• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SKIMMING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada Kelas V SDN 3 Nagri Kidul Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SKIMMING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada Kelas V SDN 3 Nagri Kidul Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SKIMMING DALAM PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada Kelas V SDN 3 Nagri Kidul Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

SHYNTA PUTRI SUNGKAWA 0903458

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)
(3)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SKIMMING DALAM PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada Kelas V SDN 3 Nagri Kidul Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh

Shynta Putri Sungkawa 0903458

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan peserta didik kelas V SDN 3 Nagri Kidul Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta dalam membaca cepat untuk memahami informasi dalam bacaan masih rendah. Rendahnya keterampilan membaca cepat untuk memahami informasi dalam bacaan disebabkan ada kemungkinan peserta didik kurang menyimak apa yang disampaikan guru. Untuk mengatasi rendahnya keterampilan membaca cepat untuk menemukan informasi dalam bacaan, dilakukan pemecahan masalah dengan menggunakan teknik skimming. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui aktivitas yang dilakukan peserta didik kelas V SDN 3 Nagri Kidul selama mengikuti proses pembelajaran Bahasa Indonesia dalam aspek membaca cepat dengan diterapkannya teknik skimming.(2) mengetahui hasil belajar peserta didik kelas V SDN 3 Nagri Kidul dalam pembelajaran membaca cepat setelah menggunakan teknik skimming.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan 2 siklus yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDN 3 Nagri Kidul Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta, yang berjumlah 28 orang.

(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... viii DAFTAR GAMBAR ... 9

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A.Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. A.Pembelajaran Membaca di Sekolah Dasar ... Error! Bookmark not defined. 1. Belajar dan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.Membaca ... Error! Bookmark not defined. B.Keterampilan Membaca Cepat ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Membaca Cepat ... Error! Bookmark not defined. 2.Pengertian Kecepatan Efektif Membaca .... Error! Bookmark not defined. 3.Pengukuran Kecepatan Efektif Membaca .. Error! Bookmark not defined. C.Teknik Skimming ... Error! Bookmark not defined. 1.Pengertian Teknik Skimming ... Error! Bookmark not defined. 2.Tujuan Teknik Skimming ... Error! Bookmark not defined. 3.Manfaat Teknik Skimming ... Error! Bookmark not defined. 4.Langkah-langkah Pembelajaran Teknik SkimmingError! Bookmark not

defined.

5.Kelebihan dan Kekurangan Teknik SkimmingError! Bookmark not defined.

(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Nama Peserta Didik Kelas VA SDN 3 Nagri Kidul ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Aktivitas Belajar Peserta Didik ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Pedoman observasi aktivitas guru ... 30

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SDN 3 Nagri Kidul ... 35

Tabel 4.2 Keadaan Peserta Didik SDN 3 Nagri Kidul ... 36

Tabel 4.3 Data Kepegawaian SDN 3 Nagri Kidul ... 37

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 40

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus I Pada Aspek Membaca Cepat Dengan Menggunakan Teknik Skimming ... 41

Tabel 4.6 Nilai Hasil Tes Membaca Cepat Siklus IError! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Presentase perolehan nilai tes pada siklus I ... 44

Tabel 4.8 Kecepatan Membaca Menurut Tingkatan Kelas ... 45

Tabel 4.9 Kategori Kecepatan Membaca ... 45

Tabel 4.10 Hasil Kecepatan Efektif MembacaSiklus I ... 46

Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 48

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II Pada Aspek Membaca Cepat Dengan Menggunakan Teknik Skimming ... 50

Tabel 4.13 Nilai Hasil Tes Membaca Cepat Siklus II ... 51

Tabel 4.14 Presentase Perolehan Nilai Siklus II ... 52

Tabel 4.15 Kategori Kecepatan Membaca ... 53

Tabel 4.16 Hasil Kecepatan Efektif Membaca Siklus II ... 54

Tabel 4.17 Nilai Hasil Kecepatan Membaca Cepat Siklus I dan Siklus II ... 55

Tabel 4.18 Presentase Perolehan Niilai tes siklus I... 56

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 24

Gambar 4.1 Denah SDN 3 Nagri Kidul... 35

Gambar 4.2 Grafik Perbandingan siklus I dan siklus II ... 57

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Dengan pendidikan manusia dapat mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Hal ini terlihat dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1 bahwa:

...Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Depdiknas, 2003 : 3)

Berdasarkan uraian di atas, pendidikan mempunyai peran untuk memajukan bangsanya. Melalui pendidikan yang maju, maka perkembangan dalam berbagai aspek baik aspek sosial, budaya, maupun teknologi akan semakin pesat.

