• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Enzim Protein Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor Dan Analisis Komponen Utama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Klasifikasi Enzim Protein Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor Dan Analisis Komponen Utama"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

KLASIFIKASI ENZIM PROTEIN MENGGUNAKAN METODE

K-NEAREST NEIGHBOR DAN ANALISIS KOMPONEN

UTAMA SEBAGAI PEREDUKSI CIRI

JEFRI HANRIKO SAPUTRA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Klasifikasi Enzim

Protein Menggunakan Metode

K-Nearest Neighbor

dan Analisis Komponen

utama Sebagai Pereduksi Ciri adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, September 2015

Jefri Hanriko Saputra

(4)

ABSTRAK

JEFRI HANRIKO SAPUTRA. Klasifikasi Enzim Protein Menggunakan Metode

K-Nearest Neighbor

dan Analisis Komponen utama. Dibimbing oleh TOTO

HARYANTO.

Enzim adalah suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator dan

mempunyai bentuk globular. Enzim merupakan biokatalisator yang aktif, sebab

hanya dengan jumlah yang sedikit pada kondisi yang tepat, dapat mengatur

jalannya reaksi kimia tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan

klasifikasi enzim berdasarkan 6 kelas yang ditentukan oleh

Enzyme Commission

.

Data fasta sekuen protein enzim akan dilakukan ekstraksi fitur. Fitur yang

digunakan adalah 470 fitur yang digunakan pada penelitian Rao

et al

(2009). Data

yang digunakan adalah data fasta yang berjumlah 3000 data, masing-masing 500

data untuk 6 kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

K-Nearest

Neighbor

sebagai metode klasifikasi pada enzim dan

Principal Component

Analysis

digunakan untuk mereduksi dimensi fitur. Penelitian ini menunjukkan

sensitivitas rata-rata tertinggi sebesar 0.79 pada K-NN dengan PCA 85% dan PCA

90%.

Kata kunci: enzim, K-NN, PCA, protein

ABSTRACT

JEFRI HANRIKO SAPUTRA. Protein Enzyme Classification Using K-Nearest

Neighbor Method and Principal Component Analysis As Dimension Reductant.

Supervised by TOTO HARYANTO.

Enzyme is a protein that, serves as biocatalyst and has a globular shape.

Enzymes are active biocatalyst, because with only small amounts in the right

conditions, can set the course of a particular chemical reaction. The purpose of

this research is to classify the enzyme based on 6 classes determined by Enzyme

Commission. The feature of enzyme protein sequences extracted from the fasta

data. The features used are 470 features used in from previous research. The

number of enzyme data used is 3000 fasta data. There are 6 classes with 500 data

for each class. The method used is K-Nearest Neighbor as classification method

on enzyme and Principal Component Analysis is used to reduce feature

dimension. This research shows the highest average sensitivity of 0.79 in the

K-NN with PCA85% and PCA90%.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer

pada

Departemen Ilmu Komputer

KLASIFIKASI ENZIM PROTEIN MENGGUNAKAN METODE

K-NEAREST NEIGHBOR DAN ANALISIS KOMPONEN

UTAMA SEBAGAI PEREDUKSI CIRI

JEFRI HANRIKO SAPUTRA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

Penguji: Dr Eng Wisnu Ananta Kusuma, ST MT

Muhammad Abrar Istiadi, SKom MKom

(7)

Judul Skripsi : Klasifikasi Enzim Protein Menggunakan Metode K-Nearest

Neighbor dan Analisis Komponen Utama Sebagai Pereduksi Ciri

Nama

: Jefri Hanriko Saputra

NIM

: G64114001

Disetujui oleh

Toto Haryanto, SKom MSi

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi MKom

Ketua Departemen

(8)
(9)

PRAKATA

Alhamdulillahi R

abbil ‘alamin

, puji dan syukur penulis panjatkan kepada

Allah

Subhanahu wa t

a’ala

atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini

berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak

bulan Desember 2013 ini ialah klasifikasi enzim protein, dengan judul :

Klasifikasi Enzim Protein Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor dan

Analisis Komponen Utama Sebagai Pereduksi Ciri.

Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah berperan

dalam penelitian ini, yaitu:

1

Ayahanda Jhondri Arizon, ibunda Hanifa, dan keluarga atas doa, semangat, dan

dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.

2

Bapak Toto Haryanto, SKom MSi selaku pembimbing, yang telah memberikan

arahan, ide, masukan, dan dukungan kepada penulis.

3

Bapak Dr Eng Wisnu Ananta Kusuma, ST MT dan Bapak Muhammad Abrar

Istiadi, SKom MKom yang telah bersedia menjadi penguji, dan memberikan

saran yang berharga sehingga tulisan ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.

4

Seluruh staf pengajar Ilmu Komputer IPB yang telah memberikan ilmu semasa

perkuliahan.

5

Rekan-rekan Ilmu Komputer IPB yang saling menyemangati selama

pengerjaan penelitian di tahun yang sama.

