• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MIND MAPPING BERBENTUK MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF SISWA SMK PADA MATA PELAJARAN PEMOGRAMAN DASAR : Studi Kasus pada SMK Nasional Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MIND MAPPING BERBENTUK MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF SISWA SMK PADA MATA PELAJARAN PEMOGRAMAN DASAR : Studi Kasus pada SMK Nasional Bandung."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MIND MAPPING BERBENTUK MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF SISWA SMK PADA MATA

PELAJARAN PEMOGRAMAN DASAR (Studi Kasus pada SMK Nasional Bandung)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

Oleh : NURNIYANTI

0905859

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

EFEKTIVITAS MIND MAPPING BERBENTUK MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF SISWA SMK PADA MATA

PELAJARAN PEMOGRAMAN DASAR (Studi Kasus pada SMK Nasional Bandung)

Oleh : Nurniyanti

0905859

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Nurniyanti 2014

Universitas Pendidikan Indonesia April 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

NURNIYANTI NIM. 0905859

EFEKTIVITAS MIND MAPPING BERBENTUK MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF SISWA SMK PADA MATA

PELAJARAN PEMOGRAMAN DASAR (Studi Kasus pada SMK Nasional Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I,

Harsa W. Prabawa, S.Si, M.Pd NIP. 198008102009121003

Pembimbing II,

Rasim, M. T

NIP. 197407252006041002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

(4)

i

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif

Siswa SMK Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar” ini beserta seluruh isisnya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, April 2014

Yang membuat pernyataan,

(5)

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR DIAGRAM ... x BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined. D. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. G. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. A. Efektivitas ... Error! Bookmark not defined. B. Mind Mapping (Peta Pikiran)... Error! Bookmark not defined.

C. Multimedia ... Error! Bookmark not defined. D. Metakognitif ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. A. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Model Pengembangan Multimedia PembelajaranError! Bookmark not defined.

(6)

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Perangkat Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. G. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. H. Teknik Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

(7)

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian dan Rancangan Anova Satu JalurError! Bookmark not defined. Tabel 3.2 Klasifikasi Interpretasi Validitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda .. Error! Bookmark not defined. Tabel 3.5 Kategori tingkat kesukaran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda PretesError! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda PostesError! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Soal Uraian Pretes ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Soal Uraian Postes .. Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan GandaError! Bookmark not defined. Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Pilihan GandaError! Bookmark not defined. Tabel 4.8 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Uraian .... Error! Bookmark not defined.

(8)

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Mind Mapping ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.1 Interval Interprestasi Kategori Perolehan AngketError! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Alur Cerita (Flowchart) Multimedia PembelajaranError! Bookmark not defined. Gambar 4.2 Papan Cerita (Storyboard) Multimedia PembelajaranError! Bookmark not defined. Gambar 4.3 Multimedia Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.4 Interval Kategori Perhitungan Instrumen Penilaian Multimedia oleh Ahli Media ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.5 Implementasi Multimedia ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.6 Interval Kategori Perolehan Angket Tanggapan Siswa Terhadap

Pembelajaran Menggunakan Mind Mapping Berbentuk MultimediaError! Bookmark not defined. Gambar 4.7 Interval Kategori Perolehan Angket Pengalaman MetakognitifError! Bookmark not de Gambar 4.8 Interval Kategori Perolehan Angket Tanggapan Siswa Terhadap

(9)

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Perbandingan Gain PG, Uraian dan Skor TotalError! Bookmark not defined. Diagram 4.2 Perbandingan Hasil Pretes... Error! Bookmark not defined.

Diagram 4.3 Perbandingan Hasil Postes ... Error! Bookmark not defined. Diagram 4.4 Perbandingan Hasil Gain TernormalisasiError! Bookmark not defined. Diagram 4.5 Gain Ternormalisasi Soal Pilihan GandaError! Bookmark not defined. Diagram 4.6 Gain Ternormalisasi Soal Uraian ... Error! Bookmark not defined. Diagram 4.7 Gain Skor Total (PG & Uraian) ... Error! Bookmark not defined.

(10)

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam

Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa SMK Pada Mata

Pelajaran Pemograman Dasar

(Studi Kasus Pada SMK Nasional Bandung)

Nurniyanti, 0905859, nurniyanti@gmail.com

ABSTRAK

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMA, MA dan SMK dalam dokumen Kurikulum 2013 menyatakan bahwa siswa diupayakan untuk memiliki pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakognitif dalam domain pengetahuan, selain dari domain sikap dan domain keterampilan. Namun banyak penelitian menyatakan kemampuan metakognitif siswa tergolong rendah, hal ini diakibatkan kecenderungan pola pembelajaran saat ini masih bersifat monoton dan tanpa inovasi sehingga sebagian siswa pasif dalam kegiatan belajar dan mengakibatkan materi pelajaran tidak terserap dengan baik. Mata pelajaran Pemograman Dasar yang dapat melatih kemampuan metakognitif pun dirasa sulit untuk dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui bagaimana pengembangan multimedia sebagai alat bantu Mind Mapping, 2) efektivitas dari Mind Mapping berbentuk multimedia dalam mata pelajaran Pemograman Dasar terhadap peningkatan kemampuan metakognitif siswa dan, 3) tanggapan siswa dengan adanya penerapan Mind Mapping berbentuk multimedia pada mata pelajaran Pemograman Dasar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Pre-Experimental Design dengan design One-Group Pretest-Postest