Menurut Slameto (2003:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Sedangkan menurut Hamalik (1999: 32) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dengan memperoleh suatu informasi melalui pengalaman.

(9)

Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi membantu peserta didik untuk mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat dengan menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif (Depdiknas, 2006: 43).

Membaca merupakan salah satu di antara empat keterampilan berbahasa yang penting untuk dipelajari dan dikuasai oleh setiap pemakai bahasa. Dengan membaca, peserta didik dapat lebih mudah memahami setiap materi pelajaran.

Hodgson dalam Tarigan (2008:9) menjelaskan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.

Soedarso yang dikutip Mulyono (2009:200) mengemukakan bahwa membaca merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah, mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan, dan ingatan.

Jika dilihat dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan kegiatan melafalkan tulisan didahului oleh kegiatan melihat dan memahami tulisan. Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi dari sumber tertulis. Informasi ini diperoleh melalui proses pemaknaan terhadap bentuk-bentuk yang ditampilkan.

Membaca cepat merupakan satu diantara jenis membaca. Membaca cepat adalah aktivitas yang melibatkan kerja otak dan mata. Oleh karena itu, kemampuan membaca cepat setiap orang berbeda. Ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan melakukan gerak mata dan mengoptimalkan kerja otak secara efektif. Membaca cepat memberikan kesempatan untuk membaca secara lebih luas, bagian-bagian yang yang sudah dipahami atau dikenali tidak usah dihiraukan, perhatian dapat difokuskan pada bagian-bagian yang belum dikuasai.

(10)

...Membaca cepat adalah membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak mengabaikan pemahaman. Biasanya kecepatan itu dikaitkan dengan tujuan membaca, keperluan, dan bahan bacaan. Artinya, seorang pembaca cepat yang baik, tidak menerapkan kecepatan membaca secara konstan di berbagai cuaca dan keadaan membacanya. Penerapan kemampuan membaca itu disesuaikan dengan tujuan membacanya, aspek bacaan yang digali (keperluan) dan berat ringannya bacaan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa membaca cepat merupakan kegiatan membaca yang menekankan pada tingkat kecepatan dan presentasi pemahaman bacaan yang tinggi.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan wawancara dengan guru kelas pada tanggal 01 April 2013, diketahui bahwa tingkat membaca cepat peserta didik masih rendah. Rendahnya keterampilan tersebut disebakan karena dalam pelaksanaan pembelajaran peserta didik masih sering mendapatkan kesulitan. Kesulitan itu berkenaan dengan bunyi, huruf, suku kata, kalimat, maupun ketidakmampuan peserta didik untuk memahami bacaan yang dibacanya. Hal ini diketahui dari nilai rata-rata kelas, lebih dari 50% peserta didik mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Berdasarkan keadaan tersebut, maka perlu diupayakan cara untuk memperbaiki pembelajaran membaca khususnya membaca cepat, yakni dengan mencari dan menggunakan suatu teknik atau metode pembelajaran yang efektif, inovatif, dan berpotensi, sehingga dapat meningkatkan minat, motivasi, dan sikap pesera didik terhadap pembelajaran membaca yang berakibat pada meningkatnya hasil belajar peserta didik.

Teknik skimming merupakan teknik membaca cepat yang bertujuan untuk memperoleh gambaran umum mengenai suatu teks. Dengan menggunakan teknik skimming peserta didik diharapkan lebih efesien dalam menggunakan waktu

dalam belajar.