6

Seluruh rekan satu bimbingan yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan

pihak-pihak lainnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2015

(10)
(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

11

Latar Belakang

11

Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

2

Ruang Lingkup Penelitian

2

METODE

3

Pengumpulan Data

3

Ekstraksi Ciri

3

Normalisasi Data

5

Principal Components Analysis (PCA)

5

K-Fold Cross Validation

6

K-Nearest Neighbor

6

Evaluasi

6

Ruang Lingkup Pengembangan

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

7

Pengumpulan data

7

Ekstraksi Ciri

7

Normalisasi

11

Principal Components Analysis (PCA)

11

K-Fold Cross Validation

11

Hasil Klasifikasi KNN

12

Analisis Hasil

12

SIMPULAN DAN SARAN

16

Simpulan

16

Saran

16

DAFTAR PUSTAKA

16

LAMPIRAN

18

(12)

DAFTAR TABEL

1

Daftar persebaran fitur

4

2

Matriks konfusi

6

3

Asam amino penyusun protein

8

4

Distribusi asam amino dua gram

8

5

Distribusi grup pertukaran dua gram

9

6

Komposisi atomik asam amino

10

7

Hasil reduksi PCA

11

8

Hasil sensitivitas rata-rata

12

9

Matriks konfusi kelas

hydrolase

KNN PCA85

k

=3 k-fold 1

12

10

Matriks konfusi kelas

isomerase

KNN PCA85

k

=3 k-fold 1

13

11

Matriks konfusi kelas

ligase

KNN PCA85

k

=3 k-fold 1

13

12

Matriks konfusi kelas

lyase

KNN PCA85

k

=3 k-fold 1

13

13

Matriks konfusi kelas

oxydoreductase

KNN PCA85

k

=3 k-fold 1

13

14

Matriks konfusi kelas

transferase

KNN PCA85

k

=3 k-fold 1

14

15

Nilai akurasi, sensitivitas dan spesifisitas KNN PCA85

k

=3 k-Fold 1

14

16

Matriks konfusi kelas

hydrolase

KNN PCA90

k

=3 k-fold 2

14

17

Matriks konfusi kelas

isomerase

KNN PCA90

k

=3 k-fold 2

14

18

Matriks konfusi kelas

ligase

KNN PCA90

k

=3 k-fold 2

14

19

Matriks konfusi kelas

lyase

KNN PCA90

k

=3 k-fold 2

15

20

Matriks konfusi kelas

oxydoreductase

KNN PCA90

k

=3 k-fold 2

15

21

Matriks konfusi kelas

transferase

KNN PCA90

k

=3 k-fold 2

15

22

Nilai akurasi, sensitivitas dan spesifisitas KNN PCA90

k

=3 k-Fold 2

15

DAFTAR GAMBAR

1

Tahapan penelitian

3

2

Isoelectric point 3WKL

9

3

Berat molekul 3WKL

11

DAFTAR LAMPIRAN

1

Data kelas

hydrolase

17

2

Data kelas

isomerase

20

3

Data kelas

ligase

23

4

Data kelas

lyase

26

5

Data kelas

oxydoreductase

29

(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Protein terdapat di dalam semua sistem kehidupan dan merupakan suatu

komponen seluler utama yang menyusun setengah dari berat kering sel. Setiap sel

mengandung mengandung ratusan protein yang berbeda-beda dan tiap jenis sel

mengandung beberapa protein yang khas bagi sel tersebut. Sebagian besar protein

disimpan di dalam jaringan otot dan beberapa organ tubuh lainnya, sedangkan

sisanya terdapat di dalam darah. Istilah protein yang dikemukakan pertama kali

oleh pakar kimia Belanda, G.J.Mulder pada tahun 1939, berasal dari bahasa

Yunani

’proteios’

.

Proteios

mempu

nyai arti “yang pertama” atau “yang paling

utama”. Protein memiliki peranan penting pada organisme yaitu dalam struktur,

fungsi dan reproduksi.

Enzim adalah suatu kelompok protein yang menjalankan dan mengatur

perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologi. Zat ini dihasilkan oleh

organ-organ pada makhluk hidup, yang secara katalitik menjalankan berbagai reaksi,

seperti pemecahan hidrolisis, oksidasi, reduksi, isomerasi, adisi, transfer radikal

dan terkadang pemutusan rantai karbon. Kebanyakan enzim yang terdapat di

dalam alat-alat atau organ-organ organisme hidup berupa larutan koloidal dalam

cairan tubuh, seperti air ludah, darah, cairan lambung dan cairan pankreas. Enzim

juga terdapat di bagian dalam sel. Hal ini terikat erat dengan protoplasma. Enzim

juga ada di dalam mitikondria dan ribosom.

Oleh

International Commission on Enzymes

, enzim secara sistematis

diklasifikasikan menjadi enam kelompok besar, menurut reaksi yang dikatalisi.

Enam kelompok besar tersebut adalah

Hydrolase

,

Isomerase

,

Ligase

,

Lyase

,

Oxydoreductase

dan

Transferase

.

Hydrolase

bertugas dalam pemisahan ikatan

C-O, C-N atau C-S dengan penambahan H

2

O pada ikatan.

Isomerase

bertugas dalam

pemindahan gugus di dalam molekul induk untuk menghasilkan bentuk isomatik.

Ligase

pembentukan ikatan C-C, C-S, C-O dan C-N disertai penguraian ikatan

berenergi tinggi seperti ATP.

Lyase

penambahan gugus ke ikatan rangkap atau

pembentukan ikatan rangkap.

Oxydoreductase

bertugas dalam pemindahan

elektron dari satu senyawa ke suatu akseptor dan

Transferase

bertugas

dalampemindahan sebuah gugus fungsional, misalnya gugus amino, metil atau

fosfat (Mark

et al.

1996).

