• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

13 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah metode yang digunakan oleh peneliti yang bertujuan untuk memecahkan masalah dan menemukan jawaban. Metode yang diterapkan menggunakan metode analisis deskriptif menggambarkan atau menggambarkan suatu gambaran tentang objek yang diteliti melalui data atau sampel yang diteliti, terkait dengan variabel, ditunjukkan dengan angka atau kata- kata, dan ditarik kesimpulan yang dimaksudkan untuk diberikan.

Survei dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya, baik individu maupun individu, seperti hasil wawancara, kuesioner, dan survei lapangan secara langsung. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi proyek dan berguna sebagai penunjang penelitian. Penelitian dimulai dengan mengumpulkan literatur dan data sekunder yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, kemudian menentukan metode observasi yang digunakan dan diungkapkan dengan analisis. Untuk memperoleh data primer, peralatan penunjang kegiatan penelitian lapangan juga harus disiapkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan penelitian.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Kajian produktivitas pekerja ini memposisikan pelukis yang bergerak di bidang seni lukis sebagai variabel terikat sebagai sumber informasi untuk diteliti.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja personel lapangan terutama yang berkaitan dengan usia, tingkat pendidikan/pelatihan, komposisi kelompok kerja, dan upah sebagai variabel bebas.

(2)

Survei dilakukan di kantor pengembangan mandiri Jl. Gatot Subroto No.52 Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pengamatan dilakukan selama beberapa jam di lantai dasar dari pukul 08.00-12.00 hingga pukul 13.00-16.00 WIB.

Gambar 3.1 Lokasi Proyek

(3)

3.3 Tahapan Penelitian 3.3.1. Diagram Alir

Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian Mulai

Studi Literatur

Identifikasi Faktor dan Variabel Penelitian

Instrumen Penelitian

Pengumpulan Data

Data Primer 1. Kuisioner (10 Pekerja) di

lapangan

2. Pengamatan Hasil LUR dan Pekerjaan Cat

Perhitungan rata-rata Hasil LUR dan Hasil Pekerjaan Cat

Analisis Regresi Linier dengan Program SPSS

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Data Sekunder 1. Laporan harian 2. Gambar Proyek 3. Informasi Proyek

(4)

3.3.2. Studi Literatur

Penelitian sastra adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan metode pengumpulan data perpustakaan, membaca dan mengambil catatan, dan mengelola bahan penelitian (Zed, 2008: 03). Studi kepustakaan yang dilakukan oleh seorang peneliti adalah dengan mencari sumber referensi tertentu dari jurnal dan mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang diteliti.

3.3.3 Tahapan Survei Lapangan a. Data utama

b. Kuesioner (10 sampel untuk pelukis)

c. Pada tahap ini dilakukan survey atau scoring data survey dan summarization data input tentang efektivitas LUR (produktivitas).

Perhitungan efektifitas kerja seorang pekerja dalam pekerjaan pengecatan dilakukan dengan mengamati pekerjaan yang dilakukan dalam satu hari kerja.

d. Dokumentasi e. Data sekunder f. Laporan harian g. Gambar toko h. Informasi Proyek

3.3.4 Pembahasan Hasil Analisa

Hasil yang diperoleh dianalisis dan divalidasi. Tindakan yang dilakukan peneliti adalah merangkum jawaban kuesioner dari 10 responden. Kemudian menghitung jumlah pekerjaan yang dilakukan ole h pelukis dengan menilai tanggapan dari responden dan membandingkan kinerja yang paling dominan atau efektif. Pekerjaan yang dihasilkan dilakukan dalam proses LUR dan dilanjutkan dengan menggunakan analisis deskriptif dengan bantuan program SPSS versi 21 dan Ms. Unggul. Setelah data terkumpul, akan dilakukan diskusi untuk mencapai suatu kesimpulan.

(5)

1 4

3.4 Metode Produktivity Rating dalam Pengukuran Produktivitas

Salah satu pendekatan untuk menentukan tingkat produktivitas tenaga kerja adalah dengan menggunakan sistem yang mengelompokkan aktivitas pekerja. Dalam studi observasional, sistem penilaian produktivitas diterapkan, dan aktivitas pekerja dikategorikan ke dalam tiga kategori: pekerjaan kontribusi penting, pekerjaan efektif (tepat sasaran), dan tidak berguna (tidak tepat sasaran). Pengamatan yang dikhususkan untuk pekerjaan melukis dilanjutkan dengan perhitungan

LUR (tingkat pemanfaatan tenaga kerja) dan formula

LUR= effective + 𝑒𝑠𝑠𝑒𝑛𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑜𝑟𝑦 x 100%

(3.1)

total pengamatan

Total pengamatan = effective + essential contributory + not effective

Dari hasil LUR terbesar digunakan untuk mengetahui seberapa efektiv tenaga kerja pada suatu proyek.

Tabel Pengamatan yang diaplikasikan yaitu sebagai berikut Tabel 3.1 Perhitungan LUR pekerja pengecetan

No Nama

Total waktu bekerja

LUR (%)

Hasil (m²)/ hari

Produktivitas Efektif (m²/jam) Effective (menit) Essential contributory

(menit)

Ineffective (menit) 1

2

3

30

Jumlah

(6)

Rata-rata

3.5 Alat Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dari lapangan, Anda memerlukan beberapa alat untuk mendukung penelitian Anda.

1. Buku Catatan

2. Survei / lembar observasi 3. Stopwatch

4. Meteran 5. Catatan.

3.6 Defenisi Operasioanal dan Pengukuran Operasioanal Variabel 3.6.1 Defenisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah variabel, suatu aspek pengamatan yang digunakan sebagai pedoman untuk mengukur jumlah rumusan definisi operasional yang diperoleh dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik ini digunakan dalam survei dengan menggunakan skala Likert, yang memiliki lima alternatif pertanyaan dan jawaban, dengan skor jawaban 1, 2, 3, 4, dan 5. Definisi operasional masalah adalah untuk memungkinkan peneliti mengamati atau mengukur dengan cermat dan menjelaskan variabel yang digunakan.

Ada dua variabel yang diukur. Artinya, variabel terikat dianggap sebagai tukang, dan variabel bebasnya adalah:

1. Umur (X1), umur merupakan salah satu faktor utama yang menentukan pekerjaan seseorang.

2. Kesesuaian upah (X2) merupakan faktor penting dalam pekerjaan seorang pengrajin. Upah yang sesuai dapat ditemukan di pekerjaan yang diminta. Jika peran tukang sudah sesuai dan merasa tingkat pendapatannya sesuai, maka dapat menyebabkan konsentrasi bekerja dan meningkatkan kinerja bakatnya.

(7)

Karena upah merupakan alasan utama pekerja bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Upah yang sesuai dari perusahaan merupakan faktor penting dalam menunjang kinerja sumber daya manusia.

3. Struktur kelompok kerja (X3). Dalam proyek konstruksi, Fieldhead memimpin kelompok kerja yang terdiri dari berbagai pekerja di lapangan. Komposisi kelompok kerja mempengaruhi produktivitas seluruh tenaga kerja. Kelompok kerja sebagai indikator untuk mengukur variabel ini.

4. Hubungan pekerja (X4) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja sumber daya manusia. Hubungan yang baik antar pekerja memudahkan komunikasi dan kerjasama antar pekerja, sehingga pekerjaan lebih cepat selesai dan tujuan yang diinginkan tercapai dengan lebih mudah.

3.6.2 Pengukuran Variabel

Teknik pengukuran adalah penerapan atau penilaian suatu objek atau fenomena menurut aturan tertentu. Penelitian ini menggunakan skala Likert berdasarkan kuesioner. K uesioner terdiri dari beberapa pertanyaan yang masing- masing memiliki empat pilihan jawaban yang masing- masing memiliki nilai tersendiri tergantung dari dukungan pertanyaan survei. Untuk mengetahui bagaimana faktor- faktor tersebut mempengaruhi kinerja dan mempermudah dalam evaluasi, maka ditentukan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Untuk pertanyaan mengenai umur

1. Berapakah umur Anda sekarang?

a. Kurang dari 20 tahun c. 26 – 30 tahun

b. 21 – 25 tahun d. 31 - 40 tahun 2. Sejak usia berapa anda bekerja menjadi tukang cat?

a. 10-15 tahun c. 21-25 tahun

b. 16-20 tahun d. Lebih dari 25 tahun

(8)

2. Untuk pertanyaan mengenai tingkat pendidikan/pelatihan kerja 1. Pendidikan formal terakhir yang anda miliki?

a. Tidak sekolah c. Tamat SMP/Sederajat b. Tamat Sd d. Tamat SMA/Sederajat

2. Berapa kali anda pernah mengikuti pelatihan tentang pekerjaan pengecetan?

a. Tidak pernah c. 2 kali

b. 1 kali d. Lebih dari 2 kali.

3. Untuk pertanyaan mengenai komposisi kelompok kerja

1. Berapa komposisi kelompok kerja Anda saat melakukan pekerjaan

pengecetan? a. 1 tukang c. 2 tukang

b. 1 tukang 1 pekerja d. Lebih dari 3 kurang

2. Menurut anda, berapakah komposisi kelompok kerja yang ideal saat melakukan pekerjaan pengecetan?

a. 1 tukang c. 2 tukang

b. 1 tukang 1 pekerja d. Lebih dari 2 tukang 4. Untuk pertanyaan mengenai upah

1. Berapakah upah per hari yang anda terima sebagai tukang cat?

a. kurang dari Rp.90.000 c. Rp.100.000-Rp.110.000 b. Rp.90.000-100.000 d. Lebih dari Rp.110.000

2. Berapa upah lembur per hari yang anda terima selama menjadi tukang cat?

a. Kurang dari Rp.30.000 c. Rp.40.000-Rp.50.000 b. Rp 30.000-Rp 40.000 d. Lebih dari Rp.50.000 Kesesuaian Umur (X1)

1. Berapakah umur Anda sekarang:

Jawaban a. kurang dari 20 tahun : 1 Jawaban b. 21-25tahun : 2

(9)

Jawaban c. 26-30 tahun : 3

Jawaban d. 31-40 tahun : 4

2. Sejak usia berapahkah anda bekerja menjadi tukang cat? Jawaban a. 10-15 tahun : 1

Jawaban b. 16-20 tahun : 2

Jawaban c. 21-25 tahun : 3

Jawaban d. lebih dari 25 tahun : 4

Skor variabel kesesuaian usia diberikan menurut skor tertinggi, usia kerja, menurut tingkat kinerja sumber daya manusia bahwa pekerja di atas usia 15 bekerja lebih keras daripada pekerja lain (kinerja lebih tinggi). Sudah lebih dari 25 tahun sebagai tukang Pertanyaan tentang jenjang pendidikan/latihan kejuruan (X2) 1. Pendidikan formal terakhir yang anda miliki: Jawaban a. Tidak pernah : 1

Jawaban b. 1 kali : 2

Jawaban c. 2 kali : 3

Jawaban d. Lebih dari 2 kali : 4

2. Berapa kali anda pernah mengikuti pelatihan tentang pekerjaan pengecetan Jawaban a. Tidak pernah : 1

Jawaban b. Tamat Sd : 2

Jawaban c. Tamat SMP/Sederajat : 3

Jawaban d. Tamat SMA/Sederajat : 4

Skor untuk berbagai jenjang pendidikan/pelatihan kejuruan, seperti yang disebutkan di atas, diharapkan sesuai dengan jenjang pendidikan formal di mana pelukis diharapkan terdidik/terlatih dengan baik.

Komposisi kerja (X3)

1. Pertanyaan tentang komposisi kelompok kerja Anda saat melakukan pekerjaan pengecatan;

(10)

Jawaban a.1 tukang : 1

Jawaban b. 1 tukang 1 pekerja : 2

Jawaban c. 2 tukang : 3

Jawaban d. Lebih dari 3 kurang : 4

2. Menurut Anda, bagaimana komposisi kelompok kerja yang ideal saat melakukan pekerjaan pengecetan: Jawaban a.1 tukang : 1

Jawaban 1 tukang 1 pekerja : 2

Jawaban c.2 tukang : 3

Jawaban d.Lebih dari 2 tukang : 4

Seperti disebutkan di atas, penskoran hubungan antara perubahan komposisi pokja dan komposisi pokja diharapkan dapat dilakukan sesuai dengan tingkat kinerja sumber daya manusia yang berkinerja baik ketika pengrajinnya unggul. Komposisi pekerja. Upah & Kesesuain (X4) 1. Berapa upah yang Anda terima per hari tukang cat? Jawaban a.kurang dari Rp.60.000 : 1

Jawaban b.Rp.61.000-70.000 : 2

Jawaban c.Rp.71.000-Rp.80.000 : 3

Jawaban d. Lebih dari Rp.80.000 : 4

2. Berapa banyak lembur yang Anda terima per hari selama waktu Anda sebagai tukang cat? Jawaban a. Kurang dari Rp.20.000 : 1

Jawaban b. Rp 20.000-Rp 30.000 : 2

Jawaban c. Rp.30.000-Rp.40.000 : 3

Jawaban d. Lebih dari Rp.40.000 : 4

(11)

Variabel kesesuaian upah diharapkan akan dinilai sesuai dengan tingkat kinerja bakat. Tukang bekerja lebih keras (kinerja lebih tinggi) jika upah yang mereka terima sesuai dengan jam kerja dan jam kerja mereka sebelumnya.

3.7 Analisa Data Penelitian 3.7.1 Analisa Deskriptif

Pengertian Deskriptif menurut Sugishirono (2017: 147): “Analisis deskriptif menggambarkan atau menggambarkan data yang dikumpulkan apa adanya, tanpa bermaksud menarik kesimpulan yang berlaku untuk masyarakat umum atau generalisasi. Ini adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis.

3.7.2 Uji Validalitas dan Uji Reabilitas 3.7.2.1 Uji Validalitas

Uji validasi dilakukan untuk mengukur apa yang sedang diukur. Pengujian ini menggunakan persamaan korelasi product moment. Rumus ini mengolah data survey dengan bantuan Ms. Excel dan SPSS (Statistical Product and Services Solutions). Persamaan korelasi yang digunakan adalah persamaan korelasi product moment. Di sini, skor item ditampilkan sebagai nilai X dan totalnya ditampilkan sebagai nilai Y.

𝑟 = nƩXY− ƩXƩY

√(𝑛 ∑ 𝑋𝑖2−(∑ 𝑋𝑖)²(𝑛 ∑ 𝑛𝑌2−(∑ 𝑌 )²)

(3.2)

Keterangan r = koefisien

Korelasi Y = produktivitaspekerja Xi = elemen variabel bebas N = jumlah data (Hasan, 2013: P.66)

Validitas uji validasi butir soal dilakukan dengan kalibrasi dengan alat bantu SPSS 21. Jika nilai koefisien rhitungnya valid, maka instrumen tersebut dinyatakan valid. Untuk 15 responden dengan taraf signifikansi 5% rtabel = 0,514.

(12)

3.7.2.2 Uji Reabilitas

Proses validasi data yang dihasilkan kemudian dianalisis dan diuji reliabilitasnya. Uji Reliabilitas (Reliable) Reliabilitas digunakan untuk mengukur variabel yang diukur berulang kali untuk memperoleh hasil yang konsisten pada kondisi yang sama. Rumus untuk mengukur reliabilitas dapat digunakan dalam analisis alpha cronbach sebagai berikut:

𝑟𝑛 = ( 𝑘

𝑘−1)(1 −∑ 𝑎𝑏2

𝑎 𝑡2 ) (3.3)

Keterangan:

rn : Reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir pertanyaan ∑αb2 : Jumlah varian butir αt2 : Variantotal

(Suharsimi Arikunto, 1996).

Tabel 3.2 Hubungan Jumlah Butir dengan Reliabilitas Instrumen Jumlah Butir Releabilitas

5 0,20

10 0,33

20 0,50

40 0,67

80 0,80

160 0,89

320 0,94

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach Alpha dengan menggunakan program SPSS versi 21.

3.7.3 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji normalitas suatu distribusi data. Sebagai salah satu uji statistik parametrik, Anda dapat melakukan analisis regresi berganda jika

(13)

sampel yang digunakan untuk analisis terdistribusi normal. Penggunaan statistik parametrik dihindari jika data yang diperiksa tidak berdistribusi normal. Uji normalitas data yang digunakan dalam uji penelitian ini adalah uji Smirnov Kolmogorov. Untuk nilai Asymp, asumsi normalitas terpenuhi. sig (kedua belah pihak) lebih besar dari nilai probabilitas 0,05.

3.7.4 Uji Analisa Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan linier antara satu variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y). Analisis ini untuk mengetahui apakah arah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen positif atau negatif, dan untuk memprediksi nilai variabel dependen ketika nilai variabel independen meningkat atau menurun. Bentuk umum persamaan regresi linier adalah:

Y= a + b X (3.4)

Dimana:

Y = nilai dari variabel dependent A = konstanta , yaitu nilai Y jika X = 0 b = koefisien regresi

X = nilai dari variabel independent (Hasan, 2013: P.68)

3.7.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam analisis ini, Anda dapat menggunakan data variabel independen untuk memprediksi perilaku variabel dependen. Analisis regresi berganda dirumuskan sebagai:

Y = α + b1X1 + b2X2 + … + bnXn (3.5) Keterangan:

Y = variabel terikat

X1,X2,Xn = variabel bebas

(14)

α,b1,b2,bn = Parameter yang perlu diestimasi dari data dan dapat diperoleh dengan menyelesaikan sistem persamaan linear perhitungan.

(Hasan, 2013: P.88)

Variabel Bebas (X) X1 : Umur

X2 : Tingkat Pendidikan / Pelatihan X3 : Komposisi Pekerja

X4 : Upah

Gambar 3.3. Variabel bebas dan Variabel terikat

Keempat variabel tersebut dikatakan berkorelasi, dan jika satu variabel berubah, variabel lainnya akan berubah secara teratur. Koefisien korelasi dinyatakan sebagai jumlah pergerakan antara 0 dan +1 atau 0 dan -1.

Jika -r mendekati +1 atau -1, berarti terdapat hubungan yang kuat.

Jika -r mendekati 0, sebaliknya, hubungannya lemah atau tidak ada sama sekali.

Jika -r sama dengan +1 atau -1, berarti terdapat hubungan positif sempurna atau negatif sempurna

3.7.5 Uji Hipotesis.

Pengujian hipotesis adalah cabang dari statistik inferensi yang digunakan untuk menguji secara statistik kebenaran suatu pertanyaan dan menarik kesimpulan untuk menerima atau menolak pertanyaan tersebut. Hipotesis adalah pertanyaan tentang hubungan yang diharapkan antara dua atau lebih variabel yang dapat diuji secara empiris: uji statistik F (simultan) dan uji statistik T (parsial)

Hasan (2013: P.38), dalam bukunya Analyzing Research Data by Statistics, mengemukakan bahwa pengujian hipotesis adalah prosedur yang membuat keputusan, keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis ini. ..

Dalam pengujian ini, keputusan yang diambil mengandung ketidakpastian.

Variabel Terikat (Y) Produktivitas tukang pada pekerjaan pengecetan

(15)

Artinya, keputusan itu mungkin benar atau salah. Fungsi regresi sampel dalam menginterpretasikan nilai sebenarnya dapat diukur dari keilahian fit. Secara statistik, goodness of fit paling tidak dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik tingkat signifikansi 5%.

a. Uji statistik F (secara simultan)

Menurut Hasan (2013:P.43), uji statistik F merupakan uji hipotesis yang menggunakan distribusi F sebagai uji statistik. Tabel pengujian disebut tabel F.

Hasil uji statistik ini kemudian dibandingkan dengan nilai-nilai dalam tabel untuk melihat apakah mereka menerima atau menolak hipotesis nol yang diajukan (H0), dengan semua variabel independen bekerja sama dengan model sebagai variabel dependen.

Uji statistik F digunakan untuk menguji kedua hipotesis ini. Tingkat signifikansi adalah 0,05 yang ditentukan oleh nilai sigFhitung. Jika Fhitung lebih kecil dari nilai yang ditentukan, kita dapat menyimpulkan bahwa semua variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen secara bersamaan.

Sebaliknya, jika Fhitung lebih besar dari nilai , kita dapat menyimpulkan bahwa variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat (Y) secara bersamaan.

b. Uji statistik t (secara parsial)

Menurut Hasan (2013:P.42), uji t-statistik merupakan uji hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel uji tersebut disebut dengan t- tabel Student. Kemudian membandingkan hasil uji statistik ini dengan nilai- nilai dalam tabel dan menerima atau menolak hipotesis nol (H0). Uji- t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel independen secara individual ketika menggambarkan variabel dependen.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 (α = 5%).

Menerima atau menolak hipotesis dilakukan dengan menggunakan kriteria:

1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Artinya secara parsial variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

(16)

2. Jika nilai signifikansinya 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikansi). Artinya variabel bebas mempunyai pengaruh yang besar terhadap variabel terikat sebagian

3.8 Cara Kerja SPSS

Program SPSS ini berfungsi untuk mengolah data statistik yang diperoleh dari hasil survey lapangan. Peneliti mempersiapkan diri untuk melakukan metodologi penelitian, cara memperoleh data, mengolah data, membuat laporan, membuat pengujian peralatan penelitian, dan memahami uji normalitas data dengan studi kasus terapan.

Gambar 3.4 Cara Kerja SPSS

Data penelitian yang akan diolah dimasukkan dari menu editor data yang secara otomatis ditampilkan di layar komputer.

1. Data yang dimasukkan juga diproses dari menu DATA EDITOR.

2. Pilih menu yang digunakan oleh SPSS21 for Windows Graphs, Statistics, dll.

Hasil pengolahan data ditampilkan di layar jendela SPSS lainnya. Artinya, VIEWER, output SPSS bisa dalam format teks, tulis, tabel, atau grafik.

VIEWER dapat menampilkan informasi atau output statistik di lokasi berikut:

1. Teks atau teks 2. Meja

3. Bagan atau bagan.

INPUT DATA dengan DATA EDITOR

PROSES dengan DATA EDITOR

OUTPUT DATA dengan VIEWER

Gambar

Gambar  3.1 Lokasi  Proyek
Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian Mulai
Tabel  Pengamatan  yang  diaplikasikan  yaitu  sebagai  berikut    Tabel 3.1 Perhitungan  LUR  pekerja pengecetan
Tabel 3.2 Hubungan  Jumlah  Butir  dengan  Reliabilitas  Instrumen    Jumlah  Butir     Releabilitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

• Penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI 2010 sebagai acara yang mendidik dan menghibur bagi anak Indonesia : Bocah Petualang.. •

Hal ini dikarenakan didusun batang rumah tangga industri gula kelapa memproduksi gula kelapa dari hasil kebun milik orang lain, sedangkan rumah tangga industri gula kelapa di

Ginjal bisa kehilangan fungsinya sehingga tidak bisa mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh, bahkan zat-zat yang masih bisa dipergunakan tubuh seperti glukosa

Mempertahankan dan mengelola secara maksimal atribut-atribut kualitas pelayanan yang memiliki tingkat harapan dan tingkat kinerja yang tinggi karena menjadi kekuatan untuk

Berdasarakan hasil penelitian memberikan hasil yaitu rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (XI AV 2) sebesar 10,32 dan nilai rata-rata kelas kontrol (XI AV3 ) - 0,861 dan

Berdasarkan analisis data yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 7 Lubuklinggau tahun pelajaran

“tanggungan” berarti anak anda yang belum menikah atau cucu yang bukan merupakan karyawan tetap, yang berusia dibawah 18 tahun (atau 23 tahun bila masih berstatus

maka perlu dilakukan penelitian mengenai penentuan rute distribusi untuk memenuhi rute pengiriman yang dilakukan agar kebutuhan konsumen terpenuhi dengan total