Pustakawan dalam Proses Temu Balik Informasi
Oleh : Resti Agustina
1601523
Program studi Perpustakaan dan Ilmu Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia Agustinaresti@student.upi.edu
Latar Belakang
Informasi merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan manusia dan merupakan hal paling mendasar. Dalam melakukan berbagai macam aktifitas, hal pertama yang harus dimiliki yaitu informasi, tanpa informasi kita tidak dapat menjalankan aktifitas sehari-hari bahkan yang sederhana pun akan sulit. Desviana dalam Perilaku Pencarian Informasi mahasiswa pendidikan bahasa asing di Universitas Pendidikan Indonesia mengatakan :
"Kesenjangan informasi yangdimiliki seseorang kemudian menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam memenuhi kebutuhan informasinya, seseorang harus mengetahui dengan jelas informasi yang dibutuhkan nya dan format yang dibutuhkannya untuk mempermudah proses pencarian informasi yang akan dilakukan kedepannya"
Untuk memperoleh informasi ini dapat kita ketahui secara individual dan ada juga yang memerlukan bantuan atau media. Salah satu medianya yaitu bahan pustaka seperti buku, jurnal, media elektronik dan berbagai macam bahan pustaka yang ada.
Contohnya yaitu dalam temu balik informasi yang dimana pustakawan dituntut untuk mendapatkan informasi yang sudah direkam dan disusun dengen sistematis secara tepat dan cepat.
Metode Penelitian
“Metodologi diartikan sebagai ilmu tentang metode, studi tentang metode, khususnya metode ilmiah, yaitu cara-cara yang dipakai untuk mengejar suatu bidang ilmu. Metodologi diartikan pula sebagai studi mengenai asas-asas dasar dari penyelidikan, seringkali melibatkan masalah-masalah tentang logika, penggolongan dan asumsi-asumsi dasar. Selanjutnya juga diartikan sebagai analisis dan pengaturan secara sistematis mengenai asas-asas dan proses-proses membimbing suatu penyelidikan ilmiah, atau yang menyusun struktur dari ilmu-ilmu khusus secara lebih khusus”.(The Liang gie. 2013. Halaman 65)
Metode yang digunakan yaitu metode studi literature. Metode ini
merupakan metode yang
mendapatkan informasi dari berbagai sumber yaitu jurnal, buku, internet dan bahan pustaka lainnya.
Hasil
Banyak sekali pemustaka dengan kesibukannya yang ingin mendapatkan informasi tanpa perlu meluangkan waktu dan tenaga yang banyak, maka dari itu diperlukan
suatu perantara dalam proses pencarian informasi ini. Salah satunya yaitu pustakawan yang memiliki peran penting dalam proses temu kembali informasi. Untuk itu sedemikian rupa, sehingga jika dicari dapat ditemukan kembali. Maka lahirlah sistem penyimpanan dan penemuan kembali. Tanpa sistem ini, buku dianggap hilang (alias tidak menggunakan sistem, maka informasi tersebut dianggap hilang karena tidak dapat ditemukan karena tidak menggunakan sistem temu balik informasi itu.
Dalam pelaksanaannya, perpustakaan memiliki banyak sekali bahan pustaka yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Dilihat dari banyaknya bahan pustaka maka dar itu diperlukan sistem pencarian yang efektif dan efisien. Pada zaman sekarang ini sistem temu balik informasi sudah dilakukan dengan komputer, dengan menggunakan komputer proses temu balik informasi dengan demikian didesain tidak semata-mata didasarkan atas kebutuhan mengumpulkan dokumen atau informasi, akan tetapi juga upaya pengorganisasian dokumen atau informasi untuk disajikan dan diakses oleh pemakai secara mudah dan tepat”
Pustakawan harus mampu memilih sistem yang tepat agar memudahkan proses temu kembali informasi karena kebutuhan informasi masyarakat yang semakin meningkat dan keterbatasan dalam tenaga kerja yang dimiliki oleh perpustakaan. Dapat dibayangkan jika sistem yang dipilih merupakan sistem yang tidak tepat maka proses temu balik informasi ini akan berjalan dengan lambat dan mengganggu jalannya proses temu balik informasi. Seperti
kutipan diatas, upaya dalam melaksanakan temu balilk informasi ini juga sebagai upaya dalam pengorganisasian bahan pustaka yang tentunya tidak dalam jumlah sedikit agar dapat ditemukan dengan mudah dan cepat yang dimana pengorganisasian bahan pustakan dengan proses temu balik informasi ini memiliki keterkaitan dan saling berhubungan satu sama lain yang
dimana jika dalam
pengorganisasiannya tidak dilakukan dengan benar maka proses temu balik informasi akan terganggu baik itu hilangnya informasi ataupun informasi yang diberikan kepada pemustaka tidak sesuai dengan permintaan.
Kesimpulan
informasi perpustakaan: strategi perancangan perpustakaan digital. Yogyakarta: KANISIUS
Putu Laxman Pendit. 2007.
Perpustakaan Digital: Perspektif perguruan tinggi di Indonesia. Jakarta: Sagung seto
Desviana Siti Solehat, Dossy Rusmono dan Gema Rullyana. 2016.
Perilaku pencarian informasi mahasiswa pendidikan bahasa asing di universitas pendidikan Indonesia. Bandung: Jurnal Edulib. Volume 6 No 1