Perpustakaan ITENAS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Perpustakaan dan Informasi
Oleh:
REZA DWI LESTARI 1001316
PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Memenuhi Kebutuhan Informasi
Pemustaka
Studi Deskriptif Korelasional Tentang Kebutuhan Informasi
Pemustaka di Perpustakaan ITENAS
Oleh Reza Dwi Lestari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Reza Dwi Lestari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PENGGUNAAN NCI BOOKMAN SEBAGAI SISTEM TEMU BALIK INFORMASI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI
PEMUSTAKA
Studi Deskriptif Korelasional Tentang Kebutuhan Informasi Pemustaka di Perpustakaan ITENAS
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I
Dr. Hj. Riche Cynthia, M.Si. NIP 197611152001122001
Pembimbing II
Miyarso Dwi Ajie, M.I.Kom. NIP 197705022005011004
Mengetahui:
Ketua Departemen,
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Ketua Prodi,
Perpustakaan dan Informasi
Dr. H. Toto Ruhimat, M.Pd Dr. Laksmi Dewi, M.Pd
Reza Dwi Lestari, 2015
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Rumusan Masalah ... 8
D. Tujuan Penelitian ... 8
E. Manfaat Penelitian ... 9
F. Struktur Organisasi Penulisan ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11
A. Kajian Pustaka ... 11
1. Temu Balik Informasi (Information Retrieval) ... 11
2. NCI Bookman ... 22
3. Technology Acceptance Models ... 32
4. Kebutuhan Informasi ... 36
B. Kerangka Pemikiran ... 43
Reza Dwi Lestari, 2015
Penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dalam memenuhi kebutuhan
D. Asumsi ... 46
E. Hipotesis ... 46
BAB III METODE PENELITIAN... 48
A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 48
B. Desain Penelitian ... 50
C. Metode Penelitian... 50
D. Definisi Operasional... 51
E. Instrumen Penelitian... 52
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 56
G. Teknik Pengumpulan Data ... 61
H. Analisis Data ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 67
1. Gambaran Umum Perpustakaan Institut Teknologi Nasional (ITENAS) ... 67
2. Karakteristik Data Responden ... 69
B. Hasil Analisis Data ... 71
1. Deskripsi Data ... 71
2. Uji Koefisien Korelasi NCI Bookman sebagai Sistem Temu Balik Informasi dan Indikatornya terhadap Kebutuhan Informasi Pemustaka ... 106
3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 110
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 119
A. Simpulan ... 119
Reza Dwi Lestari, 2015
DAFTAR PUSTAKA ... 121
ABSTRAK
Reza Dwi Lestari (1001316). “Penggunaan NCI Bookman sebagai Sistem
Temu Balik Informasi dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemustaka di
Perpustakaan ITENAS”. Skripsi. Program Studi Perpustakaan dan
Informasi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Bandung 2014.
Permasalahan pokok yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan NCI Bookman dalam memenuhi kebutuhan pemustaka di perpustakaan ITENAS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka perpustakaan ITENAS dan untuk mengetahui (2) apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kebermanfaatan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka perpustakaan ITENAS. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa ITENAS yang menjadi anggota perpustakaan dengan sampel sebanyak 100 orang yang ditentukan dengan teknik sampling Insidental. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner dengan pengolahan data menggunakan analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kemudahan pada tingkat yang rendah dalam memenuhi kebutuhan informasi, dan (2) penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kebermanfaatan pada tingkat sedang dalam memenuhi kebutuhan informasi. Penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi di perpustakaan ITENAS dikategorikan sebagai sebuah sistem yang efektif dan efisien, namun sebaiknya perpustakaan lebih mengembangkan lagi sistem yang ada agar memberikan kemudahan dan kebermanfaatan yang lebih lagi untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya.
Abstract: Basic problems that were examined in this research is how the use of NCI bookman in fulfilling their need user in the library ITENAS.The purpose of this research is to know (1) whether the use of NCI bookman as a system of turning information gathering provide facilities of meet the needs of information userITENAS library and for knowing (2) whether the use of NCI bookman as a system of turning information gathering give usefulness in fulfilling their need information users library ITENAS.The population in this research is a student ITENAS who have been members of the library with samples from 100 people determined by random sampling insidental. A method of the research uses a method of descriptive with the quantitative approach. Search instruments using a questionnaire with data processing using a correlation coefficient analysis and coefficients determination.The research results show that (1) the use of NCI bookman as a system of turning information gathering provide facilities at a low rate in fulfilling their need information and (2) the use of NCI bookman as a system of turning information gathering give usefulness on the medium level in fulfilling their need information.The use of NCI bookman as a system of turning information gathering in the library ITENAS be categorized as a system that effectively and efficiently, but should the library more develop again the system that existed to give facilities and usefulness more again to meet the needs of information users.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini mengalami
kemajuan yang sangat pesat di era informasi. Hal ini timbul karena kebutuhan
manusia mengalami peningkatan dari segi apapun, baik itu kebutuhan primer,
sekunder, maupun tersier. Begitupun dengan kebutuhan akan sebuah informasi
yang berkembang sangat cepat. Oleh karena itu, perpustakaan sebagai lembaga
yang memberikan layanan jasa informasi harus dapat memenuhi kebutuhan
informasi tersebut. Informasi yang terus berkembang secara cepat menuntut
perpustakaan harus dapat memberikan kebutuhan informasi bersifat cepat dan
mudah.
Informasi yang saat ini berkembang dalam berbagai bentuk baik
konvensional (tercetak) maupun dalam bentuk digital (elektronik). Peran
teknologi informasi sangat mempengaruhi berbagai macam bentuk informasi
tersebut. Dalam hal ini posisi perpustakaan sebagai penyedia, pengelola, dan
penyebar informasi sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Perpustakaan dan pengelolanya saat ini tidak hanya menunggu pengunjung untuk
datang ke perpustakaan, melainkan harus berani mempromosikan dan
memberikan informasi secara langsung dengan bantuan teknologi informasi
berupa komputer dan aplikasinya yang memberikan kemudahan dan
kebermanfaatan baik untuk pemustaka perpustakaan maupun pustakawan dalam
memberikan layanannya.
Informasi merupakan bagian yang penting dan bermanfaat bagi masyarakat,
kebutuhannya akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Suatu informasi
dikatakan berguna untuk memenuhi kebutuhan akan informasi apabila disajikan
Semakin berkembangnya teknologi informasi di setiap lembaga atau
organisasi maka semakin banyak pula juga masyarakat yang memanfaatkan
teknologi informasi di dalam kehidupannya. Menurut kamus Oxford (dalam
Kadir, 2003, hlm. 13) menyatakan bahwa teknologi informasi merupakan
pemustakaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan,
menganalisa, dan menyebarluaskan informasi apa saja, termasuk kata-kata,
bilangan, dan gambar. Hal ini memungkinkan pemustaka atau pencari informasi
di perpustakaan menginginkan akses untuk mendapatkan informasi yang mudah,
cepat dan relevan. Penelusuran informasi merupakan tindakan awal pemustaka
ketika datang ke perpustakaan. Penelusuran informasi ini akan berkaitan erat
dengan sebuah sistem temu balik informasi. Menurut Baeza-Yates dan
Riberio-Neto (dalam Pendit, 2007, hlm. 95) temu balik informasi berhubungan dengan
representasi, penyimpanan, pengorganisasian dan pengukuran terhadap bagian
informasi. Masalah yang saat ini terjadi adalah berkaitan dengan penempatan
koleksi yang ada di perpustakaan, terkadang pemustaka perpustakaan mengalami
kesulitan dalm menemukan kembali informasi yang diinginkannya.
Dalam memenuhi kebutuhan seorang pemustaka dalam mencari informasi
di perpustakaan dan pusat informasi lainnya menyediakan berbagai jenis alat
bantu. Jenis alat bantu yang digunakan sangat bervariatif mulai dari yang bersifat
manual seperti kartu katalog ataupun yang sudah terautomasi seperti penerapan
teknologi informasi untuk memenuhi kebutuhan informasinya.
Seseorang yang mencari informasi sebelum berkembangnya teknologi
informasi di perpustakaan menggunakan katalog perpustakaan yang dibuat untuk
mengetahui tempat penyimpanan koleksi atau informasi yang dicarinya. Setelah
berkembangnya teknologi informasi untuk perpustakaan, hal ini dapat
mempermudah dan mempercepat proses pencarian informasi. Salah satunya
adalah ditemukannya sebuah sistem temu balik informasi yang diterapkan di
Perpustakaan dikatakan berhasil apabila perpustakaan dapat dimanfaatkan
oleh pemustakanya dan memiliki koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan
informasinya serta memiliki sistem untuk dapat memberikan kemudahan dalam
mengakses informasinya.
Kecepatan perubahan dan penambahan informasi menyebabkan
dibutuhkannya suatu sistem yang dapat mengakses dan menyediakan berbagai
informasi tersebut. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat berbagai
sistem banyak ditemukan untuk menelusur atau untuk menemukan kembali
informasi yang diinginkan. Pada dasarnya sebuah sistem temu balik informasi
merupakan suatu sistem yang sederhana. Misalkan seorang pencari informasi
memformulasikan sebuah kata kuNCI atau pertanyaan pada sebuah sistem yang
berisikan sekumpulan dokumen atau data. Jawaban dari sistem tersebut akan
memunculkan sebuah data yg sesuai atau hampir mendekati data yang diinginkan.
Sistem temu kembali informasi dibuat untuk menemukan dokumen atau
informasi yang diperlukan oleh masyarakat. Sistem ini bertujuan untuk
menjembatani sumber informasi dengan kebutuhan informasi pemustaka. Oleh
karena itu, sistem ini sangat diperlukan dalam sebuah pusat informasi seperti
perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya. Temu balik
informasi merujuk pada keseluruhan kegiatan yang meliputi pembuatan wakil
informasi (representation), penyimpanan (storage), pengaturan (organization),
dan pengambilan (access).
Bagi seorang pustakawan atau pengelola perpustakaan, mereka akan merasa
bangga ketika mengetahui koleksi perpustakaan dan apa yang terkandung
didalamnya serta mereka mampu memberikan gambaran dimana dapat
memperoleh informasi yang diinginkan oleh pemustaka. Biasanya seorang
pustakawan menggunakan katalog ataupun indeks untuk menemukan informasi
yang dibutuhkan pemustaka. Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat umum
internet berbasis web atau dalam bentuk lainnya yang menerapkan kemajuan
teknologi informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka.
Menurut Katz Gurevitch dan Haas dalam Yusup (1995, hlm. 3-4) jenis
kebutuhan informasi terbagi atas lima jenis, yaitu : a) kebutuhan kognitif ; b)
kebutuhan Afektif ; c) kebutuhan intergrasi personal ; d) kebutuhan integrasi
sosial ; dan e) kebutuhan berkhayal. Selain itu, menurut Menurut Guha (dalam
Saepudin, 2009, hlm. 1) mengemukakan bahwa ada empat jenis kebutuhan
terhadap informasi yaitu Current need approach, Everyday need approach,
Exhaustic need approach, Catching-up need approach.
Melihat jenis kebutuhan informasi di atas dapat disimpulkan bahwa banyak
jenis kebutuhan yang dimiliki oleh manusia. Oleh karena itu kebutuhan akan
informasi harus dapat diberikan secara relevan dan dapat dengan mudah diakses.
Untuk dapat memenuhi akan kebutuhan informasi tersebut, perpustakaan
sebagai salah satu pusat informasi harus dapat melayani dan memberikan
informasi secara relevan, mudah, dan cepat seiring dengan kemajuan teknologi
informasi. Perpustakaan harus memiliki atau membuat sebuah sistem yang dapat
memudahkan para pengakses informasi dalam memenuhi kebutuhan kognitifnya.
Menurut penelitian terdahulu yang ditulis oleh Zaenab (2002) yang berjudul
“efektivitas sistem temu balik informasi dengan menggunakan bahasa alami CD
rom AGRIS dan CAB Abstracts” berasumsi bahwa sistem temu balik informasi
dengan menggunakan bahasa alami CD ROM AGRIS lebih efektif daripada CAB
Abstracts. Dari asumsi tersebut walaupun tidak sesuai dengan permasalahan yang
akan diteliti oleh penulis, hal tersebut menunjukkan bahwa sebuah sistem temu
balik informasi sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan informasi
oleh pemustaka perpustakaan.
Fungsi perpustakaan sebagai sarana informasi ini menunjukkan betapa
pentingnya perpustakaan bagi kehidupan masyarakat, termasuk perpustakaan
perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang bagi
serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tinggi yang
menaunginya. Wijayanti (2004:3) mengemukakan tugas perpustakaan perguruan
tinggi adalah mengembangkan koleksi, mengolah dan merawat bahan
perpustakaan, memberi layanan serta melaksanakan administrasi perpustakaan.
Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan sistem administrasi dan organisasi
yang berlaku bagi penyelenggaraan sebuah perpustakaan di perguruan tinggi.
Perguruan tinggi sebagai salah satu tempat perkembangan sebuah teknologi
informasi memungkinkan setiap unit yang ada di dalamnya menerapkan teknologi
informasi dalam proses kerjanya, termasuk juga perpustakaan. Dalam
perkembangannya, perpustakaan perguruan tinggi sudah menerapkan sistem
teknologi informasi dalam proses kerjanya baik secara teknis maupun non teknis.
Namun demikian, penerapannya masih belum maksimal karena kekurangan
tenaga ahli maupun kekurangan alat penunjang penerapan teknologi informasi
dalam perpustakaannya.
Perpustakaan perguruan tinggi umumnya berada di dalam lingkungan
kampus, pemustakanya adalah civitas akademika perguruan tinggi tersebut. Tugas
dan fungsi utamanya adalah untuk menunjang proses pendidikan, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat. Salah satu hal terpenting dalam perpustakaan
perguruan tinggi adalah koleksinya. Koleksi sebuah perpustakaan harus bisa
memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya. Kelengkapan koleksi akan
memberi pengaruh terhadap keefektifan peminjaman koleksi. Selain itu,
pelayanan juga tidak kalah penting dalam penyelenggaraan perpustakaan
perguruan tinggi karena koleksi yang ada harus dapat diakses oleh pemustaka.
Kemajuan teknologi informasi ini menuntut perpustakaan untuk
menerapkan sistem temu kembali informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasi. Oleh karena itu penting bagi perpustakaan untuk mengubah sistem dari
manual menjadi sistem terautomasi untuk mempermudah penelusuran/temu balik
Perpustakaan Institut Teknologi Nasional (ITENAS) merupakan
perpustakaan pusat yang ada di lingkungan kampus, perpustakaan ini menjadi
pusat diantara perpustakaan jurusan yang ada di ITENAS. Perpustakaan ini sudah
menerapkan sistem automasi perpustakaan dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan dalam memberikan informasi secara cepat, tepat, dan akurat.
Perpustakaan ini menggunakan perangkat lunak bernama NCI Bookman.
Perangkat lunak tersebut merupakan sistem yang terintegrasi mulai dari
pengolahan hingga pelayanan sirkulasi seperti sistem temu kembali informasi.
Dari hasil wawancara dengan pihak perpustakaan ITENAS, sistem
penelusuran atau sistem temu balik informasi terbagi-bagi atas beberapa sistem.
Jadi sistem yang digunakan tidak hanya satu sistem saja. Sistem tersebut terbagi
atas koleksi tugas akhir, koleksi buku, dan koleksi non book material. Sistem yang
digunakan berbasis web dan dapat diakses di luar perpustakaan. Namun demikian,
pemustaka yang sering berkunjung ke perpustakaan lebih senang menggunakan
sistem yang menggunakan NCI Bookman tersebut.
Menurut pustakawan yang ada di perpustakaan ITENAS menyebutkan
bahwa sistem penelusuran/sistem temu balik informasi dengan menggunakan NCI
Bookman ini sangat membantu para pemustaka dalam mencari koleksi yang
dibutuhkannya. Namun terkadang sistem ini tidak berjalan dengan baik, ketika
pemustaka memberikan keywords pada sistem ini dan menunjukkan keberadaan
koleksi yang dibutuhkan, koleksi yang dicari tidak ada berada ditempat/raknya.
Hal ini disebabkan karena call number tidak sesuai dengan rak penyimpanan
koleksi. Ketidaksesuaian ini timbul karena para pemustaka setelah membaca
menyimpan pada tempat yang salah. Padahal sudah diberitahukan bahwa koleksi
yang sudah dibaca harap disimpan di meja. Hal tersebut menimbulkan masalah
yang harus diselesaikan.
Selain itu, penerapan sistem temu balik informasi ini masih belum
maksimal. Masih terdapat kekurangan terutama belum maksimalnya sistem
pengunjung perpustakaan atau pemustaka di perpustakaan ITENAS masih
mengalami kesulitan dalam mengakses informasi karena kurangnya kinerja dari
sistem yang telah tersedia. Muncul pertanyaan apakah sistem yang telah tersedia
ini sudah disosialisasikan atau apakah para pemustaka belum mengerti cara
menggunakan sistem yang ada. Permasalahan tersebut harus kita teliti. Oleh
karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Tecnology
Acceptance Model (TAM) untuk melihat kebermanfaatan dan kemudahan dalam
menggunakan sistem temu balik informasi dengan menggunakan NCI Bookman
dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Selain itu, pemustakaan
(attitude) menjadi fokus dalam memanfaatkan sistem balik informasi tersebut.
Menurut Davis (dalam Khakim, 2011, hlm. 14) TAM memiliki tujuan
menjelaskan dan memprediksikan penerimaan pemustakaan teknologi. TAM
memprediksi penerimaan pemustaka berdasarkan pengaruh dua faktor, yaitu
persepsi kebermanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan
pemustakaan (perceived ease of use).
Berkaitan dengan uraian di atas, permasalahan di dalam penelitian ini adalah
apakah penerapan sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan
informasi pemustaka di perpustakaan ITENAS. Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk meneliti hal tersebut dengan mengangkat judul “Pemustakaan NCI
Bookman Sebagai Sistem Temu Balik Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan
Informasi Pemustaka Di Perpustakaan ITENAS”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasi bahwa sistem temu balik informasi merupakan hal yang
sangat pemting dan mutlak diperlukan di dalam sebuah perpustakaan sebagai
pusat informasi. Namun demikian, fasilitas yang sudah tersedia terkadang tidak
termanfaatkan dengan baik karena kurang maskimalnya kinerja sistem yang sudah
dalam menggunakan sistem yang ada pun menjadi penyebab terhambatnya kinerja
sistem tersebut. Hal tersebut akan berdampak pada tingkat layanan dalam
memenuhi kebutuhan informasi yang kurang maksimal karena ketersediaan sistem
yang terbatas.
Berbagai bentuk sistem temu balik informasi telah banyak diciptakan.
Sistem temu balik informasi dapat berbentuk CD Room, berbentuk software
seperti Open Biblio, Senayan, NCI Bookman, dan banyak yang lainnya. Namun
dalam pemustakaannya sistem-sistem tersebut masih belum berjalan dengan baik
dan belum maksimal. Masalah tersebut timbul karena kurang pahamnya
pemustaka dalam mengoperasikan sistem tersebut. Oleh karena itu hal ini perlu
diteliti karena pemustakaan sebuah sistem temu balik informasi mutlak diperlukan
dalam melayani pemustaka guna memenuhi kebutuhan informasinya.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian tentang Pengaruh Sistem
Temu Kembali Informasi Dengan Menggunakan NCI Bookman Dalam Memenuhi
Kebutuhan Informasi Pemustaka Di Perpustakaan Itenas yaitu :
a. Rumusan masalah umum
Bagaimana Penggunaan NCI Bookman sebagai Sistem Temu Kembali
Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemustaka di
Perpustakaan ITENAS?
b. Rumusan masalah khusus
1. Apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi
memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan informasi
pemustaka Perpustakaan ITENAS?
2. Apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi
memberikan kebermanfaatan dalam memenuhi kebutuhan informasi
D. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
hubungan Sistem Temu Kembali Informasi Dengan Menggunakan NCI Bookman
Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemustaka Di Perpustakaan Itenas.
Berdasarkan tujuan umum tersebut, tujuan khusus dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Mengetahui apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik
informasi memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan informasi
pemustaka Perpustakaan ITENAS.
2. Mengetahui apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik
informasi memberikan kebermanfaatan dalam memenuhi kebutuhan
informasi pemustaka Perpustakaan ITENAS.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat untuk kepentingan teoritis dan
praktis.
a. Manfaat teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengembangan
ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan sistem temu
kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi.
2. Sebagai acuan di bidang penelitian ilmu perpustakaan dan sebagai
pengembangan penelitian lebih lanjut.
3. Mengenalkan Technology Acceptance models dalam bidang ilmu
perpustakaan dan informasi
b. Manfaat praktis
1. Dapat dijadikan masukan bagi para pengelola perpustakaan/pustakawan
dalam mengembangkan atau menerapkan sistem temu kembali informasi
2. Dapat dijadikan referensi bagi pemustaka perpustakaan dalam menelusur
informasi di perpustakaan.
3. Dapat dijadikan masukan untuk pustakawan/pengelola perpustakaan dalam
memberikan layanan informasi kepada pemustaka.
F. Struktur Organisasi Penulisan
Penyusunan skrispsi ini terdiri dari lima bab. Uraian mengenai isi pada
setiap bab adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, berisi uraian umum dan merupakan bagian awal dalam
skripsi. BAB I berisi latar belakang penelitian, identifkasi dan rumusan masalah,
tujuan penelitian, dan manfaat penelitian mengenai pemustakaan NCI Bookman
sebagai sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi
pemustaka di perpustakaan itenas.
BAB II Kajian teori, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian. Kajian
teori ini merupakan hal penting sebagai landasan teoritik dalam menyusun
pertanyaan penelitian, tujuan serta hipotesis mengenai pemustakaan NCI
Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan
informasi pemustaka di perpustakaan itenas.
BAB III Metode Penelitian, merupakan penjabaran rinci termasuk beberapa
komponen sebagai berikut : lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain
penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data serta
analisis data mengenai pemustakaan NCI Bookman sebagai sistem temu kembali
informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan
itenas.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari pengolahan atau
analisis data untuk menghasilkan temuan dari permasalahan yang telah diteliti,
pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian dan analisis temuan mengenai
pemustakaan NCI Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam
BAB V Simpulan dan Saran, menyajikan penafsiran dan pemaknaan dari
hasil penemuan oleh peneliti mengenai pemustakaan NCI Bookman sebagai
sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka
di perpustakaan itenas. Kemudian saran atau rekomendasi yang ditulis setelah
kesimpulan akan diajukan kepada lembaga terkait, pemustaka perpustakaan, dan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian 1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Pusat Institut Teknologi
Nassional (ITENAS) yang terletak di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23
Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.
2. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi juga objek dan benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah
yang ada pada subjek/objek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/objek itu (Sugiyono, 2013:117).
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa ITENAS Bandung yang
masih aktif seluruh jurusan sampai dengan 2014 dengan jumlah keseluruhan
sebanyak 29.508 mahasiswa.
3. Sampel
Menurut Sugiyono (2013:118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Namun dikarenakan untuk
kebutuhan penelitian yang akan dilaksanakan, maka dalam penelitian ini diambil
sampel yang sesuai dengan kriteria dan karakteristik penelitian. Teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling Insidental.
Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah mahasiswa ITENAS
yang menjadi anggota perpustakaan dan berkunjung ke perpustakaan. Dalam
perhitungan jumlah sampel penulis menggunakan rumus Slovin (dalam Noor,
Rumus:
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (e = 10 %)
Dengan menggunakan rumus Slovin dapat dilihat bahwa sampel yang akan
digunakan sebanyak 99,66 responden. Namun dibulatkan menjadi 100 responden
dari jumlah populasi yang telah dipaparkan di atas.
