Jurnal Magister Manajemen ISSN 2302-0199
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah pp. 16- 24
Volume 1, No. 1, September 2017 - 16
PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS DAN
LOCUS OF
CONTROL
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DAN
DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. BANK RAKYAT
INDONESIA CABANG MEULABOH
Ikhsan Agusniwar, Prof. Dr Nasir Azis, SE, MBA, Dr. Nurdasila Darsono, SE, MM 1)
Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: The purposeof this study wasto determine the effectof task complexityandlocus of control on employee performanceandits impacton theperformance of PT. BankRakyatIndonesiaBranch Meulaboh. The result showedthatthere is acausal relationshipbetweenthe complexity of thetaskand thelocus of controlinPT. BankRakyatIndonesiaBranchMeulaboh. The complexity ofthe taskand the locus of controlsignificantly influenceemployee performancePT.Bankthe BRI branchMeulaboh. The complexity of the task and thelocus of control significantly influenceorganizational performance PT.Bank the BRI branch Meulaboh. Employee performance significantly influence organizational performancePT.BankBRIbranch ofMeulaboh. The complexity ofthe taskand thelocus of control overthe performance ofthe employeeshave a significant effecton organizational performancePT.Bank the BRI branchMeulaboh.
Keywords : Task Complexity, Locus Of Control and Performance
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompleksitas tugas dan locus of control terhadap kinerja karyawan dan dampaknya pada kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Meulaboh. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan kausalitas antara kompleksitas tugas dan locus of control pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Meulaboh. Kompleksitas tugas dan locus of control berpengaruhsignifikanterhadap kinerja karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Meulaboh. Kompleksitas tugas dan locus of control berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi PT. Bank BRI Cabang Meulaboh. Kinerja karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi PT. Bank BRI Cabang Meulaboh. Kompleksitas tugas dan locus of control melalui kinerja karyawan berpengaruh terhadap kinerja organisasi PT. Bank BRI Cabang Meulaboh
Volume 1, No. I, September 2017 - 17 PENDAHULUAN
PT. Bank BRI Cabang Meulaboh
merupakan perusahaan yang bergerak pada
bidang jasa keuangan ini memiliki
karyawan yang berstatus kontrak maupun
pegawai dan memiliki kantor cabang yang
begitu banyak, mulai dari tingkat kota,
kabupaten bahkan kecamatan, sehingga
wajar jika karyawan yang bekerja di
perusahaan ini memiliki persepsi kepada
perusahaan untuk bisa saja sewaktu-waktu
mereka di pindah tugaskan dari satu unit
ke unit cabang PT.Bank BRI daerah yang
lain. Bukan hanya persepsi tersebut yang
muncul di benak para karyawan melainkan
masih banyak hal yang lain, misalnya
banyak karyawan yang keluar dari
perusahaan dan bekerja di perusahaan lain
atau memilih menjadi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) hal ini tentu saja disebabkan
oleh persepsi (locos of control) atas
pekerjaan mereka negatif/buruk kepada
perusahaan, selama tahun 2014 banyaknya
karyawan yang keluar dari PT. Bank BRI
Cabang Meulaboh mencapai 4 orang untuk
mencarai pekerjaan di tempat lain..
Karyawan yang bekerja di PT. Bank
BRI Cabang Meulaboh pasti juga memiliki
tugas yang dibebankan kepada mereka
yang sesuai dengan posisi/jabatan
masing-masing. Namun dalam melaksanakan tugas
nya untuk kompleksitas tugas karyawan
diberikan batas waktu oleh perusahaan,
pekerjaan yang berhubungan dengan jasa
keuangan memaksa karyawan bekerja
dengan giat dan teliti demi pencapaiannya
loyalitas (kepercayaan) pelanggan kepada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
Meulaboh. Sikap ataupun tingkah laku
mereka selama bekerja di PT. Bank Rakyat
Indonesia menentukan tingkat kepuasan
kinerja mereka masing-masing yang akan
membawa dampak kinerja mereka yang
baik ataupun buruk kepada perusahaan.
Fenomena lainnya sering terjadi
pada para karyawan PT. Bank Rakyat
Indonesia Cabang Meulaboh yaitu pada
saat jam kerja masih terdapat pegawai
yang santai dalam ruang padahal pekerjaan
menumpuk dan sebahagiannya lagi mereka
bekerja dengan lambat padahal apabila
diperhatikan pekerjaan tersebut dapat
dikerjakan dengan lebih cepat. Hal ini
menunjukkan bahwa masih kurangnya
locus of control karyawan dalam bekerja.
