INDIKATOR KOMPETENSI
MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN TENTANG PENGERTIAN, FAKTOR YANG MEMPENGARUHI,
SEBARAN DAN FLUKTUASI, PERAN SUHU DALAM IKLIM
SUHU
ILUSTRASI
Fenomena bun upas kembali terjadi di kawasan Dieng, Jawa
Tengah.Sejak subuh hari ini, Jumat (6/7/2018), tanaman di Dieng diselimuti embun beku berwarna putih, bak terkena salju.
.
Editor: Sugiyarto
Suhu Panas Ekstrem 'Serang' Eropa,
Tembus 40 Derajat Celcius (2 Agustus 2018)
VIVA – Suhu udara panas ekstrem melanda berbagai negara di dunia. Di Spanyol, suhu udara telah melewati angka 40 derajat
Celcius. Pemerintah Spanyol lalu mengimbau penduduk lokal maupun wisatawan untuk menjaga kesehatan.
SUMBER PANAS
Sumber panas utama di bumi : radiasi matahari. Radiasi matahari adalah
pancaran energi yang berasal dari
proses thermonuklir yang terjadi di
Matahari. Energi radiasi Matahari
berbentuk sinar dan gelombang
elektromagnetik.
Pancaran Radiasi Surya
• Radiasi surya (surya = matahari) sumber energi utama untuk proses-proses fisika atmosfer yang menentukan keadaan cuaca dan iklim di atmosfer bumi.
• Permukaan matahari bersuhu 6000 K, dengan jarak dari bumi 150 juta Km
• Radiasi yang sampai di puncak atmosfer 1360 Wm2, yang sampai ke permukaan bumi setengah dari yang diterima di puncak atmosfer.
• Rata-rata 30% radiasi yang sampai dipermukaan
bumi dipantulkan kembali ke angkasa luar.
Karakteristik Radiasi Surya dan Bumi
• Setiap benda di alam yang bersuhu 0 K (-273 o C) memancarkan radiasi berbanding lurus dengan pangkat empat suhu permukaannya (Hukum Stefan – Boltzman)
F = ε σ T
4F = Pancaran RAdiasi (Wm
2)ε = emisivitas permukaan, bernilai satu untuk benda hitam (black body radiation), sedangkan untuk benda-benda alam berkisar 0.9-1.0)
σ = tetapan Stefan – Boltzman (5.67 10-8 Wm
2)T = Suhu permukaan (K)
Faktor yang mempengaruhi radiasi matahari
• Jarak Matahari.
• Intensitas radiasi Matahari, yaitu besar
kecilnya sudut datang sinar Matahari pada permukaan bumi.
• Panjang hari (sun duration), yaitu jarak dan lamanya antara Matahari terbit dan Matahari terbenam.
• Pengaruh atmosfer. Sinar yang melalui
atmosfer sebagian akan diadsorbsi oleh gas- gas, debu dan uap air, dipantulkan kembali, dipancarkan dan sisanya diteruskan ke
permukaan bumi
Penerimaan Radiasi Surya di Permukaan Bumi
• Bervariasi menurut tenpat dan Waktu
• Skala makro menurut tempat ditentukan oleh letak lintang dan keadaan atmosfer terutama awan
• Skala mikro arah lereng menentukan jumlah
radiasi surya yang diteima
Solar Radiation
Solar Radiation
Summer Solstice is at
maximum solar declination (+23.5º) and occurs around June 21st –Sun is at Zenith at solar noon at locations 23.5º N latitude
Winter Solstice is at minimum solar declination (-23.5º) and occurs around December 21st
Solar Radiation
Equinoxes occur when the solar declination is zero.
Spring equinox is around March 21st and the fall equinox occurs around
September 21st –Sun is at Zenith at solar noon on the equator.
KESEIMBANGAN RADIASI MATAHARI DI BUMI
• Perbandingan antara radiasi gelombang pendek (surya) yang dipantulkan dengan yang datang disebut albedo permukaan
• Di Atmosfer, uap air dan CO2 adalah penyerap radiasi gelombang panjang utama. Energi radiasi yang diserap oleh kedua gas tersebut dipancarkan kembali ke
permukaan bumi diiringi dengan peningkatan suhu udara (efek rumah kaca = green house effect).
• Seperti rumah kaca, radiasi surya mampu menembus atap kaca karena energinya besar, sedangkan radiasi
gelombang panjang dari dalam rumah kaca tidak mampu menembus atap kaca sehingga terjadi penimbunan
energi yang berlebihan dalam rumah kaca tersebut yang meningkatkan suhu udara.
