• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

43

A. Kondisi Objektif BMT Al-Ishlah Arjawinangun 1. Sejarah BMT Al-Ishlah Arjawinangun

BMT Al-Ishlah adalah unit usaha yang ke-3 yang didirikan Kopontren Al-Ishlah. Berdiri pada tanggal 17 Oktober 1998 atas inisiatif pengurus yang ketika itu dipimpin oleh Bapak Usep Syaifuddin Zuhri. Berkantor di pojok perkantoran pusat bisnis Kopontren berukuran 3 x 3 m2, BMT memulai kegiatan usaha simpan pinjamnya bersebelahan dengan Swamitra yang didukung penuh oleh Bank Bukopin. Dimulai dengan 3 orang karyawan dengan modal awal Rp 10.000.000,- BMT mulai memberikan pembiayaan kepada para pengusaha mikro. Kerja keras dan berbagai upaya dilakukan oleh pengelola BMT mengantarkan BMT memiliki jumlah mitra usaha yang cukup banyak dan memiliki asset pada tahun 2005 sebesar kurang lebih Rp 400.000.000,-. Akan tetapi perjalanan panjang dan kerja keras yang telah dilakukan oleh para pengelola ternyata harus menghadapi kenyataan pahit, ketika terjadi missmanagement yang mengakibatkan asset BMT turun kembali menjadi sekitar Rp 200.000.000,- dengan tingkat NPF lebih dari 85%.

Pengurus mengadakan perombakan dan menyisakan 2 orang karyawan untuk melanjutkan pengelolaan BMT. Setelah terjadi penggantian pengurus pada tahun 2006, pengurus baru yang ketika itu di pimpin oleh H. Hasyim Fadjazi mengirimkan 8 orang alumni Al Ishlah untuk belajar pengelolaan BMT ke BMT Al Falah Sumber.

Setelah selesai, 8 orang tersebut dengan dibantu seorang konsultan diminta pengurus untuk mengelola BMT Al Ishlah. Babak baru BMT Al Ishlah dimulai pada tanggal 18 Juli 2006. BMT langsung menggunakan software IBSS (Integrated Micro Banking System Sharia) guna mendukung sistem administrasi keuangannya. Pengurus

(2)

menyulap garasi dan dapur kotor Kopontren menjadi ruang pelayanan, ruang teller dan ruang back office.

BMT mulai merubah paradigma usaha menjadi lebih Islami dan pengelolaan organisasi yang lebih profesional. Kerja keras pengelola yang sudah ada ditambah 4 orang baru yang bergabung (hasil pelatihan dan magang di BMT Al Falah) sedikit demi sedikit menunjukkan hasil yang positif Berturut-turut pada akhir tahun 2006 asset BMT naik menjadi Rp 326.000.000,-, tahun 2007 Rp 949.000.000,- dan tahun 2008 Rp 1,3M,-, tahun 2009 Rp 1,6M,-.

Pada tahun 2009 jumlah karyawan BMT menjadi 12 orang dengan 2 kantor (Pusat dan KCP Rajagaluh) melayani 1.681 mitra usaha. Hingga saat ini per 31 Desember 2017,telah memiliki asset 11 Milyar dengan kantor pusat dan 5 kantor layanan di wilayah III yaitu Cirebon, Kuningan, Indramayu Majalengka dengan jumlah karyawan 39 orang.

Diantara KCP BMT Al-Ishlah, BMT Al-Ishlah Arjawinangun yang merupakan anak dari BMT Al-Ishlah pusat telah berdiri sejak tahun 2012. Dan di BMT Al-Ishlah Arjawinangun mengikuti aturan yang berlaku di BMT Al-Ishlah pusat.

2. Visi dan Misi BMT Al-Ishlah Arjawinangun a. Visi

Menjadi baitul maal wattamwil (BMT) yang kokoh dengan pelayanan prima, peduli, profesional dan bermanfaat bagi ummat b. Misi

1) Melakukan pemberdayaan masyarakat melalui kerjasama usaha dan pengadaan barang modal, serta usaha kemitraan lainnya.

2) Menerima dan menyalurkan zakat,infaq dan sodaqoh dengan amanah.

