• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DAN KOMANDO TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KETERAMPILAN DASAR SERVIS TINGGI DAN LOB BERTAHANDALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA DI SMP NEGERI 45 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DAN KOMANDO TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KETERAMPILAN DASAR SERVIS TINGGI DAN LOB BERTAHANDALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA DI SMP NEGERI 45 BANDUNG."

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh :

Fatiah Yunita 0900530

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Hai Orang-Orang Yang Beriman, Jadikanlah Sabar Dan Shalatmu Sebagai Penolongmu, Sesungguhnya Allah Beserta Orang-Orang Yang Sabar

(Al-Baqarah: 153)

Kemenangan Yang Seindah-Indahnya Dan Sesukar-Sukarnya Yang Boleh

Direbut Oleh Manusia Ialah Menundukan Diri Sendiri

(3)

Skripsi ini kupersembahkan

(4)

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

FATIAH YUNITA 0900530

PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIROKAL DAN KOMANDO TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KETERAMPILAN DASAR SERVIS TINGGI DAN LOB BERTAHAN DALAM PERMAINAN

BULUTANGKIS PADA SISWA DI SMP NEGERI 45 BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Uhamisastra, MS. NIP. 195106221980021001

Pembimbing II

Yusuf Hidayat. S.pd.,M.Si. NIP. 196808301999031001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia

(5)

PARTISIPASI DAN KETERAMPILAN DASAR SERVIS TINGGI DAN LOB

BERTAHAN DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA DI SMP

NEGERI 45 BANDUNG” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya

apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan

dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Januari 2014

Yang membuat pernyataan,

Fatiah Yunita

(6)

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

B. Kerangka Pemikiran ... 28

C. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Metode Penelitian... 33

(7)

C. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ... 35

D. Populasi Dan Sampel ... 38

E. Instrumen Penelitian... 40

F. Prosedur Penelitian... 43

G. Prosedur Pengolahan Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Hasil Penelitian ... 50

1. Deskripsi Skor Rata-rata Tes Perilaku Sosial ... 50

2. Uji Normalitas Data Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis ... 52

3. Uji Homogenitas Skor Rata-rata Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis ... 53

4. Uji Hipotesis ... 54

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

1. Penerapan Gaya Resiprokal... 58

2. Penerapan Gaya Komando ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 61

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Perbedaan Kedua Gaya Mengajar ... 31

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Partisipasi ... 41

Tabel 3.2 Kriteria Pemberian Skor Terhadap Alternatif Jawaban ... 42

Tabel 3.3 Kriteria Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen ... 43

Tabel 3.4 Program Pembelajaran Resiprokal Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis ... 45

Tabel 3.5 Program Pembelajaran Komando Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis ... 47

Tabel 4.1 Deskripsi Skor Rata-rata Peningkatan Partisipasi Siswa ... 50

Tabel 4.2 Deskripsi Skor Rata-rata Peningkatan Keteramplian Bermain Bulutangkis ... 51

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Skor Rata-rata Uji Normalitas Partisipasi Dengan Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov ... 52

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Skor Rata-rata Uji Normalitas Partisipasi Dengan Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov ... 53

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Tes Partisipasi ... 54

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Tes Keterampilan Bermain Bulutangkis ... 54

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 32

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 34

Gambar 3.2 Randomeized Pretest-Postest Group Design ... 35

Gambar 4.1 Grafik Skor Rata-rata Peningkatan Partisipasi Siswa ... 51

Gambar 4.1 Grafik Skor Rata-rata Peningkatan Keterampilan Bermain ... 52

(10)

ABSTRAK

PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DAN KOMANDO TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KETERAMPILAN DASAR SERVIS TINGGI DAN LOB BERTAHAN DALAM PERMAINAN

BULUTANGKIS PADA SISWA DI SMP NEGERI 45 BANDUNG

Fatiah Yunita (0900530)

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji dan mengetahui apakah gaya mengajar resiprokal dan komando berpengaruh terhadap peningkatan partisipasi dan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan bulutangkis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Instumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu intrumen partisipasi dan instrument keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung dan sampel yang diambil adalah kelas VIII A yang berjumlah berjumlah 38 orang siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil dari analisi data dalam pengujian hipotesis untuk analisis uji kesamaan dua rata-rata (uji satu pihak) antara kelompok resiprokal dengan komando pada peningkatan partisipasi siswa hasil yang didapatkan adalah > yaitu 4,57 > 1,71 maka Ho diterima, dan untuk analisis uji kesamaan dua rata-rata (uji satu pihak) antara kelompok resiprokal dengan komando pada peningkatan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan hasil yang didapatakan adalah < yaitu

-0,21 < l 1,71 artinya Ho ditolak. Kesimpulannya terdapat perbedaan

pengaruh gaya mengajar resiprokal dengan gaya mengajar komando terhadap peningkatan partisipasi dan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan bulutangkis pada siswa.

(11)

ABSTRACT

THE EFFECT OF RECIPROCAL AND COMMAND TEACHING STYLE TOWARD IMPROVEMENT PARTICIPATION AND BASIC SKILLS HIGH SERVICE AND THE

CLEAR LOB ON BADMINTON GAMES STUDENTS AT SMP 45 BANDUNG

Fatiah Yunita

(0900530)

(12)

test) between the groups with the reciprocal and command on improvement student participation the results obtained are t count > t table that is t count 4,57 > t

table 1.71 then Ho is accepted, and for the analysis of similarity two average test

( one tail test ) between the with the reciprocal groups and command group on improving basic skill high service and clear lob that was realized last result is t

count < t table that is t count - 0,21 < t table 1.71 means that Ho is rejected The

conclusion there are differences in the effect of reciprocal teaching style with the command teaching style to improve participation and basic skills high service and clear lob in badminton game students

(13)

KATA PENGANTAR

Assalāmu`alaikum Warahmatullāhi Wabarakātuh

Puji syukur kehadirat Allāh SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Tak lupa shalawat

beserta salam selalu dilimpah curah kepada baginda tercinta Nabi Muhammad

SAW beserta keluarga, sahabat, dan sampai kepada kita selaku umatnya.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan. Penulis mengambil judul “pengaruh pembelajaran resiprokal dan

komando terhadap peningkatan dan partisipasi siswa dalam keterampilan

bermain bulutangkis di SMP Negeri 45 Bandung”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis

harapkan. Mudah-mudahan buah karya kecil berupa skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada

umumnya.

Wassalāmu`alaikum Warahmatullāhi Wabarakātuh

Bandung, Januari 2014

(14)

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalāmu`alaikum Warahmatullāhi Wabarakātuh

Dengan segala kerendahan hati, penulis bersujud seiring mengucapkan

tasbih, tahmid dan takbir sebagai tanda puji dan syukur kehadirat Allāh SWT atas selesainya skripsi ini. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis telah

banyak mendapatkan bantuan, dukungan, dorongan, dan bimbingan dari

berbagai pihak, baik berupa saran maupun kritik yang sifatnya membangun.

Oleh karena itu, dalam kesempatan yang sangat berharga ini perkenankanlah

penulis untuk mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M. Pd. Selaku Rektor Universitas

Pendidikan Indonesia.

2. Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd, selaku Dekan FPOK UPI atas izin dan

rekomendasinya kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

3. Bapak Nuryadi, M.Pd, selaku ketua Jurusan PJKR UPI Bandung.

4. Bapak Drs. Mudjihartono, M.Pd Selaku ketua Prodi PJKR UPI Bandung.

5. Bapak Dr. Uhamisastra, MS dan Bapak Yusuf Hidayat. S.pd. M.Si selaku

pembimbing I dan II yang tidak pernah lelah memberikan pengarahan,

petunjuk, motivasi dan bimbingan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Prodi PJKR UPI Bandung yang telah membekali

ilmu kepada penulis selama menjadi mahasiswa.

