• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

3 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Peneliti Terdahulu

Fitria (2019) membahas tentang Sistem Operasional Kliring Dalam Persefektif Ekonomi Islam Kliring (wakalah) merupakan penyelesaian hutan piutang antar bank dengan menyerahkan warka-warkat yang akan di kliringkan di lembaga kliring. Kliring merupakan salah satu jasa yang ditawarkan oleh Bank Mandiri Syariah Cabang 16 Ilir Palembang. Adapun pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kliring yang dilakukan pada Bank Syariah Mandiri Cabang 16 Ilir Palembang (2) bagaimana Persefektif Ekonomi Islam terhadap pelaksanaan Kliring pada Bank Syariah Mandiri Cabang 16 Ilir Palembang (3) apakah faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kliring pada Bank Syariah Mandiri Cabang 16 Ilir Palembang Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara dokumentasi, observasi, dan studi kepustakaan. Data yang dikumpulkan tersebut bersumber dari data primer yaitu data yang peniliti peroleh secara langsung dari proses wawancara dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku bacaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pelaksanaan jasa kliring di Bank Syariah Mandiri Cabang 16 Ilir Palembang diperbolehkan dalam persefektif islam karena memegang prinsip tolong menolong serta kehatihatian serta tidak mengandung unsur riba

Persamaan : membahas tentang system pengoprasional system kliring

Perbedaan : untuk peneliti terdahulu lebih ke persefektif ekonomi islam sedangkan yang sekarang lebih ke mekanisme pelaksanaan sistem kliring dan kendala yang terjadi pada saat kliring serta upaya yamg di lakukan jika terjadi kendala saat pelaksanaan kliring pada Bank Mandiri ( Persero) Tbk Cabang Kh Wahid Hasyim Kota Malang.

(2)

B. Landasan Teori 1. Tentang Bank

a. Pengertian Bank

Bank sebagai suatu badan usaha yang tugas utamanya menghimpun uang dari pihak ketiga dan bank memiliki tujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, naik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan usng yang diperolehnya dari orang lain.

Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dana mengeluarkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit, dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

b. Fungsi Bank

Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga pelayanan lainnya.

1) Menghimpun dana dari masyarakat

Menghimpun dana dari masyarakat adalah salah satu fungsi bank yakni menghimpun dana masyarakat yang kelebihan dana. Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuksimpanan. Bank sangat di butuhkan masyarakat untuk menyimpan dananya dengan aman, selain itu tujuan lainnya sebagai tempat untuk melakukan investasi dan nasabah akan lebih merasa aman apabila uang tersebut di investasikan di bank. Nasabah pun akan mendapatkan keuntungan berupa return atas simpanan yang besar masing- masing tergantung kebijakan dari bank.

2) Menyalurkan Dana Kepada Masyarakatt

Menyalurkan dana kepada masyarakat adalah fungsi bank yang kedua dalam artian bank dapat menyalurkan dananya kepada masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk kredit.

Kebutuhan dana ini lebih mudah diberikan bank apabila nasabah

(3)

dapat memenuhi persyaratan yan ba g dibeikan oleh bank.

Menyalurkan dana ke masyarakat menjadi keuntungan bagi bank, bunga untuk bank konvensional dan bagi hasil untuk bank syariah.

3) Pelayanan jasa lainnya

Selain menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat, beberapa jasa juga di salurkan kepada masyarakat. Pelayanannjasa ini merupakan fungsi ketiga. Bank memberikan berbagai produk jasa antara lain: pengiriman uang (transfer), penagihan surat- surat berharg, pemindah bukuan, L/C Letter Of Credit, inkaso, kliring, bank garansi dan jasa pelayanan lainnya. Pendapatan bank berupa fee c. Jenis Bank

Bank di Indonesia dibagi menjadi beberapa jenis : 1) Bank Sentral

Menurut John Singleton (2011) “Bank sentral merupakan sebuah bank tenpat bank- bank lain menaruh dana (rekening) dan mempergunakan dana tersebut untuk penyelesaian akhir dari transaksi bank”. Tujuan Bank Indonesia menurut Undang- undang No.23 tahun 1999 “untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah”. Stabilitas nilai rupiah ini sangat penting untuk mendukung perekonomian Negara dan kesejahteraan masyarakat.

2) Bank Umum

Bank Umum melakukan kegiatan secara konvensional atau berdasarkan syariah yang dalam kegiatan nya menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat dan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Usaha Bank Perkreditan Rakyat dalam pasal 13 Undang- undang Nomor 7 tahun 1992 meliputi :

a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

(4)

b) Memberikan kredit.

c) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetaokan dalam peraturan pemerintah.

d) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat BankIndonesia(SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.

2. Tentang Kliring a. Pengertian Kliring

Kliringnadalahnpenyelesaiannhutang-piutang antar bank- bank pesertankliringndalamnbentukkwarkatndann.surat berharga di suatu tempatt.tertentuu.yangg.disediakann.lembagan.kliringg.BanknIndonesia selakun.penyelenggaranataun.pertukarannwarkattatau data keuangan Elektronikk(DKE)nantarrbankkbaikkatassnamaabankkmaupun nasabah, yangghasilnperhitungannyaadiselesaikannpadanwaktuntertentu (Modul klasikal LOBnSTIE PerbanassSurabaya).…….

SedangkannmenuruttPeraturan Bank Indonesia No. 7/18/PBI/2005 dan Peraturan Bank Indonesia No. 12/5 /PBI/2010 menyatakannbahwa :

“Kliringgadalahhpertukaranndataakeuangannelektronik dan/atau warkat antarrpesertaakliringgbaikkatas nama pesertaamaupun atas nama nasabahhyanggperhitungannyaadiselesaikannpadaawaktuutertentu”.…..

b. Tujuan Utama Kliring

1) Untuk memperlancar lalu lintas pembayaran giral antarbank di Indonesia.

2) Melaksanakan perhitungan penyelesaian utang piutang yang aman, mudah dan efisien.

3) Untuk menjadi salah satu bentuk pelayanan system pembayaran bank kepada nasabah

Kliring dibutuhkan oleh para pesertanya untuk mempermudah perhitungan dan penyelesaiannya kewajiban atau tagihan pembayaran.

(5)

c. Penyelenggaraan Kliring

Penyelenggaraan kliring di serahkan kepada bank yang telah di tunjuk oleh Bank Indonesia selain itu untuk bank yang telah ditunjuk oleh Bank Indonesia harus memenuhi beberapa persysratan seeperti kemampuan administrasi, ruangan kantor, peralatan komunikasi, pimpinan, pelaksana dll. Selain memenuhi persyaratan bank pelaksana kliring juga memiliki ketentuan khusus sebagai berikut:...

1) Berkewajiban untuk melaksanakan penyelenggaraan kliring sesuai dengan perundangan

2) Menyampaikan laporan tentang data- data kliring beserta laporan likuiditas seriap mingguan kepata Bank Indonesia yang membawahi wilayah kliring yang bersangkutan

3) Mempermudah bank penylenggara kliring dalam penyediaan uang kartal, maka ditentukan bahwa hasil kliring hari itu dapat diperhitungkan pada rekening bank tersebut pada Bank Indonesia.

d. Bank Peserta Kliring

Peserta kliring adalah bank umum dan bank pembangunan yang berad di wilayah kliring tertentu dikoordinasi oleh Bank Indonesia atau bank lain yang ditunjuk dalam wilayah kliring.

1) Penyertaan dalam kliring ada 2 macam yaitu penyertaan langsung dan penyertaan tidak langsung

a) Penyertaan langsung yaitu memperhitungkan warkat dalam pertemuan melalui kantor pusat atau satu kantor cabang yang menjadi peserta klirimg

b) Penyertaan tidak langsung yaitu kantor cabang dan kantor cabang pembantu

2) Persyaratan yang harus dipenuhi oleh bank umum dan bank pembangunan untuk menjadi peserta kliring

a) Kantor bank harus memiliki izin usaha dari mentri keuangan.

b) Keadaan administrasi dan keuangan memungkinkan bank untuk itu untuk memenuhi kewajibannya dalam kliring

(6)

c) impanan masyarakat dalam bentuk giro dan kelonggaran tarik kredit yang diberikan kantor tersebut telah mencapai jumlah sekurang- kurangnya 20% dari syarat modal yang disetor minimum bagi pendiri bank baru di wilayah yang bersangkutan.

d) Peserta diwajibkan menyetor jaminan kliring sebesar 10% dan kewajiban ini hanya berlaku bagi kantor bank yang baru menjadi peserta kliring atau yang baru dilihabiliter. Jaminan ini berlaku selama 6 bulam terhitung sejak tanggal permyetoran.

Ewajiban ini tidak berlaku bagi peserta tidak langsung atau pesertaa yang pindah wilayah kliring.

e) Suatu kantor bank umum atau bank pembangunan diwajibkan kliring, setelah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia.

e. Wakil Peserta Kliring

Bank peserta menunjuk dua orang wakil pada lembaga kliring.Wakil- wakil ini dibedakan atas dua golongan yaitu Golongan A yang golongan ini hanya berwenang membuat, memberikan tanda terima dan menandatangani daftar rekapitulasi, mengubah, neraca, dan bilyet saldo kliring. Sedangkan, Golongan B selain melakukan apa yang di laksanakan Golongan A, golongan ini berwenang untuk mengubah, menambah, dan menandatangani surat penolakan.

f. Warkat Kliring

Warkat merupakan alat pembayaran bukan tinai yang perhitungannya dilakukan secara kliring. Warkat yang dapat di kliringkan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia antara lain :

1) Cekndan BilyettGiro (BG)………

2) WeselnBank…..

3) Surat perintah kiriman uang…..

4) Nota debet dannnota kredit……

5) Warkat debet lain yangtelah disetujui Bank Indonesia utuk di kliringkan……

(7)

g. Sistem Kliring

Ada beberapa sistem yang dapat digunakan dalam penyelenggaraan kliring, diantaranya:

1) Sistem Manual

Kliring local yang dilaksanakan peserta secara manual dalam membuat bilyet saldo kliring dan pemilihan warkat.……

2) Sistem Semi Otomasi

Kliring lokal yang di laksanakan peserta secara otomatis tetapi hanya pada bilyet saldo kliring dan sedangkan untuk pemilihan warkat dilakukan secara manual.

3) Sistem Otomasi

Untuk sistem otomatis kliring local yang dilakukan secara otomatis oleh penyelenggara dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dan pemilihan warkat.

4) Sistem Kliring Elektronik

Sistem kliring elektronik dalam kliring dilakukan secara elektronik untuk perhitungan dannpembuatan rekapannbiylet saldo kliring serta menyampaikannwarkat peserta pada penyelenggara lalu dibagi secara otomatis. Kemudian, hasil perhitungannya akan dicocokkan dengan hasil yang diperhitungkan secara elektronik. ………..

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi sistem fingerprint scanner dan mengetahui besar indeks kepuasan mahasiswa terhadap sistem

Selanjutnya, dapat melakukan deteksi wilayah pada obyek daun mangga yang terpapar cahaya dalam intensitas tinggi, selanjutnya wilayah tersebut dipisahkan dari citra agar

anggota memenuhi standar waktu, ketelitian saat melayani nasabah, menggunakan dua tangan saat mengambil uang atau kertas pembayaran, maksimal 2 kali, dan konfirmasi

Dengan menggunakan teknik optimasi fractal Koch pada Antena susunan log periodik dipole cetak maka dimensi fisik antena secara keseluruh akan tereduksi serta

Jumlah tersebut setara dengan 8% emisi karbon dioksida global dari bahan bakar fosil. Emisi tersebut berasal dari lahan gambut yang terdegradasi secara ce pat se jak

Dari dua bentuk gaya mengajar yang dilakukan yaitu gaya inkuiri dan komando yang telah diuraikan pada bagian terdahulu, jelas bahwa masing-masing gaya mengajar

a. Takhri>j al-hadi>th , yaitu meneliti keberadaan hadis dalam kitab-kitab yang mu’tabarah. Kritik sanad hadis , yaitu meneliti para perawi dengan cara

Apabila dibandingkan dengan pembelajaran generatif yang telah dilakukan oleh Hulukati (2005) dapat dijelaskan bahwa dalam RPP (tahap orientasi), guru langsung memberikan