• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REKAMAN TIME LAPSE TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REKAMAN TIME LAPSE TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REKAMAN TIME LAPSE TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

(Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 20 Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Oleh :

IMAM WIBAWA

1005832

KONSENTRASI PEREKAYASA PEMBELAJARAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REKAMAN

TIME

LAPSE

TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR

RANAH KOGNITIF DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPA

(Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 20 Kota Bandung)

Oleh Imam Wibawa

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Imam Wibawa 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

IMAM WIBAWA

1005832

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REKAMAN TIME LAPSE TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

(Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 20 Kota Bandung)

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Drs. Toto Fathoni, M.Pd NIP. 19600608 198503 1 003

Pembimbing II

Holin Sulistyo, S.Pd NIP. 19700706 199802 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Ketua Prodi Teknologi Pendidikan

Dr. H. Rudi Susilana, M.Si Dr. Hj. Riche Cynthia Johan, M.Si

(4)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Imam Wibawa (1005832), “Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time

Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Aktivitas

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA(Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 20 Kota Bandung)

Skripsi, Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2015.

Masalah Pokok dalam Penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif pada pengetahuan konseptual antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, pada siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung ?” dan “ Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, pada siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung ?”. Lebih rinci masalah dalam penelitian ini adalah 1) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar aspek mengingat, 2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar aspek memahami, 3) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar aspek menerapkan, 4) Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar kegiatan visual, 5) Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar kegiatan oral, 6) Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar kegiatan mendengar, 7) Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar kegiatan menulis, 8) Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar kegiatan menggambar, 9) Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar kegiatan motorik, 10) Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar kegiatan mental, 11) Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar kegiatan emosional.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group bentuk pretest-posttest control group design. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes objektif bentuk pilihan ganda dan angket bentuk tertutup. Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara Cluster Sampling. Secara umum dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa ranah kognitif pada pengetahuan konseptual siswa yang menggunakan rekaman Time Lapse lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dalam materi laju pertumbuhan, pada siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung. Selain itu juga aktivitas belajar siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, pada siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung.

(5)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Imam Wibawa (1005832), Influence of Time Lapse Recording Media Against Cognitive

Domains Improved Learning Outcomes and Activities Student In Science Subjects (Quasi Experiments Against Seventh Grade Students of juniors high school 20 Bandung)

Scripsi (essay), Department of Curriculum and Educational Technology, Faculty of Education, University of Indonesia, 2015.

Main problem in this study is Are there differences in cognitive learning outcomes on conceptual knowledge between students who use the Time Lapse recording media with students who use

traditional media in Science Subjects in the material growth rate, in grade 7 juniors high school 20 Bandung? and Is there a difference between the learning activities of students who use the Time

Lapse recording media with students who use traditional media in Science Subjects in the material growth rate, in grade 7 juniors high school 20 Bandung?. More detailed problem in this study were 1) Is there a difference in learning outcomes aspects of remembering, 2) Is there a difference

in understanding the aspects of learning outcomes, 3) Are there differences in learning outcomes aspects of implementing, 4) Are there differences in the activity of visual learning activities, 5) Are

there differences in learning activities oral activity, 6) Are there differences in learning activities the hearing, 7) Are there differences in learning activities writing activity, 8) Are there differences in learning activities drawing, 9) Are there differences in motor activity and learning activities, 10)

Are there differences in the learning activities of mental activity, 11) Are there differences in learning activities emotional activity.

The method used in this research is the method of quasi-experimental research design Nonequivalent Control Group forms a pretest-posttest control group design. Instruments in this

study is an objective test and a multiple choice questionnaire closed form. The samples in this study by cluster sampling. In general it can be concluded that result of student learning cognitive

on students' conceptual knowledge which uses Time Lapse recording is higher than students who use traditional media Subjects in Natural Sciences in material growth rate, in grade 7 juniors high school 20 Bandung. In addition, the learning activities of students who use the Time Lapse

recording medium is higher than students who use traditional media Subjects in the material science in growth rate, in grade 7 juniors high school 20 Bandung.

(6)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Belajar dan Pembelajaran ... 14

1. Konsep Belajar ... 14

2. Konsep Pembelajaran ... 16

B. Media Pembelajaran ... 19

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 19

2. Fungsi Media Pembelajaran ... 20

3. Ciri Media Pembelajaran ... 21

4. Prinsip Media Pembelajaran ... 22

5. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 24

6. Manfaat Media Pembelajaran ... 27

7. Media Tradisional ... 29

(7)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Penggunaan Media dalam Proses Pembelajaran ... 31

E. Hasil Belajar ... 32

1. Pengertian Hasil Belajar ... 32

2. Faktor yang menentukan Hasil Belajar ... 33

3. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 34

4. Pengetahuan Konseptual ... 37

F. Aktivitas Belajar ... 38

1. Konsep Aktivitas Belajar ... 38

2. Prinsip Aktivitas Belajar ... 38

3. Jenis Aktivitas Belajar ... 39

G. Hipotesis Penelitian ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi , Populasi, dan Sampel Penelitian ... 43

B. Metode dan Desain Penelitian ... 44

1. Metode Penelitian ... 44

2. Desain Penelitian ... 48

C. Definisi Operational ... 49

D. Proses Pengembangan Instrumen ... 51

1. Validitas ... 51

2. Reliabilitas ... 53

E. Analisis Data ... 56

1. Analisis data tes hasil belajar ... 56

2. Analisis data angket aktivitas belajar ... 57

F. Prosedur Penelitian ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 60

(8)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Deskripsi Hasil Penelitian Aktivitas belajar ... 65