7. Bapak dan Ibu staf Tata Usaha Prodi PJKR atas segala bantuan

administrasi demi kelancaran skripsi ini.

8. Kepala Sekolah SMPN 45 Bandung Iis Siti Aisyah, S.Pd yang telah

memberikan izin untuk penelitian di sekolah yang dipimpinnya.

9. Ibunda tercinta Ruaida Roslaini S.Pd dan Ayahanda tercinta Enjum yang

tidak pernah lelah dengan pengorbanannya, dukungan, doa dan restu serta

kasih sayang yang mereka berikan, sehingga penulis melaksanakan

(15)

Mudah-mudahan Allāh SWT membalas semua kebaikan dengan balasan

yang berlebih.

10.Kakaku tercinta Rika Nopianti S.Pd khususnya dan seluruh keluarga

tercinta yang selalu memberikan doa, kasih sayang, motivasi dan materi

kepada penulis.

11.Teman-teman seperjuangan prodi PJKR 09 yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu.

12.Hilman Shobur yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan

bimbingan kepada penulis.

13.Semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Mudah-mudahan segala pengorbanan dan jasa baik dari semua pihak

yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini mendapat balasan yang

setimpal dari Allāh swt.

Selayaknya manusia sebagai makhluk yang tidak sempurna, begitupun

skripsi ini yang masih banyak kekurangan. Maka dari itu, saran dan kritik

membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan ke depannya. Semoga

skripsi ini bisa bermanfaat untuk kemajuan umat.

Wassalāmu’alaikum Warahmatullāhi Wabarakātuh

Bandung, Januari 2014

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendasar untuk

meningkatkan kualitas manusia seutuhnya. Disadari atau tidak pendidikan

telah membuat perubahan terhadap perkembangan bangsa, baik dalam

bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi. Seluruh warga Indonesia

memiliki hak dan kedudukan yang sama untuk memperoleh pendidikan.

Problematika didunia pendidikan yang terjadi saat ini adalah kurangnya

pemahaman siswa dalam menyerap pelajaran yang diperoleh dari hasil

pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga tujuan pendidikan yang telah

dirumuskan oleh satuan pendidikan tidak sebanding dengan realita yang

ada.

Pada dasarnya pendidikan yang berperan dalam perkembangan manusia

terdapat dua jenis pendidikan yaitu pendidikan non-formal dan pendidikan

formal. Pendidikan non-formal adalah pendidikan yang proses

pembelajarannya dilakukan di luar sekolah, biasanya pendidikan non-formal

berupa lembaga bimbingan belajar, lembaga pelatihan keterampilan, pusat

kegiatan masyarakat dan lain lain. Sedangkan pendidikan formal adalah

pendidikan yang dilakukan di pendidikan formal, yaitu di sekolah dasar,

sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan perguruan tinggi.

Kedua jenis pendidikan tersebut sama-sama bertujuan untuk membentuk

manusia yang memiliki keterampilan, pengalaman dan meningkatkan

kualitas hidup manusia.

Dalam dunia pendidikan seorang pengajar dikatakan sukses apabila

pengajar itu mampu untuk memotivasi siswanya. waktu yang dipergunakan

oleh pengajar untuk meningkatkan motivasi siswa menjadi modal bagi siswa

(17)

motivasi ini adalah terbentuknya motivasi oleh dan dari diri sendiri (self

motivation).

Self motivation ini akan terwujud apabila seluruh elemen sekolah turut

berperan serta. Namun fakta di lapangan menunjukkan peran aktif seluruh

elemen masih kurang, hal tersebut dapat dilihat pada sikap siswa yang

cenderung pasifketika guru menjelaskan. Tidak sedikit siswa yang kurang

memperhatikan, ada yang tertidur dan aktivitas lainnya. Peringatan untuk

memperhatikan penjelasan guru sering dilontarkan dengan nada yang tinggi,

namun siswa banyak diam, siswa tidak memiliki inisiatif dan tidak mau

bertanya, tidak bersemangat, serta kurang berani menjawab pertanyaan guru

dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).

Tugas utama dan terpenting yang menjadi tanggung jawab pengajar

adalah memajukan, merangsang dan membimbing proses belajar siswa.

Segala usaha yang menuju kearah itu harus di rencanakan dan laksanakan.

Adapun dalam proses pembelajaran jasmani harus menekankan kepada

aktifitas gerak yang kompleks dari peserta didik, selain itu dalam

pembelajaran penjas juga menekankan kepada tiga aspek penting dalam

kehidupan manusia yaitu aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotor.

Aspek kognitif adalah aspek yang terkandung dalam penjas dan

menekankan kepada pemahaman serta kecerdasan berpikir siswa dalam

prosesnya pembelajaran penjas, aspek afektif adalah unsur dalam penjas

yang menekankan kepada sikap atau perilaku siswa dalam pembelajaran

penjas, dan aspek psikomotor adalah unsur dalam penjas yang menekankan

kepada kemampuan siswa untuk melakukan aktifitas gerak seluas-luasnya

dengan baik.

Untuk mendukung proses pembelajaran penjas yang baik dan

berkualitas maka guru penjas harus memiliki metode pembelajaran yang

baik dan sesuai, sehingga tujuan dari pembelajaran penjas dapat

tersampaikan dengan jelas kepada siswa. Metode pembelajaran yang baik

(18)

3

penjas, dan siswa yang dikatakan aktif dalam proses pembelajaran adalah

siswa yang dalam proses pembelajaran memiliki tingkat keaktifan gerak

yang cukup tinggi, sehingga memiliki jumlah waktu aktif belajar penjas

yang cukup sesuai tingkat umur dan kemampuan siswa.

Pendidikan jasmani dan kesehatan, sebagai bagian dari pendidikan

umum bertujuan untuk mengembangkan fisik, kesehatan, keterampilan, dan

kebugaran jasmani. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan olahraga yang

dilakukan di tempat tertentu, baik secara kelompok, maupun secara

perorangan dalam lingkungan sekolah, kantor dan masyarakat, merupakan

wujud dari upaya dan usaha pemerintah dalan menyebarkan olahraga

sebagai sarana untuk memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani.

Kenyataan tersebut dapat kita lihat pada hari-hari tertentu seperti pada hari

minggu, banyak masyarakat melakukan olahraga lari, dan olahraga

permainan seperti permainan sepak bola, permainan bola voli, permainan

bola basket, permainan bola tangan dan permainan bulutangkis.

Berbicara mengenai berbagai jenis olahraga, permainan bulutangkis

merupakan olahraga yang banyak penggemarnya. Selain itu, dari cabang

olahraga ini pula telah banyak diraih berbagai penghargaan internasional.

Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila olahraga ini semakin hari

semakin bertambah peminatnya.

Permainan bulutangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang

terkenal di dunia. Olahraga ini bersifat individual yang dapat dilakukan

dengan cara satu orang melawan satu, atau dua orang melawan dua orang

serta dapat menarik minat bagi berbagai kelompok umur, berbagai tingkat

keterampilan, dan pria maupun wanita dengan tujuan rekreasi, dan juga

sebagai ajang persaingan.

