UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA-1 MEDAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN JASA
TRANSPORTASI CV. SIBULUAN INDAH
RUTE MEDAN-SIBOLGA
SKRIPSI
OLEH
AHMAD SYAFRIL HUTAGALUNG 060502145
MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
ABSTRAK
Ahmad Syafril Hutagalung (2010), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan-Sibolga. Ketua Depertemen Manajemen: Prof. DR. Ritha F. Dalimunthe, SE. M.Si. DR. Endang Sulistya Rini, SE, MSi, Dosen Pembimbing. Drs. Chairuddin Nasution, selaku Dosen Penguji I. DR. Khaira A. Fachruddin, SE, MBA, AK, selaku Dosen Penguji II.
Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. Sibuluan Indah rute Medan-Sibolga dan untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. Sibuluan Indah rute Medan-Medan. Fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, kenyamanan angkutan dan keputusan konsumen adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode
accidental sampling adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel minimal 3 kali dan berumur 17-55 tahun.
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS versi 16.0, yaitu model uji F, uji t, dan identifikasi determinan (R2), serta menggambarkan kuesioner secara deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel fasilitas (X1), keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),image (X6) dan Kenyamanan angkutan (X7) secara simultan berpegaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan-Sibolga. Dari hasil penelitan juga diperoleh bahwa tarif (X5) merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Prima Jaya Rute Medan-Tebing Tinggi.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Innalhamdalillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat serta kesempatan bagi kita untuk terus menghirup udaraNya
sehingga akhirnya penulis mampu menyelesaikan kuliah yang diakhiri dengan
penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Konsumen Pengguna Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan – Sibolga.” Tak lupa Shalawat beriring salam penulis hibahkan kepada
junjungan Nabi Besar Rasulullah Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan
sahabat beliau, semoga kita terus dapat mengikuti sunnah beliau sesuai dengan
pemahaman para Salafussoleh terdahulu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak keterbatasan,
untuk itu penulis dengan rendah hati akan menerima saran dan kritik yang
membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan berbagai pihak.
Pada kesempatan ini pula dengan setulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MS.i selaku Ketua Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen
4. Ibu DR. Endang Sulistya Rini, SE, MSi selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan arahan dan masukan bagi penulis dalam penulisan skripsi
ini.
5. Bapak Drs. Chairuddin Nasution selaku dosen penguji I yang telah banyak
memberi saran dan masukan kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.
6. Ibu DR. Khaira A. Fachruddin, SE, MBA, AK selaku dosen penguji II yang
telah banyak memberi saran dan masukan kepada penulis dalam
penyempurnaan skripsi ini.
7. Ibu Dra. Marhaini, MS, selaku Dosen Wali penulis selama mengikuti
perkuliahan di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
8. Terima kasih yang tak terhingga untuk kedua orang tua tercinta, Ayahanda
Hanafi Hutagalung dan Ibunda Jusrina Tanjung yang selama ini telah banyak
memberikan semua kebutuhan penulis, baik kasih sayang, pendidikan, materi,
doa dan lain-lain yang tidak dapat penulis sebutkan. Serta Irsyad Hanif
Hutagalung dan Abdul Rahim Hutagalung yakni adik-adik tercinta yang telah
banyak memberikan bantuan motivasi kepada penulis. Semoga kelak menjadi
lebih baik lagi dari abang kalian ini dalam menyelesaikan studinya. Hanya
Allah yang mampu membalas segala pemberian mereka. Terima kasih buat
9. Bapak Agus Fitriadi Panggabean selaku Direktur CV. Sibuluan Indah yang
sudah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di
CV. SBI dan Dahrul Husni Panggabean yang telah meluangkan waktunya
untuk membantu penulis mendapatkan informasi dan data mengenai CV.
Sibuluan Indah.
10.Para dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
telah bekerja membantu lancarnya proses belajar mengajar.
11.Para sahabat penulis Generasi Dua Al-Muslimin Pandan dan IKAMA
Angkatan X yang senantiasa memberikan motivasi untuk menyelesaikan
skripsi ini.
12.Para sahabat penulis di bangku perkuliahan: Abdi Nugraha Pratama, SE, Aulia
Akbar, SE, Zulmy Al Asyri, SE, Musa Sembiring, SE, Adriansyah Putra
Ramadhan, SE, Tommy Jogi Sinabariba, SE, Fuad Hasan, Andrew Satria
Lubis, Andi Habibi Pratama Lubis, Endar Humala Harahap, Patrick Brevasto
Girsang, Andri Primadana Bangun, Febriyan Cahyadi, Surya Rizky Tarihoran,
Emanuel Yekanas Sembiring, Dany Oktavianus, Meldy Nofri, Muhammad
Arno Muchtar, Deca Rahmansyah. Semua yang kita jalani merupakan
kenangan terindah dan semoga kita menjadi sebuah kisah klasik untuk masa
13.Teman-teman satu rumah penulis: Khairul Ahmad Simatupang, Amd, Joan
Denata Saragih, Amd, Januar Maradong Panjaitan. Semoga semakin tepat
waktu untuk membayar tagihan kebersihan dan keamanan kompllek, PLN dan
PDAM tiap bulannya.
