• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DI KELAS VI SD PARULIAN 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DI KELAS VI SD PARULIAN 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PE NDE KAT AN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA

MATERI OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PE CAHAN DI KEL AS VI S D PARULI AN 2

ME DAN T AHUN AJARAN 2014/ 2015

Oleh:

Santika B Silalahi NIM 4103111070

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus atas segala berkat dan kasih-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian dan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan proposal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, Denny Haris, S.Si, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan saran-saran mulai dari rencan penelitian sampai selesainya skripsi ini dan kepada Ibu Dra. Katrina Samosir M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya, Bapak Prof. Drs. Motlan Sirait, M.Sc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta jajarannya, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA UNIMED serta kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu dan memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

(3)

v

Teristimewa penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak tersayang K.Silalahi dan Mamak tersayang B.Hutagaol yang telah mendoakan dan memberikan segenap perhatian, kasih sayang kepada penulis, juga mengupayakan segala dana dalam perjalanan studi penulis, terimakasih sudah menjadi Bapak dan Mamak terbaik yang penulis miliki yang senantiasa menjadi motivator penulis dalam mewujudkan mimpi-mimpi penulis di masa depan. Kepada kakak Dra. Tiara E.M Silalahi/W. Nainggolan , abang Jhonny H.P Silalahi S.E/D. Panjaitan,

kakak Merlinawati K Silalahi/M.Napitupulu ,dan abang Dani C.M

Silalahi/M.Butar-bujar ,juga keponakan penulis (Grace, Andreas, Vanessa, Morgan, Martin, Tasya, dan Melody ) yang telah mendo akan dan memberikan semangat kepada penulis terkhusus abang Jhonny H.P Silalahi, S.E yang telah membantu orang tua terkasih dalam mengupayakan dana pendidikan penulis.

Untuk seorang terkasih A.A Frasdika yang telah menjadi abang, sahabat, dan pacar bagi penulis yang menyayangi, mendampingi, mendukung, membantu dan menjaga penulis selama menyelesaikan pendidikan di Unimed.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis keluarga Tung (Friska, Puji, Renata, Ria, Rista, Dwi, Siska, Vera, Zita, Nanda) dan keluarga Dik C 2010 yang telah menemani penulis dalam suka dan duka, juga membuat penulis semangat melalui perkuliahan. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman PPL Unimed 2013 terkhusus Senku Mienda Sitepu, Momy Dumora, Rany, Cicilia, Gusnita yang telah memberikan semangat kepada penulis, juga kepada keluargaku di kos Rawiyah(Upik), Fitri (Icci) dan adik Theresia(embot) telah menjadi tim hore-hore yang menghibur penulis dalam menyelesaikan skripsi. Terimkasih juga kepada seluruh teman penulis yang tidak dapat disebutkan penulis satu persatu.

(4)

vi

bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan matematika. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua

.

Medan, September 2014 Penulis,

(5)
(6)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 7

1.4. Rumusan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Hasil Belajar 9

2.1.2. Pembelajaran Matematika 11

2.1.3. Pendekatan Matematika Realistik 13

2.1.3.1 Konsep Pendekatan Matematika Realistik 17

2.1.3.2. Teori-teori yang melandasi Pendekatan Matematika

Realistik 18

2.1.4. Pembelajaran Pecahan di Sekolah Dasar 23

2.1.4.1Mengoperasikan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan

Pecahan 24

2.2. Kerangka Konseptual 26

2.3. Kajian Penelitian yang Relevan 26

2.4. Hipotesis Tindakan 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian 28

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 28

(7)