3) Menjadi pusat transaksi keuangan lokal dan regional, dengan pelayanan profesional dan SDM yang handal.

(3)

3. Sasaran dan Tujuan BMT Al-Ishlah Arjawinangun a. Sasaran

Sasaran berdirinya Unit USPPS BMT Al-Ishlah adalah diperuntukkan bagi Anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.

b. Tujuan

Unit USPPS BMT Al-Ishlah bertujuan memberdayakan ummat melalui sistem ekonomi yang di ridhoi Allah SWT.

4. Budaya Dasar dan Keyakinan Dasar BMT Al-Ishlah Arjawinangun

a. Budaya Dasar 1) Syar'i 2) Ikhlas 3) Adil 4) Rajin 5) Istiqomah 6) Amanah b. Keyakinan Dasar

1) Kemudahan 2) Kemitraan 3) Kehati-hatian

5. Produk-Produk di BMT Al-Ishlah Arjawinangun a. Penghimpunan Dana

Penghimpunan di BMT Al-Ishlah memiliki Ketentuan Umum , yaitu:

1) Yang dapat membuka rekening simpanan di USPPS BMT Al Ishlah adalah perorangan

2) Untuk mendapatkan fasilitas produk yang tersedia di USPPS diwajibkan menjadi anggota atau calon anggota 3) Untuk menjadi calon anggota mitra usaha cukup mengisi

formulir dan menyerahkan foto copy identitas yang berlaku

(4)

serta menyetorkan setoran simpanan pokok calon anggota minimal Rp. 7.500,-.

4) Simpanan pokok anggota Rp 100.00,-. Dan simpanan wajib minimal sebesar Rp 10.000/bulan

5) Seluruh produk simpanan dilengkapi dengan buku tabungan kecuali simpanan pokok, simpanan pokok calon anggota dan simpanan berjangka (mendapat bilyet simjaka)

6) Simpanan USPPS dalam bentuk Rupiah

7) Penyetoran dan penarikan hanya dapat dilakukan di USPPS sesuai jam buka kas

a) Simpanan akad wadiah

Merupakan simpanan dengan akad titipan dan dapat disetor dan ditarik setiap hari kerja pada jam buka kas, dapat digunakan untuk keperluan pembayaran listrik, telepon, angsuran pembiayaan dan lain-lain juga Tidak mendapat bagi hasil, tetapi bmt dapat memberikan bonus setiap bulannya sesuai kebijakan BMT.

Jenis-jenis simpanan wadiah:

1) Simpanan Pendidikan 2) Simpanan Madinah 3) Simpanan idul fitri 4) Simpanan Haji 5) Simpanan qurban 6) Simpanan walimah

b) Simpanan akad Mudaharabah 1) Simpanan berjangka:

 Simpanan berjangka 3 bulan

 Simpanan berjangka 6 bulan

 Simpanan berjangka 9 bulan

 Simpanan berjangka 12 bulan

 Simpanan berjangka 24 bulan 2) Macam-macam Modal penyertaan:

(5)

 Investama barokah 3 tahun

 Investama barokah 4 tahun

 Investama barokah 5 tahun

3) Simpanan investama barokah berfasilitas

Simpanan investama barokah fasilitas qardhul hasan (IBFQ) 3 tahun

b. Produk penyaluran dana (pembiayaan)

Penyaluran dana di BMT Al-Ishlah memiliki Ketentuan Umum, yaitu:

1) Yang dapat menerima fasilitas pembiayaan di USPPS BMT Al Ishlah adalah perorangan atau Badan Hukum Koperasi

2) Untuk mendapatkan fasilitas produk yang tersedia di USPPS diwajibkan menjadi anggota, calon anggota atau telah menjadi anggota koperasi lain

3) Mengajukan permohonan pembiayaan dengan mengisi form yang telah disediakan

4) Melampirkan : FC KTP suami/istri/orang tua, FC Kartu Keluarga, FC surat nikah, Surat Keterangan Usaha / Slip gaji, FC surat agunan, Surat rekomendasi perusahaan (karyawan), surat kuasa potong gaji (karyawan)

