• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN STRUKTUR ASET TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN STRUKTUR ASET TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008-2013."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN

PENJUALAN DAN STRUKTUR ASET TERHADAP KEBIJAKAN

UTANG PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY

YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008-2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh: Dila Silmi Fadhila

1001322

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014

(2)

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur

Aset terhadap Kebijakan Utang pada Perusahaan Real Estate dan

Property yang Terdaftar di BEI tahun 2008-2013

Oleh Dila Silmi Fadhila

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Dila Silmi Fadhila 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Free

Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Aset terhadap Kebijakan Utang

pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI tahun 2008-2013 ”

beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan

etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya

siap menanggung risiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian

ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau

ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2014

Yang membuat pernyataan,

(5)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

(6)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2 Penelitian Terdahulu ... 32

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... 45

3.2.2.1 Definisi Variabel ... 45

3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 47

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 48

3.2.3.1 Populasi Penelitian ... 48

3.2.3.2 Sampel Penelitian ... 48

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.2.5 Teknik Analisis Data ... 50

3.2.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 51

3.2.5.1.1 Uji Normalitas ... 51

3.2.5.1.2 Uji Multikolinieritas ... 51

3.2.5.1.3 Uji Heteroskedasitas ... 52

3.2.5.1.4 Uji Autokorelasi ... 53

3.2.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 54

3.2.5.3 Pengujian Hipotesis ... 55

3.2.5.4 Menghitung Koefisien Determinasi ... 56

3.2.5.5 Penarikan Kesimpulan ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1 Hasil Penelitian ... 58

(7)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Real Estate dan Property ... 58

4.1.5.1 Analisis Regresi Free Cash Flow dengan Kebijakan Utang 76 4.1.5.2 Analisis Regresi Pertumbuhan Penjualan dengan Kebijakan Utang ... 77

4.1.5.3 Analisis Regresi Struktur Aset dengan Kebijakan Utang .. 77

4.1.6 Koefisien Determinasi (kd) ... 78

4.2 Pembahasan ... 79

4.2.1 Pengaruh Free Cash Flow terhadap Kebijakan Utang ... 79

4.2.2 Pengaruh Pertumbuhan Penjualanterhadap Kebijakan Utang ... 81

4.2.3 Pengaruh Struktur Asetterhadap Kebijakan Utang ... 82

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 85

5.1 Simpulan ... 85

5.2 Saran ... 85

(8)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(9)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 35

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 47

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ... 49

Tabel 3.3 Kriteria Nilai Durbin-Watson (DW) Statistic ... 53

Tabel 4.1 Kebijakan Utang Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2013... 62

Tabel 4.2 Free Cash Flow Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012... 64

Tabel 4.3 Pertumbuhan Penjualan Perusahaan Real Estate dan Property Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012 66 Tabel 4.4 Struktur Aset Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012... 68

Tabel 4.5 Uji Normalitas ... 70

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 71

Tabel 4.7 Uji Heteroskedastisitas ... 72

Tabel 4.8 Uji Durbin-Watson (DW) ... 73

(10)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Rata-rata Penggunaan Hutang per tahun Perusahaan

Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI Periode

2008-2013 ... 4

(11)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Penelitian

Lampiran 2 : Hasil Perhitungan SPSS 20

Lampiran 3 : SK Pembimbing, Formulir Bimbingan dan Formulir Revisi

(12)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Aset terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar

di BEI Tahun 2008-2013

Oleh: Dila Silmi Fadhila

1001322

Pembimbing : Dr. Budi S. Purnomo, SE., MM., M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh free cash flow, pertumbuhan penjualan dan struktur aset terhadap kebijakan utang pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 sampai 2013. Sampel ditentukan berdasarkan metode purposive sampling, sebanyak 28 perusahaan. Data diperoleh dari www.idx.co.id. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan analisis koefisien determinasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa free cash flow berpengaruh positif terhadap kebijakan utang perusahaan sedangkan pertumbuhan penjualan dan struktur aset berpengaruh negatif terhadap kebijakan utang perusahaan.

(13)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The Influence of Free Cash Flow, Sales Growth and Asset Structure Toward Debt Policy in Real Estate and Property Company Which are Listed at Indonesia

Stock Exchange in Period 2008-2013

By:

Dila Silmi Fadhila 1001322

Supervisor : Dr. Budi S. Purnomo, SE., MM., M.Si

The aims of this research is to examine about the influence of free cash flow, sales growth and asset structure toward debt policy in real estate and property company which are listed at Indonesia Stock Exchange.

The population of this research was real estate and property company which are listed at Indonesia Stock Exchange in 2008 until 2013. The sampling technique was purposive sampling with 28 samples of companies. The data was obtained from the www.idx.co.id. In analyzing the data, this research used multiple regressions analysis and determination coefficient analysis.

The results show that free cash flow has positive influence toward debt policy. While, sales growth and asset structure have negative influence toward debt policy.

(14)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada perkembangan kondisi perekonomian dunia usaha, baik perusahaan

besar maupun perusahaan kecil saat ini mengalami persaingan yang semakin pesat

dan tajam. Hal tersebut merupakan suatu tantangan dan peluang bagi perusahaan

untuk melakukan pengembangan usahanya dalam pasar global. Namun dalam

perjalanannya, dunia usaha mengalami berbagai hambatan, salah satunya adalah

masalah pendanaan. Keputusan pendanaan perusahaan merupakan keputusan yang

penting mengingat keputusan tersebut digunakan untuk menentukan struktur

modal yang tepat bagi perusahaan dan berkaitan juga dengan kelangsungan hidup

perusahaan nanti.

