• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA

NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

Artikel

Untuk memenuhi salah satu syarat Ujian guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNG

Oleh :

OKTAVIANI BILATULA NIM : 911 411 132

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI KONSENTRASI PENDIDIKAN PERKANTORAN

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

(2)
(3)

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA

Oktaviani Bilatula1, Zuchri Abdussamad2, Boby Rantow Payu3

1. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FEB Universitas Negeri Gorontalo 2. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

E-mail : oktavianibilatula@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan analisis secara statistik uji regresi linear sederhana. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 76 orang siswa. Dari hasil analisa diperoleh tanda koefisien regresi untuk variabel X (Pengelolaan Kelas) yang positif. Ini menunjukkan bahwa pengelolaan kelas berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa.

Hasil pengujian secara statistika menunjukkan bahwa pengelolaan kelas mempunyai pengaruh yang positif atau signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini teruji dengan dapat diterimanya hasil pengujian hipotesis yang dilakukan oleh peneliti. Adapun besar pengaruh pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa sebesar 41,6%. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi, hendaknya guru mampu menciptakan dan memelihara kondisi belajar serta mampu membuat siswa merasa nyaman dan termotivasi dalam menerima dan memahami setiap materi yang diajarkan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran pun dapat tercapai.

Kata Kunci : Pengelolaan Kelas dan Motivasi Belajar Siswa

1 Oktaviani Bilatula Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

2

Zuchri Abdussamad Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo 3

(4)

PENDAHULUAN

Sumber daya yang berkualitas dapat diperoleh melalui pendidikan. Salah satu pembentuk sumber daya manusia yang berkualitas adalah pendidikan formal. Pendidikan formal merupakan wadah setiap individu mengenyam pendidikan secara terstruktur. Pendidikan tersebut dilakukan melalui kegiatan belajar mengajar oleh guru dan siswa. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa keberhasilan tujuan pendidikan nasional dapat dilihat dari proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa itu sendiri.

Keberhasilan tujuan pendidikan nasional yang dilihat dari proses kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari kegiatan pengelolaan kelas yang efektif. Guru harus dapat melakukan proses pengelolaan kelas dengan baik untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan kondusif. Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Tujuan pembelajaran pun akan dapat dicapai tanpa kendala yang berarti. Seorang guru harus memiliki kemampuan pengelolaan kelas yang baik. Tanpa kemampuan pengelolaan kelas yang baik, segala kemampuan guru yang lain dapat menjadi netral, dalam arti kurang memberikan pengaruh atau dampak kelas yang positif terhadap pembelajaran siswa (Prima: 2012).

Keterampilan pengelolaan kelas merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Pengelolaan kelas yang baik akan membuat siswa merasa nyaman dalam proses pembelajaran dan kelas menjadi tidak

(5)

membosankan sehingga suasana kelas pun menjadi lebih kondusif untuk belajar (Irani: 2013).

Suasana kelas yang kondusif saat belajar akan meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga perhatian dan kemauan mereka dalam memahami setiap materi yang diberikan oleh guru pun akan meningkat. Motivasi mempunyai pengaruh yang besar dalam keberhasilan belajar seorang siswa terutama untuk hasil belajar siswa. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai sebuah tujuan (Hamalik dalam Djamarah: 2008).

Sejalan dengan pemikiran tersebut, kenyataan yang masih terjadi dalam dunia pendidikan adalah persoalan tentang motivasi belajar siswa. Ada siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi tapi ada juga siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Oleh karena itu peran guru kedepan dalam memberikan bimbingan serta motivasi belajar kepada siswa masih perlu ditingkatkan. Tugas guru tidak hanya terbatas pada memberikan informasi dan pengetahuan saja, tetapi pula menyangkut bagaimana peran guru dalam membangun komunikasi secara baik dengan siswa.

Hubunganya dengan penelitian ini dapat dikemukakan bahwa keterampilan pengelolaan kelas yang baik dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran dan mendukung terjadinya proses belajar mengajar yang efektif. Berdasarkan hasil observasi peneliti di salah satu sekolah menengah atas di kabupaten Bone Bolango yaitu SMA Negeri 1 Tapa menunjukan bahwa motivasi belajar siswa di kelas terlihat belum maksimal, pada kenyataanya ada siswa yang hanya asyik dengan kegiatannya sendiri dan tidak menghiraukan guru pada saat sedang mengajar. Dilihat dari sikap

(6)

guru yang kurang tegas dalam memberikan teguran kepada siswa membuktikan bahwa kemampuan guru dalam mengelola kelas masih kurang. Selain itu aktivitas belajar siswa sering terganggu karena banyaknya siswa yang sering keluar masuk kelas dan bahkan membuat pembicaraan sendiri pada saat guru sedang menyampaiakn materi, hal ini juga membuktikan bahwa kurangnya perhatian siswa terhadap pelajaran. Selanjutnya motivasi belajar yang muncul dari dalam diri siswa belum nampak, yang dilihat pula dari sikap siswa yang relatif kurang responsif terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Intinya bahwa kesadaran siswa untuk belajar sangat kurang, disamping itu komunikasi nonformal guru dengan siswa tidak berjalan dengan baik sehingga berakibat pada semangat belajar siswa yang rendah.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango selama 4 bulan yaitu Januari-April 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuanntitatif.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa teknik sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi yaitu teknik awal yang digunakan untuk memperoleh data umum dari objek penelitian tentang pengaruh pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa.

b. Wawancara

Wawancara ini dilakukan oleh peneliti dalam hal untuk memperoleh data dan informasi dari objek yang diteliti atau pihak yang lain yang kompoten sehingga

(7)

informasi atau data yang diperoleh tidak diragukan dan dapat dipertanggung jawabkan. Dalam kegiatan wawancara ini dimaksudkan apakah pengelolaan kelas mempengaruhi motivasi belajar siswa.

c. Angket

(Sugiyono : 2012) menyatakan bahwa angket adalah tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Dalam variable skala yang digunakan untuk pembobotan item kuesioner (angket) adalah menggunakan skala likert dimana berisi pernyataan yang sistematis untuk menunjukkan sikap seseorang terhadap pernyataan itu.

Dalam penelitian ini angket yang dibuat dalm bentuk angket tertutup, dimana dalam angket telah disediakan alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden yang diteliti dengan penskoran pada Skala likert memberikan suatu nilai skala untuk tiap alternatif jawaban yang berjumlah lima kategori. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Angket disusun dengan menyiapkan lima pilihan yakni selalu, sering, kadang-kadang, pernah, tidak pernah. Setiap pilihan akan diberikan bobot nilai sebagai berikut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis regresi, dari model regresi antara pengelolaan kelas dengan motivasi belajar siswa diperoleh bentuk persamaan

Y = 10.880 + 0,671X yang menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dari pengelolaan kelas (X) terhadap motivasi belajar siswa (Y). Dengan kata lain, model

(8)

persamaan regresi diterima dan dapat digunakan untuk memprediksikan bahwa setiap peningkatan pengelolaan kelas sebesar satu satuan akan meningkatkan motivasi belajar siswa sebesar 0.671 satuan pada konstanta 10.880.

Sesuai pengamatan peneliti tentang kurangnya respon siswa terhadap materi yang diajarkan dan motivasi belajar siswa di kelas yang tidak dapat dimaksimalkan oleh guru dipengaruhi oleh sikap dan peran guru itu sendiri didalam kelas, yang tidak lain adalah kurangnya kemampuan pengelolaan kelas yang baik oleh guru. Tidak heran jika didalam kelas pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung ada siswa yang hanya mengobrol atau bermain dibelakang. Bahkan ada pula yang keluar masuk kelas berulang-ulang kali. Jelas terlihat dari perilaku siswa yang demikian, siswa sama sekali tidak punya kemauan untuk belajar, tidak merasa betah berada didalam kelas dan tidak memiliki hasrat dalam menerima materi pelajaran.

Adapun menurut hasil wawancara peneliti dengan guru, upaya dalam memberikan teguran kepada siswa sudah dilakukan oleh guru, terlebih guru juga sudah memberi sanksi kepada siswa. Menurut pendapat dari seorang guru, siswa di kelas IPS sebagian besar memang cukup bandel, terutama siswa laki-laki. Bahkan guru pun mengakui kadang merasa kewalahan dalam menegur dan mengarahkan siswa tersebut.

Bagi peneliti, menegur dan memberikan sanksi tersebut tidak cukup untuk mengubah perilaku siswa didalam kelas. Apalagi didalam kelas itu bukan hanya sekedar melakukan kegiatan pembelajaran, akan tetapi bagaimana proses belajar mengajar tersebut dapat terlaksana dengan baik dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai.

