• Tidak ada hasil yang ditemukan

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL

MASYARAKAT SUKU DAYAK

DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU

KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa

Oleh:

Oktaviyus Belle

0809502

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Oktaviyus Belle, 2014 Hak Cipta

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL

MASYARAKAT DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN

MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK

KALIMANTAN BARAT

Oleh Oktaviyus Belle

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Seni dan Desain

© Oktaviyus Belle 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

OKTAVIYUS BELLE

0809502

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU

KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

SKRIPSI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Maman Tocharman, M.Pd. Drs. Yadi Rukmayadi, M.Pd NIP. 194812251974121001 NIP. 196104011994031001

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Seni dan Desain – Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

iv

Oktaviyus Belle, 2014

ABSTRAK

Belle, Oktaviyus. 2014. BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK, KALIMANTAN BARAT.

Latar belakang masalah dari dasar hasil kriya barang-barang anyaman tradisional setiap provinsi di Indonesia memiliki kekhasannya masing-masing, dan didukung dengan letak geografis yang berbeda memberikan pengaruh yang besar terhadap budaya di Indonesia. Anyaman merupakan salah satu bagian dari kebudayaan termasuk dalam seni rupa terapan yang lebih mengutamakan nilai kegunaan. Penulis membuat rumusan masalah dalam memudahkan dan membatasi penelitian yang dilakukan, diantaranya: bagaimana bentuk, teknik dan fungsi barang anyaman tradisional di Desa Tiang Tanjung Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode pendekatan kualitatif, dikarenakan kerajinan yang di kembangkan oleh masyarakat Desa Tiang Tanjung berada dalam lingkungan sosial. Tahapan-tahapan penelitian diantaranya: tahap pra-lapangan, kegiatan lapangan, analisis data dan instrument pertanyaan. Dalam penelitian, ini karya-karya kriya barang anyaman yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Tiang Tanjung dijadikan sebagai populasi, kerajinan barang anyaman tersebut, memiliki keunikan baik dari bentuk, teknik, fungsi yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Tiang Tanjung sangat menarik untuk dikaji lebih dalam. Hasil penelitian yang diperoleh dari hasil karya barang anyaman masyarakat Desa Tiang Tanjung berbentuk dua dimensi pada barang anyaman tikar, berbentuk silinder pada barang anyaman Bangkat, sedangkan barang anyaman Nyiro’ berbentuk bundar. Fungsi barang anyaman sebagai alat rumah tangga.

(5)

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Belle, Oktaviyus. 2014. BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK, KALIMANTAN BARAT.

The background of the problem of the basic results of the craft of traditional woven goods every province in Indonesia has peculiar to each, and backed with a different geographical location gives great influence on culture in Indonesia. Matting is one part of the culture, including the applied art that is more about the value of usability. The author makes the formulation of the problem in facilitating and limiting research conducted, including: What are the forms, techniques and functions of traditional woven goods in the village of Tiang Tanjung Sub-District of Mempawah Hulu, Landak District of West Kalimantan. The research method is a qualitative approach, because the craft that was developed by the village of Tiang Tanjung are in a social environment. The stages of the research include: pre-field, fieldwork, data analysis and instrument questions. In research, this works wickerwork craft produced by the village of Tiang Tanjung used as a population, the craft wickerwork, has a unique kind of form, technique, function produced by the village of Tiang Tanjung very interesting to study more deeply. The results obtained from the work of wickerwork villagers of Tiang Tanjung shaped two dimensions on a mat woven goods, cylindrical in wickerwork Bangkat, while wickerwork Nyiro' round shaped. Function wickerwork as a household appliance.

(6)

v

Oktaviyus Belle, 2014

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Metode Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Sistematika Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Seni Kriya ... 8

1. Pengertian Seni Kriya ... 8

2. Fungsi Seni Kriya ... 9

a. Hiasan (dekorasi) ... 9

b. Benda Terapan (siap pakai) ... 9

c. Benda mainan ... 9

3. Unsur Seni Kriya ... 9

(7)

vi

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Estetika atau Syarat Keindahan ... 10

4. Jenis-jenis Seni Kriya ... 10

(8)

vii

1. Pengolahan Daun Pandan ... 31

a. Penebangan Daun Pandan ... 31

b. Proses Menghilangkan Duri Daun Pandan ... 32

c. Proses Pembelahan ... 32

d. Perebusan dan penjemuran ... 33

e. Pelembutan ... 33

2. Pengolahan Bambu ... 34

a. Proses Penebangan Bambu ... 34

b. Pemotongan Bambu ... 35

c. Pembelahan Bambu ... 35

d. Pengiratan Bambu ... 36

3. Pengolahan Rotan ... 37

a. Proses Penebangan ... 37

b. Proses Pengolahan ... 37

D. Nilai Visual Pada Seni Kriya ... 38

1. Unsur Garis ... 39

2. Unsur Bentuk ... 39

3. Unsur Tekstur ... 40

4. Unsur Warna ... 41

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 43

1. Waktu Penelitian ... 43

2. Lokasi Penelitian ... 43

B. Polulasi dan Sampel ... 43

C. Pendekatan Penelitian ... 44

D. Metode Penelitian ... 44

1. Tahap Pra- Lapangan ... 45

(9)

viii

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Analisis Data ... 47

3. Mengklasifikasi Data ... 50

4. Menelaah Data ... 50

5. Menarik Kesimpulan ... 51

BAB IV BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 52

1. Lokasi Penelitian Barang-Barang anyaman Tradisional Masyarakat Suku Dayak Desa Tiang Tanjung, Kecamatan Mempawah Hulu kabupaten Landak Kalimantan Barat ... 52

B. Deskripsi Bentuk Barang Anyaman Tradisional Desa Tiang Tanjung .... 55

1. Barang Anyaman Tikar ... 56

2. Barang Anyaman Bangkat ... 57

3. Barang Anyaman Nyiro’ ... 60

C. Deskripsi Teknik Pembuatan Barang-Barang Anyaman Desa Tiang Tanjung ... 61

1. Bahan Baku ... 61

a. Sake’ atau Pandan Mengkuang ( Pandanus artocarpus) ... 62

(10)

ix

Heyne) ... 63

c. Bambu Pasa’ ... 64

d. Rotan ... 65

e. Puyutn (Purun) ... 65

2. Peralatan dan Bahan Pendukung Lain Yang Dipakai ... 66

3. Pengolahan Bahan Baku Barang Anyaman Desa Tiang Tanjung ... 71

a. Pengolahan Sake’ atau Pandan Mengkuang ... 71

1) Pengambilan Daun Pandan ... 71

2) Proses Menghilangkan Duri dan Pembelahan Daun Pandan ... 72

3) Perebusan dan Penjemuran Daun Pandan ... 73

4) Pelembutan Daun Pandan ... 74

b. Pengolahan Bambu Betung ... 75

1) Pemotongan Bambu Betung ... 75

2) Pembelahan Bambu Betung ... 75

3) Pengiratan Bambu Betung ... 76

c. Pengolahan Bambu Pasa’ ... 76

1) Pemotongan Bambu Pasa’ ... 76

2) Penjemuran Bambu Pasa’ ... 77

3) Pembelahan dan Pengiratan Bambu Pasa’ ... 77

4) Pelembutan Bambu Pasa’ ... 77

d. Rotan ... 78

1) Pembelahan ... 78

2) Penghalusan ... 78

e. Daun Puyutn (Purun) ... 78

4. Proses Pembuatan Barang-Barang Anyaman Desa Tiang Tanjung ... 79

a. Barang Anyaman Tikar ... 79

(11)

x

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Menganyam Tikar ... 82

3) Menyisip Tikar ... 83

4) Mengerat Tikar ... 83

b. Barang Anyaman Bangkat ... 84

1) Menyatukan Bangkatatn ... 84

2) Ngalalitn Anyaman Bangkat ... 85

3) Pemasangan Pelindung Bangkat ... 85

4) Memasang Tali pada Bangkat ... 86

c. Barang Anyaman Nyiro’ (Nyiru) ... 88

1) Menganyam Nyiro’ (Nyiru) ... 88

2) Proses Mantalas ... 90

D. Fungsi Karya Anyaman Tradisional Desa Tiang Tanjung ... 92

1. Fungsi Barang Anyaman Tikar ... 92

2. Fungsi Barang Anyaman Bangkat ... 93

3. Fungsi Barang Anyaman Nyiro’ ( Nyiru) ... 94

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 99

B. Saran ... 100

(12)
(13)

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kesenian merupakan bagian dari kebudayaan yang selalu menggalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Perubahan perkembangan tersebut salah satunya didasari oleh pandangan manusia dalam konsep, proses dan hasil karya. Nenek moyang kita mewariskan benda-benda dan alat–alat yang yang mereka perlukan untuk mempertahankan hidupnya. Nenek moyang kita juga mewariskan kemampuan dan keterampilan dalam membuat benda-benda tersebut. Keanekaragaman budaya daerah di Indonesia memberikan kekayaan budaya Nasional. Setiap provinsi di Indonesia memiliki budaya daerahnya masing-masing, dan didukung dengan letak geografis yang berbeda memberikan pengaruh yang besar terhadap budaya di Indonesia. Indonesia terdiri dari berbagai pulau besar maupun kecil yang telah menyumbangkan nilai tambah pada keragaman budaya tersebut. Anyaman merupakan salah satu bagian dari kebudayaan termasuk dalam seni rupa terapan yang lebih mengutamakan nilai kegunaan dan keindahan.

Menganyam adalah pekerjaan menjalin pita yang disusun menurut dua tiga dan empat arah sehingga terbentuk benda-benda seperti tikar, dinding dan sebagainya. Prinsip menganyam adalah menyisipkan dan menumpangkan pita anyaman yang berbeda arah. Walaupun benda anyam dapat dibedakan menjadi anyam benda kasar dan benda anyam halus, dari segi teknik pembuatan ke dua jenis benda tersebut tidak berbeda. Jenis benda anyam dapat dibedakan menurut jumlah dan arah sumbu anyam. Dengan demikian dikenal anyaman dua sumbu, anyaman tiga sumbu dan anyaman empat sumbu. Harvey dalam Soemaryadi dkk. (1992: 52).

Sejak awal keberadaannya, manusia dengan naluri, akal dan pikirannya

(14)

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG,

2

potensi yang dimilikinya, manusia dapat menjalin kehidupan dengan lingkungannya, baik secara fisik dan non fisik seperti kehidupan sosial dan budaya, kriya adalah salah satu dari keberagaman tersebut. Kriya merupakan kegiatan seni yang menitik-beratkan kepada keterampilan tangan dan fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan sehingga menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis.

Dalam kehidupan sehari–hari suku Dayak selalu memanfaatkan benda yang menunjang kebutuhan hidup dari barang anyaman yang dibuat secara tradisional.

Anyaman adalah salah satu kebutuhan hidup orang suku Dayak. Anyaman– anyaman yang dibuat memiliki variasi bentuk, teknik, dan fungsi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan. Bahan yang digunakan diantaranya bambu, rotan, pandan dan masih banyak lagi yang lainnya. Variasi bentuk, teknik, dan fungsi menghasilkan karya yang memiliki nilai kedaerahan seperti yang terdapat di pulau Kalimantan Barat. Pulau yang terluas ini memiliki sumber daya alam yang kaya, khususnya bahan anyaman dari tumbuh-tumbuhan. Kriya anyam di Kalimantan memiliki beraneka ragam serta bentuk dan ciri khas masing-masing daerah, contohnya di Kalimantan Barat yang terdapat di salah satu Desa ini, yakni di Desa Tiang Tanjung, Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak menghasilkan barang-barang anyaman seperti tikar, nyiru, pengayak beras, dako,

salepe’ dan lain-lain.

(15)

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti adalah mengenai analisis bentuk, teknik, dan fungsi, anyaman yang ada di Desa Tiang Tanjung, Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat.

1. Bagaimana bentuk barang anyaman tradisional di Desa Tiang Tanjung, Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat?

2. Bagaimana teknik pembuatan barang anyaman tradisional di Desa Tiang Tanjung, Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat? 3. Apa fungsi barang anyaman tradisional di Desa Tiang Tanjung, Kecamatan

Mempawah Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bentuk barang anyaman tradisional di Desa Tiang Tanjung, Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat. 2. Untuk mengetahui teknik pembuatan barang anyaman tradisional di Desa

Tiang Tanjung, Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat.

3. Untuk mengetahui fungsi barang anyaman tradisional di Desa Tiang Tanjung, Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat.

D. Metode Penelitian

(16)

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG,

4

merupakan “suatu proses penyelidikan, yang cukup banyak bervariasi yang tidak bisa disusun secara teratur” Sugiyono (2011:29). Dari sebuah penyelidikan akan dihimpun data-data utama dan sekaligus data tambahannya. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan. Sedangkan data tertulis, foto, dan statistik adalah data tambahan.

Ada beberapa cara dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti diantaranya:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan lima panca indera, jadi tidak hanya dengan pengamatan menggunakan mata saja. Mendengarkan, mencium, mengecap meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi.

Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2009:205) yaitu :“Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan pengamatan dan lembar pengamatan, sedangkan observasi sebagai teknik pengumpulan data yang telah dirancang secara terstruktur maupun tidak terstruktur”.

Observasi lansung di lapangan dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat saat melaksanakan observasi penelitian, khususnya narasumber yang akan menjadi sarana observasi. Saat melaksanakan observasi peneliti dibantu dengan media dokumentasi yaitu foto-foto kegiatan dan karya yang ada di lapangan.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data atau informasi dari “informant

dan atau “responden” yang sudah ditetapkan, dilakukan dengan cara ”tanya jawab

sepihak tetapi sistematis” atas dasar tujuan penelitian yang akan dikehendaki dan dicapai. Menurut beberapa ahli, wawancara didefinisikan sebagai berikut:

(17)

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

wawancara tidak lain adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran atau hati orang lain, bagaimana tentang dunia, yaitu hal yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi (Nasution 1988:73).

Sedangkan (Sugiyono 2009:194), menyampaikan bahwa:

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit/kecil

Dari beberapa pendapat para ahli dapat kita ketahui bahwa teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara lebih intensif dan langsung kepada narasumber untuk mendapatkan keterangan sebanyak-banyaknya. Agar proses wawancara mudah dimengerti dan dilakukan dengan bahasa sehari-hari, sasaran yang akan diwawancarai ialah kriyawan.

3. Studi Pustaka

Proses pengumpulan data dengan mencari informasi yang lebih bersifat teori atau pemahaman sebagai bahan pembanding dengan data-data yang telah ditemukan selama di lapangan, proses studi lapangan dapat berupa dokumen-dokumen tertulis berupa buku, surat kabar, majalah, internet serta data-data yang berkaitan dengan judul penelitian.

4. Dokumentasi

Pengumpulan data mengunakan metode dokumentasi ialah pencarian data yang berupa buku-buku, majalah, surat kabar, foto-foto, gambar-gambar, catatan transkrip, dan sebagainya yang mendukung penulisan penelitian ini.

E. Manfaat Penelitian

1. Untuk Penulis

(18)

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG,

6

b. Meningkatkan rasa kepedulian terhadap kesenian yang ada di daerah serta menumbuhkan rasa cinta terhadap karya seni rupa khususnya pada bentuk, teknik, fungsi barang anyaman.

c. Terjalinnya kerjasama yang lebih baik antara peneliti, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, dan masyarakat.

2. Untuk Jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan serta masukan untuk lebih dalam lagi mengetahui tentang rumusan masalah dan hasil penelitian seperi bentuk, teknik, fungsi barang anyam di Desa Tiang Tanjung. Untuk menambah ilmu pengetahuan serta informasi tambahan dan acuan dalam belajar sebagai alat pengembangan pembelajaran kriya anyam, khususnya seni rupa.

3. Untuk Masyarakat Desa Tiang Tanjung

Diharapkan dapat mengembangkan dan menumbuhkan kreativitas dan kualitas berkarya serta salah satu upaya untuk mengembangkan dan mempertahankan kriya anyam di Desa Tiang Tanjung.

4. Untuk Pemerintah Daerah

Membantu pemerintah daerah dalam melestarikan budaya bangsa yang ada di daerah, khususnya yang ada di Desa Tiang Tanjung. Sehingga mempermudah proses bantuan baik dalam pembinaan, pengembangan serta pelestarian yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat secara khusus dan pemerintah daerah secara umum.

5. Untuk Umum

(19)

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

masyarakat umum, sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap kriya anyam dan sebagai bahan apresiasi bagi pembaca tanpa mengabaikan nilai estetisnya.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan menyusun skripsi maka penulis menyusun dalam beberapa bagian (bab). Bagian-bagian tersebut antara lain:

BAB I Pendahuluan, berisi tentang uraian pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian secara garis besar beserta teknik pengumpulan data dan pendekatannya, lokasi dan sampel penelitian

BAB II Landasan teori, membahas tentang landasan teori atau kajian pustaka sebagai landasan teoritik untuk analisis temuan hasil penelitian, juga sebagai bahan memperkuat ke akuratan hasil penelitian meliputi materi yang mencangkup tinjauan teoritis, dan tinjauan umum kriya dan sebagainya.

BAB III Metode Penelitian, berisi tentang metode, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data.

BAB IV Pembahasan, menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan mengenai hasil studi deskriptif tentang anyaman tradisional masyarakat suku dayak Desa Tiang Tanjung, Kecamatan Mempawah Hulu

(20)

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG,

(21)

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Lokasi Penelitian

1. Waktu

Proses penelitian yang dilaksanakan oleh penulis dimulai dari tanggal 28 Desember 2013 dan berakhir pada 15 Januari 2014.

2. Lokasi penelitian

Lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian oleh penulis terletak di Desa Tiang Tanjung, Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat, disana masyarakat setempat membuat anyaman-anyaman tradisional pada umumnya.

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

(22)

44

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

dalam penelitian ini adalah masyarakat pengrajin setempat, dimana peneliti mengharapkan informasi serta data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut para ahli sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (Arikunto 2006:132). Selama pelaksanan penelitian ini peneliti mengunakan karya yang dibuat oleh masyarakat setempat yang digunakan sebagai sampel, dan meneliti bentuk serta teknik pembuatan dari barang-barang anyaman tersebut.

C. Pendekatan Penelitian

Proses pelaksanaan penelitian ini penulis mengunakan metode deskriptif kualitatif untuk mendapatkan informasi serta data-data yang akan diolah menjadi sebuah karya tulis. Menurut Sugiyono (2011:27) penelitian kualitatif adalah “penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain”. Dalam penelitian ini peneliti juga dibantu oleh pihak lain saat di lokasi penelitian.

D. Metode Penelitian

Peneliti menggunakan metode deskriptif-kualitatif karena data yang digunakan tidak dapat dihitung dengan angka atau nilai, namun jika ada juga hanya sebagai tambahan. menurut para ahli metode Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan “suatu proses penyelidikan, yang cukup banyak bervariasi yang tidak bisa disusun secara teratur” Sugiyono (2011:29).

(23)

45

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan pendapat lainnya mengatakan bahwa data kualitatif yaitu data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung. Moleong (2007:157).

Sasaran utama penelitian ini adalah perajin yang ada di masyarakat Desa Tiang Tanjung Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Peneliti ingin mengetahui media, bentuk, teknik dan fungsi dari anyaman tradisional pada masyarakat Dayak Desa Tiang Tanjung Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Metode yang digunakan ialah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini dilakukan sesuai dengan di lokasi penelitian yang bersifat alamiah. Untuk memperoleh data yang ditemukan oleh peneliti berdasarkan dari pengamatan, observasi, wawancara, dokumen yang bersifat tulisan, lisan, foto, serta data-data pendukung lainnya hingga penelitian berakhir dan memperoleh data yang jelas serta dapat menjawab rumusan masalah yang selama ini belum terjawab dengan pasti, dari informasi yang telah ditemukan oleh peneliti penulis menggunakan informasi tersebut sebagai instrumen

penelitian.

Dalam penelitian kualitatif manusia merupakan peran utama sebagai sumber pengumpul data dan informasi penelitian supaya tujuan penelitian tercapai. Tahap-tahap penelitian menurut para ahli yang diungkapkan oleh Moleong

(1996:85) sebagai berikut: a) tahap pra-lapangan, b) kegiatan lapangan, c) analisis data, penulis melakukan langkah-langkah penelitian sebagai berikut ini:

1. Tahap pra-lapangan

Langkah awal penelitian penulis melakukan identifikasi masalah secara umum apakah memungkinkan untuk diteliti sebagai fokus penelitian. Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian tentang “Barang-barang Anyaman

(24)

46

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

a. Kegiatan orientasi dengan adanya survei di lapangan dan penulis mencari data-data dan informasi dari masyarakat, serta sumber informasi lainnya dari internet dan adanya konsultasi dengan dosen pembimbing, hingga dirahkan untuk meneliti anyaman tradisional suku dayak.

b. Penyusunan proposal penelitian. Setelah mendapatkan data dan informasi yang dipergunakan untuk melatarbelakangi penelitian ini penulis membuat proposal dan meminta tanggapan serta informasi

kepada dosen seni rupa UPI dan diarahkan untuk membenarkan penulisan. Setelah itu penulis disarankan untuk memasukkan proposal penelitian yang akan diserahkan kepada dewan skripsi. Kemudian proposal penelitian yang diajukan disetujui meskipun ada bagian yang harus diubah dan dibenarkan lagi, mendapatkan dosen pembimbing yang akan membantu membimbing penulis dalam menulis, meneliti, serta mengolah data hingga menjadi sebuah skripsi. Setelah mendapat dosen pembimbing penulis mendapat surat keterangan (SK) yang diturunkan oleh Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, dan surat-surat izin penelitian yang akan diserahkan kepada tempat penelitian.

2. Kegiatan lapangan

(25)

47

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selama pengolahan data penulis masih mengumpulkan data dan berkomunikasi dengan perajin melalui HP dan untuk mendapatkan informasi.

3. Analisis data

Tahap ini merupakan puncak dari kegiatan setelah melakukan kegiatan penelitian lapangan berakhir, pengolahan data yang ditemukan di lapangan dan data penunjang lainnya diolah menjadi sebuah karya ilmiah. Setelah data-data yang diperlukan terkumpul seperti hasil wawancara, foto-foto, hasil observasi, data penunjang lainnya dan dokumen yang sifatnya tulisan dan lisan maka tahap selanjutnya mengolah data.

E. Instrumen Penelitian

Pembuatan instrumen penelitian berupa pedoman observasi, wawancara maupun studi dokumentasi merupakan aspek yang harus diperhatikan dan dilakukan selama penelitian berlangsung. Instrumen ialah semua komponen yang menunjang penelitian, sedangkan pedoman observasi dan wawancara hanya untuk memuat pertanyaan dan membuka masalah penelitian. Penelitian ini bersifat kualitatif yaitu sebuah jenis penelitian yang tujuannya mengukur tingkat kedalaman dari suatu masalah yang akan diteliti agar lebih jelas dan terarah. Oleh karena itu yang akan dijadikan sumber dan jenis data dalam penelitian ini antara lain:

1. Sumber utama, yaitu pengrajin, masyarakat. Untuk lebih jelas berikut ini

(26)

48

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

2. Buku-buku yang relevan tentang kerajinan, ornamen, anyaman, gambaran umum tentang kerajinan dari bambu dan rotan, buku-buku pelajaran seni budaya Sekolah Menegah Atas dan Sekolah Menengah Pertama, artikel, kamus, karya ilmiah, media cetak, dan media elektronik.

3. Foto-foto hasil observasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Tahapan ini merupakan salah satu tahap proses penelitian yaitu teknik pengumpulan data yang terpenting dan harus benar-benar teliti dalam pengumpulan data, data yang dikumpulkan dalam penelitian juga harus sesuai

dengan yang ada di lapangan. Pentingnya teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian ialah agar dapat mengolah data supaya setiap rumusan masalah yang diangkat akan terjawab, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Studi pustaka

Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dalam penelitian ini

adalah dengan cara mengumpulkan informasi dan pengkajian terhadap sumber-sumber yang berkenan dengan rumusan masalah serta berbagai variabel yang diteliti, dan terkaitnya buku-buku sumber yang penting bagi penunjang penelitian sesuai dengan aspek yang diteliti.

2. Wawancara

(27)

49

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian. Menurut Arikunto, (2006:155), interview adalah “sebuah dialog

(interview) yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari narasumber (informant).

3. Observasi

Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Teknik pengumpulan data mengunakan observasi merupakan teknik nyata dimana peneliti harus berada di lapangan atau lokasi penelitian, dengan tujuan

agar data yang sesuai dengan data yang dicari oleh peneliti. Pada tahapan ini peneliti melakukan observasi di Desa Tiang Tanjung, Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

4. Dokumen

Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil

rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Teknik analisis data dokumen yang diperlukan oleh penulis ialah yang bersifat tulisan dan lisan.

G. Teknik Analisis Data

(28)

50

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

(2006:235) mengemukakan secara garis besar teknik analisis data dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: a) persiapan, b) tabulasi, c) penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.

Teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti ialah dengan cara berulang-ulang dalam berlangsungnya proses penelitian, setelah proses penelitian dilaksanakan hasil data dari penelitian berupa studi pustaka, wawancara, observasi, dokumen berupa buku-buku, katalog, foto-foto, gambar, dipelajari kembali agar dapat memperoleh hasil yang maksimal. Berikut ini langkah– langkah yang dilakukan untuk menganalisis data.

1. Menghimpun data

Menghimpun data merupakan proses mengumpulkan data menjadi satu dari berbagai macam bentuk dan jenis data yang telah ditemukan, jika dalam pengumpulan data ada data yang salah maka akan mempengaruhi hasil akhir penelitian. Arikunto (2006:222) mengatakan bahwa“ menyusun instrumen adalah pekerjaan penting dalam langkah penelitian akan tetapi pengumpulan data jauh lebih penting lagi, terutama apabila peneliti menggunakan metode yang memiliki celah cukup besar untuk dimasuki unsur minat peneliti. Itulah sebabnya penyusunan instrumen pengumpulan data harus ditangani secara serius agar diperoleh hasil yang sesuai dengan kegunaannya yaitu variabel yang tepat”.

2. Mereduksi data

Mereduksi data merangkum data-data yang penting untuk dipelajari dan diolah oleh peneliti. Laporan yang bersifat mentah direduksi, disingkatkan disusun secara lebih sistematis sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan

juga akan mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh.

(29)

51

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses selanjutnya ialah mengklasifikasikan data atau mengelompokan data berdasarkan keperluan yang telah dihimpun, serta dirangkum oleh peneliti. Dalam penjelasannya Arikunto (2006:239) mengatakan “apabila data telah terkumpulkan, data yang ada kemudian diklasifikasikan kualitatif berupa kata-kata atau simbol”.

4. Menelaah data

Menelaah data merupakan proses pengecekan data kembali yang dilakukan oleh peneliti, hal ini dilakukan untuk menganalisis jika terjadinya kekurangan atau terjadinya kekeliruan pada data yang telah dikumpulkan sebelumnya.

5. Menarik kesimpulan

Proses penjelasan dari data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti mulai dari proses awal penelitian hingga akhir penelitian pada analisis data. Arikunto

(2006:342) mengatakan bahwa, menarik kesimpulan harus didasarkan atas data, bukan angan–angan atau keinginan peneliti. “Adalah salah besar apabila peneliti

(30)

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan pengamatan selama melaksanakan penelitian di lapangan beberapa data yang telah diolah untuk menjawab rumusan masalah yang telah diangkat. Pada kesempatan ini penulis akan menmyimpulkan pentingnya pembahasan tentang “BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN

MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT” berikut ini hasil akhir serta kesimpulan yang di peroleh peneliti:

1. Dari bentuk yang ditemukan oleh peneliti saat dilapangan, barang-barang anyaman di Desa Tiang Tanjung memiliki bentuk Seperti:

a) barang anyaman Nyiro’, berbentuk bulat dengan ukuran 110 cm dan lebar ±60 cm untuk ukuran yang kecil, sedangkan ukuran yang besar bulatan mencapai 210 cm dengan lebar 66 cm.

b) Tikar, berbentuk anyaman dua dimensi, untuk ukuran barang anyaman tikar ada dua macam ukuran yaitu ukuran yang besar dan kecil. Ukuran barang anyaman yang kecil biasanya panjangnya 3 meter lebih dan lebar 2 meter, sedangkan untuk ukuran yang lebar besar biasanya panjangnya 4 meter dengan lebar 2,5 meter.

(31)

100

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Dari Teknik Pembuatan barang-barang anyaman di Desa Tiang Tanjung menggunakan teknik anyaman dua sumbu jenis silang tunggal pada barang anyaman Tikar. Teknik anyaman empat sumbu yang langsung dipadatkan pada barang anyaman Nyiro’ (Nyiru) sedangkan untuk barang anyaman Bangkat yang berbentuk tiga dimensi di buat dengan teknik melilitkan tali rotan pada bilah-bilah bambu,

3. Untuk fungsi barang anyaman di Desa Tiang Tanjung, Tikar berfungsi

sebagai alas tempat duduk, menjemur padi dan singkong. Barang anyaman Bangkat digunakan untuk menggangkut kayu bakar, dan umbi-umbian. Sedangkan barnag anyaman Nyiro’ berfungsi sebagai penampi beras, menjemur rebung, tempat memarut kelapa, dan menampi padi diladang.

B. Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama melaksanakan penelitian di lapangan ada beberapa saran dan masukan yang berkaitan dengan penelitian, semoga dengan adanya saran dan masukan bisa bermanfaat bagi siapaun yang membaca tulisan ini, adapun saran berikut antara lain:

1. Bagi masyarakat Desa Tiang Tanjung berusaha untuk meningkatkan kreatifitas serta kemampuan untuk berkarya dalam membuat anyaman, disamping itu diharapkan bisa membina dan melatih generasi muda, agar tetap menjaga kelestarian kriya anyam.

(32)

101

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

3. Bagi pemerintah pusat Provinsi Kalimantan Barat, kerajinan atau kriya anyam di Desa Tiang Tanjung dapat menjadi peluang untuk membuka lapangan pekerjaan serta membuat masyarakat lebih mandiri, dengan cara memberikan pelatihan kepada masyarakat dan membantu dalam pendananan modal supaya dapat berjalan, serta berkembangnya usaha para kriyawan khususnya kriya anyam.

4. Bagi pendidikan seni rupa, semoga saja karya tulis ini dapat menjadi bahan

ajaran serta sumber pengetahuan khususnya “BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN

LANDAK KALIMANTAN BARAT” dapat menjadi ilmu pengetahuan yang

(33)

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006) “Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktik)”,

PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Basuki. B. (1982). "Anyam Bambu" PT. Penerbit Swadaya, Jakarta.

Haryono, Timbul. (2002). Pengertian Seni Kriya. Tersedia: http://yogaparta.wordpress.com/2009/06/14/pengertian-seni-kriya/(5 Mei 2014)

Haryadi, K. N. & Hartono, T. E. (2013). “Kerajinan Daun Pandan” , Arcita, Surakarta.

Koleksi Budaya (1990/1991). Masyarakat Suku Daya Kendayan, Proyek Pembinaan Permuseuman Kalimantan Barat, diterbitkan Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Mariani, Yeni .(2011). "Komposisi Kimia Batang Pandan Mengkuang (Pandanus atrocarpus Griff) Sebagai Bahan Baku Alternatif Pulp" Universitas Tanjung Pura.

Moleong , Lexy,J. (1996). “Metode Penelitian Kualitatif”, Rosdah Karya,

Bandung.

Sumiati. St Uum. (1995). “Berkreasi Dengan Bambu” seni Kreatif dan terampil, PT. remaja Rosdakarya, Bandung

Soemarjadi, dkk. (1992/1993). Pendidikan Keterampilan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sugiyono. (2011). “Metode Penelitian Pendidikan”, Alfabeta, Bandung.

(34)

103

Tocharman, M. (2009). Makalah Melestarikan Budaya Kriya Anyam, Bandung.

Wahudi. S. & Darmowiyoto. M, (1979). " Pengetahuan Kerajinan Anyam", Depdikbud, Jakarta,.

Yudoseputro, W. (1983). "Seni Kerajinan Indonesia" Departemen Pendidikan Kebudayaan.

Sumber Internet:

http://blog-senirupa.tumblr.com

http://kerajinankriyaukir.blogspot.nl/

http://id.indonesian-craft.com/

http://macramehandycraft.blogspot.

http://rooneyarchive.net.

http://visijobs.com/

http://fineartamerica.com/

http://tas-kulits.blogspot.

http://www.anneahira.com/anyaman.htm.

http: klasifikasi tanaman.blogspot.

http://kaosbambu.wordpress.com/

http://jendilacraft.blogspot.com/

http://senibudayasmkdansederajat.blogspot.com/.

http://coretangtangan.blogspot.com/

http://ismafineartskanda.wordpress.com/

httpmedia.kompasiana.com

http://loketpeta.pu.go.id

(35)

104

Oktaviyus Belle, 2014

BARANG-BARANG ANYAMAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK DESA TIANG TANJUNG, KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun demikian, strategi Genius Learning akan lebih efektif bila digunakan pada bidang study yang aplikatif, karena guru dan siswa bisa melakukan demonstrasi yang

faktor yang mempengaruhi produksi susu yaitu : umur ternak, kondisi sapi waktu. beranak, banyaknya ransum waktu diberikan pada ternak yang sedang

Ibu balita bersikap tetap datang ke posyandu walaupun merasa balitanya sehat (100%), menyatakan mengikuti penyuluhan yang diadakan oleh posyandu secara rutin (100%), para ibu

[r]

berpengaruh terhadap pemanfaatan Posyandu oleh ibu-ibu balita di wilayah kerja. Puskesmas Johan Pahlawan, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Screen Maker, yaitu alat yang digunakan untuk proses penyinaran dengan. menggunakan sinar

Pendapat dari subyek pendukung II tentang perilaku prososial (menolong yaitu membantu orang lain dengan cara meringankan beban fisik atau psikologi orang tersebut), yang dimiliki