• Tidak ada hasil yang ditemukan

Workshop Kurikulum Prototipe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Workshop Kurikulum Prototipe"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

Workshop Kurikulum Prototipe

1 FEBRUARI 2022

(2)

Kerangka dan Struktur Kurikulum

(3)
(4)

Prinsip Perancangan Kurikulum

(5)

Kurikulum yang disederhanakan dan lebih fleksibel sehingga selaras dengan semangat merdeka belajar

Otonomi sekolah dan guru

Pemerintah menetapkan struktur kurikulum minimum dan prinsip pembelajaran dan asesmen. Satuan pendidikan dapat mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai dengan visi misi dan sumber daya yang tersedia

Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk mengorganisasikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa dan konteks lokal

Mudah diterapkan

Tujuan, arah perubahan, dan

rancangannya jelas sehingga mudah dipahami oleh sekolah serta pemangku kepentingan

Pemerintah menyediakan perangkat ajar untuk membantu satuan

pendidikan dan guru yang membutuhkan panduan dalam merancang kurikulum dan pembelajaran

Gotong-royong

Pengembangan kurikulum dan perangkat ajarnya dilakukan dengan melibatkan puluhan institusi termasuk Kemenag, universitas, sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya

Sekolah dianjurkan melibatkan orang tua dan masyarakat dalam mengembangkan kurikulum operasionalnya masing-masing berdasarkan kerangka kurikulum

(6)

Kurikulum ini meneruskan proses peningkatan kualitas pembelajaran yang telah diinisiasi kurikulum-kurikulum sebelumnya

Berbasis kompetensi

Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dirangkaikan sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan

sehingga membangun kompetensi yang utuh, dinyatakan sebagai Capaian Pembelajaran (CP).

Penguatan fondasi literasi di PAUD dan SD

Fleksibilitas dalam pengorganisasian pembelajaran agar pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan belajar siswa

Karakter Pancasila

Sinergi antara kegiatan pembelajaran rutin sehari-hari di kelas dengan kegiatan non-rutin interdisipliner (projek) yang berorientasi pada pembentukan dan penguatan karakter berdasarkan kerangka Profil Pelajar Pancasila.

Menguatkan penerapan teori pembelajaran karakter, yaitu melalui kegiatan projek yang kontekstual dan berpusat pada siswa

(7)

Struktur Kurikulum

(8)

Penentuan pendekatan untuk pengorganisasian pembelajaran merupakan wewenang satuan

pendidikan

Seluruh jenjang satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan berbasis mata pelajaran, tematik, unit inkuiri, kolaborasi lintas mata pelajaran, ataupun paduannya sesuai dengan peraturan menteri

● Pendekatan tematik tidak terbatas pada SD

● SD tidak harus menggunakan tematik. Namun tidak ada larangan untuk satuan pendidikan yang mau tetap menggunakan pendekatan ini

● Tidak harus satu pendekatan untuk seluruh mata pelajaran, dapat dikombinasikan

● Keleluasaan kolaborasi antar mata pelajaran untuk melakukan asesmen lintas mata pelajaran

Mengintegrasikan pembelajaran dan/atau asesmen dapat:

❖ Mengurangi beban belajar siswa, karena asesmen yang berorientasi pada kompetensi biasanya membutuhkan lebih banyak usaha siswa (dan guru yang menilainya :))

❖ Pembelajaran dan asesmen yang lebih bermakna

(9)

Jam pelajaran (JP) diatur oleh pusat per tahun,

bukan per minggu

Siswa tidak harus mempelajari hal yang sama setiap minggu sepanjang tahun.

Target jp untuk satu tahun bisa dicapai kurang dari satu tahun.

