• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEETING THE CHALLENGE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEETING THE CHALLENGE"

Copied!
304
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MEETING

THE CHALLENGE

(3)

Dengan berlanjutnya penurunan harga batubara global

di tahun 2014, seluruh bidang usaha terkait batubara di

dunia mengalami tekanan, termasuk Indika Energy sebagai

perusahaan energi terintegrasi dengan usaha utama di

batubara.

Dengan keyakinan jangka panjang bahwa energi akan tetap

menjadi kebutuhan mendasar di seluruh dunia, terlebih lagi

untuk Indonesia yang diharapkan akan mempertahankan

pertumbuhan ekonominya ke depan, Indika Energy tetap

berkomitmen pada visinya sebagai perusahaan energi

Indonesia berkelas dunia yang memiliki kompetensi

terintegrasi dan mumpuni di bidang sumber daya energi,

jasa energi dan infrastruktur energi.

Bertumpu pada portofolio aset yang substansial dan neraca

keuangan yang solid, Indika Energy mengambil

langkah-langkah untuk mengatasi berbagai tantangan, utamanya

dengan menjaga kas dan menurunkan biaya, selagi

terus menjajaki bidang-bidang pertumbuhan strategis,

meningkatkan produktivitas, dan memperkokoh tata kelola

perusahaan. Perusahaan juga terus membangun strategi

jangka panjang untuk dapat merengkuh potensi bisnis yang

strategis maupun oportunistik dengan pengelolaan risiko

yang ketat, serta menciptakan sinergi di antara ketiga pilar

usahanya: sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur

energi.

Seluruh langkah tersebut akan memampukan Indika

Energy untuk melewati masa sulit ini, dan bangkit menjadi

Perusahaan yang lebih ramping dan kuat sehingga dapat

bersaing lebih baik untuk jangka panjang.

(4)

Sekilas Indika Energy

6

Kemampuan Di Sepanjang

Rantai Nilai Batubara

8

Peta Operasi

10

Peristiwa Penting

12

Struktur & Organisasi Perusahaan

14

Visi, Misi Dan Tata Nilai

18

Strategi Bisnis

20

Komposisi Pemegang Saham

22

Ikhtisar Keuangan

26

Ikhtisar Saham

29

Ikhtisar Keuangan

-Perusahaan Asosiasi - Kideco

30

IKHTISAR

KEUANGAN

25

TINJAUAN

PERUSAHAAN

5

TEMA

1

(5)

Laporan Komisaris Utama

36

Laporan Direktur Utama

40

PROFIL

DEWAN KOMISARIS

DAN DIREKSI

45

Gambaran Umum Ekonomi Dan Industri

60

Tinjauan Operasional

62

Tinjauan Keuangan

76

Prospek Usaha dan Faktor-Faktor

Risiko Utama

80

Teknologi Informasi dan Komunikasi

86

Penerapan Tata Kelola Perusahaan

88

Human Capital

110

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

114

Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

118

LAPORAN

KEUANGAN

121

INFORMASI

PERUSAHAAN

293

LAPORAN

KOMISARIS UTAMA

DAN

DIREKTUR UTAMA

35

LAPORAN

MANAJEMEN

59

(6)
(7)

TINJAUAN

PERUSAHAAN

(8)

PT Indika Energy Tbk. (Indika Energy atau Perusahaan)

tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008.

Indika Energy didirikan tahun 2000, kini menjadi salah

satu perusahaan energi terintegrasi yang terkemuka di

Indonesia. Portofolio bisnis Perusahaan mencakup sektor

sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur energi.

Perusahaan berkembang pesat dari tahun ke tahun, baik

secara organik maupun melalui akuisisi usaha-usaha yang

memberikan sinergi usaha.

Dengan portofolio usaha yang dimiliki, Perusahaan mampu

menyediakan produk dan layanan yang saling melengkapi

baik untuk pelanggan domestik maupun internasional,

serta memungkinkan Perusahaan memanfaatkan

peluang-peluang pertumbuhan di berbagai sektor energi di

Indonesia.

Indika Energy telah berkembang menjadi perusahaan

dengan kegiatan operasional di berbagai wilayah nusantara.

Sekilas

Indika Energy

SUMBER DAYA ENERGI

PT Kideco Jaya Agung

perusahaan pertambangan

batubara terbesar ketiga di

Indonesia, berlokasi

di Kalimantan Timur

Kepemilikan

PT Santan Batubara

perusahaan pertambangan

batubara di Kalimantan Timur

Kepemilikan

PT Multi Tambangjaya Utama

perusahaan pertambangan

thermal bituminous dan coking

coal di Kalimantan Tengah

Kepemilikan

PT Mitra Energi Agung

proyek pertambangan batubara

greenfield di Kalimantan Timur

Kepemilikan

46,0%

85,0%

34,9%

60,0%

PT Indika Inti Corpindo

perusahaan perdagangan

batubara

Kepemilikan

(9)

JASA ENERGI

INFRASTRUKTUR ENERGI

PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk.

perusahaan jasa transportasi &

logistik terintegrasi untuk industri

pertambangan

Kepemilikan

PT Kuala Pelabuhan Indonesia

perusahaan jasa manajemen pelabuhan

terintegrasi di Papua

Kepemilikan

PT Petrosea Tbk.

perusahaan rekayasa teknik & konstruksi

(E&C) dan kontraktor pertambangan

batubara

Kepemilikan

PT Cirebon Electric Power

pembangkit listrik berkapasitas 660 MW

dengan bahan bakar batubara di

Cirebon, Jawa Barat

Kepemilikan

PT Tripatra Engineering &

PT Tripatra Engineers & Constructors

perusahaan rekayasa teknik, pengadaan

dan konstruksi (EPC) untuk industri

minyak & gas

Kepemilikan

69,8%

51,0%

20,0%

100%

(10)

12

Pembangkitan tenaga listrik di

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Electricity generation in coal-fired power plant

11

Pemindahan batubara dari tongkang

ke kapal besar

Unloading coal from barges to mother vessel

10

Pengiriman batubara menggunakan

tongkang kepada pelanggan atau titik

transshipment

Barging the coal to end user or transshipment point

9

Proses pemuatan batubara ke tongkang

Loading process of coal to barges

1

Mengidentifikasi potensi

sumber daya batubara melalui

studi geologis

Identification of potential coal resources

through geological study

8

Terminal stockpile batubara sebelum pengiriman

Coal loading terminal with stockpile prior to barging

Kemampuan di

Sepanjang Rantai

Nilai Batubara

(11)

6

Pemrosesan batubara melalui tahap

penghancuran dan pencucian

Crushing and washing of extracted coal

Pemegang konsesi/concession holder

7

Pengangkutan batubara yang telah diproses

terminal batubara

Transportation of processed coal to coal terminal

3

Studi Kelayakan dan Ekonomis terhadap

cadangan batubara

Economic and feasibility study of the coal reserves

4

Rekayasa teknik dan konstruksi pembangunan

Infrastruktur produksi batubara.

Engineering and construction of coal production infrastructure

5

Proses pengupasan tanah dan

pengambilan batubara

Overburden removal and coal extraction

Pemegang konsesi/concession holder

2

Proses eksplorasi di lapangan atas sumber daya batubara

(12)

Peta Operasi

1

4

3

1

2

5

3

1

(13)

JASA ENERGI

n

1

Exxon Mobil Cepu Project

2

JOB Pertamina Medco - Senoro

3

Pertamina HE ONWJ

4

Conoco Phillips - ESC

5

BP Tangguh

6

ENI Muara Bakau

7

Gunung Bayan Pratama Project

8

Kideco Project

9

Santan Batubara Project

10 Adimitra Baratama Nusantara Project

SUMBER DAYA ENERGI

1

Multi Tambangjaya Utama

2

Kideco Jaya Agung

3

Santan Batubara

4

Mitra Energi Agung

INFRASTRUKTUR ENERGI

1

Cirebon Electric Power

2

Petrosea Offshore Supply Base

3

Kuala Pelabuhan Indonesia

Floating Crane

Â

1

FC Nicholas

2

FC Rachel

3

FC Ben Glory

4

FC Abby

5

FC Chloe

6

FC Blitz

7

10

9

6

3

2

1

4

1

2

3

4

8

2

5

6

7

(14)

Peristiwa Penting

Perjalanan Indika Energy

2000

Pendirian PT Indika Energy.

2004

Indika Energy mengakuisisi 41% kepemilikan saham di

Kideco.