viii

3.3.1. Subjek Penelitian 28

3.3.2. Objek Penelitian 28

3.4. Alat Pengumpulan Data 28

3.4.1 Tes 29

3.4.2 Wawancara 29

3.4.3 Observasi 29

3.5 Prosedur Penelitian 30

3.6. Teknik Analisis Data 33

3.6.1. Reduksi Data 33

3.6.2. Paparan Data 33

3.6.2.2 Analisis Hasil Tes Belajar 33

3.6.2.2. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa 34

3.6.2.3. Analisis Hasil Observasi 35

3.6.3 Indikator Keberhasilan 36

3.6.4 Penarikan Kesimpulan 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian Siklus I 37

4.1.1 Permasalahan I 37

4.1.2 Tahap Perencanaan Tindakan I 39

4.1.3 Pelaksanaan Tindakan I 40

4.1.4 Observasi 41

4.1.5 Analisis Data I 42

4.1.6 Refleksi I 47

4.2 Hasil Penelitian Siklus II 47

4.2.1 Perrmasalahan II 47

4.2.2 Tahap Perencanaan Tindakan II 48

4.2.3 Pelaksanaan Tindakan II 49

4.2.4 Observasi II 51

4.2.5 Analisis Data II 51

4.2.6 Refleksi II 53

4.2.7 Temuan Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 55

5.2 Saran 55

(8)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran realistik 16

Tabel 4.1 Deskripsi nilai test awal 37

Tabel 4.2 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal 38

Tabel 4.3 Deskripsi Tes Hasil Belajar Pada Siklus I 42

Tabel 4.4 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Hasil

Belajar 43

Tabel 4.5 Data kesalahan siswa pada tes hasil belajar 45

Tabel 4.6 Deskripsi Tes Hasil Belajar Pada Siklus II 51

Tabel 4.7 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Hasil

(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 60

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 66

Lampiran 3 Lembar Aktivitas Siswa I 73

Lampiran 4 Lembar Aktivitas Siswa II 76

Lampiran 5 Kisi-kisi Tes Awal 79

Lampiran 6 Kisi-kisi Hasil Belajar I 80

Lampiran 7 Kisi-kisi Hasil Belajar II 81

Lampiran 8 Instrumen Tes Awal 82

Lampiran 9 Instrumen Tes Hasil Belajar I 84

Lampiran 10 Instrumen Tes Hasil Belajar II 86

Lampiran 11 Alternatif Jawaban Tes Awal 85

Lampiran 12 Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I 88

Lampiran 13 Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar II 90

Lampiran 14 Pedoman Penskoran Tes Awal 91

Lampiran 15 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 92

Lampiran 16 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 93

Lampiran 17 Lembar Validitas Tes Awal 94

Lampiran 18 Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I 100

Lampiran 19 Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II 106

Lampiran 20 Lembar Observasi 112

Lampiran 21 Nilai Tes Awal 118

Lampiran 22 Nilai Tes Hasil Belajar I 119

Lampiran 23 Nilai Tes Hasil Belajar II 120

Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian 121

(10)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah kata yang familiar kita dengar di dalam kehidupan sehari-hari, sebab pendidikan merupakan kegiatan penting yang dilakukan oleh hampir semua orang dari lapisan masyarakat. Pendidikan pertama kali kita dapatkan di lingkungan keluarga, karena manusia telah banyak belajar sejak lahir. Proses belajar terjadi melalui berbagai cara, baik disengaja maupun tidak sengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju suatu perubahan pada diri pembelajar. Menurut Trianto (2009:16) belajar adalah :

Perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena petumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik sejak lahir. Dapat juga diartikan sebagai proses perubahan perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun diri sendiri

Pendidikan merupakan kunci utama bagi bangsa yang ingin maju dan unggul dalam persaingan global untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan prasyarat dasar bagi terbentuknya peradaban yang lebih baik dan sebaliknya, sumber daya manusia yang buruk akan menghasilkan peradaban yang buruk. Menurut Soedjadi (2000 : 6) dalam bukunya defenisi pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan agar peserta didik atau siswa dapat mencapai tujuan tertentu. Agar siswa dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan, maka diperlukan wahana yang dapat digambarkan sebagai kendaraan”. Berdasarkan defenisi tersebut pendidikan digambarkan sebagai kendaraan yang digunakan siswa atau peserta didik untuk mencapai tujuan ataupun cita-cita siswa tersebut.

(11)

2

pendidikan formal yang bertanggung jawab untuk mendidik dan mempersiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Jalur pendidikan formal memiliki jenjang pendidikan yang jelas, dimulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal merupakan bagian dari pendidikan nasional yang bertujuan membentuk pribadi yang beriman, berakhlak, menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi, agar mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas dan berdaya saing di era globalisasi.

Namun tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama menerima pendidikan di sekolah dikarenakan biaya pendidikan yang tergolong mahal. Selain itu kualitas pendidikan di negeri ini masih tergolong rendah, bahkan jauh tertinggal dari negara-negara lain. Hal ini diperkuat dengan hasil survey Programme for International Student Assesment (PISA) di bawah Organization

Economic Cooperation and Development (OECD) pada tahun 2012 mengatakan

bahwa “Indonesia menduduki peringkat paling bawah dari 65 negara dalam pemetaan kemampuan matematika, membaca dan sains”. Salah satu mata pelajaran yang dijadikan PISA sebagai tolok ukur kualitas pendidikan di suatu Negara adalah matematika.

Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari sekolah dasar hingga menengah atas dan juga bahkan di perguruan tinggi. Matematika merupakan suatu wahana pendidikan yang mempunyai kontribusi yang berarti bagi masa depan bangsa, khususnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Matematika juga dapat membentuk kepribadian siswa serta mengembangkan keterampilan tertentu. Dengan belajar matematika orang dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara matematis, logis, kritis dan kreatif yang sungguh dibutuhkan dalam kehidupan. Seperti yang diungkapkan Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009: 253) bahwa alasan perlunya belajar matematika adalah sebagai berikut :

(12)

3

dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Namun banyak siswa yang memiliki pandangan negatif terhadap matematika. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang rumit dengan sejumlah rumus dan logika yang membingungkan, sehingga tidak jarang hasil belajar yang memuaskan sulit didapat pada mata pelajaran ini. Seperti yang dikatakan Abdurrahman (2009: 252) “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang kesulitan belajar Didasari ketakutan ini banyak siswa yang mengeneralisasikan bahwa semua materi matematika itu sulit. Ada beberapa faktor yang menyebabkan matematika memiliki citra negatif dimata siswa yang menyebabkan rendahnya hasil belajar, antara lain :

1. Faktor dari matematika itu sendiri

Belajar matematika menuntut kemampuan dalam berhitung, menganalisa, dan lain-lain, sedangkan kebanyakan siswa lebih memilih membaca dan menghafal daripada berhitung. Selain itu matematika bersifat hierarki, dalam arti materi matematika disusun secara sistematis, sehingga menuntut siswa untuk mengerti matematika dari materi dasar. Pada umumnya ketika siswa kurang memahami dasar-dasar matematika, maka siswa akan kesulitan untuk menerima pelajaran matematika ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini lah yang menyebabkan banyak siswa yang tidak menyukai matematika.

2. Faktor dari guru

Bagaimana guru menyampaikan materi dan menciptakan suasana belajar didalam kelas memiliki pengaruh besar terhadap pemahaman siswa. Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat juga sangat menentukan hasil belajar dan minat siswa terhadap matematika. Masih banyak guru yang menggunakan

(13)

4

mempertimbangkan apakah itu sesuai dengan materi tersebut. Sehingga siswa cenderung merasa bosan dalam mengikuti pelajaran tersebut. Matematika merupakan ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Mengingat objek-objek penelaahan dalam matematika bersifat abstrak dan harus dipelajari sejak anak-anak, maka kegiatan pembelajaran matematika harus direncanakan. Penting bagi guru mempersiapkan bahan ajar dan menyesuaikan metode yang digunakan terhadap materi yang akan diajarkan, agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan siswa memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

Seperti yang dikatakan Sutarto (2005:6) bahwa:

Guru dan dosen matematika mungkin perlu melakukan introspeksi terhadap cara mengajarnya. Karena kadang-kadang kebencian siswa terhadap matematika tidak pada matematika itu sendiri, tetapi pada cara mengajar di kelas.

Jika dalam proses pembelajaran guru masih cenderung menggunakan metode ceramah, hal ini tentu bertentangan dengan paradigma baru pendidikan seperti yang diungkapkan Sutarto (2005 : 13) bahwa :

Paradigma baru pendidikan lebih menekankan para peserta didik sebagai manusia yang memiliki potensi untuk belajar dan berkembang. Siswa harus aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan. Kebenaran ilmu tidak terbatas pada apa yang disampaikan oleh guru.

3. Faktor dari siswa

(14)

5

kesulitan belajar pada diri siswa tersebut. Di samping itu, hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah para siswa yang tidak memiliki pengetahuan prasyarat. Ketika sedang belajar matematika ada siswa SLTP yang tidak dapat menentukan hasil , ataupun 1 : . Siswa seperti itu, tentunya akan

mengalami kesulitan karena materi terebut menjadi pengetahuan prasyarat untuk mempelajari matematika di tingkat berikutnya.

Dari ketiga faktor diatas terlihat keterkaitan antara matematika, pendidik dan peserta didik, dan dapat disimpulkan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal diperlukan kerjasama yang baik antara pendidik dan peserta didik.

Dalam mempelajari matematika sangat tidak efektif jika siswa menghapal rumus tanpa memahami, karena akan sulit bagi siswa untuk mengaplikasikan rumus ke dalam soal. Maka siswa diharapkan memaknai pembelajaran, agar mudah bagi siswa menggunakan rumus, dan pelajaran lebih menarik, selain hal itu membantu di waktu yang akan datang (sebagai materi prasyarat).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan langkah-langkah dan strategi pembelajaran serta pendekatan yang lebih baik. Pendekatan yang diharapkan mampu mengubah paradigma negatif yang selama ini tersugesti pada matematika oleh siswa. Berdasarkan hasil observasi awal (14 januari 2014) yang dilaksanakan di SD Parulian 2 Medan. Model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran konvensional (proses pembelajaran berpusat pada guru). Menurut salah seorang guru di SD Parulian 2 Medan yang mengajar bidang studi matematika dari hasil wawancara bahwa :

Beberapa kendala yang dihadapi selama mengajar matematika yaitu siswa kurang tertarik terhadap matematika. Metode yang banyak digunakan dalam proses belajar mengajar masih tradisional, sehingga murid pasif didalam kelas. Hal ini yang menyebabkan hasil belajar matematika di sekolah ini masih perlu ditingkatkan.

(15)

6

Karena model pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru sehingga memungkinkan tidak banyak kesempatan siswa untuk mengutarakan pendapat, atau kesempatan untuk bertanya.

Salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang diharapkan mampu mengatasi kendala diatas yaitu Pendekatan Matematika Realistik Indonesia seperti yang diungkapkan Sutarto (2005:8) bahwa :

“Pendidikan Matematika Realistik (PMR) boleh jadi merupakan suatu pendekatan yang menjanjikan dalam pembelajaran matematika.Berbagai literatur menyebutkan bahwa PMR mampu meningkatkan pemahaman

matematika siswa (lihat misalnya Streefland, 1991;

Gravemeijer,1994,1997). Pengalaman Belanda dalam menerapkan PMR di sekolah-sekolah mereka telah digunakan sebagai titik awal perkembangan kurikulum matematika di Amerika Serikat”

Dengan pendekatan PMR maka siswa diarahkan untuk membangun suatu konsep matematika dengan menggunakan imajinasi. Pendekatan PMR membantu siswa lebih dekat dengan matematika, karena konsep yang digunakan dekat kepada lingkungan sehingga mempermudah siswa untuk membayangkan materi yang sedang diajarkan.

Berdasarkan uraian di atas penulis bermaksud meneliti tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan di Kelas VI SD Parulian 2 Medan T.A. 2014/2015”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah, sebagai berikut :

1. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit sehingga kurang diminati siswa.

2. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika.

(16)

7

4. Siswa kurang mampu menemukan kembali konsep Matematika sehingga

pelajaran yang diterima cepat lupa.

5. Model pembelajaran yang digunakan guru masih tradisonal.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, beberapa masalah yang akan dikaji dalam penelitian dibatasi sesuai dengan manfaatnya untuk penerapan pembelajaran realistik di sekolah sehingga dapat dilakukan analisis yang terarah dan mendalam. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui Pendekatan Matematika Realistik Indonesia pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas VI SD Parulian 2 Medan.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada materi Pecahan di kelas VI SD Parulian 2 Medan T.A 2014/2015 melalui Pendekatan Matematika Realistik Indonesia ?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada materi Pecahan di kelas VI SD Parulian 2 Medan T.A 2014/2015 melalui Pendekatan Matematika Realistik Indonesia.

1.6 Manfat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari Penelitian ini adalah :

1. Bagi guru

(17)

8

2. Bagi siswa

Membuka pikiran siswa bahwa matematika itu tidak sesulit yang siswa bayangkan pada umumnya.

3. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan bagi diri sendiri, terutama mengenai

perkembangan serta kebutuhan siswa, sebelum memasuki proses belajar mengajar yang sesungguhnya.

4. Bagi peneliti lain

(18)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan yaitu dengan menerapkan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas VI SD Parulian 2 Medan T.A 2014/2015 dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I peneliti menggunakan pizza sebagai media pembelajaran dan memunculkan masalah kontekstual dari pizza tersebut, namun kurang mengenai sasaran, sebab siswa justru mengimajinasikan pizza dalam bentuk makanan yang lezat, bukan menemukan konsep pecahan dari masalah kontekstual. Pada siklus I nilai rata-rata kelas 67,27 dan jumlah siswa yang tuntas 48,48 % karena belum memenuhi syarat ketuntasan belajar (85%) peneliti melanjutkan ke siklus II. Kemudian pada siklus II peneliti mengganti masalah kontekstual yaitu dengan menggunakan lingkaran berwarna. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 85,39 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 90,9% dari jumlah siswa di kelas, dari siklus I meningkat 42,42% pada siklus II. Maka dapat disimpulkan

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti memberikan saran sebagai berikut: :

1. Disarankan kepada pengajar mata pelajaran matematika untuk

menggunkan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia kepada siswa Sekolah Dasar karena cara berfikir siswa SD masih cenderung konkrit.

2. Bila guru menggunakan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia, akan

lebih baik jika dibantu dengan alat peraga yang mendukung materi,sehingga siswa lebih mudah mengimajinasikan materi.

3. Dalam pembelajaran ada baiknya pengajar berorientsi pada tujuan

(19)

56

4. Memberikan motivasi di awal pembelajaran yang diharapkan dapat

menciptakan kenyamanan bagi siswa sehingga siswa berani bertanya atau mengemukakan pendapat di depan kelas.

5. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan model

(20)

57

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman,Mulyono. (2009).Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta

Ahref.(2013).http://7topranking.blogspot.com/2013/02/7-definisi-pendidikan-menurut-para-ahli.html (diakses pada tanggal 10/2/14 20.17)

Arikunto,Suharsimi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta : Bumi Aksara.

Deyos,L.(2013).Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas vi pada materi operasi hitung bilangan bulat denagn Pendekatan Matematika Realistik

(PMR) di SD negeri 101802 namorambe T.A 2012.2013.Medan : FMIPA

UNIMED(Tidak dipublikasikan)

Fadjar.(2003).http://fadjarp3g.files.wordpress.com/2007/09/aa_litansiswa_wartagur u_pdf (diakses pada tanggal 28/1/2014 14.30)

Hadi, Surtato., (2005), Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya, Banjarmasin :Tulip.

Kompas.(2012).http://edukasi.kompasiana.com/2012/06/14/realita-bangsa-pendidikan-di-indonesia-saat-ini-469789.html (diakses pada tanggal 10/2/14

20.22)

(21)

58

Sudijono,Anas.(2011).Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sukmawati.(2010). Peningkatan aktivitas dan hasil belajar materi kelipatan persekutuan terkecil dan faktor persekutuan terbesar dengan problem posing

pada siswa kelas V SDN NO. 064034 Medan. Medan : FMIPA

UNIMED(Tidak dipublikasikan)

Suwarsono, (2001)

http://dasar-teori.blogspot.com/2011/10/keunggulan-dan-kelemahan-pembelajaran.html (diakses pada tanggal 2-12-2014 12.29)

Tarigan, Daitin, (2006), Pembelajaran Matematika Realistik, Jakarta : Depdikbud.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Kencana, Jakarta.

Uksw.(2008).http//repository.library.uksw.edubitstreamhandle123456789926T1_292 008199_BAB%20II.pdfsequence=3 (diakses pada tanggal 10/2/14 20.24)

Upi

.(2013).http://opini.berita.upi.edu/2013/03/11/mengubah-paradigma-negatif-tentang-matenatika/ (diakses pada tanggal 10/2/14 20.30)

Wijaya, Aryadi, (2012), Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Wira,Gusti.(2013).http://sainsmatematika.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-tujuan-dari-belajar-dan.html (diakses pada tanggal 28/1/2014 14.32)

Yunita,H.S.(2013).Perbedaan kemampuan komunikasi dan koneksi matematis siswa dengan pendekatan matematika realistik dan konvensional. Medan : FMIPA

(22)

59

Yenni,(2013).Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistic pada materi pokok bilangan bulat di kelas V SD swasta

Karya Bunda Medan T.A 2013/2014.Medan : FMIPA UNIMED (Tidak

Gambar

Tabel 4.1    Deskripsi nilai test awal

Referensi

Dokumen terkait

[r]

4. Mengetahui isi teks hasil observasi 5. Mengetahui struktur teks hasil observasi 6. Mengetahui ciri bahasa teks hasil observasi D. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa

Atas nama keluarga, mohon do’a agar anak kami menjadi anak yang sholeh, bertakwa. kepada Alloh SWT, berbakti kepada orang tua, berguna bagi

Salah satu iklan di media sosial instagram yang menawarkan produk bagi pria metroseksual adalah produk Minyak Rambut Pomade.. Dimana Pomade mengerti bahwa minyak rambut

Dengan demikian berdasarkan pencermatan peneliti bahwa dampak dari pembagian waris secara kekeluargaan melalui adanya pesan pewaris sebelum meninggal kepada ahli

Selain itu, Kami berharap masyarakat percaya kepada peroduk kami dan mengati pengunaan pestisida sintetik yang tidak ramah lingkungan dengan produk kami..

Menentukan modus dari data yang disajikan dalam bentuk diagram, tabel, atau data acak. Modus dari data di atas

vonis yang berat terhadap pelaku kejahatan seksual tersebut sebagaimana yang. termaktub dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang