SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh :
Fatiah Yunita 0900530
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Hai Orang-Orang Yang Beriman, Jadikanlah Sabar Dan Shalatmu Sebagai Penolongmu, Sesungguhnya Allah Beserta Orang-Orang Yang Sabar
(Al-Baqarah: 153)
Kemenangan Yang Seindah-Indahnya Dan Sesukar-Sukarnya Yang Boleh
Direbut Oleh Manusia Ialah Menundukan Diri Sendiri
Skripsi ini kupersembahkan
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
FATIAH YUNITA 0900530
PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIROKAL DAN KOMANDO TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KETERAMPILAN DASAR SERVIS TINGGI DAN LOB BERTAHAN DALAM PERMAINAN
BULUTANGKIS PADA SISWA DI SMP NEGERI 45 BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr. Uhamisastra, MS. NIP. 195106221980021001
Pembimbing II
Yusuf Hidayat. S.pd.,M.Si. NIP. 196808301999031001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
PARTISIPASI DAN KETERAMPILAN DASAR SERVIS TINGGI DAN LOB
BERTAHAN DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA DI SMP
NEGERI 45 BANDUNG” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan
dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Januari 2014
Yang membuat pernyataan,
Fatiah Yunita
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat/Signifikansi Penelitian ... 8
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A. Kajian Pustaka ... 10
B. Kerangka Pemikiran ... 28
C. Hipotesis Penelitian ... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33
A. Metode Penelitian... 33
C. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ... 35
D. Populasi Dan Sampel ... 38
E. Instrumen Penelitian... 40
F. Prosedur Penelitian... 43
G. Prosedur Pengolahan Data ... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
A. Hasil Penelitian ... 50
1. Deskripsi Skor Rata-rata Tes Perilaku Sosial ... 50
2. Uji Normalitas Data Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis ... 52
3. Uji Homogenitas Skor Rata-rata Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis ... 53
4. Uji Hipotesis ... 54
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57
1. Penerapan Gaya Resiprokal... 58
2. Penerapan Gaya Komando ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
A. Kesimpulan ... 61
B. Saran ... 61
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Perbedaan Kedua Gaya Mengajar ... 31
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Partisipasi ... 41
Tabel 3.2 Kriteria Pemberian Skor Terhadap Alternatif Jawaban ... 42
Tabel 3.3 Kriteria Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen ... 43
Tabel 3.4 Program Pembelajaran Resiprokal Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis ... 45
Tabel 3.5 Program Pembelajaran Komando Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis ... 47
Tabel 4.1 Deskripsi Skor Rata-rata Peningkatan Partisipasi Siswa ... 50
Tabel 4.2 Deskripsi Skor Rata-rata Peningkatan Keteramplian Bermain Bulutangkis ... 51
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Skor Rata-rata Uji Normalitas Partisipasi Dengan Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov ... 52
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Skor Rata-rata Uji Normalitas Partisipasi Dengan Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov ... 53
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Tes Partisipasi ... 54
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Tes Keterampilan Bermain Bulutangkis ... 54
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 32
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 34
Gambar 3.2 Randomeized Pretest-Postest Group Design ... 35
Gambar 4.1 Grafik Skor Rata-rata Peningkatan Partisipasi Siswa ... 51
Gambar 4.1 Grafik Skor Rata-rata Peningkatan Keterampilan Bermain ... 52
ABSTRAK
PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DAN KOMANDO TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KETERAMPILAN DASAR SERVIS TINGGI DAN LOB BERTAHAN DALAM PERMAINAN
BULUTANGKIS PADA SISWA DI SMP NEGERI 45 BANDUNG
Fatiah Yunita (0900530)
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji dan mengetahui apakah gaya mengajar resiprokal dan komando berpengaruh terhadap peningkatan partisipasi dan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan bulutangkis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Instumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu intrumen partisipasi dan instrument keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung dan sampel yang diambil adalah kelas VIII A yang berjumlah berjumlah 38 orang siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil dari analisi data dalam pengujian hipotesis untuk analisis uji kesamaan dua rata-rata (uji satu pihak) antara kelompok resiprokal dengan komando pada peningkatan partisipasi siswa hasil yang didapatkan adalah > yaitu 4,57 > 1,71 maka Ho diterima, dan untuk analisis uji kesamaan dua rata-rata (uji satu pihak) antara kelompok resiprokal dengan komando pada peningkatan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan hasil yang didapatakan adalah < yaitu
-0,21 < l 1,71 artinya Ho ditolak. Kesimpulannya terdapat perbedaan
pengaruh gaya mengajar resiprokal dengan gaya mengajar komando terhadap peningkatan partisipasi dan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan bulutangkis pada siswa.
ABSTRACT
THE EFFECT OF RECIPROCAL AND COMMAND TEACHING STYLE TOWARD IMPROVEMENT PARTICIPATION AND BASIC SKILLS HIGH SERVICE AND THE
CLEAR LOB ON BADMINTON GAMES STUDENTS AT SMP 45 BANDUNG
Fatiah Yunita
(0900530)
test) between the groups with the reciprocal and command on improvement student participation the results obtained are t count > t table that is t count 4,57 > t
table 1.71 then Ho is accepted, and for the analysis of similarity two average test
( one tail test ) between the with the reciprocal groups and command group on improving basic skill high service and clear lob that was realized last result is t
count < t table that is t count - 0,21 < t table 1.71 means that Ho is rejected The
conclusion there are differences in the effect of reciprocal teaching style with the command teaching style to improve participation and basic skills high service and clear lob in badminton game students
KATA PENGANTAR
Assalāmu`alaikum Warahmatullāhi Wabarakātuh
Puji syukur kehadirat Allāh SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Tak lupa shalawat
beserta salam selalu dilimpah curah kepada baginda tercinta Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga, sahabat, dan sampai kepada kita selaku umatnya.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan. Penulis mengambil judul “pengaruh pembelajaran resiprokal dan
komando terhadap peningkatan dan partisipasi siswa dalam keterampilan
bermain bulutangkis di SMP Negeri 45 Bandung”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan. Mudah-mudahan buah karya kecil berupa skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
Wassalāmu`alaikum Warahmatullāhi Wabarakātuh
Bandung, Januari 2014
UCAPAN TERIMA KASIH
Assalāmu`alaikum Warahmatullāhi Wabarakātuh
Dengan segala kerendahan hati, penulis bersujud seiring mengucapkan
tasbih, tahmid dan takbir sebagai tanda puji dan syukur kehadirat Allāh SWT atas selesainya skripsi ini. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis telah
banyak mendapatkan bantuan, dukungan, dorongan, dan bimbingan dari
berbagai pihak, baik berupa saran maupun kritik yang sifatnya membangun.
Oleh karena itu, dalam kesempatan yang sangat berharga ini perkenankanlah
penulis untuk mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M. Pd. Selaku Rektor Universitas
Pendidikan Indonesia.
2. Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd, selaku Dekan FPOK UPI atas izin dan
rekomendasinya kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.
3. Bapak Nuryadi, M.Pd, selaku ketua Jurusan PJKR UPI Bandung.
4. Bapak Drs. Mudjihartono, M.Pd Selaku ketua Prodi PJKR UPI Bandung.
5. Bapak Dr. Uhamisastra, MS dan Bapak Yusuf Hidayat. S.pd. M.Si selaku
pembimbing I dan II yang tidak pernah lelah memberikan pengarahan,
petunjuk, motivasi dan bimbingan kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen Prodi PJKR UPI Bandung yang telah membekali
ilmu kepada penulis selama menjadi mahasiswa.