Kideco didirikan pada tahun 1982, bergerak dalam

pertambangan batubara tambang terbuka di Kalimantan

Timur. Kideco memiliki PKP2B generasi pertama yang berlaku

hingga tahun 2023.

2006

Indika Energy meningkatkan 5% penyertaannya di Kideco,

menjadi 46%.

2007

• Melaksanakan merger antara Indika Energy dengan

Tripatra Company dan Ganesha Intra Development

Company.

Tripatra didirikan pada tahun 1973, bergerak dalam

bidang rekayasa teknik, pengadaan & konstruksi (EPC),

operasional dan pemeliharaan (O&M) di sektor energi.

• Pendirian Cirebon Electric Power (CEP), pembangkit

listrik tenaga uap batubara berkapasitas 660 MW. Indika

Energy memiliki 20% kepemilikan di CEP.

• Tripatra mengakuisisi 45% kepemilikan saham di Cotrans

Asia, sebuah perusahaan jasa logistik batubara, yang

berdiri sejak tahun 2004.

2008

• Indika Energy melakukan penawaran umum saham

perdana di Bursa Efek Indonesia, atas 937.284.000 saham

atau 20% kepemilikan.

• Pendirian Sea Bridge Shipping, perusahaan jasa

transhipment, dimana Tripatra memiliki kepemilikan

sebesar 46%.

• Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI) menjadi anak

perusahaan Tripatra sepenuhnya, melalui akuisisi

tambahan 50,1% kepemilikan saham.

• Pendirian Intan Resource Indonesia.

• Indika Energy mengakuisisi 100% kepemilikan saham

di Indika Capital Pte. Ltd. (dahulu Westlake Capital Pte.

Ltd.) dan Citra Indah Prima.

2009

Indika Energy mengakuisisi 98,55% kepemilikan saham di

Petrosea.

Petrosea didirikan pada tahun 1972, bergerak dalam

bidang rekayasa teknik & konstruksi (E&C) dan kontraktor

pertambangan batubara.

2010

• Pendirian Indika Logistic & Support Service (ILSS).

• Indika Energy menandatangani Perjanjian Opsi untuk

mengakuisisi 51% kepemilikan saham di MBSS.

MBSS didirikan pada tahun 1994, bergerak dalam bidang

jasa logistik dan transportasi batubara yang terintegrasi.

2011

Indika Energy mengakuisisi 51% kepemilikan saham di

MBSS.

2012

• Indika Energy melakukan divestasi atas 28,75%

kepemilikan di Petrosea.

• Indika Energy mengakuisisi 60% kepemilikan di Mitra

Energi Agung (MEA).

MEA didirikan pada tahun 2008, tambang batubara

greenfield yang memiliki IUP dengan area konsesi seluas

5.000 Ha di Kalimantan Timur.

• Indika Energy mengakuisisi 85% kepemilikan di Multi

Tambangjaya Utama (MUTU).

MUTU didirikan pada tahun 1989, merupakan tambang

thermal coal bituminous dan coking coal yang memiliki

PKP2B generasi ke-3 di Kalimantan Tengah, dengan area

konsesi seluas 24.970 Ha.

• Cirebon Electric Power, pembangkit listrik tenaga uap

batubara dengan kapasitas 660 MW, beroperasi penuh

dengan tercapainya Commercial Operation Date (COD).

2013

Indika Logistik & Support Services; mengambil alih 95%

kepemilikan Tripatra di KPI.

(15)
(16)

60% PT Mitra Energi Agung (Indonesia) Produsen & Distributor Batubara

85%

PT Multi Tambangjaya Utama (Indonesia) Produsen & Distributor Batubara 10 0% Indika Capital Investments Pte. Ltd. (Singapore) Perdagangan Batubara 10 0% Indika Capital Pte. Ltd. (Singapore) Anak Perusahaan -Pembiayaan 45% PT Cotrans Asia (Indonesia) Transshipment & Jasa Tongkang

46%

PT Sea Bridge Shipping (Indonesia) Transshipment dan Jasa Tongkang

10 0% Tripatra (Singapore) Pte. Ltd. (Singapore) Perusahaan Induk Investasi 100% Tripatra Investments Limited (B.V.I) Perusahaan Induk Investasi 90% PT Melawi Rimba Minerals

(Indonesia) Produsen Batubara 90% PT Sindo Resources (Indonesia) Produsen Batubara 100% PT Indika Multi Daya

Energi (Indonesia) Pemegang Participating Interest Minyak & Gas

100% Indika Capital Resources

Limited (B.V.I) Anak Perusahaan -Pembiayaan

46%

PT Kideco Jaya Agung (Indonesia) Produsen & Distributor Batubara 43 ,3 % PT Intan Resource Indonesia (Indonesia) Perusahaan Induk 10 0%

Asia Prosperity Coal B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan -Pembiayaan

10

0%

PT Citra Indah Prima (Indonesia) Distributor Batubara

100% 90% 100% 100% 100%

Catatan :

Struktur Perusahaan

PT Indika Multi Energi

(Indonesia) Perusahaan Induk Investasi

PT Indika Indonesia Resources (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi & Bisnis Perdagangan Batubara

PT Indika Inti Corpindo (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi & Bisnis Perdagangan Batubara

PT Tripatra Engineers and Constructors (Indonesia)

EPC dan Jasa O&M

PT Tripatra Engineering (Indonesia) Engineering & Manajemen Proyek

SUMBER DAYA ENERGI

JASA ENERGI

10%

60%

PT Indika Energy Trading (Indonesia) Perdagangan Batubara

(17)

50

%

PT Santan Batubara (Indonesia) Produsen & Distributor Batubara 51% PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (Indonesia) Jasa Logistik & Transportasi 10 0%

Indo Integrated Energy B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan -Pembiayaan

10

0%

PT Indika Multi Energi Internasional (Indonesia) Subholding

10

0%

Indo Integrated Energy II B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan -Pembiayaan 99, 8% PT POSB Infrastructure Kalimantan (Indonesia) Jasa Logistik dan Pelabuhan 10 0%

PT Indika Logistic & Support Services (Indonesia) Jasa Logistik & Pelabuhan

95% PT Kuala Pelabuhan Indonesia (Indonesia) Jasa Logistik & Pelabuhan

100% Indo Energy Capital B.V.

(The Netherlands) Anak Perusahaan -Pembiayaan

100% Indo Energy Capital II B.V.

(The Netherlands) Anak Perusahaan -Pembiayaan

100% PT Jatiwarna Gas Utama (Indonesia) Pengisian Bahan Bakar Gas 100% PT Prasarana Energi Indonesia (Indonesia) Pembangkit Listrik 100% Mitrabahtera Segara 100%

PT Satya Mitra Gas (Indonesia) Pengisian Bahan Bakar Gas 100% PT Prasarana Energi Cirebon (Indonesia) Pembangkit Listrik 51% PT Mitra Jaya Offshore

(Indonesia) Pelayaran

60% PT Mitra Alam Segara

Sejati (Indonesia) Pelayaran

50% PT Mitra Hartono Sejati

(Indonesia) Pelayaran 69,97% PT Mitra Swire CTM (Indonesia) Pelayaran 100% PT Wahida Arta Guna

Lestari (Indonesia) Pengisian Bahan Bakar Gas 10 0% PT LPG Distribusi Indonesia (Indonesia) Subholding 99, 8% PT Petrosea Kalimantan (Indonesia) Kontraktor, Perdagangan & Jasa

10

0%

Indo Energy Finance B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan -Pembiayaan

10

0%

Indo Energy Finance II B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan -Pembiayaan 69,8% PT Petrosea Tbk. (Indonesia) Tambang & EPC

(Lepas Pantai) 99, 9% PT Indy Properti Indonesia (Indonesia) Manajemen Gedung 15% 5% PT Cirebon Electric Power (Indonesia) Independent Power Plant (IPP) 1 X 660 MW 15% 5% PT Cirebon Power Services (Indonesia) Perusahaan O&M 90% PT Indika Infrastruktur Investindo (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi

100% Indika Power Investments Pte. Ltd

(Singapore) Perusahaan Induk Investasi

100% PT Indika Energy

Infrastructure (Indonesia) Perusahaan Induk Infrastruktur

JASA ENERGI

INFRASTRUKTUR ENERGI

(18)

Organisasi Perusahaan

DIREKTUR

Jasa Energi - Minyak dan Gas

Joseph Pangalila

DIREKTUR

Pengembangan Usaha dan Jasa Energi: Penambangan

Richard Bruce Ness

DIREKTUR

Sumber Daya Energi -Batubara dan Minyak & Gas

Azis Armand

GROUP CHIEF

FINANCIAL OFFICER

(Ad Interim)

M. Arsjad Rasjid P.M.

Investor Relations & Corporate Finance

Financial Controller

Corporate Planning

Tax & Risk Management

CORPORATE SECRETARY

& LEGAL

KOMITE

AUDIT

KOMITE

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

(19)

DEWAN KOMISARIS

WAKIL DIREKTUR UTAMA

M. Arsjad Rasjid P.M.

DIREKTUR UTAMA

Group Chief Executive Officer

Wishnu Wardhana

DIREKTUR

Infrastruktur Energi - Logistik Kelautan

Rico Rustombi

DIREKTUR INDEPENDEN

Infrastruktur Energi - Pembangkit Listrik

Eddy Junaedy Danu

GROUP CHIEF

OPERATING OFFICER

(Ad Interim)

M. Arsjad Rasjid P.M.

Office of The CEO & Corporate Communication

& Sustainability ICT & Business Process

Improvement

Human Capital

Project Development & Services

Corporate Security Indika

AUDIT INTERNAL

KOMITE

HUMAN CAPITAL

KOMITE

(20)

Visi, Misi

& Tata Nilai

VISI

Menjadi perusahaan energi Indonesia tingkat dunia yang

diakui kompetensi terintegrasinya di sektor sumber daya

energi, jasa energi dan infrastruktur energi.

MISI

1. Mengembangkan sumber daya energi yang melimpah

untuk mendukung pertumbuhan ekonomi global.

2. Menciptakan integrasi dan sinergi antar bisnis.

3. Menciptakan nilai yang optimal bagi pemegang saham.

4.

Mengembangkan sumber daya manusia secara

berkesinambungan.

(21)

TATA NILAI

Integritas: Jujur terhadap diri sendiri, orang lain dan

pekerjaan setiap saat dengan menjunjung tinggi standar

etika dan norma hukum yang berlaku.

Kesatuan dalam Keragaman: Memandang keberagaman

sebagai aset perusahaan serta menerima, menghargai,

melengkapi dan menguatkan satu sama lain sebagai satu

kesatuan yang kokoh.

Kerjasama: Berkontribusi aktif dan bekerjasama dengan

dilandasi saling percaya dan mengutamakan kepentingan

bersama dibandingkan kepentingan pribadi.

Prestasi: Menjadikan prestasi sebagai tolak ukur

keberhasilan dan motivasi untuk melakukan yang terbaik

bagi perusahaan.

Tanggung Jawab Sosial: Memiliki kepedulian yang tinggi

terhadap lingkungan dan masyarakat serta berkontribusi

bagi peningkatan nilai tambah serta kesejahteraan

masyarakat.

(22)

Penerapan lima strategi jangka panjang Indika Energy

tercermin dalam fokus Perusahaan untuk menciptakan

sinergi melalui tiga pilar bisnisnya, mendukung

pertumbuhan organik dan inorganik, demi penciptaan nilai

bagi para pemegang saham.

MEMANFAATKAN SUMBER

DAYA ALAM INDONESIA

YANG BERLIMPAH DAN

MENINGKATNYA KEBUTUHAN

AKAN ENERGI, TERMASUK

MELAKUKAN IDENTIFIKASI DAN

MENDAPATKAN INVESTASI YANG

MENARIK DI BIDANG ENERGI.

Dalam melakukan investasi di sektor

energi, Indika Energy menerapkan

pendekatan akuisisi yang disiplin

berdasarkan pemahaman yang

mendalam terhadap aset energi

tersebut. Hal ini mengharuskan

Indika Energy untuk mengikuti

perkembangan regulasi sumber daya

alam yang ada dan meningkatkan

perkembangan ekonomi Indonesia

melalui kepentingan domestik maupun

internasional.

MENGINTEGRASIKAN PLATFORM

KEANEKARAGAMAN ENERGI DAN

EFISIENSI OPERASIONAL.

Kini Indika Energy memiliki keahlian

dan kemampuan di seluruh rantai usaha

energi batubara. Hal penting untuk

mendapatkan sinergi dari integrasi

ini adalah peningkatan fleksibilitas

operasional dan pengelolaan biaya,

serta memberikan layanan yang efisien

kepada para pelanggan di seluruh value

chain batubara tersebut.

MEMANFAATKAN KERJA SAMA

YANG SUDAH TERBINA DAN

KEAHLIAN YANG DIMILIKI DI

SEKTOR ENERGI DENGAN

MENGUPAYAKAN

INISIATIF-INISIATIF GUNA MEMASOK DAN

MELAYANI PASAR YANG BARU.

Saat ini Indika Energy memainkan

peran yang cukup besar dalam bisnis

pertambangan batubara dan jasa

energi secara nasional, termasuk

usaha logistik dan infrastruktur energi

(pembangkit listrik). Para pelanggan

internasional Kideco mencakup

perusahaan-perusahaan pembangkit

listrik besar di lebih dari 16 negara

di Asia dan Eropa. Dengan produk

batubara berkalori rendah yang

ramah lingkungan, rendah kadar

ash dan sulfur telah meningkatkan

kemungkinan terciptanya perpaduan

produk-produk baru untuk pasar yang

baru.

Strategi Bisnis

(23)

Sehubungan dengan melemahnya harga batubara yang berkepanjangan, Perusahaan tetap fokus dan konsisten dalam

menerapkan Strategi yang berorientasi pada peningkatan efisiensi operasional, pencadangan dana dan optimalisasi biaya.

Manajemen secara terus menerus berupaya mengoptimalkan penggunaan aset yang dimiliki, menekan biaya-biaya di

seluruh organisasi, rasionalisasi sumber daya manusia, serta menjalankan pembelanjaan modal dengan mengutamakan

prinsip kehati-hatian.

MENGOPTIMALKAN PRODUKSI

DAN EFISIENSI OPERASIONAL

DENGAN MEMANFAATKAN

ASET YANG ADA UNTUK

PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI

OPERASI TAMBANG.

Melalui perencanaan yang terstruktur

dan rencana kerja korporasi, sistem

Teknologi Informasi dan Komunikasi

(ICT) Indika Energy yang mutakhir

secara bersamaan akan dimanfaatkan

untuk mendukung pencapaian target

dan sasaran usaha di semua unit bisnis

untuk mencapai efisiensi yang optimal

dalam penggunaan sumber daya,

manajemen biaya, manajemen armada

dan fleksibilitas operasional.

TERUS MENDIVERSIFIKASI

SUMBER PENDAPATAN DAN

MENSTABILKAN ARUS KAS.

Kegiatan usaha Indika Energy

mencakup pengintegrasian investasi

yang menarik untuk mendiversifikasi

dan meningkatkan sumber pendapatan

yang mengacu pada prinsip

kehati-hatian dalam pengelolaan keuangan

untuk menjaga nilai perusahaan.

(24)

PT Indika Mitra Energi

(63,47%)

Dewan Komisaris

& Direksi

(6,42%)

Masyarakat

(30,11%)

KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PER 31 DESEMBER 2014

NO. NAMA

JABATAN

JUMLAH SAHAM

PERSENTASE (%)

1

Wiwoho Basuki Tjokronegoro

Komisaris Utama

5.264.500

0,10

2

Agus Lasmono

Wakil Komisaris Utama

10.156.000

0,19

3

Indracahya Basuki

Komisaris

1.403.500

0,03

4

Pandri Prabono-Moelyo

Komisaris

231.100.200

4,44

5

Anton Wahjosoedibjo

Komisaris Independen

-

-6

Dedi Aditya Sumanagara

Komisaris Independen

-

-7

Wishnu Wardhana

Direktur Utama

1.208.500

0,02

8

M. Arsjad Rasjid P.M.

Wakil Direktur Utama

1.208.000

0,02

9

Azis Armand

Direktur

1.208.000

0,02

10

Eddy Junaedy Danu

Direktur

81.880.500

1,57

11

Rico Rustombi

Direktur

-

-12

Joseph Pangalila

Direktur

165.000

0,00

13

Richard Bruce Ness

Direktur Independen

810.000

0,02

(25)

STRUKTUR PERMODALAN PER 31 DESEMBER 2014

MODAL DASAR

MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR

Rp1.700.000.000.000

(Terdiri 17.000.000.000 saham,

Nilai nominal Rp100 per saham)

Rp521.019.200.000 (US$56.892.154)

(Terdiri 5.210.192.000 saham)

PEMEGANG SAHAM PENGENDALI PER 31 DESEMBER 2014

STATUS KEPEMILIKAN

JUMLAH LEMBAR SAHAM

KEPEMILIKAN (%)

PT Indika Mitra Energi*

3.307.097.790

63,47

Masyarakat (dibawah 5%)

1.903.094.210

36,53

*) Dikendalikan oleh Wiwoho Basuki Tjokronegoro & keluarga sebesar 40,5% dan Agus Lasmono sebesar 59,5% .

KOMPOSISI PEMILIKAN SAHAM PER 31 DESEMBER 2014

STATUS KEPEMILIKAN

JUMLAH LEMBAR SAHAM

KEPEMILIKAN (%)

Perusahaan Terbatas (PT)

3.337.549.193

64,06

Individu/Perorangan – Asing

3.476.500

0,07

Institusi – Asing

619.600.185

11,89

Asuransi

225.095.500

4,32

Dana Pensiun

62.652.700

1,20

Karyawan

35.579.500

0,68

Reksadana

17.344.995

0,33

Koperasi

6.460.500

0,12

Yayasan

14.636.000

0,29

Individu/Perorangan – Lokal

887.796.927

17,04

Total

5.210.192.000

100,00

(26)
(27)

IKHTISAR

KEUANGAN

(28)

Dinyatakan dalam US$, kecuali dinyatakan lain

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 2014 2013 2012

Pendapatan 1.109.508.311 863.394.192 749.705.785

Beban Pokok Kontrak dan Penjualan 948.472.697 669.987.605 556.462.501

Laba Kotor 161.035.614 193.406.587 193.243.284

Beban Umum dan Administrasi 132.149.607 152.450.752 158.569.000

Laba Usaha 28.886.007 38.830.394 34.674.284

(Rugi) Laba Bersih Tahun Berjalan (30.498.929) (53.798.103) 87.207.432 (Rugi) Laba Komprehensif Tahun Berjalan (30.565.073) (49.329.010) 84.832.965 (Rugi) Laba Bersih Yang Dapat Diatribusikan Kepada :

Pemilik Entitas Induk (27.514.790) (62.487.116) 68.680.536 Kepentingan Non-Pengendali (2.984.139) 8.689.013 18.526.896 (Rugi) Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada:

Pemilik Entitas Induk (27.580.934) (58.018.023) 66.306.069 Kepentingan Non-Pengendali (2.984.139) 8.689.013 18.526.896 Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi dan Pengendalian Bersama Entitas 73.482.756 102.511.466 178.983.576 Jumlah Saham Beredar (lembar) 5.210.192.000 5.210.192.000 5.210.192.000 (Rugi) Laba per Saham Dasar (0.0053) (0.0120) 0.0132

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Investasi pada Entitas Asosiasi 271.766.662 286.550.051 288.079.887 Investasi pada Pengendalian Bersama Entitas 14.487.529 21.102.394 25.528.684 Investasi pada unit Portofolio - Pihak Ketiga 54.780.796 54.896.489 40.026.825

Investasi dalam Obligasi - Pihak Ketiga - - -

Jumlah Aset Lancar 831.419.308 759.345.558 698.911.436 Jumlah Aset Tidak Lancar 1.458.932.984 1.556.977.758 1.660.820.522 Jumlah Aset 2.290.352.292 2.316.323.316 2.359.731.958 Jumlah Liabilitas Lancar 396.736.289 347.398.333 542.284.297 Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 981.113.153 1.019.053.345 794.927.594 Jumlah Liabilitas 1.377.849.442 1.366.451.678 1.337.211.891 Jumlah Ekuitas 912.502.850 949.871.638 1.022.520.067 Jumlah Liabilitas & Ekuitas 2.290.352.292 2.316.323.316 2.359.731.958

PERTUMBUHAN (%)

Pendapatan 28,5 15,2 26,3

Beban Pokok Kontrak dan Penjualan 41,6 20,5 20,3

Laba Kotor -16,7 - 0,1 47,8

Beban Umum dan Administrasi -14,5 - 3,9 44,5

Laba Usaha -25,6 17,2 64,5

Laba Bersih - Diatribusikan kepada pemilik entitas induk -56,0 - 191,0 - 46,3

Jumlah Aset -1,1 -1,8 17,1

Jumlah Liabilitas 0,8 2,2 15,3

Jumlah Ekuitas -3,9 - 7,1 19,6

RASIO USAHA

Laba Usaha / Pendapatan (%) 2,60 4,50 4,63

Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Pendapatan (%) -2,48 - 7,24 9,16

Laba Usaha / Jumlah Ekuitas (x) 0,03 0,04 0,03

Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Jumlah Ekuitas (%) -0,03 - 0,07 0,07

Laba Usaha / Jumlah Aset (x) 0,01 0,02 0,01

Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Jumlah Aset (x) -0,01 - 0,03 0,03

RASIO KEUANGAN

Jumlah Aset Lancar / Jumlah Liabilitas Lancar (x) 2,10 2,19 1,29 Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (x) 1,51 1,44 1,31

Ikhtisar Keuangan

Indika Energy

(29)

LABA KOTOR

dalam US$

2014 | 161.035.614

2013 | 193.406.587

-28,3%

-25,6%

-16,7%

-56,0%

-11,0%

+28,5%

Adjusted EBITDA*

dalam US$

2014 | 231.909.056

2013 | 260.553.462

* termasuk dividen yang diterima dari entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas

(RUGI) LABA YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK

ENTITAS INDUK

dalam US$

2014 | (27.514.790)

2013 | (62.487.116)

BAGIAN LABA BERSIH ENTITAS

ASOSIASI DAN PENGENDALIAN

BERSAMA ENTITAS

dalam US$

2014 | 73.482.756

2013 | 102.511.466

LABA USAHA

dalam US$

2014 | 28.886.007

2013 | 38.830.394

PENDAPATAN

dalam US$

2014 | 1.109.508.311

2013 | 863.394.192

(30)

RINCIAN PENDAPATAN 2014

US$1.109,5 juta

Tripatra

37,6%

Others

18,9%

MBSS

12,1%

Petrosea

31,4%

(31)

HARGA SAHAM

(dalam Rp)

2014

PEMBUKAAN

TERTINGGI

TERENDAH

PENUTUPAN

2013

PEMBUKAAN

TERTINGGI

TERENDAH

PENUTUPAN

Triwulan 1

610

635

490

585

Triwulan 1

1.240

1.730

1.200

1.220

Triwulan 2

630

750

565

630

Triwulan 2

770

1.300

700

770

Triwulan 3

745

815

625

740

Triwulan 3

750

880

475

740

Triwulan 4

520

750

500

510

Triwulan 4

600

880

580

590

VOLUME DAN NILAI TRANSAKSI SAHAM

2014

Q1

Q2

Q3

Q4

2013

Q1

Q2

Q3

Q4

Rata-rata/hari-Volume (ribu

lembar)

6.485

8.685

3.765

3.275

Rata-rata/hari-Volume (ribu

lembar)

11.586

7.416

20.278

9.690

Rata-rata/hari-Nilai (Rp miliar)

3,7

5,8

2,7

2,0

Rata-rata/hari-Nilai (Rp miliar)

17,2

7,7

14,0

7,6

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM

KETERANGAN

SAHAM YANG

DITAWARKAN

JUMLAH

SAHAM

TANGGAL EFEKTIF DARI

OJK/PERSETUJUAN RUPS

PENCATATAN BEI

INDONESIA

Penawaran Umum Saham Perdana (IPO)

937,284,000

5,207,142,000

2 Juni 2008

11 Juni 2008

Employee and Management Stock

Option

3,050,000

5,210,192,000

8 Mei 2008

11 Agustus 2011

INFORMASI OBLIGASI

KETERANGAN

NILAI

BURSA PENCATATAN

TINGKAT

BUNGA

TANGGAL

EFEKTIF

TANGGAL

JATUH

TEMPO

PERINGKAT

Obligasi 2018

US$300

Juta

Singapore Stock

Exchange

7%

5 Mei 2011

Mei 2018

“B1” dengan outlook negatif dari

Moody’s dan “B+” dengan outlook

negatif dari Fitch,

Obligasi 2023

US$500

Juta

Singapore Stock

Exchange

6,375%

24 Januari 2013 Januari 2023

“B1” dengan outlook negatif dari

Moody’s dan “B+” dengan outlook

negatif dari Fitch

KEBIJAKAN DIVIDEN

JUMLAH DIVIDEN

(DALAM MILIAR RP)

DIVIDEN PER LEMBAR SAHAM

(DALAM RP)

RASIO DIVIDEN

TANGGAL PEMBAYARAN DIVIDEN

2008

437,40

84,00

40,32% dari Laba Bersih 2008

3 Juli 2009

2009

362,83

69,68

50,00% dari Laba Bersih 2009

25 Juni 2010

2010

249,94

48,00 (Dividen Interim)

-

30 November 2010

135,39

26,00 (Dividen Final)

-

29 Juli 2011

Total

385,30

74,00

50,00% dari Laba Bersih 2010

(32)

Dinyatakan dalam jutaan US$, kecuali dinyatakan lain

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF 2014 2013 2012

Penjualan 2.059,4 2.120,6 2.357,3

Beban Pokok Penjualan 1.731,1 1.654,9 1.623,9

Laba Kotor 328,3 465,7 733,4

Beban Usaha 32,7 31,6 40,4

Laba Usaha 295,6 434,1 692,9

Laba Bersih 154,4 212,2 380,0

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Jumlah Aset Lancar 396,0 457,6 523,7

Jumlah Aset Tidak Lancar 206,4 229,0 221,4

Jumlah Aset 602,4 686,7 745,1

Jumlah Liabilitas Lancar 224,3 272,0 312,1

Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 51,6 51,4 46,9

Jumlah Liabilitas 275,8 323,4 359,1

Jumlah Ekuitas 326,6 363,3 386,0

Jumlah Liabilitas & Ekuitas 602,4 686,6 745,1

PERTUMBUHAN (%)

Penjualan -2,9 -10,0 4,0

Beban Pokok Penjualan 4,6 1,9 15,8

Laba Kotor -29,5 -36,5 -15,2 Beban usaha 3,6 -21,9 -0,8 Laba Usaha -31,9 -37,4 -15,9 Laba Bersih -27,3 -44,2 -16,7 Jumlah Aset -12,3 -7,8 -8,9 Jumlah Liabilitas -14,7 -9,9 -0,7 Jumlah Ekuitas -10,1 -5,9 -15,3 RASIO USAHA

Laba Usaha / Penjualan (%) 14,35 20,47 29,40

Laba Bersih / Penjualan (%) 7,50 10,01 16,12

Laba Usaha / Jumlah Ekuitas (x) 0,90 1,20 1,80

Laba Bersih / Jumlah Ekuitas (x) 0,47 0,58 0,98

Laba Usaha / Jumlah Aset (x) 0,49 0,63 0,93

Laba Bersih / Jumlah Aset (x) 0,26 0,31 0,51

RASIO KEUANGAN

Jumlah Aset Lancar / Jumlah Liabilitas Lancar (x) 1,77 1,68 1,68 Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (x) 0,84 0,89 0,93

Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (x) 0,46 0,47 0,48

(33)

-2,9%

-29,5%

-31,9%

-27,3%

-29,1%

+8,3%

VOLUME PENJUALAN

dalam jutaan ton

2014 | 40,2

2013 | 37,1

EBITDA

dalam jutaan US$

2014 | 328,7

2013 | 463,7

LABA BERSIH

dalam jutaan US$

2014 | 154,4

2013 | 212,2

LABA USAHA

dalam jutaan US$

2014 | 295,6

2013 | 434,1

PENJUALAN

dalam jutaan US$

2014 | 2.059,4

2013 | 2.120,6

LABA KOTOR

dalam jutaan US$

2014 | 328,3

2013 | 465,7

(34)

1998 1999 5 0 10 15 20 25 30 35 40 5,0 7,4 8,5 10,3 11,5 14,0 16,0 18,2 18,9 20,6 22,0 24,7 29,1 31,5 34,2 37,3 40,3 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2010 2011 2005 2006 2012 2008 2009 2013 2014

(dalam jutaan ton)

CADANGAN BATUBARA KIDECO BERDASARKAN LOKASI TAMBANG

dalam jutaan ton

AREA

CALORIFIC VALUE (KCAL)

PROVED

PROBABLE

TOTAL

Roto Selatan

4.870

91

66

157

Roto Utara

5.470

-

18

18

Roto Tengah

4.730

22

17

39

Susubang

5.120

-

16

16

Samarangau

4.430

79

342

421

Total

192

459

651

(35)

SUMBER DAYA BATUBARA KIDECO BERDASARKAN LOKASI TAMBANG

dalam jutaan ton

AREA

MEASURED

INDICATED

INFERRED

TOTAL

Roto Selatan

106

114

44

264

Roto Utara

-

22

57

79

Roto Tengah

27

33

62

122

Susubang

-

21

7

28

Samarangau

88

570

225

883

Total

221

760

395

1.376

Berdasarkan JORC Report April 2011

PRODUKSI BATUBARA KIDECO BERDASARKAN AREA TAMBANG TAHUN 2014

KETERANGAN

ROTO UTARA

ROTO SELATAN

ROTO TENGAH

SAMARANGAU

SUSUBANG

TOTAL

Overburden

(jutaan bcm)

18,6

115,9

35,8

81,7

5,3

257,4

Produksi (jutaan ton)

3,0

15,9

4,3

16,7

0,5

40,3

Stripping Ratio (x)

6,3

7,3

8,3

4,9

10,4

6,4

PENJUALAN BATUBARA KIDECO BERDASARKAN NEGARA TUJUAN TAHUN 2014

Taiwan

3,6%

Filipina

4,1%

Korea

5,9%

Indonesia

27,7%

Malaysia

6,1%

Thailand

2,8%

Hongkong

3,8%

India

11,5%

Jepang

6,4%

China

22,8%

Lain-lain

5,3%

(36)
(37)

LAPORAN

KOMISARIS UTAMA

& DIREKTUR UTAMA

(38)

“KAMI MEYAKINI BAHWA PROSPEK

BISNIS PERUSAHAAN KE DEPAN AKAN

BERKEMBANG DENGAN BAIK, DIMANA

TANTANGAN UTAMA ADALAH BAGAIMANA

PERUSAHAAN MAMPU MENGENDALIKAN

BIAYA DI BIDANG INDUSTRI ENERGI YANG

SEMAKIN KOMPETITIF.”

WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO

Komisaris Utama

LAPORAN

KOMISARIS

UTAMA

(39)
(40)

Pemegang saham yang terhormat,

Kondisi bisnis tahun 2014 tetap sulit bagi semua pelaku

industri batubara di seluruh dunia. Harga batubara

dunia terus menurun disebabkan kombinasi beberapa

faktor, terutama perlambatan pertumbuhan ekonomi

China, ditambah dengan terbitnya regulasi baru

membatasi impor batubara ke China. Sementara itu,

pertumbuhan impor batubara India tidak sesuai dengan

harapan karena restrukturisasi sektor pembangkit listrik

dalam negeri masih terkendala. Faktor-faktor tersebut

telah mengakibatkan berlanjutnya pelemahan harga

batubara.

HASIL & EVALUASI TAHUN 2014

Sebagai perusahaan energi terintegrasi yang memiliki

portofolio bisnis sebagian besar terkait sektor batubara,

kinerja Indika Energy terpengaruh oleh perkembangan

tersebut di atas. Meskipun demikian, Perusahaan

menunjukkan pertumbuhan dalam bisnis Engineering,

Procurement & Construction (EPC) prasarana pendukung

produksi migas dan bisnis perdagangan batubara.

Walaupun kedua sektor ini mengalami peningkatan,

Perusahaan secara keseluruhan membukukan kerugian

pada tahun 2014, disebabkan semua anak perusahaan

yang bergerak di sektor batubara mengalami penurunan

marjin, sementara bisnis EPC hanya memberikan

kontribusi marjin yang relatif rendah.

Dalam kondisi yang sulit ini, manajemen Indika Energy

tetap menekankan penerapan prinsip kehati-hatian

dalam setiap pendekatan bisnis, fokus pada peningkatan

efisiensi, optimalisasi struktur biaya, pencadangan

dana, peningkatan pemanfaatan aset, dan rasionalisasi

kegiatan operasional yang rentan terhadap perubahan

harga batubara. Sementara itu, Indika Energy berupaya

meningkatkan kegiatan bisnis grup yang memerlukan

belanja kapital minimum, seperti jasa rekayasa enjiniring

dan proyek manajemen, serta perdagangan batubara.

Sinergi terus dikembangkan di antara kelompok

usaha Indika Energy dengan memanfaatkan kekuatan

operasional dari masing-masing anak perusahaan.

TATA KELOLA & SUMBER DAYA MANUSIA

Perusahaan terus memperkokoh struktur organisasi,

antara lain dengan memperkuat komite pengawasan

pada semua anak perusahaan mencakup aspek audit,

tata kelola, risiko dan investasi, serta pengembangan

sumber daya manusia. Komite-komite ini secara aktif

mendorong perbaikan dan peningkatan koordinasi

pada tingkat induk perusahaan.

Pengembangan sumber daya manusia sebagai

penggerak utama kinerja Perusahaan tetap menjadi

prioritas untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi

(41)

staf dan karyawan melalui berbagai pelatihan dan

pengembangan. Kemampuan untuk berinovasi,

menghadapi perubahan dan mendorong pertumbuhan

bisnis merupakan faktor penting dalam transformasi

menjadi perusahaan berkinerja tinggi.

PROSPEK USAHA & STRATEGI

Di masa mendatang, pertumbuhan permintaan

sumber energi primer termasuk batubara untuk Asia

dan terutama Indonesia akan terus meningkat seiring

dengan perkembangan ekonomi ke depan. Batubara

sebagai sumber energi primer yang kompetitif akan

tetap memiliki peran yang besar untuk menopang

pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Kami meyakini

bahwa prospek bisnis Perusahaan ke depan akan

berkembang dengan baik, dimana tantangan utama

adalah bagaimana Perusahaan mampu mengendalikan

biaya di bidang industri energi yang semakin kompetitif.

Kami percaya bahwa dengan langkah-langkah inisiatif

yang dilakukan jajaran Direksi, Perusahaan akan mampu

menjawab tantangan di tahun-tahun mendatang.

Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya

mengucapkan terima kasih kepada para pemegang

saham atas dukungan yang telah diberikan, dan kepada

seluruh jajaran Direksi, staf dan karyawan diharapkan

untuk terus mengupayakan peningkatan kinerja

Perusahaan di tahun mendatang.

WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO

(42)

“DI TAHUN 2014, PRIORITAS UTAMA

PERUSAHAAN ADALAH PENINGKATAN

EFISIENSI OPERASIONAL, PENEKANAN BIAYA

YANG BERLANJUT, MEMPERKETAT BELANJA

MODAL DAN PENCADANGAN DANA.

PERUSAHAAN JUGA AKAN MENGELOLA

RISIKO DENGAN BERFOKUS PADA

PENGELOLAAN ARUS KAS YANG EFISIEN.”

WISHNU WARDHANA

Direktur Utama & CEO Grup

LAPORAN

DIREKTUR

UTAMA

(43)
(44)

Petrosea (59%)

Holding (22%)

MBSS (12%)

MUTU (7%)

Pemegang saham yang terhormat,

Tahun 2014 masih merupakan tahun yang sulit bagi

perusahaan yang bergerak di sektor batubara di

Indonesia, termasuk Indika Energy. Faktor utamanya

adalah turunnya permintaan batubara dari China pada

tahun 2014, dimana China adalah importir terbesar

batubara Indonesia. Lebih lanjut, China kembali

memberlakukan persyaratan impor batubara yang

menyebabkan harga batubara dalam negeri lebih murah

dibandingkan impor. Selain daripada itu, pertumbuhan

kebutuhan batubara India tidak meningkat sesuai

prediksi. Keadaan ini mengakibatkan kelebihan pasokan

batubara di pasar dunia dan menyebabkan persaingan

ketat di antara para produsen batubara dan industri

terkait sehingga harga semakin tertekan. Oleh karena

itu, seluruh rantai nilai batubara terkena dampak yang

signifikan.

KINERJA & STRATEGI TAHUN 2014

Sebagai akibat tekanan harga yang berkepanjangan

pada industri batubara, Indika Energy membukukan

kerugian bersih pada tahun 2014, meskipun pendapatan

meningkat dari US$863,4 juta pada tahun 2013

menjadi US$1.109,5 juta pada tahun 2014. Tripatra

adalah penyumbang pendapatan terbesar, naik 37,7%

menjadi US$417,7 juta yang dihasilkan dari perolehan

setahun penuh proyek-proyek Engineering, Procurement

& Construction (EPC). Perdagangan batubara juga

memberikan sumbangan pendapatan positif sebesar

US$143,0 juta dengan meningkatnya volume batubara

yang diperdagangkan dari 56.000 ton menjadi 3,6 juta

ton.

Namun, peningkatan tersebut ter-offset dengan

berkurangnya pendapatan dari Petrosea dan MBSS.

Petrosea menyumbang pendapatan sebesar US$347,9

juta pada tahun 2014, turun 3,3% dari tahun sebelumnya,

sementara pendapatan MBSS turun 11,3% menjadi

US$134,1 juta, keduanya merupakan akibat pengaruh

tekanan harga batubara dan penurunan tingkat utilisasi

kapasitas.

Perubahan komposisi pendapatan serta tingkat marjin

menyebabkan struktur biaya dalam portofolio bisnis

secara keseluruhan berubah. Beban pokok kontrak

dan penjualan naik 41,6% pada tahun 2014 menjadi

US$948,5 juta, terutama disebabkan biaya yang

berasal dari peningkatan proyek-proyek EPC dan usaha

perdagangan batubara di mana keduanya memiliki

marjin yang rendah. Proporsi biaya tetap Petrosea dan

MBSS meningkat karena tingkat utilisasi kapasitas yang

rendah. Akibatnya, marjin laba kotor konsolidasian turun

16,7% menjadi US$161,0 juta.

Menanggapi penurunan berkepanjangan di industri

batubara, Perusahaan terus menerus melakukan efisiensi

biaya dan memperketat belanja modal. Upaya tersebut

berhasil menurunkan biaya operasional konsolidasian

sebesar US$22,4 juta menjadi US$132,1 juta pada tahun

2014. Selain itu, inisiatif manajemen liabilitas pada

tahun 2013 menurunkan beban bunga tahunan sekitar

US$7,8 juta per tahun, mulai dari tahun 2014. Pada

tahun 2014, belanja modal turun menjadi US$68,5 juta

dibandingkan US$74,5 juta pada tahun 2013, terutama

untuk pemeliharaan alat berat dan penyelesaian

pembangunan fasilitas perkantoran yang diperlukan.

Bagian laba bersih entitas asosiasi dan pengendalian

bersama entitas turun sebesar 28,3% menjadi

US$73,5 juta pada tahun 2014, terutama disebabkan

berkurangnya kontribusi laba dari Kideco sebagai akibat

dari penurunan harga jual batubara.

Belanja Modal Tahun 2014

100%= US$68,5 Juta

(45)

Kegiatan operasional Perusahaan membukukan total

kerugian bersih sebesar US$27,5 juta dibandingkan

dengan kerugian bersih US$62,5 juta pada tahun 2013,

termasuk transaksi one-off pada kedua tahun tersebut.

Meski demikian, Perusahaan menutup tahun 2014

dengan saldo kas dan aset keuangan lainnya senilai

US$411,1 juta.

TATA KELOLA & SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk mendukung peningkatan efisiensi operasi dan

sinergi pada anak perusahaan, Perusahaan memperkuat

tata kelola dan pengendalian korporasi di semua lini

sepanjang tahun 2014. Hal-hal yang dilakukan termasuk

memperkuat fungsi pengawasan komite-komite dalam

hal audit, sumber daya manusia, tata kelola serta risiko

& investasi, penerapan sistem informasi SAP, serta

menjalankan mekanisme whistleblowing online di dalam

grup.

Pengembangan sumber daya manusia ditingkatkan

melalui pelatihan kepemimpinan untuk

mengembangkan kemampuan manajerial yang antara

lain diwujudkan melalui acara tahunan Indika Energy

Leadership Summit. Di lain sisi, program rasionalisasi

dilakukan yang sebagian besar terkait penghentian

operasi penambangan batubara di area tertentu.

TINJAUAN MASA DEPAN

Harga batubara diperkirakan tetap rendah dalam jangka

pendek, demikian pula laju pertumbuhan ekonomi

Indonesia diperkirakan di bawah 6% pada tahun 2015.

Berdasarkan hasil kinerja Perusahaan di tahun 2014

serta penurunan bisnis industri batubara yang masih

terus berlanjut, maka prioritas diutamakan pada upaya

peningkatan efisiensi operasional, penekanan biaya,

pengetatan belanja modal dan pencadangan dana.

Walaupun industri batubara diperkirakan tidak akan

pulih dalam waktu dekat, energi tetap merupakan

kebutuhan penting setiap negara, termasuk Indonesia

yang terus mengalami pertumbuhan ekonomi cukup

tinggi sehingga memerlukan pasokan energi yang besar.

Kami berkeyakinan bahwa Perusahaan berada pada

posisi strategis untuk menghadapi situasi ini dan

akan mampu memanfaatkan peluang yang muncul

dengan tetap mempertahankan fokus dan strategi

jangka panjangnya sebagai perusahaan energi yang

terintegrasi.

Singkatnya, manajemen terus berperan aktif untuk

menjaga nilai Perusahaan dalam mengembangkan,

meningkatkan dan melakukan diversifikasi atas

portofolio bisnisnya dengan berpegang teguh pada

prinsip kehati-hatian.

Atas nama Direksi, kami mengucapkan terima

kasih kepada semua pemangku kepentingan atas

dukungannya dalam menghadapi kondisi yang sulit

ini. Penghargaan khusus juga kami sampaikan kepada

Dewan Komisaris atas dukungan dan saran yang

diberikan, seiring langkah maju kita untuk meningkatkan

kinerja Perusahaan ini.

WISHNU WARDHANA

(46)
(47)

PROFIL

DEWAN KOMISARIS

DAN DIREKSI

(48)

Dewan Komisaris

WIWOHO BASUKI

TJOKRONEGORO

Komisaris Utama

DEDI ADITYA

SUMANAGARA

Komisaris Independen

INDRACAHYA

BASUKI

Komisaris

(49)

PANDRI

PRABONO-MOELYO

Komisaris

AGUS

LASMONO

Wakil Komisaris Utama

ANTON

WAHJOSOEDIBJO

(50)

Profil Dewan Komisaris

WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO

Komisaris Utama

Usia 75 tahun, ditunjuk sebagai Komisaris Utama Indika Energy sejak Februari

2007 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007.

Saat ini Bapak Wiwoho Basuki Tjokronegoro juga menjabat sebagai Komisaris

Utama PT Indika Mitra Energi (sejak 2005), PT Teladan Resources (sejak 2005), PT

Indoturbine (sejak 2005) dan PT Teladan Utama (sejak 2008). Sebelumnya beliau

juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Teladan Resources (1998-2005), Komisaris

Utama TPEC (1988-2012) dan TPE (1992-2012). Beliau lulus dengan Magna Cum

Laude dari University of Kansas, memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang

Petroleum Engineering pada tahun 1964 dan Master of Science di bidang Petroleum

Engineering pada tahun 1965. Bapak Wiwoho Basuki Tjokronegoro juga mengikuti

studi pasca sarjana di bidang Earth Science di Stanford University dari tahun 1968

sampai dengan tahun 1969.

(51)

AGUS LASMONO

Wakil Komisaris Utama

Usia 43 tahun, menjabat Wakil Komisaris Utama Indika Energy sejak Februari 2007

sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007. Bapak Agus

Lasmono juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Net Mediatama Indonesia (sejak

2012) dan PT Indika Inti Corpindo (sejak 2004), Komisaris PT Indika Inti Mandiri (sejak

1999) dan Kideco (sejak 2004) dan juga sebagai Direktur Utama PT Indika Mitra Energi

(sejak 2010) dan PT Indika Multi Media (sejak 2002). Beliau juga pernah menjabat sebagai

Komisaris Utama PT Indika Inti Mandiri (1996-1997), Direktur Utama PT Indika Inti Mandiri

(1997-1999) serta Komisaris Independen PT Surya Citra Media Tbk. dan PT Surya Citra

Televisi (2005-2013). Beliau mendapatkan gelar Bachelor of Arts di bidang Economics

dari Pepperdine University, Malibu, California, United States pada tahun 1993 dan gelar

Master di bidang International Business dari West Coast University, Los Angeles, California,

United States pada tahun 1995.

(52)

INDRACAHYA BASUKI

Komisaris

Usia 41 tahun, menjabat Komisaris Indika Energy sejak

Februari 2007 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor

24 tertanggal 15 Februari 2007. Bapak Indracahya Basuki

juga menjabat sebagai Direktur PT Teladan Resources (sejak

1998) dan PT Indika Mitra Energi (sejak 2005). Sebelumnya

beliau juga menjabat sebagai Komisaris Tripatra

(2007-2012). Mendapatkan gelar Bachelor of Science di bidang

Mechanical Engineering dari Columbia University, New York,

Amerika Serikat pada tahun 1996 dan Master of Business

Administration dari Rice University, Houston, Texas, Amerika

Serikat pada tahun 2002.

PANDRI PRABONO-MOELYO

Komisaris

Usia 66 tahun, menjabat sebagai Komisaris Indika Energy

sejak Mei 2013 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor

15 tertanggal 15 Mei 2013. Bapak Pandri Prabono-Moelyo

bergabung dengan Indika Energy pada tahun 2007 sebagai

Direktur, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 24

tertanggal 15 Februari 2007. Bapak Pandri Prabono-Moelyo

memiliki lebih dari 35 tahun pengalaman di Tripatra. Saat ini

beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama Tripatra (sejak

2012), Komisaris Petrosea (sejak Mei 2011), Direktur Tripatra

(Singapura) Pte. Ltd. (sejak 2005). Beliau sebelumnya menjabat

sejumlah posisi sebagai Direktur Indika Energy (2007-2013),

Direktur Utama TPEC (1988-2010) dan TPE (1992-2010) serta

Komisaris Utama Petrosea (2009-2010). Beliau memiliki

pengalaman yang luas dalam menangani kontrak konstruksi

internasional berskala besar dan praktik industri konstruksi

Indonesia. Mendapatkan gelar Insinyur Teknik Mesin dari

Institut Teknologi Bandung pada tahun 1974 dan Master of

Business Administration dari Central Institute of Management

pada tahun 1989.

(53)

ANTON WAHJOSOEDIBJO

Komisaris Independen

Usia 75 tahun, menjabat Komisaris Independen Indika Energy

sejak Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta

Nomor 65 tertanggal 13 Maret 2008. Saat ini juga menjabat

sebagai Direktur Utama PT Pranata Energi Nusantara (sejak

2004). Sebelumnya, Beliau merupakan penasihat eksekutif

di Amoseas Indonesia Inc. dan Wakil Presiden Senior dan

Deputy Managing Director dari PT Caltex Pacific Indonesia

(Chevron). Bapak Anton Wahjosoedibjo mendapatkan gelar

Electrical Engineering dari studi pasca sarjana di bidang

Electrical Engineering di University of Pennsylvania (1966),

dan mendapatkan Petroleum Professional Diploma dari

International Petroleum Institute, Tulsa, Oklahoma, Amerika

Serikat pada tahun 1976. Beliau juga mengikuti sejumlah

program eksekutif di Stanford University, Palo Alto, California

dan National University of Singapore (1983), The Southern

Methodist University of Dallas, Texas (1988) dan Princeton

University, New Jersey, Amerika Serikat.

DEDI ADITYA SUMANAGARA

Komisaris Independen

Usia 67 tahun, menjabat Komisaris Independen Indika Energy

sejak Mei 2010 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor

131 tertanggal 19 Mei 2010. Bapak Dedi Aditya Sumanagara

merupakan Ketua Dewan Penasihat Perhimpunan Ahli

Pertambangan Indonesia (2012-2015). Sebelumnya beliau

pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Gresik

(Persero) Tbk. (2008-2013), Ketua Kamar Dagang & Industri

Indonesia (2004-2009), Direktur Utama PT Aneka Tambang

(Persero) Tbk. (1997-2008), Komisaris PT Indonesia Chemical

Alumina (2008-2012) dan Direktur Pengembangan PT Aneka

Tambang (Persero) Tbk. (1994-1997). Memiliki pengalaman di

industri pertambangan lebih dari 35 tahun dan mendapatkan

gelar Insinyur Teknik Perminyakan pada tahun 1974 dari

Institut Teknologi Bandung.

(54)

Direksi

AZIS

ARMAND

Direktur

WISHNU

WARDHANA

Direktur Utama

RICHARD

BRUCE NESS

Direktur

(55)

M. ARSJAD

RASJID P.M.

Wakil Direktur Utama

RICO

RUSTOMBI

Direktur

JOSEPH

PANGALILA

Direktur

EDDY JUNAEDY

DANU

Direktur Independen

(56)

Profil Direksi

WISHNU WARDHANA

Direktur Utama

Usia 44 tahun, menjabat sebagai Direktur Utama Indika Energy

sejak Mei 2013, dimana sebelumnya beliau menjabat Wakil

Direktur Utama Indika Energy sejak Mei 2009 sampai dengan

Mei 2013. Bapak Wishnu Wardhana bergabung dengan Indika

Energy sebagai Direktur pada tahun 2007 berdasarkan Akta

Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007. Sebelumnya Bapak

Wishnu Wardhana pernah menjabat sebagai Komisaris Utama

PT Indika Infrastruktur Investindo (2008-2009, 2013-2014),

Wakil Komisaris Utama Petrosea (2013-2014) dan Komisaris

MBSS (2013-2014). Saat ini Beliau juga menjabat sebagai

Wakil Komisaris Utama Tripatra (sejak 2012), Komisaris PT

Indika Mitra Energi (sejak 2005), PT Indoturbine (sejak 2005),

Kideco (sejak 2005) dan PT Indika Energy Infrastructure (sejak

Juni 2010), Direktur Utama PT Teladan Resources (sejak 2004)

dan PT Indika Inti Corpindo (sejak 2008). Beliau ditunjuk dan

menjabat sebagai Ketua Asia Pacific Economic Cooperation

Business Advisory Council (ABAC) Indonesia dan Ketua APEC

CEO Summit 2013 (Keputusan Presiden Republik Indonesia

No.79M Tahun 2012). Beliau mendapatkan gelar Bachelor

of Arts in Economics dari Pepperdine University, California,

United States pada tahun 1993.

(57)

AZIS ARMAND

Direktur

(Direktur Sumber Daya Energi: Batubara dan Minyak & Gas)

Usia 47 tahun, menjabat sebagai Direktur Indika Energy sejak

February 2007, dimana sejak Maret 2008 sampai dengan Mei

2013 beliau menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Indika

Energy. Bapak Azis Armand bergabung sebagai Direktur

Indika Energy di tahun 2007 berdasarkan Akta Nomor 24

tertanggal 15 Februari 2007. Beliau juga menjabat sebagai

Komisaris PT Indika Inti Corpindo (sejak 2008) dan PT Indika

Infrastruktur Investindo (sejak 2008). Sebelumnya beliau juga

menjabat sebagai Komisaris Petrosea (2009-2013). Memiliki

lebih dari 10 tahun pengalaman di bidang Corporate Finance

dan Investasi. Sebelumnya beliau berkarir sebagai Rating

Manager di PT Pemeringkatan Efek Indonesia (1995-1997) dan

Associate di JP Morgan Chase (1997-2004). Mendapatkan gelar

Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

pada tahun 1991 dan Master in Urban Planning dari University

of Illinois, Urbana-Champaign, United States pada tahun 1995.

M. ARSJAD RASJID P.M.

Wakil Direktur Utama

(Operasi & Keuangan)

Usia 44 tahun, menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Indika

Energy sejak Mei 2013, dimana sebelumnya beliau menjabat

sebagai Direktur Utama Indika Energy sejak November 2005

sampai dengan Mei 2013. Bapak Arsjad Rasjid bergabung

sebagai Komisaris Utama Indika Energy di tahun 2000

berdasarkan Akta Nomor 31 tertanggal 19 Oktober 2000. Saat

ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Kideco (sejak 2005),

Komisaris Tripatra (sejak 2007), Komisaris PT Indika Mitra Energi

(sejak 2010), Komisaris Utama MBSS (sejak 2010) dan Direktur

PT Indika Energy Infrastructure (sejak 2010). Bapak Arsjad Rasjid

menimba ilmu di University of Southern California di bidang

Computer Engineering pada tahun 1990 dan mendapatkan

gelar Bachelor of Science di bidang Business Administration

pada tahun 1993 dari Pepperdine University, California, United

States. Pada Maret 2012, beliau menyelesaikan program

Executive Education Global Leadership and Public Policy for

the 21st Century di Harvard Kennedy School, United States

serta menyelesaikan program Insights Into Politics and Public

Policy in Asia for Global Leaders pada Lee Kuan Yew School

of Public Policy, Singapore. Di tahun 2013 beliau juga telah

menyelesaikan Executive Education on Impacting Investing di

Said Business School, University of Oxford, United Kingdom.

Pada 2014 beliau menyelesaikan program Executive Education

on Leadership and Decision Making in the 21

st

Century di

(58)

EDDY JUNAEDY DANU

Direktur Independen

(Direktur Infrastruktur Energi: Pembangkit Listrik)

Usia 64 tahun, ditetapkan sebagai Direktur Independen

Indika Energy pada Mei 2014. Bapak Eddy Junaedy Danu

bergabung dengan Indika Energy sebagai Direktur di tahun

2009 berdasarkan Akta Nomor 123 tertanggal 28 Mei 2009.

Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Petrosea

(sejak April 2014), PT Indika Multi Energi Internasional (sejak

Mei 2014) dan PT Indika Infrastruktur Investindo (sejak Mei

2014). Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai Direktur

Utama Petrosea (2013-2014), PT Indika Infrastruktur Investindo

(2013-2014) dan PT Cirebon Electric Power (2013-2014). Beliau

telah mengabdi pada Tripatra selama lebih dari 35 tahun,

dimana sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Tripatra dan

Executive Director for Marketing and Operational. Memiliki

lebih dari 36 tahun pengalaman di bidang engineering dan

project management dan telah menjabat sebagai Project

Engineer dan Project Manager untuk berbagai proyek minyak

dan gas EPC berskala besar. Mendapatkan gelar Insinyur

Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada

tahun 1973 dan Master di bidang International Business dari

Prasetya Mulya Business School pada tahun 1998.

RICHARD BRUCE NESS

Direktur

(Direktur Jasa Energi: Penambangan dan

Direktur Pengembangan Usaha)

Usia 65 tahun, menjabat sebagai Direktur Indika Energy sejak

Mei 2014, dimana sebelumnya menjabat sebagai Direktur

Indika Energy sejak Mei 2009 dan Direktur Independen di

tahun 2013 sampai dengan 2014. Bapak Richard Bruce Ness

bergabung dengan Indika Energy sebagai Direktur di tahun

2009 berdasarkan Akta Nomor 123 tertanggal 28 Mei 2009.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama Petrosea

(sejak April 2014). Bapak Richard Bruce Ness berpengalaman

di sektor energi, sumber daya dan pertambangan lebih

dari 30 tahun. Sebelumnya, beliau juga menjabat sebagai

Komisaris Utama Petrosea (2013-2014), Komisaris MBSS

(2010-2011), Direktur Utama di berbagai perusahaan afiliasi dan

anak perusahaan Newmont, konsultan pertambangan PT

Clinton Indonesia dan Wakil Presiden PT Freeport Indonesia.

Bapak Richard Bruce Ness juga menjabat posisi sebagai

Ketua bidang Pertambangan di US Chamber of Commerce,

Indonesia. Beliau mendapatkan gelar di bidang Mechanics

dari Moorhead Technical Institute, Minnesota, United States

pada tahun 1969 dan studi pasca sarjana di Moorhead State

University, Minnesota, United States di tahun 1979. Bapak

Richard Bruce Ness juga menyelesaikan program Professional

Management di Harvard Business School, United States pada

tahun 1992.

Gambar

Tabel dibawah ini adalah Kantor Akuntan Publik  dan Akuntan Publik untuk periode lima tahun  terakhir berikut total remunerasi untuk jasa audit

Referensi

Dokumen terkait

Tu- juan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian hipertensi berdasarkan karak- teristik responden dan menganalisis besar risiko kejadian hipertensi

Seseorang dengan konsep diri yang negatif lebih berpotensi untuk melakukan perilaku konsumtif, selain dapat dengan mudahnya terpengaruh untuk membeli barang-barang atau jasa-jasa

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari performa produksi dan kualitas susu meliputi kadar protein, berat jenis (BJ), kadar lemak, bahan kering (BK), dan bahan kering

diskriptif kuantitatif, desain penelitian Randomized control group posttest only design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1

Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan maka hasil observasi siklus 1 oleh kolaborator dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Implementasi model

Pada pola flow shop, operasi dari suatu job hanya dapat bergerak satu arah, yaitu dari proses awal di mesin awal sampai proses akhir di mesin akhir dan jumlah tahapan

Pada Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, kegiatan usaha koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam

Pamindo : tari topeng yang ditampilkan pada bagian kedua dalam pertunjukannya. Panji : tari topeng yang ditampilkan pada bagian pertama