• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DI MAN 2 CIAMIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DI MAN 2 CIAMIS"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI GURU BAHASA ARAB

DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DI MAN 2 CIAMIS

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mempeoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

CECEP FARHANI NIM. 1617403054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

2020

(2)

i

STRATEGI GURU BAHASA ARAB

DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DI MAN 2 CIAMIS

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mempeoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

CECEP FARHANI NIM. 1617403054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

2020

(3)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda Tangan dibawah ini:

Nama NIM Jenjang Fakultas Jurusan Judul

: : : : : :

Cecep Farhani 1617403054 S-1

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Pendidikan Bahasa Arab

Strategi Guru Bahasa Arab Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di MAN 2 Ciamis

Menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keseluruhan merupakan hasil penelitian atau karya sendiri kecuali bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Ciamis, 31 Agustus 2020

(4)

iii

(5)

iv

NOTA DOSEN PEMBIMBING

Purwokerto, 3 September 2020 Hal : Pengajuan Munaqosah Skripsi

Saudara Cecep Farhani

Kepada Yth,

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Di Purwokerto

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya melakukan bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka dengan ini kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Cecep Farhani NIM : 1617403054

Judul : Strategi Guru Bahasa Arab Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di MAN 2 Ciamis

Dengan ini kami mohon agar skripsi mahasiswa tersebut dapat di munaqosahkan.

Demikian atas perhatian bapa kami ucapkan terimakasih.

Wassalamua’aialkum Wr. Wb.

Pembimbing,

Dr. H. Siswadi, M,Ag.

NIP.197010102000031004

(6)

v MOTTO

َغ ُكَت َلاَو ْلَسْكَت َلاَو ْدَهْجِا # ًلاِفا

ُلَساَكَتَ ي ْنَمِل َبَبْقُعلا ُةَماَدَنَ ف

“bersungguh-sungguh dan jangan malas dan jangan jadi lalai, karena penyesalan yang mendalam itu adalah milik mereka yang bermalas-

malas”

(7)

vi

PERSEMBAHAN

Denngan senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada Ilahi Rabbi, dan terima kasih sedalam-dalamnya sebuah karya yang sederhana ini peulis persempahkan

teruntuk: Bapak dan Ibu tercinta yang telah merawat dan mendidik, sehingga saya mengerti arti sebuah kehidupan dan menjadi “orang yang berpendidikan”

seperti yang engkau harapkan, terima kasih atas kasih sayang yang tiada henti- hentinya mendo’akan dan memberikan motivasi untuk berhasilan dan kesuksesan

saya. Serta adik-adikku yang saya banggakan, terima kasih atas perhatian, motivasi dan kasih sayangnya.

(8)

vii

STRATEGI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DI MAN CIAMIS

Oleh: Cecep Farhani NIM. 1617403054

ABSTRAK

Dalam bidang pendidikan, para ahli telah memaparkan bahwa terdapat banyak strategi yang dapat digunakan pendidik untuk proses kegiatan pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Betapa pentingnya memilih strategi sebagai kunci penunjang untuk meminimalisir ketidak efektifan suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan strategi guru juga bisa merancang dan menyiapkan solusi ketika siswa mendapatkan kesulitan dalam belajar dalam mempeajari bahasa Arab.

Dalam penelitian ini, penulis mengambil penelitian dengan judul mengenai Strategi Guru Bahasa Arab Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di MAN 2 Ciamis, dengan tujuan inti dari penelitian penyusunan yang dilakukan ialah untuk menjelaskan dan memahami strategi pengajar atau tenaga pendidik dalam menangani siswa yang kurang minat belajar terhadap mata pelajaran bahasa arab.

Jenis penelitian ini berbentuk lapangan (field reserch), menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Adapun subjek terhadap penelitian adalah Guru Bahasa Arab dan Siswa MAN 2 Ciamis. Sedangkan yang menjadi objek penelitian yakni Strategi Guru Bahasa Arab Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa di MAN 2 Ciamis.

Untuk teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan teori Milles dan Humberman yakni reduksi data dan penyajian data, serta penarikan kesimpulan.

Hasil dari penelitian mengenai Strategi Guru Bahasa Arab Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa di MAN 2 Ciamis adalah bahwa minat belajar siswa dapat meningkat melalui beberapa hal yakni: menggunakan strategi seperti strategi active learning dan strategi PAIKEM, metode bernyanyi, metode permainan, diberikan motivasi setiap dalam kegiatan pembelajaran bahasa Arab, mengikuti ekstra kurikuler arabic club dan study banding ke kampung pare. Hal ini dapat dilihat melalui jenjang kelas yang lebih tinggi di MAN 2 Ciamis, yakni peserta didik yang sudah diatas kelas X sudah terbiasa membaca dengan lancar tulisan bahasa arab, karena itu akan tumbuh minat belajar siswa.

Kata Kunci: Strategi Guru Bahasa Arab, Meningkatkan Minat Belajar Siswa

(9)

viii

//PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi yang dipergunakan mengacu pada SKB antara Menteri Agama serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, masing-masing No. 158 Tahun 1987 dan No. 0543b/U/1987 dengan beberapa adaptasi.

1. Konsonan

Transliterasi huruf Arab ke dalam huruf Latin sebagai berikut :

Aksara Arab Aksara Latin

Simbol Nama (Bunyi) Simbol Nama (Bunyi)

ا

Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

ب

Ba B Be

ت

Ta T Te

ث

Sa Es dengan titik di atas

ج

Ja J Je

ح

Ha Ha dengan titik di bawah

خ

Kha Kh Ka dan Ha

د

Dal D De

ذ

Zal Ż Zet dengan titik di atas

ر

Ra R Er

ز

Zai Z Zet

س

Sin S Es

ش

Syin Sy Es dan Ye

ص

Sad Es dengan titik di bawah

ض

Dad De dengan titik di bawah

ط

Ta Te dengan titik di bawah

ظ

Za Zet dengan titik di bawah

ع

‘Ain Apostrof terbalik

غ

Ga G Ge

ف

Fa F Ef

ق

Qaf Q Qi

ك

Kaf K Ka

ل

Lam L El

م

Mim M Em

ن

Nun N En

و

Waw W We

ه

Ham H Ha

ء

Hamzah Apostrof

(10)

ix

ي

Ya Y Ye

Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apapun. Jika terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (‘).

2. Vokal

Vokal bahasa Arab seperti halnya vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, maka transliterasi nya adalah sebagai berikut :

Aksara Arab Aksara Latin

Simbol Nama (Bunyi) Simbol Nama (Bunyi)

ا

fathah A a

ا

kasrah I i

ا

dhammah U u

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasi nya berupa gabungan huruf yang meliputi :

Aksara Arab Aksara Latin

Simbol Nama (Bunyi) Simbol Nama (Bunyi)

ي

fathah dan ya ai a dan i

و

kasrah dan waw au a dan u

Contoh :

فْي ك

: kaifa bukan kayfa

ل ْو ه

: haula bukan hawla

3. Penulisan Alif Lam

Artikel atau kata sandang yang dilambangkan dengan huruf لا(alif lam ma’arifah) di transliterasi seperti biasa, al-, baik ketika diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf qamariah. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-).

(11)

x Contoh :

سْم شْل ا

: al-syamsu (bukan asy-syamsu)

ة ل زْل َّزل ا

: al-zalzalah (bukan az-zalzalah)

ة ل سْل فْل ا

: al-falsalah

د لَ بْل ا

: al-bilādu

4. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, maka transliterasi nya berupa huruf dan tanda, yaitu :

Aksara Arab Aksara Latin

Harakat Huruf Nama (Bunyi) Simbol Nama (Bunyi)

و ا َ

fathah dan alif,

fathah dan waw

Ā a dan garis di atas

ي َ

kasrah dan ya Ī i dan garis di atas

ي َ

dhammah dan ya ū u dan garis di atas

Garis datar di atas huruf a, i, u bisa juga diganti dengan garis lengkung seperti huruf v yang terbalik, sehingga menjadi â, î, û. Model ini sudah dibakukan dalam font semua sistem operasi.

Contoh :

تا م

: mâta

ى م ر

: ramâ

ت ْو م ي

: yamûtu

5. Ta Marbûtah

Transliterasi untuk ta marbûtah ada dua, yaitu ta marbûtah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah dan dhammah, transliterasi nya adalah (t). Sedangkan ta marbûtah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasi nya adalah (h). Pada kata yang terakhir dengan ta marbûtah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta pembacaan kedua kata terpisah, maka ta marbûtah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

Contoh :

لا فْط ْلْ ا ة ض ْو ر

: rauḍah al-aṭfâl

(12)

xi

ة ل ضا فْلا ة نْي د مْل ا

: al-madânah al-fâḍilah

ة مْك حْل ا

: al-hikmah

6. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda tasydid ( َ), maka dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.

Contoh :

ا نَّب ر

:rabbanâ

ا نْي ج ن

: najjaânâ

ق حْل ا

: al-ḥaqq

ج حْل ا

: al-ḥajj

م ع ن

: nu’ima

و د ع

: ‘aduwwun

Jika huruf ىbertasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah ( ى س), maka ditransliterasikan seperti huruf maddah (â).

Contoh :

ي ل ع

:‘ali (bukan ‘aliyy atau ‘aly)

ي س ر ع

: ‘arabi (bukan ‘arabiyy atau ‘araby)

7. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (‘) hanya berlaku bagi huruf hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila huruf hamzah terletak di awal kata, maka tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

Contoh :

ن ْو ر مْا ت

: ta’murūna

ء ْو نْل ا

: al-nau’

ءْي ش

: syai’un

(13)

xii

ت ْر م ا

: umirtu

8. Dalam Penulisan Kata Arab Yang Lazim Menggunaka Ke Bahasa Indonesia

Kata, istilah atau kalimat Arab yang di transliterasi adalah kata, istilah atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kalimat yang sudah lazim akan menjadi bagian dari perbendaharaan kosa kata bahasa Indonesia tidak lagi ditulis transliterasi cara di atas, misalnya kata hadis, sunnah, khusus dan umum. Namun bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus di transliterasi secara utuh.

Dikecualikan dari pembakuan kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kata al-Qur’an. Dalam KBBI digunakan kata Alquran, namun dalam penulisan naskah ilmiah dipergunakan sesuai asal teks Arab nya yaitu al-Qur’an, dengan huruf a setelah apostrof tanpa tanda panjang, kecuali jika merupakan bagian dari teks Arab.

Contoh :

Fi al-Qur’an al-Karîm Al-Sunnah qabl al-tadwîn

9. Lafz Aljalâlah (الله)

Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai muḍâf ilaih (frasa nominal) ditransliterasi tanpa huruf hamzah.

Contoh :

الل نْي د

dînullah

للا ب

billâh

Adapun ta marbûtah di akhir kata yang disandarkan kepada lafẓ al- jalâlah ditransliterasi dengan huruf (t).

Contoh :

الل ة مْح ر ْي ف ْم ه

hum fî rahmatillâh

(14)

xiii 10. Huruf Kapital

Walaupun dalam sistem alfabet Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi dalam transliterasi nya huruf-huruf tersebut diberlakukan ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Huruf kapital antara lain digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandang nya. Apabila terletak pada awal kalimat dengan huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan.

(15)

xiv

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirraahiim Alhamdulillahi Robbil’alamin, segala puji syukur kepada Allah SWT, sang maha pencipta alam semesta ini. Hanya kepada- Nyala kami memohon dan meminta pertolongan, sehingga penulis dapat menuntaskan tugas perkuliahan ini, meskipun masih banyak kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan. Tak lupa shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman terang benderang seperti sekarang. Dan semoga dengan shalawat dan salam yang kita curahkan akan mendapatkan syafa’at di yaumul akhir nanti. Aamiin

Setelah melalui proses yang tidak sebentar merupakan salah satu anugerah terbesar bagi penulis, karena mampu menuntaskan tugas akhir perkuliahan, yang berjudul “Strategi Guru Bahasa Arab Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di MAN 2 Ciamis” yang mana tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat guna untuk dapat memperoleh gelar S1 Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Dalam penulisan tugas terakhir perkuliahan ini, dengan terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan penelitian hingga terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang memfasilitasi dan membantu terlaksananya kegiatan penelitian. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. H. Moh. Roqib, M.Ag. Selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

2. Dr. Fauzi, M.Ag., Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

3. Dr. Ridwan, M.Ag., Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

4. Dr. Sulkhan Chakim, MM., Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

(16)

xv

5. Dr. H. Suwito, M.Ag., M.Hum. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

6. Dr. Suparjo, M.A. Selaku Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

7. Ali Muhdi, S.Pd.I, M.S.I. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

8. Enjang Burhanuddin Yusuf, S.S, M.Pd. Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

9. Dr. H. Siswadi, M.Ag. Selaku Penasehat Akademik PBA B angkatan 2016 IAIN Purwokerto.

10. Dr. H. Siswadi, M.Ag. Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah mengarahkan dan membimbing dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

11. Segenap dosen dan staf administrasi IAIN Purwokerto khususnya dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Bahasa Arab beserta staff administrasi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

12. Bapak Drs. H. Kasrodin, M.MPd, selaku Kepala Madrasah, dan Bapak Mahrus Baehaqi S.Pd selaku guru BahasaArab MAN 2 Ciamis yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan sebuah penelitian sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar.

13. Kedua orang tua yang selalu memberikan dorongan, motivasi dan kasih sayang kepada penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

14. Teman-teman Himpunan baik lingkup komisariat, cabang dan alumni yang telah memberikan pengalaman serta ilmu yang didapatkan selama di bangku perkuliahan.

15. Keluarga bani Fahrudin yang selalu memberikan kehangatan dan memberikan motivasi saat penulis memulai skripsi ini.

16. Keluarga besar PBA angkatan 2016 serta teman-teman seperjuanganku lainnya, yang secara tidak langsung selalu memberikan do’a terbaik untuk penulis.

(17)

xvi

17. Semua pihak yang tidak dapat peneleti sebutkan satu-persatu yang telah berkenan memberikan bantuan sehingga dapat terselesaikannya penelitian ini.

Tidak ada kata yang dapat penulis ungkapkan untuk menyampaikan rasa terima kasih, melainkan hanya doa semoga amal baiknya diterima oleh Allah SWT dan dicatat sebagai amal saleh. Akhirnya kepada Allah SWT, penulis kembalikan dengan selalu memohon hidayah, taufiq serta ampunan-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Ciamis, 31 Agustus 2020 Penulis

Cecep Farhani NIM. 1617403054

(18)

xvii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ... viii

KATA PENGANTAR ... xiv

DAFTAR ISI ... xvii

DAFTAR TABEL ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Definis Operasional ... 5

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

E. Kajian Pustaka ... 8

F. Sismatika Pembahasan ... 11

BAB II LANDASAN TEORI ... 13

A. Strategi Guru 1. Strategi ... 13

2. Guru ... 16

B. Minat Belajar 1. Minat ... 18

a. Pengertian Minat ... 18

b. Fungsi Minat ... 21

c. Dimensi dan Indikator Minat ... 22 2. Belajar

(19)

xviii

a. Pengertian Belajar ... 24

b. Prinsip-prinsip Belajar ... 26

c. Unsur-unsur Belajar ... 28

3. Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 31

4. Strategi untuk Peningkatan Minat Belajar Siswa ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Jenis Penelitian ... 38

B. Lokasi Penelitian ... 40

C. Objek Penelitian ... 40

D. Subjek Penelitian ... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ... 41

F. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PNELITIAN ... 49

A. Gambaran Umum MAN 2 Ciamis ... 49

1. Sejarah Berdirinya MAN 2 Ciamis ... 49

2. Identitas MAN 2 Ciamis ... 49

3. Visi, Misi, Tujuan dan Target MAN 2 Ciamis ... 50

4. Struktur Organisasi ... 52

5. Data Kepemilikan Lahan, Bangunan dan Sarana Prasarana ... 53

6. Keadaaan Guru, Karyawan, dan Siswa MAN 2 Ciamis ... 54

B. Penyajian Data dan Analisis Data Strategi Guru Bahasa Arab Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di MAN Ciamis ... 58

C. Hasil Observasi ... 72

BAB V PENUTUP ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(20)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel I : Data Kepemilikan Lahan, Bangunan dan Sarana Prasarana Tabel II : Daftar Nama Guru dan Karyawan MAN 2 Ciamis 2019/2020 Tabel III : Data Siswa 3 Tahun Terakhir

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pembeda utama antara manusia dengan hewan adalah kemampuan berbahasa pada kecakapan berbicara. Dalam kemampuan berbahasa, manusia disebut hayawatun nathiq “hewan yang berbicara”. Selain memprediksi manusia dengan kemampuan berbicara atau berbahasa, predikat tersebut sekaligus menolak kemampuan serupa pada binatang.

Untuk menunjukkan bahwa suatu masyarakat manusia selalu diikat oleh bahasa yang mereka gunakan. Setiap masyarakat terbentuk untuk hidup, dan tumbuh dengan bahasa.

Dengan bahasa, manusia berinteraksi dengan sesamanya juga dengan menggunakan bahasa. Ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan keberadaban pun pada dasarnya dipelajari dan diwariskan ke genarasi yang akan datang dengan menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, kehidupan manusia akan sulit berkembangan. Tanpa bahasa interaksi dan komunikasi antara manusia menjadi terbatas.1

Penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an terkait erat dengan pandangan bahwa Al-Qur’an adalah mu’jizat yang diberikan kepada rasululloh SAW. Dalam konsep teologi islam konsep ini termasuk doktrin yang sangat terkenal dengan dukungan berbagi bukti empirik yang tidak sedikit. Salah satu kemu’jitan al-qur’an ekpresi bahasa yang sangat khas dan unik, dimana ini jelas, Karena digunakannya bahasa Arab.2

Belajar bahasa yang lebih efektif membawa pelajar ke dalam lingkungan bahasa yang akan dipelajari. Dengan lingkungan bahasa setiap pelajar akan dipaksa untuk menggunakan bahasa yang ada dilikungannya, sehingga perkembangan penguasaan bahasa yang dipelajarinya relatif lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang tidak ada di lingkungan bahasa

1 Imam Asrori, Sintaksis Bahasa Arab, (Malang: Misykat, 2014) hlm 4.

2 Abdul Mu’in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab & Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Pustaka Al Husna Baru, 2004) hlm 30.

(22)

tersebut. Hal ini lingkungan akan membuat terbiasa menggunakan suatu bahasa secara terus-menerus untuk menyampaikan maksud dan tujuan dalam hatinya. Penduduk Indonesia terdiri berbagai suku budaya yang memiliki bahasa ibu yang berbeda-beda. Bangsa Indonesia juga memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia untuk memumdahkan komunikasi antar suku. Karakteristik bahasa ibu dan bahasa Indonesia tersebut jelas berbeda dengan bahasa Arab. Kendala ini yang menjadi penyebab penghambat dalam belajar bahasa Arab.3

Dalam belajar bahasa arab, banyak pihak yang mengatakan bahwa belajar bahasa itu sangat sulit. Dan banyak mahasiswa yang sekian tahun belajar bahasa Arab di perguruan tinggi tidak memperoleh kemampuan berbahasa Arab yang memadai. Mereka tidak fasih dalam berbicara. Bahasa Arab yang mereka pelajari baik lisan maupun tulis mengandung berbagai kesalahan yang seharusnya tidak terjadi kondisi sejenis pun terjadi di sekolah. Pelajaran bahasa Arab di sekolah cenderung ditakuti siswa.

Pelajaran bahasa Arab di sekolah menjadi momok yang lebih menakutkan dari pelajaran matematika.4

Strategi belajar bahasa arab pada hakikatnya merupakan karakteristik, sifat, perilaku, aksi, langkah, dan teknik tertentu yang ditempuh pembelajar untuk mengembangkan kemampuan berbahasa dan kepercayaan diri dalam menggunakan bahasa atau untuk memfasilitasi diri dalam mempelajari dan memperdayakan aspek linguistik maupun isi informasi.5

Dalam bidang pendidikan, kata strategi dapat diterapkan pada kegiatan mengajar guru dengan istilah strategi mengajar Strategi mengajar dapt dimaknai sebagai seni dan pengetahuan untuk memberdayakan berbagai komponen di dalam kegiatan mengajar. Sebaliknya, strategi belajar

3Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014) hlm 110.

4 Imam Asrori, Strategi Belajar Bahasa Arab: Teori dan Praktik, (Malang: Misykat, 2014) hlm 4.

5 Ibid., hlm. 5.

(23)

secara umum dimaknai sebagai seni dan pengetahuan dalam mengembangkan kegiatan belajar.6

Mengajar merupakan perencanaan sistem proses kegiatan pembelajaran dalam lingkungan. Di lingkungan memiliki beberapa komponen yang saling memperngaruhi yaitu intruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan oleh guru dan siswa yang harus peranan serta ada dalam hubungan sosial, jenis kegiatan dapat dilakukan, serta sarana dan prasana yang tersedia.7

Strategi pembelajaran yakni suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pengajar dan peserta didik agar kegiatan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Sedangkan untuk teknik dalam kegiatan pembelajaran yaitu seseorang yang melaksanakan suatu cara atau metode pembelajaran tertentu.

Oleh karena itu, strategi dan metode pembelajaran yang dipergunakan tergantung dari pendekatan yang dilakukan. Strategi menunjukkan pada suatu perencanaan untuk dicapai sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.

Dengan demikian, Strategi pembelajaran dapat diterapkan oleh guru tergantung pada pendekatan yang digunakan. Sedangkan bagaimana menjalankan strategi dapat diterapkan diberbagai metode pembelajaran.

Untuk menerapkan metode pembelajaran pengajar akan menentukan cara dianggap relevan dengan metode. Dan penggunaan metode, setiap guru mempunyai cara yang kemungkinan besar berbeda antara guru yang satu dengan guru yang lain.8 Seorang guru harus mengetahui hal-hal yang bisa mendukung dan mempengaruhi proses pembelajaran mencapai hasil yang maksimal. The Liang Gie mengatakan bahwasannya minat adalah pusat pimikiran yang akan menimbulkan kegembiraan dan usaha seseorang untuk

6 Ibid., hlm. 22.

7 Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012) hlm 3.

8 Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Sleman: Teras, 2011) hlm 14.

(24)

belajar tidak melupakan apa yang dipelajarinya.9 Dengan porsi yang minim pada pelajaran bahasa Arab ini maka diperlukan diadakan untuk menumbuhkan motivasi siswa terhadap mata pelajaran bahasa arab.

Berdasarkan hasil observasi pendahuluan peneliti melakukan wawancara dengan guru bahasa arab yakni bapak Mahrus Baehaqi S.Pd.

ada faktor utama yang memicu rendahnya minat belajar bahasa Arab peserta didik pada MAN 2 Ciamis yaitu latar belakang pendidikan peserta didik yang sangat berbeda lulusan Pesantren, MTs dan SMP sehingga keterlibatan pada tingkatan kemahiran peserta didik dalam mempelajari bahasa Arab juga menjadi sangat beragam serta beranggapan bahwa mata pelajaran bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Maka perolehan pengetahuan bahasa Arab yang dimiliki peserta didik satu sama lain bervariasi sehingga tidak mengherankan apabila pengajaran bahasa Arab salah satunya mengalami hambatan dalam memaksimalkan pengajaran bahasa Arab secara baik.

Dapat diketahui mengenai minat belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Arab, hasilnya dapat diketahui mereka cukup berminat seperti telah terlihat aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran bahasa Arab, dan hasilnya dari kegiatan pembelajran juga cukup baik. Dibuktikan dengan adanya perolehan nilai yang telah mencapai KKM dari hasil ujian tengah semester di kelas X Agama bahwa dari 11 anak yang berlatar belakang lusasan SMP mendapatkan rata-rata 73, dan sebagian peserta lulusan yang berasal dari MTs ada 19 anak yang mana mendapatkan nilai rata-ratanya 82. Dan ada juga siswa yang bertempat di pondok pesantren sehingga dapat menunjang tumbuhnya minat dalam kegitan pembelajaran bahasa Arab, yakni berjumlah siswa 6 anak yang tinggal di pondok pesantren dengan jumlah nilai rata-rara 85. Dari data tersebut bahwa siswa

9 The Liang Gie, Cara Belajar Efesien, (Yogyakarta: Pusat Manajemen Studi, 1988), hlm 20.

(25)

kelas X Agama banyak dari lulusan SMP sehingga penguasaan materi mata pelajaran bahasa Arab masih kurang.10

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut informasi yang ada di sekolah tersebut melalui penelitian dengan judul “Strategi Guru Bahasa Arab Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa di MAN 2 Ciamis”.

B. Definisi Operasional

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam memahami persoalan yang akan dibahas, dan untuk menghindari pengertian yang salah terhadap isi penelitian ini, ,akan peneliti memberikan penegasan mengenai beberapa istilah:

1. Strategi Guru

Menurut KBBI edisi kedua (1989) strategi merupakan suatu ilmu dan seni yang dipergunakan semua sumber berbagai bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaa tertentu dalam perang dan damai.

Pengertian strategi dalam pengajaran bahasa adalah bahwa strategi merupakan susunan rencana yang cermat dalam mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran yang tepat.11

Ahmad Tafsir mengemukakan pendapat bahwa guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembagan anak didiknya dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif, kognigtif maupun psikomotorik.12

2. Minat Belajar Siswa

minat merupakan suatu keinginan seseorang dalam melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan, minat bukan hanya terhadap prilaku seseorang, akan tetapi lebih mendorong minat seseorang untuk melakukan kegiatan dan menyebabkan seseorang

10 Hasil wawancara dengan bapak Mahrus Baehaqi guru bahasa arab di MAN 2 Ciamis, pada tanggal 5 November 2019, pukul 10.20-11.00 WIB di Aula Madrasah.

11 Iskandarwassid & Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016) hlm 2.

12 Nurfuadi, Profesionalisme Guru, (Purwokerto: STAIN Press, 2012) hlm 54.

(26)

menaruh perhatian dan merelakan dirinya untuk terlibat pada suatu kegiatan.13

Menurut Suryabrata (1991), belajar adalah proses perubahan perilaku seseorang yang dilakukan dengan sengaja untuk memperoleh pengetahuan, kecakapan dan pengalaman baru ke arah yang lebih baik.14

Siswa menurut ketentuan umum Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah penduduk yang berusaha untuk mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur atau jenjang pendidikan tertentu. Berpendapat bahwa, siswa adalah seseorang diri yang memiliki kepribadian dan tujuan cita-cita hidup yang berpotensi untuk dirinya, oleh karena itu tidak dapat diperlakukan semena-mena.15 Jadi siswa yang dimaksud disini adalah siswa yang belajar di MAN 2 Ciamis pada kelas X yang benar-benar mengalami kurangnya minat belajar bahasa arab, sehimgga membutuhkan strategi khusus untuk digunakan dalam mengajar siswa kelas X.

3. MAN 2 Ciamis

Madrasah Aliyah Negeri 2 Ciamis adalah lembaga pendidikan menegah atas yang berdiri pada tahun 1965. Sekolah ini mempunyai visi yaitu madrasah yang unggul, mandiri dan berakhlak mulia. Madrasah Aliyah Negeri 2 Ciamis beralamat Jl. Yos Sudarso, No. 53, Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Dari definisi operasional di atas dapat peneliti simpulkan bahwa strategi guru bahasa arab dalam meningkatkan minat belajar siswa di MAN 2 Ciamis adalah adanya sebuah persoalan atau masalah yang di siswa dalam proses minat belajar bahasa Arab. Sehingga tujuan pencapain hasil belajar yang belum maksimal.

13 Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999) hlm 1.

14 Nurfuadi, Profesionalisme ……….,, hlm 21.

15 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: ALFABETA, 2011), hlm 3.

(27)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang menadi pokok penelitian adalah “Bagaimana strategi guru bahasa Arab dalam meningkatkan minat belajar siswa di MAN 2 Ciamis?”

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan strategi guru bahasa Arab dalam meningkatkan minat belajar siwa di MAN 2 Ciamis.

2. Manfaat Penelitian a) Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang strategi guru bahasa arab dalam meningkatkan minat belajar siswa di MAN 2 Ciamis. Memberikan informasi tentang bagaimana seorang guru bahasa arab melaksanakan pembelajaran.

b) Manfaat Praktis

Manfaat Praktis dari Penelitian ini yaitu:

1) Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi untuk bahan evaluasi lebih lanjut tentang strategi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa.

2) Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan kemampuanya lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Arab sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

3) Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan tantang pentingnya pelaksanaan strategi guru bahasa arab dalam meningkatkan minat belajar siswa, dan sebagai khasanah pustaka bagi Institut Agama Islam Negeri Purwokerto berupa hal penelitian dalam bidang pendidikan.

(28)

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan uraian yang sistematis dan berisi tentang teori-teori dari pakar atau peneliti yang relevan dengan masalah penelitian yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti juga mengambil rujukan dari hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh orang lain sebelumnya.

Hasil penelitian sebelumnya memuat hasil yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan peneliti lakukan dan terdapat pula perbedaan dengan penelitian yang sebelumnya terhadap penelitian ini, diantaranya:

Penelitian yang dilakukan oleh Anggun Firgianti yang berjudul

“Strategi Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa di MIN Rejotangan Tulungagung”16. Isi penelitian tersebut adalah Strategi guru untuk meningkatkan minat beajar siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif di MIN Rejotangan Tulungagung dilaksanakan setiap mata pelajaran. Tempat duduk siswa dibentuk dengan kelompok dengan pembagian anggota bergantian setiap satu minggu sekali. Pembagian ini dilakukan untuk meratakan kemampuan siswa. Dalam berdiskusi guru benar-benar mengatur jalannya diskusi agar diskusi lebih terarah.

Memantau kerja kelompok selalu dilakukan agar semua anggota ikut bekerja sesuai tugas-tugasnya. Rasa tanggung jawab dalam kelompok sangat diperhatikan agar siswa memiliki rasa bertanggung jawab ketika ikut berdiskusi.

Persamaan penelitian oleh Anggun Firgianti dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu terletak pada objek penelitiannya. Objek penelitian yang dikaji sama-sama mengenai Minat Belajar. sedangkan perbedaannya adalah terletak pada subyek penelitian dan lokasi penelitian. Anggun Firgianti subjeknya tertuju kepada Strategi Guru. Sedangkan subyek penelitian peneliti adalah Strategi Guru Bahasa Arab yang dimaksud oleh peneliti dalam hal ini adalah tentang penguasaan pengajaran guru bahasa

16Anggun Firgianti. Skripsi “Strategi Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa di MIN Rejotangan Tulungagung” (Tulungagung: IAIN Tulungagung, 2018).

(29)

arab dalam meningkatkan minat belajar siswa. Lokasi penelitian berbeda.

Lokasi penelitian Anggun Firgianti di MIN Rejotangan Tulungagung.

Sedangkan lokasi penulis meneliti di MAN 2 Ciamis.

Penelitian yang dilakukan oleh Anwar Hindrawan Susanto yang berjudul “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs YAPPI Jetis”17. Isi penelitian tersebut adalah upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan minat belajar bahasa arab siswa kelas VIII YAPPI Jetis adalah menggunakan metode pemebelajaran yang bervariasi, diantaranya: metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode membaca berulang, metode soal-soal, dan metode reward.

Hal ini bertujuan agar siswa tidak merasa bosan dan lebih semangat dalam belajar. selain itu guru juga menjelaskan tujuan pemebelajaran, memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, menyemangati siswa agar rajin belajar, dan menciptakan suasana yang menyenangkan untuk meningkatkan minat belajar bahasa arab siswa kelas VIII MTs YAPPI Jetis.

Persamaan penelitian oleh Anwar Hindrawan Susanto dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu terletak pada objek penelitiannya.

Objek penelitian yang dikaji sama-sama mengenai Minat Belajar.

sedangkan perbedaannya adalah terletak pada subyek penelitian dan lokasi penelitian. Anwar Hindrawan Susanto subjeknya tertuju kepada Upaya Guru. Sedangkan subyek penelitian peneliti adalah Strategi Guru Bahasa Arab yang dimaksud oleh peneliti dalam hal ini adalah tentang penguasaan pengajaran guru bahasa arab dalam meningkatkan minat belajar siswa.

Lokasi penelitian berbeda. Lokasi penelitian Anwar Hindrawan Susanto di MTs YAPPI Jetis. Sedangkan lokasi penulis meneliti di MAN 2 Ciamis.

Penelitian yang dilakukan oleh Fakhrul Amwal yang berjudul

“Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi

17 Anwar Hindrawan Susanto. Skripsi “Upaya Dalam Meningkatkan Minat Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTs YAPPI Jetis” (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2018).

(30)

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MAN Kota Batu”18. Isi penelitian tersebut adalah strategi guru dalam memotivasi belajar siswa dalam mata pelajaran fiqih sangatlah beragam dan banyak sekali, setiap guru memiliki cara yang berbeda. Sama halnya dengan MAN kota Batu memiliki strategi dalam memotivasi belajar siswanya sebagai berikut: menggunakan strategi mengajar yang menarik, guru menggunakan beberapa metode pembelajaran seperti (ceramah, hafalan, diskusi, tanya jawab), guru memberikan penugasan baik secara individu maupun kelompok, guru memberikan umpan melalui petanyaan-pertanyaan terkait materi di awal pembelajaran, guru memberikan perhatian lebih terhadap siswa, guru mendorong siswa untuk belajar secara maksimal, karakteristik guru yang baik dalam membawa materi pelajaran, latar belakang dan kebutuhan diri peserta secara internal, guru membentuk kebiasaan belajar yang baik, pemberian hadiah kepada siswa yang berprestasi, memberikan pujian kepada siswa yang menjalankan tugas yang baik, memberikan hukuman kepada siswa yang melanggar, dan mendorong kreavitas peserta didik.

Persamaan penelitian oleh Fakhrul Amwal dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu terletak pada objek penelitiannya. Objek penelitian yang dikaji sama-sama mengenai Strategi Guru. sedangkan perbedaannya adalah terletak pada subyek penelitian dan lokasi penelitian. Anwar Hindrawan Susanto subjeknya tertuju kepada Strategi Guru Pendidikan Agama Islam. Sedangkan subyek penelitian peneliti adalah Strategi Guru Bahasa Arab yang dimaksud oleh peneliti dalam hal ini adalah tentang penguasaan pengajaran guru bahasa arab dalam meningkatkan minat belajar siswa. Lokasi penelitian berbeda. Lokasi penelitian Fakhrul Amwal di MAN kota Batu. Sedangkan lokasi penulis meneliti di MAN 2 Ciamis.

Dari berbagai kajian pustaka yang telah penulis di uraikan diatas dapat penulis simpulkan bahwa perbedaan antara penelitian yang telah ada

18 Fakhrul Amwal. Skripsi “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MAN Kota Batu” (Malang: UIN Malang, 2018).

(31)

peneliti sebelumnya yang akan peneliti tulis adalah subjek dan objek penelitiannya. Subjek penelitian dalam skripsi ini adalah guru bahasa arab, sedangkan objek yang akan penulis kaji dalam penelitian ini mengenai strategi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa.

Peneliti memiliki subjek penelitian guru bahsa Arab dikarenakan guru merupakan seorang pendidik yang mengadakan pengajaran dalam memberikan suatu ilmu yang dimumpuni dalam bidang keahliannya kepada para siswanya. Guru tersebut berperan sebagai fasilitator untuk para siswa dalam kegiatan pembelajaran bahasa arab dan mengembangkan minat bakat para siswa terhadap mata pelajaran bahasa arab. Selain itu, guru ini tidak hanya mengadakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas saja seperti kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan pembelajaran bahasa arab ke kampung pare.

F. Sistematika Pembahasan

Sitematika pembahasan merupakan kerangaka dari penelitian yang memberikan petunjuk mengenai pokok-pokok yang dibahas dalam penelitian. Sistematika pembahasan ini terdiri dari tiga penelitian yang meliputi, bagian awal, inti, dan akhir, yaitu:

Bagian awal meliputi halaman judul, halaman pernyataan keaslian, halaman pengesahan, halaman persembahan, halaman kata pengantar, dan daftar isi.

Bagian inti memuat pokok-pokok permasalahan yang terdiri dari 5 (lima) bab, antara lain:

Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka dan sismatika pemabahasan.

Bab II berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan strategi guru bahasa arab dalam meningkatkan minat belajar siswa. Pada bab ini peneliti meneliti tentang strategi guru bahasa arab dalam meningkatkan minat belajar siswa. Yang terdiri dari sub bab pertama tentang pengertian strategi guru, yang kedua tentang meningkatkan minat belajar siswa.

(32)

Bab III berisi metode penelitian yang terdiri dari jeneis penelitian, lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang berupa penyajian data.

Bagian pertama menjelaskan gambaran umum MAN 2 Ciamis yaitu sejarah sekolah, letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan guru, siswa, sarana dan prasarana.

Bagian kedua bab ini penyajian data yang berisi tentang stretegi guru bahasa arab dalam meningkatkan minat belajar siswa di MAN 2 Ciamis.

Bagian ketiga analisis data tentang strategi guru bahasa arab dalam meningkatkan belajar siswa di MAN 2 Ciamis.

Bab V adalah penutup yang meliputi kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.

Bagian akhir dari skripsi ini meliputi daftar pustaka, lampiran- lampiran, serta daftar riwayat hidup.

(33)

13 BAB II

LANDASAN TEORI A. Strategi Guru

1. Pengertian Strategi

Kamus besar Bahasa Indonesia mengartikan strategi dengan suatu rencana yang cermat dalam mengenai kegiatan dalam mencapai sasaran ilmu dan memimpin tentara supaya dapat menghadapi musuh dalam kondisi perang atau dalam kondisi yang menentukan ilmu dn seni.

Disisi lain dalam kamus ini mengartikan strategi dengan suatu tempat yang baik menurut siasat perang.19

Dalam kaitannya dengan pendidikan, seorang guru yang mengharapkan hasil yang baik dalam proses pembelajaran juga akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar peserta didiknya mendapat prestasi yang baik. Kemp menegaskan bahwa “strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien”.20

Strategi menurut bahasa merupakan suatu ilmu metode yang dipergunakan untuk mencapai tertentu. Secara istilah strategi dapat diartikan sebagai garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang lebih tepat. Pada awalnya strategi sebenarnya berasal dari istilah kemiliteran, yaitu suatu usaha untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan dengan tujuan mencapai kemenangan. Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik untuk belajar.21

19 Khalilullah, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif (Kemahiran Qira’ah dan Kitabah), Jurnal Sosial Budaya Vol. 8, No. 01, 2011, hlm 153.

20 Saidah Ramadhan, Strategi Pembelajaan Bahasa Arab Pada Anak Usia Dini, Jurnal Kependidikan, 2017, hlm 182.

21 Syamsiah Nasution, Strategi Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agma Islam Di Sekolah Dasar Negeri 147 Palembang, Jurnal Darul ‘Ilmi Vol. 07, No. 02, 2019, hlm 73.

(34)

14

Menurut Kemp (1995) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru serta peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien. Strategi pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi peserta didik supaya mencapai tujuan pembelajaran, hal tersebut di jelaskan oleh Kemp dan Kozma dalam buku karya Sanjaya.22

Strategi pembelajaran adalah rencana, cara-cara, serta sarana yang akan digunakan dalam sebuah kegiatan belajar mengajar mulai pembukaan hingga penutup dengan memperhatikan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan peserta didik dan karakteristik peserta didik yangdihadapi untuk mencapai tujuan pembeljaran yang telah ditetapkan.23 Strategi digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.Dengan demikian, bisa terjadi satu strategi pembelajaran digunakan beberapa strategi. Istilah lain yang juga memiliki kemiripan dengan strategi adalah pendekatan (approach).

Pendekatan dapat diartikan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.

Selain strategi, strategi dan pendekatan pembelajaran, terdapat istilah lain yang kadang-kadang sulit dibedakan, yaitu teknik dan taktik mengajar. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari strategi pembelajaran. Teknik adakah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu strategi. Taktik adalah gaya seseorang dalammelaksanakan suatu teknik atau strategi tertentu.24

Bahwa suatu proses pembelajaran pada kesatuan pendidikan yang diselenggara secara interaktif, menyenangkan, inspiratif, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipati aktif, serta memberikan

22 Suryadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013) hlm 13.

23 Hasna Qonita Khansa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab II, 2016, hlm 54.

24 Dani Firmansyah, Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika, Jurnal Pendidikan UNSIKA Volume 3, Nomor 1, 2015, hlm 37.

(35)

ruang yang cukup berkreativitas, dan kemandirian yang sesuai dengan bakat minat perkembangan fisik, serta psikologi peserta didik sebagaimana telah dijelaskan dalam PP No. 19 tahun 2005 pasal 19.

Strategi mengajar pada dasarnya merupakan tindakan yang nyata dari seorang guru melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efesien. Dengan kata lain, strategi mengajar merupakan suatu proses pembelajaran dalam kelas guru menggunakan politik atau taktik. Suatu politik atau taktik harus sistematik dalam mencerminkan langkah-langkah tersebut, Dalam suatu proses pembelajaran harus secara tersusun rapi dan logis sehingga tujuan yang ditetapkan akan tercapai dalam berbagai komponen pembelajaran harus saling berkaitan dengan satu sama lain dan sistematik yang mengandung pengertian langkah-langkah yang dilakukan oleh guru.25

Hakikat strategi pembelajaran oleh Mujino (1992) diartikan sebagai berikut.

“Suatu kegiatan pengajaran yang dipikir dan mengupayakan aspek konsistensi dan membentuk sistem instruksional kedalam komponen, dimana pengajar menggunakan siasat tertentu.

Karena dalam sistem instruksional yaitu suatu kegiatan pemikiran dan pengupayaan konsistensi aspek-aspek komponen tidak hanya sebelum dilaksanakan, tetapi pada saat melaksanakan juga.

Berdasarkan pada pemikiran bahwa rancangan tidak selalu tepat pada saat dilakukan. Dengan demikian, strategi pembelajaran memiliki dua dimensi sekaligus. Pertama, strategi pembelajaran pada dimensi perancanagan. Kedua, strategi pembelajaran pada dimensi pelaksanaan.”26

Dari pengertian strategi diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi dalam pembelajaran sangatlah penting untuk mencapai tujuan kegiatan mengajar, dengan adanya strategi guru dapat mengukur kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan strategi juga salah satu yang

25 Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Ciputat: Quantum Teaching, 2013) hlm 2.

26 Iskandarwassid & Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016) hlm 8.

(36)

harus dimiliki seorang guru ketika akan mengajar ke dalam kelas agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar.

2. Pengertian Guru

Kata guru dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai orang yang pekerjaannya, mata pencahariannya atau profesinya mengajar. Sedangkan guru menurut Undang-Undang No. 14 Pasal 1 Tahun 2005 adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, Pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.27

Guru adalah seseorang yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan dalam suatu bidang pendidikan dan sebagai salah satu aspek keberhasilan dalam dibidang pembangunan. Oleh karena itu, guru sebagai salah satu aspek penting dalam bidang pendidikan seharusnya mempunyai keahlian dibidang mata pelajaran dan dapat menjadikan guru yang professional sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang berkompotisi dalam masyarakat dengan sesuai berkembangnya zaman.28

Definisi guru yang berada dilingkungan kita dalam sehari-hari lebih kenal, bahwa guru merupakan seorang pengajar yang dilembaga formal yakni sekolah, dan seorang pengajar memiliki kemampuan akademik dan memiliki kharisma sehingga perlu untuk menteladani dari sifat-sifatnya. Ahmad Tafsir berpendapat bahwa guru merupakan seorang yang bertanggung jawab dalam berkembang anak didik, berupaya dalam mengembangkan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif, kognitif maupun psikomotorik.29

27 Sumiati, Peranan Guru Kelas Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Volume 3, No. 2, 2018, hlm 150.

28 Alif Achadah, Strategi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VIII Di SMP Nahdhotul Ulama Sunan Giri Kepanjen Malang, Jurnal Darusslam; Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam, Vol. X, No 2, April 2019, hlm 365.

29 Nurfuadi, Profesionalisme Guru, (Purwokerto: STAIN Press, 2012) hlm 54.

(37)

Guru memegang peranan utama dalam pembangunan pendidikan.

Guru sangat menentukan terhdap keberhasilan peserta didik, terutama dalam proses belajar mengajar dengan kaitannya. Guru adalah suatu komponen paling berpengaruh terhadap proses ciptaan dan menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Dengan ini, melakukan perbaikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan apapun tidak akan diberikan sumbangan yang signifikan tanpa ada dukung guru yang profesional dan berkualitas. Selain kata, diperbaiki kualitas pendidikan harus berpangkalan dari guru serta berujung pada guru pula.30

Dengan percayanya masyarakat, maka di pundak guru memberikan tugas dan tanggung-jawab yang berat. Sebab tanggung- jawab seorang guru tidak hanya dinding sekolah, akan tetapi di luar sekolah. binaan guru yang harus diberikan pun tidak hanya secara berkelompok (klasikal) tetapi juga secara individu. Hal ini, mau tidak mau mengnuntut guru agar selalu diperhatikan sikap, tingkah-laku, dan perbuat anak didiknya, tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi di luar sekolah sekalipun.31 Dengan kehadiran seorang guru dalam kelas adalah kebahagian bagi mereka, apalagi figur guru itu sangat disenangi oleh mereka.

Guru dan peserta didik merupakan dua sosok manusia yang tidak dapat dipisah dari dunia kependidikan. Meskipun guru bisa diwalkili oleh media Pendidikan seperti e-learning atau yang lainnya, kehadiran guru tetap menjadi kunci pokok yang tidak bisa digantikan atau ditiadakan. Dua sosok manusia yang sebenarnya saling mengembangkan tugas pembelajaran untuk berperan saling mengisi.

Bahkan dapat dibilangkan, ketika suatu peserta didik bisa berperankan menjadi guru yang berarti guru harus belajar dari peserta didiknya.

30 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2014) hlm 28.

31 Nurfuadi, Profesion alisme Guru ……….., hlm 19.

(38)

Pada hakikatnya guru dan peseta didik itu satu. Mereka satu dalam jiwa meski terpisah dalam raga. Raga boleh berpisah tetapi jiwa mereka tetap kokoh bersatu, posisi terkadang berbeda dikarenakan bisa berganti, mereka seiring dan setujuan untuk berhasil proses pembelajaran. Kesatuan jiwa guru dengan peserta didik ini tidak terpisahkan oleh dimensi ruang, jarak, dan waktu. Tidak dapat pula dapat dicerai-beraikan oleh lautan, daratan, dan udara. Guru ditetapkan menjadi guru bagi peserta didiknya sepanjang waktu. 32Tidak ada isitilah “bekas guru” dan “bekas peserta didik” meskipun mereka telah lulus dalam menempuh Pendidikan di Lembaga yang diasuh oleh guru tersebut.

Dari pengertian guru dan peran seorang guru diatas, dapat disimpulkan bahwa seorang guru mempunyai tanggung jawab yang tidak mudah, karena seorang guru tidak hanya dituntut untuk mengajar seorang siswa, namun dituntut untuk mencerdaskan siswa dalam kegiatan materi yang diajarkan seorang guru mata pelajarannya dan mendidik karakter siswa untuk menjadi lebih baik. Guru juga dituntut untuk kreatif dalam mengajar untuk mengikuti perkembangan zaman, agar dalam mengajarkan ilmu keahlian dibidang mata pelajaran kepada peserta didiknya berjalan lancar, menyenangkan dan tidak membosankan peserta didik.

B. Minat Belajar 1. Minat

a. Pengertian Minat

Minat merupakan satu rasa yang lebih suka tanpa ada yang menyuruh dan rasa keinginan keterikatan pada suatu hal atau aktivitas. Minat dasarnya merupakan suatu penerima hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu yang di luar diri. Semakin kuat

32 Moh. Roqib & Nurfuadi, Kepribadian Guru : Upaya Mengembangkan Kepribadian Guru yang Sehat di Masa Depan, (Purwokerto : STAIN Purwokerto Press, 2011) hlm 23.

(39)

atau kedekatan hubungan tersebut, semakin besar minat.33 Sedangkan menurut Crow and Crow bahwa minat menghubungkan dengan gaya gerak yang mendorongkan seorang untuk berhadapan atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, dan berpengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. 34

Menurut Purwanto secara bahasa minat berarti mendorong hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat adalah suatu sifat yang relatif menetapkan pada diri seseorang. Minat yang besar sekali mempengaruhi terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan lakukan suatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.35

Menurut Sardiman minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan- kebutuhannya sendiri. Minat sebagai suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang menariknya.

Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga bagi orang.

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.36 Slameto mengatakan minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta

33 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta, 2015) hlm 180.

34 Zaki Al Fuad dan Zuraini, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa Kelas I SDN 7 Kute Panang, Jurnal Tunas Bangsa, 2016, hlm 44.

35 N. Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010) hlm 66.

36 Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali, 2001) hlm 76.

(40)

mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya.

Walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut. Asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang mempelajarinya.37

Menurut Uno minat sebagai suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang menariknya.

Minat merupakan kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga bagi orang. Minat merupakan sumber hasrat untuk memproleh sesuatu yang diinginkan. Minat belajar dan perhatian pada pelajaran menentukan kecepatan pemahaman terhadap pelajaran yang diadakan. Minat merupakan karakteristik kemampuan seseorang untuk menanggapi atau memusatkan pikiran pada suatu keadaan. Minat adalah suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang berpikir dengan penuh kemauan dan tergantung pada bakat dan lingkungan.38

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan diatas, minat erat kaitannya dengan perasaaan senang dan minat bisa terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Jadi minat itu timbul karena adanya perasaan senang pada diri seseorang yang menyebabkan selalu memerhatikan dan mengingat secara terus menerus. Oleh karena itu, keinginan atau minat dan kemauan atau kehendak sangat memengaruhi corak perbuatan yang akan diperhatikan seseorang.

Sekalipun seseorang itu mampu mempelajari sesuatu, tetapi bila tidak mempunyai minat, tidak mau, atau tidak ada kehendak untuk mempelajari, ia tidak akan bisa mengikuti proses belajar. Dalam hal

37 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) hlm 180.

38 Rusmiati, Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi Ekonomi Siswa MA Al Fatah Sumbermulyo, Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonomi, Volume 1 No 2, 2017, hlm 26.

(41)

ini tentunya minat atau keinginan erat pula hubungannya dengan perhatian yang dimiliki, karena perhatian mengarahkan timbulnya kehendak pada diri seseorang. Dengan adanya minat seseorang akan memusatkan atau mengarahkan seluruh aktivitas fisik maupun psikisnya kearah yang diamatinya.

b. Fungsi Minat

Minat berfungsi sebagai pendorong keinginan seseorang, penguat hasrat dan sebagai penggerak dalam berbuat yang berasal dari diri seseorang untuk melakukan suatu dengan tujuan dan arah tingkah laku sehari-hari. Hal ini diterangkan oleh Sadirman yang mengatakan berbagai fungsi minat, sebagai berikut:

a) Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

b) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan- perbuatan apa yang serasi guna mencapai tujuan.

Fungsi minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah:

a) Minat melahirkan perhatian yang serta merta.

b) Minat memudahkan tercapainya konsentrasi.

c) Minat mencengah gangguan perhatian dari luar.

d) Minat memperkuat pelekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.

e) Minat memperkecil kebosanan studi dalam diri sendiri.39 Minat berhubungan erat dengan sikap kebutuhan seseorang dan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Sumber motivasi yang kuat untuk belajar. Anak yang berminat terhadap sebuah kegiatan baik permainan maupun

39 Andi Achru, Pengembangan Minat Belajar Dalam Pembelajaran, Jurnal Idaraah, Vol.

III, No. 2, 2019, hlm 212.

(42)

pekerjaan akan berusaha lebih keras untuk belajar dibandingkan anak yang kurang berminat.

b) Minat memengaruhi bentuk intensitas apresiasi anak.

Ketika anak mulai berpikir tentang pekerjaan mereka di masa yang akan datang, semakin besar minat mereka terhadap kegiatan di kelas atau diluar kelas yang mendukung tercapainya aspirasi itu.

c) Menambah kegairahan pada setiap kegiatan yang ditekuni seseorang. Anak yang berminat terhadap suatu pekerjaan atau kegiatan, pengalaman mereka jauh lebih menyenangkan dari pada mereka yang merasa bosan.40 c. Dimensi dan Indikator Minat

Minat sebenarnya mengandung tiga unsur yaitu unsur kognisi, emosi dan konasi. Ketiga unsur tersebut menjadi beberapa indikator yang menentukan minat seseorang terhadap sesuatu, antara lain;

1. Keinginan

Seseorang yang memiliki keinginan terhadap suatu kegiatan tentunya ia akan melakukan atas keinginan dirinya sendiri. Keinginan merupakan indikator minat yang datang dari dorongan diri, apabila yang dituju sesuatu yang nyata.

Sehingga dari dorongan tersebut timbul keinginan dan minat untuk mengerjakan suatu pekerjaan.

2. Perasaan Senang

Seseorang yang memiliki perasaan senang atau suka dalam hal tertentu ia cenderung mengetahui hubungan antara perasaan dengan minat.

40 Noor Komari Pratiwi, Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua, Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa SMK Kesehatan Di Kota Tangerang, Jurnal Pujangga Voulme 1, Nomor 2, 2015, hlm 88.

(43)

3. Perhatian

Adanya perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa seseorang terhadap pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan yang lain.

4. Perasaan Tertarik

Minat bisa berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong kita cenderung atau rasa tertarik pada orang, benda, atau kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Orang yang memiliki minat yang tinggi terhadap sesuatu akan terdapat kecenderungan yang kuat tertarik pada guru dan mata pelajaran yang diajarkan. Sehingga perasaan tertarik merupakan indikator yang menunjukkan minat seseorang.

5. Giat Belajar

Aktivitas di luar sekolah merupakan indikator yang dapat keberadaan minat pada diri siswa

6. Mengerjakan Tugas

Kebiasaan mengerjakan tugas yang diberikan guru merupakan salah satu indikator yang menunjukkan minat siswa.

7. Menaati Peraturan

Orang yang berminat terhadap pelajaran dalam dirinya akan terdapat kecenderungan-kecenderungan yang kuat untuk mematuhi dan menaati peraturan-peraturan yang ditetapkan karena ia mengetahui konsekuensinya. Sehingga menaati peratu/ran merupakan indikator yang menentukan minat seseorang.41

41 Noor Komari Pratiwi, Pengaruh Tingkat Pendidikan ..., hlm 89.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu metode yang digunakan adalah menggunakan metode non parametric Data Envelopment Analysis (DEA), oleh karena itu penelitian ini berusaha menganalisis

Hasil perhitungan perbandingan biaya perawatan pada Mesin CTCM Lama dan Baru hingga 5 tahun ke depan, dapat diketahui bahwa total biaya yang harus dikeluarkan jika

BNI dapat melakukan iklan berdasarkan pada institusi perbankan atau iklan produk. Dengan nama BNI yang sudah dikenal oleh masyarakat, iklan berdasarkan institusi

Kreativitas (berfikir kreatif atau berfikir divergen) merupakan kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia untuk menemukan banyak kemugkinan jawaban terhadap

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa mean intensitas nyeri pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah sebelum diberikan intervensi yaitu 4,71 pada kelompok eksperimen

Kian tahun psikologi olahrga kian mengalami peningkatan kajian dan mengalami perkembangan yang berarti. Jadi, di satu pihak seorang psikolog yang memiliki ijin praktik belum tentu

Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja melalui berbagai program yang responsif terhadap kebutuhan remaja;5. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB