Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
DAMPAK LATIHAN CRUISE INTERVAL DENGAN AUSTRALIAN
HEART-RATE REPEAT SEST TERHADAP PENINGKATAN
KEMAMPUAN DAYA TAHAN
(Studi Eksperimen pada Atlet Perkumpulan Renang Five Stars SC Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh :
ARINI AYUNINGRIAS WULANDARI
1005866
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
DAMPAK LATIHAN CRUISE INTERVAL DENGAN AUSTRALIAN
HEART-RATE REPEAT SEST TERHADAP PENINGKATAN
KEMAMPUAN DAYA TAHAN
(Studi Eksperimen pada Atlet Perkumpulan Renang Five Stars SC Bandung)
Oleh
Arini Ayuningrias W
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
© Arini Ayuningrias 2010 Universitas Pendidikan Indonesia
2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
LEMBAR PENGESAHAN
ARINI AYUNINGRIAS WULANDARI
DAMPAK LATIHAN CRUISE INTERVAL DENGAN AUSTRALIAN
HEART-RATE REPEAT SEST TERHADAP PENINGKATAN
KEMAMPUAN DAYA TAHAN
(Studi Eksperimen pada Atlet Perkumpulan Renang Five Stars SC Bandung)
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Drs. H. Dede Rohmat N, M.Pd. NIP. 196312091988031001
Pembimbing II
Drs. Basiran, M.Pd. NIP. 195611281986031004
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Dampak Latihan
Cruise Interval dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest terhadap
Peningkatan Kemampuan Daya Tahan” ini beserta seluruh isinya adalah
benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi
yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2014
Yang membuat pernyataan,
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
ABSTRAK
DAMPAK LATIHAN CRUISE INTERVAL DENGAN AUSTRALIAN
HEART-RATE REPEAT SEST TERHADAP PENINGKATAN
KEMAMPUAN DAYA TAHAN
(Studi Eksperimen pada Atlet Perkumpulan Renang Five Stars SC Bandung)
Dosen Pembimbing : Drs. H. Dede Rohmat N, M.Pd. Drs. Basiran, M.Pd.
Arini Ayuningrias* 2014
Skripsi ini dilatar belakangi dari pengamatan penulis pada beberapa faktor pendukung cabang olahraga renang. Salah satunya yang sangat penting dalam olahraga renang adalah metode latihan yang diberikan kepada atlet. Metode latihan yang dapat digunakan untuk melatih daya tahan adalah dengan metode latihan cruise interval dan metode latihan Australian heart-rate repeat sets. Kedua metode latihan ini mempunyai tingkat kesesuaian serta kelebihan dan kelemahan yang berbeda, tetapi kejelasan tentang pengaruh kedua metode latihan tersebut terhadap peningkatan kemampuan daya tahan dalam cabang olahraga renang belum terungkap secara jelas. Oleh karena itu menjadi penting untuk dilakukan penelitian mengenai masalah tersebut.
Tujuan dari penelitian yang penulis ajukan adalah melihat perbedaan dampak metode latihan cruise interval dan metode latihan Australian heart-rate repeat sets terhadap peningkatan kemampuan daya tahan.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan variabel bebas ke-1 adalah metode latihan cruise interval, variabel ke-2 adalah metode latihan Australian heart-rate repeat sets, dan variabel terikatnya adalah kemapuan daya tahan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet dari Perkumpulan Renang Five Stars Swimming Club Bandung sebanyak 10 orang dengan menggunakan teknik sampling purposive, dan dibagi ke dalam dua kelompok dengan cara rangking.
Berdasarkan pengolahan data dan analisis data, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: metode latihan cruise interval dan metode latihan Australian heart-rate repeat sets memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan daya tahan. Serta metode latihan cruise interval memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap peningkatan kemampuan daya tahan pada Atlet Perkumpulan Renang Five Stars Swimming Club Bandung bila dibandingkan dengan metode latihan Australian heart-rate repeat sets.
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
ABSTRACT
THE IMPACT OF CRUISE INTERVAL EXERCISE AND AUSTRALIAN
HEART-RATE REPEAT SEST TO THE ATHLETE’S ENDURANCE
(Experimental Research in Perkumpulan Renang Five Stars SC’s Athletes, Bandung)
Instructors : Drs. H. Dede Rohmat N, M.Pd. Drs. Basiran, M.Pd.
Arini Ayuningrias* 2014
This research studies the supporting factors in competitive swimming, one of which is training method. Training methods that may be applied to practice endurance are cruise interval exercise and Australian heart-rate repeat set exercise. These methods have different rate of suitability and each method has its strengths and weaknesses. However, there is no clear evidence of how these methods affect the endurance of the athletes.
The aim of this research is to discover which exercise has better effect to the endurance of the athletes.
In this research I am using the experiment method, the subject of the experiment are KU IV athletes in Five Stars SC Bandung. There are ten people involved which will be divided into two groups.
The conclusion of the research will show that there is significant difference between cruise interval exercise and Australian heart-rate repeat sets exercise to the endurance of the athletes. Cruise interval exercise show a significant effect to Five Stars SC Bandung’s athletes compared to Australian heart-rate repeat sets exercise.
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini tepat
pada waktunya tanpa hambatan yang berarti.
Skripsi ini berjudul “Dampak Latihan Cruise Interval dengan Australian
Heart-Rate Repeat Sest terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Pendidikan
Olahraga Dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis baik mengenai materi yang di bahas maupun tata cara penulisan skripsi
yang baik dan benar. Namun sebagai bahan perbaikan, penulis sangat menerima
kritik dan saran yang tentunya bersifat mendorong untuk kemajuan di kemudian
hari.
Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi
penulis sendiri maupun bagi orang lain yang membacanya.
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillahirabbil’alamin, satu kata yang penulis utarakan untuk berterimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan bimbingan, rahmat,
serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Dampak Latihan Cruise Interval dengan Australian Heart-Rate
Repeat Sest terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan” untuk memenuhi prasyarat kelulusan tingkat Sarjana Strata-1 di Program Pendidikan
Kepelatihan Olahraga FPOK UPI.
Pada kesempatan ini, Perkenalkan penulis menyampaikan penghormatan dan
penghargaan yang besar serta mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada
1. Allah SWT, yang terus memberikan rahmat-Nya serta nikmat yang berlimpah
kepada penulis, semoga saya dapat selalu beribadah dengan baik untuk
membalasnya.
2. Kedua orangtua tercinta, Alm Tita Rustiati dan Triono Budhi Utomo, yang
telah memberikan doa penuh dengan ketulusan serta dorongan moril dan
materil tiada henti kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
3. Untuk adikku Rizka Prastiti dan Shanaz Suciati, yang selalu memberikan doa,
semangat serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Tanteku, Ine Agustine yang telah banyak memberikan pelajaran yang berharga
dalam menjalani kehidupan ini kepada penulis, serta bantuan secara moril dan
materil. Terima kasih atas doa, bantuan motivasi, dan nasehatnya yang sangat
berharga.