7. Bapak dan Ibu staf Tata Usaha Prodi PJKR atas segala bantuan
administrasi demi kelancaran skripsi ini.
8. Kepala Sekolah SMPN 45 Bandung Iis Siti Aisyah, S.Pd yang telah
memberikan izin untuk penelitian di sekolah yang dipimpinnya.
9. Ibunda tercinta Ruaida Roslaini S.Pd dan Ayahanda tercinta Enjum yang
tidak pernah lelah dengan pengorbanannya, dukungan, doa dan restu serta
kasih sayang yang mereka berikan, sehingga penulis melaksanakan
Mudah-mudahan Allāh SWT membalas semua kebaikan dengan balasan
yang berlebih.
10.Kakaku tercinta Rika Nopianti S.Pd khususnya dan seluruh keluarga
tercinta yang selalu memberikan doa, kasih sayang, motivasi dan materi
kepada penulis.
11.Teman-teman seperjuangan prodi PJKR 09 yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
12.Hilman Shobur yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan
bimbingan kepada penulis.
13.Semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Mudah-mudahan segala pengorbanan dan jasa baik dari semua pihak
yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini mendapat balasan yang
setimpal dari Allāh swt.
Selayaknya manusia sebagai makhluk yang tidak sempurna, begitupun
skripsi ini yang masih banyak kekurangan. Maka dari itu, saran dan kritik
membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan ke depannya. Semoga
skripsi ini bisa bermanfaat untuk kemajuan umat.
Wassalāmu’alaikum Warahmatullāhi Wabarakātuh
Bandung, Januari 2014
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendasar untuk
meningkatkan kualitas manusia seutuhnya. Disadari atau tidak pendidikan
telah membuat perubahan terhadap perkembangan bangsa, baik dalam
bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi. Seluruh warga Indonesia
memiliki hak dan kedudukan yang sama untuk memperoleh pendidikan.
Problematika didunia pendidikan yang terjadi saat ini adalah kurangnya
pemahaman siswa dalam menyerap pelajaran yang diperoleh dari hasil
pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga tujuan pendidikan yang telah
dirumuskan oleh satuan pendidikan tidak sebanding dengan realita yang
ada.
Pada dasarnya pendidikan yang berperan dalam perkembangan manusia
terdapat dua jenis pendidikan yaitu pendidikan non-formal dan pendidikan
formal. Pendidikan non-formal adalah pendidikan yang proses
pembelajarannya dilakukan di luar sekolah, biasanya pendidikan non-formal
berupa lembaga bimbingan belajar, lembaga pelatihan keterampilan, pusat
kegiatan masyarakat dan lain lain. Sedangkan pendidikan formal adalah
pendidikan yang dilakukan di pendidikan formal, yaitu di sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan perguruan tinggi.
Kedua jenis pendidikan tersebut sama-sama bertujuan untuk membentuk
manusia yang memiliki keterampilan, pengalaman dan meningkatkan
kualitas hidup manusia.
Dalam dunia pendidikan seorang pengajar dikatakan sukses apabila
pengajar itu mampu untuk memotivasi siswanya. waktu yang dipergunakan
oleh pengajar untuk meningkatkan motivasi siswa menjadi modal bagi siswa
motivasi ini adalah terbentuknya motivasi oleh dan dari diri sendiri (self
motivation).
Self motivation ini akan terwujud apabila seluruh elemen sekolah turut
berperan serta. Namun fakta di lapangan menunjukkan peran aktif seluruh
elemen masih kurang, hal tersebut dapat dilihat pada sikap siswa yang
cenderung pasifketika guru menjelaskan. Tidak sedikit siswa yang kurang
memperhatikan, ada yang tertidur dan aktivitas lainnya. Peringatan untuk
memperhatikan penjelasan guru sering dilontarkan dengan nada yang tinggi,
namun siswa banyak diam, siswa tidak memiliki inisiatif dan tidak mau
bertanya, tidak bersemangat, serta kurang berani menjawab pertanyaan guru
dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).
Tugas utama dan terpenting yang menjadi tanggung jawab pengajar
adalah memajukan, merangsang dan membimbing proses belajar siswa.
Segala usaha yang menuju kearah itu harus di rencanakan dan laksanakan.
Adapun dalam proses pembelajaran jasmani harus menekankan kepada
aktifitas gerak yang kompleks dari peserta didik, selain itu dalam
pembelajaran penjas juga menekankan kepada tiga aspek penting dalam
kehidupan manusia yaitu aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotor.
Aspek kognitif adalah aspek yang terkandung dalam penjas dan
menekankan kepada pemahaman serta kecerdasan berpikir siswa dalam
prosesnya pembelajaran penjas, aspek afektif adalah unsur dalam penjas
yang menekankan kepada sikap atau perilaku siswa dalam pembelajaran
penjas, dan aspek psikomotor adalah unsur dalam penjas yang menekankan
kepada kemampuan siswa untuk melakukan aktifitas gerak seluas-luasnya
dengan baik.
Untuk mendukung proses pembelajaran penjas yang baik dan
berkualitas maka guru penjas harus memiliki metode pembelajaran yang
baik dan sesuai, sehingga tujuan dari pembelajaran penjas dapat
tersampaikan dengan jelas kepada siswa. Metode pembelajaran yang baik
3
penjas, dan siswa yang dikatakan aktif dalam proses pembelajaran adalah
siswa yang dalam proses pembelajaran memiliki tingkat keaktifan gerak
yang cukup tinggi, sehingga memiliki jumlah waktu aktif belajar penjas
yang cukup sesuai tingkat umur dan kemampuan siswa.
Pendidikan jasmani dan kesehatan, sebagai bagian dari pendidikan
umum bertujuan untuk mengembangkan fisik, kesehatan, keterampilan, dan
kebugaran jasmani. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan olahraga yang
dilakukan di tempat tertentu, baik secara kelompok, maupun secara
perorangan dalam lingkungan sekolah, kantor dan masyarakat, merupakan
wujud dari upaya dan usaha pemerintah dalan menyebarkan olahraga
sebagai sarana untuk memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani.
Kenyataan tersebut dapat kita lihat pada hari-hari tertentu seperti pada hari
minggu, banyak masyarakat melakukan olahraga lari, dan olahraga
permainan seperti permainan sepak bola, permainan bola voli, permainan
bola basket, permainan bola tangan dan permainan bulutangkis.
Berbicara mengenai berbagai jenis olahraga, permainan bulutangkis
merupakan olahraga yang banyak penggemarnya. Selain itu, dari cabang
olahraga ini pula telah banyak diraih berbagai penghargaan internasional.
Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila olahraga ini semakin hari
semakin bertambah peminatnya.
Permainan bulutangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang
terkenal di dunia. Olahraga ini bersifat individual yang dapat dilakukan
dengan cara satu orang melawan satu, atau dua orang melawan dua orang
serta dapat menarik minat bagi berbagai kelompok umur, berbagai tingkat
keterampilan, dan pria maupun wanita dengan tujuan rekreasi, dan juga
sebagai ajang persaingan.