Contoh skenario di SD:

● Mapel seni rupa dipelajari secara intensif dalam semester ganjil dan asesmen sumatifnya berupa pameran karya

● Di semester ganjil tersebut ada mata pelajaran lain yang dikurangi jp-nya, yaitu mapel IPAS

● Di semester genap mapel seni rupa tersebut tidak

diajarkan, dan mapel IPAS akan dipelajari siswa secara

intensif seperti halnya seni di semester ganjil, dengan

asesmen sumatif pameran hasil penelitian siswa

(10)

Struktur kurikulum terbagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu kegiatan rutin di kelas (intrakurikuler) dan kegiatan projek

Jumlah jp tidak berubah dari Kurikulum 2013, namun sekitar 20- 30% dari jp/tahun dialokasikan untuk pembelajaran melalui projek yang ditujukan untuk mencapai profil Pelajar Pancasila

Kegiatan projek penguatan profil Pelajar Pancasila tersebut tidak berbasis mata pelajaran. Jam pelajaran untuk setiap mapel

dialihkan karena: 1) tidak ada penambahan jp untuk siswa (jp yang ada saat ini sudah cukup panjang), dan 2) diasumsikan bahwa kompetensi esensial* dari seluruh mata pelajaran akan dipelajari juga melalui projek.

*Kompetensi esensial dikenal juga dengan general capabilities, transversal skills, atau transferable skills yang dipelajari melalui disiplin ilmu namun tidak melekat pada suatu ilmu pengetahuan sehingga dapat digunakan di berbagai konteks termasuk kehidupan sehari-hari dan dunia kerja

(11)

Projek penguatan profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan yang fleksibel, tidak rutin/terstruktur, dan lebih berpusat pada siswa

Fleksibel dan berpusat pada siswa

Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai jenjang, jangka waktu masing-masing projek tidak harus sama

Tidak perlu ada jadwal kegiatan belajar, karena siswa dapat melakukan penelitian, pengerjaan karya, dsb. sesuai kebutuhan mereka. Hal ini mendorong self-regulated learning

Kontekstual

Pemerintah Pusat hanya menentukan tema yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan

Satuan pendidikan mengembangkan topik yang lebih spesifik dari tema tersebut, sesuai dengan tahap capaian pembelajaran siswa

Penjelasan tentang projek untuk menguatkan upaya pencapaian profil Pelajar Pancasila akan disampaikan dalam sesi terpisah

(12)

Struktur Kurikulum

SD

(13)

Tujuan besar pembelajaran di SD adalah penguatan fondasi karakter dan kompetensi literasi

Kurikulum 2013

IPA dan IPS sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri- sendiri

Pendekatan tematik

Arah perubahan kurikulum

IPA dan IPS digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) sebagai fondasi sebelum anak belajar IPA dan IPS terpisah di jenjang SMP

Pendekatan pengorganisasian muatan pelajaran (berbasis mata pelajaran, tematik, dsb.) merupakan kewenangan satuan pendidikan

Sekolah boleh tetap menggunakan tematik ataupun beralih ke pendekatan berbasis mata pelajaran

Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan yang dapat diselenggarakan berdasarkan kesiapan satuan pendidikan. Pemerintah daerah melakukan fasilitasi penyelenggaraan mata pelajaran Bahasa Inggris, misalnya terkait peningkatan kompetensi dan penyediaan pendidik. Satuan pendidikan yang belum siap memberikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan dapat mengintegrasikan muatan Bahasa Inggris ke dalam mata pelajaran lain dan/atau ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat, komite sekolah, relawan mahasiswa, dan/atau bimbingan orang tua

(14)

Struktur Kurikulum

SMP

(15)

Penguatan wawasan literasi di SMP

Kurikulum 2013

Informatika sebagai mata pelajaran pilihan - Pertimbangan ketersediaan guru

Arah perubahan kurikulum

Informatika sebagai mata pelajaran wajib

- Guru yang mengajar tidak harus memiliki latar belakang pendidikan informatika. Buku guru disiapkan untuk membantu guru-guru “pemula”

dalam mata pelajaran ini

DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL

(16)

Struktur Kurikulum

Kelas X SMA

(17)

Beberapa perubahan terkait struktur mata pelajaran SMA Kelas 10

Kurikulum 2013

Siswa langsung masuk dalam program peminatan (IPA, IPS, atau Bahasa &

Budaya)

Tidak ada mata pelajaran IPA dan IPS.

