• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan-Sibolga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan-Sibolga"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN JASA

TRANSPORTASI CV. SIBULUAN INDAH

RUTE MEDAN-SIBOLGA

SKRIPSI

OLEH

AHMAD SYAFRIL HUTAGALUNG 060502145

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Ahmad Syafril Hutagalung (2010), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan-Sibolga. Ketua Depertemen Manajemen: Prof. DR. Ritha F. Dalimunthe, SE. M.Si. DR. Endang Sulistya Rini, SE, MSi, Dosen Pembimbing. Drs. Chairuddin Nasution, selaku Dosen Penguji I. DR. Khaira A. Fachruddin, SE, MBA, AK, selaku Dosen Penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. Sibuluan Indah rute Medan-Sibolga dan untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. Sibuluan Indah rute Medan-Medan. Fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, kenyamanan angkutan dan keputusan konsumen adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode

accidental sampling adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja

yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel minimal 3 kali dan berumur 17-55 tahun.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS versi 16.0, yaitu model uji F, uji t, dan identifikasi determinan (R2), serta menggambarkan kuesioner secara deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel fasilitas (X1), keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),image (X6) dan Kenyamanan angkutan (X7) secara simultan berpegaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan-Sibolga. Dari hasil penelitan juga diperoleh bahwa tarif (X5) merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Prima Jaya Rute Medan-Tebing Tinggi.

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Innalhamdalillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan rahmat serta kesempatan bagi kita untuk terus menghirup udaraNya

sehingga akhirnya penulis mampu menyelesaikan kuliah yang diakhiri dengan

penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Konsumen Pengguna Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan – Sibolga.” Tak lupa Shalawat beriring salam penulis hibahkan kepada

junjungan Nabi Besar Rasulullah Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan

sahabat beliau, semoga kita terus dapat mengikuti sunnah beliau sesuai dengan

pemahaman para Salafussoleh terdahulu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak keterbatasan,

untuk itu penulis dengan rendah hati akan menerima saran dan kritik yang

membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan berbagai pihak.

Pada kesempatan ini pula dengan setulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MS.i selaku Ketua Departemen

Manajemen Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen

(4)

4. Ibu DR. Endang Sulistya Rini, SE, MSi selaku dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan arahan dan masukan bagi penulis dalam penulisan skripsi

ini.

5. Bapak Drs. Chairuddin Nasution selaku dosen penguji I yang telah banyak

memberi saran dan masukan kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Ibu DR. Khaira A. Fachruddin, SE, MBA, AK selaku dosen penguji II yang

telah banyak memberi saran dan masukan kepada penulis dalam

penyempurnaan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Marhaini, MS, selaku Dosen Wali penulis selama mengikuti

perkuliahan di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

8. Terima kasih yang tak terhingga untuk kedua orang tua tercinta, Ayahanda

Hanafi Hutagalung dan Ibunda Jusrina Tanjung yang selama ini telah banyak

memberikan semua kebutuhan penulis, baik kasih sayang, pendidikan, materi,

doa dan lain-lain yang tidak dapat penulis sebutkan. Serta Irsyad Hanif

Hutagalung dan Abdul Rahim Hutagalung yakni adik-adik tercinta yang telah

banyak memberikan bantuan motivasi kepada penulis. Semoga kelak menjadi

lebih baik lagi dari abang kalian ini dalam menyelesaikan studinya. Hanya

Allah yang mampu membalas segala pemberian mereka. Terima kasih buat

(5)

9. Bapak Agus Fitriadi Panggabean selaku Direktur CV. Sibuluan Indah yang

sudah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di

CV. SBI dan Dahrul Husni Panggabean yang telah meluangkan waktunya

untuk membantu penulis mendapatkan informasi dan data mengenai CV.

Sibuluan Indah.

10.Para dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang

telah bekerja membantu lancarnya proses belajar mengajar.

11.Para sahabat penulis Generasi Dua Al-Muslimin Pandan dan IKAMA

Angkatan X yang senantiasa memberikan motivasi untuk menyelesaikan

skripsi ini.

12.Para sahabat penulis di bangku perkuliahan: Abdi Nugraha Pratama, SE, Aulia

Akbar, SE, Zulmy Al Asyri, SE, Musa Sembiring, SE, Adriansyah Putra

Ramadhan, SE, Tommy Jogi Sinabariba, SE, Fuad Hasan, Andrew Satria

Lubis, Andi Habibi Pratama Lubis, Endar Humala Harahap, Patrick Brevasto

Girsang, Andri Primadana Bangun, Febriyan Cahyadi, Surya Rizky Tarihoran,

Emanuel Yekanas Sembiring, Dany Oktavianus, Meldy Nofri, Muhammad

Arno Muchtar, Deca Rahmansyah. Semua yang kita jalani merupakan

kenangan terindah dan semoga kita menjadi sebuah kisah klasik untuk masa

(6)

13.Teman-teman satu rumah penulis: Khairul Ahmad Simatupang, Amd, Joan

Denata Saragih, Amd, Januar Maradong Panjaitan. Semoga semakin tepat

waktu untuk membayar tagihan kebersihan dan keamanan kompllek, PLN dan

PDAM tiap bulannya.

14.Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Medan, Agustus 2010 Penulis

(7)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang………... 1

B. Perumusan Masalah………... 6

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian………. 7

1. Tujuan penelitian………... 7

2. Manfaat penelitian………. 7

D. Kerangka Konseptual………. 8

E. Hipotesis……… 10

F. Metode Penelitian……….. 10

1. Batasan Operasional………...10

2. Defenisi Operasional Variabel………... 11

3. Pengukuran Variabel……….. 13

4. Lokasi dan Waktu penelitian………. 13

5. Populasi dan Sampel……….. 14

6. Teknik Pengumpulan data………. 15

7. Jenis dan Sumber Data……….. 16

8. Uji Validitas Dan Reliabilitas……… 16

9. Teknik Analisi Data………... 17

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu……….. 23

B. Defenisi dan Karakteristik Jasa………. 24

C. Bauran Pemasaran jasa……….. 26

D. Pengertian dan Peran Transportasi……….28

E. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi………... 32

F. Tahap –Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan……….. 34

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah CV. Sibuluan Indah……….. 38

B. Profil Perusahaan………39

C. Struktur Organisasi……….40

D. Layanan………..41

(8)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas………... 43

1. Uji Validitas………... 43

2. Uji Reliabilitas………... 48

B. Uji Asumsi Klasik………. 50

1. Pengujian Normalitas………. 50

2. Pengujian Heterokedastisitas………. 53

3. Pengujian Multikolinearitas………... 55

C. Analisis Data……….. 56

1. Analisis Deskriptif……… 57

2. Deskriptif Variabel……….59

3. Analisis Regresi Berganda………. 68

a. Uji F (Uji Secara Serempak/ Simultan)………. 69

b. Uji t (Parsial)………. 71

c. Identifikasi Determinan (R2)………. 75

D. Pembahasan………76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………..……….. 79

B. Saran……….………. 80

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR TABEL

Table 1.1 Trayek CV. SBI………... 5

Table 1.2 Jumlah Penumpang CV. SBI Pada Tahun 2009……….. 6

Tabel 1.3 Operasionalisasi Variabel……….12

Tabel 4.1 Uji Validitas………. 45

Tabel 4.2 Uji Validitas………. 46

Tabel 4.3 Validitas Instrumen ………. 48

Tabel 4.4 Reliabilitas………... 49

Tabel 4.5 Reliabilitas Instrumen……….………. 50

Tabel 4.6 Uji Normalitas………..53

Tabel 4.7 Uji Glejser ………... 55

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas……… 56

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………. 58

Tabel 4.10 Karakteristik Responden berdasarkan Profesi Penumpang Bus CV. SBI………... 58

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Fasilitas Angkutan………. 60

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keamanan Angkutan……….. 61

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keramahan Petugas Angkutan………... 62

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Ketepatan waktu Angkutan……… 63

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Tarif Angkutan………... 64

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Image Angkutan………. 65

Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kenyamanan Angkutan……….. 66

Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Konsumen……… 67

Tabel 4.19 Uji Regresi Berganda………. 68

Tabel 4.15 Uji F………... 70

Tabel 4.16 Nilai Tabel F……….. 72

Tabel 4.17 Uji t……… 72

(11)

ABSTRAK

Ahmad Syafril Hutagalung (2010), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan-Sibolga. Ketua Depertemen Manajemen: Prof. DR. Ritha F. Dalimunthe, SE. M.Si. DR. Endang Sulistya Rini, SE, MSi, Dosen Pembimbing. Drs. Chairuddin Nasution, selaku Dosen Penguji I. DR. Khaira A. Fachruddin, SE, MBA, AK, selaku Dosen Penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. Sibuluan Indah rute Medan-Sibolga dan untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. Sibuluan Indah rute Medan-Medan. Fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, kenyamanan angkutan dan keputusan konsumen adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode

accidental sampling adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja

yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel minimal 3 kali dan berumur 17-55 tahun.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS versi 16.0, yaitu model uji F, uji t, dan identifikasi determinan (R2), serta menggambarkan kuesioner secara deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel fasilitas (X1), keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),image (X6) dan Kenyamanan angkutan (X7) secara simultan berpegaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Sibuluan Indah Rute Medan-Sibolga. Dari hasil penelitan juga diperoleh bahwa tarif (X5) merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Prima Jaya Rute Medan-Tebing Tinggi.

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Di era pembangunan yang semakin berkembang, pertumbuhan ekonomi,

industri manufaktur dan jasa di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan yang

sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari

semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan dan keinginan

konsumen sehingga menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi

pada konsumen sebagai tujuan utama. Perusahan harus menawarkan kepada

pelanggan barang atau jasa yang mempunyai nilai lebih tinggi, dengan mutu lebih

baik, harga lebih murah, fasilitas yang memadai dan pelayanan yang lebih baik dari

pada pesaingnya.

Jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja ditawarkan oleh salah satu pihak

ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan

kepemilikan apapun (Kotler, 2000:428). Sektor jasa dewasa ini telah mengalami

peningkatan yang sangat drastis dari segi kuantitas. Konsumsi jasa travel, penginapan,

restoran, hiburan, komunikasi kesehatan, dan keuangan adalah sektor yang banyak

dikonsumsi dan memiliki pengaruh besar atas perkembangan perekonomian. Dalam

industri jasa kualitas pelayanan menjadi isu utama untuk memenangkan persaingan

bisnis karena jasa tidak berwujud dan hanya bisa dirasakan melalui manfaat atau

bentuk pelayanan yang diberikan.

Pembangunan ekonomi disuatu daerah tidak terlepas dari daerah lain

disekelilingnya. Daerah tersebut membutuhkan daerah lain sebagai pendukung

pembangunan di daerahnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui

(13)

manusia akan mampu berjalan lebih lancar, cepat, dan dalam kuantitas yang besar

sehingga pembangunan di daerah akan berjalan dengan mulus. Untuk

menghubungkan setiap daerah salah satu sarana pendukungnya ialah adanya

pengangkutan/transportasi. Pada hakikatnya transportasi merupakan proses

perpindahan barang, manusia, maupun jasa. Dalam proses perpindahan tersebut

terdapat suatu proses dimana seseorang akan melakukan aktivitas ekonomi. Salah satu

contoh yang paling sederhana adalah ketika seorang mahasiswa berangkat menuju

kampus menggunakan sarana transportasi umum berupa bus. Ketika mahasiswa

menumpang bus tersebut telah terjadi aktivitas ekonomi disaat mahasiswa membayar

ongkos kepada kernet. Dalam perjalanan biasanya pedagang asongan akan turut

menumpang bus dengan menawarkan barang daganganya. Ketika itu kembali lagi

terjadi aktivitas ekonomi disaat mahasiswa tersebut membeli barang dagangan

pedagang tersebut. Melalui contoh sederhana tersebut dapat dimaknai bahwa

transportasi merupakan sarana penunjang bagi aktifitas ekonomi.

Dalam hubungan ini, terlihat bahwa unsur-unsur pengangkutan meliputi atas:

(a) ada muatan yang diangkut, (b) ada kendaraan sebagai alat angkutnya, (c) ada

jalanan/jalur yang dilalui, (d) ada terminal asal dan tujuan, serta (e) sumber daya

manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi

tersebut. Perusahaan jasa transportasi adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang

terletak pada suatu tempat tertentu yang menyediakan jasa angkutan penumpang, dan

atau barang dari suatu tempat ketempat lain dengan menggunakan alat angkutan

bermotor maupun tidak bermotor melalaui darat, air maupun udara dengan mendapat

balas jasa. Dapat dikatakan jasa transportasi pada saat ini merupakan suatu sarana

yang sangat dibutuhkan bagi berbagai sendi kehidupan. Orang akan menggunakan

(14)

kesuatu tempat tujuan, demikian pula perusahaan membutuhkan armada transportasi

guna mendistribusikan barangnya dari gudang untuk dapat sampai kepada konsumen

di pasar.

Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses

pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau

lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415).

Pengambilan keputusan konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial,

pribadi, dan psikologis. Salah satu motivasi seseorang yang melalukan pembelian

produk atau jasa adalah untuk mendapatkan kepuasan.

Dalam mengambil keputusan konsumen dihadapkan pada alternatif pilihan.

Menurut Ginting (2005:47) kepuasan konsumen terhadap transportasi ditentukan oleh

fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image dan

kenyamanan angkutan. Pertama adalah fasilitas fisik merupakan salah satu faktor

mengenai baik tidaknya kualitas suatu jasa, fasilitas erat kaitannya dengan

pembentukan persepsi pelanggan. Dengan demikian, bagi perusahaan yang ingin tetap

mempertahankan eksistensinya dan memenangkan persaingan bisnis serta menarik

perhatian pelanggan senantiasa memberikan pelayanan yang berkualitas serta fasilitas

pendukung yang sesuai dengan harga yang telah dibayar oleh pelanggan atau

berusaha untuk memenuhi kebutuhan serta mewujudkan harapan mereka. Kedua

adalah keamanan merupakan hal yang tidak bisa ditawar karena kita semua tentunya

tidak menginginkan musibah menimpa diri kita yang sangat memengaruhi keputusan

seseorang dalam menentukan jenis kendaraan yang dipilih, misalnya bis dengan

kereta api, pesawat dengan kendaraan carteran, dan lain-lain. Ketiga adalah

keramahan petugas merupakan sikap petugas saat berinteraksi dengan pelanggan.

(15)

bus sesuai dengan yang telah diinformasikan kepada pelanggan. Hal ini untuk

menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Sehingga konsumen tidak resah untuk

menunggu terlalu lama dan memperhitungkan waktu kedatangannya diterminal atau

takut ketinggalan bus. Kelima adalah masalah keterjangkauan atau tarif. Seseorang

memilih alat angkut tentunya berdasarkan anggaran di kantong masing-masing. Ada

yang bisa naik kapal terbang atau naik kapal laut, selebihnya dengan bis, kereta api,

kendaraan pribadi, sepeda motor, atau yang lainnya. Keenam adalah image atau citra

perusahaan dimata konsumen selama menggunakan jasa perusahaan tersebut berupa

penilaian secara umum terhadap budaya organisasi. Ketujuh adalah kenyamanan,

dalam suasana di mana pasokan (supply) jauh lebih kecil daripada permintaan

(demand), maka aspek ini tampaknya harus agak ditoleransi oleh para penumpang

angkutan umum, utamanya yang berkantong pas-pasan. Kenyamanan tampaknya

menjadi aspek luxury bagi sebagian besar pengguna transportasi di Indonesia. Dari

mulai mereka yang berjalan kaki, naik kendaraan tidak bermotor, sepeda motor,

hingga kendaraan mewah, tidak akan terlepas dari aspek ketidaknyamanan, tentunya

dengan derajat yang berbeda-beda.

Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara menjadi kota yang banyak

dikunjungi masyarakat daerah untuk berbagai kepentingan. Seperti keperluan

berbelanja, keperluan bisnis, belajar/kuliah, atau sebagai tempat liburan. Sibolga

adalah kota yang sedang berkembang terutama pada sektor pariwisata laut dan aneka

ragam hasil lautnya. Jarak Kota Sibolga dengan Kota Medan ± 356 KM. Setiap

minggu maupun setiap hari, penduduk dari kota Sibolga ada yang melakukan

perjalanan ke kota Medan dengan berbagai alasan tersebut. Melihat perilaku tersebut,

maka muncul pelayanan jasa dibidang transportasi seperti bus, travel dan taxi di Kota

(16)

Sibolga. Armada bus yang dipakai adalah jenis mini bus Mitsubishi L-300 dan L-300

jumbo dengan kapasitas penumpang delapan orang. Saat ini CV. SBI telah memiliki

delapan kantor cabang antara lain Sorkam, Batang Toru, Pematang Siantar, Batu

Bara, Medan, Binjai, Padang dan Bukit Tinggi.

TABEL 1.1 Trayek CV. SBI

Trayek Jumlah Armada

Sibolga – Tarutung - P.Siantar - T.Tinggi - Medan

40 unit

Sibolga - P.Sidempuan - B.Tinggi – Padang

20 unit

Sibolga – Barus – Manduamas 10 unit

Sumber: CV. SBI (diolah)

Pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu dan hari-hari besar seperti idul fitri,

natal, tahun baru dan hari libur semester sekolah, adalah hari-hari yang sering terjadi

lonjakan penumpang.

Tabel 1.2

Jumlah Penumpang di CV. SBI Rute Medan-Sibolga Tahun 2009

No Bulan Jumlah

Sumber: CV. Sibuluan Indah (diolah)

Berdasarkan data Tabel 1.2 di atas, pada tahun 2009 CV. SBI memiliki jumlah

penumpang 7.884 orang. Jumlah penumpang terendah yaitu pada bulan September

(17)

Dari latar belakang di atas membuat penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan

Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi CV. Sibuluan Indah (SBI) Rute Medan-Sibolga”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah faktor fasilitas, keamanan,

keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image dan kenyamanan angkutan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa

transportasi CV. SBI ?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian tidak akan pernah lepas dari suatu tujuan karena dalam

menentukan tujuan merupakan langkah awal yang ditempuh dalam pelaksanaan

penelitian sehingga dapat menyusun suatu penulisan yang terencana dan terarah.

Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah untuk mengetahui dan menganalisis

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa

transportasi menggunakan jasa CV. SBI.

2. Manfaat Penelitian

Selain tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini diharapkan juga bermanfaat,

baik bagi penulis, perusahaan yang bersangkutan, juga bagi peneliti lain. Adapun

(18)

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat

dijadikan sebagai acuan untuk terus meningkatkan pelayanan yang diberikan

agar tercipta kepuasan dan loyalitas konsumen pengguna jasa transportasi

CV. SBI, yang akhirnya berguna bagi tujuan jangka panjang perusahaan.

b. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi

dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama

dimasa yang akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan

teori-teori dan literatur yang penulis peroleh di bangku perkuliahan, dan

mencoba membandingkannya dengan praktek yang ada di lapangan. Dengan

demikian akan menambah pemahaman penulis dalam bidang Manajemen

khususnya dibidang pemasaran dan perilaku konsumen.

D. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek

penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang

secara logis diterangkan, dikembangkan, dan elaborasi dari perumusan masalah yang

telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur

(Kuncoro, 2003 : 44).

Menurut Durianto (2003:109) niat untuk membeli adalah sesuatu yang

(19)

banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Tujuan konsumen

mengkonsumsi barang atau jasa adalah untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan

atas kebutuhan menjadi motif utama melakukan pembelian akan suatu produk atau

jasa. Sebelum memutuskan untuk membeli atau menggunakan suatu produk

konsumen akan melalui proses pengambilan keputusan antara lain pengenalan

masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, perilaku

sesudah pembelian, kepuasan sesudah pembelian, dan tindakan sesudah pembelian.

Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses

pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau

lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415).

Dalam menentukan keputusan konsumen dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan.

Salah satu motivasi seseorang yang melalukan suatu pembelian produk adalah untuk

mendapatkan kepuasan. Menurut Ginting (2005:47) kepuasan terhadap transportasi

ditentukan oleh : fasilitas, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image dan

kenyamanan angkutan.

Dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti, yaitu

fasilitas (X1), keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif

(X5), image (X6),dan kenyamanan (X7) angkutan dan keputusan konsumen

(20)

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Sumber : Ginting, 2005. (diolah)

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya

melalui riset. Dikatakan jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya

merupakan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan

masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui

analisis data. (Suliyanto, 2006:53).

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, hipotesis

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : Faktor fasilitas, keamanan, keramahan

petugas, ketepatan waktu, tarif, image dan kenyamanan angkutan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. SBI.

Variabel Kenyamanan Angkutan (X7)

Variabel Fasilitas Angkutan (X1)

Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa CV. SBI

(Y) Variabel Keamanan Angkutan (X2)

Variabel Tarif Angkutan (X5)

Variabel Image Angkutan (X6)

Variabel Keramahan Petugas Angkutan (X3)

(21)

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel independen (X) terdiri dari fasilitas (X1), keamanan (X2),

keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),image (X6) dan

Kenyamanan (X7)

b. Variabel dependen (Y) yakni keputusan penumpang menggunakan jasa

transportasi CV. SBI.

c. Responden penelitian adalah pengguna (penumpang) jasa transportasi CV.

SBI yang menggunakan jasa transportasi dengan frekuensi minimal 3 (tiga)

kali.

2. Defenisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yang terdiri dari :

a. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat baik

secara positif atau negatif. Adapun yang menjadi variabel bebas pada

penelitian ini adalah :

1. Variabel fasilitas angkutan (X1) adalah sarana penunjang yang ada di

loket dan di bus yang disediakan untuk pelanggan.

2. Variabel keamanan angkutan (X2) adalah kelayakan terhadap

keselamatan yang diberikan kepada pelanggan.

3. Variabel keramahan petugas angkutan (X3) adalah sikap petugas yang

(22)

4. Variabel ketepatan waktu angkutan (X4) adalah ketepatan waktu

berangkat sampai tiba ditujuan sesuai dengan kebutuhan waktu

pelanggan.

5. Variabel tarif angkutan (X5) adalah biaya yang dikenakan kepada

pelanggan untuk mendapatkan pelayanan CV. SBI.

6. Variabel image angkutan (X6) adalah kesan yang diberikan oleh CV. SBI

yang pada akhirnya membentuk sikap atau penilaian terhadap

perusahaan.

7. Variabel kenyamanan angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap

kenyamanan yang diberikan oleh CV. SBI.

b. Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel bebas.

Adapun yang menjadi variabel terikat adalah keputusan konsumen pengguna

jasa transportasi CV. SBI (Y), yang secara konkrit terwujud dalam jumlah

penumpang. Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making)

adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk

mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu

(23)

TABEL 1.3 Operasionalisasi variabel

Sumber: Ginting (2005:49) diolah

3. Pengukuran Variabel

Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu variabel fasilitas, keamanan,

keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, dan kenyamanan angkutan dan

keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi CV. SBI dengan

menggunakan Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

Variabel Definisi Indikator Skala Ukur

Variabel Fasilitas Angkutan (X1)

Sarana penunjang yang ada di loket dan di bus yang disediakan untuk pelanggan.

a. Tempat tunggu b. Bangku tunggu

c. Pelayanan antar jemput sampai tujuan

Skala Likert

Variabel Keamanan Angkutan (X2)

Kelayakan terhadap keselamatan yang diberikan pada pelanggan.

a. Pengaman pintu b. Kondisi jendela c. Kondisi kendaraan d. Kehilangan

e. Jaminan jika kehilangan selama dalam perjalanan

Skala Likert

Variabel Keramahan Petugas Angkutan (X3)

Sikap petugas yang ramah terhadap para pelanggan.

a. Sikap petugas yang bersahabat

b. Sikap petugas yang komunikatif

c. Daya tanggap petugas

Skala Likert

Variabel ketepatan waktu angkutan (X4)

Ketepatan waktu berangkat sampai tiba ditujuan sesuai dengan kebutuhan waktu pelanggan.

Biaya yang dikenakan kepada pelanggan untuk mendapatkan pelayanan CV. SBI.

a. Tarif yang terjangkau b. Tariff yang sesuai dengan

jarak tempuh

c. Tarif lebih murah dibandingkan angkutan lain

Skala Likert

Variabel Image Angkutan (X6)

Kesan yang diberikan oleh CV. SBI yang pada akhirnya membentuk sikap atau penialian terhadap perusahaan

a. Ramah terhadap pelanggan b. Jarang terjadi kehilangan c. Aman untuk ditumpangi d. Kesan yang baik terhadap

CV. SBI

Skala Likert

Variabel Kenyamanan Angkutan (X7)

Persepsi pelanggan terhadap kenyamanan angkutan

a. Kondisi tempat duduk yang ada di dalam bus

b. Kebersihan bus c. Bebas rokok

d. Supir yang tidak ugal-ugalan mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya

a. Keputusan yang tepat dalam memilih jasa CV. SBI

b. Bus CV. SBI lebih baik dari Bus lainnya

c. Selalu menggunakan Bus CV. SBI

(24)

melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap

jawaban akan diberikan skor. (Sugiyono, 2006:86). Pembagiannya adalah :

Sangat baik : diberi skor 5

Baik : diberi skor 4

Kurang baik : diberi skor 3

Tidak baik : diberi skor 2

Sangat tidak baik : diberi skor 1

Pada penelitian ini responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah

kategori jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor

tertentu (5,4,3,2,1). Setiap responden dijumlahkan dan jumah ini merupakan total

skor. Total inilah yang ditafsirkan sebagai posisi responden dalam Skala Likert.

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di loket CV. SBI Medan Jl. S.M. Raja Medan

(Simpang Marendal). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2010.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2006:72) adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakterisktik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannnya. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh pengguna jasa transportasi CV. SBI. Jumlah populasi dalam

penelitian ini sebanyak 7.884 penumpang CV. SBI pada tahun 2009 dan

(25)

b. Sampel

Pengertian sampel menturut Sugiyono (2006:73) adalah bagian dari

jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel

menggunakan metode nonprobability sampling, adalah teknik pengambilan

sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2006:78), metode yang

digunakan adalah accidental sampling adalah penentuan sampel berdasarkan

kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti

dapat digunakan sebagai sampel. Dengan kriteria bahwa penumpang yang

dijadikan sampel penelitian adalah penumpang yang pernah menggunakan

jasa CV. SBI minimal 3 kali dan berumur 18-50 tahun. Tujuan penetapan

kriteria ini adalah mempertimbangkan mereka pernah merasakan pengalaman

menggunakan bus CV.SBI dan usia yang layak untuk mengevaluasi kualitas

pelayanan mini bus CV. SBI.

Dalam menentukan jumlah sampel, digunakan rumus slovin (Umar, 2000:146)

sebagai berikut:

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = ukuran populasi

e = tingkat kesalahan (10%)

(26)

Maka jumlah responden yang akan diambil dalam penelitian ini adalah

87 responden.

6. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Melakukan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti, yaitu bus CV.

SBI dan loket terutama yang berkaitan dengan fasilitasnya.

b. Daftar pertanyaan / kuesioner

Yakni pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar

pertanyaan pada responden yang terpilih, yakni kepada konsumen pengguna

jasa (sampel) yang terpilih.

c. Studi dokumentasi

Mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah, dan

internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.

7. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yakni :

a. Data primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada

lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar

pertanyaan / kuesioner yang berisi tentang variabel yang diteliti. Variabel

yang diteliti dalam penelitian ini adalah fasilitas, keamanan, keramahan

petugas, ketepatan waktu, tarif, image, kenyamanan dan keputusan

(27)

b. Data sekunder

Yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari

berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, informasi dari perusahaan

ataupun internet untuk mendukung penelitian ini. Adapun data sekunder

dalam penelitian ini adalah data trayek SBI, jumlah armada SBI dan

teori-teori yang berhubungan dengan variabel yang diteliti yang diperoleh dari

buku-buku.

8. Uji Validitas Dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2006:115), instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Untuk menguji

validitas digunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara

mengkorelasikan antara skor butir pernyataan dengan skor totalnya. Bila

nilai korelasinya positif dan r > 0,361 maka butir pertanyaan tersebut

dinyatakan valid. Dalam uji validitas pengambilan keputusan adalah:

a) Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid

b) Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid

Jika telah memenuhi syarat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

instrumen tersebut telah memiliki validitas konstruk yang baik. Sementara

butir-butir pertanyaan yang tidak valid akan gugur dan dikeluarkan.

Setelah semua butir pernyataan dinyatakan valid maka instrumen tersebut

(28)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang diinginkan

(kuesioner) menunjukan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika x memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0,60 atau nilai Cronbach Alpha > 0,80. Jika instrumen

pertanyaan < 0,60 atau < 0,08 maka instrumen pertanyaan tersebut tidak

baik.

9. Teknik Analisi Data

a. Metode analisis deskriptif

Yaitu salah satu metode analisis dengan cara data yang disusun

dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang

masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data

diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah

responden penelitian.

b. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias

dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa

kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi

sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov

smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai

Asymp.Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel

(29)

2. Pengujian Heteroskedasitas

Pengujian heteroskedasitas untuk melihat apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varience dan residual suatu pengamatan

kepengamatan lain. Jika varience dan residual dari suatu pengamatan

kepengamatan lainya tetap maka disebut homoskedasitas dan jika

varience berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik

adalah homoskedasitas. Pengujian heteroskedasitas dilakukan dengan

menggunakan uji Glejser, dengan asumsi bahwa jika variabel

independen secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka

ada indikasi terjadi heteroskedasitas, dan sebaliknya.

3. Pengujian Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas untuk melihat apakah pada model regresi

ditemukan kolerasi antara variabel bebas. Jika terjadi kolerasi maka

dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Cara mendeteksinya

adalah dengan melihat nilai Varience Inflasion Factor (VIF). Jika VIF

lebih besar dari 5 maka variabel tersebut memiliki persoalan

multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

c. Metode Analisi Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengadakan prediksi nilai dari

variabel terikat yaitu keputusan konsumen CV. SBI (Y) dengan ikut

memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yang terdiri dari fasilitas (X1),

keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan waktu (X4), tarif (X5),

image (X6) dan kenyamanan angkutan (X7) sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatif faktor-faktor tersebut terhadap keputusan

(30)

berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software

SPSS (Statistic Product and Service Solution) 16.0 for Windows.

Adapun model persamaan yang digunakan adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e

Dimana :

Y = keputusan pengguna (penumpang) kereta api Ekonomi Plus

a = konstanta

b1 – b6 = koefisien regresi

X1 = skor dimensi fasilitas angkutan

X2 = skor dimensi keamanan angkutan

X3 = skor dimensi keramahan petugas angkutan

X4 = skor dimensi ketepatan waktu angkutan

X5 = skor dimensi tarif angkutan

X6 = skor dimensi image angkutan

X7 = skor dimensi kenyamanan angkutan

e = standard error

Suatu perhitungan satatistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai

uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak).

Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam

daerah dimana H0 diterima. Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian ini

adalah :

1. Pengujian Godness of Fit ( R2)

Koefisien Godness of Fit atau determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.

Semakin besar koefisien determinasi (R2) menunjukkan semakin baik

(31)

yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas

yang diteliti terhadap variabel terikat.

Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat

dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat (Y)

semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk

menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel

terikat.

2. Uji secara serempak / simultan (Uji F) atau ANOVA

Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas (X) yang dimasukkan

dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

terikat (Y).

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = b7 = 0, artinya secara bersama-sama

tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas

(X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) yaitu berupa variabel fasilitas, keamanan,

keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif, image, dan kenyamanan

angkutan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi

CV. SBI (Y).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ b7 ≠ 0, artinya secara bersama-sama

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2,

X3, X4, X5, X6, X7) yaitu berupa variabel fasilitas, keamanan, keramahan

petugas, ketepatan waktu, tarif, image, dan kenyamanan angkutan terhadap

keputusan konsumen menggunakan transportasi CV. SBI yaitu variabel

terikat (Y). Satu saja varibel tidak sama dengan nol model sudah bisa

dipakai.

Nilai F hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan software

(32)

dengan F tabel dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan

(df) = (n – k), (k – 1).

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika F hitung < F tabelpada α = 5 % Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5 % 3. Uji Secara Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas

secara parsial terhadap variabel terikat.

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) yaitu berupa

variabel fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif,

image dan kenyamanan angkutan, terhadap keputusan konsuumen

menggunakan jasa transportasi CV. SBI, yaitu variabel terikat (Y).

Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) yaitu berupa

variabel fasilitas, keamanan, keramahan petugas, ketepatan waktu, tarif,

image, dan kenyamanan angkutan terhadap keputusan konsumen

menggunakan jasa transportasi CV. SBI yaitu variabel terikat (Y).

Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan software

SPSS 16 for Windows. Selanjutnya nilai t hitung akan dibandingkan

dengan t tabel dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan

(df) = (n – k), (k – 1).

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 %

(33)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Ginting (2005) berjudul “Pemasaran Pariwisata” yang

bertujuan untuk merancang instrumen penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan

wisatawan terhadap unsur akomodasi, transportasi, destinasi dan prasarana wisata di

Sumatera Utara serta untuk mengetahui atribut apa yang paling signifikan terhadap

keempat unsur tersebut. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah

Analisis Deskriiptif, Analisis Faktor, Analisis Korelasi Bivariat, Analisis Regresi

Linier Berganda yang diolah dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian tentang

transportasi menunjukkan bahwa variabel keamanan angkutan, ketepatan waktu

angkutan, dan image angkutan dirasakan mengecewakan bagi para pengguna jasa

transportasi. Sedangkan variabel fasilitas angkutan, keramahan petugas angkutan, dan

variabel tarif angkutan dianggap memuaskan dan menjadi keputusan untuk

menggunakan jasa tersebut.

Hasil Penelitian Habibie (2007) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Keputusan Konsumen Pengguna Jasa Transportasi CV. Prima Jaya

Rute Medan-Tebing Tinggi”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pengguna jasa transportasi

menggunakan jasa transportasi CV. Prima Jaya dan untuk mengetahui variabel mana

yang paling dominan mempengaruhi keputusan pengguna jasa transportasi CV. Prima

Jaya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah Analisis Deskriiptif,

Analisis Faktor, Analisis Korelasi Bivariat, Analisis Regresi Linier Berganda yang

(34)

bahwa variabel fasilitas (X1), keamanan (X2), keramahan petugas (X3), ketepatan

waktu (X4), tarif (X5),image (X6) dan Kenyamanan angkutan (X7) secara simultan

berpegaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen pengguna jasa

transportasi CV. Prima Jaya Rute Medan-Tebing Tinggi. Dari hasil penelitan juga

diperleh bahwa fasilitas (X1) merupakan variabel yang paling dominan

mempengaruhi keputusan konsumen pengguna jasa transportasi CV. Prima Jaya Rute

Medan-Tebing Tinggi.

B. Defenisi dan Karakteristik Jasa

Menurut Kotler (2000:428) jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang

ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan

menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa dan bisa juga tidak

terikat pada suatu produk.

Berdasarkan pengertian jasa di atas, Tjiptono (2004:18) mengutarakan ada

lima karakteristik utama jasa bagi pembeli pertamanya.

1. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa bebeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau

benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses,

kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat,

dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bagi para

pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi karena

terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi

pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas apa dan

bagaimana yang akan diteriman konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum

(35)

2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)

Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa

umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi

pada waktu dan tempat yang sama.

3. Variability / Heterogeneity (berubah-ubah)

Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya

banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan

dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur

manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa

diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.

4. Perishability (tidak tahan lama)

Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong,

kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak

dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.

5. Lack of Ownership

Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada

pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan

manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau

menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya

memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya

(36)

C. Bauran Pemasaran Jasa

1. Products, merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukkan

untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan

pelanggan. Dalam konteks ini produk bisa dalam bentuk apa saja (baik yang

berwujud maupun yang tidak berwujud) yang dapat ditawarkan kepada

pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.

2. Pricing, keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan

taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat

diskriminasi harga dengan berbagai kelompok pelanggan.

3. Promotion, bauran promosi tradisional terdiri dari berbagai metode uintuk

mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual.

Metode tersebut diantaranya adalah periklanan, promosi penjualan, direct

selling dan personal selling.

4. Place, keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi

para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik,

seperti dimana sebuah restauran harus didirikan.

5. People, bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran

pemasaran. Dalam produksi manufaktur, konsumen tidak terlalu memusingkan

apakah karyawan produksi berpakaian acak-acakan, berbicara kasar di tempat

kerja, atau terlambat ke tempat kerjanya. Yang penting bagi pembeli adalah

kualitas barang yang dibelinya. Dilain pihak pada produksi jasa, setiap orang

merupakan ”part time marketer” yang tindakan dan perilakunya akan

berpengaruh terhadap out put yang diterima oleh pelanggan.

6. Physical Evidence, karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan

(37)

menyebabkan resiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan

pembelian semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam

bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat resiko tersebut dengan

jalan menawarkan bukti fisik dari kakateristik jasa. Bukti fisik ini bisa dalam

berbagai bentuk, misalnya brosur paket liburan yang aktraktif dan muat foto

lokasi liburan dan tempat menginap.

7. Process, merupakan faktor penting bagi konsumen high-contack-services,

yang sering juga berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan. Pelanggan

restoran misalnya, sangat terpengaruh dengan cara staff melayani mereka dan

lamanya menunggu selama proses produksi.

8. Costumer Service. Makna layanan pelanggan berbeda antar organisasi. Dalam

sektor jasa, layanan pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang

dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab atas unsur

bauran pemasaran ini tidak bisa diisolasi hanya pada departemen layanan

pelanggan, tetapi menjadi perhatian dan tanggung jawab semua personel

produksi.

D. Pengertian dan Peran Transportasi

Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat

asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, dari

mana kegiatan angkutan dimulai, ke tempat tujuan, ke mana kegiatan pengangkutan

diakhiri. (Nasution, 2004:15).

Dalam hubungan ini terlihat bahwa unsur-unsur pengangkutan meliputi atas :

(a) ada muatan yang diangkut, (b) tersedia kendaraan sebagai alat angkutnya, (c) ada

(38)

manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi

tersebut.

Ada beberapa peran dari transportasi yang mencakup beberapa aspek,

diantaranya :

1. Aspek sosial dan budaya

Adanya transportasi di antara bangsa atau suku bangsa yang berbeda

kebudayaan akan saling mengenal dan menghormati masing-masing budaya yang

berbeda. Dampak sosial lain dari transportasi adalah peningkatan pemahanan dan

intelegensi masyarakat. Dengan kemajuan teknologi transportasi yang makin pesat

bisa disaksikan bahwa jarak antarpulau menjadi makin dekat dalam ukuran waktu,

dan lebih mudah mencapainya.

2. Aspek politik dan pertahanan

Di negara maju maupun berkembang transportasi memiliki dua keuntungan

(advantages) politis, yaitu sebagai berikut :

a. Transportasi dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional. Di

Eropa, suatu sistem perkeretaapian dan angkutan darat yang direncanakan

dengan baik dan merupakan salah satu program masyarakat ekonomi Eropa

untuk pengintegrasian ekonomi negara anggotanya. Di Cina, di masa lampau

sebelum perang dunia II jelas bahwa sistem pengangkutan yang sangat tidak

efisien telah menimbulkan kekacauan politis dan perpecahan.

b. Transportasi merupakan alat mobilitas unsur pertahanan dan keamanan yang

harus selalu tersedia, bukan saja untuk keperluan rutin angkutan unsur-unsur

pertahanan dan keamanan. Mobilitas yang tinggi dari aparat kemanaan dan

masyarakat, melalui lancarnya transportasi akan memberi rasa aman,

(39)

3. Aspek hukum

Alat angkutan memerlukan ketentuan hukum dalam hal pengoperasian dan

pemilikan hak, kewajiban, dan tanggung jawab serta perasuransian apabila terjadi

kecelakaan lalu lintas, juga terhadap penerbangan luar negeri yang melewati batas

wilayah suatu negara, diatur di dalam perjanjian antarnegara (bilateral air

agreement).

4. Aspek teknik

Yakni hal yang berkaitan dengan pembangunan dan pengoperasian

transportasi menyangkut aspek teknis yang harus menjamin keselamatan dan

keamanan dalam penyelenggaraan angkutan.

5. Aspek ekonomi

Pada aspek ekomomi, transportasi dapat ditinjau dari sudut ekonomi makro

dan ekonomi mikro. Dari sudut ekonomi makro transportasi merupakan salah satu

prasarana yang menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Sedangkan dari sudut

ekonomi mikro transportasi dapat dilihat dari kepentingan dua pihak, yaitu :

a. Pada pihak perusahaan pengangkutan (operator)

Transportasi merupakan usaha memproduksi jasa angkutan yang dijual

kepada pemakai dengan memperoleh keuntungan.

b. Pada pihak pemakai jasa angkutan (user)

Transportasi sebagai salah satu mata rantai dari arus bahan baku untuk

produksi dan arus distribusi barang jadi yang disalurkan ke pasar serta

kebutuhan pertukaran barang di pasar. Supaya kedua arus ini lancar, jasa

angkutan harus cukup tersedia dan biayanya sebanding dengan seluruh biaya

(40)

Peranan transportasti tidak hanya untuk melancarkan arus barang dan

mobilitas manusia. Transportasi juga membantu tercapainya pengalokasian

sumber-sumber ekonomi secara optimal.

Menurut Ginting (2005:38) kepuasan terhadap transportasi dapat ditentukan

oleh atribut yaitu:

1. Fasilitas Angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap penampilan fasilitas

yang dimiliki CV. SBI.

2. Keamanan Angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap seberapa baik

keamanan yang diberikan kepada pelanggan.

3. Keramahan Petugas adalah persepsi pelanggan terhadap sikap petugas yang

ramah terhadap pelanggan.

4. Tarif Angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap tarif yang diberlakukan.

5. Ketepatan Waktu Angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap ketepatan

waktu berangkat dan waktu tiba ditujuan sesuai kebutuhan pelanggan.

6. Image Angkutan adalah kesan yang diberikan CV. SBI yang pada akhirnya

membentuk sikap atau penilaian terhadap perusahaan.

7. Kenyamanan Angkutan adalah persepsi pelanggan terhadap kenyamanan

angkutan.

Pertama adalah fasilitas fisik merupakan salah satu faktor mengenai baik

tidaknya kualitas suatu jasa, fasilitas erat kaitannya dengan pembentukan persepsi

pelanggan. Dengan demikian, bagi perusahaan yang ingin tetap mempertahankan

eksistensinya dan memenangkan persaingan bisnis serta menarik perhatian pelanggan

senantiasa memberikan pelayanan yang berkualitas serta fasilitas pendukung yang

sesuai dengan harga yang telah dibayar oleh pelanggan atau berusaha untuk

(41)

merupakan hal yang tidak bisa ditawar karena kita semua tentunya tidak

menginginkan musibah menimpa diri kita yang sangat memengaruhi keputusan

seseorang dalam menentukan jenis kendaraan yang dipilih, misalnya bis dengan

kereta api, pesawat dengan kendaraan carteran, dan lain-lain. Ketiga adalah

keramahan petugas merupakan sikap petugas saat berinteraksi dengan pelanggan.

Keempat adalah ketepatan waktu merupakan waktu keberangkatan dan kedataangan

bus sesuai dengan yang telah diinformasikan kepada pelanggan. Hal ini untuk

menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Sehingga konsumen tidak resah untuk

menunggu terlalu lama dan memperhitungkan waktu kedatangannya diterminal atau

takut ketinggalan bus. Kelima adalah masalah keterjangkauan atau tarif. Seseorang

memilih alat angkut tentunya berdasarkan anggaran di kantong masing-masing. Ada

yang bisa naik kapal terbang atau naik kapal laut, selebihnya dengan bis, kereta api,

kendaraan pribadi, sepeda motor, atau yang lainnya. Keenam adalah image atau citra

perusahaan dimata konsumen selama menggunakan jasa perusahaan tersebut berupa

penilaian secara umum terhadap budaya organisasi. Ketujuh adalah kenyamanan,

dalam suasana di mana pasokan (supply) jauh lebih kecil daripada permintaan

(demand), maka aspek ini tampaknya harus agak ditoleransi oleh para penumpang

angkutan umum, utamanya yang berkantong pas-pasan. Kenyamanan tampaknya

menjadi aspek luxury bagi sebagian besar pengguna transportasi di Indonesia. Dari

mulai mereka yang berjalan kaki, naik kendaraan tidak bermotor, sepeda motor,

hingga kendaraan mewah, tidak akan terlepas dari aspek ketidaknyamanan, tentunya

(42)

E. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsumen

Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses

pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau

lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

Ada empat faktor yang mempengaruhi konsumen (Setiadi 2003:3), yaitu :

1. Faktor Kebudayaan

Budaya masyarakat tertentu dapat membentuk perilaku konsumen. Dalam faktor

kebudayaan, ada komponen budaya itu sendiri, yaitu sub-budaya, dan kelas sosial.

Komponen sub-budaya dalam konteks masyarakat Indonesia, bisa kita anggap

suku-suku tertentu yang memiliki budaya sendiri. Sementara itu, Kotler

merumuskan kelas sosial sebagai pengelompokan masyarakat yang mempunyai

minat, nilai-nilai serta perilaku yang serupa, dan dikelompokkan secara

berjenjang.

2. Faktor Sosial

Individu adalah makhluk sosial. Individu pada dasarnya mendapatkan pengaruh

dari orang-orang di sekitarnya saat membeli barang. Ada tiga aspek dalam faktor

sosial yaitu kelompok rujukan, keluarga, serta peran dan status.

3. Faktor Pribadi

a. Usia dan Siklus Hidup

Individu mengalami beberapa tahapan dalam siklus hidupnya. Berbagai tahapan

dalam pribadi seseorang ini membutuhkan produk dan jasa yang berbeda-beda.

b. Pekerjaan

Setiap orang memiliki cita-cita tertentu tentang pekerjaannya. Namun banyak

(43)

cita-citanya atau tidak, namun yang jelas ia memerlukan barang-barang yang sesuai

dengan pekerjaannya.

c. Gaya Hidup

Pemasar bisa menganalisis gaya hidup seseorang dari bagaimana orang itu

beraktivitas maupun dari opini mereka.

d. Pribadi dan Konsep Diri

Kepribadian merupakan karakter-karakter khusus yang ada pada individu, dan

biasanya tidak mudah untuk berubah. Konsep diri adalah bagaimana seseorang

beropini terhadap dirinya.

4. Faktor Psikologis

Aspek ini mempunyai peran yang sangat signifikan pada perilaku konsumen. Dari

sekian banyak bidang dalam psikologi, kepercayaan dan sikap, motivasi, persepsi,

dan pembelajaran (learning) merupakan empat hal utama yang perlu dipelajari.

F. Tahap –Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan

Secara teoritis, setiap kali seseorang membeli suatu barang atau jasa, ia

berharap bahwa barang atau jasa tersebut akan mampu memberikan kegunaan

maksimum. Dengan kata lain, setiap konsumen adalah rational economic man yang

memiliki alasan rasional dan membuat pilihan rasional dalam setiap pembelian

produk dan jasa (Tjiptono, 2005:379).

Menurut Setiadi (2003:16) proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan

kejadian yang secara rinci diuraikan sebagai berikut :

1. Pengenalan Masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan.

(44)

kondisi yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal

dalam kasus pertama dan kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar, dahaga atau

seks meningkat hingga tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan, suatu

kebutuhan dapat juga timbul karena disebabkan rangsangan eksternal seseorang yang

melewati sebuah toko roti dan melihat roti yang baru selesai dibakar dapat

merangsang rasa laparnya.

2. Pencarian Informasi

Konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari

informasi lebih banyak. Dapat dibedakan dua tingkat yaitu keadaan tingkat pencarian

informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Pencarian

informasi secara aktif dimana ia mencari bahan-bahan bacaan, menelepon

teman-temannya, dan melakukan kegiatan-kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain.

Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan

konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan

masalah yang ekstensif.

Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat

kelompok, yaitu :

 Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan

 Sumber komersil : iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan dan

pameran

 Sumber umum : media massa, organisasi konsumen

 Sumber pengalaman : pernah menangani, menguji, menggunakan produk

3. Evaluasi Alternatif

Setelah memiliki informasi yang cukup lengkap, biasanya konsumen

(45)

menggunakan kalkulasi yang ketat dan berfikir tentang barang yang akan dibeli,

namun adakalanya konsumen hanya mengandalkan intuisi saja dan bersikap impulsif.

4. Keputusan Membeli

Konsumen pada tahap evaluasi membentuk preferensi terhadap merek-merek

yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan

membeli untuk merek paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor dapat

mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang utama ialah

sikap orang lain. Sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan

tergantung pada dua hal : (1) Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap

alternatif pilihan kosnumen. (2) Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang

lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain semakin besar

kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan pembeliannya.

Tujuan pembelian dipengaruhi juga oleh faktor-faktor keadaan yang tidak

terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti :

pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk

yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang

tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.

5. Perilaku Sesudah Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan, konsumen akan

mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga

akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk

yang akan menarik minat pemasaran.

6. Kepuasan Sesudah Pembelian

Konsumen setelah membeli suatu produk, mungkin mendeteksi adanya suatu

(46)

akan bersifat netral dan beberaoa bahkan mungkin melihat cacat itu sebagai sesuatu

yang meningkatkan nilai dari produk. Konsumen akan merasa sangat puas, cukup

puas atau tidak puas atas suatu pembelian. Kepuasan pembelian merupakan fungsi

dari dekatnya antar harapan dan pembeli tentang produk dan kemampuan dan produk

tersebut.

7. Tindakan Sesudah Pembelian

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan

mempengaruhi tingkah laku. Konsumen jika merasa puas, maka akan memperlihatkan

(47)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah CV. SBI

Perseroan ini pertama kali dibentuk oleh Bapak Eddy Siregar yang bertindak

sebagai wakil dari anaknya yang belum dewasa Andy Putra Siregar dan Ibu Sirlak

Misrawaty Harahap pada tanggal 01 oktober 1988. Kedua belah pihak bertempat

tinggal di Desa Pandan, Kecamatan Sibolga. Dan disahkan berdasarkan Akte Notaris

Sundari Siregar, SH nomor 27 pada tanggal 08 oktober 1988 dengan nama CV.

Sibuluan Indah (SBI) yang berkedudukan di Desa Pandan, Kecamatan Sibolga,

dengan memakai cabang-cabang atau perwakilan di tempat-tempat yang diperlukan.

Modal perseroan tidak tentu jumlahnya dan akan dicatat dalam buku

perseroan. Penyetoran modal tersebut dilakukan atas pemufakatan bersama. Di dalam

buku akan tertera bagian masing-masing persero. Ibu Sirlak Misrawaty Harahap tidak

hanya selaku penyetor modal tapi juga menyumbangkan waktu dan kecakapannya

untuk menjalankan perseroan dan menjadi penanggung jawab penuh atas perseroan

selaku Direktur.

Terhitung pada tanggal 19 oktober 1995 sesuai dengan Akte Notaris Nomor

18 Purnama, SH, berdasarkan S.K. Men. Keh R.I. No. : C-196.Ht.D3.D1-th.1994

pada tanggal 28 november 1994, terjadi Pemasukan Dan Pengeluaran Persero serta

Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Komanditer CV. Sibuluan Indah.

Berdasarkan Akte Notaris tersebut bahwa Bapak Agus Fitriadi Panggabean

dan Bapak Anasrul Panggabean telah masuk menjadi bagian dari perseroan. Pada hari

itu juga pihak Bapak Eddy Siregar dan Ibu Sirlak Misrawaty Harahap mengundurkan

(48)

CV. Sibuluan Indah tersebut diteruskan Bapak Agus Fitriadi Panggabean selaku

direktur dan Bapak Anasrul Panggabean selaku Wakil Direktur.

B. Profil Perusahaan

1. Status

Perusahaan Komanditer (CV)

2. Bisnis / Industri

Angkutan Darat

3. Alamat Perusahaan

Jl. P. Diponegoro No. 62 Sibolga

a. Kantor cabang

1. Sorkam

Jl. Sorkam – Barus

2. Batang Toru

Jl. Sibolga – Padang Sidempuan

3. Medan

Jl. SM. Raja Km. 6,5 No. 37A Marindal Medan

4. Binjai

Jl. Pasar Binjai

5. Siantar

Jl. SM. Raja

6. Padang

Jl. Khatib Sulaiman No. 18 Padang

7. Bukit Tinggi

(49)

8. Batu Bara

Jl. Simpang Empat Pasar Miring No. 92

b. Jumlah Kantor Cabang

Jumlah kantor cabang CV. Sibuluan Indah sebanyak 8.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi CV. Sibuluan Indah adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1: Struktur Organisasi CV. SBI (data diolah)

CV. Sibuluan Indah dipimpin oleh Direktur yang berhak mewakili perseroan

di depan dan di luar pengadilan dalam segala hal dan segala tindakan karenanya

berhak menandatangani untuk dan atas nama perseroan, mengikat perseroan pada

pihak lain dan sebaliknya mengikat pihak lain pada perseroan.

Setelahnya adalah wakil Direktur yang bertugas untuk membantu direktur dan

mewakili Perseroan dalam hal Direktur sakit, bepergian atau berhalangan karena

sebab lainnya, hal mana tidak perlu dibuktikan terhadap pihak lain. Direktur

Wakil Direktur

Kepala

Kepala Kepala

Mandor Mandor Mandor

(50)

Kepala Cabang bertanggung jawab atas kegiatan operasi disetiap cabang CV.

Sibuluan Indah. Mandor adalah orang yang mengendalikan kegiatan operasi disetiap

kantor cabang CV. Sibuluan Indah. Supir adalah orang menjalankan kegiatan operasi

CV. Sibuluan Indah untuk mengangkut penumpang.

D. Layanan

1. Angkutan antar kota, berfungsi untuk melayani kebutuhan transportasi ke

berbagai tujuan pengguna jasa baik untuk rute Antarkota dalam propinsi

(AKDP) dan antarkota Antarpropinsi (AKAP). Hal ini sesuai dengan SK

Kepala Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara Nomor: 551.21 / 11954 /

R / PHB / 2005.

2. Angkutan wisata, merupakan jenis angkutan untuk mengangkut rombongan

wisatawan baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari manca negara

yang akan mengunjungi objek-objek wisata di wilayah Kota Sibolga. Armada

bus menggunakan AC serta mengutamakan kenyamanan selama perjalanan.

Hal ini sesuai dengan SK Walikota Sibolga Nomor: 503.556 / 13 / UPPTSP /

2008.

3. Truk box paket, yaitu jenis angkutan barang atau paket untuk melayani

pengiriman ke berbagai daerah tujuan trayek. Untuk masa mendatang jenis

angkutan ini akan dikembangkan dengan menambah jumlah armada maupun

Gambar

TABEL 1.1 Trayek CV. SBI
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
TABEL 1.3 Operasionalisasi variabel
Gambar 3.1: Struktur Organisasi CV. SBI (data diolah)
+7

Referensi

Dokumen terkait

yang telah memberikan masukan, motivasi dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.. • Bapak Hari Murti selaku Manager

(2) Bahwa penetapan kembali Rincian Alokasi Dana Desa Perubahan Kabupaten Murung Raya Tahun Anggaran 2017 bersumber dari APBD/APBDP disesuaikan dengan Undang-Undang

1) Sebagai salah satu syarat kelulusan Diploma III pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana. 2) Lulus dan

anak yang menyebutkan judul sinetron dengan kategori remaja/ dewasa tersebut. berkurang setelah posttest, walau masih

Gambar 3.3.7 Lembar kerja Tampilan Built a Computer..

Arduino adalah platform pembuatan prototipe elektronik yang bersifat open-source hardware yang berdasarkan pada perangkat keras dan perangkat lunak yang fleksibel dan

Layanan Berbasis Lokasi atau lebih dikenal dengan Location Based Service (LBS) istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk menemukan

Karena jaman sekarang payah nyari orang yang mau menolong sama sesama kak, apalagi kalau dilihatnya kita orang susah jadi dengan dia nonton sinetron bisa ditiru hal yang