• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. umum, menurut Yamit (2011), manajemen operasional adalah suatu kegiatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. umum, menurut Yamit (2011), manajemen operasional adalah suatu kegiatan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Operasional

Manajemen Operasional adalah bagian dari pengelolaan bisnis yang bertanggung jawab pada kegiatan produksi suatu barang dan atau jasa. Secara umum, menurut Yamit (2011), manajemen operasional adalah suatu kegiatan yang didalamnya meliputi kegiatan input melalui proses transformasi atau konversi sedemikian rupa sehingga menghasilkan output yang berupa barang atau jasa. Sementara itu, menurut Heizer dan Rander (2009), manajemen operasional dapat dipahami sebagai rangkaian kegiatan guna menghasilkan nilai dalam bentuk barang atau jasa dengan merubah input melalui proses menjadi output. Evans dan Collier (2007), mengemukakan bahwa manajemen operasional merupakan ilmu dan seni yang bertujuan untuk memastikan penciptaan barang atau jasa dan berhasil dikirim pada konsumen akhir.

2.2 Rantai Pasokan.

Rantai Pasokan bisa diterjemahkan rantai pasok merupakan rangkaian aktivitas untuk melakukan penyaluran/pengiriman pasokan barang dari distributor sampai ke pembeli.(Assauri, 2011). Rantai Pasokan merupakan hubungan yang terus-menerus mengenai barang, uang dan informasi. Barang umumnya mengalir hulu ke hilir, sedangkan uang mengalir hilir ke hulu dan juga,informasi.mengalir dari keduanya, yaitu dari hulu ke hilir maupun hilir ke hulu. Dilihat secara horizontal ada lima,komponen utama dalam rantai pasokan, yaitu

(2)

8 supplier.(pemasok), manufacture (pabrik pembuat barang, distributor (pedagang

besar), retailer.(pengecer), customer (pelanggan). Secara vertikal, terdapat lima komponen utama dari rantai pasokan, yaitu buyer.(pembeli), transpoter (pengangkut), warehouse (penyimpan), seller (penjual) dan sebagainya (Assauri, 2011).

2.3 Manajemen Rantai Pasokan.

Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management),merupakan suatu pengintegrasian kegiatan pengadaan serta pelayanan bahan, pengubahan menjadi barang setengah jadi, dan produk akhir, serta pengriman ke konsumen (Heizer dan Render, 2005). Oleh sebab itu, meningkatkan perencanaan strategis yang baik bagi manajemen rantai pasokan memerlukan persiapan yang tepat. Adapun dalam kegiatan rantai pasokan global terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan, yakni :

1. Fleksibibiltas menghadapi perubahan mendadak, baik pada komponen, saluran distribusi pengiriman, bea impor, serta nilai tukar mata uang.

2. Penggunaan teknologi tranmisi dan komputer canggih untuk menjadwalkan dan mengelola produk jadi sampai kegiatana pengiriman.

3. Karyawan internal yang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas perdagangan, pengiriman, imigrasi, dan lain-lain.

Selain itu, menurut Awad dan Nassar (2010) terdapat tantangan terhadap manajemen rantai pasokan, seperti :

(3)

9 1. Integrasi rantai pasokan merupakan kommponen penting bagi kegiatan

bisnis jika dapat mengaitkan antara teori dan konsep strategi.

2. Manajemen logistik dapat membeikan nilai yang berbeda terhadap struktur rantai pasokan serta budaya organisasi.

3. Mempertahankan standar dalam kegiatan produksi, hal ini karena terdapat perbedaan ukuran, budaya, struktur, dan orang.

4. Kedua perusahaan atau lebih yang bermitra harus dapat mengintegrasikan nilai, visi, misi, budaya, kepemimpinan, dan struktur organisasi yang berbeda.

5. Integrasi penggunaan aplikasi sistem perencanan sumber daya perusahaan (ERP) yang berbeda.

6. Perbedaan budaya dan manajemen.

7. Integrasi data dan informasi yang cukup rumit.

8. Globalisasi yang tidak dapat dihentikan dan mempengaruhi keputusan integrasi rantai pasokan.

Secara umum penerapan konsep manajemen rantai pasok (Supply Chain) dalam perusahaan memberikan manfaat yang banyak yaitu kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunnya biaya, pemanfaatan asset semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar. Adapun manajemen rantai pasok merupakan aktivitas yang berawal dari pengadaan barang dan jasa, mengubah

(4)

10 bahan baku menjadi barang jadi, serta mengantarkan barang-barang tersebut kepada para pelanggan dengan efisien. Definisi tersebut, secara umum menggambarkan pemahaman rantai pasok akan mengandung terjadinya,aliran material dari awal sampai pada konsumen dengan memperhatikan faktor ketepatan waktu, biaya, dan jumlah produknya Aquilano.(2006). Pentingnya Koordinasi, merupakan penentu utama efektifitas kegiatan dalam rantai pasok karena mencakup informasi-informasi yang berfungsi untuk mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan antar supplier sepanjang rantai pasok. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Manajemen rantai pasokan (supply chain management) adalah sebuah „proses payung‟ di mana,produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Rantai pasokan terfokus pada sebuah hubungan yang mempertahankan organisasi,dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi,dalam menyampaikan kepada konsumen. (Kalakota, 2000).

2.4 Kinerja

Hasibuan (2010) mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya berdasarkan atas kecakapan, pengalaman dan ketepatan waktu.

(5)

11 2.5 Teori Pertukaran

2.5.1 Kekuasaan

Cook dan emerson (1978) menyatakan bahwa teori pertukaran mencakup tingkat kekuatan yang dibawa setiap pihak ke dalam kegiatan transaksional.

Sementara itu, menurut Lawler (1992) dalam zelbst et al. (2009) menjelaskan bahwa kekuasaan sebagai pengaturan (control) yang saling terkait dengan pertukaran. Pertukaran disini berarti sebagai suatu interaksi yang terjalin antara pihak – pihak yang menjadi anggota dari sebuah rantai pasokan yang ada.

Sementara itu, menurut Hamblin dan Kunkel (1977) dalam Zelbt et al (2009) menyatakan bahwa suatu hubungan pertukaran adalah sebuah hubungan saling ketergantungan atau timbal balik, meskipun porsinya tidak sama. Hal ini dapat dipahami sebagai win – win solution dalam konsep masyarakat secara umum dalam menjalankan suatu kegiatan usaha. Lebih lanjut, Freeman (1977) mengidentifikasi bahwa suatu hubungan pertukaran dapat diukur sebagai sebuah dasar pola hubungan. Berdasarkan hal tersebut, kekuatan dijadikan sebagai ukuran dalam hubungan ini.

2.5.2 Manfaat

Kegiatan rantai pasokan dibedakan atas ketertarikan berdasarkan pada kebutuhan akan sumber daya atau layanan yang disediakan setiap unit dalam rantai pasokan. Menurut Willer (1999) dalam Zelbst et al (2006), ketergantungan yang ada tidak selalu terkait pada hubungan timbal balik, tetapi lebih pada sistem saling menguntungkan atau bermanfaat. Sebagai contoh, salah satu keuntungan

(6)

12 atau manfaat dari pertukaran ini adalah efisiensi yang dapat dicapai oleh semua unit tersebut (Cannon et al., 2008).

Sementara, menurut Im dan Rai (2008), manfaat potensial untuk hubungan dalam eksplorasi dan eksploitasi guna mempertahankan kinerja jangka panjang, yang kemudian akan berdampak pada hubungan rantai pasokan yang terbilang sukses. Sebagai contoh, beberapa manfaat dari hubungan ini adalah pertukaran pengetahuan, inovasi, dan pembelajaran bersama.

2.5.3 Pengurangan Resiko

Cook dan Whitmeyer (1992) pada Zelbst et al. (2009) mengemukakan bahwa teori pertukaran fokus pada hubungan antar anggota kelompok.

Keterkaitan ini dibuat berdasarkan pada kebutuhan untuk memenuhi sumber daya yang bersifat material, informasi, atau simbolis. Sehingga kelompok atau jaringan dapat digunakan untuk mendapatkan akses sumber daya yang mungkin sulit untuk diperoleh. Berdasarkan hal tetsebut, dapat dipahami bahwa pertukaran ini dapat mengurangi pasokan guna mendukung kinerja rantai pasokan yang baik.

2.6 Industri Kreatif

Menurut Kementrian Perdagangan Republik Indonesia (2007) dalam Kamil (2015), industri kreatif dapat dipahami sebagai suatu bagian industri yang berkembang dengan pemanfaatan kreativitas, keterampilan dan bakat individu atau kelompok guna menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan memberdayakan daya kreasi serta daya cipta individu atau kelompok itu sendiri. Sementara itu, munurut Zheng dan Chan (2013), pendekatan industry kreatif tetanam pada dua sumber teoritis, yakni pendekatan budaya untuk

(7)

13 local dan teori pengembangan regional atau klaster. Dasar pemikiran untuk klasterisasi industri kreatif adalah pencampuran, karakteristik budaya produksi dan budaya konsumsi, serta manfaat aglomerasi.

Lebih jauh dari itu, menurut Kementrian Perdagangan Republik Indonesia (2007) dalam Kamil (2015),terdapat beberapa standar yang kemudian dijadikan sebagai basis pengembangan industry kreatif di Indonesia, yakni :

1. Lapangan usaha kreatif dan budaya (creative cultural industry), 2. Lapangan usaha kreatif (creative industry),

3. Hak Kekayaan Intelektual, seperti hak cipta (copyright industry).

2.7 PT. Aseli Dagadu Djokdja

PT. Aseli Dagadu Djokdja merupakan salah satu industri kreatif yang berlokasi di Yogyakarta. Visi PT Aseli Dagadu Djokja adalah menjadi perusahaan kreatif terkemuka di Indonesia yang berorientasi pada konsumen, lingkungan, mitra, nilai investasi, organisasi, dan produktivitas. PT Aseli Dagadu Djokja menawarkan kondisi lingkungan kerja yang kreatif dan menyenangkan, rekan kerja yang berdedikasi tinggi, kreatif serta inovatif dengan berpegang pada nilai- nilai Smart, Smile dan Sensible. Adapun produk yang diproduksi PT Aseli Dagadu Djokja berupa souvenir dan buah tangan khas yang diberi merk DAGADU.

2.8 Penelitian Terdahulu.

Sumangkut (2013),melakukan penelitian yang berjudul Kinerja Supply Chain Management dan Strategi informasi pada PT. Multi food manado, Hasil penelitian menyimpulkan kinerja supply chain management,dan strategi informasi baik, karena adanya interaksi dan komunikasi terjalin secara lengkap dan efisien

(8)

14 antar pelaku yang terlibat dalam kinerja supply chain management dan strategi informasi.

Talumewo (2014),melakukan penelitian yang berjudul analisis rantai pasok ketersediaan bahan baku,industri makanan cepat saji pada KFC multimart ranotana. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, Dalam penelitian kualitatif populasi dan sampel yang diambil disebut informan. Penetapan informan ditentukan berdasarkan kajian penelitian yaitu pihak manajemen KFC cabang Multimart Manado. Manajemen rantai pasokan berdampak pada,persediaan bahan baku yan tercukup dan dibutuhkan berkualitas dimana dengan manajemen rantai pasok yang baik mampu membuat persediaan bahan baku akan

selalu terjaga atau memenuhi kebutuhan permintaan saat diperlukan khususnya di KFC cabang Multimart Manado.

Theis (2013),melakukan penelitian yang berjudul pengelolaan rantai pasokan terhadap pemenuhan kebutuhan BBM pada SPBU kota Manado. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Tempat penelitian Depot Pertamina Bitung. Hasil penelitian menunjukkan Depot Pertamina Bitung menyalurkan BBM dalam jumlah besar setiap tahun sehingga konsumen secara khusus untuk SPBU Manado tidak perlu khawatir pada kelangkaan stok yang bisa mengganggu aktifitas masyarakat.

Anggun Maria Subroto (2015) melakukan penelitian yang berjudul Evaluasi kinerja Supply Chain Management pada produksi beras di Desa Panasen Kecamatan Kakas Manado. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode

(9)

15 kualitatif. Tempat penelitian ini adalah Desa Panasen, Kecamatan Kakas berfokus pada petani padi dan tempat pengggilingan padi. Waktu penelitian adalah bulan April 2014 sampai dengan Oktober 2014. Hasil penelitain menunjukkan Proses rantai pasok yang terjadi pada pertanian Padi menjadi beras di Desa Panasen Kecamatan Kakas Barat cukup baik, karena adanya interaksi dan komunikasi yang terjalin secara lengkap dan efisien antar pelaku yang terlibat dalam rantai pasok beras tersebut.

2.9 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian dari beberapa ahli dan penelitian terdahulu maka kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini dikembangkan dalam sebuah bagan berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian Sumber:Miguel (2011)

Keterangan :

1.Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, adalah kinerja perusahaan PT. Aseli Dagadu Djokdja.

Kekuasan (X1)

Manfaat (X2)

Pengurangan Resiko (X3)

Evaluasi Kinerja Manajemen Rantai

Pasokan PT. Aseli Dagadu Djokdja

(10)

16 2.Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain, adalah Kekuasan (X1), Manfaat (X2), dan Pengurangan Resiko (X3).

2.10 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan dalam perumusan masalah dan masih harus dibuktikan kebenarannya lewat pengumpulannya dan pengalisisan datapenelitian (Suharsimi Arikunto, 2006). Berdasarkan kerangka pemikiran dan teori yang dibangun maka, hipotesis dalam penelitian ini,yaitu:

1. Pengaruh Kekuasaan terhadap kinerja manajemen rantai pasokan PT.Aseli Dagadu Djokdja.

Penelitian yang dilakukan Kim (2000) dengan latar industri manufaktur mesin dan peralatan di Amerika Serikat mengemukakan temuan bahwa kekuasaan asimetris antara perusahaan manufaktur mesin dengan para distributornya berdampak pada kualitas hubungan bisnis antar kedua perusahaan tersebut. Kim (2000) menyebutkan bahwa penggunaan kekuasaan koersif dalam hubungan bisnis antara perusahaan manufaktur mesin dengan distributornya mempunyai pengaruh negatif terhadap keberlanjutan hubungan bisnis, sedangkan kekuasaan non koersif berdampak positif terhadap keberlanjutan hubungan bisnis antara perusahaan dengan distributornya.

(H1) : Hubungan Kekuasan (X1) Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Manajemen Rantai Pasokan PT. Aseli Dagadu Djokdja

(11)

17 2. Pengaruh Manfaat terhadap kinerja manajemen rantai pasokan PT. Aseli Dagadu Djokdja.

Penelitian Pamungkassariet al., menggunakan metode Supply Chain Operations Reference-Analytical Hierarchy Process(SCOR-AHP) untuk mengukur kinerjarantai pasok. Metode Hayami digunakan untuk melakukan perhitungan Manfaat. Analisis kinerja rantai pasok agroindustri bawang merah menunjukkankinerja ditingkat petani (75,38%), pengumpul 1 (74,43%), industri (74,79%)terklasifikasikan dalam kurang baik sedangkan kinerja di tingkat pengumpul 2 (91,97%) termasuk klasifikasi kinerja yang baik. Analisis Manfaat menemukan bahwa rasio maanfaat tertinggi yaitu pada industri sebesar 53,75%.

(H2) : Hubungan Manfaat (X2) Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Manajemen Rantai Pasokan PT. Aseli Dagadu Djokdja

3. Pengaruh Pengurangan Resiko terhadap kinerja manajemen rantai pasokan PT. Aseli Dagadu Djokdja.

Penelitian Lathifa Nurul (2017) Analisis risiko dilakukan terhadap risiko-risiko umum yang terjadi di sepanjang rantai pasok kakao yaitu risiko kualitas, risiko produksi, risiko harga, dan risiko pasokan. Hasil analisis didapatkan risiko produksi merupakan risiko dengan nilai tertinggi yang harus dihindari.

Dikarenakan produksi memengaruhi kualitas, ketersediaan bahan baku, serta kontinuitas pasokan dalan rantai pasok kakao.

(12)

18 (H3) : Hubungan Pengurangan Resiko (X3) Bepengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Manajemen Rantai Pemasok PT. Aseli Dagadu Djokdja

Referensi

Dokumen terkait

Secara empirik bahwa identifikasi masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Belum adanya kebijakan yang memberikan pelayanan gratis kepada

Berdasarkan pada hasil pengumpulan data yang telah dilakukan, hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: a) bentuk-bentuk aktivitas di dalam kegiatan independent

tingkat manakah Anda sekarang berada untuk dapat melakukan keterampilan yang dimaksudkan. Kemudian berikan hasil penilaian tingkat kemampuan Anda untuk setiap

Dari variabel tersebut diketahui bahwa ada ketidakpastian dalam kontrak hal ini akan berpengaruh terhadap biaya pekerjaan dimana, semakin tinggi faktor

Dari percobaan yang dilakukan sebanyak 30 kali, hasil perhitungan nilai parameter eror rate (P) masing-masing filter deteksi tepi Sobel dan Prewitt untuk citra yang mengandung

Tekno park, merlukan (Perguruan Tinggi) yang bisa dijadikan/digunakan untuk pengembangannya. Untuk SDM litbang perlu di up grade melalui sekolah, training dan lainnya. Tekno park

Hasil penelitian perubahan nilai kualitas albumen pada telur ayam yang direndam dalam ekstrak daun lamtoro pada beberapa konsentrasi selama beberapa

(2) Sesuai dengan Pasal 3 semua masalah-masalah yang berkaitan dengan sertifikat impor dan ekspor atau izin-izin dimana sertifikat-sertifikat atau izin-izin tersebut seperti