• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MELAKUKAN PEMBELIAN PRODUK ABON IKAN PARI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MELAKUKAN PEMBELIAN PRODUK ABON IKAN PARI."

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Kasus pada UKM “Le-Ollena” Pr obolinggo)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis Pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

OLEH :

BINTANG PRAKOSO NUGROHO PUTRO NPM.0842010034

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

(2)

(Studi Kasus pada UKM “Le-Ollena” Pr obolinggo)

Disusun Oleh

BINTANG PRAKOSO NUGROHO PUTRO NPM.0842010034

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui, Pembimbing Utama

Dra. Siti Ning Farida, M.Si NIP. 196407291990032001

Mengetahui, DEKAN

(3)

Oleh :

BINTANG PRAKOSO NUGROHO PUTRO NPM.0842010034

Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi

Pr ogr a m Studi Ilmu Administr asi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur

Pada tanggal 20 Desember 2013

Pembimbing Utama

Dra. Siti Ning Farida, M.Si NIP. 196407291990032001

Tim Penguji :

1. Ketua

Dr a. Lia Nir awati, M.Si

NIP. 196009241993032001

2. Sekr etar is

Dra. Siti Ning Farida, M.Si NIP. 196407291990032001

3. Anggota

Dr . J ojok Dwi.S.Sos,M.Si

NIP.

370119500421

Mengetahui,

DEKAN

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Baur an Pemasaran terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Pembelianproduk Abon Ikan Pari pada UKM Le-Ollena” ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan lancar serta tidak akan terwujud dengan baik tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Siti Ning Farida, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan, koreksi serta dorongan hingga terselesaikannya skripsi ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Hj. Suparwati, Dra, M.Si. selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.

2. Ibu Lia Nirawati, Dra, M.Si. selaku ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Siti Ning Farida, Dra, M.Si. selaku sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(5)

5. Kedua orang tua dan saudara penulis yang memberikan dukungan baik moril maupun materil.

6. Seluruh teman penulis dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Surabaya, Desember 2013

(6)

DAFTAR TABEL ... vii

ABSTRAKSI ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJ IAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 10

2.1.1 Pemasaran ... 10

2.1.1.1. Pengertian Pemasaran…………..………. 10

2.1.1.2 Manajemen Pemasaran ……… . 12

2.1.2 Bauran Pemasaran ... 13

2.1.2.1 Komponen Marketing Mix ... 16

2.1.3 Perilaku Konsumen ... 26

2.1.3.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 26

2.1.3.2Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen………...27

2.1.4 Pengambilan Keputusan ... 29

(7)

Pembelian ... 34

2.1.4.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen ... 38

2.2 Kerangka Berfikir ... 44

2.2.1 Hipotesis ... 45

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasionaldan Pengukuran Variabel ... 46

3.2 Pengukuran Variabel ... 49

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 49

3.4 Teknik Pengukuran Data ... 51

3.5 Uji Kualitas Data ... 52

3.5.1 Validitas ... 52

3.5.2 Realibilitas ... 53

3.6 Teknik Analisis ... 54

3.7 Asumsi Klasik ... 55

3.8 Uji Hipotesis ... 57

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Objek Penelitian ... 60

(8)

4.1.6.Pemasaran UKM Le-Ollena ... 62

4.1.7.Pameran Yang Diikuti UKM Le-Ollena ... 63

4.2. Diskripsi Hasil Penelitian ... 64

4.2.1.Analisis Deskripsi Responden ... 64

4.2.2.Analisis Deskriptif Variabel Berdasarkan Kuisioner ... 67

4.3 Uji Kualitas Data ... 71

4.3.1 Uji Validitas ... 72

4.3.2 Uji Reabilitas ... 74

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 75

4.4.1 Uji Normalitas ... 75

4.4.2 Uji Multikolinieritas ... 76

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 77

4.5 Analisis Regresi Dan Uji Hipotesis ... 78

4.5.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 78

4.5.2 Koefisien Determinasi dan Koefisien Korelasi ... 80

4.5.3 Uji F ... 81

4.5.4 Uji T ... 83

4.6 Pembahasan ... 88

4.6.1 Pembahasan Secara Simultan ... 88

(9)
(10)

Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden ... 64

Tabel 4.2 Distribusi Umur Responden ... 65

Tabel 4.3. Distribusi Status Responden ... 65

Tabel 4.4 Distribusi Pendidikan Responden ... 66

Tabel 4.5 Distribusi Pekerjaan Responden ... 66

Tabel 4.6. Distribusi Pendapatan Responden ... 67

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Tentang Produk ... 68

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Tentang Harga ... 69

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Tentang Promosi ... 69

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden Tentang Distribusi ... 70

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Responden Tentang Keputusan Membeli ... 71

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Indikator-Indikator Variabel Produk (X1) ... 72

Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Indikator-Indikator Variabel Harga (X2) ... 73

Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Indikator-Indikator Variabel Promosi (X3) ... 73

Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Indikator-Indikator Variabel Distribusi (X4) ... 74

Tabel 4.16Hasil Uji Validitas Indikator-Indikator Variabel Keputusan Membeli (Y) ... 74

Tabel 4.17 Koefisien Alpha Cronbach ... 75

Tabel 4.18 Uji Kolmogorov-Smirnov ... 76

(11)
(12)

ABSTRAK

Bintang Prakoso Nugroho Putro NPM.0842010034

Kesuksesan dalam pemasaran akan mendapatkan keuntungan bagi perusahaan untuk meningkatkan hasil penjualan, maka perusahaan atau sektor usaha kecil menengah perlu memperluas pemasarannya sehingga usaha perusahaan semakin menguntungkan dan perusahaan tersebut semakin besar. Dalam usaha kecil menengah, perusahaan harus mampu menentukan langkah-langkah yang tepat agar tercapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. Pengembangan produk yang bervariatif dengan jaminan mutu kualitasnya, akan membuat harapan terhadap minat konsumen untuk mengkonsumsinya. Ketertarikan konsumen terhadap produk akan sangat mempengaruhi volume penjualan. Untuk menciptakan atau mengembangkan produk maka dibutuhkanya biaya produk. Selain biaya produk, biaya promosi sendiri perlu dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan produk dari perusahaan kepada konsumen atau masyarakat dengan cara menjelaskan karakteristik produk tersebut mengenai kegunaan dan juga kelebihan dari produk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi secara simultan dan parsial terhadap keputusan konsumen melakukan pembelian pada produk Abon Ikan Pari UKM Le-Ollena di Probolinggo.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan data biaya produk, biaya promosi dan data volume penjualan. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2005:78 ). Pertimbangan disini adalah konsumen yang melakukan pembelian Abon Ikan Pari Le-Ollena di kota Probolinggo. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda.

Hasil dari penelitian ini adalah variabel produk, harga, promosi, distribusi, dan keputusan konsumen berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli produk abon ikan pari “Le-Ollena”, Probolinggo. Selain itu variabel produk, harga, promosi, distribusi, dan keputusan konsumen berpengaruh secara parsial terhadap keputusan konsumen membeli produk abon ikan pari “Le-Ollena”, Probolinggo.

(13)

1.1 Lata r Belakang Masalah

Persaingan pasar seperti apa yang kita lihat saat ini semakin ketat, bahkan perkembangan dunia usaha pun semakin pesat. Pemasaran merupakan salah satu media bagi suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara lain mengefektifkan aktivitas-aktivitas pemasaran agar dengan biaya yang tersedia dapat dicapai dengan hasil yang optimal.

