1. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
P.T. Rimba Prima Nusantara adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu. Didirikan pada tahun 1986, dengan status kepemilikan sendiri.
Di awal tahun berdirinya, perusahaan hanya memproduksi flooring, lam parquet, parquet block, dan industry parquet untuk kebutuhan lantai bangunan.
Sedangkan daerah pemasarannya meliputi negara-negara tetangga seperti Taiwan, Singapura, Jepang, bahkan juga ke Italia . Selain melayani pasar luar negeri, pihak perusahaan juga menjual produknya untuk konsumen dalam negeri.
Makin berkembangnya kemampuan perusahaan, pada tahun 1995 perusahaan mencoba untuk menghasilkan prcduk baru yakni mosaic, yang juga digunakan untuk kebutuhan lantai bangunan dalam bentuk persegi empat bujur sangkar dalam ukuran 48cm * 48cm* 0,8cm.
Pihak perusahaan masih tetap menerapkan kebijaksanaan pembayaran kontan/tunai kepada para pelanggannya.
38
2. LOKASI PERUSAHAAN
Pemilihan lokasi perusahaan guna menjalankan proses produksi merupakan hal yang
akan menentukan keberhasilan perusahaan dalam.
menjalankan kegiatannya.
Pada awal didirikannya sampai saat ini perusahaan tidak pernah berpindah lokasi, yakni di Jalan Erlangga no 23, dengan menempati area seluas 2,6 hektar di daerah tingkat II Sidoarjo, Jawa timur.
Adapun pertimbangan - pertimbangan untuk pemilihan lokasi pabrik saat ini karena :
1.Terletak di kawasan industri
Tersedianya fasilitas-fasilitas seperti air, listrik dan sarana telekomunikasi dapat menjamin kelancaran proses produksi dalam perusahaan.
2.Transportasi
Mengingat lokasi perusahaan berada di jalan raya dan hanya perlu waktu 10 menit untuk mencapai gerbang tol Sidoarjo, akan mempermudah pengiriman bahan baku serta barang jadi sehingga kerusakan produk selama perjalanan dapat diminimumkan.
3.Tenaga Kerja
Sumber daya manusia merupakan hal yang tak kalah pentingnya dalam menunjang kelancaran proses
produksi, berdasarkan pemikiran itu maka pemilik memilih lokasi pabrik pada area yang tenaga kerja cukup memadai sehingga kelangkaan pekerja tidak akan terjadi.
3. TUJUAN PERUSAHAAN
Setiap perusahaan yang didirikan oleh sekelompok orang memiliki tujuan, sama juga halnya dengan P.T. Rimba Prima Nusantara yang memiliki tujuan sebagai berikut :
l.Selain berusaha memenuhi permintaan konsumen luar negeri yang semakin melonjak.
2.Berupaya agar ekspor terus ditingkatkan dengan kualitas yang terjamin sehingga keuntungan penjuaian mosaic semakin besar.
Agar tujuan perusahaan dapat dicapai, maka perusahaan harus menentukan jenis kayu yang tepat untuk memperoleh hasil produksi dengan kualitas terbaik.
4. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN & DESKRIPSI TUGAS
4.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Pentingnya struktur bagi suatu organisasi adalah mempermudah pelaksanaan setiap pekerjaan
40
perlu diketahui kegiatan dari tiap-tiap pekerjaan dan pembagian tugas yang sederhana, jelas serta mudah untuk dimengerti dari setiap bagian sehingga menghindari timbulnya tugas ganda.
Setiap perusahaan akan memiliki stuktur organisasi yang berbeda bila ditinjau dari tujuan, operasi maupun besarnya perusahaan itu sendiri.
Selain itu struktur organisasi harus disesuaikan dengan kepentingan dan aktivitas yang dilakukan perusahaan.
Bentuk Organisasi Garis menjadi pilihan bagi P.T. Rimba Prima Nusantara, merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana dengan ciri-ciri bentuk organsiasi sebagai berikut : organisasi masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal.
Kebaikannya :
- ada kesatuan pimpinan & perintah - cepat mengambil keputusan
- karena saling kenal, rasa solidaritas pekerja tinggi
Keburukannya :
- jalannya organisasi bergantung pada satu orang - kesempatan karyawan berkembang terbatas
P.T. Rimba Prima Nusantara memiliki struktur organisasi yang sederhana. Bentuk
organisasi garis dengan kepemimpinan yang dikendalikan oleh satu orang dan garis kewenangan yang berhubungan langsung antara atasan dengan bawahan.