5. Dr. Yunyun Yudiana M.Pd, Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.
6. Drs. Sucipto, M.Kes, Ketua program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi FPOK-UPI atas izin dan rekomendasinya untuk menyusun skripsi
ini.
7. Dr. H. R. Boyke Mulyana, M.Pd, Ketua jurusan Pendidikan Olahraga atas izin
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
8. Drs. Dadan Mulyana, M.Pd, Dosen Pembimbing Akademik yang selalu
telaten menasehati dan mengarahkan penulis disetiap kesempatan, selama
studi perkuliahan sampai penulis menyelesaikan perkuliahan.
9. Drs. H. Dede Rohmat N, M.Pd selaku Dosen pembimbing I yang telah
membimbingan, mengarahkan, serta memotivasi dan memberikan
masukan-masukan kepada penulis sehingga memberikan kemudahan dalam pembuatan
skripsi ini.
10.Drs. Basiran, M.pd. selaku Dosen pembimbing II yang telah memberikan
arahan dalam teknik penulisan skripsi, serta memberikan dorongan motivasi
selama penyusunan skripsi ini.
11.Nida’ul Hidayah, M.Si, selaku Dosen Statistik yang selalu memberikan
bimbingan tentang pengolahan data penelitian sehingga penulis dapat
mengerti dan mengerjakan penelitian dengan baik.
12.Dahri dan Bapak Widi selaku staf jurusan yang senantiasa memberikan
bantuan, kemudahan dan kelancaran kepada penulis dalam penyusunan skripsi
ini.
13.Seluruh dosen jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang telah
memberikan ilmu yang sangat berharga selama penulis berkuliah di jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI.
14.Seluruh Staf Dosen Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI.
15.Ka Chaerul dan Tante Elis, selaku ketua dan pelatih PRI Five Stars SC
Bandung yang telah memberikan izin penelitian serta selalu memberikan
masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
16.Ka Irsan Sutedja, pelatih yang ga akan ada matinya dihati penulis.
Terimakasih hingga saat ini sudah membantu dan selalu memberikan
motivasi, dan setiap tutur katamu akan selalu diingat sampai kapapun oleh
penulis.
17.Para pelatih Five Stars SC Bandung, Aquarius Bandung (Ko Doni, Ka Aam,
Ka Dadang, Ka Aceng, Ka Yudhi, Ka Anggun, Ka Desi dan Ka Wahid) yang
telah turut serta membantu dalam memberikan masukan dan pelaksanaan
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
18.Para atlet Five Stars Swimming Club Bandung yang telah bersedia menjadi
naracoba dalam pelaksanaan penelitian.
19.Teman perjuangan terbaik selama perkuliahan ini, Weni Puspitasari, Ni Eka
Dewi. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan selama ini,
pokonya “the best for you guys”.
20.Gengs di perkuliahan, Fauzan Achmad, Ni Eka Dewi, Weni Puspitasari,
Linggar Gurnita, Restu Widya, Rizaldo Septiano, Argian Rizki T, Dea Annisa,
Sarah Widya, Imam M, Lina (ogoh), Sari (oding), Mila N, Susanti. Mereka
adala orang-orang yang telah memberikan banyak pengalaman dan motivasi
dalam setiap masa-masa perkuliahan. Terimakasih yang paling besar buat
kalian ya kawan, semua kenangan bersama kalian itu tidak akan pernah
terlupakan.
21.Teman SMA yang kece banget, Ariyanto Wibisono, Anggi Hariyandi, Diah
Nareswari, Zaramitha Z, Mahisa Silmi, Aninda A, Yuri, Doni Iswanto,
Nunies. Terimakasih atas doa dan motivasi kalian semua kepada penulis, dan
berharap kita akan terus bersama.
22.Gengs Aquarius, Monalisa, Inggrid D, Jeni D, Julius G, Andy Fabian, Caca
Fabiola, Yesshi V, Triadi Fauzi, Peter, Mickhel Tjut, Janice Andayani, Jessie
Andayani, Mukti Aji, Fadhel Lulu, Melda, Nindya, Azalia Gerungan, Dimas.
23.Gengs Adjib, M.Dzikri A.A.G, Infan Setia, M.Arief R, Perli, Mukamal Sujud,
Jenius. Terimakasih atas segala hal yang kalian berikan pada masa
perkuliahan, semua itu benar-benar berarti.
24.Senior 2008, Indri Destiany, Aries Kutu, yang selalu membantu penulis dari
awal perkuliahan hingga akhir studi di PKO ini, terimakasih akang dan teteh
atas bimbingannya.
25.Bang Yusron, dan Ka Bocor terimakasih atas segala bimbingannya selama ini.
26.Junior 2011 & 2012, Patriana Nurmansyah, Aditya Erisyawan, Nurul Wimesta
(ui). Thanks banget sudah membantu penulis.
27.Keluarga besar Aquatik BS UPI, terimakasih sudah mengijinkan untuk
menjadi bagian dari kalian, pengalaman yang tidak pernah terlupakan selama
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
28.Hima Jurusan Pendidikan Kepelatihan, terimakasih dengan pembelajaran yang
diberikan, itu semua bagian dari proses perjalanan yang benar-benar luar
biasa. Terimakasih para pengurus Hima Jurusan Pendidikan kepelatihan
per-2012/2013 khususnya sang Kahim (Ahdan) dan Bendahara (Ulantri).
29.Keluarga besar Kepelatihan 2010 sebagai keluarga saya selanjutnya,
khususnya PKO D & C, semoga tetap jaya dan abadi.
30.Teman-teman PPL SMA Negeri 9 Bandung dan rekan-rekan KKN
Karangmekar (Bodit, Daniel, Maskum, Dina oceu, Fine, Kania, Mba Dera,
Ratu, imam) terima kasih atas pengalaman yang berharga dan persahabatan
yang begitu indah.
31.Corpus Studiosorum Bandungense (Rinal, Sari, Iki, Tiara, Pael, Andra, Bang
Toni, Bang bob, Bang Engkun, Ka Isur, Bang Dally, Ka Caca, Nisa dan yang
lainnya) maaf tidak bisa disebutkan satu-persatu pokonya mah terima kasih
atas pengalaman yang begitu berharga yang kalian berikan pada penulis.
32.Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas segala
bantuan dan kerjasamanya penulis ucapkan banyak terima kasih.
Semoga apa yang telah dicapai dengan segala perjuangan dan pengorbanan
ini mendapat ridho dari Allah SWT, dan terdorong oleh ketulusan hati
mudah-mudahan karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bandung, Januari 2014
Penulis,
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK...
KATA PENGANTAR...
UCAPAN TERIMA KASIH...
DAFTAR ISI...
DAFTAR TABEL...
DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR LAMPIRAN……….…….
BAB I PENDAHULUAN……….
