PADA PERANGKAT SELULAR BERBASIS SYMBIAN
MENGGUNAKAN QT SDK
(SOFTWARE DEVELOPMENT KIT)
SKRIPSI
Oleh :
DIO DEDI UTAMA
0834010133
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
PERANGKAT SELULAR BERBASIS SYMBIAN
MENGGUNAKAN QT SDK
(SOFTWARE DEVELOPMENT KIT)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh :
DIO DEDI UTAMA
0834010133
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
APLIKASI PENGHITUNGAN HARTA WARISAN
PADA PERANGKAT SELULAR BERBASIS SYMBIAN
MENGGUNAKAN QT SDK
(SOFTWARE DEVELOPMENT KIT)
Disusun oleh :
DIO DEDI UTAMA
0834010133
Telah disetujui mengikuti Ujian Negar a Lisan Gelombang I Tahun Akademik 2012 / 2013
Pembimbing I
Ketua Progr am Studi Tek nik Infor matika Fakultas Teknologi Industr i
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur
APLIKASI PENGHITUNGAN HARTA WARISAN PADA
Telah diper tahankan dan diter ima oleh Tim Penguji Sk ripsi Pr ogram Studi Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industr i
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 19 J uli 2012
Pembimbing :
Chr ystia Aji Putr a, S.Kom NPT. 3 85610 10 0296 1
2.
Bar r y Nuqoba, S.Si,M.Kom NPT. 19570314 198603 2 001 3.
Rinci Kembang Hapsar i, S.Si, M.Kom NPT. 3 77122 08 0168 1
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tek nologi Industr i
Univer sita s Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur
Rasa syukur yang teramat dalam kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing kami, sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan Tugas Akhir untuk mencapai jenjang strata 1 pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional.
Laporan ini disusun untuk Tugas Akhir saya, dengan judul : Aplikasi Penghitungan Har ta War isan pada Per angka t Seluler Ber basis Symbian Menggunakan QT SDK (Software development Kit).
Ucapan terima kasih juga tak luput saya persembahkan sebagai perwujudan rasa syukur atas terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan berkah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini hingga selesai.
2. Kedua orang tua saya masing-masing, ibu yang banyak memberikan Doa, Kasih Sayang, Cinta, Kesabaran sejak kami dalam kandungan serta bimbingan, dan semangat sampai saya menjadi sekarang ini, terima kasih banyak untuk semuanya dan terima kasih karena selalu menjadi orang tua dan teman yang baik buat saya.
3. Prof.Dr.Ir. Teguh Sudarto, MP Selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
6. Prof. Dr. Ir. Sri Rejeki, MT selaku Dosen Pembimbing 1 Tugas Akhir yang telah meluangkan begitu banyak waktu, tenaga dan pikiran serta dengan sabar membimbing penulis dari awal hingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
7. Chrystia Aji Putra S.Kom Dosen Pembimbing 2 Tugas Akhir, juga yang telah bersama meluangkan begitu banyak waktu, tenaga dan pikiran serta dengan sabar membimbing penulis dari awal hingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
8. Pak Mahaputra S.Kom yang telah banyak membantu saya selama pengerjaan Tugas Akhir ini.
9. Terima kasih spesial buat Dian Naela yang selama penulis membuat laporan selalu ditemani maupun memberikan semangat untuk terselesaikannya laporan tugas akhir ini.
10.Buat teman – teman dikos yang memberikan semangat dan hiburan, terutama Emir Akalila saya ucapkan banyak terima kasih.
diberikan kepada Penulis. Sehingga dapat terselesaikannya penulisan ilmiah ini. Penulis menyadari keterbatasan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki, sudah tentu terdapat kekurangan dalam segi teknis maupun penyajian bahannya serta masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis tidak menutup diri dan mengharapkan adanya saran serta kritik dari berbagai pihak yang sifatnya membangun dan menyempurnakan penulisan ilimiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga penulisan ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang bersangkutan, khusunya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Surabaya, Juni 2012
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI……. ... iv
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Manfaat ... 4
1.6 Metodologi Penelitian……….…...………. 4
1.7 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Ayat-Ayat Waris Dalam Al-Qur’an ... 8
2.2 Definisi Hukum Waris ... 11
2.2.1 Definisi Peninggalan... 11
2.3 Bentuk-bentuk Waris ... 12
2.4 Sebab-sebab Adanya Hak Waris ………...………….. … 12
2.5 Rukun Waris ………..……….. 13
2.8 Ashabah ... 20
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem ... 39
3.2 Gambaran Umum Sistem ... 39
3.2.1 Spesifikasi Perangkat Keras………... 40
3.2.2 Spesifikasi Perangkat Keras Nokia E7………... 40
3.2.3 Spesifikasi Perangkat Lunak………42
3.3 Perancangan Sistem ... 42
3.5.2 Class Diagram……….……… 49
3.6.4 Tampilan Halaman Perhitungan Waris………...…54
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
B. Halaman Suami Punya Anak Laki-Laki Tunggal…….... 65
C. Halaman Suami Punya Anak Perempuan Tunggal…….. 66
D. Halaman Suami Tunggal Tidak Punya Anak…………... 67
C. Halaman Istri Punya Anak Perempuan Tunggal……….. 70
D. Halaman Istri Tunggal Tidak Punya Anak………... 71
BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI 5.1 Uji Coba ... 72
5.1.1 Halaman Utama………...72
5.1.2 Halaman Ayat-Ayat Waris……….. 74
5.1.3 Halaman Panduan……… 75
5.1.4 Halaman Perhitungan Waris………... 76
A. Halaman Menu Suami……….. 77
B. Halaman Menu Istri………. 78
C. Perhitungan Harta Waris dan Uji Coba Studi Kasus…... 79
5.1.5 Button hasil dan reset………...………. 104
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 105
6.2 Saran... 106
DAFTAR PUSTAKA ... 107
Judul : Aplikasi Penghitungan Harta Warisan pada Perangkat Seluler Berbasis Symbian Menggunakan QT SDK (Software development Kit).
Pembimbing I : Prof. Dr. Ir. Sri Rejeki, MT Pembimbing II : Chrystia Aji Putra, S.Kom
Penyusun : Dio Dedi Utama
ABSTRAK
Persoalan harta warisan sering kali menjadi masalah bahkan memicu pertikaian dan menimbulkan keretakan hubungan keluarga. Penyebab utama sifat-sifat dasar manusia yang tidak lain karena keserakahan dan ketamakan untuk memiliki sebagian besar harta warisan atau mungkin lebih yaitu ingin memiliki secara penuh harta waris yang telah ditinggalkan pemiliknya (pewaris).
Hukum pembagian harta warisan menurut syariat islam disebut faraid. Di dalam ayat-ayat Al-Qur’an surat An-nisaa’ (4) 7-14, disebutkan Allah SWT telah mengatur pembagian waris secara lengkap. Disini untuk memudahkan masyarakat yang memerlukan masalah waris, penulis mencoba membuat suatu aplikasi mobile dengan tujuan utama untuk mengembangkan dalam hal memudahkan dalam perhitungan warisan. Jika masalah yang ada dibutuhkan saat itu pula, tanpa harus membuka ayat yang terkandung dalam Al-Qur’an dan membuka hukum waris Islam terlebih dahulu.
Diharapkan aplikasi yang ada nantinya bermanfaat untuk masyarakat juga kedepannya dapat mengurangi ketidak tahuan mereka terhadap perhitungan pembagian hukum waris. Qt SDK (Software Development Kit) merupakan suatu pengembangan aplikasi mobile dengan konsep dan fundamental dari Qt SDK untuk mengembangkan aplikasi mobile untuk target platform Symbian dan
MeeGo. Disana nantinya aplikasi tersebut diharapkan mampu mengatasi
permasalahan pembagian harta warisan.
1.1. Latar Belaka ng.
Di zaman modern sekarang segala bidang pada aspek masyarakat semakin berkembang cepat khususnya teknologi, hal ini memerlukan pengembangan dari teori yang ada dimudahkan dalam bentuk aplikasi dikehidupan nyata. Persoalan harta warisan terkadang sering kali dapat menjadi masalah yang penting bahkan memicu pertikaian dan menimbulkan keretakan hubungan keluarga. Penyebab utamanya tentu sifat-sifat dasar manusia yang tidak lain karena keserakahan dan ketamakan untuk memiliki sebagian besar harta warisan atau mungkin lebih yaitu ingin memiliki secara penuh harta waris yang telah ditinggalkan pemiliknya.
Menurut Erick Kurniawan 2011, Qt SDK (Software Development Kit) merupakan suatu pengembangan aplikasi mobile dengan konsep dan fundamental dari Qt SDK untuk mengembangkan aplikasi mobile untuk target platform
Symbian dan MeeGo. Qt SDK sudah lama digunakan untuk mengembangkan
aplikasi lintas platform yang sangat bagus. Qt SDK mempunyai koleksi Class
Library yang lengkap dan konsisten, didukung oleh dokumentasi yang
komprehensif. Disana nantinya aplikasi tersebut diharapkan mampu mengatasi permasalahan pembagian harta warisan. Class Library tersebut berisi semua fungsi yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi. Aplikasi ini bersifat open
source atau free dapat dan mudah beroperasi pada OS Windows, vista, linux,
MAC, & Windows 7.
Aplikasi yang akan dibuat dan sebelum di implementasikan kedalam kehidupan nyata benar-benar akan diuji kelayakan dengan melakukan serangkaian skenario antara lain : menú-menu perhitungan Faraid, menú data yang dimasukkan ayat-ayat yang terkandung dalam Al-qur’an, dan hasil / output yang ditampilkan. Untuk mengetahui hasil harta waris yang diperoleh dari data yang masukkan. User hanya dengan mengimputkan nama pewaris, jumlah harta yang diwariskan, jumlah ahli waris, nama ahli waris dan kedudukan ahli waris. Hasil dari inputan tadi akan muncul pembagian harta warisan yang sesuai dengan Ayat Al-Qur’an disetiap kedudukan sesuai inputan user sebelumnya.
1.2. Rumusan Masalah.
a. Bagaimana masyarakat umum dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang hukum waris islam dengan lebih mudah.
b. Bagaimana mengimplementasikan aplikasi QT-SDK untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan perhitungan pembagian harta warisan dengan ketentuan syariat islam.
c. Bagaimana mengimplementasikan aplikasi QT-SDK kedalam mobile / telepon selluler pada permasalahan pembagian harta warisan.
1.3. Batasan Masalah.
Dalam perancangan dan pembuatan aplikasi QT-SDK Symbian mobile untuk studi kasus pembagian perhitungan harta warisan batasan permasalahan antara lain yaitu sebagai berikut :
a. Aplikasi ini bersifat fasilitator untuk masyarakat pada permasalahan
Faraid dengan topik utama “Ashhaabul Furuudh” ahli waris yang
haknya telah ditetapkan, kecuali untuk saudara perempuan sekandung dan saudara perempuan seayah yang tidak masuk dalm perhitungan rumus Faraidh.
b. Permasalahan pokok utama dari sudut pandang suami atau istri sebagai pewaris dan untuk bapak juga ibu sebagai variabel utama ahli warisnya.
d. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah object oriented C++ pada QT SDK mobile dengan pengembangan dari platform Symbian dan MeeGo.
e. Penggunaan aplikasi ini hanya ditunjukkan pada HP merk berbasis
Symbian yang mendukung aplikasi qt.
1.4. Tujuan.
Tujuan yang ingin dicapai pada pengerjaan tugas akhir ini adalah membuat aplikasi berbasis QT-SDK mobile dalam membantu proses perhitungan pembagian harta warisan berdasarkan syariat islam.
1.5. Manfaat.
Adapun manfaat yang ingin dicapai dan diperoleh dari pengerjaan tugas akhir ini adalah :
a. Membantu masyarakat dalam perhitungan pembagian harta warisan. b. Memudahkan masyarakat yang ingin mempelajari dan menggunakan
hukum waris menurut syariat islam dalam membagi harta peninggalan pewaris kepada ahli warisnya.
c. Ikut serta dalam pengembangan mobile Symbian yang di masa sekarang kurang begitu digemari masyarakat, dengan menciptakan aplikasi perhitungan pembagian harta warisan.
1.6 Metodelogi Penelitian
a. Studi Literatur
Dilakukan dengan cara mencari segala macam informasi secara riset keperpustakaan dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
b. Analisis
Pada tahap ini dilakukan identifikasi dan evaluasi permasalahan yang terjadi, serta mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah tahap analisis selesai dilakukan, dibuat perancangan desain sistem secara keseluruhan.
c. Metode Observasi
Merupakan aktivitas melakukan pengamatan dan analisis terhadap kondisi sebenarnya dilapangan kemudian akan diberikan solusinya. d. Pembuatan program & hasil pembahasan
Pada tahap ini dilakukan implementasi terhadap sistem berdasarkan hasil dari perancangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan, diantaranya :
• Akuisi pengetahuan proses untuk memperoleh, mengorganisasikan, dan mempelajari pengetahuan yang terkait di bidang mawaris yang didapat dari seorang pakar dan buku.
• Design proses secara menyeluruh untuk membangun struktur dan mengorganisasikan sistem sekaligus mendefinisikan metode yang digunakan untuk mempresentasikan sistem.
e. Uji Coba Program
Uji coba program dapat dilakukan pada akhir dari tahap-tahap analisa sistem, desain sistem dan tahap penerapan sistem atau implementasi sistem. Sasaran uji coba program adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan dari program yang mungkin terjadi sehingga dapat diperbaiki.
f. Penyusunan Laporan
Dalam bagian akhir tugas akhir ini adalah dibuatnya laporan dari awal sampai akhir pengerjaan dengan tujuan agar lebih mudah dipelajari oleh orang lain sistem yang telah kita buat.
1.7. Sistematika Penulisan.
Dalam laporan tugas akhir ini, pembahasan disajikan dalam enam bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan metodelogi serta sistematika penulisan dalam pembuatan tugas akhir ini.
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori pemecahan masalah yang berhubungan dan digunakan untuk mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
digunakan untuk mengolah sumber data yang dibutuhkan sistem antara lain : Flowchart, UML (Unifed Modeling Languange)
meliputi, Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram,
User Interface.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang implementasi dari program yang telah dibuat meliputi lingkungan implementasi, implementasi proses, dan implementasi interface.
BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI
Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan uji coba dan evaluasi dari pelaksanaan uji coba dari program yang dibuat agar bisa diketahui system tersebut terdapat troble atau tidak.
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini dibahas mengenai uraian kesimpulan tentang sistem yang telah dibuat beserta saran yang dapat digunakan untuk penyempurnaan dan pengembangan sistem.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan dalam pembutan laporan ini.
LAMPIRAN
2.1 Ayat-Ayat War is dalam Al-Qur ’an.
Menurut tafsir Dr. H. Tarmizi 1995, Allah SWT berfirman : Surat an-Nisa' 11 :
"Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk)
anak-anakmu. Yaitu, bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang
anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka
bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu
seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapak
bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang
meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai
anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga;
jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat
seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat
anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa diantara mereka yang lebih dekat
(banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah.
SesungguhnyaAllah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (an-Nisa': 11)
Surat an-Nisa' 12 :
"Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh
istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika istri-istrimu itu mempunyai
anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah
dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. Para
istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak
mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh
seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang
kamu buat atau (dan) sesudah dibayar utang-utangmu. Jika seseorang mati, baik
atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari
kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu
lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah
dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar utangnya dengan tidak
memberi mudarat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu
sebagai) syariat yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Penyantun." (an-Nisa': 12)
Surat an-Nisa' 176 :
"Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: 'Allah
memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meningal dunia,
dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi
saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan
saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika
ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka
bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal.
Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara laki-laki dan perempuan,
perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat.
Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (an-Nisa': 176)
2.2 Definisi Huk um War is Islam
Jurnal Fiqh Ass Sayyid Sabid 1988, menyatakan bahwa al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata
waritsa-yaritsu-irtsan-miiraatsan. Maknanya menurut bahasa ialah 'berpindahnya sesuatu dari seseorang
kepada orang lain', atau dari suatu kaum kepada kaum lain. Pengertian menurut bahasa ini tidaklah terbatas hanya pada hal-hal yang berkaitan dengan harta, tetapi mencakup harta benda dan non harta benda. Ayat-ayat Al-Qur'an banyak menegaskan hal ini, demikian pula sabda Rasulullah saw.. Di antaranya Allah berfirman:
"Dan Sulaiman telah mewarisi Daud ..." (an-Naml: 16) "... Dan Kami adalah pewarisnya." (al-Qashash: 58) Selain itu kita dapati dalam hadits Nabi saw.:
'Ulama adalah ahli waris para nabi'.
Sedangkan makna al-miirats menurut istilah yang dikenal para ulama ialah berpindahnya hak kepemilikan dari orang yang meninggal kepada ahli warisnya yang masih hidup, baik yang ditinggalkan itu berupa harta (uang), tanah, atau apa saja yang berupa hak milik legal secara syar'i.
2.2.1 Definisi Peninggalan
pada prinsipnya segala sesuatu yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal dinyatakan sebagai peninggalan. Termasuk di dalamnya bersangkutan dengan utang piutang, baik utang piutang itu berkaitan dengan pokok hartanya (seperti harta yang berstatus gadai), atau utang piutang yang berkaitan dengan kewajiban pribadi yang mesti ditunaikan (misalnya pembayaran kredit atau mahar yang belum diberikan kepada istrinya).
2.3 Bentuk-Bentuk War is
a. Hak waris secara fardh (yang telah ditentukan bagiannya).
b. Hak waris secara 'ashabah (kedekatan kekerabatan dari pihak ayah). c. Hak waris secara tambahan.
d. Hak waris secara pertalian rahim.
2.4 Sebab-sebab Adanya Hak War is
Ada tiga sebab yang menjadikan seseorang mendapatkan hak waris: 1. Kerabat hakiki (yang ada ikatan nasab), seperti kedua orang tua, anak,
saudara, paman, dan seterusnya.
2. Pernikahan, yaitu terjadinya akad nikah secara legal (syar'i) antara seorang laki-laki dan perempuan, sekalipun belum atau tidak terjadi hubungan intim (bersanggama) antar keduanya. Adapun pernikahan yang batil atau rusak, tidak bisa menjadi sebab untuk mendapatkan hak waris.
3. Al-Wala, yaitu kekerabatan karena sebab hukum. Disebut juga wala al-'itqi
yang membebaskannya mendapat kenikmatan berupa kekerabatan (ikatan) yang dinamakan wala al-'itqi. Orang yang membebaskan budak berarti telah mengembalikan kebebasan dan jati diri seseorang sebagai manusia. Karena itu Allah SWT menganugerahkan kepadanya hak mewarisi terhadap budak yang dibebaskan, bila budak itu tidak memiliki ahli waris yang hakiki, baik adanya kekerabatan (nasab) ataupun karena adanya tali pernikahan. harta peninggalan pewaris dikarenakan adanya ikatan kekerabatan (nasab) atau ikatan pernikahan, atau lainnya.
3. Harta warisan, yaitu segala jenis benda atau kepemilikan yang ditinggalkan pewaris, baik berupa uang, tanah, dan sebagainya.
2.6 Syar at War is
Syarat-syarat waris juga ada tiga: 1. Syarat Pertama : Meninggalnya pewaris
yang ditetapkan hakim terhadap seseorang yang tidak diketahui lagi kebedaannya. Sebagai contoh, orang yang hilang yang keadaannya tidak diketahui lagi secara pasti, sehingga hakim memvonisnya sebagai orang yang telah meninggal.
Hal ini harus diketahui secara pasti, karena bagaimanapun keadaannya, manusia yang masih hidup tetap dianggap mampu untuk mengendalikan seluruh harta miliknya. Hak kepemilikannya tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun, kecuali setelah ia meninggal.
2. Syarat Kedua : Masih hidupnya para ahli waris
Maksudnya, pemindahan hak kepemilikan dari pewaris harus kepada ahli waris yang secara syariat benar-benar masih hidup, sebab orang yang sudah mati tidak memiliki hak untuk mewarisi.
Sebagai contoh, jika dua orang atau lebih dari golongan yang berhak saling mewarisi meninggal dalam satu peristiwa atau dalam keadaan yang berlainan tetapi tidak diketahui mana yang lebih dahulu meninggal maka di antara mereka tidak dapat saling mewarisi harta yang mereka miliki ketika masih hidup. Hal seperti ini oleh kalangan fuqaha digambarkan seperti orang yang sama-sama meninggal dalam suatu kecelakaan kendaraan, tertimpa puing, atau tenggelam. Para fuqaha menyatakan, mereka adalah golongan orang yang tidak dapat saling mewarisi.
3. Syarat Ketiga: Diketahuinya posisi para ahli waris
masing-masing ahli waris. Sebab, dalam hukum waris perbedaan jauh-dekatnya kekerabatan akan membedakan jumlah yang diterima. Misalnya, kita tidak cukup hanya mengatakan bahwa seseorang adalah saudara sang pewaris. Akan tetapi harus dinyatakan apakah ia sebagai saudara kandung, saudara seayah, atau saudara seibu. Mereka masing-masing mempunyai hukum bagian, ada yang berhak menerima warisan karena sebagai ahlul
furudh, ada yang karena 'ashabah, ada yang terhalang hingga tidak
mendapatkan warisan (mahjub), serta ada yang tidak terhalang.
2.7 Ashhaabul Furuudh
Ashabul furudh adalah para ahli waris yang nilai haknya telah ditetapkan
secara langsung dan mendapatkan harta waris terlebih dahulu.
a. Ashhabul furudh yang Berhak Mendapat Setengah :
Ashhabul furudh yang berhak mendapatkan separo dari harta waris peninggalan pewaris ada lima, satu dari golongan laki-laki dan empat lainnya perempuan. Kelima ashhabul furudh tersebut ialah suami, anak perempuan, anak laki-laki, saudara kandung perempuan, dan saudara perempuan seayah.
Dalilnya sama dengan Butir 4 (an-Nisa': 176), dan hal ini telah menjadi kesepakatan ulama.
b. Ashhabul furudh yang Berhak Mendapat Seperempat :
Dari sederetan ashhabul furudh yang berhak memperoleh bagian seperdelapan (1/8) yaitu istri. Istri, baik seorang maupun lebih akan mendapatkan seperdelapan dari harta peninggalan suaminya, bila suami mempunyai anak atau cucu, baik anak tersebut lahir dari rahimnya atau dari rahim istri yang lain. Dalilnya adalah firman Allah SWT:
"... Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh
seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuh, wasiat
yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar utang-utangmu ..." (an-Nisa':
12).
d. Ashhabul furudh yang Berhak Mendapat Dua Per Tiga :
Ahli waris yang berhak mendapat bagian dua per tiga (2/3) dari harta peninggalan pewaris ada tiga, dan semuanya terdiri dari wanita:
1. anak perempuan (kandung) atau lebih. 2. saudara kandung perempuan atau lebih.
