• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1202757 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1202757 Chapter1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan satu-satunya cara yang dapat ditempuh oleh manusia

dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya. Melalui

pendidikan, manusia akan terbentuk menjadi pribadi yang terdidik. Definisi

pendidikan yang dirumuskan dalam pasal 1 UU No 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional dalam (Supriatna, Mulyani, & Rokhayati, 2007, hlm.3)

adalah sebagai berikut :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pada hakikatnya belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau

hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik dalam satuan pembelajaran.

Guru sebagai salah satu komponen dalam proses pembelajaran merupakan

pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sebagai penyampai

materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral

pembelajaran.

Menurut (Dimyati & Mudjiono, 2010, hlm.42) terdapat beberapa prinsip yang

dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran. Prinsip-prinsip itu

berkaitan dengan 1) perhatian dan motivasi, 2) keaktifan, 3) keterlibatan

langsung/berpengalaman, 4) pengulangan, 5) tantangan, 6) balikan atau

penguatan, serta 7) perbedaan individual.

Pembelajaran dikelas rendah harus berpusat pada peserta didik (student

center). Pembelajaran dikelas juga harus dibuat menyenangkan dan dapat

mengaktifkan peserta didik. Aktif disini artinya peserta didik mengerjakan sesuatu

bukan aktif untuk ribut di kelas, dan pembelajaran akan disebut menyenangkan

apabila peserta didik mendapatkan hasil belajar yang bagus.

Demikian pula pada pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial (IPS).

(2)

peserta didiknya. Cara belajar peserta didik aktif harus diterapkan ketika proses

pembelajaran.

Pada kenyataannya, kegiatan belajar mengajar masih mengalami berbagai

macam kendala. Masalah yang timbul adalah kurangnya minat belajar peserta

didik yang berdampak pada hasil belajarnya. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan hasil belajar IPS di sekolah dasar X pada hari selasa tanggal 1 Maret tahun

2016, tepatnya pada jam pelajaran pertama masih banyak peserta didik yang

mendapatkan nilai kurang dari KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPS adalah 70,00. Dari 22 orang

peserta didik, yang mendapatkan nilai diatas KKM terkait materi kedudukan dan

peran anggota keluarga hanya ada delapan orang. Apabila dibuat dalam bentuk

persentase hanya (36,36%) peserta didik yang mendapatkan nilai diatas KKM.

Hal ini dapat dilihat dalam tabel nilai dibawah ini

Tabel 1.1 Nilai IPS Kelas II Materi Kedudukan dan Peran Anggota

(3)

16. RT 50

Banyak faktor yang menyebabkan kurangnya hasil belajar peserta didik pada

mata pelajaran IPS. Diantaranya cara guru ketika mengajarkan materi pelajaran

tersebut. Pada saat peneliti melakukan observasi di dalam kelas II SD X, peneliti

menemukan beberapa fakta yang dapat dikatakan sebagai penyebab kurangnya

hasil belajar. Faktor guru diantaranya adalah :

1. Cara mengajar guru yang monoton.

2. Langkah-langkah pembelajarannya tidak sesuai dengan rpp yang telah dibuat.

3. Guru memberikan tugas tanpa menjelaskan terlebih dahulu.

4. Guru tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya.

5. Guru tidak memperhatikan dan mendampingi peserta didik ketika

mengerjakan tugas.

Hal-hal diatas dianggap menjadi masalah dan berpengaruh terhadap cara

belajar peserta didik. Cara mengajar guru yang demikian menyebabkan peserta

didik menjadi :

1. Merasa bosan karena mengerjakan tugas terus menerus.

2. Banyak peserta didik yang kebingungan dalam mengerjakan soal yang

diberikan guru.

3. Peserta didik terlihat malas untuk mencatat.

4. Peserta didik terlihat malas untuk membaca buku catatan mereka.

5. Peserta didik malu untuk bertanya kepada guru.

6. Peserta didik menyelesaikan tugas dengan cara mencontek hasil temannya.

(4)

8. Peserta didik mengganggu peserta didik lainnya yang sedang belajar.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memulai kegiatan belajar

mengajar diantaranya adalah mempersiapkan langkah-langkah pembelajaran

dengan baik. Selain itu penting juga memperhatikan penentuan metode, media,

strategi dan pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

Tidak semua pokok bahasan dalam pembelajaran IPS dapat menggunakan

metode yang sama. IPS merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan. Peserta

didik dituntut untuk menghafal materi yang sangat banyak. Sehingga membuat

peserta didik bosan untuk belajar. Peserta didik yang malas untuk membaca

catatannya tentu tidak akan mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

dengan benar.

Berangkat dari permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada saat

observasi, peneliti terdorong untuk melakukan perubahan dalam proses

pembelajaran khususnya dalam pemilihan metode pembelajaran. Metode yang

dipilih harus disesuaikan dengan masalah yang dihadapi oleh anak serta

disesuaikan dengan karakteristik anak. Dimana anak mengalami kesulitan untuk

memahami pelajaran IPS pada materi kedudukan dan peran anggota keluarga

yang materinya cukup banyak.

Dari sekian banyak metode pembelajaran, peneliti memilih metode penelitian

Mind Mapping. Alasan tersebut di dukung oleh pendapat dari (Buzan, 2004, hlm.

68) yang menyatakan bahwa Mind Mapping akan membantu anak agar : 1) mudah

mengingat sesuatu, 2) meningkatkan pemahaman dan konsentrasi, 3) mengingat

dan menghapal lebih cepat. Mind Mapping membantu Peserta didik dan guru

dalam proses pembelajaran dikelas dengan meringkas bahan ajar yang begitu

banyak menjadi sedikit dan menarik untuk dibaca. Metode ini dapat

menyederhanakan hal yang sangat kompleks menjadi sederhana. Mind Mapping

juga dapat menjadikan peserta didik yang pasif menjadi aktif.

Oleh karena itu penulis melakukan metode penelitian tindakan kelas dengan

(5)

untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Peserta didik kelas II SD (Materi

Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga).”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah Pelaksanaan Penerapan Metode Mind Mapping dalam

Pembelajaran IPS Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga di Kelas II

SD ?

2. Bagaimanakah Hasil Belajar Peserta Didik dengan Menerapkan Metode Mind

Mapping dalam Pembelajaran IPS di Kelas II SD pada Materi Kedudukan

dan Peran Anggota Keluarga ?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan

hasil belajar IPS peserta didik kelas II SD pada Materi Kedudukan dan Peran

Anggota Keluarga. Dan secara khusus, Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan

untuk :

1. Mendeskripsikan Pelaksanaan Penerapan Metode Mind Mapping dalam

Pembelajaran IPS Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga di Kelas II

SD.

2. Mendeskripsikan Hasil Belajar Peserta didik dengan Menerapkan Metode

Mind Mapping dalam Pembelajaran IPS di kelas II SD pada Materi

Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian tindakan ini penulis berharap semoga dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak. Adapun secara khusus manfaat dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat menjadi sumbangan

(6)

pengetahuan sosial di sekolah dengan penerapan metode Mind Mapping pada saat

mengajarkan materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga.

2. Manfaat Paktis

a. Bagi guru

Dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

pembelajaran di kelas sehingga permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik

maupun oleh guru dapat diminimalkan.

b. Bagi peserta didik

1) Memberikan pengalaman belajar baru dengan metode pembelajaran yang

bervariatif dan diharapkan dapat memberikan peningkatan kualitas belajar

menjadi lebih baik.

2) Memberikan dorongan kepada peserta didik agar dapat bersaing secara

menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran dikelas.

c. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk kebijakan dalam upaya

menibgkatkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam rangka perbaikan dan

Gambar

Tabel 1.1 Nilai IPS Kelas II Materi Kedudukan dan Peran Anggota

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan kemampuan dalam mengendalikan gerakan motorik tangan dan pengaturan urutan gerakan untuk mendapatkan kinerja yang baik pada Purdue Pegboard adalah sama pada

Akurasi mengetik yang dilakukan mahasiswa pada kuliah praktik menggunakan program aplikasi cukup baik, terbukti seluruh mahasiswa memperoleh skor akurasi lebih

Pembangunan PLTPB Hululais 110 MW di Bengkulu dapat dijadikan jawaban untuk pemanfaatan potensi panas bumi yang melimpah sebagai bahan bakar pembangkit listrik dan juga

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP BEBAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang.. Listing di BEI

Shalawat serta salam teruntuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan rahmat dan pencerahan kepada penulis sehingga dapat mengilhami terselesaikannya

Pesanan dari konsumen atau pelanggan akan terjadi apabila adanya usaha-usaha yang dilakukan oleh berbagai pihak yang saling berkaitan. Adanya media massa yang sangat mendukung

ةيبرعلا ةغللا ميلعت مسق لك تاغللا ميلعت ةي. اتركايكوي ةيدمح

Suatu Kode Cross Bifix Bebas dengan panjang