(9)

Oleh sebab itu, yang menjadi tanggung jawab penting bagi seorang guru adalah bagaimana membangkitkan motivasi siswa dalam belajar dengan cara menciptakan dan memelihara kenyamanan didalam kelas selama kegiatan belajar mengajar berlangsung demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Motivasi disini dapat dilakukan dengan cara memberikan perhatian terhadap siswa, bersikap hangat dan antusias, tanggap terhadap kebutuhan dan kesulitan siswa, memberi pujian maupun hukuman, penggunaan variasi dalam mengajar dan sebagainya.

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar, khususnya mutu proses belajar dan hasil belajar adalah peningkatan mutu guru dengan meningkatkan kemampuannya dalam mengelola kelas dan mengajar secara efektif.

Hal ini didukung oleh pendapat De Decce dan Grawford (dalam Djamarah : 2008) yang mengungkapkan bahwa fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan peningkatan motivasi belajar anak didik, yaitu guru dapat menggairahkan anak didik, meberkan harapan yang realistis, memberikan insentif dan mengarahkan perilaku anak didik kearah yang menunjang tercapainya tujuan pengajaran.

Pendapat lain diungkapkan oleh (Sardiman : 2012) bahwa pengelolaan kelas merupakan keterampilan seorang guru dalam mengelola potensi kelas sehingga tercipta kondisi belajar yang optimal dan dapat mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.

Dari uraian tersebut dapatlah dipahami bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran. Kesimpulan

(10)

sederhananya, pengelolaan kelas merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran dan terlebih lagi guru harus memiliki keterampilan untuk dapat menciptakan suasana kelas yang nyaman dan memelihara kondisi belajar yang optimal sehingga dapat berdampak pada peningkatan motivasi belajar siswa yang semakin baik.

Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa hipotesis (H0) yang diuji ditolak, yang artinya signifikansi dan hipotesis penelitian (H1) yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari t-hitung ≥ t-tabel pada taraf signfikan α = 0,05. Adapun hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh positif dari pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa. Selanjutnya dari hasil analisis koefisien determinasi , variabel pengelolaan kelas memberikan kontribusi sebesar 41,6% dan sisanya 58,4% dipengaruhi oleh variabel lain.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari penelitian dan analisis yang telah dilakukan maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa. Semakin baik pengelolaan kelas yang dilakukan maka akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Besar pengaruh dari pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa mencapai 41,6% sedangkan sisanya sebesar 58,4% motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh variabel lain.

(11)

Saran

Saran yang peneliti dapat berikan terkait dengan penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Para guru pengampu mata pelajaran sebaiknya mampu mengelola kelas semenarik mungkin agar motivasi siswa dalam belajar juga semakin meningkat.

2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar siswa selain dari pengelolaan kelas seperti susasana belajar, lingkungan belajar, media belajar, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Heranita, Prima. 2012. Hubungan Kualifikasi Guru dengan Pengelolaan Kelas dalm

Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Negeri Di Kabupaten Sleman.

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta (Skripsi).

Irani, Silvi. 2013. Pengaruh Keterampilan Pengelolaan Kelas Dan Akuntabilitas Pembelajaran Guru Ekonomi Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Kelompok

Bisnis Dan Manajemen Di Kota Pariaman. Padang: Universitas Negeri

Padang (Skripsi)

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat kegiatan tersebut merupakan pelaksanaan dari kebijaksanaan baru dan memperhatikan situasi serta kondisi dari pada para pemilik tanah maka untuk sementara waktu

Di samping itu, melalui beragam pola judul berita, penelitian ini akan membuktikan munculnya produktivitas dan kreativitas berbahasa (khususnya ragam tulis), yang

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Efektivitas Komunikasi Antar Pegawai Pada Bagian Tata Usaha Puslitbang Tek mira Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Diharapkan dari hasil penelitian ini para konseli dapat meninggalkan kebiasaan-kebiasaannya berperilaku tidak baik (akhlak tercela/ akhlak madzmumah ), yaitu: ikut

Penulisan Ilmiah ini berisikan mengenai pembuatan website untuk rumah sakit mom yang bertujuan membantu rumah sakit tersebut dalam menyampaikan informasi mengenai fasilitas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan jasa pada Telkomsel Selaku penyelenggara operator seluler kartu Simpati berdasarkan

Pada simpulan hasil belajar siswa dalam melakukan gerak dasar guling depan. melalui permainan sundul bola di matras mengalami

Diffusion bonding : Mono filament diperkuat AMCs terutama dihasilkan oleh ikatan difusi (foil-serat-foil) rute atau oleh penguapan lapisan yang relatif tebal dari