Tabel 3. 1 Populasi dan Sampel Mahasiswa Aktif ITENAS BandungSampai dengan tahun 2014
No Fakultas Populasi Sampel
1 Fakultas Teknologi Industri
(FTI) 13.605 45
2 Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan (FTSP) 12.305 35
3 Fakultas Seni Rupa dan Desain
(FSRD) 3598 20
B. Desain penelitian
Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu penggunaan NCI Bookman
sebagai sistem temu balik informasi yang diasumsikan memberikan pengaruh
terhadap variabel lain. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu
kebutuhan informasi yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Tabel 3. 2 Variabel Operasional
NCI Bookman sebagai Sistem
Temu Kembali Informasi
Kebutuhan Informasi XY
Keterangan:
X : NCI Bookman sebagai Sistem Temu Kembali Informasi
Y : Kebutuhan Informasi
XY : NCI Bookman sebagai Sistem Temu Kembali Informasi
dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
C. Metode penelitian
Metode Penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam melakukan
penelitian oleh seorang peneliti. Sugiyono (2013, hlm. 3) menyatakan bahwa
“metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”
X
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian
adalah sebuah cara ilmiah dalam mendapatkan data yang tepat dengan tujuan yang
telah ditentukan sesuai dengan kegunaan dan kebutuhannya.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Darmadi (2013, hlm. 6-7)
mengemukakan bahwa :
“metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu gejala, juga menjawab pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan suatu subjek penelitian pada saat ini, misalnya sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, dan
sebagainya”.
Dengan menggunakan metode deskriptif penelitian memungkinkan untuk
melakukan hubungan antar variabel (X dan Y) dan menguji hipoteis yang
berkaitan dengan kejadian sekarang sesuai dengan apa adanya.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Silalahi
(2009, hlm. 76) mengemukakan bahwa :
“penelitian kuantitatif merupakan sebuah penyelidikan tentang masalah
sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah generalisasi teori tersebut benar”.
Dengan menggunakan pendekatan ini data hasil penelitian dianalisis secara
kuantitatif. Penelitian ini akan melakukan analisis secara korelatif dengan tujuan
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel pada sekelompok subjek yang
akan diteliti.
Berdasarkan penjelasan di atas penelitian ini ditujukan untuk mengetahui
penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dalam memenuhi
kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan ITENAS.
Temu kembali informasi merupakan usaha untuk menemukan kembali
informasi yang sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna. Sedangkan sistem
temu kembali informasi adalah sebuah sistem yang dibuat untuk memudahkan dan
mempercepat segala penelusuran informasi yang diinginkan pengguna. Sistem
temu kembali informasi adalah sebuah proses menemukan kembali informasi dari
dokumen yang tersimpan dengan menggunakan sarana temu balik informasi
seperti katalog online atau dalam bentuk lainnya. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan pengguna perpustakaan dalam mengakses informasi yang relevan.
2. Kebutuhan Informasi
Kebutuhan akan informasi bisa disejajarkan dengan kebutuhan akan pangan,
oleh karena itu kebutuhan informasi sangat diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari. Seperti contoh seorang pelajar atau mahasiswa memerlukan sebuah
informasi terutama yang berkaitan dengan akademik dan pendidikan yang
ditempuhnya. Hal ini menjadi tugas sebuah lembaga informasi yang memberikan
jasa layanan informasi kepada masyarakat luas. Perpustakaan adalah salah satu
pusat sumber informasi yang memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan
informasi masyarakat sehari-hari.
E. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian ini dibuat untuk meneliti penggunaan sebuah sistem
temu balik informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di
perpustakaan. Menurut Sugiyono (2013:133) “...instrumen penelitian digunakan
untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen
yang akan digunakan untuk penelitian akan bergantung pada jumlah variabel yang
diteliti.”
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
angket atau kuesioner. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Rating Scale. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 133) rating scale tidak digunakan
hanya untuk mengukur sikap saja melainkan mengukur persepsi responden
kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain. Dalam
skala rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu jawaban kualitatif
yang disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah
disediakan.
Kuesioner ini dibuat berdasarkan varibel penelitian yang akan diteliti yaitu
variabel NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dan variabel
kebutuhan informasi. Kedua variabel tersebut memiliki indikator dan tingkat
pengukuran yang berbeda berdasarkan teori yang digunakan. Indikator dan tingkat
pengukuran ini akan menjadi acuan dalam pembuatan pertanyaan/pernyataan
dalam instrumen penelitian.
Dalam menyusun instrumen penelitian, untuk memudahkan dan
memberikan gambaran yang jelas mengenai indikator dan tingkat pengukuran dari
variabel yang akan diteliti, maka perlu dibuat kisi-kisi instrumen. Berikut kisi-kisi
instrumen yang telah disusun oleh penulis.
Tabel 3. 3 Kisi-kisi instrumenVariabel NCI Bookman sebagai Sistem Temu Balik Informasi (X)
Variabel Indikator Tingkat
Keseluruhan
mudah digunakan Interval 21, 23, -25
Mudah
beradaptasi Interval 27, -29
Sikap terhadap
Tabel 3. 4 Kisi-kisi instrumenVariabel Kebutuhan Informasi (Y) Variabel Indikator Tingkat
Everyday need
Uji validitas sebuah instrumen penelitian merupakan hal penting sebelum
kita melaksanakan sebuah penelitian. Menurut Darmadi (2013, hlm. 110)
“validitas instrumen dapat dimaknai sebagai ketepatan dalam memberikan
interpretasi terhadap hasil pengukuran”. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
instrumen tersebut dapat mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap
variabel yang diteliti secara cepat.
Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan dari
dengan bantuan Microsoft Excel 2007. Rumus yang dapat digunakan untuk
mengukur validitas instrumen adalah Pearson Product Moment yang
√ √
Di mana:
N adalah ukuran sampel;
X adalah jumlah skor item;
Y adalah jumlah skor total (seluruh item);
N adalah jumlah responden;
Keputusan pengujian validitas instrumen adalah sebagai berikut:
1. Item pertanyaan dikatakan valid apabila r hitung >r tabel
2. Item pertanyaan dikatakan tidak valid apabila r hitung <r tabel
Dari hasil uji validitas instrumen terdapat beberapa pernyataan yang tidak
valid. Berikut merupakan hasil uji validitas instrumen penelitian yang lebih jelas
dari kedua variabel yang akan diteliti yaitu variabel NCI Bookman sebagai sistem
temu balik informasi dan variabel Kebutuhan Informasi.
Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Variabel X (NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi)
No. Item r hitung r tabel Keterangan
1 1,595 1,685 Tidak Valid
2 3,249 1,685 Valid
3 1,787 1,685 Valid
4 2,237 1,685 Valid
5 2,177 1,685 Valid
6 1,122 1,685 TidakValid
7 4,296 1,685 Valid
9 3,974 1,685 Valid
10 4,446 1,685 Valid
11 3,794 1,685 Valid
12 1,240 1,685 Tidak Valid
13 2,129 1,685 Valid
14 4,544 1,685 Valid
15 2,080 1,685 Valid
16 3,020 1,685 Valid
17 1,304 1,685 TidakValid
18 5,206 1,685 Valid
19 3,937 1,685 Valid
20 3,356 1,685 Valid
21 5,812 1,685 Valid
22 3,636 1,685 Valid
23 5,144 1,685 Valid
24 1,467 1,685 TidakValid
25 1,999 1,685 Valid
26 4,755 1,685 Valid
27 6,583 1,685 Valid
28 5,352 1,685 Valid
29 2,891 1,685 Valid
30 0,099 1,685 Tidak Valid
31 3,886 1,685 Valid
32 2,751 1,685 Valid
33 1,270 1,685 Tidak Valid
34 3,828 1,685 Valid
35 1,597 1,685 TidakValid
37 5,644 1,685 Valid
38 3,683 1,685 Valid
39 1,406 1,685 Tidak Valid
Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kebutuhan Informasi)
No. Item r hitung r tabel Keterangan
40 1,681 1,685 Tidak Valid
41 3,957 1,685 Valid
42 6,866 1,685 Valid
43 6,693 1,685 Valid
44 7,342 1,685 Valid
45 -0,015 1,685 Tidak Valid
46 1,298 1,685 TidakValid
47 1,904 1,685 Valid
48 6,065 1,685 Valid
49 4,060 1,685 Valid
50 5,082 1,685 Valid
51 -0,855 1,685 Tidak Valid
52 4,698 1,685 Valid
53 6,638 1,685 Valid
54 1,405 1,685 Tidak Valid
55 4,562 1,685 Valid
56 4,548 1,685 Valid
57 6,532 1,685 Valid
58 4,998 1,685 Valid
59 4,461 1,685 Valid
60 4,006 1,685 Valid
62 1,325 1,685 Tidak Valid
63 4,196 1,685 Valid
64 3,448 1,685 Valid
65 0,967 1,685 Tidak Valid
66 6,506 1,685 Valid
67 8,995 1,685 Valid
68 0,851 1,685 TidakValid
69 1,488 1,685 TidakValid
70 5,67941 1,685 Valid
71 2,013 1,685 Valid
72 -1,893 1,685 Tidak Valid
73 4,947 1,685 Valid
74 7,626 1,685 Valid
75 0,647 1,685 Tidak Valid
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas diilaksanakan untuk mengetahui tingkat keterpercayaan
sebuah instrumen penelitian. Menurut Silalahi (2012, hlm. 236) mengemukakan
bahwa .“Reliabilitas adalah keterpercayaan, stabilitas atau kemantapan,
konsistensi, prediktabilitas, dan ketepatan atau akurasi dari suatu ukuran”.
Instrumen yang sudah dapat dipercaya akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga.
Perhitungan Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan
dengan bantuan SPSS 16 (Statistical Package for the Social Science) dan
Microsoft Excel 2007.Dengan uji reliabilitas ini dapat diketahui apakah instrumen
tersebut memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi atau rendah. Reliabilitas ini
menggunakan rumus Cronbach’s Alpha (Arikunto, 2002, hlm. 109)yaitu sebagai
( )
Keterangan:
= koefisien reliabilitas instrumen
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= total varians instrumen = total varians
Untuk menginterpretai koefisien reliabilitas digunakan kriteria Guilford
(Sundayana, 2010, hlm. 71) sebagai berikut.
0,800 ≤ ≤ 1,000 = Sangat Tinggi 0,600 ≤ ≤ 0,800 = Cukup
0,400 ≤ ≤ 0,600 = Sedang 0,200 ≤ ≤ 0,400 = Rendah
0,00 ≤ ≤ 0,200 = Sangat rendah
Berikut hasil dari uji reliabilitas instrumen dari kedua varibel yang akan
diteliti.
Tabel 3. 7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X
Cronbach's
Alpha N of Items
.906 29
Tabel 3. 8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Y
Cronbach's
Cronbach's
Alpha N of Items
.944 24
Dari hasil uji reliabilitas instrumen dari kedua variabel dapat dilihat bahwa
tingkat reliabilitas dari kedua variabel yang akan diteliti sangatlah tinggi. Oleh
karena itu, instrumen yang akan digunakan dalam penelitian tingkat kepercayaan
atau reliabilitasnya sangat tinggi dan dapat dipertanggung jawabkan.
G. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ialah
menggunakan kuesioner dan studi pustaka.
a) Penyebaran kuesioner
Kuesioner merupakan salah satu teknik dalam mengumpulkan data
penelitian. Menurut Sugiyono (2012:142) “kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Berdasarkan
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Kuesioner merupakan daftar
pertanyaan/ pernyataan yang memuat indikator -indikator yang dapat menjelaskan
setiap variabel yang akan diteliti.
Kuesioner ini disusun berdasarkan indikator yang telah ditentukan dari
kedua varibel. Kedua variabel dalam penelitian ini adalah variabel sistem temu
balik informasi dan variabel kebutuhan informasi. Variabel sistem temu balik
informasi (X) memiliki dua indikator yaitu kemudahan dan kebermanfaatan,
sedangkan variabel kebutuhan informasi (Y) memiliki indikator yaitu Current
need approach, Everyday need approach, Exhaustic need approach, dan
Catching-up need approach. Indikator tersebut akan menjadi acuan untuk
Setelah kuesioner ini selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah
menyebarkan kuesioner untuk dijawab oleh responden yang telah ditentukan
sampel daripopulasi yang ada. Untuk menentukan skor jawaban dari responden
menggunakan skala Rating scale. Dalam skala rating scale, responden tidak akan
menjawab salah satu jawaban kualitatif yang disediakan, tetapi menjawab salah
satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan.
b) Studi pustaka
Selain menyebarkan kuesioner sebagai salah satu teknik dalam
pengumpulan data, peneliti juga dalam mengerjakan penelitian
inimengacu/mempelajari dan mengutip dari beberapa sumber yang benar-benar
relevan yang berkaitan dengan topik penelitian ini.
H. Analisis data
Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisis dengan enggunakan
statitik. Perhitungan dari statistik tersebut digunakan untuk menguji hipotesis
yang telah dirumuskan.
1. Tahap-Tahap Analisis Data
Tahap – tahap analisis data merupakan langkah-langkah sebelum data
diolah. Berikut tahap-tahap analisis data yang dilakukan:
a) Menghitung kembali jumlah lembar jawaban yang telah diisi responden
b) Memeriksa dan memberi skor
c) Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden dengan cara
menghitung skor mentah yang diperoleh dari responden.
d) Mengolah data dengan menggunakan statistik parametrik atau non
parametrik. Jika data berdistribusi normal maka pengolahan menggunakan
statistik parametrik dan jika data berdistribusi tidak normal maka
menggunakan statistik non parametrik.
e) Apabila data telah di peroleh maka uji hipotesis dilakukan dengan uji
koefisien korelasi atau rhitung yang telah di dapat melalui perhitungan rumus
f) Jika hasil pengujian koefisien korelasi menghasilkan korelasi yang
signifikan, maka besarnya pengaruh antara variabel X dan Y dapat dicari
dengan koefisien determinasi.
g) Menarik kesimpulan dan hasil penelitian yang telah dilakukan.
2. Teknik analisis data a) Uji Normalitas Data
Teknik analisis data yang pertama dilakukan adalah uji normalitas data. Uji
normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dihasilkan
berditribusi normal atau tidak. Apabila data yang dihasilkan berdistribusi normal
maka menggunakan statistik parametrik dan apabila data tidak berdistribusi
normal maka menggunakan statistik non parametrik. Uji normalitas ini
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.
a. Test distribution is Normal.
Tabel 3.9
Uji Normalitas Variabel X (Sistem Temu Balik Informasi) dan Variabel Y (Kebutuhan Informasi)
Kolmogorov-Smirnov Z 1,041 1,179
b. Calculated from data.
Dari hasil uji normalitas data diketahui bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z
variabel X yaitu 1,041 lebih besar dari 0,05 yang berarti varibel X berdistribusi
normal. Sedangkan nilai Kolmogorov-Smirnov Z untuk variabel Y yaitu 1,179
lebih besar dari 0,05 yang berarti variabel Y berdistribusi normal. Maka uji
statistik yang digunakan yaitu uji parametrik dengan menggunakan rumus korelasi
uji bivariat dan uji koefisien determinasi.
b) Uji Koefisien Korelasi
Besarnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dinyatakan
dengan koefisien korelasi. Jika variabel tersebut berdistribusi normal, maka rumus
yang digunakan Pearson Product Moment, dengan rumus sebagai berikut:
√ √
Di mana:
N adalah ukuran sampel;
X dan Y adalah nilai dalam variabel X dan Y;
adalah perkalian nilai dalam variabel X dan Y ; XY adalah perkalian dari skor dalam variabel X dan Y
Besarnya koefisien korelasi atau rhitung antara dua variabel diuji
menggunakan rtabel untuk menguji hipotesis yang diajukan. Kemudian untuk
menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka
digunakan rumus yang dikemukakan oleh Sugiyono, (2011, hlm. 214) yaitu :
√
√
: uji signifikansi korelasi
: koefisien korelasi Pearson Product Moment
: banyaknya ukuran sampel
Apakah hipotesis yang diajukan diterima atau tidak, dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
1) Merumuskan Ho dan H1
Ho : = 0 (Tidak terdapat hubungan antara penggunaanNCI Bookman
sebagai sistem temu balik informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi
pemustaka pada perpustakaan ITENAS).
H1 : ≠ 0 (terdapat hubungan antara penggunaan NCI Bookman sebagai
sistem temu balik informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi
pemustaka pada perpustakaan ITENAS).
2) Nilai koefisien korelasi atau rhitung yang telah di dapat melalui perhitungan
rumus Pearson Product Moment kemudian dikonsultasikan dengan nilai
rtabel.
3) Kriteria uji H1 diterima jika rhitung > rtabel
Untuk mengetahui keberartian korelasi maka diinterpretasikan dengan
koefisien korelasi menurut Sugiyono (2013, hlm. 257) sebagai berikut.
Tabel 3. 10 Koefisien Korelasi
Interval Koefisisen Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Menurut silalahi (2012, hlm. 409) “koefisien determinasi dimaksudkan
untuk mengetahui seberapa variasi perubahan dalam satu variabel dependen
disebabkan oleh perubahan dalam variabel independen”. Jika hasil pengujian
koefisien korelasi menghasilkan korelasi yang signifikan, maka besarnya
pengaruh antara variabel X dan Y dapat dicari dengan koefisien determinasi
dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan :
KD = koefisien determinasi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti untuk mengetahui
penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dalam memenuhi
kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan ITENAS, maka dapat diambil
simpulan secara umum bahwa NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi
dapat diterima dengan tingkat yang sedang/cukup kuat terhadap pemenuhan
kebutuhan informasi pemustaka. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan NCI
Bookman sebagai sistem temu balik informasi dapat diterima dalam pemenuhan
kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan ITENAS.
Adanya peran atau hubungan tersebut ditunjukkan oleh indikator varibel
yang menggunakan analisis Technology Acceptance Models (TAM) dilihat dari
faktor kemudahan dan kebermanfaatan sebuah sistem informasi. Sehingga dapat
diambil kesimpulan secara khusus sebagai berikut :
1. Kemudahan penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi
dalam memenuhi kebutuhan informasi di perpustakaan ITENAS memiliki
hubungan yang positif dan signifikan walaupun pada tingkat yang rendah.
Hal ini menunjukkan bahwa kemudahan mempelajari, kemudahan
menggunakan, interaksi yang jelas dan terpahami, kemudahan beradaptasi,
sikap penggunaan, dan keseluruhan mudah digunakan dapat diterima
dengan cukup baik. Hal ini juga berarti semakin baik penerapan sebuah
sistem temu balik informasi, semakin diterima dan digunakan pula sistem
tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Namun
sebaliknya, jika penerapan sistem temu balik tersebut menyulitkan maka
2. Manfaat penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi
dalam memenuhi kebutuhan informasi di perpustakaan ITENAS memiliki
pengaruh yang sedang/cukup kuat. Hal ini menunjukkan bahwa sistem ini
dapat meningkatkan produktivitas pengguna, meningkatkan kinerja
pengguna, meningkatkan efisiensi proses yang dilakukan pengguna, akan
memunculkan niat untuk menggunakan, dan penggunaan secara nyata yang
efektif. Hal tersebut sesuai dengan indikator dari kebermanfaatan itu sendiri.
Oleh karena itu, dengan adanya sistem temu balik informasi di perpustakaan
akan menimbulkan manfaat yang dapat diterima oleh pengguna
perpustakaan secara umum.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang di uraikan sebelumnya, maka dapat
diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Seiring meningkatnya kebutuhan informasi dan semakin majunya penerapan
sebuah teknologi informasi di lembaga apapun, sebaiknya perpustakaan
ITENAS lebih meningkatkan lagi penerapan teknologi informasi dalam
memberikan informasi yang dibutuhkan kepada pengguna. Salah satunya
adalah sebuah sistem temu balik informasi yang bernama NCI Bookman.
Sistem ini sebenarnya sudah sangat baik namun masih terdapat kekurangan
seperti tampilan yang masih sedikit kaku. Hal kecil namun akan menjadi
penting karena sistem ini berinteraksi langsung dengan pengguna
(pemustaka). Oleh karena itu sebaiknya sistem ini dari segi tampilan harus
dibuat lebih menarik demi kenyamanan yang diberikan kepada pemustaka
dalam menelusur informasi yang dibutuhkan.
2. Bagi peneliti selanjutnya apabila mengambil tema permasalahan yang sama,
diharapkan untuk menambahkan atau menggunakan variabel lain selain
menggunakan anaisis TAM. Sehingga dapat memberikan lebih banyak
Selain itu juga harus dapat mengembangkan kembali penelitian yang
berkaitan dengan sistem temu balik informasi maupun sistem informasi
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi, Hamid. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial . Bandung : Alfabeta
Djatin, Jusni. (1996). Penelusuran Literatur. Jakarta: Universitas Terbuka.
Estabrook, Leigh. (1977). Libraries in Post Industrial Society . Phoenix (USA): Oryx Press
Ishak. (2006). Kebutuhan Informasi Mahasiswa Program Pendidikan
Fokter Spesialis (PPDS) FK -UI dalam memenuhi tugas journal reading. Pustaka: Jurnal studi perpustakaan dan informasi Vol. 2
No. 2
Kadir, Abdul. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : ANDI
Khakim, Kharisma Nur. (2011). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan software akutansi MYOB dengan menggunakan pendekatan technology acceptance model (TAM). (Skripsi). Universitas Diponegoro, Semarang.
Krech, David; Richard S. Crutchfield; dan Egerton L. Ballachey. (1962). Individual in Society: A Textbook of Social Psychology. Tokyo: McGraw Hill.
Lucyanda, Jurica. (2010). JRAK. Pengujian Technology Acceptance
Model (TAM) Dan Theory Planned Behavior (TPB ), II, hlm. 1-14.
Monisa, Martina. (2012). Persepsi Kemudahan dan Kegunaan OPAC
Perpustakaan UNAIR. Surabaya : Universitas Airlangga
Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi penelitian : Skripsi, Tesis,
Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta : kencana.
Pendit, P.L. (2007). Perpustakaan digital. Jakarta : Toko Buku Sagung Seto.
Rossi, Indra Giantoni. (2008). Penerapan Sistem Otomasi Pada
Perpustakaan Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta : Universitas Islam Negeri
Silalahi, Uber. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif,kualitatif, dan R&D . Bandung : Alfabeta.
Supriyanto, Wahyu. (2008). Teknologi Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius.
Tan, Alexis S. (1981). Mass communication theories and research.
Clombus: Ohio, Grid Publishing.
Umar, Husein. (2008). Desain Penelitian : MSDM dan Perilaku
Karyawan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Undang-undang No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan
Wijayanti, Luki. (2004). Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan
Tinggi. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Yusup, Pawit M. (2009). Ilmu Informasi, Komunikasi, dan
Kepustakaan. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Yusup, Pawit M. (2010). Teori dan praktek penelusuran informasi
(information retrieval). Jakarta : Prenada Media.
Yusup, Pawit M. dan Suhendar, Yaya. (2007). Pedoman
Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: kencana
Sumber online :
Astuti. (2008). Kebutuhan dan perilaku pencarian informasi : studi kasus mahasiswa PDPT FIP UI 2007 dengan metode problem
-Based Learning (PBL). [online]. Tersedia :
http://www.digilib.ui.ac.id [28 Agustus 2014]
Lamang. (1999). Efektifitas Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Dalam
Peningkatan Jasa Layanan Perpustakaan Nasional Propinsi Jawa Barat.
Tersedia di : http://memans.wordpress.com/2009/01/25/pengantar-sistem-otomasi-perpustakaan/. [diakses tanggal 30 Maret 2014]
Lediana, Nurul Yuniar. (2013). Pengaruh Efektivitas Penerapan
Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Sukabumi. S1 thesis, Universitas Pendidikan. Tersedia di :
http://repository.upi.edu/3863/ . [diakses tanggal 31 Maret 2014]
Majidah. (2011). Penerapan Automasi Perpustakaan pada Bagian
Layanan Sirkulasi Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/30473 [diakses tanggal 31 Maret 2014]
Saefudin, Encang. (2009). Perilaku pencarian dalam memenuhi
kebutuhan Informasi. [ online]. Tersedia :
http://encangsaefudin.wordpress.com/2009/01/10perilaku
-dalampencarian-memenuhi-kebutuhan-informasi [26 Agustus
2014]
Syafrizal, (2008). Sistem Automasi Perpustakaan Medan International
School Menggunakan Program Acsess -It. Tersedia di :
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/13553 [diakses tanggal 31 Maret 2014]
Yanuar , Yoga Prasetyawan. (2010). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi
Perpustakaan Terhadap Kualitas Layanan Perpustakaan di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Unit S1 Reguler. Undergraduate thesis,