• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA RUANG SMK NEGERI 5 BANDUNG DENGAN METODE PERFORMANCE METRIC : Studi Kasus Laboratorium Komputer.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI KINERJA RUANG SMK NEGERI 5 BANDUNG DENGAN METODE PERFORMANCE METRIC : Studi Kasus Laboratorium Komputer."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

i

EVALUASI KINERJA RUANG

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE METRIC

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh

YUWITA NOVYANTI 1005365

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

EVALUASI KINERJA RUANG

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 BANDUNG

DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE METRIC

(2)

ii

Diajukan Kepada Dewan Penguji

Sidang Sarjana Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Pembimbing I,

Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T NIP. 19621231 198803 2 005

Pembimbing II,

Suhandy Siswoyo, S.T.,M.T NIP. 19731101 200801 1 008

Mengetahui, Ketua

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

(3)

iii

EVALUASI KINERJA RUANG

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 BANDUNG DENGAN

MENGGUNAKAN METODE

PERFORMANCE METRIC

( Studi Kasus Ruang Laboratorium Komputer SMK Negeri 5 Bandung)

Oleh Yuwita Novyanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

©Yuwita Novyanti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri

5 Bandung Dengan Menggunakan Metode Performance Metric (Studi Kasus

Laboratorium Komputer) sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di

dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika

keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap

menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak

lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2014

Yang membuat pernyataan,

YUWITA NOVYANTI

(5)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance MetricUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung Dengan Metode Performance Metric

(Studi Kasus Laboratorium Komputer) ABSTRAK

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan tingkat menengah yang mempersiapkan lulusannya mampu bekerja dalam bidang tertentu. SMK Negeri 5 Bandung memiliki ruang laboratorium komputer untuk kompetensi keahlian menggambar dengan perangkat lunak. Kondisi ruangan laboratorium komputer dalam hal pencahayaan masih gelap, sedangkan dalam hal penghawaan di laboratorium komputer ini kurang nyaman karena terasa pengap. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan gambaran umum mengenai kondisi laboratorium komputer, mengetahui lebih lanjut mengenai proporsi ruang, pencahayaan gabungan, dan sirkulasi udara di laboratorium komputer.

Penelitian ini membahas mengenai evaluasi kinerja ruang SMK Negeri 5 Bandung dengan metode performance metric studi kasus laboratorium komputer. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif evaluatif dengan menggunakan metode performance metric, mencakup tiga aspek yang ditinjau yaitu, proporsi ruang meliputi luas ruang, tata letak furniture, dan sirkulasi di ruang laboratorium komputer. Aspek yang kedua yaitu intensitas pencahayaan gabungan, dan aspek yang ketiga yaitu sirkulasi udara. Untuk pengukuran mengenai proporsi ruang dilakukan dengan cara mengukur ruangan menggunakan Meteran Roll, pengukuran intensitas pencahayaan gabungan menggunakan light meter, dan pengukuran sirkulasi udara menggunakan Anemometer. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, pengukuran dan wawancara. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Data perolehan pengukuran dari metrik-metrik yang telah disusun kemudian dibandingkan dengan standar PERMENDIKNAS No. 40 Tahun 2008 dan SNI yang berlaku.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ruangan tersebut ditinjau dari proporsi ruang untuk luas ruang, memiliki panjang 15,85 m dan lebar 8,85 m adalah terlalu besar untuk jumlah murid 35 orang. Furniture pada ruang laboratorium komputer masih kurang lengkap dan sebagian kondisinya rusak, beberapa sudah memenuhi standar dan ada yang belum memenuhi standar. Ruang sehingga udara yang masuk hanya 0,03 m/detik, menyebabkan temperatur ruangan panas. Solusi yang disarankan untuk proporsi ruang yaitu penataan kembali furniture, mengganti serta menambahkan beberapa furniture. Sedangkan untuk pencahayaan sebaiknya meminimalisir pencahayaan buatan. Sedangkan pada area yang sangat terang sebaiknya menggunakan vertical blind yang berguna untuk mengurangi cahaya yang masuk agar sesuai standar.

Performance Evaluation Space of 5 Vocational School

(6)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance MetricUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

With Performance Metric Methods (The Case Study Computer Laboratory)

ABSTRACT

Vocational School is a secondary education institution that prepares graduates able to work in a particular field. SMK Negeri 5 Bandung has a computer lab space for drawing skills competency with software. The Conditions of computer lab room is still dark in terms of lighting, while in terms of air circulation in the computer lab is less convenient because it feels stuffy. This study aims to produce an overview of the computer laboratory condition, learn more about the proportion of space, combined lighting and air circulation in the computer lab 5 Vocational High School Bandung.

This study discusses the performance evaluation of space in 5 Vocational High School Bandung with the case study of computer lab with performance metrics method. This research is a descriptive evaluative research using performance metrics method which includes three aspects to be reviewed namely, the proportion of space includes spacious living room, furniture layout, and circulation in the computer lab. The second aspect is the combined illumination intensity, and the third aspect is the air circulation. For the measurement of the proportion of space was conducted by measuring the room using the Meter Roll, the combined illumination intensity measurements using a light meter, and air circulation measurements using anemometer. For the data collection; observation, documentation, measurement, and interview were employed. While, for The research instrument using the observation sheet. The data acquisition of measurement metrics which had been compiled, was compared with standar permendiknas No.40 Year 2008 and Indonesia National Standard (SNI) regulations. vertical blinds which are useful to reduce the incoming light to fit standard.

(7)

Yuwita Novyanti, 2014

(8)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 3

2.2. Metode Performance Metric... 9

2.2.1. Pengertian Metode Performance Metric ... 9

2.5. Standar Jarak Yang Direkomendasikan ... 35

(9)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(10)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Kriteria Sistem Rating oleh NREL...23

Tabel 2.2 Perbandingan standar ruang komputer ...29

Tabel 2.3 Standar jarak pengguna komputer ...36

Tabel 2.4 Karakteristik kinerja pencahayaan yang umum digunakan...56

Tabel 2.5 Klasifikasi intensitas pencahayaan yang direkomendasikan...57

Tabel 2.6 Kecepatan angin dan pengaruhnya terhadap kenyamanan...61

Tabel 2.7 Kecepatan udara dan kesejukan ...63

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen penelitian ...72

Tabel 3.2 Kisi-kisi pedoman wawancara ...74

Tabel 4.1 Perhitungan Luasan Laboratorium Komputer...89

Tabel 4.2 Analisis elemen interior pembatas (Dinding)...92

Tabel 4.3 Analisis elemen interior pembatas (Lantai) ...94

Tabel 4.4 Analisis elemen interior pembatas (Langit-langit) ...97

Tabel 4.5 Analisis Furniture (Kursi Siswa) ...99

Tabel 4.6 Analisis Furniture (Meja Komputer Siswa)...100

Tabel 4.7 Analisis Furniture (Kursi Guru)...102

Tabel 4.8 Analisis Furniture (Meja Guru) ...103

Tabel 4.9 Analisis Furniture (Lemari Simpan) ...104

Tabel 4.10 Analisis Furniture (Papan Tulis) ...105

Tabel 4.11 Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya Gabungan...120

(11)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Performance Metric ... 14

Gambar 2.2 Skematik Performance Metric pada proyek bangunan ... 15

Gambar 2.3 Proporsi-proporsi modular ... 19

Gambar 2.4 Lay out tata letak komputer menghadap ke samping ... 25

Gambar 2.5 Tata letak komputer menghadap ke samping ... 25

Gambar 2.6 Lay Out tata letak komputer menghadap ke depan ... 26

Gambar 2.7 Tata letak komputer menghadap ke depan ... 26

Gambar 2.8 Lay out perletakan komputer berhadap-hadapan ... 27

Gambar 2.9 Tata letak komputer berhadap-hadapan... 28

Gambar 2.10 Pola sirkulasi orang berjalan ... 34

Gambar 2.11 Pola sirkulasi orang berdiri ... 34

Gambar 2.12 Pola sirkulasi orang duduk ... 35

Gambar 2.13 Standar jarak pengguna komputer ... 35

Gambar 2.14 Standar jarak pengguna komputer ... 36

Gambar 2.15 Penggunaan komputer yang benar dan yang salah... 38

Gambar 2.16 Penggunaan mouse yang benar dan yang salah... 38

Gambar 2.17 Penggunaan keyboard yang benar dan yang salah ... 39

Gambar 2.18 Dinding pemikul pembentuk batas-batas ruang ... 40

Gambar 2.19 Lantai pembentuk batas-batas ruang ... 41

Gambar 2.20 Lantai harus kuat dan tahan terhadap beban diatasnya ... 41

Gambar 2.21 Ilustrasi warna lantai ... 41

Gambar 2.22 Formasi Langit-langit ... 42

Gambar 2.23 Ketinggian langit-langit... 42

Gambar 2.24 Pencahayaan matahari di siang hari ... 47

Gambar 2.25 Diagram cahaya yang masuk ke dalam ruangan ... 48

Gambar 2.26 Pemantulan cahaya dalam ruang ... 49

Gambar 2.27 Prioritas daerah kerja... 51

Gambar 2.28 Pencegahan silau pada layar monitor ... 52

Gambar 2.29 Batasan Penyilauan ... 53

Gambar 2.30 Silau dan bayangan pada bidang kerja ... 53

Gambar 2.31 Bagian-bagian lampu pijar ... 54

Gambar 2.32 Bagian-bagian lampu fluorescent ... 54

Gambar 2.33 Lampu hallogen ... 55

Gambar 2.34 Bagian-bagian lampu HID ... 55

Gambar 2.35 Skema Ventilasi Horizontal ... 62

Gambar 2.36 Skema Ventilasi vertikal ... 62

Gambar 3.1 Diagram Paradigma Penelitian ... 66

Gambar 3.2 Populasi dan Sampel penelitian... 69

Gambar 4.1 Peta Kota Bandung ... 80

Gambar 4.2 Peta SWK Cibeunying ... 80

Gambar 4.3 Peta Lokasi SMK Negeri 5 Bandung ... 80

Gambar 4.4 Batas-batas SMK Negeri 5 Bandung ... 81

Gambar 4.5 Pembagian gedung SMK Negeri 5 Bandung ... 82

Gambar 4.6 Site plan SMK Negeri 5 Bandung... 82

Gambar 4.7 Suasana SMK Negeri 5 Bandung... 83

Gambar 4.8 Kondisi eksisting sekitar laboratorium komputer SMKN 5 ... 84

(12)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.10 Suasana ruangan ketika pembelajaran berlangsung ... 86

Gambar 4.11 Denah laboratorium komputer SMK Negeri 5 Bandung ... 87

Gambar 4.12 Rencana dinding laboratorium komputer ... 90

Gambar 4.13 Dinding utara dan selatan ... 90

Gambar 4.14 Dinding timur dan barat ... 91

Gambar 4.15 Dinding utara laboratorium komputer dari luar bangunan ... 91

Gambar 4.16 Rencana lantai laboratorium komputer ... 93

Gambar 4.17 Kondisi eksisting lantai laboratorium komputer ... 93

Gambar 4.18 Gambar kerja rencana plafond laboratorium komputer ... 95

Gambar 4.19 Keadaan plafond laboratorium komputer ... 96

Gambar 4.20 Keadaan plafond laboratorium komputer yang sudah rusak ... 96

Gambar 4.21 Keadaan kursi siswa dan detail kursi siswa ... 99

Gambar 4.22 Keadaan meja siswa ... 101

Gambar 4.23 Detail Meja siswa ... 101

Gambar 4.24 Keadaan kursi guru dan detail kursi guru ... 102

Gambar 4.25 Standar kursi guru ... 102

Gambar 4.26 Meja guru ... 103

Gambar 4.27 Lemari penyimpanan alat ... 104

Gambar 4.28 Standar lemari ... 104

Gambar 4.29 Barang-barang yang tidak tersimpan di lemari ... 104

Gambar 4.30 Kondisi eksisting papan tulis... 105

Gambar 4.31 Denah layout furniture ... 106

Gambar 4.32 Jarak sirkulasi antar meja komputer siswa ... 106

Gambar 4.33 Standar jarak sirkulasi orang berjalan ... 107

Gambar 4.34 Denah jarak sirkulasi antara meja terdepan dengan papan tulis . 107 Gambar 4.35 Keadaan jarak antara meja terdepan dengan papan tulis... 108

Gambar 4.36 Standar jarak dari layar hingga baris pertama ... 108

Gambar 4.37 Denah jarak antara meja siswa dengan meja guru ... 109

Gambar 4.38 Keadaan jarak antara meja siswa dengan meja guru ... 109

Gambar 4.39 Standar jarak antara meja guru dengan meja siswa terdepan ... 110

Gambar 4.40 Denah jarak antara meja siswa dengan meja siswa ... 110

Gambar 4.41 Jarak antara meja siswa dengan meja siswa ... 111

Gambar 4.42 Standar jarak antara meja siswa dengan meja siswa ... 111

Gambar 4.43 Denah jarak antara meja guru dengan siswa paling belakang .... 112

Gambar 4.44 Jarak antara meja guru dengan meja siswa paling belakang ... 112

Gambar 4.45 Jarak antara meja guru dengan meja siswa paling belakang ... 113

Gambar 4.46 Denah perletakan furniture ruang laboratorium komputer ... 114

Gambar 4.47 Kondisi eksisting perletakan furniture laboratorium komputer 114

Gambar 4.48 Posisi duduk siswa ketika guru menerangkan materi ... 115

Gambar 4.49 Denah Laboratorium Komputer ... 117

Gambar 4.50 Potongan A-A ruang laboratorium komputer ... 117

Gambar 4.51 Potongan B-B ruang laboratorium komputer ... 117

Gambar 4.52 Keadaan ruangan ketika lampu dinyalakan ... 118

Gambar 4.53 Denah titik lampu laboratorium komputer ... 118

Gambar 4.54 Titik pengukuran intensitas pencahayaan gabungan ... 119

Gambar 4.55 Light Meter ... 119

Gambar 4.56 Grafik hasil pengukuran intensitas cahaya gabungan ... 121

Gambar 4.57 Kondisi pencahayaan pada pukul 07.00 ... 122

Gambar 4.58 Kondisi pencahayaan pada pukul 08.00-12.00 ... 123

(13)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.60 Kondisi pencahayaan pada pukul 14.00 ... 125

Gambar 4.61 Kondisi pencahayaan pada pukul 15.00 ... 126

Gambar 4.62 Anemometer ... 127

Gambar 4.63 Detail jendela yang terdapat di laboratorium SMKN 5 Bandung128 Gambar 4.64 Denah Laboratorium Komputer ... 129

Gambar 4.65 Potongan A-A ruang laboratorium komputer ... 129

Gambar 4.66 Potongan B-B ruang laboratorium komputer ... 129

Gambar 4.67 Titik-titik pengukuran kecepatan udara ... 130

Gambar 4.68 Grafik hasil pengukuran udara pertitik ... 132

(14)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 141-iii

Lampiran 2 Analisis Hasil Penelitian ... 147-iii

Lampiran 3 Lampiran PERMENDIKNAS No.40 Tahun 2008 mengenai Standar SMK dan Standar Laboratorium Komputer serta peralatannya…….

... 153-iii

Lampiran 4 Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara ... 163-iii

Lampiran 5 Berita Acara Seminar 1 ... 173-iii

Berita Acara Sidang Skripsi ... 174-iii

Lampiran 6 Surat Keterangan Dosen Pembimbing ... 175-iii Lampiran 6 Surat Izin Penelitian ... 176-iii

(15)

1

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Sekolah merupakan sarana yang dirancang agar proses pendidikan berjalan

sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Seiring

dengan kemajuan zaman dan teknologi, sekolah diharapkan mampu memenuhi

seluruh kebutuhan peserta didik terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan tingkat menengah

yang mempersiapkan peserta didik yang lulusannya mampu bekerja dalam bidang

tertentu. Salah satu cara agar dapat menghasilkan tenaga profesional dan mampu

mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan

meningkatkan infrastruktur dan kelengkapan fasilitas sekolah.

Seorang peserta didik dapat meningkatkan prestasi belajarnya jika

pembelajaran di sekolah dapat berjalan secara efektif dan efisien. Hal tersebut

dapat diciptakan apabila tersedianya kelengkapan fasilitas-fasilitas di sekolah

yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 Tanggal 31

Juli 2008 mengenai Standar sarana dan prasarana Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) menjelaskan bahwa sekolah

menengah kejuruan harus memiliki kelengkapan fasilitas, salah satunya adalah

laboratorium komputer yang akan digunakan oleh peserta didik guna

menghasilkan tenaga profesional yang mampu mengikuti kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung merupakan Sekolah

Menengah Kejuruan yang memiliki 4 program keahlian, antara lain: Teknik

Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Batu dan Beton, Teknik Survei dan

Pemetaan, dan Analis Kimia. Pada program keahlian Teknik Gambar Bangunan,

mewajibkan para siswanya untuk dapat menggambar sebuah bangunan baik secara

manual maupun digital.

(16)

2

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMK Negeri 5 Bandung memiliki ruang gambar manual untuk kompetensi

keahlian menggambar manual, dan memiliki ruang laboratorium komputer untuk

kompetensi keahlian menggambar dengan perangkat lunak. Kondisi ruangan

laboratorium komputer dalam hal pencahayaan masih gelap, sedangkan dalam hal

penghawaan di laboratorium komputer ini kurang nyaman karena hanya

mengandalkan penghawaan alami yang berasal dari jendela-jendela yang ada.

Dalam Pedoman Standarisasi Bangunan dan Perabot Sekolah Menengah

Atas (2011) dijelaskan bahwa dalam ruangan laboratorium komputer sebaiknya

terdapat penghawaan buatan seperti Air Conditioner dan exhausfan yang berguna

untuk meminimalisir debu yang masuk. Dalam ruangan ini tidak terdapat

penghawaan buatan, hanya terdapat penghawaan alami, dan terdapat ruangan

yang sudah tidak digunakan lagi yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan

kertas. Sehingga ketidaksesuaian antara perencanaan dan pemakaian ini

menunjukkan adanya masalah dan perlu adanya perubahan.

Rabinowitz (Snyder,1984:539) mengemukakan untuk dapat melakukan

suatu perubahan/optimalisasi kinerja bangunan perlu diawali dengan kegiatan

evaluasi. Evaluasi merupakan sebuah mekanisme dalam suatu pengelolaan

bangunan yang bertujuan untuk mempertahankan kondisi kualitas bangunan sejak

perencanaan konstruksi, penghunian dan pengoperasian.

Hal inilah yang melatar belakangi peneliti untuk mengevaluasi terhadap

salah satu fasilitas Sekolah Menengah Kejuruan. Khususnya salah satu ruang

laboratorium komputer di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung,

dengan Metode Performance Metric. Sebagai saran guna menjadikan bangunan

Sekolah Menengah Kejuruan ini menjadi lebih baik, dan sesuai dengan standar

(17)

3

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Dalam suatu penelitian perlu ditetapkan identifikasi masalah terlebih

dahulu untuk mengetahui dan memperjelas kemungkinan berbagai permasalahan

yang timbul dalam penelitian. Identifikasikan permasalahannya sebagai berikut:

1. Ruang laboratorium komputer ini sebelumnya merupakan ruang gambar

manual.

2. Pencahayaan alami di ruang laboratorium komputer kurang baik karena salah

satu dinding berjendela terhalangi oleh gedung, yang menjadikan salah satu

bagian menjadi gelap.

3. Penghawaan/sirkulasi udara di laboratorium komputer ini kurang nyaman

karena hanya mengandalkan penghawaan alami.

I.3 PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

I.3.1 PEMBATASAN MASALAH

Untuk mempermudah dalam penelitian ini, maka penulis membatasi

masalah, sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung,

dengan objek penelitian yaitu laboratorium komputer SMK Negeri 5 Bandung.

2. Hasil penelitian ini dibatasi pada proporsi ruang, pencahayaan gabungan, dan

sirkulasi udara yang terdapat di ruang laboratorium komputer SMK Negeri 5

Bandung.

I.3.2 RUMUSAN MASALAH

Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka penulis

merumuskan masalahnya sehingga jelas arah yang harus dicapai, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kondisi eksisting laboratorium komputer yang ada ?

2. Bagaimana gambaran hasil evaluasi kinerja laboratorium komputer di SMK

Negeri 5 Bandung menggunakan metode performance metric ditinjau dari

(18)

4

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I.4 PENJELASAN ISTILAH DALAM JUDUL

1.4.1 EVALUASI

Beberapa pengertian tentang evaluasi, sebagai berikut :

 “ To judge or calculate the quality, importance, amount or value of something”(The Cambridge Digital Dictionary, 2013).

 Evaluasi pada dasarnya merupakan penafsiran atau interpretasi yang bersumber pada data kuantitatif, sedang data kuantitatif merupakan hasil

dari pengukuran (Sudijono, 1996).

 Evaluasi diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang,

obyek,dan lain-lain) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian.

(Ahmad, 2007).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi

merupakan proses penilaian untuk melihat sejauh mana keberhasilan suatu

program. Keberhasilan program itu sendiri dapat dilihat dari hasil yang dicapai

oleh program tersebut. Evaluasi dalam konteks ini merupakan Evaluasi terhadap

bangunan yaitu sebuah mekanisme dalam suatu pengelolaan bangunan yang

bertujuan untuk mempertahankan kondisi kualitas bangunan sejak perencanaan,

konstruksi, penghunian dan pengoperasian.

1.4.2 KINERJA BANGUNAN

National Renewable Energy Laboratory (NREL, 2005) mendeskripsikan

kinerja bangunan adalah bangunan yang menggunakan pendekatan keseluruhan

desain bangunan untuk mencapai energi, biaya, dan kinerja lingkungan yang lebih

baik dari standar yang ada.

Harpurtlugil dan Hensen (2006) mendeskripsikan kinerja bangunan

merupakan usaha untuk mengurangi pemakaian energi di dalam bangunan, untuk

mencapai biaya bangunan yang rendah, untuk meningkatkan kenyamanan dan

(19)

5

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja

bangunan merupakan sebuah pendekatan dalam mendesain bangunan untuk

mengurangi pemakaian energi tanpa menghilangkan kenyamanan, kesehatan

penghuni dan juga lingkungan sekitar.

1.4.3 LABORATORIUM KOMPUTER

Laboratorium komputer adalah tempat dimana proses belajar mengajar

praktik mengambar menggunakan perangkat lunak (software) dilaksanakan.

Kegiatan praktik di laboratorium komputer ini berupa menggambar, eksprimen

untuk pembuktian suatu teori, dan sebagainya. (Pra-perancangan fasilitas

laboratorium komputer di SMK, 2006)

1.5 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Menghasilkan gambaran umum, mengenai kondisi laboratorium komputer

yang ada.

2 Mengetahui lebih lanjut mengenai proporsi ruang laboratorium komputer

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung.

3 Mengetahui lebih lanjut mengenai pencahayaan ruang di dalam laboratorium

komputer Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung.

4 Mengetahui lebih lanjut mengenai penghawaan/sirkulasi udara laboratorium

komputer Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung.

1.6 KEGUNAAN PENELITIAN

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ke semua

pihak yang terlibat. Manfaat yang diperoleh dari diadakannya penelitian ini

adalah:

1. Penelitian ini diharapkan untuk menghasilkan prosedur evaluasi kinerja

laboratorium komputer di SMK Negeri 5 Bandung menggunakan metode

performance metric yang memenuhi kriteria: proporsi ruangan, pencahayaan

(20)

6

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi Sekolah, dapat dijadikan sebagai pedoman dan bahan acuan dalam

pelaksanaan penataan sarana dan prasarana pada tahun pelajaran yang akan

datang.

3. Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan dan menambah referensi studi

mengenai evaluasi kinerja bangunan, juga dapat mengetahui standar proporsi

ruang, pencahayaan ruang, dan sirkulasi udara. Selanjutnya harapan untuk

penelitian kedepannya semoga komponen-komponen kinerja bangunan yang

(21)

64

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN

Dalam proses penelitian yang berjudul Evaluasi Kinerja Ruang Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung (studi kasus laboratorium komputer), metode

penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif, evaluatif dengan metode

Performance Metric. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk

menghimpun dan memaparkan data tentang kondisi eksisting. Dalam metode ini

peneliti mencoba menentukan sifat situasi sebagaimana adanya pada waktu penelitian

dilakukan. Dalam studi deskriptif, tujuannya adalah menggambarkan “apa adanya”

berkaitan dengan variabel-variabel/ kondisi-kondisi dalam suatu situasi ( Dantes,

2012).

Metode evaluatif meliputi pengukuran dan penilaian. Data yang dihasilkan

berupa angka-angka hasil pengukuran dilapangan secara langsung, setelah data

terkumpul kemudian dibandingkan dengan standar yang ada, setelah itu dibuatkan

solusi. Dalam pengukuran variabel-variabel, metodologi yang digunakan yaitu

Performance Metric.

Metode Performance Metric merupakan metodologi yang digunakan untuk mencari indicator kinerja suatu bangunan dengan pendekatan kuantitatif dari objek

kinerja berdasarkan kriteria dalam suatu system dengan format yang distrukturkan.

Format dinamis terstruktur dapat mengevaluasi setiap bagian di seluruh siklus hidup

bangunan. Seluruh bagian dari performa bangunan yang akan diukur, diidentifikasi

dan disusun menjadi metrik kinerja. Setiap metrik dapat mendefinisikan satu

indikator kinerja yang akan diukur.

Prinsip dalam mendefinisikan metrik kinerja adalah untuk mengidentifikasi

variabel terpenting yang dapat mempengaruhi tujuan kinerja tertentu. Setiap metrik

juga harus mampu diperkirakan atau diukur sehingga pencapaian tujuan

masing-masing dapat dievaluasi.

(22)

65

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setiap Performance metric yang dikembangkan dapat berbeda format yang

mempresentasikan standarisasi yang minimal. Karenanya, spesifikasi Performance

metric harus cukup fleksibel untuk mengakomodasi berbagai bentuk format, namun

juga menjadi standar agar memungkinkan adanya interpretasi yang konsisten. Hal

tersebut tentunya membutuhkan definisi data untuk Performance metric yang mampu

mewakili dan menangkap berbagai jenis data.

3.2 VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel Penelitian dimaksudkan untuk memberikan batasan pembahasan di

dalam penelitian. Dalam penelitian ini evaluator menggunakan tiga variabel yang

saling mempengaruhi antara variabel yang satu dengan yang lain. Variabel penelitian

ini menilai bagian daripada indikator / kriteria Performance Metric yaitu proporsi

ruang, sirkulasi udara, dan pencahayaan ruang/ gabungan laboratorium komputer

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung.

3.2.2 Paradigma Penelitian

Aspek kinerja laboratorium komputer Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5

Bandung yang diteliti yaitu meliputi proporsi ruang, pencahayaan buatan dan

sirkulasi udara. Indikator dari aspek proporsi ruang yang diukur adalah luas ruang,

tinggi ruang, sirkulasi, dan penataan ruang. Indikator dari aspek pencahayaan adalah

luminitas cahaya gabungan, titik pengukuran, luas bukaan, jumlah bukaan, posisi

bukaan dan sebagainya. Sedangkan indikator dari aspek sirkulasi udara adalah

ventilasi yang meliputi luas bukaan, jumlah bukaan, posisi bukaan, dan kecepatan

(23)

66

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Diagram Paradigma Penelitian

Sumber : Data Pribadi, 2014

Evaluasi kinerja ruang, yang meliputi : Proporsi

Ruang, Pencahayaan, Sirkulasi udara

Analisis dengan menggunakan metode Performance Metric

dan parameter standar

Temuan

Kesimpulan  Proporsi ruang

Panjang ruang, Lebar ruang, Tinggi ruang, Luas ruang, Penataan

furniture ruang, sirkulasi dalam ruangan.

Pencahayaan gabungan

Luminitas cahaya gabungan, Titik pengukuran, Luas bukaan,

Jumlah bukaan, Posisi bukaan

Sirkulasi udara

Ventilasi yang meliputi : Luas bukaan, Jumlah bukaan, Posisi

(24)

67

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah pengukuran aspek-aspek yang telah dibatasi dalam penelitian ini data

akan dianalisis dengan menggunakan parameter. Parameter yang dipergunakan adalah

teori-teori yang berhubungan dengan aspek-aspek penelitian tersebut diantaranya

Lampiran PERMENDIKNAS No. 40 Tahun 2008 tentang sarana dan prasarana

Sekolah Menengah Kejuruan, Pedoman Perancangan bangunan pendidikan, dan

sumber-sumber lain yang berhubungan dengan aspek penelitian.

Hubungan antara proporsi ruang, pencahayaan gabungan dan penghawaan/

Sirkulasi udara merupakan tiga aspek yang diambil dalam penelitian ini merupakan

faktor utama karena secara langsung hal ini berhubungan dengan tingkat

kenyamanan, kesehatan, dan kenikmatan pengguna ruang laboratorium komputer

Sekolah Menengah Kejuruan ini. Setelah dianalisis maka diperoleh kesimpulan atau

hasil penelitian yang menggambarkan apakah aspek-aspek yang diteliti pada ruangan

laboratorium ini sudah sesuai dengan peratutan dan standar yang berlaku atau belum

sesuai dengan standar yang berlaku. .

3.3 DATA DAN SUMBER DATA

3.3.1 Jenis Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber hasil penelitian

dan pengamatan dilapangan. Data ini merupakan data yang harus ada yang

akan digunakan dalam analisa yang akan dilakukan, data jenis ini seperti

data geometri ruang, data hasil pengukuran tingkat pencahayaan dan data

hasil pengukuran sirkulasi udara. Data primer didapatkan dari pengamatan

dan pengukuran langsung dilapangan yaitu di laboratorium komputer SMK

(25)

68

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pelengkap yang diperlukan dalam

melakukan analisis. Data pendukung ini dapat berupa kumpulan kajian

teoritis.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data merupakan hal yang paling utama dalam penelitian, karena

tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui Sumber

data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan. Berikut Jenis sumber data yang digunakan pada penelitian Evaluasi

Kinerja Laboratorium komputer Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung,

yaitu :

(a) Data dari hasil observasi pengukuran langsung di SMK Negeri 5 Bandung

(b) Data eksisting dari dokumentasi pribadi berupa foto keadaan ruangan

laboratorium komputer di SMK Negeri 5 Bandung

(c) Data dokumen seperti gambar site plan dari pihak SMK Negeri 5 Bandung.

(d) Data gambar kerja yang berupa denah yang peneliti buat sesuai keadaan

sebenarnya.

(e) Bahan pustaka relevan dengan permasalahan penelitian, salah satunya

Lampiran PERMENDIKNAS No.40 Tahun 2008 mengenai Standar Sarana

dan Prasarana SMK/ MAK, Data Arsitek 3, Time saver standard for building

(26)

69

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 POPULASI DAN SAMPEL

Lokasi penelitian dalam penelitian ini yaitu salah satu Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) di Bandung. Tepatnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri

5 Bandung yang terletak di Jalan Bojongkoneng No.37 A Cikutra, Bandung, Jawa

Barat. Program Keahlian yang terdapat di SMK Negeri 5 Bandung ini diantaranya

memiliki 5 program keahlian, antara lain: Teknik Gambar Bangunan, Teknik

Konstruksi Batu dan Beton, Teknik Survei dan Pemetaan, Analis Kimia, dan teknik

komputer jaringan.

Sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 5 Bandung ini adalah Sarana

dan prasarana yang tersedia antara lain : Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang

Kelas, Ruang Agama / Musholla, Ruang Lab. Software, Ruang Lab. Hardware,

Ruang Lab. Jaringan LAN/WAN, Laboratorium / Laboratorium komputer,

Laboratorium Bahasa, Perpustakaan, Bengkel / Workshop, Lapangan basket & voli,

Ruang OSIS, Ruang Konsultasi BK, Ruang UKS, Aula, Toilet. Dalam penelitian ini,

ruangan yang akan diteliti adalah laboratorium komputer / Laboratorium komputer.

GEDUNG C

GEDUNG D

GEDUNG B

GEDUNG A Sampel :

Laboratorium

Gambar 3.1. Populasi dan Sampel penelitian

(27)

70

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.1 POPULASI

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2010:173).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 5 Bandung.

3.4.2 SAMPEL

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:

174). Dalam penelitian ini sampelnya yaitu salah satu laboratorium komputer SMK

Negeri 5 Bandung.

3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN KISI-KISI INSTRUMEN

3.5.1 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Menurut Sugiyono (2010:193), teknik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah

mendapatkan data. Teknik adalah cara yang digunakan dalam penelitian. Alat

pengumpul data (instrument) adalah alat yang digunakan pada saat peneliti

menggunakan suatu metode. Teknik pengumpulan data secara tepat merupakan hal

yang sangat penting, hal ini terkait dengan penyesuaian permasalahan yang diangkat

peneliti. Pendapat Sugiyono dalam bukunya “Metode Penelitian Pendidikan”,

terdapat 5 teknik yang dapat digunakan untuk pengumpulan data, yaitu: tes,

kuesioner, interview (wawancara), observasi, dan dokumentasi.

Berdasarkan judul yang dipilih oleh peneliti maka teknik pengumpulan data

yang dipakai adalah:

1. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data ini dilakukan sebagai bukti nyata dari objek teliti

di lapangan. Dokumentasi berbentuk gambar mengenai kondisi ruangan laboratorium

komputer SMK Negeri 5 Bandung. Dokumentasi tertulis untuk memperoleh data,

yang terdiri dari data sekunder yang berasal dari instansi dimana penelitian dilakukan,

yaitu data site plan SMK Negeri 5 Bandung. Serta data Lampiran PERMENDIKNAS

(28)

71

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lighting and cooling, buku pedoman standar Sekolah Menengah Atas, Ilustrasi

Desain Interior, dan sebagainya.

2. Observasi

Observasi dalam penelitian ini merupakan pengamatan secara langsung

mengenai kondisi laboratorium komputer yang ada. Adapun hal-hal yang akan

diobservasi adalah kriteria untuk penilaian kinerja laboratorium komputer ini, yaitu:

proporsi ruang, sirkulasi udara/pertukaran udara, dan pencahayaan dengan

menggunakan metode Performance Metric. Observasi yang dipergunakan yaitu:

observasi struktur yang merupakan observasi yang telah dirancang secara sistematis,

tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya, dan variabel apa yang

akan diamati (Sugiyono, 2010:203).

Alat yang digunakan berupa layout pencatatan observasi, yang digunakan

untuk mencatat dan menuliskan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian

pada saat dilakukannya pengamatan langsung. Kemudian alat dokumentasi untuk

hasil foto-foto yang memperlihatkan kejadian yang tengah berlangsung selama

dilakukannya pengamatan di lapangan.

3. Pengukuran dengan Meteran Roll, Light Meter, dan Anemometer

Pengukuran ini digunakan untuk mengukur keadaan sebenarnya dari ruang

laboratorium komputer. Pengukuran ini diukur dengan menggunakan alat ukur

Meteran roll, untuk mengetahui panjang dan lebar suatu ruangan yang menyangkut pada proporsi ruang, Light meter yang berkenaan dengan pencahayaan dan

Anemometer untuk mengukur sirkulasi udara. 4. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada beberapa siswa yang

menggunakan laboratorium komputer. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan

persepsi siwa dengan hasil pengukuran dan standar yang berlaku. Wawancara ini

merupakan wawancara tidak terstruktur dimana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan

(29)

72

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.2 KISI-KISI INTRUMEN

NO KOMPONEN ASPEK KRITERIA PARAMETER INDIKATOR

(30)

73

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(31)

74

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penghawaan/

No. Variabel Parameter Indikator

(32)

75

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelengkapan furniture ruangan

- Kondisi

furniture dan

Tata letak

furniture

Pencahayaan Penerangan cahaya ruang/ gabungan merata di ruang kelas

Kondisi ruangan

gelap jika tidak

menggunakan

pencahayaan

buatan

Kesilauan layar

Bayangan

Kenyamanan

pencahayaan

gabungan

Penghawaan Pertukaran udara cepat dan tidak

mempengaruhi suhu ruang kelas

Kecepatan angin

Kenyamanan

dengan

penghawaan seperti

(33)

76

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6 LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan, adalah:

a. Tahap Perencanaan

- Rumusan permasalahan yang akan diteliti

Peneliti menentukan ruangan yang akan dijadikan sampel penelitian.

-Merencanakan penelitian

Peneliti menentukan metode yang akan digunakan dalam penelitian, lalu

membuat jadwal penelitian, selanjutnya menentukan titik-titik area dengan

membagi menjadi 15 titik untuk pengukuran pencahayaan ruang/ gabungan

yang selanjutnya pengukuran dilakukan menggunakan alat light meter.

Sedangkan untuk luasan ruang, menggunakan meteran roll, dan untuk

sirkulasi udara menggunakan alat anemometer.

b. Pengukuran dilapangan

- Tahap persiapan

Peneliti mempersiapkan berbagai alat yang dibutuhkan, meliputi alat light

meter, meteran roll, anemometer, Kamera, lembar observasi, tabel

pengukuran, dan alat tulis.

- Tahap pengukuran

Pengukuran dilakukan pada tanggal 21 Mei 2014. Dengan mengacu pada

metrik-metrik yang telah disusun indikatornya, hal pertama yang dilakukan

adalah pengukuran luas ruang laboratorium komputer yang meliputi

panjang, lebar, dan tinggi ruangan. Lalu pengukuran furniture, luas bukaan

(jendela), pengukuran intensitas pencahayaan di 15 titik area ukur dalam

interval waktu mulai dari pukul 07.00 hingga 15.00, dan pengukuran

kecepatan angin di 5 titik area ukur. Dengan metrik-metrik yang telah

(34)

77

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Analisis data dan penilaian

- tahap penilaian

Penilaian dilakukan dengan ketika data – data hasil pengukuran telah

tersusun sesuai variabelnya lalu dibandingkan dengan standar yang berlaku

yang mengacu pada Lampiran PERMENDIKNAS N0. 40 Tahun 2008 dan

Standar Nasional Indonesia.

d. Wawancara

Karena menyangkut mengenai kinerja bangunan yang berarti sejauh mana

kualitas bangunan yang diberikan bangunan kepada pemakainya, maka

dari itu peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur kepada pemakai

ruangan ini yaitu siswa teknik gambar bangunan. Hal ini dimaksudkan untuk

membandingkan persepsi siwa dengan hasil pengukuran dan standar yang

berlaku.

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

Proses analisis data dalam penelitian menggunakan metode Performance

metric ini merupakan tahap pembahasan dari semua unsur pengumpulan data yang

dilakukan yaitu studi dokumentasi mengenai proporsi ruang dan tata letak furniture di

laboratorium komputer, observasi, serta pengukuran menggunakan alat meteran roll,

light meter dan Anemometer.

Tugas dalam menganalisis data terdiri dari mengumpulkan data mentah,

memindahkan dan memasukan data, pengolahan data, menyamakan dengan standar

yang ada, merumuskan hasil temuan, menginterpretasi data, serta melengkapi data

(35)

78

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Penguraian data mengenai keadaan eksisting lingkungan penelitian yaitu

SMK Negeri 5 Bandung, lalu kodisi laboratorium komputer yang dijadikan

sampel penelitian.

b. Pengolahan data yang telah dikumpulkan dari semua teknik yang digunakan

mulai dari studi dokumentasi serta observasi , kemudian hasil pengukuran

menggunakan alat Meteran roll, Light meter dan Anemometer .

c. Menginterpretasi data yang telah diuraikan, kemudian dilakukan penilaian

dengan menggunakan tabel penilaian standar perancangan yang berlaku.

d. Menjelaskan hasil akhir dari analisis data yang telah dilakukan berupa laporan

kajian yang telah membandingkan keadaan eksisting dengan standar

perancangan yang sudah ada.

e. Memberikan beberapa solusi desain yang sesuai agar kinerja ruang dapat lebih

(36)

137

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan pada bagian

sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yaitu,

ukuran luasan laboratorium SMK Negeri 5 Bandung, menurut hasil pengukuran dan

penilaian adalah terlalu besar untuk murid yang berjumlah 35 orang. Penataan elemen

interior ruangan laboratorium komputer SMK Negeri 5 Bandung dapat dilihat dari

elemen pembatas seperti dinding, lantai, dan langit-langit, kemudian elemen estetik

berupa perabot (furniture) yang ada pada ruangan tersebut, dengan rincian penilaian

sebagai berikut:

a. Untuk dinding ruangan laboratorium komputer semua aspek sudah

memenuhi standar.

b. Untuk lantai ruangan laboratorium komputer yang sudah memenuhi

standar pada ketahanan, dan finishing

c. Untuk langit-langit ruangan laboratorium komputer masih ada beberapa

aspek yang belum memenuhi standar.

d. Untuk elemen estetik (perabot) ada beberapa yang sudah memenuhi

standar seperti meja komputer siswa, meja guru, kursi guru, papan tulis,

penataan (lay out). Namun, masih ada beberapa perabot yang belum

memenuhi standar seperti kursi komputer untuk siswa, lemari dan

sebagainya.

e. Sirkulasi ditinjau dari ergonomi, ada beberapa yang telah memenuhi

standar seperti jarak antara meja komputer siswa yang satu ke meja

komputer siswa yang lain, sedangkan jarak antara siswa ke media

pembelajaran baik siswa yang paling depan maupun yang paling belakang

belum memenuhi standar.

(37)

138

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pencahayaan diruang ini yang sudah memenuhi standar pada aspek jenis

lampu yang digunakan, untuk besaran intensitas minimum cukup memenuhi standar.

Sirkulasi udara diruang ini belum memenuhi standar. Hal ini terasa pada suhu

ruangan yang melebihi standar suhu yang seharusnya pada ruangan laboratorium

komputer.

Dengan demikian bahwa aspek proporsi ruang, pencahayaan gabungan, dan

penghawaan pada ruangan laboratorium komputer ini, belum sepenuhnya sesuai

dengan standarisasi yang telah ada dalam peraturan pemerintah maupun literatur yang

berhubungan dengan penelitian ini.

5.2. SARAN

Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka terdapat beberapa saran yang

hendak penulis sampaikan bagi pihak perancang, pihak sekolah serta peneliti lain

yang akan melakukan penelitian selanjutnya pada waktu yang akan datang, yaitu:

a. Bagi Sekolah

Berdasarkan temuan dalam penelitian pada laboratorium komputer ini,

sebaiknya kepada pihak sekolah dapat lebih memberikan perhatian kepada

setiap ruangan termasuk ruangan laboratorium komputer. dalam hal

pemenuhan sarana dan prasarana yang menunjang untuk proses pembelajaran

yang lebih baik, dalam hal tata letak (lay out), pemenuhan prasarana

pembelajaran penunjang lainnya. Berikut ini perinciannya:

 Efisiensi energi sesuai dengan tujuan performance metric yaitu mengurangi pemakaian energi tanpa menghilangkan kenyamanan,

kesehatan penghuni, dan juga lingkungan sekitar. Karena pada

laboratorium komputer memakai AC merupakan standar, maka

(38)

139

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Dilapisi dengan karpet, untuk menjaga suhu ruang tetap stabil, kebersihan, dan kenyamanan akustik.

Untuk furniture terutama kursi sebaiknya menggunakan kursi yang ergonomis yaitu kursi yang memiliki roda.

 Perlunya perawatan ruangan laboratorium komputer, baik itu ruangannya maupun peralatan komputer lainnya.

 Hindari bolong yang lama pada plafond, sebaiknya segera diperbaiki dan diganti, karena akan menyebarkan debu dan akan dihisap oleh

mesin-mesin komputer sehingga mengganggu kinerja komputer.

 Untuk masalah intensitas cahaya yang terlalu besar, sebaiknya dapat dikurangi dengan pemasangan Vertical Blind yang berfungsi untuk

mereduce cahaya yang masuk agar sesuai standar (Seperti terlihat pada

Gambar 5.1). Sedangkan pada area gelap di sisi selatan sebaiknya

pencahayaan buatan dinyalakan.

Gambar 5.1. Pemasangan Vertical Blind pada bagian yang mendapat banyak cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014

(39)

140

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bagi Pihak Perancang

Sebaiknya dalam setiap perancangan memperhatikan serta

mempertimbangkan standar yang telah tersedia sesuai dengan standar yang

berlaku untuk laboratorium komputer. Serta dalam suatu perancangan

sebaiknya memperhatikan serta menguasai wawasan mengenai ergonomi

(kenyamanan) dilihat dari antropometri pemakai ruangan tersebut, jenis dan

dimensi perabot (furniture) yang akan digunakan dan kenyamanan pemakai

ruangan untuk mencapai kinerja ruangan yang optimal.

c. Bagi Penelitian Kedepannya

Bagi penelitian kedepannya, perlu dihitung kebutuhan pencahayaan

buatan pada sisi yang gelap, perhitungan kebutuhan AC pada ruangan

laboratorium ini, selain itu semoga komponen-komponen kinerja bangunan

yang lain yang belum diteliti dilanjutkan guna mencapai kinerja ruang yang

lebih baik.

(40)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

D.K. Ching, Francis. (1996). Ilustrasi Desain Interior. Jakarta : Erlangga

Frick, Heinz, dkk. (2008). Ilmu Fisika Bangunan. Yogyakarta : Kanisius

Ganslandt, Rüdiger and Hofmann, Harald. (1992). Handbook of Lighting Design. Germany : The

Vieweg publishing company is a Bertelsmann International Group company.

Hidayat, Tedi Suriyadi. (2008). 20 Inspirasi memadukan rumah dan kantor. Jakarta : Griya

Kreasi

Kementerian pendidikan dan kebudayaan Direktorat jenderal pendidikan menengah Direktorat pembinaan sekolah menengah atas (2011). Pedoman Standarisasi

Bangunan Dan Perabot Sekolah Menengah Atas. Indonesia : Kementerian

pendidikan dan kebudayaan.

Kementerian pendidikan dan kebudayaan Direktorat jenderal pendidikan menengah Direktorat

pembinaan sekolah menengah atas (2011). Panduan Teknis Perawatan Laboratorium

Komputer dan Multimedia. Indonesia : Kementerian pendidikan dan

kebudayaan.

Kementrian Kesehatan. K3 bekerja di depan komputer

Laurens, Joyce Marcella. (2004). Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta : Grafindo

Lechner, Norbert (2007). Heating, Cooling, and Humidity. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

M.C.Lam, William (1997). Sunlighting as formgiver for architecture. USA: McGraw-Hill

(41)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Research Institute : USA

Mediastika, Christina E.(2009). Hemat energi dan lestari lingkungan melalui bangunan.

Yogyakarta: Penerbit ANDI

Neufert, Ernest.(1996). Data Arsitek. Terjemah : Sunarto Thajadi. Jakarta : Erlangga

Nurwidyaningrum, Dyah. (2010). Karakteristik ppencahayaan buatan untuk ruang pembatik.

Tugas Akhir Skripsi. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia: Tidak diterbitkan

P. Van, Harten, E. Setiawan (1985) Instalasi Listrik Arus Kuat, Jilid 2. Bandung : Percetakan Bina Cipta

Panero, Julius and Zelnik, Martin. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Terjemah :

Ir. Djoeliana Kurniawan. Jakarta : Erlangga

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. (2008). Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah

Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). Jakarta: Depdiknas.

Pratama Natsir,Hendra.(2011). Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Laboratorium Komputer

Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Yogyakarta. Tugas Akhir Skripsi.

Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta: Tidak diterbitkan

Richard D. (Ed), (1986) The Building Systems Integration Handbook, New York, The American Institute of Architects, John Wiley &Sons

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 Tanggal 31

Juli 2008. Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah

Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). Indonesia : Kementerian pendidikan dan

kebudayaan.

Satwiko, Prasasto.(2008). Fisika Bangunan. Yogyakarta : Penerbit Andi Ofsett

(42)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sangkayo. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama

Soegijanto. (1998). Bangunan di Indonesia dengan iklim tropis lembab ditinjau dari aspek fisika

bangunan. Bandung : ITB.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Standar Nasional Indonesia SNI 03-2396-2001.(2001). Tata cara perancangan system

pencahayaan buatan pada bangunan gedung. Jakarta : Badan Standardisasi

Nasional(BSN)

Standar Nasional Indonesia SNI 03-6197-2000.(2000). Konservasi Energi pada sistem

pencahayaan. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional(BSN)

Standar Nasional Indonesia SNI 03-6197-2001. Sistem Ventilasi Bangunan. Jakarta : Badan

Standardisasi Nasional(BSN)

Virochsiri, Xantharid. (1997). Desin Guide For Secondary Schools In Asia, volume 4. Unesco

Regional Office for Education in Asia

Vitruvius. (1914 ). Ten Books on Architecture. London: Humphrey Milford Oxford University

Wolfgang F.E. Preiser and Jacqueline C. Vischer. (2005). Assesing Building Performance.

Linacre House, Jordan Hill, Oxford OX2 8DP : Elsevier Butterworth-Heinemann

Tim Penyusun UPI. (2010), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia : tidak diterbitkan

Tjahyani Busono. (2013). Evaluasi Kinerja Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

(43)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dan Pengembangan Kelompok Bidang Keilmuan (PPKBK). Bandung : Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas pendidikan teknologi dan kejuruan Universitas pendidikan Indonesia

Yuliani, Yuli. (2013). “Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior

Ruangan Kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya”. Tugas Akhir Skripsi. Bandung : Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Universitas pendidikan Indonesia.

Website

Carapedia. (2013). Pengertian dan definisi evaluasi. [Online]. Tersedia:

http:// arapedia. o /pe gertia _defi isi_e aluasi_i fo .ht l [ 20 Desember 2013 ]

NREL, 2012, National Renewable Energy Laboratory High Performance Building

Research online, available from

http://www.nrel.gov/buildings/highperformance/ about.html last accessed November 2013.

Harputlugih, Gulsu Ulukayak and Hensen, 2006, The Relation Between Building Assessment Systems and Building Performance Simulation, available from

http://eber.ed.ornl.gov/commercialproducts/CW B.htm last accessed

November 2013.

Santika. (2013). Papan Tulis Sebagai Media Pembelajaran . [Online]. Tersedia:

http://sartikahi ata. ordpress. o / / / /papa -tulis-se agai- edia

-pe elajara /.

[5 Mei 2014 pukul 8:30]

Kendriya Vidyalaya Sangathan. (2013). Benchmarking of Computer Laboratory. [Online].

Tersedia: http://kvspgtcs.org/wp-content/uploads/2013/08/Benchmarking-of

-Computer-

Lab.pdf [7 Juni 2014 Pukul 9:28]

KBBI Online. (2014). Pengertian Sirkulasi. [Online]. Tersedia: http://k i. e .id/ [7 Juni 2014

Pukul 9:31]

Encyclopedia Of Educational Technology. (2014). Short Multimedia Articles.

[Online].

Tersedia:

http:// . og iti ehorizo s. o /assig e ts/ED / eekO e .ht

[7 Juni 2014 Pukul 9:35]

Admin. (2008). Posisi Sehat Di Depan komputer. [Online]. Tersedia:

http:// .f- uzz. o / / / /posisi-sehat-di-depa -ko puter [7 Juni 2014 Pukul 9:39]

(44)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http:// . a seodesig . o / e -desig /hue-saturatio -a d-light ess/

[7 Juni 2014 Pukul 9:39]

Yusman, Andriana. (2012). LED lampu masa depan. [Online]. Tersedia:

http://led . logspot. o / [7 Juni 2014 Pukul 9:57] BP, Septana. (2013). Ventilasi Alami. [Online]. Tersedia:

http://septa a p. ordpress. o / / / / e tilasi-ala i/ [7 Juni 2014 Pukul 10:01]

Indotravelers. (2014). Peta Bandung. [Online]. Tersedia:

http:// .i dotra elers. o / a du g/peta_ dg.ht l [7 Juni 2014 Pukul 13:01]

Journal

Wisnu Arya Wardhana, dkk. (1997). “Aspek Keselamatan Kerja pada Pemakaian Komputer”.

Jurnal Elektro Indonesia . Edisi ke Tujuh, April 1997.

Sudjoko Kuswadji dr. (1996). Aspek Ergonomi dan Kesehatan Bekerja Dengan

Komputer.

Seminar Nasional Aspek Kesehatan Kerja dalam Globalisasi Teknologi Komputer.

Yogyakarta

Wong, N. Y. and Jan, W. L. S. 2000. Total building performance evaluation of academic

Gambar

Gambar 3.1. Diagram Paradigma Penelitian
Gambar 3.1. Populasi dan Sampel penelitian
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen  Penelitian
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pengawasan dilaksanakan antara lain : ketepatan waktu (jam) pelaksanaan ujian, pengawasan terhadap peserta UN dan petugas tidak membawa alat komunikasi , antar

untuk masuk ke dalam program MySQL pada mode teks (prompt) dapat dijalankan dengan.. perintah

Hal ini dilakukan oleh panitia karena jaringan internet pada Balai Pelestarian Situs Manusia Purba mengalami permasalahan teknis ( down ) sehingga untuk

Jenis data yang digunakan didalam penelitian ini, yaitu data sekunder yang yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya tetapi melalui sumber lain yang mempunyai

8 Pasal 88 dan 89 Permendesa PDTT No. 2/2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa... antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Analisis Strategi E-Marketing dan Implementasinya pada Penjualan Produk Kopi Bubuk Perkebunan Rakyat

untuk mengirimkan 1 paket contoh barang yang ditawarkan (apabila alat peraga jumlah dalam spek teknis lebih dari 1 unit/buah dapat diwakili 1 unit/buah) sebagaimana

Strategi Pemasaran dan Peningkatan Kualitas Produk Kerupuk (Studi Kasus di Pabrik Kerupuk THR, Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwaten, Kabupaten Jember); Dini Fadiana