Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI PROSES MESIN KONVERSI
ENERGI SISWA KELAS X SMK NEGERI 6 BANDUNG
(Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMK Negeri 6 Bandung Pada Mata Pelajaran Teknologi Dasar Otomotif)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Teknik Mesin
Oleh
Abdul Sori NIM 1005320
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI PROSES MESIN KONVERSI
ENERGI SISWA KELAS X SMK NEGERI 6 BANDUNG
(Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMK Negeri 6 Bandung Pada Mata Pelajaran Teknologi Dasar Otomotif)
Oleh Abdul Sori
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Abdul Sori 2015
Universitas Pendidikan Indonesia April 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
ABDUL SORI E.0551.1005320
PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI PROSES MESIN KONVERSI
ENERGI SISWA KELAS X SMK NEGERI 6 BANDUNG
(Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMK Negeri 6 Bandung Pada Mata Pelajaran Teknologi Dasar Otomotif)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Drs. H. Syafaruddin Siregar, M.Pd. NIP. 19500816 197903 1 001
Pembimbing II
Drs. H. Mumu Komaro, MT. NIP. 19660503 199202 1 001
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Abdul Sori (2015). Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMK Negeri 6 Bandung Pada Mata Pelajaran Teknologi Dasar Otomotif).
Penelitian ini dilatar belakangi oleh belum familiarnya guru-guru dalam menggunakan multimedia interaktif pada kompetensi proses mesin konversi energi siswa kelas X SMK Negeri 6 Bandung. Kompetensi yang dicapai siswa masih banyak yang belum memenuhi Kriteri Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah, selain itu perbedaan cara penyampaian guru dalam menjelaskan harus sesuai dengan kompetensi yang akan dibahas. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perbedaan hasil belajar dalam penggunaan multimedia interaktif dengan yang tidak menggunakan model konvensional setelah melakukan proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control grup design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 6 Bandung kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan sedangkan untuk sampel berjumlah 70 siswa dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen yang menggunakan multimedia interaktif dan kelas kontrol yang menggunakan model konvensional dengan ketentuan dilakukannya rotasi penggunaan multimedia juga ke kelas kontrol. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa soal pre test yang diberikan kepada siswa sebelum mendapatkan perlakuan dan soal post test diberikan setelah siswa diberikan perlakuan, soal tersebut diberikan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan
multimedia interaktif kategori “tinggi” dibandingkan dengan model konvensional dengan
kategori “rendah”, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
siswa pada kompetensi proses mesin konversi energi. Berdasarkan hasil analisis uji Wilcoxon didapat p-v sebesar 0,00<0,05 maka H0 ditolak, hal tersebut menyatakan bahwa ada pengaruh perlakuan eksperimen ditinjau dari kelompok kontrolnya. Analisis data fasa yang kedua dengan menggunakan uji Wilcoxon didapat p-v sebesar 0,33>0,05 yang artinya H0 diterima, analisis data tersebut menyatakan bahwa kedua kelas mendapatkan pengaruh yang sama dengan perlakuan yang berbeda ditinjau dari kelompok kontrolnya.
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Abdul Sori (2015). Against Influence of Interactive Multimedia Learning Outcomes At the Competence Process Energy Conversion Engineering Class X on 6 Vocational High School Bandung (Quasi-Experimental of Students of 6 Vocational High School Bandung In Subjects Automotive Technology Association).
This study was motivated by not familiar teachers in the use of interactive multimedia on the competence process of energy conversion machine class X on 6 Vocational High School Bandung. Competencies achieved by students are still many who do not meet the minimum criterion of completeness (KKM) which has been determined by the school, in addition to the differences in the way the teacher to explain the submission must be in accordance with the competencies that will be discussed. The objective of this study was to determine how large the differences in learning outcomes with the use of interactive multimedia that does not use conventional model after learning process. This research was conducted by using a quasi-experimental research design with nonequivalent control group design. The population in this study were students of class X competence of Vocational High School Bandung which on light vehicle engineering expertise, while for the sample were 70 students who divided into two classes, namely class experiments using interactive multimedia and control class that uses the conventional model with the provisions of the rotation does well to the use of multimedia classroom control. The instruments used in this research is a matter of pre-test given to students before getting treatment and post-test questions given after the student is given the treatment, that question was given to see an increase in student learning outcomes. The results showed an increase in student learning using interactive multimedia category of "high" compared to conventional models with the category of "low", so it can be concluded that there is a difference in student learning outcomes in competency process of energy conversion machines. Based on the analysis results obtained pv Wilcoxon test of 0.00 <0.05 then H0 is rejected, it is stated that there is the effect of experimental treatments in terms of the control group. The second phase of data analysis using the Wilcoxon test obtained pv 0.33> 0.05, which means that H0 is accepted, the analysis of these data suggest that both classes get the same effect with different treatment in terms of the control group.