• Gas Rumah Kaca (GRK) = uap air, CO2 dan methane) dapat menyebabkan pemanasan global
Tabel 1. Absorbsi radiasi matahari (%) oleh beberapa jenis permukaan
Jenis
permukaan
Absorb si
radiasi
Jenis Permukaan Absorbsi radiasi Air
Jalan (hitam) Tanah gelap Padang
rumput
Pasir basah
90 – 95 90 – 95 85 -95 80 – 90 70 - 80
Jalan padat kering Padang pasir
Pasir kering
Tanah yang terang Salju yg sdh bbrp hari Salju segar
75 – 85 70 – 75 55 -65 55 – 75 30 – 60 5 - 25
Tabel 2. Jumlah penerimaan rad. Matahari langsung pada berbagai posisi lintang (cal/cm2/menit)
waktu Lintang oLU/LS
0-10 10-20 20-30 30-40 40-50 50-60 60-90 Diluar atm
21 Desember 0,549 0,469 0,373 0,274 0,173 0,079 0,006 21 maret 0,619 0,601 0,563 0,509 0,441 0,358 0,211 21 Juni 0,570 0,729 0,664 0,648 0,689 0,683 0,703 23 september 0.510 0,592 0,556 0,503 0,435 0,353 0,208 Dalam atm
21 Desember 0,164 0,161 0,134 0,083 0,086 0,013 0,001 21 maret 0,191 0,224 0,206 0,161 0,116 0,096 0,055 21 Juni 0,144 0,170 0,216 0,233 0,183 0,159 0,133 23 september 0,170 0,162 0,201 0,183 0,131 0,079 0,128
Konsentrasi beberapa gas rumah kaca
selama 2000 tahun terakhir
Komponen radiative forcing dari manusia dan alam
(radiasi matahari).
ALAT PENGUKUR RADIASI MATAHARI
• Pengukuran lamanya sinar matahari bersinar dimaksudkan untuk mengetahui intensitas dan berapa lama/ jam matahari bersinar mulai terbit hingga terbenam.
• Matahari dihitung bersinar terang jika sinarnya dapat membakar pias Campble stokes. Lamanya matahari bersinar dapat
dinyatakan dalam presentase atau jam. Untuk keperluan pemasangan dan pengamatan perlu diketahui hal-hal yang menyangkut waktu semu lokal dan waktu rata-rata lokal.
• True Solar Day yaitu waktu antara dua gerakan matahari melintasi meridian. Waktu yang didasarkan panjang hari ini disebut
apparent solartime atau waktu semu lokal. Waktu ini dapat ditunjukkan oleh sunshine recorder.
• Waktu semu lokal ialah waktu yang ditentukan oleh gerakan relatif matahari terhadap horizon. Sepanjang tahun lamanya (panjangnya) True Solar Day berbeda-beda.
22
1 . PENGUKUR SINAR MATAHARI JENIS CAMPBLE STOKES
• Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias.
• Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari.
• Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang hari dan
mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus.
• Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan terputus-
putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.
23
PENGUKUR SINAR MATAHARI JENIS JORDAN
• Alat ini mencatat sendiri lamanya matahari bersinar dalam sehari yang terdiri dari dua kotak berbentuk setengah
silinder dan tertutup. Di bagian dalam dipasang kertas yang sangat peka terhadap sinar matahari langsung.
• Apabila seberkas matahari langsung mengenai kertas ini akan meninggalkan bekas yang gelap. Alat ini diatur
sedemikian sehingga satu pias dipakai untuk pagi dan pias lainnya untuk siang hari.
24
PENGUKURAN INTENSITAS RADIASI MATAHARI
• Untuk mengetahui intensitas radiasi yang jatuh pada permukaan bumi baik yang langsung maupun yang dibaurkan oleh atmosfer. Intensitas radiasi matahari ialah jumlah energi yang jatuh pada suatu bidang persatuan luas dalam satu satuan waktu. Dalam atmosfer bumi terdapat bermacam-macam radiasi seperti :
• a. Direct Solar Radiation (S) yaitu radiasi langsung dari matahari yang sampai ke permukaan bumi.
• b. Radiation Difus (D) yang berasal dari pantulan-pantulan oleh awan dan pembauran-pembauran oleh partikel-partikel atmosfer.
