• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUKARLAN BIRRO ALLO ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SUKARLAN BIRRO ALLO ( )"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

SUKARLAN BIRRO ALLO

(3208 201 821)

(2)

Latar

Belakang:

1. Permasalahan kependudukan dan masalah permukiman kumuh sebagai tempat

tinggal masyarakat berpenghasilan rendah.

2. Tidak ada keberlanjutan dalam program perbaikan kampung.

3. Partisipasi masyarakat dalam program perbaikan kampung masih kurang, sehingga

tidak ada rasa memiliki terhadap hasil program.

4. Program perbaikan kampung yang tidak melibatkan masyarakat secara penuh

dalam pelaksanaan program.

5. Sebaiknya ada konsep yang tepat dalam pelaksanaan program pemberdayaan

masyarakat, agar masyarakat betul-betul dapat terlibat dalam pelaksanaan

(3)

Rumusan

Masalah:

Karena kurangnya peran serta masyarakat dalam program perbaikan kampung

sehingga program berjalan tidak maksimal dan tidak ada keberlanjutan pelaksanaan

program.

Apa yang menyebabkan tingkat partisipasi masyarakat dalam program perbaikan

kampung masih belum maksimal?

Tujuan

Penelitian:

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menyusun konsep partisipasi yang efektif

untuk optimalisasi program perbaikan kampung

Sasaran

Penelitian:

1. Mengevaluasi partisipasi masyarakat dalam program perbaikan kampung (KIP dan

NUSSP).

2. Mengidentifikasi faktor penyebab partisipasi masyarakat yang tidak maksimal.

3. Menganalisis faktor-faktor yang dapat meningkatkan pertisipasi masyarakat dalam

program perbaikan kampung.

(4)

Ruang

Lingkup

Penelitian:

Wilayah.

Kota Makassar yang merupakan lokasi pelaksanaan perbaikan kampung (KIP dan

NUSSP).

Aspek.

Yang dimaksud disini adalah bentuk partisipasi masyarakat, tingkat partisipasi

masyarakat, tujuan partisipasi masyarakat dan evaluasi partisipasi masyarakat dalam

upaya perbaikan lingkungan melalui program KIP dan NUSSP.

Substansi.

Konsep/teori mengenai partisipasi masyarakat, konsep/teori pemberdayaan

masyarakat, dan progam perbaikan kampung yang telah dilaksanakan.

Manfaat

Penelitian:

Teoritis.

Menambah khasana ilmu pengetahuan .

Praktis.

Panduan bagi Pemerintah Kota Makassar dalam pelaksanaan program perbaikan

(5)

Pengertian

Partisipasi:

Mikkelsen, kontribusi sukarela masyarakat dalam sebuah proses pembangunan.

Driyamedia, adalah keterlibatan atau keikutsertaan seseorang dalam kegiatan

lingkungannya (bermasyarakat) untuk kepentingan bersama, terutama melalui

kegiatan-kegiatan lembaga di dalam masyarakat.

Alisjahbana, pelibatan orang atau pihak-pihak dalam merumuskan, melaksanakan dan

mengevaluasi suatu perencanaan yang akan mempengaruhi (membawa akibat bagi)

orang atau pihak-pihak tersebut.

Habitat-Citynet, proses untuk melibatkan masyarakat dalam mendefenisikan

permasalahan dan usaha untuk mencari pemecahan masalah.

Pelibatan orang atau pihak-pihak yang berkepentingan secara aktif dalam kegiatan

kemasyarakatan sejak dari perumusan masalah, pengambilan keputusan,

pelaksanaannya, sampai pada tahap pertanggung jawabannya untuk kepentingan

(6)

Bentuk

Partisipasi:

(TaliziduhuNdraha)

1. Partisipasi dalam / melalui bentuk dengan pihak lain.

2. Partisipasi dalam memperhatikan / menyerap dan memberi tanggapan dalam

informasi.

3. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan termasuk pengambilan keputusan.

4. Partisipasi dalam pelaksanaan operasional pembangunan.

5. Partisipasi dalam menerima, memelihara dan mengembangkan hasil pembangunan.

6. Partisipasi dalam menilai pembangunan yaitu keterlibatan masyarakat dalam

menilai sejauh mana pelaksanaan pembangunan sesuai dengan rencana dan sejauh

(7)

Tujuan

Partisipasi:

(Herman Haeruman).