5) Pembiayaan diatas Rp. 1jt harus menggunakan agunan berupa fix asset (mis. Kendaraan, tanah bangunan)

Jenis produk pembiayaan 1) Piutang Murabahah

2) Pembiayaan Musyarakah/mudharabah 3) Piutang multijasa

4) Piutang hiwalah 5) Piutang Ijarah 6) Qardh

7) Qardhul hasan c. Produk Layanan Jasa

1) Jasa payment point online bank

(6)

a) Pembayaran listrik , telpon, pulsa, BPJS,tv cabel,tickceting,Pembayaran leasing,pembayaran SPP mahasiswa.

b) Vip mobile (android base dan sms) 2) Jasa Remittance

a) Transfer tunai antar bank /ATM Bersama b) Penerimaan kiriman uang western union

6. Struktur Organisasi BMT Al-Ishlah Arjawinangun Kab. Cirebon Dalam sebuah organisasi diperlukan sebuah struktur organisasi sebagai pedoman siapa saja yang berhak memberikan instruksi/komando serta siapa saja yang berada dibawah garis struktural yang bertujuan untuk mempermudah dalam menjalankan sebuah organisasi. Berikut ini adalah struktur organisasi di BMT Al-Ishlah:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BMT Al-Ishlah Arjawinangun Ket: FFO = Funding & Fundrising Officer

EAO = Empowering & Account Officer

B. Kondisi Objektif Desa Tegalgubug 1. Sejarah Desa Tegalgubug

Pimpinan Cabang Ahmad Saefudin

Supervisor Operasional Uum Umaeni

Funding Official Darsa

FFO Devi Permatasari

EAO Moh. Habibi Teller

Riri Rizqiyah

Costumer Service Aliyah

(7)

Setelah perang antara Kerajaan Telaga (kerajaan cikijing,majalengka) dan Kerajaan Galuh (kerajaan Jatiwangi,majalengka) melawan kesultanan Cirebon, kerajaan Telaga dan Galuh dapat ditaklukan, akhirnya masyarakat Telaga memeluk Islam.

Kemudian Sunan Gunung Jati dalam penyiaran Agama Islam di Negeri Talaga dan Galuh mengutus beberapa orang Gegeden yang memiliki banyak ilmu dan kesaktian tingggi, untuk memberikan pengawasan terhadap tanah taklukan kesultanan Cirebon, kerana masih ada pepatih yang masih belum memeluk Agama Islam. Diantara Gegede yang diutus itu adalah Syaikh Suropati / Ki Suro. Seorang Gegede yang terkenal sakti mandraguna yang berasal dari Negeri Arab (sumber lain mengatakan dari Mesir dan Baghdad). Yang nama aslinya yaitu Syaikh Muhyiddin Waliyullah / Syaikh Abdurrahman, yang sudah dua tahun tinggal di keraton Cirebon, sabagai santi (murid) Sunan Gunung Jati, lalu setelah dianggap cukup ilmunya oleh Sunan Gunung Jati beliau diutus untuk membantu menyebarkan Ajaran Islam keseluruh pelosok penduduk Jawa Barat, dalam perjalanan penyebaran Ajaran Islam banyak mendapat tanggapan baik dari rakyat, namun tak jarang pula rintangan yang dihadapinya, beliau harus bertanding melawan penggedean pedukuhan tersebut. Namun berkat kesaktian ilmuny ayng mandraguna mereka dapat ditaklukan dan mereka mau memeluk Agama Islam.

Lalu atas jasa dan ilmu kesaktianya, Syaikh Muhyiddin diangkat oleh Sunan Gunung Jati menjadi pepatih unggulan / panglima tinggi (pengawal Sunan) dinegeri Cirebon dengan gelar Ki Gede Suropati. Setelah pemberian gelar tersebut Kanjeng Sunan memerintahkan Ki Suro bertandak ke pondok Ki Pancawal (seorng pembesar kerajaan talaga) untuk membawakan kitab suci Al-quran yang berjumlah banyak diperuntukan sebagai pedoman di Negeri Talaga dan Galuh. Namun ditengah jalan perjalanan menuju negeri Talaga Ki Suro menemui adegan sayembara merebutkan seorang putrid cantik, barang siapa yang mampu mengalahkan Ki Wadaksi (pembesar kerajaan talaga) akan dijodohkan / dikawinkan dengan putrinya yang bernama Nyi Mas Wedara, lalu Ki Suro