iii
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ABSTRAK
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Belajar Mengajar ... 7
1. Pengertian Belajar ... 7
2. Pengertian Mengajar ... 9
3. Prinsip-Prinsip Belajar ... 12
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar ... 12
5. Teori-Teori Belajar ... 14
B. Media Pembelajaran ... 17
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 17
2. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ... 19
3. Fungsi Media Pembelajaran ... 21
4. Manfaat Media Pembelajaran ... 22
C. Multimedia Interaktif ... 23
iv
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
2. CD Multimedia Interaktif ... 25
D. Multimedia Interaktif Presentasi ... 26
E. Hasil Belajar ... 27
1. Pengertian Hasil Belajar ... 27
2. Macam atau Jenis Hasil Belajar ... 28
3. Penilaian Hasil Belajar ... 28
F. Kompetensi Dasar Proses Mesin Konversi Energi ... 30
G. Penelitian Terdahulu ... 30
H. Kerangka Pemikiran ... 31
I. Asumsi Dasar ... 33
J. Hipotesis Penelitian ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A. Metode dan Desain Penelitian ... 35
B. Variabel dan Paradigma Penelitian ... 36
1. Variabel Penelitian ... 36
2. Paradigma Penelitian ... 37
C. Definisi Operasional ... 37
D. Data dan Sumber Data Penelitian ... 38
1. Data Penelitian ... 38
2. Sumber Data Penelitian ... 39
E. Lokasi Penelitian ... 39
F. Subjek Penelitian ... 39
1. Populasi ... 39
2. Sampel ... 40
G. Teknik Pengumpulan Data ... 40
1. Tes ... 40
2. Wawancara (Interview) ... 41
H. Instrumen Penelitian ... 41
I. Penskoran/Instrumen Penelitian ... 42
J. Pengujian Instrumen Penelitian ... 43
1. Uji Validitas ... 43
v
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
3. Tingkat Kesukaran Soal ... 45
4. Daya Pembeda ... 46
K. Teknik Analisis Data ... 47
1. Langkah-Langkah Analisis Data ... 47
2. Uji Homogenitas ... 47
3. Pengujian Hipotesis ... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
A. Hasil Penelitian ... 51
1. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 51
2. Data Hasil Penelitian ... 53
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 70
A. Simpulan ... 70
B. Saran ... 70
vi
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1 Kompetensi Kejuruan... 30
3.1 Pola Desain Penelitian... 35
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 40
3.3 Interprestasi Nilai r Validitas ... 43
4.1 Data Hasil Pre Test Fasa Pertama ... 54
4.2 Data Uji Homogenitas ... 54
4.3 Ranking Pasangan Data Fasa Pertama ... 55
4.4 Data Hasil Post Test Fasa Pertama ... 56
4.5 Uji Wilcoxon Post Test Fasa Pertama ... 57
4.6 Data Hasil Pre Test Fasa Kedua ... 59
4.7 Ranking Pasangan Data Fasa Kedua ... 60
4.8 Data Hasil Post Test Fasa Kedua ... 61
vii
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 19
2.2 Kerangka Pemikiran ... 33
3.1 Paradigma Penelitian ... 37
1
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar unggul dan dapat diandalkan
untuk menghadapi persaingan bebas segala bidang kehidupan harus dipersiapkan
bagi kita bangsa Indonesia sebagai dampak dari globalisasi dunia. Dampak
globalisasi tidak hanya kita rasakan pada sendi-sendi perekonomian,
pertahanan-keamanan, politik dan sosial budaya semata, namun juga pada sendi-sendi
pendidikan ikut terkena dampaknya juga. Kualitas pendidikan dalam negeri
terjamin, maka tentu pendidikan kita minimal akan menjadi tuan di negaranya
sendiri. Kualitas pendidikan memang harus benar-benar diperhatikan oleh para
pemimpin bangsa ini.
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu untuk meningkatkan dan
mengembangkan potensi diri manusia agar menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas. Salah satu usaha pelaksanaan pendidikan ialah melalui proses
pembelajaran di sekolah. Pengkajian proses pembelajaran menuju kearah yang
lebih efektif dan efisien tidak terlepas dari peranan guru sebagai ujung tombak
pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran dalam pelaksanaannya berada
dalam suatu proses yang berkesinambungan disetiap jenis dan jenjang pendidikan,
semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral.
Menurut Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bab I pasal (1):
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Profesionalisme seorang guru sangat diperlukan sebagai bekal dalam
mengakses perkembangan dan perubahan baik itu media pembelajaran ataupun
kemajuan teknologi yang kesemuanya ditujukan untuk kepentingan proses belajar
2
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran kepada siswa tetapi lebih kepada
bagaimana menyiapkan mereka menjadi sumber daya manusia yang memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara, sehingga dengan demikian diharapkan mutu Pendidikan Nasional akan
meningkat.
