• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERKEMBANGAN SISTEM KEAMANAN DAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE DI UNI EROPA Perkembangan Sistem Keamanan di Uni Eropa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II PERKEMBANGAN SISTEM KEAMANAN DAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE DI UNI EROPA Perkembangan Sistem Keamanan di Uni Eropa"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

53 BAB II

PERKEMBANGAN SISTEM KEAMANAN DAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE DI UNI EROPA

2.1. Perkembangan Sistem Keamanan di Uni Eropa

Sistem keamanan di Uni Eropa sudah banyak berubah dari awal pembentukannya. Keamanan Uni Eropa selama ini bergantung kepada NATO yang didirikan pada 4 April 1949.1 NATO yang didirikan oleh Amerika Serikat pada awal pendiriannya memiliki tujuan untuk membendung pengaruh komunis di atlantik utara, dan khususnya di Eropa pada saat berlangsungnya perang dingin. NATO berkomitmen untuk menjaga kebebasan dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip demokrasi, kebebasan individual, serta supremasi hukum. Namun, NATO masih eksis hingga di era kontemporer ini karena Eropa masih menggantungkan kemanan di wilayahnya kepada NATO sebagai sebuah organisasi yang bisa menyelesaikan berbagai masalah keamanan di wilaya Eropa.2 Selain itu, terbentuknya Uni Eropa berasal dari keinginan negara – negara Eropa untuk membentuk sebuah integrasi yang berbasis ekonomi, sehingga untuk masalah kemanan dengan adanya NATO, Uni Eropa lebih percaya kepada NATO.3 NATO juga menjadi jembatan Amerika Serikat agar bisa bebas mengintervensi permasalahan-permasalahan keamanan di

1 Probo Darono Yakti, Kebutuhan Uni Eropa terhadap Institusi Keamanan: Peranan NATO di Era Kontemporer, Jurnal Hubungan Internasional Tahun IX, No.1, Januari - Juni 2016, hal. 81-98

2 Voa, “NATO, Apa yang Dilakukan Dulu dan Kini”, diakses melalui https://www.voaindonesia.com/a/nato-apa-yang-dilakukan-dulu-dan-kini-/4481060.html pada tanggal 03 Agustus 2021 pukul 11:28 WIB

3 Probo Darono Yakti, loc. cit.

(2)

54

negara-negara Eropa. NATO banyak melakukan intervensi militer, dimana yang pertama dilakukan di Bosnia pada 1992-1995 dan setelah itu NATO banyak melakukan intervensi militer di timur tengah.4 Wacana Uni Eropa untuk mendirikan badan keamanannya sendiri akhirnya direalisasikan pada 12 Juli 2004.5 Dewan Uni Eropa akhirnya mendirikan sebuah organisasi yang berfokus di bidang keamanan anggota – anggota Uni Eropa yaitu European Defence Agency.6

Berdirinya European Defence Agency membuktikan bahwa Uni Eropa terus berkembang, dimana yang pada awalnya Uni Eropa merupakan sebuah organisasi yang berintegrasi atas dasar ekonomi, namun mulai berkembang ke arah yang lebih luas lagi seperti permasalahan keamanan wilayah Eropa. European Defence Agency memiliki tiga pilar di dalamnya yaitu Strategi Riset dan Teknologi, Strategi Kerjasama Persenjataan, serta adanya Pangkalan industry dan teknologi pertahanan untuk Uni Eropa. Pertemuan pertama Europe Defence Agency berlangsung pada Februari 2006 yang membahas mengenai bagaimana langkah-langkah yang akan diambil oleh Europe Defence Agency untuk kedepannya, pertemuan ini juga dihadiri oleh beberapa investor.7 Sejak pembentukannya pada tahun 2006, Europe Defence Agency telah berkembang dengan melakukan berbagai macam riset. Riset yang pertama merupakan langkah yang diambil oleh Dewan Uni Eropa dimana para dewan setuju untuk mengalokasikan dana yang dimiliki untuk melakukan pengembangan keamanan mereka yang diinisiasi pada 2015 dan 2016 dan diberi

4 Voa, Loc.Cit

5 EDA, “The Birth of an Agency”, diakses melalui https://eda.europa.eu/our-history/our- history.html, pada tanggal 01 Agustus 2021 pukul 15:26 WIB

6 Ibid.

7 Ibid.

(3)

55

nama Pilot Project.8 Pilot Project sendiri memiliki dua topik yang spesifik yaitu pengembangan platform sensor-sensor heterogen, sistem yang berkaitan dengan keamanan dan navigasi saat ada perang di perkotaan atau daearah pemukiman, peningkatan sistem untuk mendeteksi dan menghidari radar dari drone tanpa awak maupun benda terbang lainnya.9

Riset yang pertama kali dilakukan ini selanjutkan membuka inisiatif untuk riset yang kedua yaitu Preparatory Action on Defence Research atau PADR.10 PADR memiliki tujuan utama untuk merealisasikan dana-dana yang diberikan oleh Uni Eropa untuk melakukan riset terkait sistem keamanan. PADR menadapatkan suntikan dana sebesar 95 juta euro pada tahun 2017 sampai dengan 2019 yang kemudian digunakan oleh PADR untuk menciptakan teknologi-teknologi keamanan modern.11 Beberapa teknologi yang dikembangkan oleh PADR adalah penggabungan antara radar, alat komunikasi, dan digabungkan dengan teknologi yang sudah dimiliki sebelumnya yaitu European Active Electronically Scanned Arrays atau AESA untuk diimplementasikan ke dalam teknologi militer. PADR juga mengembangkan sistem-sistem militer yang bergerak secara otomatis seperti drone tanpa awak maupun kendaraan tanpa awak.12 EDA selanjutnya berkembang

8 EDA, “EU DEFENCE RESEARCH”, diakses melalui https://eda.europa.eu/what-we-do/research- technology/eu-research pada tanggal 03 Agustus 2021 pukul 16:35 WIB.

9 Ibid.

10 Ibid.

11 EDA, “PREPARATORY ACTION ON DEFENCE RESEARCH”, diakses melalui https://eda.europa.eu/what-we-do/all-activities/activities-search/pilot-project-and-preparatory- action-for-defence-research pada tanggal 03 Agustus 2021 pukul 18:50 WIB.

12 Ibid.

(4)

56

lagi setelah terjadinya brexir menjadi institusi militer yang lebih kuat yaitu Permanent Structure Cooperation atau PESCO.