B. Analisis Data ... 80

1. Analisis Data Tes Hasil Belajar ... 80

2. Analisis Data Angket Aktivitas Belajar ... 93

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 111

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 132

B. Rekomendasi ... 134

DAFTAR PUSTAKA ... 136

(9)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami banyak perkembangan dan ini merupakan hasil dari usaha manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia, memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. IPTEK akan menjadi sangat bermanfaat bagi kita semua tanpa harus mengorbankan salah satu pihak.

Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan tersebut berdampak pada beberapa aspek, salah satunya adalah pendidikan. Teknologi yang berkembang pada saat ini sangatlah mempengaruhi perkembangan pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan hal yang penting untuk kemajuan suatu negara. Pendidikan juga dapat dijadikan indikator berkembang atau tidaknya suatu negara. Kita mengetahui bahwa pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran, suasana belajar yang tercipta pada saat kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan peserta didik.

(10)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

haruslah dilakukan dengan pemanfaatan IPTEK itu. Selanjutnya, karena kebutuhan pendidikan yang sangat mendesak maka banyak teknologi diadopsi ke dalam penyelanggaraan pendidikan, dan dimanfaatkan oleh pendidikan itu sendiri. Perkembangan teknologi khususnya dibidang pendidikan dapat memajukan motivasi siswa agar lebih unggul dan lebih maju. Motivasi dalam pendidikan juga dapat mempengaruhi penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran yang di langsungkan. Motivasi berguna untuk memberi semangat bagi siswa yang menyerah dan putus asa untuk menghadapi kemajuaan teknologi yang terjadi. Tanpa disadari ada juga dari beberapa siswa yang langsung menganggap dirinya tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan, disinilah guna motivasi dalam menghadapi perkembangan teknologi. Siswa dituntut untuk lebih kreatif lagi dalam memanfaatkan teknologi yang berkembang. Bukan hanya siswa yang dituntut untuk lebih kreatif, tetapi guru juga dituntut agar lebih memahami perkembangan yang terjadi. Dengan demikian akan terjadi perubahan pola pikir serta kreatifitas guru dan siswa serta masyarakat, sehingga dapat berpikir lebih kontekstual dan lebih mudah mencerna informasi.

Hal ini senada dengan Roger (1986) yang mengungkapkan bahwa “Demikian

halnya dengan teknologi komunikasi yang merupakan peralatan perangkat keras dalam struktur organisasi yang mengandung nilai sosial yang memungkinkan

individu untuk mengumpulkan, memproses dan saling tukar informasi.”

(11)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode pembelajaran yang sesuai dan juga kemampuan pendidik dalam menyampaikan informasi.

Teknologi yang berkembang pesat saat ini pasti memiliki dampak positif maupun dampak negatifnya. Dampak positifnya dalam bidang pendidikan dan proses pembelajaran ialah pengajaran dan proses belajar lebih efektif, kita pun dapat lebih cepat dan terkini dalam mendapatkan informasi yang ada, selain itu dampak negatifnya yaitu sering disalah gunakan untuk melakukan kegiatan yang dianggap tidak pantas dilakukan. Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan. Hal ini perlu didukung oleh sarana dan prasarana yang menunjang.

Dengan adanya sarana dan prasarana yang mendukung diharapkan agar bisa menghasilkan bibit-bibit manusia yang unggul. Selain itu perkembangan teknologi berdampak positif bagi dunia pendidikan karena mempermudah dan memperbesar wawasan kita tentang teknologi yang kita gunakan untuk melaksanakan proses pendidikan. Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap informasi yang diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari internet atau media lainnya, oleh karena itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan media Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.

(12)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena dengan bantuan teknologi banyak hal dapat terdampaikan lebih konkret, dan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama sekarang menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan dan lebih cepat dengan menggunakan media seperti komputer yang dapat mengolah informasi dengan memamfaatkan berbagai program atau aplikasi yang membantu peserta didik dalam mengerjakan setiap tugasnya. Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu :

1. Pembelajaran menjadi lebih efektif, simulatif dan menarik; 2. Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / kompleks;

3. Mempercepat proses yang lama;

4. Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi;

5. Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau diluar jangkauan;

Menghadapi abad ke-21, UNESCO melalui “The International Commission on Education for the Twenty First Century” merekomendasikan pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran, yaitu learning to know (belajar untuk menguasai pengetahuan), learning to do (belajar untuk mengetahui keterampilan),

learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), dan learning to live together

(belajar untuk hidup bermasyarakat), untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu menguasai dan menerapkan Teknologi Informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.

(13)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teknologi dalam proses pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang, bahkan saat ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam, bahkan menit atau detik, terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang ditunjang dengan teknologi elektronika.

