Kebijakan OJK dalam Pengembangan Inklusi Keuangan melalui
Pembiayaan Mikro
Seminar Nasional Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FOSSEI)
oleh :
Luci Irawati
Deputi Direktur OJK
Aset Keuangan Syariah Global
(dalam milyar USD)
Faktor-faktor yang diprediksi akan meningkatkan pertumbuhan keuangan syariah di tahun 2020:
1. Populasi umat Islam yang semakin meningkat.
2. Awareness terkait keuangan syariah semakin meningkat.
3. Pendapatan dan kesejahteraan umat Islam semakin meningkat sejalan.
4. Perkembangan Industri Halal Dunia yang semakin meningkat.
Source : Global Islamic Financial Report 2017
Perkembangan Positif Keuangan Syariah Global… LATAR BELAKANG (1)
ISLAMIC BANKING ASSETS
Sumber: State of the Global Islamic Economy Report2017/18
Perbankan Syariah masih mendominasi pada total aset keuangan syariah dunia....
Top Countries in Islamic Finance Assets
Source: ICD-Thomson Reuters 2016
Top Countries in Islamic Finance Assets
Source: ICD-Thomson Reuters 2017
Qatar
7th
Place
9th
Place Indonesia naik 2 peringkat, menempati urutan ke-7 pada 10
2
Negara dengan Aset Terbesar pada Keuangan Syariah
2016
2017
Posisi Keuangan Syariah Indonesia di Keuangan Syariah Global…
Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia diyakini memiliki potensi dan peran yang signifikan dalam pasar
keuangan syariah global. Selain dianggap kuat pada indikator aset keuangan syariah dan jumlah penduduk Muslim, Indonesia juga didukung dengan banyaknya Publikasi Keuangan Syariah secara global, Kelembagaan, serta Dukungan Pemerintah terhadap pengembangan sektor Keuangan Syariah…
LATAR BELAKANG (2)
5
Posisi 30 Juni 2018 Total Aset Keuangan Syariah Indonesia (dalam triliun rupiah)
Kapitalisasi Saham Syariah
Jenis Industri 2014 2015 2016 2017 Nov
2017 Perbankan Syariah 278,92 304,00 365,66 435,02 444,43 Asuransi Syariah 22,37 26,52 33,24 40,52 41,85 Pembiayaan Syariah 24,15 22,83 36,94 34,48 29,51 Lembaga Non-Bank
Syariah Lainnya 11,86 15,54 18,49 24,14 26,98
Sukuk Korporasi 7,12 9,90 11,88 15,74 17,34
Reksa Dana Syariah 11,16 11,02 14,91 28,31 32,17 Sukuk Negara 206,10 297,58 411,37 555,50 612,20
Saham Syariah 2.946,9 2.600,8 3.119,4 3.704,5 3.427,6
Per Juni 2018, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk Saham Syariah) mencapai Rp1.204,47 triliun atau USD 83,62 miliar. (Kurs Tengah BI per 29 Juni 2018 = Rp14.404,00/USD)
Industri
Total Aset
(dalam triliun rupiah danmiliar USD) Market Share Nasional Syariah (%)
Rp T USD Bn Rp T USD Bn
Perbankan 7,791.32 540.91 444.43 30.85 5,70%
IKNB 2,095.74 145.50 98.33 6.83 4,69%
Pasar Modal 4,331.42 300.71 661.71 45.94 15,28%
TOTAL 14,218.48 987.12 1,204.47 83.62 8,47%
Nov 2017 30.85 2.91 2.05 1.87 1.20 2.23 42.50
Jun-18
237.96 USD Bn IDR Tr
Pertumbuhan
(yoy) 22,41% 29,81% 26,59% 17,83%
8,47%
Market Share Keuangan Syariah Indonesia
dari Total Aset Keuangan Indonesia
✓ Dalam 5 tahun terakhir, aset keuangan syariah Indonesia telah meningkat lebih dari 2x lipat.
✓ Perubahan landscape keuangan syairah Indonesia yang tidak lagi didominasi oleh industri perbankan syariah.
✓ Industri non bank syariah juga semakin berkembang.
Perkembangan Positif Keuangan Syariah Nasional... LATAR BELAKANG (3)
2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 J U N - 1 8
P E R T U M B U H A N A S E T K E U A N G A N S Y A R I A H I N D O N E S I A Perbankan Syariah IKNB Syariah Pasar Modal Syariah
54,94%
36,90%
8,16%
Posisi 30 Juni 2018
Sektor Perbankan Syariah
168
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
13
Bank Umum Syariah
21
Unit Usaha Syariah Jumlah Rekening
Total Aset
Rp444,43 triliun
Perbankan Syariah 5,70%
Perbankan Konvensional
94,30%
Sektor
Pasar Modal Syariah
Instrumen Jumlah Nilai (Rp) Market Share Nilai Efek (%)
Saham Syariah 392 3.427,58T 52,64%
Sukuk Korporasi 91 17,34T 4,21%
Reksa Dana
Syariah 198 32,17T 6,61%
Sukuk Negara* 58 612,20T 17,83%
Total Asset IKNB Syariah
Rp98,33 triliun
63
Asuransi Syariah
47
Pembiayaan Syariah
6
Penjaminan Syariah 44
Lembaga Keuangan Mikro Syariah
8
Industri Non-Bank Syariah Lainnya
Market Share
4,69%
USD 30,85 Bn
USD 6,83 Bn
*) Sukuk Negara berada di luar pengawasan OJK
* 28 LKM Syariah merupakan program Bank Wakaf Mikro
Perkembangan Positif Keuangan Syariah Nasional... LATAR BELAKANG (4)
✓ Berkembangnya kelembagaan, jumlah nasabah dan produk
keuangan syariah.
DPK 2,27 juta
PYD 5,24 juta
Bank Syariah
Pasar Modal Syariah
IKNB Syariah
Penumpang
yang berkualitas ?
Memperbesar Qualified Customer Base
Tantangan Pengembangan Keuangan Syariah Nasional... LATAR BELAKANG (5)
Kenapa Bank
Wakaf Mikro?
Kemiskinan dan Ketimpangan : permasalahan bangsa yang berlangsung menahun...
▪ Kemiskinan dan ketimpangan adalah permasalahan bangsa yang telah berlangsung menahun.
▪ Indonesia adalah negara dengan tingkat ketimpangan nomor 4 di dunia, dimana menurut Credit Suisse (2016) menyebutkan bahwa 1% orang Indonesia menguasai 49,3% kekayaan nasional, dan 10%
menguasai 75,7% kekayaan nasional.
▪ Selain itu, berdasarkan BPS (2018), ketimpangan yang masih tinggi, yaitu pada tingkat 0,389 dimana ketimpangan terbesar berasal dari perkotaan yaitu sebesar 0,401.
▪ Hal tersebut diikuti dengan jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 25,95 juta jiwa atau sekitar 9,82%.
Sumber: Credit Suisse (2016) Badan Pusat Statistik (2018)
9
Maret 2018
8.11%
Indeks Literasi Indeks Inklusi Keuangan Syariah
11.06%
Indeks Literasi Indeks Inklusi Keuangan Umum
29.66% 67.82%
Tingkat literasi dan inklusi keuangan masih rendah
(Survey Literasi Keuangan Nasional 2016)
Menurut UU Nomor 21 tahun 2011, sejalan dengan salah satu tugas dan kewajiban OJK, yaitu meningkatkan inklusi keuangan yang salah satu tujuan inklusi keuangan dimaksud adalah untuk meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat luas, dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan pendapatan, maka dari itu OJK memfasilitasi salah satunya pendirian Bank Wakaf Mikro dengan platform Lembaga Keuangan Mikro Syariah Mewujudkan pilar Fasilitas Intermediasi dan Saluran Distribusi Keuangan dalam rangka memperluas jangkauan layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan sasaran utama : masyarakat berpendapatan rendah dan pelaku usaha mikro dan kecil
OJK selaku Dewan Nasional Keuangan Inklusif
11
“Ke depan, ekonomi nasional harus ditopang oleh ekonomi umat....”- K.H. Ma’ruf Amin
Majelis Ulama Indonesia telah mencanangkan era baru ekonomi di Indonesia, di mana sebelumnya lebih banyak menggunakan pendekatan top down, dari atas ke bawah, maka di waktu mendatang akan diperbesar pendekatan dari bawah ke atas (bottom up).
Jakarta, 22 April 2017
(Kongres Ekonomi Ummat)
Redristibusi aset
Saat ini, ekonomi syariah masih terpusat di ritel saja sedangkan pemain besar (perusahaan besar) belum banyak aware dengan ekonomi syariah
Kemitraan
Perlu dibangun kerja sama dan sinergi antar pelaku bisnis dan lembaga keuangan syariah sehingga dapat tumbuh secara bersama sama dan berkontribusi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia
Yang punya bisnis tidak paham syariah, yang paham syariah tidak punya bisnis
Memasyarakatkan ekonomi syariah Mensyariahkan ekonomi masyarakat
Arus Baru Ekonomi Indonesia...