Mata pelajaran langsung spesifik pada Fisika, Kimia, Geografi, Ekonomi, dsb.

Arah perubahan kurikulum

Belum ada peminatan, siswa mengambil semua mata pelajaran wajib

Di kelas 10 siswa menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Siswa perlu berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas, dan orang tua.

Mata pelajaran kelompok IPA dan IPS terdiri dari:

1. IPA: Fisika, Kimia, Biologi (6JP)/minggu

2. IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (8JP/minggu)

Sekolah dapat menentukan pengorganisasian IPA dan IPS berdasarkan sumberdaya yang tersedia, yaitu dengan memilih:

a. Sistem blok - team teaching dalam perencanaan namun guru Fisika, Kimia, Biologi mengajar bergantian

b. Sebagai mata pelajaran berdiri sendiri-sendiri

c. Terintegrasi - team teaching dalam perencanaan dan pembelajaran

Setiap tengah dan akhir semester ada unit inkuiri yang mengintegrasikan mapel-mapel dalam masing- masing IPA dan IPS

Siswa menulis esai sebagai salah satu syarat kelulusan. Partisipasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran diharapkan memberi inspirasi terkait topik yang dipilih.

DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL

(18)

IPA dan IPS menjadi dua mata pelajaran yang memadukan mata pelajaran

“cabang” masing-masing

Kurikulum 2006

Masing-masing 2 JP/minggu untuk mata pelajaran:

1. Fisika 2. Kimia 3. Biologi 4. Ekonomi 5. Sosiologi 6. Sejarah (1 JP) 7. Geografi (1 JP)

Kurikulum 2013

Program peminatan sudah dimulai, sehingga mata

pelajaran IPA dan IPS dipelajari sesuai program yang dipilih siswa

Kurikulum dengan paradigma baru

Masing-masing 2 JP/minggu untuk mata pelajaran dalam kelompok IPA dan IPS:

1.

Kelompok IPA: Fisika, Kimia, Biologi (total 6 JP)

2.

Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi

(total 8 JP)

Mata pelajaran dalam IPA dan IPS dapat diajarkan dengan metode:

a.

Sistem blok - team teaching dalam perencanaan namun guru Fisika, Kimia, Biologi mengajar bergantian

b.

Terintegrasi - team teaching dalam perencanaan dan pembelajaran

c.

Paralel - ketujuh mata pelajaran diajarkan bersamaan secara reguler tiap minggunya

DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL

(19)

Struktur Kurikulum

Kelas XI dan XII SMA

(20)

Perubahan di kelas 11 dan 12: paduan antara peminatan dan perkembangan holistik

Kurikulum 2013

Pilihan program peminatan (sejak kelas 10)

Siswa yang masuk ke dalam suatu program cenderung hanya akan mempelajari disiplin ilmu tersebut saja. Kesempatan untuk eksplorasi disiplin ilmu yang lain semakin sempit.

Siswa perlu mengambil keputusan tentang studi di perguruan tinggi sejak lulus SMP, dan kajian menunjukkan bahwa banyak diantara mereka yang merasa salah jurusan

Terjadi stratifikasi program, di mana IPA dianggap lebih baik daripada yang lain, dan kesempatan untuk masuk ke berbagai program studi di perguruan tinggi lebih besar untuk lulusan program IPA

Angka siswa masuk perguruan tinggi masih rendah

Arah perubahan kurikulum

Siswa memilih mata pelajaran dari kelompok pilihan

Siswa memilih mata pelajaran dari minimum 2 kelompok pilihan hingga syarat minimum jam pelajaran terpenuhi (total JP:

40/minggu; JP untuk mapel pilihan: 22 JP/minggu)

Ada 5 kelompok mata pelajaran yang direkomendasikan, yaitu:

● MIPA: Matematika peminatan, Fisika, Kimia, Biologi, Informatika

● IPS: Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Antropologi

● Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa Asing lainnya

● Vokasi/Karya Kreatif: Budidaya, Rekayasa, dsb.

