• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

19 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Berdasarkan pada masalah yang diangkat, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Untuk mengerti gejala sentral tersebut peneliti mewawancarai peserta penelitian atau partisipan dengan mengajukan pertanyaaan umum dan agak alus. Informasi yang disampaikan oleh partisipan kemudian dikumpulkan. Informasi tersebut biasanya berupa kata atau teks (Creswell dalam Raco, 2010:7). Data yang berupa kata-kata atau teks tersebut kemudian dianalisis. Hasil analisis itu dapat berupa penggambaran atau deskripsi atau dapat pula dalam bentuk tema-tema.

Pendekatan studi kasus adalah studi tentang kekhususan dan kompleksitas suatu kasus tunggal dan berusaha untuk mengerti kasus tersebut dalam konteks, situasi, dan waktu tertentu (Putton dalam Raco, 2010:49). Alasan dipilihnya pendekatan studi kasus karena tipe pendekatan ini menelaah suatu kasus yang tunggal dan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah suatu fenomena yaitu tentang upaya pengrajin dan pemerintah dalam pelestarian batik tulis Bakaran di Desa Bakaran, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati.

B. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini membahas mengenai upaya pelestarian batik tulis Bakaran di Desa Bakaran Kecamatan Juwana Kabupaten Pati yang dilakukan oleh berbagai pihak terkait seperti para pengrajin dan pemerintah.

Selain terfokus membahas mengenai upaya pelestarian batik tulis Bakaran, pada penelitian ini juga akan membahas mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam pelestarian batik tulis Bakaran. Guna mendalami fokus penelitian tersebut, penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif.

Penelitian kualitatif memiliki tujuan untuk mengeksplorasi kekhasan

(2)

pengalaman seseorang ketika mengalami suatu fenomena tersebut, sehingga dapat dibuka dan dipilih untuk mencapai suatu pemahaman yang ada.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Desa Bakaran, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Penyusunan penelitian ini didahului dengan penelitian awal yaitu dengan melakukan pengumpulan data untuk menunjang topik permasalahan yang akan diteliti. Alasan peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Bakaran, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati dikarenakan di desa tersebut merupakan sentra industri batik tulis Bakaran yang masih eksis hingga saat ini. Oleh karena itu, banyak terdapat pengrajin batik tulis Bakaran.

D. Waktu Penelitian

Penelitian di awali dengan pengajuan judul penelitian dan menyusun proposal. Adapun rincian waktu yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel berikut,

Tabel 1. Waktu Penelitian

No Jenis kegiatan

Bulan Pelaksanaan 2020 - 2021 Agt-

Sep

Okt- Nov

Des- Jan

Feb- Mar

Apr- Mei

Jun- Jul

Agt- Sep

Okt- Nov

Des- Jan 1. Penyusunan

proposal 2. Seminar proposal 3. Penelitian di

lapangan 4. Analisis Data

dan Penulisan Laporan 5. Sidang

skripsi 6. Revisi

E. Subjek Penelitian

(3)

Subjek dalam penelitian ini adalah para pengrajin batik tulis Bakaran, dan juga pihak-pihak yang terkait dengan pelestarian batik tulis Bakaran.

Adapun teknik pemilihannya menggunakan adalah menggunakan teknik Purposive Sampling, dimana pemilihan subjek disesuaikan dengan maksud dan

tujuan penelitian. Sehingga dalam menentukan informan yang akan diambil peneliti, peneliti akan menggunakan pertimbangan berdasarkan penilaian bahwa informan yang akan diambil adalah yang paling memenuhi kriteria untuk maksud penelitian. Kriteria yang dimaksud adalah orang-orang yang dianggap paham mengenai batik tulis Bakaran, dan memiliki pengalaman cukup serta memiliki pengetahuan tentang sejarah dan motif batik tulis Bakaran. Adanya kriteria tersebut agar tidak bias dari hasil penelitian.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka informan yang dipilih diantaranya:

1. Pengrajin batik tulis Bakaran

2. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pati 3. Karyawan batik tulis Bakaran

4. Konsumen batik tulis Bakaran

Daftar informan tersebut terdiri dari 3 pengrajin batik tulis Bakaran, 4 karyawan batik tulis Bakaran, 2 konsumen batik tulis Bakaran, dan perwakilan dari Disperindag Kabupaten Pati yang membawahi program pengembangan batik tulis Bakaran. Sehingga total keseluruhan informan dalam penelitian ini terdapat 10 orang.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan lengkap. Adapun penjelasan dari teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan suatu cara mengumpulkan data melalui pengamatan kepada objek penelitian di lokasi penelitian (Raco, 2010:112).

(4)

Data yang diobservasi dapat berupa gambaran tentang sikap, kelakuan, perilaku, tindakan, dan keseluruhan interaksi antar manusia. Observasi juga berarti peneliti berada bersama informan. Dengan berada bersama informan akan membantu peneliti untuk memperoleh banyak informasi yang tersembunyi dan juga informasi yang mungkin tidak terungkap selama wawancara.

Dengan observasi peneliti akan menangkap hal yang mungkin tidak diungkapkan oleh informan dalam wawancara atau tidak mau diungkapkan oleh informan. Dengan observasi, seorang peneliti akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang sangat personal yang terkadang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Pengetahuan ini lebih dari data yang tertulis, karena dilihat langsung oleh peneliti.

Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan yang disesuaikan dengan objek atau sasaran yang akan diamati. Observasi non partisipan merupakan jenis observasi yang menempatkan peneliti tidak berada dalam bagian masyarakat yang diteliti dan hanya berkedudukan sebagai pengamat. Observasi dalam penelitian ini dilakukan di lokasi penelitian yaitu di Desa Bakaran, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber secara langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Dalam wawancara, informan akan membagi pengalamannya dengan peneliti. Cerita dari informan adalah jalan masuk untuk dimengerti dan peneliti akan memperoleh pengertian kalau diinformasikan oleh orang lain, sehingga cerita dapat diartikan sebagai proses pembuatan arti (Raco, 2010:116)

(5)

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur atau open ended, dan fleksibel. Dalam wawancara semi terstruktur, pertanyaan bersifat terbuka. Tetapi ada batasan tema dan alur pembicaraan. Diawali dengan sesuatu pertanyaan yang umum sehingga informan akan mulai bercerita (Raco, 2010:112).

Untuk menunjang proses wawancara dibutuhkan peralatan seperti alat tulis menulis dan alat perekam. Alat perekam sangat dibutuhkan untuk merekam setiap proses wawancara sehingga tidak ada jawaban subjek yang terlewatkan dan terlupakan oleh peneliti. Sehingga peneliti bisa menggali lebih dalam mengenai jawaban dari informan tersebut. Dalam hal ini yaitu mengenai upaya pelestarian batik tulis Bakaran.

Pada tahap ini, peneliti mencoba untuk memperoleh informasi mengenai pelestarian batik tulis Bakaran melalui wawancara dengan 3 pengrajin batik tulis Bakaran, 4 karyawan batik tulis Bakaran, 2 konsumen batik tulis Bakaran, dan perwakilan dari Disperindag Kabupaten Pati yang membawahi program pengembangan batik tulis Bakaran.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek atau orang lain tentang fenomena yang diteliti. Dokumen tersebut bisa berupa material yang tertulis, memorabilia atau korespondensi, dan juga dokumen yang berupa audio visual (Putton dalam Raco, 2010:111)

Dokumentasi yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, cerita, biografi, atau peraturan kebijakan. Dokumen berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumentasi yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumentasi yang berhubungan dengan permasalahan mengenai upaya pengrajin dalam pelestarian batik tulis Bakaran.

G. Sumber Data 1. Data Primer

(6)

Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan (Lofland dalam Moleong, 2012:157). Data primer dapat diperoleh dari sumber yang asli dan dikumpulkan secara khusus untuk menjawab penelitian. Data primer dapat diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara. Proses observasi dan wawancara dilakukan mulai 23 Februari 2021 hingga 2 Mei 2021 di Desa Bakaran Wetan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data sekunder diperoleh dari penelitian kepustakaan, baik dengan teknik pengumpulan dan inventarisasi buku-buku, karya-karya ilmiah, artikel-artikel dari internet, serta dokumen- dokumen yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian. Data sekunder dapat berupa foto, gambar, ataupun video.

H. Uji Validitas Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Moleong, 2012:330). Terdapat empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori (Denzin dalam Moleong, 2012:330).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data triangulasi dengan metode. Triangulasi dengan metode terdapat dua cara, yaitu (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama (Putton dalam Moleong, 2012:330).

Dengan teknik triangulasi dengan metode, peneliti membandingkan hasil wawancara yang diperoleh dari masing-masing sumber atau informan

(7)

penelitian sebagai pembanding untuk mengecek kebenaran informasi yang didapatkan. Selain itu peneliti juga melakukan pengecekan derajat kepercayaan dengan melakukan pengecekan hasil penelitian dengan teknik pengumpulan data yang berbeda yakni wawancara, observasi, dan dokumentasi sehingga derajat kepercayaan data dapat valid.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Bogdan & Biklen dalam Moleong, 2012:248).

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2012:247).

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data dari Miles dan Huberman, yaitu:

1. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan mencari, mencatat, dan mengumpulkan data melalui cara observasi, wawancara, dan dokumentasi yang terkait dengan permasalahan penelitian mengenai upaya pelestarian batik tulis Bakaran di Desa Bakaran, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati.

2. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2008:247). Dalam penelitian ini setelah

(8)

melakukan pengumpulan data, data-data yang diperoleh mengenai upaya pelestarian batik tulis Bakaran di Desa Bakaran, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati akan dirinci agar dapat ditarik kesimpulannya.

3. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data. Dalam penyajian data, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut (Sugiyono, 2008:249).

Penyajian data dilakukan untuk mempermudah peneliti untuk dapat mendeskripsikan data sehingga akan lebih mudah dipahami mengenai upaya pelestarian batik tulis Bakaran di Desa Bakaran, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati.

4. Penarikan Kesimpulan

Tahap selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya (Sugiyono, 2008:252). Pada penelitian ini, kesimpulan yang dikemukakan oleh peneliti akan didukung oleh data-data yang diperoleh peneliti di lapangan. Jawaban dari hasil penelitian akan memberikan penjelasan dan kesimpulan atas permasalahan penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti.

Gambar

Tabel 1. Waktu Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pembuatan sistem informasi ini dapat disimpulkan bahwa apliaksi dapat membantu pengguna dalam pengolahan data dan data dari PengKab dojo bahwa tidak ada kesalahan

Pada acara sosialisasi selanjutnya yaitu mengenai cara mengatur pola hidup sehat sebagai tindakan preventif dan kuratif pada penyakit Osteoarthritis dan Diabetes

Larutan terhidrolisis parsial karena hanya harga Ka dari kation asam nya saja atau hanya harga Kb dari anion basa nya saja yang lebih besar dari harga Kw air, sehingga hanya

Aspirin bersifat antipiretik dan analgesik karena merupakan kelompok senyawa glikosida, aspirin yang merupakan nama lain dari asam asetil salisilat dapat disintesis dari

ZAENAL

memenuhi syarat ketuntasan belajar klasikal yaitu 85 % dari jumlah siswa yang mencapai nilai minimal 75. 4) Masih ada 7 siswa (25%) yang tergolong masih sulit melakukan

Multi Scan Average Dose (MSAD) merupakan metode pengukuran dosis radiasi yang dilakukan dengan menghitung dosis rerata dari profil dosis untuk beberapa scanning.. Dosis

Berdasarkan data di atas, penulis menarik simpulan bahwa ada dua (2) tindakan antisosial yang dilakukan Yuno, yaitu tidak peduli dengan keselamatan orang lain