Agar semua tujuan itu dapat tercapai maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas atau sesuai. Dengan demikian setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen karena kelangsungan hidup instansi tersebut sebagai lembaga yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen itu sangat tergantung pada perilaku konsumennya. Perilaku konsumen di dalam mengkonsumsi produk, sama halnya seperti perilaku di dalam mengkonsumsi produk konsumen akan dihadapkan pada suatu proses pemilihan, proses pengkonsumsian dan proses setelah pengkonsumsian.

(14)

suatu persaingan dalam upaya untuk mencapai tujuan pemasaran produk. Dengan demikian, perusahaan perlu memahami dan mempelajari bagaimana perilaku keputusan pembelian konsumen dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Karena bagi konsumen, pasar menyediakan berbagai pilihan produk serta merek yang beraneka ragamdan konsumen bebas memilih produk yang akan dibelinya. Jika produk tersebut di mata konsumen mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya, maka konsumen tentu saja akan membeli produk tersebut.

(15)

Sementara itu perusahaan dalam menghasilkan suatu produk harus pandai-pandai dalam mempertimbangkan atau menentukan atribut produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Keputusan mengenai atribut produk tersebut sangat mempengaruhi reaksi konsumen terhadap suatu produk. Untuk itu atribut produk harus dapat menciptakan karakteristik atau keunikan tersendiri yang dapat menarik perhatian, menimbulkan keinginan, dan menjadi suatu tindakan/dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut-atribut yang perlu dipertimbangkan adalah merek, kemasan, dan harga. Yang kesemuanya itu merupakan karakteristik dari suatu produk. Sehingga, konsumen tetap setia dan melakuakn pembelian ulang secara terus-menerus (menjadi pelanggan tetap), serta dapat menceritakan keunggulan dari produk yang telah dikonsumsi ataupun digunakan tersebut karena menimbulkan kepuasan trsendiri di hati konsumen.

Dalam keputusan membeli konsumen seringkali ada lebih dari dua yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya. Proses pengambilan keputusan pembelian sangat bervariasi. Ada yang sederhana tapi juga ada yang kompleks. Proses-proses tersebut dimulai dari pengenalan masalah konsumen yang dapat dipecahkan melalui pembelian beberapa produk hingga terjadinya transaksi pembelian.

(16)

konsumen, keyakinan terhadap keberadaan produk yang dikehendaki, pengaruh promosi, faktor pelayanan, harga, dan kualitas.

Kualitas pelayanan menunjukkan interaksi antara konsumen dan mempengaruhi sekelompok sosial. Yang termasuk dalam kualitas pelayanan yaitu bagaimana membuat ketertarikan konsumen agar dapat terpengaruh dan merasa puas. Kualitas produk merupakan hal yang riskan di dalam hubungannya dengan mutu, dan lingkungan tempat yang menimbulkan ketertarikan bagi konsumen, dan keahlian para tenaga kerja yang bekerja secara professional dalam bidangnya.

Faktor yang menentukan bagaimana konsumen di samping merasa puas juga kesesuaian tarif yang terjangkau bagi masing-masing induvidu terhadap persaingan harga yang lebih sesuai. Kualitas produk abon ikan pari yang merupakan salah satu produk yang di perjualkan di counter ukm le-ollena di kota Probolinggo dalam hubungannya dengan mutu, dan lingkungan tempat yang menimbulkan ketertarikan bagi konsumen, dan keahlian para tenaga kerja yang bekarja secara profesioanal dalam arti bekerja sesuai dengan sub bagian masing-masing bidangnya.

(17)

bahwa tujuan umum Le-Ollena, berinvestasi dalam Sumberdaya Manusia dengan memberdayakan karyawan sebagai mitra untuk mengembangkan karakter, kompetensi, dan kepedulian sesuai dengan panggilannya untuk menjadi manusia yang signifikan dan bahagia, dan mengembangkan bisnis makanan ringan dengan label khas kota Probolinggo.

Dengan telah terjadinya toko atau counter yang lumayan cukup besar yang dapat menyediakan bermacam-macam jenis makanan ringan yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan harga yang sesuai dengan kwalitas produk. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan tingkat harga yang lebih menguntungkan bagi para anggota atau dengan kata lain diharapkan harga bisa bersaing.

(18)

Tabel 1.1

Volume Penjualan Pr oduk Abon Ikan Pa r i UKM Le-Ollena di Pr obolinggo

Tahun 2012

No Bulan Volume Penjua la n

1 Januari Rp. 38.750.000

2 Pebruari Rp. 35.591.000

3 Maret Rp. 38.731.000

4 April Rp. 41.991.000

5 Mei Rp. 37.632.000

6 Juni Rp. 43.821.000

7 Juli Rp 35.591.000

8 Agustus Rp 65.070.000

9 September Rp 54.016.000

Sumber : manajemen Le-Ollena (2012)

(19)

pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi terhadap keputusan pembelian produk Abon Ikan Pari.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis tertarikuntuk mengambil topik penelitian mengenai “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Pembelianproduk Abon Ikan Pari pada UKM Le-Ollena”.

1.2 Per umusa n Ma salah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diajukan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah secara simultan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi berpengaruh terhadap keputusan konsumen melakukan pembelian pada produk Abon Ikan Pari UKM Le-Ollena di Probolinggo ?

(20)

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi secara simultan terhadap keputusan konsumen melakukan pembelian pada produk Abon Ikan Pari UKM Le-Ollena di Probolinggo.

2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusisecara parsial terhadap keputusan konsumen melakukan pembelian pada produk Abon Ikan Pari UKM Le-Ollena di Probolinggo.

1.4 Ma nfa at Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1.4.1 Secara teoritis

1. Memberikan informasi dan masukan bagi pihak-pihak di dalam menentukan atau mengambil kebijakan UKM Le-Ollena di Probolinggo di masa mendatang.

(21)

1.4.2 Secara praktis

(22)

2.1. Landasa n Teor i 2.1.1. Pemasa ran

2.1.1.1. Penger tian Pemasara n

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk berkembang dan mendapatkan laba. Kegiatan pemasaran yang baik merupakan kunci keberhasilan perusahaan. Jadi pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan.

Pemasaran adalah suatu aktivitas mulai dari bagaimana mengarahkan produk sampai bagaimana konsumen merasa puas dengan produk perusahaan disamping meninjau kelayakan dari segi teknis, financial dan pemasaran. Menurut Lamb, Hair McDaniel (2001:6), Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

Menurut Buchari Alma (2003:1), terdapat beberapa definisi pemasaran yang dikemukakan para ahli, yaitu :

(23)

tangga) dan ke konsumen industry. Dan dalam kegiatannya tersebut tidak termasuk kegiatan termasuk kegiatan perubahan bentuk barang yang dijumpai di dalam industri.

2. Maynard dan Beckam, menyatakan sebagai segala usaha yang meliputi peenyaluran barang dan jasa dari sector produksi ke sektor konsumsi.

3. Paul D. Converse dan Fred M. Jones, mengemukakan bahwa pemasaran adalah pekerjaan memindahkan barang-barang ke tangan konsumen.

4. William J. Shultz, marketing adalah kegiatan atau usaha yang menyalurkan barang dan jasa dari produsen dan konsumen.

5. Rayburn D. Tousley, dkk, menyatakan bahwa marketing terdiri dari usaha yang mempengaruhi pemindahan pemilikan barang dan jasa termasuk distribusinya.

6. Paul D Converse, Harvey W. Huege dan TRobert V. Mitchell. Mengartikan markering sebagai kegiatan membeli dan menjual termasuk didalamnya kegiatan menyalurkan barang dan jasa antara produsen dan konsumen. 7. Philip Kotler, menyataka bahwa pemasaran adalah proses dimana seseorang

atau sekelompok dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran barang dan jasa.

(24)

Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan maupun konsekuensi social dari perusahaan berusaha menghasilkan laba dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pembeli.