Skimming juga merupakan suatu keterampilan membaca yang diatur secara

(11)

Berangkat dari uraian di atas perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk mengembangkan kemampuan membaca peserta didik dengan judul “Peningakatan Keterampilan Membaca Cepat Dengan Menggunakan Teknik Skimming Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar (Penelitian

Tindakan Kelas yang dilakukan pada Kelas V SDN 3 Nagri Kidul Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian tindakan kelas ini, yaitu:

1. Bagaimana aktivitas yang dilakukan peserta didik kelas V SDN 3 Nagri Kidul selama mengikuti proses pembelajaran Bahasa Indonesia dalam aspek membaca cepat dengan diterapkannya teknik skimming?

2. Bagaimana hasil belajar peserta didik kelas V SDN 3 Nagri Kidul dalam pembelajaran membaca cepat setelah menggunakan teknik skimming?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian tindakan kelas yang terdapat dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik kelas V SDN 3 Nagri Kidul

selama mengikuti proses pembelajaran Bahasa Indonesia dalam aspek membaca cepat dengan diterapkannya teknik skimming.

2. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik kelas V SDN 3 Nagri Kidul dalam pembelajaran membaca cepat setelah menggunakan teknik skimming. D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Manfaat teoritis

(12)

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru. Penilitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengelola dan merancang pembelajaran.

b. Bagi peserta didik. Penelitan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi peserta didik dalam pembelajaran, sehingga lebih termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia, khususnya dalam aspek membaca.

c. Bagi sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelola sekolah dalam meningkatan perbaikan pembelajaran di sekolah.

d. Bagi mahasiswa. Dapat dijadikan bahan acuan bagi mahasiswa lain melakukan penelitian, sehingga mahasiswa dapat lebih luas lagi mengembangkan penelitiannya.

E. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan tujuan untuk melakukan perbaikan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan penelitian ini dimulai dengan kegiatan observasi terhadap peserta didik dan kegiatan pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini merupakan penelitian yang berdasarkan siklus, setiap siklus merujuk pada empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatam, dan refleksi.

Lokasi dalam penelitian ini bertempat di SDN 3 Nagri Kidul Kec. Purwakarta Kab. Purwakarta. Subjek penelitian adalah seluruh perdik kelas V.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini diawali dengan bab pendahuluan dan diakhri dengan bab penutup. Secara lengkapnya adalah sebagai berikut :

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan: a) latar belakang, b) rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) manfaat penelitian, e) metode penelitian dan f) sistematika penulisan.

(13)

Bab III merupakan metode penelitian yang terdiri dari : a) lokasi dan waktu penelitian, b) subjek penelitian, c) prosedur penelitian, d) metode pengumpilan data, dan e) analisis data.

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi : a) deskripsi pelaksanaan penelitian, b) deskripsi hasil penelitian, dan c) pembahasan.

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan dengan jalan pencermatan terhadap kegiatan belajar mengajar berupa sebuah tindakan, yang sedang dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2006: 91).

Sedangkan menurut Uno, dkk (2011: 41) mengatakan bahwa

...Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran

dapat berjalan dengan baik, dan hasil belajar peserta didik meningkat.”

Dari uraian di atas dapat disimpilkan bahwa Penelitian tindakan kelas adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas guna memperbaiki pembelajaran.

B. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahtafsiran dan kesalahpahaman mengenai konsep yang digunakan dalam penelitian ini maka perlu dijelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Keterampilan membaca cepat adalah suatu keterampilan membaca wacana dengan waktu yang relatif cepat serta mengerjakan soal objektif sebagai bentuk pemahaman terhadap wacana yang disajikan.

2. Teknik skimming adalah suatu teknik membaca secara cepat yang digunakan untuk memperoleh gambaran umum dari suatu bacaan.

Dari dua variabel di atas, skripsi berjudul “Peningakatan Keterampilan

Membaca Cepat Dengan Menggunakan Teknik Skimming Dalam Pembelajaran

Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar” di kelas V mempunyai makna teknik skimming dapat dijadikan salah satu teknik dalam keterampilan membaca cepat

(15)

C. Desain Penelitian

Menurut Mulyasa (2009: 3) memberikan arti penelitian pendidikan adalah sebagai berikut:

...Penelitian tindakan kelas adalah nama yang diberikan kepada suatu pergerakan secara umum semakin berkembang di dalam bidang penelitian pendidikan, gerakan tersebut mendorong seorang guru untuk melakukan penilaian kembali terhadap praktek pembelajaran yang dilakukannya dengan maksud untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi diri sendiri maupun para peserta didiknya. Dengan demikian, penelitian tindakan merupakan sebuah bentuk refleksi diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang mereka lakukan.

