MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LEGO HURUF
(Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-kanak Satu Atap Pasirimpun Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh
HENI SUHAENI 1008519
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sholawat serta salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Melalui usaha dan doa
alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dari bab I sampai
bab V dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini pada Anak
melalui Penggunaan Media Lego Huruf” (Penelitian Tindakan Kelas di Taman
Kanak-kanak Satu Atap Pasirimpun Jalan Situraja-Wado No. 56 Sumedang Tahun
pelajaran 2011/2012).
Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan melalui dua siklus
dalam proses pembelajaran di kelas. Adapun permasalahan yang ditemukan secara
faktual pada saat pembelajaran membaca dini yaitu sebagian besar anak masih
belum memahami huruf yang hampir memiliki kesamaan bentuk dan bunyi dan
kurang hafal urutan huruf secara acak. Penyebabnya guru belum menemukan
media yang tepat dan bervariasi. Sehingga anak tidak tertarik dan merasa bosan.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis merasa terdorong untuk
meningkatkan kemampuan anak dalam membaca dini, maka digunakanlah media
lego huruf, karena media ini dipandang dapat meningkatkan kemampuan bahasa,
kemampuan berpikir, kemampuan motorik halus, dan kemampuan bersosialisasi.
Penulis menyadari dalam penyususnan skripsi ini masih jauh dari
biasa. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun.guna perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.
Penulis selalu berharap skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis, sekolah terkait serta pembaca umumnya. Kepada semua pihak yang telah
membimbing dan membantu baik berupa moril maupun materil demi terwujudnya
skripsi ini penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga. Semoga amal
kebaikan dibalas Allah SWT yang berlipat ganda.
Sumedang, Nopember 2012
Penulis
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Meningkatkan Kemampuan
Membaca Dini pada Anak melalui Penggunaan Media Lego Huruf” ini
sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan
plagiat dari orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau
sanksi yang dijatuhkan kepada saya. Apabila di kemudian ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari
pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Nopember 2012
Yang Membuat Pernyataan,
LEMBAR PENGESAHAN
HENI SUHAENI NIM. 1008519
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LEGO HURUF
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Dr. Badru Zaman, S.Pd., M.Pd. NIP. 19740806 200112 1 002
Pembimbing II
Drs. Respati Mulyanto, M.Pd. NIP. 19590520 198803 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LEGO HURUF
Oleh
Heni Suhaeni
1008519
Penguji I
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd NIP. 19600707 198601 2 001
Penguji II
Dr. H. Mubiar Agustin, M.Pd NIP. 1977082820013121002
Penguji III
Leli Kurniawati, M.Mus NIP. 132252248
Penguji IV
Hj. Cucu Eliyawati, M.Pd NIP. 1970102219980211001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Indonesia
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyelesaian skripsi ini dari awal hingga akhir tidak lepas dari arahan,
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Badru Zaman, S.Pd., M.Pd. selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, serta nasihat dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Bapak Drs. Respati Mulyanto, M.Pd.. selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, serta nasihat dalam menyelesaikan
skripsi ini.
3. Ibu Dr. Ocih Setiasih, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan kesempatan dan
arahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Prof. Dr. H. Ahman, M.Pd. selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Indonesia yang telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan
dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
yang telah memberikan ilmu dan nasihatnya.
6. Suamiku tercinta Nana Supriatna, anak-anakku tersayang Syahla Noviana
Firdaus dan Naura Juniandiva Rabbani yang telah memberikan kesempatan,
7. Orang tuaku tersayang ibu Saodah (alm) dan bapak Utjup Rusmana (alm)
yang telah mengasuh dan mendidik dari kecil hingga dewasa tanpa lelah
ataupun pamrih.
8. Mertuaku tersayang ibu E. Resmiati (alm) dan bapak Sapri Supriyadi yang
telah memberikan do’a dan dukungan baik moril maupun materil.
9. Ibu Ade Ratna Dewi Suminar, S.Pd. SD selaku Kepala Sekolah TK Satu Atap
Pasirimpun Situraja beserta Guru-guru yang telah bersedia bekerja sama
dengan baik dalam menyelesaikan skripsi ini.
10.Sahabatku Yani Suryani, A. Ma sebagai rekan kerja sekaligus teman diskusi
yang telah banyak membantu dan memotivasi sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
11.Teman-teman Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak
Usia Dini yang telah berjuang bersama dari awal perkuliahan hingga akhir
penyusunan skripsi ini.
Semoga amal kebaikan mereka diterima dan mendapatkan balasan dari
Allah SWT. Amin..
Sumedang, Nopember 2012 Penulis
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR BAGAN
GAMBAR DIAGRAM
GAMBAR GRAFIK
Grafik 4.1 Gambaran Penilaian Kemampuan Membaca Dini
Sebelum Tindakan ...59
Grafik 4.2 Gambaran Penilaian Kemampuan Membaca Dini
Siklus I...71
Grafik 4.3 Gambaran Penilaian Kemampuan Membaca Dini
Siklus II...82
Grafik 4,4 Gambaran Peningkatan Penilaian Kemampuan Membaca Dini Sebelum Tindakan, Siklus I,
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Observasi ... 46
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ... 47
Tabel 3.3 Pedoman Studi Dokumentasi ... 48
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Peningkatan Membaca Dini melalui
Panggunaan Media Laego Huruf... 50
Tabel 4.1 Profil Peserta Didik TK Satu Atap Pasirimpun ... 55
Tabel 4.2 Profil Guru TK Satu Atap Pasirimpun ... 56
Tabel 4.3 Kemampuan Membaca Dini dengan Media Lego Huruf
Sebelum Diberi Tindakan (Data Awal) ... 57
Tabel 4.4 Data Observasi Kemampuan Membaca Dini Anak
Sebelum Tindakan ... 58
Tabel 4.5 Jadwal Pelaksanaan Tindakan pada Setiap Siklus ... 60
Tabel 4.6 Peningkatan Kemampuan Membaca Dini dengan
Media Lego Huruf (Siklus I) ... 69 Tabel 4.7 Data Hasil Kemampuan Membaca Dini Anak SiklusI... 70
Tabel 4.8 Peningkatan Kemampuan Membaca Dini dengan
Media Lego Huruf (Siklus II)... 80
Tabel 4.9 Data Observasi Kemampuan Membaca Dini Anak
Siklus II ... 81
Tabel 4.10 Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Membaca Dini dengan Media Lego Huruf pada setiap Anak
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A. Siklus I
A.1 Rencana Kegiatan Harian Siklus I ... 96
A.2 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 98
A.3 Data Observasi Kemampuan Membaca Dini Anak Siklus I ... 100
A.4 Pedoman Observasi Kemampuan Membaca Dini Anak Siklus I ... 101
A.5 Pedoman Wawancara Pelaksanaan Membaca Dini Dengan Penggunaan Media Leggo Huruf ... 117
A.6 Catatan Lapangan Siklus I ... 119
B. Siklus II B.1 Rencana Kegiatan Harian Siklus II ... 123
B.2 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 125
B.3 Data Observasi Kemampuan Membaca Dini Anak Siklus II ... 127
B.4 Pedoman Observasi Kemampuan Membaca Dini Anak Siklus II ... 128
B.5 Pedoman Wawancara Bagi Guru Siklus II ... 144
B.6 Catatan Lapangan Siklus II ... 145
C. Pedoman Studi Dokumentasi ... 148
D. Foto Kegiatan Membaca Dini dengan Media Lego Huruf ... 149
E.2 Surat Permohoan Izin Penelitian ... 154
E.3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ... 155
E.4 Data Bimbingan Skripsi ... 156
E.5 Lembar Validasi Instrumen ... 161
PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG
UPTD TK/SD DAN PNF KECAMATAN
SITURAJA
TK SATU ATAP PASIRIMPUN SITURAJA
Jl. Situraja Wado No. 56 Situraja – SumedangSURAT KETERANGAN
No : 421.2/10.TK/2012
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ADE RATNA DEWI SUMINAR, S.Pd.SD
NIP : 196105041983052003
Jabatan : Kepala TK Satu Atap Pasirimpun Situraja
Menerangkan bahwa :
Nama : HENI SUHAENI
NIM :1008519
Status : Mahasiswa PGPAUD UPI
Yang bersangkutan benar-benar telah melakukan penelitian di TK Satu
Atap Pasirimpun Situraja Kec. Situraja Kab. Sumedang sejak bulan April s/d
bulan Juli 2012 untuk keperluan menyelesaikan tugas akhir dengan judul
“MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LEGO HURUF”
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Sumedang, Mei 2012
Kepala Sekolah
. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Heni Suhaeni, lahir di
Sumedang pada tanggal 04 Nopember 1971 dari
pasangan bapak Utjup Rusmana dan ibu Saodah.
