• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PROVINSI JAWA BARAT,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PROVINSI JAWA BARAT,"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

1

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Jl. Kawaluyaan Indah No. 4 Telp. (022) 7319782 – 7319735

Fax : (022) 7313675 Website : diskimrum.jabarprov.go.id e-mail : diskimrum@jabarprov.go.id B A N D U N G – 40286

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PROVINSI JAWA BARAT

NOMOR: 068/Kep.28/Sekre/2020 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN

UPTD PENGELOLAAN DAN PELAYANAN PERUMAHAN JAWA BARAT DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PROVINSI JAWA BARAT KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PROVINSI JAWA BARAT, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendorong upaya peningkatan kualitas dan kinerja

pelayanan publik sesuai kebutuhan masyarakat yang selaras dengan kemampuan dan kewenangan penyelenggara, maka perlu menetapkan Penyusunan Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat;

b. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) di Lingkungan UPTD Pengelolaan dan Pelayanan Perumahan Jawa Barat;

c. bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat.

Mengingat: 1. Undang–Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli Tahun 1950) jo. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) Sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun Sederhana Sewa;

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

(2)

2

(3)

3 BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat ini yang dimaksud dengan:

1. Dinas adalah Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat.

2. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat 3. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksana

Teknis di lingkungan Pemerintah Daerah. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat.

4. Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelolaan dan Pelayanan Perumahan Jawa Barat yang selanjutnya disingkat UPTD-P3JB adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat yang dibentuk berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mempunyai tugas mengelola rusunawa.

5. Pengelolaan adalah upaya terpadu yang dilakukan oleh Unit Pengelola atas Barang Milik Daerah berupa Apartemen Transit dengan melestarikan fungsi Apartemen Transit yang meliputi kebijakan perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan pemindahtanganan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian Apartemen Transit.

6. Pengelola adalah Perangkat Daerah yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah untuk melaksanakan sebagian fungsi pengelolaan Apartemen Transit.

7. SARUSUNA adalah Satu Satuan Rumah Susun Sederhana (Apartemen Transit).

8. Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disebut SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan dimana dan oleh siapa dilakukan.

9. Penyelenggaraan Pemerintah adalah segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.

10. Pelayanan Internal adalah berbagai jenis pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat – UPTD-P3JB kepada seluruh unit atau pegawai yang berada dalam lingkungan internal sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

11. Pelayanan Eksternal adalah berbagai jenis pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat – UPTD-P3JB kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau kepada instansi pemerintah lainnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

12. Satuan Pelayanan adalah satuan pelayanan non struktural pada UPTD yang melaksanakan sebagian tugas teknis operasional dan atau teknis penunjang pada UPTD.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2

1. Standar Operasional Prosedur (SOP) UPTD Pengelolaan dan Pelayanan Perumahan Jawa Barat, Dinas Perumahan dan Permukiman Jawa Barat dimaksudkan sebagai panduan dan pedoman dalam mengidentifikasikan, merumuskan, menyusun dan mengembangkan SOP sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2. Tujuan disusunnya Keputusan ini adalah:

a. meningkatkan tertib administrasi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan;

b. menyempurnakan proses penyelenggaraan pemerintahan; dan c. meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

(4)

4 BAB III

RUANG LINGKUP STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Pasal 3

Ruang lingkup Standar Operasional Prosedur (SOP) UPTD Pengelolaan dan Pelayanan Perumahan Jawa Barat, Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat meliputi seluruh proses penyelenggaraan pemerintahan dan pemberian pelayanan internal maupun eksternal UPTD Pengelolaan dan Pelayanan Perumahan Jawa Barat, Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat.

BAB IV

PENYUSUNAN, SYARAT DAN TAHAPAN PENYUSUNAN SOP Bagian Kesatu

Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pasal 4

Prinsip penyusunan SOP pada UPTD Pengelolaan dan Pelayanan Perumahan Jawa Barat, Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat adalah:

1. Kemudahan dan Kejelasan, yaitu prosedur yang distandarkan harus mudah dimengerti dan diterapkan oleh semua pegawai;

2. Efisiensi dan Efektivitas, yaitu prosedur yang distandarkan harus efisien dan efektif dalam proses pelaksanaan tugas;

3. Keselarasan, yaitu prosedur yang distandarkan harus selaras dengan prosedur-prosedur standar lain yang terkait;

4. Keterukuran, yaitu keluaran prosedur yang distandarkan mengandung standar kualitas/mutu tertentu yang dapat diukur pencapaian keberhasilannya;

5. Dinamis, yaitu prosedur yang distandarkan harus dengan cepat dapat disesuaikan dengan kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan yang berkembang;

6. Berorientasi pada Pengguna, yaitu prosedur yang distandarkan harus mempertimbangkan kebutuhan pengguna, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pengguna;

7. Kepatuhan Hukum, yaitu prosedur yang distandarkan harus memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

8. Kepastian Hukum, yaitu prosedur yang distandarkan harus ditetapkan oleh pimpinan sebagai sebuah produk hukum yang ditaati, dilaksanakan dan menjadi instrumen untuk melindungi pegawai dari kemungkinan tuntutan hukum.