Disekolah-sekolah biasanya permainan bulutangkis dilakukan pada

kegiatan ekstrakurikuler ataupun materi pelajaran pendidikan jasmani dan

kesehatan, yang bertujuan penyaluran hobi, dan meningkatkan prestasi bagi

(19)

Akan tetapi melihat dari hasil survey penulis kepada siswa SMPN 45

Bandung, nyatanya masih banyak siswa yang belum mampu memainkannya

bahkan motivasinya pun sangat kurang, hal itu mungkin disebabkan guru

dalam menerapkan pembelajarannya hanya dengan kata-kata (verbalisme)

sehingga dapat menggangu konsentrasi siswa terhadap pelajaran. Oleh

karenanya, masalah seperti itu harus segera dituntaskan sehingga tidak ada

lagi siswa yang nilainya rendah atau di bawah rat-rata.

Permainan bulutangkis termasuk dalam permainan yang sulit dilakukan

karena permainan ini dituntut untuk memiliki keahlian khusus untuk

memainkanya sehingga berakibat pada proses pembelajaran yang kurang

efektif, karena secara otomatis waktu aktif belajar berkurang.

Oleh karena itu, untuk mendukung proses pembelajaran yang baik Guru

penjas harus bisa menyesuaikan gaya mengajar yang sesuai dengan

kebutuhan siswa. Gaya mengajar dimaksudkan agar siswa lebih banyak

bergerak dan menumbuhkan kesenangan pada saat melakukan kegiatan

pembelajaran bulutangkis di sekolah.

Selain itu, partisipasi dari semua pihak baik dari pemerintah melalui

sekolah, maupun dari masyarakat juga sangat diperlukan guna pembinaan

dan pengembangan olahraga bulutangkis, misalnya melalui perkumpulan/

klub dengan harapan dapat memberikan sumbangan bagi peningkatan dan

pengembangan olahraga, termasuk bulutangkis.

Dijenjang sekolah menengah materi pembelajaran bulu tangkis

merupakan pelajaran pendidikan jasmani sebagai olahraga pilihan. Agar

semua dapat berjalan sesuai dengan tujuan, maka dibutuhkan suatu

pembelajaran yang sesuai di sekolah dan latihan yang kontinuitas. Materi

olahraga yang diterapkan oleh pihak sekolah di SMP Negeri 45 Bandung ini

bukanlah suatu kegiatan di luar jam sekolah, melainkan sudah termasuk

dalam daftar mata pelajaran di kelas dan dilapangan.

Untuk dapat menyelenggarakan pendidikan keterampilan bulutangkis di

(20)

5

dasar dalam mengajar atau mempunyai model pembelajaran yang tepat

dalam proses belajar mengajar. Dalam permainan bulutangkis misalnya,

siswa bertambah terampil dalam servis, melakukan lob, menerapkan taktik,

dan kombinasi serangan, serta semakin sadar akan aturan yang berlaku.

Semua perubahan perilaku itu tidak sekedar ditampilkan dalam proses

pembelajaran, namun dapat digunakan oleh siswa dalam situasi

pertandingan yang sebenarnya. Bahkan beberapa nilai positif, seperti

kemampuan memecahkan masalah dapatditerapkan dalam kehidupan

sehari-hari. Adapun acuan utama dalam memperbaiki dan mengembangkan

pembelajaran terutama ditekankan pada hasil belajar yang diakibatkannya

dan teori yang melandasinya. Penerapan berbagai model pembelajaran

dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani tidak ada yang paling baik,

tetapi disesuaikan dengan situasi dan kondisi dalam penerapannya yang

penting, semakin tepat pembelajaran yang digunakan, semakin efektif pula

tujuan yang diharapkan.

Oleh karena itu, dalam penerapan pembelajaran sangat diperlukan gaya

dalam mengajar, ada banyak macam gaya mengajar dalam pembelajaran,

salah satunya adalah gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando,

yang mana kedua gaya mengajar tersebut yang akan diterapkan oleh penulis

dalam penulisan karya ilmiah ini.

Sebelum mendefinisikan tentang gaya mengajar resiprokal, terlebih

dahulu mengetahui tentang gaya mengajar itu sendiri. gaya mengajar adalah

cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada

waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau

membangkitkan.

Oleh karena itu, peranan gaya mengajar adalah sebagai alat untuk

menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif dan diharapkan tumbuh

berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru, dengan

kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam

(21)

siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini

akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif di bandingkan dengan

gurunya. Dari definisi tersebut, maka yang dimaksud gaya mengajar

resiprokal adalah tanggung jawab memberikan umpan balik bergeser dari

guru ke teman sebaya.

Pergeseran peranan ini memungkinkan:

1. Peningkatan interaksi sosial antara teman sebaya dan

2. Umpan balik secara langsung

3. Sasaran Metode Resiprokal

Adapun sasaran gaya mengajar resiprokal ini berhubungan dengan tugas

dan peranan siswa:

a) Tugas (pokok bahasan)

1. Memberi kesempatan untuk latihan berulang kali dengan seorang

pengamat

2. Siswa menerima umpan balik langsung

3. Sebagai pengamat, siswa memperoleh pengetahuan mengenai

penampilan tugas

b) Peranan Siswa

1. Memberi dan menerima umpan balik

2. Mengamati penampilan teman, membandingkan dan menyampaikan

hasilnya kepada pelaku

3. Menumbuhkan kesabaran dan toleransi terhadap teman

4. Memberikan umpan balik

Berdasarkan hasil pengamatan penulis dilapangan, maka dalam

penelitian ini penulis tertarik untuk mencoba menerapkan dua gaya

mengajar yang berbeda yaitu gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar

komando dalam meningkatkan permainan bulutangkis di sekolah Menengah

Pertama Negeri 45 Bandung dikarenakan dalam gaya mengajar resiprokal

tindakan guru adalah sebagai mediator dalam meningkatkan kemampuan

(22)

7

memberikan tugas kepada siswa untuk membentuk kelompok secara

berpasangan dalam proses pembelajaran. Sedangkan dalam gaya mengajar

komando, guru yang paling menonjol atau dominan dalam membuat seluruh

kegiatan pembelajaran, sementara siswa harus mentaati semua instruksi

guru dan siswa selalui mengikuti atau meniru contoh dari gurunya.

Dari penjelasan diatas, terlihat perbedaan kedua gaya mengajar yaitu

antara gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando. Oleh karena

itu, dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Gaya Mengajar Resiprokal Dan Komando Terhadap Peningkatan Partisipasi Dan Keterampilan Dasar Servis Tinggi Dan Lob Bertahan Dalam Permainan Bulutangkis Pada Siswa Di SMP Negeri 45

Bandung”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan fakta yang penulis temukan langsung di lapangan

mengenaipenerapan pada gaya mengajar resiprokal siswa lebih diberikan

kebebasan untuk mengaktualisasikan kreatifitasnya dalam pembelajaran

bulutangkis. Sedangkan pada gaya mengajar komando guru memberikan

tugas pada proses pembelajaran bulutangkis yang menyebabkan ketegangan

pada siswa dankreatif siswa terhambat sehingga berdampak langsung pada

hasil yang diperoleh. Sedangkan pembelajaran gerak dengan menggunakan

gaya mengajar resiprokal dan komando akan menggambarkan hasil

pembelajaran dalam permainan bulutangkis.

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah penelitian ini dapat

dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan

partisipasi siswa dalam bermain bulutangkis ?

2. Adakah pengaruh gaya mengajar komando terhadap peningkatan

keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan

(23)

3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh gaya mengajar resiprokal

dengan gaya mengajar komando terhadap peningkatan partisipasi

siswa dan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam

permainan bulutangkis pada siswa di SMP Negeri 45 Bandung ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji pengaruh gaya mengajar resiprokal terhadap

peningkatan partisipasi siswa dalam bermain bulutangkis.

2. Untuk menguji pengaruh gaya mengajar komando terhadap peningkatan

keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan

bulutangkis pada siswa.

3. Untuk mengetahui gaya mengajar mana yang memberikan pengaruh

lebih besar terhadap peningkatan partisipasi dan keterampilan dasar

servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan bulutangkis pada siswa

di SMP Negeri 45 Bandung.

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi

berbagai pihak yang berkepentingan dengan pembinaan dan pengembangan

pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Negeri 45 Bandung.

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah mengkaji substansi batang

tubuh pedagogi tentang teori pembelajaran, khususnya mengenai

penggunaan pembelajaran dalam pendidikan jasmani dan olahraga.

2. Manfaat Praktis

a. Terhadap para guru atau pengajar pendidikan jasmani dan olahraga

sebagai bahan masukan dan perbandingan dalam mengembangkan

(24)

9

permainan bulutangkis. Melalui penerapan pembelajaran yang efektif

menjadi salah satu pilihan untuk siswa SMP yang berkaitan dengan

peningkatan keterampilan permainan bulutangkis.

b. Terhadap para pembina olahraga, diharapkan menjadi bahan masukan

untuk mengembangkan permainan bulutangkis di kalangan siswa SMP,

sehingga tidak menutup kemungkinan akan memandu potensi atau

bakat siswa dalam bermain bulutangkis.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk mempermudah penyusunan dan pemahaman dalam penelitian

skripsi nanti, maka peneliti membuat sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan, yang meliputi latar belakang penelitian,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi penelitian, dan

struktur organisasi skripsi/sistematika penulisan.

Bab II : Kajian pustaka, yang meliputi pemaparan mengenai

permainan bulutangkis, pengertian pendidikan jasmani, model pengajaran

pendidikan jasmani, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

Bab III : Metode dan prosedur penelitian, yang meliputi metode

penelitian, paradigma penelitian, populasi dan sampel, desain penelitian,

instrumen penelitian, dan prosedur pengolahan data.

Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan, yang merupakan isi

bagian utama dari skripsi ini. Dalam bab ini dijelaskan tentang pokok

bahasan yang dipertanyakan dalam rumusan masalah.

Bab V : kesimpulan dan Saran. Daftar fustaka, lampiran, dan

(25)

Fatiah Yunita, 2014

PENGARUH GAYA MENGAJAR RESPIPROKAL DAN KOMANDO TERHADAP PENINGKATAN BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap

peneliti untuk memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi dalam

penelitiannya, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Metode penelitian

yang digunakan sangat menentukan terhadap hasil penelitian, seperti yang

dijelaskan oleh Sugiyono (2011: 2) bahwa “Metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu”.

Salah satu komponen penting yang menghubungkan tindakan dengan

tujuan pendidikan adalah metode. Metode dapat diartikan sebagai alat yang

dapat digunakan dalam suatu proses pencapaian tujuan. Alat itu hanya akan

dapat efektif bila penggunaannya disesuaikan dengan fungsi dan kapasitas

alat tersebut. Untuk itu, metode dapat diartikan sebagai tindakan-tindakan

pendidik dalam lingkup peristiwa pendidikan utuk mempengaruhi siswa ke

arah pencapaian hasil belajar yang maksimal sebagaimana terangkum dalam

tujuan pendidikan. Oleh sebab itu metode memegang peranan penting dalam

proses pencapaian tujuan pendidikan (Syahidin, 2009: 43).

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Metode yang

dipergunakan adalah metode eksperimen. Menggenai metode eksperimen

Sugiyono (2008: 107) mengemukakan bahwa “metode penelitian eksperimen

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan.”

Sedangkan Danim dalam Siregar (2013: 11) menjelaskan bahwa ‘penelitian

percobaan adalah penelitian dengan melakukan sebuah studi yang objektif,

(26)

34

Kemudian Arikunto (2009: 207) menjelaskan yang dimaksud dengan

penelitian eksperimen adalah:

untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan

pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.

Danim dalam Siregar (2013: 11) menegaskan pula bahwa:

penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat, dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental, dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih dari kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.

B. Paradigma Penelitian dan Desain Penelitian 1. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan pola pikir peneliti dalam melakukan

sebuah penelitian. Paradigma penelitian tersebut dibuat dalam bentuk alur

penelitian, untuk memperjelas langkah dan rancangan penelitian. Pengertian

paradigma penelitian menurut Sugiyono (2008: 25) sebagai berikut :

Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pandangan atau model, atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel yang akan diteliti kemudian membuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain, sehingga akan mudah dirumuskan masalah penelitiannya, pemilihan teori yang relevan, rumusan hipotesis yang diajukan, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik analisa yang digunakan serta kesimpulan yang diharapkan.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menggambarkan paradigma dari

penelitian ini sebagai berikut :

Model Resiprokal (X1)

(27)

Fatiah Yunita, 2014

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

2. Desain Penelitian

Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain.Penggunaan

desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah

yang ingin diungkapkan.Atas dasar hal tersebut, maka penulis menggunakan

randomeized pretest-posttest group design, sebagaimana terlihat dalam

gambar 3.2.

Gambar 3.2

Randomeized Pretest-Posttest Group Design

(Fraenkel dan Wallen,1993:248)

Keterangan:

R : Pemilihan kelompok yang dilakukan secara random

X1 : Perlakukan (treatment) kelompok eksperimen

X2 : Perlakukan (treatment) kelompok kontrol

O2 : Tes akhir

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Variabel pada dasarnya adalah objek penelitian yang akan diteliti, atau

apapun yang menjadi perhatian untuk dilakukan penelitian. Variabel tersebut Model Komando

(28)

36

biasanya memiliki ukuran-ukuran untuk dijadikan bahan penelitian. Menurut

Syafaruddin Siregar. (2013: 6) bahwa :

Variabel didefinisikan sebagai suatu atribut (proporsi) objek, yang ada

dalam diri sumber populasi dengan elemen-elemennya, memiliki ukuran

(kualitas atau kuantitas) yang bervariasi. Ukuran tersebut dalam bentuk nilai,

indeks, skor atau identitas dan sebagainya.

Pendapat lain yang diungkapkan oleh Sugiyono (2008: 91) mengatakan

juga bahwa “Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain atau satu

objek dengan objek lain”. Berdasarkan definisi variabel di atas, dapat

disimpulkan bahwa variabel penelitian itu adalah suatu atribut yang dimiliki

seseorang atau objek lain, mempunyai ukuran yang bervariasi yang ditetapkan

oleh peneliti sehingga dapat dilakukan suatu penelitian.

Selanjutnya Arikunto (2009: 99) membagi variabel menjadi dua jenis

yaitu variabel bebas dan variabel terikat, sebagaimana yang dikatakannya

yaitu :

Variabel yang mempengaruhi objek penelitian ada dua jenis yaitu

variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab atau variabel bebas

atau independent variable yaitu variabel (X), dan variabel akibat yang disebut

variabel tak bebas atau variabel terikat atau dependent variable yaitu variabel

(Y).

Penelitian ini pada dasarnya yaitu ingin mengetahui seberapa pengaruh

model pembelajaran resiprokal dan komando terhadap peningkatan

partisipasidan keterampilansiswa dalam bermain bulutangkis di SMP Negeri

45 Bandung. Maka berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, variabel dalam

penelitian ini secara garis besar dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Variabel bebas atau independent variable (X1) merupakan variabel yang

mempengaruhi disebut juga variabel penyebab yaitu variabelmodel

(29)

Fatiah Yunita, 2014

2. Variabel bebas atau independent variableyang kedua (X2) merupakan

variabel yang mempengaruhi disebut juga variabel penyebab yaitu variabel

model pembelajaran komando.

3. Variabel terikat atau dependent variable (Y) merupakan variabel akibat

yaitu variabel partisipasi dan keterampilan siswa dalam bermain bulutangkis

di SMP Negeri 45 Bandung.

2. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat 4 variabel yang perlu dijelaskan sebagai

pedoman dalam oprasionalnya.Sehingga tidak menimbulkan salah tafsiran u

yang dapat menjauhkan dari maksud dan tujuan penelitian ini.adapun variabel

tersebut antara lain:

a. Gaya Resiprokal

Pada dasarnya, konsep gaya resiprokal berasal dari Palincsar dan Brown

(1984) “yang mengidentifikasi empat strategi dasar yang membantu siswa untuk

menyadari dan bereaksi terhadap tanda-tanda kegagalan pemahaman:

Mengklarifikasi (Clarifying), Memprediksi (Predicting), Bertanya (Questioning), dan Merangkum (Summarizing).”Strategi-strategi ini memiliki dua tujuan, yaitu meningkatkan pemahaman dan memonitor pemahaman. Semua ini berlangsung

dalam konteks investigasi kolaboratif kelompok kecil, yang dipertahankan,

dimonitor, dan discaffolded oleh guru atau mentor. Pada dasarnya, pembelajaran

resiprokal dikembangkan sebagai suatu teknik untuk membantu para guru

menjembatani para siswa yang memperlihatkan kesenjangan antara

keterampilan-keterampilan decoding (penerima komunikasi) dan keterampilan-keterampilan-keterampilan-keterampilan

pemahaman.

(30)

38

Gaya komando adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung

pada guru. Tujuannya adalah penampilan yang cermat. Guru menyiapkan

semua aspek pengajaran dan ia sepenuhnya bertanggung jawab dan berinisiatif

terhadap pengajaran dan memantau kemajuan besar dari perkembangan

siswanya.

c. Partisipasi

Partisipasi merupakan keterlibatan seseorang dalam suatu

kegiatan.Keterlibatan ini dapat meliputi fisik, emosioanal dan mental. Nugraha

(2011: 69) menjelaskan “ciri-ciri partisipasi meliputi, kehadiran, terlibat

langsung mempunyai tujuan, memberikan tanggapan, memberikan informasi,

bertanggung jawab dan merasakan manfaat.”

Dari pendapat diatas, partisipasi seseorang dapat dilihat dari kehadiran,

keterlibatan langsung, mempunyai tujuan, memberikan tanggapan, berbagi

informasi, bertanggung jawab pada tugas yang diberikan dan merasakan

maanfaat dari apa yang dikerjakaanya.

d. Keterampilan Bulutangkis

Keterampilan dasar bulutangkis merupakan kemampuan seseorang untuk

memainkan kok dilapangan permainan. Pukulan-pukulan yang termasuk

dalam keterampilan dasar meliputi servis tinggi, lob bertahan dan dropshot

(people, 1988; Hidayat, 2004; Subarja, 2009).

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi penelitian

Populasi Arikunto (2010: 173) menyebutkan populasi adalah “keseluruhan

subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada

dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

(31)

Fatiah Yunita, 2014

Sedangkan Sugiyono (2011: 61) mendefinisikan populasi adalah “wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.”

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam

yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek

yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh

subyek atau obyek yang diteliti itu (Sugiyono, 2011: 61).

Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas VIII yang ada di lingkungan SMP Negeri 45 Bandung.

2. Sampel Penelitian

Sampel yaitu sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti

yang dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil dengan suatu cara

tertentu. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 174)

yang manyatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti”. Sejalan dengan Suharsimi Arikunto, Sugiyono (2008: 118) menyatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pengambilan sampel harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan atau mewakili populasi yang

sebenarnya.

Agar sampel yang diambil representatif, maka diperlukan teknik

pengambilan sampel. Penentuan sampel perlu dilakukan dengan cara yang

dapat dipertanggung-jawabkan untuk mendapatkan data yang benar, sehingga

kesimpulan yang diambil dapat dipercaya. Menurut Arikunto (2002: 112)

bahwa :

(32)

40

Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari : a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap objek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang

resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik”.

Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

purposive sample yaitu sampel yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu

(Arikunto, 2009: 139). Sedangkan menurut Sugiyono (2008: 124) “teknik

purposive sample termasuk teknik nonprobability sampling yang tidak

memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel.”

Anggota populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP

Negeri 45 Bandung yang berjumlah 360 orang. Sedangkan sampel yang

diambil dalam penelitian ini adalah dari kelas VIII A yang berjumlah

berjumlah 38 orang siswa.

E. Instrument Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan dalam

pengumpulan data penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukandalam

penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan

angket dan test keterampilan bulutangkis. Arikunto (2010: 275)

mengemukakan bahwa :

Dengan metode apapun, pengumpulan data haruslah dilatih telebih dahulu, agar diperoleh data yang sesuai dengan harapan. Yang penting bagi penelitian adalah bahwa metode-metode tersebut dilaksanakan secara objektif, tidak dipengaruhi oleh keinginan pengamat.

(33)

Fatiah Yunita, 2014

Alat pengumpulan data yang digunakan sebagai alat untuk memecahkan

atau menjawab permasalahan dalam penelitian adalah angket. Angket

merupakan alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah

pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa angket adalah

seperangkat pernyataan yang harus dijawab oleh responden secara langsung

sesuai dengan pengalaman yang dialaminya. Adapun jenis angket yang

penulis gunakan adalah jenis angket tertutup. Bersifat tertutup artinya angket

tersebut telah disusun atas pernyatan yang jelas, tegas, terbatas, kongkrit,

lengkap dan disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden

dapat memberikan jawaban sesuai dengan yang diharapkan dan dialaminya.

[image:33.595.110.517.401.691.2]

Adapun kisi-kisi dari angket tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Angket Partisipasi

Indikator Deskriptor Butir Soal Jumlah

(+) ( - )

Kehadiran

1. Ada ditempat 5, 49 3, 45 4

2. Hadir tepat waktu 1, 44 2, 46 4

3. Mengikut sampai akhir

pembelajaran

4, 47 6, 48 4

Terlibat

langsung

1. Mengikuti perintah guru 9, 57 7, 58 4

2. Aktif bergerak 8, 43 10, 64 4

3. Aktif bertanya atau menjawab 12, 40 67, 72 4

Mempunyai

tujuan

1. Serius dalam mengikuti

pembelajaran

14, 59 13, 62 4

2. Termotivasi 15, 61 18, 70 4

(34)

42

Tanggung

jawab

1. Memiliki inisiatif untuk

menyelesaikan tugas

17, 60 20, 39 4

2. Mengikuti instruksi guru 23, 65 21, 71 4

3. Menyelesaikan tugas 25, 38 22, 11 4

Merasakan

manfaat

1. Merasakan sehat 24, 66 26, 68 4

2. Senang mengikuti proses

pembelajaran

29, 41 28, 56 4

Memberikan

tanggapan

1. Saling memberikan koreksi 27, 53 30, 54 4

2. Memberikan komentar 35, 42 32, 52 4

Memberikan

informasi

1. Saling berinteraksi dengan

siswa/guru

33, 51 34, 55 4

2. Saling berbagi informasi 31, 37 36, 50 4

Total 36 36 72

1) Pemberian Skor

Pemberian skor instrumen partisipasi siswa dengan alternatif jawaban

pernyataan positif, yaitu adalah sangat setuju = 5, setuju = 4, kurang setuju =

3, tidak setuju = 2, sangat tidak setuju = 1. Sedangkan setiap pernyataan

negatif yang diberikan adalah sangat setuju = 1, setuju = 2, kurang setuju = 3,

tidak setuju = 4, sangat tidak setuju = 5. Untuk lebih jelasnya dapat

[image:34.595.109.517.112.403.2]

dijelaskan pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kriteria Pemberian Skor Terhadap Alternatif Jawaban No. Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

1. Sangat Setuju 5 1

(35)

Fatiah Yunita, 2014

3. Kurang Setuju 3 3

4. Tidak Setuju 2 4

5. Sangat tidak Setuju 1 5

2) Uji Coba Angket a) Uji Validitas Angket

Uji validitas item angket dihitung dengan terlebih dahulu dengan

menggunakan Msexcel. Setelah mendapat nilai korelasinya, peneliti

bandingkan dengan nilai r-tabel pada taraf signifikan 5% dan jumlah

responden sebanyak 34. Untuk menentukan keputusan bahwa item soal itu

valid atau tidaknya, peneliti berpatokan pada norma sebagai berikut ; jika

rpbis > rtabel berarti item soal dapat dinyatakan valid. Sebaliknya jika rpbis <

rtabel maka item soal dapat dinyatakan tidak valid.