• c. Surface Raflectivity (r) yaitu radiasi yang berasal dari pantulan-pantulan oleh permukaan bumi.
• d. Out Going Terrestial radiation (O), yaitu radiasi yang berasal dari bumi yang berupa gelombang panjang.
• e. Back Radiation (B) yaitu radiasi yang berasal dari awan-awan dan butir-butir uap air dan CO2 yang terdapat dalam atmosfer.
• f. Global (total) Radiation (Q)
• g. Net Radiation (R)
25
• Dengan banyaknya jenis radiasi yang terdapat didalam atmosfer berarti banyak pula alat-alat yang diperlukan untuk mengukur radiasi langsung (S). Misalnya :
• Pyrheliometer untuk mengukur radiasi langsung (S)
• Solarimeter dan Pyranometer untuk radiasi total (Q)
• Pyrgeometer untuk mengukur radiasi bumi (O)
• Net Pyrradiometer untuk mengukur radiasi total (R)
• Pada prinsipnya sensor alat pengukur intensitas radiasi matahari dibagi 2 jenis :
• Sensor yang dibuat dari bimetal yaitu 2 jenis logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang berbeda dan diletakkan satu sama
lainnya. Alat yang memakai sensor jenis ini ialah Actinograph.
• Sensor yang dibuat dari Thermopile seperti yang terdapat pada Solarimeter, Pyranometer dll
26
• AMSTRONG PYRHELIOMETER
Pyrheliometer dipakai untuk mengukur intensitas radiasi matahari langsung (S).
Pyrheliometer terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu sensor yang
menghasilkan gaya gerak listrik dan recorder yang berisi battery, galvanometer dan amperemeter.
Sensor berada didalam sebuah tabung/silinder logam yang dapat diputar horizontal dan vertikal. Tabung diputar mengikuti gerakan
matahari sehingga sinar selalu jatuh tegak lurus ke permukaan sensor.
Pada bagian ujung/ muka tabung terdapat tutup yang dapat diputar terhadap permukaan silinder. Penutup ini berfungsi sebagai
pelindung sensor terhadap matahari dan juga sebagai pemutus dan penghubung kontak listrik.
27
SOLARIMETER DAN PYRANOMETER
• Digunakan untuk mengukur radaiasi matahari total. Untuk memperoleh data intensitas matahari secara kontinue, Solarimeter dihubungkan ke sebuah alat pencatat yang dinamakan Chart Recorder yang mempunyai sifat Self Balancing Potentiometric yaitu suatu recorder yang bekerjanya berdasarkan keseimbangan antara signal (tenaga listrik yang masuk berasal dari
Solarimeter dengan tenaga listrik dari power supply.
• Gerakan dan kedudukan pena ditentukan oleh keseimbangan kedua unsur tersebut. Dengan demikian recorder ini memerlukan tenaga listrik yang diperlukan selain untuk keseimbangan juga untuk menggerakkan pias (Chart) dan jam.
• Recorder ini sangat peka terutama ketika sedang beroperasi, sedapat mungkin dihindarkan terhadap getaran-getaran yang dapat
mengganggu keseimbangan.
28
SUHU/TEMPERATUR UDARA
• Temperatur udara adalah tingkat atau derajat panas dari kegiatan molekul
dalam atmosfer yang dinyatakan dengan skala Celcius, Fahrenheit, atau skala
Reamur.
• Perlu diketahui bahwa suhu udara
antara daerah satu dengan daerah lain
sangat berbeda.
PENGERTIAN PANAS DAN SUHU
• Panas: ukuran energi yang dikandung oleh suatu benda (joule atau kalori)
• Suhu: rerata energi kinetik gerakan molekul-molekul di dalam benda
• Pada gas (udara) hubungan antara energi kinetik dengan suhu dinyatakan:
Ek = ½ m V2 = 3/2 NkT Ek = rerata energi kinetik molekul gas
m = massa molekul
V2 = rerata kecepatan gerakan molekul kuadrat N = jumlah molekul per satuan volume
k = tetapan Boltzman (5,67*10-8 Wm-2) T = suhu mutlak
S U H U
Panas jenis: jumlah panas (kalori) yg diperlukan o 1 gr bahan untuk meningkatkan suhu 1oC
Air 1.00 cal/gr Udara 0.24 cal/gr uap air 0.5 tanah 0.2
• Udara merupakan penyimpan panas terburuk, karena
kapasitas panas yang rendah, shg peka thd perubahan energi di permukaan bumi.