14.Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Medan, Agustus 2010 Penulis
DAFTAR ISI A. Latar Belakang………... 1
B. Perumusan Masalah………... 6
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian………. 7
1. Tujuan penelitian………... 7
2. Manfaat penelitian………. 7
D. Kerangka Konseptual………. 8
E. Hipotesis……… 10
F. Metode Penelitian……….. 10
1. Batasan Operasional………...10
2. Defenisi Operasional Variabel………... 11
3. Pengukuran Variabel……….. 13
4. Lokasi dan Waktu penelitian………. 13
5. Populasi dan Sampel……….. 14
6. Teknik Pengumpulan data………. 15
7. Jenis dan Sumber Data……….. 16
8. Uji Validitas Dan Reliabilitas……… 16
9. Teknik Analisi Data………... 17
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu……….. 23
B. Defenisi dan Karakteristik Jasa………. 24
C. Bauran Pemasaran jasa……….. 26
D. Pengertian dan Peran Transportasi……….28
E. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi………... 32
F. Tahap –Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan……….. 34
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah CV. Sibuluan Indah……….. 38
B. Profil Perusahaan………39
C. Struktur Organisasi……….40
D. Layanan………..41
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas………... 43
1. Uji Validitas………... 43
2. Uji Reliabilitas………... 48
B. Uji Asumsi Klasik………. 50
1. Pengujian Normalitas………. 50
2. Pengujian Heterokedastisitas………. 53
3. Pengujian Multikolinearitas………... 55
C. Analisis Data……….. 56
1. Analisis Deskriptif……… 57
2. Deskriptif Variabel……….59
3. Analisis Regresi Berganda………. 68
a. Uji F (Uji Secara Serempak/ Simultan)………. 69
b. Uji t (Parsial)………. 71
c. Identifikasi Determinan (R2)………. 75
D. Pembahasan………76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………..……….. 79
B. Saran……….………. 80
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Table 1.1 Trayek CV. SBI………... 5
Table 1.2 Jumlah Penumpang CV. SBI Pada Tahun 2009……….. 6
Tabel 1.3 Operasionalisasi Variabel……….12
Tabel 4.1 Uji Validitas………. 45
Tabel 4.2 Uji Validitas………. 46
Tabel 4.3 Validitas Instrumen ………. 48
Tabel 4.4 Reliabilitas………... 49
Tabel 4.5 Reliabilitas Instrumen……….………. 50
Tabel 4.6 Uji Normalitas………..53
Tabel 4.7 Uji Glejser ………... 55
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas……… 56
Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………. 58
Tabel 4.10 Karakteristik Responden berdasarkan Profesi Penumpang Bus CV. SBI………... 58
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Fasilitas Angkutan………. 60
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keamanan Angkutan……….. 61
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keramahan Petugas Angkutan………... 62
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Ketepatan waktu Angkutan……… 63
Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Tarif Angkutan………... 64
Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Image Angkutan………. 65
Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kenyamanan Angkutan……….. 66
Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Konsumen……… 67
Tabel 4.19 Uji Regresi Berganda………. 68
Tabel 4.15 Uji F………... 70
Tabel 4.16 Nilai Tabel F……….. 72
Tabel 4.17 Uji t……… 72
ABSTRAK
Ahmad Syafril Hutagalung (2010), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan-Sibolga. Ketua Depertemen Manajemen: Prof. DR. Ritha F. Dalimunthe, SE. M.Si. DR. Endang Sulistya Rini, SE, MSi, Dosen Pembimbing. Drs. Chairuddin Nasution, selaku Dosen Penguji I. DR. Khaira A. Fachruddin, SE, MBA, AK, selaku Dosen Penguji II.
Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. Sibuluan Indah rute Medan-Sibolga dan untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. Sibuluan Indah rute Medan-Medan. Fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, kenyamanan angkutan dan keputusan konsumen adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode
accidental sampling adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel minimal 3 kali dan berumur 17-55 tahun.
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS versi 16.0, yaitu model uji F, uji t, dan identifikasi determinan (R2), serta menggambarkan kuesioner secara deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel fasilitas (X1), keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),image (X6) dan Kenyamanan angkutan (X7) secara simultan berpegaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan-Sibolga. Dari hasil penelitan juga diperoleh bahwa tarif (X5) merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Prima Jaya Rute Medan-Tebing Tinggi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Di era pembangunan yang semakin berkembang, pertumbuhan ekonomi,
industri manufaktur dan jasa di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan yang
sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari
semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan dan keinginan
konsumen sehingga menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi
pada konsumen sebagai tujuan utama. Perusahan harus menawarkan kepada
pelanggan barang atau jasa yang mempunyai nilai lebih tinggi, dengan mutu lebih
baik, harga lebih murah, fasilitas yang memadai dan pelayanan yang lebih baik dari
pada pesaingnya.
Jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja ditawarkan oleh salah satu pihak
ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan
kepemilikan apapun (Kotler, 2000:428). Sektor jasa dewasa ini telah mengalami
peningkatan yang sangat drastis dari segi kuantitas. Konsumsi jasa travel, penginapan,
restoran, hiburan, komunikasi kesehatan, dan keuangan adalah sektor yang banyak
dikonsumsi dan memiliki pengaruh besar atas perkembangan perekonomian. Dalam
industri jasa kualitas pelayanan menjadi isu utama untuk memenangkan persaingan
bisnis karena jasa tidak berwujud dan hanya bisa dirasakan melalui manfaat atau
bentuk pelayanan yang diberikan.
Pembangunan ekonomi disuatu daerah tidak terlepas dari daerah lain
disekelilingnya. Daerah tersebut membutuhkan daerah lain sebagai pendukung
pembangunan di daerahnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui
manusia akan mampu berjalan lebih lancar, cepat, dan dalam kuantitas yang besar
sehingga pembangunan di daerah akan berjalan dengan mulus. Untuk
menghubungkan setiap daerah salah satu sarana pendukungnya ialah adanya
pengangkutan/transportasi. Pada hakikatnya transportasi merupakan proses
perpindahan barang, manusia, maupun jasa. Dalam proses perpindahan tersebut
terdapat suatu proses dimana seseorang akan melakukan aktivitas ekonomi. Salah satu
contoh yang paling sederhana adalah ketika seorang mahasiswa berangkat menuju
kampus menggunakan sarana transportasi umum berupa bus. Ketika mahasiswa
menumpang bus tersebut telah terjadi aktivitas ekonomi disaat mahasiswa membayar
ongkos kepada kernet. Dalam perjalanan biasanya pedagang asongan akan turut
menumpang bus dengan menawarkan barang daganganya. Ketika itu kembali lagi
terjadi aktivitas ekonomi disaat mahasiswa tersebut membeli barang dagangan
pedagang tersebut. Melalui contoh sederhana tersebut dapat dimaknai bahwa
transportasi merupakan sarana penunjang bagi aktifitas ekonomi.
Dalam hubungan ini, terlihat bahwa unsur-unsur pengangkutan meliputi atas:
(a) ada muatan yang diangkut, (b) ada kendaraan sebagai alat angkutnya, (c) ada
jalanan/jalur yang dilalui, (d) ada terminal asal dan tujuan, serta (e) sumber daya
manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi
tersebut. Perusahaan jasa transportasi adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang
terletak pada suatu tempat tertentu yang menyediakan jasa angkutan penumpang, dan
atau barang dari suatu tempat ketempat lain dengan menggunakan alat angkutan
bermotor maupun tidak bermotor melalaui darat, air maupun udara dengan mendapat
balas jasa. Dapat dikatakan jasa transportasi pada saat ini merupakan suatu sarana
yang sangat dibutuhkan bagi berbagai sendi kehidupan. Orang akan menggunakan
kesuatu tempat tujuan, demikian pula perusahaan membutuhkan armada transportasi
guna mendistribusikan barangnya dari gudang untuk dapat sampai kepada konsumen
di pasar.
Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses
pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau
lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415).
Pengambilan keputusan konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial,
pribadi, dan psikologis. Salah satu motivasi seseorang yang melalukan pembelian
produk atau jasa adalah untuk mendapatkan kepuasan.
Dalam mengambil keputusan konsumen dihadapkan pada alternatif pilihan.
Menurut Ginting (2005:47) kepuasan konsumen terhadap transportasi ditentukan oleh
fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image dan
kenyamanan angkutan. Pertama adalah fasilitas fisik merupakan salah satu faktor
mengenai baik tidaknya kualitas suatu jasa, fasilitas erat kaitannya dengan
pembentukan persepsi pelanggan. Dengan demikian, bagi perusahaan yang ingin tetap
mempertahankan eksistensinya dan memenangkan persaingan bisnis serta menarik
perhatian pelanggan senantiasa memberikan pelayanan yang berkualitas serta fasilitas
pendukung yang sesuai dengan harga yang telah dibayar oleh pelanggan atau
berusaha untuk memenuhi kebutuhan serta mewujudkan harapan mereka. Kedua
adalah keamanan merupakan hal yang tidak bisa ditawar karena kita semua tentunya
tidak menginginkan musibah menimpa diri kita yang sangat memengaruhi keputusan
seseorang dalam menentukan jenis kendaraan yang dipilih, misalnya bis dengan
kereta api, pesawat dengan kendaraan carteran, dan lain-lain. Ketiga adalah
keramahan petugas merupakan sikap petugas saat berinteraksi dengan pelanggan.
bus sesuai dengan yang telah diinformasikan kepada pelanggan. Hal ini untuk
menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Sehingga konsumen tidak resah untuk
menunggu terlalu lama dan memperhitungkan waktu kedatangannya diterminal atau
takut ketinggalan bus. Kelima adalah masalah keterjangkauan atau tarif. Seseorang
memilih alat angkut tentunya berdasarkan anggaran di kantong masing-masing. Ada
yang bisa naik kapal terbang atau naik kapal laut, selebihnya dengan bis, kereta api,
kendaraan pribadi, sepeda motor, atau yang lainnya. Keenam adalah image atau citra
perusahaan dimata konsumen selama menggunakan jasa perusahaan tersebut berupa
penilaian secara umum terhadap budaya organisasi. Ketujuh adalah kenyamanan,
dalam suasana di mana pasokan (supply) jauh lebih kecil daripada permintaan
(demand), maka aspek ini tampaknya harus agak ditoleransi oleh para penumpang
angkutan umum, utamanya yang berkantong pas-pasan. Kenyamanan tampaknya
menjadi aspek luxury bagi sebagian besar pengguna transportasi di Indonesia. Dari
mulai mereka yang berjalan kaki, naik kendaraan tidak bermotor, sepeda motor,
hingga kendaraan mewah, tidak akan terlepas dari aspek ketidaknyamanan, tentunya
dengan derajat yang berbeda-beda.
Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara menjadi kota yang banyak
dikunjungi masyarakat daerah untuk berbagai kepentingan. Seperti keperluan
berbelanja, keperluan bisnis, belajar/kuliah, atau sebagai tempat liburan. Sibolga
adalah kota yang sedang berkembang terutama pada sektor pariwisata laut dan aneka
ragam hasil lautnya. Jarak Kota Sibolga dengan Kota Medan ± 356 KM. Setiap
minggu maupun setiap hari, penduduk dari kota Sibolga ada yang melakukan
perjalanan ke kota Medan dengan berbagai alasan tersebut. Melihat perilaku tersebut,
maka muncul pelayanan jasa dibidang transportasi seperti bus, travel dan taxi di Kota
Sibolga. Armada bus yang dipakai adalah jenis mini bus Mitsubishi L-300 dan L-300
jumbo dengan kapasitas penumpang delapan orang. Saat ini CV. SBI telah memiliki
delapan kantor cabang antara lain Sorkam, Batang Toru, Pematang Siantar, Batu
Bara, Medan, Binjai, Padang dan Bukit Tinggi.
TABEL 1.1 Trayek CV. SBI
Trayek Jumlah Armada
Sibolga – Tarutung - P.Siantar - T.Tinggi - Medan
40 unit
Sibolga - P.Sidempuan - B.Tinggi – Padang
20 unit
Sibolga – Barus – Manduamas 10 unit
Sumber: CV. SBI (diolah)
Pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu dan hari-hari besar seperti idul fitri,
natal, tahun baru dan hari libur semester sekolah, adalah hari-hari yang sering terjadi
lonjakan penumpang.
Tabel 1.2
Jumlah Penumpang di CV. SBI Rute Medan-Sibolga Tahun 2009
No Bulan Jumlah
Sumber: CV. Sibuluan Indah (diolah)
Berdasarkan data Tabel 1.2 di atas, pada tahun 2009 CV. SBI memiliki jumlah
penumpang 7.884 orang. Jumlah penumpang terendah yaitu pada bulan September
Dari latar belakang di atas membuat penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah (SBI) Rute Medan-Sibolga”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah faktor fasilitas, keamanan,
keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image dan kenyamanan angkutan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa
transportasi CV. SBI ?”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian tidak akan pernah lepas dari suatu tujuan karena dalam
menentukan tujuan merupakan langkah awal yang ditempuh dalam pelaksanaan
penelitian sehingga dapat menyusun suatu penulisan yang terencana dan terarah.
Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah untuk mengetahui dan menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa
transportasi menggunakan jasa CV. SBI.
2. Manfaat Penelitian
Selain tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini diharapkan juga bermanfaat,
baik bagi penulis, perusahaan yang bersangkutan, juga bagi peneliti lain. Adapun
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat
dijadikan sebagai acuan untuk terus meningkatkan pelayanan yang diberikan
agar tercipta kepuasan dan loyalitas konsumen pengguna jasa transportasi
CV. SBI, yang akhirnya berguna bagi tujuan jangka panjang perusahaan.
b. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi
dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama
dimasa yang akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.
c. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
teori-teori dan literatur yang penulis peroleh di bangku perkuliahan, dan
mencoba membandingkannya dengan praktek yang ada di lapangan. Dengan
demikian akan menambah pemahaman penulis dalam bidang Manajemen
khususnya dibidang pemasaran dan perilaku konsumen.
D. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek
penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang
secara logis diterangkan, dikembangkan, dan elaborasi dari perumusan masalah yang
telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur
(Kuncoro, 2003 : 44).
Menurut Durianto (2003:109) niat untuk membeli adalah sesuatu yang
banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Tujuan konsumen
mengkonsumsi barang atau jasa adalah untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan
atas kebutuhan menjadi motif utama melakukan pembelian akan suatu produk atau
jasa. Sebelum memutuskan untuk membeli atau menggunakan suatu produk
konsumen akan melalui proses pengambilan keputusan antara lain pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, perilaku
sesudah pembelian, kepuasan sesudah pembelian, dan tindakan sesudah pembelian.
Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses
pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau
lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415).
Dalam menentukan keputusan konsumen dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan.
Salah satu motivasi seseorang yang melalukan suatu pembelian produk adalah untuk
mendapatkan kepuasan. Menurut Ginting (2005:47) kepuasan terhadap transportasi
ditentukan oleh : fasilitas, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image dan
kenyamanan angkutan.
Dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti, yaitu
fasilitas (X1), keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif
(X5), image (X6),dan kenyamanan (X7) angkutan dan keputusan konsumen
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Ginting, 2005. (diolah)
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya
melalui riset. Dikatakan jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya
merupakan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan
masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui
analisis data. (Suliyanto, 2006:53).