PESCO sendiri terbentuk pada 11 Desember 2017 yang berisikan 25 negara anggota EU kecuali Inggris, Denmark, dan Malta.13 PESCO yang dibentuk ini memiliki fungsi yang berbeda dari EDA dimana jika EDA berfokus kepada pengembangan raset dan teknologi militer, PESCO lebih mengarah kepada penyatuan kekuatan tentara Uni Eropa. Wacana mengenai PESCO sebenarnya sudah lama dipikirkan oleh dewan Uni Eropa, namun Inggris tidak menyetujui adanya PESCO karena menurut Inggris, Uni Eropa sudah memiliki NATO sebagai institusi yang memiliki tentara sebagai alat keamanan. Keluarnya Inggris dari Uni Eropa menjadi pemicu bagi negara-negara yang menginginkan adanya institusi militer bersama untuk meresmikan adanya PESCO dengan harapan dengan menggabungkan kekuatan militer negara-negara Uni Eropa, keamanan di wilayah Uni Erop akan terus terjaga. PESCO menempatkan tentara-tentara gabungan yang dimiliki oleh negara-negara Uni Eropa menjadi satu komando dan setiap negara anggota harus menyediakan 20% biaya untuk perbelanjaan peralatan militer dan 2% untuk penelitian teknologi.14 Munculnya PESCO memancing kemarahan Donal Trump, dimana menurutnya Amerika Serikat berhak untuk ikut berpartisipasi dalam program PESCO.15

13 Hong Van, “Eropa dan upaya memperkokoh posisi pada tahun 2017”, diakses melalui https://vovworld.vn/id-ID/ulasan-berita/eropa-dan-upaya-memperkokoh-posisi-pada-tahun-2017- 606993.vov pada tanggal 04 Agustus 2021 pukul 13:39 WIB.

14 Ibid.

15 Meta-Defense, “Uni Eropa Melindungi PESCO dari ambisi Amerika”, diakses melalui https://www.meta-defense.fr/id/2020/11/06/serikat-eropa-melindungi-pesco-dari-ambisi-Amerika/

pada tanggal 04 Agustus 2021 pukul 19:12 WIB.

(5)

57

Ancaman Amerika serikat membuat beberapa anggota PESCO untuk mendukung amerika Serikat bergabung ke dalam PESCO karena mereka takut sanksi yang diberikan Amerika Serikat akan merusak kemitraan mereka dengan Amerika Serikat. Adanya institusi-institusi baru yang dibuat oleh Uni Eropa itu sendiri mnandakan bahwa Uni Eropa ingin mengambil tindakannya sendiri untuk menjaga keamanan wilayahnya dan sedikit demi sedikit ingin melepaskan pengaruh NATO atau khususnya Amerika Serikat di Uni Eropa. Uni Eropa juga menyadari dengan berkembangnya berbagai macam teknologi, mereka tidak boleh ketinggalan dalam hal itu karena ancaman-ancaman dan perang secara tradisional tidak lagi relevan di masa sekarang ini, banyak ancaman tidak kasat mata seperti ancaman cyber yang lebih berbahaya daripada ancaman secara fisik atau tradisional. Oleh karena itu, Uni Eropa berusaha untuk mengembangkan AI untuk meningkatkan keamanan negara melalui AI maupun mengembangkan pelayanan masyarakat maupun sistem ekonomi menggunakan AI.

2.2. Research and Development AI Di Uni Eropa

Research and Development (R&D) merupakan hal yang penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, maupun pengembangan sebuah produk bagi perusahaan. Research and Development terus dilakukan agar menghasilkan sebuah produk yang tepat guna dan bermanfaat bagi masyarakat. Reseach and Development sendiri oleh OECD (Organisation of Economic Co-operation and Development) dimaknai sebagai aktivitas kreatif dan sistematis yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan merancang perangkat terbaru berdasarkan

(6)

58

pengetahuan yang dimiliki.16 Menurut OECD, terdapat tiga aktivitas dalam R&D, yaitu basic research, applied research, dan experimental development.17 Sedangkan menurut Cambridge Dictionary, R&D merupakan bagian dari aktivitas bisnis yang mencoba menemukan cara untuk meningkatkan produk yang sudah ada dan mengembangkan produk baru.18 Secara singkatnya, R&D dapat dipahami sebagai usaha untuk membentuk maupun mengembangkan sebuah produk dalam berbagai bidang. Pada dasarnya R&D terdapat dalam segala bidang, seperti farmasi, ilmu hayati, otomotoif, perangkat lunak, teknologi, manufaktur dan rekayasa, bahkan juga bidang makanan dan minuman.19 Perkembangan teknologi membuat R&D juga merambah ke bidang-bidang yang terdapat dalam pengembangan teknologi, seperti artificial intelligence.

Research and Development juga terdapat pada bidang Artificial Intelligence untuk mengembangkan berbagai produk dan membentuk berbagai produk baru dengan menggunakan teknologi AI yang akan mempermudah kehidupan manusia kedepannya. Adanya R&D dalam bidang AI dapat memberikan banyak manfaat seperti peningkatan produktivitas dan inovasi di bidang perawatan kesehatan, pertanian, pendidikan, transportasi, maupun pemerintahan.20 Menurut Dr. Matthew

16 Fransisco Moris, Definitions of Research and Development: An Annotated Compilation of Official Sources, National Science Foundation, 2018, hal. 2.

17 Ibid.

18 Cambridge Dictionary, “Research and Development” yang diakses melalui https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/research-and-development pada tanggal 1 Agustus 2021 pukul 12.05 WIB.

19 Stephen James, “What is R&D ? Its Role in Bussines and How It Relates to R&D Tax Credit”

yang diakses melalui https://forrestbrown.co.uk/news/what-is-r-and-d/ pada tanggal 1 Agustus 2021 pukul 12.30 WIB.

20 IDRC-CRDI, “Artificial Intelligence for Development” yang diakses melalui https://www.idrc.ca/en/research-in-action/artificial-intelligence-development pada tanggal 1 Agustus 2021 pukul 13.00 WIB.

(7)

59

P. Daniels, Direktur Teknis Machine Learning dan AI Departemen Pertahanan Amerika Serikat, mengatakan bahwa R&D dalam bidang AI dapat berguna untuk mengembangkan pertahanan suatu negara.

Beberapa R&D yang dilakukan Uni Eropa adalah Membentuk sistem smart cyber defense yang dapat menangkap serangan yang tidak terlihat dan menyesuaikan kemampuannya agar tahan terhadap serangan tersebut; Membentuk cyber domain untuk pertahanan; Membentuk sistem jaringan yang memiliki kemampuan dan keamanan yang cerdas untuk beroperasi secara akuntabel dan dapat dipercaya; Membentuk sistem fusi sensor yang dapat melacak rudal canggih untuk dapat mempertahankan diri; Membentuk aplikasi cerdas yang dapat membantu dokter untuk mendiagnosis lebih cepat, merevolusi perawatan medis darurat di lapangan, dan mengurangi kesalahan medis; Membentuk sistem pelatihan yang dapat meningkatkan dan mempersonalisasi pendidikan bagi perwira militer.21 Banyaknya keuntungan-keuntungan yang diberikan melalui teknologi AI tersebut, membuat Uni Eropa mencoba untuk mengembangkan AI melalui Research and Development-nya.

Pengembangan AI yang dilakukan oleh Uni Eropa lebih berfokus kepada keunggulan dan kepercayaan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penelitian dalam bidang AI dan kapasitas industri, serta memastikan hak-hak dasar.22 Selain

21 Dr. Matthew P. Daniels, “Artificial Intelligence Research and Development” yang diakses melalui https://www.defense.gov/Explore/Inside-DOD/Blog/Article/2067593/artificial-intelligence- research-and-development/ pada tanggal 1 Agustus 2021 pukul 15.00 WIB.

22 European Commission, “Shaping Europe’s Digital Future”, yang diakses melalui https://digital- strategy.ec.europa.eu/en/policies/european-approach-artificial-intelligence pada tanggal 1 Agustus 2021 pukul 17.00 WIB.

(8)

60

itu, akibat banyaknya resiko potensial yang dapat disebabkan oleh AI yang dapat membawa perubahan sosial ekonomi yang cukup besar. Maka Commission’s Research and Innovation Policy on Artificial Intelligence Uni Eropa lebih berfokus untuk mengembangkan dan menerapkan solusi AI yang memiliki dampak positif terhadap ekonomi dan masyarakat; Meningkatkan dan memprioritaskan investasi publik dan swasta pada pengembangan AI; serta Mempromosikan pengembangan AI yang terpercaya dengan meningkatkan keragaman dan mendorong etika dalam AI yang dibentuk dalam Horizon Europe Research and Innovation Projects.23 Selain itu, peningkatan AI yang dilakukan oleh Uni Eropa harus didasarkan pada aturan yang melindungi fungsi pasar dan sektor publik, serta keselamatan hak-hak dasar masyarakat.24 Prinsip dasar ini diterapkan oleh Uni Eropa agar dapat bersaing secara internasional dalam pengembangan AI.

Untuk dapat bersaing dalam kompetisi AI secara global, Uni Eropa juga telah melakukan usaha-usaha antara lain:

1. Memungkinkan pengembangan dan penggunaan AI di Uni Eropa;

2. Menjadikan Uni Eropa menjadi tempat berkembangnya AI dari laboratorium menuju pasar;

3. Memastikan bahwa AI memiliki dampak yang baik dalam masyarakat;

23 European Commission, “Artificial Intelligence (AI)” yang diakses melalui https://ec.europa.eu/info/research-and-innovation/research-area/industrial-research-and-

innovation/key-enabling-technologies/artificial-intelligence-ai_en pada tanggal 1 Agustus 2021 pukul 17.30 WIB.

24 European Commission, “Shaping Europe’s Digital Future”, Loc. Cit.

(9)

61

4. Membangun kepemimpinan yang strategis pada sektor dengan dampak yang besar.25

Usaha-usaha ini dilakukan oleh Uni Eropa untuk dapat memaksimalkan pengembangan AI. Terutama karena Uni Eropa terlambat dalam mengembangkan AI dibandingkan negara-negara besar lainnya seperti Amerika Serikat dan China.

Dalam melakukan research and development, pendanaan adalah hal yang paling penting untuk mendukung berjalannya hal tersebut. Pada rentang tahun 2014 hingga tahun 2017, Uni Eropa telah memberikan investasi untuk R&D AI sebesar 1,1 Miliar Euro di bawah program pendanaan R&D Horizon 2020.26 Horizon Europe sendiri merupakan program pendanaan utama milik Uni Eropa hingga tahun 2027 untuk penelitian dan inovasi.27 Selanjutnya, Komisi Eropa telah mengusulkan untuk menginvestasikan sebesar 100 Miliar Euro untuk penelitian dan inovasi guna memperkuat basis ilmiah dan teknologi Uni Eropa, meningkatkan kapasitas inovasi, daya saing, dan lapangan kerja, serta memenuhi prioritas warga negara dan mempertahankan model sekaligus nilai sosial ekonomi Uni Eropa.28 AI akan menjadi salah satu bidang fokus dalam peningkatan investasi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Uni Eropa benar-benar serius untuk meningkatkan pengembangan AI-nya dan bersaing di dunia internasional. Walaupun pendanaa R&D AI di Uni Eropa masih tergolong kecil dibandingkan negara lain, yaitu

25 Ibid.

26 Erik Brattberg, Raluca Csernatoni, dan Venesa Rugova, Europe and AI: Leading, Lagging Behind, or Carving Its Own Way?, Carnegie Endowment for International Peace, 2020, hal. 1-27.

27 European Commission, “Horizon Europe” yang diakses melalui https://ec.europa.eu/info/research-and-innovation/funding/funding-opportunities/funding-

programmes-and-open-calls/horizon-europe_en pada tanggal 1 Agustus 2021 pukul 19.00 WIB.

28 Erik Brattberg, Raluca Csernatoni, dan Venesa Rugova, Loc. Cit.

(10)

62

Amerika Serikat dan Asia pada tahun 2016. Dimana Uni Eropa menginvestasikan sebesar 3,2 M Euro, Amerika Serikat menginvestasikan sebesar 12,1 M Euro, dan Asia menginvestasikan sebesar 6,5 M Euro.29 Berdasarkan White Paper yang diterbitkan pada Februari 2020, investasi Uni Eropa dalam bidang AI telah menunjukkan peningkatan sebesar 70% pada kurun waktu 2017-2020.30 Ini menunjukkan keseriusan Uni Eropa untuk meningkatkan pengembangan R&D dalam bidang AI.

Selain pendanaan, sumber daya manusia juga merupakan hal yang penting dalam pengembangan R&D. Uni Eropa sendiri pada rentang tahun 2007 hingga tahun 2017 diperkirakan memiliki 43.064 orang peneliti dalam bidang AI.

Keseluruhan peneliti tersebut merupakan total peneliti yang berasal dari Jerman sebanyak 9.441 orang, Inggris sebanyak 7.998 orang, Perancis sebanyak 6.395 orang, Spanyol sebanyak 4.942 orang, Italia sebanyak 4.740 orang, dan negara lain sebanyak 9.548 orang.31 Dari total 43.064 orang peneliti yang dimiliki, Uni Eropa hanya memiliki 4.840 orang peneliti yang telah memiliki penelitian yang diterbitkan melalui konferensi di seluruh dunia.32 Hal ini menunjukkan bahwa peneliti yang memiliki kemampuan yang cukup tinggi belum begitu banyak di Uni Eropa. Oleh karena itu, Uni Eropa harus meningkatkan kualitas penelitinya dengan memberikan mereka pendidikan ataupun merekrut ahli. Hingga tahun 2017, Uni

29 Ibid.

30 Ibid.

31 Daniel Castro, Michael McLaughlin, dan Eline Chivot, Who is Winning The AI Race: China, The EU, or The United States?, Center for Data Innovation, Agustus 2019, hal. 16.

32 Ibid, hal. 17.

(11)

63

Eropa telah memiliki 164.000 penelitian.33 Namun, jumlah penelitian tersebut terus bertambah hingga sekarang.

Untuk mendukung pengembangan R&D, Uni Eropa memiliki lembaga yang berfokus pada penelitian dan pengembangan yang bernama European Research Council (ERC). European Research Council (ERC) sendiri merupakan sebuah lembaga yang bertugas untuk memberikan pendanaan untuk penelitian yang dilakukan oleh ahli-ahli yang ada di Eropa.34 Badan ini didirikan pada tahun 2007 di bawah EU's Seventh Framework Programme for Research, dengan tujuan untuk meningkatkan karakter dinamis, kreativitas, dan keunggulan penelitian di Eropa.35 Sebelumnya, ERC merupakan bagian dari pilar pertama Excellent Science yang terdapat pada EU Programme for Research and Innovation (2014-2020). Namun saat ini, ERC berada di bawah European Union Framework Programme for Research and Innovation (2021-2027).36 ERC telah menghasilkan banyak tulisan yang dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu magazine article, stories, news, events, dan basic page. Dalam bidang AI, ERC telah menghasilkan sebanyak 30 tulisan yang telah diterbitkan. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa penelitian mengenai AI di Uni Eropa belum begitu banyak. Oleh karena itu, Uni Eropa berkomitmen untuk meningkatkan penelitian di bidang AI agar dapat mengembangkan teknologi AI menjadi lebih baik.

33 Ibid, hal. 20.

34 European Research Council, “Facts and Figures” yang diakses melalui https://erc.europa.eu/about-erc/facts-and-figures pada tanggal 2 Agustus 2021 pukul 19.30 WIB.

35 Ibid.

36 Ibid.

(12)

64

Untuk mendukung dan meningkatkan penelitian AI di Eropa, maka pada 18 Juni 2018 para peneliti Uni Eropa meluncurkan organisasi bernama CLAIRE (Confederation of Laboratories for Artificial Intelligence Research in Europe) dengan ditandatangani oleh 600 peneliti senior dan pemangku kepentingan dalam AI.37 Pendirian CLAIRE bermula pada inisiatif yang diprakarsai oleh Holger Hoos seorang Profesor Machine Learning di Universiteit Leiden, Morten Irgens, Wakil Rektor di Oslo Metropolitan University, dan Philipp Slusallek yang merupakan Direktur Ilmiah di Pusat Penelitian Jerman bidang Artificial Intelligence. Inisiatif yang diprakarsai oleh ketiga ahli ini kemudian di dorong oleh letter of intent yang ditandatangani oleh 25 negara Eropa pada tanggal 10 April 2018.38 Sehingga, pada 31 Januari 2020 CLAIRE secara resmi didirikan di bawah Undang-Undang Belgia sebagai non-profit association dengan tujuan untuk memperkuat penelitian, inovasi dan kolaborasi pada bidang AI. Hingga saat ini, CLAIRE telah berhasil mengumpulkan 1000 pakar AI dari berbagai tingkat pendidikan.39 Pendirian organisasi ini diharapkan dapat meningkatkan R&D di Uni Eropa sehingga dapat bersaing di dunia internasional.

Selain CLAIRE, Komisi Uni Eropa juga membentuk sebuah badan penelitian lain yang termasuk dalam H2020 ICT-48. H2020 ICT-48 merupakan sebuah program yang dibentuk oleh Komisi Uni Eropa untuk dapat memobilisasi

37 CLAIRE, “A Brief History of CLAIRE” yang diakses melalui https://claire-ai.org/about/ pada tanggal 2 Agustus 2021 pukul 20.21 WIB.

38 Ibid.

39 Ibid.

(13)

65

tim peneliti terbaik dan ahli terkemuka di bidang AI.40 Terdapat empat badan yang didirikan untuk menjalankan program ini, salah satunya adalah TAILOR (Trustworthy AI-Integrating, Learning, Optimisation, and Reasoning). TAILOR merupakan sebuah jaringan pusat keunggulan penelitian berdasarkan fondasi kepercayaan dengan empat instrument yang kuat, yaitu strategic roadmap, program penelitian dasar untuk mengatasi tantangan besar, dana konektivitas untuk diseminasi aktif ke Komunitas AI yang lebih besar, serta kegiatan kolaborasi jaringan yang mempromosikan pertukaran penelitian, materi, acara pelatihan, dan keikutsertaan dalam pengawasan PhD.41 Lembaga ini dibentuk dengan tujuan untuk membangun kapasitas dalam menyediakan landasan ilmiah untuk AI terpercaya di Eropa dengan mengembangkan jaringan pusat keunggulan penelitian yang memanfaatkan dan menggabungkan pembelajaran, pengoptimalan, dan penalaran.42

Saat ini TAILOR memiliki 54 patner penelitian dan memiliki dana sebesar 12 M Euro untuk kepentingan penelitian.43 Penelitian yang dilakukan oleh TAILOR dibedakan menjadi 5 tema yang berbeda, yaitu trustworthy AI, Paradigms &

40 European Commission, “H2020 Call on European Network of Artificial Intelligence Excellent Centres: Information and Brokerage Day” yang diakses melalui https://ec.europa.eu/digital-single- market/en/news/h2020-call-european-network-artificial-intelligence-excellence-centres-

information-and pada tanggal 3 Agustus 2021 pukul 10.20 WIB.

41 TAILOR, “TAILOR” yang diakses melalui https://tailor-network.eu/ pada tanggal 3 Agustus 2021 pukul 10.40 WIB.

42 Ibid.

43 TAILOR, “TAILOR Project” yang diakses melalui https://tailor-network.eu/about/about-2/ pada tanggal 3 Agustus 2021 pukul 10.50 WIB.

(14)

66

Representations, Auto AI, Social, dan Acting yang44 dapat digambarkan melalui grafik di bawah ini.

Grafik 1. Tema Penelitian TAILOR

(Sumber :https://tailor-network.eu/research/ )

Keempat tema tersebut lebih untuk lebih detailnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Trustworthy AI : tema ini terbagi menjadi beberapa dimensi yaitu penjelasan, keamanan, keadilan , akuntabilitas, privasi, dan keberlanjutan yang bertujuan untuk mengembangkan perlindungan hukum dan pendekatan value-sensitive.45

2. Unifying Paradigms : tema ini akan berfokus untuk mengintegrasikan berbagai paradigma yang ada pada AI dan juga mencoba untuk menyatukan berbagai pembelajaran, penalaran, dan optimasi pada AI.46

44 TAILOR, “Research” yang diakses melalui https://tailor-network.eu/research/ pada tanggal 3 Agustus 2021 pukul 12.40 WIB.

45 TAILOR, “Trustworthy AI” yang diakses melalui https://tailor-network.eu/research/trustworthy- ai/ pada tanggal 3 Agustus 2021 pukul 16.20 WIB.

46TAILOR, “Unifying Paradigms” yang diakses melalui https://tailor-network.eu/research/unifying- paradigms/ pada tanggal 3 Oktober 2021 pukul 16.50 WIB.

(15)

67

3. Acting : tema ini bertujuan untuk memberdayakan agen AI dengan kemampuan berunding secara mandiri agar dapat bertindak di dunia tanpa campur tangan manusia.47

4. Social : tema ini lebih mengeksplor dasar-dasar bagaimana sistem AI harus berkomunikasi, berkolaborasi, bernegosiasi, dan mencapai kesepakatan dengan agen AI lain dan juga agen manusia dalam sistem multi-agen (MAS).48

5. Auto AI : tema ini berfokus pada bagaimana kita dapat menggunakan AI pada tingkat meta untuk memastikan bahwa alat dan system AI memiliki performa yang baik, kuat, dan dapat dipercaya, terutama ketika AI diterapkan oleh seseorang dengan kemampuan yang terbatas.49

Seluruh penelitian yang dikerjakan oleh TAILOR maupun peneliti lain di Uni Eropa akan diinput ke dalam database khusus yang dibentuk oleh Komisi Uni Eropa. Database ini dimiliki oleh salah satu badan yang terdapat dalam program H2020 ICT-48 yang bernama European Network of AI Excellence Centres (ELISE).

ELISE merupakan jaringan pusat penelitian AI yang ada di Uni Eropa.50 ELISE bertujuan untuk mengamankan data dan memberikan data yang akurat kepada masyarakat. Oleh karena itu, segala data penelitian yang dimuat oleh ELISE merupakan penelitian-penelitian terpercaya yang dapat dipertanggungjawabkan.

47 TAILOR, “Acting” yang diakses melalui https://tailor-network.eu/research/acting/ pada tanggal 3 Agustus 2021 pukul 17.00 WIB.

48 TAILOR, “Social” yang diakses melalui https://tailor-network.eu/research/social/ pada tanggal 3 Agustus 2021 pukul 17.15 WIB.

49 TAILOR, “Auto AI” yang diakses melalui https://tailor-network.eu/research/autoai/ pada tanggal 3 Agustus 2021 pukul. 17.20 WIB.

50 ELISE, “Setting Up a Powerhouse of European AI” yang diakses melalui https://www.elise-ai.eu/

pada tanggal 3 Agustus 2021 pukul 17.30 WIB.

(16)

68

Terutama Uni Eropa dalam mengembangkan AI sangat mengedepankan prinsip kepercayaan. Segala usaha yang dilakukan oleh Uni Eropa untuk mengembangkan R&D dalam bidang AI adalah komitmen untuk membuktikan bahwa Uni Eropa dapat menghasilkan prototype AI yang baik dan bermanfaat dengan menjunjung prinsip kepercayaan. Selain itu, dengan meningkatnya perkembangan R&D AI Uni Eropa menunjukkan bahwa Uni Eropa telah siap untuk bersaing di dunia internasional.

2.3. Regulasi Uni Eropa Mengenai Artificial Intelligence

Untuk dapat mengembangkan AI dengan baik, selain perlunya meningkatkan Research and Development dalam bidang AI, juga penting untuk membentuk regulasi-regulasi dalam penerapan AI. Terutama Uni Eropa sangat mempedulikan kepercayaan dan nilai-nilai kebenaran dalam menerapkan AI.

Dalam melindungi fungsi pasar dan sektor publik, serta melindungi keselamatan dan hak-hak dasar masyarakat, maka peningkatan AI yang dilakukan oleh Uni Eropa didasarkan oleh aturan-aturan. Aturan-aturan yang dibentuk oleh Uni Eropa ini, ditujukan untuk mengubah Eropa menjadi pusat global untuk AI yang dapat dipercaya. Oleh karena itu, penulis akan menjelaskan regulasi-regulasi yang telah dikeluarkan oleh Uni Eropa untuk mendukung misinya tersebut.

2.3.1. Coordinated Plan on Artificial Intelligence

Coordinated Plan pertama kali dibuat pada tahun 2018 oleh Komisi Uni Eropa dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi Eropa agar dapat bersaing secara global dan menjadi langkah pertama yang penting dalam menentukan

(17)

69

tindakan dan instrumen pendanaan untuk penyerapan dan pengembangan AI.51 Aturan ini kemudian mendorong negara-negara di Uni Eropa untuk mengembangkan strategi nasional terhadap AI. Pada tahun 2021 Komisi Uni Eropa merevisi regulasi dengan membentuk Coordinated Plan 2021 dengan tujuan untuk menuliskan langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan Uni Eropa untuk mengedepankan tindakan bersama antara Komisi Uni Eropa dan negara-negara anggota untuk mewujudkan kepemimpinan Uni Eropa terhadap AI yang dapat dipercaya secara global.52

Rencana ini menyarankan beberapa tindakan yang perlu dilakukan oleh Komisi Uni Eropa dan negara-negara anggota, beserta dengan aktor swasta untuk dapat mewujudkan visi menjadi pemimpin AI global. Tindakan-tindakan tersebut berupa mempercepat investasi teknologi AI untuk mendorong pemulihan ekonomi dan sosial yang tangguh dengan difasilitasi oleh solusi digital baru; Bertindak berdasarkan strategi dan program AI dengan menerapkan sepenuhnya dan tepat waktu, agar Uni Eropa mendapatkan manfaat maksimal dari keuntungan sebagai pengadopsi dan penggerak AI pertama; Serta menyelarasakan kebijakan AI untuk menghapus fragmentasi dan mengatasi tantangan global.53

51 European Commission, “Coordinated Plan on Artificial Intelligence 2021 Review” yang diakses melalui https://digital-strategy.ec.europa.eu/en/policies/plan-ai pada tanggal 3 Agustus 2021 pukul 20.00 WIB.

52 European Commission, Coordinated Plan on Artifical Intelligence 2021 Review, European Commission, April 2021, hal. 2.

53 Ibid.

(18)

70

Rencana ini selain menyarankan beberapa tindakan, juga mengajukan empat set proposal kepada Uni Eropa dan negara-negara anggota agar dapat mempercepat, bertindak, dan menyelaraskan manfaat dari peluang teknologi AI dalam memfasilitasi pendekatan Eropa untuk AI yang berpusat pada manusia, dapat dipercaya, aman, berkelanjutan, dan inklusif dengan menerapkan nilai- nilai yang dimiliki oleh Uni Eropa. Empat set proposal tersebut dapat digambarkan melalui diagram di bawah ini.

Grafik 2. Tujuan Kebijakan AI Komisi Uni Eropa

(Sumber: https://digital-strategy.ec.europa.eu/en/policies/plan-ai )

Empat set proposal yang diajukan oleh Komisi Uni Eropa tersebut lebih rincinya adalah sebagai berikut :

1. Membentuk kondisi Kawasan yang memungkinkan untuk pengembangan dan penyerapan AI di Uni Eropa.54

Hal ini dapat dilakukan dengan cara :

54 Ibid, hal. 4.

(19)

71

• Mendapatkan, mengumpulan, dan berbagi wawasan kebijakan antar negara-negara anggota;

• Memanfaatkan potensi data yang dimiliki oleh Uni Eropa;

• Meningkatkan kapasitas dan kemampuan kritis mengenai komputasi.55

2. Menjadikan Uni Eropa sebagai tempat dimana keunggulan dapat berkembang dari laboraturium hingga ke pasar.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara :

• Berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, seperti European Partnership on AI maupun Data and Robotics and expert groups;

• Membangun dan memobilisasi kapasitas penelitian;

• Menyediakan lingkungan bagi pengembang untuk dapat menguji dan bereksperimen serta kelompok masyarakat dan pemangku kebijakan public untuk dapat menggunakan AI;

• Mendukung pendanaan dan penskalaan ide serta solusi AI yang inovatif.56

3. Memastikan AI memiliki dampak yang baik bagi masyarakat.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

• Mengembangkan bakat dan meningkatkan keterampilan yang diperlukan untuk memungkinkan AI dapat berkembang di Eropa;

55 Ibid.

56 Ibid.

(20)

72

• Mengembangkan kerangka kebijakan untuk memastikan kepercayaan pada sistem AI;

• Mempromosikan visi Uni Eropa mengenai AI yang berkelanjutan dan dapat dipercaya di dunia.57

4. Membangun kepemimpinan yang strategis pada sektor yang berdampak tinggi.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

• Memanfaatkan AI agar dapat berdampak baik bagi iklim dan dan lingkungan;

• Menggunakan generasi terbaru dari AI untuk meningkatkan kesehatan;

• Mempertahankan keunggulan Eropa melalui strategi robotika;

• Menjadikan sektor publik sebagai pelopor dalam penggunaan AI;

• Menerapkan AI pada penegakan hukum, migrasi, dan suaka;

• Membuat mobilitas lebih aman dan mengurangi tingkat polusi dengan menggunakan AI;

• Mendukung AI untuk pertanian yang berkelanjutan.58

Melalui saran kebijakan-kebijakan tersebut, diharapkan Uni Eropa dapat melancarkan rencananya untuk menjadi pemimpin AI global.

57 Ibid.

58 Ibid.

(21)

73 2.3.2. Ethics Guidelines for Trustworthy AI

Aturan ini dibentuk oleh High-Level Expert Group pada tanggal 8 April 2019 untuk mewujudkan kepercayaan terhadap AI.59 High-Level Expert Group sendiri merupakan badan yang dibentuk oleh Komisi Eropa untuk mendukung implementasi strategi Eropa mengenai AI yang mencakup pengembangan kebijakan AI, masalah etika, hukum, dan sosial yang terkait dengan AI termasuk tantangan sosial ekonomi.60 Di dalam aturan ini, terdapat tiga komponen dalam AI yang dapat dipercaya, yang pertama adalah harus memiliki hukum: semua hukum dan peraturan yang berlaku harus dipatuhi; Kedua, harus memiliki etika:

semua prinsip dan nilai etika harus dipatuhi; Terakhir, harus memiliki kekuatan;

kekuatan harus dimiliki dalam segi teknis maupun sosial karena sistem AI dapat menyebabkan kerusakan yang tidak disengaja.61

Kerangka dari Ethics Guidelines for Trustworthy AI lebih singkatnya dapat dijelaskan melalui grafik di bawah ini.

59 European Commission, “Ethics Guidelines for Trustworthy AI” yang diakses melalui https://digital-strategy.ec.europa.eu/en/library/ethics-guidelines-trustworthy-ai pada tanggal 3 Agustus 2021 pukul 22.30 WIB.

60 European Commission, “Call for A High-Level Expert Group on Artificial Intelligence” yang diakses melalui https://digital-strategy.ec.europa.eu/en/news/call-high-level-expert-group-artificial- intelligence pada tanggal 3 Agustus 2021 pukul 22. 39 WIB.

61 High-Level Expert Group on AI, Ethics Guidelines for Trustworthy AI, European Comission, April 2019, hal. 5.

(22)

74

Grafik 3. Kerangka Kerja Ethics Guidelines for Trustworthy AI

(Sumber: Ethics Guidelines for Trustworthy AI, European Comission,)

Di dalam aturan ini, dituliskan bahwa terdapat 7 persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh ssstem AI agar dapat dipercaya. Persyaratan-persyaratan tersebut, yaitu:

1. Badan dan pengawasan manusia: sistem AI harus memberdayakan manusia agar memungkinkan bagi mereka untuk membuat keputusan yang tepat dan mendorong hak-hak dasar mereka;

2. Ketangguhan dan keamanan teknis: sistem AI harus aman agar dapat memproduksi ulang jika terjadi kesalahan teknis, serta akurat, handal, dan dapat di produksi ulang;

(23)

75

3. Privasi dan tata kelola data: keamanan data harus terjamin, mekanisme tata Kelola data yang memadai harus dipastikan dengan cara mempertimbangkan kualitas dan integritas data, serta memastikan akses yang sah terhadap data;

4. Transparansi: data, sistem, maupun model bisnis AI harus bersifat transparan;

5. Keberagaman, non-diskriminasi, dan keadilan: sistem AI harus dapat diakses oleh siapapun tanpa terkecuali dan menghindari bias yang tidak adil agar tidak menimbulkan dampak negatif;

6. Kesejahteraan sosial dan lingkungan: sistem AI harus memiliki dampak yang baik bagi seluruh manusia dan harus ramah lingkungan;

7. Akuntabilitas: mekanisme yang baik harus diterapkan agar dapat memastikan tanggung jawab dan akuntabilitas pada sistem AI.62

2.3.3. Policy and Investment Recommendations for Trustworthy AI

Regulasi ini merupakan keberlanjutan dari Ethics Guidelines for Trustworthy AI yang sebelumnya telah diterbitkan oleh High-Level Expert Group. Dokumen ini diterbitkan pada 26 Juni 2019 oleh Komisi Eropa.63 Dokumen ini berisi tentang rekomendasi-rekomendasi mengenai kebijakan dan investasi yang diberikan kepada institusi Uni Eropa dan negara-negara anggotanya.64 Rekomendasi yang diberikan berfokus pada empat area utama

62 European Commission, “Ethics Guidelines for Trustworthy AI”, Loc. Cit.

63 High-Level Expert Group on AI, Policy and Investment Recommendations for Trustworthy AI, European Comission, Juni 2019, hal. 6.

64 Ibid.

(24)

76

yang dipercaya dapat memberikan keuntungan dengan adanya AI. Empat area tersebut yaitu manusia dan masyarakat, sektor swasta, sektor publik, penelitian dan akademisi eropa.65 Empat fokus area rekomendasi tersebut dapat dilihat melalui grafik berikut ini.

Grafik 4. Empat Fokus Area Rekomendasi Untuk AI yang dapat Dipercaya

(Sumber: Policy and Investment Recommendations for Trustworthy AI, European Comission,)

Pedoman ini berisi 11 poin utama mengenai rekomendasi yang diberikan untuk mewujudkan AI yang dapat dipercaya bagi manusia dan lingkungan.

Kesebelas poin utama tersebut yaitu:

1. Memberdayakan dan melindungi manusia serta masyarakat dengan menggunakan AI yang dapat dipercaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya perlindungan dan pemberdayaan bagi individu dan masyarakat;

65 Ibid.

(25)

77

2. Pembuat kebijakan harus dapat mengadopsi pendekatan yang sesuai dengan AI, untuk memposisikan Eropa dalam lanskap AI;

3. Membuat pasar tunggal Eropa aman Ketika menerapkan AI;

4. Menciptakan ekosistem AI melalui Sectoral Multi-Stakeholder Alliances;

5. Mendorong Eropa untuk melakukan investasi pada sistem data;

6. Memanfaatkan peran multibidang yang terdapat pada sektor publik;

7. Memperkuat dan menyatukan kemampuan Eropa dalam melakukan penelitian dalam bidang AI;

8. Meningkatkan kesadaran dan memberikan pendidikan tentang kemampuan, tantangan, dan keterbatasan dalam AI;

9. Mengadopsi pendekatan tata kelola berbasis resiko pada AI dan memastikan kerangka peraturan yang sesuai;

10. Menciptakan lingkungan investasi yang terbuka dan menguntungkan;

11. Membentuk cara kerja holistik dengan menyisir visi 10 tahun dengan rencana aksi yang berkelanjutan.66

2.3.4. White Paper on Artificial Intelligence

White Paper ini berisi mengenai kerangka kerja dan pertanggungjawaban dari proposal mengenai pendekatan Eropa terhadap AI yang dikeluarkan oleh Komisi Uni Eropa.67 Kerangka kerja tersebut termasuk sarana kebijakan untuk

66 Ibid, hal. 47-49.

67 European Commission, White Paper on Artificial Intelligence, European Commission, Februari 2020, hal. 25.

(26)

78

meningkatkan investasi dalam penelitian dan inovasi, meningkatkan pengembangan keterampilan dan mendukung penyerapan AI oleh kelompok masyarakat. Pengembangan AI yang dilakukan oleh Uni Eropa dilakukan atas dasar untuk mendapatkan manfaat positif dari AI untuk seluruh masyarakat, seperti dapat meningkatkan perawatan kesehatan, meminimalisir kerusakan mesin rumah tangga, sistem transportasi yang lebih aman dan bersih, serta layanan publik yang lebih baik; Dapat melahirkan generasi baru produk dan layanan seperti mesin, transportasi, keamanna siber, pertanian, perawatan kesehatan, maupun mode dan pariwisata; Dapat mengurangi biaya penyedia layanan dengan meningkatkan keberlanjutan produk dan melengkapi otoritas penegak hukum dengan alat yang tepat untuk memastikan keamanan masyarakat.68

Dokumen White Paper ini berisi mengenai aturan untuk menciptakan AI yang terpercaya di Uni Eropa. Dokumen ini berisi mengenai kerangka kebijakan untuk menetapkan langkah-langkah agar menyelaraskan upaya di Eropa, nasional, maupun tingkat regional dalam sektor swasta dan publik untuk mencapai ekosistem unggulan dalam penelitian dan inovasi dan mempercepat penerapan AI dan memastikan kepatuhan dengan aturan Uni Eropa, termasuk aturan untuk melindungi hak-hak dasar dan hak-hak konsumen, terutama untuk sistem AI yang beroperasi pada sistem dengan resiko tinggi.69

68 Ibid, hal. 2.

69 Ibid, hal. 3.

(27)

79

Dokumen ini juga menganalisis laporan komisi mengenai implikasi AI, internet of things, maupun teknologi digital lain untuk keselamatan bersama.

2.3.5. Regulatory Framework Proposal on Artificial Intelligence

Pasca dikeluarkannya White Paper on AI pada Februari 2020, Komisi Eropa Kembali mengajukan kerangka hukum pertama tentang AI yang membahas mengenai resiko AI dan memposisikan Eropa untuk memainkan peran utama secara global dalam bidang AI.70 Proposal ini bernama Proposal for Regulation of the European Parliament and of the Council Laying Down Harmonised Rules on Artificial Intelligence (Artificial Intelligence Act) and Amending Certain Union Legislative Acts atau yang lebih dikenal sebagai Artificial Intelligence Act.71 Proposal ini diajukan pada bulan April 2020 untuk menjamin keselamatan dan hak-hak dasar orang dan bisnis, sekaligus memperkuat penyerapan AI , investasi, dan inovasi di seluruh Uni Eropa.

Proposal ini juga ditujukan dengan maksud untuk memberikan persyaratan dan kewajiban yang jelas kepada pengembang, penyebar, dan pengguna AI terkait penggunaan spesifik AI.72 Aturan yang diajukan dalam proposal ini diharapkan dapat mengatasi resiko yang secara khusus diciptakan oleh aplikasi AI;

Mengusulkan daftar aplikasi yang memiliki resiko tinggi; Menetapkan persyaratan yang jelas untuk sistem AI pada aplikasi dengan resiko tinggi;

70 European Commission, “Regulatory Framework Proposal on Artificial Intelligence” yang diakses melalui https://digital-strategy.ec.europa.eu/en/policies/regulatory-framework-ai pada tanggal 4 Agustus 2021 pukul 17.50 WIB.

71 European Commission, “Document 52021PC0206” yang diakses melalui https://eur- lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/?qid=1623335154975&uri=CELEX%3A52021PC0206 pada tanggal 4 Agustus 2021 pukul 20.10 WIB.

72 European Commission, “Regulatory Framework Proposal on Artificial Intelligence”, Loc. Cit.

(28)

80

Menentukan kewajiban khusus untuk pengguna AI dan penyedia aplikasi dengan resiko tinggi; Mengusulkan penilaian kesesuaian sebelum sistem AI dioperasikan ataupun dipasarkan; Mengusulkan penegakan setelah sistem AI dipasarkan; Dan juga mengusulkan struktur pemerintahan di tingkat Eropa maupun nasional.73

Proposal ini mengajukan pendekatan berdasarkan resiko, yang mana jenis resiko tersebut dibagi menjadi empat kategori seperti yang tergambar pada grafik di bawah ini.

Grafik 5. Pendekatan Berdasarkan Resiko

(Sumber: https://digital-strategy.ec.europa.eu/en/policies/regulatory-framework-ai )

Penjelasan mengenai jenis resiko tersebut adalah sebagai berikut:

1. Unacceptable risk: resiko ini berupa semua sistem AI yang dianggap sebagai ancaman nyata terhadap keselamatan, mata pencaharian, dan

73 Ibid.

(29)

81

dimana hak orang akan dilarang, mulai dari dari penilaian sosial oleh pemerintah hingga permainan yang menggunakan bantuan suara yang mendorong perilaku berbahaya;

2. High-risk: resiko ini dapat berupa teknologi AI yang digunakan dalam infrastruktur kritis seperti transportasi yang dapat membahayakan kehidupan dan kesehatan warga; pendidikan atau pelatihan kejuruan;

komponen keamanan produk; ketenagakerjaan, manajemen pekerja, dan akses kewirausaha; layanan swasta dan publik yang penting; penegakan hukum yang dapat mengganggu hak-hak dasar masyarakat; manajemen migrasi, suaka, dan kontrol perbatasan; serta administrasi proses peradilan dan demokrasi;

3. Limited risk: resiko ini berupa sistem AI dengan kewajiban transparansi khusus, seperti chatbots;

4. Minimal risk: resiko ini berupa aplikasi gratis seperti video game

berkemampuan AI ataupun filter spam.74

Regulasi yang dibentuk oleh Uni Eropa tersebut ditujukan untuk menerapkan AI yang dapat dipercaya dan dapat bersaing di dunia internasional. Regulasi ini juga dibentuk untuk mendukung penerapan AI yang baik yang dapat memiliki dampak positf bagi masyarakat dan tidak merusak lingkungan. Adanya regulasi ini juga dapat mendukung peningkatan dan penerapan AI yang dilakukan oleh Uni Eropa dalam segala bidang.

74 Ibid.

Referensi

Dokumen terkait

individu dengan permasalahan tentang dunia karier yang di hadapinya maupun proses dalam pengambilan putusan karier kelak saat akan memasuki jenjang SMA maupun

Penambahan bahan suplemen dan imbuhan pakan seperti minyak ikan, vitamin E dan ekstrak temulawak menghasilkan nilai yang lebih baik pada parameter seperti IGS,

Dengan demikian regresi berganda ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu Indeks Pembangunan Manusia sebagai

Apabila penetuan nilai ini berdasarkan pada nilai hasil tes belajar yang digunakan pada kriterium peserta didik, maka pada hal ini mengandumg arti bahwa nilai yang

Keadaan SMA Negeri 1 Cempaka sudah cukup bagus dan memadai, fasilitas yang mendukung para siswa, gedung yang terdiri dari beberapa ruangan antara lain: ruang kantor, ruang kepala

Setiap mahasiswa diminta untuk membuat sebuah paper dengan panjang maksimal 500 kata yang berisi rangkuman dan refleksi kritis atas tulisan Abraham van de Beek. yang berjudul

Oleh karena itu metode yang diterapkan oleh seorang guru akan berdaya guna dan berhasil guna jika mampu dipergunakan sebaik mungkin dalam mencapai tujuan pendidikan yang

Yang dimaksud dengan operasi ekonomis pembangkit thermal ialah proses pembagian atau penjadwalan beban total dari suatu sistem kepada masing-masing pusat