• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS DI JATILUHUR WATER WORLD (JWW) KABUPATEN PURWAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS DI JATILUHUR WATER WORLD (JWW) KABUPATEN PURWAKARTA."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS DI JATILUHUR WATER

WORLD (JWW) KABUPATEN PURWAKARTA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Non Pendidikan Program Studi Manajemen Resort dan Leisure

oleh

Rhandi Rhiswandi

1105647

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS DI JATILUHUR WATER

WORLD (JWW) KABUPATEN PURWAKARTA

oleh

Rhandi Rhiswandi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Rhandi Rhiswandi 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

November 2015

Hak Cipta dilindungi undang – undang

Skrispi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagaian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

RHANDI RHISWANDI

NIM 1105647

STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS DI JATILUHUR WATER

WORLD (JWW) KABUPATEN PURWAKARTA

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd.

NIP 19620512 198703 1 002

Pembimbing II

Upi Supriatna, S.Pd,. M.Pd.

NIND 0421028005

Mengatahui

Ketua Program Studi Manajemen Resort dan Leisure

Fitri Rahmafitria, SP,. M.Si.

(4)

SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA

Hari, Tanggal : Rabu, 28 Oktober 2015 Waktu : 09.00 WIB s/d selesai

Tempat : Gedung Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Lantai 3 Laboratorium MRL

Universitas Pendidikan Indonesia

Susunan Panitia

Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. Sekertaris : Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.

Anggota :

1. Dr. Elly Malihah, M.Si. 2. Dr. H. Aceng Kosasih, M.Ag. 3. Wida Budiarti, S.Pd.

4. Ahmad Hidayat

Penguji :

Fitri Rahmafitria, SP, M.Si NIP.19741018 200812 2 001

Rosita, SS., MA NIP. 19781019 2000604 2 001

(5)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS DI JATILUHUR WATER

WORLD (JWW) KABUPATEN PURWAKARTA

ABSTRAK

Rhandi Rhiswandi

NIM : 1105647

Jatiluhur Water World (JWW) setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan (Fluktuasi) jumlah kunjungan setiap tahunnya dimulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Penurunan tersebut disebabkan oleh kurang terawatnya toilet atau kamar bilas, kebersihan di area sekitar Jatiluhur Water World (JWW), kurangnya atraksi wisata dan kurangnya sarana penunjang wisata. Hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi wisatawan yang berkunjung ke Jatiluhur Water World (JWW). Oleh karena itu perlu merencanakan strategi pengembangan fasilitas di Jatiluhur Water World (JWW). Melihat kondisi umum fasilitas yang dimiliki Jatiluhur Water World (JWW), mengetahui faktor internal dan eksternal yang dimiliki Jatiluhur Water World (JWW) dan merencanakan strategi pengembangan fasilitas. Penelitian ini dilaksanakan di Jatiluhur Water World (JWW) dan di Kantor Perum Jasa Tirta II bagian divisi kepariwisataan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengelola Jatiluhur Water World (JWW) dan wisatawan yang datang ke Jatiluhur Water World (JWW) menjadi populasi dari penelitian sedangkan sampel yang diambil sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling dan simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan obeservasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Uji validitas menggunakan rumus Product Moment dan uji reabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Penghitungan uji validitas dan reabilitas menggunakan program SPSS ver. 22 for windows. Selanjutnya merancang strategi pengembangan fasilitas di Jatiluhur Water World (JWW). Fasilitas umum, fasilitas wisata dan aksesibilitas menyatakan pada kategori baik. Pengembangan fasilitas umum dan fasilitas pendukung harus dikembangkan. Adapun strategi pengembangan fasilitas di Jatiluhur Water World (JWW) menghasilkan strategi harus dititik beratkan pada diversifikasi strategi.

(6)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

FACILITIES DEVELOPMENT STRATEGY IN JATILUHUR WATER

WORLD (JWW) PURWAKARTA SUB-DISTRICT

ABSTRACT

Rhandi Rhiswandi

NIM: 1105647

Jatiluhur Water World (JWW) every year increase and decrease (Fluctuations) total visits each year starting from 2012 until 2014. The decline was caused by a less cared room toilet or rinse, hygiene in the area around Jatiluhur Water World (JWW), the lack of tourist attractions and the lack of means of supporting tours. It is feared to affect tourists visiting the Jatiluhur Water World (JWW). Therefore need to plan strategy for the development of facilities at Jatiluhur Water World (JWW). View the General conditions of the facilities owned Jatiluhur Water World (JWW), knowing internal factor and eksternal factor Jatiluhur Water World (JWW) haveing, (JWW) development strategy and planning facilities. This research was carried out at Jatiluhur Water World (JWW) and in the Office of Jasa Tirta II section of the Division of tourism. The research method used is descriptive research methods with qualitative approaches. Manager Jatiluhur Water World (JWW) and tourists who come to the Jatiluhur Water World (JWW) into the population of the study whereas samples taken as many as 100 people. The technique of sampling by using purposive sampling technique and simple random sampling. Data collection using obcervation, interview, questionnaire and the documentation. Test the validity of using the formula Product Moment and reabilitas test using Cronbach Alpha formula. Calculation of test validity and reabilitas using the SPSS program Ver. 22 for windows. Further design development strategies facility at Jatiluhur Water World (JWW). Public facilities, tourist facilities and accessibility said on the category either. The development of public facilities and support facilities should be developed. As for the strategy of the development of facilities at Jatiluhur Water World (JWW) generates strategies must emphasis is focused on a diversification strategy.

(7)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR DIAGRAM ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Sarana Wisata...7

B. Strategi Pengembangan ... 10

1. Strategi...10

2. Pengembangan...11

C. Water Park...11

D. Pemeliharaan Fasilitas...14

E. Analisis SWOT...17

F. Kerangka Pemikiran... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

A. Lokasi Penelitian ... 20

(8)

ix

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Populasi dan Sampel ... 20

1. Populasi ... 20

2. Sampel ... 21

D. Definisi Operasional ... 21

E. Jenis dan Sumber Data... 24

1. Data Primer ... 24

2. Data Sekunder ... 24

F. Instrumen Penelitian ... 25

G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 25

1. Uji Validitas ... 25

2. Uji Reliabilitas ... 30

H. Teknik Analisis Data ... 33

1. Pendekatan Skala Likert ... 33

2. Garis Kontinum ... 33

3. Teknik Analisis SWOT...34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42

1. Gambaran Umum Lokasi ... 42

2. Jatiluhur Water World (JWW) ... 33

B. Karakteristik Pengunjung ... 60

C. Statistik Deskriptif Tanggapan Pengunjung...68

D. Hasil Pembahasan...96

1. Teknik Analisis SWOT...96

a. Faktor Internal...96

b. Faktor Eksternal...97

2. Analisis SWOT...98

a. Tahapan Pengumpulan Data...98

b. Tahapan Analisis Data...105

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 110

(9)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi... ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 114

LAMPIRAN...116

(10)

xi

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel : Halaman :

1.1 Data Kunjungan Wisatawan Grama Tirta jatiluhur Tahun 2012 – 2014 ... 2

1.2 Data Keluhan Pengunjung Jatiluhur Water World (JWW) ... 3

2.1 Standar kelayakan Menjadi Daerah Tujuan Wisata ... 8

2.2 Standar Kebutuhan Fasilitas Wisata... 9

3.1 Operasional Variabel ... 22

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 25

3.3 Tabel Korelasi nilai r ... 26

3.4 Koefeisien Validitas Fasilitas Umum... 27

3.5 Koefisien Validitas Fasilitas Wisata ... 28

3.6 Koefisien Validitas Aksesibilitas...28

3.7 Koefisien Validitas Pengembangan Fasilitas Umum...29

3.8 Koefisien Validitas Pengembangan Fasilitas Pendukung ... 29

3.9 Tabel Pengukuran Skala Likert ... 33

3.10 Tabel Matriks IFE ... 36

3.11 Tabel Matriks EFE ... 37

3.12 Tabel Matriks Analisis SWOT ... 41

4.1 Daftar Tarif Masuk ke Grama Tirta Jatiluhur ... 55

4.2 Karakteristik Pengunjung ... 61

4.3 Tanggapan PengunjungTentang Kebersihan dan Kenyamanan Mushalla ... 69

4.4 Tanggapan Pengunjung Tentang Kebersihan Dan Kenyamanan Kamar Mandi...69

4.5 Tanggapan Pengunjung Tentang Ketersediaan Tempat Sampah ... 70

4.6 Tanggapan Pengunjung Tentang Ketersediaan Pasokan Air Bersih...70

4.7 Tanggapan Pengunjung Tentang Ketersediaan Jaringan Listrik ... 71

4.9 Tanggapan Pengunjung Tentang Kebersihan dan Kenyamanan Gazebo ... 71

4.8 Tanggapan Pengunjung Tentang Kelengkapan Alat Kesehatan ... 72

(11)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.10 Tanggapan Pengunjung Tentang Ketersediaan ATM...73

4.11 Tanggapan Pengunjung Tentang Ketersediaan Sarana Informasi...73

4.12 Tanggapan Pengunjung Loket Tiket Pengunjung ...74

4.13 Tanggapan Pengunjung Tentang Tempat Petugas Keamanan...74

4.15 Rekapitulasi Tanggapan Pengunjung Tentang Kondisi Fasilitas Umum...75

4.16 Tanggapan Pengunjung Tentang Kenyamanan dan Kebersihan Kolam Renang...77

4.17 Tanggapan Pengunjung Tentang Kebersihan dan Keterawatan Seluncuran.77 4.18 Tanggapan Pengunjung Tentang Tour Guide Yang Bertugas ...78

4.19 Tanggapan Pengunjung Tentang Unsur Alam, Budaya dan Sosial...78

4.20 Tanggapan Pengunjung Tentang Ruang Medis...79

4.21 Tanggapan Pengunjung Tentang Papan Informasi...79

4.22 Tanggapan Pengunjung Tentang Papan Peringatan...80

4.23 Tanggapan Pengunjung Tentang Papan Informasi Ketinggian dan Kedalaman Wahana...80

4.24 Tanggapan Pengunjung Tentang Ketersediaan Sarana Olahraga...81

4.25 Rekapitulasi Tanggapan Pengunjung Tentang Kondisi Fasilitas Wisata...82

4.26 Tanggapan Pengunjung Tentang Kemudahan Akses Menuju Lokasi...83

4.27 Tanggapan Pengunjung Tentang Ketersediaan Papan Penunjuk Arah...84

4.28 Tanggapan Pengunjung Tentang Ketersediaan Transportasi Menuju Lokasi...84

4.29 Tanggapan Pengunjung Tentang Ketersediaan Lahan Parkir...85

4.30 Rekapitulasi Tanggapan Pengunjung Tentang Kondisi Aksesibilitas...86

4.31 Tanggapan Pengunjung Tentang Pengembangan Wahana Baru...87

4.32 Tanggapan Pengunjung Tentang Perbaikan Mushalla...88

4.33 Tanggapan Pengunjung Tentang Perluasan Kolam Renang...88

4.34 Tanggapan Pengunjung Tentang Perbaikan Kamar Bilas dan kamar Mandi...89

4.35 Rekapitulasi Tanggapan Pengunjung Tentang Pengembangan Fasilitas Umum...89

4.36 Tanggapan Pengunjung Tentang Perbaikan ruang medis...91

(12)

xiii

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.38 Tanggapan Pengunjung Tentang Pengadaan Restoran...92

4.39 Tanggapan Pengunjung Tentang Pengadaan Toko Belanja...92

4.40 Tanggapan Pengunjung Tentang Pengadaan Toko Cinderamata...93

4.41 Tanggapan Pengunjung Tentang Penyediaan Media Informasi dan Komunikasi...93

4.42 Tanggapan Pengunjung Tentang Pengadaan Panggung Pertunjukan...94

4.43 Tanggapan Pengunjung Tentang Penyediaan Tempat Duduk Diaerah Publik...92

4.44 Rekapitulasi Tanggapan Pengunjung Tentang Pengembangan Fasilitas Pendukung...95

4.45 Matriks IFE...101

4.46 Matriks EFE...104

4.47 Tabel Faktor Internal Kuadran SWOT ...105

4.48 Tabel Faktor Eksternal Kuadran SWOT...105

(13)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar : Halaman :

3.1 Contoh Garis Kontinum ... 34

3.2 Posisi Kuadran SWOT...38

4.1 Peta Administrasi Kabupaten Purwakarta ... 43

4.2 Struktur Organisasi Divisi Kepariwisataan PJT II ... 47

4.3 Peta Akses Menuju Grama Tirta Jatiluhur ... 56

4.4 Gambar kunjungan Wisatawan 2012-2014 ... 57

4.5 JWW dalam Google Earth ... 59

4.8 Garis Kontinum Fasilitas Umum ... 76

4.9 Garis Kontinum Fasilitas Wisata ... 83

4.10 Garis Kontinum Aksesibilitas ... 87

4.11 Garis Kontinum Pengembangan Fasilitas Umum ... 90

4.12 Garis Kontinum Pengembangan Fasilitas Pendukung ... 96

(14)

xv

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR DIAGRAM

Diagram : Halaman :

4.6 Diagram Usia Pengunjung...63

4.7 Diagram Kota Asal Pengunjung...64

4.8 Diagram Pendapatan Pengunjung...65

(15)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : Halaman :

Lampiran 1. Dokumentasi...116

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian...118

Lampiran 3. Pedoman Wawancara...122

Lampiran 4. Tabulasi Data Kuesioner Fasilitas Umum...25

Lampiran 5. Tabulasi Data Kuesioner Tentang Fasilitas Wisata...130

Lampiran 6. Tabulasi Data Kuesioner Tentang Aksesibilitas...136

Lampiran 7. Tabulasi Data Kuesioner Pengembangan Fasilitas Umum...141

Lampiran 8. Tabulasi Data Kuesioner Pengembangan Fasilitas Pendukung...47

Lampiran 9. Hasil Uji Reabilitas Kuesioner...153

Lampiran 10. Hasil Wawancara...155

Lampiran 11. Permohonan Ijin Penelitian...161

Lampiran 12.Surat Penerimaan Ijin Penelitian...162

Lampiran 13. Surat Penetapan Bimbingan Dosen...163

Lampiran 14. Surat Penetapan Sidang...168

(16)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang

memiliki beragam daya tarik wisata baik wisata alam dan wisata budaya yang

dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Purwakarta memiliki potensi wisata

yang banyak diantaranya, Situ Cikumpay, Curug Cipurut, Situ Wanayasa, Waduk

Jatiluhur, wisata budaya Lingga Mukti dengan agenda ruat bumi dan desa wisata

di Kampung Tajur Desa Pasanggrahan. Untuk obyek wisata di Jatiluhur yang

dimiliki oleh PJT II, pengelolaanya diserahkan pada Grama Tirta Jatiluhur.

Grama Tirta Jatiluhur merupakan nama kawasan dari obyek wisata yang ada

di Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat yang

menawarkan daya tarik alam yaitu hamparan luas danau yang mengalir dari hulu

sungai Citarum seluas 83 km2 dengan pemandangan hijau pepohonan, beberapa

bukit kecil dan hutan. Fasilitas yang ada disana diantaranya : Hotel Graha Vidya

serta Bungalows, Lapang tenis, ruang meeting, kolam renang serta water park

atau water world, restaurant, family karoke, dan halaman parkir yang luas.

Kawasan obyek wisata Jatiluhur menjadi kawasan wisata yang di unggulkan oleh

Kabupaten Purwakarta.

Objek Wisata Jatiluhur Letaknya sangat strategis yaitu dekat dengan 2 kota

besar di Indonesia yaitu Jakarta dan Bandung. Jarak tempuh dari Jakarta ke obyek

wisata Jatiluhur jarak tempuh sekitar 120 km atau kurang lebih 1,5 jam

perjalanan. Jarak tempuh dari Bandung ke obyek wisata Jatiluhur 70 km atau

kurang lebih 30 menit perjalanan jika semuanya menggunakan jalur darat keluar

di gerbang tol Jatiluhur (km.84). Wilayah JABODETABEK merupakan pasar

yang potensial karena jaraknya yang relatif dekat dan waktu tempuh yang singkat.

Adapun data pengunjung yang datang ke Grama Tirta Jatiluhur dari tahun

(17)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1

Data Kunjungan Wisatawan Grama Tirta Jatiluhur Tahun 2012-2014

Tahun Jumlah Kunjungan Wisatawan Jumlah

Domestik Mancanegara

2012 104.077 189 104.266

2013 184.242 256 184.498

2014 182.145 633 182.778

Sumber: DISPARBUDPOSTEL Kab.Purwakarta

Dari tabel 1.1 diatas membuktikan bahwa kunjungan pariwisata ke Jatiluhur

mengalami kenaikan yang cukup signifikan ditahun 2013, wisatawan domestik

masih mendominasi untuk kunjungan datang ke kawasan Grama Tirta Jatiluhur.

Adapun wisatawan dari mancanegara yang datang ke Grama Tirta Jatiluhur dari

tahun 2012 sampai tahun 2014 mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan

akses dan informasi yang semakin mudah dan cepat, bisa juga keberhasilan pihak

Grama Tirta dan DISPARBUDPOSTEL Kabupaten Purwakarta yang

mempromosikan Jatiluhur ke wisatawan mancanegara juga mempengaruhi

kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

Kawasan Jatiluhur rencananya akan dikembangkan menjadi Resort Tourism

Area, kawasan yang menyediakan segala fasilitas wisatawan. Berdasarkan UU

No.9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan dijelaskan bahwa pengertian kawasan

wisata adalah suatu kawasan yang mempunyai luas tertentu yang dibangun dan

disediakan untuk kegiatan pariwisata. Apabila dikaitkan dengan pariwisata air,

pengertian tersebut berarti suatu kawasan yang disediakan untuk kegiatan

pariwisata dengan mengandalkan obyek atau daya tarik kawasan perairan.

Obyek wisata Jatiluhur pun memiliki water park yang diberi nama Jatiluhur

Water World (JWW), dengan kolam renang berukuran standar kolam renang

olimpiade sekitar 150cm untuk dewasa, kolam anak dengan fasilitas berseluncur

kolam renang yang dangkal, kolam besar beserta seluncuran yang tinggi, wahana

ember tumpah, serta flying fox, dan bunggie trampoline. Wisata tematik air pada

saat ini merupakan alternatif wisata yang banyak dinikmati oleh wisatawan, hal

ini dikarenakan wisata ini tidak memerlukan waktu yang panjang untuk

(18)

3

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pekan sangat dapat sering datang ke water park untuk menghabiskan waktu libur

yang singkat. Di Indonesia sendiri ada banyak pelaku usaha di sektor pariwisata

yang membuka taman tematik air atau water park yang cukup terkenal

diantaranya Water Boom Lippo Cikarang, The Jungle Land Bogor, Water Park

Taman Impian Jaya Ancol, dan masih banyak lainnya.

Water park pada saat ini di Indonesia sedang menjadi trend, wisata ini

menjadi wisata alternatif bagi pengunjung yang ingin menghabiskan waktu

liburan singkatnya. Di JABODETABEK dan Jawa Barat pelaku usaha wisata

mencoba menawarkan wisata ini dengan berbagai tema dan juga atraksi atau

wahana yang disediakan oleh pelaku usaha itu tersebut. Jatiluhur Water World

(JWW) water park yang memiliki wahana yang cukup komplit dan baik.

Jatiluhur Water World (JWW) dalam pengelolaannya, pengelolaan fasilitas

yang ada disana kurang mendapatkan perhatian yang serius. Kurang

profesionalnya pengelola yang sering sekali tumpang tindih bagian kerja,

manajemen yang kurang terstruktur dengan baik mengakibatkan tidak

menentunya jumlah kunjungan. Jatiluhur Water World (JWW) memiliki lahan

yang cukup luas akan tetapi potensi yang ada tidak dikembangkan, terlihat

fasilitas serta wahana atraksi yang ada disana kurang terawat. Adapun

keluhan-keluhan pengunjung bulan Mei tahun 2015 yang datang ke Jatiluhur Water World

(JWW) dari data pengelola dapat dilihat dalam tabel 1.2 dibawah ini.

Tabel 1.2

Data Keluhan Pengunjung

Jatiluhur Water World (JWW) bulan Mei 2015

No Identitas

Pada saat menuju loket tiket tutup akan tetapi banyak orang yang masuk kedalam, ternyata

pembayaran masuk ada didalam sangat membingungkan pengunjung.

(19)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Data Pengelola Jatiluhur Water World (JWW) (2015)

Berdasarkan tabel 1.2 mengenai data keluhan pengunjung Jatiluhur Water

World (JWW) dapat diketahui bahwa permasalahan yang sering dikeluhkan

adalah fasilitas wisata. Pengunjung mengeluhkan kurang terawatnya fasilitas yang

ada di Jatiluhur Water World (JWW) seperti wahana seluncur serta kolam renang

yang kurang terawat, toilet atau kamar bilas yang kurang terawat dan

kebersihannya juga kurang diperhatikan. Serta penambahan berbagai atraksi

wisata untuk membuat pengunjung betah dan ingin berkunjung lagi ke Jatiluhur

Water World (JWW). Jadi berdasarkan hal tersebut diatas maka masalah yang

akan diteliti mengenai streategi pengembangan fasilitas di Jatiluhur Water World

(JWW). Maka dengan ini peneliti mengambil judul skripsi “ANALISIS

KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN FASILITAS JATILUHUR WATER

WORLD (JWW) KABUPATEN PURWAKARTA.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini memiliki peran untuk membuat

kajian penelitian lebih tepat dan terarah, berikut merupakan beberapa

permasalahan yang menjadi latar belakang penulis dalam penelitian ini :

1. Kurang terawatnya toilet atau kamar bilas.

2. Kebersihan di area Jatiluhur Water World (JWW) kurang diperhatikan.

3. Kurangnya wahana atraksi wisata.

4. Kurangnya sarana penunjang wisata. 3.

Ardhi Purnama (Wisatawan

asal Purwakarta)

Beberapa Fasilitas (Saung Restoran, Wahana seluncuran dan toilet) kurang terawat dengan baik

dan memerlukan pemeliharaan

4.

Farah Fika ( Wisatawan asal Jakarta )

Tidak ada restoran, hanya ada kios makanan kecil macam menunya kurang.

5.

Edi Hartanto ( Wisatawan asal Jakarta )

Lahannya yang cukup luas akan tetapi fasilitas wisatanya sangat standar, mohon ditambahkan lagi supaya pengunjung tidak merasa bosan

(20)

5

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan permasalahan tersebut analisis ini difokuskan pada analisis

mengenai streategi pengembangan fasilitas di Jatiluhur Water World (JWW),

dengan responden yang dituju adalah pengunjung yang datang ke Jatiluhur Water

World (JWW). Dalam penelitian ini penulis memfokuskan strategi pengembangan

fasilitas di Jatiluhur Water World (JWW), serta responden untuk menanyakan

bagaimana kondisi fasilitas yang ada di Jatiluhur Water World (JWW).

C. Rumusan Masalah

Berikut adalah rumusan masalah yang akan penulis teliti mengenai

optimalisasi Jatiluhur Water World (JWW) sebagai objek wisata :

1. Bagaimana kondisi umum Jatiluhur Water World (JWW) ?

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam

mengembangkan Jatiluhur Water World (JWW) ?

3. Strategi apa yang tepat dalam mengembangkan fasilitas Jatiluhur Water

World (JWW) ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui kondisi umum Jatiluhur Water World (JWW).

2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan

dalam mengembangkan Jatiluhur Water World (JWW).

3. Membuat strategi yang tepat dalam mengembangkan fasilitas Jatiluhur

Water World (JWW).

E. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut :

1. Bagi penulis, dapat mengetahui cara mengembangkan dan mengelola

fasilitas water park di sebuah kawasan wisata sehingga memeberikan

(21)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi rekan mahasiswa, yaitu sebagai salah satu sumbangan ilmu

pengetahuan yang sangat berguna dan bisa menjadi referensi bagi rekan

mahasiswa lain yang akan melakukan penelitian water park di sebuah

kawasan wisata.

3. Bagi pengelola, diharapkan penelitian ini bisa dijadikan suatu bahan

masukan, untuk pengembangan kawasan water park yang sudah ada.

F. Sistematika Penulisan

Penyajian penulisan skripsi, terdiri dari lima bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

1. Bab I : Pendahuluan

Berisi penjabaran latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. Bab II : Kajian Pustaka

Berisi penjabaran dari teori-teori yang mendukung dengan pembahasan

permasalahan penelitian dan kerangka pemikiran.

3. Bab III : metode Penelitian

Berisi lokasi penelitian, populasi, dan sampel penelitian, metode

penelitian, definisi operasional, jenis dan sumber data, teknik

pengumpulan data, serta teknik analisis data.

4. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi hasil pembahasan dan penelitian berdasarkan data-data yang sudah

terkumpul dan pembahasanya.

5. Bab V : Kesimpulan dan Saran

(22)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Jatiluhur Water World

(JWW) yang berada di kawasan Grama Tirita Jatiluhur, Desa Jati Mekar

Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta. Lokasi ini dekat dengan berbagai

tempat hiburan ataupun hotel, resort dan bungalows yang ada dikawasan wisata

Grama Tirta Jatiluhur yang menjadi tempat wisata unggulan di Kabupaten

Purwakarta.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2012, hlm. 3), menjelaskan bahwa

penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

post-positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,

(sebagai lawannya adalah eksperimen) yang menyatakan peneliti adalah sebagai

instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive

sampling dan simple random sampling, analisis data bersifat induktif atau

kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Sedangkan studi deskriptif bertujuan untuk mengungkapkan fenomena, variabel

dan permasalahan yang terjadi saat penelitian secara faktual. Peneliti

menyimpulkan berdasarkan data, observasi dan teori untuk menjelaskan tentang

keadaan fasilitas yang ada di Jatiluhur Water World (JWW).

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Arikunto (2006, hlm. 130) populasi adalah subjek penelitian. Apabila

seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada didalam wilayah penelitian,

maka penelitianya merupakan penelitian populasi. Berdasarkan pengertian

(23)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jatiluhur Water World (JWW) dan pengunjung yang datang ke Jatiluhur Water

World (JWW).

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini bukan dinamakan sampel responden karena

pengambilan datanya menggunakan narasumber dan participant pada saat

pengambilan data. Sampel ini bukan juga disebut sampel statistik melainkan

sampel teoritis, tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan teori serta

saran untuk memecahkan masalah yang ada di tempat penelitian, memberi

gambaran pengembangan fasilitas Jatiluhur Water World (JWW) kedepannya.

Penentuan sampel sendiri dalam penelitian ini yaitu ketika peneliti mulai

memasuki lapangan atau tahap penelitian ke obyek yang akan diteliti. Dengan

cara peneliti akan memilih orang tertentu berdasarkan kebutuhan data yang

akan diperlukan.

a. Simple Random Sampling

Simple Random Sampling adalah suatu tipe sampling probabilitas, dimana

peneliti dalam memilih sampel dengan memeberikan kesempatan yang sama

kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel.

Pada penelitian ini, berdasarkan populasi yang diperoleh maka yang menjadi

sampel penelitian ini pengunjung yang datang ke Jatiluhur Water World

(JWW)

D. Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2010, hlm.58) operasional variabel adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun dalam penelitian ini peneliti yang memakai metode penelitian kualitatif,

dalam penelitian ini sesuai dengan macam variabel yang ada, variabel kualitatif

adalah variabel yang menunjukan suatu intentitas yang sulit diukur dengan angka.

Maka dari itu peneliti menyusun desain observasi fasilitas yang akan diteliti agar

observasi ini berjalan sesuai dengan fokus penelitian dengan cara membagi dan

(24)

22

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertujuan agar dapat diteliti secara fokus pada saat dilapangan atau obyek

penelitian di Jatiluhur Water World (JWW).

Untuk lebih menjelaskan dan mempermudah penelitian maka peneliti

menjelaskan secara rinci variabel, sehingga dari variabel tersebut bisa melahirkan

indikator-indikator yang akan dijabarkan dalam instrumen penelitian. Berikut

adalah operasionalisasi variabel penelitian ini :

Tabel 3.1 Operasional Variabel

No Variabel Sub Variabel Dimensi Indikator Skala

1. Fasilitas

sampah di Jatiluhur Water World (JWW).

- Tingkat ketersediaan listrik di Jatiluhur Water World (JWW). - Tingkat Ketersediaan air bersih di

Jatiluhur Water World (JWW). - Tingkat ketersediaan ruang pusat

informasi di Jatiluhur Water World (JWW).

- Tingkat Ketersediaan ATM di Jatiluhur Water World (JWW) - Tingkat Ketersediaan sarana

komunikasi di Jatiluhur Water

World (JWW).

- Adanya salah satu sarana pendidikan formal di Jatiluhur

Water World (JWW).

- Tingkat Kenyamanan dan kebersihan taman bermain di Jatiluhur Water World (JWW). - Adanya panggung pertunjukan di

Jatiluhur Water World (JWW). Jatiluhur Water World (JWW). - Tingkat keterawatan wahana

- Ordinal

(25)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seluncuran di Jatiluhur Water World (JWW).

- Tingkat kenyaman dan keterawatan di Jatiluhur Water World (JWW). - Terdapat salah satu unsur alam,

sosial, dan budaya di Jatiluhur

Water World (JWW).

- Adanya tur guide di Jatiluhur Water

World (JWW).

- Tingkat ketersediaan fasilitas kesehatan di Jatiluhur Water World (JWW).

- Tingkat ketersediaan penginapan di Jatiluhur Water World (JWW). - Tingkat ketersediaan dan

kenyamanan tempat belanja umum Jatiluhur Water World (JWW). - Adanya toko cinderamata di

Jatiluhur Water World (JWW). - Tingkat Ketersediaan dan

kenyamanan tempat duduk di Jatiluhur Water World (JWW). - Kondisi dan tingkat kenyamanan

gazebo di Jatiluhur Water World (JWW).

- Tingkat ketersediaan dan kenyamanan ruang medis di Jatiluhur Water World (JWW). - Adanya penjaga loket serta petugas

yang menerima kedatangan dan kepulangan pengunjung di Jatiluhur

Water World (JWW).

- Adanya petugas keamanan di Jatiluhur Water World (JWW)

Aksesibilitas - Tingkat kemudahan akses menuju

lokasi Jatiluhur Water World (JWW).

(26)

24

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Tingkat ketersediaan petunjuk arah untuk menuju lokasi Jatiluhur Water

World (JWW).

- Tingkat ketersediaan angkutan umum menuju Jatiluhur Water

World (JWW).

- Tingkat Ketersediaan area parikir dan kenyamanan parikir di Jatiluhur

Water World (JWW).

- Ordinal

- Ordinal

- Ordinal

Sumber : Diolah peneliti (2015)

E. Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu berupa data yang dapat memberikan

informasi untuk penelitian ini. Data penelitian dapat digolongkan menjadi dua

jenis yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data, sedangkan sumber sekunder merupakan sumber

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya

melewati orang lain atau lewat dokumen Sugiyono (2011, hlm. 67). Data

primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari hasil jawaban

kuisioner yang disebar oleh penulis mengenai analisis kebutuhan dan

ketersediaan fasilitas di Jatiluhur Water World (JWW).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain atau tidak

langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder

biasanya berupa data dokumentasi atau laporan yang sudah tersedia yang

kemudian harus dianalisis kembali.

a. Studi Kepustakaan

Studi Kepustakaan dilakukan dengan cara mencari data yang diperoleh

dengan cara membaca buku, literatur, artikel serta laporan dari dinas

terkait yang berhubungan erat dengan permasalahan yang diteliti.

(27)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Studi Dokumentasi dilakukan dalam memperoleh data yang diperlukan

dengan melakukan kajian melalui media gambar, peta, dan

dokumen-dokumen.

Tabel 3.2

Jenis dan Sumber Data

Jenis-jenis Data Sumber

Kondisi fasilitas JWW dan

strategi pengembangan Observasi, wawancara dan kuesioner

Profil perusahaan dan data fasilitas yang ada

Dokumen balai pengelola Jatiluhur

Water World (JWW)

Data kunjungan wisatawan Dokumen balai pengelola Jatiluhur

Water World (JWW)

Sumber : Diolah Peneliti (2015)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen pengembangan penelitian merupakan alat yang digunakan

dalam pengumpulan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian

Sugiyono (2011, hlm. 305). Instrumen dalam penelitian ini berupa pedoman

wawancara untuk melakukan wawancara dengan pengguna sarana rekreasi

Jatiluhur Water World (JWW) dan kuisioner atau angket yaitu merupakan

daftar pertanyaan atau pernyataan yang dapat mewakili pendapat responden.

G. Pengujian Instrumen Penelitian

(28)

26

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 102) “ instrumen penelitian adalah

suatu alat untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas

instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan

cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu,

instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu

menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut

tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Instrumen yang

baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.

Menurut Arikunto (2010, hlm. 211) yang dimkasud dengan validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan

kesahihan suatu instrument.

Untuk menguji validitas setiap item pertanyaan dalam penelitian ini

menggunakan metode koefisien product moment sebagai berikut:

  

rxy = koefisien korelasi antara dua variabel

n = jumlah responden

Σx = jumlah skor X

(Σx)2

= kuadrat jumlah skor X

Σy = jumlah skor Y

(Σy)2 = kuadrat jumlah skor Y

Σxy = jumlah hasil skor X dan Y

Kriteria Uji jika rhitung > rtabel maka data dinyatakan valid.

Dimana skor r tabel yang dianggap menjadi syarat minimum adalah jika r =

0,361. Setelah data/instrumen dinyatakan valid, maka dapat dilihat kriteria

penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) pada tabel 3.3 sebagai berikut.

(29)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel Koefisien Korelasi nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

0, 600 – 0, 799 Kuat

0,400 – 0, 599 Cukup Kuat

0, 200 – 0, 399 Rendah

0, 000 – 0, 199 Sangat Rendah

Sumber : Sugiyono (2009, hlm.64)

Perhitungan validitas instrumen dilakukan dengan bantuan

program IBM SPSS Statistics 22 for Windows. Uji validitas ini digunakan

untuk menghitung tingkat kevalidan dan kesahihan intrumen penelitian di

Jatiluhur Water World (JWW). Berikut hasil dari penghitungan uji validitas

tentang tentang kondisi Fasilitas Umum, kondisi Fasilitas Wisata , Kondisi

Aksesibilitas, pengembangan Fasilitas Umum dan Pengembangan Fasilitas

Wisata dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini.

Tabel 3.4 Koefisien Validitas

Fasilitas Umum Jatiluhur Water World (JWW)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

p1 0,470 0,197 Valid

(30)

28

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Dimana nilai r tabel untuk n=100, df=n-2=98

adalah 0,197. dengan demikian, maka 12 item yang digunakan untuk mengukur

Fasilitas Umum Jatiluhur Water World (JWW) dalam penelitian ini adalah valid.

Dikarenakan nilai rhitung untuk semua butir pernyataan lebih besar dari 0,197

maka 12 item yang digunakan untuk mengukur fasilitas umum Jatiluhur Water

World (JWW) dalam penelitian ini adalah valid.

Tabel 3.5 Koefisien Validitas

Fasilitas Wisata Jatiluhur Water World (JWW)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

p13 0,350 0,197 Valid

p14 0,365 0,197 Valid

p15 0,766 0,197 Valid

p16 0,782 0,197 Valid

p17 0,308 0,197 Valid

p18 0,498 0,197 Valid

p19 0,531 0,197 Valid

p20 0,769 0,197 Valid

p21 0,498 0,197 Valid

Sumber : Diolah Peneliti (2015)

Nilai koefisien validitas untuk semua item antara 0,308 sampai dengan

0,782. Sedangkan syarat agar suatu pernyataan dianggap valid adalah jika nilai

rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Dimana nilai r tabel untuk n=100, df=n-2=98

adalah 0,197. dengan demikian, maka 9 item yang digunakan untuk mengukur

fasilitas wisata Jatiluhur Water World (JWW) dalam penelitian ini adalah valid.

(31)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Koefisien Validitas

Kondisi Aksesibilitas Wisata Jatiluhur Water World (JWW)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

p22 0,488 0,197 Valid

p23 0,324 0,197 Valid

p24 0,419 0,197 Valid

p25 0,355 0,197 Valid

Sumber : Diolah Peneliti (2015)

Nilai koefisien validitas untuk semua item antara 0,324 sampai dengan

0,488. Sedangkan syarat agar suatu pernyataan dianggap valid adalah jika nilai

rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Dimana nilai r tabel untuk n=100, df=n-2=98

adalah 0,197. dengan demikian, maka 4 item yang digunakan untuk mengukur

kondisi aksesibilitas Jatiluhur Water World (JWW) dalam penelitian ini adalah

valid.

Tabel 3.7 Koefisien Validitas

Pengembangan Fasilitas Umum Jatiluhur Water World (JWW)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

p26 0,936 0,197 Valid

p27 0,914 0,197 Valid

p28 0,838 0,197 Valid

p29 0,881 0,197 Valid

Sumber : Diolah Peneliti (2015)

Nilai koefesien validitas untuk semua item antara 0,838 sampai dengan

0,936. Sedangkan syarat agar suatu pernyataan dianggap valid adalah jika nilai

rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Dimana nilai r tabel untuk n=100, df=n-2=98

adalah 0,197. dengan demikian, maka 4 item yang digunakan untuk mengukur

pengembangan fasilitas umum Jatiluhur Water World (JWW) dalam penelitian ini

adalah valid.

Tabel 3.8 Koefesien Validitas

(32)

30

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

p30 0,329 0,197 Valid

p31 0,201 0,197 Valid

p32 0,688 0,197 Valid

p33 0,282 0,197 Valid

p34 0,445 0,197 Valid

p35 0,690 0,197 Valid

p36 0,616 0,197 Valid

p37 0,627 0,197 Valid

Sumber : Diolah Peneliti (2015)

Nilai koefesien validitas untuk semua item antara 0,201 sampai dengan

0,690. Sedangkan syarat agar suatu pernyataan dianggap valid adalah jika nilai

rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Dimana nilai r tabel untuk n=100, df=n-2=98

adalah 0,197. dengan demikian, maka 8 item yang digunakan untuk mengukur

pengembangan fasilitas pendukung Jatiluhur Water World (JWW) dalam

penelitian ini adalah valid.

2. Uji Reabilitas

Menurut Arikunto (2009, hlm 247), reabilitas menunjukan suatu

pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik.

Sedangkan Menurut Sugiyono (2010, hlm. 268), reabilitas berkenaan

dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam

pandangan positivistic (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliable apabila

dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang

sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang

sama, atau sekelompok data bila dipecahkan menjadi dua menunjukan

data yang tidak berbeda.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data dan apabila instrument sudah dapat dipercaya maka

akan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya. Pada penelitian kali

(33)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alpha (α), karena pada penelitian kali ini pertanyaan kuesioner meggunakan skala likert 1 sampai dengan 5 dan rumus alpha atau

cronbach’s alpha(α) dapat dilihat sebagai berikut :

Umar (2010, hlm. 65)

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyak butir pertanyaan

σt2 = Varian total

Ʃσb2 = Jumlah varian butir pertanyaan

Untuk mengetahui jumlah varian butir pertanyaan menggunakan rumus :

Umar (2010, hlm. 66)

Keterangan :

n = Jumlah sampel

σ = Jumlah varian

x = Nilai skor yang dipilih (total dari butir pertanyaan)

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika koefisien internal seluruh item rhitung > rtabel dengan tingkat

(34)

32

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Jika koefisien internal seluruh item rhitung < rtabel dengan tingkat

signifikan 5 % maka item pertanyan dinyatakan tidak reliable.

Menurut Ghozali (2005, hlm. 88), suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6. Bila

koefisien reliabilitas telah dihitung, maka menentukan keeratan hubungan

bisa digunakan kriteria Guilford (1995, hlm. 216), yaitu:

Kurang dari 0,20 : Hubungan sangat kecil dan bisa diabaikan

0,20 - < 0,40 : Hubungan yang kecil (tidak erat)

0,40 - < 0,70 : Hubungan yang cukup erat

0,70 - < 0,90 : Hubungan yang erat (reliabel)

0,90 - < 1,00 : Hubungan yang sangat erat

1,00 : Hubungan yang sempurna

Hasil uji reliabilitas Cronbach Alpha dengan berpedoman pada kriteria

Ghozali (2005, hlm. 88), dibawah ini :

a. Reliabilitas Fasilitas Umum Jatiluhur Water World (JWW)

Dilihat dari nilai Cronbach's Alpha = 0,881 > 0,6 maka seluruh butir

pernyataan kondisi fasilitas umum Jatiluhur Water World (JWW) reliabel.

Berdasarkan koefesien validitas dan reliabilitas di atas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa kuesioner ini baik untuk dijadikan sebagai alat penelitian

mengukur fasilitas umum Jatiluhur Water World (JWW).

b. Reliabilitas Fasilitas Wisata Jatiluhur Water World (JWW)

Dilihat dari nilai Cronbach's Alpha = 0,838 > 0,6 maka seluruh butir

pernyataan Kondisi fasilitas wisata Jatiluhur Water World (JWW) reliabel.

Berdasarkan koefesien validitas dan reliabilitas di atas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa kuesioner ini baik untuk dijadikan sebagai alat penelitian

mengukur fasilitas wisata Jatiluhur Water World (JWW).

(35)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dilihat dari nilai Cronbach's Alpha = 0,609 > 0,6 maka seluruh butir

pernyataan kondisi aksesibilitas Jatiluhur Water World (JWW) reliabel.

Berdasarkan koefesien validitas dan reliabilitas di atas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa kuesioner ini baik untuk dijadikan sebagai alat penelitian

mengukur kondisi aksesibilitas Jatiluhur Water World (JWW).

d. Reliabilitas Pengembangan Fasilitas Umum Jatiluhur Water World (JWW)

Dilihat dari nilai Cronbach's Alpha = 0,955 > 0,6 maka seluruh butir

pernyataan pengembangan fasilitas umum Jatiluhur Water World (JWW)

reliabel. Berdasarkan koefesien validitas dan reliabilitas di atas maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa kuesioner ini baik untuk dijadikan sebagai alat

penelitian mengukur pengembangan fasilitas umum Jatiluhur Water World

(JWW).

e. Reliabilitas Pengembangan Fasilitas Wisata Jatiluhur Water World (JWW)

Dilihat dari nilai Cronbach's Alpha = 0,750 > 0,6 maka seluruh butir

pernyataan pengembangan fasilitas wisata Jatiluhur Water World (JWW)

reliabel. Berdasarkan koefesien validitas dan reliabilitas di atas maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa kuesioner ini baik untuk dijadikan sebagai alat

penelitian mengukur pengembangan fasilitas wisata Jatiluhur Water World

(JWW).

Hasil penghitungan selengkapnya dengan alat bantu SPSS 22 untuk uji

validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.

H. Teknis Analisis Data

Menurut Sugiyono (2012, hlm 147), analisis data merupakan kegiatan setelah

data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul dengan cara

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi

(36)

34

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

1. Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian Sugiyono (2012, hlm. 93).

Tabel 3.9

Tabel Pengukuran Skala Likert

Skala Skor

Sangat Baik 5

Baik 4

Cukup 3

Tidak Baik 2

Sangat Tidak Baik 1

Sumber : Sugiyono (2012, hlm. 93)

Skala Likert hanya berupa data ordinal pada penelitian ini.

2. Garis kontinum

Garis kontinum digunakan untuk menentukan interval dari jawaban sangat

baik, baik, cukup baik, buruk, sangat buruk atau sangat setuju, setuju, cukup

setuju, tidak setuju, sangat setuju dari suatu variabel. Adapun langkah-langkah

perhitungan dalam teknik garis kontinum ini, yakni sebagai berikut Sugiyono

(2013, hlm. 6).

a. Mencari nilai indeks maksimum

Nilai indeks maksimum = skor tertinggi x jumlah pernyataan x jumlah

responden.

b. Mencari nilai indeks minimum

Nilai indeks minimum = skor terendah x jumlah pernyataan x jumlah

responden.

(37)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Panjang kelas interval = nilai indeks maks : banyaknya kelas-kelas

interval.

Sehingga garis kontinum akan berbentuk seperti gambar 3.1 dibawah ini

Sangat Buruk Buruk Cukup Baik Sangat Baik

Sumber : Sugiyono (2013, hlm. 6)

Gambar 3.1 Garis Kontinum

3. Teknik Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2008, hlm. 8) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini

didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu

kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal, yaitu peluang dan

ancaman.

Analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat

deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan kondisi

sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut

kontribusinya masing-masing.

a. Matriks IFE (Internal Factors Evaluation)

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal Jatiluhur

Water World (JWW) berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dianggap penting. Data dan informasi aspek internal Jatiluhur Water World

(JWW dapat digali dari beberapa fungsional Jatiluhur Water World (JWW).

Berikut ini tahapan kerja matriks IFE :

1) Buatlah daftar faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting

pada kesuksesan atau kegagalan usaha untuk aspek internal yang

mencakup kekuatan dan kelemahan bagi Jatiluhur Water World

(JWW).

(38)

36

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh

bobot harus sebesar 1. Nilai bobot dinilai dan dihitung berdasarkan

rata-rata industrinya.

3) Beri (rating nilai) 1 sampai 4 masing-masing faktor yang memiliki

nilai:

4=jawaban sangat kuat.

3=jawaban kuat.

2=jawaban lemah.

1=jawaban sangat lemah.

4) Kalikan antara bobot dengan rating dari masing-masing faktor

untuk menentukan nilai skornya.

5) Jumlahkan skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan

yang dinilai. Nilai rata-rata adalah 2,5. Jika nilainya dibawah 2,5

menandakan bahwa secara internal Jatiluhur Water World (JWW)

adalah lemah, sedangkan apabila nilainya diatas 2,5 menunjukkan

posisi internal yang kuat. Seperti halnya pada matriks EFE, matriks IFE

terdiri dari cukup banyak faktor. Jumlah faktor-faktornya tidak

berdampak pada jumlah bobot karena ia selalu berjumlah 1,0

Tabel 3.10 Matriks IFE

Key Internal Factors Bobot Rating Skor

(39)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu -

Kelemahan -

-

Total 1,00

(Sumber :Diktat Kuliah Strategi Pengembangan& Pengelolaan, 2009)

b. Matriks EFE (External Factor Evaluation)

Matriks EFE dibuat untuk menilai respon Jatiluhur Water World (JWW)

terhadap kondisi eksternalnya. Nilai matriks ini kemudian akan dimasukkan ke

dalam Matriks Internal-Eksternal (Matriks IE) untuk mengetahui posisi Jatiluhur

Water World (JWW). Terdapat lima langkah dalam mengembangkan matriks

EFE:

1) Buat daftar faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit

eksternal yang mencangkup peluang dan ancaman bagi Jatiluhur Water

World (JWW).

2) Beri bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (amat

penting). Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut agar

berhasil dalam industri tersebut. Peluang sering mendapat bobot lebih

besar ketimbang ancaman, tetapi ancaman dapat juga menerima bobot

tinggi bila berat atau mengancam. Bobot yang wajar dapat ditentukan

dengan membandingkan pesaing yang sukses dengan yang gagal atau

dengan mendiskusikan faktor tersebut dan mencampai konsensus

kelompok. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada faktor di atas harus

sama dengan 1,0.

3) Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kritis untuk

menunjukkan seberapa efektif strategi Kawah Kamojang saat ini

menjawab faktor ini, dengan catatan :

4=jawaban sangat kuat.

3=jawaban kuat.

(40)

38

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1=jawaban sangat lemah.

Peringkat/rating didasarkan pada efektivitas strategi Jatiluhur Water

World (JWW). Peringkat didasarkan pada keadaan Jatiluhur Water World

(JWW), sedangkan bobot dalam Langkah 2 didasarkan pada industri.

4) Kalikan setiap bobot dengan peringkat/rating untuk menentukan nilai yang

dibobot.

5) Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan

nilai yang dibobot total bagi Jatiluhur Water World (JWW).

Tabel 3.11 Matriks EFE

Key External Factors Bobot Rating Skor

Peluang -

-

Ancaman -

-

Total 1,00

(Sumber :Diktat Kuliah Strategi Pengembangan & Pengelolaan, 2009)

Tanpa memperdulikan jumlah peluang dan ancaman kunci yang dimasukkan

dalam Matriks EFE, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu organisasi

adalah 4,0 dan yang teredah adalah 1,0. Rata-rata nilai yang dibobot adalah 2,5.

Jumlah nilai yang dibobot sama dengan 4,0 menunjukkan bahwa Jatiluhur Water

World (JWW) memberi jawaban dengan cara yang luar biasa pada peluang dan

ancaman yang ada dalam industrinya. Jumlah nilai sama dengan 1,0 menunjukkan

bahwa strategi Jatiluhur Water World (JWW) memanfaatkan peluang atau

menghindari ancaman eksternal.

c. Positioning Kuadran SWOT

(41)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X = Total Kekuatan – Total Kelemahan

Sedangkan dari matriks EFE dapat diketahui posisi sumbu Y dengan rumus sebagai berikut

Y = Total Peluang – Total Ancaman

Berdasarkan matriks IFE dan EFE tersebut dapat diketahui posisi sumbu X dan posisi sumbu Y yang menentukan posisi di kuadran SWOT dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut

Peluang (Opportunity) O

Kelemahan (Weakness) Kekuatan (Strength) Kuadran II Kuadran I

(-,+)Ubah Strategi (+,+)Progresif

W S

Kuadran IV Kuadran III

(-,-)Strategi Bertahan (+,-)Diversifikasi Strategi

T

Ancaman (Threath)

Sumber: Pearce dan Robinson, (1997, hlm. 20)

Gambar 3.2 Posisi dalam Kuadran SWOT

1) Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang.

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi

dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus

melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara

maksimal.

2) Kuadran II (positif , negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi

tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah

(42)

40

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi

akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada

strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera

memperbanyak ragam strategi taktisnya.

3) Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat

berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah ubah strategi, artinya

organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi

yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada

sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

4) Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi

tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah strategi bertahan,

artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh

karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan,

mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini

dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

d. Matriks SWOT / TOWS

Matriks SWOT/TOWS adalah alat untuk menyusun faktor-faktor strategis

organisasi yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan

dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini memiliki 4 buah strategi, yaitu :

1) Strategi SO (Strength-Opportunity)

Strategi SO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan jalan pikiran

organisasi yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan internal untuk dapat

menarik keuntungan dari peluang eksternal. Jika sebuah perusahaan memiliki

kelemahan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan

mengubahnya menjadi kekuatan. Tatkala sebuah organisasi dihadapkan pada

ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha menghindarinya untuk

(43)

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Strategi WO (Weakness-Opportunity)

Strategi WO adalah strategi yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan

internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal.

Terkadang, peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki

kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut

3) Strategi ST (Strength-Treath)

Strategi ST adalah strategi yang menggunakan kekuatan sebuah perusahaan

untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan

berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman

secara langsung di dalam lingkaran eksternal.

4) Strategi WT (Weakness-Treath)

Strategi WT adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan kegiatan yang

bersifat defensif untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari

ancaman eksternal. Untuk lebih jelas, berikut ini adalah delapan tahap

bagaimana penentuan strategi dibangun melalui matriks TOWS/SWOT.

Tahapan yang dimaksud adalah :

1) Buat daftar peluang dan ancaman eksternal perusahaan, masukkan ke

dalam tabel EFE (External Factors Evaluation)

2) Buat daftar kekuatan dan kelemahan kunci internal perusahaan,

masukkan ke dalam tabel IFE (Internal Factors Evaluation)

3) Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal

dan catat hasilnya dalam sel strategi SO.

4) Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang

eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WO.

5) Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal

dan catat hasilnya dalam sel strategi ST.

6) Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman

(44)

42

Rhandi Rhiswandi, 2015

STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.12

Matriks Analisis SWOT

EFE

IFE

Strength ( Kekuatan )

Weakness ( Kelemahan )

Opportunity

( Peluang ) S-O Startegy W-O Strategy

Threat

( Ancaman ) S-T Strategy W-T Strategy

Gambar

Tabel 1.1  Data Kunjungan Wisatawan Grama Tirta Jatiluhur Tahun 2012-2014
Tabel 1.2 Data Keluhan Pengunjung
Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

the LC or LU area sizes from official areal statistics (based on cadastral data). To summarise, the goal of the project Cop4Stat_2015plus is to extract information on landscape

The aim of this study was to determine the effectiveness of as a complementary therapy: foot massage to reduce of blood pressure among pregnant women with preeclampsia.. The

Dengan inI kami mengundang Saudara untuk mengikuti Pembuktian Kualifikasi Jasa Konsultansi dengan Sistem Seleksi Sederhana untuk :. Perencanaan Teknis Pembangunan Kawasan

Saya yang bertandatangan dibawah ini Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten.Lampung Tengah dengan ini menetapkan calon

Pokja ULP pada Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Manggarai, Tahun Anggaran 2016 Pada hari ini Senin tangg al Sebelas Bulan Juli Tahun Dua Ribu Enam Belas

However there are obviously some sectors where the bal- ance sheet is much more important – real-estate, banks and insurance analysts all spend a signifi- cant amount of their

Beberapa penghargaan (awards) yang dimiliki oleh PT Aseli Dagadu Djokdja yang sudah diraih di tahun 2009-2010 yaitu Indonesia’s Top Local Brand yang merupakan

Dengan ini kami mengundang saudara untuk mengikuti Pembuktian Kualifikasi pekerjaan pengadaan barang dengan Sistem Lelang Sederhana untuk :. Pengadaan Makanan dan Minuman