Model
Pengembangan Pembiayaan
Mikro
Community Empowerment, Capacity Building, Financial Literacy, ZIS and Saving Culture, Productive activity
Bank Syariah
Menumbuhkan danmembina DANA
MASYARAKAT/
DPK
Lembaga Penjamin Pembiayaan
Syariah
Lembaga Pemeringkat
Independen Dana
Pemerintah Lembaga
Donor
Kementrian dan Lembaga
LKM Syariah
MBA
(Microbankingable)
Kelompok
Pemberdayaan 1 Kelompok
Pemberdayaan 2 Kelompok
Pemberdayaan 3 Zakatable
Membangun Komunitas
Linkage Model 1. Channeling 2. Executing 3. Joint Financing
Islamic Social Finance (BAZNAS dan LAZ)
EcukasiCommunity Empowerment
Direct Expansion Garantor/
Social Collateral
LKM Syariah menjadi sarana inkubator masyarakat yang
selama ini tidak terinklusi lembaga keuangan untuk dapat mempersiapkan nasabahmenuju
sektor lembaga keuangan formal yang memiliki struktur lebih
kompleks.
Sumber: Kajian DPBS OJK
Model Pengembangan Microbanking Syariah (DEP dan Linkage Model)...
Peran Strategis Pesantren dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat
14
KRITERIA PESANTREN
Peran Strategis Pesantren dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat...
Di wilayah sekitar pesantren terdapat masyarakat miskin produktif.
Pimpinan Pesantren memiliki pemahaman tentang Keuangan Syariah.
Pesantren mampu menyiapkan calon pengurus LKM Syariah yang memiliki integritas, akhlak, dan reputasi keuangan yang baik.
Pengurus LKM Syariah memiliki ghirah (spirit) dan kompetensi yang tinggi dalam pengelolaan keuangan mikro syariah (Micro Finance) dan melakukan pendampingan.
Pimpinan pesantren memiliki komitmen yang tinggi dalam membangun kesejahteraan masyarakat di lingkungan pesantren.
Pesantren memiliki social impact yang besar terhadap masyarakat (Memiliki pengajian rutin untuk masyarakat sekitar dan/atau Pimpinan Pesantren memiliki kedekatan dan berpengaruh pada masyarakat sekitar)
Pesantren di Seluruh Indonesia
✓ Peran Penting dalam
Kehidupan Masyarakat
Indonesia : Gotong Royong, Paguyuban, Tanggung Renteng, Kekeluargaan
✓ Kebutuhan
(dana sosial) yang
mempunyai potensi besar yang
memperhatikan
Kelembagaan dan Karakteristik Bank Wakaf Mikro…
Badan Hukum : Koperasi Jasa
Izin Usaha : Lembaga Keuangan Mikro Syariah
Non Deposit Taking
8Menyediakan Pembiayaan & Pendampingan
Berbasis Kelompok
Imbal Hasil Rendah, setara 3%
Tanpa Agunan
Skema Bisnis Bank Wakaf Mikro dalam Pengentasan Kemiskinan…
Pendampingan
Modal Pendirian dan Modal Kerja
Masyarakat Miskin Produktif (tanggung renteng)
Pembayaran Amanah dalam menjaga keutuhan modal awal
Donatur
LAZ
Rp
Paket Pembiayaan Pemberdayaan dan Pendampingan
Bank Wakaf Mikro ( Non Deposit Taking )
1 juta
Untuk menjalankan model bisnis Bank Wakaf Mikro, dibutuhkan …..
17
Donatur
Seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki kelebihan dana, khususnya para pengusaha dan/atau perusahaan besar yang memiliki kepedulian kepada program pemberdayaan masyarakat miskin dan pengentasan ketimpangan di Indonesia
Masyarakat Miskin Produktif
1. Masyarakat miskin yang telah mampu memenuhi kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidupnya
2. Masyarakat miskin yang sudah memiliki usaha produktif atau memiliki kemauan dan semangat untuk bekerja
3. Masyarakat miskin yang memiliki komitmen untuk mengikuti program pemberdayaan
Sebagai salah satu karaktersitik khusus BWM, fungsi PENDAMPINGAN menjadi kunci keberlanjutan Model Bisnis Bank Wakaf Mikro...
Bank Wakaf Mikro
Pendampingan
Nasabah
1) Proses Pendirian Badan Hukum dan Ijin Usaha LKM Syariah
2) Pelatihan Pengurus dan Pengelola
3) Pendampingan operasional kegiatan usaha minimal selama 6 bulan
1) Sosialisasi Konsep Pemberdayaan LKM Syariah melalui Pendampingan dan Pembiayaan
2) Pelatihan Wajib Kelompok (PWK) selama 5 hari berturut-turut
3) Pertemuan Mingguan :
Pendidikan Agama, Pengembangan Usaha dan Manajemen Ekonomi Rumah Tangga
SIAP MENGELOLA OPERASIONAL BWM
18
SIAP MENJADI MASYARAKAT PRODUKTIF
1 ) 2 )
Pembentukan dan Aktifitas Kelompok...
➢ Terpilih 1 (satu) Kelompok Nasabah yang telah lulus PWK dengan nama Kelompok Usaha Masyarakat Sekitar Pesantren Indonesia (KUMPI) yang terdiri dari 5 orang.
19
Pelatihan Wajib Kelompok (PWK)
Pertemuan Mingguan (HALMI)
➢ Dibentuk Kelompok dengan nama Halaqoh Mingguan (HALMI) yang terdiri dari 3 – 5 KUMPI.
➢ Pertemuan pertama HALMI akan dilakukan Pencairan pembiayaan.
➢ Selanjutnya dilakukan pertemuan HALMI mingguan dengan aktifitas sebagai berikut:
✓ Pembayaran angsuran mingguan.
✓ Penyampaian materi antara lain Tausyiah keagamaan, Pengembangan Usaha dan Ekonomi Rumah Tangga.
➢ Survey calon nasabah di sekitar pesantren.
➢ Seleksi calon nasabah melalui Pelatihan Wajib Kelompok (PWK) selama 5 (lima) hari dengan materi kedisiplinan, kekompakan, solidaritas dan keberanian untuk berusaha. Hal ini merupakan tahap awal proses pendampingan.
Perkembangan Bank Wakaf
Mikro
Perkembangan Bank Wakaf Mikro
dengan Platform Lembaga Keuangan Mikro Syariah Per 31 Juli 2018
Per 31 Juli 2018, Bank Wakaf Mikro pilot project telah memiliki 6.076 nasabah dengan total nilai pembiayaan yang telah disalurkan sebanyak Rp 6,41 Miliar.
1
2
4
5
3 6 7
DKI JAKARTA & BANTEN
JAWA BARAT
JAWA TENGAH & DIY
JAWA TIMUR SULAWESI SELATAN
KALIMANTAN TIMUR SUMATERA BARAT
3 Bank Wakaf Mikro yang memiliki total 767 nasabah (151 KUMPI) dengan total pembiayaan Rp854 juta
6 Bank Wakaf Mkro yang memiliki total 1.693 nasabah
(336 KUMPI) dengan total pembiayaan Rp1,7 miliar
9 Bank Wakaf Mikro yang memiliki 1.7802 nasabah (367 KUMPI) dengan total pembiayaan
Rp1,9 miliar
8 Bank Wakaf Mikro yang memiliki 1.754 nasabah (351
KUMPI) dengan total pembiayaan Rp1,89 miliar
LKM Syariah PPM AL Kautsar
LKM Syariah Unisa (Usaha Mandiri Sakinah)
LKM Syariah Ponpes Futuhiyyah
LKM Syariah Alpen Barokah Mandiri
LKM Syariah Bankwakaf Imam
Syuhodo
LKM Syariah Sinar Sukses Bersama
1 Bank Wakaf Mikro yang memiliki total 40 nasabah (8 KUMPI) dengan
total pembiayaan Rp37 juta
LKM Syariah Ummul Mukminin Aisyiyah
1 Bank Wakaf Mikro yang memiliki total 20 nasabah (4 KUMPI) dengan
total pembiayaan Rp20 juta
LKM Syariah Berkah Umat
Cigantiri
Jumlah LKM : Jumlah Nasabah :
Total Pembiayaan :
Jumlah Daerah :
NPF :
TERIMA KASIH
Silaturahmi Nasional Pengurus dan Nasabah Bank Wakaf Mikro di Istana Negara, 28 Maret 2018