Dalam proses pengambilan keputusan pendanaan dan bagaimana

memanfaatkan dana tersebut, manajer perusahaan memegang peranan yang sangat

penting. Dana tersebut dapat diperoleh dari sumber yang berbeda dari dalam

(internal) ataupun dari luar (eksternal). Sumber dana internal yaitu suatu dana

yang berasal dari laba ditahan (retained earnings) yang diperoleh dari usaha

perusahaan dalam kegiatan operasi perusahaan. Dalam mendanai segala

kebutuhan, suatu perusahaan tidak hanya bergantung dari sumber pendanaan

internal saja, karena dana yang berasal dari dalam perusahaan saja tidak cukup

(15)

2

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berasal dari luar perusahaan atau yang biasa disebut dengan sumber dana

eksternal yang salah satunya berasal dari para kreditur yaitu berutang.

Menurut Damayanti (2006), perusahaan cenderung lebih menyukai

berutang daripada menjual saham untuk kebutuhan dana jangka panjang, karena

utang memiliki biaya berupa tingkat bunga yang harus dibayarkan yang dapat

mengurangi laba perusahaan yang kemudian akan mengurangi jumlah pajak yang

harus dibayarkan kepada pemerintah. Menurut Babu dan Jain (1998) terdapat

empat alasan mengapa perusahaan lebih menyukai menggunakan utang daripada

saham baru, yaitu (1) adanya manfaat pajak atas pembayaran bunga; (2) Biaya

transaksi pengeluaran utang lebih murah daripada biaya transaksi emisi saham

baru; (3) lebih mudah mendapatkan pendanaan utang daripada pendanaan saham;

(4) Kontrol manajemen lebih besar adanya utang baru daripada saham baru.

Kebijakan utang merupakan cara bagaimana perusahaan memanfaatkan

fasilitas pendanaan dari kreditur (utang) agar jumlah penggunaannya dapat

meminimalisir besarnya risiko yang harus ditanggung perusahaan. Semakin besar

proporsi utang perusahaan, semakin tinggi beban pokok dan bunga yang harus

dibayarkan kembali dan semakin tinggi pula risiko kebangkrutan yang dihadapi

perusahaan.

Permasalahan yang berhubungan dengan utang, seperti yang dijelaskan

Jensen (1986) adalah permasalahan biaya agensi atas utang yang disebabkan oleh

adanya kegiatan peminjaman dana oleh perusahaan dari pihak kreditor. Kegiatan

ini kemudian menimbulkan permasalahan yang melibatkan pihak shareholder

(16)

3

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemberi pinjaman. Kreditor memiliki klaim terhadap perusahaan berupa

pembayaran bunga atas utang perusahaan, dan pihak kreditor ini juga memiliki

klaim terhadap aset perusahaan jika perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan.

Manajer selaku penerima amanah dari pemilik perusahaan seharusnya

menentukan kebijakan yang dapat meningkatkan nilai kepentingan pemegang

saham yaitu memaksimumkan harga saham perusahaan (Brigham dan Houston,

2001:16). Secara teoritis menurut Sundjaja dan Barlian (2002: 61), banyak

manajer keuangan setuju dengan memaksimalkan kekayaan pemegang saham,

namun pada prakteknya manajer juga memperhatikan harta miliknya, keamanan

pekerjaanya, gaya hidup dan manfaat lainya yang diperoleh dari perusahaan.

Ketika keputusan yang diambil oleh pihak manajemen selalu mengambil

keputusan yang terbaik bagi kepentingan mereka bukan pemegang saham,

disitulah timbul konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham.

Pemegang saham (principals) merasa khawatir pihak manajemen melakukan

tindakan yang tidak disukai oleh prinsipal seperti memanfaatkan fasilitas

perusahaan secara berlebihan atau membuat keputusan yang penuh risiko

misalnya dengan menciptakan utang yang tinggi untuk meningkatkan nilai

perusahaan (atas biaya pemilik). Perbedaan kepentingan antara pemegang saham

dan pihak manajemen tersebut mengakibatkan timbulnya konflik yang sering

disebut agency conflict yang menimbulkan agency cost.

Menurut Bringham et al. (1996) dalam Pancawati dan Rachmawati

(2012:12), agency cost adalah biaya yang meliputi semua biaya untuk monitoring

(17)

4

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

opportunity cost akibat pembatasan yang dilakukan pemegang saham terhadap

tindakan manajer. Agency cost dari sisi pemegang saham dapat dikurangi dengan

cara melibatkan pihak ketiga (debtholders) yang masuk melalui kebijakan utang.

Peningkatan utang akan menurunkan besarnya konflik antara pemegang saham

dengan manajemen disamping itu utang juga akan menurunkan excess cash flow

yang ada didalam perusahaan sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan

dilakukan oleh manajemen karena adanya pembayaran kembali bunga dan pokok

pinjaman. Hal ini dapat membuat manajemen lebih disiplin sehingga penggunaan

sumber daya perusahaan menjadi lebih produktif.

Berikut ini grafik rata-rata penggunaan utang per tahun perusahaan real

estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008

sampai dengan 2013:

Tahun Rata-rata Utang Tahun Rata-rata Utang 2008 Rp1.205.895.981.817 2011 Rp1.586.059.892.235 2009 Rp1.225.234.947.071 2012 Rp1.866.419.217.035 2010 Rp1.389.143.965.220 2013 Rp3.495.644.086.374

Sumber: idx.co.id/ Bursa Efek Indonesia (Diolah)

(18)

5

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 1.1

Rata-rata Penggunaan Utang per tahun Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2013

Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata penggunaan utang

pada perusahaan real estate dan property selama periode 2008 sampai dengan

2013 mengalami kenaikan setiap tahunnya. Peningkatan utang yang tinggi

dikarenakan perusahaan real estate dan property lebih banyak menggunakan dana

yang berasal dari utang untuk pembiayaannya. Mengingat sebagian besar industri

real estate dan property di Indonesia didanai oleh modal asing atau mengandalkan

dana dalam bentuk utang untuk memenuhi kebutuhan pembiayaannya, maka

perusahaan harus mampu membuat suatu kebijakan utang yang tepat agar utang

yang digunakan mampu membantu perusahaan untuk tumbuh dan berkembang.

Kasus utang PT Bakrieland Development Tbk pada tahun 2010

menunjukkan kegagalan PT Bakrieland Development Tbk dalam mengelola

utangnya yang berujung pada ketidakmampuan perusahaan untuk membayar

utangnya tepat waktu. Kasus tersebut berawal dari pengumuman resmi rencana

pengajuan penundaan kewajiban pembayaran utang atau perpanjangan jatuh

tempo kewajiban oleh PT Bakrieland Development Tbk senilai US$ 155 juta

kepada Bank of New York setidaknya hingga 60 hari semenjak jatuh tempo yaitu

pada tanggal 25 Mei 2013. Bank of New York telah berulang kali

memberitahukan dan memperingatkan Bakrieland akan kewajibannya yang telah

jatuh tempo. Bakrieland dituding tetap melalaikan kewajibannya tersebut dan

(19)

6

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kisruh pembayaran utang antara kreditor dan manajemen PT Bakrieland

Development Tbk (ELTY) akhirnya membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

angkat suara. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mendesak

perusahaan untuk memberikan laporan terbuka kepada publik. Sebagai perusahaan

terbuka yang sudah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI),

keterbukaan diperlukan agar investor bisa melihat kondisi perusahaan secara

langsung. Nurhaida menjelaskan, semua yang berkaitan dengan keterbukaan

informasi akan berdampak pada pasar. Untuk saat ini, OJK mengaku tidak bisa

mengintervensi persoalan utang yang tengah melilit perusahaan. Persoalan itu

sudah diberikan dan ditanggung oleh perusahaan yang terkait.

(www.suarapengusaha.com)

Adanya kegagalan dalam pengelolaan utang seperti kasus tersebut, jelas

bahwa perusahaan harus mampu membuat suatu kebijakan utang yang tepat

sehingga tidak terjadi kegagalan dalam membayar utang. Karena kegagalan dalam

membayar pokok dan bunga pinjaman biasanya menyebabkan proses hukum

dimana pemegang saham akan kehilangan kendali atas perusahaan atau sebagian

dari perusahaan mereka dengan kata lain likuiditas perusahaan akan terancam

(Damayanti, 2006).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan utang perusahaan,

namun dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi beberapa faktor yang akan

diteliti yang diduga berpengaruh terhadap kebijakan utang yang dapat diketahui

melalui faktor-faktor intern. Faktor intern perusahaan menentukan kebijakan

(20)

7

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cash flow, pertumbuhan penjualan dan struktur aset yang digunakan sebagai

variabel independen dalam penelitian ini. Ketiga variabel tersebut terdapat

ketidakkonsistenan pada hasil-hasil penelitian terdahulu, sehingga peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian kembali dari setiap variabel yang telah diteliti untuk

mengetahui pengaruh masing-masing terhadap variabel dependennya yaitu

kebijakan utang.

Free Cash Flow merupakan kas lebih perusahaan yang dapat

didistribusikan kepada kreditor atau pemegang saham yang tidak digunakan untuk

operasi atau investasi (Damayanti, 2006). Free cash flow menimbulkan konflik

kepentingan antara pemegang saham dan pihak manajemen. Pihak manajemen

menginginkan dana tersebut untuk investasi yang menguntungkan bagi pihak

manajemen, sedangkan pemegang saham menginginkan dana tersebut dibagikan

untuk meningkatkan kesejahteraannya. Untuk mengatasi dugaan penggunaan free

cash flow oleh manajer maka diperlukan pembentukan utang. Hal ini bisa

mengurangi keinginan manajer untuk menggunakan aliran kas bebas atau free

cash flow guna membiayai kegiatan-kegiatan yang tidak optimal. Penelitian

tentang free cash flow dengan kebijakan utang menunjukkan hasil yang tidak

konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Esa dan Reffina (2013) menyatakan

bahwa free cash flow berpengaruh terhadap kebijakan utang. Hasil penelitian ini

serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Christine Dwi K.S (2012) yang

menyatakan bahwa free cash flow berpengaruh terhadap kebijakan utang.

Berbeda dengan penelitian Pancawati dan Rachmawati (2012) dimana free cash

(21)

8

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain free cash flow, variabel independen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pertumbuhan penjualan. Perusahaan dengan tingkat

penjualan yang tinggi akan cenderung menggunakan jumlah utang yang lebih

besar dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tingkat pertumbuhan

penjualannya rendah (M. Syafiudin Hidayat, 2013). Ketidak-konsistenan terjadi

pula dalam penelitian mengenai kemampuan bertumbuh terhadap kebijakan utang.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh M. Syafiudin Hidayat (2013)

Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap kebijakan utang. Sedangkan

menurut penelitian Nina (2009) pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh

terhadap kebijakan utang.

Variabel lain yang juga diperkirakan mempengaruhi kebijakan utang

perusahaan adalah struktur aset. Perusahaan yang aktivanya sesuai untuk

dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan banyak Utang

(Brigham dan Houston, 2001:39). Semakin banyak struktur aset suatu perusahaan

semakin banyak suatu perusahaan tersebut menggunakan utangnya. Penelitian

tentang struktur aset dilakukan oleh Pancawati dan Rachmawati (2012) dimana

hasil penelitian menemukan struktur aset berpengaruh terhadap kebijakan utang.

Sementara hasil penelitian Christine Dwi K.S (2012) struktur aset tidak

berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang.

Dalam hal ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada

perusahaan real estate dan property mulai dari tahun 2008-2013. Pertambahan

penduduk yang semakin bertambah di Indonesia akan semakin banyaknya pula

(22)

9

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gedung-gedung perkantoran, tidak hanya berlangsung di Jakarta, tetapi sudah

menjalar ke seluruh penjuru kota-kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu

perusahaan real estate dan property memiliki prospek yang tinggi di masa yang

akan datang sehingga banyak perusahaan yang mengalami kenaikan utang sebagai

salah satu bentuk pengembangan usahanya, terlihat dari pertumbuhan penggunaan

utang pada perusahaan real estate dan property pada tahun 2008-2013.