Disekolah-sekolah biasanya permainan bulutangkis dilakukan pada
kegiatan ekstrakurikuler ataupun materi pelajaran pendidikan jasmani dan
kesehatan, yang bertujuan penyaluran hobi, dan meningkatkan prestasi bagi
Akan tetapi melihat dari hasil survey penulis kepada siswa SMPN 45
Bandung, nyatanya masih banyak siswa yang belum mampu memainkannya
bahkan motivasinya pun sangat kurang, hal itu mungkin disebabkan guru
dalam menerapkan pembelajarannya hanya dengan kata-kata (verbalisme)
sehingga dapat menggangu konsentrasi siswa terhadap pelajaran. Oleh
karenanya, masalah seperti itu harus segera dituntaskan sehingga tidak ada
lagi siswa yang nilainya rendah atau di bawah rat-rata.
Permainan bulutangkis termasuk dalam permainan yang sulit dilakukan
karena permainan ini dituntut untuk memiliki keahlian khusus untuk
memainkanya sehingga berakibat pada proses pembelajaran yang kurang
efektif, karena secara otomatis waktu aktif belajar berkurang.
Oleh karena itu, untuk mendukung proses pembelajaran yang baik Guru
penjas harus bisa menyesuaikan gaya mengajar yang sesuai dengan
kebutuhan siswa. Gaya mengajar dimaksudkan agar siswa lebih banyak
bergerak dan menumbuhkan kesenangan pada saat melakukan kegiatan
pembelajaran bulutangkis di sekolah.
Selain itu, partisipasi dari semua pihak baik dari pemerintah melalui
sekolah, maupun dari masyarakat juga sangat diperlukan guna pembinaan
dan pengembangan olahraga bulutangkis, misalnya melalui perkumpulan/
klub dengan harapan dapat memberikan sumbangan bagi peningkatan dan
pengembangan olahraga, termasuk bulutangkis.
Dijenjang sekolah menengah materi pembelajaran bulu tangkis
merupakan pelajaran pendidikan jasmani sebagai olahraga pilihan. Agar
semua dapat berjalan sesuai dengan tujuan, maka dibutuhkan suatu
pembelajaran yang sesuai di sekolah dan latihan yang kontinuitas. Materi
olahraga yang diterapkan oleh pihak sekolah di SMP Negeri 45 Bandung ini
bukanlah suatu kegiatan di luar jam sekolah, melainkan sudah termasuk
dalam daftar mata pelajaran di kelas dan dilapangan.
Untuk dapat menyelenggarakan pendidikan keterampilan bulutangkis di
5
dasar dalam mengajar atau mempunyai model pembelajaran yang tepat
dalam proses belajar mengajar. Dalam permainan bulutangkis misalnya,
siswa bertambah terampil dalam servis, melakukan lob, menerapkan taktik,
dan kombinasi serangan, serta semakin sadar akan aturan yang berlaku.
Semua perubahan perilaku itu tidak sekedar ditampilkan dalam proses
pembelajaran, namun dapat digunakan oleh siswa dalam situasi
pertandingan yang sebenarnya. Bahkan beberapa nilai positif, seperti
kemampuan memecahkan masalah dapatditerapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Adapun acuan utama dalam memperbaiki dan mengembangkan
pembelajaran terutama ditekankan pada hasil belajar yang diakibatkannya
dan teori yang melandasinya. Penerapan berbagai model pembelajaran
dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani tidak ada yang paling baik,
tetapi disesuaikan dengan situasi dan kondisi dalam penerapannya yang
penting, semakin tepat pembelajaran yang digunakan, semakin efektif pula
tujuan yang diharapkan.
Oleh karena itu, dalam penerapan pembelajaran sangat diperlukan gaya
dalam mengajar, ada banyak macam gaya mengajar dalam pembelajaran,
salah satunya adalah gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando,
yang mana kedua gaya mengajar tersebut yang akan diterapkan oleh penulis
dalam penulisan karya ilmiah ini.
Sebelum mendefinisikan tentang gaya mengajar resiprokal, terlebih
dahulu mengetahui tentang gaya mengajar itu sendiri. gaya mengajar adalah
cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada
waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau
membangkitkan.
Oleh karena itu, peranan gaya mengajar adalah sebagai alat untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif dan diharapkan tumbuh
berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru, dengan
kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam
siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini
akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif di bandingkan dengan
gurunya. Dari definisi tersebut, maka yang dimaksud gaya mengajar
resiprokal adalah tanggung jawab memberikan umpan balik bergeser dari
guru ke teman sebaya.
Pergeseran peranan ini memungkinkan:
1. Peningkatan interaksi sosial antara teman sebaya dan
2. Umpan balik secara langsung
3. Sasaran Metode Resiprokal
Adapun sasaran gaya mengajar resiprokal ini berhubungan dengan tugas
dan peranan siswa:
a) Tugas (pokok bahasan)
1. Memberi kesempatan untuk latihan berulang kali dengan seorang
pengamat
2. Siswa menerima umpan balik langsung
3. Sebagai pengamat, siswa memperoleh pengetahuan mengenai
penampilan tugas
b) Peranan Siswa
1. Memberi dan menerima umpan balik
2. Mengamati penampilan teman, membandingkan dan menyampaikan
hasilnya kepada pelaku
3. Menumbuhkan kesabaran dan toleransi terhadap teman
4. Memberikan umpan balik
Berdasarkan hasil pengamatan penulis dilapangan, maka dalam
penelitian ini penulis tertarik untuk mencoba menerapkan dua gaya
mengajar yang berbeda yaitu gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar
komando dalam meningkatkan permainan bulutangkis di sekolah Menengah
Pertama Negeri 45 Bandung dikarenakan dalam gaya mengajar resiprokal
tindakan guru adalah sebagai mediator dalam meningkatkan kemampuan
7
memberikan tugas kepada siswa untuk membentuk kelompok secara
berpasangan dalam proses pembelajaran. Sedangkan dalam gaya mengajar
komando, guru yang paling menonjol atau dominan dalam membuat seluruh
kegiatan pembelajaran, sementara siswa harus mentaati semua instruksi
guru dan siswa selalui mengikuti atau meniru contoh dari gurunya.
Dari penjelasan diatas, terlihat perbedaan kedua gaya mengajar yaitu
antara gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando. Oleh karena
itu, dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Gaya Mengajar Resiprokal Dan Komando Terhadap Peningkatan Partisipasi Dan Keterampilan Dasar Servis Tinggi Dan Lob Bertahan Dalam Permainan Bulutangkis Pada Siswa Di SMP Negeri 45
Bandung”.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan fakta yang penulis temukan langsung di lapangan
mengenaipenerapan pada gaya mengajar resiprokal siswa lebih diberikan
kebebasan untuk mengaktualisasikan kreatifitasnya dalam pembelajaran
bulutangkis. Sedangkan pada gaya mengajar komando guru memberikan
tugas pada proses pembelajaran bulutangkis yang menyebabkan ketegangan
pada siswa dankreatif siswa terhambat sehingga berdampak langsung pada
hasil yang diperoleh. Sedangkan pembelajaran gerak dengan menggunakan
gaya mengajar resiprokal dan komando akan menggambarkan hasil
pembelajaran dalam permainan bulutangkis.
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah penelitian ini dapat
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan
partisipasi siswa dalam bermain bulutangkis ?
2. Adakah pengaruh gaya mengajar komando terhadap peningkatan
keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan
3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh gaya mengajar resiprokal
dengan gaya mengajar komando terhadap peningkatan partisipasi
siswa dan keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam
permainan bulutangkis pada siswa di SMP Negeri 45 Bandung ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji pengaruh gaya mengajar resiprokal terhadap
peningkatan partisipasi siswa dalam bermain bulutangkis.
2. Untuk menguji pengaruh gaya mengajar komando terhadap peningkatan
keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan
bulutangkis pada siswa.
3. Untuk mengetahui gaya mengajar mana yang memberikan pengaruh
lebih besar terhadap peningkatan partisipasi dan keterampilan dasar
servis tinggi dan lob bertahan dalam permainan bulutangkis pada siswa
di SMP Negeri 45 Bandung.
D. Manfaat/Signifikansi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi
berbagai pihak yang berkepentingan dengan pembinaan dan pengembangan
pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Negeri 45 Bandung.
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah mengkaji substansi batang
tubuh pedagogi tentang teori pembelajaran, khususnya mengenai
penggunaan pembelajaran dalam pendidikan jasmani dan olahraga.
2. Manfaat Praktis
a. Terhadap para guru atau pengajar pendidikan jasmani dan olahraga
sebagai bahan masukan dan perbandingan dalam mengembangkan
9
permainan bulutangkis. Melalui penerapan pembelajaran yang efektif
menjadi salah satu pilihan untuk siswa SMP yang berkaitan dengan
peningkatan keterampilan permainan bulutangkis.
b. Terhadap para pembina olahraga, diharapkan menjadi bahan masukan
untuk mengembangkan permainan bulutangkis di kalangan siswa SMP,
sehingga tidak menutup kemungkinan akan memandu potensi atau
bakat siswa dalam bermain bulutangkis.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk mempermudah penyusunan dan pemahaman dalam penelitian
skripsi nanti, maka peneliti membuat sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan, yang meliputi latar belakang penelitian,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi penelitian, dan
struktur organisasi skripsi/sistematika penulisan.
Bab II : Kajian pustaka, yang meliputi pemaparan mengenai
permainan bulutangkis, pengertian pendidikan jasmani, model pengajaran
pendidikan jasmani, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.
Bab III : Metode dan prosedur penelitian, yang meliputi metode
penelitian, paradigma penelitian, populasi dan sampel, desain penelitian,
instrumen penelitian, dan prosedur pengolahan data.
Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan, yang merupakan isi
bagian utama dari skripsi ini. Dalam bab ini dijelaskan tentang pokok
bahasan yang dipertanyakan dalam rumusan masalah.
Bab V : kesimpulan dan Saran. Daftar fustaka, lampiran, dan
Fatiah Yunita, 2014
PENGARUH GAYA MENGAJAR RESPIPROKAL DAN KOMANDO TERHADAP PENINGKATAN BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap
peneliti untuk memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi dalam
penelitiannya, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Metode penelitian
yang digunakan sangat menentukan terhadap hasil penelitian, seperti yang
dijelaskan oleh Sugiyono (2011: 2) bahwa “Metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu”.
Salah satu komponen penting yang menghubungkan tindakan dengan
tujuan pendidikan adalah metode. Metode dapat diartikan sebagai alat yang
dapat digunakan dalam suatu proses pencapaian tujuan. Alat itu hanya akan
dapat efektif bila penggunaannya disesuaikan dengan fungsi dan kapasitas
alat tersebut. Untuk itu, metode dapat diartikan sebagai tindakan-tindakan
pendidik dalam lingkup peristiwa pendidikan utuk mempengaruhi siswa ke
arah pencapaian hasil belajar yang maksimal sebagaimana terangkum dalam
tujuan pendidikan. Oleh sebab itu metode memegang peranan penting dalam
proses pencapaian tujuan pendidikan (Syahidin, 2009: 43).
Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Metode yang
dipergunakan adalah metode eksperimen. Menggenai metode eksperimen
Sugiyono (2008: 107) mengemukakan bahwa “metode penelitian eksperimen
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan.”
Sedangkan Danim dalam Siregar (2013: 11) menjelaskan bahwa ‘penelitian
percobaan adalah penelitian dengan melakukan sebuah studi yang objektif,
34
Kemudian Arikunto (2009: 207) menjelaskan yang dimaksud dengan
penelitian eksperimen adalah:
untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan
pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.
Danim dalam Siregar (2013: 11) menegaskan pula bahwa:
penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat, dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental, dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih dari kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
B. Paradigma Penelitian dan Desain Penelitian 1. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian merupakan pola pikir peneliti dalam melakukan
sebuah penelitian. Paradigma penelitian tersebut dibuat dalam bentuk alur
penelitian, untuk memperjelas langkah dan rancangan penelitian. Pengertian
paradigma penelitian menurut Sugiyono (2008: 25) sebagai berikut :
Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pandangan atau model, atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel yang akan diteliti kemudian membuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain, sehingga akan mudah dirumuskan masalah penelitiannya, pemilihan teori yang relevan, rumusan hipotesis yang diajukan, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik analisa yang digunakan serta kesimpulan yang diharapkan.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis menggambarkan paradigma dari
penelitian ini sebagai berikut :
Model Resiprokal (X1)
Fatiah Yunita, 2014
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
2. Desain Penelitian
Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain.Penggunaan
desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah
yang ingin diungkapkan.Atas dasar hal tersebut, maka penulis menggunakan
randomeized pretest-posttest group design, sebagaimana terlihat dalam
gambar 3.2.
Gambar 3.2
Randomeized Pretest-Posttest Group Design
(Fraenkel dan Wallen,1993:248)
Keterangan:
R : Pemilihan kelompok yang dilakukan secara random
X1 : Perlakukan (treatment) kelompok eksperimen
X2 : Perlakukan (treatment) kelompok kontrol
O2 : Tes akhir
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian
Variabel pada dasarnya adalah objek penelitian yang akan diteliti, atau
apapun yang menjadi perhatian untuk dilakukan penelitian. Variabel tersebut Model Komando
36
biasanya memiliki ukuran-ukuran untuk dijadikan bahan penelitian. Menurut
Syafaruddin Siregar. (2013: 6) bahwa :
Variabel didefinisikan sebagai suatu atribut (proporsi) objek, yang ada
dalam diri sumber populasi dengan elemen-elemennya, memiliki ukuran
(kualitas atau kuantitas) yang bervariasi. Ukuran tersebut dalam bentuk nilai,
indeks, skor atau identitas dan sebagainya.
Pendapat lain yang diungkapkan oleh Sugiyono (2008: 91) mengatakan
juga bahwa “Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain atau satu
objek dengan objek lain”. Berdasarkan definisi variabel di atas, dapat
disimpulkan bahwa variabel penelitian itu adalah suatu atribut yang dimiliki
seseorang atau objek lain, mempunyai ukuran yang bervariasi yang ditetapkan
oleh peneliti sehingga dapat dilakukan suatu penelitian.
Selanjutnya Arikunto (2009: 99) membagi variabel menjadi dua jenis
yaitu variabel bebas dan variabel terikat, sebagaimana yang dikatakannya
yaitu :
Variabel yang mempengaruhi objek penelitian ada dua jenis yaitu
variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab atau variabel bebas
atau independent variable yaitu variabel (X), dan variabel akibat yang disebut
variabel tak bebas atau variabel terikat atau dependent variable yaitu variabel
(Y).
Penelitian ini pada dasarnya yaitu ingin mengetahui seberapa pengaruh
model pembelajaran resiprokal dan komando terhadap peningkatan
partisipasidan keterampilansiswa dalam bermain bulutangkis di SMP Negeri
45 Bandung. Maka berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, variabel dalam
penelitian ini secara garis besar dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Variabel bebas atau independent variable (X1) merupakan variabel yang
mempengaruhi disebut juga variabel penyebab yaitu variabelmodel
Fatiah Yunita, 2014
2. Variabel bebas atau independent variableyang kedua (X2) merupakan
variabel yang mempengaruhi disebut juga variabel penyebab yaitu variabel
model pembelajaran komando.
3. Variabel terikat atau dependent variable (Y) merupakan variabel akibat
yaitu variabel partisipasi dan keterampilan siswa dalam bermain bulutangkis
di SMP Negeri 45 Bandung.
2. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat 4 variabel yang perlu dijelaskan sebagai
pedoman dalam oprasionalnya.Sehingga tidak menimbulkan salah tafsiran u
yang dapat menjauhkan dari maksud dan tujuan penelitian ini.adapun variabel
tersebut antara lain:
a. Gaya Resiprokal
Pada dasarnya, konsep gaya resiprokal berasal dari Palincsar dan Brown
(1984) “yang mengidentifikasi empat strategi dasar yang membantu siswa untuk
menyadari dan bereaksi terhadap tanda-tanda kegagalan pemahaman:
Mengklarifikasi (Clarifying), Memprediksi (Predicting), Bertanya (Questioning), dan Merangkum (Summarizing).”Strategi-strategi ini memiliki dua tujuan, yaitu meningkatkan pemahaman dan memonitor pemahaman. Semua ini berlangsung
dalam konteks investigasi kolaboratif kelompok kecil, yang dipertahankan,
dimonitor, dan discaffolded oleh guru atau mentor. Pada dasarnya, pembelajaran
resiprokal dikembangkan sebagai suatu teknik untuk membantu para guru
menjembatani para siswa yang memperlihatkan kesenjangan antara
keterampilan-keterampilan decoding (penerima komunikasi) dan keterampilan-keterampilan-keterampilan-keterampilan
pemahaman.
38
Gaya komando adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung
pada guru. Tujuannya adalah penampilan yang cermat. Guru menyiapkan
semua aspek pengajaran dan ia sepenuhnya bertanggung jawab dan berinisiatif
terhadap pengajaran dan memantau kemajuan besar dari perkembangan
siswanya.
c. Partisipasi
Partisipasi merupakan keterlibatan seseorang dalam suatu
kegiatan.Keterlibatan ini dapat meliputi fisik, emosioanal dan mental. Nugraha
(2011: 69) menjelaskan “ciri-ciri partisipasi meliputi, kehadiran, terlibat
langsung mempunyai tujuan, memberikan tanggapan, memberikan informasi,
bertanggung jawab dan merasakan manfaat.”
Dari pendapat diatas, partisipasi seseorang dapat dilihat dari kehadiran,
keterlibatan langsung, mempunyai tujuan, memberikan tanggapan, berbagi
informasi, bertanggung jawab pada tugas yang diberikan dan merasakan
maanfaat dari apa yang dikerjakaanya.
d. Keterampilan Bulutangkis
Keterampilan dasar bulutangkis merupakan kemampuan seseorang untuk
memainkan kok dilapangan permainan. Pukulan-pukulan yang termasuk
dalam keterampilan dasar meliputi servis tinggi, lob bertahan dan dropshot
(people, 1988; Hidayat, 2004; Subarja, 2009).
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi penelitian
Populasi Arikunto (2010: 173) menyebutkan populasi adalah “keseluruhan
subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada
dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Fatiah Yunita, 2014
Sedangkan Sugiyono (2011: 61) mendefinisikan populasi adalah “wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.”
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam
yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek
yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subyek atau obyek yang diteliti itu (Sugiyono, 2011: 61).
Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VIII yang ada di lingkungan SMP Negeri 45 Bandung.
2. Sampel Penelitian
Sampel yaitu sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
yang dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil dengan suatu cara
tertentu. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 174)
yang manyatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti”. Sejalan dengan Suharsimi Arikunto, Sugiyono (2008: 118) menyatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pengambilan sampel harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan atau mewakili populasi yang
sebenarnya.
Agar sampel yang diambil representatif, maka diperlukan teknik
pengambilan sampel. Penentuan sampel perlu dilakukan dengan cara yang
dapat dipertanggung-jawabkan untuk mendapatkan data yang benar, sehingga
kesimpulan yang diambil dapat dipercaya. Menurut Arikunto (2002: 112)
bahwa :
40
Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari : a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap objek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya resiko ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang
resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik”.
Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
purposive sample yaitu sampel yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu
(Arikunto, 2009: 139). Sedangkan menurut Sugiyono (2008: 124) “teknik
purposive sample termasuk teknik nonprobability sampling yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.”
Anggota populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP
Negeri 45 Bandung yang berjumlah 360 orang. Sedangkan sampel yang
diambil dalam penelitian ini adalah dari kelas VIII A yang berjumlah
berjumlah 38 orang siswa.
E. Instrument Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan dalam
pengumpulan data penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukandalam
penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan
angket dan test keterampilan bulutangkis. Arikunto (2010: 275)
mengemukakan bahwa :
Dengan metode apapun, pengumpulan data haruslah dilatih telebih dahulu, agar diperoleh data yang sesuai dengan harapan. Yang penting bagi penelitian adalah bahwa metode-metode tersebut dilaksanakan secara objektif, tidak dipengaruhi oleh keinginan pengamat.
Fatiah Yunita, 2014
Alat pengumpulan data yang digunakan sebagai alat untuk memecahkan
atau menjawab permasalahan dalam penelitian adalah angket. Angket
merupakan alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah
pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa angket adalah
seperangkat pernyataan yang harus dijawab oleh responden secara langsung
sesuai dengan pengalaman yang dialaminya. Adapun jenis angket yang
penulis gunakan adalah jenis angket tertutup. Bersifat tertutup artinya angket
tersebut telah disusun atas pernyatan yang jelas, tegas, terbatas, kongkrit,
lengkap dan disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden
dapat memberikan jawaban sesuai dengan yang diharapkan dan dialaminya.
[image:33.595.110.517.401.691.2]Adapun kisi-kisi dari angket tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Angket Partisipasi
Indikator Deskriptor Butir Soal Jumlah
(+) ( - )
Kehadiran
1. Ada ditempat 5, 49 3, 45 4
2. Hadir tepat waktu 1, 44 2, 46 4
3. Mengikut sampai akhir
pembelajaran
4, 47 6, 48 4
Terlibat
langsung
1. Mengikuti perintah guru 9, 57 7, 58 4
2. Aktif bergerak 8, 43 10, 64 4
3. Aktif bertanya atau menjawab 12, 40 67, 72 4
Mempunyai
tujuan
1. Serius dalam mengikuti
pembelajaran
14, 59 13, 62 4
2. Termotivasi 15, 61 18, 70 4
42
Tanggung
jawab
1. Memiliki inisiatif untuk
menyelesaikan tugas
17, 60 20, 39 4
2. Mengikuti instruksi guru 23, 65 21, 71 4
3. Menyelesaikan tugas 25, 38 22, 11 4
Merasakan
manfaat
1. Merasakan sehat 24, 66 26, 68 4
2. Senang mengikuti proses
pembelajaran
29, 41 28, 56 4
Memberikan
tanggapan
1. Saling memberikan koreksi 27, 53 30, 54 4
2. Memberikan komentar 35, 42 32, 52 4
Memberikan
informasi
1. Saling berinteraksi dengan
siswa/guru
33, 51 34, 55 4
2. Saling berbagi informasi 31, 37 36, 50 4
Total 36 36 72
1) Pemberian Skor
Pemberian skor instrumen partisipasi siswa dengan alternatif jawaban
pernyataan positif, yaitu adalah sangat setuju = 5, setuju = 4, kurang setuju =
3, tidak setuju = 2, sangat tidak setuju = 1. Sedangkan setiap pernyataan
negatif yang diberikan adalah sangat setuju = 1, setuju = 2, kurang setuju = 3,
tidak setuju = 4, sangat tidak setuju = 5. Untuk lebih jelasnya dapat
[image:34.595.109.517.112.403.2]dijelaskan pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Kriteria Pemberian Skor Terhadap Alternatif Jawaban No. Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
1. Sangat Setuju 5 1
Fatiah Yunita, 2014
3. Kurang Setuju 3 3
4. Tidak Setuju 2 4
5. Sangat tidak Setuju 1 5
2) Uji Coba Angket a) Uji Validitas Angket
Uji validitas item angket dihitung dengan terlebih dahulu dengan
menggunakan Msexcel. Setelah mendapat nilai korelasinya, peneliti
bandingkan dengan nilai r-tabel pada taraf signifikan 5% dan jumlah
responden sebanyak 34. Untuk menentukan keputusan bahwa item soal itu
valid atau tidaknya, peneliti berpatokan pada norma sebagai berikut ; jika
rpbis > rtabel berarti item soal dapat dinyatakan valid. Sebaliknya jika rpbis <
rtabel maka item soal dapat dinyatakan tidak valid.
Hasil perhitungan dengan Msexcel, maka diperoleh item yang dinyatakan
layak untuk digunakan sebanyak 58 item dari 72 item setelah disamakan
dengan dengan indeks validitas terentang antara 0,339 – 0,532.
b) Uji Reliabilitas Angket
Reliabilitas suatu instrumen penelitian menunjukan instrumen penelitian
dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut dapat
dikatakan sudah baik yaitu “apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan” (Arikunto, 2002: 154)
Kriteria untuk mengetahui tingkat reliabilitas, digunakan klasifikasi yang
[image:35.595.120.504.112.178.2]dikemukanan oleh Riduan (2006: 138) yang dijelaskan dalam tabel 3.3
Tabel 3.3
Kriteria Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen Interval Koefisien Kriteria Keterandalan
44
0.60 – 0.799 Tinggi
0.40 – 0.599 Cukup
0.20 – 0.399 Rendah
0.00 – 0.199 Sangat rendah
b. Tes Keterampilan Bulutangkis
Tes keterampilan teknik dasar bulutangkis dilakukan dengan
menggunakan subjective ratting test (Morrow , 2005; Hidayat). Prosedur
penilaiannya adalah dengan teknik observasi dengan melibatkan 5 orang ahli yang
berpenglaman dibidang bulutangkis dengan orientasi penilaian proses pada tes
servis tinggi, lob bertahan. Keterampilan tersebut diukur berdasarkan jumlah
rata-rata skor tahap-tahap pukulan dalam 12 kali kesempatan.
F. Prosedur Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di SMP Negeri 45 Bandung dengan jumlah
pertemuan sebanyak 10 kali dalam 4 minggu. Dengan kata lain, penelitian ini
dilaksanakan tiga kali dalam seminggu (senin, rabu dan jumat). Frekuensi
latihan paling sedikit tiga hari dalam seminggu, baik untuk olahraga
kesehatan, olahraga pendidikan, dan olahraga prestasi. Hal ini disebabkan
ketahanan seseorang akan menurun setelah 40 jam tidak melakukan latihan”.
Sedangkan mengenai pertemuan setiap minggunya, sebaiknya dilakukan
sebanyak tiga kali dalam seminggu misalnya senin rabu, jum’at diselingi satu
hari istirahat.
Adapun Penelitian ini meliputi, tahap persiapan, tahap pelaksanaan
penelitian dan tahap penyelesaian.
Fatiah Yunita, 2014
Tahap persiapan ini meliputi perancangan beberapa intrumen yang
berkaitan dengan partisipasi serta merumuskan program pembelajaran untuk
pemberian perlakuan pada sampel yang akan diteliti.
a. Menyusun Instrumen
Instumen yang digunakan pada penelitian ini ada dua yaitu, intrumen
partisipasi dan instrument keterampilan bulutangkis. Penyusunan interumen
meliputi:
1) Penentuan skala yang akan digunakan
2) Membuat
3) Perumusan butir pernyataan
4) Pengujian insrtumen
5) Pengkajian instrumen
6) Mempersiapkan instrumen untuk tes
b. Menyusun Program Pembelajaran
Pada tahap ini peneliti merumuskan program pembelajaran yang meliputi:
1) Pembuatan silabus, yang meliputi:
a) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan
tujuan pembelajaran.
b) Menetukan alokasi waktu.
c) Menentukan materi
d) Menentukan lokasi penelitian.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yang meliputi:
1) Menentukan standar kompetensi, kompeternsi dasar, indikator dan
tujuan pembelajaran.
2) Menentukan sub materi
3) Menyusun skenario pembelajaran
4) Menyusun lembar obeservasi (penilaian)
46
Pada tahap ini peneliti merumuskan program pembelajaran berupa rencana
program pembelajaran yang meliputi:
1) Menentukan standar kompetensi, kompeternsi dasar, indikator dan tujuan
pembelajaran.
2) Menentukan sub materi
3) Menyusun skenario pembelajaran
4) Menyusun lembar obeservasi (penilaian)
Untuk mempermudah, peneliti membuat garis besar rencana pembejalaran
[image:38.595.100.527.368.724.2]yang dapat dilihat pada tabel 3.4 dan 3.5.
Tabel 3.4
Program Pembelajaran Resiprokal Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis
Pertemuan Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Tempat
1-3 Pengenalan
permainan
Bulutangkis
Servis
Melakukan lempar tangkap bola (shuttle kok) melewati
net berpasangan
Melakukan latihan variasi servis bawah (tinggi)
Melakukan latihan variasi servispendek
6 x 40 m SMP N
45 Bdg
4-6 Lob Melakukan latihan lob dengan
bola (shuttle kok ) banyak
Melakukan latihan kombinasi
6 x 40 m SMP N
Fatiah Yunita, 2014
servis dengan lob
Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi untuk
memupuk keterampilan dan
partisipasi siswa.
7-8 Game Melakukan variasi latihan
kombinasi melalui permainan
dengan peraturan yang
dimodifikasi
Mengadakan pertandingan mini dengan peraturan yang
dimodifikasi untuk memupuk
keterampilan dan partisipasi
siswa.
4 x 40 m SMP N
[image:39.595.100.526.110.492.2]45 Bdg
Tabel 3.5
Program Pembelajaran Komando Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Keterampilan Bermain Bulutangkis
Pertemuan Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Tempat
1-3 Pengenalan
permainan
Bulutangkis Servis
Melakukan juggling dengan menggunakan kok
Melakukan latihan variasi servis bawah (tinggi) secara
6 x 40 m SMP N
48
bergantian.
Melakukan latihan variasi servis pendek secara
bergantian
4-6 Lob Melakukan latihan lob
berpasangan secara
bergantian.
Melakukan latihan gabungan lob dengan servis bergantian
dengan teman
Menerapkan keterampilan lob dalam permainan dengan
peraturan yang dimodifikasi.
6 x 40 m SMP N
45 Bdg
7-8 Game Menerapkan keterampilan lob
dan servis pada permainan
yang sederhana.
Mengadakan pertandingan mini dengan peraturan yang
dimodifikasi untuk memupuk
keterampilan dan partisipasi
siswa.
4 x 40 m SMP N
45 Bdg
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahap inti dari suatu penelitian eksperimen.
Adapun kegiatan pada tahap pelaksanaan meliputi:
a. Menentukan kelompok sampel
b. Melakukan program penelitian
c. Melakukan tes akhir
Fatiah Yunita, 2014
a. Pengelompokan data
b. Pengolahan data
c. Analisis data
d. Penarikan kesimpulan
G. Prosedur Pengolahan Data
1. Menghitung Rata-Rata Dan Simpangan Baku
a. Mencari nilai rata-rata ( ) dari setiap data.
b. Menghitung simpangan baku dari setiap kelompok data.
2. Uji Normalitas Data
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapat
dari hasil pengamatan berdistribusi normal atau tidak dan juga untuk
menentukan jenis statistik yang akan digunkan selanjutnya. Uji normalitas
yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov.Karena
uji Kolmogorov-Smirnov dapat digunakan pada sampel kecil atau sedikit.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetaui apakah data yang didapat dari
hasil pengamatan homogen atau tidak dan juga untuk menentukan jenis
statistik yang digunkan. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F dengan
rumus :
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini bertujuan untuk membuktikan dugaan sementara yang
50
disahkan pada saat pengajuan penelitian bahwa untuk menguji hipotesis
menggunakan uji hipotesis kesamaan dua rata-rata (satu pihak) adalah sebagai
berikut:
̅ ̅
√
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
Terima hipotesis (Ho) jika t-hitung ≥
, dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Gaya mengajar resiprokal berpengaruh terhadap peningkatan
partisipasi siswa dalam bermain bulutangkis.
2. Gaya mengajar komando berpengaruh terhadap peningkatan
keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan bermain bulutangkis
pada siswa.
3. Terdapat perbedaan pengaruh gaya mengajar resiprokal dengan gaya
mengajar komando terhadap peningkatan partisipasi siswa dalam
keterampilan dasar servis tinggi dan lob bertahan pada permainan
bulutangkis.
B. SARAN
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di SMP Negeri 45 Bandung,
ada hal-hal yang seyogiyanya mendapat perhatian. Baik itu pihak sekolah,
guru ataupun siswa. Maka dari itu peneliti menyarankan hal-hal sebagai
berikut:
1. Kepada sekolah SMP Negeri 45 Bandung, agar dapat mengetahui dan
mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan secara
keseluruhan sebagai upaya meningkatkan kualitas peserta didik.
2. Kepada guru pendidikan jasmani khususnya, agar dapat menjadikan
pembelajaran dengan gaya resiprokal dan komando sebagai salah satu
alternatif untuk meningkatkan keterampilan bermain bulutangkis dan
meningkatkan partisipasi.
3. Kepada siswa, agar mampu mengaktualisasikan diri dalam pelajaran
62
serta mampu mengembangkan potensi khususnya keterampilan bermain
bulutangkis sebagai salah satu alat untuk meningkatkan kualitas hidup,
mengharumkan nama lembaga, bangsa dan negara.
4. Kepada para pembaca, agar dapat melakukan penelitian yang relevan
dengan penelitian ini, sehingga dapat memperkuat teori-teori yang ada dan
mengungkap teori baru yang berkenaan dengan penelitian ini.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan,
mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan dan
peningkatan prestasi olahraga dalam cabang bulutangkis di SMP Negeri 45
Bandung khususnya dan umumnya untuk peningkatan prestasi olahraga
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Karya.
Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Karya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum.
Depdiknas
Hidayat. Y (2010).Modul Pelatihan Intervensi Strategi Multitkenik Untuk
Pelatihan Bulutangkis. FPOK UPI bandung :tidak diterbitkan.
Husdarta dan Saputra, Yudha M. (2000). Belajar dan
Pembelajaran .Bandung :Universitas Pendidikan Indonesia. Online:
http://kepelatihan.wordpress.com/2009/10/28/pengaruh-modifikasi-media-dalam-proses-pembelajran-pendidikan-jasmani-di-tingkat-sltp/.
Iman. (2013). Gaya Mengajar. (Online) (http:// koekoehiman. blogspot. Com/
2013/12/kelebihan-dan-kekurangan-gaya-mengajar.html).Diakses tanggal
27 Februari 2014.
Lutan, R. (2001). Strategi Pembelajaran pendidikan Jasmani dan kesehatan.
Jakarta. Depdikbud Ditjen Dikti.
Agus. M. (2000). Senam. Bandung: FPOK UPI
Hamalik. O. (2005). Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung:
64
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia. (2012).
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Riduan.(2006). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Sarwono, S, W. (2004). Psikologi Remaja. EdisiRevisi 8. Jakarta: Raja Grafindo
Pustaka.
Siregar, S. (2013). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi
dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi
Aksara.
Subarjah & Hidayat. (2007). Permainan Bulutangkis. Bandung: FPOK UPI
Sudjana dan Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suherman, Adang dan Sartono, Hadi. (2008). Pedagogi Olahraga. Bandung:
FPOK UPI
Susilana, R. & Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran [Hakikat, Pengembangan,
Syahidin. (2009). Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur`ān. Bandung:
CV Alfabeta.
Tamura dan amung .(2003). Pendidikan Jasmani di Sekolah. Bandung:
Departemen Pendidikan Nasional.
Usman, Moh. Uzer. (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Yudiana, dkk (2010).Belajar dan Pembelajaran Penjas. UPI
http://akhmad sudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-langsung/
http://jawharie.blogspot.com/2010/11/fase-dan-tugas-perkembangan.html
http://www.scribd.com/doc/77638013/UJI-F-DAN-UJI-T
http://www.scribd.com/doc/90735130/Tug-As.