Kemajuan pendidikan tidaklah terlepas terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan teknologi mempengaruhi setiap komunikasi yang tercipta antara pendidik dan peserta didik. Keadaan yang demikian, dimana sebuah teknologi mampu merubah banyak hal dalam proses pembelajaran. Semakin berkembang maju sebuah peradaban manusia maka teknologi pun akan terus mengalami perkembangan untuk menyelaraskan pola peradapan manusia itu sendiri. Semua individu sangat membutuhkan teknologi untuk mempercepat perkembangan atau meningkatkan pembangunan baik pembangunan individu maupun kelompok. Tentunya hal ini merupakan suatu langkah yang mampu membuat lebih maju dunia pendidikan.

(14)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama seharusnya berorientasi pada siswa karena siswalah yang mengalami proses belajar melalui berbagai sumber belajar yang dipakai oleh guru. Kemampuan guru dalam mengelolah berbagai sumber belajar inilah yang akan menentukan cara berpikir dalam kehidupan sehari-hari siswa sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa pada akhirnya siswa akan kembali ke kehidupan yang lebih luas, baik di keluarga maupun masyarakat.

Salah satu mata pelajaran yang dapat membangkitkan softskill peserta didik adalah melalui mata pelajaran Ilmu Pengerahuan Alam (IPA). Mata pelajaran IPA itu sendiri memungkinkan peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran. Pada mata pelajaran IPA peserta didik dituntut untuk dapat mengembangkan kemampuannya bukan hanya pada kemampuan kognitifnya saja namun juga pada kemampuan aspek- aspek lainnya.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam merupakan studi mengenai alam yang ada disekitar kita. Dalam hal ini mata pelajaran IPA akan membantu kita untuk mencari tahu mengenai alam secara sistematis, sehingga pada mata pelajaran ini bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dengan demikian cara berpikir siswa akan berkembang menjadi kritis, obyektif, dan kreatif dalam menghadapi berbagai kesenjangan yang terjadi

Pada proses pembelajaran di sekolah mata pelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wadah bagi peserta didik untuk mempelajari dirinya sendiri dan juga alam sekitar. Hal ini juga diungkapkan Depdiknas (2006, hal. 57) “pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga membantu peserta didik untuk

(15)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berfungsi untuk mengembangkan kompetensi-kompetensi agar peserta didik mampu memahami alam sekitar secara ilmiah. Pada mata pelajaran IPA ini peserta didik dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran karena bukan hanya kemampuan pengetahuan saja yang akan diperoleh di dalam kelas namun juga kemampuan- kemampuan lainnya dari hasil pembelajaran secara langsung dengan alam sekitar.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara ilmiah agar dapat menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mampu mengkomunikasikannya sebagai aspek yang penting dalam mencapai nilai kehidupan, oleh karena itu pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara lansung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu pengetahuan alam sebagai pemupukan sikap ilmiah seharusnya tidak hanya sekedar memahami konsep saja oleh karena itu pemilihan berbagai strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran akan turut menentukan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang akan dipelajari.

(16)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran sebagai perantara. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, pendidik dapat menciptakan berbagai situasi kelas sehingga dirancang senyaman mungkin untuk peserta didik, juga pendidik dapat menentukan metode pengajaran yang akan dipakai dalam situasi belajar yang beragam.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Rizal (2013) dalam “penggunaan media pembelajaran dengan media animasi 3D model simulasi efektif digunakan untuk peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar” bahwa peningkatan hasil belajar siswa itu sendiri tidak lepas dari pemilihan media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMP Negeri 20 Bandung bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA khususnya pada kelas 7 masih menggunakan media tradisional yang dimana media yang digunakan masih berupa media cetak yakni buku mata pelajaran dan LKS (Lembar Kerja Siswa) serta tanaman kecambah hasil dari kegiatan praktek siswa. Hal ini menyebabkan terciptanya suasana belajar yang kurang menyenangkan sehingga berkurang pula minat peserta didik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan sehingga berimbas kepada hasil belajar peserta didik itu sendiri.

(17)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti itu sehingga penggunaan media rekaman Time Lapse dapat membantu siswa dalam mendalami sebuah materi pembelajaran. Pendidik diharapkan dapat memahami pentingnya peran media di dalam proses pembelajaran sehingga dapat memanfaatkan media secara tepat guna.

Berdasarkan dari pemaparan latar belakang di atas dan juga merujuk pada hasil penelitian sebelumnya maka penulis bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana penggunaan media rekaman Time Lapse

dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Untuk itu

penulis merumuskan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media

Rekaman Time Lapse terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan di atas, maka secara umum masalah yang pokok yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif pada pengetahuan

konseptual antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse

dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung?

2. Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung?

Secara khusus dan terperinci dalam penelitian ini dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

(18)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek memahami pada pengetahuan konseptual antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek mengaplikasikan pada pengetahuan konseptual antara siswa yang menggunakan media rekaman

Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung?

4. Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan visual antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung?

5. Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan oral antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung?

6. Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan mendengar antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung?

7. Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan menulis antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung?

(19)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung?

9. Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan motorik antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung?

10.Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan mental antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung?

11.Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan emosional antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang akan diteliti maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek mengingat pada pengetahuan konseptual antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung.

(20)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek mengaplikasikan pada pengetahuan konseptual antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung.

4. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan visual antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse

dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung.

5. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan oral antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse

dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan siswa, kelas 7 SMPN 20 Bandung.

6. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan mendengar antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung.

7. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan menulis antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse

dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung.

8. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan menggambar antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung.

9. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan motorik antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse

(21)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10.Untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan mental antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse

dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung.

11.Untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan emosional antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan media tradisional pada Mata Pelajaran IPA dalam materi laju pertumbuhan, siswa kelas 7 SMPN 20 Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Selain bermanfaat dalam peningkatan mutu pembelajaran pendidikan IPA di SMP Negeri 20 Kota Bandung penelitian ini diharapkan pula memberikan manfaat bagi semua pihak yang langsung maupun tidak langsung terlibat dalam dunia pendidikan sehingga tercipta kemajuan dalam bidang pendidikan. Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi khasanah kajian keilmuan mengenai penggunaan media pembelajaran demi meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2. Manfaat praktis

a. Bagi peneliti, sebagai salah satu bentuk pengembangan pola pikir secara ilmiah, sistematis dan juga salah satu bentuk kepedulian dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.

(22)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Bagi siswa, penelitian ini dapat membantu meningkatkan pemahaman peserta didik sehingga mampu meningkatkan hasil belajar yang akan dicapai.

d. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan rujukan atau bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti yang berniat memilih dan memanfaatkan stategi pembelajaran.

(23)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian.

1. Lokasi Penelitian.

Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 20 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Centeh No. 5 Bandung.

2. Populasi Penelitian.

Populasi merupakan subjek dan objek yang akan dipelajari untuk didapatkan kesimpulannya setelah penelitian. Seperti halnya yang dikemukan Sugiyono (2010, hlm. 80) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 (tujuh) di SMP Negeri 20 Bandung yang berjumlah 292 orang dari kelas VII-A hingga kelas VII-H. Berikut adalah daftar kelas sebagai populasi :

Tabel 3.1 Daftar Populasi

No Kelas Jumlah Siswa

(24)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sampel Penelitian.

Sampel adalah bagian-bagian dari populasi yang dijadikan objek atau subjek penelitian. Dalam hal ini serupa seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010, hlm. 81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Cluster random sampling ini dipilih karena satuan yang dipilih bukanlah individu melainkan sekelompok individu yang sudah ada yaitu berupa kelas kelas yang mempunyai karakteristik yang hampir sama seperti jumlah peserta didik, materi yang akan diajarkan dan hasil belajar tengah semester. Seperti yang kemukakan oleh Furchan (1990, hlm. 201) bahwa “Sepanjang individu-individu ini mempunyai persamaan ciri yang ada hubungannya dengan variabel penelitian, maka individu-individu tersebut merupakan suatu kelompok

atau cluster”. Maka kelas yang diambil untuk dijadikan sampel adalah siswa kelas 7A dan 7H. Penelitian ini akan menggunakan dua kelas untuk diteliti yaitu digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No. Kelas Jumlah Siswa Keterangan

1 7-A 37 orang Kelas Eksperimen 2 7-H 37 orang Kelas Kontrol

B.Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

(25)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menguji teori melalui pengukuran variable penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.

Metode penelitian yang dipilih adalah metode Quasi Experimental Design. Kuasi eksperimen ini hampir mirip dengan eksperimen yang sebenarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Ali (2013, hlm. 140) yang menyatakan “Kuasi eksperimen hampir sama dengan eksperimen sebenarnya. Perbedaannya terletak pada penggunaan subjek yaitu pada kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan menggunakan kelompok yang sudah ada (intact group)”.

Sedangkan Syaodih (2007, hlm. 59) mengemukakan “perbedaan eksperimen dengan kuasi eksperimen terletak pada pengontrolannya yakni pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling

dominan.” Metode yang digunakan ini memanfaatkan kelompok yang sudah ada

yang tentunya memiliki karakteristik perkiraan yang homogen sehingga memudahkan pengontrolan variabel penelitian.

Adapun tujuan dari penelitian kuasi eksperimen menurut Arifin (2011, hlm. 74). “Tujuannya adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen sebenarnya tetapi tidak ada pengontrolan dan/atau manipulasi

terhadap seluruh variabel yang relevan seperti yang dikemukakan”. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengetahui pengaruh tentang suatu perlakuan yang diberikan terhadap variabel, maka terdapat terdapat variabel yang mempengaruhi dan variabel yang dipengaruhi. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2010, hlm. 12)

“Dalam penelitian terhadap dua variabel utama yakni variabel bebas atau variabel

prediktor independent (independent variable) sering dinotasikan X adalah variabel penyebab atau yang diduga memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain, dan variabel terikat atau variabel respon (dependent variable) sering disebut notasi Y, yakni variabel yang ditimbulkan atau efek dari variabel

bebas”

(26)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu tanaman kecambah hasil dari kegiatan praktek peserta didik untuk mata pelajaran IPA terhadap kelas kontrol. Adapun variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif dan aktivitas belajar.

Tabel 3.3

Kegiatan Emosional (Y11) (X1, Y11) (X2, Y11) Keterangan :

X1Y1 : Hasil belajar siswa kelas eksperimen pada ranah kognitif aspek mengingat dengan menggunakan media rekaman Time Lapse.

(27)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X1Y2 : Hasil belajar siswa kelas eksperimen pada ranah kognitif aspek memahami dengan menggunakan media rekaman Time Lapse.

X2Y2 : Hasil belajar siswa kelas kontrol pada ranah kognitif aspek memahami dengan menggunakan media tradisional.

X1Y3 : Hasil belajar siswa kelas eksperimen pada ranah kognitif aspek mengaplikasikan dengan menggunakan media rekaman Time Lapse.

X2Y3 : Hasil belajar siswa kelas kontrol pada ranah kognitif aspek mengaplikasikan dengan menggunakan media tradisional.

X1Y4 : Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pada aspek kegiatan visual dengan menggunakan media rekaman Time Lapse.

X2Y4 : Aktivitas belajar siswa kelas kontrol pada aspek kegiatan visual dengan menggunakan media tradisional.

X1Y5 : Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pada aspek kegiatan oral dengan menggunakan media rekaman Time Lapse.

X2Y5 : Aktivitas belajar siswa kelas kontrol pada aspek kegiatan oral dengan menggunakan media tradisional

X1Y6 : Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pada aspek kegiatan mendengar dengan menggunakan media rekaman Time Lapse.

X2Y6 : Aktivitas belajar siswa kelas kontrol pada aspek kegiatan mendengar dengan menggunakan media tradisional.

X1Y7 : Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pada aspek kegiatan menulis dengan menggunakan media rekaman Time Lapse.

X2Y7 : Aktivitas belajar siswa kelas kontrol pada aspek kegiatan menulis dengan menggunakan media tradisional.

X1Y8 : Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pada aspek kegiatan menggambar dengan menggunakan media rekaman Time Lapse.

X2Y8 : Aktivitas belajar siswa kelas kontrol pada aspek kegiatan menggambar dengan menggunakan media tradisional.

(28)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X2Y9 : Aktivitas belajar siswa kelas kontrol pada aspek kegiatan motorik dengan menggunakan media tradisional.

X1Y10 : Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pada aspek kegiatan mental dengan menggunakan media rekaman Time Lapse.

X2Y10 : Aktivitas belajar siswa kelas kontrol pada aspek kegiatan mental dengan menggunakan media tradisional.

X1Y11 : Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pada aspek kegiatan emosional dengan menggunakan media rekaman Time Lapse.

X2Y11 : Aktivitas belajar siswa kelas kontrol pada aspek kegiatan emosional dengan menggunakan media tradisional.

2. Desain penelitian

Menurut Arifin (2011, hlm. 76) “Design penelitian adalah suatu rancangan yang berisi langkah dan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian eksperimen, sehingga informasi yang diperlukan tentang masalah yang diteliti

dapat dikumpulkan secara faktual”. Penelitian ini mengunakan desain penelitian

Nonequivalent Control Group Design. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 79)

“Desain ini hampir sama dengan pretest dan posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara

random.”. Desain ini menjelaskan bahwa kelompok eksperimen di berikan perlakuan dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan, maka akan terlihat pengaruh terhadap kedua kelompok tersebut atas diberikan atau tidak diberikan perlakuan.

(29)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 Design Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen T1 X T2

Kontrol T1 - T2

Keterangan :

T1 : Pretest terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

X : Perlakuan/ Treatment kelompok eksperimen menggunakan rekaman Time Lapse

T2 : Posttest terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Hal pertama yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah menetapkan kelompok yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan sebagai kelompok kontrol. Kelompok yang menggunakan media rekaman

Time Lapse ditetapkan sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelompok yang menggunakan media tradisional ditetapkan sebagai kelompok kontrol.

Sebelum diberi perlakuan (X), kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen yang menggunakan media rekaman Time Lapse dan kelompok kontrol yang mempergunakan media tradisional. Hal berikutnya yang dilakukan adalah kedua kelompok diberikan

posttest, hasilnya akan dibandingkan dengan skor pretest, sehingga diperoleh gain atau selisih antara skor pretest dan posttest.

(30)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi) hal ini dikemukakan oleh Fathoni (2006,hlm.28). Seperti halnya yang dikemukakan diatas bahwa definisi operational adalah variabel yang dijelaskan secara detail agar kita dapat mengetahui tujuan penelitian yang akan dilakukan. Definisi operational dalam penelitian ini adalah :

1. Rekaman Time Lapse

Rekaman Time Lapse digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat membantu ketercapaian tujuan intruksional sekaligus menggugah rangsangan peserta didik. Rekaman Time Lapse yang dipakai ialah rekaman Time Lapse

tentang pertumbuhan jagung dan pertumbuhan kacang hijau. Rekaman Time Lapse yang digunakan bukan saja memberikan fakta-fakta yang dapat menunjukan hal-hal yang tidak bisa disampaikan melalui verbal tetapi juga menjawab persoalan agar siswa menguasai topik pembelajaran yang disampaikan.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar pada penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah kognitif pada dimensi pengetahuan konseptual. Hasil belajar ranah kognitif ini diperoleh dari diadakannya pretest dan posttest. Pretest dan posttest ini menggunakan soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban dan waktu pengerjaan soal selama 2 x 40 menit. Hasil dari pretest dan posttest ini kemudian diolah sehingga memperoleh skor yang akan di bandingkan untuk memperoleh perbedaan hasil belajar dari setiap aspek peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Aktivitas belajar

(31)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar. Serupa dengan tes yang diberikan pada soal pilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar siswa, angket yang diberikanpun diberikan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas belajar pada kelas yang diteliti yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4. Media Tradisional

Media tradisional pada penelitian ini adalah media yang dipergunakan dengan cara seperti biasa yang dilakukan oleh guru yaitu dengan tanaman kecambah pada media kapas hasil dari kegiatan praktek peserta didik kemudian peserta didik mengamati pertumbuhan kecambah dan menghitung pertumbuhan kecambah. Praktek dalam menanam kecambah ini dilakukan peserta didik 1 (satu) minggu sebelum materi pelajaran diberikan. Sehingga penyampaian materi pelajaran dapat disampaikan dengan tanaman kecambah yang dapat diamati langsung oleh peserta didik.

5. Mata pelajaran IPA

Mata pelajaran IPA pada penelitian ini adalah materi laju pertumbuhan. Materi ini mempelajari pertumbuhan tanaman dan peserta didik belajar untuk menghitung laju pertumbuhan tanaman tersebut dengan satuan pengukuran yang sudah ditentukan. Tanaman yang dijadikan bahan materi ini adalah tanaman kecambah. Peserta didik disini diharapkan mampu mempelajari bagaimana pertumbuhan tanaman dapat berlangsung pada tanaman kecambah.

D.Proses Pengembangan Instrumen

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dan angket aktivitas belajar sebagai instrumen tambahan. Instrumen tes hasil belajar dan angket aktivitas belajar memerlukan proses dan persyaratan yang harus dipenuhi. Adapun pemaparan mengenai proses dan persyaratan pengembangan intrumen sebagai berikut :

1. Validitas

(32)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini dilakukan expert judgement kepada 2 orang ahli, yaitu kepada guru IPA kelas VII SMPN 20 Bandung oleh Ibu Kasiahti, S.Pd. Hasil

expert judgement yang diberikan oleh Ibu Kasiahti, S.Pd adalah agar dilakukan perbaikan teknik penulisan opsi jawaban, sedangkan ahli kedua yang memberikan

expert judgement adalah guru IPA kelas VIII SMPN 20 Bandung yaitu Ibu Siti Aisah, S.Pd. Hasil expert judgement yang diberikan oleh Ibu Siti Aisah, S.Pd adalah agar dilakukan penambahan waktu pengerjaan soal. Penelitian ini juga menguji validitas isi yaitu dalam hal ini peneliti membandingkan intrumen yang dibuat dengan materi pembelajaran.

b. Validitas Angket Aktivitas Belajar

Pada penelitian ini dilakukan validitas permukaan yaitu validitas yang hanya melihat dari sisi muka atau rupa dari suatu instrumen. Menurut Arifin (2011, hlm. 246) yang menyebutkan bahwa “validitas permukaan merupakan tipe validitas yang menggunakan kriteria yang sangat sederhana, karena hanya melihat

dari sisi muka atau tampang dari instrumen itu sendiri”. Hal ini sependapat

dengan Siregar (2013, hlm. 46) yang menyebutkan bahwa “ validitas rupa adalah validitas yang menunjukan apakah alat pengukur/instrumen penelitian dari segi rupanya nampak mengukur apa yang ingin diukur, validitas ini mengacu pada

bentuk dan penampilan instrumen”. Pada validitas permukaan ini peneliti

melakukan uji keterbacaan terhadap angket aktivitas belajar.

Uji keterbacaan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana instrumen angket aktivitas belajar dapat dibaca dan dipahami oleh responden baik dari struktur bahasa ataupun tujuan pertanyaan yang diajukan. Uji keterbacaan ini menggunakan 3 kriteria penilaian yaitu Baik, Cukup dan Kurang. Berikut adalah tabel interpretasi uji keterbacaan.

Tabel 3.5

Interpretasi Keterbacaan Instrumen

(33)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 33,33 - 55,55 Kurang

55,56 - 77,78 Cukup 77,79 – 100 Baik

Sebelum melakukan uji keterbacaan peneliti melakukan expert judgement

instrumen terlebih dahulu kepada 2 orang ahli. Ahli pertama yang memberikan

expert judgement adalah guru IPA kelas VII SMPN 20 Bandung yaitu Ibu Kasiahti, S.Pd. Hasil expert judgement yang diberikan oleh Ibu Kasiahti, S.Pd adalah , sedangkan ahli kedua yang memberikan expert judgement adalah guru IPA kelas VIII SMPN 20 Bandung yaitu Ibu Siti Aisah, S.Pd. Dalam pelaksanaan uji keterbacaan peneliti meminta bantuan kepada 37 orang (bukan sampel) yaitu siswa kelas VIII-E SMPN 20 Bandung untuk menelaah ketatabahasaan dalam instrumen penelitian yang telah dibuat. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kesimpulan dari 40 item instrumen yang diajukan, 24 item instrumen yaitu 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 30, 33, 34, 35, 38, 39 dinyatakan baik, 16 item instrumen yaitu pernyataan nomor 3, 9, 13, 14, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 36, 37, 40, dinyatakan cukup dan tidak ada item instrumen yang dinyatakan kurang. Setiap item instrumen yang dinyatakan cukup, peneliti memperbaiki redaksi kalimat dari setiap item instrumen tersebut.

2. Uji Reliabilitas

a. Reliabilitas tes hasil belajar

Uji reliabilitas merupakan uji yang bersangkutan dengan pertanyaan instrumen yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten. Uji reliabilitas yang digunakan adalah split-half method dari Spearmen Brown. Kriteria pengujian yaitu jika r-hitung > r-tabel artinya instrumen tersebut baik sebab reliabilitasnya tinggi. Analisis perhitungan uji reliabilitas terlampir dan ringkasan hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.6

(34)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesimpulan

0,828 0,329 Reliabel

Berdasarkan tabel 3.5 di atas, diperoleh r-hitung = 0,828 dan r-tabel = 0,329 (pada = 0,05 dengan dk = n – 2). Dapat dilihat bahwa r-hitung > r-tabel (0,828> 0,329), artinya terdapat korelasi yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini tergolong baik sebab reliabilitasnya tinggi.

b. Reliabilitas angket aktivitas belajar

Uji reliabilitas merupakan uji yang bersangkutan dengan pernyataan instrumen yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten. Metode uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas internal consistency method yaitu uji coba instrument dilaksanakan hanya satu kali saja dengan menggunakan Alpha Cronbach. MenurutSiregar (2013, hlm. 57) yang menyatakan bahwa “Teknik Alpha Cronbach dapat digunakan untuk menentukan suatu instrument penelitian reliable atau tidak, bila jawaban yang diberikan responden berbentuk skala seperti 1-3 , dan 1-5, serta 1–7 atau jawaban responden menginterpretasikan penilaian sikap.”

Kriteria suatu instrumen penelitian ini dikatakan reliable dengan menggunakan teknik ini bila koefisien reliabilitas (r11) > rtabel dengan derajat

kepercayaan sebesar 95%. Adapun nilai rtabel pada N = 37 dan α =0.05 adalah

0.325.

Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, yaitu :

a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan.

(35)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Menentukan reliabilitas instrumen

Keterangan :

n : Jumlah Sampel

X : Nilai skor yang dipilih : Varians total

: Jumlah varians butir : Jumlah butir pertanyaan

: Koefisien reliabilitas instrumen

(Siregar, 2013, hlm. 56) Perhitungan yang dilakukan untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha. Pengujian uji reliabilitas ini dilakukan dengan bantuaan aplikasi SPSS 16 for Windows. Berikut perolehan data dari Uji reliabilitas

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Angket Aktivitas Belajar Dengan Bantuan SPSS 16 For Windows

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(36)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, nilai reliabilitas yang didapat untuk instrumen aktivitas belajar adalah sebesar 0,849. Untuk mengetahui apakah instrument reliable atau tidak, maka nilai rhtung dibandingkan dengan rtabel dengan α

= 0.05 adalah 0,325. Apabila nilai rhitung > rtabel maka intrumen dapat dikatakan

reliabel. Menurut hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai rhitung (0,849) > rtabel

(0,325), maka instrument angket aktivitas belajar siswa dapat dikatakan reliabel

dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian.

E.Analisis Data

1. Analisis data tes hasil belajar

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah cara untuk mengetahui atau memeriksa normalitas suatu sampel. Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan bantuan program pengolah data SPSS 16 (Statistical Product dan Service Solution) dengan uji normalitas one sample Kolomogorov Smirnov. Kriteria pengujian uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov adalah jika nilai Sig (Signifikansi) atau nilai probabilitas <0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas >0.05 maka distribusi adalah normal (Santoso, 2001, hlm.186).

b. Uji Homogenitas

(37)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini terdiri dari variabel X (independent variable) adalah pembelajaran dengan media rekaman Time Lapse sedangkan variabel Y (dependent variable) adalah hasil belajar ranah kognitif. Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas <0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas >0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama. Untuk menguji homogenitas data yaitu menggunakan Uji F dengan rumus berikut :

F =

(Arifin, 2011, hlm. 286)

Bila harga F hitung lebih kecil atau sama dengan F table, maka H0 diterima dan

H1 ditolak H0 diterima berarti varians homogen.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji t-independen dua arah (t-test independent). Menurut Sugiyono (2007, hlm. 273) “Pengujian hipotesis tersebut dilakukan karena penelitian ini mengkaji tentang perbandingan hasil belajar antara sebelum dan sesudah perlakuan (treatment)”. Pada uji hipotesis ini

dilakukan perbandingan antara t-hitung : t-tabel jika thitung lebih besar atau sama dengan t-tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima yang memiliki arti media

rekaman Time Lapse dapat meningkatkan hasil belajar siswa, jika t-hitung lebih kecil dari pada t-tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti media

(38)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2007, hlm. 273) Keterangan:

= rata-rata skor gain kelompok eksperimen = rata-rata skor gain kelompok kontrol = varians skor kelompok eksperimen = varians skor kelompok kontrol

dan = jumlah siswa

2. Analisis data angket aktivitas belajar

a. Uji hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney (uji U). Uji U ini digunakan untuk menguji dua sampel independen dengan data yang berjenis ordinal. Pada uji hipotesis ini dilakukan perbandingan antara z-hitung dan z-tabel. Jika z-hitung lebih besar atau sama dengan z-tabel maka H0 ditolak dan H1

diterima yang berarti terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa antara pembelajaran yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan yang menggunakan media tradisional, jika z-hitung lebih kecil dari z-tabel maka H0

diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan aktivitas belajar

siswa antara pembelajaran yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan yang menggunakan media tradisional. Adapun tahapan pengolahan dan rumus pengujiannya, yaitu sebagai berikut:

1) Nilai U

(39)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Rumus: E(U) =

3) Nilai Var (U)

Rumus: Var(U) =

(Siregar, 2013, hlm. 394) Setelah mengolah ketiga nilai tersebut, langkah selanjutnya aja menguji rata-rata dua sampel dengan menggunakan Uji-Z, berikut rumus perhitungannya

=

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penarikan kesimpulan. Ketiga tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap pertama adalah tahap persiapan dan akan dimulai dengan melakukan studi pendahuluan. Studi pendahuluan dilakukan peneliti melalui 3 (tiga) objek yaitu

paper (skripsi, buku dan internet), person (berkonsultasi dengan dosen dan guru di sekolah), place (berkunjung ke sekolah terkait, melihat kondisi kelas, fasilitas belajar).

a. Membuat proposal penelitian dan kemudian melakukan bimbingan terhadap dosen pembimbing.

b. Revisi proposal bimbingan dari dosen pembimbing. c. Membuat lembar pengesahan proposal penelitian

d. Membuat surat permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi ke kantor jurusan.

e. Membuat surat keputusan dosen pembimbing skripsi ke fakultas

f. Membuat surat permohonan mengadakan penelitian ke direktorat akademik g. Menghubungi pembimbing untuk proses bimbingan

(40)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Melakukan uji validitas isi, uji tingkat kesukaran, dan uji daya pembeda serta uji keterbacaan

j. Menentukan soal tes pilihan ganda dan angket yang akan diberikan berdasarkan analisis.

k. Melakukan judgement instrumen kepada ahli kemudian melakukan perbaikan instrumen berdasarkan hasil judgement.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Melaksanakan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

c. Melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan media rekaman

Time Lapse pada kelas eksperimen dan media tradisional pada kelas kontrol.

d. Melaksanakan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan soal yang sama dengan pretest.

3. Tahap Penarikan Kesimpulan

a. Menganalisis data.

(41)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

1. Simpulan Umum

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh penggunaan media rekaman Time Lapse terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran IPA secara umum disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif (aspek mengingat, aspek memahami, dan aspek mengaplikasikan), antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA. Selain itu juga terdapat perbedaan aktivitas belajar, antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA

2. Simpulan Khusus

Secara khusus, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

a.Terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek mengingat (C1), antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA. Perbedaan hasil belajar tersebut secara signifikan menunjukkan bahwa penggunaan media rekaman Time Lapse memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar ranah kognitif aspek mengingat (C1) siswa dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional

(42)

Imam Wibawa, 2014

Pengaruh Penggunaan Media Rekaman Time Lapse Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penggunaan media rekaman Time Lapse memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar ranah kognitif aspek memahami (C2) siswa dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional

c.Terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek mengaplikasikan (C3), antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA. Perbedaan hasil belajar tersebut secara signifikan menunjukkan bahwa penggunaan media rekaman Time Lapse memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar ranah kognitif aspek mengaplikasikan (C3) siswa dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional

d.Terdapat perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan visual, antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA. Perbedaan aktivitas belajar tersebut secara signifikan menunjukkan bahwa penggunaan media rekaman Time Lapse memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap aktivitas belajar aspek kegiatan visual siswa dibandingkan dengan kegiatan visual siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.

e.Tidak terdapat perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan oral, antara siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA. f. Tidak terdapat perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan mendengar, antara

siswa yang menggunakan media rekaman Time Lapse dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA. g.Terdapat perbedaan aktivitas belajar aspek kegiatan menulis, antara siswa yang

Gambar

Tabel 3.1 Daftar Populasi
Tabel 3.2  Sampel Penelitian
Tabel 3.3 Hubungan Antar Variabel Penelitian
Tabel 3.4 Design Penelitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

(1) Gubernur/bupati/walikota dapat menunjuk badan lain yang sudah ditunjuk oleh Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) untuk melaksanakan penerimaan

Pengaruh Rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/ Kota Di

[r]

Pada pengerjaan skripsi dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Antibiotik Menggunakan Algoritma Analytical Hierarchy Process dan Weighted Product, penulis

[r]

[r]

Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah sudah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2008, sehingga untuk dapat dicairkan perlu

[r]