Tahun yang diamati dalam penelitian ini adalah dari tahun 2008 sampai

dengan tahun 2013. Terjadinya krisis finansial global pada tahun 2008 yang

diawali dari Amerika Serikat menjalar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia yang

juga berdampak pada bisnis real estate dan property di Indonesia. Namun, dalam

situasi krisis finansial global tersebut, bisnis real estate dan property di Indonesia

seakan-akan kebal dari kekhawatirkan negara-negara lain. Krisis yang terjadi

tidak menyurutkan perkembangan bisnis real estate dan property untuk terus

melakukan ekspansi. Para pengembang di Indonesia seperti tidak pernah

kehabisan ”amunisi” untuk terus mengguyur pasar real estate dan property

nasional dengan berbagai proyeknya. Buktinya, hanya dalam tempo dua tahun,

tidak kurang dari 33.000 unit rumah susun sederhana milik (rusunami)

diluncurkan para pengembang. Faktor lain yang membuat para pengembang

semakin bersemangat membangun bisnis real estate dan propertinya adalah

dengan adanya kebijakan terobosan pemerintah tahun 2009 yaitu dengan

membuka akses yang lebih luas bagi investor asing untuk masuk ke bisnis properti

nasional, sehingga bukan hal yang mustahil jika pertumbuhan bisnis real estate

(23)

10

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan penjelasan di atas penulis tertarik untuk melakukan penulisan

yang berjudul “Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan, dan

Struktur Aset terhadap Kebijakan Utang pada Perusahaan Real Estate dan

Property yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2013”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah free cash flow berpengaruh positif terhadap kebijakan utang pada

perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap kebijakan utang

pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia?

3. Apakah struktur aset berpengaruh positif terhadap kebijakan utang pada

perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penulisan ini adalah mempelajari, menganalisa, dan

menyimpulkan apakah Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan, dan Struktur

(24)

11

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya maka

tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah free cash flow berpengaruh positif terhadap

kebijakan utang pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia?

2. Untuk mengetahui apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh positif

terhadap kebijakan utang pada perusahaan real estate dan property yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Untuk mengetahui apakah struktur aset berpengaruh positif terhadap

kebijakan utang pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

1.4Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Peneliti

Peneli berharap penelitian ini dapat bermanfaat untuk pembelajaran dan

menambah pengetahuan serta bahan masukan apabila dimintai pendapat

mengenai pengaruh free cash flow, pertumbuhan penjualan dan struktur aset

(25)

12

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pihak Manajemen

Memberikan tambahan informasi tentang free cash flow, pertumbuhan

penjualan dan struktur aset dan aplikasinya terhadap kebijakan utang

perusahaan sebagai alat monitoring dalam meminimumkan biaya keagenan.

3. Bagi kalangan akademis

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian-penelitian

berikutnya dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang akuntansi

(26)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) objek penelitian adalah

“fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

atau variabel. Obyek penelitian ditemukan melekat pada subyek penelitian”.

Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Free Cash Flow sebagai

variable independen yang pertama (X1), Pertumbuhan Penjualan sebagai variable

independen yang kedua (X2) dan Struktur Aset sebagai variabel independen yang

ketiga (X3) serta Kebijakan Utang sebagai variabel dependen (Y). Sementara

yang menjadi subjek penelitiannya adalah perusahaan-perusahaan real estate dan

property yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia selama lima tahun

berturut-turut yaitu sejak tahun 2008-2013.

3.2Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Nasution (2009:23), desain penelitian merupakan “rencana

tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara

ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”. Desain penelitian yang

(27)

45

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

desain kausal adalah “penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan sebab

akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel

dependen (variabel yang dipengaruhi)”. Sedangkan menurut Indriantoro dan

Supomo (20011:90), mengemukakan bahwa:

Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan antara variabel X dengan variabel Y dimana variabel dependen (sebut:variabel Y) dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen tertentu (sebut: variabel X), maka dapat dinyatakan bahwa variabel X menyebabkan variabel Y.

Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

free cash flow, pertumbuhan penjualan, dan struktur aset. Variabel dependen

adalah kebijakan utang.

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

3.2.2.1 Definisi Variabel

Menurut Sugiyono (2010:59) variabel penelitian adalah “suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”

Berikut variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

menggunakan variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel Independen

Variabel independen menurut Sugiyono (2010:59) dalam bukunya yang

(28)

46

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat).

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Free Cash Flow

Menurut Ross et al, (2000), Free cash flow merupakan “kas lebih

perusahaan yang dapat didistribusikan kepada kreditor atau pemegang saham yang

tidak diperlukan lagi untuk modal kerja atau investasi pada asset tetap”. Alat ukur

yang digunakan untuk mengukur variabel ini yaitu dengan menggunakan rumus

FCF (Free Cash Flow). Tahun yang diamati pada variabel free cash flow sebagai

variabel independen yaitu tahun 2008-2012

b. Pertumbuhan Penjualan (Growth Sales)

Menurut Ali Kesuma (2009:41), pertumbuhan penjualan (growth of sales)

adalah “kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu”.

Pertumbuhan penjualan dalam penelitian ini diukur dengan menilai presentase

perubahan dalam total penjualan. Tahun yang diamati pada variabel pertumbuhan

penjualan sebagai variabel independen yaitu tahun 2008-2012

(29)

47

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Struktur aktiva adalah penentuan berapa besar alokasi untuk

masing-masing komponen aktiva, baik dalam aktiva lancar maupun dalam aktiva tetap

(Christine Dwi, 2012:6). Variabel ini diukur dengan membagi aktiva tetap dengan

total aktiva. Tahun yang diamati pada variabel struktur aset sebagai variabel

independen yaitu tahun 2008-2012

2. Variabel Dependen

Variabel dependen menurut Sugiyono (2010:59) adalah:

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebijakan

utang.

a. Kebijakan Utang

Kebijakan utang merupakan kebijakan yang diambil oleh pihak

manajemen dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan (dana) dari pihak

ketiga untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. Variabel dependen

dalam penelitian ini menggunakan rasio DER (Debt to equity ratio). Rasio ini

menunjukkan perbandingan antara utang dengan modal sendiri. Tahun yang

diamati pada variabel kebijakan utang sebagai variabel dependen yaitu tahun

(30)

48

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel dari penelitian ini disajikan dalam tabel di bawah:

Tabel 3.1

AKO : Aliran kas operasi perusahaan

PM : Pengeluaran modal bersih

NWC : Modal kerja bersih perusahaan

Rasio

Rasio Tangibility of Asset = Aktiva Tetap Total Aktiva X 100%

(Brigham dan Houston 2001:39)

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.3.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 115), populasi adalah “wilayah generalisasi

(31)

49

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

real estate dan property yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia selama

lima tahun berturut-turut yaitu sejak tahun 2008-2013. Dimana perusahaan

tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap. Populasi dalam penelitian ini

berjumlah 44 perusahaan.

3.2.3.1 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 116). Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Sampling

purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2010: 122). Adapun yang menjadi kriteria dalam penentuan sampel

adalah :

1. Perusahaan sampel memiliki dan mengeluarkan laporan keuangan secara

berturut – turut selama periode 2008 - 2013 yang telah diaudit dan

dipublikasikan.

2. Perusahaan sampel menggunakan mata uang rupiah dalam laporan

keuangannya.

Berdasarkan pada kriteria yang telah ditentukan, maka sampel yang

digunakan adalah 28 perusahaan real estate seperti yang terlihat pada tabel di

(32)

50

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Daftar Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk. 2 BAPA PT Bekasi Asri Pemula Tbk.

3 BIPP PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 4 BKDP PT Bukit Darmo Property Tbk. 5 BKSL PT Sentul City Tbk.

6 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk. 7 COWL PT Cowell Development Tbk. 8 CTRA PT Ciputra Development Tbk. 9 CTRP PT Ciputra Property Tbk. 10 CTRS PT Ciputra Surya Tbk.

11 DART PT Duta Anggada Realty Tbk. 12 DILD PT Intiland Development Tbk. 13 DUTI PT Duta Pertiwi Tbk.

14 GMTD PT Gowa Makassar Tourism Dev Tbk. 15 GPRA PT Perdana Gapuraprima Tbk.

16 JRPT PT Jaya Real Property Tbk.

17 KIJA PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 18 KPIG PT MNC Land Tbk.

19 LAMI PT Lamicitra Nusantara Tbk. 20 LPCK PT Lippo Cikarang Tbk. 21 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk.

22 MDLN PT Modernland Realty Ltd Tbk. 23 OMRE PT Indonesia Prima Property Tbk. 24 PWON PT Pakuwon Jati Tbk.

25 RBMS PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 26 SCBD PT Danayasa Arthatama Tbk.

27 SMDM PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 28 SMRA PT Summarecon Agung Tbk.

(33)

51

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama

dilakukan melalui studi pustaka dengan cara pengkajian dan pendalaman literatur-

literatur, seperti buku, jurnal akuntansi dan laporan penelitian yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti guna memperoleh dasar teoritis. Pada tahap kedua,

pengumpulan data sekunder. Data sekunder adalah “hasil pengumpulan oleh

orang lain dengan maksud tersendiri dan mempunyai kategorisasi atau klasifikasi

menurut keperluan mereka” (Nasution, 2009: 143). Data sekunder tersebut

diperoleh dari media internet dengan cara mengunduh melalui situs

www.idx.co.id untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan yang

dibutuhkan dalam penelitian.

3.2.5 Teknik Analisis Data

Keseluruhan data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat

memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini.Analisis ini

dilakukan pada data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan

yang diteliti. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan analisis kuantitatif. Data ini berupa angka-angka yang kemudian diolah

menggunakan metode statistik dengan menggunakan software SPSS (Statistik

Product and Services Solution). Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi

klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.

(34)

52

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.5.1.1 Uji Normalitas

Menurut Budi Purbayu dan Ashari (2005: 231), uji normalitas adalah

“pengujian tentang kenormalan distribusi data”. Hal ini diperlukan karena semua

perhitungan untuk menguji hipotesis ini termasuk statistik parametrik yang

menggunakan asumsi adanya sebaran data yang berdistribusi normal dan data

yang digunakan dalam penelitian ini berskala rasio. Uji normalitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara uji statistika nonparametrik

Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai probabilitas signifikansinya lebih besar dari

0,05 (>0,05), maka data tersebut terdistribusi secara normal. Sedangkan apabila

nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 (<0,05), maka data tersebut

tidak terdistribusi secara normal.

3.2.5.1.2 Uji Multikolinieritas

Menurut Imam Ghozali (2012:105), uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Menurut Imam Ghozali (2012:105), pengertian

ortogonal adalah “variabel independen yang nilai korelasi antar semua variabel

(35)

53

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode yang akan digunakan untuk melihat adanya multikolinearitas

dalam penelitian ini adalah dengan melihat besaran nilai tolerance dan nilai

Variance Inflation Factor (VIF). Nilai tolerance digunakan untuk mengukur

variabilitas variabel yang dipilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel

independen lainnya (Imam Ghozali, 2012:105).

Nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) berbanding

terbalik, dengan kata lain yaitu jika nilai tolerance rendah maka nilai Variance

Inflation Factor (VIF) akan tinggi. Nilai yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance value < 0,10 dan nilai Variance Inflation

Factor (VIF) > 10.

3.2.5.1.3 Uji Heterokedastisitas

Menurut Imam Ghozali (2012:139) tujuan dilakukan uji asumsi

heterokedastisitas adalah “untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi

ketidaksamaan varians dan residual dari suatu pengamatan yang lain”. Jika nilai

residualnya tetap, maka disebut homoskedastisitas sedangkan jika berbeda disebut

dengan heterokedastisitas.

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala

heteroskedastisitas adalah menggunakan Uji Gletser. Menurut Gujarati (2003)

(36)

54

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

absolut residual terhadap variabel independen. Dengan menggunakan dasar

pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Jika nilai Sig variabel independent < 0,05 : terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika nilai Sig variabel independent > 0,05 : tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3.2.5.1.4 Uji Autokorelasi

Pada data time series sering ditemukan adanya masalah autokorelasi.

Menurut Imam Ghozali (2012:110), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terdapat korelasi, maka akan dinamakan ada problem autokorelasi. Sedangkan

cara untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah dengan menggunakan

Durbin-Watson (DW) Statistic dengan kriteria melihat tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kriteria Nilai Durbin-Watson (DW) Statistic Kurang dari 1,10 Ada Korelasi

1,10 – 1,54 Tanpa Kesimpulan

1,55 – 2,45 Tidak ada autokorelasi

2,46 – 2,90 Tanpa Kesimpulan

Lebih dari 2,91 Ada Korelasi

(37)

55

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Suharsimi Arikunto, 2006:71). Hipotesis yang telah dibuat tersebut harus

dilakukan pengujian. Pengujian hipotesis menurut Suharyadi dan Purwanto

(2008:82), adalah “prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai

untuk menentukan apakah hipotesis merupakan suatu pernyataan yang wajar dan

oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesis tersebut tidak wajar dan oleh karena

itu harus ditolak”. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Hipotesis 1

H0-1 : β1 ≤ 0 Tidak ada pengaruh positif free cash flow terhadap

kebijakan utang.

Ha-1 : β1 > 0 Ada pengaruh positif free cash flow terhadap kebijakan

utang.

2. Hipotesis 2

H0-2 : β2 ≤ 0 Tidak ada pengaruh positif pertumbuhan penjualan

terhadap kebijakan utang.

Ha-2 : β2 > 0 Ada pengaruh positif pertumbuhan penjualan terhadap

kebijakan utang.

3. Hipotesis 3

(38)

56

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

utang.

Ha-3 : β3 > 0 Ada pengaruh positif struktur aset terhadap kebijakan

utang.

Data-data yang dipergunakan untuk pengujian statistik ini merupakan

data-data yang berasal dari variabel dependen yaitu kebijakan utang dan data-data yang

berasal dari variabel independen yaitu free cash flow, pertumbuhan penjualan dan

struktur aset. Keempat variabel tersebut menggunakan skala ukur rasio.

3.2.5.3Pengujian Hipotesis

Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis

regresi berganda pada dasarnya menurut Indriantoro dan Supomo (20011:211),

merupakan ekstensi darimodel regresi dalam analisis bivariate yang umumnya

digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap

variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu

persamaan linier.

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui signifikan tidaknya

pengaruh variabel bebas free cash flow, pertumbuhan penjualan dan struktur aset

terhadap variabel terikat yaitu kebijakan utang. Persamaan fungsinya dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

(39)

57

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ŷ = Kebijakan Utang

a = harga Y bila X=0 (konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang

didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila

(-) maka terjadi penurunan.

X1 = Free cash flow

X2 = Pertumbuhan penjualan

X3 = Struktur aset

3.2.5.4Menghitung Koefisien Determinasi

Setelah diketahui nilai koefisien korelasi (r) yang memperlihatkan derajat

atau kekuatan korelasi antara variabel maka akan dihitung koefisien determinasi

(kd) yang dapat memperlihatkan berapa persen variasi variabel X akan

mempengaruhi variabel Y. Formulasi koefisien determinasi menurut Sugiyono

(2010):

kd = (r2) x 100%

Dimana:

kd = Koefisien Determinasi

(40)

58

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai koefisien determinasi berada anatara 0 sampai 1 (0 ≤ kd≤ 1)

a. Jika nilai koefisien determinasi (kd) = 0, berarti tidak ada hubungan

variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai koefisien determinasi (kd) = 1, berarti variansi (naik/turunnya)

variabel dependen adalah 100% dipengaruhi oleh variabel independen.

c. Jika nilai koefisien determinasi (kd) berada diantara 0 dan 1 maka besarnya

hubungan variabel independen terhadap variasi variabel independen adalah

sesuai dengan nilai kd itu sendiri, dan selebihnya dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain.

3.2.5.5Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan didasarkan atas analisis tiap variabel dan pengujian

hipotesis atas variabel penelitian. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh penulis

selanjutnya akan mencoba memberikan pandangan dan saran-saran yang

(41)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perhitungan Struktur Aset

No Kode Nama Perusahaan 2008 2009

Aset Tetap Total Aset SA Aset Tetap Total Aset SA 1 ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk. 34.673.169.895 2.966.023.591.513 0,0117 50.899.850.756 3.559.964.928.251 0,0143 2 BAPA PT Bekasi Asri Pemula Tbk. 1.122.912.901 127.212.980.516 0,0088 729.227.069 134.883.970.713 0,0054 3 BIPP PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 78.986.727.201 216.882.532.228 0,3642 63.347.620.578 195.067.947.425 0,3247

4 BKDP PT Bukit Darmo Property Tbk. 416.856.055.766 925.683.059.578 0,4503 445.957.709.856 861.240.867.371 0,5178 5 BKSL PT Sentul City Tbk. 39.982.521.242 2.543.182.987.219 0,0157 34.110.054.088 2.784.021.782.133 0,0123 6 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk. 102.324.270.000 4.381.085.317.000 0,0234 113.330.418.000 4.592.836.482.000 0,0247 7 COWL PT Cowell Development Tbk. 1.939.157.949 207.447.390.282 0,0093 1.329.936.554 207.505.008.227 0,0064