Kelompok Komando
NO Nama Pretest Posttest Gain
Skor
1 Alvin R 218 227 9
2 Amila N 207 224 17
3 FatinFauziah 200 218 18
4 FriatnaAlamsyah 186 210 24
5 Gilang Ramadan 195 216 21
6 HeriAdiPrasetyo 210 225 15
7 Husaena 200 210 10
8 Imam Ilham 219 228 9
9 M Adrian 204 211 7
10 MochNajmi N 207 220 13
11 Nabila Huria 179 200 21
12 Neliani S 156 170 14
13 NurYustina 184 194 10
14 RasnahRahmaHadiyati 185 199 14
15 Riska Tri 202 210 8
16 SilviHayati 205 218 13
17 SyifaFitriah 221 230 9
18 Yosiku 194 217 23
19 Zafirah 194 212 18
Rata - rata 198.21053 212.5789 14.36842
s. deviasi 15.319678 13.95978 5.19322
Varian 234.69252 194.8753 26.96953
Min 156 170 7
Max 221 230 24
68
Kelompok Resiprokal
NO Nama Pretest Posttest Gain Skor
1 AdiKurniawan P 180 210 30
2 Ahmad Fakhrurozi 188 215 27
3 AlifyaRizki B 197 220 23
4 Almaiada Tiara 189 213 24
5 Alvania Yolanda H 195 223 28
6 AthaRetha 195 227 32
7 DendyRizki 191 210 19
8 HeriKusheryadi 222 235 13
9 JesicaGoldamer 177 199 22
10 LopitaPutri 190 215 25
11 MaulanaSalim 180 201 21
12 MochFikri Z 206 229 23
13 MochYasa F 225 235 10
14 Nesti 190 214 24
15 Prangga 173 200 27
16 RianRohani 217 228 11
17 RizkiAditia 199 218 19
18 SaepulHidayat 192 216 24
19 Salsabila Karina R 186 219 33
Rata - rata 194.31579 217.2105 22.89474
s. deviasi 14.037741 10.42052 6.256742
Varian 197.05817 108.5873 39.14681
Min 173 199 10
Max 225 235 33
1 Alvin R 3 3 4 2 3 15
2 Amila N 3 4 3 3 4 17
3 FatinFauziah 3 3 4 4 3 17
4 FriatnaAlamsyah 3 3 4 3 3 16
5 Gilang Ramadan 3 4 3 3 4 17
6 HeriAdiPrasetyo 4 3 4 4 4 19
7 Husaena 4 3 4 4 3 18
8 Imam Ilham 3 3 4 4 4 18
9 M Adrian 3 2 4 3 3 15
10 MochNajmi N 3 4 3 3 2 15
11 Nabila Huria 3 3 4 3 4 17
12 Neliani S 4 3 3 3 3 16
13 NurYustina 3 4 4 3 4 18
14 RasnahRahmaHadiyati 4 3 3 3 3 16
15 Riska Tri 3 3 3 2 3 14
16 SilviHayati 3 3 3 3 3 15
17 SyifaFitriah 3 3 4 3 3 16
18 Yosiku 3 4 3 3 3 16
19 Zafirah 4 4 3 3 3 17
Deskripsi Data Postest Keterampilan Lob dan Servis Tinggi Siswa Kelompok Komando
70
1 Alvin R 5 5 4 5 4 23
2 Amila N 5 4 5 5 5 24
3 FatinFauziah 4 5 5 3 4 21
4 FriatnaAlamsyah 4 5 4 3 4 20
5 Gilang Ramadan 3 4 5 3 4 19
6 HeriAdiPrasetyo 4 5 5 4 5 23
7 Husaena 4 4 4 5 5 22
8 Imam Ilham 4 5 5 4 5 23
9 M Adrian 5 4 4 5 4 22
10 MochNajmi N 4 4 4 3 4 19
11 Nabila Huria 5 4 5 5 4 23
12 Neliani S 4 3 5 5 5 22
13 NurYustina 4 4 4 5 4 21
14 RasnahRahmaHadiyati 4 4 4 5 4 21
15 Riska Tri 4 3 5 5 4 21
16 SilviHayati 5 5 5 5 5 25
17 SyifaFitriah 5 4 5 5 5 24
18 Yosiku 5 5 5 5 5 25
19 Zafirah 5 5 5 5 5 25
Deskripsi Data Tes Keterampilan Lob dan Servis Tinggi Siswa Kelompok Komando
No Nama Post tes Pre test Gain
5 Gilang Ramadan 21 17 4
6 HeriAdiPrasetyo 23 19 4
7 Husaena 22 18 4
8 Imam Ilham 23 18 5
9 M Adrian 22 15 7
10 MochNajmi N 19 15 4
11 Nabila Huria 23 17 6
12 Neliani S 22 16 6
13 NurYustina 21 18 3
14 RasnahRahmaHadiyati 21 16 5
15 Riska Tri 21 14 7
16 SilviHayati 25 15 10
17 SyifaFitriah 24 16 8
18 Yosiku 25 16 9
19 Zafirah 25 17 8
Rata - rata 5.947368
s. deviasi 2.040525
Varian 4.063743
Min 3
Max 10
Deskripsi Data Tes Keterampilan Lob dan Servis Tinggi Siswa Kelompok Resiprokal
No Nama Post tes Pre test Gain
1 Adi Kurniawan P 22 18 4
2 Ahmad Fakhrurozi 20 17 3
3 Alifya Rizki B 21 17 4
72
5 Alvania Yolanda H 21 17 4
6 Atha Retha 19 17 2
7 Dendy Rizki 21 18 3
8 Heri Kusheryadi 22 18 4
9 Jesica Goldamer 22 18 4
10 Lopita Putri 19 17 2
11 Maulana Salim 21 17 4
12 Moch Fikri Z 22 16 6
13 MochYasa F 21 18 3
14 Nesti 21 16 5
15 Prangga 21 14 7
16 Rian Rohani 21 17 4
17 Rizki Aditia 21 16 5
18 Saepul Hidayat 22 18 4
19 Salsabila Karina R 20 17 3
Rata - rata
3.947368 s. deviasi 1.223551 Varian 1.897076 Min 2 Max 7
Uji Normalitas Data Partisipasi Kelompok Komando Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
- Ft(x) Fs(x) |Ft(x) -Fs(x)|
-1.033736295 0.1562 0.1462 0.0123232967 0.50673378 0.6915 0.6319 0.0596261905 0.699292539 0.7549 0.6965 0.0593727839 1.854645095 0.9678 0.879849 0.087951
-0.841177535 0.2005 0.688645 -0.048144689 -0.070942498 0.4721 0.739927 -0.026782674 -1.226295054 0.1112 0.769231 -0.068030769 -0.263501257 0.3974 0.81685 -0.041449817 -1.033736295 0.1515 0.849817 -0.069831685 1.662086336 0.9515 0.934066 0.017434066 0.699292539 0.7549 1 -0.02451
Uji Normalitas Data Keterampilan Partisipasi Kelompok Resiprokal Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
- Ft(x) Fs(x) |Ft(x) -Fs(x)|
1.803904555 0.964 0.8637 0.127232967
74
-1.2329718 0.109 0.117283951 0.027267399 0.068546638 0.523 0.055555556 -0.0179914652 -1.2329718 0.109 0.117283951 -0.0488144689 0.213159798 0.583 0.061728395 -0.026782674 1.514678236 0.9344 0.117283951 -0.0658030769 -1.52219812 0.064 -0.012345679 -0.0419449817 0.213159798 0.583 0.061728395 -0.069831685 -1.088358641 0.14 0.00617284 0.017434066 0.936225597 0.823 0.092592593 -0.020451
Uji Normalitas Data Keterampilan Bermain Bulutangkis Kelompok Komando Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
- Fr(x) Fs(x) |Fr(x) -Fs(x)|
-1.181574492 0.0625 0.012048193 0.050451807
-0.899407449 0.125 0.036144578 0.088855422
-0.052906321 0.1875 0.096385542 0.092114458
0.229260722 0.25 0.168674699 0.081325301
-0.617240406 0.3125 0.204819277 0.0107680723
-1.181574492 0.375 0.21686747 0.015813253
1.357928894 0.4375 0.337349398 0.0100150602
0.229260722 0.75 0.674698795 0.075301205
-0.335073363 0.8125 0.722891566 0.089608434
1.357928894 0.875 0.843373494 0.031626506
1.92226298 0.9375 0.987951807 -0.050451807
-1.181574492 1 1 0