PENGGUNAAN MATCHING GAME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF ALPHABET PADA ANAK
TUNARUNGU
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan
Oleh:
Tika Nurrahmawati 1004892
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENGGUNAAN MATCHING GAME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF ALPHABET PADA ANAK
TUNARUNGU
Oleh
Tika Nurrahmawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Tika Nurrahmawati 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang – undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, dengan dicetak
TIKA NURRAHMAWATI
PENGGUNAAN MATCHING GAME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF ALPHABET PADA ANAK
TUNARUNGU
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Dr. Budi Susetyo, M.Pd NIP. 19580907 198702 1 001
Pembimbing II
Dr. Endang Rochyadi, M.Pd NIP. 19560818 198503 1 002
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR GRAFIK ... vii
DAFTAR BAGAN ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 4
1. Tujuan Penelitian ... 4
2. Kegunaan Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Konsep Dasar Ketunarunguan ... 6
1. Pengertian Tunarungu ... 6
2. Klasifikasi Tunarungu ... 8
B. Kemampuan Membaca Anak Tunarungu ... 9
C. Konsep Membaca ... 10
1. Pengertian Membaca ... 10
D. Huruf Alphabet ... 15
E. Matching Game ... 15
1. Pengertian Game (Permainan) ... 15
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Kerangka Pemikiran ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Variabel Penelitian ... 23
1. Definisi Konsep Variabel ... 23
2. Definisi Oprasional Variabel ... 23
a. Variabel Bebas ... 23
b. Variabel Terikat ... 26
B. Desain Penelitian ... 26
C. Subyek Penelitian dan Lokasi Penelitian ... 29
1. Subyek Penelitian ... 29
2. Lokasi Penelitian ... 29
D. Teknik Pengumpulan Data ... 29
E. Instrumen Penelitian ... 30
F. Uji Coba Instrumen ... 34
1. Validitas Instrumen ... 34
2. Uji Reliabilitas ... 37
G. Teknik Pengolahan Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Hasil Penelitian ... 41
1. Deskripsi Data Kemampuan Membaca ... 41
a. Hasil Baseline-1 (A-1) ... 41
2) Estimasi Kecenderungan Arah ... 49
3) Kecenderungan Stabilitas ... 51
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Intervensi ... 52
c) Baseline-2 ... 53
4) Kecenderungan Jejak ... 55
5) Level Stabilitas Rentang ... 55
6) Perubahan Level ... 56
b. Analisis Antar Kondisi ... 58
1) Jumlah Variabel yang Diubah ... 58
2) Perubahan Kecenderungan Arah dan Efeknya ... 59
3) Perubahan Kecenderungan Stabilitas ... 59
4) Perubahan Level Data ... 60
5) Persentase Overlap ... 60
3. Pembahasan ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 66
A. Kesimpulan ... 66
B. Rekomendasi ... 66
DAFTAR PUSTAKA
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENGGUNAAN MATCHINGGAME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF ALPHABET PADA ANAK
TUNARUNGU Tika Nurrahmawati
1004892
Tuntutan kurikulum kelas 2 SDLB semeseter 2 yaitu anak sudah mampu membaca dan memahami bacaan pendek, pada kenyataannya banyak siswa tunarungu belum mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Kesulitan membaca pada anak tunarungu perlu mendapatkan penanganan yang tepat agar dapat diatasi sedini mungkin. Kehilangan fungsi pendengaran pada anak tunarungu, membuat anak sukar dalam memahami hal-hal yang bersifat verbal dan mengandalkan indera penglihatannya sehingga disebut insan visual. Terdapat berbagai cara untuk mengajarkan anak dalam membaca, dalam penelitian ini menggunakan matching game. Peggunaan matching game yang berarti berkonsep bermain sambil belajar dengan menggunakan media kartu sehingga melibatkan lebih banyak indera penglihatannya, diasumsi dapat meningkatkan kemampuan anak dalam membaca. Pembelajaran membaca dimulai dari pengenalan huruf alphabet. Penelitian menggunakan metode eksperimendengan subyek tunggal (SSR) dan desain penelitian yang digunakan A-B-A. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan intervensimatching game, subyek mengalami peningkatan mean level persentase skor membaca huruf alphabet dari 35,38% menjadi 86,15%. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan penggunaan matching game untuk pembelajaran bagi anak tunarungu khususnya dan proses pembelajaran di sekolah pada umumnya.