Berdasarkan pengertian di atas tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah.

Adapun yang menjadi karakteristik PTK menurut Uno, dkk (2011: 41) adalah sebagai berikut:

...1) masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan; 2) self-rective inquiry atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri yang paling esensial; 3) penelitian tindakan kelas dapat dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan peserta didik dalam melakukan interaksi belajar mengajar; 4) penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.

Melihat pada karakteristik penelitian tindakan kelas di atas kunci utama dalam PTK adalah adanya tindakan (action) yang dilakukan berulang-ulang dalam rangka mencapai perbaikan yang diinginkan. Tindakan ini dirancang oleh guru, yang dimulai dari merencanakan, melaksanakan tindakan, mengobservasi, dan merefleksi.

(16)

D. Prosedur Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (Uno, dkk, 2011: 87) yaitu :

Gambar 3.1 Skema Desain Penelitian Tindakan Kelas

(Kemmis dan Mc Taggart dalam Uno, dkk, 2011: 87)

Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Alokasi waktu setiap kali pertemuan 2x35 menit. Pelaksanaan dari masing-masing siklus mengikuti tahap-tahap yang ada pada penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun siklus-siklus tersebut adalah sebagai berikut 1. Siklus I

(17)

a. Perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan sebelum tindakan diberikan kepada peserta didik. Peneliti melakukan observasi pada lokasi dan berkonsultasi dengan pihak sekolah khususnya kepala sekolah dan guru kelas yang bersangkutan untuk mendapatkan perizinan melakukan penelitian. Peneliti bersama guru kelas melakukan diskusi menyangkut pembelajaran membaca cepat. Setelah itu peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran sesuai dengan identifikasi masalah yang muncul dalam pembelajaran membaca cepat.

Agar pelaksanaan tindakan sesuai dengan yang diinginkan, peneliti menyiapkan materi dan media pendukung dalam proses pembelajaran. Peneliti juga menyiapkan instrumen berupa pedoman observasi, pedoman penilaian, pedoman wawancara, dan dokumentasi foto untuk mengamati jalannya pembelajaran membaca cepat. Di tahap perencanaan dilaksanakan tes kemampuan membaca cepat. Untuk mengetahui kemampuan peserta didik yang dilanjutkan dengan wawancara kepada peserta didik untuk mengetahui proses, kendala, tanggapan tentang pembelajaran membaca cepat yang biasa dilakukan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan sesuai dengan RPP siklus I. Inti pelaksanaannya adalah pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan teknik skimming.

Pada pertemuan ini guru praktek/peneliti menjelaskan tentang membaca cepat, cara menemukan ide pokok, cara menyimpulkan, dan mengenalkan teknik skimming. Selanjutnya penerapan pembelajaran membaca cepat dengan

menggunakan teknik skimming. Langkah pertama guru praktek menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian melaksanakan apersepsi untuk mencari gambaran pemahaman peserta didik tentang materi yang diajarkan. Selanjutnya peserta didik praktik membaca cepat dengan teknik skimming. Setelah praktik membaca cepat dengan teknik skimming, peserta didik diharuskan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar isi teks yang telah dibaca.

c. Observasi

(18)

melaksanakan praktik membaca cepat. Aktivitas peserta didik menjadi fokus utama pengamatan baik saat membaca teks maupun pada saat menjawab pertanyaan. Rekaman berupa foto dan hasil jawaban peserta didik berupa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seputar isi teks menjadi salah satu data yang dianalisis sebagai hasil observasi pada tindakan siklus I.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru kelas untuk menilai tingkat keberhasilan keterampilan membaca cepat dengan teknik skimming pada siklus I. Peneliti dan guru kelas berdiskusi untuk memahami proses, kendala, dan masalah yang ditemui dalam pelaksanaan tindakan. Kekurangan dan kendala selama penelitian berlangsung didiskusikan dan dicari solusinya sebagai acuan bagi siklus berikutnya.

2. Siklus II

Siklus II dalam penelitian ini juga dilaksankan sebanyak satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Prosedur pelaksanaan tindakan di lokasi penelitian pada siklus kedua adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama, rencana pelaksanaan tindakan pada siklus II yaitu merancang rencana perbaikan pembelajaran pada siklus II. Seperi pada siklus I peneliti dan guru kelas menyiapkan sarana atau media yang dibutuhkan peserta didik dalam pembelajaran agar pembelajaran berlangsung dengan baik. Peneliti juga menyiapkan instrumen penelitian yang berupa pedoman observasi, pedoman penilaian, dan dokumentasi foto untuk mengamati jalannya proses pembelajaran membaca cepat.

b. Pelaksanaan Tindakan

(19)

meminta peserta didik bertanya apabila mereka mengalami kesulitan dalam membaca cepat.

Selanjutnya, proses pembelajaran sama dengan pada siklus pertama guru praktek/peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya, peserta didik praktik membaca cepat dengan teknik skimming. Setalah praktik membaca cepat dengan teknik skimming, peserta didik diharuskan menjawab pertanyaan seputar isi teks yang telah dibaca. Jawaban benar dari pertanyaan-pertanyaan tersebut nantinya akan menjadi gambar tingkat pemahaman perserta didik.

c. Observasi

Seperti pada pengamatan yang dilakukan pada siklus I, pengamatan yang dilakukan pada siklus II ini juga dilakukan selama tindakan berlangsung. Aktivitas peserta didik menjadi fokus utama pengamatan. Baik saat membaca teks maupun pada saat menjawab pertanyaan. Peneliti menggunakan observasi berupa lembar observasi. Rekaman berupa foto dan hasil jawaban peserta didik berupa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seputar isi teks menjadi salah satu data yang dianalisis sebagai hasil observasi pada tindakan siklus.

d. Refleksi

(20)

E. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 3 Nagri Kidul yang terletak Jl. KK. Singawinata No. 114 Desa Nagri Kidul kecamatan Purwakarta kabupaten Purwakarta.

Subjek penelitiannya adalah seluruh peserta didik kelas VA, dengan jumlah peserta didik sebanyak 12 orang perempuan dan 16 orang laki-laki. Untuk lebih jelas berikut ini tabel nama peserta didik kelas VA SDN 3 Nagri Kidul.

Tabel 3.1

Daftar Nama Peserta Didik Kelas VA SDN 3 Nagri Kidul

(21)

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membuat instrumen penelituan berupa: 1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pedoman observasi aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran dan pedoman observasi untuk guru praktek/peneliti dalam mengelola pembelajaran.

Pedoman observasi aktivitas peserta didik dan guru praktek/peneliti tersebut berbentuk format isiian, observer hanya perlu membubuhkan tanda ceklist () jika kriteria dalam dalam daftar cek sesuai dengan hasil pengamatan.

Berikut adalah pedoman observasi dalam penelitian ini. Tabel 3.2

Aktivitas Belajar Peserta Didik Pada Aspek Membaca Cepat Dengan Menggunakan Teknik Skimming

No. Aspek Yang Diamati Frekuensi

1. Kesiapan peserta didik melakukan kegiatan prabaca 2. Peserta didik menyimak

penjelasan guru tentang teknik skimming.

3. Peserta didik membaca cepat dengan penuh konsentrasi. 4. Keberanian menyampaikan ide

pokok dalam bacaan.

5. Peserta didik aktif menjawab pertanyaan guru dalam pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming. 6. Peserta didik aktif bertanya

ketika kesulitan selama pembelajaran membaca cepat dengan teknik skimming. 7. Keberanian menyampaikan

kesimpulan dalam bacaan. 8. Peserta didik terlihat antusias

(22)

Tabel 3.3

A. Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Mempersiapkan peserta didik

untuk belajar.

2. Melakukan apersepsi

1=kurang 2=cukup

3=baik 4=baik sekali B. Kegiatan Inti Pembelajaran

3. Menyampaikan tujuan

8. Ketepatan pemilihan metode dengan materi

9. Ketepatan pemilihan media dengan materi.

10. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran.

11. Keantusiasan guru dalam mengajar.

D. Kegiatan Akhir Pembelajaran 12. Melakukan refleksi,

(23)

2. Tes

Pada penelitian ini digunakan tes berupa lembar kerja. Lembar kerja ini berisi soal-soal yang harus dijawab peserta didik. Pada akhir setiap siklus dilaksanakan evaluasi yakni mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran yang telah disampaikan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diambil dengan beberapa teknik diantaranya dengan observasi, dan tes.

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2011: 220).

Uno (2011: 90) mengemukakan bahwa observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa observasi atau pengamatan adalah suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui perilaku peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung.

2. Tes

Menurut Riduwan (2008: 76) tes adalah serangkaian pernyataan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

Sedangkan menurut Sudjana dan Ibrahim (2009: 100) tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis maupun secara perbuatan.

(24)

H. Teknik Pengolahan Data

Setelah data diperoleh, selanjutnya dilakukan pengolahan data. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Data Kualitatif

Menurut Bogdan & Biklen (Hermawan, 2007: 196) mengemukakan bahwa data kualitatif adalah:

...Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari, dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Sedangkan menurut Amirin dalam http://ardhana12.wordpress.com data kualitatif adalah data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung.

Jika dilihat dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data kualitatif adalah suatu data yang dikelola dengan berbentuk kata-kata dan dapat dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitaf yang diangkakan (Sugiyono, 2009: 13). Data berupa hasil belajar peserta didik selama tes pembelajaran bahasa indonesia. Tes analisis datanya melalui statistik artinya data hasil tes disusun, dikelompokkan, diolah, disajikan, kemudian mengambil kesimpulan. Rumus yang digunakan untuk menganalisis data tes hasi belajar peserta didik adalah:

f x

X

Keterangan: X = nilai rata-rata

(25)

Kemudian hasilnya dikategorikan sebagai berikut:

Sedangkan untuk presentase keberhasilan belajar peserta didik, peneliti akan menganalisis data tersebut dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan: P = Presentase keberhasilan peserta didik

xn = Jumlah peserta didik mendapat nilai sesuai KKM

n = Jumlah seluruh peserta didik

Adapun kriteria tingkat keberhasilan belajar dalam % adalah: > 80% = Sangat tinggi

Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas, keberhasilan penelitian ditandai adanya perubahan menuju arah perbaikan. Indikator keberhasilan siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Aktivitas yang dilakukan peserta didik kelas V SDN 3 Nagri Kidul selama mengikuti proses pembelajaran Bahasa Indonesia dalam aspek membaca cepat dengan diterapkannya teknik skimming mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut dapat terlihat dari hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklus I mendapatkan total skor 137 (61,16%), mengalami peningkatan pada siklus II dengan total skor 180 (80,3%).

2. Hasil belajar peserta didik kelas V SDN 3 Nagri Kidul dalam pembelajaran membaca cepat setelah menggunakan teknik skimming terbukti mampu meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik terhadap suatu bacaan. Terbukti dari adanya peningkatan hasil rata-rata tes pemahaman pada pelaksanaan siklus I yaitu 64,64 (39,3%) sedangkan pada siklus II yaitu 77,67 (82%).

B. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru

(27)

itu, peneliti menyarankan kepada guru agar memberikan latihan pada peserta didik untuk menggunakan teknik skimming dalam pembelajaran membaca dengan memperhatikan tahapan-tahapan membaca, yakni tahap prabaca, tahap saat baca, dan pasca baca.

2. Bagi kepala sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SDN 3 Nagri Kidul. Untuk itu, peneliti menyarankan kepada kepala sekolah agar senantiasa mendorong dan membina guru untuk meningkatkan pembelajaran membaca dengan menggunakan teknik skimming.

3. Bagi peneliti lain

Penelitian ini terbatas pada konsep membaca cepat sehingga peneliti menyadari masih ada kekurangan dalam penelitian dengan menggunakan teknik skimming. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan kepada peneliti

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Aries, E. F. (2008, Agustus 02). Teknik Pengumpulan Data Kualitatif. Dipetik Mei 05, 2013, dari Ardana12's Weblog: http://ardhana12.wordpress.com Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatau Pendekatan Prakik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. (2003). UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS. Jakarta. .(2006). Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Jakarta:

Depdiknas.

Hamalik, O. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara. . (2009). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Harjasujana, A. S., & Damaianti, V. S. (1997). Membaca dalam Teori dan Praktik. Bandung: Mutiara.

Hermawan, R., Mujono, & Suherman, A. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung : UPI PRESS.

Hernawan, A. H. (2007). Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar . Bandung: UPI PRESS.

Iskandarwassid, & Sunendar, D. (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: ROSDA.

Mikulecky, B. S. (1990). A Short Course In Teaching Reading Skills. USA: Addison-Wesley Publishing Company .

Mulyasa. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(29)

Nurhadi. (2005). Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca . Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Pandawa, N., Hairudin, & Sakdiyah, M. (2009). Pembelajaran Membaca. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Peningkatan Mutu dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa.

Prastiti, Sri. (2006) Paparan Kuliah Membaca I. Semarang: PBSJ.

Rahim, F. (2005). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Resmini, N., & Juanda, D. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra indonesia di

Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS.

Riduwan. (2008). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: ALFABETA.

Sembiring, A. F. (2012, Maret 22). Pengetian Intelegensi Menurut Alfred Binet. Dipetik Juni 14, 2013, dari Angelia Freskila Gesi: http://11082afgs.blogspot.com

Septa, K. (2012, 04 13). Hakikat dan Kedudukan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Dipetik 04 03, 2013, dari Sekolah Dasar: http://www.sekolahdasar.net

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soedarso. (2006). Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Somad, A. A., & Irawan, Y. (2008). Aktif dan Kreaif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X SMA/MA (BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Somadayo, S. (2011). Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca . Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana, N., & Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

(30)

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda-karya.

Sunendar, T. (2008, Maret 21). Penelitian Tindakan Kelas. Dipetik Mei 10, 2013, dari Tentang Pendidikan: http://akhmadsudrajat.wordpress.com.

Suyatmi. (1984). Keterampilan Membaca I . Surakarta: UNS Press.

Tarigan, H. G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: PT. Angkasa.

Wiryodijoyo, S. (1989). Membaca: Strategi Pengantar dan Tekniknya . Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lemabaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Wulandari, W. (2010, Juni 3). simpulkan gagasan utama suatu teks dengan membaca cepat lebih kurang 200 kata per menit. Dipetik April 16, 2013, dari aeywiduriwulandari's blog : http://aeywiduriwulandari.wordpress.com. Uno, H., Lamatenggo, N., & Koni, S. M. (2011). Menjadi Peneliti PTK yang

Profesional. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Nilai rata-rata KEM siklus I dan II ................. 58
Gambar 3.1 Skema Desain Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.1 Daftar Nama Peserta Didik Kelas VA SDN 3 Nagri Kidul
Tabel 3.2
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dan hasil yang dapat ketika program untuk pemerikasaan kipas diuji terpisah adalah pada Arduino dapat memeriksa berapa RPM yang seharusnya jika bekerja dengan baik

Ada suatu kesulitan yang dihadapi oleh penulis pada touching switch ini , kesulitan tersebut adalah bila touhing switch ini dihubungkan dengan komputer untuk mempermudakan

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Kecepatan sudut untuk Turbin Savonius 4 Tingkat Bersekat dengan Sudut Geser 45 o

Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Proses Evaluasi Kualifikasi

Predictors: (Constant), Rerata Populasi Kutu Kebul (ekor/daun).. Dependent Variable: Rerata Keterjadian

Untuk : Melaksanakan Proyek SPK Program Pencetakan Sawah Tahun Anggaran 1983 di lingkungan Direktorat Jenderal Agraria Departemen Dalam Negeri dengan berpedoman pada

Analisis data hasil tes dimaksudkan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan koneksi dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Sehingga, data primer hasil

Dengan Balanced Scorecard, tujuan suatu unit usaha tidak hanya dinyatakan dalam suatu ukuran finansial, melainkan dijabarkan lebih lanjut kedalam bagaimana unit usaha