Menikah dengan Nana Supriyatna, dan telah
dikaruniai dua orang putri yaitu Syahla Noviana
Firdaus dan Naura Juniandiva Rabbani. Pada saat ini
penulis tinggal di Dusun Sukaluyu Rt. 01 Rw 07 Desa
Situraja Utara Kec. Situraja Kab. Sumedang. Pendidikan formal yang telah dilalui
penulis yaitu, SDN Situraja lulus pada tahun 1984, SMPN 1 Situraja lulus pada
tahun 1987. SPGN Sumedang lulus pada tahun 1990. D2 PGPAUD UPI kampus
Sumedang lulus pada tahun 2009. Sejak tahun 2003 tercatat sebagai tenaga
pengajar di TK Bhakti Pertiwi Situraja sampai 2010 dan pada tahun ajaran baru
2010/2011 berpindah tugas mengajar pada TK Satu Atap Pasirimpun Situraja
ABSTRAK
Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini pada Anak melalui Penggunaan
Media Lego Huruf
Oleh: Heni Suhaeni
1008519
DAFTAR ISI
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 9
C. Tujuan Penelitian... 13
D. Manfaat Penelitian... 14
C. Struktur Organisasi Skripsi ... 15
BAB II MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LEGO HURUF ... 15
A. Kajian Pustaka ... 15
1. Pentingnya Membaca Dini pada Anak ... 15
2. Perkembangan Kemampuan Membaca Dini pada Anak ... 17
a. Pengertian Membaca Dini ... 17
b. Membaca Dini untuk Anak ... 19
c. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kemampuan Membaca Permulaan ... 28
d. Pembelajaran Membaca Dini ... 29
e. Media Pembelajaran untuk Anak Usia Dini ... 31
B. Kerangka Berpikir...37
C. Hipotesis Penelitian ... 38
Penggunaan Media yang cocok menentukan keberhasilan…...38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 39
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 39
B. Desain Penelitian ... 39
1. Tahap Perencanaan ... 41
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 42
3. Tahap Pengamatan atau Observasi ... 42
4. Tahap Refleksi ... 42
C. Metode Penelitian ... 43
D. Definisi Operasional ... 44
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 45
1. Observasi ... 45
2. Wawancara ... 46
3. Studi Dokumentasi ... 48
4. Catatan Lapangan ... 49
F. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen ... 49
G. Teknik Analisis Data ... 52
1. Reduksi Data ... 52
2. Mendeskripsikan Data ... 53
3. Membuat Kesimpulan ... 53
H. Validasi Data ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
A. Hasil Penelitian ... 54
1. Kondisi Objektif Tempat Penelitian ... 54
2. Deskripsi Awal Proses Pembelajaran Kemampuan Membaca Dini di TK Satu Atap Pasirimpun Situraja ... 56
3. Pelaksanaan Kegiatan Membaca Dini melalui Penggunaan Media Lego Huruf di TK Satu Atap Pasirimpun ... 59
a. Siklus ke-I ... 60
1. Perencanaan ... 60
2. Pelaksanaan Tindakan ... 64
3. Refleksi ... 68
b. Siklus II ... 71
1. Perencanaan ... 71
2. Pelaksanaan Tindakan ... 75
3. Refleksi ... 79
B. Pembahasan ... 85
1. Kemampuan Membaca Dini di TK Satu Atap Pasirimpun Situraja sebelum Penggunaan Media Lego Huruf ... 85
2. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Media Lego Huruf untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini pada Anak di TK Satu Atap Pasirimpun Situraja ... 87
3. Kemampuan Membaca Dini pada Anak di TK Satu Atap Pasirimpun Situraja setelah Menggunakan Media Lego Huruf ... 90
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 90
A. Kesimpulan... 90
B. Rekomendasi ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 94
LAMPIRAN ... 96
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk
mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan
anak untuk menerjemahkan pengalaman ke dalam simbol-simbol yang dapat
digunakan untuk berkomunikasi dan berpikir. Anak-anak yang memiliki
kemampuan berbahasa yang baik pada umumnya memiliki kemampuan yang baik
pula dalam mengungkapkan pemikiran, perasaan serta tindakan interaktif dengan
lingkungannya.
Bahasa mencakup semua bentuk komunikasi lisan, tulisan, dan bahasa
tubuh. Kemampuan bahasa lisan tercermin dari kata-kata yang dikeluarkan.
Bahasa tulisan tercermin dari bacaan kata yang muncul dari tulisan yang disusun,
demikian halnya dengan bahasa tubuh, terpancar dari mimik dan agresivitas.
Pengembangan kemampuan dasar di Taman Kanak-kanak merupakan
kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan
kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Salah satu dari bidang
pengembangan itu adalah bahasa yang bertujuan agar anak didik mampu
berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud
adalah lingkungan di sekitar anak antara lain teman sebaya, teman bermain, orang
dewasa, baik yang ada di sekolah, di rumah, maupun dengan tetangga di sekitar
2
Fungsi pengembangan bahasa sangat penting. Tidak hanya penguasaan
kosakata saja, tetapi juga ketatabahasaan, meskipun sederhana. Semua kegiatan
tidak akan berjalan dengan baik kalau anak tidak memahami bahasa. Demikian
juga dengan pengembangan kepribadian, anak mematuhi peraturan dan
menghindari larangan, melaksanakan tugas/perintah bertanggung jawab, serta
mengandalikan emosi dengan menggunakan bahasa (Depdiknas, 2006: 59).
Pembelajaran membaca dini erat kaitannya dengan pembelajaran menulis
permulaan. Sebelum mengajarkan menulis guru terlebih dahulu mengenalkan
bunyi suatu tulisan atau huruf yang terdapat pada kata-kata dalam kalimat.
Pembelajaran persiapan dasar membaca, menulis, dan berhitung di Taman
Kanak-kanak diberikan secara integrasi pada program pengembangan kemampuan dasar,
dan bukan merupakan tujuan utama di TK, serta dilakukan seraya bermain.
Bagaimana cara terbaik untuk melakukan hal itu, guru harus mampu menandai
anak yang telah siap untuk menerima pengajaran dari kemampuan yang lebih
tinggi dan mampu memberikan bimbingan yang bersifat individual atau kelompok
kecil, karena tidak semua anak di kelas tersebut mampu menerima kegiatan yang
lebih tinggi.
Menghadapi era globalisasi, program pendidikan harus mampu
memberikan bekal kepada peserta didik untuk memiliki daya saing yang tinggi
dan tangguh. Daya saing yang tangguh dapat terwujud jika peserta didik memiliki
kreativitas, kemandirian, dan kemampuan dasar. Untuk mencapai tuntutan
3
berhitung. Karena kemampuan tersebut merupakan prasyarat untuk menguasai
mata-mata pelajaran lain pada pendidikan yang lebih tinggi.
Mengajarkan membaca dan menulis di Taman Kanak-kanak dapat
dilaksanakan selama dalam batas-batas aturan pengembangan pra-akademik serta
mendasarkan diri pada prinsip dasar hakiki dari pendidikan TK sebagai sebuah
taman bermain, bersosialisasi, dan pengembangan berbagai kemampuan
kecerdasan emosi, motorik, disiplin/tanggung jawab, kinsep diri, dan akhlak
(Depdiknas, 2000: 2).
Melatihkan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung tidak diberikan
secara klasikal karena tidak semua anak mengalami tingkat perkembangan yang
sama. Bila hal ini dilakukan berarti melakukan pemaksaan kepada anak yang pada
gilirannya akan merugikan perkembangan anak selanjutnya.
Kemampuan berbahasa tidak selalu didominasi oleh kemampuan membaca
saja tetapi juga terdapat sub potensi lainnya yang memiliki peranan yang lebih
besar seperti penguasaan kosakata, pemahaman (mendengar dan menyimak) dan
kemampuan berkomunikasi. Kemampuan menyimak dan mendengarkan
merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki anak. Tanpa kemampuan ini,
anak akan banyak mengalami hambatan dalam kemampuan bahasanya. Sebagai
contoh banyak anak yang sudah mampu membaca tetapi tidak dapat memahami
isi dari bacaannya, karena ia kurang mendapatkan stimulasi pada pengembangan
aspek menyimak dan mendengarkan pada tahun-tahun pertama kehidupannya.
Tingkat pencapaian perkembangan bahasa menurut Peraturan Menteri
4
keaksaraan di kelompok B, diantaranya menyebutkan simbol-simbol huruf yang
dikenal, mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di
sekitarnya, menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang
sama, serta memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf.
Program pembelajaran di Taman Kanak-kanak memiliki cakupan
mempersiapkan peserta didik secara akademik memasuki Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah dengan menekankan pada penyiapan kemampuan
berkomunikasi dan berlogika melalui berbicara, mendengarkan, pra membaca, pra
menulis dan pra berhitung yang harus dilaksanakan secara hati-hati, tidak
memaksa, menyenangkan, dan sistematis, artinya sesuai dengan kebutuhan, minat,
perkembangan dan karakteristik anak.
Upaya memenuhi kebutuhan dan masa peka anak pada aspek membaca
dini dapat disusun dan dikembangkan berbagai bentuk permainan. Guru dan orang
tua dapat memberikan dorongan dan rangsangan kemampuan berbahasa dan
motorik melalui berbagai bentuk permainan dengan menggunakan Alat Permainan
Edukatif (APE), yaitu sarana yang dapat merangsang aktivitas anak untuk
mempelajari sesuatu tanpa anak menyadarinya, baik menggunakan teknologi
modern, teknologi sederhana, maupun bersifat tradisional, guna meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman anak tentang sesuatu (Ismail, 2006: 155).
Pengembangan membaca dini melalui berbagai bentuk permainan di
Taman Kanak-kanak bertujuan untuk mendeteksi/melacak kemampuan awal
membaca dan mengembangkan kemampuan menyimak, menyimpulkan dan
5
pengaruh (intervensi) yang berbeda dalam keluarga akan terbawa dalam suasana
proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak. Ada sebagian anak mungkin
memiliki keunggulan dalam mengenal bacaan lebih awal sehingga memiliki
kapasitas yang lebih dalam pengenalan membaca.
Menurut Steinberg (Susanto,2011:83) membaca dini pada hakikatnya
adalah :
Membaca yang diajarkan secara terprogram kepada anak prasekolah. Program ini menumpukkan perhatian pada perkataan-perkataan utuh, bermakna dalam konteks pribadi anak-anak dan bahan-bahan yang diberikan melalui permainan dan kegiatan yang menarik sebagai perantaraan pembelajaran.
Membaca semakin penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin
kompleks. Setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca. Jika anak sudah
memiliki rasa senang membaca, akan mudah untuk dibimbing dalam kegiatan
belajar membaca yang lebih kompleks. Kegemaran membaca ini akan lebih tepat
bila sudah ditanamkan sejak dini, sehingga kegiatan membaca bukan menjadi
suatu beban, melainkan suatu kebutuhan.
Mengenalkan simbol-simbol huruf untuk kesiapan membaca dini pada
anak memang tidak mudah, perlu waktu, kesabaran, dan kesiapan. Mengajar
membaca dini harus dimulai dengan mengeja, dimulai dengan pengenalan huruf,
kemudian mengenal suku kata, barulah mengenal kata dan akhirnya kalimat.
Suyanto (Susanto, 2005:85) berpendapat bahwa:
6
Berdasarkan hal tersebut, kemampuan anak didik di TK Satu Atap
Pasirimpun Situraja hubungannya dalam bidang pengembangan bahasa untuk
kesiapan membaca dini, sebagian besar anak didik mendapat masalah dalam
kemampuan mendengarkan kemiripan dan perbedaan bunyi bahasa sebagai faktor
penting dalam menentukan kesiapan membaca anak, seperti pemahaman huruf
yang hampir memiliki kesamaan bentuk dan bunyi (b, d, p) dan (m, n) yang sering
tertukar, kurang hafal urutan huruf secara acak atau kurang memahami hubungan
antara huruf dan bunyi huruf, sehingga sulit menghubungkan sukukata menjadi
sebuah kata.
