• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. MULTI SERVISINDO SARANA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. MULTI SERVISINDO SARANA."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA

KARYAWAN DI PT. MULTI SERVISINDO SARANA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

Bayu Kresna Satria Utama

1106612

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015

(2)

PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. MULTI SERVISINDO SARANA

Oleh :

Bayu Kresna Satria Utama

Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©

Bayu Kresna Satria Utama 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. MULTI SERVISINDO SARANA

Bayu Kresna Satria Utama

1106612

Disetujui dan disahkan oleh :

1. Dosen Pembimbing

Askolani, SE., MM.

NIP. 19750704 200321 1 001 2. Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Chairul Furqon, S.Sos, MM NIP. 19720615 200312 1 001

Program Studi Manajemen

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

ABSTRAK

Bayu Kresna Satria Utama (1106612) “Pengaruh Locus of Control terhadap

Kinerja Karyawan di PT. Multi Servisindo Sarana” dibawah bimbingan

Askolani, SE., MM.

Kinerja dinilai sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan. Latar belakang dalam penelitian ini adalah kurang optimalnya tingkat kinerja karyawan di PT. Multi Servisindo Sarana. Untuk menghadapi berbagai permasalahan yang ada dalam perusahaan dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah locus of control.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat locus of control dan kinerja karyawan serta pengaruh antara locus of control dengan kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 168, dengan sampel sebanyak 68 orang karyawan PT. Multi Servisindo Sarana. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi pearson product moment dan analisis regresi sederhana.

Hasil penelitian menunjukan bahwa locus of control dan kinerja karyawan di PT. Multi Servisindo Sarana berada pada kategori sedang. Hasil perhitungan korelasi menunjukan adanya hubungan dengan tingkat sedang antara

locus of control dengan kinerja karyawan PT. Multi Servisindo Sarana. Besarnya pengaruh locus of control terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 25,2 % sedangkan sisanya 74,8 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti peneliti.

(5)

ABSTRACT

Bayu Kresna Satria Utama (1106612) “The Influence of Locus of Control towards Employee Performance at PT. Multi Servisindo Sarana under guidance of Askolani, SE., MM.

Performance is very important for organizations or companies. The problem in this study the employee performance in PT. Multi Servisindo Sarana was below the optimal. To resolve the problem of human resources needed to have a high performance. One of the factors that affect the level of is the locus of control.

This study aims is how the effect locus of control towards to employee performance. This study use a descriptive and verification methods. Total population in this study is 168, with a sample of 63 employees of PT. Multi Servisindo Sarana. The analysis technique is using the Pearson product moment correlation coefficient and simple regression analysis.

The results showed that the locus of control and employee performance in PT. Multi Servisindo Sarana is in middle level category. The correlation showed calculation with the midle level effect a locus of control to employee performance of PT. Multi Servisindo Sarana. The amount of effect on the locus of control of employee performance is 25.2% while the remaining 74.8% is influenced by other factors that not examined by researcher.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ...Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESISError! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ...Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Locus of control ...Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Kinerja ...Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran ...Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Hubungan Locus of Control dengan KinerjaError! Bookmark not defined.

2.2.2 Penelitian Terdahulu ...Error! Bookmark not defined.

2.2.3 Kerangka Pemikiran dan Paradigma Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis ...Error! Bookmark not defined.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode dan Desain Penelitian...Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Metode penelitian ...Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Desain Penelitian...Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasionalisasi Variabel ...Error! Bookmark not defined.

3.4 Populasi dan Sampel ...Error! Bookmark not defined.

(7)

3.4.2 Sampel ...Error! Bookmark not defined.

3.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined.

3.5.1 Sumber Data ...Error! Bookmark not defined.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined.

3.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Uji Validitas ...Error! Bookmark not defined.

3.6.2 Uji Reliabilitas ...Error! Bookmark not defined.

3.7 Rancangan Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Analisis Deskriptif ...Error! Bookmark not defined.

3.7.2 Analisis Verifikatif ...Error! Bookmark not defined.

3.8 Uji Hipotesis ...Error! Bookmark not defined.

BAB 4 PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden .Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

4.2 Hasil Pengujian Statistik ...Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Pengolahan Data Locus of Control ...Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Pengolahan Data Kinerja ...Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Uji Normalitas ...Error! Bookmark not defined.

4.2.4 Analisis Kolerasi ...Error! Bookmark not defined.

4.2.5 Analisis Regresi Linier Sederhana ...Error! Bookmark not defined.

4.3 Pembahasan ...Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Pembahasan Locus of Control ...Error! Bookmark not defined.

4.3.2 Pembahasan Kinerja ...Error! Bookmark not defined.

4.3.3 Pembahasan Pengaruh Locus of Control terhadap KinerjaError! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ...Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ...Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(8)
(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Keterlambatan PT. Multi Servisindo Sarana Bulan April 2013

sampai dengan Maret 2014 ... 2

Tabel 2.1 Orientasi Locus of Control Eksternal-Internal ... 15

Tabel 2.2 Tabel Penelitian Terdahulu ... 27

Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel X (Locus of Control) ... 34

Tabel 3.2 Tabel Operasional Variabel Y (Kinerja Karyawan) ... 35

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r ... 43

Tabel 3.4 Hasil pengujian validitas variabel X (Locus of Control) ... 43

Tabel 3.5 Hasil pengujian validitas variabel Y (Kinerja Karyawan) ... 44

Tabel 3.6 Hasil pengujian reliabilitas... 47

Tabel 3.7 Kriteria Bobot Nilai Alternatif ... 47

Tabel 3.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 52

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 57

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 58

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 59

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 60

Tabel 4.5 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Kemampuan kerja ... 62

Tabel 4.6 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Kepribadian... 63

Tabel 4.7 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Keberhasilan Kerja ... 64

Tabel 4.8 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Kepercayaan Diri ... 65

Tabel 4.9 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Nasib ... 66

Tabel 4.10 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Keberuntungan 67 Tabel 4.11 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Kekuasan Atasan ... 67

Tabel 4.12 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Lingkungan Kerja ... 68

(10)

Tabel 4.14 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Kemampuan

Mencapai Standar Kualitas... 70

Tabel 4.15 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Ketelitian ... 71

Tabel 4.16 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Kerapihan ... 72

Tabel 4.17 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Penyelesaian Kerja Rutin ... 73

Tabel 4.18 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Kesesuaian Hasil Kerja dengan Target Perusahaan ... 74

Tabel 4.19 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Pada Waktu... 75

Tabel 2.20 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Penghematan Waktu Kerja ... 76

Tabel 4.21 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Kemampuan Karyawan Menggunakan Fasilitas Perusahaan ... 77