Bawahan sebagai pelaksana hanya bertanggung jawab kepada satu atasan yang memberi perintah.
Agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar struktur organisasi P.T. Rimba Prima Nusantara akan diperlihatkan pada halaman selanjutnya.
4.2 Deskripsi Tugas
Secara garis besar kegiatan manajemen perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.Komisaris
Komisaris merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan.
Tugas Komisaris adalah :
- Mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan yang dilak- sanakan oleh direktur.
- Memberi nasehat, saran dan teguran kepada di
rektur apabila melakukan penyimpangan.
2.Direktur
Adalah pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan operasional perusahaan.
42
Tugas Direktur adalah :
- Menentukan kebijaksanaan perusahaan.
- Mengkoordinasi, mengarahkan dan mengawasi akti- vitas yang dilakukan oleh bagian-bagian di bawahnya agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
3.Bagian Keuangan
Bagian Keuangan bertanggung jawab kepada Direktur atas segala kegiatan yang menyangkut keuangan, dan akutansi.
Tugas bagian keuangan adalah :
- Mengatur pemasukan & pengeluaran uang perusaha
an
- Menyusun anggaran tahunan perusahaan Tugas bagian akutansi adalah :
- Mencatat setiap transaksi perusahaan.
- Mencatat penerimaan dan pengeluaran perusahaan - Mengurus perhitungan pajak perusahaan.
- Mencatat setiap transaksi pembelian
- Mengumpulkan nota/bon serta kwitasi pembayaran.
4.Bagian Personalia
Bagian Personalia bertanggung jawab kepada Direktur atas segala permasalahan yang menyangkut k.etenaga-ker j aa n .
Tugas Bagian Personalia adalah :
- Melakukan seleksi dan penerimaan pekerja.
- Mengontrol absensi dan keterlambatan pekerja.
- Melakukan pernbayaran ga j i pekerja.
5.Bagian Pemasaran
Bagian Pemasaran bertanggung jawab kepada Direktur atas setiap transaksi penjualan.
Tugas Bagian Pemasaran adalah :
- Melakukan penjualan produk perusahaan.
- Mengatur dan melaksanakan administrasi pen
jualan (syarat-syarat penjualan).
6.Bagian Produksi
Bagian Produks:_ bertanggung jawab kepada Direktur atas kegiatan operasi perusahaan sehari-hari, yang meliputi pemotongan, perekatan, pembungkusan, penyimpanan. Di dalam melaksanakan tugasnya, bagian produksi membawahi empat bagian, yaitu :
a.Bagian Pemotongan
Tugas bagian pemotongan adalah :
- Memasukkan kayu ke mesin potong, yaitu : mesin molding, cerkel dan cross cut sehingga menghasilkan potongan-potongan kayu kecil.
b.Bagian Perekatan
Tugas bagian perekatan adalah :
- Menata dan merekatkan potongan-potongan kayu ke dalam bingkai kayu yang berukuran 48 * 48 cm.
c.Bagian Packing
Tugas bagian packing adalah :
- Membungkus barang jadi berupa mosaic.
- Mengepak barang yang siap untuk dikirimkan d.Bagian Gudang
Tugas bagian gudang adalah :
- Menyimpan kayu sebagai bahan baku.
- Mencatat pemasukan dan pengeluaran kayu.
- Menyimpan barang jadi yang siap dipasarkan - Mencatat pengeluaran atas barang jadi.
Gambar1 STRUKTURORGANISASIPERUSAHAAN P.T.RIMBAPRIMANUSANTARA
IDc o
EQ CC
Cu
m M pd 00 H S
o
fcc
£3Eh
W H Q
M(J
<co
la< <
u o < w
OQ DC
Cd Qj
S<
o o <
*-■ cn
il
PQ
Ed
£ Xjrci
(0w 3M
<1)
£ -P d)
C
i—i
<1)
46
5. PROSES PRODUKSI MOSAIC
5.1 Bahan-bahan Yang Digunakan
Untuk pembuatan mosaic bahan baku utama yang digunakan adalah kayu, yang diperoleh dari sisa-sisa kayu hasil produksi dari lamparket dan floring.
Selain kayu sebagai bahan dasar, terdapat pula beberapa bahan penolong/pembantu yakni :
- Air
Dipergunakan untuk mengencerkan lem agar tidak terlalu kental sehingga akan memberikan hasil perekatan yang sempurna.
- Lem
Selain merekatkan antara kain kasa dengan potongan-potongan kayu yang telah dibingkai juga menyatukan antara potongan-potongan kayu tersebut agar menjadi mosaic dengan ukuran 4 8 cm * 4 8 cm * 0, 8 cm.
- Kain kasa
Berfungsi sebagai pelapis dasar dari lantai mosaic tersebut.
5.2 Peralatan dan Mesin-mesin
Dalam memproduksi lantai kayu ini, masih juga diperlukan beberapa peralatan seperti :
- Drum
Berfungsi sebagai tempat pencampuran dan pengadukan lem dan air.
- Timba
Sebagai tempat lem, sehingga mudah dibawa ke tempat meja-meia cetak.
- Kuas
Alat yang digunakan untuk merekatkan lem pada potongan-potongan kayu yang telah disusun sebelumnya.
- Kertas Gosok
Berfungsi untuk menghaluskan potongan-potongan kayu yang kasar.
- Bingkai Kayu
Berfungsi sebagai pembatas atas potongan-potongan kayu yang ditata sehingga menghasilkan mosaic.
Pada bingkai kayu terdapat pengencang yang terbuat dari baut pada sisi kiri dan kanan.
- Meja Cetak
Digunakan sebagai dasar (alas) cetakan pada bingkai kayu.
- Palu
Berfungsi untuk merapikan potongan-potongan kayu yang tidak rata (timbul) , sehingga tidak ditemukan cela pada setiap potongan kayu.
48
- Silet
Berfungsi sebagai pemotong kain kasa yang akan direkatkan pada lantai mosaic.
Selain peralatan yang disebutkan di atas, perusahaan juga menggunakan mesin-mesin yang digerakkan oleh tenaga listrik untuk proses produksi mosaic. Mesin-mesin yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Mesin Cerkel
Digunakan untuk membuat bahan kayu menjadi beberapa bagian sesuai ukuran yang diinginkan dalam pembuatan mosaic (potongan kayu hasil dari cerkel sedikit lebih kasar dibanding molding).
- Mesin Molding
Kegunaannya sama dengan mesin cerkel, tetapi menghasilkan potongan yang lebih halus.
- Mesin Cross Cut
Mesin ini akan menghasilkan potongan-potongan kayu dengan ukuran 12cm * 2,5cm.
- Forklif
Digunakan untuk mengangkut mosaic yang telah dibungkus dan siap export ke container, (untuk setiap bungkusnya terdiri atas tiga belas lembar lantai mosaic)
5.3 Tahapan Proses Produksi
Guna menghasilkan produk mosaic dari bahan kayu ini, melalui tahapan produksi sebagai berikut:
- Tahap 1
Kayu dimasukkan ke mesin moulding ataupun mesin cerkel sehingga menjadi ukuran kayu yang diinginkan.
- Tahap 2
Kemudian kayu potongan dari molding dan cerkel, dimasukkan ke mesin cross cut (radial arm saw) menjadi potongan-potongan kayu kecil berukuran
12cm * 2,5cm.
- Tahap 3
Setelah mendapatkan ukuran 12cm * 2,5 cm, maka tahap selanjutnya adalah menyusun 40 potongan kayu tersebut dengan pola tegak dan melintang untuk setiap 5 potong sehingga menghasilkan ukuran 48cm * 48cm * 0, 8cm dalam bentuk buj ursangkar.
- Tahap 4
Dalam tahap ini adalah merekatkan kayu-kayu menjadi satu ukuran lantai kayu dengan menggunakan lem dan air, kemudian juga ditempelkan kain kasa di bagian bawah kayu. Untuk mendapatkan hasil perekatan yang sempurna, harus dibiarkan selana satu malam.
50
Gambar 2
TAHAPAN PROSES PRODUKSI PRODUK MOSAIC
P.T.RIMBA PRIMA NUSANTARA
TAHAP I iPemotongan kayu I pada moulding
dan cerkel
j TAHAP II .Pemotongan kayu I pada cross cut
TAHAP III Penyusunan
i
i
TAHAP IV Perekatan
TAHAP V Pengecekan
Sumber : Intern Perusahaan
- Tahap 5
Pada tahap terakhir ini dilakukan pengecekan ulang atas mosaic. Bila hasil potongan masih kasar maka harus digosok sampai halus agar mendapatkan hasil sempurna dan bila terlalu banyak lubang pada kayu harus diganti dengan potongan kayu lainnya kemudian direkatkan
kembali.
5.4 Tenaga Kerja
Untuk saat ini, P.T. RIMBA PRIMA NUSANTARA memiliki kira-kira 300 (tiga ratus) pekerja, dengan berbagai latar belakang pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi yakni SD, SMP, SMA, SMEA, STM dan tamatan perguruan tinggi.
Khusus untuk memproduksi mosaic dibutuhkan hanya sekitar 40 (empat puluh) pekerja, setengah diantaranya bertugas untuk menjalankan mesin-mesin, sedangkan sisanya bekerja pada bagian penyusunan, perekatan, pengecekan .
Di bawah ini adalah tabel yang menjelaskan jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk menggerakkan mesin dalam menghasilkan mosaic.
52
Tabel 3.1
Jumlah Pekerja Dalam Menjalankan Mesin
No. Jenis mesin
Jumlah unit mesin
J\jmlah tenaga kerja tiap
mesin
Total tenaga kerja setiap
mesin 1. Cerkel 5 unit 2 orang 10 orang 2. Moulding 1 unit 6 orang 6 orang 3. Cross cut 4 unit 1 orang 4 orang
Total 20 orang
Sumber : Intern Perusahaan.
Untuk setiap satu unit mesin cerkel dibutuhkan 2 (dua) orang pekerja, mesin cross cut hanya membutuhkan 1 (satu) orang pekerja, sedangkan untuk molding membutuhkan jumlah pekerja terbanyak yakni 6 (enam) orang pekerja. Sehingga total pekerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan mosaic adalah 20 (duapuluh) pekerja dalam pengoperasian mesin-mesin tersebut.
5.5 Jam Kerja
Pada pembuatan mosaic, jam kerja yang tersedia di perusahaan dapat dibagi menjadi dua :
a.Jam kerja normal, yaitu
Jam kerja normal yang ditetapkan oleh perusahaan adalah 8 (delapan) jam sehari,
dimulai pukul 7.00 dan diakhiri pukul 15.00, kecuali hari Minggu dan libur nasional.
b.Jam kerja lembur, yaitu
Jam kerja tambahan yang diberlakukan oleh pihak perusahaan kepada pekerja dalam ra.emen.uhi kapasitas produksi, dengan waktu lembur adalah tiga setengah jam, mulai pukul 15.00 sampai dengan 18.30. Jam kerja lembur disesuaikan dengan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan mosaic guna memenuhi kapasitas produksi yang dikehendaki perusahaan.
5.6 Kapasitas Produksi
Saat ini dengan memanfaatkan mesin-mesin yang ada untuk setiap minggunya dapat dihasilkan 8
3
M mosaic siap ekspor. Sehingga kemampuan produksi
3
per harinya hanya mencapai sekitar 1,33 M dan dalam kurun waktu satu bulan perusahaan hanya mampu
3
memproduksi mosaic sejumlah 32 M .
6. MOSAIC
6.1 Daerah Pemasaran
Khusus produk mosaic, daerah pemasarannya hanya tertuju pada negara Singapura, dan belum meluas sampai ke negara-negara lainnya. Dan untuk
54
pendistribusian produk agar sampai ke tangan konsumen, pihak perusahaan tidak memiliki saluran distribusi sendiri, tetapi memanfaatkan jasa expedisi.
6.2 Penjualan & Permintaan Mosaic
Saat ini, pihak perusahaan menetapkan harga
3 3
jual berdasarkan ukuran M , yakni untuk setiap M dijual seharga U$ 650. Untuk tahun 1995 1 U$ Dollar
= Rp 2230, dan di tahun 1996 naik 30 poin, yakni untuk setiap 1 U$ Dollar = Rp 2260.
Untuk tahun ini, terjadi peningkatan penjualan sebesar Rp 97.760.000 atau sebesar 35%
dari tahun 1995. Sedangkan realisasi penjualan tahun 1995 antara bulan Mei sampai dengan Desember adalah Rp 278.304.000 (192M3 * U$650 + Rp2230), dan bulan Januari sampai dengan Agustus 1996 sebesar Rp
376.064.000 (256M3 + U$650 + Rp22 60).
Berikut adalah data-data permintaan mosaic pada P.T. Rimba Prima Nusantara untuk dua periode :
Tabel 3.2
Permintaan & Penjualan Mosaic
Tahun Jumlah permintaan (dalam M )
Jumlah penjualan
(dalam M ) Selisih
1995 230 192 38
1996 316 256 60
Total 546 448 98
Sumber : Intern Perusahaan.
Dengan meningkatnya permintaan akan mosaic, perusahan saat ini dihadapkan pada masalah pemenuhannya, tentu saja harus didukung oleh kapasitas mesin yang tersedia dan untuk saat ini mesin yang ada dianggap belum memadai sehingga perusahaan berencana untuk membeli mesin.