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, hipotesis
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : Faktor fasilitas, keamanan, keramahan
petugas, ketepatan waktu, tarif, image dan kenyamanan angkutan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. SBI.
Variabel Kenyamanan Angkutan (X7)
Variabel Fasilitas Angkutan (X1)
Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa CV. SBI
(Y) Variabel Keamanan Angkutan (X2)
Variabel Tarif Angkutan (X5)
Variabel Image Angkutan (X6)
Variabel Keramahan Petugas Angkutan (X3)
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel independen (X) terdiri dari fasilitas (X1), keamanan (X2),
keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),image (X6) dan
Kenyamanan (X7)
b. Variabel dependen (Y) yakni keputusan penumpang menggunakan jasa
transportasi CV. SBI.
c. Responden penelitian adalah pengguna (penumpang) jasa transportasi CV.
SBI yang menggunakan jasa transportasi dengan frekuensi minimal 3 (tiga)
kali.
2. Defenisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yang terdiri dari :
a. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat baik
secara positif atau negatif. Adapun yang menjadi variabel bebas pada
penelitian ini adalah :
1. Variabel fasilitas angkutan (X1) adalah sarana penunjang yang ada di
loket dan di bus yang disediakan untuk pelanggan.
2. Variabel keamanan angkutan (X2) adalah kelayakan terhadap
keselamatan yang diberikan kepada pelanggan.
3. Variabel keramahan petugas angkutan (X3) adalah sikap petugas yang
4. Variabel ketepatan waktu angkutan (X4) adalah ketepatan waktu
berangkat sampai tiba ditujuan sesuai dengan kebutuhan waktu
pelanggan.
5. Variabel tarif angkutan (X5) adalah biaya yang dikenakan kepada
pelanggan untuk mendapatkan pelayanan CV. SBI.
6. Variabel image angkutan (X6) adalah kesan yang diberikan oleh CV. SBI
yang pada akhirnya membentuk sikap atau penilaian terhadap
perusahaan.
7. Variabel kenyamanan angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap
kenyamanan yang diberikan oleh CV. SBI.
b. Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel bebas.
Adapun yang menjadi variabel terikat adalah keputusan konsumen pengguna
jasa transportasi CV. SBI (Y), yang secara konkrit terwujud dalam jumlah
penumpang. Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making)
adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu
TABEL 1.3 Operasionalisasi variabel
Sumber: Ginting (2005:49) diolah
3. Pengukuran Variabel
Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu variabel fasilitas, keamanan,
keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, dan kenyamanan angkutan dan
keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. SBI dengan
menggunakan Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
Variabel Definisi Indikator Skala Ukur
Variabel Fasilitas Angkutan (X1)
Sarana penunjang yang ada di loket dan di bus yang disediakan untuk pelanggan.
a. Tempat tunggu b. Bangku tunggu
c. Pelayanan antar jemput sampai tujuan
Skala Likert
Variabel Keamanan Angkutan (X2)
Kelayakan terhadap keselamatan yang diberikan pada pelanggan.
a. Pengaman pintu b. Kondisi jendela c. Kondisi kendaraan d. Kehilangan
e. Jaminan jika kehilangan selama dalam perjalanan
Skala Likert
Variabel Keramahan Petugas Angkutan (X3)
Sikap petugas yang ramah terhadap para pelanggan.
a. Sikap petugas yang bersahabat
b. Sikap petugas yang komunikatif
c. Daya tanggap petugas
Skala Likert
Variabel ketepatan waktu angkutan (X4)
Ketepatan waktu berangkat sampai tiba ditujuan sesuai dengan kebutuhan waktu pelanggan.
Biaya yang dikenakan kepada pelanggan untuk mendapatkan pelayanan CV. SBI.
a. Tarif yang terjangkau b. Tariff yang sesuai dengan
jarak tempuh
c. Tarif lebih murah dibandingkan angkutan lain
Skala Likert
Variabel Image Angkutan (X6)
Kesan yang diberikan oleh CV. SBI yang pada akhirnya membentuk sikap atau penialian terhadap perusahaan
a. Ramah terhadap pelanggan b. Jarang terjadi kehilangan c. Aman untuk ditumpangi d. Kesan yang baik terhadap
CV. SBI
Skala Likert
Variabel Kenyamanan Angkutan (X7)
Persepsi pelanggan terhadap kenyamanan angkutan
a. Kondisi tempat duduk yang ada di dalam bus
b. Kebersihan bus c. Bebas rokok
d. Supir yang tidak ugal-ugalan mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya
a. Keputusan yang tepat dalam memilih jasa CV. SBI
b. Bus CV. SBI lebih baik dari Bus lainnya
c. Selalu menggunakan Bus CV. SBI
melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap
jawaban akan diberikan skor. (Sugiyono, 2006:86). Pembagiannya adalah :
Sangat baik : diberi skor 5
Baik : diberi skor 4
Kurang baik : diberi skor 3
Tidak baik : diberi skor 2
Sangat tidak baik : diberi skor 1
Pada penelitian ini responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah
kategori jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor
tertentu (5,4,3,2,1). Setiap responden dijumlahkan dan jumah ini merupakan total
skor. Total inilah yang ditafsirkan sebagai posisi responden dalam Skala Likert.
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di loket CV. SBI Medan Jl. S.M. Raja Medan
(Simpang Marendal). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2010.
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2006:72) adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakterisktik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannnya. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pengguna jasa transportasi CV. SBI. Jumlah populasi dalam
penelitian ini sebanyak 7.884 penumpang CV. SBI pada tahun 2009 dan
b. Sampel
Pengertian sampel menturut Sugiyono (2006:73) adalah bagian dari
jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel
menggunakan metode nonprobability sampling, adalah teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2006:78), metode yang
digunakan adalah accidental sampling adalah penentuan sampel berdasarkan
kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel. Dengan kriteria bahwa penumpang yang
dijadikan sampel penelitian adalah penumpang yang pernah menggunakan
jasa CV. SBI minimal 3 kali dan berumur 18-50 tahun. Tujuan penetapan
kriteria ini adalah mempertimbangkan mereka pernah merasakan pengalaman
menggunakan bus CV.SBI dan usia yang layak untuk mengevaluasi kualitas
pelayanan mini bus CV. SBI.
Dalam menentukan jumlah sampel, digunakan rumus slovin (Umar, 2000:146)
sebagai berikut:
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = ukuran populasi
e = tingkat kesalahan (10%)
Maka jumlah responden yang akan diambil dalam penelitian ini adalah
87 responden.
6. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Melakukan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti, yaitu bus CV.
SBI dan loket terutama yang berkaitan dengan fasilitasnya.
b. Daftar pertanyaan / kuesioner
Yakni pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar
pertanyaan pada responden yang terpilih, yakni kepada konsumen pengguna
jasa (sampel) yang terpilih.
c. Studi dokumentasi
Mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah, dan
internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.
7. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yakni :
a. Data primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada
lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar
pertanyaan / kuesioner yang berisi tentang variabel yang diteliti. Variabel
yang diteliti dalam penelitian ini adalah fasilitas, keamanan, keramahan
petugas, ketepatan waktu, tarif, image, kenyamanan dan keputusan
b. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari
berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, informasi dari perusahaan
ataupun internet untuk mendukung penelitian ini. Adapun data sekunder
dalam penelitian ini adalah data trayek SBI, jumlah armada SBI dan
teori-teori yang berhubungan dengan variabel yang diteliti yang diperoleh dari
buku-buku.
8. Uji Validitas Dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2006:115), instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Untuk menguji
validitas digunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara
mengkorelasikan antara skor butir pernyataan dengan skor totalnya. Bila
nilai korelasinya positif dan r > 0,361 maka butir pertanyaan tersebut
dinyatakan valid. Dalam uji validitas pengambilan keputusan adalah:
a) Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid
b) Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid
Jika telah memenuhi syarat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
instrumen tersebut telah memiliki validitas konstruk yang baik. Sementara
butir-butir pertanyaan yang tidak valid akan gugur dan dikeluarkan.
Setelah semua butir pernyataan dinyatakan valid maka instrumen tersebut
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang diinginkan
(kuesioner) menunjukan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama.
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika x memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60 atau nilai Cronbach Alpha > 0,80. Jika instrumen
pertanyaan < 0,60 atau < 0,08 maka instrumen pertanyaan tersebut tidak
baik.
9. Teknik Analisi Data
a. Metode analisis deskriptif
Yaitu salah satu metode analisis dengan cara data yang disusun
dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang
masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data
diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah
responden penelitian.
b. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias
dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa
kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov
smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai
Asymp.Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel
2. Pengujian Heteroskedasitas
Pengujian heteroskedasitas untuk melihat apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varience dan residual suatu pengamatan
kepengamatan lain. Jika varience dan residual dari suatu pengamatan
kepengamatan lainya tetap maka disebut homoskedasitas dan jika
varience berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik
adalah homoskedasitas. Pengujian heteroskedasitas dilakukan dengan
menggunakan uji Glejser, dengan asumsi bahwa jika variabel
independen secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka
ada indikasi terjadi heteroskedasitas, dan sebaliknya.
3. Pengujian Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas untuk melihat apakah pada model regresi
ditemukan kolerasi antara variabel bebas. Jika terjadi kolerasi maka
dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Cara mendeteksinya
adalah dengan melihat nilai Varience Inflasion Factor (VIF). Jika VIF
lebih besar dari 5 maka variabel tersebut memiliki persoalan
multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
c. Metode Analisi Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengadakan prediksi nilai dari
variabel terikat yaitu keputusan konsumen CV. SBI (Y) dengan ikut
memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yang terdiri dari fasilitas (X1),
keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),
image (X6) dan kenyamanan angkutan (X7) sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatif faktor-faktor tersebut terhadap keputusan
berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software
SPSS (Statistic Product and Service Solution) 16.0 for Windows.
Adapun model persamaan yang digunakan adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e
Dimana :
Y = keputusan pengguna (penumpang) kereta api Ekonomi Plus
a = konstanta
b1 – b6 = koefisien regresi
X1 = skor dimensi fasilitas angkutan
X2 = skor dimensi keamanan angkutan
X3 = skor dimensi keramahan petugas angkutan
X4 = skor dimensi ketepatan waktu angkutan
X5 = skor dimensi tarif angkutan
X6 = skor dimensi image angkutan
X7 = skor dimensi kenyamanan angkutan
e = standard error
Suatu perhitungan satatistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak).
Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam
daerah dimana H0 diterima. Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
1. Pengujian Godness of Fit ( R2)
Koefisien Godness of Fit atau determinasi (R2) digunakan untuk mengukur
seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.
Semakin besar koefisien determinasi (R2) menunjukkan semakin baik
yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas
yang diteliti terhadap variabel terikat.
Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat (Y)
semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat.
2. Uji secara serempak / simultan (Uji F) atau ANOVA
Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas (X) yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
terikat (Y).
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = b7 = 0, artinya secara bersama-sama
tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas
(X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) yaitu berupa variabel fasilitas, keamanan,
keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, dan kenyamanan
angkutan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi
CV. SBI (Y).
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ b7 ≠ 0, artinya secara bersama-sama
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2,
X3, X4, X5, X6, X7) yaitu berupa variabel fasilitas, keamanan, keramahan
petugas, ketepatan waktu, tarif, image, dan kenyamanan angkutan terhadap
keputusan konsumen menggunakan transportasi CV. SBI yaitu variabel
terikat (Y). Satu saja varibel tidak sama dengan nol model sudah bisa
dipakai.
Nilai F hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan software
dengan F tabel dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan
(df) = (n – k), (k – 1).
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika F hitung < F tabelpada α = 5 % Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5 % 3. Uji Secara Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas
secara parsial terhadap variabel terikat.
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) yaitu berupa
variabel fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif,
image dan kenyamanan angkutan, terhadap keputusan konsuumen
menggunakan jasa transportasi CV. SBI, yaitu variabel terikat (Y).
Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) yaitu berupa
variabel fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif,
image, dan kenyamanan angkutan terhadap keputusan konsumen
menggunakan jasa transportasi CV. SBI yaitu variabel terikat (Y).
Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan software
SPSS 16 for Windows. Selanjutnya nilai t hitung akan dibandingkan
dengan t tabel dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan
(df) = (n – k), (k – 1).
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 %
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian Ginting (2005) berjudul “Pemasaran Pariwisata” yang
bertujuan untuk merancang instrumen penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan
wisatawan terhadap unsur akomodasi, transportasi, destinasi dan prasarana wisata di
Sumatera Utara serta untuk mengetahui atribut apa yang paling signifikan terhadap
keempat unsur tersebut. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah
Analisis Deskriiptif, Analisis Faktor, Analisis Korelasi Bivariat, Analisis Regresi
Linier Berganda yang diolah dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian tentang
transportasi menunjukkan bahwa variabel keamanan angkutan, ketepatan waktu
angkutan, dan image angkutan dirasakan mengecewakan bagi para pengguna jasa
transportasi. Sedangkan variabel fasilitas angkutan, keramahan petugas angkutan, dan
variabel tarif angkutan dianggap memuaskan dan menjadi keputusan untuk
menggunakan jasa tersebut.
Hasil Penelitian Habibie (2007) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Konsumen Pengguna Jasa Transportasi CV. Prima Jaya
Rute Medan-Tebing Tinggi”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pengguna jasa transportasi
menggunakan jasa transportasi CV. Prima Jaya dan untuk mengetahui variabel mana
yang paling dominan mempengaruhi keputusan pengguna jasa transportasi CV. Prima
Jaya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah Analisis Deskriiptif,
Analisis Faktor, Analisis Korelasi Bivariat, Analisis Regresi Linier Berganda yang
bahwa variabel fasilitas (X1), keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan
waktu (X4), tarif (X5),image (X6) dan Kenyamanan angkutan (X7) secara simultan
berpegaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen pengguna jasa
transportasi CV. Prima Jaya Rute Medan-Tebing Tinggi. Dari hasil penelitan juga
diperleh bahwa fasilitas (X1) merupakan variabel yang paling dominan
mempengaruhi keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Prima Jaya Rute
Medan-Tebing Tinggi.
B. Defenisi dan Karakteristik Jasa
Menurut Kotler (2000:428) jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang
ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan
menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa dan bisa juga tidak
terikat pada suatu produk.
Berdasarkan pengertian jasa di atas, Tjiptono (2004:18) mengutarakan ada
lima karakteristik utama jasa bagi pembeli pertamanya.
1. Intangibility (tidak berwujud)
Jasa bebeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau
benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses,
kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat,
dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bagi para
pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi karena
terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi
pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas apa dan
bagaimana yang akan diteriman konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum
2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)
Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa
umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi
pada waktu dan tempat yang sama.
3. Variability / Heterogeneity (berubah-ubah)
Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya
banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan
dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur
manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa
diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
4. Perishability (tidak tahan lama)
Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong,
kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak
dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.
5. Lack of Ownership
Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada
pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan
manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau
menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya
memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya
C. Bauran Pemasaran Jasa
1. Products, merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukkan
untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Dalam konteks ini produk bisa dalam bentuk apa saja (baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud) yang dapat ditawarkan kepada
pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.
2. Pricing, keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan
taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat
diskriminasi harga dengan berbagai kelompok pelanggan.
3. Promotion, bauran promosi tradisional terdiri dari berbagai metode uintuk
mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual.
Metode tersebut diantaranya adalah periklanan, promosi penjualan, direct
selling dan personal selling.
4. Place, keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi
para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik,
seperti dimana sebuah restauran harus didirikan.
5. People, bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran
pemasaran. Dalam produksi manufaktur, konsumen tidak terlalu memusingkan
apakah karyawan produksi berpakaian acak-acakan, berbicara kasar di tempat
kerja, atau terlambat ke tempat kerjanya. Yang penting bagi pembeli adalah
kualitas barang yang dibelinya. Dilain pihak pada produksi jasa, setiap orang
merupakan ”part time marketer” yang tindakan dan perilakunya akan
berpengaruh terhadap out put yang diterima oleh pelanggan.
6. Physical Evidence, karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan
menyebabkan resiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan
pembelian semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam
bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat resiko tersebut dengan
jalan menawarkan bukti fisik dari kakateristik jasa. Bukti fisik ini bisa dalam
berbagai bentuk, misalnya brosur paket liburan yang aktraktif dan muat foto
lokasi liburan dan tempat menginap.
7. Process, merupakan faktor penting bagi konsumen high-contack-services,
yang sering juga berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan. Pelanggan
restoran misalnya, sangat terpengaruh dengan cara staff melayani mereka dan
lamanya menunggu selama proses produksi.
8. Costumer Service. Makna layanan pelanggan berbeda antar organisasi. Dalam
sektor jasa, layanan pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang
dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab atas unsur
bauran pemasaran ini tidak bisa diisolasi hanya pada departemen layanan
pelanggan, tetapi menjadi perhatian dan tanggung jawab semua personel
produksi.
D. Pengertian dan Peran Transportasi
Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat
asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, dari
mana kegiatan angkutan dimulai, ke tempat tujuan, ke mana kegiatan pengangkutan
diakhiri. (Nasution, 2004:15).
Dalam hubungan ini terlihat bahwa unsur-unsur pengangkutan meliputi atas :
(a) ada muatan yang diangkut, (b) tersedia kendaraan sebagai alat angkutnya, (c) ada
manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi
tersebut.
Ada beberapa peran dari transportasi yang mencakup beberapa aspek,
diantaranya :
1. Aspek sosial dan budaya
Adanya transportasi di antara bangsa atau suku bangsa yang berbeda
kebudayaan akan saling mengenal dan menghormati masing-masing budaya yang
berbeda. Dampak sosial lain dari transportasi adalah peningkatan pemahanan dan
intelegensi masyarakat. Dengan kemajuan teknologi transportasi yang makin pesat
bisa disaksikan bahwa jarak antarpulau menjadi makin dekat dalam ukuran waktu,
dan lebih mudah mencapainya.
2. Aspek politik dan pertahanan
Di negara maju maupun berkembang transportasi memiliki dua keuntungan
(advantages) politis, yaitu sebagai berikut :
a. Transportasi dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional. Di
Eropa, suatu sistem perkeretaapian dan angkutan darat yang direncanakan
dengan baik dan merupakan salah satu program masyarakat ekonomi Eropa
untuk pengintegrasian ekonomi negara anggotanya. Di Cina, di masa lampau
sebelum perang dunia II jelas bahwa sistem pengangkutan yang sangat tidak
efisien telah menimbulkan kekacauan politis dan perpecahan.
b. Transportasi merupakan alat mobilitas unsur pertahanan dan keamanan yang
harus selalu tersedia, bukan saja untuk keperluan rutin angkutan unsur-unsur
pertahanan dan keamanan. Mobilitas yang tinggi dari aparat kemanaan dan
masyarakat, melalui lancarnya transportasi akan memberi rasa aman,
3. Aspek hukum
Alat angkutan memerlukan ketentuan hukum dalam hal pengoperasian dan
pemilikan hak, kewajiban, dan tanggung jawab serta perasuransian apabila terjadi
kecelakaan lalu lintas, juga terhadap penerbangan luar negeri yang melewati batas
wilayah suatu negara, diatur di dalam perjanjian antarnegara (bilateral air
agreement).
4. Aspek teknik
Yakni hal yang berkaitan dengan pembangunan dan pengoperasian
transportasi menyangkut aspek teknis yang harus menjamin keselamatan dan
keamanan dalam penyelenggaraan angkutan.
5. Aspek ekonomi
Pada aspek ekomomi, transportasi dapat ditinjau dari sudut ekonomi makro
dan ekonomi mikro. Dari sudut ekonomi makro transportasi merupakan salah satu
prasarana yang menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Sedangkan dari sudut
ekonomi mikro transportasi dapat dilihat dari kepentingan dua pihak, yaitu :
a. Pada pihak perusahaan pengangkutan (operator)
Transportasi merupakan usaha memproduksi jasa angkutan yang dijual
kepada pemakai dengan memperoleh keuntungan.
b. Pada pihak pemakai jasa angkutan (user)
Transportasi sebagai salah satu mata rantai dari arus bahan baku untuk
produksi dan arus distribusi barang jadi yang disalurkan ke pasar serta
kebutuhan pertukaran barang di pasar. Supaya kedua arus ini lancar, jasa
angkutan harus cukup tersedia dan biayanya sebanding dengan seluruh biaya
Peranan transportasti tidak hanya untuk melancarkan arus barang dan
mobilitas manusia. Transportasi juga membantu tercapainya pengalokasian
sumber-sumber ekonomi secara optimal.
Menurut Ginting (2005:38) kepuasan terhadap transportasi dapat ditentukan
oleh atribut yaitu:
1. Fasilitas Angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap penampilan fasilitas
yang dimiliki CV. SBI.
2. Keamanan Angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap seberapa baik
keamanan yang diberikan kepada pelanggan.
3. Keramahan Petugas adalah persepsi pelanggan terhadap sikap petugas yang
ramah terhadap pelanggan.
4. Tarif Angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap tarif yang diberlakukan.
5. Ketepatan Waktu Angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap ketepatan
waktu berangkat dan waktu tiba ditujuan sesuai kebutuhan pelanggan.
6. Image Angkutan adalah kesan yang diberikan CV. SBI yang pada akhirnya
membentuk sikap atau penilaian terhadap perusahaan.
7. Kenyamanan Angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap kenyamanan
angkutan.
Pertama adalah fasilitas fisik merupakan salah satu faktor mengenai baik
tidaknya kualitas suatu jasa, fasilitas erat kaitannya dengan pembentukan persepsi
pelanggan. Dengan demikian, bagi perusahaan yang ingin tetap mempertahankan
eksistensinya dan memenangkan persaingan bisnis serta menarik perhatian pelanggan
senantiasa memberikan pelayanan yang berkualitas serta fasilitas pendukung yang
sesuai dengan harga yang telah dibayar oleh pelanggan atau berusaha untuk
merupakan hal yang tidak bisa ditawar karena kita semua tentunya tidak
menginginkan musibah menimpa diri kita yang sangat memengaruhi keputusan
seseorang dalam menentukan jenis kendaraan yang dipilih, misalnya bis dengan
kereta api, pesawat dengan kendaraan carteran, dan lain-lain. Ketiga adalah
keramahan petugas merupakan sikap petugas saat berinteraksi dengan pelanggan.
Keempat adalah ketepatan waktu merupakan waktu keberangkatan dan kedataangan
bus sesuai dengan yang telah diinformasikan kepada pelanggan. Hal ini untuk
menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Sehingga konsumen tidak resah untuk
menunggu terlalu lama dan memperhitungkan waktu kedatangannya diterminal atau
takut ketinggalan bus. Kelima adalah masalah keterjangkauan atau tarif. Seseorang
memilih alat angkut tentunya berdasarkan anggaran di kantong masing-masing. Ada
yang bisa naik kapal terbang atau naik kapal laut, selebihnya dengan bis, kereta api,
kendaraan pribadi, sepeda motor, atau yang lainnya. Keenam adalah image atau citra
perusahaan dimata konsumen selama menggunakan jasa perusahaan tersebut berupa
penilaian secara umum terhadap budaya organisasi. Ketujuh adalah kenyamanan,
dalam suasana di mana pasokan (supply) jauh lebih kecil daripada permintaan
(demand), maka aspek ini tampaknya harus agak ditoleransi oleh para penumpang
angkutan umum, utamanya yang berkantong pas-pasan. Kenyamanan tampaknya
menjadi aspek luxury bagi sebagian besar pengguna transportasi di Indonesia. Dari
mulai mereka yang berjalan kaki, naik kendaraan tidak bermotor, sepeda motor,
hingga kendaraan mewah, tidak akan terlepas dari aspek ketidaknyamanan, tentunya
E. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsumen
Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses
pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau
lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.
Ada empat faktor yang mempengaruhi konsumen (Setiadi 2003:3), yaitu :
1. Faktor Kebudayaan
Budaya masyarakat tertentu dapat membentuk perilaku konsumen. Dalam faktor
kebudayaan, ada komponen budaya itu sendiri, yaitu sub-budaya, dan kelas sosial.
Komponen sub-budaya dalam konteks masyarakat Indonesia, bisa kita anggap
suku-suku tertentu yang memiliki budaya sendiri. Sementara itu, Kotler
merumuskan kelas sosial sebagai pengelompokan masyarakat yang mempunyai
minat, nilai-nilai serta perilaku yang serupa, dan dikelompokkan secara
berjenjang.
2. Faktor Sosial
Individu adalah makhluk sosial. Individu pada dasarnya mendapatkan pengaruh
dari orang-orang di sekitarnya saat membeli barang. Ada tiga aspek dalam faktor
sosial yaitu kelompok rujukan, keluarga, serta peran dan status.
3. Faktor Pribadi
a. Usia dan Siklus Hidup
Individu mengalami beberapa tahapan dalam siklus hidupnya. Berbagai tahapan
dalam pribadi seseorang ini membutuhkan produk dan jasa yang berbeda-beda.
b. Pekerjaan
Setiap orang memiliki cita-cita tertentu tentang pekerjaannya. Namun banyak
cita-citanya atau tidak, namun yang jelas ia memerlukan barang-barang yang sesuai
dengan pekerjaannya.
c. Gaya Hidup
Pemasar bisa menganalisis gaya hidup seseorang dari bagaimana orang itu
beraktivitas maupun dari opini mereka.
d. Pribadi dan Konsep Diri
Kepribadian merupakan karakter-karakter khusus yang ada pada individu, dan
biasanya tidak mudah untuk berubah. Konsep diri adalah bagaimana seseorang
beropini terhadap dirinya.
4. Faktor Psikologis
Aspek ini mempunyai peran yang sangat signifikan pada perilaku konsumen. Dari
sekian banyak bidang dalam psikologi, kepercayaan dan sikap, motivasi, persepsi,
dan pembelajaran (learning) merupakan empat hal utama yang perlu dipelajari.
F. Tahap –Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan
Secara teoritis, setiap kali seseorang membeli suatu barang atau jasa, ia
berharap bahwa barang atau jasa tersebut akan mampu memberikan kegunaan
maksimum. Dengan kata lain, setiap konsumen adalah rational economic man yang
memiliki alasan rasional dan membuat pilihan rasional dalam setiap pembelian
produk dan jasa (Tjiptono, 2005:379).
Menurut Setiadi (2003:16) proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan
kejadian yang secara rinci diuraikan sebagai berikut :
1. Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan.
kondisi yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal
dalam kasus pertama dan kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar, dahaga atau
seks meningkat hingga tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan, suatu
kebutuhan dapat juga timbul karena disebabkan rangsangan eksternal seseorang yang
melewati sebuah toko roti dan melihat roti yang baru selesai dibakar dapat
merangsang rasa laparnya.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari
informasi lebih banyak. Dapat dibedakan dua tingkat yaitu keadaan tingkat pencarian
informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Pencarian
informasi secara aktif dimana ia mencari bahan-bahan bacaan, menelepon
teman-temannya, dan melakukan kegiatan-kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain.
Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan
konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan
masalah yang ekstensif.
Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok, yaitu :
Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan
Sumber komersil : iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan dan
pameran
Sumber umum : media massa, organisasi konsumen
Sumber pengalaman : pernah menangani, menguji, menggunakan produk
3. Evaluasi Alternatif
Setelah memiliki informasi yang cukup lengkap, biasanya konsumen
menggunakan kalkulasi yang ketat dan berfikir tentang barang yang akan dibeli,
namun adakalanya konsumen hanya mengandalkan intuisi saja dan bersikap impulsif.
4. Keputusan Membeli
Konsumen pada tahap evaluasi membentuk preferensi terhadap merek-merek
yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan
membeli untuk merek paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor dapat
mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang utama ialah
sikap orang lain. Sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan
tergantung pada dua hal : (1) Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap
alternatif pilihan kosnumen. (2) Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang
lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain semakin besar
kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan pembeliannya.
Tujuan pembelian dipengaruhi juga oleh faktor-faktor keadaan yang tidak
terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti :
pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk
yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang
tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.
5. Perilaku Sesudah Pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan, konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga
akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk
yang akan menarik minat pemasaran.
6. Kepuasan Sesudah Pembelian
Konsumen setelah membeli suatu produk, mungkin mendeteksi adanya suatu
akan bersifat netral dan beberaoa bahkan mungkin melihat cacat itu sebagai sesuatu
yang meningkatkan nilai dari produk. Konsumen akan merasa sangat puas, cukup
puas atau tidak puas atas suatu pembelian. Kepuasan pembelian merupakan fungsi
dari dekatnya antar harapan dan pembeli tentang produk dan kemampuan dan produk
tersebut.
7. Tindakan Sesudah Pembelian
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan
mempengaruhi tingkah laku. Konsumen jika merasa puas, maka akan memperlihatkan
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah CV. SBI
Perseroan ini pertama kali dibentuk oleh Bapak Eddy Siregar yang bertindak
sebagai wakil dari anaknya yang belum dewasa Andy Putra Siregar dan Ibu Sirlak
Misrawaty Harahap pada tanggal 01 oktober 1988. Kedua belah pihak bertempat
tinggal di Desa Pandan, Kecamatan Sibolga. Dan disahkan berdasarkan Akte Notaris
Sundari Siregar, SH nomor 27 pada tanggal 08 oktober 1988 dengan nama CV.
Sibuluan Indah (SBI) yang berkedudukan di Desa Pandan, Kecamatan Sibolga,
dengan memakai cabang-cabang atau perwakilan di tempat-tempat yang diperlukan.
Modal perseroan tidak tentu jumlahnya dan akan dicatat dalam buku
perseroan. Penyetoran modal tersebut dilakukan atas pemufakatan bersama. Di dalam
buku akan tertera bagian masing-masing persero. Ibu Sirlak Misrawaty Harahap tidak
hanya selaku penyetor modal tapi juga menyumbangkan waktu dan kecakapannya
untuk menjalankan perseroan dan menjadi penanggung jawab penuh atas perseroan
selaku Direktur.
Terhitung pada tanggal 19 oktober 1995 sesuai dengan Akte Notaris Nomor
18 Purnama, SH, berdasarkan S.K. Men. Keh R.I. No. : C-196.Ht.D3.D1-th.1994
pada tanggal 28 november 1994, terjadi Pemasukan Dan Pengeluaran Persero serta
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Komanditer CV. Sibuluan Indah.
Berdasarkan Akte Notaris tersebut bahwa Bapak Agus Fitriadi Panggabean
dan Bapak Anasrul Panggabean telah masuk menjadi bagian dari perseroan. Pada hari
itu juga pihak Bapak Eddy Siregar dan Ibu Sirlak Misrawaty Harahap mengundurkan
CV. Sibuluan Indah tersebut diteruskan Bapak Agus Fitriadi Panggabean selaku
direktur dan Bapak Anasrul Panggabean selaku Wakil Direktur.
B. Profil Perusahaan
1. Status
Perusahaan Komanditer (CV)
2. Bisnis / Industri
Angkutan Darat
3. Alamat Perusahaan
Jl. P. Diponegoro No. 62 Sibolga
a. Kantor cabang
1. Sorkam
Jl. Sorkam – Barus
2. Batang Toru
Jl. Sibolga – Padang Sidempuan
3. Medan
Jl. SM. Raja Km. 6,5 No. 37A Marindal Medan
4. Binjai
Jl. Pasar Binjai
5. Siantar
Jl. SM. Raja
6. Padang
Jl. Khatib Sulaiman No. 18 Padang
7. Bukit Tinggi
8. Batu Bara
Jl. Simpang Empat Pasar Miring No. 92
b. Jumlah Kantor Cabang
Jumlah kantor cabang CV. Sibuluan Indah sebanyak 8.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi CV. Sibuluan Indah adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1: Struktur Organisasi CV. SBI (data diolah)
CV. Sibuluan Indah dipimpin oleh Direktur yang berhak mewakili perseroan
di depan dan di luar pengadilan dalam segala hal dan segala tindakan karenanya
berhak menandatangani untuk dan atas nama perseroan, mengikat perseroan pada
pihak lain dan sebaliknya mengikat pihak lain pada perseroan.
Setelahnya adalah wakil Direktur yang bertugas untuk membantu direktur dan
mewakili Perseroan dalam hal Direktur sakit, bepergian atau berhalangan karena
sebab lainnya, hal mana tidak perlu dibuktikan terhadap pihak lain. Direktur
Wakil Direktur
Kepala
Kepala Kepala
Mandor Mandor Mandor
Kepala Cabang bertanggung jawab atas kegiatan operasi disetiap cabang CV.
Sibuluan Indah. Mandor adalah orang yang mengendalikan kegiatan operasi disetiap
kantor cabang CV. Sibuluan Indah. Supir adalah orang menjalankan kegiatan operasi
CV. Sibuluan Indah untuk mengangkut penumpang.
D. Layanan
1. Angkutan antar kota, berfungsi untuk melayani kebutuhan transportasi ke
berbagai tujuan pengguna jasa baik untuk rute Antarkota dalam propinsi
(AKDP) dan antarkota Antarpropinsi (AKAP). Hal ini sesuai dengan SK
Kepala Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara Nomor: 551.21 / 11954 /
R / PHB / 2005.
2. Angkutan wisata, merupakan jenis angkutan untuk mengangkut rombongan
wisatawan baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari manca negara
yang akan mengunjungi objek-objek wisata di wilayah Kota Sibolga. Armada
bus menggunakan AC serta mengutamakan kenyamanan selama perjalanan.
Hal ini sesuai dengan SK Walikota Sibolga Nomor: 503.556 / 13 / UPPTSP /
2008.
3. Truk box paket, yaitu jenis angkutan barang atau paket untuk melayani
pengiriman ke berbagai daerah tujuan trayek. Untuk masa mendatang jenis
angkutan ini akan dikembangkan dengan menambah jumlah armada maupun