● Seni dan Olahraga* (khusus untuk sekolah-sekolah yang ditetapkan pemerintah)

Sekolah membuka minimum 2 kelompok mata pelajaran. Apabila sumberdaya memungkinkan, sekolah dapat membuka lebih dari dua kelompok

Sekolah dapat bekerja sama dengan pemangku kepentingan setempat untuk mengembangkan CP mata pelajaran Vokasi

(21)

Capaian Pembelajaran

(22)

Capaian Pembelajaran

Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan peserta didik untuk setiap mata pelajaran pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara

komprehensif dalam bentuk narasi.

(23)

Apa Kegunaan Capaian Pembelajaran?

Kompetensi apa yang perlu dikuasai anak saya yang berusia 9 tahun dan 7 tahun?

Apa saja kompetensi minimal yang perlu dicapai siswa saya?

serta bagaimana mengidentifikasi

kesiapan awal siswa dan mengidentifikasi

kemajuan perkembangan kompetensi mereka?

Capaian Pembelajaran diharapkan dapat membantu Orangtua dan Guru dalam menjawab pertanyaan berikut ini.

(24)

Capaian Pembelajaran dibuat dalam paragraf dan dalam fase, bukan tahun

Dalam format paragraf, bukan poin-poin

Capaian pembelajaran dirumuskan sebagai gambaran kompetensi utuh sehingga

mudah dipahami guru sebagai satu kesatuan

Capaian pembelajaran ditulis dalam paragraf yang merangkai pengetahuan, keterampilan, dan sikap terhadap ilmu pengetahuan yang dipelajari

Dalam fase, bukan tahun

Capaian pembelajaran disusun per fase (2-3 tahun)

untuk memberikan kesempatan belajar yang lebih

fleksibel dan mendalam

(25)

Fase Capaian Pembelajaran

Fase A Umumnya Kelas I-II SD

Fase B Umumnya Kelas III-IV SD

Fase C Umumnya Kelas V-VI SD

Fase D Umumnya Kelas VII-IX

SMP

Fase E Umumnya Kelas X SMA

Fase F Umumnya Kelas XI-XII

SMA

(26)

Sistematika Dokumen Capaian Pembelajaran

1. Rasional Mata Pelajaran 2. Tujuan Mata Pelajaran

3. Karakteristik Mata Pelajaran

4. Capaian Pembelajaran tiap Fase termasuk elemennya

(27)

Rasional Mata Pelajaran

Pokok Pikiran:

● Pengertian mata pelajaran secara umum (kesepakatan mata pelajaran pada umumnya secara global)

● Pengertian mata pelajaran secara khusus (Kedudukan mata pelajaran dalam kurikulum ini)

● Pendekatan pembelajaran

● Peran mata pelajaran dalam pembentukan Profil Pelajar Pancasila

(28)

Contoh

(29)

Tujuan Mata Pelajaran

● Kemampuan atau kompetensi apa yang perlu dicapai siswa setelah mempelajari mata pelajaran tersebut

● Ditulis dalam bentuk poin-poin mencakup aspek/strand/domain/komponen/pilar

(30)

Contoh

(31)

Karakteristik Mata Pelajaran

Apa saja yang perlu dicantumkan pada karakteristik mata pelajaran?

• Lingkup materi yang ada di mata pelajaran

• Elemen-elemen mata pelajaran serta deskripsinya

(32)

Contoh

(33)

Capaian Pembelajaran tiap Fase

1. Capaian pembelajaran merupakan kompetensi yang dicapai oleh pelajar pada akhir fase sebagai hasil dari pembelajaran yang telah diterima

2. Capaian pembelajaran menggambarkan kualitas hasil pembelajaran (tingkat pengetahuan, kedalaman pemahaman, dan kompleksitas keterampilan) yang diharapkan akan dicapai oleh pelajar.

3. Capaian pembelajaran merupakan sarana untuk mewujudkan Profil Pelajar

Pancasila.

(34)

Capaian Pembelajaran berdasarkan Elemen

Elemen:

1. Disiplin keilmuan pada mata pelajaran; atau

2. Ranah pengelompokan capaian pembelajaran secara umum dan khusus yang saling berkaitan dalam mata pelajaran tertentu.

Fungsi elemen:

● Menyelaraskan, memfasilitasi, dan memantau perkembangan konten, kinerja,

asesmen, dan sumber daya untuk memaksimalkan pembelajaran siswa.

(35)

Capaian pembelajaran dalam bentuk KI KD sangat banyak dan terpisah-

pisah.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.

Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di pembelajaran 2013

Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di pembelajaran Sekolah Penggerak

Fase A

(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)

Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Menyimak

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

Membaca & Memirsa

Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Berbicara &

Mempresentasikan

Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.

Menulis

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

35

(36)

Kurikulum Operasional

di Satuan Pendidikan

(37)

Apakah kurikulum operasional itu?

satuan pendidikan mengembangkan kurikulum operasionalnya berdasarkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang ditetapkan pemerintah

● dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan pelajar dan satuan pendidika n oleh seluruh unsur yang ada di satuan pendidikan secara kolaboratif, di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan.

● memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan dan menjadi pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

● membantu proses berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan secara kolaboratif.

● merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian perlu

ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan kebutuhan pelajar.

(38)

Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan

1. Berpusat pada peserta didik , yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah

2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB)

3. Esensial , yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami

4. Akuntabel , dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual

5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan . Pengembangan

kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan

berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai

sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan

supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

(39)

Dasar-dasar penyusunan panduan pengembangan kurikulum operasional sekolah*

● Panduan untuk mengembangkan → memberikan contoh “bagaimana melakukannya” bukan contoh hasil.

Contoh hasil untuk referensi satuan pendidikan diberikan secara terpisah

● Ditulis untuk semua level dan jenjang satuan pendidikan

Menggunakan Understanding by Design (Schooling by Design) sebagai acuan dengan penyesuaian dan referensi lain yang relevan

(40)

Bagaimana menggunakan dokumen panduan pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan?

Prinsip utama: Satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk mengembangkan dengan berbagai cara selama selaras dengan tujuan utama dari kurikulum operasional sekolah.

Dokumen ini digunakan bersama dengan dokumen terkait lain yang mempunyai peran saling melengkapi.

● Dokumen ini membantu satuan pendidikan mengembangkan kurikulum operasional yang kontekstual dan relevan bagi

satuan pendidikan dan terutama pelajar dalam mencapai profil Pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.

● Dokumen ini membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum operasional sekolah.

● Dokumen ini memberikan gambaran mengenai prinsip-prinsip dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi

kurikulum operasional, serta contoh- contoh yang bisa dijadikan

inspirasi.

(41)

Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Struktur Kurikulum Capaian Pembelajaran Prinsip Pembelajaran dan Asesmen

Merumuskan VISI TUJUANMISI

evaluasi jangka panjang (4-5 tahun) evaluasi jangka pendek

(semester/tahunan)

Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan

Pendidikan Secara Umum

SNP

Menganalisis konteks KARAKTERISTIK

SATUAN PENDIDIKAN

Menentukan PENGORGANISASIAN

PEMBELAJARAN

Menyusun RENCANA PEMBELAJARAN

Merancang PENDAMPINGAN,

EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN

PROFESIONAL

TETAP

Ditetapkan oleh pemerintah pusat

FLEKSIBEL/DINAMIS

Satuan pendidikan mengembangkan kurikulum operasional berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum, sesuai

karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan

. .