Design. Objek pada penelitian ini adalah siswa dari dua kelas X Teknologi Informasi

(11)

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(12)

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Effectiveness of Mind Mapping in Form of Multimedia to Improve

Vocational Students’ Metacognitive Abilit

y in Basic Programming

Subject

(A Case Study at National Vocational School Bandung)

Nurniyanti, 0905859, nurniyanti@gmail.com

ABSTRACT

Competency Standard (SKL) in curriculum document of 2013 for High School, MA, and vocational school states that the students are attempted to have the procedural and metacognitive knowledge in the domain knowledge besides the attitude and skill

domains. However, many studies suggest that students’ metacognitive ability is low

due to the tendency of the monotonous and not innovative learning pattern which result in passive participation of the students in their learning activities as well as incomprehensible material of their learning. Monotonous and not innovative learning also make basic programming subject that focuses on metacognitive ability is considered difficult to learn. This study aims to find out 1) the development of multimedia as a tool of Mind Mapping, 2) the effectiveness of Mind Mapping in form

of multimedia for Basic programming subject to increase students’ metacognitive

ability and, 3) the students’ response to the application of Mind Mapping in form of

multimedia on Basic programming subject. The method used in this study is Pre-Experimental Design with One-Group Pretest-posttest design. The objects in this study were tenth grade of technology information students from two classes at National vocational school Bandung. Based on the data, it is found there is a difference of students' metacognitive capacity building and gain of upper, middle, and lower students. The improvement occurring in the data posttest was not significant; this is proven by the results of the Tukey-Kramer test. The students from upper group had a higher improvement compared with the middle and lower groups. The score improvement can be seen from the score which was obtained by each group. Higher

improvement from the upper group was influenced by the level of students’ interest

towards learning component. In general, students responded well to the application of Mind Mapping in form of multimedia as it is obtained from the results of questionnaires given after the study and posttest.

(13)

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

(14)

1

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMA, MA dan SMK dalam dokumen Kurikulum 2013 menyatakan bahwa siswa diupayakan untuk memiliki pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakognitif dalam domain pengetahuan, selain dari domain sikap dan domain keterampilan. Pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan tentang bagaimana mengerjakan sesuatu, baik yang bersifat rutin maupun yang baru, dan pengetahuan metakognitif yaitu mencakup pengetahuan tentang kognisi secara umum dan pengetahuan tentang diri sendiri. Menurut Lai (2011), Metakognitif yaitu "berpikir tentang berpikir". Metakognitif terdiri dari dua komponen: pengetahuan dan regulasi. Pengetahuan metakognitif meliputi pengetahuan tentang diri sendiri sebagai pembelajar dan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi kinerja, pengetahuan tentang strategi, dan pengetahuan tentang kapan dan mengapa menggunakan strategi. Lebih lanjut Lai menjelaskan: “Metacognitive regulation is the monitoring of one’s cognition

and includes planning activities, awareness of comprehension and task

performance, and evaluation of the efficacy of monitoring processes and

strategies”.

Djuanda (2008) seorang Widyaiswara Madya Balai Diklat Keagamaan (BDK) Jakarta, menyatakan bahwa metakognitif memainkan peranan penting dalam menentukan keberhasilan belajar, karenanya penting sekali bagi guru untuk mengajarkan pengetahuan metakognitif ini pada para siswa. Kurikulum 2013 pun menekankan pentingnya penerapan pengetahuan metakognitif dalam proses pembelajarannya. Namun menurut beliau, masih banyak guru yang belum mengajarkan dan melakukan berbagai kegiatan yang mendorong

(15)

2

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada pengaktifan pengetahuan metakognitif para siswa secara sadar dan terencana.

Dewasa ini kemampuan metakognitif siswa pun masih rendah, hal ini terbukti dalam penelitian Parsaulian (2009, dalam Keliat, 2012: 2) yang dilakukan pada SMA Katolik St. Petrus menyatakan bahwa siswa kelas XI IPA memiliki kemampuan metakognitif terhadap mata pelajaran Biologi yang tergolong rendah, yaitu sebesar 68,18%.

Kayashima, Inaba, dan Mizoguchi (2004) dari Universitas Tamagawa

pun melakukan penelitian dengan judul “Collaborative Learning Strategy to Facilitate Development of Metacognitive Skill” yang artinya Strategi pembelajaran kolaboratif untuk memfasilitasi perkembangan kemampuan metakognitif. Dalam hasil penelitiannya mereka berasumsi bahwa kemampuan metakognitif termasuk hal yang penting untuk mendukung sistem pendidikan.

Rendahnya kemampuan metakognitif siswa juga mendorong Herawati (2012) melakukan penelitian mengenai cara meningkatkan kemampuan metakognitif dengan menggunakan metode pembelajaran Pictorial Riddle

Approach berbasis Problem Solving yang diberi judul “Peningkatan

Kemampuan Metakognitif Siswa SMK dengan Menggunakan Pembelajaran

Pictorial Riddle Approach Berbasis Problem Solving”, menyimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan metakognitif pada siswa sebelum dan setelah melakukan pembelajaran Pictorial Riddle Approach berbasis Problem Solving.

(16)

3

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan gain yang dinornalisasi 0,34 pada kategori sedang sedangkan pada kelas kontrol pada kategori kurang dengan gain yang dinormalisasi 0,24.

Diella (2014) dalam tesisnya juga mengambil tema terkait kemampuan metakognitif, tepatnya meneliti mengenai hubungan kemampuan metakognisi dengan keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa kelas xi pada materi sistem ekskresi manusia. Hasil penelitian membuktikan bahwa kemampuan metakognisi berhubungan cukup kuat dan signifikan dengan keterampilan berpikir kritis konsep sistem ekskresi manusia, sedangkan hubungan antara kemampuan metakognisi dan sikap ilmiah pada konsep yang sama, menunjukkan hubungan yang tidak signifikan.

Penggunaan dan pemilihan proses pembelajaran yang tepat dengan memaksimalkan kedua fungsi otak sangat diperlukan untuk membekali siswa agar memiliki kemampuan metakognitif dalam proses pembelajaran. Salah satu proses pembelajaran yang dapat digunakan untuk mewujudkan hal tersebut adalah Mind Mapping. Menurut Winarno (2011), mengasah kemampuan metakognitif sebagai modal peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia dapat dilakukan melalui penerapan Mind Mapping dalam proses pembelajaran siswa. Menurut Kurniawan (2009), Mind Mapping (peta pikiran) yakni membuat materi atau bahan pelajaran menjadi suatu peta pikiran (memetakan pikiran kita). Mind Mapping merupakan suatu pendekatan yang lebih efektif, membantu otak untuk berfikir secara teratur, memasukkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi dari otak. Ini merupakan cara yang paling kreatif dan inovatif dalam membuat catatan. Tony Buzan, seorang berkebangsaan London telah menciptakan teori Mind

(17)

4

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penggunaan multimedia dalam pembelajaran menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran, hal ini terlihat dari sejumlah penelitian membuktikan bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran (Ariasdi, 2013). Ditto (dalam Ariasdi, 2013) menyatakan definisi multimedia dalam ilmu pengetahuan mencakup beberapa aspek yang saling bersinergi, antara teks, grafik, gambar statis, animasi, film dan suara. Penelitian tentang penggunaan multimedia dalam pembelajaran menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran yang dilakukan oleh Dwyerasil (dalam Ariasdi, 2013) penelitian ini antara lain menyebutkan bahwa setelah lebih dari tiga hari pada umumnya manusia dapat mengingat pesan yang disampaikan melalui tulisan sebesar 10 %, pesan audio 10 %, visual 30 % dan apabila ditambah dengan melakukan, maka akan mencapai 80 %. Berdasarkan hasil penelitian ini maka multimedia interaktif (user melakukan) dapat dikatakan sebagai media yang mempunyai potensi yang sangat besar dalam membantu proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian sebelumnya maka peneliti hendak melakukan penelitian mengenai efektivitas Mind Mapping berbentuk multimedia dalam meningkatkan kemampuan metakognitif siswa.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan utama dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengembangan multimedia sebagai alat bantu Mind Mapping? 2. Bagaimana efektifitas Mind Mapping berbentuk multimedia untuk

meningkatkan kemampuan metakognitif siswa antara siswa kelompok atas, tengah, dan bawah?

3. Bagaimana tanggapan siswa dengan pembelajaran menggunakan Mind

(18)

5

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak melebar, maka masalah dalam penelitian dibatasi. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Dalam penelitian ini Mind Mapping berbentuk multimedia yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk meneliti peningkatan kemampuan metakognitif.

2. Penentuan hasil belajar siswa hanya dilihat atau dinilai dari hasil pretes dan postes.

3. Penentuan respon siswa terhadap Mind Mapping berbentuk multimedia hanya dilihat atau dinilai dari angket yang disebar di akhir penelitian. 4. Penentuan kondisi metakognitif siswa terhadap Mind Mapping berbentuk

multimedia hanya dilihat atau dinilai dari angket yang disebar di akhir penelitian, berdasarkan Metacognitive Awareness Inventory (MAI).

5. Penelitian dilakukan pada kelas X Teknologi Informasi (TI) di SMK Nasional Bandung.

6. Kompetensi dasar yang digunakan pada penelitian adalah memahami struktur algoritma serta menganalisa data dalam suatu algoritma percabangan dan perulangan, serta menggunakan algoritma percabangan dan perulangan untuk memecahkan permasalahan.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan multimedia sebagai alat bantu Mind Mapping.

(19)

6

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai pembelajaran yang menggunakan Mind Mapping berbentuk multimedia.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi Siswa

Melalui penelitian ini siswa dapat mendapatkan pengalaman baru mengenai cara belajar yang dapat meningkatkan kemampuan belajarnya. 2. Bagi Guru

Manfaat penelitian ini untuk guru adalah guru dapat memberikan inovasi baru dalam dalam pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa.

3. Bagi Peneliti

Manfaat penelitian ini untuk peneliti adalah mendapatkan pengetahuan mengenai Mind Mapping sehingga bisa diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Bagi Dunia Pendidikan

Sebagai alternatif proses pembelajaran untuk pembelajaran mandiri bagi siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan secara kreatif, menyenangkan dan inovatif.

F. Hipotesis Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:

H0 : Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan metakognitif antara

(20)

7

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H1 : Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan metakognitif antara siswa kelompok atas, tengah, dan bawah yang dalam pembelajarannya menggunakan Mind Mapping berbentuk multimedia.

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap apa yang akan diteliti, beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

1. Efektivitas adalah suatu ukuran dari pengaruh atau akibat tindakan yang sesuai dengan target yang telah ditentukan sebelumnya, efektivitas diukur dengan menggunakan gain ternormalisasi berdasarkan hasil pretes dan postes.

2. Mind Mapping adalah cara yang terstruktur dan efektif untuk membantu

siswa dan guru mengerjakan proses belajar mengajar dengan lebih baik karena Mind Mapping menstimulasi otak kiri dan otak kanan secara sinergis.

3. Multimedia adalah kombinasi dari berbagai jenis media digital seperti teks, audio, grafik, animasi, dan video untuk menyampaikan pesan tertentu.

(21)

8

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

(22)

23

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan bentuk Pre-Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh dikarenakan masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel independen (Sugiyono, 2011: 109)

B. Model Pengembangan Multimedia Pembelajaran

Dalam penelitian ini, selain menggunakan Mind Mapping peneliti juga menggunakan multimedia pembelajaran dalam perlakuan terhadap siswa. Pengembangan multimedia pembelajaran menggunakan Model ADDIE menurut Mulyanta dan Leong (2009: 5) yaitu analisis, desain, development atau pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Berikut ini proses pengembangan multimedia yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Tahap Analisis

Pada tahap awal dari pengembangan multimedia ini, pengembang multimedia menentukan sasaran pengguna multimedia, kebutuhan apa yang harus diperlukan oleh pengguna multimedia, serta durasi waktu efektif untuk menggunakan multimedia dalam proses pembelajaran.

2. Tahap Desain

(23)

24

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Tahap Development atau Pengembangan

Tahap pengembangan adalah tahapan dimana pengembang multimedia mengembangkan multimedia sesuai dengan desain yang telah ditetapkan. Pengembang multimedia menentukan warna dan tata letak dari multimedia pembelajaran untuk antarmuka multimedia. Antarmuka multimedia dibuat sedemikian rupa sehingga mudah untuk dipahami oleh pengguna. Pada tahap ini, multimedia yang telah dibuat selanjutnya divalidasi atau diuji kelayakannya dengan instrumen penilaian multimedia pembelajaran yang dilakukan oleh ahli media sebelum disosialisasikan pada tahap implementasi. Perbaikan dan penghalusan multimedia perlu dilakukan agar multimedia berkembang lebih sempurna apabila uji kelayakan tersebut menyatakan hasil layak setelah dilakukan perbaikan atau belum layak.

4. Tahap Implementasi

Multimedia disosialisasikan pengguna, jika dianggap perlu dapat menggunakan CD interaktif media pembelajaran didukung dengan buku petunjuk penggunaan atau manual sebagai panduan awal dalam menggunakan multimedia.

5. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh siswa menguasai materi pembelajaran dan mengetahui tanggapan siswa terhadap multimedia. Evaluasi adalah parameter keberhasilan dalam pengembangan dan implementasi multimedia yang sudah dibuat.

(24)

25

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah One-group

Pretest-Posttest, maksud dari desain One-group Pretest-Posttest adalah

terdapat pretes sebelum perlakuan diberikan. Dengan demikian hasil penelitian dapat dibandingkan antara keadaan sebelum diberi perlakuan dengan keadaan setelah diberi perlakuan. (Sugiyono, 2011: 75).

Tabel 3.1 Desain Penelitian dan Rancangan Anova Satu Jalur

Perlakuan Kelompok Pretes Perlakuan Posttes

Mind Mapping berbentuk

Kelompok atas : kelompok siswa dalam kelas yang memiliki nilai diatas skor rata-rata ditambah satu standar deviasi keatas (Arikunto, 2012: 299)

Kelompok tengah : kelompok siswa dalam kelas yang memiliki nilai diantara -1 SD dan +1 SD. (Arikunto, 2012: 299) Kelompok bawah : kelompok siswa dalam kelas yang memiliki nilai

(25)

26

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2011: 118) adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik ini dipakai karena pada pelaksanaannya, sampel akan dipilih menurut pertimbangan-pertimbangan dari guru mata pelajaran yang bersangkutan disekolah tempat penelitian dilakukan. Jumlah kelas yang akan digunakan adalah sebanyak dua kelas. Dalam pemilihan kelas sebagai sampel penelitian, pertimbangan yang digunakan adalah karakteristik siswa dan jumlah siswa dimasing-masing kelas. Berdasarkan rekomendasi dari guru sekolah tempat penelitian dilakukan, maka didapatkan kelas X TI 1 dan X TI 2 sebagai sampel dalam penelitian ini.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Riduwan (2011: 78), “instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.” Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non-tes.

