• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sesi 5 Rancangan Instrumen Penelitian. Dr. Nurul Huriah Astuti, SKM., MKM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Sesi 5 Rancangan Instrumen Penelitian. Dr. Nurul Huriah Astuti, SKM., MKM"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Sesi 5

Rancangan Instrumen Penelitian

Dr. Nurul Huriah Astuti, SKM., MKM

(2)

Rancangan Instrumen Penelitian

Definisi Pengukuran

Measurement is the assignment of numerals to events or objects according to rule”

(Stevens, 1959, p.25)

• “ Pengukuran adalah pemberian angka-angka pada suatu peristiwa atau objek yang didasarkan pada aturan-aturan

tertentu”

(Stevens, 1959, p.25)

(3)

Batasan Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian adalah

Alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam melakukan kegiatannya

untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

dipermudah olehnya.

(4)

3 Macam Instrumen yang digunakan dalam Pengumpulan Data

1) Formulir Isian untuk keperluan administrasi

2) Formulir isian untuk observasi

3) Daftar Pertanyaan (kuesioner)

(5)

Kuesioner/Daftar Pertanyaan Adalah

Suatu sarana dalam pengumpulan data untuk memperoleh gambaran yang

sebenarnya tentang suatu keadaan

Kuesioner mencakup di dalamnya semua tujuan

dari survei atau penelitian  PENTING!

(6)

Syarat Kuesioner yang Baik

1) Mudah ditanyakan 2) Mudah dijawab

3) Mudah diproses

 Hal ini sangat relatif, tergantung dari jenis survei maupun petugas yang

melakukannya

(7)

Kuesioner yang Baik Adalah

 Kuesioner yang dapat menyampaikan tujuan penelitian secara tidak langsung

 Ketika responden mengisi kuesioner, dengan

cepat faham atas setiap pertanyaan yang ada dan mengetahui langsung tujuan dari pengisian

kuesiner tersebut dengan menjawab setiap

pertanyaan yang ada

(8)

Instrumen - Kuesioner

• Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, biasanya dilakukan dengan

wawancara

• Pada kuesioner sudah mencakup 2 jenis instrumen pengumpulan data yang lain, yaitu formulir isian untuk keperluan

administrasi dan formulir isian untuk

observasi

(9)

Penggunaan Kuesioner – Variasi Responden

Dalam penelitian, sering dijumpai adanya variasi pada responden, yaitu variasi yang menyangkut :

1) Variasi tingkat pendidikan 2) Variasi pada prejudice

3) Variasi domisili

4) Variasi jenis pekerjaan

(10)

Adanya Variasi tersebut, Masalah-Masalah yang Sering Timbul dalam Penggunaan Kuesioner

1) Responden tidak mengerti pertanyaan  jawaban tidak ada hubungannya dan

enumerator/pewawancara menganggap logis

(11)

Adanya Variasi tersebut, Masalah-Masalah yang Sering Timbul dalam Penggunaan Kuesioner

2) Responden mengerti pertanyaan, mempunyai

informasi, tetapi tidak mengetahui mana informasi yang harus diingat.

“Berapa kali dilakukan fogging setahun yang lalu?  Responden tidak mengetahui secara tepat frekuensinya dalam setahun (recall bias)

Andaikan pertanyaannya : “Berapa kali dilakukan fogging pada bulan

lalu?”

(12)

Adanya Variasi tersebut, Masalah-Masalah yang Sering Timbul dalam Penggunaan Kuesioner

3) Responden mengerti pertanyaan, mempunyai informasi, tetapi tidak mau menjawab

 pertanyaan sensitif, seperti gaji, kepemilikan

harta, perilaku seksual, dsb

(13)

Adanya Variasi tersebut, Masalah-Masalah yang Sering Timbul dalam Penggunaan Kuesioner

4) Responden mengerti pertanyaan, mau menjawab tetapi tidak mampu untuk mengemukakannya.

Ada 3 alasan pokok :

1. Responden tidak mampu menguraikannya

2. Pertanyaan kurang tepat diajukan pada responden bukan wewenangnya

3. Responden tidak mengetahui jawabannya

(14)

Prinsip Pembuatan Kuesioner

1. Jelas

Gunakan pilihan kata yang tepat

“Seberapa sering Anda pergi ke Puskesmas?”

 Kata “Pergi” bisa mengandung arti, hanya datang mengantar anak atau keluarga, bukan berobat

Hindari Pertanyaan yang Bersifat Leading (Leading Question)

Pertanyaan yang membuat responden tidak punya pilihan selain menjawab dengan jawaban yang sesuai keinginan

enumerator.

“ASI itu bagus kan untuk bayi?”