Tabel 4.22 Jawaban Responden atas Pertanyaan untuk Indikator Kemampuan Melakukan Tugas Secara Individu ... 78

Tabel 4.23 Rekapitulasi Skor Variabel Kinerja ... 79

Tabel 4.24 Koefisien Korelasi... 86

Tabel 4.25 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 86

Tabel 4.26 Output Koefisien Regresi ... 87

Tabel 4.27 Output uji ANOVA ... 88

(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Jumlah Karyawan Terlambat PT. Multi Servisindo Sarana Bulan April

2013 sampai dengan Maret 2014 ... 3

Grafik 1.2 Jumlah Keterlambatan PT. Multi Servisindo Sarana Bulan April 2013 sampai dengan Maret 2014 ... 4

Grafik 4.1 Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

Grafik 4.2 Presentase Responden Berdasarkan Usia ... 59

Grafik 4.3 Presentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 60

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 28

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 29

Gambar 4.1 Daerah Kontinum Variabel Locus of Control ... 81

Gambar 4.2 Daerah Kontinum Variabel Kinerja Karyawan ... 84

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Manajemen sumber daya manusia mengatur tenaga kerja yang ada di

dalam organisasi, sehingga terwujud tujuan organisasi dan kepuasan kerja

karyawan. Manajemen sumber daya manusia juga dapat menghasilkan yang baik

dalam sebuah perusahaan dengan cara penilaian dan sumber daya manusia pun

dipandang sebagai unsure yang sangat menentukan dalam proses pengembangan

usaha. Organisasi atau perusahaan yang mampu bertahan dan bersaing adalah

perusahaan yang mampu memanfaatkan sumber daya manusia yang handal.

Dengan memiliki sumber daya manusia yang potensial, maka tujuan organisasi

akan lebih mudah tercapai. Secara konkret, tinggi dan rendahnya kinerja

karyawan akan sangat berpengaruh secara positif atau bahkan negatif pada

perusahaan.

Pada kenyataannya untuk mewujudkan karyawan yang memiliki kinerja

tinggi bukanlah merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Kinerja seorang

karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya motivasi, kepuasan,

tingkat kemampuan juga kepribadian dan banyak hal lainnya. Seperti

dikemukakan oleh pernyataan T. Hani Handoko (2001 : 193) sebagai berikut :

Ada beberapa yang mempengaruhi kinerja (prestasi kerja) karyawan.

Karyawan bekerja produktif atau tidak produktif tergantung motivasi, kepuasan

kerja, tingkat stress, kondisi fisik pekerjaan, system kompensasi, desain pekerjaan

dan aspek-aspek ekonomis, teknis serta perilaku lainnya.

Pada saat ini peran karyawan menjadi sangat penting dan lebih luas

dengan semakin dihargainya karyawan sebagai asset utama perusahaan.Sehingga

karyawan lebih dihargai sebagai manusia seutuhnya dan bukan hanya sebagai

faktor produksi perusahaan saja. PT. Multi Servisindo Sarana yang beralamat di

Jl. Sanggar Kencana IV no.2 Sanggar Hurip Metro, merupakan perusahaan swasta

nasional Indonesia yang utamanya bergerak di bidang penyediaan Sytem

(14)

2

Seperti yang telah dijelaskan diatas, kurang optimalnya kinerja karyawan

dapat dilihat dari tingginya absensi juga kelambanan kerja termasuk didalamnya

keterlambatan masuk kerja. Dari data yang didapat dari PT. Multi Servisindo

Sarana dapat dilihat bahwa tingkat keterlambatan masuk kerja dan jumlah

karyawan yang terlambat di perusahaan ini cukup tinggi. PT. Multi Servisindo

Sarana sendiri memiliki standar tentang jam masuk kerja. Dengan jumlah yang

cukup tinggi ini menunjukan ada sebuah masalah yang terjadi di PT. Multi

Servisindo Sarana Ini bisa dikatakan bahwa suatu masalah dimasing-masing

individu sehingga para karyawan malas datang dan terlambat datang ke

perusahaan. Masih adanya keterlambatan masuk kantor dan karyawan yang

terlambat mengakibatkan kelambanan dalam melaksanakan pekerjaan yang

nantinya akan berdampak pada kinerja karyawan.

Tabel 1.1

Tabel Keterlambatan Karyawan PT. Multi Servisindo Sarana Bulan April 2013 sampai dengan Maret 2014

Bulan Jumlah Kasus

Keterlambatan Tahun

Rata-rata 249.3333 67.4167

Sumber: PT. Multi Servisindo Sarana yang telah diolah

Banyaknya angka kasus keterlambatan di PT. Multi Servisindo Sarana ini

mengindikasikan bahwa tingkat kinerja karyawan yang kurang optimal. Dari 168

(15)

3

pernah satu kali terlambat masuk kerja pada bulan April 2013. Pada bulan Mei

jumlah karyawan yang terlambat sedikit menurun menjadi 34.Peningkatan terjadi

lagi pada bulan Juni, jumlah karyawan yang terlambat masuk kerja mencapai 54

orang. Pada bulan Juli terjadi penurunan menjadi 27. Pada bulan Agustus kembali

meningkat dengan karyawan yang terlambat sebanyak 72. Dan pada bulan

September makin meningkat dengan jumlah karyawan sebesar 81 orang yang

terlambat. Pada bulan Oktober dan November mengalami peningkatan yaitu 91

dan 93. Di bulan Desember terjadi penurunan yaitu 74. Lalu meningkat kembali

menjadi 83 dibulan Januari 2014. Terjadi penurunan menjadi 64 dibulan Februari

dan kembali meningkat pada bulan Maret menjadi 73 orang.

Grafik1.1

Jumlah Karyawan Terlambat PT. Multi Servisindo Sarana Bulan April 2013 sampai dengan Maret 2014

Sumber: PT. Multi Servisindo Sarana yang telah diolah

Dari 168 karyawan yang bekerja di PT. Multi Servisindo Sarana dapat

dilihat bahwa tingkat keterlambatan masuk kerja cukup tinggi. Pada bulan April

2013 tingkat keterlambatan masuk kerja karyawan mencapai 193 kasus. Pada

bulan selanjutnya yaitu bulan Mei tingkat keterlambatan masuk kerja menurun

menjadi 92 kasus. Untuk bulan Juni tingkat keterlambatan meningkat lagi

menjadi 156. Lalu pada bulan Juli terjadi penurunan menjadi 134. Kemudian

bulan Agustus kembali mengalami peningkatan kasus keterlambatan menjadi 304.