41

1

2

3

4

5

(42)

Proses dalam penyusunan kurikulum operasional

→ melibatkan stakeholder

→ proses yang reflektif (bolak balik)

→ fasilitatif, bukan ditentukan sepihak oleh orang-orang tertentu

Detail perubahan dalam prinsip pengembangan kurikulum operasional sekolah

(43)

Kurikulum operasional menekankan bahwa dokumen disusun dan digunakan sesuai konteks dan karakteristik satuan pendidikan

Prinsip panduan penyusunan kurikulum operasional sekolah membebaskan satuan pendidikan untuk melakukan pengembangan selama selaras dengan tujuan

Detail perubahan dalam prinsip pengembangan kurikulum operasional sekolah

(44)
(45)

Detail perubahan dalam prinsip pengembangan kurikulum operasional sekolah

Semua jenjang satuan pendidikan dapat mengorganisasikan muatan pelajaran menggunakan pendekatan berbasis mata pelajaran, tematik, atau unit inkuiri

Pemerintah Pusat mengatur beban belajar berbasis tahunan, satuan pendidikan lebih leluasa mengalokasikan waktu untuk setiap muatan pelajaran

(46)

Kurikulum operasional menekankan komponen esensial, hal-hal yang sudah ada di dokumen lain tidak perlu dicantumkan kembali

Dokumen rancangan pembelajaran hanya dilampirkan sebagai contoh pembelajaran (tidak perlu memasukkan semua silabus dan RPP)

Dokumen kurikulum operasional dibuat secara komprehensif, tidak terpisah-pisah

Detail perubahan dalam prinsip pengembangan kurikulum operasional sekolah

(47)

Pengorganisasian pembelajaran

Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian CP dan Profil Pelajar Pancasila (mis: mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian lainnya).

Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok). Untuk SMK, mata pelajaran dan/atau konsentrasi disusun oleh satuan pendidikan bersama dunia kerja.

Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada profil Pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut. Untuk PAUD, projek penguatan profil pelajar Pancasila disatukan dalam kegiatan pembelajaran, tidak terpisah dengan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Untuk SMK, projek ini ditambah dengan tema Kebekerjaan dan Budaya kerja sehingga namanya menjadi projek penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja.

Praktik Kerja Lapangan (PKL, untuk SMK). Menyiapkan peserta didik agar memiliki pengalaman dan kompetensi di dunia kerja

Ekstrakurikuler. Gambaran ekstrakurikuler dalam bentuk matriks/tabel

(48)

Rencana

Pembelajaran

Rencana pembelajaran, terdiri dari

rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan seperti silabus atau alur pembelajaran/unit mapping lengkap dengan gambaran besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup kegiatan intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila, serta program prioritas satuan pendidikan

rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)/modul ajar (MA) atau rencana

kegiatan lainnya. Untuk dokumentasi rencana pembelajaran ini, satuan

pendidikan cukup melampirkan beberapa contoh RPP/MA atau bentuk

rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada

bagian Lampiran.

(49)

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kajian ini akan dibahas tentang latar alamiah Sekolah Dasar Islam (SDI) Al-Amanah Kabupaten Bandung, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Distribusi Maloklusi pada Pasien di

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah, yaitu: Bagaimanakah perbandingan dimensi kualitas ruang

Ia kutip Kitab Suci untuk menunjukkan bahwa orang beriman yang mau bermegah harus bermegah di dalarn Tuhan; itulah suatu perasaan bangga yang berpusat pada karya Kristus di dalam

DESKRIPSI DAN SILABUS MATA

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan validitas, dengan menilai kecukupan data sesuai dengan konvergensi berbagai sumber data atau bebrapa prosedur dasar pengumpulan

Berdasarkan hasil pengujian polarisasi elektrokimia metode tafel dengan software Gamry 6.25 , didapatkan nilai laju korosi untuk setiap penambahan ekstrak tembakau