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
THE USING OF MATCHING GAME METHODTO IMPROVE THE ABILITY OF READING ALPHABET LETTERS ON DEAF CHILDREN
Tika Nurrahmawati 1004892
The demand of 2nd grade curriculum of SDLB second semester, namely, students should be able to read and comprehend short text, but in reality, many deaf students who are still not able to achieve such competence. The reading difficulties on deaf children should be handled properly so it can be overcome early. The lost of hearing function on deaf children makes children have difficulties in comprehending verbal things and must rely on their sight. There are many ways in teaching reading on deaf children, in this study, we use matching game method. The using of matching game method means that the game concept while learning by using cards which involves many eyes function, so it is
assumed it can improve children’s reading ability. The learning of reading is begun with
the introduction of alphabet letters. This study uses experimental method with single subject (SSR) and study design uses A-B-A. The study result shows that after applying matching game, subject gets improvement in score percentage of mean level in reading alphabet letters from 35,38% to be 86,15%. It is hoped that this study results can be made as a consideration in using matching game method for deaf students learning especially learning process at school in general.
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan akhir dalam kurikulum sebagaimana telah digariskan dari
pengajaran bahasa Indonesia adalah siswa terampil berbahasa. Dalam
kehidupan sehari-hari, kegiatan berbahasa terdiri dalam empat aspek
keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara,
membaca,dan menulis. Dalam mempelajari keempat aspek keterampilan
berbahasa tersebut, pemerolehan keterampilan berbahasa yang satu akan
mendasari keterampilan lainnya.
Sekolah merupakan tempat belajar bagi anak dalam mengembangkan
kemampuannya secara optimal termasuk didalamnya keterampilan membaca.
Membaca merupakan sajian pembelajaran yang utama dan pertama bagi
murid-murid sekolah dasar di kelas awal.
Anak tunarungu merupakan anak dengan hambatan pendengaran, yang
sering berdampak terhadap perkembangan bahasa pada anak, dan berakibat
kepada kemampuannya untuk belajar secara normal disekolah yang sebagian
besar didasarkan pada pembicaraan guru, membaca, dan menulis.
Permanarian Somad dalam blognya mengemukakan bahwa banyak
penelitian yang dilakukan selama 30 tahun terakhir menunjukkan tingkat
kemampuan membaca anak tunarungu berada beberapa tahun dibawah anak
sebaya/ sekelasnya. Terdapat bukti yang jelas bahwa berdasarkan tes prestasi
membaca yang baku, skor anak-anak tunarungu secara kelompok berada
dibawah anak-anak yang mampu mendengar.
Dalam hal ini, peneliti telah melakukan observasi dan menemukan
2
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mampu membaca dengan lancar. Tuntutan kurikulum kelas 2 SDLB
semeseter 2 yaitu anak sudah mampu membaca dan memahami bacaan
pendek, pada kenyataannya banyak siswa belum mampu mencapai kompetensi
yang diharapkan. Hal ini menjadi bahan pemikiran bersama para pendidik
untuk mencari solusi bagaimana pembelajaran membaca dapat ditingkatkan
pada anak tunarungu.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, siswa tunarungu di sekolah
dasar tersebut telah mampu melafalkan bunyi huruf alphabet apabila
menggunakan simbol isyarat tangan. Akan tetapi, jika siswa diminta untuk
membaca simbol huruf alphabet anak masih kesulitan untuk membaca huruf
tersebut. Hal ini disebabkan karena saat pembelajaran awal, siswa terlebih dulu
diberikan materi pembelajaran bahasa isyarat di sekolah.
Berdasarkan permasalahan yang dialami anak tunarungu sebagaimana
yang telah dijelaskan, maka peneliti bermaksud untuk mencari solusi tentang
bagaimana mengatasi permasalahan kemampuan membaca huruf alphabet pada
anak tunarungu. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan membaca huruf alphabet ialah dengan menggunakan matching
game. Matching game adalah sebuah permainan mencocokan satu kartu dengan
kartu yang lain yang memiliki makna yang sama. Melaluipermainan ini,
dengan bekal kemampuan anak yang sudah mengenal bahasa isyarat, anak
akan diajarkan membaca huruf alphabet melalui permainan mencocokan kartu
yang berisi huruf isyarat dengan kartu berisi huruf cetak alphabet.