1. Tes

(26)

27

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Arikunto (2012: 79) sebuah instrumen evaluasi dituntut untuk valid karena pada setiap pelaksanaan evaluasi pasti diharapkan didapatkannya data yang valid pula. Sebuah tes yang dilaksanakan dapat dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mencari koefisien validitas, dapat kita gunakan rumus Korelasi product Moment dengan angka kasar. Berikut rumus validitas tersebut menurut Arikunto (2012: 87):

 

: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

: Banyak subjek penelitian

: Nilai yang diperoleh dari tes

: Rata-rata nilai harian

Jika hasil yang koefisien negatif, maka hal itu menunjukkan hubungan kebalikan sedangkan jika koefisien yang didapat positif, maka menunjukkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi. Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dilihat melalui tabel berikut (Arikunto, 2012:89):

Tabel 3.2 Klasifikasi Interpretasi Validitas

Koefisien Korelasi Interpretasi

Sangat tinggi

(27)

28

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cukup

Rendah

Sangat rendah

b. Reliabilitas Soal

Suatu tes membutuhkan taraf kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Tetap disini merupakan tetapnya kedudukan siswa diantara anggota kelompok yang lain. Taraf kepercayaan itulah yang disebut dengan reliabilitas. (Arikunto, 2012: 100). Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas dalam penelitian ini adalah rumus K-R 20. Berikut ini adalah rumus K-R 20 menurut Arikunto (2012: 115):

r11 : reliabilitas tes keseluruhan

p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p) : banyak butir soal (item)

S : Standar deviasi dari tes

Setelah menghitung reliabilitas, lihat tabel reliabilitas untuk mengetahui kereliabilitasan instrumen penelitian kita. Berikut ini tabel reliabilitas menurut Guilford (dalam Jihad dan Haris, 2008: 181):

Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas

(28)

29

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

c. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah penentu dapat tidaknya suatu soal membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam kelompok itu. Menurut Arikunto (2012:228) penghitungan daya pembeda dapat menggunakan rumus:

D =

D : Daya Pembeda

BA : Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas

BB : Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok

bawah

JA : Jumlah peserta tes kelompok atas

JB : Jumlah peserta tes kelompok bawah

Pa : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

Pb : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Setelah menghitung nilai daya pembeda, maka kita bandingkan dengan tabel interpretasi daya pembeda. Berikut tabel klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto (2012: 232).

Tabel 3.4 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda

(29)

30

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Baik Sekali

Baik

Cukup

Jelek

d. Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran merupakan kriteria penentu dari tingkat kesukaran suatu instrumen tes. Dari indeks kesukaran, kita dapat melihat kesesuaian antara instrumen tes dengan kemampuan siswa. Menurut Arikunto (2012: 223) untuk mengetahui indeks kesukaran, kita dapat menggunakan rumus:

p =

JS B

p : indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS : Jumlah peserta tes

Setelah menghitung nilai dari p, kita dapat menginterpretasinya dengan melihat tabel kategori indeks kesukaran. Berikut ini merupakan tabel kategori indeks kesukaran menurut Arikunto (2012: 225)

Tabel 3.5 Kategori tingkat kesukaran

Nilai p Kategori

0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar

0,31 ≤ P ≤ 0,70 Sedang

0,71 ≤ P ≤ 1,00 Mudah

2. Non-tes

(30)

31

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.di samping itu, responden mengetahui informasi tertentu yang diminta.

Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dan model skala yang digunakan adalah skala Likert. Jenis angket tertutup adalah jenis angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehinga responden hanya cukup memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya. Alasan keduanya digunakan adalah karena tidak memerlukan waktu yang banyak untuk mendapatkan data.

F. Perangkat Pembelajaran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP merupakan salah satu kelengkapan perangkat pembelajaran yang penting dan harus dipersiapkan sebelum melaksanakan proses belajar mengajar. RPP akan menjadi kerangka acuan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Dengan ini peneliti dan observer dapat menilai apakah seluruh langkah pembelajaran sudah terlaksana atau belum.

2. Soal Pretes dan Posttes

Soal merupakan salah satu perangkat yang tidak kalah penting, karena dengan soal kita dapat mengukur hasil tes siswa baik itu dalam melakukan pretes maupun postes. Berikut adalah rumus untuk menghitung skor total pada soal pilihan ganda dan soal uraian (Essay) :

(31)

32

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan. Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh peneliti dalam melakaukan penelitian:

1. Perencanaan Penelitian

Dalam tahapan perencanaan penelitian, peneliti melakukan beberapa kegiatan, diantaranya adalah: Studi literatur tentang Mind Mapping. Menentukan populasi dan sampel termasuk peninjauan ke sekolah tempat penelitian, Membuat instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran seperti Rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar kerja siswa, Melakukan validasi soal dan multimedia kepada para ahli (judgement), Melakukan uji coba instrumen, analisis hasil uji instrumen, membuat kelengkapan izin penelitian dan menentukan jadwal penelitian dengan berkoordinasi dengan guru Pemograman Dasar di sekolah.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap awal kegiatan pelaksanaan penelitian peneliti memberikan soal pretes yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan awal siswa, memberikan perlakuan yaitu pembelajaran menggunakan Mind Mapping berbentuk multimedia kepada siswa kelompok tengah, atas dan bawah, pemberian soal postes kepada siswa untuk mengetahui nilai akhir siswa setelah pemberian perlakuan dan yang terakhir adalah pemberian angket kepada siswa untuk mengetahui tanggapan dan pengalaman metakognitif siswa terhadap pembelajaran menggunakan Mind Mapping berbentuk multimedia.

3. Tahap Akhir

(32)

33

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Teknik Pengolahan Data

Data yang akan diolah dalam penelitian ini adalah data hasil pretes dan posttes yang telah diberikan kepada siswa diawal dan akhir pembelajaran. Langkah dari uji statistik yang dilakukan oleh peneliti adalah:

1. Uji Normalitas

Menurut Purwanto (2011: 156) Untuk melihat data apakah data terdistribusi normal maka perlu dilakukan uji normalitas data. Pengujian dilakukan untuk memeriksa apakah sampel yang diambil mempunyai kesesuaian dengan populasi. Jika data yang kita dapatkan terdistribusi normal, maka pengolahan data akan dilanjutkan dengan uji Homogenitas, jika data yang didapatkan tidak terdistribusi tidak normal, maka harus mengggunakan uji statistika non parametrik.

Rumus uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus rumus Uji normalitas Liloefors. Uji liliefors digunakan untuk menghitung normalitas data yang kecil dan tidak perlu dikelompokkan. Uji dilakukan dengan menggunakan koefisien L. Uji ini mirip dengan uji Chi kuadrat. Berikut ini rumus normalitas Liliefors menurut Purwanto (2011: 160):

Keterangan:

F*(X) = Fungsi distribusi kumulatif normal standar S(X) = Fungsi distribusi kumulatif empirik

(33)

34

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Uji Homogenitas

Setelah uji normalitas, maka uji selanjutnya yang harus dilakukan adalah uji Homogenitas. Menurut Purwanto (2011: 176) pengujian homogenitas dilakukan untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok yang dibandingkan merupakan kelompok-kelompok yang mempunyai varians homogen. Perbandingan harus melibatkan kelompok-kelompok yang homogen sehingga dapat diklaim bahwa perubahan yang terjadi yang menyebabkan perbedaan kelompok setelah perlakuan hanya disebabkan oleh pemberian perlakuan. Bila varians tidak homogen maka perbedaan hasil setelah perlakuan tidak dapat dikatakan merupakan akibat dari perlakuan, karena sebagian perbedaan adalah perbedaan dalam kelompok yang dibandingkan sebelum perlakuan.

Uji yang digunakan untuk menghitung homogenitas dalam penelitian ini adalah uji Bartlet, karena kelompok-kelompok yang dibandingkan mempunyai jumlah sampel yang tidak sama besar.

χ2

=

Di mana ln 10 = 2,303

Kelompok yang dibandingkan dinyatakan mempunyai variansi homogen apabila χ2 hitung < χ2 tabel pada taraf kesalahan tertentu (Purwanto, 2011: 180)

3. Uji Hipotesis

a. Uji Statistika Parametrik

Menurut Purwanto (2011:156), “jika data sampel terdistribusi normal, maka pengolahan datanya dapat menggunakan statistika parametik dan pengolahan hasil data atas sampel dapat digeneralisasikan kepada populasi.”

(34)

35

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hipotesis yang diajukan diterima atau tidak. “Anava satu jalur adalah anava untuk perbandingan beberapa kelompok yang mempunyai satu jalur.” (Purwanto, 2011: 206). Pengujian ini digunakan karena kelompok yang akan dibandingkan lebih dari dua dan kelompok-kelompok tersebut dibandingkan dalam satu variabel. Berikut rumus yang digunakan menurut Purwanto (2011: 204) :

Keterangan :

RJK(AK) = Rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok RJK(DK) = Rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok

Setelah dilakukan uji Anava, apabila nilai dari Fhitung > Ftabel,

berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada data tersebut.

b. Uji Statistika Non Parametrik

Uji statistika ini dilakukan apabila syarat-syarat pengujian statistika parametrik tidak terpenuhi, uji yang dilakukan adalah dengan metode Kruskall–Wallis. Metode Kruskall–Wallis adalah pengembangan alternatif dari metode anava satu arah untuk kondisi dimana beberapa persyaratan seperti penyebaran data secara normal, nilai variansi populasi yang sama dan data yang dijadikan sampel pada beberapa kelompok terpilih dari proses pemilihan independen secara acak tidak terpenuhi. (Lukiastuti, Hamdani. 2012:196).

(35)

36

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 12 = konstanta

n = Jumlah sampel

k = jumlah kelompok sampel

Kuadrat jumlah jenjang secara keseluruhan tiap sampel

= Jumlah sampel pada tiap jenjang

Kesimpulan akhir dapat dirumuskan setelah kita membandingkan nilai H dengan nilai Khai-kuadrat dalam tabel kemudian diselaraskan dengan kriteria pengujian yang berlaku pada suatu ilustrasi kasus. (Lukiastuti, Hamdani. 2012: 196).

4.Analisa Gain Ternormalisasi

Gain adalah selisih skor postes dan skor pretes untuk mengetahui peningkatan dari perlakuan yang telah diberikan. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk mencari nilai gain ternormalisasi <g> :

(Meltzer, 2002)

Dimana, SMI = Skor Maksimum Ideal

5.Uji Tukey-Kramer

(36)

37

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

BK = Beda kritik

SR = Harga Studentized Range

RJK(DK) = Rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok nj = Jumlah sampel kelompok I

nk = Jumlah sampel kelompok II

6.Analisa Data Angket

Untuk menghitung presentase angket kita dapat menggunakan rumus:

Keterangan :

p = presentase jawaban f = frekuensi jawaban n = banyaknya jawaban

Alternatif jawaban yang tersedia dibuat skala likert yang terdiri dari SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju) dan STS (sangat tidak setuju).

Menurut Sugiyono (2011: 137), angket dapat dipresentasikan dengan cara berikut:

a. Menghitung jumlah skor kriterium

Skor kriterium merupakan skor jika setiap butir pertanyaan yang diajukan kepada siswa mendapatkan skor tertinggi.

(37)

38

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Menghitung jumlah skor hasil pengumpulan data

Skor-skor yang diperoleh dari siswa, ditabulasikan dalam tabel dan dihitung jumlah keseluruhan skor data kuantitatif dari yang dipilih seluruh responden.

c. Menentukan kategori/interprestasi data

Setelah diketahui skor kriterium dan jumlah skor hasil pengumpulan data, dihitung skor kualitas dengan cara :

Sehingga diketahui presentase dari kriteria yang ditetapkan. Secara kontinu dapat dibuat kategori dengan interval sebagai berikut :

(38)

38

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulannya sebagai berikut: 1. Pengembangan multimedia dikembangkan dengan lima tahap yaitu

tahap analisis, tahap desain, tahap development atau pengembangan, tahap implementasi dan tahap evaluasi.

2. Efektivitas Mind Mapping berbentuk multimedia dalam meningkatkan kemampuan metakognitif antara siswa kelompok atas, tengah dan bawah tergolong rendah disebabkan multimedia hanya mencakup menyusun dan menggunakan Mind Mapping yang terdapat dalam multimedia, waktu pelaksanaan pembelajaran yang terbatas, serta sebagian besar soal pretes dan postes baik soal pilihan ganda maupun soal uraian termasuk dalam kategori sedang dan sukar.

3. Pada umumnya siswa merespon positif, walaupun berada pada rentang kurang baik menuju cukup baik terhadap pembelajaran yang menggunakan Mind Mapping berbentuk multimedia.

B. Saran

(39)

39

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Dalam penelitian ini, multimedia lebih interaktif lagi pada saat penyajian materi agar siswa lebih tertarik untuk memahami materi pembelajaran yang sedang berlangsung.

(40)

77

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, N. dan Haryanto, D. (2010). Pembelajaran Multimedia di Sekolah

Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif, dan Prospektif. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Ariasdi. (2013). Multimedia Dalam Dunia Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/03/26/multimedia-dalam-dunia-pendidikan--540558.html [18 September 2013]

Arikunto, Suharsimi. (1997). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Basuki, T. 2000. Pembelajaran Matematika Disertai Penyusunan Peta Konsep. Tesis. Bandung: SPS UPI Bandung

Buzan, Tony. (2004). Mind Map: Untuk meningkatkan Kreativitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Buzan, Tony (2007). Buku Pintar Mind Map untuk Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Costa, A.L., (1985). Development Mind: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria: ASCD.

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Anak Didik, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dewi. (2009). Perbedaan Efisiensi dan Efektivitas. [Online]. Tersedia: http://dewi.students-blog.undip.ac.id/tag/efektivitas/ [25 Agustus 2013] Diella, Dea. (2014). Hubungan Kemampuan Metakognisi Dengan Keterampilan

Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas XI Pada Materi Sistem

Ekskresi Manusia. Tesis Magister pada UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Djuanda, Moh. (2008). Urgensi Metakognitif Dalam Meningkatkan Mutu

Pembelajaran Di Madrasah. [Online]. Tersedia:

(41)

78

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://bdkjakarta.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=884 [5 September 2013]

Handayaningrat, S. (2002). Pengantar Suatu Ilmu Administrasi Dan Manajemen. Jakarta: Gunung Agung.

Herawati, Ucy. (2012). Peningkatan Kemampuan Metakognitif Siswa SMK

dengan Menggunakan Pembelajaran Pictorial Riddle Approach Berbasis

Problem Solving. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak

diterbitkan.

Herdiyanti, Kristi. (2013). Efektivitas Penggunaan Metode Think-Talk-Write

(TTW) Berbasis Multimedia Untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis

Siswa SMK Rekayasa Perangkat Lunak. Skripsi Sarjana pada FPMIPA

UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Hudojo, H. et al. (2002). Peta Konsep. Makalah disajikan dalam Forum diskusi Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta.

Jacob, C. (2000). Mengajar Keterampilan Metakognitif dalam Rangka

memperbaiki dan Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika.

Bandung: Makalah (tidak diterbitkan)

Jacob, C. (2003). Mengajar Keterampilan Metakognitif dalam Rangka Upaya

Memperbaiki dan Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika. Jurnal

Matematika, Aplikasi dan Pembelajarannya, 2 (1), 17-18. Jurusan

Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta.

Jensen, Eric dan Karen Makowitz. (2002). Otak Sejuta Gygabite: Buku Pintar

Membangun Ingatan Super. Bandung: Kaifa.

Jihad, Asep dan Haris, Abdul. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo

Kayashima, Inaba, dan Mizoguchi. (2004). Collaborative Learning Strategy to

Facilitate Development of Metacognitive Skill. [Online]. Tersedia:

(42)

79

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keliat, Natalia Rosa. (2012). Analisis Keterampilan Metakognitif Dan Kaitannya

Dengan Evaluasi Diri Berdasarkan Multiple Intelegensia Gardner Siswa

SMAN 1 RSBI Lubuk Pakam Dalam Pembelajaran Biologi. [Online].

Tersedia: http://library.unimed.ac.id [18 September 2013]

Kurniawan, Dwi Ely. (2009). Metode Mind Mapping. [Online]. Tersedia: http://ikhs.wordpress.com [28 Mei 2012]

Lai, Emily R. (2011). Metacognition: A Literature Review. [Online]. Tersedia: http://www.pearsonassessments.com/ [28 November 2013]

Lee, Chwee Beng dan Bergin, David. (2009). “Children’s Use of Metacognition

in Solving Everyday Problems: An Initila Study from an Asian Context”.

The Australian Educational Researcher. 36, (3), 89-103.

Lee, M., and Baylor, A. L. (2006). Designing Metacognitive Maps for Web-Based

Learning, Educational Technology & Society, 9 (1), 344-348

Livingstone, Jennifer A. (1997). Metacognition: An Overview. [Online]. Tersedia: http: //www. gse.buffalo.edu/fas/shuell/CEP564/Metacog.html. [18 September 2013]

Lukiantuti, Fitri dan Hamdani, Muliawan. (2012). Statistika Non Parametris

Aplikasinya Dalam Bidang Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Caps.

Maulana. (2008). “Pendekatan Metakognitif Sebagai Alternatif Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa

PGSD”. Jurnal pada FIP UPI Bandung.

Mandobar, Lucinda Patricia. (2013). Penerapan Model Quantum Teaching Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Kemampuan

Metakognitif Materi Alat Optik Siswa SMA. Tesis Magister pada UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Meltzer. (2002). “The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics : A Posible Hidden Variable in

(43)

80

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyanta, St dan Leong, Marlon (2009). Tutorial Membangun Multimedia

Interaktif, Media Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Munir. (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta

Munir. (2012). Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Nurgana, E. (1985). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Permadi.

Papaleontiou-Louca, Eleonora. (2008) Metacognition and Theory of Mind. Newcastle: Cambridge Scholars Publishing.

Porter, De Bobbi dan Hernacki. (1999). Quantum Learning: Membiasakan

Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Purwanto. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk guru dan karyawan. Bandung:

Alfabeta.

Sugiarto, Iwan. (2004). Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berfikir

Holistik dan Kreatif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tim Prima Pena. (2001). Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia Inggris. Jakarta: Ginamedia Press.

Widodo, Ari. (2006). Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. [Online]. Tersedia: http://widodo.staf.upi.edu/files/2011/03/2006-Revisi Taksonomi-Bloom-dan-Pengembangan-Butir-Soal.pdf [17 Juni 2013] Winarno, Edi. (2011). Mind Mapping Untuk Meningkatkan Metakognisi Siswa.

[Online]. Tersedia: http://edi-winarno.blogspot.com/2011/07/mind-mapping-untuk-meningkatkan.html [24 September 2013]

(44)

81

Nurniyanti, 2014

Efektivitas Mind Mapping Berbentuk Multimedia Dalam Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa Smk Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar

Gambar

Tabel 3.2 Klasifikasi Interpretasi Validitas
Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas
Tabel 3.4 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda
Tabel 3.5 Kategori tingkat kesukaran
+2

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi pada tanggal 24 April 2013 masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas belum teratasi, yang ditandai dengan, Subyektif : keluarga mengatakan klien

05 Belanja Bantuan Sosial Kepada Individu dan /

[r]

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Raneta Mahalika

Salah satu contohnya, sebelum komputer banyak digunakan jika akan membuat surat atau dokumen lainnya kita biasa menggunakan mesin tik dan sekarang hampir dapat dipastikan fungsi

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa melalui sikap kerjasama dalam pembelajaran permainan bolavoli di SMAN I Soreang

Situs Showroom Mobil W-72 dibuat untuk meningkatkan pangsa pasar bagi penjualan mobil di Showroom Mobil W-72 dan untuk memberi informasi tentang jenis mobil, spesifikasi dan

Tujuan orang bermain bolavoli berawal dari tujuan yang bersifat rekreatif, kemudian berkembang ke arah tujuan-tujuan yang lain seperti mencapai prestasi yang