1.

Memberi peluang tumbuh berkembangnya kekuatan inherent yang ada dalam

masyarakat.

2.

Melepaskan masyarakat, khususnya yang paling lemah dan paling tertinggal dari

belenggu kemiskinan dan keterbelakangan.

3.

Memperkuat posisi masyarakat khususnya yang lemah dan tertinggal tadi dalam

struktur dan mekanisme pembangunan sehingga memperkuat bargaining position

dengan pihak-pihak lain yang lebih kuat.

Dalam program perbaikan kampung, masyarakat harus dilibatkan agar dapat

berperan aktif dalam proses pembangunan. Selain itu, dengan keterlibatan

masyarakat, akan timbul rasa memiliki terhadap hasil pelaksanaan program

perbaikan kampung. Sehingga keberlanjutan program akan terus dirasakan,

(8)

Evaluasi

Partisipasi:

(Harry Hikmat)

Pengawasan dan evaluasi yang melibatkan masyarakat.

Evaluasi partisipatif ini juga sebagai indikator bahwa masyarakat telah memiliki kekuatan

dalam mengontrol proses pembangunan (citizen power).

Pentingnya

Partisipasi

Masyarakat:

(Suhaeb, Wibisana, Skinner)

1. Menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam proses pembangunan.

2. Menjamin pelaksanaan kegiatan pembangunan dapat terlaksana dengan baik.

3. Mengurangi biaya yang dikeluarkan dalam proses pembangunan.

4. Pembangunan yang diaksanakan dapat langsung dirasakan oleh masyarakat karena

(9)

Partisipasi

Permukiman.

(Turner & Ficchter)

Jika penghuni(masyarakat) bebas diberi kebebasan untuk mengambil keputusan dan

bebas memberi kontribusinya pada desain, konstruksi atau manajemen rumahnya dan

turut serta dalam proses dan produksi lingkungannya maka akan merangsang

tumbuhnya timbal balik antara individu dan lingkungan sosialnya. Tetapi jika orang

(masyarakat) tidak diberi kesempatan untuk mengontrolnya atau tidak diberi

kesempatan untuk mengambil keputusan yang penting dalam proses perumahan, maka

lingkungan perumahan tersebut tidak akan berkelanjutan.

(Simond)

Sebuah permukiman tidak hanya sebuah penataan yang terdiri dari pola jalan,

perumahan, saluran air bersih dan infrastruktur lainnya. Tetapi juga bentukan dari

(10)

KIP.

Konsep KIP dapat dikategorikan sebagai: konsep politis, konsep proyek pekerjaan

umum, konsep perumahan, konsep dengan peran serta masyarakat, konsep

pengembangan kota.

Kegitan yang dilaksanakan dalam program KIP : perbaikan fisik lingkungan,

pengembangan masyarakat/sumberdaya manusia, pengembangan usaha

kecil-menengah, perbaikan rumah.

NUSSP.

Komponen program:

1. Meningkatnya daya kritis warga masyarakat terhadap permasalahan perumahan dan

permukiman.

2. Terbangunnya BKM sebagai representasi warga setempat yang dapat melaksanakan

peran dan fungsinya secara efektif.

3. Terwujudnya Neighborhood Upgrading Plans (NUPs) yang representative

4. Terbangunanya chanelling dan kerja sama dengan berbagai lembaga dan dinas

pemerintah.

5. Terbangunnya kontrol sosial dan manajemen yang efektif dan berkelanjutan.

6. Terbangunnya kemampuan masyarakat baik secara individu maupun kolektif dalam

(11)

Jenis : Penelitian kualitatif deskriptif

yaitu lukisan realitas yang kompleks di

dalam masyarakat sehingga hubungan

yang diinginkan dapat tercapai.

Metode penelitian : pengamatan

langsung, wawancara, kuisioner dan

pemanfaatan dokumen.

Hasil akhir : analisa deskriptif yang

berupa tulisan.

Data yang diperoleh :

 Data primer.

 Data sekunder.

 

Analisa Data dan Pembahasan

PERMASALAHAN

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Perbaikan Kampung Masih Rendah

Tujuan Penelitian Data Primer: Kuisioner. Masyarakat. Koordinator Program BKM. Tenaga Teknis. Wawancara.