“ BPJS memberikan manfaat yang banyak pada rakyat, bukan

begitu, pak?

(15)

Prinsip Pembuatan Kuesioner

Hindari pertanyaan yang akan menyinggung Responden

“Apakah Anda pernah melakukan aborsi?”

Hindari penggunaan pertanyaan Double negative

“Tidakkah sebaiknya penderita Lepra tidak dikucilkan?

Hindari penggabungan beberapa pertanyaan dalam satu

pertanyaan

(16)

Prinsip Pembuatan Kuesioner

“Mengapa saudara mendukung cara pemberantasan penyakit demam berdarah melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan

menggerakkan peran serta masyarakat daripada fogging atau abatesasi?”

Hindari membuat pertanyaan yang menyambung dengan pertanyaan sebelumnya tetapi tidak disebutkan secara jelas

“Sewaktu saudara melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang

PSN, apakah saudara mengalami hambatan untuk meningkatkan peran

serta masyarakat?

(17)

Prinsip Pembuatan Kuesioner

Hindari pertanyaan yang terlalu luas

“Berapa kali saudara melakukan supervisi dalam rangka kegiatan program pemberantasan DBD di Puskesmas?”

 batasan terlalu luas, sebaiknya diberi batasan waktu apakah 3 bulan

atau sebulan yang lalu

(18)

Prinsip Pembuatan Kuesioner

2. Membantu Ingatan Responden

Membuat pertanyaan secara bertahap untuk membantu responden mengingat hal-hal terkait pertanyaan.

Gunakan time lime untuk mengingatkan peristiwa penting yang ditanya.

“Apakah Anda pernah melalukan supervisi pada 3 bulan terakhir?”

“Di Puskesmas mana supervisi dilakukan dalam 3 bulan terakhir?”

“Berapa kali supervisi tsb dilakukan dalam 3 bulan terakhir?”

(19)

Prinsip Pembuatan Kuesioner

3. Membuat responden bersedia untuk menjawab

Gunakan pilihan kata yang tepat yang tidak menyinggung perasaan responden

Buatlah pertanyaan pembuka yang bisa menghidupkan suasana, meskipun tidak ada dalam kuesioner

“Bagaimana kabarnya, pak”?

“Sudah cukup lama juga ya bapak bekerja di Puskesmas ini?”

Untuk pertanyaan sulit yang memerlukan memory recall,

sebaiknya dilakukan di akhir awawancara

(20)

Prinsip Pembuatan Kuesioner

4. Menghindari bias

Bias terjadi karena responden tahu jawaban tapi enggan menjawab

Pertanyaan tentang penghasilan atau jawaban dengan

alasan murah sering dihindari responden, oleh karena itu

untuk pertanyaan tentang income gunakan rentang, untuk

pertanyaan yang kemungkinan jawabannya karena alasan

murah, gunakan kata karena alasan ekonomi

(21)

Prinsip Pembuatan Kuesioner

5. Memudahkan responden menjawab

Dalam banyak hal, responden mengetahui jawaban tetapi sulit mengutarakan  gunakan gambar, alat peraga, food model, dsb

Ketika menanyakan tentang porsi makanan yang dikonsumsi gunakan peraga atau gambar yang menunjukkan porsi makanan atau ketika menanyakan tentang jenis obat yang diminum,

enumerator/pewawancara membawa berbagai jenis obat sehingga

responden tinggal memilih

(22)

Jenis-Jenis Pertanyaan

Jenis pertanyaan sangat tergantung pada

informasi/data yang diinginkan dari responden dan bagaimana pengolahan datanya

Jenis-jenis Pertanyaan :

1. Free Response

Jawabannya tidak terbatas, terserah responden

Biasanya untuk mengetahui opini, persepsi atau motif

tertentu

(23)

Jenis-Jenis Pertanyaan

“Bagaimana pendapat saudara tentang keterbukaan ODHA pada pasangan?”

 Kelemahannya : sulit ditabulasi karena jawaban berbeda-beda interpretasinya

2. Directed Response

Pertanyaan sudah diarahkan, tidak terlalu luas

“Bagaimana pendapat saudara tentang keterbukaan ODHA pada status

HIV positif yang dialaminya pada pasangan?”

(24)

Jenis-Jenis Pertanyaan

3. Multiple Choice

Jenis pertanyaan ini, jawabannya sudah disediakan dengan pilihan-pilihan.

Keuntungan : tidak sulit menjawabnya karena

responden tinggal memilih dan mudah dalam

pengolahan

(25)

Jenis-Jenis Pertanyaan

Namun, jenis pertanyaan ini bisa dilakukan jika peneliti sudah mengetahui kemungkinan jawaban-jawaban responden

“Jika Anda dan keluarga Anda sakit, ke mana Anda biasanya pergi berobat?”