Kemajuan ilmu teknologi, pengetahuan dan kemajuan masyarakat memang
sangat berpengaruh terhadap tingkat pendidikan. Tidak bisa dipungkiri bahwa
perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru yang telah digunakan pada saat ini
dalam proses pembelajaran. Perubahan kurikulum tersebut dilakukan demi
menciptakan generasi yang lebih unggul, kreatif, inovatif dan berkarakter.
Pergantian kurikulum terbaru ini juga diharapkan proses pembelajaran dapat
terselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotifasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Landasan itulah yang
mendorong peneliti untuk melakukan gagasan baru dalam penelitian. Proses
pembelajaran yang sebelumnya berjalan dengan berpusat kepada guru dengan
menggunakan metode ceramah untuk berpindah dengan penggunaan multimedia
interaktif sebagai media dalam proses belajar mengajar.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak
dapat dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global
menuntut dunia pendidikan untuk selalu senantiasa menyesuaikan perkembangan
teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan terutama
penyesuaian penggunaan teknologi bagi dunia pendidikan khususnya dalam
proses pembelajaran. Proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi, agar
siswa dapat belajar dengan antusias, sesuai pada tujuan yang diharapkan. Salah
satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik
penyajian atau metode mengajar.
Penyajian pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
3
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam memanfaatkan media pembelajaran. Fungsi media sendiri yaitu untuk
memperjelas, memudahkan dan membuat menarik pesan pembelajaran yang akan
disampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat memotivasi
belajarnya dan mengefesiensikan proses belajar. Jenis media pembelajaran yang
digunakan yaitu media audio, media visual, media audio-visual, kelompok media
penyaji dan media objek media interaktif berbasis komputer.
Jenis multimedia interaktif presentasi di SMK Negeri 6 Bandung pada proses
pembelajaran masih belum familiar. Guru-guru masih belum terbiasa dalam
menggunakan multimedia interaktif. Guru harus pandai dalam pemilihan media
untuk proses pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran yang perlu
menampilkan materi gambaran tentang konstruksi dan gerakan secara nyata
sehingga membuat peserta didik cepat dalam menanggapi pesan dan informasi
yang disampaikan oleh guru. Penggunaan multimedia interaktif digunakan agar
memperjelas penyajian pesan dan informasi yang tidak dapat dijelaskan dengan
media mencatat di papan tulis.
Penggunaan multimedia interaktif ini, sangat membantu dalam proses
pembelajaran terutama dalam mengaktifkan dan menvisualisasikan materi yang
selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat
peraga yang konvensional kepada peserta didik untuk ikut serta di dalam proses
belajar mengajar agar mereka bisa menjiwai tentang materi yang disampaikan
oleh guru. Terutama pada kompetensi proses mesin konversi energi, karena
indikatornya yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep motor bakar empat
langkah. Aspek yang ingin dicapai dalam penggunaan multimedia interaktif ini
yaitu ranah kognitif yang lebih menekankan pada pengetahuan dan pemahaman
peserta didik.
Penjelasan mengenai sistem kerja motor pada setiap langkahnya memang
salah satu pelajaran yang paling mendasar terutama pada mata pelajaran
Teknologi Dasar Otomotif. Pergerakan piston pada setiap langkahnya, kejadian
yang terjadi dan konstruksinya merupakan salah satu isi dari materi pada
kompetensi proses mesin konversi energi yang harus dipahami dan dihayati siswa
baik tentang pergerakan piston ketika bekerja pada setiap langkahnya, perbedaan
4
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
langkahnya, derajat pembukaan katup pada saat menutup atau membuka dan
ketepatan usaha busi dalam memercikkan bunga api untuk proses pembakaran.
Hal-hal tersebut tidak dapat dijelaskan secara konvensional dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar di kelas. Penggunaan multimedia interaktif ini untuk bisa
menjelaskan sesuatu yang abstrak menjadi konkret kepada siswa. Untuk itu,
dalam penyampaian materi seorang guru harus benar-benar bisa menularkan
kemampuan yang ada pada dirinya untuk peserta didik sepenuhnya. Ketepatan
penggunaan metode ajar yang digunakan seorang guru dalam penyampaian materi
ajar sangat diperlukan untuk memudahkan dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka penulis
berkeinginan untuk mengadakan suatu penelitian yang berjudul: “Pengaruh
Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung” (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMK Negeri 6 Bandung Pada Mata Pelajaran Teknologi Dasar Otomotif).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka terdapat beberapa pokok
permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran kurang berjalan dengan baik karena terpusat pada guru
(teacher centre) sehingga siswa pasif dan tidak ada komunikasi atau interaksi
yang aktif baik antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa.
2. Penggunaan teknologi sampai saat ini masih jarang digunakan dalam proses
pembelajaran di sekolah.
3. Belum pernah digunakan multimedia interaktif dalam proses belajar mengajar
pada mata pelajaran Teknologi Dasar Otomotif.
4. Guru mata pelajaran Teknologi Dasar Otomotif masih menggunakan model
pembelajaran konvensional.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dibuat dengan merujuk ke latar belakang masalah, adapun
5
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Apakah penggunaan multimedia interaktif berpengaruh terhadap peningkatan
hasil belajar pada kompetensi proses mesin konversi energi siswa kelas X
SMK Negeri 6 Bandung.
2. Apakah penggunaan model pembelajaran konvensional berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar pada kompetensi proses mesin konversi energi
siswa kelas X SMK Negeri 6 Bandung.
3. Seberapa besar perbedaan hasil belajar dalam penggunaan multimedia
interaktif dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran konvensional
pada kompetensi proses mesin konversi energi siswa kelas X SMK Negeri 6
Bandung.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan dan batasan masalah diatas, tujuan penelitian ini
adalah:
1. Mengetahui pengaruh peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan
multimedia interaktif.
2. Mengetahui pengaruh peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional.
3. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran
dengan menggunakan multimedia interaktif dibandingkan dengan siswa yang
mendapat model pembelajaran konvensional pada kompetensi proses mesin
konversi energi siswa kelas X SMK Negeri 6 Bandung.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Siswa
a. Membantu siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan kapasitas dasar
yang dimilikinya sehingga dapat mengembangkan kemampuan belajarnya
secara optimal.
b. Memacu semangat belajar siswa untuk lebih aktif lagi sehingga siswa merasa
tertantang untuk mengerahkan segala kemampuannya untuk berprestasi
6
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Bagi Guru
a. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih dan menerapkan
media pembelajaran berikutnya untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas
proses pembelajaran.
b. Sebagai alat bantu bagi guru dalam menjelaskan materi yang tidak bisa
digunakan oleh model konvensional.
3. Bagi Peneliti
a. Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan dapat menerapkan ilmu
pengetahuan yang didapat dari bangku kuliah.
b. Dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan suatu penelitian.
F. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan
Bab pendahuluan berisi tentang: latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Bab landasan teori berisi tentang: belajar mengajar, media pembelajaran,
multimedia interaktif, multimedia interaktif presentasi, hasil belajar, kompetensi
dasar proses mesin konversi energi, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran,
asumsi dasar, hipotesis penelitian.
BAB III Metode Penelitian
Bab metode penelitian berisi tentang: metode dan desain penelitian, variabel
dan paradigma penelitian, definisi operasional, data dan sumber data penelitian,
lokasi penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen
penelitian, penskoran/instrumen penelitian, pengujian instrumen penelitian, teknik
analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab hasil penelitian dan pembahasan berisi tentang: hasil penelitian dan
pembahasan hasil penelitian.
BAB V Simpulan dan Saran
35
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji
hipotesis, untuk itu diperlukan adanya metode penelitian pada peelitian ini.
Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjawab suatu
permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan
yang diinginkan. Menurut Arikunto. S (2010:203) menyatakan bahwa, “metode
penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
penelitiannya”. Untuk mencapai hasil yang maksimal, peneliti harus
menggunakan metode yang tepat sehingga tujuan penelitiannya dapat tercapai.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi
eksperimen, yaitu suatu bentuk eksperimen yang tidak melakukan random
assigment, melainkan menggunakan kelompok yang sudah terbentuk dimana
dalam hal ini adalah kelas biasa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif,
penulis menggunakan pendekatan eksperimen kuasi sebagai metodenya. Metode
eksperimen kuasi atau eksperimen semu diartikan sebagai penelitian yang
mendekati penelitian eksperimen. Menurut Arikunto. S (2010:123) menyatakan
bahwa, “disebut kuasi eksperimen karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti
peraturan-peraturan tertentu”.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah nonequivalent
control grup desain bentuk pre test-post test group design. Desain ini digunakan
untuk menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok yang terdiri dari
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 3.1 Pola Desain Penelitian
Fasa Kelompok Pretest Treatmen Posttest
1 Eksperimen XE1 TE1 XE1
Kontrol XK1 TK1 XK1
2 Eksperimen XK2 TK2 XK2
36
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
XE1 : hasil untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi
perlakuan fasa pertama
XK1 : hasil untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan
fasa pertama
XE2 : hasil untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi
perlakuan fasa pertama
XK2 : hasil untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi
perlakuan fasa kedua
TE1, TE2 : pembelajaran menggunakan multimedia interaktif
TK1, TK2 : pembelajaran tidak menggunakan multimedia interaktif
B. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian
Menurut Arikunto. S (2010:161) “variabel penelitian adalah objek penelitian,
atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel normatif. Variabel normatif terdiri dari dua kelompok yaitu
kelas eksperimen (KE) dan kelas kontrol (KK).
Menurut Siregar. S (2005:198) menyatakan:
Variabel normatif adalah variabel yang menginginkan penjelasan statistik yang terkandung dalam atribut sampelnya, selain itu dapat pula dilakukan pengujian-pengujian terhadap nilai statistik yang diperoleh dari kelompok data. Pengujian yang sering dilakukan diantaranya normalitas, homogenitas kesamaan rata-rata, kesamaan varians, studi eksperimen dan komparasi, biasanya mengandung variasi normatif.
Berdasarkan pendapat di atas, dalam penelitian ini terdiri dari variabel yang
meliputi:
a. Kelas eksperimen (KE): pembelajaran dengan menggunakan multimedia
interaktif.
b. Kelas kontrol (KK): pembelajaran yang tidak menggunakan multimedia
37
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Paradigma Penelitian
Penelitian kuantitatif yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu
dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab akibat), maka
peneliti dapat melakukan penelitiannya dengan memfokuskan kepada beberapa
variabel saja. Menurut Sugiyono (2009:65) menyatakan bahwa, “paradigma
merupakan pola hubungan antara variabel yang akan diteliti”. Paradigma dibuat
untuk memudahkan dalam mencapai tujuan penelitian.
Keterangan:
= Ruang Lingkup Penelitian
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas
istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian, hal ini diperlukan agar tidak Siswa
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
38
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terjadi kesalahan dalam memahami permasalahan dalam penelitian ini. Penulis
memberi batasan pengertian sebagai berikut:
1. Multimedia interaktif yaitu suatu media yang sangat kompleks dengan
penggabungan dari beberapa unsur media seperti teks, gambar atau grafik,
foto, video dan animasi yang dibuat semenarik mungkin agar peserta didik
dapat mengalihkan perhatian dan melihatnya. Pada prosesnya, penggunaan
multimedia interaktif agar dapat terjadi proses pembelajaran yang (1) lebih
menarik perhatian dan motvasi belajar, (2) materi pembelajaran akan lebih
cepat dipahami, (3) siswa lebih aktif dalam belajar, (4) mengatasi
keterbatasan fasilitas, (5) peserta didik lebih aktif melakukan kegiatan belajar.
2. Model konvensional yaitu suatu model dimana proses belajar mengajarnya
(1) masih menggunakan ceramah, (2) pembelajaran masih fokus terhadap
guru (teacher center), (3) hubungan interaksi pendidik dan peserta didik jadi
berkurang, (4) komunikasi terjadi satu arah, (5) materi susah untuk dipahami
peserta didik, (6) daya serapnya rendah dan cepat hilang karena bersifat
menghafal.
D. Data dan Sumber Data Penelitian 1. Data Penelitian
Menurut Arikunto. S (2010:161) menyatakan bahwa, “data adalah hasil
pencatatan peneliti baik yang berupa fakta ataupun angka, sedangkan informasi
adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan”. Sedangkan
berdasarkan paradigma penelitian, data yang akan diperoleh berupa data
kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang berupa bilangan, nilainya bisa
berubah-ubah atau bersifat variatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan
teknik perhitungan matematika atau statistika.
Berdasarkan pernyataan tersebut, data kuantitatif yang dihasilkan untuk
pengolahan keperluan penelitian adalah:
a. Data tentang hasil belajar siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK
Negeri 6 Bandung, yaitu berupa nilai akhir baik dari hasil pre test ataupun
39
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Sumber Data Penelitian
Menurut Arikunto. S (2010:172), “sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh”. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa
kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 6 Bandung.
E. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian pada penelitian ini adalah di ruang kelas siswa kelas X
Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 6 Bandung Jl. Soekarno-Hatta (riung
bandung) 40295.
Gambar 3.2 SMK Negeri 6 Bandung (tampak depan) (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014)
F. Subjek Penelitian 1. Populasi
Populasi penelitian menurut Sugiyono (2009:117) mengungkapkan bahwa,
“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Arikunto. S
(2010:173), “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMK Negeri 6 Bandung kelas X
kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri
dari enam kelompok belajar, yaitu: X TKR 1, X TKR 2, X TKR 3, X TKR 4, X
40
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Sampel
Sampel penelitian menurut Sugiyono (2009:118), “sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Arikunto. S (2010:174), “sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti”. Adanya sampel memudahkan dalam penelitian dan efektif. Tujuan dari pengambilan sampel sendiri adalah menggunakan sebagian objek penelitian
yang akan diteliti untuk memperoleh informasi tentang populasi tersebut.
Menurut Arikunto. S (2010:112) menyatakan bahwa, “untuk sekedar ancer -ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga
penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya
besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”. Berdasarkan
penjelasan tersebut, sampel pada penelitian ini diambil dua kelas yang berjumlah
70 siswa. Karena jumlah subjek dalam penelitian ini kurang dari 100 yaitu
sebanyak 70 siswa, maka sampel penelitian diambil seluruh populasi yaitu kelas X
TKR 6 sebagai kelompok eksperimen dan kelas X TKR 5 sebagai kelas kontrol.
Tabel 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
No
Populasi Sampel
Keterangan Kelas Jumlah Kelas Jumlah
1
6 210
XTKR5 35 Kelompok Kontrol
2 XTKR6 35 Kelompok Eksperimen
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan dalam
penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa
sumbernya dan apa alat yang digunakan. Pemilihan teknik dalam pengumpulan
data juga harus tepat sehingga betul-betul didapat data yang valid dan reliabel.
Beberapa teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah:
1. Tes
Penggunaan tes dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data
41
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menurut Arikunto. S (2010:266) adalah, “untuk mengukur ada atau tidaknya serta
besarnya kemampuan objek yang diteliti”. Penelitian untuk mendapatkan hasil
belajar, untuk mengukur kemampuan siswanya menggunakan objektif tes dengan
melakukan pre test dan post test untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
pada kompetensi proses mesin konversi energi.
2. Wawancara (Interview)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil langsung dari sumbernya.
Wawancara ini digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi lebih mendalam
terhadap hasil pengujian penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan
hasil ketercapaian belajar siswa dalam ranah kognitif. Jenis wawancara yang
digunakan menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur atau terbuka, dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya tapi terarah pada tujuan
pembelajaran yang telah dilakukan.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian sangat erat kaitannya dengan teknik pengumpulan data.
Setiap teknik pengumpulan data akan memiliki bentuk instrumen yang berbeda
pula. Untuk menghasilkan data yang akurat, peneliti harus bisa memilih instrumen
yang tepat sesuai penelitiannya. Penelitian ini, instrumen penelitian yang
digunakan adalah alat tes, berupa pre test dan post test.
Pre test digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum
menggunakan multimedia interaktif dan yang tidak menggunakan multimedia
interaktif dalam proses pembelajarannya. Sedangkan post test digunakan untuk
mengukur kemampuan akhir siswa setelah menggunakan multimedia interaktif
dalam proses pembelajarannya. Kedua tes ini dilakukan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa. Pengujian hasil belajar tersebut, dalam penelitian
42
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Kisi-kisi Instrumen wawancara
2. Instrumen wawancara
3. Kisi-kisi instrument soal tes objektif
4. Instrumet soal tes objektif
5. Lembar skor dan lembar jawaban peserta didik
6. Lembar pedoman penskoran hasil tes
7. Lembar petunjuk pengisian soal
8. Lembar penilaian
I. Penskoran/Instrumen Penelitian 1. Objektif
Fasa pertama penskoran bentuk objektif pilihan ganda diberikan untuk
mengetahui hasil belajar siswa yang dilakukan dengan membuat 30 butir item
soal pilihan ganda dengan pilihan jawaban ada 5 item. Butir item soal yang
dibuat sudah ditentukan dengan tiap indikator yang sudah ditetapkan. Skor untuk
tiap item soal diberikan bobot 3,33 dengan ketentuan skor maksimal 100.
Fasa kedua untuk penskoran/instrument penelitian diberikan kepada siswa
untuk mengetahui hasil belajar siswa. Mereka diberikan butir essay yang
dilakukan dengan membuat 5 item soal. Bobot untuk tiap point soal diberikan 20
dengan ketentuan skor maksimal 100.
2. Wawancara
Hasil wawancara pada fasa pertama dibuat dengan 10 item dengan bobot
maksimal pada tiap butir pertanyaan maksimal 4 point. Pertanyaan disesuaikan
dengan indikator yang sudah dibuat oleh peneliti. Fasa yang kedua jumlah soal
untuk wawancara lebih sedikit dibandingkan dengan fasa yang pertama yaitu
terdapat 5 butir soal yang sudah disesuaikan dengan indicator dengan bobot untuk
43
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu J. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Mengukur derajat validitas hendaknya perlu diperhatikan oleh peneliti
sebelum melakukan tes berdasarkan kriteria tertentu. Menurut Arikunto. S
(2010:211) menyatakan bahwa, “validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Tingkat kevalidan instrumen dihitung dengan menggunakan korelasi product
moment yang dikemukakan oleh Pearson. Adapun rumus korelasi product
moment sebagai berikut:
Klasifikasi validitas menurut Arikunto. S (2010:319) adalah:
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r Validitas
44
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah itu diuji tingkat signifikasinya dengan menggunakan rumus:
√
(Arikunto. S, 2010:337)
Keterangan:
t = Uji signifikansi korelasi
r = Koefisien validasi
n = Jumlah responden
Nilai
t
hitung kemudian dibandingkan dengan nilait
tabel dengan taraf nyata 0,05dengan derajat kebebasan (dk)=n-2. Apabila
t
hitung> t
tabel,
Berarti korelasitersebut signifikan. Validitas selanjutnya adalah validitas butir soal, disamping
mencari validitas soal perlu juga dicari validitas butir soal.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto. S (2010:221) mengungkapkan bahwa, “reliabilitas adalah
instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik”. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.
Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan
kenyataannya, maka berapa kali pun diambil hasilnya tetap akan sama. Peneliti
harus bisa memilih instrumen dengan tepat.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Sperman-
Brown dengan teknik belah dua ganjil dan genap. Langkah-langkah
perhitungannya sebagai berikut:
a. Mengelompokkan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan
skor butir soal nomor genap sebagai belahan kedua.
b. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua
45
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu }
c. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan Spearman-Brown, yaitu:
)
r
1/2 ½ =r
xy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahaninstrumen
Besarnya koefisien reliabilitas diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria
reliabilitas. Menurut Arikunto. S (2009:109) mengatakan bahwa:
r11≤ 0,20 = Reliabilitas sangat rendah
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran. Indeks kesukaran berkaitan dengan kesanggupan siswa dalam
menjawab soal. Menurut Arikunto. S (2010:207) mengungkapkan bahwa:
46
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauan.
Untuk mengukur indeks kesukaran soal menggunakan rumus sebagai berikut:
(Arikunto. S, 2010:223)
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Setelah nilai tingkat kesukaran diperoleh kemudian diinterpretasikan ke
dalam kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal. Adapun kriteria penafsiran
tingkat kesukaran soal menurut Arikunto, S (2010:225) adalah sebagai berikut:
a. Jika soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal yang termasuk sukar.
b. Jika soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal yang termasuk sedang.
c. Jika soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal yang termasuk mudah.
4. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan dalam mengerjakan soal tersebut. Daya pembeda soal
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(Arikunto. S, 2010:228)
Keterangan:
D = Indeks diskriminasi (daya pembeda)
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Untuk meninterpretasikan koefisien daya pembeda dan klasifikasi daya
pembeda tersebut dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Arikunto S.
47
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. 0,00 – 0,20 : Jelek (poor)
b. 0,21 – 0,40 : Cukup (satistifactory)
c. 0,41 – 0,70 : Baik (good)
d. 0,71 – 1,00 : Baik sekali (excellent)
K. Teknik Analisis Data
1. Langkah-Langkah Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka segera digarap
oleh peneliti. Data yang didapat baik berupa skor yang diperoleh dari tes awal da
tes akhir dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Menurut Arikunto. S (2010:278) menyataka bahwa, “secara garis besar,
pekerjaan analisis data meliputi tiga langkah yaitu persiapan, tabulasi dan
penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian”. Meliputi langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain:
1) Mengecek nama dan jumlah responden yang akan di tes.
2) Mengecek kelengkapan soal tes kepada responden.
3) Menyebarkan soal tes kepada responden.
4) Memeriksa jumlah lembar jawaban tes yang telah diisi responden.
b. Tabulasi
1) Memberikan skor (scoring) terhadap soal.
2) Menjumlah skor yang telah didapat dari setiap responden.
c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian
1) Mengolah data dengan uji statistika.
2) Analisis data dan pengujian hipotesis merupakan dasar dari penarikan
kesimpulan.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
memiliki varians yang homogen atau tidak. Menurut Siregar. S (2005:167)
48
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
homogen adalah dengan uji F (Fisher Test), dengan asumsi populasi berdistribusi
normal dengan simpangan baku
σ
1 danσ
2”. Adapun rumus untuk mengujihomogenitas varians kedua kelompok digunakan uji F, sebagai berikut:
(Siregar. S, 2005:103)
Keterangan:
= Varians terbesar
= Varians terkecil
Nilai Fhitung dibandingkan dengan harga F pada tabel distribusi F dengan =
0,05 dan = 0,01 dengan ketentuan dkA = (nA-1) yang disebut pembilang dan dan
dkB = (nB-1) yang disebut penyebut. Apabila nilai Fhitung tidak terdapat pada tabel,
maka harus dicari nilai F pada = 0,05 dan = 0,01 dengan melakukan
interpolasi menggunakan rumus:
( ) [ ] (Siregar. S, 2005:103)
Kelompok populasi homogen jika P - value > = 0,05, dengan dk1 = (n1-1)
dan dk2 = (n2-1).
3. Pengujian Hipotesis
Literatur statistik untuk pengujian hipotesis komparasi nonparametrik dapat
dilakukan dengan dua uji yaitu uji tanda (sign test) dan uji Wilcoxon.
Penjelasannya sebagai berikut:
a. Uji Tanda (Sign Test)
Uji tanda (Sign Test) digunakan untuk membandingkan dua kelompok sampel
data yang saling berhubungan. Uji tanda menghitung perbedaan dua kelompok
data untuk semua sampel dan diklasifikasikan menjadi perbedaan positif, negatif
atau sama. Jika dua kelompok data tersebut memiliki distribusi sama, maka
jumlah perbedaan positif dan negatif tidak berbeda signifikan.
Menurut Siregar. S, (2005: 285) menyatakan bahwa:
49
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dianggap tidak berbeda, jadi tidak ikut diperhitungkan. Efeknya jumlah anggota sampel akan berkurang.
Tabel untuk nilai h, hanya sampai n = 95. Untuk n > 95 dapat digunakan
pendekatan sebagai berikut:
h = (n-1) – k(n+1) (Siregar. S, 2005: 287)
dimana K = 1,2879 untuk ἁ = 0,01
K = 0,9800 untuk ἁ = 0,05
Besaran statistik yang dihasilkan dalam uji tanda ialah banyaknya tanda yang
terjadi, paling sedikit (h). Pengujian hipotesis tentang (h) adalah sebagai berikut:
H0 :
µ
E =µ
K Tidak ada perbedaan hasil belajar kedua perlakuanH1 :
µ
E≠µ
K Terdapat perbedaan hasil belajar kedua perlakuanKriteria pengujian, tolak H0 jika p-value < 0,05.
b. Uji Wilcoxon
Uji Wilcoxon memperhalus uji tanda dengan cara menyertakan selisih hasil
pengukuran berpasangan (Xi,Yi) sesuai dengan tandanya. Selanjutnya
memberikan rangking terhadap selisih pasangan (Xi,Yi) tersebut, sesuai dengan
urutannya masing-masing. Harga mutlak selisih (Xi,Yi), yang terkecil diberi skor
1, berikutnya diberi skor 2, demikian selanjutnya sampai skor ke-n. Untuk harga
mutlak yang sama besar diberi skor rata-rata rangkingnya.
Setelah pemberian skor (berdasarkan rangking), kembalikan tanda pada tiap
skor tersebut. Jumlahkan rangking bertanda (+) dan rangking bertanda (-). Nilai
besaran statistik yang diperoleh dari analisis data Wilcoxon adalah statistik j, yaitu
jumlah harga mutlak terkecil.
Pengujian dilakukan dengan mengajukan hipotesis:
H0 :
µ
E =µ
K Tidak ada perbedaan hasil belajar kedua perlakuanH1 :
µ
E ≠µ
K Terdapat perbedaan hasil belajar kedua perlakuanKriteria pengujian, tolak H0 jika p-value < 0,05. Nilai j dapat dilihat pada
50
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian statistik pada penelitian menggunakan statistik nonparametrik.
Menurut Sugiyono (2009:211) menyatakan bahwa, “statistik nonparametrik tidak
menuntut terpenuhi banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus
berdistribusi normal”. Data statistik nonparametrik ini berbentuk data nominal dan ordinal.
Menurut Siregar. S, (2005: 284) mengungkapkan bahwa:
Analisis statistik nonparametrik bertujuan untuk menguji kebesaran statistik yang ada pada sampel. Caranya adalah dengan membandingkannya dengan keadaan standar (tabel statistik), sesuai dengan besaran statistik yang akan diuji. Pengujian statistik nonparametrik juga tidak mempermasalahkan bentuk distribusi populasi asal sampel. Dengan demikian, tidak memerlukan pengujian normalitas atau homogenitas. Oleh karena itu statistik nonparametrik sering disebut sebagai statistik bebas distribusi.
Penelitian ini menggunakan pengujian dengan uji Wilcoxon karena sampel
yang akan diteliti dan hanya berlaku pada ruang lingkup objek penelitian tersebut.
Data pada penelitian ini tidak dimaksudkan untuk digeneralisasikan. Untuk itu
70
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan
hasil penelitian adalah:
1. Pengaruh peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan multimedia
interaktif pada kompetensi proses mesin konversi energi termasuk ke dalam
kategori “tinggi” yaitu lebih dari KKM yang ditentukan.
2. Pengaruh peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada kompetensi proses mesin konversi energi
termasuk ke dalam kategori “rendah” yaitu lebih kecil dari KKM yang ditentukan.
3. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa
yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif
dibandingkan siswa yang mendapat model pembelajaran konvensional pada
kompetensi proses mesin konversi energi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran sebagai upaya untuk
perbaikan yang lebih baik kedepannya, diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Diharapkan dengan dapat menggunakan multimedia interaktif karena
berdasarkan penelitian bisa meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik.
2. Bagi Guru
Pembelajaran dengan multimedia interaktif ini dapat diterapkan sebagai
alternatif untuk menunjang proses belajar mengajar guna meningkatkan
kualitas belajar siswa.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian serupa dapat dikembangkan kembali dengan kompetensi lainnya
71
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Baharuddin. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Baharuddin. (2009). Pendidikan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Depdiknas. (2003). Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati., Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.
Munir. (2012). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Rahayu, ES., Nuryata IM. (2010). Pembelajaran Masa Kini. Jakarta: Sekarmita.
Rusman. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Siregar, S. (2005). Statistika Terapan. Jakarta: PT. Grasindo.
Sudjana, N. (1996). Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sudjana, N. (2005). Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algendindo.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta.
72
Abdul Sori, 2015
Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Kompetensi Proses Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Syah, Muhibbin. (2014). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Syaodih S, N. (2004). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Toyota. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi). Universitas Pendidikan Indonesia.