• Tanah dan air yang paling aktif dalam menerima energi radiasi surya,
KAPASITAS PANAS DAN PANAS JENIS
Jumlah panas yang dapat dikandung oleh suatu benda tergantung kapasitas panas
C = DQ/DT . . . .(1)
C : kapasitas panas (Joule/oC = Joule/oK DQ : perubahan panas (Joule)
DT : perubahan suhu
Kapasitas panas tergantung massa (m) atau jumlah mol (n) dan panas jenis (c)
C = m c . . . (2) Sehingga:
Cv = C/m = DQ / (m . DT )
PROSES PEMINDAHAN PANAS DI PERMUKAAN BUMI
• Pemindahan panas terjadi dari tempat/benda ber energi tinggi ke tempat/benda berenergi lebih rendah
• Pemindahan energi dapat terjadi melalui konduksi, konveksi atau radiasi
Konduksi
Proses pemindahan panas pada benda padat G = - k dT/dz
G= fluks panas (W/m2)
K = konduktivitas panas (W/m2/K) dT/dz : gradien suhu (K/m)
KONVEKSI
Proses pemindahan panas pada fluida H = -r c / ra dT/dz
H: fluks panas dari permukaan ke atmosfer dan sebaliknya (W/m2)
r : kerapatan udara kering (kg/m3)
C : panas jenis udara pada tekanan tetap ra : tahanan aerodinamik
dT/dz : gradien suhu vertikal RADIASI
Proses pemindahan energi atau panas melalui bahan transparan (udara) dalam bentuk
gelombang elektromagnetik
Alat pengukur suhu di stasiun meteorologi
Penyebaran suhu menurut ruang dan waktu
Penyebaran suhu vertikal.
Pd lap troposfer, suhu makin rendah menurut ketinggian.
Udara penyimpan panas terburuk, suhu udara sgt dipengaruhi oleh suhu permukaan bumi tempat persentuhan antara udara dgn darat/laut.
Laut memiliki kapasitas panas yang lebih besar, maka pengaruh permukaan lautan teradap suhu secara vertikal lebih dominan
Rata penurunan suhu udara menurut ketinggian di indonesia 5-6 oC / 1000m
SUHU ATMOSFER
Distribusi geografi suhu dan variasi musiman berhubungan erat dengan distribusi geografi cahaya matahari
SEBARAN SUHU DI PERMUKAAN BUMI
SUHU ATMOSFER SANGAT VARIATIF DARI - 88˚C (KUTUB) HINGGA 58˚C (PADANG PASIR)
SUHU TANAH DI PADANG PASIR MENCAPAI 65˚C SAAT SUHU ATMOSFER 85˚C
DI AMERIKA UTARA SUHU TANAH PADA MUSIM DINGIN – 40˚C SEDANGKAN DI MUSIM PANAS MENCAPAI 45˚C
DI DAERAH TROPIK SUHU HAMPIR KONSTAN SEPANJANG TAHUN (BERKISAR 30˚C)
KEBANYAKAN ORGANISME HIDUP DI SUHU LINGKUNGAN 10-35˚C
HANYA BAKTERI TERTENTU DAPAT BERTAHAN
HINGGA SUHU >90˚C DAN GANGGANG HIJAU- BIRU
> 70˚C
SECARA GLOBAL
TROPIK
DINGIN SEDANG SEDANG DINGIN
L A T I T U D
BUMI
˚ LS ATAU LU DINGIN
SEJUK
PANAS
A L T I T U D
m dpl
DIVERSITAS DAN DISTRIBUSI
ORGANISME MAKIN RENDAH DI
LINGKUNGAN SUHU MAKIN RENDAH
PERGERAKAN BUMI
ROTASI MENGAKIBATKAN TEMPAT DI BUMI MENGALAMI PERGANTIAN SIANG DAN MALAM
REVOLUSI MENGAKIBATKAN PERUBAHAN MUSIM
MATAHARI
22 DESEMBER selatan panas,
utara dingin 21 MARET
utara semi, selatan gugur
21 JUNI
23 SEPTEMBER
FLUKTUASI SUHU HARIAN
kedalama n tanah ±
50 cm ºC
PUKUL
6.00 12.00 18.00
atmosfe r
permukaan
tanahkedalaman tanah ± 20
cm
Suhu berperan langsung menentukan iklim setiap wilayah.
Perbedaan suhu adalah pengendali sirkulasi atmosfer secara global.