Apakah hal ini diakibatkan dari kurangnya
locus of control, tentu apabila hal ini terus
dibiarkan maka akan mengakibatkan
turunya kinerja baik pada karyawan maupu
kinerja organisasi akan semakin rendah.
Padahal PT. Bank Rakyat Indonesia
Cabang Meulaboh telah menerapkan cara
dan sistem kerja yang profesional dan rapi.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Pengertian Kompleksitas Tugas
Kompleksitas tugas dapat
didefinisikan sebagai fungsi dari tugas itu
sendiri (Wood, 2000:102). Kompleksitas
tugas merupakan tugas yang tidak
terstruktur, membingungkan dan sulit,
Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah
Volume 1, No.1 September 2017 - 18 sebagai tugas dengan kompleksitas yang
tinggi dan sulit, sementara yang lain
mempersepsikannya sebagai tugas yang
mudah (Sanusi dan Iskandar, 2007:247).
Kompleksitas tugas didasarkan
pada persepsi individu tentang kesulitan
suatu tugas. Persepsi ini menimbulkan
kemungkinan bahwa suatu tugas sulit bagi
seseorang, namun mungkin juga mudah
bagi orang lain. Chung dan Monroe (2001)
mengemukakan bahwa kesulitan tugas
dalam penyusunan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu : a). Banyaknya
informasi yang tidak relevan dalam artian
informasi tersebut tidak konsisten dengan
kejadian yang akan diprediksikan, b).
Adanya ambigiuitas yang sangat tinggi,
yaitu beragamnya hasil yang diharapkan
oleh klien dari kegiatan pengauditan.
Akuntan selalu dihadapkan dengan
tugas-tugas yang kompleks, banyak,
berbeda-beda dan saling terkait satu
dengan lainnya. Kesulitan tugas dapat
didefinisikan sebagai fungsi dari tugas itu
sendiri. Kesulitan tugas merupakan tugas
yang tidak terstruktur, membingungkan
dan sulit (Sanusi dan Iskandar, 2007:247).
Pengertian Locus Of Control
Locus of control (LOC) adalah
cara pandang seseorang terhadap suatu
peristiwa apakah dia dapat atau tidak dapat
mengendalikan peristiwa yang terjadi
padanya (Rotter, 2000). Locus of control
menurut Hjele dan Ziegler, 1981; Baron
dan Byrne, 1994) diartikan sebagai
persepsi sesorang tentang sebab-sebab
keberhasilan atau kegagalan dalam
melaksanakan pekerjaannya. Locus of
control (pusat kendali) adalah gambaran
keyakinan seseorang mengenai sumber
penentu perilakunya. Locus of control
merupakan salah satu faktor yang sangat
menentukan perilaku individu (Ghufron &
Rini, 2000).
Locus of control adalah cara
pandang individu tentang hal-hal yang
menyebabkan berhasil atau tidaknya
individu tersebut dalam melakukan
kegiatan (Hejele dan Zeigler, 2006 dalam
Widya, 2010). Menurut Millet (2005) locus
of control merupakan sikap auditor dalam
kondisi konflik yang dipengaruhi oleh
karakter locus of control. Pengetahuan dan
pengalaman berpengaruh positif secara
simultan terhadap audit judgment
(Elisabeth, 2010).
Pengertian Kinerja
Secara etimologi, kinerja berasal
dari kata prestasi kerja (performance).
Sebagaimana dikemukakan oleh
Mangkunegara (2005) dalam Trinaningsih
(2007) bahwa istilah kinerja berasal dari
kata job performance atau actual
performance (prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai seseorang)
yaitu hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
Hasibuan dalam Sujak (2010 :
19 - Volume 1, No. 1, September 2017 bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja
yang dicapai seorang dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Dengan kata lain bahwa kinerja adalah
hasil kerja yang dicapai oleh seseorang
dalam melaksanakan tugas yang diberikan
kepadanya sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan. Selanjutnya As’ad dalam
Agustina (2002) dan Sutiadi (2003:6)
mengemukakan bahwa kinerja seseorang
merupakan ukuran sejauh mana
keberhasilan seseorang dalam melakukan
tugas pekerjaannya. Ada 3 (tiga) faktor
utama yang berpengaruh pada kinerja yaitu
individu (kemampuan bekerja), usaha kerja
(keinginan untuk bekerja), dan dukungan
organisasional (kesempatan untuk bekerja).
Cash dan Fischer (1987) dalam Thoyib
(2005:10) mengemukakan bahwa kinerja
sering disebut dengan performance atau
result yang diartikan dengan apa yang
telah dihasilkan oleh individu karyawan.
Prawirosentono (2006 : 120)
menyebutkan kinerja, atau performance
adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seorang atau sekelompok orang dalam
suatu organisasi, sesuai dengan tanggung
jawab dan wewenang masing-masing
dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Terdapat hubungan erat antara kinerja
perorangan dengan kinerja organisasi,
dengan kata lain, bila kinerja karyawan
baik maka kemungkinan kinerja organisasi
juga baik.
Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan
teori yang telah dijelaskan sebelumnya
maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Ha1 : Kompleksitas tugas, locus of
control, kinerja karyawan dan
kinerjas PT.Bank BRI Cabang
Melaboh sudah relatif baik.
Ha2 : Terdapat pengaruh kompleksitas
tugas dan locus of control
terhadap kinerja karyawan
PT.Bank BRI Cabang Melaboh.
Ha3 : Terdapat pengaruh kompleksitas
tugas dan locus of control
terhadap kinerja PT.Bank BRI
Cabang Melaboh.
Ha4 : Terdapat pengaruh kinerja
karyawan terhadap kinerja
PT.Bank BRI Cabang Melaboh.
Ha5 : Terdapat pengaruh kompleksitas
tugas dan locus of control melalui
kinerja karyawan terhadap kinerja
PT.Bank BRI Cabang Melaboh.
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Objek Penelitian
Palaksanaan penelitian ini di
lakukan di kantor PT.Bank Rakyat
Indonesia Cabang Melaboh. Obyek
penelitian adalah kompleksitas, Locus of
control, kinerja karyawan dan kinerja
organisasi.
3.2Populasi dan Sampel
Metode pengambilan sampel yang
Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah
Volume 1, No.1 September 2017 - 20 melakukan pengambilan sampel kepada
seluruh karyawan PT. Bank Rakyat
Indonesia Cabang Meulaboh, baik yang
berstatus pegawai tetap dan pegawai
kontrak yang saat ini berjumlah mencapai
153 sampel.
3.3Peralatan Analisis Data
Untuk mengetahui pengaruh
kompleksitas tugas dan locus of control
terhadap kinerja karyawan dan dampaknya
pada kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia
Cabang Melaboh menggunakan analisis
jalur (path analysis). Analisis jalur
merupakan teknik statistik yang digunakan
untuk menguji hubungan kausal antara dua
atau lebih variabel, dan juga digunakan
untuk melihat pengaruh langsung dan tidak
langsung seperangkat variabel sebagai
variabel penyebab terhadap seperangkat
variabel lainnya yang merupakan variabel
akibat (Ghozali dkk, 2005:173).
Besarnya pengaruh variabel
langsung suatu variabel yang
mempengaruhi variabel yang dipengaruhi
disebut koefisien jalur. Koefisien jalur
diberi simbol Pij dimana i adalah variabel
dependen dan j variabel independen
(Sarwono, 2006:149). Langkah penting
dalam analisis regresi adalah menentukan
seberapa baiknya garis regresi mewakili
data karena menentukan apakah garis
regresi yang didapatkan sesuai dengan data
yang akan dianalisis. Menurut Supranto
(2007:212), kecocokan ini ditentukan
dengan indeks pearson yang disebut
koefisien determinasi r2, yang nilainya
berkisar antara 0 sampai dengan 1. Indeks
pearson ini mendekati 1 bila data dekat
sekali di sekitar garis regresi indeks
pearson.
HASIL PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan
analisis jalur struktur tersebut, maka
memberikan informasi secara objektif
yaitu :
- Besarnya kontribusi kompleksitas
tugas (X1) yang secara langsung
mempengaruhi kinerja karyawan PT.
Bank Rakyat Indonesia Cabang
Meulaboh (Y) adalah (0,599)2 = 0,358
atau 35,8 persen.
- Besarnya kontribusi locus of control
(X2) yang secara langsung
mempengaruhi kinerja karyawan PT.
Bank Rakyat Indonesia Cabang
Meulaboh (Y) adalah (0,279)2 = 0,078
atau 7,8 persen.
- Besarnya kontribusi kompleksitas
tugas (X1) dan locus of control (X2)
berpengaruh secara simultan yang
langsung mempengaruhi kinerja
karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia
Cabang Meulaboh (Y) adalah 0,713 =
71,3 persen dan sisanya sebesar 28,7
persen di pengaruhi oleh variabel
lainnya yang tidak dijelaskan dalam
penelitian ini.