Hasil perhitungan dengan Msexcel, maka diperoleh item yang dinyatakan

layak untuk digunakan sebanyak 58 item dari 72 item setelah disamakan

dengan dengan indeks validitas terentang antara 0,339 – 0,532.

b) Uji Reliabilitas Angket

Reliabilitas suatu instrumen penelitian menunjukan instrumen penelitian

dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut dapat

dikatakan sudah baik yaitu “apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan” (Arikunto, 2002: 154)

Kriteria untuk mengetahui tingkat reliabilitas, digunakan klasifikasi yang

[image:35.595.120.504.112.178.2]

dikemukanan oleh Riduan (2006: 138) yang dijelaskan dalam tabel 3.3

Tabel 3.3

Kriteria Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen Interval Koefisien Kriteria Keterandalan

(36)

44

0.60 – 0.799 Tinggi

0.40 – 0.599 Cukup

0.20 – 0.399 Rendah

0.00 – 0.199 Sangat rendah

b. Tes Keterampilan Bulutangkis

Tes keterampilan teknik dasar bulutangkis dilakukan dengan

menggunakan subjective ratting test (Morrow , 2005; Hidayat). Prosedur

penilaiannya adalah dengan teknik observasi dengan melibatkan 5 orang ahli yang

berpenglaman dibidang bulutangkis dengan orientasi penilaian proses pada tes

servis tinggi, lob bertahan. Keterampilan tersebut diukur berdasarkan jumlah

rata-rata skor tahap-tahap pukulan dalam 12 kali kesempatan.

F. Prosedur Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di SMP Negeri 45 Bandung dengan jumlah

pertemuan sebanyak 10 kali dalam 4 minggu. Dengan kata lain, penelitian ini

dilaksanakan tiga kali dalam seminggu (senin, rabu dan jumat). Frekuensi

latihan paling sedikit tiga hari dalam seminggu, baik untuk olahraga

kesehatan, olahraga pendidikan, dan olahraga prestasi. Hal ini disebabkan

ketahanan seseorang akan menurun setelah 40 jam tidak melakukan latihan”.

Sedangkan mengenai pertemuan setiap minggunya, sebaiknya dilakukan

sebanyak tiga kali dalam seminggu misalnya senin rabu, jum’at diselingi satu

hari istirahat.

Adapun Penelitian ini meliputi, tahap persiapan, tahap pelaksanaan

penelitian dan tahap penyelesaian.

(37)

Fatiah Yunita, 2014

Tahap persiapan ini meliputi perancangan beberapa intrumen yang

berkaitan dengan partisipasi serta merumuskan program pembelajaran untuk

pemberian perlakuan pada sampel yang akan diteliti.

a. Menyusun Instrumen

Instumen yang digunakan pada penelitian ini ada dua yaitu, intrumen

partisipasi dan instrument keterampilan bulutangkis. Penyusunan interumen

meliputi:

1) Penentuan skala yang akan digunakan

2) Membuat

3) Perumusan butir pernyataan

4) Pengujian insrtumen

5) Pengkajian instrumen

6) Mempersiapkan instrumen untuk tes

b. Menyusun Program Pembelajaran

Pada tahap ini peneliti merumuskan program pembelajaran yang meliputi:

1) Pembuatan silabus, yang meliputi:

a) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan

tujuan pembelajaran.

b) Menetukan alokasi waktu.

c) Menentukan materi

d) Menentukan lokasi penelitian.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yang meliputi:

1) Menentukan standar kompetensi, kompeternsi dasar, indikator dan

tujuan pembelajaran.

2) Menentukan sub materi

3) Menyusun skenario pembelajaran

4) Menyusun lembar obeservasi (penilaian)

(38)

46

Pada tahap ini peneliti merumuskan program pembelajaran berupa rencana

program pembelajaran yang meliputi:

1) Menentukan standar kompetensi, kompeternsi dasar, indikator dan tujuan

pembelajaran.

2) Menentukan sub materi

3) Menyusun skenario pembelajaran

4) Menyusun lembar obeservasi (penilaian)

Untuk mempermudah, peneliti membuat garis besar rencana pembejalaran

[image:38.595.100.527.368.724.2]

yang dapat dilihat pada tabel 3.4 dan 3.5.

Tabel 3.4

Program Pembelajaran Resiprokal Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis

Pertemuan Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Tempat

1-3  Pengenalan

permainan

Bulutangkis

 Servis

 Melakukan lempar tangkap bola (shuttle kok) melewati

net berpasangan

 Melakukan latihan variasi servis bawah (tinggi)

 Melakukan latihan variasi servispendek

6 x 40 m SMP N

45 Bdg

4-6 Lob  Melakukan latihan lob dengan

bola (shuttle kok ) banyak

 Melakukan latihan kombinasi

6 x 40 m SMP N

(39)

Fatiah Yunita, 2014

servis dengan lob

 Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi untuk

memupuk keterampilan dan

partisipasi siswa.

7-8 Game  Melakukan variasi latihan

kombinasi melalui permainan

dengan peraturan yang

dimodifikasi

 Mengadakan pertandingan mini dengan peraturan yang

dimodifikasi untuk memupuk

keterampilan dan partisipasi

siswa.

4 x 40 m SMP N

[image:39.595.100.526.110.492.2]

45 Bdg

Tabel 3.5

Program Pembelajaran Komando Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis

Pertemuan Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Tempat

1-3  Pengenalan

permainan

Bulutangkis  Servis

 Melakukan juggling dengan menggunakan kok

 Melakukan latihan variasi servis bawah (tinggi) secara

6 x 40 m SMP N

(40)

48

bergantian.

 Melakukan latihan variasi servis pendek secara

bergantian

4-6 Lob  Melakukan latihan lob

berpasangan secara

bergantian.

 Melakukan latihan gabungan lob dengan servis bergantian

dengan teman

 Menerapkan keterampilan lob dalam permainan dengan

peraturan yang dimodifikasi.

6 x 40 m SMP N

45 Bdg

7-8 Game  Menerapkan keterampilan lob

dan servis pada permainan

yang sederhana.

 Mengadakan pertandingan mini dengan peraturan yang

dimodifikasi untuk memupuk

keterampilan dan partisipasi

siswa.

4 x 40 m SMP N

45 Bdg

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan tahap inti dari suatu penelitian eksperimen.

Adapun kegiatan pada tahap pelaksanaan meliputi:

a. Menentukan kelompok sampel

b. Melakukan program penelitian

c. Melakukan tes akhir

(41)

Fatiah Yunita, 2014

a. Pengelompokan data

b. Pengolahan data

c. Analisis data

d. Penarikan kesimpulan

G. Prosedur Pengolahan Data

1. Menghitung Rata-Rata Dan Simpangan Baku

a. Mencari nilai rata-rata ( ) dari setiap data.

b. Menghitung simpangan baku dari setiap kelompok data.

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapat

dari hasil pengamatan berdistribusi normal atau tidak dan juga untuk

menentukan jenis statistik yang akan digunkan selanjutnya. Uji normalitas

yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov.Karena

uji Kolmogorov-Smirnov dapat digunakan pada sampel kecil atau sedikit.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetaui apakah data yang didapat dari

hasil pengamatan homogen atau tidak dan juga untuk menentukan jenis

statistik yang digunkan. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F dengan

rumus :

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini bertujuan untuk membuktikan dugaan sementara yang

(42)

50

disahkan pada saat pengajuan penelitian bahwa untuk menguji hipotesis

menggunakan uji hipotesis kesamaan dua rata-rata (satu pihak) adalah sebagai

berikut:

̅ ̅

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:

Terima hipotesis (Ho) jika t-hitung ≥

, dan

(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Gaya mengajar resiprokal berpengaruh terhadap peningkatan

partisipasi siswa dalam bermain bulutangkis.

2. Gaya mengajar komando berpengaruh terhadap peningkatan

keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan bermain bulutangkis

pada siswa.

3. Terdapat perbedaan pengaruh gaya mengajar resiprokal dengan gaya

mengajar komando terhadap peningkatan partisipasi siswa dalam

keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan pada permainan

bulutangkis.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di SMP Negeri 45 Bandung,

ada hal-hal yang seyogiyanya mendapat perhatian. Baik itu pihak sekolah,

guru ataupun siswa. Maka dari itu peneliti menyarankan hal-hal sebagai

berikut:

1. Kepada sekolah SMP Negeri 45 Bandung, agar dapat mengetahui dan

mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan secara

keseluruhan sebagai upaya meningkatkan kualitas peserta didik.

2. Kepada guru pendidikan jasmani khususnya, agar dapat menjadikan

pembelajaran dengan gaya resiprokal dan komando sebagai salah satu

alternatif untuk meningkatkan keterampilan bermain bulutangkis dan

meningkatkan partisipasi.

3. Kepada siswa, agar mampu mengaktualisasikan diri dalam pelajaran

(44)

62

serta mampu mengembangkan potensi khususnya keterampilan bermain

bulutangkis sebagai salah satu alat untuk meningkatkan kualitas hidup,

mengharumkan nama lembaga, bangsa dan negara.

4. Kepada para pembaca, agar dapat melakukan penelitian yang relevan

dengan penelitian ini, sehingga dapat memperkuat teori-teori yang ada dan

mengungkap teori baru yang berkenaan dengan penelitian ini.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan,

mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan dan

peningkatan prestasi olahraga dalam cabang bulutangkis di SMP Negeri 45

Bandung khususnya dan umumnya untuk peningkatan prestasi olahraga

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Karya.

Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Karya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum.

Depdiknas

Hidayat. Y (2010).Modul Pelatihan Intervensi Strategi Multitkenik Untuk

Pelatihan Bulutangkis. FPOK UPI bandung :tidak diterbitkan.

Husdarta dan Saputra, Yudha M. (2000). Belajar dan

Pembelajaran .Bandung :Universitas Pendidikan Indonesia. Online:

http://kepelatihan.wordpress.com/2009/10/28/pengaruh-modifikasi-media-dalam-proses-pembelajran-pendidikan-jasmani-di-tingkat-sltp/.

Iman. (2013). Gaya Mengajar. (Online) (http:// koekoehiman. blogspot. Com/

2013/12/kelebihan-dan-kekurangan-gaya-mengajar.html).Diakses tanggal

27 Februari 2014.

Lutan, R. (2001). Strategi Pembelajaran pendidikan Jasmani dan kesehatan.

Jakarta. Depdikbud Ditjen Dikti.

Agus. M. (2000). Senam. Bandung: FPOK UPI

Hamalik. O. (2005). Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung:

(46)

64

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia. (2012).

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Riduan.(2006). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sarwono, S, W. (2004). Psikologi Remaja. EdisiRevisi 8. Jakarta: Raja Grafindo

Pustaka.

Siregar, S. (2013). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi

dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi

Aksara.

Subarjah & Hidayat. (2007). Permainan Bulutangkis. Bandung: FPOK UPI

Sudjana dan Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung:

Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suherman, Adang dan Sartono, Hadi. (2008). Pedagogi Olahraga. Bandung:

FPOK UPI

Susilana, R. & Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran [Hakikat, Pengembangan,

(47)

Syahidin. (2009). Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur`ān. Bandung:

CV Alfabeta.

Tamura dan amung .(2003). Pendidikan Jasmani di Sekolah. Bandung:

Departemen Pendidikan Nasional.

Usman, Moh. Uzer. (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Yudiana, dkk (2010).Belajar dan Pembelajaran Penjas. UPI

http://akhmad sudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-langsung/

http://jawharie.blogspot.com/2010/11/fase-dan-tugas-perkembangan.html

http://www.scribd.com/doc/77638013/UJI-F-DAN-UJI-T

http://www.scribd.com/doc/90735130/Tug-As.

(48)
(49)

Kelompok Komando

NO Nama Pretest Posttest Gain

Skor

1 Alvin R 218 227 9

2 Amila N 207 224 17

3 FatinFauziah 200 218 18

4 FriatnaAlamsyah 186 210 24

5 Gilang Ramadan 195 216 21

6 HeriAdiPrasetyo 210 225 15

7 Husaena 200 210 10

8 Imam Ilham 219 228 9

9 M Adrian 204 211 7

10 MochNajmi N 207 220 13

11 Nabila Huria 179 200 21

12 Neliani S 156 170 14

13 NurYustina 184 194 10

14 RasnahRahmaHadiyati 185 199 14

15 Riska Tri 202 210 8

16 SilviHayati 205 218 13

17 SyifaFitriah 221 230 9

18 Yosiku 194 217 23

19 Zafirah 194 212 18

Rata - rata 198.21053 212.5789 14.36842

s. deviasi 15.319678 13.95978 5.19322

Varian 234.69252 194.8753 26.96953

Min 156 170 7

Max 221 230 24

(50)

68

Kelompok Resiprokal

NO Nama Pretest Posttest Gain Skor

1 AdiKurniawan P 180 210 30

2 Ahmad Fakhrurozi 188 215 27

3 AlifyaRizki B 197 220 23

4 Almaiada Tiara 189 213 24

5 Alvania Yolanda H 195 223 28

6 AthaRetha 195 227 32

7 DendyRizki 191 210 19

8 HeriKusheryadi 222 235 13

9 JesicaGoldamer 177 199 22

10 LopitaPutri 190 215 25

11 MaulanaSalim 180 201 21

12 MochFikri Z 206 229 23

13 MochYasa F 225 235 10

14 Nesti 190 214 24

15 Prangga 173 200 27

16 RianRohani 217 228 11

17 RizkiAditia 199 218 19

18 SaepulHidayat 192 216 24

19 Salsabila Karina R 186 219 33

Rata - rata 194.31579 217.2105 22.89474

s. deviasi 14.037741 10.42052 6.256742

Varian 197.05817 108.5873 39.14681

Min 173 199 10

Max 225 235 33

(51)