2.1.1.2 Manajemen Pemasa ran

Penanganan proses pertukaran memerlukan banyak waktu dalam keahlian. Manajemen pemasaran terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai yang dikehendakinya.

Kotler (2001:1), menyatakan manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang ditunjukan dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong serta melayani pasar.

(25)

Tahap perencanaan khususnya merupakan tahap yang menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan organisasi. Proses perencanaan merupakan satu proses yang memandang ke depan atau kemungkinan-kemungkinan yang akan datang misalnya pengembangan program. Kebijaksanaan atau prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran. Untuk membuat suatu rencana, fungsi penganalisaan sangat pentingagar rencana yang dibuat dapat lebih matang dan tepat. Dari segi lain penarapan merupakan kegiatan untuk menjalankan rencana sedangkan fungsi terakhir dari manajemen adalah pengawasan, yaitu fungsi mengendalikan segala macam rencana aktifitas agar tidak terjadi penyimpanan atau memperkacil penyimpangan yang mungkin akan terjadi.

2.1.2 Baur a n Pemasar an

Philip Kotler dan Geri Amstrong (2001 : 23) tentang bauran pemasaran adalah: saluran pemasaran dapat dipandangan sebagai sistem penyerahan nilai pelanggan dimana masing-masing anggota saluran menambah nilai bagi pelanggan.Oleh karena itu mendesain saluran distribusi dengan menemukan nilai apa yang diinginkan oleh berbagai segmen sasaran dari saluran distribusi.

(26)

apabila marketing mix yang ditetapkan perusahaan tersebut akan mengalami kegagalan dalam nencapai tujuan operasinya

Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian marketing mix. Marketing menurut Kotler (1993 : 13) adalah Bermacam kebijaksanaan pemasaran yang digunakan untuk mencapai pembeli sasaran secara ringkas dapat digolongkan menjadi 4 yaitu:

1. Produk 2. Harga 3. Promosi 4. Distribusi

Tujuan perusahaan untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen bukan semata-mata tanggung jawab manajemen pemasaran saja, tetapi tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam penciptaan produk, mulai dari bagian produksi, personalia, keuangan, hingga bagian pemasaran. Semua bagian atau departemen dalam perusahaan tersebut harus bekerja sama untuk memikirkan, merencanakan, menciptakan produk dan mendistribusikan hingga sampai ke tangan konsumen.

(27)

Tugas-tugas ini sebenarnya merupakan tugas-tugas manajerial yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap kegiatan pemasaran.

Istilah bauran pemasaran mengacu pada paduan strategi produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju. Distribusi kadangkala dihubungkan dengan tempat, sehingga memberikan 4P dari bauran pemasaran : Produk (product), tempat (place), promosi (promotion), dan harga (price). Seorang manajer pemasaran dapat mengontrol tiap komponen dari bauran pemasaran, tetapi strategi untuk keempat komponen tersebut harus dipadukan untuk mencapai hasil yang optimal. Keberhasilan setiap bauran pemasaran tergantung pada komponen terlemah didalamnya.

Ratih (2005 : 42) bahwa Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan unsur-unsur internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi.

Lain halnya menurut Gitosudarmo (2008 : 182) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai alat bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumen agar konsumennya dapat menjadi kenal kemudian menyenangi dan kemudian melakukan transaksi pembelian serta akhirnya konsumen itu menjadi puas.

(28)

akan dapat menarik perhatian serta mendorong konsumen untuk segera melakukan transaksi pembelian agar tidak melewatkan kesempatan yang terbatas waktunya bagi berlakunya harga obral tersebut.

Marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan

dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya sekadar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan barbagai variabel marketing mix tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.

2.1.2.1.Komponen Mar keting Mix A. Produk

Produk secara singkat menurut Philip Kotler “Dasar-dasar Pemasaran” (1989:89) dapat didefinisikan sebagai berikut:

(29)

a. Produk ini yang merupakan manfaat yang dicari oleh pembeli.

b. Produk formal yaitu obyek fisik yang ditawarkan seperti : kemasan,merek,mutu

c. Produk yang disempurnakan yaitu mencakup keseluruhan manfaat yang diberikan oleh produk formal.

Dari ketiga makna produk, menumbulkan gagasan bagi pemasar selalu mempertimbangkan konsumsi konsumen yaitu bagaimana cara seseorang membeli, bukan semata-mata dipengaruhi oleh manfaat yang dicai, melainkan dipengaruhi oleh faktor –faktor lain yang menyertai barang yang bersangkutan. Maka dari itu produk digolongkan menjadi:

1) Penggolongan menurut tujuan pemakainya a. Barang konsumsi

Barang konsumsi yaitu barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan, jadi barang ini untuk dikonsumsikan sendiri dan tidak digunakan untuk proses produksi. Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi:

- Barang konvenien, yaitu barang yang mudah dipakai pembeliannya dapat disembarang tempat dan pada setiap waktu.

- Barang shopping, adalah barang yang harus dibeli dengan mencari terlebih dahulu dan didalam pembeliannya harus dipertimbangkan secara matang.

(30)

harus mengeluarkan pengorbanan yang sangat besar

b. Barang industry Adalah yang dibeli untuk menghasilkan barang lain atau untuk menyelenggarakan suatu usaha.

2) Penggolongan menurut tingkat konsumsi dan konkret tidaknya suatu barang

a. Barang tahan lama

Adalah barang konkret yang dapat digunakan dalam jangka waktu tertentu

b. Barang tidak tahan lama

Adalah barang konkret yang habis dikonsumsikan setelah digunakan sekali atau beberapa kali.

c. Jasa

Adalah kegiatan, kegunaan atau kepuasan yang dijual berdasarkan.

Berdasarkan uraian diatas maka produk yang dihasilkan home industri adalah barang konsumsi.

B. Harga

Dalam penetapan harga jual, perusahaan harus memperhatikan berbagai pihak antara lain para konsumen akhir, para penyalur, saingan, para suplier, bahan, dana, tenaga kerja dan para manager perusahaan yang bersangkutan.

(31)

Dengan demikian semua keputusan yang berkaitan dengan harga hendaknya harus dipertimbangkan secara sungguh-sungguh dan mendalam serta memperhatikan aspek intern dan ekstern perusahaan. Marius P Angipora (1998 : 186) mendefinisikan kebijakan harga sebagai berikut: Tuntutan atau pedoman managerial yang akan diperlukan untuk membuat keputusan-keputusan dimasa yang akan datang bila mana situasi menuntutnya.

Dengan deikian sebuah kebijakan dapat menjadi suatu tindakan konkrit yang secara rutin diikuti bila mana sebuah situasi taktis atau strategis tertentu menuntutnya.

Apabila produk dipresepsikan berkualitas tinggi dan manfaatnya dianggap banyak, maka harga akan dinilai murah. Tetapi apabila presepsi konsumen terhadap kualitas rendah dan manfaatnya dianggap kurang, maka harga umumnya dianggap mahal, dengan dasar pemikiran yang demikian.

Harga bisa juga didefinisikan suatu takaran perbandingan antara pengorbanan dan manfaat dalam pikiran (asumsi konsumen). Untuk mencapai keunggulan dalam harga, menurut Michael Treacy, diperlukan keunggulan operasional (operational exelence) dengan keunggulan operasional akan memberikan perpaduan kualitas, harga dan kemudahan dalam membeli

(Michael Treacy & Fred Wiessema, Op Cit 22)

(32)

Dengan demikian harga jual dapa ditekan lebih rendah lagi. Namun presepsi konsumen tidak secara mutlak mampu membuat konsumen mengabaikan harga. Sebab konsumen pada umumnya memiliki suatu acuan dalam menilai harga. Acuan atau dasar yang sering dijadikan konsumen dalam menilai harga adalah:

a. Harga produk lain.

b. Perubahan waktu pembelian c. Lingkungan pembelian

Selain hal penetapkan harga diatas , Perusahaan juga dapat menggunakan cara dengan melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni: 1. Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)

(a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus)

Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.

(b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran).

Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari.

2. Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)

(33)

3. Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan) (a) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku) Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.

(b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)

Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.

C. Promosi

Luas ruang lingkup kegiatan promosi dipengaruhi oleh macam-macam kegiatan yang dipergunakan. Dan kegiatan promosi dari perusahaan saingan merupakan faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya.

Promosi menurut Basu Swaswa Dh Op. Cit (273) adalah:

“Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisai kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran.”

(34)

a. Periklanan

Yaitu setiap penyajian yang bukan dengan orang pribadi dan promosi, ide-ide, barang atau jasa dengan pembayaran oleh suatu sponsor tertentu. Adapun fungsi-fungsi periklanan adalah sebagai berikut:

- Memberikan informasi.

- Membujuk atau mempengaruhi - Menciptakan kesan (image) - Memuaskan keinginan

- Periklanan merupakan alat komunikasi b. Penjualan pribadi (pesonal selling)

Yaitu penyajian yang secara lisan dalam percakapan bersama calon pembeli dengan tujuan melaksanakan jual beli.

Fungsi dari tenaga penjualan adalah: - Mengadakan analisa pasar - Menentukan komunikasi - Memajukan langganan - Memperhatikan langganan - Mengatasi masalah

- Mengatur waktu

(35)

c. Promosi dagang

Yaitu ransangan (stimulation) jangka pendek untuk mendorong jual beli suatu barang atau jasa.

- Pembelian contoh (product sampling) - Kupon atau nota

- Hadiah

- Kupon berhadiah - Undian

d. Publisitas

Yaitu penggairahan bukan bribadi untuk meransang permintaan terhadap suatu barang atau jasa, atau suatu unit niaga dengan menanam berita dengan sifat komersil dalam suatu media penerbitan atau untuk memperoleh penyajian baik dalam siaran radio, TV, atau dipentas tanpa lansung dibayar oleh seorang sponsor.

D.Distribusi

Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang tersebut kepasar. Hal ini menyangkut strategi penyaluran dan termasuk didalam pemiilihan penyaluran distribusi.

(36)

tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri” Willian J. Stanto (1986 : 81) membagi gambaran umum mengenai saluran distribusi yang paling banyak digunakan untuk barang hasil produksi buat konsumen atau pemakai industri antara lain:

A.) Distribusi barang-barang konsumen 1. Produsen - Konsumen

Merupakan saluran distribusi paling pendek dan sederhana untuk arang konsumen tanpa campur tangan perantara.

2. Produsen - Pengecer - Konsumen

Dalam saluran distribusi ini, perusahaan pengecer besar membeli lansung dari produsen industry

3. Produsen - Pedagang besar - Pengecer - Konsumen

Disebut juga saluran tradisional karna beribu-ribu pengecer kecil dan produsen industri kecil menganggap saluran ini sebagai saluran paling ekonomis.

4. Produsen - Agen - Pengecer - Konsumen

Dari pada menggunakan pedagang pasar, produsen banyak menggunakan agen, makelar atau agen perantara lain untuk mencapai pasar eceran, khususnya perusahaan besar pengecer.

5. Produsen - Agen - Pedagang besar - Pengecer – Konsumen

(37)

B.) Distribusi barang industry 1. Produsen - Pemakai Industri

Hubungan lansung ini menyalurkan produksi industri dengan nilai dolar lebih besar dibandingkan dengan saluran distribusi lain

2. Produsen - Distributor Industri - Pemakai

Produsen peralatan assesoris kecil kerap kali memasuki pasaran mereka 3. Produsen - Agen - Pemakai

Perusahaan yang hendak memasarkan produk baru atau hendak memasuki pasaran baru lebih suka menggunakan agen dari pada tenaga penjual

4. Produsen - Agen - Distributor Industri - Pemakai

Cara ini dipakai dalam keadan produsen tidak menjual maupun menjual lewat agen lansung kepada pemakai industri.

Sofyan Assauri memandang tentang sifat - sifat yang terdapat pada publisitas dalam buku “Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi (260) adalah :

1. Tingkat kebenaran atau kepercayaan yang tinggi

Pemberian publisitasyang diberikan pada masyarakat dianggap sebagai suatu yang benar atau lebih dipercaya daripada bila berita tersebut dikeluarkan dengan sponsor daripenjualan sebagai bertanya tidak memihak.

(38)

mempengaruhi para konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atau produknya, yang merupakan salah satu bauran pemasaran secara keseluruhan dan dikendalikan dengan baik akan dapat meningkatkan penjualan dan market share.

2.1.3 Per ilaku Konsumen

2.1.3.1 Penger tia n Per ilaku Konsumen

Kebutuhan dan keinginan konsumen selalu menjadi perhatian yang utama bagi perusahaan yaitu dengan cara selalu melihat perilaku dari konsumen tersebut. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu menyesuaikan

pengenalan produknya terhadap konsumen dengan mengadakan

penyempurnaan dan perbaikan terhadap produknya serta menyesuaikan kembali kebutuhan mereka baik untuk saat ini maupun kebutuhan di waktu

Menurut Mowen dan Minor ( 2002 : 6 ), perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi tentang unit tentang pembelian (buying Unit’s) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.

(39)

Seddangkan menurut Louden dan Bitta yang dikutip oleh Angipora (2002 : 119), perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu dalam upaya memperoleh dan menggunakan barang dan jasa (evaluasi, memperoleh, menggunakan, atau menentukan barang dan jasa).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan proses pengambilan keputusan dan kegiatan-kegiatan individu yang dilakukan untuk mendapatkan, menggunakan, barang dan jasa yang dibutuhkan. Perilaku konsumen merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perilaku manusia, sehingga keadaan dan pengalaman seseorang dalam kehidupan sehari-hari akan berpengaruh secara langsung atau tidak langsung pada kegiatan pembelian yang dilakukan.

Kebutuhan konsumen harus menjadi pertimbangan yang utama bagi perusahaan. Apabila perusahaan mengetahui rahasia motiv-motiv apa yang mendorong seseorang konsumen melakukan tindakan pembelian, maka dapat ditentukan suatu cara atau metode yang dapat mendorong konsumen untuk memilih barang atau jasa perusahaan tersebut.

2.1.3.2 Faktor -faktor yang Mempengar uhi Per ila ku Konsumen

Menurut Angipora (2002 : 125), penelitian konsumen dalam hubungan dengan perilaku konsumen dalam membeli yang dilakukan oleh perusahaan adalah untuk mengetahui dan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan :

(40)

- Kapan mereka membeli - Dimana mereka membeli - Mengapa mereka membeli

- Bagaimana tanggapan pemasaran yang dilakukan perusahaan seperti : Ciri produk, harga, pesan iklan dan sebagainya.

Untuk memahami model perilaku konsumen yang paling sederhana adalah sebagai berikut :

Gambar 1

Model Per ila ku Konsumen

Sumber : Angipora (2002 : 126) Keterangan:

a. Rangsangan pemasaran dan lainnya: pengaruh pemasaran kepada konsumen sehingga konsumen mempunyai ketertarikan untuk melakukan pembelian.

b. Kotak hitam pembeli dapat dikatakan barang cacat atau diasumsikan keluhan para pembeli.

Rangsangan Pemasaran dan Lainnya

Kotak Hitam Pembeli

(41)

c. Tanggapan pembeli: komentar atau simpati dari pembeli pada saat melakukan pembelian.

2.1.4 Pengambila nn Keputusan

2.1.4.1 penger tian pengambilan keputusan

Salah satu tugas utama managemen adalah mempertahankan keberadaan dan meningkatkan kinerja organisasi yang dikelolanya. Untuk itulah managemen harus mengambil keputusan mengenai langkah-langkah yang harus diambilnya, baik pada tingkat strategi.

Menurut Dadan Umar (2001 : 34) keputusan didefinisikan sebagai suatu aktivitas pemilihan tindakan sekumpulan alternatif untuk memecahkan suatu masalah. Menurut pendapat Kotler (2001 : 2004) keputusan konsumen dalam pembelian adalah:

a. Pengenalan Masalah

Adalah proses pembelian dimulai pada saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal maupun eksternal.

b. Pencarian Informasi

(42)

Sumber informasi konsumen digolongkan kedalam 4 (empat) kelompok yaitu:

1. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.

2. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pameran. 3. Sumber public : media massa, organisasi konsumen.

4. Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk. c. Evaluasi Alternatif

Merupakan informasi yang mereka peroleh untuk mengevaluasi dari semua alternative sebagai persiapan untuk melakukan pembelian.

Beberapa konnsep dasar untuk memahami proses evaluasi konsumen yaitu:

1. Konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. 2. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

3. Konsumen memandang setiap produk sebagai kumpulan atribut (lokasi, lingkungan, harga, suasana) dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhan ini.

d. Keputusan Membeli

(43)

Menurut Kotler (2000 : 208) menyatakan bahwa ada 2 (dua) faktor yang berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian, yaitu:

1. Pendirian atau sikap orang lain

Sejumlah mana pendirian atau sikap orang lain mengurangi alternative yang disukai orang lain akan tergantung pada 2 (dua) hal, yaitu :

a. Intensitas pendirian negatif orang lain terhadap alternative yang disukai konsumen.

b. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin gencar sikap negative orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, semakin besar konsumen akan menyesuaikan niat pembeliannya. Keadaan sebaliknya juga berlaku, preferensi seorang pembeli untuk suatu merek akan meningkat jika seseorang yang ia sukai juga sangat menyukai merek yang sama.

Pengaruh orang lain menjadi rumit saat beberapa orang yang dekat dengan pembeli memiliki pendapat yang berlawanan dan pembeli ingin menyenangkan mereka semua.

2. Faktor situasi yang tidak diantisipasi

(44)

mengembangkan rutinitas tertentu untuk mengurangi resiko seperti penginderaan keputusan. Pengumpulan informasi dari teman-teman dan preferensi atas merek dalam negeri dan garansi. Pemasar harus memahami faktor-faktor yang menimbulkan rasa adanya resiko dalam diri konsumen dan memberikan informasi dan dukungan untuk mengurangi resiko yang dirasakan.

Konsumen pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli. Jika keputusan yang diambil adalah membeli maka konsumen harus membuat keputusan menyangkut merek, harga, dan lain-lain. Banyak sekali yang mengalami kesukaran dalam membuat keputusan. Karena itu apa saja yang dapat diusahakan oleh pemasaran untuk menyederhanakan pengambilan keputusan agar pengambilan keputusan untuk membeli menarik konsumen.

2.1.4.2 Pera nan Pembelian

Usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari setiap barang atau jasa yang diperlukan oleh setiap konsumen dilakukan oleh masing-masing individu dan peranannya sendiri-sendiri.

Mengidentifikasi siapa yang sebenarnya akan mengambil keputusan untuk pembelian dari sekian banyak produk yang diperlukan tentunya tidak sulit untuk dilakukan. Namun demikian untuk beberapa jenis produk tertentu peran pembelian yang dilakukan hanya dimiliki oleh pihak-pihak tertentu saja.

(45)

1. Inisiator (Pemrakarsa), adalah orang yang pertama-tama memberikan pendapat atau pikiran untuk membeli produk atau jasa tertentu.

2. Influencer (Pemberi Pengaruh), adalah orang yang pandangan atau nasihatnya member bobot dalam pengambilan keputusan akhir.

3. Decider (Pengambilan Keputusan), adalah orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan pembelian, apakah membeli, apa yang dibeli, kapan hendak dibeli, dengan cara bagaimana membeli, atau dimana akan membeli.

4. Buyer (Pembeli), adalah orang yang melakukan pembelian nyata.

5. Usher (Pemakai), adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa.

(46)

2.1.4.3 Motif-motif Pembelian (Buying Motives)

Menurut Angipora (2002 : 142), para pembeli memiliki motif-motif pembelian yang mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Motif-motif pembelian ada tiga macam, yaitu:

1. Primary buying motive, yaitu motif untuk membeli yang sebenarnya. Misalnya, jika orang mau makan maka dia akan mencari nasi.

2. Selective Buying Motive, yaitu pemilihan terhadap barang, ini bisa berdasarkan ratio misalnya, apakah ada keuntungan bila kita membeli. Berdasarkan seperti membeli sesuatu karena meniru orang lain. Jadi selective buying motive dapat berbentuk rational buying motive, emotional buying motive atau impulse (dorongan seketika).

3. Patronage Buying Motive, adalah selective buying motive yang ditujukan kepada tempat atau took tertentu. Pemilihan ini bisa timbul karena layanan yang memuaskan, tempat dekat, cukup persediaan barang, ada halaman parker yang memadai.

(47)

Terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan membeli : 1. Pemrakarsa (initiator). Orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa tertentu.

2. Pemberi pengaruh (influencer). Orang yang pandangan/nasihatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir.

3. Pengambil keputusan (decider). Orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, dengan bagaimana cara membeli, dan di mana akan membeli.

4. Pembeli (buyer). Orang yang melakukan pembelian nyata. 5. Pemakai (user). Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa.

Tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli, adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan Masalah

(48)

2. Pencarian Informasi

Menurut Kotler (2000 : 205), yang menjadi mminat pemasar adalah sumber-sumber informasi yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian besar informasi tentang suatu produk dari sumber komersial, yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar. Melalui pengumpulan informasi, konsumen mengetahui tingkat merek-merek yang bersaing dan keistimewaan.

3. Evaluasi Alternatif

Menurut Angipora (2002 : 146), setelah mendapat informasi dari sumber-sumber diatas, maka masalah selanjutnya adalah bagaimana konsumen menggunakan informasi untuk bisa pada suatu pilihan alternative merek akhir dan bagaimana konnsumen mmemilih diantara merek-merek alternatif. Kegiatan pemasaran yang berhasil tentunya perlu mengetahui bagaimana konsumen memproses informasi yang diterima untuk sampai pada pilihan merek.

4. Keputusan Pembelian

(49)

a. Pendirian atau sikap orang lain b. Faktor situasi yang tidak diantisipasi 5. Perilaku Pasca Pembelian

Menurut Kotler (2000 : 207), setelah membeli produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau tidak kepuasan tertentu.

1. Kepuasan sesudah pembelian

Konsumen mendasarkan harapannya kepada informasi yang mereka terima tentang produk. Jika kenyataan yang mereka dapat ternyata berbeda dengan yang diharapkan maka mereka merasa tidak puas. Bila produk tersebut memenuhi harapan, mereka akan merasa puas.

2. Tindakan sesudah pembelian

(50)

Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian, dimana pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian. Konsumen yang puas akan terus melakukan pembelian ulang sampai menjadi pelanggan. Konsumen yang tidak puas akan menghentikan dalam pembelian produk. Karena itu, perusahaan harus berusaha untuk memastikan kepuasan konsumen dalam semua proses pembelian.

2.1.4.5 Faktor -Fa ktor Yang Mempengar uhi Keputusa n Pembelian Konsumen

Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang-barang dan jasa perusahaan (di samping barang lain) pada saat mereka membutuhkan. Hal ini sangat bergantung bagi manejer pemasaran untuk memahami “mengapa” dan “bagaimana” tingkah laku konsumen tersebut demikian; sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produknya dengan baik. Dengan mempelajari prilaku konsumen, manajer akan mengetahui kesempatan yang baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan dan kemudian mengidentifikasikan untuk mengadakan segmentasi pasar. Assauri (2008 : 110)

(51)

sedangkan siapa pembeli atau organisasi untuk pembeliannya mencakup perilaku pembeli, dan operasi atau bagaimana cara pembelian dilakukan, termasuk dalam kebiasan pembeli. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Assauri (2008 : 114) bahwa maksud pengenalan konsumen agar dapat :

1. Perusahaan mengarahkan kegiatan pemasaran agar tertuju pada sasaran pasarnya.

2. Menghasilkan sumber-sumber, daya yang ada agar dapat lebih efektif dan efisien pemanfaatannya, dan

3. Menciptakan dan membina pelanggan untuk memperoleh laba

yang wajar dengan waktu sepanjang mungkin. Sehingga perusahaan dapat terus tumbuh dan berkembang.

Adapun faktor-faktor perilaku konsumen yang mempengaruhi pembelian produk menurut Suryani (2008 : 95) adalah sebagai berikut :

a . Pr oduk

Alat bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, dicari, dibeli, digunakan, atau dikomsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang di maksudkan dalam hal ini dapat berupa barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi, dan gagasan atau ide.

(52)

melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Menurut Kotler (2008 : 448) mendefinisikan : “Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian, atau komsumsi yang dapat memenuhi kegiatan atau kebutuhan, ia meliputi benda fisik, jasa orang, tempat, organisasi, dan gagasan”.

Dari definisi di atas, maka dapatlah kita melihat bahwa paoduk merupakan suatu yang dipandang sebagai cara untuk memuaskan konsumen sebagai pembeli dan merupakan dasar dari suatu kegiatan dalam suatu perusahaan.

b. Har ga

Sebelum memasarkan produknya di pasar, perusahaan perlu menetapkan harga produk tersebut. Harga adalah merupakan salah satu unsur pemasaran yang penting dalam dunia perdagangan dewasa ini khusnya dalam dunia persaingan bagi setiap perusahaan.Definisi harga menurut Gitosudarmo (2008 : 228) “harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang dan jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari keduanya”.

(53)

Pendapat Swastha dan Sukotjo (2000 : 221) “Harga adalah sejumlah uang (ditambahkan beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan”.

Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat diketahui bahwa yang dibayar oleh pembeli ini sudah termasuk hendak yang dicapainya. Di samping itu pula oleh pihak perusahaan juga di pengaruhi oleh faktor-faktor lain sebagaimana yang dikemukakan oleh Swastha dan Sukotjo (2000 : 222) yaitu sebagai berikut:

1) Kondisi perekonomian 2) Penawaran dan permintaan 3) Elastisitas permintaan 4) Persaingan

5) Biaya

6) Tujuan manejer

7) Pengawasan pemerintah c. Pr omosi

(54)

Pengertian promosi menurut McDaniel dalam Lamb (2006 : 58) “ Promosi komunikasi dari para pemasar yang menginformasikan, membujuk dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon”.

Definisi di atas menekankan bahwa kegiatan promosi tidak boleh berhenti hanya pada memperkenalkan produk kepada konsumen saja, akan tetapi harus dilanjutkan dengan upaya untuk mempengaruhi agar konsumen tersebut menjadi senang dan kemudian membeli produknya.”

Gitosudarmo (2008 : 237) menjelaskan bahwa : “ Promosi adalah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut”.

Jadi secara besar tujuan promosi dapat dibagi dua yaitu, tujuan jangka panjang (misalnya: membangun nama baik perusahaan, mendidik konsumen dan menciptakan reputasi tinggi dari suatu produk) dan tujuan jangka pendek (misalnya menaikkan penjualan).

Promosi mencakup semua kegiatan perusahaan untuk memperkenalkan produk dan bertujuan mempertinggi citra perusahaan dan agar konsumen tertarik untuk membelinya.

Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini pada umumnya ada empat menurut Gitosudarmo (2008 : 237) yaitu:

(55)

2). Personal selling 3). Promosi penjualan

4). Publisitas dan hubungan masyarakat d. Distr ibusi

Pengusaha haruslah menyebarkan barang-barangnya ke tempat konsumen itu berada. Hal ini merupakan tugas untuk mendistribusikan barangnya kepada konsumen. Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat menggunakan berbagai bentuk saluran distribusi yang mungkin dilakukannya.

(56)

mengakibatkan pemborosan waktu, perhatian, dan biaya. Karena itu manajer pemasaran perlu berhati-hati dalam menyeleksi dan menentukan jumlah penyalur.

2.2 Kerangka Ber fikir

(57)

Gambar 2 Ker angka Pikir

Sumber : Peneliti (2012) 1.2.1 Hipotesis

Berdasarkan tujuan dari landasan teori serta uraian dan kerangka berfikir maka dikemukakan hipotesis sebagai berikut:

1. Secara simultan Bauran Pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen melakukan pembelian Abon Ikan Pari di Kota Probolinggo.

(58)

3.1 Definisi Oper asional dan Pengukur a n Var iabel

Dalam rangka memperoleh dan mengumpulkan bahan keterangan yang mempunyai kegunaan mengelola sampai dengan pemberian kesimpulan dalam laporan skripsi ini, maka pada hakekatnya diperlukan penelitian. Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data guna memadukan kebenaran yang ada hendak diselidiki.

Variable yang di pakai dalam penelitian ini adalah Produk (X1), Harga

(X2), Promosi (X3), dan Distribusi (X4) sebagai variabel bebas atau variabel

independen. Dan keputusan konsumen (Y) sebagai variabel terikat atau variabel dependen. Devinisi operasional variabel-variabel tersebut sebagai berikut :

1. Produk (X1)

Merupakan produk Abon Ikan Pari yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, dicari,dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Indikator :

(59)

4. Kemasan produk Abon Ikan Pari 2. Harga (X2)

Merupakan sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk Abon Ikan PariLe-Ollena beserta kegunaan dan manfaat produk Abon Ikan Pari.

Indikator :

1. Keterjangkauan harga

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk 3. Daya saing harga dengan produk yang serupa 3. Promosi (X3)

Merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk Abon Ikan Pari Le-Ollena yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk Abon Ikan Pari. Promosi juga merupakan sarana dalam memperkenalkan jenis, harga, bentuk, warna dan kualitas dari produk yang dihasilkan.

Indikator :

1. Periklanan terhadap produk yang ditawarkan 2. Jangkauan promosi

(60)

4. Distribusi (X4)

Merupakan adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk Abon Ikan PariLe-Ollena sampai ke tangan konsumen.

Indikator :

1. Barang mudah didapat 2. Tersedianya stock terbaru

3. Delivery Service (Pemesanan Produk) 5. Keputusan Konsumen (Y)

Konsumen memutuskan untuk melakukan pembelianAbon Ikan Paridi kota Probolinggo karena letaknya yang strategis, harga yang ditawarkan kompetitif, disamping itu juga ada beberapa definisi pendukung antara lain :

a) Frekuensi beberapa jenis produk yang sering digemari oleh konsumen, yang pada kenyataannya tersedia sehingga konsumen merasa tercukupi.

(61)

c) Nilai pembelian dapat dijadikan ukuran dalam mengetahui angka pertumbuhan alokasi pertambahan atau penurunan daripada pofit.

Indikator : 1. Produk 2. Harga 3. Promosi 4. Distribusi 3.2 Pengukur an va r iebel

Pengukuran terhadap variabel yang diteliti ditanyakan dalam skala likert dengan menggunakan ukuran internal yaitu mengurutkan obyek berdasarkan jenjang penilaian. Dalam penelitian ini setiap pertanyaan masing-masing diukur dengan memberikan skor sebagai berikut :

1. Sangat tidak baik = 1 2. Kurang baik = 2 3. Ragu-ragu = 3 4. Baik = 4 5. Sangat baik = 5

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Penar ika n Sampel a. Populasi

(62)

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang dambil dari konsumen yang melakukan pembelian produk Abon Ikan Pari Le-Ollena.

b. Sampel

Menurut Sugianto (2004 : 73) sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Pada penelitian ini yang dijadikan sampel adalah. Konsumen yang melakukan pembelian Abon Ikan Pari di kota Probolinggo dengan kemungkinan rata-rata usia 17 tahun ke atas. Penulis menentukan bahwa besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus sampel yang tidak diketahui populasinya (Unknow Population) dengan tingkat kepercayaan 95%

(eriyanto 1999 : 126).

N = (P x q) .

N = (0,50 X 0,50) . ,

.

N = 0.25 X 400 N = 100 Responden Keterangan :

(63)

P = Proporsi populasi presentasi dan kelompok pertama

Q = proporsi sisa di dalam populasi (1,00-P) (P x q) = proporsi sisa didalam populasi yang tersedia tidak diketahui, maka variasi P dan q dapat diganti dengan harga maksimum yakni (0,50 x 0,50) = 0,25

Z2 = Tingkat kepercayaan

E2 = Sampling error/ kesalahan yang dapat ditoleransi 95% c. Teknik Penarikan Sampel

Dalam penarikan sampel pada penelitian ini digunakan teknik purposivesampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu. (Sugiyono, 2005:78 ). Pertimbangan disini adalah konsumen yang melakukan pembelian Abon Ikan PariLe-Ollena di kota Probolinggo. 3.4 Teknik Pengumpulan Data

a. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dengan menyebarkan kuisioner kepada responden. Responden yang dimaksud disini adalah konsumen yang melakukan pembelian di Abon Ikan Pari Le-Ollena di kota Probolinggo.

b. Sumber Data

Sumber data merupakan data eksternal, yaitu jawaban responden melalui kuisioner yang telah tersebar kepada konsumen yang melakukan pembelian Abon Ikan Pari Le-Ollena di kota Probolinggo.

(64)

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode pengumpiulan data yaitu :

• Kuisioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertuliskepada responden untuk dijawabnya dan kuesioner ini bersifat tertutup, artinya jawaban pertanyaan sudah disediakan terlebih dahulu sehingga responden dapat dengan mudah memilih jawaban yang diinginkan.

3.5 Uji Kualitas Data

Adapun konsep untuk kualitas yaitu validitas dan realibilitas artinya suatu penel;itian akan menghasilkan kesimpulan yang biasa jika datanya kurang reliable dan kurang valid.

3.5.1 Validitas

(65)

Rumus Validitas (Husein Umar,2004:83) :

r = (∑ )− (∑ ∑ )

( ∑ − (∑ ) ) ( ∑ − (∑ ))

Keterangan :

r = Korelasi produk moment n = Jumlah responden x = Skor total tiap-tiap item y = Skor total

3.5.2 Realibilita s

Realibilitas (kepercayaan) menunjukkan pada pengertian apakah sebuah instrument dapat mengukur sesuatu yang dapat diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Realibilitas adalah untuk menguji sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Konsep relibilitas dapat dipahami melalui ide dasar konsep tersebut, yaitu konsisten. Alat pengukuran keandalan pada penelitian ini digunakan teknik pengukuran realibilitas Cronbach. Rumus realibilitas (Husein Umar, 2004 : 95).

r =

− 1 1 −

Keterangan :

r11 = Realibilitas Instrument

k = Jumlah Item Pertanyaan

(66)

= Varian total 3.6 Teknik Ana lisis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk menganalisis masing-masing faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen melakukan pembelian Abon Ikan Pari Le-Ollena di kota Probolinggo. Baik secara simultan/bersama-sama atau persial/sendiri-sendiri. Menurut Gujarati dalam Sumarsono (2004:223) model regresi untuk menganalisis atas dasar Population Regression Funcion (PRF) sebagai berikut :

= + + + +

Keterangan :

Y = Keputusan konsumen melakukan pembelianAbon Ikan Pari Le-Ollena di kota Probolinggo

Β = Intersep, konstanta yang merupakan rata-rata nilai Y pada saat X1, X2, X3 dan X4 sama dengan nol.

β 1 = Koefisien regresi persial, mengukur nilai rata-rata Y untuk tiap

unit perubahan dalam X1 dengan menganggap X2, X3 dan X4

(67)

β 2 = Koefisien regresi persial, mengukur nilai rata-rata Y untuk tiap

unit perubahan dalam X2 dengan menganggap X1, X3 dan X4

konstan. X2 = Faktor harga

β 3 = Koefisien regresi persial, mengukur nilai rata-rata Y untuk tiap

unit perubahan dalam X3 dengan menganggap X1, X2 dan X4

konstan. X3 = Faktor promosi

β 4 = Koefisien regresi persial, mengukur nilai rata-rata Y untuk tiap

unit perubahan dalam X4 dengan menganggap X1,X2, dan X3

konstan.

X4 = Faktor Disribusi

3.7 Asumsi Klasik

Dari persamaan regresi linier berganda diatas maka selanjutnya diadakan evaluasi ekonometrika dan uji statistik. Uji ekonometrika menggunakan OLS ( Ordinary Least Square) harus memenuhi asumsi klasik gujarati dalam Sumarsono (2004:224) :

a. Homokedastik, E (ei2)=0 b. Non-Autokorelasi, E (ei,ej)=0 c. Non-multikolinaritas, E (Ei, Xi)=0

(68)

digunakan untuk mengetahui apakah model regresi berganda yang digunakan untuk analisis ini memenuhi asumsi klasik dalam arti bahwa model yang digunakan tepat dan menghasilkan nilai yang akurat. Adapun asumsi klasik meliputi :

a. Multikolinearitas yaitu pengajuan ekonometrika yang digunakan sempurna antara variabel bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi. Untuk mendeteksi multikolinearitas.

b. Autokolerasi yaitu pengujian ekonometrika yang digunakan untuk menguji suatu model apakah variabel rambang (penggangu) masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk mengatahui apaah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan Durbin Waston Test.

(69)

3.8 Uji Hipotesis a . Uji F

Digunakan untuk mengetahui apakah secara simultan (bersama-sama) koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel tergantung.

Langkah-langkah analisis dalam pengujian hipotesis terhadap nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi nilai variabel adalah sebagai berikut :

1. Ho : β 1 = 0 (variabel produk, harga, promosi, place) secara nyata

tidak berpengaruh positif terhadap variabel keputusan konsumen – konsumen melakukan pembelianAbon Ikan Pari Le-Ollena di kota Probolinggo.

Hi : β 2 ≠ 0 (Variabel produk, harga, promosi, place), secara nyata

berpengaruh positif terhadap variabel keputusan konsumen melakukan pembelian Abon Ikan Pari Le-Ollena di kota Probolinggo.

2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 5% dengan derajat bebas Df

(70)

3. Menentukan nilai Fhitung =

/ ( )

( ) / ( ) (Djariwanto, 2000:183)

Keterangan

R2 = Koefisien determinasi K = Jumlah variabel N = Jumlah sampel

Untuk mencari R2 =

Σ (Sudjana, 2003:107) 4. Kriteria pengujian

a. Jika Fhitung ≤ F teble , maka Ho diterima dan H1 ditolak berarti

secara nyata X1 tidak berpengaruh positif terhadap Y.

b. Jika Fhitung> Fteble , maka Ho ditolak dan H1 diterima yang

berarti secara nyata X1 tidak berpengaruh positif terhadap Y.

b. Uji-t (per sial)

Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel dependen secara persial. Dalam penelitian ini untuk digunakan untuk menguji hipotesis secara persial. Langkah-langkah analisis dalam pengujian sebagai berikut :

1) Ho : (β 1,β 2,β 3) = 0 ( Variabel produk, harga, promosi, place) secara

nyata tidak berpengaruh positif terhadap variabel keputusan konsumen melakukan pembelian Abon Ikan Pari Le-Ollena di kota Probolinggo.

Ho : (β 1,β 3,β 2) = 0 ( Variabel produk, harga, promosi, place)

(71)

konsumen melakukan pembelian Abon Ikan Pari Le-Ollena di kota Probolinggo.

2) Tingkat signifikan yang digunakan adalah 5% dengan derajat bebas Df ((n-k);(k). Dimana n = Jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel.

3) Thitung =

( )(Djarwanto, 2000:131)

Keterangan :

Thitung = t hasil perhitungan

β i = Koefisien regresi

Se = Standatr deviasi 4) Kriteria pengujian

a. Jika t table ≤ t hitung ≤ -t table , maka Ho diterima dan H1 ditolak

yang berarti secara nyata X1 tidak berpengaruh positif terhadap

Y.

b. Jika t hitung> t table atau t hitung < -t table, maka Ho ditolak dan H1

diterima yang berarti secara nyata X1 tidak berpengaruh positif

(72)

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1.Pr ofil UKM Le-Ollena

Nama Pguyuban : LE OLLENA

Alamat Sekr etariat : Jl. Mastrip V nomor 160 A Berdiri : Sejak 16 April 2006 J umlah Anggota : 11 ( sebelas orang )

Instansi Pembina : Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Probolinggo

J enis Usaha : Produksi, repacking dan pemasaran makanan dan minuman khas Kota Probolinggo berbasis perikanan & kelautan

Sistem Usaha : Produksi dan pemasaran bersama sistem manunggal satu atap ( PROPAMSAT ) Pembinaan yang

pernah Diterima

: - Keamanan Produk Pangan - Pemasaran Ke Retail Modern Ijin – ijin yang

dimiliki

: - PIRT ( Dinas Kesehatan ) - SIUP / NPWP

(73)

4.1.2.Sejar ah UKM Le-Ollena

Nama “Le Ollena“ berasal dari bahasa Madura yang berarti “ oleh-olehnya”. Nama ini dipilih dengan harapan agar produk-produk UMKM Kota Probolinggo benar-benar dapat memiliki nilai tinggi di masyarakat sehingga pantas untuk oleh-oleh bagi segala kalangan. Pada awal berdirinya (16 April 2006), “Le Ollena“ hanya mengandalkan 6 item produk makanan yang diproduksi sendiri. Pemasaran juga hanya di wilayah lokal saja. Show room hanya ruang sempit 2 x 4 meter dengan etalase bekas. Namun karena tanggapan pasar yang begitu bagus, mulailah “Le Ollena“ mengembangkan diri. Kritik dan masukan dari konsumen dipakai sebagai acuan untuk menambah jenis, kualitas, pengemasan dan jumlah produk. Le Ollena mulai menggandeng beberapa UKM / IKM sejenis untuk dipasarkan produknya. Sambutan sangat bagus dan pasar mulai meluas ke beberapa daerah sekitar. Pemerintah Kota Probolinggo sangat mendukung dan memfasilitasi usaha ini. Bantuan peralatan dan fasilitas promosi diberikan. Di berbagai acara pameran dalam dan luar kota Le Ollena diikutkan. Kesempatan ini tentu saja tidak disia-siakan. Pada setiap acara pameran nilai penjualan sangat bagus, lobby-lobby bisnis dilakukan. Walhasil rekan-rekan sesama UKM dari daerah lain siap menjadi agen penjualan di daerah masing-masing.

4.1.3.Pr oduk UKM Le-Ollena

(74)

4.1.4.J enis Bahan Baku UKM Le-Ollena

Bahan alam berupa aneka jenis ikan, tulang ikan, rajungan, cumi, udang dan sebagainya. Bahan hasil industri berupa tepung tapioka, tepung terigu, minyak goreng, gula, garam, food chemicals dan sebagainya.

4.1.5.Asal Bahan Baku UKM Le-Ollena

Bahan alam didapat dari nelayan, pengolah dan pedagang lokal kota Probolinggo. Bahan industri didapat dari toko – toko lokal Kota Probolinggo kecuali food chemicals didapatkan dari distributor berlisensi dari Surabaya, Jakarta dan Tangerang.

4.1.6.Pemasaran UKM Le-Ollena

1.Lokal dengan sistem konsinyasi 100 %, direct delivery, meliputi wilayah Kota / Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten / Kota Pasuruan dengan jumlah outlet total 82 tempat.

2.Luar kota dengan sistem distributor konsinyasi 50 %, masing –masing memiliki agen dan outlet tersendiri. Distributor Jakarta meliputi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi :

a. Distributor Surabaya meliputi wilayah Surabaya, Gresik, Sidoarjo. b. Distributor Tuban meliputi wilayah Tuban, Lamongan , Bojonegoro. c. Distributor Mojokerto meliputi wilayah Mojokerto dan Jombang.

(75)

4.1.7.Pamer an Yang Diikuti UKM Le-Ollena Lokal :

1. Produk unggulan , GBH tahun 2007. 2. Pameran pendidikan , SMKN 2 tahun 2007

3. Hasil kelautan , PPI tahun 2008, Dinas Kelautan & Perikanan

4. Produk Penunjang Pariwisata , Giant 2008, Dinas Kelautan & Perikanan Regional :

1. Produk unggulan KIM , Jember tahun 2007, Dinas Infokom.

2. Produk UKM Unggulan Jatim, Balai Pemuda Surabaya tahun 2008, Dinas Koperindag.

3. Produk unggulan IWAPI, Balai Pemuda Surabaya tahun 2008, IWAPI 4. Produk unggulan KIM , Lamongan tahun 2008, Dinas Infokom. 5. Produk UKM unggulan Jatim, Sidoarjo tahun 2008, Dinas Pertanian. 6. Produk unggulan KIM , Malang tahun 2009, Humas & Infokom. Nasional :

1. Gelar Produk Iwapi, Sahid Jaya Hotel Jakarta tahun 2007, IWAPI

2. Majapahit Travel Fair, Gramedia Surabaya tahun 2008, Dinas Koperindag 3. Indonesian City Expo, Diamond Convention Centre Solo tahun 2008,

Dinas Koperindag.

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1 Model Perilaku Konsumen
Gambar 2 Kerangka Pikir
Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, dan promosi terhadap

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran jasa yang terdiri oleh produk, harga, distribusi, promosi, orang, bukti fisik dan proses secara parsial

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan bauran pemasaran yang terdiri dari Produk, Harga, Promosi, Karyawan/Orang/Partisipan dan Proses

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana variabel bauran pemasaran mencakup produk (product), harga (price), promosi (promotion), distribusi (place), orang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil analisis regresi, bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat/saluran distribusi mempunyai pengaruh

Bauran pemasaran yang terdiri dari variabel produk, harga, saluran distribusi dan promosi berpengaruh signifikan baik secara simultan dan secara parsial terhadap

Dengan demikian secara simultan terdapat pengaruh secara positif yang signifikan variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor- faktor bauran pemasaran yang terdiri dari produk , harga , tempat/distribusi , dan promosi terhadap kepuasan