].
Selain itu, juga di-install Internet Information Services (IIS) agar Windows Server 2003 tersebut menjadi Web Server.Website yang dibuat www.hariyanto.com.
Konfigurasi Windows XP Client dikonfigurasi seperti berikut:
IP Address : 192.168.2.1 Subnet mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 192.168.2.254 Preferred DNS server : 192.168.1.252
Windows XP hasil Cloning, Computer Name- nya diganti menjadi Client2 dan Client3.
Client2 dikonfigurasi seperti berikut:
IP Address : 192.168.2.2 Subnet mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 192.168.2.254 Preferred DNS server : 192.168.1.252 Client3 ini dikonfigurasi seperti berikut:
IP Address : 192.168.3.1 Subnet mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 192.168.3.254 Preferred DNS server : 192.168.1.252 Konfigurasi Linux Debian 6
Saat muncul Welcome Screen, login menggunakan user yang telah dibuat pada instalasi.User tersebut adalah user biasa, bukan user level tertinggi [3].
Linux Debian 6 dikonfigurasi seperti berikut:
IP Address : 192.168.1.253 Subnet mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 192.168.1.254 Preferred DNS server : 192.168.1.252
Pengaturannya bisa secara Text melalui Terminal atau GUI. Melalui terminal, login sebagai root, dengan perintah su, akan diminta menginput password root. Lalu ketik perintah gedit /etc/network/interfaces, kemudian pada bagian bawah tambahkan text berikut ini
Gambar 11. Konfigurasi IP secara Text Bila melalui GUI, dapat diakses dari menu System > Preferences > Network Connections.
Klik tab Wired, klik Add, ketik nama ethernet-nya mis: eth0 atau eth1, kemudian klik Ipv4 Settings, pada Method klik Manual, klik Add, lalu input nilainya seperti Gambar 12 berikut. Kemudian Linux Debian 6, di-restart saja.
Gambar 12. Konfigurasi IP secara GUI Pada Desktop Linux Debian 6 terdapat folder user’s Home, dan di dalamnya dibuat folder baru
dengan nama sharing dan umi. Kemudian masuk ke Terminal, login sebagai su, ketik perintah gedit /etc/samba/smb.conf. Lalu tambahkan text berikut ini:
Gambar 13. Konfigurasi Samba
Setelah di-Save, ketik perintah smbpasswd -a user, ketik New SMB Password dan Retype SMB Password.Maksudnya adalah user login dijadikan sebagai user samba untuk mengakses folder yang di-sharing pada Linux Debian 6.
Restart Service Samba dengan perintah /etc/init.d/samba restart.
Konfigurasi Mikrotik 5.25
Setelah di-clone, maka terdapat tiga Mikrotik sebagai Router dan masing-masing harus:
Ganti nama Router
Konfigurasi IP Address
Konfigurasi IP Route
Untuk Mikrotik 5.25 (R1), login sebagai admin, password kosong. Ketik perintah berikut:
system identity set name=R1
ip address add address=192.168.1.254 netmask=255.255.255.0 interface=ether1
ip address add address=192.168.10.1 netmask=255.255.255.0 interface=ether2
/ip route add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=192.168.10.2
/ip route add dst-address=192.168.3.0/24 gateway=192.168.10.2
/ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway=192.168.10.2
ip address print
ip route print
Gambar 14. IP Address & IP Route R1 Untuk Mikrotik 5.25 (R2), login sebagai admin, password kosong. Ketik perintah berikut:
system identity set name=R2
ip address add address=192.168.2.254 netmask=255.255.255.0 interface=ether1
ip address add address=192.168.20.1 netmask=255.255.255.0 interface=ether2
/ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=192.168.20.2
/ip route add dst-address=192.168.3.0/24 gateway=192.168.20.2
/ip route add dst-address=192.168.10.0/24 gateway=192.168.20.2
ip address print
ip route print
Gambar 15. IP Address & IP Route R2 Untuk Mikrotik 5.25 (R3), login sebagai admin, password kosong. Ketik perintah berikut:
system identity set name=R3
ip address add address=192.168.10.2 netmask=255.255.255.0 interface=ether1
ip address add address=192.168.3.254 netmask=255.255.255.0 interface=ether2
ip address add address=192.168.20.2 netmask=255.255.255.0 interface=ether3
/ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=192.168.10.1
/ip route add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=192.168.20.1
ip address print
ip route print
Gambar 16. IP Address & IP Route R3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Selesai konfigurasi seluruh jaringan, maka dilakukan pengujian (test).Selama pengujian Firewall pada semua node di-nonaktifkan.
Ping
Dari Windows Server 2003 (192.168.1.252) melakukan ping ke Windows XP-1 (192.168.2.1) dan ke Windows XP-3 (192.168.3.1). Hasilnya seperti yang tampak pada Gambar 17.
Gambar 17. Hasil ping ke 192.168.2.1 dan ping ke 192.168.3.1
Dari Windows XP-2 (192.168.2.2) melakukan ping ke Linux Debian 6 (192.168.1.253) dan ke Windows 7 (192.168.3.2). Hasilnya seperti yang tampak pada Gambar 18.
Gambar 18. Hasil ping ke 192.168.1.253 dan ping ke 192.168.3.2
Tracert
Dari Windows Server 2003 (192.168.1.252) melakukan tracert ke Windows XP-1 (192.168.2.1) dan ke Windows XP-3 (192.168.3.1).Hasilnya seperti yang tampak pada Gambar 19.
Gambar 19. Hasil tracert ke 192.168.2.1 dan ping ke 192.168.3.1
Dari Windows XP-2 (192.168.2.2) melakukan tracert ke Linux Debian 6 (192.168.1.253) dan ke Windows 7 (192.168.3.2).Hasilnya seperti yang tampak pada Gambar 20
Gambar 20. Hasil tracert ke 192.168.1.253 dan ping ke 192.168.3.2
Akses Halaman Web
Windows Server 2003 telah menyediakan website yaitu www.hariyanto.com.Kemudian di akses oleh Windows XP-2 dan Windows 7.Pada Web Browser pengakses dipastikan telah dikonfigurasi Proxy Server yaitu 192.168.1.252 dan port 80 (lihat Gambar 21).Hasilnya seperti yang tampak pada Gambar 22 dan Gambar 23.
Gambar 21. Proxy Server
Gambar 22 Website diakses Windows XP-2
Gambar 23 Website diakses Windows 7 Akses Folder Sharing
Linux Debian 6 telah menyediakan dua folder yang bisa dipakai bersama yaitu “sharing” dan
“umi”.Kemudian diakses oleh Windows XP-2 dan Windows 7 dengan otentikasi user samba dan password-nya (lihat Gambar 24 dan 25).Hasilnya seperti yang tampak pada Gambar 26 dan Gambar 27.
Gambar 24 Otentikasi user samba pada Windows XP-2
Gambar 25 Website diakses Windows 7
Gambar 26 Folder sharing diakses Windows XP-2
Gambar 27 Folder sharing diakses Windows 7 PENUTUP
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa Virtual Box dapat mengimplementasi Mikrotik OS 5.25 sebagai Router untuk melakukan proses Routing dengan metode Static Routing.
Dengan kesimpulan tersebut maka Dosen, Mahasiswa atau pemerhati Jaringan Komputer dapat melakukan percobaan sendiri pada PC/Laptop masing-masing tanpa membutuhkan hardware yang mahal dan biaya yang sangat relatif murah.
REFERENSI
[1] Agus Prihanto, “Prosiding Seminar Teknik Elektro dan Pendidikan Teknik Elektro (STE 2013)”, Universitas Negeri Surabaya
[2] Behrouz A. Farouzan, “Data Communications and Networking 3rd Edition”, Mc Graw Hill Higher Education [3] James Turnbull, Peter Lieverdink, Dennis
Matotek, “Pro Linux System Administration”, Apress.
[4] Oracle VM VirtualBox User Manual, Version 4.2.10 Edition, Oracle Corporation
[5] Steve Seguis, “Microsoft Windows Server 2008 Administration”, Mc Graw Hill Osborne.
[6]. http://en.wikipedia.org/wiki/VirtualBox, diakses pada tanggal 24 Juni 2014, jam 12:07 AM
[7] http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:
Simple_Static_Routing, diakses pada tanggal 28 Juni 2014, jam 7:48 PM