1 Alvin R 3 3 4 2 3 15

2 Amila N 3 4 3 3 4 17

3 FatinFauziah 3 3 4 4 3 17

4 FriatnaAlamsyah 3 3 4 3 3 16

5 Gilang Ramadan 3 4 3 3 4 17

6 HeriAdiPrasetyo 4 3 4 4 4 19

7 Husaena 4 3 4 4 3 18

8 Imam Ilham 3 3 4 4 4 18

9 M Adrian 3 2 4 3 3 15

10 MochNajmi N 3 4 3 3 2 15

11 Nabila Huria 3 3 4 3 4 17

12 Neliani S 4 3 3 3 3 16

13 NurYustina 3 4 4 3 4 18

14 RasnahRahmaHadiyati 4 3 3 3 3 16

15 Riska Tri 3 3 3 2 3 14

16 SilviHayati 3 3 3 3 3 15

17 SyifaFitriah 3 3 4 3 3 16

18 Yosiku 3 4 3 3 3 16

19 Zafirah 4 4 3 3 3 17

Deskripsi Data Postest Keterampilan Lob dan Servis Tinggi Siswa Kelompok Komando

(52)

70

1 Alvin R 5 5 4 5 4 23

2 Amila N 5 4 5 5 5 24

3 FatinFauziah 4 5 5 3 4 21

4 FriatnaAlamsyah 4 5 4 3 4 20

5 Gilang Ramadan 3 4 5 3 4 19

6 HeriAdiPrasetyo 4 5 5 4 5 23

7 Husaena 4 4 4 5 5 22

8 Imam Ilham 4 5 5 4 5 23

9 M Adrian 5 4 4 5 4 22

10 MochNajmi N 4 4 4 3 4 19

11 Nabila Huria 5 4 5 5 4 23

12 Neliani S 4 3 5 5 5 22

13 NurYustina 4 4 4 5 4 21

14 RasnahRahmaHadiyati 4 4 4 5 4 21

15 Riska Tri 4 3 5 5 4 21

16 SilviHayati 5 5 5 5 5 25

17 SyifaFitriah 5 4 5 5 5 24

18 Yosiku 5 5 5 5 5 25

19 Zafirah 5 5 5 5 5 25

Deskripsi Data Tes Keterampilan Lob dan Servis Tinggi Siswa Kelompok Komando

No Nama Post tes Pre test Gain

(53)

5 Gilang Ramadan 21 17 4

6 HeriAdiPrasetyo 23 19 4

7 Husaena 22 18 4

8 Imam Ilham 23 18 5

9 M Adrian 22 15 7

10 MochNajmi N 19 15 4

11 Nabila Huria 23 17 6

12 Neliani S 22 16 6

13 NurYustina 21 18 3

14 RasnahRahmaHadiyati 21 16 5

15 Riska Tri 21 14 7

16 SilviHayati 25 15 10

17 SyifaFitriah 24 16 8

18 Yosiku 25 16 9

19 Zafirah 25 17 8

Rata - rata 5.947368

s. deviasi 2.040525

Varian 4.063743

Min 3

Max 10

Deskripsi Data Tes Keterampilan Lob dan Servis Tinggi Siswa Kelompok Resiprokal

No Nama Post tes Pre test Gain

1 Adi Kurniawan P 22 18 4

2 Ahmad Fakhrurozi 20 17 3

3 Alifya Rizki B 21 17 4

(54)

72

5 Alvania Yolanda H 21 17 4

6 Atha Retha 19 17 2

7 Dendy Rizki 21 18 3

8 Heri Kusheryadi 22 18 4

9 Jesica Goldamer 22 18 4

10 Lopita Putri 19 17 2

11 Maulana Salim 21 17 4

12 Moch Fikri Z 22 16 6

13 MochYasa F 21 18 3

14 Nesti 21 16 5

15 Prangga 21 14 7

16 Rian Rohani 21 17 4

17 Rizki Aditia 21 16 5

18 Saepul Hidayat 22 18 4

19 Salsabila Karina R 20 17 3

Rata - rata

3.947368 s. deviasi 1.223551 Varian 1.897076 Min 2 Max 7

Uji Normalitas Data Partisipasi Kelompok Komando Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov

- Ft(x) Fs(x) |Ft(x) -Fs(x)|

-1.033736295 0.1562 0.1462 0.0123232967 0.50673378 0.6915 0.6319 0.0596261905 0.699292539 0.7549 0.6965 0.0593727839 1.854645095 0.9678 0.879849 0.087951

(55)

-0.841177535 0.2005 0.688645 -0.048144689 -0.070942498 0.4721 0.739927 -0.026782674 -1.226295054 0.1112 0.769231 -0.068030769 -0.263501257 0.3974 0.81685 -0.041449817 -1.033736295 0.1515 0.849817 -0.069831685 1.662086336 0.9515 0.934066 0.017434066 0.699292539 0.7549 1 -0.02451

Uji Normalitas Data Keterampilan Partisipasi Kelompok Resiprokal Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov

- Ft(x) Fs(x) |Ft(x) -Fs(x)|

1.803904555 0.964 0.8637 0.127232967

(56)

74

-1.2329718 0.109 0.117283951 0.027267399 0.068546638 0.523 0.055555556 -0.0179914652 -1.2329718 0.109 0.117283951 -0.0488144689 0.213159798 0.583 0.061728395 -0.026782674 1.514678236 0.9344 0.117283951 -0.0658030769 -1.52219812 0.064 -0.012345679 -0.0419449817 0.213159798 0.583 0.061728395 -0.069831685 -1.088358641 0.14 0.00617284 0.017434066 0.936225597 0.823 0.092592593 -0.020451

Uji Normalitas Data Keterampilan Bermain Bulutangkis Kelompok Komando Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov

- Fr(x) Fs(x) |Fr(x) -Fs(x)|

-1.181574492 0.0625 0.012048193 0.050451807

-0.899407449 0.125 0.036144578 0.088855422

-0.052906321 0.1875 0.096385542 0.092114458

0.229260722 0.25 0.168674699 0.081325301

-0.617240406 0.3125 0.204819277 0.0107680723

-1.181574492 0.375 0.21686747 0.015813253

1.357928894 0.4375 0.337349398 0.0100150602

(57)

0.229260722 0.75 0.674698795 0.075301205

-0.335073363 0.8125 0.722891566 0.089608434

1.357928894 0.875 0.843373494 0.031626506

1.92226298 0.9375 0.987951807 -0.050451807

-1.181574492 1 1 0

U

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Program Pembelajaran Resiprokal Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bersama ini disampaikan Keputusan Menteri Negara Agraria /Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 1997 tentang Perubahan Hak Milik menjadi Hak Guna Bangunan atau

Kepribadian Mahasiswa Praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga”. Uraian definisi operasional pada judul penelitian adalah sebagai berikut:. 1. Pendapat Dosen Luar Biasa

rancangan pengelolaan data KIA untuk penentuan status gizi balita berbasis Android mobile yaitu : (a) Pemilihan Model pengembangan Sistem Informasi yang baru berupa

Ada dua kegiatan yang dapat dilakukan dengan program ITEMAN, yaitu: (1) analisis instrumen yang jawabannya dikotomi, misal soal benar- salah, atau soal pilihan

Raden Intan Gang Garpu NO 58 Way Mengaku Balik Bukit Kab Lampung Barat JL.. Raden Intan Way

Tahun 2008 tentang JPSK yang tidak nyata-nyata diterima/ tidak nyata-nyata ditolak oleh DPR masih sah berlaku sebagai landasan hukum bagi kebijakan yang dihasilkan atas PERPU JPSK

[r]

Digital Repository Universitas Jember.. Bapak Edy Sriono, S.ll selaku Sekretans Panitia PenguJi yang banyak memberi\.:an sanm dan masukau demi kesempurnm1n skripsi ini.