Tenaga Teknis Dinas PU

Tokoh Masyarakat

Identifikasi faktor dpenyebab partisipasi tidak maksimal dan analisis faktor yang meningkatkan

partisipasi masyarakat (Analisa Faktor)

Konsep Peningkatan Partisipasi Masyarakat Kajian Pustaka

Pengumpulan Data

Data Sekunder:

Laporan Pelaksanaan KIP & NUSSP. Data BPS.

Evaluasi partisipasi masyarakat dalam program perbaikan

kampung

(Analisa Deskriptif Kuantitatif)

Menyusun konsep partisipasi yang efektif untuk optimalisasi program

perbaikan kampung (Analisa Triangulasi)

(12)

Teknik

Analisa.

Analisa Deskriptif Kuantitatif : Untuk menjelaskan dengan sistematis hasil evaluasi

pastisipasi masyarakat dalam program perbaikan kampung. Bentuknya yaitu deskripsi

dari bentuk statistik data.

Analisa Faktor : Untuk mengidentifikasi faktor penyebab partisipasi masyarakat yang

tidak maksimal, dan untuk mengenalisis faktor-faktor yang dapat meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam program perbaikan kampung. Data yang diolah adalah

data dari hasil kuisioner. Faktor hasil analisa di deskripsikan lebih lanjut.

Analisa Triangualasi : Analisa Triangulasi yang dilakukan untuk menyusun konsep

peningkatan partisipasi masyarakat dalam program perbaikan kampung di Kota

Makassar yang dilakukan dengan menarik suatu konklusi yang sesuai dari tiga substansi

(13)

Evaluasi

partisipasi

masyarakat

dalam

program

perbaikan

kampung

Evaluasi terhadap partisipasi masyarakat dalam program perbaikan kampung .merupakan

acuan penilaian partisipasi masyarakat dilakukan berdasarkan:

 Tingkat pendidikan.

 Besarnya penghasilan.

 Jenis pekerjaan.

Dari hasil penggolongan masyarakat berdasarkan kategori tersebut, selanjutnya dinilai bentuk

(14)

Faktor

penyebab

partisipasi

yang tidak

maksimal

1. Faktor 1 terdiri dari variabel Kondisi Alam, Kesadaran Masyarakat, Kemampuan

Berinteraksi, Keragaman Etnis, Pelibatan Masyarakat. Untuk selanjutnya diberi nama

Faktor Sosial.

2. Faktor 2 terdiri dari variabel Tingkat Pendidikan, Kondisi Ekonomi, Pekerjaan. Untuk

selanjutnya diberi nama Faktor Ekonomi.

3. Faktor 3 terdiri dari variabel Dominasi Kelompok Elit Lokal, Kelembagaan Masyarakat.

Untuk selanjutnya diberi nama Faktor Kelembagaan.

4. Faktor 4 terdiri dari variabel Koordinasi/Informasi, Waktu Pelaksanaan. Untuk

(15)

Faktor

yang dapat

meningkatkan

partisipasi

masyarakat

1.Faktor 1 terdiri dari variabel Sosialisasi/Informasi, Kultur/Budaya, Dampak Program.

Untuk selanjutnya diberi nama Faktor Sosial Budaya dan Dampak Program.

2.Faktor 2 terdiri dari variabel Prosedur Kegiatan, Peran Fasilitator, Monitoring dan Evaluasi,

Kebebasan Mengutarakan Pendapat. Untuk selanjutnya diberi nama Faktor Pelaksanaan

Program.

3.Faktor 3 terdiri dari variabel Keyakinan/Agama, Kesehatan. Untuk selanjutnya diberi

nama Faktor Agama dan Kesehatan.

4.Faktor 4 terdiri dari variabel Pelatihan, Pendidikan. Untuk selanjutnya diberi nama Faktor

Pendidikan dan Pelatihan.

5.Faktor 5 terdiri dari variabel Kelembagaan Lokal. Untuk selanjutnya diberi nama Faktor

(16)

Konsep

partisipasi

yang efektif

untuk

optimalisasi

program

perbaikan

kampung

 

Kajian Pustaka

Faktor yang meningkatkan partisipasi di Kota Makassar

Contoh Kasus Kota Surabaya

Analisa Triangulasi

Konsep Partisipasi yang Efektif Dalam Program Perbaikan

(17)

Konsep

partisipasi

yang efektif

untuk

optimalisasi

program

perbaikan

kampung.