Rao

et al

. (2009) melakukan penelitian klasifikasi superfamily pada protein

menggunakan 479 buah fitur yang didapat dari mengekstrak sekuen fasta protein

tersebut. Penelitian Rao

et al.

menggunakan 490 protein yang termasuk dalam

tiga kelas yaitu 195

esterase

, 155

lipase

, dan 140

cytochrome

. Metode yang

digunakan adalah metode

Probabilistic Neural Network

dengan hasil akurasi

98.2%, spesifisitas 98,4%, sensitivitas 98,7% pada kelas

esterase

. Akurasi 98.7%,

spesifisitas 99,3%, sensitivitas 96,1% pada kelas

lipase

. akurasi 96.7%,

spesifisitas 97,2%, sensitivitas 93,2% pada kelas

cytochrome

.

(14)

2

menggunakan algoritme

k-nearest neighbor

. Akurasi pada organisme dikenal dari

fold

terbaik dengan menggunakan PCA 95% untuk panjang fragmen 0.5 Kbp

sampai10 Kbp berkisar antara 91.6% sampai 99,9%.

Penelitian ini melakukan klasifikasi enzim dengan menggunakan 470 fitur

dari 479 fitur yang berasal dari penelitian Rao

et al.

(2009) dan menggunakan

metode penelitian yang digunakan oleh Simangunsong yaitu

k-nearest neighbor

sebagai metode klasifikasi dan

principal component analysis

untuk mereduksi

fitur.

Perumusan Masalah

Berbekalkan Permasalahan yang akan menjadi bahan analisis dalam

penelitian ini adalah:

1

Berapa nilai akurasi klasifikasi enzim dengan menggunakan 470 fitur

penelitian Rao

et al.

(2009)?

2

Berapa akurasi yang diperoleh jika menggunakan metode KNN dengan PCA

dan tanpa seleksi fitur?

3

Bagaimana pengaruh nilai

k

pada metode KNN

yang digunakan terhadap hasil

klasifikasi?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1

Mengklasifikasikan enzim dengan hanya menggunakan sekuen enzim.

2

Melakukan menerapkan klasifikasi

K-nearest neighbor

dan

principal

component analysis

dalam mengklasifikasikan enzim protein.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai akurasi

metode

K-Nearest Neighbor

dengan menggunakan 470 fitur Rao

et al.

(2009) dan

dapat melakukan klasifikasi enzim dengan lebih mudah.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi:

1

Data yang digunakan ialah fasta sekuen enzim yang berasal dari situs

http://rcsb.org.

2

Fitur yang digunakan hanya 470 fitur dari total 479 fitur Rao

et al.

(2009)

3

Data sekuen fasta enzim yang dipilih hanya masuk dalam salah satu dari enam

kelas klasifikasi dan tidak ada yang ganda

4

Data yang digunakan untuk pelatihan sebanyak 2400 data fasta yang termasuk

dalam 6 kelas. Tiap kelas berjumlah 400 data fasta.

(15)

3

METODE

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pengumpulan data,

ekstraksi ciri, normalisasi data, melakukan PCA, membagi data dengan teknik

K-fold menjadi 2 bagian yaitu data latih dan data uji. Lalu melakukan klasifikasi

dengan metode K-Nearest Neighbor. Tahapan pada penelitian ini diGambarkan

pada Gambar1.

Gambar 1 Tahapan penelitian

Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah subtrat data fasta protein yang didapatkan dari

situs www.rcsb.org. yang berjumlah 3000 data. Terdapat 6 kelas dengan yaitu

Hydrolase

,

Isomerase

,

Ligase

,

Lyase

,

Oxydoreductase

dan

Transferase

dengan

tiap kelas berjumlah 500 data yang dipilih secara acak. Data keenam kelas

terdapat pada Lampiran 1 sampai Lampiran 6.

Ekstraksi Ciri

(16)

4

Tabel 1 Daftar persebaran fitur

Deksripsi fitur Jumlah fitur

Distribusi asam amino 20

Distribusi asam amino dua gram 400

Distribusi grup pertukaran 6

Distribusi grup pertukaran dua gram 36

Isoelectric point (pI) 1

Panjang sekuen 1

Berat molekular 1

Komposisi atomik 5

Total fitur 470

.

Distribusi Asam Amino

Sistem Asam amino merupakan unit dasar struktur protein. Suatu asam

amino α terdiri dari gugus amino, gugus karboksil, atom H dan gugus R tertentu

yang semuanya terikat pada atom karbon α. Atom karbon ini disebut α

karena

bersebelahan dengan gugus karboksil(asam). Gusgus R menyatakan rantai

samping (Mutiara Indah Sari 2007). Terdapat 20 jenis rantai samping yang

bervariasi dalam bentuk dan ukuran.

Distibusi Asam Amino Dua Gram

Pada distribusi asam amino dua gram, tiap jenis asam amino akan

dipasangkan dengan sebuah asam amino sehingga menjadi dua sekuen. Sehingga

jumlah fitur pada distribusi sam amino dua gram berjumlah 20 x 20 atau 400 fitur

(Rao

et al.

2009)

Distribusi Grup Pertukaran

Distribusi pertukaran grup. Dari 20 jenis asam amino tersebut,

dikelompokan menjadi 6 grup. 6 grup tersebut ditentukan berdasarkan kemiripan

tinggi dalam proses evolusinya. (Rao

et al.

2009)

Distribusi Grup Pertukaran Dua Gram

Distribusi pertukaran grup dua gram, didapat dengan mengkombinasikan 6

buah grup tersebut dalam 2 sekuen. Sehingga jumlah fitur pada distribusi grup

pertukaran adalah 36 (Rao

et al.

2009).

Isoelectric Point (pI)

Isoelectric point

adalah pH yang mana molekul tidak membawa muatan

listrik atau bermuatan nol. Isoelectric point dapat dihitung menggunakan

kalkulator

isoelectric

point

pada

situs

http://www.bioinformatics.org/sms2/protein_iep.html

.

Panjang Sekuen

(17)

5

Berat Molekular

Berat molekular merupakan berat dari suatu molekul. Berat suatu molekul

dapat dihitung dengan menjumlahkan massa setiap atom berdasarkan rumus

molekulnya. Berat molekular point dapat dihitung menggunakan kalkulator pada

situs

http://www.bioinformatics.org/sms/prot_mw.html

.

Komposisi Atomik

Komposisi atomic merupakan komposisi atom dari molekul protein. Protein

terbentuk oleh asam amino. Pada asam amino hanya terdapat 5 macam atom

yaitu : atom karbon(C), atom hidrogen(H), atom nitrogen(N), atom oksigen(O),

dan atom sulfur(S).

Normalisasi Data

Pada penelitian ini normalisasi data dilakukan dengan menggunakan teknik

normalisasi min-max. Untuk Normalisasi data dilakukan untuk membuat data

hanya bernilai dari 0 sampai satu. Normalisasi dilakukan dengan cara berikut

(Shalabi 2006):

�′

=

� � − � ��− � �

� � −

� �

+

� �

(1)

�′

: Nilai data setelah normalisasi

: Nilai data awal yang akan dinormalisasikan

maxA

: Nilai data awal terbesar

minA

: Nilai data awal terkecil

newmaxA : Nilai data maksimum setelah dinormalisasi (nilainya 1)

newminA

: Nilai data minimum setelah dinormalisasi (nilainya 0)

Principal Components Analysis (PCA)

PCA adalah teknik yang biasa digunakan untuk mereduksi dimensi data dan

tetap menjaga nilai infromasi penting dari data tersebut Peubah hasil transformasi

PCA merupakan kombinasi linier dari peubah asli dan tersusun berdasarkan

infromasi kandungnya yang disebut sebagai vector

eigen

atau nilai komponen

utama (Abdi, William 2010)

Data matriks kovarian

S

dihitung dengan menggunakan persamaan :

=

1

+

− �

=1

− �

(2)

S

: matrik kovarian

n

: unit sampel

Xi

: jumlah vektor

X

: rata-rata vektor

(18)

6

Setelah ditemukan nilai matriks kovarian, ditentukan nilai eigen. Nilai

eigen diurutkan dari teerbesar sampai terkecil. Dalam penelitian ini digunakan

nilai kontribusi 80%, 85%, dan 90%.

K-Fold Cross Validation

K-fold Cross Validation

adalah metode pembagian sebuah kelompok data

yang akan dibagi ke dalam data latih dan data uji . Pembuatan partisi dilakukan

dengan cara melakukan pengolahan data sebanyak k kali dengan menggunakan k-

1 data latih dan sisanya data uji. Akurasi didapat dari rata-rata seluruh k

percobaan (Zhang dan Wu 2011). Pada penelitian ini akan digunakan 5 fold.

Dengan data uji berjumlah 600 data dan data latih berjumlah 2400 data.

K-Nearest Neighbor

K-Nearest Neighbor

(K-NN) adalah suatu metode yang menggunakan

algoritme

supervised

yang mana hasil dari

query instance

yang baru

klasifikasikan berdasarkan mayoritas dari kategori pada

k

-NN. Tujuan dari

algoritme ini adalah menglasifikasi objek baru berdasarkan atribut dan

training

sample.

Pada penelitian nilai

k

yang digunakan adalah bilangan ganji dari 3

hingga 21. Digunakan bilangan ganjil sebagai

k

untuk memperkecil kemungkinan

terjadinya dua kelas atau lebih yang mempunyai jumlah nilai

k

sama. Jika terjadi

dua kelas atau lebih memiliki jumlah nilai

k

yang sama maka kelas yang dipilih

merupakan kelas yang memiliki nilai jarak

euclidian

yang terdekat.

Jarak dengan data tetangga dihitungan dengan jarak

euclidian

dengan

persamaan sebagai berikut :

( , ) =

(

)

2

�=1

(3)

d

: jarak data uji ke data pembelajaran

x

i

: data uji ke-i

yi

: data pembelajaran ke-i

n

: banyak data

Evaluasi

Penelitian diuji dengan menghitung akurasi, sensitivitas dan spesifisitas.

Perhitungan akurasi sensitivitas dan spesifisitas dilakukan dengan menggunakan

matriks konfusi. Persamaan dan Tabel 2 di bawah ini digunakan untuk

menghitung akurasi, sensitivitas dan spesifisitas (Akobeng 2007). Matriks yang

akan dibuat sejumlah kelas yang ada yaitu 6 buah.

Tabel 2 Matriks konfusi

Kelas aktual

Kelas prediksi

A (class positif)

¬ A (class negatif)

A(tes positif)

TP

FN

(19)

7

Akurasi

=

TP

TN

FP

FN

TN

TP

x 100%

Sensitivitas

=

TP FN

TP

x 100%

Spesifisitas =

TN FP

TN

x 100%

Ruang Lingkup Pengembangan

Penelitian ini diimplementasikan menggunakan spesifikasi perangkat keras

dan lunak sebagai berikut:

Perangkat Keras :

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan adalah:

Intel Core i5 CPU @ 1.6 GHz., ~2,3GHz.

Harddisk

500 GB.

Memori 2 GB.

Perangkat Lunak :

Sistem operasi

Windows

7.

XAMPP

Matlab

PHP

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengumpulan data

Data yang digunakan adalah data fasta enzim yang didapat dari situs

www.rcsb.org

. pada penelitian ini terdapat 6 kelas

Hydrolase

,

Isomerase

,

Lyase

,

Lyase

,

Oxydoreductase

dan

Transferase

. Masing-masing kelas diambil 500 data,

sehingga total data yang akan digunakan adalah 3000. Karena memungkinkan

untuk satu enzim bisa masuk lebih dari satu kelas. Maka data yang diambil yang

hanya termasuk dalam satu dari enam kelas yang ada.

Ekstraksi Ciri

(20)

8

Distribusi Asam Amino

Pada protein ada 20 jenis rantai samping. Distribusi asam amino merupakan

banyaknya kemunculan dari 20 jenis rantai samping yang ada pada suatu protein.

Nama para asam amino penyusun protein bisa dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Asam amino penyusun protein

Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Singkatan 3-huruf 1-huruf

Alanine Alanin Ala A

Arginine Arginin Arg R

Asparagine Asparagin Asn N

Aspartic acid Asam aspartat Asp D

Cystine Sistein Cys C

Glutamine Glutamin Gln Q

Glutamic acid Asam glutamat Glu E

Glycine Glisin Gly G

Histidine Histidin His H

Isoleucine Isoleusin Ile I

Leucine Leusin Leu L

Lysine Lisin Lys K

Methionine Metionin Met M

Phenilalanine Fenilalanin Phe F

Proline Prolin Pro P

Serine Serin Ser S

Threonine Treonin Thr T

Tryptophan Triptofan Trp W

Tyrosine Tirosin Tyr Y

Valine Valin Val V

Distibusi Asam Amino Dua Gram

Pada distribusi asam amino dua gram, tiap jenis asam amino akan

dipasangkan dengan sebuah asam amino sehingga menjadi dua sekuen. Sehingga

jumlah fitur berjumlah 20 x 20 atau 400 fitur (Rao

et al.

2009) yang ditunjukan

pada Tabel 4.

Tabel 4 Distribusi asam amino dua gram

A R N D … P S T W Y V A AA AR AN AD … AP AS AT AW AY AV R RA RR RN RD … RP RS RT RW RY RV N NA NR NN ND … NP NS NT NW NY NV

… … … …

(21)

9

Distribusi Grup Pertukaran

Distribusi pertukaran grup. Dari 20 jenis asam amino tersebut,

dikelompokan menjadi enam grup. Yang ditentukan berdasarkan kemiripan tinggi

dalam proses evolusinya. (Rao

et al.

2009). enam grup itu adalah :

o

e

1 = {H,R,K}

o

e

2 = {D,E,N,Q}

o

e

3 ={C}

o

e

4 = {A,G,P,S,T}

o

e

5 = {I,L,M,V}

o

e

6 = {F,Y,W}.

Distribusi Grup Pertukaran Dua Gram

Distribusi pertukaran grup dua gram, didapat dengan mengkombinasikan 6

buah grup tersebut dalam 2 sekuen. Sehingga jumlah fitur pada distribusi grup

pertukaran adalah 36 (Rao

et al.

2009).

Tabel 5 Distribusi grup pertukaran dua gram

e1

e2

e3

e4

e5

e6

e1

e1e1

e1e2

e1e3

e1e4

e1e5

e1e6

e2

e2e1

e2e2

e2e3

e2e4

e2e5

e2e6

e3

e3e1

e3e2

e3e3

e3e4

e3e5

e3e6

e4

e4e1

e4e2

e4e3

e4e4

e4e5

e4e6

e5

e5e1

e5e2

e5e3

e5e4

e5e5

e5e6

e6

e6e1

e6e2

e6e3

e6e4

e6e5

e6e6

Panjang Sekuen

Panjang sekuen yang dimaksud ialah panjangnya rantai suatu molekul

protein. Rantai molekul protein dibentuk oleh beberapa asam amino. Panjang

sekuen adalah jumlah banyaknya asam amino yang membentuk protein. Panjang

sekuen nilainya satu fitur.

Isoelectric Point (pI)

Isoelectric point

adalah pH yang mana molekul tidak membawa muatan

listrik atau bermuatan nol. Jumlah fitur hanya satu fitur yaitu nilai yang

dikeluarkan berupa pH yang besarnya antara nol dan satu. Contoh hasil

isoelectric

point

pada data fasta 3WKL pada Gambar 2.

(22)

10

Komposisi Atomik

Komposisi atomic merupakan komposisi atom dari molekul protein. Protein

terbentuk oleh asam amino. Pada asam amino hanya terdapat 5 macam atom yaitu,

atom karbon(C), atom hidrogen(H), atom nitrogen(N), atom oksigen(O), dan atom

sulfur(S). fitur yang berada pada komposisi atomik berjumlah 5 (Mathews

et al.

2013).

Tabel 6 Komposisi atomik asam amino

no Residu Formula Molekular AtomC atomH atomN atomO atomS

1 Alanine C3H7NO2 3 7 1 2 0

2 Arginine C6H14N4O2 6 14 4 2 0

3 Asparagine C4H8N2O3 4 8 2 3 0

4 aspartic acid C4H7NO4 4 7 1 4 0

5 Cysteine C3H7NO2S 3 7 1 2 1

6 Glutamine C5H10N2O3 5 10 2 3 0

7 glutamic acid C5H9NO4 5 9 1 4 0

8 Glycine C2H5NO2 2 5 1 2 0

9 Histidine C6H9N3O2 6 9 3 2 0

10 Isoleucine C6H13NO2 6 13 1 2 0

11 Leucine C6H13NO2 6 13 1 2 0

12 Lysine C6H14N2O2 6 14 2 2 0

13 Methionine C5H11NO2S 5 11 1 2 1

14 Phenylalanine C9H11NO2 9 11 1 2 0

15 Proline C5H9NO2 5 9 1 2 0

16 Serine C3H7NO3 3 7 1 3 0

17 Threonine C4H9NO3 4 9 1 3 0

18 Tryptophan C11H12N2O2 11 12 2 2 0

19 Tyrosine C9H11NO3 9 11 1 3 0

20 Valine C5H11NO2 5 11 1 2 0

Berat Molekular

(23)

11

Gambar 3 Berat molekul 3WKL

Normalisasi

Pada tahap normalisasi akan dilakukan normalisasi min-max. normalisasi

bertujuan untuk membuat nilai fitur antara nol dan satu (Shalabi 2006). Hal ini

dilakukan untuk menyeimbangkan nilai fitur. Misal nilai fitur pada panjang

sekuen bisa mencapai angka ribuan dan nilai fitur isoelectric point adalah pH

yaitu hanya berkisar 0 sampai 14. Hal ini dapat menyebabkan nilai fitur isoelectric

point tidak berarti jika dibandingkan panjang sekuen jika dilakukan klasifikasi

dengan metode

K-Nearest Neighbor

.

Principal Components Analysis (PCA)

Semua data yang selesai diekstraksi membentuk matriks 3000 x 470. 3000

untuk jumlah data dan 470 untuk jumlah fitur. Dilakukan PCA 80% PCA 85%

dan PCA 90% untuk mengurangi nilai fitur. Nilai kontribusi yang digunakan

untuk tiap PCA adalah yang paling mendekati dengan nilainya seperti yang

ditunjukan pada Tabel 7.

Tabel 7 Hasil reduksi PCA

PCA Nilai Kontribusi Jumlah Ciri 80% 80.17 136 85% 85.00 166 90% 90.09 207

K-Fold Cross Validation

(24)

12

Hasil Klasifikasi KNN

Pada tahap Klasifikasi menggunakan metode KNN data yang digunakan

dalam klasifikasi adalah :

data ekstraksi ciri awal (sebelum di PCA).

data ekstraksi ciri PCA 80%.

data PCA 85%.

data PCA 90%.

Tiap set data tersebut dilakukan klasifikasi dengan menggunakan metode

KNN dengan k=bilangan ganjil dari 3 sampai 21.hasil percobaan klasifikasi KNN

bisa dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Hasil sensitivitas rata-rata

KNN Hasil Sensitivitas Rata-rata Pada Kelima Fold

K=3 K=5 K=7 K=9 K=11 K=13 K=15 K=17 K=19 K=21 AWAL 0.75 0.68 0.64 0.60 0.56 0.54 0.52 0.50 0.49 0.48 PCA80 0.76 0.72 0.69 0.68 0.67 0.64 0.64 0.63 0.61 0.61 PCA85 0.77 0.71 0.70 0.67 0.65 0.64 0.62 0.62 0.60 0.59 PCA90 0.77 0.73 0.70 0.67 0.66 0.64 0.62 0.61 0.60 0.58

Pada Tabel 8 nilai sensitivitas semakin turun dengan nilai

k

yang semakin

besar. Belum diketahui pasti apa sebabnya. Tapi 470 fitur yang digunakan ada

beberapa fitur yang kurang signifikan atau berulang. Misalnya, fitur distribusi

asam amino sistein (C) bernilai sama dengan distribusi grup pertukaran e3.

Karena e3 hanya memiliki satu anggota yaitu sistein (C) saja. Begitu juga dengan

distribusi asam amino dua gram C dengan C (CC) dibandingkan dengan distribusi

grup pertukaran dua gram e3e3 yang hanya memiliki anggota (CC). nilai

sensitivitasnya rata-rata terbesar terdapat KNN PCA85

k

=3 dan KNN PCA90 k=3.

Nilai sensitivitas terbesar masing-masing pada KNN PCA85

k

=3 dan KNN

PCA90

k

=3 akan dibahas lebih lanjut.

Analisis Hasil

Pada Tabel 8 nilai sensitivitasnya rata-rata terbesar terdapat KNN PCA85

k

=3 dan KNN PCA90

k

=3. Untuk KNN PCA85

k

=3 nilai tertinggi nya terdapat

pada K-fold 1. Tabel 9 merupakan matriks konfusi untuk kelas

Hydrolase

pada

klasifikasi KNN PCA85

k

=3 K-fold 1. Pada kelas

Hydrolase

nilai sensitivitasnya

0.74.

Tabel 9 Matriks konfusi kelas

hydrolase

KNN PCA85

k

=3 k-fold 1

(25)

13

Tabel 10 merupakan untuk kelas

Isomerase

pada klasifikasi KNN PCA85

k

=3 K-fold 1. Pada kelas

Isomerase

nilai sensitivitasnya 0.77.

Tabel 10 Matriks konfusi kelas

isomerase

KNN PCA85

k

=3 k-fold 1

Kelas aktual Kelas prediksi A ¬ A A 77 23 ¬ A 27 473

Tabel 11 merupakan untuk kelas

Ligase

pada klasifikasi KNN PCA85

k

=3

K-fold 1. Pada kelas

Ligase

nilai sensitivitasnya 0.86.

Tabel 11 Matriks konfusi kelas

ligase

KNN PCA85

k

=3 k-fold 1

Kelas aktual Kelas prediksi A ¬ A A 86 14 ¬ A 24 476

Tabel 12 merupakan untuk kelas

Lyase

pada klasifikasi KNN PCA85

k

=3

K-fold 1. Pada kelas

Lyase

nilai sensitivitasnya 0.85.

Tabel 12 Matriks konfusi kelas

lyase

KNN PCA85

k

=3 k-fold 1

Kelas aktual Kelas prediksi A ¬ A A 85 15 ¬ A 26 474

Tabel 13 merupakan untuk kelas

Oxydoreductase

pada klasifikasi KNN

PCA85

k

=3 K-fold 1. Pada kelas

Lyase

nilai sensitivitasnya 0.79.

Tabel 13 Matriks konfusi kelas

oxydoreductase

KNN PCA85

k

=3 k-fold 1

Kelas aktual Kelas prediksi A ¬ A A 79 21 ¬ A 14 486

Tabel 14 merupakan untuk kelas

Transferase

pada klasifikasi KNN PCA85

(26)

14

Tabel 14 Matriks konfusi kelas

transferase

KNN PCA85

k

=3 k-fold 1

Kelas aktual Kelas prediksi A ¬ A A 72 28 ¬ A 18 482

Nilai akurasi, sensitivitas dan spesifisitas pada klasifikasi KNN PCA85

k

=3

K-fold satu bisa dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Nilai akurasi, sensitivitas dan spesifisitas KNN PCA85

k

=3 k-Fold 1

Hydrolase Isomerase Ligase Lyase Oxydoreductase Transferase rataan

Akurasi 0.93 0.92 0.94 0.93 0.94 0.92 0.93 Sensitivitas 0.74 0.77 0.86 0.85 0.79 0.72 0.79 Spesifisitas 0.96 0.95 0.95 0.95 0.97 0.96 0.96

Tabel 16 merupakan matriks konfusi untuk kelas

Hydrolase

pada klasifikasi

KNN PCA90

k

=3 K-fold 2. Pada kelas

Hydrolase

nilai sensitivitasnya 0.75.

Tabel 16 Matriks konfusi kelas

hydrolase

KNN PCA90

k

=3 k-fold 2

Kelas aktual Kelas prediksi A ¬ A A 75 25 ¬ A 20 480

.

Tabel 17 merupakan matriks konfusi untuk kelas

Isomerase

pada klasifikasi

KNN PCA90

k

=3 K-fold 2. Pada kelas

Isomerase

nilai sensitivitasnya 0.86.

Tabel 17 Matriks konfusi kelas

isomerase

KNN PCA90

k

=3 k-fold 2

Kelas aktual Kelas prediksi A ¬ A A 86 14 ¬ A 23 477

Tabel 18 merupakan matriks konfusi untuk kelas

Ligase

pada klasifikasi

KNN PCA90

k

=3 K-fold 2. Pada kelas

Ligase

nilai sensitivitasnya 0.83.

Tabel 18 Matriks konfusi kelas

ligase

KNN PCA90

k

=3 k-fold 2

(27)

15

Tabel 19 merupakan matriks konfusi untuk kelas

Lyase

pada klasifikasi

KNN PCA90 k=3 K-fold 2. Pada kelas

Lyase

nilai sensitivitasnya 0.81.

Tabel 19 Matriks konfusi kelas

lyase

KNN PCA90 k=3 k-fold 2

Kelas aktual Kelas prediksi A ¬ A A 81 19 ¬ A 32 468

Tabel 20 merupakan matriks konfusi untuk kelas

Oxydoreductase

pada

klasifikasi KNN PCA90

k

=3 K-fold 2. Pada kelas

Oxydoreductase

nilai

sensitivitasnya 0.82.

Tabel 20 Matriks konfusi kelas

oxydoreductase

KNN PCA90

k

=3 k-fold 2

Kelas aktual Kelas prediksi A ¬ A A 82 18 ¬ A 11 489

Tabel 21 merupakan matriks konfusi untuk kelas

Transferase

pada

klasifikasi KNN PCA90

k

=3 K-fold 2. Pada kelas

Transferase

nilai

sensitivitasnya 0.66.

Tabel 21 Matriks konfusi kelas

transferase

KNN PCA90

k

=3 k-fold 2

Kelas aktual Kelas prediksi A ¬ A A 66 34 ¬ A 18 482

Nilai akurasi, sensitivitas dan spesifisitas pada klasifikasi KNN PCA85

k

=3

K-fold satu bisa dilihat pada Tabel 15.

Tabel 22 Nilai akurasi, sensitivitas dan spesifisitas KNN PCA90

k

=3 k-Fold 2

Hydrolase Isomerase Ligase Lyase Oxydoreduktase Transferase

(28)

16

Dari kedua hasil klasifikasi KNN yang memiliki sensitivitas terbesar. Kelas

transferase memiliki nilai sensitivitas yang terkecil dibandingkan dengan lima

kelas lainnya. Hal ini belum diketahui penyebabnya.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian ini berhasil penerapan K-NN dan PCA dengan penggunaan 470

fitur Rao

et al.

(2009) dalam mengklasifikasikan enzim. Penggunaan PCA 85%

dan 90% menghasilkan klasifikasi KNN pada enzim dengan nilai sensitivitas

rata-rata tertinggi 0.79 pada nilai

k

=3.

Saran

Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya yaitu:

1

Mengoptimasikan fitur, dengan menambah atau mengurangi fitur

2

Menggunakan

classifier

yang lain untuk mengetahui apakah

classifier

lain

meningkatkan nilai akurasi, sensitivitas dan spesifitas.

DAFTAR PUSTAKA

Abdi H, Williams LJ. 2010. Principal component analysis. Wiley Interdisciplinary

Reviews:

Computational Statistics

2. 2: 433

459.

Akobeng AK. 2007. Understanding Diagnostic Tests 1: Sensitivitas, Spesifisitas,

and Predicting Values

. Foundation Acta Paediatrica

2006, pp.338-341.

Marks DB, Marks AD, Smith CM. 1996.

Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah

Pendekatan Klinis

. Pendit BU, penerjemah; Suyono J, Sadikin V, Mandera

LI, editor. Jakarta (ID): Penerbit EGC. Terjemahan dari:

Basic Medical

Biochemistry: A Clinical Approach

.

Mathews CK, Van Holde KE, Appling DR, Anthony-Cahill SJ

et al

. 2013.

Biochemistry

. ED ke-4. Toronto(US). Pearson.

Rao PN, Devi TU, Kladhar D, Sridhar G, RAO AP. 2009. A Probabilistic Neural

Network Approach for Protein Superfamily Classification.

Journal of

Theoretical and Applied Information Technologi

.

Sari MI. 2007.

Struktur Protein

. Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatra Utara.

Shalabi LA, Shaaban Zyad, Kasasbeh B. 2006. Data Mining: A Preprocessing

Engine.

Journal of Computer of Science

. 2(9):735-739, 2006.

Shmueli G, Patel NR, Bruce PC. 2005.

Data Mining in Excel: Lecture Notes and

Cases

. Arlington (US): Resampling Stats, inc.

Simangunsong, VFR. 2015. Klasifikasi fragmen metagenon menggunakan

Principal Component Analysis dan K-Nearest Neighbor [skripsi].

Bogor(ID):Institut Pertanian Bogor.

(29)

17

Lampiran 1 Data kelas

hydrolase

(30)

18

Lanjutan

(31)

19

Lanjutan

(32)

20

Lampiran 2 Data kelas

isomerase

No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID

(33)

21

Lanjutan

(34)

22

Lanjutan

(35)

23

Lampiran 3 Data kelas

ligase

No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID

(36)

24

Lanjutan

No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID

(37)

25

Lanjutan

No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID

(38)

26

Lampiran 4 Data kelas

lyase

No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID

(39)

27

Lanjutan

No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID

(40)

28

Lanjutan

No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID

(41)

29

Lampiran 5 Data kelas

oxydoreductase

No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID

(42)

30

Lanjutan

No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID

(43)

31

Lanjutan

No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID

(44)

32

Lampiran 6 Data kelas

transferase

No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID No PDB ID

(45)

33

Lanjutan

(46)

34

Lanjutan

(47)

35

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 1 Tahapan penelitian
Tabel 4  Distribusi asam amino dua gram
Gambar 2  Isoelectric point 3WKL
Tabel 6  Komposisi atomik asam amino
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ia ‘berkewajiban’ secara sukarela menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal (Moleong, 2000, h. Dengan kata lain, informan merupakan orang yang dimanfaatkan untuk

Skala sikap yang penulis gunakan untuk mengukur variabel perilaku prososial mengadospsi dari teori yang telah dikemukakan oleh Carlo & Randal (2002) mengenai enam aspek

Risalah dari data-data tersebut selayaknya terakomodasi di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, dengan demikian jenis informasi yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan

Kesimpulan penelitian ini yaitu kemampuan problem posing of topology mahasiswa perempuan STKIP PGRI Jombang adalah mahasiswa telah membuat sebanyak 3 soal dengan

Kitin aktivitas tinggi dalam 2 hari inkubasi merupakan sumber karbon yang baik untuk (Gambar 3) pada rentang pH awal media sintesa kitinase, sedangkan laktosa,

Pernyataan-pernyataan berikut berkaitan dengan motivasi anda mengakses rubrik Detik i-net pada media online Detik.Com berdasarkan motif integrasi dan interaksi sosial..

Untuk membangun sebuah Server yang terintegrasi dengan sistem IDS sebenarnya tidak membutuhkan Perangkat Keras ( hardware ) yang tinggi, tetapi semakin baik

Aplikasi ini memiliki tam-pilan yang berbeda dari produk sejenis yang sudah beredar, tampilan lebih atrak- tif dengan bentuk desain huruf yang berwarna, ukuran yang