(16)

4

Dan pada bulan September kasus keterlambatan semakin tinggi menjadi 340. Lalu

mengalami penurunan menjadi 264 dibulan Oktober, dan meningkat lagi menjadi

412 dibulan November. Dan dibulan Desember mengalami penurunan menjadi

321. Lalu menurun lagi menjadi 203 dibulan Januari 2014. Pada bulan februari

mengalami penurunan menjadi 184 tetapi pada bulan Maret kembali mengalami

kenaikan menjadi 389 kasus.

Grafik1.2

Jumlah Keterlambatan Karyawan PT. Multi Servisindo Sarana Bulan April 2013 sampai dengan Maret 2014

Sumber: PT. Multi Servisindo Sarana yang telah diolah

Menurunnya kinerja kerja karyawan terhadap organisasi dapat berdampak

kurang baik untuk perusahaan itu sendiri.Seperti yang telah dibahas sebelumnya,

dalam menjalankan bisnis atau usaha apapun yang menjadi hal terpenting adalah

sumber daya manusia. Tanpa sumber daya manusia maka sebuah bisnis atau

perusahaan tidak akan mampu menjalankan usahanya dengan baik. Bila usaha

tidak berjalan dengan baik maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Naik

turunnya kinerja karyawan pasti ada beberapa faktor yang mempengaruhi baik

dari luar ataupun dari dalam. Seperti yang dijelaskan A.A Anwar Prabu

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

Kasus Keterlambatan

(17)

5

Mangkunegara (2006:15) bahwa faktor kinerja terdiri dari faktor inernal dan

eksternal yaitu:

1. Faktor internal (disposisional) yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat

seseorang.

2. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang

yang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap dan tindakan-tindakan

kerja, bawahan atau pimpinan dan iklim organisasi.

Pendapat dari Siagian (2001:25) bahwa : tantangan di masa depan adalah

menciptakan organisasi yang semakin beraneka ragam dan menuntut pengelolaan

yang semakin efisien, efektif dan proaktif, sehingga ketergantungan organisasi

pada manajemen sumber daya manusia yang semakin bermutu tinggi akan

semakin besar pula. Oleh karena itu tidak dapat disangkal bahwa perhatian utama

harus diberikan untuk meningkatkan kinerja karyawan yang berdampak pada

peningkatan produktivitas untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dilihat dari sedikit penjelasan beberapa faktor yang mempengaruhi

kinerja, dapat dilihat jika faktor internal begitupun eksternal memang

mempengaruhi kinerja. Jika dari faktor inernal, itu semua berkaitan erat dengan

kepribadian dari masing masing individu untuk dihubungkan dengan kinerja. Ini

berkaitan dengan salah satu kendali pikiran yang disebut locus of control. Locus

of control adalah salah satu atribut kepribadian dan merupakan suatu variabel

penting untuk menjelaskan perilaku manusia dalam organisasi. Banyak penelitian

yang membandingkan internal dan external locus of control elah menunjukkan

bahwa individu-individu yang memiliki skor tinggi dalam external locus of

control, kurang puas dengan jabatan mereka, memiliki tingkat kemangkiran yang

lebih tinggi, dan kurang terlibat pada jabatan-jabatan mereka dibanding kaum

internal (Spector, 1982). Selanjutnya menurut Spector bahwa locus of control

berhubungan dengan motivasi, usaha, kinerja, kepuasan kerja, persepsi terhadap

pekerjaan, dan gaya kepemimpinan. Lebih jauh, dikemukakan bahwa locus of

control dapat memoderasi hubungan antara insentif dengan motivasi; dan antara

kepuasan kerja dengan turnover.

Kajian terhadap internal-external locus of control telah menarik perhatian

(18)

6

Smyser, dan Weed, 1975 (dalam Gibson, 1996) terhadap 900 karyawan dalam

jasa kepentingan umum menemukan bahwa karyawan yang merasa dikendalikan

secara internal lebih puas dengan pekerjaan mereka, lebih mungkin berada dalam

posisi kepemimpinan, dan lebih puas dengan cara kepemimpinan partisipatif

daripada karyawan yang melihat diri mereka dikendalikan secara eksternal.

Hasil penelitian yang sama juga dilakukan oleh Judge, dan Bono (2001)

dengan meta-analisis mengindikasikan bahwa esteem, generalized

self-efficacy, locus of control, dan neuroticisim merupakan determinan penting

terhadap kepuasan kerja. Judge dan Bono menguraikan lebih lanjut bahwa

individu dengan internal locus of control menunjukkan tingkat kepuasan kerja

yang tinggi. Sebaliknya individu dengan external locus of control lebih cenderung

kurang puas dengan pekerjaan mereka.

Tampak bahwa kajian yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan salah

satunya adalah locus of control. Hal ini bukan berarti faktor-faktor lainnya pun

tidak mempengaruhi kinerja karyawan sedangkan faktor lainnya dianggap

konstan. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji tentang “Pengaruh Locus of Control terhadap Kinerja Karyawan di PT. Multi Servisindo Sarana”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dijelaskan bahwa elemen manusia memegang peranan penting dalam segala

pelaksanaan aktivitas kerja untuk mencapai tujuan organisasi.Sehingga sudah

merupakan suatu keharusan bagi organisasi atau perusahaan untuk mengupayakan

berbagai kondisi kerja yang dapat meningkatkan kinerja karyawannya. Kinerja

karyawan dapat dijaga juga ditingkatkan apabila karyawan menemukan suatu

yang sesuai dengan apa yang mereka harapkan menyangkut hal-hal yang

mempengaruhi peningkatan kinerjanya.

Berdasarkan identifikasi tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran locus of control karyawan di PT. Multi Servisindo

(19)

7

2. Bagaimana gambaran kinerja karyawan di PT. Multi Servisindo Sarana?

3. Bagaimana pengaruh locus of control terhadap kinerja karyawan di PT.

Multi Servisindo Sarana?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, maka ada hal yang menjadi

tujuan dibuatnya penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui gambaran locus of control karyawan di PT. Multi

Servisindo Sarana.

2. Untuk mengetahui gambaran kinerja karyawan di PT. Multi Servisindo

Sarana.

3. Untuk mengetahui bagaimana locus of control terhadap kinerja karyawan

di PT. Multi Servisindo Sarana.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan banyak memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis, adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

bahan kajian lebih lanjut mengenai hal yang sama dengan lebih mendalam

di kemudian hari.

2. Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan:

a) Bagi PT. Multi Servisindo Sarana, dapat dijadikan bahan

pertimbangan dalam upaya meningkatkan kinerja karyawannya.

b) Bagi peneliti dijadikan sebagai tambahan pengetahuan dan

pengalaman dalam melakukan penelitian ilmiah.

c) Bagi Perguruan Tinggi sebagai tambahan referensi dan

kepustakaan bagi mahasiswa serta merupakan perwujudan Tri

(20)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek Penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

dari suatu penelitian. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja. Adapun variabel eksogen dalam penelitian ini

yaitu locus of control (X) dan variabel endogennya kinerja karyawan (Y). Objek

penelitian ini adalah karyawan PT. Multi Servisindo Sarana. Data yang akan

dikumpulan berdasarkan penelitian langsung di lapangan dengan para pegawai

sebagai subyek penelitian.

3.2 Metode dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode penelitian

Penelitian yang penulis lakukan adalah berupa penelitian ilmiah dimana

dalam prosesnya menggunakan metode penelitian yang digunakan sebagai dasar

cara dalam penelitian yang penulis lakukan. Menurut Sugiyono (2011:2) metode

penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian yang dilakukan oleh

penulis adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, Sugiyono (2011:147)

menyatakan bahwa penelitian deskriptif digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi. Sedangkan menurut Moh Nazir (2011:54) Metode

deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status, sekelompok manusia, suatu

objek, suatu kondisi, dan suatu system pemikiran atau apapun suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang.

Sedangkan verifikatif adalah penelitian yang berfokus pada kausalitas atau

hubungan sebab akibat antara variabel independent dan dependent, jenis

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sebuah variabel kepada

(21)

32

mengetahui pengaruh variabel locus of control (X) terhadap variabel kinerja

karyawan (Y).

Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu

dengan terjun langsung dan melakukan penelitian di lapangan. Menurut Sugiyono

(2011:6) metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu

yang alamiah (bukan buatan) tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam

pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, tes dan wawancara

terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).

3.2.2 Desain Penelitian

Menurut E.A. Suchman (dalam Nazir, 2011:84) desain dari penelitian

adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan

penelitian.

Sedangkan menurut V.shal (dalam Nazir, 2011:84) dalam pengertian

luasnya desain penelitian mencakup hal-hal berikut :

1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian.

2. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta

hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya.

3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi

dari tujuan, luas jangkau (scope), dan hipotesis untuk diuji.

4. Membangun penyelidikan atau percobaan.

5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran

variabel-variabel.

6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan.

7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.

8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan proccesing data.

9. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistic untuk

mengadakan

Desain penelitian tidak pernah dilihat sebagai ilmiah atau tidak ilmiah,

tetapi dilihat dari segi baik atau tidak baik saja. Karena desain juga mencakup

rencana studi, maka di dalamnya selalu ada trade off antara control atau tanpa

(22)

33

3.3 Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel merupakan petunjuk pelaksanaan untuk mengukur

suatu variabel. Untuk menghindari terjadinya kekeliruan di dalam menafsirkan

permasalahan yang penulis teliti, maka berikut ini dibuat penjabaran konsep yang

dapat dijadikan pedoman dalam menentukan aspek-aspek yang di teliti.

Adapun bentuk operasional dari masalah yang penulis teliti adalah sebagai

(23)

34

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel X (locus of control)

Variabel (X) Dimensi Indikator Ukuran Skala

(locus of control)

Kepribadian Tingkat perilaku

(24)

35

Locus of

control

eksternal

Nasib Tingkat berharap

pada nasib tanpa

berusaha lebih

Ordinal

Keberuntungan Tingkat meyakini

kekuatan lain

Operasionalisasi Variabel Y (Kinerja Karyawan)

Variabel (Y) Dimensi Indikator Ukuran Skala

(25)

36

auh mana aktivitas

seseorang dalam

Efektivitas Kemampuan

(26)

37

Menurut (Sugiyono, 2007:72) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.

Kesimpulannya, populasi bukan hanya orang tetapi benda-benda alam yang lain.

Tujuan diadakan Populasi juga bukan jumlah yang ada pada objek yang dipelajari

tetapi juga populasi yaitu agar dapat menentukan besarnya anggota sampel yang

diambil dari anggota sampel dan membatasi berlakunya daerah generalisasi.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan di PT. Multi

Servisindo Sarana sejumlah 168 orang.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagai atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto,

2002). Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling yaitu

random sampling, Random sampling adalah suatu cara pengambilan sampel yang

dilakukan secara acak sederhana (Notoatmodja, 2002). Sampel adalah sebagian

yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan di anggap memiliki populasi

(Notoatmodjo, 2005). Dalam menentukan jumlah sampel dihitung berdasarkan

(27)

38

Keterangan :

n = besar sampel

N= besar populasi

d= ketepatan yang diinginkan ( 0,1 )

Berdasarkan rumus yang diperoleh jumlah sampel (n) untuk berapa

banyak jumlah sampel dalam penelitian sebagai berikut :

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 63 karyawan di PT. Multi

Servisindo Sarana.

N

1 + N(d²) n =

N

1 + N (d²) n =

168

1 + ((168 x (0,1 )²) n =

168

2,68 n =

63 Responden 62,686

(28)

39

3.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Sumber Data

Suharsimi Arikunto (2010:172) menyatakan bahwa sumber data

merupakan subjek dari mana data diperoleh. Dalam penelitian ini sumber data

diperoleh dari :

a. Sumber data primer

Sumber data primer adalah sumber data utama yang digunakan oleh

peneliti langsung dari lokasi peneitian yag digunakan untuk menganalisis

masalah yang ada pada objek penelitian yang diteliti.

Yang menjadi data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

dari penyebaran kuisioner kepada sampel yang telah ditetapkan, hasil

observasi dan wawancara dengan pihak dari PT. Multi Servisindo Sarana

yang dianggap mewakili dan dapat memberikan penjelasan mengenai locus of

control dan kinerja karyawan di PT. Multi Servisindo Sarana.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian dimana subjeknya

tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian namun membantu dan

memberikan informasi untuk dijadikan bahan penelitian.

Data sekunder dalam penelitian ini didapat dari literatur seperti buku-buku

teori, artikel-artikel dan karya ilmiah yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti. Data sekunder juga didapat dari dokumen dokumen perusahaan PT.

Multi Servisindo Sarana yang dipublikasi. Selain itu juga peneliti

mendapatkan data-data berupa jumlah karyawan, absensi, data keterlambatan

kerja dan informasi langsung mengenai profil PT. Multi Servisindo Sarana.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data diperlukan untuk membantu dalam proses

penelitian. Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan dalam

pengujian hipotesis karena teknik-teknik tersebut dapat menentukan lancar

(29)

40

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

a. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencari

dan mempelajari data yang berhubungan dengan variable yang diteliti. Data

tersebut berupa berkas-berkas, laporan dan dokumen dari perusahaan yang

diteliti.

b. Penelusuran Literatur, yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan

sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan dari penelitian

sebelumnya.

c. Studi observasi, yaitu pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian

yang akan diteliti. Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati dan

mencatat dari fenomena-fenomena yang ada pada objek peneltian dalam hal

ini PT. Multi Servisindo Sarana.

d. Penggunaan kuisioner, yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan

daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti.

Dalam penelitian ini daftar pertanyaan atau angket diberikan langsung

kepada pimpinan SDM PT. Multi Servisindo Sarana yang jumlahnya telah

disesuaikan dengan sampel. Untuk jenis angket yang digunakan dalam

peneitian ini adalah jenis angket tertutup, dengan kata lain karyawan hanya

perlu mengisi angket dengan memilih jawaban-jawaban yang telah

disediakan.

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan angket adalah sebagai berikut:

1. Menyusun kisi-kisi atau daftar pertanyaan dari angket yang akan dibuat.

2. Merumuskan alternatif jawaban, hal ini dilakukan karena instrumen yang

digunakan bersifat tertutup. Jadi sampel hanya perlu memilih dari

alternatif-alternatif jawaban yang tersedia.

3. Menetapkan pemberian skor untuk setiap pertanyaan. skala yang digunakan

dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiono (2012:93) Skala

likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapa, dan persepsi seseorang

atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item

instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat

(30)

41

Alternatif jawaban :

3.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini pengumpulan data atau informasi dilakukan dengan

menggunakan angket, oleh karena itu keseriusan responden dalam menjawab

setiap butur pertanyaan dari angket merupakan hal yang sangat penting.

Kemudian instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu

harus valid dan reliabel. Dengan demikian instumen yang digunakan dalam

penelitian ini harus melalui uji validitas dan uji reliabilitas.

3.6.1 Uji Validitas

Pada dasarnya terdapat dua instumen, yaitu instrumen yang berbentuk test

dan instrumen non test. Instrumen non test digunkanan untuk mengukur sikap. Instrumen yang berupa test memiliki jawaban “salah” atau “benar”, sedangkan instrumen sikap memiliki jawaban yang bersifat “postif” atau “negatif”.

Uji validitas adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas bertujian untuk

mengetahui ketepatan dan kehandalan angket, dengan kata lain angket yang

digunakan mampu mengukur apa yang seharusnya diukur

Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu :

1. Validitas eksternal, dicapai apabila data yang dihasikan dari instrumen

tersebut sesuai dengan fakta-fakta yang ada.

2. Validitas internal, dicapai apabila penyusunan instrumen yang

digunakan dikembangkan menurut teori yang relevan.

Validitas internal instrumen yang berupa tes harus memeuhi validitas

kontruks (content validity) dan validitas isi (content validity). Sedangkan untuk

instrumen non test cukup memenuhi validitas kontruks. Validitas kontuks yaitu

disusun berdasarkan teori yang relevan, sedangkan validitas isi disusun

Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah

(31)

42

berdasarkan rancangan yang telah ada. Uji validitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan validitas kontuks karena jenis

instrumen yang digunkan dalam penelitian ini adalah instrument non test yang

digunakan untuk mengukur sikap. Untuk mengujinya dapat digunakan pendapat

beberapa ahli kemudian dilanjutkan dengan coba instrumen. Instrumen dicoba

pada sampel kemudian data yang didapat ditabulasikan dan dilakukan analisis

faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor dari tiap item instrument

Untuk pengujian validitas dalam penelitian ini akan digunakan rumus

product moment

= � − ∑ ∑

√ �� − ∑ �� − �

(Arikunto , 2010:315)

Keterangan :

= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

x = Skor yang diperoleh dari seluruh item

y = Skor total

∑ y = Jumlah perkalian antara variabel x dan Y ∑ = Jumlah dari kuadrat nilai X

∑ = Jumlah dari kuadrat nilai Y

∑ = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan ∑ = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

n = Banyaknya responden

Harga rxy menunjukan indeks korelasi antara dua variabel yang

dikorelasikan. Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna yaitu :

1. Tidak adanya korelasi

2. Arah korelasi

3. Besarnya korelasi

(32)

43

 Apabila nilai rxy ≥ rtabel, maka item pertanyaan dikatakan valid  Apabila nilai rxy ≤ rtabel, maka item pertanyaan dikatakan tidak valid

Secara teknis pengujian instrument dengan rumus diatas menggunakan

fasilitas software IBM SPSS 21 for Windows. Besarnya koefisien korelasi

diinterpretasikan dengan menggunakan tabel berikut

Tabel 3.3 1

Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Tidak berkolerasi

Sumber : Arikunto (2010:319)

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 18

responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu

18-2 = 16 sehingga diperoleh rtabelsebesar 0,468.

Tabel 2

Tabel 3.4

Hasil pengujian validitas variabel X (Locus of Control)

No. Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

1. Bagaimana tingkat kemampuan anda dalam

melakukan suatu pekerjaan?

0,724 0,468 Valid

2. Bagaimana tingkat perilaku anda di lingkungan

kerja?

0,744 0,468 Valid

3. Seberapa besar tingkat keberanian anda

menanggung resiko yang terjadi sebagai akibat

dari perilakunya?

(33)

44

4. Bagaimana tingkat keberanian anda mengambil

keputusan sendiri untuk melakukan suatu hal?

0,736 0,468 Valid

5. Bagaimana harapan anda pada nasib anda di

tempat kerja?

0,588 0,468 Valid

6. Bagaimana keyakinan anda terhadap

keberuntungan?

0,654 0,468 Valid

7. Seberapa besar tingkat anda berketergantungan

pada kekuasaan atasan?

0,553 0,468 Valid

8. Bagaimana intensitas anda dalam mengandalkan

bantuan orang lain?

0,610 0,468 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas untuk variabel x dapat dilihat bahwa dari

semua butir pertanyaan yaitu dari pertanyaan nomor 1 sampai dengan nomor 8

dapat dikatakan valid karena telah memenuhi ketentuan yang ada karena rtabel ≤

rhitung.

Dengan demkian dapat diketahui bahwa ada 8 item pertanyaan dari variabel x

dalam kuisioner yang dapat dikatakan valid.

Tabel 3

Tabel 3.5

Hasil pengujian validitas variabel Y (Kinerja Karyawan)

No. Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

1. Bagaimana tingkat kemampuan anda mencapai

standar kualitas yang diinginkan perusahaan?

0,565 0,468 Valid

(34)

45

3. Bagaimana tingkat kerapihan anda dalam bekerja? 0,580 0,468 Valid

4. Bagaimana tingkat konsistensi anda dalam

menyelasaikan pekerjaan rutin?

0,838 0,468 Valid

5. Bagaimana tingkat kesesuaian hasil kerja anda

dengan target perusahaan?

0,532 0,468 Valid

6. Seberapa sering anda menyelesaikan pekerjaan

tepat pada waktunya?

0,885 0,468 Valid

7. Bagaimana tingkat penghematan waktu kerja

sehingga dapat melakukan tugas kerja yang lain?

0,793 0,468 Valid

8. Bagaimana tingkat kemampuan anda dalam

menggunakan fasilitas perusahaan secara efektif?

0,811 0,468 Valid

9. Bagaimana tingkat kemampuan anda dalam

melakukan tugas secara individu?

0,509 0,468 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas untuk variabel y dapat dilihat bahwa dari

sembilan butir pertanyaan dapat dikatakan valid karena telah memenuhi ketentuan

yang ada karena rtabel ≤ rhitung.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa ada 9 item pertanyaan dari

variabel y dalam kuisioner yang dapat dikatakan valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

(35)

46

selanjutnya yaitu uji reliabilitas. Pada dasarnya uji reliabilitas digunakan untuk

mengetahui apakah alat pengumpul data tersebut menunjukan tingkat ketepatan,

tingkat keakuratan , kestabilan atau konsistensi dalam mengungkap gejala tertentu

dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.

Reliabilitas mempunyai dua jenis yaitu :

1. Reliabilitas eksternal, jika ukuran atau kriteriumnya berada di luar

instrumen, dan

2. Reliabilitas internal, jika penghitungan dilakukan berdasarkan data dari

instrument tersebut.

Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus

Alpha Croanbach yaitu sebagai berikut :

r = reliabilitas instrument

k = banyak butir pertanyaan

2

Untuk mencari varians, digunakan rumus sebagai berikut:

(36)

47

X = nilai skor yang dipilih

Keputusan yang diambil dariuji reliabilitas ini diambil dengan ketentuan

sebagai berikut

 Jika r hitung ≥r tabel maka item pertanyaan dinyatakan reliabel

 Jika r hitung ≤ r tabel maka item pertanyaan dinyatakan tidak reliabel

Tabel 4

Tabel 3.6

Hasil pengujian reliabilitas

Varabel r hitung r tabel Keterangan

Locus of Control 0,802 0,700 Reliabel

Kinerja Karyawan 0,852 0,700 Reliabel

Dari hasil uji reliabilitas pada tabel diatas menunjukan bahwa kedua

variabel yaitu locus of control dan kinerja karyawan dinyatakan reliabel. Hal ini

dikarenakan r hitung variabel locus of control dan r hitung kinerja karyawan lebih

besar dari r tabel. Hal ini didasarkan pada pendapat Hair (2005:8) yang menyatakan

bahwa instrument dapat dikatakan reliabel apabila r hitung > 0,7.

Dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa

instrument yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid dan reliabel.

Dengan demikian penelitian ini dapat dilanjutkan tanpa adanya suatu kendala

terjadinya kegagalan penelitian yang disebabkan oleh instrument penelitiannya

yang belum teruji tingkat validitas dan reliabilitasnya.

3.7 Rancangan Analisis Data

Data yang telah terkumpul dari responden kemudian harus dilakukan

pengolahan dan penafsiran data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat pengaruh

antara variabel X dan Y yaitu locus of control dan kinerja karyawan. Menurut

Arikunto (2010:278) secara garis besar, analisis data meliputi tiga langkah yaitu

persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.

Untuk lebih jelasnya langkah langkah pengolahan akan dijabarkan sebagai berikut

(37)

48

Tabel 3.7

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Pilihan Jawaban Bobot Nilai

Sangat baik / Sangat besar / Sangat sesuai /

Sangat terencana / Selalu / Sangat tinggi /

Sangat jelas / Sangat beragam / Sangat

bangga / Sangat konsisten / Sangat kuat /

Sangat lengkap / Sangat memuaskan /

Sangat yakin / Tidak ada

5

Baik / Besar / Sesuai / Terencana / Sering /

Tinggi / Jelas / Beragam / Bangga /

Konsisten / Kuat / Lengkap / Memuaskan /

Yakin / Sedikit

4

Sedang / Kadang-kadang 3

Buruk / Kecil / Tidak sesuai / Tidak

terencana / Jarang / Rendah / Tidak jelas /

Tidak beragam / Tidak bangga / Tidak

Konsisten / Lemah / Tidak lengkap / Tidak

Memuaskan / Tidak yakin / Banyak

2

Sangat buruk / Sangat kecil / Sangat tidak

sesuai / Sangat tidak terencana / tidak

pernah / Sangat rendah / Sangat tidak jelas

/ Sangat tidak beragam / Sangat tidak

bangga / Sangat tidak konsisten / Sangat

lemah / Sangat tidak lengkap / Sangat tidak

Memuaskan / Sangat tidak yakin / Sangat

banyak

(38)

49

1. Editing, yaitu pemeriksaan angket setelah diisi oleh responden.

Pemeriksaan meliputi kelengkapan data dari instrumen yang

digunakan.

2. Coding, yaitu pemberian kode atau skor untuk setiap opsi jawaban dari

item pertanyaan. Pemberian skor ini didasarkan pada ketentuan yang

ada dimana untuk menghitung bobot nilai dari setiap pertanyaan dalam

angket menggunakan skala likert. Skor atau bobot untuk jawaban

positif diberi skor 5-4-3-2-1.

3. Tabulating, yaitu mengitung hasil scoring yang dicantumkan pada

tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.

Contoh tabel rekapitulasi adalah sebagai berikut :

Responden Skor item Total

1 2 3 4 5 … n

1

2

3 …

N

3.7.1 Analisis Deskriptif

Melakukan rancagan analisis deskriptif, yaitu mengolah data dari kuisioner

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan jumlah skor kriterium (SK)

SK = ST x JB x JR

Keterangan :

SK = Skor kriterium

ST = Skor tertinggi

JB = Jumlah bulir

(39)

50

2. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium,

untuk mencari jumlah skor hasil skor digunakan rumus :

∑ � = + + + ⋯ + �

Keterangan :

� = Jumlah skor

+ = Jumlah skor angket masing masing responden

3. Membuat daerah kategori kontimun, untuk melihat bagaimana gambaran

tentang variabel secara keseluruhan dari responden maka peneliti

membagi daerah kategori menjadi tiga tingkatan yaitu rendah, sedang

dan tinggi dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan kontinum tertinggi dan terendah dan terendah

Kontinum tinggi dihitung dengan rumus :

SK= ST x JB x JR

Kontinum rendah dihitung dengan rumus :

SK= SR x JB x JR

Keterangan :

ST = Skor tertinggi

SR = Skor terendah

JB = Jumlah buir

JR = Jumlah responden

b. Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan

rumus :

= � � � � ��� − � � � ℎ

c. Menentukan garis kontinum dan daerah letak skor untuk locus of

control (X), dan kinerja karyawan (Y)

(40)

51

3.7.2 Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif digunakan untuk mengetahui pengaruh antara kedua

variabel dan menguji hipotesis dengan menggunakan uji stastistik. Dalam

penelitian ini variabel yang diteliti hanya terdiri dari dua variabel yaitu X dan Y,

locus of control sebagai variabel X dan kinerja karyawan sebagai variabel Y.

Karena penelitian ini hanya meneliti dua variabel maka teknik analisa yang

digunakan adalah analisis korelasi dan regresi linier sederhana.

3.7.2.1 Method of successive interval (MSI)

Penelitian ini menggunakan data ordinal, semua data yang terkumpul akan

ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive

Interval. Langkah-langkah untuk melakukan tranformasi data tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil

dari pengisisan kuisioner responden.

2. Dilakukan penghitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan

cara membagi frekuensi (f) degan jumlah responden

3. Berdasarkan proporsi tersebut dilakukan penghitungan proprsi

kumulatif untuk setiap pilihan jawaban

4. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan

setiap pilihan jawaban

5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban

melalui persamaan berikut : SV Scale Value

� = Area Under Upper Limit − Area Under Upper Limit Density at Lower Limit – Density at Upper Limit

Secara teknis untuk mentransformasi data menjadi skala interval akan

dibantu dengan applikasi Microsoft Office Exel dengan menggunakan fasilitas

(41)

52

3.7.2.2 Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah teknik untuk menentukan sampai sejauh mana

hubungan antara dua variabel yaitu variabel X dan variabel Y. Penentuan

koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson

= � − ∑ ∑

√ �� − ∑ �� − �

Koefisien korelasi menunjukan derajat korelasi antara variabel X dan variabel

Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 < r < +1. Tanda

positif menunjukan adanya korelasi positif atau korelasi langsung antara kedua

variabel yang berarti. Setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan

nilai-nilai Y, dan begitu pula sebaliknya.

 Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel

sangat kuat dan positif.

 Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

 Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka tidak ada korelasi antara kedua

atau sanget lemah.

Untuk mendapatkan penjelasan terhadap koefisien korelasi yang diteliti,

maka dapat berpedoman kepada tabel berikut :

Tabel 3.8

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Klasifikasi

0,000 – 0,199 Sangat rendah / Lemah dapat diabaikan

0,200 – 0,399 Rendah / Lemah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Tinggi / Kuat

0,800 – 1,000 Sangat tinggi / Sangat kuat

(42)

53

3.7.2.3 Analisis Regresi Sederhana

Kegunaan analisis regresi sederhana adalah untuk meramalkan

(memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Regresi

sederhana dapat dianalisa karena didasari oleh hubungan fungsional atau

hubungan sebab akibat (kausal) locus of control terhadap kinerja karyawan.

Bentuk umum dari linier sederhana adalah :

Y = a + bX

(Arikunto 2010 :338)

Keterangan :

Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan kinerja

karyawan

X = subjek dalam variabel independen yang mempunyai nilai

tertentu locus of control

a = harga Y bila X = 0

b = angka atau koefisien regresi, yang menunjukan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang

didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik,

dan (-) maka terjadi penurunan

langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi linier sederhana adalah

sebagai berikut:

1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a

dan b yaitu

∑ � , ∑ � , ∑ � , ∑ � , ∑ � �

2. Nilai dari a dan b pada persamaan regresi linier dapat dihitung dengan

menggunakan rumus

(43)

54

= ∑ � � − ∑ � ∑ �

∑ � − ∑ �

X dikatakan mempengaruhi Y jika berubahnya nilai X akan menyebabkan

adanya perubahan di Y. Artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik

turun dan dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi

tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang

menyebabkanya. Untuk menghitung besarnya pengaruh variabel X terhadap naik

turunnya nilai Y dapat dihitung dengan menggunakan koefisien determinasi

dengan rumus sebagai berikut :

�� = × %

Keterangan :

KD = Koefisien determinasi

r2 = Koefisien korelasi

3.8 Uji Hipotesis

Langkah selanjutnya dan terakhir dalam analisis data adalah menguji

hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang

signifikaan dan dapat dipercaya antara variabel X terhadap variabel Y atau dalam

penelitian ini antara locus of control sebagai variabel independen terhadap kinerja

karyawan sebagai variabel dependen. Pada uji hipotesis ini akan diambil suatu

kesimpulan penerimaan atau penolakan dari hipotesis yang telah dirumuskan.

Dalam peneilitian ini, hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh yang

positif antara variabel locus of control sebagai variabel bebas terhadap kinerja

karyawan sebagai variabel terikat.

Untuk menguji signifikasi kolerasi antara variabel X dan variabel Y dilakukan

dengan membandingkan t hitung dengan t tabel yaitu dengan menggunakan rumus

(44)

55

= √ −

√ −

Sugiyono (2014:184)

Keterangan :

t = distribusi student

r = koefisien korelasi dari uji

n = banyaknya sampel

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah :

 Jika t hitung > nilai t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya koefisien regresi signifikan. Maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

antara locus of control dengan kinerja karyawan di PT. Multi Servisindo

Sarana.

 Jika t hitung ≤ nilai t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya koefisien

regresi tidak signifikan. Maka tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara locus of control dengan kinerja karyawan di PT. Multi

(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT. Multi Servisindo

Sarana Bandung mengenai pengaruh locus of control terhadap kinerja karyawan,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat locus of control karyawan di PT. Multi Servisindo Sarana berada

pada kategori sedang. Hal ini dibuktikan oleh hasil perolehan skor dari

jawaban responden untuk variabel locus of control. Dari hasil rekapitulasi

data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa dalam dimensi locus of

control internal skor tertinggi dari variabel locus of control internal adalah

indikator kepribadian. Ini membuktikan bahwa PT. Multi Servisindo

Sarana memiliki karyawan yang berkepribadian baik, tapi dalam indikator

keberhasilan kerja menunjukan skor yang kurang baik di antara indikator

lainnya , dalam hal ini perusahaan perlu memperhatikan keberhasilan kerja

karyawannya agar tingkat locus of control karyawan di PT. Multi

Servisindo Sarana dapat meningkat. Tetapi untuk dimensi locus of control

eksternal skor tertinggi terdapat pada indicator kekuasaan atasan, yang

berarti bahwa karyawan memiliki ketergantungan yang cukup besar pada

atasan. Sedangkan skor terendah terdapat pada indikator keberuntungan,

yang berarti keyakinan karyawan pada keberuntungan dapat dibilang

dalam kategori sedang.

2. Tingkat kinerja karyawan PT. Multi Servisindo Sarana berada pada

kategori sedang. Hal ini dibuktikan oleh hasil perolehan skor dari jawaban

responden untuk variabel kinerja. Dari hasil rekapitulasi data yang

diperoleh, dapat disimpulkan bahwa indikator dengan skor tertinggi yaitu

ketepatan waktu yang berarti bahwa tingkat ketepatan waktu karyawan

menyangkut pekerjaan nya sudah sangat baik. Tapi skor terendah terdapat

(46)

97

karyawan dalam melakukan tugas secara individu masih kurang baik, yang

memang sangat perlu di perhatikan oleh perusahaan agar kinerja semakin

meningkat.

3. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara locus of control

terhadap kinerja karyawan di PT. Multi Servisindo Sarana.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh locus of control terhadap kinerja

karyawan di PT. Multi Servisindo Sarana Bandung, peneliti mengajukan beberapa

saran. Saran ini dapat dijadikan solusi dari permasalahan mengenai kinerja

karyawan sekaligus dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil

keputusan di masa yang akan datang.

1. PT. Multi Servisindo Sarana hendaknya memberikan pendidikan dan

pelatihan yang diberikan sebagai pendukung untuk locus of control

karyawan tapi dibutuhkan juga verbal conditioning yang baik kepada

karyawannya. Yang perlu mendapatkan perhatian lebih adalah dari segi

locus of control internalyang dimiliki karyawan. Akan lebih baik apabila

perusahaan tidak hanya fokus pada peningkatan satu sisisaja.

2. PT. Multi Servisindo Sarana disarankan untuk lebih memperhatikan

kualitas karyawan tentunya dari aspek yang ada. Karyawan yang sudah

memiliki kemampuan mencapai standar, ketelitian dan juga kerapihan

yang baik tentunya akan bekerja lebih optimal dan apabila ini

ditingkatkan, maka akan berdampak pada peningkatan tingkat kinerja.

3. PT. Multi Servisindo Sarana disarankan lebih memperhatikan tingkat

kemandirian karyawannya khususnya dalam melakukan tugas tugas secara

(47)

DAFTAR PUSTAKA

A.H Puapowarsito,MBA,Ph.D.2008. Metode Penelitian Organisasi Dengan Aplikasi Program SPSS, Bandung, Humaniora.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Bernardi, R.A. (1997), “The relationships among locus of control, perceptions of stress, and performance”, Journal of Applied Business Research, Vol. 13 No. 4, pp. 1-8.

Dessler, Garry, 2007.Manajemen Sumber Daya Manusia, buku 1 & 2, Jakarta : Penerbit Indeks.

Gibson, Ivancevich, dan Donnely, 1996. Organisasi : Perilaku, Struktur Proses. Edisi Kedelapan, Binarupa Aksara, Jakarta.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS

Badan Penerbit Undip, Semarang

Handoko,T.Hani,2001,Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia

(Edisi 2), Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.

Hasibuan. Melayu S.P 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia,Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Kreitner dan Kinicki. 2005. Perilaku Organisasi, buku 1 Jakarta : Salemba Empat

Kustini, Suharyadi, Fendy, 2004, “Analisis Pengaruh Locus of Control, Orientasi Tujuan Pembelajaran dan Lingkungan Kerja terhadap self

Efficacy dan Transfer Pelatihan,” Jurnal Ventura,Vol.7, No.1, April:

39-52.

Lefcourt H.M. (1982), Locus of Control. London. Lawrence Erlbaurn Associates.

Mangkunegara, Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan ke-2.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Mondy,R. Wayne, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku 1 & 2,

(48)

98

Nazir, Moh. 2011. MetodePenelitian. Bogor:Gahila Indonesia

Rivai Veithzal, Ella Jauvani Sagala. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan : Dari Teori ke Praktek, Jakarta : Rajawali Pers.

Robbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Jakarta : Salemba Empat

Robbins, Stephen P., 1996 Perilaku Organisasi Jilid II, Alih Bahasa Hadayana Pujaatmaka, Jakarta, Prenhalindo

Robbins, Stephen P., 2005. Organizational Behavior, eleventh edition. Prentice

Hall’s

Robert L, Malthis & Jhon H. Lackson 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bisnis, Manajemen, keuangan, dan SDM). Edisi 9. Jakarta :Salemba Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Prestasi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.

Rotter, J.B. (1966), "Generalized expectancies for internal versus extenial control of reinforcement", Psychological Monographs, Vol. 80, pp. 1-28.

Rotter, J.B. (1990), “Internal versus external control of reinforcement”,

AmericanPsychologist,Vol. 45 No. 4, pp. 489-93.

Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Tenaga Kerja.

Bandung : Ilham Jaya.

Sondang P. Siagian (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Spector, E. Paul. 1988. Development of The Work Locus of Control Scale.Journal of Occupational Psychology, 61,335 – 340.

Stephen Robbins, 2001, “Perilaku Organisasi“, Jilid 1 Edisi 8, PT Prenhalindo,

Jakarta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel Keterlambatan Karyawan PT. Multi Servisindo Sarana Bulan April 2013 Tabel 1.1 sampai dengan Maret 2014
Grafik1.1 Jumlah Karyawan Terlambat PT. Multi Servisindo Sarana Bulan April 2013
Grafik1.2 Jumlah Keterlambatan Karyawan PT. Multi Servisindo Sarana Bulan April 2013
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja dan budgetary slack dengan locus of control sebagai variabel

PENGARUH KEPUASAN KERJA, SELF EFFICACY, LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI EMPIRIS PADA PT. BATAM TEXTILE INDUSTRY UNGARAN). Perumusan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja dengan teknologi informasi dan locus of control sebagai variabel

Judul paper/skripsi :Pengaruh Locus of Control terhadap Kinerja dengan Etika Kerja Islam sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Karyawan Bank Jateng

Etika Kerja Islam sebagai variabel moderating dalam penelitian ini mampu memoderasi dengan baik pengaruh antara locus of control terhadap kinerja karyawan dengan tipe quasi

Hal ini sesuai dengan penelitian Putra (2015) dan Ardi (2016) menyebutkan bahwa locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yang

Pengaruh Locus of Control, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Bank Nagari Cabang Simpang Empat Pasaman Barat.. Ekobistek Fakultas Ekonomi,

Pengaruh self esteem, self efficacy dan locus of control terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening: Studi pada Bank Jatim Syariah Cabang Malang