3. Dua orang saudara perempuan seayah atau lebih.
e. Ashhabul furudh yang Berhak Mendapat Sepertiga :
Adapun ashhabul furudh yang berhak mendapatkan warisan sepertiga bagian hanya dua, yaitu ibu dan dua saudara (baik laki-laki ataupun perempuan) yang seibu.
f. Ashhabul furudh yang Berhak Mendapat Seperenam :
2.7.1 Daftar Ahli War is yang Telah Ditetapkan (Ashhaabul Furuudh)
1. Mendapatkan setengah jika tidak mempunyai saudara (tunggal). 2. Duapertiga jika memiliki saudara perempuan.
3. Mendapatkan 2 : 1 jika memiliki saudara laki-laki. c. Anak Laki-laki.
Ketentuan :
1. Mendapatkan warisan penuh jika tidak ada yang memiliki saudara.
2. Mendapatkan 2 : 1 jika memiliki saudara perempuan. d. Saudara perempuan sekandung dan seayah.
Ketentuan :
1. Mendapatkan seperenam untuk satu orangnya, baik laki-laki maupun perempuan.
f. Istri.
1. Mendapatkan seperenam, bila bersama dengan memiliki keturunan anak laki-laki maupun anak perempuan secara mutlak dari pewaris.
2. Mendapatkan sepertiga jika tidak memiliki keturunan anak laki-laki maupun anak perempuan secara mutlak dari pewaris.
3. Mendapatkan sepertiga dari sisa harta dari yang disebutkan diatas (ashabah).
h. Ayah / Bapak. Ketentuan :
1. Seorang ayah akan mendapat seperenam jika memiliki keturunan laki-laki maupun perempuan.
2. Jika tidak memiliki keturunan maka ayah akan mendapatkan semua peninggalan sendirian.
i. Kakek.
Ketentuan :
1. Mendapatkan seperenam jika pewaris tidak memiliki keturunan dan hasil dari pembagian ‘ashabah.
2. Tidak mendapatkan apa-apa penghalang dari ayah jika pewaris
1. Seperenam jika tidak ada penghalah dari ayah dan ibu.
2. Tetap mendapatkan bagian seperenam jika memiliki keturunan dari pewaris kecuali terdapat penghalang.
3. Jika ayah dan ibu ada, maka tidak memperoleh apa-apa karena
mahjub.
k. Saudara laki-laki / perempuan seibu. Ketentuan :
1. Mendapatkan seperenam untuk satu orangnya, baik laki-laki maupun perempuan.
2. Mendapatkan sepertiga bersekutu untuk dua orang atau lebih, baik laki-laki maupun perempuan.
3. Jika ayah dan ibu ada, maka tidak memperoleh apa-apa karena
2.8 ‘Ashabah
'Ashabab dalam bahasa Arab berarti kerabat seseorang dari pihak bapak.
Disini ialah mereka yang mendapatkan sisa sesudah Ashhaabul Furuudh dan mengambil baian yang telah ditentukan. Disebut demikian, dikarenakan mereka yakni kerabat bapak menguatkan dan melindungi. Dalam kalimat bahasa Arab banyak digunakan kata 'ushbah sebagai ungkapan bagi kelompok yang kuat. Demikian juga di dalam Al-Qur'an, kata ini sering kali digunakan, di antaranya dalam firman Allah berikut:
"Mereka berkata: 'Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami
golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang
yang merugi.'" (Yusuf: 14)
Maka jika dalam ashhabul furudh kerabat diistilahkan dengan 'ashabah hal ini disebabkan mereka melindungi dan menguatkan. Inilah pengertian
'ashabah dari segi bahasa.
Sedangkan pengertian 'ashabah menurut istilah para fuqaha ialah ahli waris yang tidak disebutkan banyaknya bagian di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan tegas. Sebagai contoh, anak laki, cucu laki keturunan anak laki-laki, saudara kandung laki-laki dan saudara laki-laki seayah, dan paman (saudara kandung ayah). Kekerabatan mereka sangat kuat dikarenakan berasal dari pihak ayah.
Pengertian 'ashabah yang sangat masyhur di kalangan ulama ashhabul
furudh ialah orang yang menguasai harta waris karena ia menjadi ahli waris
tunggal. Selain itu, ia juga menerima seluruh sisa harta warisan setelah ashhabul
Dibawah ini macam-macam dari ‘Ashabah : 1. 'ashabah nasabiyah (karena nasab) 2. 'ashabah sababiyah (karena sebab)
Sedangkan ‘Ashabah nasabiyah terbagi tiga, yaitu :
1. 'ashabah bin nafs (nasabnya tidak tercampur unsur wanita) 2. 'ashabah bil ghair (menjadi 'ashabah karena yang lain)
3. 'ashabah ma'al ghair (menjadi 'ashabah bersama-sama dengan yang lain)
2.8.1 Penghalang Hak War is (Al-Hujub)
Al-hujub dalam bahasa Arab bermakna 'penghalang' atau 'penggugur'. Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:
"Sekali-kali tidak sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar
terhalang dari (melihat) Tuhan mereka" (al-Muthaffifin: 15)
Yang dimaksud oleh ayat ini adalah kaum kuffar yang benar-benar akan terhalang, tidak dapat melihat Tuhan mereka di hari kiamat nanti.
Selain itu, dalam bahasa Arab juga kita kenal kata hajib yang bermakna 'tukang atau penjaga pintu', disebabkan ia menghalangi orang untuk memasuki tempat tertentu tanpa izin guna menemui para penguasa atau pemimpin.
Jadi, bentuk isim fa'il (subjek) untuk kata hajaba adalah hajib dan bentuk
isim maf'ul (objek) ialah mahjub. Maka makna al-hajib menurut istilah ialah
Adapun pengertian al-hujub menurut kalangan ulama ashhabul furudh adalah menggugurkan hak ahli waris untuk menerima waris, baik secara keseluruhannya atau sebagian saja disebabkan adanya orang yang lebih berhak untuk menerimanya.
2.8.2 Macam-Macam Al-Hujub
Al-hujub bil washfi berarti orang yang terkena hujub tersebut terhalang
dari mendapatkan hak waris secara keseluruhan, misalnya orang yang membunuh pewarisnya atau murtad. Hak waris mereka menjadi gugur atau terhalang.
Al-hujub bi asy-syakhshi yaitu gugurnya hak waris seseorang dikarenakan
adanya orang lain yang lebih berhak untuk menerimanya. Al-hujub bi
asy-syakhshi terbagi dua: Hujub Hirman dan hujub nuqshan. Hujub Hirman yaitu
penghalang yang menggugurkan seluruh hak waris seseorang. Misalnya, terhalangnya hak waris seorang kakek karena adanya ayah, terhalangnya hak waris cucu karena adanya anak, terhalangnya hak waris saudara seayah karena adanya saudara kandung, terhalangnya hak waris seorang nenek karena adanya ibu, dan seterusnya.
Satu hal yang perlu diketahui di sini, dalam dunia ashhabul furudh apabila kata al-hujub disebutkan tanpa diikuti kata lainnya, maka yang dimaksud adalah
Hujub Hirman. Ini merupakan hal mutlak dan tidak akan dipakai dalam
pengertian hujub nuqshan.
2.8.3 Ahli War is yang Tidak Ter kena Hujub Hirman
Ada sederetan ahli waris yang tidak mungkin terkena Hujub Hirman. Mereka terdiri dan enam orang yang akan tetap mendapatkan hak waris. Keenam orang tersebut adalah anak kandung laki-laki, anak kandung perempuan, ayah, ibu, suami, dan istri.
2.8.4 Ahli War is yang Dapat Ter kena Hujub Hirman
Sederetan ahli waris yang dapat terkena Hujub Hirman ada enam belas, sebelas terdiri dari laki-laki dan lima dari wanita. Adapun ahli waris dari laki-laki sebagai berikut:
1. Kakek (bapak dari ayah) akan terhalang oleh adanya ayah, dan juga oleh kakek yang lebih dekat dengan pewaris.
2. Saudara kandung laki-laki akan terhalang oleh adanya ayah, dan keturunan laki-laki (anak, cucu, cicit, dan seterusnya).
seterusnya) dan juga oleh cabang (anak, cucu, cicit, dan seterusnya) baik anak laki-laki maupun anak perempuan.
4. Cucu laki-laki keturunan anak laki-laki, akan terhalangi oleh adanya anak laki-laki. Demikian juga para cucu akan terhalangi oleh cucu yang paling dekat (lebih dekat).
5. Keponakan laki-laki (anak saudara kandung laki-laki) akan terhalangi dengan adanya ayah dan kakek, anak laki-laki, cucu kandung laki-laki, serta oleh saudara laki-laki seayah.
6. Keponakan laki-laki (anak dari saudara laki-laki seayah) akan terhalangi dengan adanya orang-orang yang menghalangi keponakan (dari anak saudara kandung laki-laki), ditambah dengan adanya keponakan (anak laki-laki dari keturunan saudara kandung laki-laki).
7. Paman kandung (saudara laki-laki ayah) akan terhalangi oleh adanya anak laki-laki dari saudara laki-laki, juga terhalangi oleh adanya sosok yang menghalangi keponakan laki-laki dari saudara laki-laki seayah.
8. Paman seayah akan terhalangi dengan adanya sosok yang menghalangi paman kandung, dan juga dengan adanya paman kandung.
9. Sepupu kandung laki-laki (anak paman kandung) akan terhalangi oleh adanya paman seayah, dan juga oleh sosok yang menghalangi paman seayah.
Sedangkan lima ahli waris dari kelompok wanita adalah:
1. Nenek (baik ibu dari ibu ataupun dari bapak) akan terhalangi dengan adanya sang ibu.
2. Cucu perempuan (keturunan anak laki-laki) akan terhalang oleh adanya anak laki-laki, baik cucu itu hanya seorang ataupun lebih. Selain itu, juga akan terhalangi oleh adanya dua orang anak perempuan atau lebih, kecuali jika ada 'ashabah.
3. Saudara kandung perempuan akan terhalangi oleh adanya ayah, anak, cucu, cicit, dan seterusnya (semuanya laki-laki).
4. Saudara perempuan seayah akan terhalangi dengan adanya saudara kandung perempuan jika ia menjadi 'ashabah ma'al ghair. Selain itu, juga terhalang oleh adanya ayah dan keturunan (anak, cucu, cicit, dan seterusnya, khusus kalangan laki-laki) serta terhalang oleh adanya dua orang saudara kandung perempuan bila keduanya menyempurnakan bagian dua per tiga (2/3), kecuali bila adanya 'ashabah.
5. Saudara perempuan seibu akan terhalangi oleh adanya sosok laki-laki (ayah, kakek, dan seterusnya) juga oleh adanya cabang (anak, cucu, cicit, dan seterusnya) baik laki-laki ataupun perempuan.
2.9 Car a Per hitungan Ashhabul furudh
bagian setiap ahli waris, hingga pembagiannya benar-benar adil, tanpa mengurangi atau melebihkan hak masing-masing. Persoalan pokok ini dikalangan ulama ashhabul furudh dikenal dengan istilah at-ta’shil, yang berarti usaha untuk mengetahui pokok permasalahan. Dalam hal ini, yang perlu diketahui adalah bagaimana dapat memperoleh angka pembagian hak setiap ahli waris tanpa melalui pemecahan yang rumit. Karena itu, para ulama ashhabul furudh tidak mau menerima kecuali angka-angka yang jelas dan benar (maksud tanpa menyertakan angka pecahan).
Untuk mengetahui pokok masalah, terlebih dahulu kita ketahui siapa-siapa ahli warisnya. Artinya, kita harus mengetahui apakah ahli waris yang ada semuanya hanya termasuk ‘ashabah atau semuanya hanya dari ‘ashhabul furudh, atau gabungan antara ‘ashabah dengan ashhabul furudh. Apabila seluruh ahli waris yang ada semuanya dari ‘ashabah, maka pokok masalahnya dihitung per kepala jika semuanya hanya dari laki-laki.
Misalnya, seseorang wafat dan hanya meninggalkan lima orang anak, dua laki-laki dan tiga perempuan, dengan harta Rp. 75.000.000. Maka pokok masalahnya berarti tujuh. Yang akan dijelaskan dalam perhitungan ashhabul
furudh berikut ini :
Pembagian harta :
# = Bersekutu dengan ketentuan, pria : wanita = 2 :1 Anak laki-laki = 2 bagian*
Anak perempun = 1 bagian
Jadi total pembagian = 7
Harta / bagian = 75.000.000 = 10.714.285
7
Anak laki-laki ke-1 = Rp. 21.428.571 Anak laki-laki ke-2 = Rp. 21.428.571 Anak perempuan ke-1 = Rp. 10.714.285 Anak perempuan ke-2 = Rp. 10.714.285 Anak perempuan ke-3 = Rp. 10.714.285
2.10 Teknologi QT-SDK
Menurut Erick Kurniawan 2011, Qt SDK (Software Development Kit) merupakan suatu pengembangan aplikasi mobile dengan konsep dan fundamental dari Qt SDK untuk mengembangkan aplikasi untuk target platform Symbian dan MeeGo. Qt SDK mempunyai koleksi Class Library yang lengkap dan konsistensi, didukung oleh dokumentasi yang komprehensif. Class Library tersebut berisi semua fuction yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi. Aplikasi ini bersifat open source atau free dapat dan mudah beroperasi pada OS Windows, vista, linux, MAC, dan Windows 7. Qt juga menyediakan IDE (Intregated Development Environment) Qt Creator yang membantu mengurangi pekerjaan pengembangan dan meningkatkan produktivitas penulisan kode untuk pengembangan yang bersifat RAD (Rapid Aplication Development).
bahwa mereka akan drop Symbian teknologi dan basis smartphone masa depan mereka pada Microsoft Platform . Kemudian Nokia mengumumkan lisensi komersial Qt dan layanan profesional untuk Digia PLC, Nokia tetap menjadi kekuatan pengembangan utama di balik rangka utama QT- SDK mobile .
2.11 Fitur dar i Qt
Qt SDK mempunyai beberapa modul genersi baru yang dapat digunakan untuk mengembangkan apliksi berbasis Symbian , Maemo, dan MeeGo. Beberapa fiturnya diantaranya sebagai berikut :
1. Advanced C++ Editor
Editor kode Qt Creator menyediakan dukungan untuk mengedit C+ + dan QML (SDK), konteks-sensitif bantuan, kode selesai, navigasi dan banyak lagi. Editor kode Qt Creator ini dirancang untuk membantu Anda dalam membuat, mengedit dan navigasi kode. Editor kode Qt Pencipta dilengkapi dengan pemeriksaan sintaks, penyelesaian kode, bantuan sensitif konteks dan in-line indikator kesalahan saat Anda mengetik.
Sumber : Erik Kurniawan 2011
Gambar 2.1 Advanced C++ Editor
Qt Creator terintegrasi dengan kebanyakan sistem kontrol versi populer, termasuk Git, Subversion, Bazaar, mau, CVS dan Mercurial. Qt
Creator menggunakan perintah kontrol versi sistem klien line untuk
mengakses repositori Anda. Untuk memungkinkan akses, pastikan bahwa klien baris perintah dapat terletak menggunakan variabel lingkungan PATH atau menentukan path ke file executable baris perintah klien di Tools Pilihan>> Version Control. Setelah Anda mengatur sistem kontrol versi, menggunakan baris perintah untuk memeriksa bahwa semuanya bekerja (misalnya, gunakan perintah status). Jika tidak ada masalah muncul, Anda harus siap untuk menggunakan sistem juga dari Qt Creator. 2. Terpadu Designer UI
Qt Creator menyediakan dua Editor visual yang terintegrasi:. Qt
Designer untuk membangun UIS dari widget Qt, dan Qt Designer Cepat untuk mengembangkan UIS animasi dengan bahasa QML. Besar resolusi tinggi layar, input sentuhan, dan signifikan kekuatan grafis menjadi umum dalam perangkat konsumen portabel, seperti ponsel, pemutar media,
set-top box, dan netbook. Untuk memanfaatkan sepenuhnya fitur ini dan untuk
Sumber : Erik Kurniawan 2011
Gambar 2.2 GUI Builder
3. Project & Build Management
Jika mengimpor proyek yang sudah ada atau membuat satu dari awal, Qt Creator menghasilkan semua file yang diperlukan. Dukungan untuk cmake dan cross-compiling dengan qmake disertakan untuk mengatur sebuah proyek. Pertama Anda harus memutuskan jenis dari aplikasi yang Anda ingin mengembangkan. Apakah Anda ingin user interface dengan modifikasi membangun dan menjalankan pengaturan untuk proyek qmake dalam modus project.
4. Desktop & Mobile Target
Qt Creator menyediakan dukungan untuk membangun dan
selluler. Membangun pengaturan memungkinkan untuk beralih Cepat antara sasaran membangun. Secara C + + , ketika menjalankan aplikasi ini pada target, secara otomatis membangun untuk target dan menyebarkan ke target pertama. Namun, Anda juga dapat melakukan operasi secara terpisah. Untuk memastikan bahwa kode aplikasi dapat dikompilasi dan dihubungkan untuk target, dapat membangun proyek. Kesalahan membangun dan peringatan yang ditampilkan dalam panel keluaran Isu. Informasi lebih rinci ditampilkan dalam panel output Kompilasi.
Sumber : Erik Kurniawan 2011
Gambar 2.3 Target Integrated
5. Qt Simulator
tidak mendukung API perangkat khusus dengan desain. Oleh karena itu, aplikasi yang berjalan dengan baik pada Qt Simulator juga berjalan pada perangkat yang host Qt dan perpustakaan Mobilitas Qt. Namun, ini berarti bahwa tidak dapat menggunakan Simulator Qt untuk menguji aplikasi yang menggunakan perpustakaan perangkat tertentu, seperti Symbian
C++ API .
Sumber : Erik Kurniawan 2011
Gambar 2.4 Qt Simulator
2.12 Antar Muka dar i Qt
Sumber : Erik Kurniawan 2011
Gambar 2.5 Antar Muka QT
Pemilih mode memungkinkan Anda untuk beralih cepat antara tugas-tugas seperti mengedit proyek dan source file , merancang aplikasi UIs, mengkonfigurasi bagaimana proyek dibangun dan dijalankan, dan debugging aplikasi Anda. Untuk mengubah mode, klik ikon, atau menggunakan cara pintas keyboard yang sesuai. Anda dapat menggunakan Qt Creator dalam mode berikut:
• Mode edit untuk mengedit proyek dan source file .
• Mode Desain untuk merancang dan mengembangkan aplikasi user
interface. Mode ini tersedia untuk file UI (.ui atau qml.).
• Mode Debug untuk memeriksa keadaan program Anda saat debugging.
• Mode Pr oyek untuk mengkonfigurasi dan membangun proyek dan eksekusi. Mode ini tersedia ketika sebuah proyek terbuka.
• Bantuan modus untuk melihat dokumentasi Qt. (Mohamad Iqbal, 2011).
2.12.1 Modus Edit
Code Editor Qt Creator dirancang untuk membantu Anda dalam membuat, mengedit dan navigasi kode. Code Editor Qt Creator dilengkapi dengan syntax
Sumber : Erik Kurniawan 2011
Gambar 2.6 Modus Edit QT
2.12.2 Toolbar Editor
Toolbar Editor terletak di bagian atas tampilan Editor. Toolbar Editor konteks sensitif yang menunjukkan item yang relevan dengan file yang sedang terbuka di Editor . (Mohamad Iqbal, 2011).
Sumber : Erik Kurniawan 2011
Gambar 2.7 Toolbar Editor QT
Untuk melompat ke simbol yang digunakan dalam file saat ini, pilih dari menu drop-down Simbol. Secara default, simbol akan ditampilkan dalam urutan di mana mereka muncul dalam file . Klik kanan judul menu dan pilih Sort
menavigasi antara file untuk membuka file proyek lainnya dengan mengklik tombol navigasi dan . (Mohamad Iqbal, 2011).
Untuk menuju ke file terbuka, pilih Open File dari menu drop-down. (Mohamad Iqbal, 2011).
Sumber : Erik Kurniawan 2011
Gambar 2.8 Menu drop-down open file QT
2.12.3 Br owsing Project Contents
Pada mode Edit dan mode Debug, gunakan sidebar untuk menelusuri proyek-proyek, file , dan bookmark, dan untuk melihat hirarki kelas. (Mohamad Iqbal, 2011).
Sumber : Erik Kurniawan 2011
Gambar 2.9 Menu Browsing Project Content QT Anda dapat memilih isi sidebar di menu sidebar :
• Projects menunjukkan daftar proyek terbuka di sesi saat ini.
• File System menampilkan semua file dalam direktori yang sedang dipilih.
• Class View menunjukkan hirarki kelas dari proyek yang saat ini terbuka.
• Outline menunjukkan hirarki elemen dari sebuah file QML.
• Type Hierarchy menunjukkan kelas dasar dari sebuah kelas.
Anda dapat mengubah tampilan sidebar dengan cara berikut:
• Untuk mengaktifkan sidebar, klik atau tekan Alt +0 (Cmd +0 di Mac OS X).
• Untuk split sidebar, klik . Memilih konten baru untuk melihat pada tampilan split.
• Untuk menutup tampilan sidebar, klik
2.12.4 Build Issues / Debugger
Qt Creator menyediakan debugger plugin yang bertindak sebagai
antarmuka antara inti Qt Creator dan external native debugger seperti GNU Symbolic Debugger (gdb), Microsoft Console Debugger (CDB), dan QML / JavaScript debugger.
Bagian berikut menjelaskan debugging dengan Qt Creator:
• Debugging Contoh Aplikasi, menggunakan aplikasi contoh untuk
menggambarkan bagaimana debug Qt C + + aplikasi dalam modus debug.
• Berinter aksi dengan Debugger, menggambarkan pandangan dan fungsi yang tersedia dalam modus debug.
dan native debugger sudah diatur secara otomatis dan Anda tidak perlu melakukan apapun.
• Peluncur an Debugger dalam Mode yang ber beda-beda, menjelaskan modus operasi di mana plugin debugger berjalan, tergantung di mana dan bagaimana proses ini dimulai dan dijalankan.
• Menggunakan Debugging Helpers, menjelaskan cara untuk mendapatkan lebih banyak data rinci pada data yang kompleks.
• Debugging Pr oyek Qt Quick menjelaskan cara debug proyek Qt Quick.
• Mendeteksi Kebocoran Memor i, menjelaskan cara menggunakan alat Valgrind Memcheck untuk mendeteksi masalah dalam manajemen memori.
• Mengatasi Masalah Debugger, daftar beberapa masalah yang khas yang mungkin anda hadapi saat debugging dan memberikan solusi.
Pada Qt Creator terdapat Build Isu pane yang menyediakan daftar kesalahan dan peringatan yang ditemukan selama membangun suatu aplikasi. Panel itu menyaring output tidak relevan dari perangkat dan menyajikan isu-isu secara terorganisasi. Untuk mengetahui dimana letak kesalahannya Anda bisa klik dua kali pada baris yang menujukan kesalahan. (Mohamad Iqbal, 2011).
Sumber : Erik Kurniawan 2011
3.1 Analisa Sistem
Dari analisa permasalahan yang telah dilakukan, maka akan dirancang sistem penghitung harta waris berbasis mobile dengan melakukan perancangan sistem. Hal tersebut dilakukan untuk menggambarkan arus data dalam aplikasi secara terstruktur dan jelas, serta menggambarkan proses yang terjadi pada aplikasi, sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi sistem yang baik.
3.2 Per ancangan Sistem
Sistem yang akan dibuat merupakan sistem informasi penghitung harta waris pada perangkat seluler berbasis symbian device yang menggunakan QT SDK
( Software Development Kit ) sebagai pembangun antar muka dan
fungsi-fungsinya.
Sistem ini dibangun guna mempermudah user dalam melakukan penghitungan harta waris untuk mengetahui besarnya pembagian waris yang harus dikeluarkan serta ayat-ayat Al-Qur’an mengenai harta waris berikut kepada siapa ahli waris itu diberikan.
didalamnya ayat-ayat waris yang terkandung dalam Al-Qur’an & panduan sebagai daftar pembagian harta waris yang telah ditetapkan.
3.2.1 Lingkup Implementa si
Spesifikasi perangkat keras yang dipakai untuk membangun sistem pada tahap pengembangan adalah:
1.Processor : Intel Core I3 2.13 GHz
2.Hard disk (Space) : 320 GB HDD
3.Memory (RAM) : 2GB DDR2
3.2.2 Spesifikasi Per angkat Keras (Hardware) Nokia E7
Tabel spesifikasi uji coba sistem menggunakan Nokia E7 akan dijelaskan dibawah ini :
Tabel 3.1 Spesifikasi Nokia E7
Network: GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 HSDPA 850 / 900 / 1700 / 1900 / 2100
Ukuran/Berat: 123.7 x 62.4 x 13.6 mm, 104.9 cc/176 g Layar:
Audio Jack: 3.5 mm audio jack
Fitur Audio: - Nokia ClearBlack display- QWERTY keyboard - Multi-touch input method - Proximity sensor for auto turn-off - Accelerometer sensor for UI auto-rotate - Scratch -resistant surface - Touch sensitive controls - Handwriting recognition
Video Record: Ya, 720p@25fps, video stabilization
OS: Symbian^3 OS
CPU: ARM 11 680 MHz processor, 3D Graphics HW accelerator
GPS: Ya, with A-GPS support; Ovi Maps 3.0
Baterai: Standard battery, Li-Ion 1200 mAh (BL-4D) Video Player: MP4/H.264/H.263/WMV player
MP3 Player: MP3/WAV/eAAC+/WMA player
3.2.2 Spesifikasi Kebutuhan Perangka t Lunak (Software)
Beberapa perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan sistem adalah pada tahap pengembangan, di antaranya:
1.Sistem operasi : Windows 7 Enterprise
3.3 Per ancangan Sistem
berguna untuk efisiensi kerja suatu sistem yang telah ada menjadi lebih tersturktur dan lebih mudah pembuatan aplikasi. Tahap perancangan sistem dapat digambarkan sebagai tahap untuk membangun suatu sistem dan mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat kerasnya, sehingga menghasilkan sistem yang lebih baik.
Perancangan aplikasi mobile perhitungan harta waris menggunakan UML (Unifed Modeling Languange) meliputi rancangan sistem yang akan dibangun (Use case Diagram), rancangan objek (Class Diagram), rancangan alur kerja (Activity Diagram), dan rancangan tampilan (User Interface).
3.4 Flow Chart
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart).
halaman ini terdapat beberapa menu diantaranya :
1.) Jika user memilih ayat waris maka akan tampak tampilan ayat-ayat Al-Qur’an surat an-nisa 7-14. Pengguna dapat melihat dasar dari perhitungan harta waris ini yang sudah terkandung dalam ayat-ayat al-Qur’an tersebut..
2.) Jika user memilih menu panduan maka akan muncul fungsi aplikasi ini beserta ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Asshaabul Furuudh untuk memudahkan pemakaian aplikasi yang dibuat oleh penulis. 3.) Jika pengguna memilih tombol perhitungan harta waris maka aplikasi
akan melakukan perhitungan menurut nama dan kedudukan yang ditentukan dengan variabel batasan Asshaabull Furuudh. Sebelum melakukan perhitungan pengguna harus memasukkan nama dan kedudukan beserta nominal uang yang diwariskan kepada hak warisnya.
4.) Jika user memilih menu keluar maka program akan ditutup / diakhiri.
3.5 Unified Modeling Language (UML)
UML (Unifed Modeling Language) adalah sebuah bahasa standart untuk
UML sendiri juga memberikan standart penulisan sebuah system yang
meliputi konsep bisnis proses penulisan kelas dalam bahasa program yang spesifik dan komponen yang diperlukan dalam system software.
UML adalah sebuah bahasa untuk pengembangan sebuah software yang
dapat menyampaikan bagaimana membuat dan membentuk model tetapi tidak menyampaikan apa dan kapan model yang seharusnya dibuat yang merupakan salah satu proses implementasi pengembangan software.
Pemodelan dengan UML berarti menggambarkan yang ada dalam dunia nyata ke dalam bentuk yang dapat dipahami nyata ke dalam bentuk yang dapat dipahami dengan menggunakan notasi standart UML.
3.5.1 Use case Diagram
Use case merupakan pemodelan yang mengidentifikasi dan
menggambarkan fungsi-fungsi sistem dengan hasil penyusunan kembali lingkup fungsionalitas yang lebih kecil dari aplikasi, dibuatlah use case diagram yang menggambarkan bahwa pengguna dapat melakukan proses-proses yang ada dalam aplikasi
Use case diagram yang menekankan pada apa yang diperbuat oleh sistem.
Use case diagram menggambarkan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
Use case adalah abstraksi dari interaksi antara aktor dan sistem.
(atau apa saja) yang akan berinteraksi dengan sistem. Dengan melihat kombinasi-kombinasi sejumlah aktor dan use case, mereka akan tahu secara jelas ruang lingkup dari proyek pengembangan sistem/perangkat lunak itu.
Adapun interaksi dan aktor pada aplikasi penghitung harta waris ini
Aplikasi Perhitungan Pembagian waris ini dijalankan tanpa melibatkan aplikasi-aplikasi yang lain. Pengguna dapat melakukan beberapa tindakan-tindakan yaitu :
1. Menu Utama
perhitungan harta waris yang berisi tentang tampilan halaman utama,
button ayat-ayat waris, button panduan, button perhitungan harta
warisan dan button keluar. 2.Ayat-ayat waris
Jika user memilih ayat waris maka akan tampak tampilan ayat-ayat Al-Qur’an surat an-nisa 7-14. Pengguna dapat melihat dasar dari perhitungan harta waris ini yang sudah terkandung dalam ayat-ayat al-Qur’an tersebut.
3.Panduan Perhitungan
Jika user mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan dalam ketentuan Asshaabull Furuudh, maka user tinggal menekan tombol panduan perhitungan untuk memudahkan pemakaian aplikasi yang dibuat penulis.
4.Perhitungan Waris
3.5.2 Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan
sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan struktur dari sebuah sistem, sistem tersebut akan menampilkan sistem kelas, atribut, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi) dan hubungan antara kelas.
Class diagram menggambarkan deskripsi class, package dan objek beserta
hubungan satu sama lain seperti hubungan dinamis, pewarisan, asosiasi, dan agregasi. Class diagram merupakan alat terbaik dalam perancangan perangkat lunak. Class diagram membantu pengembang mendapatkan struktur sistem dan menghasilkan rancangan sistem yang baik
Besar nominal Harta
besar harta waris diterima : integer Kedudukan : Char
get_ahli-waris() get_Ashhabuul_Furrudh() display_hasil_perhitungan()
Pada class ahli waris terdapat inputan nama dan kedudukan sebagai
variabel utama dalam studi kasus harta waris. Disini class ahli waris akan
memilih kedudukan yang telah ada dalam konteks Ashhabuul Furuudh.
Pada class nominal disini ahli waris disuruh menentukan nominal mata uang yang akan diwariskan oleh pewaris kepada ahli waris dan diturunkan ke
class perhitungan ahli waris .
Pada class perhitungan yang sebelumnya turunan dari class ahli waris dan
class nominal merupakan class utama dalam perhitungan pembagian harta waris.
Disana akan diproses semua pembagian menurut kedudukan yang telah ditentukan dalam batasan ashhabul furuudh. Setelah proses perhitungan selesai maka akan keluar hasil dari perhitungan pembagian tersebut menurut nama dan kedudukan masing-masing.
3.5.3 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem
yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Untuk menggunakan aplikasi Faraidh pengguna bisa memulainya dengan membuka aplikasi dan memilih menu utama, kemudian user dapat memilih beberapa menu yang terdapat di dalam menu utama yaitu menu ayat-ayat waris, menu perhitungan harta waris dan menu exit / keluar dari apliksai.
Gambar 3.4 Activity Diagram
Pada menu ayat-ayat waris pengguna / user dapat melihat dasar dari perhitungan harta waris ini yang sudah terkandung dalam ayat-ayat al-Qur’an.
Kemudian menu panduan merupakan langkah/cara untuk melakukan perhitungan harta waris berdasarkan variabel batasan Asshaabull Furuudh.
Pada menu perhitungan harta waris pengguna bisa melakukan perhitungan harta waris yang akan dibagikan oleh pewaris kepada ahli waris menurut nama dan kedudukan yang ditentukan dengan variabel batasan
Asshaabull Furuudh. Sebelum melakukan perhitungan pengguna harus
3.6 Desain Interface
Desain Interface ini digunakan untuk menu njukan bagaimana bentuk aplikasi yang akan dibuat nantinya, berikut desain interface dari program aplikasi yang dibuat penulis :
3.6.1 Tampilan Halaman Utama
3.6.2 Tampilan Halaman Ayat-ayat War is
Merupakan halaman yang berisi daftar ayat-ayat waris, sehingga dapat diketahui dasar dalam perhitungan ayat waris terdapat dalam Al-Qur’an. Berikut tampilan halaman ayat-ayat waris pada gambar 3.6 dibawah ini :
Gambar 3.6 Rancangan Halaman Ayat-ayat War is
3.6.3 Tampilan Halaman Panduan
perempuan/laki-laki seibu. Nantinya akan ditampilkan sesuai gambar 3.7 dibawah ini :
Gambar 3.7 Rancangan Halaman Panduan
3.6.4 Tampilan Halaman Per hitungan War is
terkandung didalam Al-Qur’an, sebagai mana ayat tersebut akan ditampilkan nantinya dibagian halaman ayat-ayat waris seperti gambar 3.8 dibawah ini :
Gambar 3.8 Rancangan Halaman Per hitungan War is
Setelah memilih menu suami ataupun istri yang tertera pada halaman diatas. Maka akan masuk halaman selanjutnya untuk memilih lebih detail dari topik utama ashabbul furrudh meliputi menu dibawah ini, jika memilih menu suami. Penjabarannya diantaranya sebagai berikut :
• Suami Punya Anak
• Suami Punya Anak laki-laki Tunggal
• Suami Punya Anak perempuan Tunggal
Gambar 3.9 Rancangan Halaman Menu Suami
Kemudian menu istri terdapat tombol yang sama, menu seperti bagian diatas tetapi memiliki rumus berbeda dalam ketentuan ilmi Faraidh (Perhitungan harta warisan). Diantara menu istri yang dijabarkan lagi menu – menu meliputi :
• Istri Punya Anak
• Istri Punya Anak laki-laki Tunggal
• Istri Punya Anak perempuan Tunggal
Gambar 3.10 Rancangan Halaman Menu Istr i
BAB IV
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Implementasi
Implementasi program merupakan suatu kegiatan dari analisa dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya implementasi ini dapat dipahami jalannya suatu sistem informasi untuk aplikasi penghitungan pembagian harta warisan berbasis mobile. Sebelum melakukan proses implementasi user harus mempersiapkan segala macam kebutuhan baik dari segi perangkat lunak maupun perangkat keras yang akan digunakan untuk implementasi program.
4.2 Kebutuhan Sistem
Untuk dapat menjalankan aplikasi penghitungan harta waris berbasis
mobile ini dibutuhkan perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware), yang bertujuan untuk memudahkan dalam implementasi studi kasus dalam konteks pembagian harta waris yang telah dijelaskan pada bab kedua sebelumnya.
4.3 Implementasi Sistem
Pada bagian implementasi sistem ini akan dijelaskan tentang penggunaan dari aplikasi yang dibuat. Penjelasan aplikasi yang dibuat meliputi tampilan aplikasi dan cara penggunaannya.
4.3.1 Halaman Utama
4.3.2 Halaman Ayat-ayat War is
Halaman Ini berisi daftar ayat-ayat waris, sehingga dapat diketahui dasar dalam perhitungan ayat waris terdapat dalam Al-Qur’an. Berikut tampilan halaman ayat-ayat waris ditunjukkan pada gambar 4.2 dibawah ini :
Gambar 4.2 Halaman Ayat-ayat War is
4.3.3 Halaman Panduan
Ga mbar 4.3 Halaman Panduan
4.3.4 Halaman Per hitungan War is
Gambar 4.4 Halaman Per hitungan War is
4.4.5 Halaman Menu Suami
Setelah memilih menu yang meninggal pada button suami atau istri yang tertera pada halaman diatas. Maka akan masuk halaman selanjutnya untuk memilih lebih detail dari topik utama ashabbul furrudh meliputi menu diantaranya, Suami Punya Anak, Suami Punya Anak laki-laki Tunggal, Suami Punya Anak perempuan Tunggal, dan Suami Tunggal Tidak punya Anak. Jika memilih menu suami. Penjabarannya diantaranya sebagai berikut, halaman menu pilihan suami seperti pada gambar 4.5 dibawah ini :
Gambar 4.5 Halaman Menu Suami
A. Halaman Suami Punya Anak
Setelah user memilih halaman ini maka masuk kedalam inti permasalahan yaitu perhitungan faraidh sesuai dengan inputan yang ada didalamnya meliputi, berapa besar harta warisan yang ditinggalkan, berapa jumlah anak laki-laki yang dimiliki, berapa jumlah anak perempuan, dan yang terakhir berapa jumlah saudara suami dari satu ibu. Di halaman suami punya anak juga terdapat menu button hitung yang berguna untuk menghitung bagian-bagian warisan dari setiap kedudukan yang ditinggalkan pewaris (suami), juga terdapat tombol reset jika
user ingin mengulangi atau mendapatkan kesalahan dalam memasukkan dalam
Gambar 4.6 Halaman Suami Punya Anak
B. Halaman Suami Punya Anak Laki-laki Tunggal
Gambar 4.7 Halaman Suami Punya Anak Laki-laki Tunggal
C. Halaman Suami Punya Anak Perempuan Tunggal
Gambar 4.8 Halaman Suami Punya Anak Per empuan Tunggal
D. Halaman Suami Tunggal Tidak Punya Anak
Halam ini hanya berisi satu form saja dengan perhitungan yang berbeda dengan halaman yang diatasnya, berikut halaman suami tunggal tidak punya anak:
4.3.4. Halaman Menu Istr i
Jika memilih menu yang meninggal pada button istri, maka akan ditampilkan menu-menu meliputi diantaranya, Istri Punya Anak, Istri Punya Anak laki-laki Tunggal, Istri Punya Anak perempuan Tunggal, dan Istri Tunggal Tidak punya Anak. Halaman menu pilihan Istri sebagai berikut :
Gambar 4.10 Halaman Menu Istr i
A. Halaman Istr i Punya Anak
Setelah user memilih halaman ini maka masuk kedalam perhitungan
faraidh sesuai dengan inputan yang ada didalamnya meliputi, berapa besar harta
Gambar 4.11 Halaman Istr i Punya anak
B. Halaman Istr i Punya Anak Laki-laki Tunggal
Gambar 4.12 Halaman Istr i Punya Anak Laki-laki Tunggal
C. Halaman Istr i Punya Anak Per empuan Tunggal
Halaman ini mempunyai 2 inputan juga, yang ada didalamnya meliputi 2
form saja, seperti halaman istri punya anak laki-laki tunggal tetapi berbeda dalam
Gambar 4.13 Halaman Istr i Punya Anak Perempuan Tunggal
D. Halaman Istr i Tunggal Tidak Punya Anak