Kemampuan anak TK Satu Atap Pasirimpun Situraja, dari 16 orang anak,
hanya 3 orang anak (18,8%) yang sudah mampu mengenal urutan huruf secara
acak, membaca suku kata, serta menggabungkannya dalam bentuk kata sederhana
dengan lafal yang tepat, 2 orang anak (12,5%) sudah mampu mengenal urutan
huruf secara acak, dapat membaca suku kata tetapi belum bisa
menggabungkannya dalam bentuk kata, sedangkan sisanya mendapat
masalah-masalah yang telah dipaparkan di atas.
Hal ini mengandung pengertian pembelajaran yang diterapkan pada
kelompok B di TK Satu Atap Pasirimpun Situraja dalam pengenalan membaca
dini belum berhasil karena sebagian besar yaitu sebanyak11 orang anak (68,8%)
belum bisa mengenal huruf secara acak atau memahami hubungan antara bunyi
dan bentuk huruf, sehingga sulit untuk menggabungkan huruf-huruf tersebut
7
Peranan guru dalam proses pembelajaran membaca dini lebih bersifat
menyiapkan anak untuk menerima pelajaran membaca dini di Sekolah Dasar.
Taman Kanak-kanak sebaiknya menyajikan alat-alat/bahan-bahan dan
menciptakan situasi sedemikian rupa sehingga merangsang minat membaca pada
anak. Kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meletakkan dasar-dasar bagi
kesanggupan belajar membaca atau menanamkan kesiapan membaca pada anak.
Dasar-dasar tersebut antara lain mengenal tulisan-tulisan dalam susunan tertentu,
mampu melihat hubungan antara tulisan dan bunyi serta antara tulisan dan arti.
Untuk memberikan rangsangan positif terhadap munculnya berbagai
potensi keberbahasaan anak maka permainan dan berbagai alatnya (media)
memegang peranan penting. Lingkungan yaitu termasuk di dalamnya peranan
orang tua dan guru seharusnya menciptakan berbagai aktivitas bermain sederhana
yang memberikan arah dan bimbingan agar potensi yang tampak akan tumbuh
dan berkembang secara optimal.
Memotivasi merupakan hal yang sangat penting dalam belajar mengajar.
Ketika pelaksanaannya guru harus mempunyai pengetahuan yang lebih dalam
menentukan pendekatan dengan menyediakan media yang sesuai, misalnya
dengan banyak menghadirkan simbol-simbol keaksaraan dalam bentuk permainan
atau mengisi lingkungan kelas dengan berbagai kosakata dan nama benda yang
memungkinkan anak melihat dan berkomunikasi tentang benda-benda itu, serta
banyak menyediakan buku-buku cerita bergambar dan membacakan cerita
kepadanya, agar anak menjadi lebih mengerti arti bahasa tulis, serta memberikan
8
dan bahasa tulisan, sehingga pembelajaran menjadi menarik bagi siswa dan
tujuannya dapat tercapai dengan baik.
Media pendidikan memang memerlukan sarana atau peralatan untuk
menyajikannya, namun yang terpenting bukanlah peralatan tersebut, tetapi pesan
belajar yang dibawakan oleh media tersebut, karena media pendidikan merupakan
wahana yang oleh sumber pesan (guru) ingin diteruskan kepada penerima pesan
(anak), pesan yang disampaikan adalah isi kegiatan belajar. Seperti yang
diungkapkan oleh Sadiman, (2006: 6) bahwa “media secara harfiah berarti
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan”. Dengan
demikian media pendidikan mengandung pengertian bahwa media pendidikan
merupakan peralatan yang digunakan dalam peristiwa komunikasi dengan tujuan
membuat komunikasi lebih objektif, merupakan wahana pembawa pesan dari
sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (anak), pesan yang disampaikan
adalah isi pembelajaran dalam bentuk kegiatan yang disesuaikan dengan tema
atau topik pembelajaran, serta tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses
belajar pada diri anak.
Pada saat ini masih banyak guru yang menganggap bahwa peran media
dalam proses pendidikan itu hanya terbatas sebagai alat bantu semata dan boleh
diabaikan manakala media itu tidak tersedia di sekolah atau lembaga pendidikan
setempat. Sebagai guru yang profesional harus memiliki pandangan sebaliknya,
bahwa media itu merupakan bagian integral dari seluruh proses pendidikan dan
mampu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap tercapainya
9
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Mendeteksi/melacak kemampuan berbahasa anak merupakan langkah awal
dalam memahami perkembangan bahasa anak secara individual, termasuk
didalamnya mendeteksi kemampuan membaca dan menulis dini. Kegiatan ini
dapat dilakukan guru pada minggu-minggu pertama anak memasuki kegiatan
pendidikan di Taman Kanak-kanak. Melalui bantuan gambar dan kata yang
menyertainya.
Kemampuan-kemampuan tersebut dipilih dan dikelompokkan agar
memudahkan guru mengidentifikasi berbagai bentuk kemampuan yang mendasari
perkembangan kemampuan membaca dan menulis. Berbagai kemampuan dapat
disusun dan dikelompokkan dalam permainan membaca dan menulis (Depdiknas,
2000; 26), antara lain:
a. Kemampuan Mendengar
Kemampuan merupakan kemampuan anak untuk dapat mendengar
pendapat orang lain dengan indera pendengaran, dan berkaitan dengan
kesanggupan anak untuk menangkap isi pesan dari orang lain.
b. Kemampuan Melihat dan Memahami
Kemampuan melihat merupakan kemampuan anak untuk dapat
menghayati, mengamati alam dengan indera penglihatan, dan merupakan
bentuk kesanggupan anak melihat serta memahami sesuatu (benda atau
10
c. Kemampuan Berbicara
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan anak untuk berkomunikasi
secara lisan dengan orang lain, dan merupakan kesanggupan anak
menyusun kosakata yang telah dikuasai menjadi suatu rangkaian
pembicaraan secara berstruktur.
d. Membaca Gambar
Kemampuan ini mengungkapkan kesanggupan anak membaca sesuatuj
dengan menggunakan gambar, dan merupakan kemampuan membaca
tahap awal.
Berdasarkan penjajakan kemampuan awal inilah guru dapat
mengidentifikasi dan mengelompokkan berbagai kemampuan yang relatif sejenis
sehingga akan lebih memudahkan guru memberikan arah dalam pengembangan
kegiatan pembelajaran pada kelompok anak tersebut.
Kemampuan membaca dini, seperti juga kegiatan membaca, merupakan
suatu kemampuan yang kompleks, artinya banyak seginya dan banyak pula faktor
yang mempengaruhinya (Akhaidah, 1993, 26), antara lain:
a. Motivasi
Membaca memerlukan motivasi, dan merupakan faktor yang cukup besar
pengaruhnya terhadap kemampuan membaca. Kerapkali kegagalan dalam
bidang membaca terjadi karena rendahnya motivasi.
b. Lingkungan Keluarga
Orang tua yang memiliki kesadaran akan pentingnya kemampuan
11
belajar membaca. Kebiasaan orang tua membacakan cerita untuk
anak-anaknya yang masih kecil merupakan usaha yang besar sekali dalam
menumbuhkan minat baca maupun perluasan pengalaman serta
pengetahuan anak. Pembicaraan orang tua serta anggota keluarga lainnya
di rumah yang berisi pengalaman juga akan memperluas dan menambah
wawasan, serta mempengaruhi kemampuan membaca anak
c. Bahan Bacaan
Bahan bacaan akan mempengaruhi seseorang dalam minat maupun
kemampuan memahaminya. Bahan bacaan yang terlalu sulit akan
mematahkan selera untuk membacanya, sehubungan dengan bahan ini
yang perlu diperhatikan yaitu, (1) Topik yang sesuai dengan kehidupan
pembaca tentu akan lebih menarik dari pada yang tidak sesuai (2)
Keterbacaan Bahan, yaitu berhubungan dengan taraf kesulitan bacaan.
d. Media
Penggunaan media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu dalam
kegiatan belajar mengajar, termasuk di dalamnya alat permainan edukatif,
buku, majalah, dan gambar-gambar ekspresif yang dapat memberi
kesempatan pada anak untuk menggunakan nalar dan mengungkapkan
pikirannya dengan menggunakan kosakata yang semakin hari semakin
berkembang.
e. Metode Pembelajaran
Salah satu kelemahan terbesar sekolah tampaknya adalah kekakuan guru
12
membaca dini. Metode pembelajaran banyak yang menyalahi teori-teori
perkembangan anak dan kurang mengedepankan kepentingan terbaik bagi
anak, akhirnya banyak anak yang stres dan kehilangan kreativitas
alaminya.
Menurut penelitian, dari sekian faktor yang mempengaruhi kemampuan
membaca dini, upaya guru untuk meningkatkan kemampuan tersebut adalah
dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik anak yaitu media
yang bisa membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, dan
perabaan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
Salah satu media yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan
membaca dini di Taman Kanak-kanak Satu Atap Pasirimpun Situraja adalah
dengan menggunakan media lego huruf, karena media ini dipandang memiliki
beberapa keunggulan, diantaranya dapat meningkatkan kemampuan bahasa,
kemampuan berpikir, kemampuan motorik halus dan kemampuan bersosialisasi
anak, serta anak semakin mengenal konsep atau nama bentuk dari simbol-simbol
dari huruf tersebut.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan di atas, dapat diketahui
pentingnya penggunaan media lego huruf untuk meningkatkan kemampuan anak
dalam membaca dini.
1. Bagaimana kemampuan membaca dini pada anak di TK Satu Atap
13
2. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan penggunaan media lego huruf untuk
meningkatkan kemampuan membaca dini pada anak di TK Satu Atap
Pasirimpun Situraja?
3. Bagaimana kemampuan membaca dini pada anak di TK Satu Atap
Pasirimpun Situraja setelah menggunakan media lego huruf?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara umum yaitu untuk memperoleh gambaran
tentang kemampuan anak dalam membaca dini melalui penggunaan media leggo
huruf. Secara lebih khusus tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kemampuan membaca dini pada anak di TK Satu Atap
Pasirimpun Situraja sebelum digunakan media lego huruf.
2. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan media lego huruf
sebagai upaya meningkatkan kemampuan membaca dini pada anak di TK
Satu Atap Pasirimpun Situraja.
3. Untuk mengetahui kemampuan membaca dini pada anak di TK Satu Atap
14
D. Manfaat Penelitian
Dari berbagai informasi yang didapat, diharapkan penelitian ini
mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi dan
konsep-konsep bagi pengembangan karya ilmiah, khususnya tentang
penggunaan media lego huruf untuk meningkatkan kemampuan membaca
dini pada anak TK. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat merubah
kegiatan pembelajaran yang sudah ada ke arah yang lebih baik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Anak
Anak dapat menunjukkan, menyuarakan, serta merangkai huruf vokal
dan konsonan menjadi sukukata, kata, serta kalimat sederhana melalui
simbol-simbol huruf yang melambangkannya.
b. Bagi Guru TK
Meningkatkan pengetahuan yang lebih dalam menentukan pendekatan
dengan menyediakan media yang tepat dan bervariasi untuk
meningkatkan kemampuan membaca dini bagi anak.
c. Bagi Sekolah
Meningkatnya mutu sekolah dengan program pendidikan yang dapat
memberikan bekal kepada peserta didik untuk memiliki daya saing yang
15
E. Struktur Organisasi Skripsi
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bagian (bab), yaitu:
1. Bab I Pendahuluan
Bab pendahuluan merupakan bagian awal dari skripsi, memuat penjelasan
atau pengantar tentang isi karangan ilmiah. Pendahuluan berisi tentang: Latar
Belakang Masalah, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Manfaat Penelitian.
2. Bab II: Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Pada Anak melalui
Penggunaan Media Lego Huruf.
Bagian ini berisi tentang: Kajian Pustaka, Kerangka Berpikir, dan Hipotesis
Penelitian. Dalam bab ini mengemukakan teori-teori yang sesuai dengan
penelitian dan berhubungan dengan masalah yang akan dibahas
3. Bab III Metode Penelitian
Berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang akan
digunakan dalam penelitian, beberapa komponen yang ada di dalamnya:
Lokasi dan Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi
Operasional, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data, Kisi-Kisi
Pengembangan Instrumen, Teknik Analisis Data, dan Validasi Data.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bagian ini berisi tentang: a). Hasil Penelitian, berisi tentang data-data yang
telah diteliti di lapangan, b). Pembahasan, yaitu mendiskusikan temuan
16
pustaka sebelumnya. Pembahasan merupakan refleksi terhadap teori yang
dikembangkan peneliti-peneliti sebelumnya.
5. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi
Berisi data tentang: a). Kesimpulan, yaitu menyajikan penafsiran dan
pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Cara penulisan
kesimpulan, yakni dengan cara butir demi butir atau dengan cara uraian padat,
b). Rekomendasi, yaitu saran yang ditulis setelah kesimpulan dapat
ditunjukkan kepada para pembuat kebijakan, para pengguna hasil penelitian
yang bersangkutan, peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap
Pasirimpun Situraja, beralamat di Jalan Situraja - Wado No. 56 Desa Situraja
Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Jumlah keseluruhan anak 26 orang,
dibagi menjadi dua kelas berdasarkan kelompok usia. Anak usia 4-5 tahun
ditempatkan di kelompok A berjumlah 10 orang, sedangkan anak usia 5-6 tahun
ditempatkan di kelompok B berjumlah 16 orang.
Subjek penelitian adalah anak kelompok B yaitu pada anak usia 5-6 tahun.
Jumlah keseluruhan sebanyak 16 orang anak, terdiri dari 6 orang anak perempuan
dan 10 orang anak laki-laki.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses
pembelajaran yang sudah dilaksanakan serta mengatasi permasalahan membaca
dini yang terjadi di lapangan yaitu dengan cara menggunakan media lego huruf.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
menggunakan sistem siklus yang didalamnya terdapat komponen perencanaan,
40
Sedangkan Hopkins (Wiraatmadja, 2005: 11) mengartikan Penelitian
Tindakan Kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis
persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan
ilmu sosial dengan kerja sama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.
Berdasarkan definisi penelitian tindakan yang diberikan oleh beberapa
pakar di atas, maka dapat dirumuskan pengertian Penelitian Tindakan Kelas
adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam
lingkungan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan design model spiral Kemmis & Taggart. Berikut gambaran siklus
tindakan pada penelitian ini:
Gambar 3.1
41
Kemmis & Mc. Taggart (Kasbolah, 1998: 14) menggambarkan Penelitian
Tindakan Kelas sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai
langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih
merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Siklus ini akan dilaksanakan secara kontinyu sampai peneliti menemukan
solusi yang bisa mengubah pembelajaran ke arah yang lebih baik sehingga
permasalahan yang terjadi dapat diperbaiki dan terselesaikan secara optimal.
Selain itu, dengan siklus seperti ini peneliti juga akan memperoleh alternatif jalan
keluar untuk menentukan rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada tindakan
berikutnya. Prosedur tindakan kelas ini terbagi ke dalam empat tahapan tindakan,
yaitu tahap perencanaan (planing), tahap Pelaksanaan (acting), tahap pengamatan
(observing), serta tahap refleksi (reflecting).Untuk lebih jelas siklus tindakan yang
akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Kegiatan di awali dengan pendahuluan yang dilakukan dengan cara
mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan kegiatan membaca dini pada
anak dengan penggunaan media lego huruf. Pada tahap perencanaan ini ada
beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti dan guru, yaitu peneliti
berkolaborasi dengan guru untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan,
mempersiapkan skenario pembelajaran membaca dini dengan alat dan media
42
instrumen penelitian berupa kisi-kisi instrumen dan format observasi untuk
mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca dini
dengan menggunakan media lego huruf pada kelompok B di Taman
Kanak-kanak Satu Atap Pasirimpun Situraja.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan pembelajaran membaca dini, peneliti berperan
sebagai observer berkolaborasi dengan guru kelompok B sebagai pengajar.
Guru yang menjadi mitra peneliti terlebih dahulu diberi pemahaman tentang
pelaksanaan pembelajaran membaca dini sehingga pada pelaksanaannya bisa
berjalan lancar sesuai rencana. Tujuan pembagian tugas ini yaitu agar peneliti
lebih fokus pada kegiatan observasi pembelajaran membaca dini.
3. Tahap Pengamatan atau Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap
keberlangsungan pembelajaran. Pemantauan dilakukan secara menyeluruh
terhadap pelaksanaan tindakan ini dengan menggunakan instrumen pengumpul
data yang telah ditetapkan yaitu berupa format observasi, sehingga diperoleh
seperangkat data tentang pelaksanaan tindakan, kendala-kendala yang
dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang ada berkaitan dengan upaya
meningkatkan kemampuan membaca dini pada anak dengan penggunaan
media lego hurufyang telah direncanakan dan diaplikasikan di dalam kelas.
4. Tahap Refleksi
Tahap ini merupakan bagian yang sangat penting untuk dilaksanakan, karena
43
perbaikan pada siklus selanjutnya, seandainya fokus pengalaman belum
berhasil. Hasil observasi menggambarkan seluruh tindakan pembelajaran
sehingga melalui refleksi dapat dilihat kesesuaian atau tidaknya pelaksanaan
tindakan dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
Kekurangan-kekurangan dari kegiatan yang telah dilaksanakan dapat diperbaiki sedangkan
keunggulannya dapat dipertahankan.
Kegiatan penelitian di atas dilaksanakan sampai perencanaan pembelajaran
berhasil secara maksimal atau terjadi perubahan yang signifikan dalam
pembelajaran membaca dini dengan menggunakan media lego huruf.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang merupakan kajian sistematis dari upaya perbaikan pelaksanaan
praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan
dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-
tindakan tersebut (Hopkins : 1993 dalam Wiraatmadja, 2008: 12).
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses
pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru serta mengatasi permasalahan
pembelajaran membaca dini pada anak yang terjadi di lapangan (TK) dengan
menggunakan media lego huruf.
Pelaksanaan tindakan kelas hendaknya selalu didasarkan atas
pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan
44
dilaksanakan sejalan dengan perkembangan pelaksanaan kurikulum dan kegiatan
belajar mengajar di kelas.
D. Definisi Operasional
Untuk memperjelas arah penelitian dan juga kemungkinan salah tafsir,
maka perlu adanya definisi operasional terhadap beberapa istilah penting yang
dipergunakan, yaitu:
1. Kemampuan membaca dini dalam penelitian ini adalah kemampuan anak
dalam menunjukkan dan menyuarakan simbol-simbol huruf vokal dan
konsonan, merangkai dan menyuarakan huruf vokal dan konsonan menjadi
sukukata dan kata, serta merangkai dan menyuarakan huruf menjadi nama dari
sebuah gambar. Simbol-simbol huruf vokal dan konsonan yang dikenalkan di
TK secara bertahap sampai 14 huruf, yaitu huruf: a, b, d, e, i, k, l, m, n, o, p, s,
t, u.
2. Media leggo huruf dalam penelitian ini adalah salah satu alat permainan
edukatif berbentuk papan segi empat bergerigi terbuat dari plastik, dilengkapi
dengan huruf-huruf berbentuk bulat kecil yang dapat disusun menempel di
atas papan tersebut dengan cara menghubungkan huruf vokal dan konsonan
menjadi sukukata, kata, dan kalimat sederhana, sehingga dapat melatih dan
45
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Menurut Lofland dan Lofland (Moleong, 1994: 112) Sumber data utama
dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sedangkan menurut Moleong
(2005:240) “Teknik pengumpulan data yang pertama-tama digunakan pada
umumnya ialah wawancara, kemudian pengamatan, pengumpulan dokumen, dan
semacamnya". Untuk memperoleh dan mengumpulkan data dalam penelitian ini,
digunakan berbagai teknik pengumpulan data penelitian yang relevan dengan
teknik tersebut. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu:
1. Observasi
Observasi merupakan cara pengumpulan data melalui pengamatan
langsung terhadap sikap dan perilaku anak yang ditunjukkan dalam proses
pembelajaran membaca dini dengan media lego huruf. Agar observasi lebih
terarah maka diperlukan pedoman observasi yang dikembangkan oleh guru
dengan mengacu pada indikator yang telah ditetapkan. Menurut Kasbolah (1998:
117) Observasi adalah kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam, dan
mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai baik yang
ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat sampingannya.
Teknik observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data
aktivitas yang dilakukan guru dan anak selama proses pembelajaran, serta
sejauhmana peningkatan kemampuan membaca dini dengan menggunakan media
46
Instrumen pengumpul data yang digunakan pada teknik observasi ini yaitu
pedoman observasi kemampuan membaca dini dan pedoman observasi kinerja
guru dalam pembelajaran membaca dini dengan mengunakan media lego huruf.
Berikut adalah contoh pedoman observasi yang digunakan untuk anak.
Tabel 3.1
Pedoman Observasi
1. Nama anak : ……….
2. Kelas/Kelompok : ……….
3. Hari/Tanggal observasi : ……….
No Aspek yang diobservasi Hasil Observasi
2. Wawancara
Wawancara pada penelitian ini dimaksudkan kepada guru pengajar sebagai
mitra peneliti untuk mengetahui tentang pelaksanaan pembelajaran membaca dini
yang telah dilaksanakan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung. Hasil
dari wawancara dapat diketahui kendala-kendala yang dihadapi oleh guru selama
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media lego huruf untuk
meningkatkan kemampuan anak dalam membaca dini. Instrumen yang digunakan
berupa pedoman wawancara, yaitu peneliti sudah menyiapkan sejumlah
pertanyaan tentang kesulitan-kesulitan/hambatan dalam kegiatan pembelajaran
47
(Wiraatmadja 2008: 117) Wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi
tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain. Orang-orang yang
diwawancarai dapat termasuk beberapa teman sejawat, pegawai tata usaha
sekolah, orang tua siswa, dll. Instrumen yang digunakan berupa pedoman
wawancara. Berikut adalah contoh pedoman wawancara yang digunakan untuk
anak.
Tabel 3.2
Pedoman Wawancara
1. Nama anak : ……….
2. Usia : ……….
3. Jenis Kelamin : ……….
4. Tanggal Wawancara : ……….
5. Tempat Wawancara : ……….
6. Wawancara ke : ……….
Aspek Sosial
No
Pertanyaan Senang
Ragu-ragu
Tidak Senang
* Jawaban dapat diberi tanda cek (√) dan pertanyaan dapat diperbanyak
Guru
48
7. Studi dokumentasi
Studi yang dilakukan untuk mempelajari dan mendalami berbagai dokumen
yang berkaitan dengan penelitian, serta melengkapi data berupa foto-foto kegiatan
pelaksanaan pembelajaran membaca dini. Dokumen sudah lama digunakan dalam
penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber
data dapat digunakan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan
(Moleong, 1994: 161). Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang sudah dilaksanakan, data kemampuan anak
dalam kegiatan membaca dini dengan menggunakan media lego huruf. Berikut
adalah contoh pedoman studi dokumentasi.
Tabel 3.3
PEDOMAN STUDI DOKUMENTASI
Nama TK : ………..
Sumber data : ………..
No. Data yang
Dibutuhkan Indikator
Keterangan
Deskripsi
Ada Tidak
Ada
…………, ………
Responden
49
8. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan kegiatan untuk mencatat hasil temuan atau
kejadian penting selama proses pembelajaran membaca dini dengan menggunakan
media leggo huruf. Hal ini sejalan dengan pendapat Wiriaatmadja (2005:125)
yang mengemukakan bahwa “Catatan lapangan memuat deskripsi berbagai
kegiatan suasana kelas, iklim sekolah, kepemimpinan, berbagai bentuk interaksi
sosial dan nuansa-nuansa lainnya”. Dalam kegiatan ini hasil temuan penulis dan
guru didiskusikan setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Adapun yang
didiskusikan dan dicatat dalam catatan lapangan ini adalah terkait dengan persepsi
guru dan aktifitas anak dalam penggunaan media lego huruf untuk meningkatkan
kemampuan membaca dini anak serta evaluasi pembelajarannya. Dari hasil
diskusi antara peneliti dan guru, lalu kemudian disimpulkan.
F. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen
Proses Pengembangan instrumen dilakukan dengan membuat kisi-kisi
instrument penelitian, instrument yang telah disusun kemudian dikaji oleh ahli
untuk diberikan penilaian atas butir-butir pernyataan yang telah dibuat. Setelah itu
dilakukan perbaikan atas butir-butir pernyataan yang telah dibuat sehingga layak
untuk dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian. Adapun kisi-kisi
50
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Peningkatan Kemampuan Membaca Dini
Melalui Penggunaan Media Lego Huruf
Variabel Aspek Indikator Teknik
52
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data
kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi dianalisis ke dalam bentuk deskriptif. Tahapan analisis data pada
penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1. Reduksi Data
Pada tahap ini data diseleksi, difokuskan dan diorganisasikan dengan
tujuan hipotesis penelitian. Reduksi data dimulai dari pembuatan rangkuman dari
53
yang berupa hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi mengenai upaya
meningkatkan kemampuan membaca dini pada anak dengan menggunakan media
leggo hurufdikelompokkan berdasarkan permasalahan yang diteliti.
2. Mendeskripsikan Data
Data yang sudah terorganisasi dideskripsikan menjadi bermakna.
Mendeskripsikan data dapat dilakukan dalam bentuk narasi, grafik, maupun tabel.
Pada penelitian membaca dini dengan menggunakan media lego huruf ini data
yang telah direduksi disajikan dalam bentuk deskripsi yang menyeluruh pada
setiap aspek peningkatan kemampuan anak.
3. Membuat Kesimpulan
Tahap terakhir ini merupakan penyimpulan dalam bentuk pernyataan atau
formula singkat berdasarkan paparan atau deskripsi yang telah dibuat. Data yang
telah terkumpul dari kemampuan membaca dini dengan media lego huruf
diinterpretasikan berdasarkan teori pembelajaran bahasa untuk anak usia dini
khususnya dalam pengenalan simbol-simbol huruf yang disesuaikan dengan
temuan di lapangan. Hasil dari interpretasi disajikan sebagai acuan untuk
melaksanakan siklus berikutnya.
H. Validasi Data
Validasi data adalah sesuatu bentuk kegiatan untuk menguji derajat
ketepercayaan atau derajat kebenaran penelitian. Dalam penelitian ini bentuk
54
1. Member check
Menurut Hopkins (Wiraatmadja, 2008: 168) Member check yaitu memeriksa
kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama
observasi atau wawancara dengan nara sumber, siapapun juga (Kepala
Sekolah. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menguji konsistensi informasi
yang telah dituangkan. Data atau informasi dalam penelitian ini diperoleh dan
dikonfirmasikan dengan guru Taman Kanak-kanak Satu Atap Pasirimpun
yang berjumlah 3 orang melalui diskusi.
2. Triangulasi
Memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, atau analisis yang ditimbulkan
dengan membandingkan hasil orang lain, misalnya mitra peneliti lain, yang
hadir dan menyaksikan situasi yang sama (Wiraatmadja, 2008: 168).
Sedangkan menurut Moleong (1994: 178) Triangulasi adalah pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Memeriksa
kebenaran data yang diperoleh dari penelitian dengan cara membandingkan
dengan hasil orang lain yang ikut terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran
membaca dini dengan penggunaan media lego huruf. Sumber yang dapat
digunakan dalam penelitian ini yaitu guru kelompok B sebagai mitra peneliti
dan anak kelompok B yang menjadi subjek penelitian.
3. Audit trail
Menurut Hopkins (Wiraatmadja, 2008: 168) Audit trail pada penelitian ini
55
penelitian lainnya. Hal ini berguna untuk memeriksa kebenaran dari hasil
penelitian dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca dini pada anak
melalui penggunaan media lego huruf. Pemeriksaan yang dilakukan dengan
cara mendiskusikan dengan rekan sejawat yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau lebih.
4. Expert opinion
Kegiatan validasi data dengan meminta nasihat kepada pakar atau orang yang
ahli di bidang Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti meminta nasihat kepada
para pembimbing yaitu Bapak Dr. Badru Zaman, S.Pd., M.Pd. dan Bapak
Drs. Respati Mulyanto, M.Pd. untuk memperoleh masukan dan arahan dalam
kegiatan pengumpulan data semua tahapan kegiatan penelitian upaya
meningkatkan kemampuan membaca dini pada anak dengan menggunakan
90
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab ini peneliti akan memaparkan beberapa kesimpulan yang
berkaitan dengan peningkatan kemampuan membaca dini anak di TK Satu Atap
Pasirimpun Situraja melalui penggunaan media lego huruf, serta saran-saran yang
ditujukan bagi peneliti selanjutnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta analisis dari penggunaan
media lego huruf untuk meningkatkan kemampuan membaca dini anak yang
dilakukan di TK Satu Atap Pasirimpun Situraja, maka peneliti membuat
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan membaca dini pada anak kelompok B di TK Satu Atap
Pasirimpun Situraja sebelum menggunakan media lego huruf masih rendah,
sebagian besar yaitu sebanyak 11 orang anak belum bisa mengenal huruf
secara acak atau memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf,
sehingga sulit untuk menggabungkan huruf-huruf tersebut menjadi suku kata
dan membentuk sebuah kata. Sebagian besar anak mendapat masalah dalam
kemampuan mendengarkan kemiripan dan perbedaan bunyi bahasa sebagai
faktor penting dalam menentukan kesiapan membaca anak., seperti
pemahaman huruf yang memiliki kesamaan bentuk dan bunyi (b, d, p) dan
(m, n) yang sering tertukar, kurang hafal urutan huruf secara acak atau kurang
memahami hubungan antara huruf dan bunyi huruf, sehingga sulit
91
yang telah dilaksanakan di TK Satu Atap Pasirimpun Situraja dalam kegiatan
membaca dini belum mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini disebabkan
karena guru kurang tepat dalam memberikan media pembelajaran yang dapat
memotivasi anak untuk mengikuti pembelajaran membaca dini.
2. Pelaksanaan pembelajaran membaca dini dengan penggunaan media lego
huruf untuk meningkatkan kemampuan membaca dini pada anak di TK Satu
Atap Pasirimpun dilaksanakan dengan 2 siklus pembelajaran. Pada siklus ke I
kondisi pembelajaran membaca dini dengan menggunakan media lego huruf
belum terkondisikan dengan baik, anak-anak kurang memperhatikan
penjelasan guru, kemudian pada waktu pembagian kelompok dan penggunaan
lego huruf juga kurang tertib. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, pada
siklus ke II dilaksanakan perbaikan-perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus
I, pada siklus ke II ini kondisi pembelajaran sudah mulai kondusif, guru
memperjelas langkah-langkah kegiatan, membagi anak menjadi empat
kelompok dan membagikan media lego huruf menjadi lebih banyak sehingga
anak-anak menjadi lebih tertib sehingga proses pembelajaran membaca dini
berjalan dengan baik.
3. Kemampuan anak kelompok B di TK Satu Atap Pasirimpun Situraja dalam
membaca dini mengalami peningkatan dengan penggunaan media lego huruf .
Dari data awal hanya 5 dari 16 orang anak yang dapat mencapai indikator
kemampuan membaca dini dengan hasil yang baik, setelah penggunaan media
lego huruf terjadi peningkatan sebanyak 15 dari 16 orang anak dapat mencapai
92
tertinggi terjadi pada indikator menyebutkan simbol-simbol huruf vokal,
menyuarakan simbol-simbol huruf vokal, menyebutkan simbol-simbol huruf
konsonan, menyuarakan simbol huruf konsonan, menyebutkan
simbol-simbol huruf konsonan, menyuarakan simbol-simbol-simbol-simbol huruf konsonan,
menyusun huruf menjadi sebuah suku kata, menyuarakan huruf vokal dan
konsonan menjadi suku kata dan menyuarakan huruf vokal dan konsonan
menjadi kata.
B. Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan berkaitan dengan
kemampuan membaca dini pada anak melalui penggunaan media lego huruf
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah hendaknya memfasilitasi pem,belajaran dengan menyediakan
sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap untuk mendukung
pelaksanaan pembelajaran yang optimal terutama yang sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik anak usia dini sehingga anak merasa nyaman,
aman, dan menyenangkan belajar di lingkungan sekolah.
2. Bagi Guru
a. Guru hendaknya dapat memberikan rangsangan positif terhadap
munculnya berbagai kemampuan berbahasa anak dalam membaca dini,
maka permainan dan berbagai media memegang peranan penting. Media
93
guru seyogianya dapat menggunakan dan menciptakan berbagai media
yang dapat memberikan motivasi, arah dan bimbingan agar berbagai
potensi yang tampak akan tumbuh dan berkembang secara optimal,
sehingga anak tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang monoton.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
membaca dini pada anak adalah dengan menggunakan media lego huruf,
dimana media ini dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengenal berbagai simbol-simbol huruf sebagai langkah awal
mengembangkan kemampuan membaca dini pada anak.
b. Kendala yang dirasakan guru untuk meningkatkan kemampuan membaca
dini pada anak yaitu kurangnya pemahaman guru mengenai materi
permainan yang harus disusun dan dikembangkan berdasarkan
kemampuan yang akan dicapai, pemilihan metode permainan yang sesuai
dengan kegiatan, serta keterbatasan media dan sarana.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menerapkan pembelajaran membaca
dini pada anak dalam pembelajaran di Taman Kanak-Kanak untuk
94
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Akhadiah, S. Dkk. (1993). Bahasa Indonesia I. Jakarta : Dirjen. Pendidikan Tinggi Depdiknas.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1998). Pedoman Guru Bidang Pengembangan Kemampuan Berbahasa di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departemen P & K.
Departemen Pendidikan Nasional, (2006). Konsep Pendidikan Pra Sekolah. Bandung: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional, (2000). Permainan Membaca dan Menulis di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional, (2009). Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Guntur Tarigan, H. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Ismail, A. (2006). Menjadi Cerdas dan Ceria dengan Permainan Edukatif. Yogyakarta: Pilar Media.
Kasbolah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Departemen P & K
Moleong, L. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya
Nurani Sujiono, Y. (2004). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58, (2009). Standar Pendidikan Anak Usia Dini . Jakarta: Depdiknas.
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Rayon 110, (2011). Bahan Ajar Profesionalisme Guru. PTK dan KTI. Bandung: UPI.
Rahim, F. (2005). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
95
Santosa, P. (2007). Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soedarso, (2006). Sistem Membaca Cepat dan efektif. Jakarta: PT: Gramedia Pustaka utama.
Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.
Wicaksana, G. (2011). Buat Anakmu Gila Baca!. Jogjakarta: BukuBiru.
Wiriaatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Yusufcyber, (2012). Penggunaan Lego Konstruktif Sebagai Media Pengembangan Motorik Halus Anak Taman Kanak-kanak. (Online).
Tersedia:http//wordpress.com/2012/05/24/.