Bagian Kedua

Syarat Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pasal 5

Syarat Standar Operasional Prosedur (SOP) meliputi:

1. Mengacu kepada peraturan perundang-undangan;

2. Mengacu pada penjabaran tugas pokok dan fungsi;

3. Memperhatikan identifikasi kebutuhan SOP;

4. Memperhatikan SOP yang telah dilakukan;

5. Melibatkan minimal 2 (dua) orang atau pihak; dan 6. Menghasilkan paling sedikit 1 (satu) output tertentu.

Bagian Ketiga

Tahapan Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pasal 6

Tahapan Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) meliputi:

1. Persiapan;

2. Penilaian Kebutuhan;

3. Pengembangan;

4. Penerapan; dan

5. Pemantauan dan Evaluasi.

(5)

5

(6)

6 LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PROVINSI JAWA BARAT

NOMOR : 068/Kep.28/Sekre/2020 TANGGAL : 09 OKTOBER 2020

TENTANG : STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR (SOP) DI

LINGKUNGAN UPTD

PENGELOLAAN DAN

PELAYANAN PERUMAHAN

JAWA BARAT

JENIS PELAYANAN DI RUSUNAWA/APARTEMEN TRANSIT PADA UPTD PENGELOLAAN DAN PELAYANAN PERUMAHAN JAWA BARAT

NO JENIS PELAYANAN

1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Penerimaan Calon Penghuni Apartemen Transit 2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Perpanjangan Masa Tinggal Penghunian

Apartemen Transit

3. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pindah Unit Hunian Apartemen Transit

4. Standar Operasional Prosedur (SOP) Penghentian Masa Tinggal dan Pengosongan Hunian Apartemen Transit

5. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemeliharaan dan Perbaikan Fasilitas dan Utilitas Hunian Apartemen Transit

6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Penerimaan dan Penyimpanan Uang Jaminan Sewa

7. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengembalian Uang Jaminan Sewa

8. Standar Operasional Prosedur (SOP) Penggunaan Uang Jaminan Sewa untuk Tunggakan Sewa Hunian

9. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pembayaran Tarif Sewa Hunian

10. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemberian Sanksi Atas Pelanggaran Peraturan 11. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Gerakan Menabung Penghuni Apartemen

Transit

(7)

7

(8)

8

(9)

9

(10)

10

(11)

11

(12)

12

(13)

13

(14)

14

(15)

15

(16)

16

(17)

17

(18)

18

(19)

19

(20)

20

(21)

21

(22)

22

(23)

23

(24)

24

(25)

25

(26)

26

(27)

27

(28)

28

(29)

29

(30)

30

(31)

31

(32)

32

(33)

33

(34)

34

(35)

35

(36)

36

(37)

37

(38)

38

Referensi

Dokumen terkait

Asterisk is not only a traditional PBX, but can also handle Voice over IP tele- phone calls.This allows users to take advantage of the numerous advantages VoIP provides:

Balance Modulator , merupakan mixer dari IC Motorola MC1946, sebagai spreader sinyal pembawa termodulasi FM dengan sinyal kode penebar dari PRG yang telah diubah menjadi

Dalam hal ini, security device dan secret codes yang dimiliki oleh Sega tidak seperti yang dimaksudkan dalam Interface standard karena property yang dimiliki sega ini dibuat sendiri

Setelah diberi perlakuan perendaman dalam larutan daun kumis kucing dan perlakuan perebusan, kandungan Pb mengalami penurunan, sedangkan pada perlakuan perendaman dalam

Proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Permendikbud No. Guru memegang

Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Kesadaran merek produk jamur tiram Growjar berada di tingkat pertama yaitu top of mind, (2) Terdapat 8 asosiasi yang melekat pada

Unruk menentukan konsentrasi atau bobot contoh optimum yang diekstraksi maka dilakukan ekstraksi dengan membedakan bobot contoh seperti 0.25 : 0.5 : 0.75 dan 1 .00 gram dengan

DIJUAL RMH di Jl. Teluk Gong Timur No. Segitiga Emas Halimun, Kuningan.. Iklan Baris Iklan Baris TANAH DIJUAL TEMPAT USAHA TV /RADIO /VIDEO VILA DIKONTRAKAN Serba Serbi..