Udara hangat cenderung naik karena ringan, sedang udara dingin cenderung turun karena berat. Terlihat sebagai gerakan udara.
Digital Thermo-hygro meter Alat pengukur suhu disebut
termometer. Termometer dibuat
dengan mendasarkan sifat – sifat fisik dari suatu zat (bahan), misalnya
pengembangan benda padat, benda cair, gas dan juga sifat merubahnya tahanan listrik terhadap suhu.
SUHU TUBUH
SUHU TUBUH ORGANISME RELATIF KONSTAN DAN TIDAK MUDAH TERPENGARUH OLEH SUHU LINGKUNGAN KARENA KANDUNGAN AIR
(AIR SEBAGAI PENJAGA SUHU)
KECUALI BILA SUHU DALAM KEADAAN EKSTREM
TUMBUHAN TINGKAT TINGGI
LAJU PROSES METABOLISME TURUN BILA SUHU DIBAWAH ATAU DIATAS SUHU OPTIMUM
BATAS SUHU TUBUH PALING RENDAH VARIATIF PADA BERBAGAI JENIS TUMBUHAN
BATAS SUHU TUBUH PALING TINGGI 40 - 45˚C
BINATANG
• BINATANG BERDARAH PANAS (HOMOIOTHERMS) MENGATUR SUHU TUBUH ± 37˚C KECUALI BURUNG ± 42˚C
• BINATANG BERDARAH DINGIN (POIKILOTHERMS) TAK DAPAT MENGATUR SUHU TUBUH, AKAN INAKTIF (HIBERNASI) BILA SUHU LINGKUNGAN < 8˚C
ATAU > 40˚C
HUKUM van HOFF (Q10)
LAJU REAKSI KIMIA MENINGKAT MENJADI DUA KALI (UNTUK METABOLISME HANYA 1-1,5 KALI) BILA SUHU NAIK 10ºC
SUHU LINGKUNGAN DAN TIPE VEGETASI
1. DATARAN RENDAH HUTAN HUJAN TROPIK 2. MONTANE HUTAN MUSIMAN
3. SUB ALPIN (UDARA JERNIH) POHON KECIL 4. ALPIN RUMPUT, SEMAK 5. NIVAL TIER SALJU, ALGAE
SEJUMLAH PANAS YANG DIPERLUKAN SUATU JENIS TANAMAN UNTUK
MENYELESAIKAN DAUR HIDUP (DISEBUT JUGA HEAT UNITS, HEAT SUMS, ATAU THERMAL UNITS)
CONTOH: UNTUK JAGUNG: 3000°Cd
SATUAN PANAS (DEGREE DAY / °Cd)
T0: SUHU LINGKUNGAN PALING RENDAH MENGAKIBATKAN TUMBUHAN MENGHENTIKAN AKTIVITAS (RERATA 8°C)
SUHU KARDINAL
MINIMUM OPTIMUM MAKSIMUM
POTENSI MAKSIMUM
TERHAMBAT TERHAMBAT
THERMAL DEATH POINT
THERMAL DEATH POINT
SUHU KARDINAL BERBEDA ATAU BERUBAH TERGANTUNG:
MACAM PROSES FISIOLOGI
LAJU RESPIRASI MAKSIMUM SAAT SUHU MENCAPAI 40°C, SAAT ITU LAJU FOTOSINTESIS = 0 (MAKS PADA SUHU 20°C)
JENIS TANAMAN
CONTOH DIATAS UNTUK TANAMAN KENTANG, TANAMAN LAIN AKAN BERBEDA
KONDISI TANAMAN
BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN NUTRISI ATAU FAKTOR LINGKUNGAN LAIN (CUKUP, KURANG, ATAU BERLEBIH) ATAU
PENGGANGGU
RESPON TERHADAP SUHU RENDAH (< 0˚C)
DAUN LEBIH SEMPIT, BUAH LEBIH KECIL, CABANG TERSIER MENINGKAT, LAJU TRANSLOKASI DAN RESPIRASI TURUN,
PEMBENTUKAN BUNGA DAN BUAH DIRANGSANG
KERUSAKAN TANAMAN AKIBAT SUHU RENDAH akibat dari suhu lingkungan turun atau tanaman
berasal dari suhu lebih tinggi TERGANTUNG
DERAJAT DAN LAMA SUHU BERLANGSUNG, KONDISI FISIOLOGI SEBELUMNYA, DAN DAYA ADAPTASI