Berdasarkan hasil perhitungan
analisis jalur struktur tersebut, maka
memberikan informasi secara objektif
21 - Volume 1, No. 1, September 2017
- Besarnya kontribusi kompleksitas
tugas (X1) yang secara langsung
mempengaruhi kinerja PT. Bank
Rakyat Indonesia Cabang Meulaboh
(Z) adalah (0,334)2 = 0,111 atau 11,1
persen.
- Besarnya kontribusi locus of control
(X2) yang secara langsung
mempengaruhi kinerja PT. Bank
Rakyat Indonesia Cabang Meulaboh
(Z) adalah (0,448)2 = 0,213 atau 21,3
persen.
- Besarnya kontribusi kinerja karyawan
(Y) yang secara langsung
mempengaruhi kinerja PT. Bank
Rakyat Indonesia Cabang Meulaboh
(Z) adalah (0,128)2 = 1,638 atau
persen.
Besarnya kontribusi pengaruh
kompleksitas tugas (X1) dan locus of
control (X2) berpengaruh secara simultan
yang langsung mempengaruhi kinerja
karyawan (Z) Karyawan PT. Bank Rakyat
Indonesia Cabang Meulaboh, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
- Besarnya kontribusi kompleksitas
tugas (X1) yang secara tidak langsung
atau melalui kinerja karyawan
mempengaruhi kinerja PT. Bank
Rakyat Indonesia Cabang Meulaboh
adalah sebesar (0,076)2 = 0,0058 atau
sebesar 0,58 persen
- Besarnya kontribusi locus of control
(X2) yang secara tidak langsung atau
melalui kinerja karyawan
mempengaruhi kinerja PT. Bank
Rakyat Indonesia Cabang Meulaboh
adalah sebesar (0,0368)2 = 0,0013 atau
0,135 persen.
- Besarnya kontribusi kompleksitas
tugas (X1), locus of control (X2) dan
kinerja karyawan (Y) berpengaruh
simultan secara langsung terhadap
kinerja (Y) PT. Bank Rakyat Indonesia
Cabang Meulaboh (Z) adalah 0,722 =
72,2 persen dan sisanya sebesar 27,8
persen di pengaruhi oleh variabel
lainnya yang tidak dijelaskan dalam
penelitian ini.
Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian diperoleh
bahwa terdapat hubungan
kausalitas antara kompleksitas
tugas dan locus of control pada PT.
Bank Rakyat Indonesia Cabang
Meulaboh
2. Kompleksitas tugas dan locus of
control berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan
PT.Bank BRI Cabang Meulaboh.
1. Kompleksitas tugas dan locus of
control berpengaruh signifikan
terhadap kinerja organisasi
PT.Bank BRI Cabang Meulaboh.
2. Kinerja karyawan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
organisasi PT.Bank BRI Cabang
Meulaboh.
3. Kompleksitas tugas dan locus of
control melalui kinerja karyawan
Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah
Volume 1, No.1 September 2017 - 22 kinerja organisasi PT.Bank BRI
Cabang Meulaboh.
Saran-saran
1. Diharapkan kepada pihak PT.
Bank Rakyat Indonesia Cabang
Meulaboh tetap dan terus
meningkatkan locus of control nya
dan membuat kompleksitas tugas
supaya lebih berstruktur dan
tersistem sehingga kinerja
karyawan semakin meningkat dan
pada akhirnya akan meningkatkan
kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia
Cabang Meulaboh.
2. Diharapkan kepada PT. Bank
Rakyat Indonesia Cabang
Meulaboh supaya lebih jeli lagi
dalam menempatkan karyawan
yang sesuai dengan bidang kerja,
kemudian selalu menanamkan
sugesti kepada karyawan dalam
usaha kerjanya selalu adanya
peningkatan. Kemudian
memanamkan kesadaran yang
lebih tinggi akan akan tugas dan
tanggap dalam memberikan solusi
terhadap permasalahan
diperusahaan.
3. Untuk menumbuhkan rasa percaya
kepada konsumen, disarankan agar
tenaga pelaksanaan pelayanan
dalam hal ini karyawan harus
selalu diperhatikan SDM nya
sehingga benar-benar mampu dan
terampil dalam melaksanankan
tugasnya.
4. Kemudian pihak perbankan BRI
Cabang Meulaboh harus
memperbaiki Manajemen PT.
Bank BRI Cabang Meulaboh
dalam memberikan pelayanan
supaya sesuai dengan harapan
konsumen. Kemudian karyawan
harus dapat melakukan proses
kerja dengan lebih baik lagi dan
sesuai dengan standart. Kemudian
penggunaan berbagai fasilitas oleh
karyawan agar kiranya dapat
digunakan secara hemat. Dan
karyawan harus dapat
menggunakan sumber daya seperti
tekhnologi secara efektif,
kemudian karyawan juga harus
diberikan tambahan pekerjaaan
sedkit lebih kompleks. Kemudian
karyawan harus diberikan
kejelasan dalam bekerja untuk
dapat mengetahui dengan jelas
tugas yang dikerjakan sesuai
dengan target. Dan kartyawan
harus diberikan sugestisupaya
lebih percaya diri dan lebih yakin
didalam menyelesaikan suatu
pekerjaan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Adi Komeng. 2012. Pengaruh Locus of Control Terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Internal Auditor. Jurnal Akuntansi Keuangan. Vol 4 No 1.
23 - Volume 1, No. 1, September 2017 Dessler, Gary. 2002. Manajemen
Personalia. diterjemahkan oleh : Agus Dharma, Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.
Dirtanto. 2006. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja,
Penerbit Liberty, Yogyakarta
Mahdy Emiral. 2010. Analisis Pengaruh
Locus Of Control Dan
Kompleksitas Tugas Terhadap Kinerja. Jurnal Manajemen, Vol 3 No 1.
Millet, Patrick. 2005. Locus of control and
it’s Relation to Working Life :
Studies From The Fields of Vocational Rehabilitation and Small Firms In Sweden. Thesis. Departement of Human Work Science. Lelua University of Technology Sweden.
Mathis, R.L,. & Jackson, J.H. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku I. Jakarta : PT. Salemba Empat.
Mathis Robert L., Jackson John H., 2006.
Human Resource Management
(Terjemahan) Buku II, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Mathis Robert, L., Jackson John H., 2006.
Human Resource Management
(Terjemahan) Buku 2, Edisi Kesembilan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Mangkuprawira, Sjafri. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Cetakan Kedua. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Mangkunegara Anwar Prabu, 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi, Cetakan Kedua, PT.Refika Aditama, Bandung.
M. Nazir. 2003. Metode Penelitian.Ghalia Indonesia: Jakarta.
Matindas 1997. Kualitas Sumber Daya Manusia. PT. Persada Utama ; Jakarta.
Munie (2009), Manajemen Personalia. PT Rineka Cipta Jakarta.
Nawawi. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai dasar Meraih Keunggulan Bersaing, Edisi pertama. UPP STIM YKPN : Yogyakarta.
Prawirosentono, S. 2006. Manajemen Sumberdaya Alam Manusia. PT. Bumi Aksara, Jakarta
Prabu Mangkunegara Anwar, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, CetakanKeenam, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Robbins, Stephen P., 1996 Perilaku Organisasi, Konsep-Kontroversi-Aplikaso, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, PT.Prenhalindo.
Robbinss Stephen P., 1996. Organizational Behavior (Terjemahan) Jilid 2, Edisi Ketujuh, PT.Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Rotter, 2000. Locus of control .Printed in The United States of America : McGraw Hill, Inc.
Ruky, Achmad S. (2002). Sistem Manajemen Kinerja. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Salim. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Sallis, Edward. 2011. Total Quality
Management in Education.
Jogjakarta: Ircisod
Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah
Volume 1, No.1 September 2017 - 24 Sardin. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif. Ghalia Indonesia: Jakarta.
Schuler Randall S., Jackson Susan E., 1996. Human Resource Management (Terjemahan) Jilid 1, Edisi Keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sedarmayanti. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung : PT Refika Aditama.
Sholihah. 2012. Total Quality Management. Andi : Yogyakarta.
Siagian Sondang P., 1985. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Siagian, Sondang P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi III. Yogyakarta : Bagian Penertiban SITE YKPN.
Siswanto. 2007. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sitinjak dan Sugiharto, 2006. LISREL. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Stoner, James A.F. dan Freeman, R. Edward. 1994. Manajemen ; Edisi ke-5; Jilid 2. Intermedia. Jakarta.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta: Bandung.
Soeprihanto, J. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia II. Jakarta: Karunia, Universitas Terbuka.
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 1995. Total Quality Management Yogyakarta: Andi Offset.
Werther, William B Davis Keth. 2000. Human Resaource and Personal
Management, Fifth Edition.
Printed in The United States of America : McGraw Hill, Inc.