Matching game dalam penelitian ini didasari oleh masa anak-anak yang
tidak dipisahkan dari kegiatan bermain, sehingga pembelajaran diharapkan
menyenangkan serta penggunaan indera penglihatan yang sangat berperan
penting dalam memperoleh informasi bagi anaktunarungu, karena anak
3
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Masa anak-anak merupakan masa yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan bermain. Hal ini dikarenakan dengan bermain, anak-anak dapat
terarah dalam segi pengetahuan, motorik, emosi, sosial, intelektual, serta
kreatifitasnya. ( Yudha, 2009 hlm.78).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti mengidentifikasi masalah
yaitu beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pada anak
tunarungu adalah :
1. Kondisi psikologis anak tunarungu yang mudah merasa bosan jika
gaya belajar tidak interaktif, sehingga anak tunarungu seringkali
mengacuhkan materi belajar. Anak tunarungu akan lebih aktif dengan
gaya belajar yang berbasis learning by doing.
2. Anak tunarungu mengalami hambatan dalam mengingat hal yang
bersifat verbalistik. Hal ini terjadi karena mereka kurang mampu
mengingat dan menyimpan data auditif, sedangkan pada umumnya
manusia mampu mengingat cepat apabila informasi yang diterima
bersifat auditif.
3. Sarana dan prasarana, serta lingkungan tempat belajar sering kali
menjadi faktor bagi anak tunarungu dalam belajar.
4. Pengadaan media pembelajaran visual yang sering diabaikan sebagai
sarana penyampaian informasi belajar agar dapat membantu anak
tunarungu dalam mengingat informasi belajar yang mereka
4
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran visual adalah media belajar yang dipadukan dengan
kegiatan bermain seperti matching game misalnya.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu melebar dalam pelaksanaannya, maka
penelitian ini dibatasi pada penggunaan matching game dalam meningkatkan
kemampuan membaca huruf alphabet pada anak tunarungu kelas 2 SDLB di
SLBN-A Citereup Cimahi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah,
dikemukakan pokok permasalahan yang menjadi dasar rumusan masalah pada
penelitian ini yaitu “Apakah penggunaan matching game dapat meningkatkan
kemampuan membaca huruf alphabet pada anak tunarungu sebelum dan
setelah diberikan intervensi ?”
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah melihat ada tidaknya
pengaruh matching game terhadap peningkatan kemampuan
membaca huruf alphabet pada anak tunarungu kelas 2 di SLBN-A
Citereup Cimahi.
b. Tujuan Khusus Penelitian
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui kemampuan membaca huruf alphabet
5
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Untuk mengetahui pengaruh matching game terhadap
kemampuan membaca huruf alphabet pada anak tunarungu
saat diberikan intervensi.
3) Untuk mengetahui pengaruh matching game terhadap
kemampuan membaca huruf pada anak tunarungu setelah
dilakukan intervensi.
2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam menambah
wawasan dan pengalaman dalam usaha mengembangkan atau
mengoptimalkan model pembelajaran bagi siswa tunarungu.
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi Siswa
Dapat memudahkan anak dalam pembelajaran membaca.
2) Bagi Guru
Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
pemilihan media yang cocok dalam membantu meningkatkan
kemampuan membaca anak tunarungu.
3) Bagi Sekolah
Diharapkan dapat menjadi media sosialisasi tentang
pentingnya membaca dan salah satu media yang dapat
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. VariabelPenelitian
1. Definisi Konsep Variabel
Menurut F. N. Kerlinger (Sugiyono, 2013) “variabel adalah
konstrak (construck) atau sifat yang akan dipelajarai. Berdasarkan hal
tersebut”. Sugiyono menyimpulkan variabel penelitian adalah “suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. (Sugiyono, 2013,
hlm.61).
Secara umum ada dua macam variabel dalam penelitian, yaitu :
a. Variabel independen, variabel ini sering disebut sebagai
variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa
Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. “Variabel
bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen
(terikat)”. (Sugiyono, 2013, hlm:61)
b. Variabel dependen sering disebut sebagai output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel
terikat. “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.
(Sugiyono, 2013, hlm:61).
2. Definisi Oprasional Variabel a. VariabelBebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah “Matching game”
Matching game
ataudisebutdenganpermainanmencocokanmerupakansalahsatubentu
24
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
anakdilatihdalamkemampuanvisualnyauntukmelihatgambarlalume
ncocokandengangambar yang memilikiarti yang sama.
Permainaninimenggunakanalat media berupa kartu alphabet dan
kartu isyarat tangan.
Gambar 3.1
Kartu Huruf Alphabet
Gambar 3.2
25
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan yang
diharapkandalampermainaniniadalahanakmampu membaca
huruf
alphabet.Dalampermainaninianakdimulaiuntukmengenalhuruf-huruf vocal ( a, i, u, e, o )
dankemudiandilanjutkehurufkonsonan (b, c, d, f, g, h, j, k, l, m,
n, p, q, r, s, t, v, w, x, y,z).
Sepertihalnyabelajar, permainaninipundimulaidaritingkatan
yang paling
mudahhinggasulit.Permainandimulaidenganmencocokanhuruf
vokal terlebih dahulu, kemudian konsonan, sampai pada semua
huruf alphabet.
Langkah-langkahdalam matching gameadalahsebagaiberikut :
1) Sediakankartubergambarhuruf alphabet danisyaratabjad.
2) Anak memegang kartu huruf alphabet dan peneliti
memengang kartu isyarat alphabet.
3) Peneliti memperlihatkan sebuah kartu dan anak diminta untuk
membaca huruf yang terdapat dalam kartu.
Gambar 3.3
26
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Setelah anak benar membacanya, anak diminta mengeluarkan
kartu yang sama.
Gambar 3.4
Salah Satu Kartu Huruf Alphabet
5) Anak diminta untuk membaca kartu yang dikeluarkan.
b. VariabelTerikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah “ kemampuan membaca huruf alphabet”.
Membaca merupakan pengenalan simbol-simbol bahasa
tulis yang merupakan stimulus yang membantu proses mengingat
tentang yang dibaca. Huruf alphabet merupakan sekumpulan huruf
latin dimana sebelum masuk kedalam membaca bacaan siswa
melalui tahap membaca permulaan terlebih dahulu.
Pengajaran membaca permulaan bertujuan agar siswa
memiliki pengetahuan dasar yang dapat digunakan sebagai dasar
untuk membaca. Salah satu metode pembelajaran dalam membaca
permulaan yang ada adalah metode abjad (alphabet).
Metode abjad adalah metode pengajaran dengan
mmemperkenalkan huruf yang harus dihafalkan dengan dilafalkan
27
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemampuan membaca huruf alphabet yang dimaksud
adalah kemampuan membaca 26 huruf alphabet yang terdiri dari 5
huruf vokal (a, i, u, e, o) dan 21 huruf konsonan (b, c, d, f, g, h, j, k,
l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y dan z).
B. Desain Penelitian
MetodePenelitian yang
digunakandalampenelitianiniadalahmetodeeksperimen, tujuannya adalah
untukmemperoleh data yang
diperlukandenganmelihathasilatauakibatdarisuatuperlakuanatautreatmentdalampe
nerapanpenggunaanmatching gameterhadapkemampuan membaca huruf alphabet
padasiswakelas II di SLB NegeriACiteurep Cimahi.
Metodeeksperimenmemilikitujuanuntukmengetahuiadaatautidaknyaakibat
darisuatuperlakuan.Berikutinibeberapaahlimengemukakanpengertianmetodeekspe
rimendengansubyektunggal.
Metodepenelitianeksperimenadalah “metodepenelitian yang
digunakanuntukmencaripengaruhperlakuantertentuterhadap yang
laindalamkondisi yang terkendali”. (Sugiyono, 2013, hlm.72)
Menurut Sudjana(2007,hlm.19) “metode penelitian pada umumnya
dianggap sebagai metode penelitian yang paling canggih dan dilakukan untuk
menguji hipotesis. Metode ini mengungkap hubungan antara dua variabel atau
lebih, atau mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya”.
Bentukdesain yang digunakanadalah A-B-A, MenurutSunanto, Takeuchi,
dan Nakata (2006, hlm.44-45) desain A-B-A
mempunyaitigafaseyaitusebagaiberikut:
1. A1 (baseline) adalahkondisiawalperilakusasaran (target behaviour)
sebelummendapatkanperlakuan (intervensi).
2. B (Treatment) dimaksudkan dimana kondisi selama mendapatkan
perlakuan (intervensi).
3. A2 (Baseline 2) adalah kondisi pengulangan baseline setelah
28
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Desain A-B-A ini menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara
variabel bebas dan variabel terikat. Desain A-B-A bertujuan untuk memperoleh
data sebelum subyek mendapatkan perlakuan atau intervensi, saat mendapatkan
perlakuan dan setelah diberikannya perlakuan, selanjutnya dilihat ada tidaknya
pengaruh yang terjadi akibat perlakuan yang diberikan. Alasan peneliti
menggunakan desain A-B-A dalam penelitian subyek tunggal ini dikarenakan
dalam disain A-B-A terdapat pengulangan kondisi baseline setelah intervensi,
guna sebagai kontrol untuk kondisi intervensi sehingga keyakinan untuk menarik
kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat
lebih kuat.
Pola desain A-B-A dapat digambarkan sebagai berikut:
A-1 B A-2
Grafik 3.1
Desain A1-B-A2
Menurut Sunanto (2005, hlm.61-62) untuk mendapatkan validitas
penelitian yang baik, pada saat melakukan eksperimen dengan desain A-B-A,
peneliti perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
29
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Mendefinisikan target behaviour sebagai perilaku yang dapat
diukur secara akurat.
2. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline (A1)
secara kontinyu sekurang-kurangnya 3 atau 5 atau sampai trend dan
level data menjadi stabil
3. Memberikanintervensisetelah trend data baselinestabil.
4. Mengukurdanmengumpulkan data padafaseintervensi (B)
denganperiodewaktutertentusampai data menjadistabil.
5. Setelah kecenderungan dan level data pada fase intervensi (B)
stabil mengulang fase baseline (A2).
C. Subyek Penelitian dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan satu subyek penelitian
yaitu seorang siswa tunarungu dengan identitas sebagai berikut :
Nama : SB
Agama : Kristen
Kebutuhan : Tunarungu
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas : D2 SLBN-A Citereup Cimahi
Pemilihan subyek penelitian ini berdasarkan rekomendasi pihak
sekolah yang ditunjang dengan hasil pengamatan penelitian selama
observasi.
“SB” merupakan siswa tunarungu kelas D2 di SLBN-A Citereup
Cimahi. Meskipun sudah kelas 2, anak belum mampu membaca dengan
lancar. Anak sudah mampu menguasai dan membaca huruf alphabet jika
menggunakan isyarat tangan. Akan tetapi, bila anak diminta untuk membaca
huruf alphabet cetak, anak tidak dapat membacanya. Hal ini disebabkan,
pembelajaran awal yang diberikan kepada anak lebih kepada membaca
isyarat tangan.
30
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini dilaksanakan di :
Nama Sekolah : SLBN-A Citereup Cimahi
Alamat : Jl. Sukarasa No.40 Citereup Cimahi.
No. Telepon : 022-6649170
e-mail : [email protected]
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknikpengumpulan data dalampenelitianiniadalahtes.MenurutRiduwan
(2004, hlm.76) tesyaitu “serentetanpertanyaanataulatihansertaalat yang
digunakanuntukmengukurketerampilanpengetahuandanintelegensi,
kemampuanataubakat yang dimilikiindividuataukelompok”.
Tes yang digunakandalampenelitianiniadalahtes membaca huruf
alphabet.Tes ini digunakanuntukmengetahuisejauhmana kemampuan anak dalam
membaca huruf alphabet.
Dalam penelitian ini data diperoleh dari hasil pre test dan post
testkemampuan membaca huruf alphabet, yang selanjutnya data dianalisis dengan
membandingkan hasil penelitian pada saat A1 (baseline-1) dan A2 (baseline-2)
setelah subyek menerima perlakuan selama intervensi. Setelah semua data
terkumpul, data diolah dan dianalisis kedalam statistik deskriptif agar memperoleh
gambaran yang jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu yang ditentukan.
E. InstrumenPenelitian
Padadasarnyadalammelakukanpenelitianadalahmelakukanpengukuran,
makadalammenelitiharusadaalatukur yang
baik.Alatukurdalamsuatupenelitianbiasanyadinamakan instrumen
penelitian.MenurutSugiyono (2013, hlm.102) “Instrumenpenelitianadalahsuatualat
yang digunakan untuk mengukurfenomenaalammaupunsosial yang
diamati”.Secaraspesifikfenomenainidisebutvariablepenelitian.Instrumen
penelitianmerupakanbagianpentingdalampenelitiankarenaberfungsisebagaisarana
31
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapunteknikpengumpulan data dilakukandengancaramemberi
tesmelaluisoal membaca padakondisibaseline-1, intervensi, danbaseline-2.
Dalampenelitianini instrumen yang
digunakanadalahberupasoaltesmembaca huruf alphabet.Soaltesterdiridari
26soaldalambentuktesyangdapat
dijadikanalatukuruntukmengetahuikemampuanmembaca huruf alphabet pada anak
tunarungubaiksebelumdiberikanintervensimaupunsetelahdiberikanintervensi.Deng
andemikianakandiketahuiseberapabesarpengaruhmatching
gamedalammeningkatkankemampuanmembaca huruf alphabet pada anak
tunarungu.
Langkah-langkahdalampenyusunan instrumen
penelitianadalahsebagaiberikut:
1. Membuat table kisi-kisi
Tabelkisi-kisiiniberisitentang komponen yang akan di testkan
dengan ruang lingkup huruf alphabet.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen
KISI-KISI INSTRUMEN
Komponen Indikator Tujuan Butir
Instrumen
simbol bahasa
(huruf) vokal.
Siswa dapat
membaca simbol
bahasa (huruf) vokal.
Identifikasi
simbol bahasa
(huruf) vokal. 5 soal
Membaca
simbol bahasa
Siswa membaca
simbol bahasa
Identifikasai
simbol bahasa
32
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (huruf)
konsonan.
(huruf) konsonan. (huruf)
konsonan.
2. Pembuatanbutirsoal
Butirsoal yang dibuatdisesuaikandengantujuan yang
telahditentukandalamkisi-kisi.
Tabel 3.2
Butir Soal
Bacalah Huruf Vokal Dibawah Ini !
No. Dibaca Terbaca Keterangan
1. A
2. I
3. U
4. E
5. O
Bacalah Huruf Konsonan Dibawah Ini ! No. Dibaca Terbaca Keterangan
6. B
7. C
8. D
33
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 10. G
11. H
12. J
13. K
14. L
15. M
16. N
17. P
18. Q
19. R
20. S
21. T
22. V
23. W
24. X
25. Y
26. Z
3. Penilaianbutirsoal
Setelahpembuatanbutirsoalditentukan,
34
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
anuntukmendapatkanskorpadatahapbaseline-1, intervensi,
danbaseline-2.Penilaianbutirsoaldilakukandengan menggunakan
skor 1-5 disertai kriteria penilaian yang jelas.
Adapun kriteria yang digunakan penulis dalam tes ini adalah :
a. Nilai 5 : apablia anak membaca huruf alphabet dengan
benar.
b. Nilai 4 : apabila anak membaca huruf alphabet dengan
benar, dengan 1 kali kesalahan membaca terlebih dahulu.
c. Nilai 3 : apabila anak membaca huruf alphabet dengan
benar, dengan 2 kali kesalahan membaca terlebih dahulu.
d. Nilai 2 : apabila anak membaca huruf alphabet dengan
benar, dengan 3 kali kesalahan membaca terlebih dahulu.
e. Nilai 1 : apabila anak membaca huruf alphabet dengan
bantuan isyarat tangan.
4. Ujicobainstrumen
Ujicoba instrumen
dilakukanuntukmengetahuikelayakansetiapsoalberdasarkanpadapen
dapatparaahli.Melalui proses judgementinikelayakanalatpengumpul
data dapatdigunakansebagaimanamestinya.
5. Menganalisisdanmerevisiterhadap item-item soal yang
dianggapkurangtepat.
F. UjiCobaInstrumen
Uji coba instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. “Instrumen yang valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”
(Sugiyono,2013, hlm.121). “Instrumen yang reliableberartiinstrumen yang
biladigunakanberkali-kali untukmengukurobjek yang sama, akanmendatangkan
35
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, instrumen yang diberikan berupa soal tes.Soal yang
dibuat disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu mengetahui kemampuan
membaca huruf alphabet pada anak tunarungu.
Penelitian akan diharapkan hasilnya menjadi valid dan reliabel apabila
ditunjang dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam tahap
mengumpulkan data.
1. ValiditasInstrumen
Ujivaliditasbertujuanuntukmencarikesesuaianantaraalatpengukurandeng
antujuanpengukuran.Suatualatukurdikatakan valid
apabilaalatukurtersebutdapatmengukurapayanghendakdiukursecaratepat.
Sehingga, suatuteshasilbelajardapatdikatakan valid
apabilatestersebutbetul-betulmengukurhasilbelajar.
Dalammengukurtingkatvaliditastesdalampembelajaranmembacahuruf
alphabet, penelitimenggunakanvaliditasisi(content validity)
denganteknikpenilaianparaahli (expert-judgement).
Hasiljudgementkemudiandihitungdenganmenggunakanrumus :
� = F
N× 100% Keterangan :
P = persentase
F = jumlahcocok
N = jumlahpenilaiahli
Apabilasemua item dinyatakan valid dantidakada yang
diperbaikimakainstrumen tersebutdapatdigunakandalampenelitian yang
akandilakukan.
36
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji Validitas Instrumen
37
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8.
Keterangan Penilai :
a. Judgment 1
Nama : Dr. Imas Diana Aprilia, M.Pd
NIP : 19700417199402 2001
38
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nama : Dra. Mia Jamilah
NIP : 19611130 198602 2003
c. Judgment 3
Nama : Budiwati S.Pd
NIP : 19620312 198403 2008
Karena semua item dinyatakan valid dan tidak ada yang diperbaiki
maka instrumen tersebut dapat digunakan dalam penelitian yang akan
dilakukan.
2. UjiReliabilitas
Ujireliabilitasdilakukanuntukmenentukanapakahsuatu instrumen
dapatdipercayaatautidakuntukdigunakansebagaialatpengumpul data.
Untukmengetahuitingkatreliabilitas instrumen
digunakanpengujianreiabilitaskonsistensi internal,
dilakukandengancaramengujicobakan instrumen kemudianhasil yang
diperolehdianalisisdengantekniktertentu.
Hasilanalisisdapatdigunakanuntukmemprediksireliabilitas
instrumen.Pengujianreiabilitaspadapenelitianinidigunakanrumus Alpha
Cronbach, pengujiandenganmenggunakanrumus Alpha
Cronbachinidigunakankarena instrumen tes yang digunakanberbentuk essay
yang memiliki kriteriabutirpolitomi. Perhitungan alpha
cronbachmenggunakanvariansi,
yaituvariansiskorrespondendanvariansiskorbutir.Rumus yang
digunakanadalah :
��= �
� −1 (1−
∑��2
�2 )
39
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
�
2=
�∑ 2−(∑ )2N = Jumlahbutir yang setara
�� = koefisien reliabilitas
A = Skorresponden
B = SkorButir
�2 = Variansi total skor responden ∑�2� = Variansi jumlah butir ∑��2 =
�
21+
�
22... +
�
2�Uji reliabilitas dilakukan di sekolah dengan sample sebanyak 8
orang siswa. Adapun sekolah yang dijadikan tempat uji reliabilitas adalah
sebagai berikut :
a. Nama Sekolah : SLB B/C Yatira
40
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jumlah Siswa : 3 siswa
b. Nama Sekolah : SLB Pambudhi Darma II
Alamat : Kota Cimahi
Jumlah Siswa : 2 siswa
c. Nama Sekolah : SLBN-A Citereup Cimahi
Alamat : Kota Cimahi
Jumlah Siswa : 3 siswa
Dari hasil uji reliabilitas terhadap 8 siswa (terlampir) diperoleh
koefisien korelasi dengan nilai 0,88 (sangat tinggi).
G. Teknik Pengolahan Data
Setelahmemperoleh data makalangkahselanjutnyaadalahmengolah
data.Dalampenelitianiniteknik yang digunakanuntukmengolah data adalahteknik
statistik deskriptif. Dalam penelitianini data akandisajikanmelalui tabel,
grafikdanmembuatperbandingan rata-rata dari A1, B dan A2.
Makadengandemikianakanterlihatseberapakuatnyahubunganantaravariabel yang
ada.
Langkah-langkah analisis yang dilakukan dalam mengolah data kemampuan
membaca huruf alphabet, adalah sebagai berikut :
1. Menskorhasilpenilaianpadakondisibaseline-1 terhadapsubyek.
2. Menskorhasilpenilaianpadakondisitreatmentterhadapsubyek.
3. Melakukanevaluasidanpenilaiankondisibaseline-2 terhadapsubyek.
4. Membuat tabel penilaianuntukskor yang
telahdiperolehpadakondisibaseline-1 dankondisitreatment,
sertakondisibaseline-2 darisubyek.
5. Membandingkanhasilskor yang diperolehdarikondisibaseline-1
denganskorkondisitreatmentdankondisibaseline-2 darisubyek.
6. Membuatgrafikdariskor yang
sudahdiperolehkemudianmenganalisisnyauntukmelihatsejauhmanaperubah
41
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah data data kemampuan membaca huruf alphabet diolah, maka
selanjutnya data dianalisis. Adapun analisis data yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Analisis dalam kondisi.
Dalam melakukan analisis dalam kondisi, data-data yang dianalisis berupa
panjang kondisi, estimasi kecenderungan arah, kecenderungan stabilitas,
jejak data, level stabilitas dan rentang, serta level perubahan.
2. Analisis antar kondisi.
Dalam melakukan analisis antar kondisi, data-data yang dianalisis berupa
jumlah variabel yang diubah, perubahan kecenderungan arah dan efeknya,
perubahan kecenderungan stabilitas, perubahan level, skor yang dijawab
benar, kemudian dibagi jumlah skor atau skor keseluruhan dikali serta
persentase overlap.
Dalampenelitianiniperhitunganpengolahan data menggunakanpersentase
(%).Tujuan menggunakan persentase karena akan mencari skor hasil tes sebelum
dan sesudah diberikan intervensi, dengan cara menghitung 100%.
Persentase = ∑skor yang benar
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan dilakukan analisis data, diperoleh hasil
bahwa penggunaan matching game terhadap kemampuan membaca huruf
alphabet pada anak tunarungu meningkat setelah diberikan intervensi.
Kemampuan awal anak yang hanya mampu membaca huruf alphabet
vokal a, i, u, e, o setelah diberikan intervensi berupa matching game,
mengalami peningkatan signifikan. Penggunaan matching game berangkat dari
konsep bermain sambil belajar membuat anak tertarik untuk mengikuti
permainan ini, tidak mudah merasa bosan untuk belajar membaca huruf
alphabet.
Hal ini dapat dilihat dari perolehan persentase hasil test membaca yang
meningkat dari sebelum diberikan intervensi, saat intervensi, dan setelah
diberikan intervensi.
Dapat disimpulkan, bahwa penelitian telah menjawab hipotesis penelitian
bahwa matching game dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf
alphabet pada subyek anak tunarungu kelas II SDLB di SLBN-A Citereup
Cimahi.
B. Rekomendasi
Berdasarkan proses penelitian yang telah penulis lakukan, terdapat
beberapa rekomendasi penulis kepada pihak-pihak yang dirasa perlu untuk
menindaklanjuti hasil dari penelitian. Adapun beberapa rekomendasi yang
penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Rekomendasi bagi pendidik
Penilitian ini diharapkan menjadi masukan serta pertimbangan
bagi para pendidik untuk menggunakan matching game dalam proses
pembelajaran membaca bagi anak tunarungu pada khususnya dan
67
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Rekomendasi bagi peneliti selanjutnya
a. Penggunaan matching game tidak hanya untuk proses
pembelajaran membaca, akan tetapi untuk segala proses
pembelajaran secara umum. Oleh karena itu pada peneliti
selanjutnya diharapkan penggunaan matching game dapat
digunakan pada pembelajaran lainnya.
b. Penggunaan matching game pada peneliti selanjutnya tidak hanya
diberikan kepada spesialisasi tunarungu, akan tetapi dapat
diberikan kepada subyek yang spesialisasi yang berbeda Oleh
karena itu pada penelitian selanjutnya matching game dapat
digunakan untuk semua spesialisasi yang tidak memiliki hambatan
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta. Rinek Cipta.
Bunawan, L dan Yuwati, S C. (2010). Penguasaan Bahasa Anak
Tunarungu. Jakarta: Yayasan Santi Rama
Hallahan, P.D., Kauffman, M.J., dan Pullen, P.C. (2012). Exceptional
Learners. Pearson Education
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1995). Kamus Besar
Bahasa Indonesia: Edisi ke-2. Jakarta : Balai Pustaka
Sadja’ah, E. (2005). Gangguan Bicara – Bahasa. Bandung: San Grafika.
Somantri, T. (2005). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika Aditama.
Sudjana, N dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan.
Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sunanto, J; Koji Takeuchi dan Nakata, Hideo. (2005). Penelitian dengan
Subyek Tunggal. Bandung: UPI Press.
Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar. Bandung: CV Cakra.
Tarigan, H.G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa
Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Alphabet [online]. Tersedia id.wikipedia.org/wiki/Alfabet / Diakses pada tanggal 25 Februari 2014
Ashikin, A. Metode Membaca Permulaan [online]. Tersedia
http://achmadashikin.blogspot.com/2013/07/metode-membacapermulaan.html / Diakses pada tanggal 10 Juni 2014
KTI, Pustaka. Konsep Bermain [online]. Tersedia
Tika Nurrahmawati, 2014
Penggunaan Matching Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Alphabet Pada Anak Tunarungu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Somad, P. Dampak Ketunarunguan [online]. Tersedia