1.1 Latar Belakang Masalah.………...
1.2 Perumusan Masalah.………..………...
1.3 Tujuan Penelitian.………...
1.4 Manfaat Penelitian………...
1.5 Definisi Operasional………...
1.6 Struktur Organisasi Penelitian………...
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN………...
2.1 Hakekat Olahraga Renang………...
2.2 Hakekat Kondisi Fisik………
2.2.1Pengertian Konseptual Kondisi Fisik…………...
2.2.2Prinsip-prinsip Latihan…..………
2.2.3Norma Latihan……….………..
2.3 Karakteristik Kondisi Fisik Cabor Renang………..
2.4 Hakekat Daya Tahan………
2.5 Metode Latihan Daya Tahan……….
2.6 Cruise Interval……….
2.7 Australian Heart-Rate Repeat Sets………..
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.8 Kerangka Berfikir………...
2.8.1Dampak Metode Latihan Cruise Interval Terhadap
Peningkatan Kemampuan Daya Tahan…...……...
2.8.2Dampak Metode Australian Heart-Rate Repeat Sets Terhadap
Peningkatan Kemampuan Daya Tahan ………...
2.8.3Perbedaan Dampak antara Metode Latihan Cruise Interval
dengan Australian Heart-Rate Repeat Sets Terhadap
Peningkatan Kemampuan Daya Tahan ………...
2.9Hipotesis………..
BAB III METODE PENELITIAN……….
3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian……….…………...
3.1.2 Populasi Penelitian……….
3.1.3 Sampel Penelitian………..
3.2 Desain Penelitian………..
3.3 Metode Penelitian ………...
3.4 Instrumen Penelitian………..
3.5 Prosedur Pelaksanaan Penelitian……….
3.6 Analisis Data….………..
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...
4.1Pemaparan Data……….………...
4.2Pembahasan Data..……….
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….
5.1Kesimpulan ………...
5.2Saran ……….
DAFTAR PUSTAKA……….
LAMPIRAN……….
DAFTAR RIWAYAT HIDUP………..
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1
2.2
2.3
2.4
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
Tiga Sistem Dari ATP………...
Work Time At Maximal Effort (Approximate Distance)………
Perbedaan Antara Cruise Interval dengan Australian Heart-Rate
Repeat Sets ………...
Kelebihan dan Kekurangan Metode Cruise Interval dengan Metode Australian Heart-Rate Repeat Sets………...
Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Tes Daya Tahan Kelompok...
Hasil Pengujian Kesamaan Dua Varians Kedua Kelompok……...
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kedua Kelompok Sebelum
Eksperimen...
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kedua Kelompok Setelah
Eksperimen...………...
Hasil Uji Signifikan Dari Kedua Bentuk Metode Latihan...
Data Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Peningkatan Hasil
Latihan Kedua Kelompok...…...………...
27
28
41
42
56
57
57
58
58
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar dan Bagan Halaman
2.1
3.1
3.2
Heart-rate Training Zone...
Desain Penelitian Eksperimen...
Bagan Langkah-Langkah Pengambilan Data...
36
46
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Data Mentah Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Cruise Interval...
Data Mentah Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Australian Heart-Rate Repeat Sets...
Perhitungan Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok
Cruise Interval………..
Perhitungan Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Australian Heart-Rate Repeat Sets...
Perhitungan Simpangan Baku Tes Awal dan Tes Akhir
Kelompok Cruise Interval...
Perhitungan Simpangan Baku Tes Awal dan Tes Akhir
Kelompok Australian Heart-Rate Repeat Sets...
Perhitungan Varians Kelompok Cruise Interval………
Perhitungan Varians Kelompok Australian Heart-Rate Repeat
Sets………...
Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Awal Kelompok Latihan Cruise Interval....………...
Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Akhir Kelompok Latihan Cruise Interval...
Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Awal Kelompok Latihan Australian Heart-Rate Repeat Sets...……...
Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Akhir Kelompok Latihan Australian Heart-Rate Repeat Sets...
Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Gain Kelompok Latihan
Cruise Interval………..
Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Gain Kelompok Latihan Australian Heart-Rate Repeat Sets...
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Perhitungan Uji Homogenitas Pre-Test Kedua
Kelompok...
Perhitungan Uji Homogenitas Post-Test Kedua
Kelompok...
Perhitungan Uji Homogenitas Gain Kedua
Kelompok...
Uji Kesamaan Dua Rata-rata Kelompok Latihan Cruise
Interval...
Uji Kesamaan Dua Rata-rata Kelompok Latihan Australian Heart-Rate Repeat Sets...
Uji Signifikasi Perbedaan Latihan Cruise Interval dan Latihan Australian Heart-Rate Repeat Sets Terhadap Peningkatan Kemapuan Daya Tahan...
Tabel Nilai Distribusi T...
Tabel Distribusi F...
Tabel Distribusi Normal ”Z”...
Tabel Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors...
Program Latihan Cruise Interval...
Program Latihan Australian Heart-Rate Repeat Sets...
Foto-Foto Penelitian...
Surat Keputusan Pengesajan Judul Skripsi.………...
Surat Izin Penelitian.………
Surat Keterangan Penelitian……..………..,..
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Penelitian
Olahraga renang adalah salah satu cabang olahraga yang diperlombakan
dalam jenis olahraga aquatik, yaitu jenis olahraga aquatik lainnya seperti loncat
indah, renang indah, polo air, dan renang perairan terbuka. Renang juga disebut
sebagai olahraga Olympic selain atletik dan senam, karena dalam setiap pesta
olahraga dunia yang mempertandingkan dan memperlombakan banyak cabang
olahraga salah satunya adalah cabang olahraga renang.
Renang termasuk salah satu cabang olahraga yang menarik dan sangat
bermanfaat bagi tubuh untuk memelihara kebugaran jasmani. Dalam masyarakat
renang lebih popular sebagai kegiatan untuk kepentingan rekreasi seperti di
daerah pantai, danau, atau sungai yang alamiah, namun pada umumnya renang
merupakan upaya mengapungkan atau mengangkat tubuh ke atas permukaan air.
Definisi renang menurut Arma Abdullah (Badruzaman, 2011:4) yaitu: “Renang
merupakan suatu jenis olahraga yang dilakukan di air tawar maupun air laut
dengan berupaya untuk mengangkat tubuhnya untuk mengapung agar dapat
bernafas dan bergerak baik maju maupun mundur”.
Dari perdapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa renang merupakan
cabang olahraga yang berbeda jika dibandingkan dengan cabang olahraga pada
umumnya, satu hal yang perlu dipahami bahwa olahraga renang merupakan
aktifitas gerak yang menarik dan khas dilakukan di air, kemampuan manusia
bergerak di air berbeda dengan kemampuan manusia sewaktu bergerak di darat,
apabila dicermati gerak tubuh manusia di darat dilakukan dalam posisi tegak atau
vertikal dipengaruhi gaya tarik bumi, sedangkan perenang yang bergerak di air
dalam posisi horizontal di bawah pengaruh gaya tarik bumi dikurangi oleh gaya
tekan air ke atas, tetapi pada kenyataannya tubuh manusia jauh lebih sesuai untuk
kegiatan di darat dari pada di air, namun bukan berarti kegiatan manusia harus
2
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
Seiring dengan perkembangan jaman, olahraga renang semakin lama
semakin digemari oleh banyak orang, sehingga semakin berkembang dan tersebar
ke seluruh pelosok Negara di dunia dan salah satunya termasuk negara Indonesia
sehingga dibentuklah sebuah perserikatan renang internasional atau yang disebut
FINA (Federation Internationale de Natation Amateur), kemudian muncullah
organisasi-organisasi yang menaungi olahraga berenang di seluruh negara.
Dari tahun ketahun semakin berkembang dan menunjukan tendensi yang
terus meningkat. Sama halnya dengan berkembangnya olahraga renang di
Indonesia baik itu segi pembinaan maupun dari segi prestasi, salah satu
indikatornya adalah renang itu sendiri sudah menjadi suatu kebutuhan tersendiri
bagi semua kalangan masyarakat serta timbulnya kesadaran terhadap manfaat
yang bisa diperoleh dari berenang sehingga banyaknya perkumpulan renang di
setiap daerah yang berupaya membina dan mengembangkan renang sebagai
olahraga prestasi.
Mengingat cabang olahraga renang sebagai olahraga prestasi, adapun
empat gaya yang diperlombakan, baik dalam tingkat daerah, nasional, maupun
internasional yaitu gaya bebas, gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu.
Renang sebagai olahraga prestasi perlu penanganan yang lebih baik,
karena kondisi prestasi olahraga renang di Indonesia semakin menurun jika
dibandingkan dengan era 90-an. Penurunan prestasi tersebut dapat disebabkan
salah satunya adalah tidak sesuainya sistem dan metode pelatihan dengan tuntutan
pelatihan pada saat sekarang ini. Dengan regenerasi pada usia-usia muda
diharapkan olahraga renang ini dapat membantu meningkatkan kemajuan dan
perkembangan prestasi yang menyeluruh hingga taraf dunia.
Regenerasi adalah sesuatu yang sangat penting demi upaya terus
mempertahankan prestasi dibidang olahraga, termasuk dalam renang. Pentingnya
pembinaan renang pada masa-masa usia dini untuk dapat menghasilkan
perenang-perenang berbakat hingga ke tahapan senior.
Konteks olahraga prestasi, olahraga ini mengharuskan para atlet untuk
mampu mencetak waktu dengan secepat-cepatnya hingga garis finish. Rutinitas
3
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
prestasi optimal. Pencapaian sebuah prestasi dilakukan melalui proses latihan
yang komprehensif, hal ini menunjukkan tujuan serta sasaran dari latihan ialah
untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasi yang semaksimal
mungkin.
Dalam pencapaian prestasi yang maksimal pada cabor renang diperlukan
faktor latihan yang optimal, terencana dan berkelanjutan. Seperti yang
dikemukakan oleh Bompa (1999:54) “…the stronger the physical foundation, the higher the technical, tactical, and psychological heights”. Maksudnya adapun
empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet,
yaitu latihan teknik, latihan taktik, latihan fisik, dan latihan mental.
Keempat aspek latihan tersebut haruslah sering dilatih dan harus
diajarkan secara serempak dengan batasan-batasan yang ada dalam latihan, namun
tidaklah mudah untuk memberikan satu batasan yang paling sempurna tentang
latihan tetapi salah satu batasan yang sederhana dapat diberikan untuk latihan
ialah latihan yang sistematis, berencana, menurut jadwal, menurut pola dan sistem
tertentu, metodis dari mudah ke sukar, latihan yang teratur, dari yang sederhana ke
yang lebih kompleks, dan melalui pengulangan-pegulangan yang konstan. Hal ini
menjelaskan keberhasilan seseorang dalam beradaptasi dengan tekanan fisik dan
mental yang ditemui dalam latihan yang disusun secara ilmiah dan sistematis akan
membantu atlet dalam beradaptasi dengan beban fisik yang dihadapinya dalam
suatu latihan yang terkontrol.
Olahraga renang kini mulai mengembangkan atau menyajikan suatu
pelatihan fisik yang efeknya pada mekanisme fisiologi tubuh manusia, pelatihan
tersebut dirancang untuk dapat menempatkan stress maksimum pada atlet.
Pelatihan ini menargetkan pada masing-masing tahapan utama metabolisme
energi dan aspek-aspek dalam kondisi fisik, seperti kekuatan, dan fleksibilitas
dengan prosedur pelatihan khusus yang dirancang untuk mengembangkan setiap
potensi yang optimal pada atlet.
Desain pelatihan yang harus berkembang dalam waktu yang paling
efektif, atlet harus menggunakan enam kategori pelatihan untuk memaksimalkan
4
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
latihan pemulihan, latihan kekuatan dan power, serta latihan kelentukan. Seperti
yang dikemukakan oleh Maglischo (2003:417), mengenai fisiologi sistem yaitu :
“..categories of training to maximize the potential of the various physiological
system in their bodies; endurance training, sprint training, race-pace training,
recovery training, strength and power training, flexibility training”.
Masing-masing dari kategori memiliki peran penting, yang disetiap
kategori tersebut mempunyai proses pelatihan yang berbeda-beda tergantung dari
tujuan masing-masing kategori. Efek dari latihan yang diberikan oleh seorang
pelatih, diharapkan dapat membuat perubahan atau hasil, dengan cara membangun
latihan yang akan mencapai suatu tujuan latihan itu sendiri.
Lamanya latihan dapat diterjemahkan dengan jarak renang yang harus
ditempuh, tentunya daya tahan sangat dibutuhkan dalam olahraga renang, karena
pengembangan daya tahan ini memberikan dampak peningkatan sistem energi
aerobik dan anaerobik, tetapi penekanan yang lebih besar harus diberikan pada
energi aerobik karena pada masa permulaan energi aerobik ini terpakai antara
60% – 80%. Latihan daya tahan yang menekankan pada sistem aerobik akan
memperbaiki transportasi oksigen dan penggunaan oksigen oleh serat-serat otot.
Berkaitan dengan hal ini Prof.Santosa (2012:152) “batas olahdaya aerobik
minimal 70% selama aktivitas atau penampilannya, dan batas waktu minimal 8
menit tanpa-henti (non-stop)”.
Pemberian latihan daya tahan dalam perkembangan fisiologis, ini dapat
memberikan keuntungan lain untuk lebih mampu mengembangkan kemampuan
teknisnya pada saat latihan, secara bertahap dan dengan seiring berjalannya waktu
kemajuan fisiologis dan teknis seorang atlet memang membutuhkan waktu latihan
yang panjang.
Sistem olahdaya pada berenang ini membutuhkan kapabilitas aerobik dan
anaerobik tertentu. Berkembangnya daya tahan tubuh akan diikuti dengan
peningkatan efisiensi fungsional dari kardiovaskular, sistem metabolisme dan
sistem syaraf.
Menurut Bompa mengenai ergogenesis dalam daya tahan (1999:366) “the
5
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
ergogenesis of the sport or the proportions between the anaerobic and aerobic
component”. Artinya metode untuk meningkatkan daya tahan untuk cabang
olahraga apapun ialah dengan mempertimbangkan ergogenesis (energi sistem)
pada setiap cabang olahraganya atau proporsi antara komponen aerobik dan
anaerobik.
Sehubungan dengan ahli yang di atas, Paulus (2012) mengatakan
“terdapat dua tujuan latihan daya tahan, yaitu untuk menekan denyut nadi istirahat (nadi basal) serendah mungkin dan mendorong denyut nadi kerja maksimal
setinggi mungkin”.
Dengan demikian cabang olahraga renang ini, sumber energinya
merupakan sumber energi aerob dan anaerob. Hal ini seperti yang dijelaskan
Santosa (2007:110) bahwa, ”Sesungguhnya tidak ada olahraga anaerobik murni
dan aerobik murni, yang ada ialah olahraga anaerobik dominan dan aerobik
dominan”.
Dari keseluruhan komponen dan tingkatan di atas, salah satu komponen
kondisi fisik yang sangat berperan dalam mencapai prestasi yang maksimal
adalah daya tahan aerobik dengan suatu tingkatan latihan ketahanan (daya tahan)
yang mendasar. Karena sebagian besar pelatih telah banyak membuat berbagai
macam bentuk latihan daya tahan sebagai komponen penting dalam program
latihan mereka. Adapun menurut Maglischo (2003:433), metode latihan dalam
daya tahan :
In this section i would like to discuss the values of different types of endurance training in common use. Of these is marathon and fartlek training, cruise interval, australian heart-rate repeat sets, descending speed repeat sets, descending rest repeat sets, shortest send-off repeat sets, mixed distance repeat sets, mixed speed repeat sets, mixed styles repeat sets, hypoxic training, and occlusion training. They are similiar in their effects and administration.
Arti dari pendapat tersebut ialah, bahwa dia akan membahas berbagai
jenis metode pelatihan dalam daya tahan, diantaranya adalah latihan maraton dan
fartlek, descending, istirahat pendek dalam setiap ulangan set, campuran daya
tahan set berulang, campuran kecepatan set berulang, campuran program
6
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
Dalam penelitian ini, penulis memilih metode yang disinyalir dapat
meningkatkan kemampuan daya tahan yaitu dengan metode latihan cruise interval
dan australian heart rate repeat sets.
Metode australian heart-rate repeat sets yang dilaksanakan dalam
penelitian ini, metode ini terdiri dari satu set pengulangan, dengan melakukan
renang yang lebih cepat dalam periode istirahat menengah-panjang, dan selama
mengulangi setiap set perenang mengatur kecepatan dengan menghitung denyut
jantung. Mengenai australian heart-rate repeat sets, Maglischo (2003:438)
menerangkan : “…The method consists of a set of endurance repeat swum faster
than anaerobic threshold pace with a medium-length rest interval”.
Pernyataan mengindikasikan bahwa Heart-rate sets ini dirancang untuk
meningkatkan tingkat penghilangan laktat dari otot dan darah dengan gagasan
bahwa atlet akan berenang daya tahan set pada kecepatan yang akan mendorong
tingkat maksimum penghilangan laktat dari otot dan kemudian memberikan
rangsangan untuk meningkatkan mekanisme fisiologis.
Kelebihan dari australian heart-rate repeat sets ini ialah perenang dapat
mengatur tempo dengan denyut jantung. Kelemahan dari jenis pelatihan renang ini
belum cukup intens perkembanganya, banyak pelatih yang ragu akan penerapan
metode jenis latihan ini.
Cruise interval merupakan jenis batas-kecepatan berenang, maksudnya
dengan membagi latihan menjadi beberapa segmen yang dipisahkan oleh periode
pemulihan atau bisa diartikan suatu latihan yang diselingi oleh interval-interval
yang berupa masa-masa istirahat, seperti yang telah dijelaskan Bower (Maglischo,
2003:437) bahwa, ”...cruise interval designed to simulate basic endurance
training are designated cruise-plus, and those designed to simulate overload
endurance training are indicated by the term cruise-minus”.
Pernyataan tersebut maksudnya ialah metode cruise interval yang
dirancang untuk mensimulasikan latihan daya tahan dengan melakukan
penambahan atau pengurangan dalam interval istirahatnya.
Kelebihan dari jenis pelatihan cruise interval ini, perenang akan berlatih
7
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
untuk meningkatkan daya tahan. Kekurangan dari cruise interval melelahkan
dalam melakukan latihan yang diakibatkan besarnya volume kerja dalam latihan.
Dua cara latihan tersebut yang telah dipaparkan di atas berbeda
metodenya, tetapi memiliki maksud yang sama. Kedua bentuk latihan ini
bertujuan untuk meningkatkan unsur kondisi fisik daya tahan. Hal tersebut
memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing sesuai dengan penerapannya.
Itulah hal-hal yang melatar belakangi penelitian ini dengan tujuan untuk
mengetahui dampak latihan cruise interval dan australian heart-rate repeat sets
terhadap peningkatan kemampuan daya tahan dalam cabang olahraga renang.
1. 2 Perumusan Masalah
Sebagaimana yang telah diungkapkan dalam latar belakang, maka
diperlukan rumusan masalah agar dapat menjelaskan masalah-masalah yang
sedang diteliti. Adapun penelitian yang harus di ungkapkan antara lain :
1. Apakah metode latihan cruise interval memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan kemampuan daya tahan?
2. Apakah metode latihan australian heart-rate repeat sets memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan daya tahan?
3. Diantara metode latihan cruise interval dan australian heart rate repeat sets
manakah yang memberikan pengaruh lebih baik terhadap peningkatan
kemampuan daya tahan?
1. 3 Tujuan Penelitian
Penetapan tujuan dalam suatu kegiatan adalah penting sebagai awal untuk
kegiatan selanjutnya untuk mencapai tujuan penelitian. Dalam penilitian ini yang
menjadi tujuannya sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah latihan dengan metode cruise interval berpengaruh
8
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
2. Untuk mengetahui apakah latihan dengan metode australian heart-rate repeat
sets berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kemampuan daya tahan.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan dari metode
cruise interval dan metode australian heart-rate repeat sets terhadap
peningkatan kemampuan daya tahan.
1. 4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan
penulis melalui penelitian ini adalah manfaat secara teoritis dan secara praktis,
yang dipaparkan sebagai berikut:
1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang
berarti atau sebagai bahan referensi dan rujukan bagi atlet, pelatih, dan
pembina di daerah-daerah terhadap pengembangan pendidikan pelatihan pada
umumnya dan cabang olahraga renang khususnya dalam latihan daya tahan.
2. Secara praktis dapat memberikan masukan bagi para pelatih, atau pihak-pihak
terkait, dan dijadikan acuan dalam pembinaan prestasi cabang olahraga renang
dalam meningkatkan kemampuan daya tahan umum serta hasil dari penilitian
ini dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
1. 5 Definisi Operasional
Dalam melakukan penelitian ini penulis mengajukan batasan masalah, hal
ini dilakukan agar dalam melakukan penelitian tidak terjadi penyimpangan yang
akhirnya akan mengakibatkan peluasan makna sehingga tujuan dari penelitian
tidak akan tercapai. Agar dalam penelitian tidak terjadi penyimpangan penafsiran
dalam masalah penelitian, maka penulis membatasi istilah yang digunakan dalam
penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Yang diteliti hanya perbandingan metode latihan cruise interval dengan
australian heart-rate repeat sets dalam cabang olahraga renang.
2. Variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi, dalam hal ini metode
9
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
3. Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi, dalam hal ini peningkatan
kemampuan daya tahan.
4. Dampak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa:
dampak adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif
maupun positif). Yang dimaksud dampak dalam penelitian ini adalah
pengaruh metode latihan yang akan diberikan terhadap peningkatan
kemampuan kondisi fisik.
5. Metode. Dalam KBBI, metode adalah cara teratur yang digunakan unutk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki;
cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan
guna mencapai tujuan yang ditentukan.
6. Latihan. Menurut Harsono (1988:101) adalah: proses yang sistematis dari
berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari
kian menambah jumlah latihan atau pekerjaannya.
7. Cruise Interval. Menurut Bower (Maglischo 2003:437) adalah: cruise interval
designed to simulate basic endurance training are designated cruise-plus, and
those designed to simulate overload endurance training are indicated by the
term cruise-minus.
8. Australian Heart-Rate Repeat Sets. Menurut Maglischo (2003:438) adalah:
The method consists of a set of endurance repeat swum faster than anaerobic
threshold pace with a medium-length rest interval. The name for the set comes
from the fact that training speed are monitored by counting the athletes
heart-rates during the repeats.
9. Daya tahan. Menurut Harsono (1988:155) adalah: keadaan atau kondisi tubuh
yang mampu untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami
kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut.
10.Daya tahan (kardiovaskular-aerobik). Menurut Harsono (1988:155) adalah:
kemampuan seseorang dalam mempergunakan system jantung, paru-paru dan
peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara
terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot dengan intensitas
10
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
11.Daya tahan otot (anaerobik). Menurut Harsono (1988:162) adalah:
kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkontraksi
secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu.
1. 6 Struktur Organisasi Penelitian
Struktur organisasi berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab
dan bagian bab dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini struktur organisasi
penelitian dirinci sebagai berikut :
BAB I Memuat tentang pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian,
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat atau
signifikansi penelitian, dan sturktur penelitian.
BAB II Menerangkan tentang konsep, teori, dan pendapat para ahli terkait
dengan masalah yang diteliti dalam menyusun pertanyaan penelitian,
tujuan serta hipotesis.
BAB III Berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian termasuk
komponen yang lainnya seperti populasi dan sampel, variabel, dan
desain penelitian, instrument penelitian, prosedur pelaksanaan tes, dan
analisis data.
BAB IV Membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi
pengolahan data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan
masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian
dan pembahasan atau analisa temuan.
BAB V Menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang memaparkan hasil
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
3. 1. 1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di Kolam Renang Villa Setiabudi yang
berada di sebelah utara Kota Bandung yang dilakukan setiap hari selasa, kamis,
dan sabtu pada pukul 15.30 sampai selesai.
3. 1. 2Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh objek yang akan diteliti dan yang akan
memberikan informasi berdasarkan data yang terkumpul. Data-data diperoleh dari
hasil tes kelompok eksperimen, baik melalui tes awal maupun tes akhir. Mengenai pengertian populasi, Arikunto (2010:173) menjelaskan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”, sedangkan menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Maka dari penjelasan para ahli tersebut,
penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah atlet-atlet dari
Perkumpulan Renang Five Stars Swimming Club Bandung pada KU IV sebanyak
10 orang.
3. 1. 3Sampel Penelitian
Dalam suatu penelitian, populasi bisa merupakan kumpulan individu atau
objek dengan sifat-sifat umumnya. Sebagian yang diambil dari populasi disebut
sampel penelitian. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang memiliki sifat
dan karakter yang sama sehingga betul-betul mewakili populasinya. Hal ini
seperti yang dijelaskan Surakhmad (2004:93) sebagai berikut:
45
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempergunakan sebagian saja dari populasi yakni sebuah sampel yang dapat dipandang refresentatif terhadap populasi itu.
Sedangkan sampel penelitian menurut Sugiyono (2011:81) bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penentuan jumlah sampel penelitian ini, penulis mengambil
sampel dengan menggunakan teknik sampling purposive. Sebagaimana dijelaskan
oleh Sugiyono (2011:85) bahwa “sampling purposive adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas mengenai teknik pengambilan
sampel, maka penentuan sampel didasarkan atas pertimbangan kelompok umur,
serta kemampuan atlet menguasai teknik gerakan renang dengan baik. Sehingga
diperoleh 10 orang atlet pada kelompok umur IV (10 tahun ke bawah) yang sudah
menguasai teknik gerakan renang. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Matjan (Ramdan, 2011:42) mengenai pembagian tahap usia dan tahap latihan bagi
olahragawan muda dalam cabang olahrga renang yaitu : “tahap persiapan 5-8
tahun, tahap pembangunan 9-14 tahun, dan tahap spesialisasi mulai dari usia 15 tahun”.
3. 2 Desain Penelitian
Didalam penelitian eksperimen terdapat beberapa macam desain
penelitian yang dapat digunakan. Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Pre-test dan post-test group. Mengenai pre-test and post-test
group Sugiyono (2011:76) bahwa “terdapat dua kelompok yang dipilih secara
random kemudian diberi suatu pre-test untuk mengetahui keadaan awal, dan
diakhiri dengan post-test setelah treatment”.
Dalam penelitian ini, penulis mengambil desain penelitian yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-test and
post-test group design. Sugiyono (2011:76) dapat digambarkan seperti di bawah
46
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Treatment
Kelompok A T1 X1 T2
[image:30.595.113.511.160.765.2]Kelompok B T1 X2 T2
Gambar 3.1 Desain Eksperiment
Keterangan:
Kelompok A : Latihan menggunakan cruise interval
Kelompok B : Latihan menggunakan australian heart-rate repeat sets
T1 : Tes awal kelompok A dan kelompok B
T2 : Tes akhir kelompok A dan kelompok B
X1 : Latihan menggunakan cruise interval
X2 : Latihan menggunakan australian heart-rate repeat sets
Adapun prosedur dari desain tersebut adalah sebagai berikut :
1. Memilih subyek secara total dari suatu populasi.
2. Menggolongkannya menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang
menggunakan cruise interval dan kelompok yang menggunakan australian
heart-rate repeat sets. Caranya hasil tes awal di rangking, kemudian dibagi
menjadi dua kelompok yang memiliki kemampuan rata-ratanya seimbang.
3. Melakukan pre-test (T1) untuk mengukur variabel kedua kelompok itu,
kemudian menghitung mean masing-masing kelompok.
4. Mengontrol beberapa kondisi kedua kelompok itu agar tetap sama dan
memberikan perlakuan (X1 dan (X2) untuk jangka waktu 8 minggu.
5. Memberikan post-test (T2) kepada kedua kelompok itu untuk mengukur hasil
akhir latihan, kemudian menghitung meannya dari masing-masing kelompok.
6. Menghitung perbedaan antara hasil pre-test (T1) dan post-test (T2) untuk
masing-masing kelompok.
7. Membandingkan perbedaan-perbedaan tersebut untuk menentukan apakah
pemberian perlakuan (X1 dan X2) itu berkaitan dengan perubahan yang lebih
besar.
8. Menguji perbedaan tersebut apakah cukup berarti untuk menerima hipotesis
47
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk memperjelas tentang prosedur penelitian penulis menyimpulkan
[image:31.595.102.547.146.636.2]dengan gambar berikut ini :
Gambar 3.2 Langkah-Langkah Penelitian
3. 3 Metode Penelitian
Dalam suatu metode penelitian perlu menetapkan suatu metode yang
sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan. Metode dalam
suatu penelitian merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan,
sedangkan dalam sebuah penelitian adalah untuk mengungkapkan,
menggambarkan, dan mengumpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara POPULASI
SAMPEL
TES AWAL
TREATMENT/PERLAKUAN
LATIHAN MENGGUNAKAN AUSTRALIAN HEART-RATE
REPEAT SETS LATIHAN MENGGUNAKAN
CRUISE INTERVAL
TES AKHIR
ANALISIS DATA
48
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tertentu sesuai dengan prosedur penelitian yang dilakukan, dengan kata lain oleh
Sugiyono (2011:2) dijelaskan bahwa “Metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu”.
Ada beberapa metode penelitian atau cara yang sering digunakan orang
untuk mencari dan mendapatkan suatu jawaban dari suatu permasalahan,
diantaranya metode penelitian eksperimen, deskriptif dan tindakan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan
percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga
diperoleh data-data yang mampu memberi makna dari penelitian yang dilakukan.
Seperti yang dikemukakan oleh, Sugiyono (2011:6) bahwa “metode eksperimen
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan”.
Dalam penelitian Eksperimen peneliti mencari pengaruh paling sedikit
dari satu buah variabel bebas terhadap satu atau lebih variabel terikat. Variabel
bebas (independent variable) dalam penelitian eksperimen sering juga dinamakan
variabel eksperimen atau variabel treatment. Sedangkan variabel terikat
(dependent variable) dinamakan variabel kriteria atau hasil, karena menunjukan
hasil dari penelitian.
Karekteristik penelitian eksperimen yaitu penulis menentukan sifat
perlakuan (treatment apa yang akan terjadi pada subjek penelitian) kepada siapa
dan sejauh mana perlakuan ini harus diberikan. Setelah perlakuan diberikan
selama waktu tertentu, penulis kemudian mengobservasi atau mengukur
kelompok yang menerima perlakuan untuk mengetahui perbedaannya serta
dampak dari perlakuan yang diberikan.
Berdasarkan pada penjelasan tersebut diatas maka dalam kegiatan
penelitian yang menggunakan metode eksperimen, jelas harus ada variabel yang
diujicobakan. Pemanfaatan metode eksperimen dalam penelitian ini diharapkan
49
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
cruise interval dan australian heart-rate repeat sets dalam meningkatkan
kemampuan daya tahan.
3. 4 Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan dalam penelitian. Hal ini diperjelas oleh Arikunto (2010:203) bahwa instrumen penelitian adalah “alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.
Dalam mengumpulkan data diperlukan alat pengukur, sehingga dengan
alat ini akan mendapatkan data yang merupakan hasil pengukuran. Tes merupakan
suatu alat yang digunakan dalam memperoleh data dari suatu objek yang akan
diukur, sedangkan pengukuran merupakan suatu proses untuk memperoleh data.
Jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur daya tahan yaitu berupa tes
renang T-1000, sesuai dengan yang dikemukakan Maglicho (2003:569), yaitu :
...of the test distance , the T-1000 may be an excellent test for reflecting a change in the slope of the velocity curve at blood lactate concentrations between 5 and 10 mmol/ L. As such, it could be used to evaluate changes in the slope of the linear portion of the lactate-velocity curve.
Dalam penelitian ini pengukuran dilakukan dua kali yaitu pada awal dan
akhir penelitian atau sebelum dan sesudah treatment diberikan. Jenis instrumen
yang digunakan adalah tes renang 1000 meter. Instrumen pengumpulan data
mengenai seberapa jauh perkembangan daya tahan menggunakan metode latihan
cruise interval dan Australian heart-rate repeat set.
3. 5 Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Lamanya masa latihan menjadi suatu hal yang penting dan akan
berpengaruh terhadap suatu hasil yang diperoleh. Penulis menetapkan batas waktu
untuk penelitian adalah 8 minggu, dengan 3 kali pertemuan dalam tiap minggunya
sehingga total adalah 24 kali pertemuan.
50
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tiga kali seminggu dan diselingi dengan satu hari istirahat untuk memberikan
kesempatan bagi otot dalam berkembang dan mengadaptasi diri pada hari isitirahat tersebut.” Untuk lamanya jangka waktu latihan selama 8 minggu berdasarkan pada Maglischo (2003:422) yang mengemukakan : “…endurance
training should be used extensively during the first 8 to 12 weeks”.
Latihan dilaksanakan 3 kali dalam semingu di Kolam Renang Villa
Setiabudi Bandung yaitu pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu di Kolam Renang
UPI Bandung pada waktu 16:30 sampai selesai. Masa latihan atau perlakukan
terhadap sampel dimulai dari tanggal 28 Oktober 2013 sampai 21 Desember 2013
dengan demikian jumlah latihan yang diberikan adalah sebanyak 22 kali, dengan
pre-test dan post-test 1 kali menjadikan total 24 kali pertemuan.
Agar mendapatkan hasil pengetesan yang objekktif, maka harus
dihindarkan kesalahan-kesalahan pelaksanaan tes. Data tersebut diperoleh pada
awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir.
Tujuanya agar dapat mengetahui pengaruh hasil treatment yang telah diberikan
kepada dua kelompok.
Nama Tes : Test-1000
Tujuan : Untuk mengetahui kemampuaan daya tahan
Tes : Renang gaya bebas 1000 meter
Pelaksanaan Tes : Dilaksanakan sebelum dan sesudah treatment diberikan
Untuk mendapatkan data yang baik dalam penelitian ini, perlu adanya
perencanaan latihan atau program latihan yang menujang pada keberhasilan tujuan
latihan tersebut.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, masing-masing kelompok sampel
diberikan satu bentuk latihan dengan bentuk latihan yang sama satu lainnya.
Kelompok A melakukan bentuk latihan menggunakan cruise interval, sedangkan
kelompok B melakukan bentuk latihan australian heart-rate repeat sets. Di
bawah ini program penelitian secara garis besar yang disusun oleh penulis:
1. Latihan Pemanasan
Latihan pemanasan sangat diperlukan dalam mempersiapkan tubuh
51
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
statis, setelah itu lari mengelilingi kolam sebanyak lima keliling dan diteruskan
dengan peregangan dinamis terutama ditujukan pada otot-otot dan sendi pada
tungkai. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemanasan di air
(warming-up).
2. Latihan Inti
Pengecekan denyut nadi adalah awal dalam melakukan latihan inti. Bila
denyut nadi sampel telah menujukan berada pada daerah latihan yaitu 120-130
kali per menit, maka ia telah siap untuk melakukan latihan inti. Pada latihan inti
masing-masing kelompok melakukan latihan yaitu kelompok A latihan
menggunakan cruise interval, dan kelompok B latihan menggunakan australian
heart-rate repeat sets. Kedua kelompok melaksanakan latihan sesuai dengan
program latihan yang penulis lampirkan.
3. Latihan Pendinginan
Latihan pendinginan adalah latihan penutup dalam tiap latihan, tujuannya
adalah untuk menurunkan suhu tubuh setelah selesai latihan. Bentuk latihan bisa
berupa lari-lari kecil, berenang rileks (lambat), peregangan pasif dan diikuti
pelemasan otot-otot, terutama otot yang dominan ketika melakukan latihan ini.
Frekuensi latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu selama 8 minggu, jadi total
pertemuan latihan sebanyak 24 kali.
3. 6 Analisis Data
Data mentah yang telah dilakukan peneliti tidak akan ada gunanya jika
tidak dianalisa. Analisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode
ilmiah. Karena dengan analisa tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna
dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah terkumpul
dipecahkan menjadi beberapa kelompok, serta dikatagorisasikan, dilakukan
manipulasi dan diproses sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai
makna untuk menjawab masalah penelitian dan bermanfaat dalam menguji
hipotesa.
Pengumpulan data yang dimaksudkan untuk memperoleh hasil yang
52
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
metoda yang diberikan apakah terdapat perbedaan yang cukup berarti atau tidak
sama sekali, serta hasil metoda itu apakah ada kemajuan atau tidak.
Selanjutnya melakukan perhitungan secara statistika dari data-data yang
terkumpul melalui hasil tes akhir. Kemudian menyusun, mengolah dan
menganalisis data tersebut dengan menggunakan rumus-rumus statistik.
1. Menghitung skor rata-tata dari setiap kelompok sampel dengan rumus dari
Sudjana (1989: 62) :
∑
Arti dari tanda- tanda tersebut adalah :
X = Nilai rata-rata yang dicapai
i
X = Skor yang diperoleh n = Jumlah sampel
∑ = “Sigma” yang berarti jumlah.
2. Menghitung simpangan baku, menurut Sudjana (1989: 94) :
√∑( )
Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah :
S = Simpangan baku yang dicari
n = Jumlah sampel
∑(X X )² = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata 3. Menghitung T-Skor untuk waktu, Menurut Nurhasan (2008:50)
T-Skor = 50 + 10
Arti dari unsur-unsur tersebut di atas adalah :
T-Skor = skor standar yang dicari
X = skor yang diperoleh seseorang/peristiwa
X = nilai rata-rata
53
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Uji normalitas
Uji kenormalan bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya data hasil
pengukuran. Uji yang digunakan adalah dengan uji kenormalan secara non
parametrik yang dikenal dengan nama Uji Liliefors (Lo).
Untuk pengujian tersebut ditempuh dengan menggunakan prosedur
sebagai berikut :
1) Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai pengamatan
yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.
2) Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan
pendekatan Z skor, yaitu: Z = ̅
3) Untuk tiap baku angka tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal
baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing
nilai X (Fzi) dengan ketentuan: jika nilai Z negatif, maka dalam
menetukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas daerah distribusi Z pada tabel.
4) Menentukan proposi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat
kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan
banyaknya sampel.
5) Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya.
6) Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari
seluruh sampel yang ada dan berilah simbol Lo.
7) Degan bantuan tabel nilai Kritis L untuk uji Liliefors, maka tentukanlah
nilai L.
8) Bandingkanlah nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk menghitung
diterima atau ditolak hipotesisinya, dengan kriteria: Terima Ho jika Lo < L α = Normal
Tolak Ho jika Lo > L α = Tidak Normal 5. Menguji homogenitas
Dalam menguji homogen tidaknya data yang diperoleh dari 2 variansi,
penelitian melakukan pendekatan Uji Kesamaan Dua Variansi, dengan
54
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Varians terbesar
F =
Varians terkecil
Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika F (1-α)(n-1) < F < F⁄ α (n1
-1,n2-1) dan tolak jika, F > F1/2α ( , ).
6. Pengujian signifikan peningkatan hasil latihan dengan uji kesamaan rata-rata
(skor berpasangan), penyelesaian statistikannya menggunakan uji t dengan
formulasi rumus :
√ ̅ Untuk masing-masing kelompok
Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah :
t = nilai t hitung yang dicari ̅ = rata-rata nilai beda = simpangan baku n = jumlah sampel
Pasangan hipotesis yang akan diujji adalah : Ho : µ = µ
H1= µ ≠ µ
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya :
Terima hipotesis (Ho) jika -t (1- 1/2 α) < t < t (1 - 1/2 α) dalam hal lain
hipotesis ditolak
7. Pengujian signifikan perbedaan peningkatan hasil dengan uji perbedaan
rata-rata satu pihak digunakan dengan uji t.
1) Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah :
Ho : µ1 ≤ µ2, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metode
latihan cruise interval dengan metode latihan australian
heart-rate repeat sets terhadap peningkatan kemampuan
daya tahan.
H1 : µ1 > µ2, latihan dengan menggunakan metode cruise interval lebih
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
55
Arini Ayuningrias, 2014
Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Pendekatan statistika yang digunakan adalah :
2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X t Keterangan :
t = t hitung
1
X Skor rata-rata kelompok 1
Skor rata-rata kelompok 2
Variasi kelompok 1
Variasi kelompok 2
n1 = Banyaknya sampel kelompok 1
n2 = Banyaknya sampel kelompok 2
3) Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :
Terima hipotesis jika, thitung≤
1 1 2 2
Tolak hipotesis jika, thitung >
1 1 2 2
4) Batas kritis dan penolakan hipotesis (H) nya :
Untuk α = 0,05; W1 = dan t1 = t1-α = 1 – 0,05 (n1); W1 = dan t2 = t1-α
= 1 – 0,05 (n2), da