• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun )"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020) SAMPUL

SKRIPSI

SRI WINASTUTI NIM 105731119817

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

(2)

ii

JUDUL PENELITIAN:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020)

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

SRI WINASTUTI NIM 105731119817

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021 M/1443 H

(3)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Don’t push yourself, but give praise. Only yourself can judge you. You don’t have to be extraordinary. Believe and love yourself.

(Seulgi – Red Velvet)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunianya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.

Alhamdulillah Rabbil’alamin,

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta Orang-orang yang saya sayang dan almamaterku

PESAN DAN KESAN

Berinvestasi dalam pendidikan akan menghasilkan pendapatan yang terbaik. Inilah yang harus anda lakukan dalam menjalani kuliah, investasikan waktu, pikiran dan tenaga anda di dalamnya dan nikmati hasil yang akan anda dapatkan dalam jangka

yang sangat panjang.

(4)

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

(5)

v HALAMAN PENGESAHAN

(6)

vi

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah Rahmat dan karunia yang diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat serta salam tak lupa penulis kirimkan kepada junjungan tercinta Rasulullah SAW beserta keluarga dan pengikutnya. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020)”

Proposal ini dibuat betujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pertama-tama penulis sampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis yakni Bapak Syamsul Bahri dan Ibu Sakmawati yang telah memberi semangat, perhatian, kasih sayang, doa yang tulus dan dukungan penuh harapan. Dan kakak-kakakku tercinta Sabriani Syamsul dan Ichsan Akbar yang senantiasa memberi dukungan dan semangat hingga akhir. Dan juga seluruh keluarga besar atas segala dukungan dan doa restu yang telah diberikan kepada penulis dalam penyelesaian proposal ini.

Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis menjadi ibadah, Aamiin.

Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal ini tidak akan terwujud tanpa adanya banntuan dan dorongan dari berbagai pihak. Terima kasih penulis sampaikan dengan hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

(8)

viii

2. Ibu Mira, SE.,M.Ak.Ak Selaku Ketua Program Studi Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA Selaku pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan memberikan arahan kepada penulis, sehingga proposal selesai dengan baik.

4. Ibu Wahyuni., SE., M.Ak Selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan proposal.

5. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membagikan ilmunya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

6. Segenap staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Keluarga besar Akuntansi 6 angkatan 2017 yang dalam kurun waktu 4 tahun ini telah bersama dan berbagi cerita.

8. Dan terakhir untuk lagu-lagu EXO, NCT, RED VELVED dan semua idol k-pop sebagai penyemangat yang menemani saya di setiap pengerjaan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa proposal ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan masukan dan saran demi kesempuranaan proposal ini. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.

Makassar, 12 April 2022

Sri Winastuti

(9)

ix

ABSTRAK

Sri Winastuti, 2022, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020). Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Mahmud Nuhung dan Pembimbing II Wahyuni

Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan metode komparatif dengan pendekatan deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel ini diambil dari beberapa tahapan kriteria. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa data sekunder yaitu dokumen yang diperoleh berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020 yang sudah diaudit dari website BEI (www.idx.co.id). Dan juga beberapa referensi dari buku dan jurnal ilmiah. Teknik analisis menggunakan perhitungan statistik melalui aplikasi Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 24, adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistic deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

Hasil dalam penelitian ini adalah hanya satu variabel yang diteliti berpengaruh positif dan signifikan terhadap Audit report lag. Dimana variabel ukuran perusahaan, reputasi KAP dan profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Audit report lag.

Kata kunci: Ukuran perusahaan, Tingkat Leverage, Reputasi KAP, Profitabilitas, Audit Report Lag.

(10)

x

ABSTRACT

Sri Winastuti, 2022, Factors Affecting Audit Report Lag (Empirical Study on Banking Companies Listed on Indonesia Stock Exchange 2018-2020). Thesis Accounting Study Program Faculty of Economics and Business University of Muhammadiyah Makassar. Guided by Guide I Mahmud Nuhung and Guide II Wahyuni

This type of research is a study with comparative methods with a quantitative descriptive approach that aims to find out the factors that influence audit report lag in banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange.

This sample is taken from several stages of criteria. The type of data used in this study is quantitative data in the form of secondary data, namely documents obtained in the form of financial statements of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2018-2020 that have been audited from the IDX (www.idx.co.id) website. And also some references from scientific books and journals. Analytical techniques using statistical calculations through statistical package for the social science (SPSS) version 24 application, the methods used in this study are descriptive statistical tests, classical assumption tests and hypothesis tests.

The results in this study were the only one variable studied to have a positive and significant effect on audit report lag. Where variables in company size, KAP reputation and profitability negatively and insignificantly affect audit report lag.

Keywords: Company size, Leverage Level, KAP Reputation, Profitability, Audit Report Lag.

(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I ... 2

PENDAHULUAN ... 2

A. Latar Belakang ... 2

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II ... 9

TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Landasan Teori ... 9

B. Penelitian Terdahulu ... 16

C. Kerangka Berpikir ... 19

D. Hipotesis ... 20

BAB III ... 24

METODE PENELITIAN ... 24

A. Metode Penelitian ... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

(12)

xii

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ... 31

F. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV ... 37

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Gambaran Umum Dari Objek Penelitian ... 37

B. Hasil Penelitian ... 43

C. Pembahasan ... 54

BAB V ... 58

PENUTUP ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran... 59

DAFTAR PUSTAKA... 61

LAMPIRAN ... 66

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 16

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Perbankan ... 25

Tabel 3.2 Daftar Sampel ... 28

Tabel 4.1 Uji Analisis Descriptif ... 44

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinieritas ... 48

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi ... 50

Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi Berganda ... 51

Tabel 4.5 Hasil Uji T (Uji Parsial) ... 52

Tabel 4.6 Hasil Analisis Simultan (Uji F) ... 54

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 19

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BEI ... 43

Gambar 4.2 Uji Normalitas dengan Grafik Histogram ... 47

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 49

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan transaksi keuangan suatu perusahaan yang menunjukkan status keuangan perusahaan selama suatu periode waktu. Laporan keuangan memegang peranan penting bagi pertemuan internal organisasi (dewan) dan pertemuan luar untuk korespondensi sehubungan dengan masalah yang berhubungan dengan dana organisasi. Sebagaimana dinyatakan dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009), bahwa laporan anggaran adalah jenis tanggung jawab atas aset yang dibagikan kepada eksekutif, di mana posisi keuangan dan pelaksanaan keuangan entitas dalam ringkasan laporan keuangan diperkenalkan secara terorganisir (IAI, 2015).

Menurut Ashton dkk. (1987) dalam (Firmansyah & Amanah, 2020) audit report lag adalah jarak antara akhir tahun anggaran dan tanggal penyelesaian laporan audit independen. Dengan asumsi penundaan dalam laporan audit melampaui batas waktu yang ditentukan oleh pihak OJK, hal itu akan mempengaruhi penundaan penerbitan laporan keuangan. Penangguhan ini mungkin mencerminkan masalah dalam ringkasan laporan keuangan. Salah satu alasan lamanya penilaian laporan keuangan adalah kontras antara pemeriksa dan klien eksekutif (Dyer dan McHugh, 1975) dalam (Firmansyah & Amanah, 2020).

(16)

Kemudian menurut IASB (International Accounting Standard Board) mengakui atribut kualitatif dari data pembukuan yang dikenal menjadi data yang lebih baik (lebih bermanfaat) dari lebih banyak data informasi (Kieso et all. 2017). Konsep entitas pelapor mengandung atribut kualitatif yang terdiri dari kualitas kualitatif mendasar dan kualitas kualitatif yang mungkin mengandung kualitas kualitatif yang terdiri dari perbandingan, kepastian, tepat waktu, dan pemahaman. Dari salah satu standar yang baru-baru ini direferensikan, standar yang signifikan diperlukan dalam pengenalan ringkasan laporan keuangan (Firmansyah &

Amanah, 2020).

Untuk selanjutnya, akuntan publik akan disebut auditor. Dalam (IAI, 2015) menyatakan bahwa manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak dapat diakses sesuai jadwal.

Penilaian peninjau tentang sifat data yang diperkenalkan dalam laporan keuangan adalah salah satu pertimbangan bagi investor dan pemberi pinjaman dalam memutuskan. Konsekuensi dari evaluasi tersebut kemudian diperkenalkan dalam bentuk pendapat kewajanan laporan keuangan yang disebut sebagai opini audit.

Mengenai pihak investor, ringkasan laporan keuangan sangat membantu untuk menentukan pilihan apakah investasi mereka akan membeli, menahan atau menjual. Untuk pihak manajemen, laporan keuangan digunakan untuk menyiapkan rencana untuk jangka waktu berikutnya. Bagi otoritas publik, laporan keuangan digunakan untuk mengelola kegiatan aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak

(17)

3

dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan lainnya (Panjaitan, 2017).

Audit report lag mempengaruhi ketetapann dalam pendistribusian data. Perbedaan waktu antara tanggal akhir buku dan tanggal laporan audit disebut audit report lag. Laporan keuangan auditan. Keterlambatan dalam pendistribusian data laporan keuangan akan mempengaruhi tingkat ketidakpastian keputusan yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan (Iskandar dan Trisnawati, 2010 dalam (Panjaitan, 2017).

Audit report lag yang diperpanjang memberikan hasil yang lambat dalam penurunan keuntungan dari laporan keuangan itu sendiri. Givoli dan Palmon (1982) dalam (Panjaitan, 2017) mengklarifikasi bahwa "penentu paling signifikan mutlak dari kepraktisan deklarasi laba adalah lamanya peninjauan”. Banyaknya proses pengauditan yang membingungkan membuat auditor menghabiskan sebagian besar hari untuk melakukan proses audit dalam suatu perusahaan.

Ada beberapa alasan yang muncul dari keterlambatan auditor dalam memberikan pandangannya sebagaimana tercantum dalam Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) dari (IAI, 2011 dalam dalam (Panjaitan, 2017) khususnya auditor membutuhkan waktu yang ideal untuk melakukan pencatatn atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang cukup tentang struktur pengendalian internal dan pengumpulan berbagai bukti yang berhasil diperoleh diperoleh melalui pemeriksaan, persepsi, pengajuan pertanyaan dan penegasan sebagai alasan untuk memberikan pandangan terhadap laporan anggaran.

Akibatnya, auditor akan dihadapkan pada kesulitan antara menyelesaikan

(18)

laporan auditnya sesuai jadwal dan menyelesaikan audit sesuai prinsip yang berlaku, untuk sifat laporan audit dan untuk kualitas KAP itu sendiri.

Oleh karena itu, partisipasi besar diperlukan laporan audit untuk diselesaikan tepat waktu antara manajemen perusahaan dan auditor dalam proses audit laporan keuangan. Akan tetapi, terjadinya laporan audit dalam suatu perusahaan merupakan hal yang memalukan bagi perusahaan, baik berdasarkan alasan yang dapat diterima atau tidak, dan berdampak negatif bagi semua pihak yang terlibat dalam laporan keuangan. Meskipun demikian, auditor juga dapat memperluas jangka waktu peninjauan dengan menunda penyelesaian audit laporan keuangan karena alasan tertentu, misalnya sebagai konsistensi dengan pedoman untuk lebih mengembangkan kualitas audit oleh auditor yang pada akhirnya meminta waktu lebih lama (Panjaitan, 2017).

Ukuran perusahaan juga akan menjadi pertimbangan bagi para investor mengingat banyak perusahaan yang saat ini memiliki ukuran perusahaan yang sangat besar yang dalam artian telah berkembang dan memiliki banyak cabang di berbagai daerah, sehingga dalam memperkenalkan laporan keuangan mereka sudah memiliki wawasan dan pemahaman dalam memperkenalkan laporan keuangan tanpa membuang banyak waktu (Azizah dan Ratih. 2011 dalam (Budhiarta &

Wirakusuma, Made GedeArtaningrum, 2017).

Tingkat leverage dalam perusahaan juga ditunjukkan sebagai salah satu variabel yang dapat mempengaruhi adanya audit report lag.

Leverage lebih mengacu bagaimana kapasitas perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau kewajiban jangka panjang (Latrini dan

(19)

5

Puspitasari, 2014 dalam (Firmansyah & Amanah, 2020). Leverage yang tinggi, maka pertaruhan resiko terhadap perusahaan juga tinggi. Hal ini membuat audit meningkatkan kehati-hatian mereka dalam proses audit guna untuk memberikan penegasan yang memuaskan atas laporan keuangan sehingga audit report lag lebih panjang dan sesuai (Firmansyah & Amanah, 2020).

Reputasi KAP dapat diperjelas sebagai sikap auditor dalam menyelesaikan kewajibannya untuk melihat laporan keuangan perusahaan. Reputasi KAP harus terlihat dari konsekuensi laporan keuangan yang dapat diandalkan sesuai dengan aturan standar yang diakui secara umum (Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum). Reputasi KAP dapat dilihat dari sikap keseluruhan pemeriksa (auditor) pedoman dimana komitmen auditor terhalang untuk memihak satu pihak dan bisa mengatasi presure yang berat dari klien (Kristina, 2018 dalam (Gazali &

Amanah, 2021). Reputasi KAP yang dapat direfleksikan dan cara kemahiran analis dalam meneliti penyimpangan dan membukanya.

Konsistensi dengan prinsip dan cara paling umum untuk mengamati penyimpangan dari pendapatan, praktik dewan akan memakan banyak waktu sehingga mempengaruhi interaksi investigasi yang dilakukan cukup lama (Ramadhan dkk, 2018 dalam (Gazali & Amanah, 2021).

Profitabilitas adalah hasil atau laba bersih dari berbagai pendekatan dan pilihan yang diambil oleh manajemen perusahaan, dan dapat memberi jawaban akhir tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Sehingga perusahaan di BEI dengan asumsi mereka memiliki produktivitas tinggi akan berusaha untuk menyelesaikan

(20)

keuangan, melaporkan tepat waktu sehingga pendukung keuangan dapat melihat secara langsung tentang laporan keuangan perusahaan tersebut.

(Novice & Budi, dalam (Budhiarta & Wirakusuma, Made Gede Artaningrum, 2017).

Menurut teori keagenan oleh Jensen dan Meckling (1976), hubungan keagenan terjadi ketika satu atau lebih orang mempekerjakan orang lain untuk memberikan layanan dan mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada perusahaan. Hubungan agensi akan terjadi. Teori atribusi seperti yang ditunjukkan oleh Robbins (2015:172) menyatakan hipotesis atribusi adalah cara individu berperilaku yang dibawa oleh variabel interior atau elemen luar. Faktor-faktor dalam adalah pemicu yang berada di bawah kendali tunggal itu sendiri, sedangkan faktor-faktor luar dipandang sebagai akibat dari penyebab- penyebab luar, untuk lebih spesifiknya individu dipandang sebagai terdorong untuk bertindak dengan cara ini karena keadaan. Teori atribusi mengkaji unsur-unsur yang membuat sesuatu terjadi, baik itu terjadi karena faktor dalam maupun faktor luar. Dalam tinjauan ini, Teori atribusi digunakan untuk memahami bagaimana dampak ukuran perusahaan, tingkat leverage, reputasi KAP, dan profitabilitas terhadap audit report lag.(Palulu et al., 2018)

Berdasarkan yang diuaraikan diatas, maka penulis mengambil judul “Pengaruh Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020”.

(21)

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan gambaran di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit report lag?

2. Apakah tingkat leverage berpengaruh signifikan terhadap audit report lag?

3. Apakah reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap audit report lag?

4. Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit report lag?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit report lag?

2. Untuk mengetahui tingkat leverage berpengaruh signifinkan terhadap audit report lag.

3. Untuk mengetahui reputasi KAP berpengaruh siginifikan terhadap audit report lag.

4. Untuk mengetahui profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit report lag.

(22)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dpat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Bagi pihak akademis, diharapkan penelitian ini dapat menambah investigasi penulisan mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi audit report lag, memberikan premis untuk pengujian pembanding tambahan di kemudian hari dimana bukti eksperimental dapat digunakan sebagai pemahaman tambahan dalam eksplorasi masa depan, serta memberikan data tentang definisi dan dampak ukuran perusahaan, tingkat leverage, reputasi KAP, dan profitabilitas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi auditor, sebagai bahan pertimbangan auditor dalam melaksanakan auditnya memiliki pilihan untuk merancang isian lapangan serta dapat diharapkan untuk membatasi penundaan pelaporan keuangan dengan tujuan akhir untuk mengembangkan lebih lanjut pengaturan pelaporan keuangan atau mempercepat distribusi laporan yang ditinjau sesuai waktu yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

b. Bagi investor, dapat memberikan data mengenai unsur-unsur yang mempengaruhi audit report lag sehingga sangat baik dapat dimanfaatkan sebagai bahan pemikiran yang berbeda dalam melakukan investasi.

(23)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Agensi (Agency Theory)

Dalam siklus audit, teori keagenan menjelaskan hubungan antara manajemen (principal) dengan auditor independen (agent) (Jensen dan Meckling, 1986). Dalam suatu hubungan keagenan, terdapat kesepakatan di mana sekurang-kurangnya satu orang (manajemen atau pimpinan) memerintahkan orang lain (auditor independen atau agent) untuk membantu pimpinan dan memberikan masukan dalam arahan atau perintah. Percakapan audit document lag terkait erat dengan teori keagenan di mana perusahaan dapat meminta auditor untuk melihat lebih lanjut kewajiban jangka panjang yang ditarik dan keuntungan dan kerugian perusahaan yang mengambil bagian penting dalam laporan keuangan. Penilaian lebih lanjut ini memerlukan beberapa waktu lebih dan akan mempengaruhi audit report lag (Nuraini et al., 2019)

2. Teori Atribusi

Teori atribusi diciptakan oleh Fritz Heider (1958). Pengertian atribusi adalah cara seseorang mencari kejernihan untuk mengetahui bagaimana memutuskan alasan atau niat dalam perilaku individu. Teori atribusi menyatakan bahwa perilaku individu dalam menjalankan suatu usaha atau sesuatu dapat dipengaruhi oleh sesuatu. Dampak tersebut adalah dampak yang berasal dari faktor eksternal dan faktor internal.

Penyebab perilaku dalam persepsi sosial lebih dikenal dengan istilah

(24)

dispositional attributions (penyebab internal) dan situational attributions (penyebab eksternal) (Robbins, 1996) dalam (Aisha & Chariri, 2022).

Dalam penelitian ini, yang tersirat dari suatu kejadian adalah audit report lag. Teori atribusi mendukung pengujian ini karena berdasarkan teori atribusi, para ahli akan menemukan seberapa besar pengaruh variabel dalam dan luar terhadap kelambanan audit report lag. Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teori atribusi adalah teori yang mendasari alasan orang melakukan suatu peristiwa.

Sehingga teori atribusi ini dapat mendasari alasan auditor melakukan audit report lag. (Aisha & Chariri, 2022).

3. Teori Struktur Modal

Berdasarkan definisi yang diambil dari buku W.L., Megginson (1997), struktur modal adalah susunan atau kombinasi kewajiban dan surat berharga (saham) yang menentukan struktur keuangan jangka panjang suatu perusahaan. Dengan menentukan struktur modal yang optimal, Anda nantinya dapat mengambil keputusan pembiayaan untuk perusahaan Anda dengan biaya pendanaan terendah. Selain itu, dampak bagi investor adalah mereka dijamin akan menghasilkan pengembalian yang maksimal dengan risiko yang minimal, sehingga mereka dapat dengan percaya diri berinvestasi di pasar keuangan nantinya. Ini karena perusahaan investee membuat keputusan pendanaan terbaik untuk meningkatkan nilainya. Di sisi lain, bagi pembuat kebijakan publik, dalam hal ini pemerintah negara tempat perusahaan tersebut bermarkas memiliki undang-undang dan kebijakan perpajakan yang dapat

(25)

11

memaksimalkan total produksi negara dan meminimalkan dampak dan risikonya terhadap negara. lakukan. Stabilitas ekonomi negara.

4. Audit Report Lag

Ashton dkk. (1987) menunjukkan bahwa audit report lag sebagai jangka waktu untuk menyelesaikan audit diperkirakan dari tanggal akhir buku tahunan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan auditor independen. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dan tanggal laporan auditor independen menunjukkan periode waktu pemeriksa menyelesaikan audit (Octaviani, 2017). Di Indonesia, batas waktu penerbitan laporan keuangan perusahaan yang sudah go public dikendalikan oleh OJK, khususnya peusahaan yang sudah go public harus menyampaikan laporan keuangan tahunan yang disertai dengan sudut pandang auditor kepada OJK dan wajib mengumumkan kepada masyarakat selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan atau harus diperiksa dalam jangka waktu 90 hari (Ani, F., Chomsatu, Y., Dan Dewi, 2020).

Dyer dan McHugh (1975) menjelaskan dalam penelitiannya (Panjaitan, 2017) bahwa (lag) dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Preliminary lag, adalah perbedaan antara tahun buku dan tanggal pasar modal menerima laporan keuangan pendahuluan;

b. Auditor’s signature lag, adalah selisih antara tanggal akhir tahun fiskal dan tanggal yang tercantum dalam laporan audit independen;

serta

c. Total lag, adalah selisih waktu antara tanggal publikasi laporan keuangan.

(26)

5. Ukuran perusahaan.

Ukuran perusahaan adalah gambaran ukuran suatu perusahaan yang diperkirakan dengan ukuran nyata, Misalnya, berapa banyak kekayaan dan penjualan absolut yang dimiliki perusahaan selama siklus penjualan. Pilihan Ketua OJK tersebut menunjukkan, dari segi sumber kekayaan (harta), UKM adalah badan hukum dengan aset tidak lebih dari seratus miliar, sedangkan korporasi besar adalah badan hukum dengan aset absolut. Aset melebihi seratus miliar. Penelitian ini memanfaatkan seberapa besar kekayaan (total aset) yang diklaim oleh perusahaan sebagai perantara ukuran perusahaan. (Pangestika, 2020).

Penanda yang digunakan dalam penelitian ini adalah total asset.

Nilai total aset yang lengkap biasanya sangat besar dibandingkan dengan variabel keuangan lainnya. Untuk itu variabel aset di perhalus menjadi :

Ukuran Perusahaan = Ln (Total Aset)

Dalam studinya, semua manajer perusahaan besar cenderung dapat mengurangi audit report lag atas keterlambatan laporan keuangan yang disebabkan oleh perusahaan besar yang terus-menerus diteliti oleh investor, asosiasi perdagangan, dan badan pengatur. Dalam banyak kasus, pilihan untuk mendistribusikan laporan keuangan segera memungkinkan pengambil keputusan untuk membuat keputusan lebih cepat dan lebih akurat. (Ulfa, 2020).

6. Tingkat Leverage

Prayogi dalam (Eksandy, 2017) berpendapat bahwa leverage adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya sebelum jatuh tempo. Jika sebuah perusahaan gagal,

(27)

13

manajemen biasanya menunda rilis laporan keuangan untuk menyeimbangkan situasi pasar.. Hal ini mendorong auditor eksternal untuk meningkatkan kehati-hatian dalam sistem pemeriksaan dengan tujuan agar dapat mempengaruhi penangguhan penyampaian laporan keuangan kepada masyarakat secara umum (Udayana, 2017).

Variabel ini diestimasi dengan kewajiban untuk proporsi sumber daya (DAR) dengan persamaan berikut:

Keterangan:

- Debt rasio : Rasio utang

- Total Liabilities : Jumlah utang yang dimiliki perusahaan (baik utang jangka pendek dan jangka panjang)

- Total Assets : Jumlah aset yang dimiliki perusahaan 7. Reputasi KAP

Reputasi KAP yang direkrut oleh perusahaan untuk mengkaji laporan keuangan akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap validitas laporan keuangan yang disampaikan oleh perusahaan.

Ini karena KAP besar memiliki banyak karyawan, dapat meninjau lebih baik dan benar, memiliki jadwal yang dapat disesuaikan yang memungkinkan mereka untuk menyelesaikan ulasan tepat waktu, dan memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan ulasan mereka lebih cepat untuk mengikuti mereka kedudukan. Sehingga dapat diduga bahwa perusahaan yang menggunakan jasa KAP besar akan cukup sering tepat waktu dalam menyajikan laporan keuangannya (Herdyansyah, 2020).

(28)

Memilih kantor akuntan penuh membantu untuk menyelesaikan audit lebih akurat, menurut temuan penelitian Schwartz dan Soo (1996) bahwa penundaan laporan audit akan terbatas dengan asumsi bahwa perusahaan dievaluasi oleh Big Four KAP. Dengan demikian, ukuran kantor akuntan publik dapat mempengaruhi saat audit atas laporan keuangan diselesaikan. Big Four KAP Indonesia:

1. Price Waterhouse Coopers (PWC) KAP, bekerjasama dengan Tanudiredja dan Wibisana & Partners.

2. KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG), bekerjasama dengan KAP Siddharta & Widjaja.

3. KAP Ernst & Young (EAY). Bekerjasama dengan KAP Purwantono dan Suherman & Surja

4. KAP Deloite Touche Tohmatsu (Deloitte), bekerjasama dengan KAP Osman Bing Satrio & Partners.

8. Profitabilitas

Hasil penelitian ini sejalan dengan jurnal yang dikemukakan oleh (Wariyanti & Suryono, 2017) yang berjudul The Effect of Profitability, Leverage and Audit Opinion on Audit Delay, yang membahas tentang signal theory, yang menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manajemen mengikuti instruksi memberikan investor dengan informasi tentang pandangan manajemen terhadap prospek perusahaan.

Manajemen perusahaan juga wajib memberikan sinyal kepada investor tentang keadaan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dengan laba besar atau kecil harus tetap menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Hasil penelitian dari (Wariyanti & Suryono, 2017)

(29)

15

Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan dalam mampu menghasilkan laba, dan semakin menguntungkan maka semakin menguntungkan (Eksandy, 2017).

Perusahaan yang dapat menghasilkan laba tinggi cenderung memiliki penundaan yang lebih singkat dalam laporan audit. Perusahaan yang mengalami kerugian meminta auditor untuk menjadwalkan audit lebih lambat dari yang direncanakan, sehingga mengakibatkan keterlambatan penyampaian laporan keuangan. Dengan kata lain, perusahaan dengan laba rendah cenderung melewatkan laporan keuangannya karena mengandung berita buruk.(Firmansyah & Amanah, 2020).

Rasio profitabilitas dapat diukur diantaranya dengan menggunakan Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) (Prastowo, 2015).

Return on Asset = (ROA) =

x 100%

(30)

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian terdahulu yang terdapat dalam tabel berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No.

Nama dan Tahun Penelitian

Judul Penelitian

Metode

Penelitian Hasil Penelitian 1. Rai Gina

Artaningrum, I Ketut Budiartha, Made Gede Wirakusuma (2017)

Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Pergantian Manajemen Pada Audit Report Lag Perusahaan Perbankan.

Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas,

likuiditas, dan ukuruan perusahaan berpengaruh negatif pada audit report lag, sedangkan solvabilitas dan pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap audit report lag.

2. Oftika Sari, Einde Evana, dan Ninuk Dewi

Kesumaningr um (2019)

Pengaruh

Finacial Distress, Opini Audit, Dan Profitabilitas Terhadap Audit Report Lag.

Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial distress tidak berpengaruh terhadap audit report lag, sedangkan profitabilitas dan opini audit berpengaruh negatif terhadap audit report lag.

3. Sabran Gazali dan Lailatul Amanah (2021)

Pengaruh leverage, profitabilitas, ukuran

perusahaan, dan kualitas audit terhadap audit report lag.

Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap audit report lag, sementara profitabilitas dan kualitas audit

berpengaruh negatif terhadap audit report lag, sedangkan ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap audit report lag.

4. Refi

Firmansyah dan Lailatul Amanah (2020)

Pengaruh Profitabilitas, Good Corporate Governance, Leverage, dan Firm Size Terhadap Audit Report lag.

Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, dan dewan komisaris perusahaan berpengaruh negatif pada audit report lag, sedangkan komite audit dan ukuran komisaris independen dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Sedangkan tingkat leverage berpengaruh positif

(31)

17

terhadap audit report lag.

5. Inggrid Panjaitan (2017)

Pengaruh Ukuran KAP, Return On Assets Dan Loan To Deposit Rasio Terhadap Audit Report Lag .

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif.

Ukuran KAP, Return On Assets dan Loan To Deposit Rasio secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit report lag.

6. Sabrina Octaviani (2017)

Pengaruh Tenure Audit Dan Umur Listing Terhadap Audit Report Lag Dengan

Spesialisasi Industri Auditor Sebagai

Moderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Lq 45 Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif.

Hasil survei menunjukkan bahwa:

Jika auditor dan klien bekerja sama dalam jangka waktu yang relatif lama, durasi audit mempengaruhi keterlambatan laporan audit.

Semakin tua usia

perusahaan maka semakin berpengalaman

pekerjaannya dan semakin sedikit pelaporan audit jangka panjang yang diperlukan, sehingga menyatakan usia akan mempengaruhi

keterlambatan pelaporan audit. Keterlambatan laporan audit dipengaruhi oleh periode audit, yang memiliki keahlian industri auditor sebagai variabel moderat.

Hal ini karena tidak

memerlukan jangka waktu yang lama karena bekerja dengan klien dan auditor memiliki keahlian industri.

Usia di mana disiplin industri auditor terdaftar sebagai variabel moderat

mempengaruhi

keterlambatan laporan audit, karena perusahaan dengan pengalaman yang luas dengan auditor profesional menghasilkan hasil yang lebih efisien.

7. Arry Eksandy (2017)

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, Provitabilitas dan Komite Audit

Metode yang digunakan yaitu metode

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, solvabilitas tidak

berpengaruh terhadap audit delay. Sedangkan

(32)

Terhadap Audit Delay (Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ada Tahun 2012- 2015)

kuantitatif. profitabilitas dan komite audit berpengaruh terhadap audit delay.

8. Ni Made Shinta

Whidisari dan I Ketut

Budiatha (2016)

Pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, dan Pergantian Auditor Terhadap Audit Report Lag.

Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia perusahaan berpengaruh positif terhadap keterlambatan laporan audit.

Sedangkan ukuran

perusahaan, reputasi auditor dan pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap keterlambatan laporan audit.

9. Wemi Widyasari (2018)

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Anak

Perusahaan, Leverage dan Ukuran KAP Terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014- 2016)

Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas

berpengaruh terhadap audit report lag. Sedangkan anak perusahaan, leverage, dan ukuran KAP tidak

berpengaruh terhada audit report lag.

10. Fitri Ani, Yuli Chomsatu, Riana R Dewi (2020)

Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan 2014- 2017.

Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengujian

Hipotesis 1 bahwa

profitabilitas berpengaruh terhadap keterlambatan pelaporan audit perusahaan didukung oleh bukti empiris.

Pengujian Hipotesis 2 bahwa solvabilitas mempengaruhi keterlambatan pelaporan audit suatu perusahaan tidak didukung oleh bukti empiris.

Pengujian Hipotesis 3 bahwa likuiditas mempengaruhi audit reporting delay tidak

(33)

19

didukung oleh bukti empiris.

Pengujian hipotesis keempat bahwa ukuran perusahaan mempengaruhi

keterlambatan laporan audit tidak didukung oleh bukti empiris, tetapi opini audit mempengaruhi

keterlambatan laporan audit.

Hipotesis 5 tidak didukung oleh bukti empiris.

C. Kerangka Berpikir

Penelitian ini akan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan laporan audit melalui variabel independen, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Berdasarkan diagram konseptual diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), diketahui bahwa variabel X terdiri dari X1 (ukuran perusahaan), X2 (tingkat leverage), X3 (reputasi KAP) dan X4 (profitabilitas), dan variabel Y adalah audit report lag.

Ukuran Perusahaan

Reputasi KAP (-) Tingkat Leverage (+)

Profitabilitas (-)

Audit Report Lag (ARL)

(34)

D. Hipotesis

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag

Ukuran perusahaan mengacu pada ukuran bisnis perusahaan.

Ukuran perusahaan dapat dinilai dengan beberapa cara. Besar kecilnya suatu perusahaan tergantung pada nilai total aset, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah pekerja, dan lain-lain. Semakin besar aset perusahaan, semakin banyak modal yang diinvestasikan. Semakin besar total penjualan suatu perusahaan, semakin banyak arus kas yang terjadi, dan semakin besar kapitalisasi pasar yang ada, maka semakin dikenal publik perusahaan tersebut. (Ulfa, 2020).

Perusahaan besar cenderung mengajukan laporan keuangan lebih cepat daripada perusahaan kecil. Semakin besar perusahaan, semakin pendek audit report delay. Ini karena perusahaan besar memiliki lebih banyak sumber, lebih banyak staf akuntansi, sistem informasi yang lebih canggih, sistem kontrol yang lebih kuat, investor, badan pengatur, dan pengawasan dari sorotan publik. (Ekonomika et al., 2014)

Dalam teori keagenan dijelaskan bahwa kepentingan manajemen dan kepentingan pemegang saham mungkin bertentangan. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa kepemilikan saham yang besar dari segi nilai ekonominya memiliki insentif untuk memonitor. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh negative terhadap audit report lag

(35)

21

2. Pengaruh Tingkat Leverage Terhadap Audit Report Lag

Tingkat leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Jika suatu perusahaan memiliki rasio leverage yang tinggi, maka risiko perusahaan juga akan tinggi. Hal ini memaksa auditor untuk meningkatkan tingkat kehati-hatian agar tidak terjadi salah saji material dan risiko tinggi yang akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan, yang akan mempengaruhi audit report lag. (Febryanti, 2011 dalam (Firmansyah & Amanah, 2020).

Teori agensi dalam tingkat leverage menjelaskan bahwa semakin dijamin akan menghasilkan pengembalian yang maksimal dengan risiko yang minimal, sehingga mereka dapat dengan percaya diri berinvestasi di pasar keuangan nantinya. Ini karena perusahaan investee membuat keputusan pendanaan terbaik untuk meningkatkan nilainya. Di sisi lain, bagi pembuat kebijakan publik, dalam hal ini pemerintah negara tempat perusahaan tersebut bermarkas memiliki undang-undang dan kebijakan perpajakan yang dapat memaksimalkan total produksi negara dan meminimalkan dampak dan risikonya terhadap negara. lakukan. Stabilitas ekonomi negara Dalam penelitian oleh Wirakusuma dan Angruningrum (2013) dalam (Firmansyah & Amanah, 2020). Hal ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap audit report lag. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, hipotesis berikut dapat diajukan:

H2 : Leverage berpengaruh positif terhadap Audit Report Lag

(36)

3. Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Audit Report Lag

Kantor akuntan publik (KAP) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keterlambatan laporan audit. Kantor Akuntan Big Four (KAP) cenderung memiliki lebih banyak sumber daya sehingga dapat mengaudit lebih efektif dan efisien. Hal ini mendukung anggapan bahwa perusahaan yang diaudit oleh firma audit Big Four cenderung menyelesaikan auditnya lebih cepat daripada perusahaan yang diaudit oleh firma audit non-Big Four. The Big Four KAP cenderung memiliki jumlah karyawan yang besar, dapat mengaudit lebih efektif dan efisien, memiliki jadwal fleksibel yang memungkinkan mereka untuk mengaudit tepat waktu, dan memiliki insentif yang lebih kuat untuk mengaudit lebih cepat untuk mempertahankan reputasi mereka. (Ingga, 2015).

Menurut teori atribusi, kondisi tertentu mempengaruhi peningkatan produktivitas tenaga kerja, yaitu faktor individu dan faktor situasional.

Faktor individu meliputi jenis kelamin, kesehatan, pengalaman, dan karakteristik psikologis, yang terdiri dari motivasi, kepribadian, dan locus of control. Faktor pengalaman, kemampuan, keterampilan dan motivasi merupakan empat kekuatan besar KAP yang memungkinkan big four KAP melakukan pekerjaan audit secara lebih efektif dan efisien. (Ii & Pustaka, 2005)

Pernyataan ini didukung oleh temuan Puspitasari dan Latrini (2014), yang menyatakan bahwa ukuran KAP berdampak negatif terhadap keterlambatan laporan audit. Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Pramita (2017) dan Anggreni & Suryandari (2014), ukuran

(37)

23

KAP berdampak negatif terhadap audit report lag. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dibuat hipotesis sebagai berikut.

H3 : Diduga Reputasi kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh negatif terhadap audit report lag.

4. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Report Lag

Menurut Ashton et al. (1987) Profitabilitas dapat digunakan sebagai indikator untuk menilai apakah suatu perusahaan dalam kondisi keuangan yang baik atau buruk. Laba dinilai sebagai informasi penting bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi yang sukses dan pengambilan keputusan investasi. Temuan yang dilakukan oleh Lianto dan Kusuma (2010), dan (Budhiarta & Wirakusuma, Made GedeArtaningrum, 2017) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara profitabilitas dengan audit report lag.

Kaitan antara profitabilitas dan teori keagenan adalah jika perusahaan baik, pemangku kepentingan yang terdiri dari pemberi pinjaman, pemasok, dan investor akan melihat sejauh mana perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari penjualan dan investasi perusahaan.

Jika kinerja perusahaan baik, maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Dari uraian di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut

:H4 : Diduga Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag.

(38)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitiannya yaitu asosiatif.

Strategi penelitian yang diketahui adalah jenis penelitian yang menggunakan sesuatu seperti dua faktor yang terkait. Strategi kooperatif adalah jenis eksplorasi yang mencari hubungan sebab akibat antara satu variabel otonom dan variabel terikat dengan menggunakan hipotesis (Sugiyono, 2017). Pengujian hipotesis dilakukan dengan memanfaatkan perhitungan statistika yang digunakan untuk menguji variabel (X) terhadap variabel (Y).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Berdasarkan judul penelitian yang diangkat yaitu “Pengaruh Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020”

maka data tentang perusahaan yang terdaftar di BEI diperoleh dari situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id. Penelitian ini telah dilangsungkan pada bulan November 2021 sampai Januari 2022.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah gabungan pengukuran atau informasi pengamatan yang dibuat pada objek atau individu. Populasi dalam

(39)

25

penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar atau tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2018- 2020 berjumlah 43 perusahaan perbankan.

Tabel 3.1Daftar Perusahaan Perbankan No. Kode

Saham

Tanggal IPO Data laporan keuangan 2018-

2020

Sampel Penelitian

1. AGRO 08/08/2003 Lengkap √

2. AGRS 22/122014 Lengkap X

3. AMAR 09/01/2020 Tidak Lengkap X

4. ARTO 12/01/2016 Lengkap √

5. BABP 15/072002 Lengkap √

6. BACA 08/10/2007 Lengkap √

7. BBCA 31/05/2000 Lengkap √

8. BBHI 12/08/2015 Lengkap X

9. BBKP 10/07/2006 Lengkap √

10. BBMD 08/07/2013 Lengkap X

11. BBNI 25/11/1996 Lengkap √

12. BBRI 10/11/2003 Lengkap √

13. BBTN 17/12/2009 Lengkap √

14. BBYB 13/01/2015 Lengkap X

15. BCIC 25/06/1997 Lengkap X

16. BDMN 06/12/1989 Lengkap √

17. BEKS 13/07/2001 Lengkap X

18. BGTG 12/05/2016 Lengkap X

(40)

19. BINA 16/01/2014 Lengkap X

20. BJBR 08/07/2010 Lengkap X

21. BJTM 12/07/2012 Lengkap X

22. BKSW 21/11/2002 Lengkap X

23. BMAS 11/07/2013 Lengkap X

24. BMRI 14/07/2003 Lengkap √

25. BNBA 31/12/1999 Lengkap X

26. BNGA 29/11/1989 Lengkap X

27. BNII 21/11/1989 Lengkap √

28. BNLI 15/01/1990 Lengkap X

29. BSIM 13/12/2010 Lengkap X

30. BSWD 01/05/2002 Lengkap X

31. BTPN 12/03/2008 Lengkap √

32. BTPS 08/05/2018 Lengkap X

33. BVIC 30/06/1999 Lengkap X

34. DNAR 11/07/2014 Lengkap X

35. INPC 29/08/1990 Tidak Lengkap X

36. MAYA 29/08/1997 Lengkap X

37. MCOR 03/07/2007 Lengkap X

38. MEGA 17/04/2000 Lengkap X

39. NISP 20/08/1994 Lengkap √

40. NOBU 20/05/2013 Tidak Lengkap X

41. PNBN 29/12/1982 Lengkap √

42. PNBS 15/01/2014 Lengkap X

(41)

27

43. SDRA 15/12/2006 Tidak Lengkap X

Sumber : www.idx.co.id

2. Sampel

Sampel merupakan beberapa dari jumlah dan ciri yang dimiliki oleh populasi, atau sebagian kecil dari individu-individu yang diambil dengan metodologi tertentu sehingga mereka dapat memangku populasinya (Siyoto dan Sodik, 2015). (Sugiyono, 2017) juga mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimilki oleh populasi.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu penentuan tes yang spesifik yang tidak sembarangan dengan tujuan dan sasaran tertentu. Contoh dan penelitian ini menggunakan empat aturan yang digunakan untuk mengenali penentuan organisasi yang akan menjadi sampel riset, adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berturut-turut untuk periode 2018, 2019, dan 2020.

2. Perusahaan perbankan tersebut menerbitkan laporan keuangan tahunan memakai mata uang Rupiah pada tahun 2018, 2019, dan 2020.

3. Merupakan 15 perusahaan perbankan teratas

4. Menampilkan total informasi dan data yang digunakan untuk mengurai variabel-variabel yang yang berpengaruh terhadap audit report lag pada periode 2018, 2019, dan 2020.

(42)

Berdasarkan standar ini ada 15 perusahaan yang memenuhi aturan sebagai ujian ujian. Selain itu, dari 15 organisasi yang belum lunas diambil laporan fiskal tahunan 3 tahun yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Mengingat jumlah perusahaa dan jumlah laporan fiskal, jumlah pengujian dalam tinjauan ini adalah (15 x 3 = 45) 45 contoh. Perusahaan- perusahaan tersebut antara lain:

Tabel 3.2 Daftar Sampel

No. Kode

Saham

Nama Perusahaan

1 AGRO PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk

2 ARTO PT. Bank Jago Tbk

3 BABP PT. Bank MNC Internasional Tbk

4 BACA PT. Bank Capital Indonesia Tbk

5 BBCA PT. Bank Central Asia Tbk

6 BBKP PT. Bank Bukopin Tbk

7 BBNI PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 8 BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 9 BBTN PT. Bank Tabungan Indonesia (Persero) Tbk 10 BDMN PT. Bank Danamon Indonesia Tbk 11 BMRI PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 12 BNII PT. Bank Maybank Indonesia Tbk

13 BTPN PT. Bank BTPN Tbk

14 NISP Bank OCBC NISP Tbk.

15 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen

Variabel terikat atau dependent variable adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas (Ghozali, 2011). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah audit report lag pada perusahaan.

Menurut Wiguna (2012) menyatakan bahwa audit report lag merupakan

(43)

29

jumlah hari diantara akhir tahun buku dan tanggal laporan tinjauan audit perusahaan. Selain hal-hal tersebut di atas, audit report lag dalam laporan audit juga dapat diartikan sebagai alokasi waktu dari akhir tahun anggaran sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit.

2. Variabel Independen

Variabel bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Penelitian tersebut memakai lima variabel bebas, yaitu ukuran perusahaan, tingkat leverage, reputasi KAP, dan profitabilitas.

a. Ukuran Perusahaan

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah total aset.

Nilai lengkap sumber daya biasanya sangat besar dibandingkan dengan faktor moneter lainnya, oleh karena itu variabel aset disempurnakan menjadi:

Ukuran Perusahaan = Ln (Total Aset)

Perusahaan yang lebih besar biasanya akan memiliki tekanan luar yang lebih tinggi untuk menyelesaikan laporan peninjauan mereka segera karena mereka diawasi dengan ketat oleh pendukung keuangan, otoritas publik, dan kantor administrasi modal. Dalam hal terkait dengan keterlambatan audit report lag, hubungan tersebut negatif mengingat semakin besar ukuran organisasi, semakin cepat akomodasi ringkasan fiskal yang diperiksa atau semakin terbatas periode audit report lag.

(Firmansyah dan Amanah, 2020).

(44)

b. Tingkat Leverage

Leverage adalah kesanggupan perusahaan untuk mencukupi kewajiban keuangannya (hutang jangka pendek dan jangka panjang).

Dengan membandingkan total hutang terhadap total aset, digunakan rasio hutang terhadap total aset untuk mengukur variabel leverage. Rasio leverage rasio yang menunjukkan kapasitas organisasi untuk memenuhi komitmen jangka panjang (Puspitasari dan Latrini, 2014) dalam (Angruningrum & Wirakusuma, 2013). Variabel ini dihitung dengan debt to asset ratio (DAR) dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

- Debt rasio : Rasio utang

- Total Liabilities : Jumlah utang yang dimiliki perusahaan (baik utang jangka pendek dan jangka panjang)

- Total Assets : Jumlah aset yang dimiliki perusahaan c. Reputasi KAP

Ukuran KAP merupakan suatu tindakan yang digunakan untuk memutuskan apakah suatu akuta publik besar atau kecil (Sumartini dan Widhiyani, 2014) dalam Widyasari (2018). Ukuran KAP menggunakan dummy variable, di mana organisasi yang dievaluasi oleh KAP Big Four diberi nilai 1, sedangkan organisasi yang diperiksa oleh KAP non-Big Four diberi nilai 0. Variabel ini dinyatakan dengan lambang BIG4.

(45)

31

d. Profitabilitas

Seperti yang diungkapkan oleh Prameswari dan Yustrianthe (2015) dalam (Angruningrum dan Wirakusuma, 2013) bahwa manfaat adalah kemampuan organisasi untuk menciptakan manfaat melalui setiap kemampuan dan aset yang ada seperti transaksi, uang, modal, jumlah perwakilan, dan lain-lain. Variabel ini dinyatakan dengan lambang PROF.

Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kapasitas organisasi dari latihan bisnis yang diharapkan secara umum untuk menciptakan keuntungan keseluruhan sebagai alat untuk mengukur tingkat kecukupan pelaksanaan dewan. Proporsi manfaat dapat diperkirakan dengan memanfaatkan Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) (Prastowo, 2015).

Return on Asset = (ROA) =

x 100%

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka

Penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui beberapa literature seperti buku-buku, artikel, karya ilmiah dan bahan analisis yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Observasi Tidak Langsung

Observasi tidak langsung dibuat oleh dengan mengumpulkan data pada laporan fiskal tahunan perusahaan perbankan yang

(46)

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2020 dengan mengakses ke situs www.idx.co.id.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik merupakan pengukuran yang digunakan untuk mengkaji informasi dengan menggambarkan atau menggambarkan informasi yang telah dikumpulkan segala sesuatu yang dipertimbangkan tanpa bertujuan untuk menimbulkan tujuan yang berlaku untuk populasi umum atau spekulasi. Wawasan yang mencerahkan adalah pengenalan informasi melalui tabel, diagram, pie outline, piktogram, mode komputasi, median, mean, estimasi desil, persentil, perhitungan apropriasi dan melalui perhitungan deviasi normal dan standar serta estimasi laju (Sugiono, 2012 : 199).

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam model regresi bertujuan untuk menguji bahwa penggunaan contoh informasi yang digunakan biasanya diedarkan. Model relaps yang layak memiliki penyebaran informasi yang biasa atau mendekati tipikal (Ghozali, 2011). Pengujian normalitas dalam tinjauan ini dilakukan dengan menggunakan pengujian faktual. Untuk menguji keteraturan informasi, konsentrat ini juga menggunakan uji terukur nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis berikut:

a. H0 = Data residual terdistribusi normal b. H1 = Data residual tidak terdistribusi normal

(47)

33

b. Uji Homoskedastisitas

Uji heteroskedastisitas berarti menguji apakah pada model relaps terdapat disparitas perbedaan antara residual persepsi yang satu dengan persepsi yang lain. Dengan asumsi selisih sisa yang dimulai dari satu persepsi kemudian ke persepsi berikutnya tetap disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model relaps yang layak adalah tipe homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Untuk menguji ada tidaknya tanda heteroskedastisitas digunakan uji Scatter Plot. Premis penyelidikan adalah bahwa dengan asumsi gambar menunjukkan bintik-bintik yang menunjukkan bagian-bagian dari faktor-faktor yang menyebar secara serampangan pada bidang disipasi, cenderung dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali (2007).

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk untuk menguji apakah model regresi melacak hubungan antara faktor bebas (Ghozali, 2011). Model relaps yang layak tidak boleh mengandung multikolinearitas (tidak ada hubungan antara faktor otonom). Dalam riset ini, multikolinearitas dicoba dengan memastikan Nilai Toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai slice off yang biasa digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah sebagai berikut:

a. Jika tolerance value > 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolonieritas.

(48)

b. Jika tolerance value < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi multikolonieritas.

d. Uji Autikorelasi

Uji autokorelasi dalam suatu model diharapkan dapat memutuskan apakah ada hubungan antara variable-variabel yang membingungkan pada periode tertentu dan variable-variabel yang membingungkan pada periode yang lalu (Ghozali, 2011). Untuk mengenali autokorelasi, uji Durbin Watson (DW) dapat dilakukan dengan keadaan sebagai berikut:

- Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi

- Angka D-W diantara -2 dan +2 berarti tidak ada autokorelasi.

- Angka D-W diatas +2 berarti tidak ada autokorelasi negative.

e. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda, merupakan teknik analisis yang dipergunakan untuk memutuskan apakah terdapat pengaruh umum variabel X terhadap faktor Y. persamaan regresinya dinyatakan sebagai berikut, yaitu:

Υ = b0 +b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

(Sugiyono, 2011 : 286)

Atau dirumuskan :

ARL = b0 + β1 LEV+ β2 SPEC + β3 BIG4 + β4 PROF + β5 IND + ε

Keterangan:

(49)

35

Υ = Pengungkapan tanggungjawab sosial

b0 = Bilangan konstanta

b1, ..., b5 = Koefisien regresi

X1/LEV = Tingkat leverage

X2/SPEC = Spesialisasi Industri Auditor

X3/BIG4 = Reputasi KAP

X4/PROF = Profitabilitas

X5/IND = Klasifikasi Industri

e = Epsilon (pengaruh faktor lain)

3. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Analisis Parsial (Uji t)

Uji t atau uji parsial digunakan untuk menentukan pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat (Ghozali, 2011).

Pengujian parsial (uji t) diselesaikan dengan membandingkan tingkat signifikansi t dari hasil pengujian dengan tingkat signifikansi yang digunakan dalam riset ini. variabel tersebut dicoba menggunakan tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Dalam hal nilai signifikansi t < 0,05 maka variabel otonom agak mempengaruhi variabel terikat. Untuk sementara, jika nilai signifikansi t > 0,05, sampai taraf tertentu variabel otonom tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

(50)

b. Uji Hipotesis Analisis Simultan (Uji F)

Pengujian ini mencakup variabel otonom pada variabel yang terkait dalam mengarahkan pengujian sehubungan dengan ada atau tidak adanya dampak besar secara bersamaan/bersama-sama. Uji sinkron ini memanfaatkan sirkulasi F, khususnya dengan melihat (proporsi F) dan F tabel yang telah ditentukan. Langkah pengujian sinkron ini adalah memutuskan Ho dan Ha serta menentukan derajat kepentingan (a) sebagian besar menggunakan a = 5% atau a = 1%

(Rahmawati, 2017).

(51)

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Dari Objek Penelitian 1. Sejarah dan Milastone Bursa Efek Indonesia

Secara historis, Pasar Modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar Modal atau Bursa Efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar Modal pada zaman itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk melakukan kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Meskipun Pasar Modal telah ada sejak tahun 1912, namun perkembangan dan pertumbuhan Pasar Modal tidak berjalan seperti yang diharapkan karna terdapat beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi Bursa Efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia kembali mengaktifkan Pasar Modal pada tahun 1977, dan juga beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan yang pesat seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Bursa Efek Jakarta pertama kali dibuka pada tanggal 14 desember 1912, dengan bantuan pemerintah

(52)

kolonial Belanda, didirikan di Batavia, pusat pemerintahan kolonial Belanda yang kita kenal sekarang dengan Jakarta. Bursa Efek Jakarta dulu disebut Call-Efek.

Sistem perdagangannya seperti lelang, dimana tiap efek berturut- turut diserukan pemimpin “Call”, kemudian para pialang masing-masing mengajukan permintaan beli atau penawaran jual sampai ditemukan kecocokan harga, maka transaksi terjadi. Pada saat itu terdiri dari 13 perantara pedagang efek (makelar). Bursa saat itu bersifat demand- following, karena para investor dan para perantara pedagang efek merasakan keperluan akan adanya suatu bursa efek di Jakarta. Bursa lahir karena permintaan akan jasanya sudah mendesak.

Orang-orang Belanda yang bekerja di Indonesia saat itu sudah lebih dari tiga ratus tahun mengenal akan investasi dalam efek, dan penghasilan serta hubungan mereka memungkinkan mereka menanamkan uangnya dalam aneka rupa efek. Baik efek dari perusahaan yang ada di Indonesia maupun efek dari luar negeri. Sekitar 30 sertifikat (sekarang disebut depository receipt) perusahaan Amerika, perusahaan Kanada, perusahaan Belanda, perusahaan Perancis dan perusahaan Belgia.

Bursa Efek Jakarta sempat tutup selam periode perang dunia pertama, kemudian di buka lagi pada tahun 1925. Selain Bursa Efek Jakarta, pemerintah kolonial juga mengoperasikan bursa parallel di Surabaya dan Semarang. Namun kegiatan bursa ini di hentikan lagi ketika terjadi pendudukan tentara Jepang di Batavia. Aktivitas di bursa ini

(53)

39

terhenti dari tahun 1940 sampai 1951 di sebabkan perang dunia II yang kemudian disusul dengan perang kemerdekaan.

Baru pada tahun 1952 di buka kembali, dengan memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan Belanda di nasionalisasikan pada tahun 1958.

Meskipun pasar yang terdahulu belum mati karena sampai tahun 1975 masih ditemukan kurs resmi bursa efek yang dikelola Bank Indonesia.

Bursa Efek Jakarta kembali dibuka pada tanggal 10 Agustus 1977 dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM), institusi baru di bawah Departemen Keuangan.

Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar saham pun mulai meningkat seiring dengan perkembangan pasar finansial dan sektor swasta yang puncak perkembangannya pada tahun 1990. Pada tahun 1991, bursa saham diswastanisasi menjadi PT. Bursa Efek Jakarta dan menjadi salah satu bursa saham yang dinamis di Asia. Swastanisasi bursa saham ini menjadi PT. Bursa Efek Jakarta mengakibatkan beralihnya fungsi BAPEPAM menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

Bursa efek terdahulu bersifat demand-following, namun setelah tahun 1977 bersifat supplay-leading, artinya bursa dibuka saat pengertian mengenai bursa pada masyarakat sangat minim sehingga pihak BAPEPAM harus berperan aktif langsung dalam memperkenalkan bursa.

Pada tahun 1977 hingga 1978 masyarakat umum tidak atau belum merasakan kebutuhan akan bursa efek. Perusahaan tidak antusias untuk

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Perbankan No.  Kode
Tabel 3.2 Daftar Sampel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Audit report lag merupakan rentang waktu antara tanggal tutup buku sampai pada tanggal pelaporan auditor independen.Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

Audit report lag merupakan rentang waktu antara tanggal tutup buku sampai pada tanggal pelaporan auditor independen.Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai karakteristik variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yakni audit report lag, dewan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014..

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari profitabilitas, company size, auditor reputation, dan debt to equity ratio dengan audit report lag pada perusahaan

Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menjelaskan bahwa profitabilitas (return on assets) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap audit report lag pada perusahaan

Diharapkan setelah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya audit report lag maka pihak-pihak yang terdapat didalam manajemen perusahaan dapat

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Indra dan Arisudhana 2012 berpendapat bahwa semakin lama umur perusahaan, maka Audit report lag yang terjadi semakin kecil, hal tersebut