8 CTRA PT Ciputra Development Tbk. 1.288.806.464.327 8.108.443.360.876 0,1589 1.524.697.443.132 8.553.946.343.429 0,1782 9 CTRP PT Ciputra Property Tbk. 845.284.982.246 3.625.080.672.129 0,2332 967.153.873.018 3.651.888.611.993 0,2648 10 CTRS PT Ciputra Surya Tbk. 444.108.171.937 2.159.220.314.884 0,2057 490.511.425.769 2.268.629.009.246 0,2162 11 DART PT Duta Anggada Realty Tbk. 309.210.308.476 2.774.514.489.772 0,1114 87.253.341.315 3.213.315.053.678 0,0272

12 DILD PT Intiland Development Tbk. 112.465.084.358 2.111.152.441.704 0,0533 142.580.200.001 2.140.126.674.921 0,0666 13 DUTI PT Duta Pertiwi Tbk. 239.692.794.302 4.513.527.428.217 0,0531 51.896.899.751 4.429.503.290.693 0,0117 14 GMTD PT Gowa Makassar Tourism Dev Tbk. 3.311.837.734 287.040.432.423 0,0115 3.310.723.961 305.635.686.223 0,0108 15 GPRA PT Perdana Gapuraprima Tbk. 42.900.221.953 1.409.097.674.907 0,0304 10.107.420.900 1.323.187.899.971 0,0076

16 JRPT PT Jaya Real Property Tbk. 68.296.271.000 2.211.213.226.000 0,0309 23.727.637.000 2.585.475.177.000 0,0092 17 KIJA PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 315.352.694.964 2.961.051.648.319 0,1065 646.938.737.217 3.193.997.429.182 0,2025 18 KPIG PT MNC Land Tbk. 519.418.941.616 2.019.232.332.119 0,2572 528.253.766.929 2.088.221.069.234 0,2530 19 LAMI PT Lamicitra Nusantara Tbk. 82.268.313.000 639.351.512.000 0,1287 82.267.962.000 610.489.273.000 0,1348

20 LPCK PT Lippo Cikarang Tbk. 21.763.048.481 1.401.408.806.528 0,0155 22.068.786.105 1.551.020.489.441 0,0142 21 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk. 1.268.960.681.947 11.787.777.210.609 0,1077 1.245.661.350.665 12.127.644.010.796 0,1027 22 MDLN PT Modernland Realty Ltd Tbk. 102.084.387.940 1.846.259.737.784 0,0553 95.237.905.190 1.770.704.521.774 0,0538

(42)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

24 PWON PT Pakuwon Jati Tbk. 1.317.401.380.000 3.562.501.143.000 0,3698 1.559.359.538.000 3.476.869.704.000 0,4485 25 RBMS PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 1.666.318.183 118.304.745.665 0,0141 337.547.623 119.183.355.777 0,0028 26 SCBD PT Danayasa Arthatama Tbk. 737.169.945.000 4.078.616.800.000 0,1807 715.445.577.000 3.803.478.613.000 0,1881

27 SMDM PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 166.356.158.687 2.031.549.057.065 0,0819 169.229.545.311 2.048.242.028.932 0,0826 28 SMRA PT Summarecon Agung Tbk. 311.835.944.000 3.629.969.131.000 0,0859 308.637.298.000 4.460.277.206.000 0,0692

No Kode Nama Perusahaan 2010 2011

Aset Tetap Total Aset SA Aset Tetap Total Aset SA

1 ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk. 148.063.359.247 4.587.986.472.840 0,0323 341.513.657.163 6.007.548.091.185 0,0568 2 BAPA PT Bekasi Asri Pemula Tbk. 355.862.657 136.358.827.789 0,0026 671.037.841 148.084.624.723 0,0045 3 BIPP PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 60.377.234.538 191.368.442.289 0,3155 13.479.319.762 195.469.932.456 0,0690 4 BKDP PT Bukit Darmo Property Tbk. 495.319.917.581 1.017.544.318.408 0,4868 528.794.645.610 976.488.666.616 0,5415

5 BKSL PT Sentul City Tbk. 28.622.195.245 4.814.315.153.733 0,0059 45.363.159.972 5.290.382.916.872 0,0086 6 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk. 365.037.962.807 11.694.747.901.551 0,0312 486.919.701.181 12.787.376.914.156 0,0381 7 COWL PT Cowell Development Tbk. 5.404.006.635 266.939.286.532 0,0202 4.880.154.131 385.681.565.146 0,0127 8 CTRA PT Ciputra Development Tbk. 2.023.918.536.898 9.378.342.136.927 0,2158 2.395.684.047.854 11.524.866.822.316 0,2079

9 CTRP PT Ciputra Property Tbk. 1.280.672.973.337 3.823.458.770.185 0,3350 1.820.253.847.555 4.314.646.971.261 0,4219 10 CTRS PT Ciputra Surya Tbk. 646.025.466.322 2.609.229.793.505 0,2476 381.691.214.767 3.529.028.283.751 0,1082 11 DART PT Duta Anggada Realty Tbk. 80.167.195.842 2.561.931.438.242 0,0313 231.840.021.000 4.103.893.859.000 0,0565 12 DILD PT Intiland Development Tbk. 144.366.782.041 4.599.239.260.454 0,0314 171.634.355.989 5.691.909.741.708 0,0302

13 DUTI PT Duta Pertiwi Tbk. 49.557.317.531 4.723.365.274.851 0,0105 158.738.274.209 5.188.186.444.790 0,0306 14 GMTD PT Gowa Makassar Tourism Dev Tbk. 3.052.049.724 358.990.245.785 0,0085 2.716.929.726 487.193.845.496 0,0056 15 GPRA PT Perdana Gapuraprima Tbk. 9.910.409.289 1.184.685.940.567 0,0084 9.661.748.437 1.236.255.766.968 0,0078 16 JRPT PT Jaya Real Property Tbk. 31.825.005.000 3.295.717.307.000 0,0097 55.627.735.000 4.084.414.957.000 0,0136

(43)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

21 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk. 1.206.374.544.429 16.155.384.919.926 0,0747 1.556.124.819.331 18.259.171.414.884 0,0852 22 MDLN PT Modernland Realty Ltd Tbk. 123.543.123.992 2.032.644.356.215 0,0608 124.683.075.466 2.526.029.716.477 0,0494 23 OMRE PT Indonesia Prima Property Tbk. 131.580.142.110 767.521.532.169 0,1714 131.359.583.489 738.221.345.249 0,1779

24 PWON PT Pakuwon Jati Tbk. 1.451.332.876.000 4.928.510.460.000 0,2945 1.659.292.063.000 5.744.711.035.000 0,2888 25 RBMS PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 291.002.169 117.301.086.414 0,0025 813.749.765 135.937.211.458 0,0060 26 SCBD PT Danayasa Arthatama Tbk. 677.846.677.000 3.475.736.555.000 0,1950 625.275.021.000 3.478.445.408.000 0,1798 27 SMDM PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 170.311.394.864 2.063.046.866.205 0,0826 216.096.851.000 2.454.961.990.000 0,0880

28 SMRA PT Summarecon Agung Tbk. 379.106.473.000 6.139.640.438.000 0,0617 304.426.776.000 8.099.174.681.000 0,0376

No Kode Nama Perusahaan 2012

Aset Tetap Total Aset SA 1 ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk. 708.120.733.000 10.946.417.244.000 0,0647 2 BAPA PT Bekasi Asri Pemula Tbk. 694.434.131 159.093.151.873 0,0044 3 BIPP PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 4.744.472.154 178.403.632.950 0,0266

4 BKDP PT Bukit Darmo Property Tbk. 512.536.300.689 899.948.360.908 0,5695 5 BKSL PT Sentul City Tbk. 126.264.749.747 6.154.231.305.371 0,0205 6 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk. 461.357.219.778 16.756.718.027.575 0,0275 7 COWL PT Cowell Development Tbk. 341.869.786.547 1.778.428.912.031 0,1922

8 CTRA PT Ciputra Development Tbk. 1.240.096.106.293 15.023.391.727.244 0,0825 9 CTRP PT Ciputra Property Tbk. 645.981.008.354 5.933.874.601.626 0,1089 10 CTRS PT Ciputra Surya Tbk. 379.078.685.538 4.428.210.643.555 0,0856 11 DART PT Duta Anggada Realty Tbk. 160.971.395.000 4.293.161.447.000 0,0375

12 DILD PT Intiland Development Tbk. 277.684.436.532 6.091.751.240.542 0,0456 13 DUTI PT Duta Pertiwi Tbk. 135.680.718.699 6.592.254.980.112 0,0206 14 GMTD PT Gowa Makassar Tourism Dev Tbk. 2.378.721.079 900.597.066.316 0,0026

(44)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16 JRPT PT Jaya Real Property Tbk. 32.382.005.000 4.998.260.900.000 0,0065 17 KIJA PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 2.138.349.624.678 7.077.817.870.077 0,3021 18 KPIG PT MNC Land Tbk. 467.221.864.485 2.728.806.704.532 0,1712

19 LAMI PT Lamicitra Nusantara Tbk. 37.895.412.000 598.919.130.000 0,0633 20 LPCK PT Lippo Cikarang Tbk. 48.305.168.613 2.832.000.551.101 0,0171 21 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk. 2.222.377.300.854 24.869.295.733.093 0,0894 22 MDLN PT Modernland Realty Ltd Tbk. 421.303.042.800 4.591.920.046.013 0,0917

23 OMRE PT Indonesia Prima Property Tbk. 127.609.293.965 774.036.052.884 0,1649 24 PWON PT Pakuwon Jati Tbk. 844.547.927.000 7.565.819.916.000 0,1116 25 RBMS PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 598.967.613 152.811.855.863 0,0039 26 SCBD PT Danayasa Arthatama Tbk. 543.181.920.000 3.558.903.785.000 0,1526

(45)

Dila Silmi Fadhila, 2014

Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan Dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Abor, J. (2008). Agency Theoretic Determinants of Debt Levels: Evidence from Ghana. Review of Accounting and Finance, 7 (2): 183-192.

Ali Kesuma. (2009). “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia”.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 11(1), 38-45.

Ambarwati, Sri; Dwi, Ari. (2010). Manajemen Keuangan Lanjutan, Cetakan Pertama. Yogjakarta: Graha Ilmu.

Ang, Robert .(1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Babu, Suresh dan Jaine. 1998. “Empirical Testing of Pecking Order Hypothesis With Reference To Capital Structure Practice In India”. Journal of

Financial Management and Analysis, pp.63-74.

Badan Pengawas Pasar Modal. (2002). Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor SE- 02PM 2002. Jakarta: Badan Pengawas Pasar Modal.

Bambang Riyanto. (1995). Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan, Edisi keempat. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Gajah Mada.

Brigham, Eugene F, Joel F. Houston. (2001). Manajemen Keuangan, Edisi kedelapan, Buku Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Budi Purbayu Santosa dan Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: Andi Ofsset.

Christine Dwi, Lidya dan Se Tin. (2012). “Faktor-faktor yang Mempengari Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.16, No.2 Mei 2012, hlm. 178–187.

Damayanti, Isrina. (2006). ”Analisa Free Cash Flow dan Struktur Kepemilikan Saham terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian
Tabel 3.3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa free cash flow , likuiditas, kebijakan utang, dan collateralizable assets tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: Analisa Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Utang (Studi Empiris

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, FREE CASH FLOW, GROWTH, LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN UTANG Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial, kebijakan institusional, free cash flow , struktur aset dan kebijakan dividen

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel pertumbuhan perusahaan, free cash flow , struktur aset, likuiditas, profitabilitas, dan resiko

Judul : Pengaruh Kepemilikan Institusional, free cash flow, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Aset Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui pengaruh free cash flow terhadap kebijakan utang, dan (2) mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial terhadap

PENGARUH STRUKTUR ASET, LEVERAGE, FREE CASH FLOW, DAN LIKUIDITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI Studi Empiris Pada Perusahaan Sub