(8)

ikut dalam sayembara tersebut Ki Suro hanya ingin mengetahui ilmu yang dimiliki oleh Ki Wadaksi, akhir Ki Suro dapat mengalahkan Ki Wadaksi dan kemudian memeluk Agama Islam bersama-sama muridnya. Tapi Ki Suro tidak menikahi Nyi Mas Wedara, namun Putri Ki Wadaksi tersebut malah diserahkan kepada Raden Palayasa yang sebelunnya mereka saling mencintai.

Kemudian Ki Suro dibawa oleh Ki Pancawala di pondoknya, dan dijamunya dengan jamuan istimewa sambil menyerakan kitab suci Al- quran. Dengan senang hati Ki Pancawala didatangi Ki Suro, namun dalam jamuan itu Ki Suro terpesona melihat putri Ki Pancawala yang bernama Nyi Mas Ratu Antra Wulan, dalam hati Ki Suro punya keninginan untuk menjadikannya pendamping hidupnya. Namun sebelum Ki Suro mengatakan keinginannya untuk meminang Nyi Mas Ratu Antra Wulan, Ki Pancawala sudah mengatakan bahwa putrinya akan diserahkan kepada Sunan Gunung Jati yang diharapkan menjadi Istrinya, dan Ki Suro bersedia untuk mengatarkanya ke keraton Cirebon.

Dalam perjalanan menuju keraton Cirebon, sangatlah panjang dari masuk dan keluar hutan sampai naik dan turun gunung. Dalam suatu perjalanan mereka mendapati sebuah Gubug kecil ditengah-tengah hutan belantara, Ki Suro meminta beristiharat sebentar untuk menghilangkan rasa letihnya. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanannya menuju keraton Cirebon, namun sebelum Ki Suro melanjutkan perjalanan tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan Nyi Mas Rara Anten, yang meminta Nyi Mas Ratu Antra Wulan untuk dijodohkan dengan putranya. Kemudian terjadilah perang tanding yang seru pada akhirnya Nyi Mas Ratu Anten dapat dikalahkan.

Perjalanan dilanjutkan kembali, setelah sampainya di keraton Cirebon, Ki Suro menyerahkan Nyi Mas Ratu Antra Wulan dan menyampaikan amanat Ki Pancawala kepada Sunun Gunung Jati. Namun amanat Ki Pancawal yang menginginkan anaknya menikah dengan Sunan Gunung Jati tidak diterima dengan cara halus, karena Sunan Gunung Jati sesungguhnya telah mengetahui bahwa Ki Suro menyukai Nyi Mas Ratu

(9)

Antra Wulan. Karena itu Sunan Gunung Jati memerintahkan Ki Suro menikahi Nyi Mas Ratu Antra Wulan.

Setelah Ki Suro dan Nyi Mas Ratu Antra Wulan menjadi suami istri, mereka membangun pedukuhan / perkampungan disebuah tegalan ditengah-tengah hutan yang dahulu terdapat sebuah gubug kecil yang mereka pernah singgahi sewaktu perjalanan dari kerajaan Talaga menuju keraton Cirebon.

Pedukuhan itu atas izin dan restu dari Sunan Gunung Jati, dan diberi nama “Tegal Gubug” yang mana nama tersebut terdiri dari dua suku kata yaitu :

- Tegal artinya : Tanah yang dicangkul untuk ditanami.

- Gubug artinya : Rumah kecil yang terbuat dari bambu dan atapnya dari daun tebu.

- Tegal gubug : Sebuah rumah kecil yang sangat sederhana terbuat dari bamboo, yang sekitarnya terdapat tegalan (galengan) yang siap ditanami.

Peristiwa terbentuknya nama Tegal Gubug ini terjadi sekitar 1489 M.

[Sekitar akhir abad ke 15] pada saat kesultanan Cirebon dipimpin oleh kanjeng Syaikh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) Cirebon. Yang merupakan salah satu Wali dari Walisongo, yang dituahkan ilmunya oleh Rekan-rekannya.

Setelah terbentuk sebuah nama pedukuhan / perkampungan Tegal Gubug, kemudian Ki Suro melanjutkan misinya untuk terus menyebarkan Ajaran Islam. Terbukti dengan pesatnya Agama Islam disekitar Masyaratnya, yang ketika itu masih mempercayai (menganut, menyembah) Agama Nenek moyangnya yaitu : Animisme (aliran/kepercayaan terhadap benda) dan Dinamisme (aliran/kepercayaan terhadap Roh) dan Hindu, Budha

2. Geografis Desa Tegalgubug

Desa Tegalgubug adalah salah satu yang berada di KecamatanArjawinangun Kabupaten Cirebon dengan luas wilayah +248.502 Ha. Adapun batas-batas wilayah Desa Tegalgubug yaitu :

(10)

- Utara : Desa Tegalgubug Lor, Kecamatan Arjawinangun - Selatan : Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan

- Timur : Desa Rawagatel, Kecamatan Arjawinangun - Barat : Desa Arjawinangun, Kecamatan Arjawinangun

Topografi dan kontur tanah secara umum berupa tanah sawah seluas +80.554 Ha dan tanah darat seluas +167.948 Ha berada pada ketinggian 8 mdl dengan suhu 25-30 0C. Desa Tegalgubug terdiri dari 5 Dusun, 5 Blok, 10 RW dan 34 RT. Orbitasi dan waktu tempuh dari ibukota Kecamatan + 4.5 Km dengan waktu 24 menit, dan dari ibukota Kabupaten + 31 Km dengan waktu tempuh 45 menit.

3. Data Penduduk Desa Tegalgubug

Desa Tegalgubug terdiri dari 5 (lima) Dusun, 10 (sepuluh) RW dan 34 (tiga puluh empat) RT, dengan jumlah Penduduk 10.037 Jiwa, Jumlah Kepala Keluarga 3.735 KK yang terbagi dalam 5 (lima) Dusun (blok).

Jumlah Penduduk Laki-Laki 4.122 Jiwa dan Perempuan 5.915 Jiwa. Dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk

No Nama Dusun

Penduduk ( Jiwa )

Kepala Keluarga

( KK )

LuasWilayah ( m ² )

Lk Pr Total

1. Dusun 1 792 1.299 2.091 778

2. Dusun 2 773 1.198 1.971 719

3. Dusun 3 738 1.099 1.837 698

4. Dusun 4 933 1.220 2.153 808

5. Dusun 5 886 1.099 1.985 732

JUMLAH 4.122 5.915 10.037 3.735

(11)

Tabel 3.2

Jumlah Jiwa Menurut Kelompok Umur

No Umur

Jumlah ( Jiwa )

Jumlah Ket

Lk Pr

1. 0 – 12 640 762 1.402

2. 13 – 18 653 761 1.414

3. 19 – 24 691 1.180 1.871

4. 25 – 55 1.354 1.608 2.962

5. 55 – Keatas 784 1.604 2.388

JUMLAH 4.122 5.915 10.037

4. Keadaan Sosial a. Kesehatan

1) Derajat Kesehatan

Secara umum masyarakat Desa Tegalgubug sama seperti masyarakat desa lain di Kabupaten Cirebon yang merupakan masyarakat tradisional yangmemandang perilaku hidup sehat tidak terlalu penting, maka dari ituPemerintah Desa Tegalgubug sering mensosialisasikan program Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Di Desa Tegalgubug terdapat Angka Kematian Bayi (AKB) dan AngkaKematian Ibu (AKI), Pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 3kasus dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebanyak 4 kasus. Hal tersebutdisebabkan beberapa faktor disamping pengetahuan ibu hamil tentangkehamilan yang beresiko dan kesehatan bayi yang tidak memadai jugaketerlambatan pada pelayanan pengantaran ke puskesmas ataupun rumah sakit terdekat yang diakibatkan oleh ketiadaan kendaraan operasional pelayanan kesehatan di Desa Tegalgubug. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini :

(12)

Tabel 3.3

Jumlah Bumil, Aki Dan Akb

2) Puskesmas dan Sarana Kesehatan Lainnya

Desa Tegalgubug tidak memiliki Puskesmas dan hanya memiliki 1 Polindes dan 13 Posyandu namun jarak dari desa ke Puskesmas terdekat +2 km, dan Desa Tegalgubug tidak memiliki Rumah Sakit namun jarak dari Desa ke RSUD Arjawinangun +15 km.

b. Kesejahteraan Sosial

- Keluarga Prasejahtera : 968 KK - Jumlah Keluarga Sejahtera I : 614 KK - Jumlah Keluarga Sejahtera II : 89 KK

No RW JUMLAH

BUMIL

JUMLAH

BUMIL RISTI AKI AKB

1 01 10 3 - -

2 02 6 1 - -

3 03 11 4 - -

4 04 9 3 - -

5 05 6 4 - -

6 06 7 6 - -

7 07 8 4 - -

8 08 9 3 - -

9 09 5 2 - -

10 10 4 5 - -

JUMLAH 75 35 0 0

(13)

- Jumlah Keluarga Sejahtera III : 68 KK

 PUS di bawah 20 tahun : 35 orang

 PUS 20 – 29 tahun : 369 orang

 PUS 30 – 49 tahun : 565 orang

 Peserta KB Aktif : 428 orang

c. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Tegalgubug : - Tidak Sekolah : 477 orang

- Belum Sekolah : 416 orang - Belum Tamat SD : 515 orang - SD/SEDERAJAT : 2.242 orang - SLTP/SEDERAJAT : 1.000 orang - SMA/SEDERAJAT : 687 orang - D1 s.d D3 : 51 orang - S1 s.d S3 : 49 orang d. Agama

- Islam : 10.037 orang - Kristen Katholik : - orang - Kristen Protestan : - orang

- Hindu : - orang

- Budha : - orang

Tabel 3.4

Mata Pencaharian Pokok Penduduk

No Jenis Pekerjaan Jumlah Ket

1. Belum/Tidak Bekerja 1.130

2. Bidan 1

3. Buruh Harian Lepas 93

4. Buruh Tani/Perkebunan 345

5. Dosen 1

(14)

6. Guru 8

7. Industri 4

8. Karyawan BUMN 3

9. Karyawan Honorer 4

10. Karyawan Swasta 48

11. Kepolisian Republik Indonesia 1

12. Mekanik 1

13. Mengurus Rumah Tangga 1.779

14. Pedagang 2.116

15. Pegawai Negeri Sipil 29

16. Pelajar/Mahasiswa 789

17. Pembantu Rumah Tangga 3

18. Pensiunan 9

19. Perawat 2

20. Petani/Pekebun 123

21. Seniman 1

22. Sopir 10

23. Tentara Nasional Indonesia 7

24. Transportasi 6

25. Tukang Jahit 365

26. Wiraswasta 885

Tabel 3.5

DAFTAR FASILITAS UMUM DESA TEGALGUBUG

No Jenis Fasilitas Nama Fasilitas Jumlah (Buah/Unit)

1. Tempat Ibadah Masjid 4Buah

(15)

5. Keadaan Ekonomi

a. Lembaga-Lembaga Perekonomian Desa

Mushola 35Buah

Kuil -

Gereja -

Vihara -

2. Pendidikan Jenis Sekolah Unit Siswa Guru TU

PAUD/RA/TPQ/TPA 3 15

SD 3 30

MD 3 15

SLTP 1 10

SLTA -

3. Kesehatan Fasilitas Jumlah

Polindes 1 Unit

Posyandu 4 Unit

Ambulance Desa - Unit

Pos KB Desa 1 Unit

Gedung Posyandu - Unit

4. Pemerintahan Fasilitas Jumlah Kondisi

Kantor Kuwu 1 Unit Tidak Baik

Sekretariat BPD 1 Unit Baik

5. Sarana Olah Raga Lapangan Bola 1 unit Kurang Baik Lapangan Volly Ball 4 unit Kurang Baik Lapangan Bulutangkis 4 unit Tidak Baik

(16)

Lembaga-lembaga perekonomian yang ada di Desa Tegalgubug merupakan asset yang besar bagi pertumbuhan perekonomian penduduk Desa. Di Desa Tegalgubug banyak tumbuh usaha-usaha baik dibidang Pertanian, Jasa, Perdagangan, Perbengkelan, Warung, Kelontong, Toko, Home Industry.

b. Kemampuan Keuangan Desa

1) Pendapatan Asli Desa masih rendah

2) Bantuan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten.

c. Prasarana dan Sarana Ekonomi Desa

1) Sarana Jalan yang terdapat di Desa dan Kondisinya :

Tabel 3.6

Kondisi Prasarana Jalan

Status Jalan Jenis Jalan Panjang Kondisi Jalan Kabupaten Aspal 1.500 meter Baik Jalan Desa Aspal 800 meter Tidak Baik Jalan Lingkungan Rambat

Beton 900 meter Tidak Baik Jalan Lingkungan Tanah 1.800 meter Tidak Baik

2) Sarana Irigasi yang terdapat di desa + 3.700 m dan terdapat 9 Pintu air dan perlu direhab dan hampir 2.500 M diantaranya masih tradisional dan belum di rehabilitasi.

3) Telekomunikasi

Dengan banyaknya alat telekomunikasi yang ada seperti telepon rumah, telepon genggam (HP), akses internet membuat komunikasi semakin lancar dan mudah. Di samping itu sebagian keluarga telah memiliki sarana TV, Radio, Komputer yang menjadikan pengetahuan perkembangan jaman semakin cepat.

(17)

4) Kepemilikan Lahan Pertanian

- Yang memiliki tanah pertanian : 123 RTP - Memiliki kurang dari 0,5 Hektar : 90 RTP - Memiliki 0,5 – 1 Hektar : 28 RTP - Memiliki lebih dari 1 Hektar : 8 RTP

- Tidak Memiliki : 345 RTP

6. Kondisi Pemerintahan Desa 1. Pembagian Wilayah Desa

a. Luas Wilayah Desa Tegalgubug ±248.502Ha yang terdiri dari : - Sawah : ± 80,554 Ha.

- Darat : ± 167,948 Ha.

- Sarana Umum : ± 0,4492 Ha.

b. Jumlah dan Nama Dusun

Tabel 3.7

Jumlah dan Nama Dusun No. DUSUN JUMLAH

RW

JUMLAH RT

KETERANGAN

1 I 2 7 Aktif

2 II 2 7 Aktif

3 III 2 7 Aktif

4 IV 2 7 Aktif

5 V 2 6 Aktif

JUMLAH 10 35 Aktif

2. Pemerintahan Desa Tegalgubug

a. Organisasi Pemerintah Desa Tegalgubug

Kuwu : H. SUPRIYATNO

(18)

Sekdes : DIDI SARUDY

Kaur Umum dan Keuangan : M. NAJJINI, S.Pd

Kaur Program : E. JUNAEDY

Kasie Pemerintahan dan Pembinaan Masyarakat : MOH. CECEP Kasie Perekonomian dan Pembangunan : NASROHI Kasie Pemberdayaan Masyarakat : HAFID HASIDI

Kadus I : ROKIM

Kadus II : MULYANI

Kadus III : AHMAD YANI

Kadus IV : MAHPUDI

Kadus V : MADHURI

Bendahara Desa : SUHAEMI, ST

b. Badan Permusyawaratan Desa

Ketua : SAEFUDIN SIGIT, M.Si

Wakil Ketua : H. ISMAIL, S.Pd Sekretaris : REZA FAHLEVI, SH

Anggota : AHID, ST

POPAY

ARIF HIMAWAN, S.Pd ROHMATULLAH, S.Kom NASRUDIN

IKHSAN, S.Pd

(19)

Gambar 3.2

Struktur Organisasi Desa Tegalgubug c. Lembaga Kemasyarakatan

a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) : 11 orang b. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga : 24 orang

c. Karang Taruna : 12 orang

d. MUI Desa : 6 orang

e. Kader Posyandu : 35 orang

f. Linmas : 10 orang

g. Gapoktan : 100 orang

h. PNPM Mandiri

- TPK : 3 orang

- KPMD : 2 orang

(20)

Tabel 3.8

Daftar pemilik Usaha Desa Tegalgubug No. Nama UKM Nama Pemilik

UKM Jenis Usaha Alamat

1 Fian Collection Subhan, S.Ag Konveksi Blok Rembes Rt.05 Rw.09 Tegalgubug

2 Sufyan,Ss Pedagang Pakaian

Wanita Blok Rembes RT.05 RW.09 Tegalgubug 3 Abd.Halim, Sh Pedagang Pakaian Pria Blok Rembes RT.05 RW.10 Tegalgubug 4 H.Ahmadum Pedagang Pakaian Pria Jl.Suropati Bypass Tegalgubug

5 Khoirurroziqin Konveksi Blok Kamitaram Tegalgubug

6 Saefu Hana Konveksi Blok Baitul Hikmah RT.03 RW.03

7 Yahsyaallah Pedagang Kain Blok Baitul Hikmah RT.03 RW.06 8 Silviana

Collection H. Zam`An Konveksi Blok Baitul Hikmah RT.03 RW.03 9 Sanga Sanga

(99) H. Maslani Penjual Geray Blok Al-Barokah Tegalgubug Lor

10 H.

Mahgfur(Apung) Penjual Kelambu Komplek Walisanga Tegalgubug Lor 11 Abdul Goni Konveksi Komplek Walisanga Tegalgubug Lor

12 Tohfim Konveksi Komplek Walisanga Tegalgubug Lor

13 H.Nasir Penjual Kelambu Komplek Kapling Tegalgubug 14 H.Supriyatno Penjual Pakaian Kebon Kelapa Tegalgubug

15 Sopan Penjual Kelambu Blok Baitul Hikmah RT.03 RW.03 Tegalgubug

16 H. Quraesyin Pelengkapan Jahit Menjahit

Blok Baitul Hikmah RT.03 RW.03 Tegalgubug

17 Maolani Pemjual Kerudung Blok Baitul Hikmah RT.03 RW.03 Tegalgubug

18 Nasrudin Konveksi Kerudung Blok Dodet Jl.Suropati Tegalgubug

19 Ahmad Konveksi Blok Dodet Jl.Suropati Tegalgubug

20 H. SUADI Konveksi Sarung Blok Baitul Hikmah RT.03 RW.03 Tegalgubug

21 ZAZILAH Konveksi Spray Blok Rembes Tegalgubug

22 Diana Larasati Konveksi Blok Rembes Tegalgubug 23 MUSTOFA Konveksi Spray Baitul Hikmah Tegalgubug

24 LUTFI Konveksi Celana

Kolor Baitul Hikmah Tegalgubug 25

HOIRURROZIQIN Konveksi Blok Kamitaram Tegalgubug

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini terdapat pengaruh negatif tidak signifikan pada personal financial need terhadap financial statement fraud dan mendukung penelitian yang

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Dokumen pengadaan, dengan terlebih dahulu melakukan

(Seratus sepuluh juta rupiah) yang dibiayai Anggaran PNBP Tahun Anggaran 2013, dengan ini diumumkan bahwa sebagai Penyedia Jasa untuk pekerjaan tersebut di atas adalah:. Nama

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Daerah Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat melaksanakan Pelelangan Paket Pengadaan ATK dan Perlengkapan Peserta diklat, beralamat

Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan merupakan sarana bagi perawat baik perawat

Model pendidikan kecakapan hidup yang dirumuskan adalah model pendidikan kecakapan hidup yang di- kembangan oleh Universitas Ohio di Amerika Serikat yaitu model 4-H (Head,

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi pupuk organik cair dari limbah sayuran terhadap pertumbuhan tanaman krisan ( Chrysanthemum

Konstruksi merupakan suatu elemen bangunan (free body ) yang menahan keseimbangan antara muatan (aksi) dan reaksi, dimana gaya-gaya muatan bekerja di luar konstruksi yang