1) Rumah sakit; 2) Klinik; 3) Dokter Praktek; 4) Bidan; 5) Herbalis;

6) Lain-lain. Sebutkan…….

(26)

Jenis-Jenis Pertanyaan

4. Check list

Modifikasi dari multiple choice, namun responden diberi kebebasan untuk memilih jawaban sebanyak mungkin

“Menurut Anda, di mana tempat bersarangnya nyamuk penular penyakit DBD?”

o Bak Mandi

o Tempayan

o Ban Bekas

o Pot Bunga

o dsb…..

(27)

Jenis-Jenis Pertanyaan

5. Ranking Question

Responden diminta untuk mengurutkan jawaban- jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat responden

“Menurut Anda, metode apa yang paling efektif dan efisien untuk memberantas penyakit DBD?”

o Fogging

o Fogging dan Abatesasi

o Fogging, Abatesasi, dan PSN

(28)

Jenis-Jenis Pertanyaan

6. Dichotomous Question

Responden hanya diminta untuk memilih satu jawaban dari dua pilihan jawaban yang tersedia

“Apakah dalam sebulan terakhir ini Anda melalukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)?”

1) Ya

2) TIdak

(29)

Jenis-Jenis Pertanyaan

7. Open End Question

Jenis pertanyaan ini banyak digunakan dalam penelitian kualitatif.

Jawaban responden akan dilanjutkan dengan

pertanyaan lain yang berhubungan

(30)

Langkah-Langkah Merancang Instrumen

Mensintesa teori yang digunakan dalam studi

Membuat konstruk atau kerangka konsep yang mengandung

variabel-variabel yang akan diuku

r

Membuat butir- butir instrumen

yang sesuai dengan variabel-

variabel yang akan diukur Melakukan

uji validitas

Melakukan uji reliabilitas

Melakukan penyesuaian

dari hasil uji validitas dan reliabilitas

Instrumen siap digunakan

untuk pengumpulan

data

Terdapat variabel- variabel pembentuk konstruk atau variabel

yang mempengaruhi outcome Konstruk = konsep yang elah dibatasi pengertiannya (unsur,

ciri, dan sifatnya) sehingga dapat diamati dan diukur

(31)

Prosedur Menyiapkan Kuesioner

1. Tentukan informasi/data apa yang diperlukan (variabel penelitian) dan sumber data berasal dari mana

2. Buat kerangka konsep penelitian dan gunakan sebagai acuan pembuatan kuesioner

3. Tentukan urutan topik dalam pertanyaan. Topik mana

yang paling baik untuk sebagai pembuka wawancara

dan topik mana yang ditanyakan di akhir wawancara

(32)

Prosedur Menyiapkan Kuesioner

4. Tentukan jenis pertanyaan

5. Tulis susunan kata untuk tiap pertanyaan  perlu dibaca berulang-ulang sambil diedit jika perlu

6. Sediakan ruangan yang cukup untuk pilihan

jawaban berdasarkan jenis pertanyaan yang dipilih

(33)

Prosedur Menyiapkan Kuesioner

7. Setelah format kuesioner selesai, periksa kembali!

8. Jika daftar pertanyaan sudah dicek ulang sesuai tujuan penelitian maka tempat diri kita sebagai responden  1) Apakah kita bisa jawab pertanyaan; 2) Hitung waktu yang dihabiskan

9. Tempatkan kita sebagai interviewer  1) Apakah

pertanyaan tersebut sudah baik dan mudah ditanyakan;

2) Apakah mudah dibaca dan mudah untuk menuliskan

jawabannya

(34)

Prosedur Menyiapkan Kuesioner

10. Jika dibutuhkan, mintalah saran pada praktisi topik yang diangkat agar kuesioner memiliki kualitas baik dan

mengukur sesuai variabel yang dituju

11. Uji coba kuesioner pada responden sesuai kriteria penelitian

12. (Uji Validitas dan Reliabilitas bisa dilakukan). Revisi akhir.

13. Siap digunakan!

(35)

Contoh

Studi Hubungan antara Kontrasepsi dan Kehamilan/Kemandulan

(Adaptasi dari Gayatri, 2019)

(36)

Kerangka Konsep

Studi Hubungan antara Kontrasepsi dan Kelahiran/Kemandulan

(adaptasi dari Gayatri, 2019)

(37)

Pembuatan Item Instrumen

(adaptasi dari Gayatri, 2019)

Jenis Variabel

Variabel Definisi Operasional

Pertanyaan/Item

Independen Kontrasepsi:

Jenis

Hasil Ukur:

1 = suntikan 2 = pil

3 = IUD/spiral 4 =

implan/susuk 5 = lainnya

Jenis metode atau alat kontrasepsi yang bertujuan untuk menjarangkan atau membatasi kehamilan yang digunakan oleh Wanita Usia Subur (WUS)

Apakah Ibu/Saudari sekarang memakai suatu alat/cara KB untuk menunda/

mencegah kehamilan?

a. Ya b. Tidak

Alat/cara KB apa yang Ibu/Saudari gunakan?

A. Sterilisasi wanita B. Sterilisasi pria C. IUD/AKDR/Spiral D. Suntikan 1 bulan E. Suntikan 3 bulan F. Susuk/KB Implan G. Pil

H. Kondom

I. Pantang berkala J. Sanggama terputus K. Metode modern L. Metode tradisionall

(38)

Pembuatan Item Instrumen

(adaptasi dari Gayatri, 2019)

Jenis Variabel Variabel Definisi Operasional Pertanyaan/Item

Independen Perkawinan/K ohabitasi Hasil Ukur:

1 = kurang dari 2 kali dalam seminggu berhubungan seks

2 = 2 kali atau lebih dalam seminggu berhubungan seks

Status

perkawinan/kohabitasi dan Jumlah hubungan seksual yang dilakukan dengan pasangan (suami). Dilihat dari kapan terakhir berhubungan seksual

Apakah ibu/saudari menikah?

a. Ya

b. Tidak

Kapan Ibu/Saudari terakhir kali berhubungan seksual?

a. …… hari yang lalu b. …….bulan yang lalu c. …….tahun yang lalu

Berapa umumnya frekuensi Anda dalam berhubungan seksual a. Kurang dari seminggu sekali

b. Seminggu sekali c. Seminggu dua kali d. Seminggu tiga kali

e. Lebih dari tiga kali seminggu

(39)

Pembuatan Item Instrumen

(adaptasi dari Gayatri, 2019) Jenis

Variabel

Variabel Definisi Operasional Pertanyaan/Item

Independen Merokok

Hasil Ukur:

0 = Tidak merokok (suami dan istri tidak merokok)

1= Merokok pasif (istri tidak

merokok tapi suami merokok)

2= Merokok aktif (istri merokok dan/atau suami merokok)

Tindakan atau aktifitas menghisap rokok yang dilakukan secara teratur sebelum berhenti menggunakan kontrasepsi.

Variabel ini disusun dengan menambahkan kuesioner Pria kawin (dengan pertanyaan yang sama). Merokok pasif diperoleh jika suami adalah perokok aktif sedangkan istri tidak merokok

Apakah saat ini Ibu/Saudari/bapak merokok?

a. Ya. setiap hari b. Ya. Kadang-kadang, c. Tidak sama sekali

Berapa frekuensi dalam sehari? ……… batang

Apakah saat ini Ibu/Saudari/bapakmengkonsumsi jenis/bentuk tembakau lain?

a. Ya. Setiap hari b. Ya. Kadang-kadang, c. Tidak sama sekali

Apa jenis/bentuk tembakau lain tersebut?

a. Pipa cangklong b. Cerutu

c. Shisha

d. Dihirup melalu mulut e. Dihirup melalui hidup f. Tembakau dikunyah

g. Mengunyah sirih dan tembakau h. Lainnya

(40)

Referensi

Dokumen terkait

Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM Ade Suzana EP, SKM, M.Comm Health, PhD Ratno Widoyo, SKM,

Berdasarkan tabel 4.31 diketahui bahwa nilai adjusted R-squared adalah sebesar 0,249969 yang artinya 24,9969% variabel terikat dalam penelitian ini yaitu manajemen laba

Hasil pengujian dalam basis data kedipan menunjukkan sistem yang diajukan dapat mendeteksi durasi kedipan mata dengan tingkat keakuratan 99,4% dan 1% false

Berdasarkan penelitian, pengujian dan pembuatan dokumentasi telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa sistem pelaporan peralatan meteorologi berbasis

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa lundi putih (Melolonthidae: Coleoptera) pada agroekosistem salak pondoh di lereng Gunung Merapi

yan ang g ak akan an se seiim mba bang ng de deng ngan an ar arus us k kas as m mas asuk uk y yan ang g dihasilkan dari in!estasi" rus kas yang mengambil

Langkah-langkah yong dilakukan pada Tahap III ini lebih ditujukan pada hal-hal yang sangat penting yang sangat dianjurkan untuk dilakukan dan tidak ditinggalkan dalam

Lestari, Dewi Ayu. Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta. Yogyakarta: