• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter. Terhadap Peran Dosen Pembimbing Akademik. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter. Terhadap Peran Dosen Pembimbing Akademik. Abstrak"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015

Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Terhadap Peran Dosen Pembimbing Akademik

Syarifah Nurul Yanti R.S.A1, Sari Rahmayanti2, Effiana2

1Departemen Anatomi Medik, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN

2Departemen Mikrobiologi Medik, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN Abstrak

Latar Belakang. Dosen Pembimbing akademik adalah dosen yang memberikan bimbingan akademik kepada mahasiswa yang ditunjuk sebagai bimbingannya. Persepsi mahasiswa terhadap dosen pembimbing akademik mempengaruhi sikap mahasiswa tersebut ke dosen pembimbing akademiknya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Mahasiswa terhadap Peran Dosen Pembimbing Akademik. Metode. Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2012 periode Mei hingga Oktober 2014 dengan pendekatan kualitatif. Sampel penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi dan in depth interview, lalu dilakukan analisis domain. Hasil. Sebanyak delapan mahasiswa menjadi sampel. menurut mahasiswa, mahasiswa yang sering mengunjungi dosen pembimbing akademik adalah mahasiswa yang bermasalah. Idealnya bertemu dengan dosen akademik satu kali setiap modul. Tugas dari dosen pembimbing akademik adalah membimbing mahasiswa yang bermasalah dengan akademik. Kesimpulan. Mahasiswa beranggapan bahwa dosen pembimbing akademik hanya berperan nyata untuk mahasiswa yang bermasalah dalam akademik. Menurut mahasiswa, keengganan bertemu dosen pembimbing akademik dikarenakan sulit ditemui, sibuk dan kurang bersahabat. Perlu dilakukan pertemuan antara para dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai tugas dan fungsi dosen pembimbing akademik.

Kata Kunci : Dosen Pembimbing Akademik, Persepsi Mahasiswa

Background. Academic Supervisor is a lecturer who provide academic guidance to students designated. Students' perceptions of the academic supervisor affect student attitudes to the academic supervisor. The purpose of this study was to know the Student Perception Program Medical Education Faculty of Medicine, University of Tanjungpura Force in 2012 on the Role of Academic Supervisor.

Method. The study was conducted at the Faculty of Medicine, on Medical Study Program of Universitas Tanjungpura class 2012, from of May to October 2014 with a qualitative approach.

Samples were selected by purposive sampling technique. Data were collected through observation and in-depth interviews, and domain analysis. Results. A total of eight students into the sample. according to students, students who frequently visited the academic supervisor is a troubled student. Ideally met with academic lecturer once every module. The task of the academic supervisor is to guide students with academic problems. Conclusion. Students assume that the academic supervisor only real role for students in academic trouble. According to students, unwillingness to meet the academic supervisor because of difficult to find, busy and less friendly. There needs to be a meeting between the lecturer and students to increase student knowledge about the duties and functions of academic supervisor.

Keywords: Academic Supervisor, Student Perception

(2)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 LATAR BELAKANG

Pembimbing Akademik (PA) adalah orang yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan ketentuan akademik yang disyaratkan sebagai dosen seperti tercantum dalam UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen1 , sehingga berwenang memberikan penjelasan, petunjuk, nasihat, dan arahan dalam kegiatan akademik kepada mahasiswa agar studinya berjalan baik dan lancar.2,3,4

Pembimbingan Akademik adalah bimbingan yang dilakukan dosen terhadap mahasiswa untuk membantu kelancaran kegiatan- kegiatan akademik. Dalam rangka

membantu mahasiswa

menyelesaikan masa studinya, Perguruan Tinggi menyediakan

layanan pembimbingan akademik.

Pembimbing akademik dibebankan kepada setiap dosen yang ditunjuk dan diserahi tugas oleh prodi atau jurusan untuk membimbing dan membantu mahasiswa dalam menyelesaikan masa studinya secepat dan seefisien mungkin sesuai dengan kondisi dan potensi individual mahasiswa tersebut.

Dosen pembimbing akademik dapat juga disebut sebagai dosen wali mahasiswa yang secara tak langsung bertanggung jawab atas proses perkuliahan seorang mahasiswa.5,6,7

Proses bimbingan atau layanan akademik mahasiswa diberikan dalam bentuk konsultasi terhadap masalah akademik dan non akademik, baik secara individu atau kelompok yang dilakukan

(3)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 secara terjadwal atau berdasarkan

kebutuhan mahasiswa yang bersangkutan.8,9 Proses bimbingan ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan hasil studi mahasiswa dan diharapkan bimbingan atau layanan akademik ini berorientasi kepada pengembangan potensi mahasiswa menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.10,11,12

Mahasiswa biasanya baru menemui dosen pembimbing akademiknya apabila ingin mendapatkan tanda tangan saat hendak menyerahkan LIRS ke bagian akademik. Mengapa mahasiswa enggan menemui dosen pembimbing akademik? dan bagaimana persepsi mereka terhadap peran dosen pembimbing akademiknya itu? Hal-hal tersebut

menjadi fokus dalam penelitian ini, sehingga penting untuk megetahui bagaimana persepsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura angkatan 2012 mengenai peran dosen pembimbing akademik

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian observasional kualitatif, dengan metode analisis domain.

Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian ini. mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tanggapan mereka untuk mengidentifikasi dan menentukan persepsi

(4)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 mengenai peran dosen

pembimbing akademik.13

Penelitian dilakukan di program studi pendidikan dokter FK Untan pada bulan Juni- September 2014.

Populasi target adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, dengan populasi terjangkau seluruh mahasiswa angkatan 2012 program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas tanjungpura. Sampel atau subjek penelitian adalah anggota populasi terjangkau yang memenuhi kriteria penelitian.

Kriteria inklusi pada penelitian ini :

1. Mahasiswa angkatan 2012 yang aktif

2. Mahasiswa angkatan 2012 yang memiliki dosen pembimbing akademik yang sama dari semester 1.

3. Mahasiswa angkatan 2012 yang hadir dan bersedia mengikuti penelitian.

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah Mahasiswa angkatan 2012 yang sedang mengulang modul.

Sampel diambil secara purposive sampling dimana sampel diambil

dengan pertimbangan tertentu.14,15 Atas pertimbangan jumlah sampel minimal motode kualitatif, ditetapkan jumlah sampel 8 orang mahasiswa.

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara yang terdiri dari :

(5)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 1. Pertanyaan mengenai

persepsi tentang peran dosen pembimbing akademik, dibantu dengan lembaran pertanyaan untuk memandu wawancara.

2. Tablet samsung sebagai alat perekam wawancara.

HASIL

Setelah dilakukan peer review sesama dosen mengenai pertanyaan yang akan ditanyakan saat wawancara. Didapatkan enam pertanyaan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap peran dosen pembimbing akademik. Telah dilakukan observasi awal mengenai sikap mahasiswa terhadap peran dosen pembimbing akademik. Setelah observasi dilanjutkan dengan

wawancara secara mendalam in depth interview pada delapan

mahasiswa yang dipilih secara acak. Wawancara dilakukan oleh rekan mahasiswa yang telah dilatih oleh peneliti, hal ini dilakukan untuk menghindar adanya perasaan dibawah tekanan karena yang mewawancarai adalah seorang dosen.

Karakteristik responden merupakan ciri pribadi responden yang dapat menggambarkan keadaan respoden. Karakteristik penelitian yang dinilai kali ini meliputi umur, jenis kelamin dan jalur masuk. Responden penelitian adalah mahasiswa angkatan 2012 program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura berjumlah delapan orang mahasiswa. Dari delapan

(6)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 responden didapatkan empat

mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dan empat mahasiswa berjenis kelamin perempuan, satu orang berumur dua puluh tiga tahun, empat orang berumur dua puluh tahun, dan tiga orang berumur sembilan belas tahun, dua orang mahasiswa dengan jalur masuk ikatan dinas, dua mahasiswa jalur undangan SMPTN, dua mahasiswa

jalur SBMPTN dan dua mahasiswa jalur mandiri

jalur mandiri berbakat. Seluruh responden adalah mahasiwa angkatan 2012 yang telah menjalani pembelajaran pada semester empat, dan telah lulus modul-modul di semester sebelumnya. Karakteristik ini dipilih agar didapatkan responden yang homogen.

Dari hasil observasi dan in depth interview, didapatkan bahwa menurut mahasiswa angkatan

(7)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 2012 program studi pendidikan

dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura dosen pembimbing akademik adalah:

1. Dosen yang diberi tanggung jawab dan kewajiban oleh pihak kampus untuk menyelenggarakan pendidikan kepada mahasiswanya seputar akademik seperti perkuliahan, prestasi mahasiswa, kemudian kendala dan rencana studi serta hasil studi.

2. Dosen membimbing dan mengayomi anak-anak bimbingannya. Mengarahkan akademik, menegur dan memberi saran.

3. Tempat mahasiswa konsul dan membimbing mahasiswa dalam bidang akademik.

4. Dosen PA itu bertugas seperti orang tua di kampus yang harus memberikan solusi (penunjuk arah) dari masalah mahasiswa.

5. Dosen staf pengajar yang menjadi pembimbing selama kita kuliah dari semester pertama sampai kita selesai menjadi dokter

6. Tempat konsul, mengarahkan dan tempat mahasiswa bertanya. Selain itu meminta tanda tangan.

7. Dosen pembimbing akademik adalah dosen yang dapat membimbing dan memantau perkembangan mahasiswanya, agar tidak terjadi penurunan prestasi akademik yang terlalu berlebihan.

(8)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 Menurut mahasiswa angkatan

2012 program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Tugas Dosen Pembimbing akademik menurut mahasiswa adalah:

1. PA itu tugasnya bertanya kepada mahasiswa yang dibimbingnya mengenai progress dan kendala tiap semester serta rencana studi 2. Tugas Dosen PA sebagai orang

yang dipercayai di kampus ini untuk berkonsultasi masalah kuliah, akademik, nilai dan apapun, yang berhubungan dengan masalah akdemik 3. Mengarahkan, mengawasi, dan

menanggapi kenadala-kendala yang ditemukan oleh mahasiswa

4. Memantau perkembangan akademik dan memberikan konseling kepada mahasiswa 5. Membantu mahasiswa

menyusun rencana studi dari semester awal sampai mahasiswa selesai, memberi pertimbangan untuk mata kuliah (wajib) yang diambil terlebih dahulu, membantu menyalurkan minat dan bakatnya untuk meningkatkan kemampuan akademik, membantu memahami materi perkuliahan dan manfaat mempelajari modul yang diambil

6. Membantu, mendengarkan, memperhatikan, mendorong dan membimbing mahasiswa didiknya

(9)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 7. Melihat kondisi mahasiswanya

baik akademik dan kemahasiswaan yang lain, membantu dan membimbing mahasiswa dalam urusan skripsi

Menurut mahasiswa angkatan 2012 program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, idealnya bertemu dengan dosen pembimbing akademik adalah:

1. 3 kali dalam 1 semester, di awal,tengah dan akhir semester 2. 3 sampai 4 kali dalam 1

semester, bertemunya setiap

modul (karena FK

menggunakan sistem modul) 3. 3 kali dalam 1 modul (di awal

modul, setelah sumatif 1 dan di akhir modul)

4. 1 kali tiap semester untuk mahasiswa dengan IPK bagus

Menurut mahasiswa angkatan 2012 program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, mahasiswa enggan atau jarang menemui pembimbing akademik karena :

1. Merasa segan atau takut terhadap dosen pembimbing akademiknya

2. Tidak ada masalah akademik , tidak ada pembicaraan yang bisa saya sampaikan

3. Takutnya tidak dilayani

4. Karena tidak ada kepentingan untuk bertemu dosen PA dan tidak ada masalah akademik.

(10)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 5. Dosen Pembimbing akademik

sibuk sehingga susah untuk dihubungi

6. Situasi tempat bertemunya dengan dosen pembimbing itu misalnya di kantor itu yang tidak membuat mahasiswa tersebut nyaman

7. Menunggu teman-teman, berkelompok karena harus bertemu sama-sama

8. Sikap dosen yang Kurang bersahabat

Menurut mahasiswa angkatan 2012 program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura saat ditanya adakah peran dari dosen pembimbing akademik dalam keberhasilan studi anda, jawaban dari mahasiswa adalah :

1. Menurut saya, tidak berpengaruh karena dosen PA saya tidak ada memberikan motivasi atau saran, hanya menyelesaikan administrasi saja seperti tanda tangan

2. Sedikit ada yaitu Mengarahkan untuk baca buku yang sesuai 3. Dosen PA sejauh ini penting

dalam administrasi seperti tanda tangan LIRS

4. Dosen pembimbing lebih fokus dengan mahasiswa yang bermasalah

5. Sedikit ada peran dosen PA dalam keberhasilan studi karena mudah ditemui dan komunikasi sehingga tidak mempersulit saya

6. Ada peranan dosen pembimbing akademik karena untuk dosen pembimbing saya

(11)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 dia akan memberikan

semacam bimbingan di luar jam kuliah. Jadi menurut saya ada peranan dosen pembimbing akademik untuk saya

7. Jelas ada , misalnya kalo nilai saya turun atau ketika saya kesusahan dalam hal belajar atau ada masalah dalam belajar saya di perkuliahan, orang pertama saya minta bantu selain teman juga dosen pembimbing akademik, saat

mengambil modul

berkonsultasi modul apa yang bisa saya ambil

8. Ada peran dari dosen pembimbing dimana dia selalu mengingatkan bahwa dalam belajar di Fakultas Kedokteran ini kita diharuskan untuk belajar dari jauh, maksudnya

tidak semuanya dipelajari dalam sehari saja dan selalu belajar belajar dan belajar Dosen pembimbing akademik yang diharapkan oleh mahasiswa angkatan 2012 program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura adalah:

1. Dapat memantau

perkembangan setiap bimbingan, mahasiswa bimbingannya, Kemudian dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa yang mungkin kurang motivasnya, Memberikan jalan keluar kepada mahasiswa jika memang dosennya bisa

2. Ramah dalam berkomunikasi, cerdas dalam memberikan saran sehingga mudah dicerna

(12)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 dan kalau bisa lebih mudah

dalam bertemu

3. Perhatian dengan anak bimbingannya

4. Lebih care kepada mahasiswanya, tidak hanya bertemu di awal semestes untuk meminta tanda tangan.

Kalau bisa lebih privasi untuk cerita untuk memohon solusinya

5. Dosen PA yang selalu mengevaluasi tentang akademik dan kuliah, walaupun ramai-ramai untuk menanyakan kabar akademik. Lebih ke personal untuk di evaluasi dalam satu waktu. Setiap orang berhak mengungkapkan perasaannya untuk membahas masalah kuliah biasa

6. Setidaknya ingat dengan kami (mahasiswa), follow up misalnya sudah pertengahan semester kan gimana kita bisa ketemu semua, harapannya ketemuannya barengan saja kecuali hal privasi yang orang lain tidak perlu tau. Tapi untuk hal general seperti bimbingan kan bisa sama sama. Kalo dilakukan kan insyaallah anak bimbingannya bisa sukses sama sama gitu dok

7. Dosen Pembimbing yang enak diajak ngobrol, dosen pembimbing yang bisa memberikan masukan- masukan, dosen pembimbing

yang enak diajak

berkomunikasi

8. Baik, mudah untuk diajak ketemuan, tidak judes, yang

(13)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 perhatian sama mahasiswa,

yang paling penting adalah gampang ditemui .

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil dari observasi dan in depth interview didapatkan bahwa dosen pembimbing akademik adalah Dosen yang diberi tanggung jawab dan kewajiban oleh pihak kampus untuk menyelenggarakan pendidikan kepada mahasiswanya seputar akademik seperti perkuliahan, prestasi mahasiswa, kemudian kendala dan rencana studi serta hasil studi. Membimbing dan mengayomi anak-anak bimbingannya, mengarahkan akademik, menegur,memberi saran, bertugas seperti orang

tua di kampus yang harus memberikan solusi (penunjuk arah) dari masalah mahasiswa.

Hal ini sesuai dengan yang diutarakan oleh Dr.Dwi Anita Suryandari,M.Biomed bahwa dosen pembimbing akademik adalah staf pengajar yang dengan sukarela, berkomitmen, antusias, self-motivation, dapat dijangkau mahasiswa, empati dan menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan di dalam proses belajar mengajar, membantu memecahkan problem-problem mahasiswa bimbingannya baik yang bersifat umum maupun pribadi, serta memberikan bimbingan di dalam pengisian formulir lembar isian rencana

(14)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015

studi (LIRS) dan

menandatanganinya.16

Tugas Dosen

Pembimbing akademik menurut mahasiswa adalah bertanya kepada mahasiswa yang dibimbingnya mengenai progress dan kendala tiap semester serta rencana studi, mengarahkan, mengawasi, dan menanggapi kendala-kendala yang ditemukan oleh

mahasiswa, untuk

meningkatkan kemampuan akademik, membantu memahami materi perkuliahan dan manfaat mempelajari modul yang diambil serta membantu dan membimbing mahasiswa dalam urusan skripsi. Dari hasil penelitian ini didapatkan benang merah

bahwa dosen pembimbing akademik

memonitor,membimbing dan membantu mahasiswa hanya dalam bidang akademik saja, sedangkan Menurut Suryandari tugas dosen pembimbig

akademik adalah

memonitor,membimbing dan membantu mahasiswa dalam kegiatan akademis dan kegiatan diluar akademis seperti berorganissi,pengabdian masyarakat dll, dari hal ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan mahasiwa tentang tugas dari dosen pembimbing akademik.16

Menurut Ganda, tugas seorang dosen pembimbing akademik adalah sebagai nara sumber bagi mahasiswa

(15)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 tentang konstalasi perguruan

tinggi tempatnya kuliah seperti organisas fakultas, jurusan dan program studi, sistem administrasi pendidikan yang berlaku, kurikulum, mata kuliah tiap semester, jadwal kuliah tiap semester, daftar tenaga edukatif serta mata

kuliah yang

diajarkan,membantu

memecahkan masalah dalam pengurangan dan penambahan mata kuliah tentang bebas SKS sesuai dengan kemampuan belajarnya serta menampung keluhan dan permasalahan pribadi mahasiswa dan mengupayakan melakukan diagnosa atas segala gejala permasalahan pribadi mahasiswa, bahkan bila

mungkin membantu mahasiswa untuk mereferal kepada ahli lain bila permasalahan mahasiswa bimbingannya di luar dari kewenangannya sendiri, seperti mengirimnya ke psikolog atau dosen petugas bimbingan konseling yang tersedia.15

Menurut Suryandari, seorang pembimbing akademik diharapkan dapat membantu mahasiswa mengatasi masalah- masalh baik yang bersifat akademik maupun non akademik. Tugas dosen pembimbing akademik memfasilitasi informasi akademik yang sesuai untuk mahasiswanya, merangsang motivasi belajar mahasiswa dan membimbing mahasiswa

(16)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 dalam mengembangkan

keterampilan belajarnya, mengidentifikasikan dan berusaha menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa sedini

mungkin, membantu

mahasiswa dalam mencari penyelesaian masalah non akademis yang juga dapat mempengaruhi proses pendidikan mahasiswa seperti masalah keuangan, akomodasi, hubungan interpersonal, dan lain-lain, dosen pembimbing akademik juga mengarahkan mahasiswa dalam mencari ide penelitian.16

Jumlah pertemuan dengan dosen pembimbing akademik didapatkan berbagai jumlah seperti 3 kali dalam 1

smester, di awal,tengah dan akhir semester, 3 sampai 4 kali dalam 1 semester, bertemunya setiap modul (karena FK menggunakan sistem modul), 3 kali dalam 1 modul (di awal modul, setelah sumatif 1 dan di akhir modul), 1 kali tiap semester untuk mahasiswa dengan IPK bagus. Sedangkan menurut Suryandari (2012) pertemuan rutin seorang mahasiswa dengan dosen pembimbing akademiknya setiap setelah selesai 1 modul atau minimal 1 kali per semester.

KESIMPULAN

Persepsi mahasiswa terhadap peran dosen pembimbing akademik adalah mahasiswa beranggapan bahwa

(17)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 dosen pembimbing akademik hanya

berperan untuk mahasiswa yang bermasalah dalam akademik sedangkan mahasiswa yang tidak ada masalah akademik tidak ada peran dari dosen pembimbing akademik.

Mahasiswa yang mengalami permasalahan akademik menjadi enggan untuk menemui dosen pembimbing akademik karena dosen pembimbing akademik sulit ditemui,sibuk dan kurang bersahabat.

Sedangkan untuk mahasiswa yang tidak ada masalah akademik merasa enggan karena merasa tidak ada hal yang harus dibahas.

DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 2005.

2. Nurhidayati Tri, Aymiyati Yuni.

Keefektifan Pelatihan Mentoring terhadap Persepsi Mahasiswa tentang

Peran Pembimbing Akademik pada Mahasiswa Profesi Ners Universitas

Muhammadiyah Semarang.

Semarang: Seminar Hasil-Hasil Penelitian-lppm unimus 2012.

ISBN:978-602-1880906.

3. Hafiduddin, Hasyim Nur. Peran Pembimbing Akademik dalam Mengoptimalkan Hasil Studi Mahasiswa: Studi pada Politeknik Negri Jakarta. Jakarta. Akutansi Politeknik Negeri. 2010.

4. Kalen, S., Stenfors-Hayes, T., Hylin, U., Larm, M. F., Hindbeck, H., Ponzer.,S. Mentoring medical students during clinical courses : a way to enhance professional development, Medical teacher : 32.2010. pp, e315-e321.

5. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Depastemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Beban Tugas Pengajar pada Perguruan Tinggi Negeri.Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1980.

Jakarta: Depdikbud. 1983.

No.48/DJ.Kep/1983.

6. Hendrosaputro. “Tugas dan Fungsi Pembimbing Akademik di Perguruan Tinggi”. Dalam Jurnal Akademika, Vol. 2, No. 1, Januari 2010.

7. Rosyidan. Efektivitas Kepenasihatan Akademik. Malang: Makalah Pelatihan Dosen Penasihat Akademik IKIP Malang. 1997. Halaman 8.

8. Losikooy Wim. Bimbingan dan Penyuluhan di Perguruan Tinggi.

Jakarta: PT. Gunung Agung. 1983.

9. Ganda. Yahya. Petunjuk Praktis Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo. 2003.

10. Ramani, S., Gruppen, L., Kachur, E.

Twelve tips for developing effective mentors. Medical teacher,Vol 28, No 5.2006. pp 404-408.

11. Hobson, AJ., Ashby, P., Malderez, A., Tomlinson, PD. Mentoring beginning teachers : what we know and what we don’t, Teaching and Teacher Education 25. 2009. pp 207- 216.

(18)

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 1 Nomor 1. Januari 2015 12. Emilia, O. Kompetensi Dokter dan

Lingkungan Belajar Klinik.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2008.

13. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar- Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi ke 4. Jakarta: Sagung Seto.

2012.

14. Dahlan M Sopiyudin. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan.

Jakarta: Salemba Medika. 2010.

15. Ganda, Y. 1997. Petunjuk Praktis Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Kemahasiswa Ditjen Dikti-CV. Rizky Grafis.

16. Suryandari,D A. Peran Pembimbing Akademik dalam KBK 2005 FKUI.

Bahan ajar pelatiham dosen pembimbing akademik. 2012.

Referensi

Dokumen terkait

MM mengatakan kepada kita bahwa ada dimensi keadilan di dalam tatanan ekonomi yang berdampak bagi martabat para pekerja itu rangkap dua: pertama, bahwa keadilan itu

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui tentang dampak jaminan terhadap pe- luang penolakan kredit yang diajukan oleh UMKM ke perbankan di Sumatera Barat,

Quraisy Shihab di atas dapat diringkas bahwa tidak boleh ada pemetaan antara guru laki-laki dan perempuan dalam dunia pendidikan, guru (baik laki-laki dan perempuan) harus

Data yang digunakan pada sistem informasi ini adalah peta Universitas. Sumatera Utara yang diperoleh dalam betuk tampilan

berkarya pada saat pembangunan gereja dan para umat. Dokumentasi dengan tape recorder, buku catatan, handycam,.. Sumber data – data sekunder diperoleh dengan

Hasil pemodelan FEA menunjukkan bahwa perilaku tekanan kontak pada daerah kontak dalam fase running-in mengalami mengalami penurunan sampai tercapai kestabilan

CONTOH PROGRAM PERBAIKAN DAN PENGAYAAN ANALISIS HASIL EVALUASI BELAJAR Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Satuan Pendidikan : SMAN 4 Sungai

Dalam beberapa kasus, pemberlakuan batasan waktu sangat diperlukan oleh perusahaan karena berpengaruh pada kinerja auditor yang baik, oleh karena itu pemberlakuan batasan waktu