1.Proses komunikasi dan penyampaian informasi kepada masyarakat mulai dari awal

pelaksanaan sampai masa pemeliharaan, ini dimaksudkan agar tercipta keberlanjutan program

perbaikan kampung. Penyampaian informasi sebaiknya melibatkan semua pihak terkait,

utamanya BKM.

2.Peningkatan peran tokoh masyarakat. Peran tokoh masyarakat yang dimaksud adalah metode

yang digunakan untuk memasukkan unsur budaya lokal (Budaya Siri’) agar masyarakat dapat

lebih berpartisipasi.

3.Mutu dan dampak program serta hasil yang akan dicapai ditingkatkan, tidak hanya perbaikan

lingkungan tetapi juga pada pembinaan sumberdaya manusia seperti pelatihan keterampilan

menjahit. Fungsi dari pembinaan keterampilan ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4.Peningkatan jumlah kegiatan sejenis yang lebih melibatkan masyarakat secara penuh agar

masyarakat lebih terlatih untuk ikut dalam proses pembangunan. Dengan semakin banyaknya

program sejenis, maka masyarakat akan lebih terampil dalam pelaksanaan program sejenis.

5.Peranan fasilitator diupayakan seefektif mungkin, agar peran masyarakat dalam program

perbaikan kampung menjadi lebih baik.

6.Pelaksanaan monitoring pelaksanaan program dan evaluasi yang rutin terhadap pelaksanaan

program. Monitoring dilaksanakan secara periodik seperti pertemuan mingguan untuk membahas

(18)

Konsep

partisipasi

yang efektif

untuk

optimalisasi

program

perbaikan

kampung

7.Pemberian kebebasan yang lebih kepada masyarakat dalam mengeksploitasi

kemampuannya. Kemampuan yang dimaksud yaitu pada tahapan perencanaan dan sampai

tahapan pemeliharaan.

8.Penyuluhan kepada masyarakat dilakukan melalui kegiatan keagamaan seperti pengajian,

dan lain-lain.

9.Kualitas kesehatan masyarakat semakin ditingkatkan dengan cara kerja bakti membersihkan

lingkungan serta penyuluhan dan pembinaan kesehatan rutin yang dapat dirangkaikan dengan

kegiatan lain seperti monitoring mingguan. Dengan kualitas kesehatan yang baik, maka peran masyarakat akan lebih baik.

10.Pembinaan kualitas pendidikan dan kesadaran masyarakat melalui anggota masyarakat lain

yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

11.Peningkatan keterampilan masyarakat melalui pelatihan, baik yang formal atau nonformal.

12.Lembaga lokal ditingkatkan kualitasnya dan jika perlu ada pembentukan lembaga yang

baru dengan atau tanpa adanya program perbaikan kampung. Lembaga/kelompok lokal yang

dibentuk berupa lembaga sosial kemasyarakatan, kelompok kesenian, kelompok pembinaan

(19)

Kesimpulan:

Optimalisasi program perbaikan kampung dilakukan dengan peningkatan partisipasi

masyarakat. Untuk peningkatan partisipasi masyarakat dapat dilakukan dengan :

1. Peningkatan elemen program : peningkatan dampak program, perbaikan prosedur

kegiatan, peningkatan kualitas monitoring dan evaluasi kegiatan, serta pemberian

kebebasan bagi masyarakat dalam mengeksploitasi kemampuannya.

2. Peningkatan elemen sosial kemasyarakatan : peningkatan sosialisasi dan informasi,

penggunaan unsur budaya lokal dan kearifan lokal, peningkatan kualitas pendidikan,

peningktan kualitas kesehatan, pemberian pelatihan kepada masyarakat, dan

penngkatan kualitas dan kuantitas kelembagaan lokal.

Saran:

1. Perlu adanya kebijakan dari pemerintah pusat maupun daerah untuk mendukung

pemberdayaan masyarakat sejak sosialisasi sampai dengan masa pemeliharaan hasil

kegiatan. Ini dilakukan untuk menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam proses

pembangunan. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah hendaknya ikut memperhatikan

kondisi masyarakat setempat serta nilai sosial yang ada dalam masyarakat.

2. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti secara spesifik nilai-nilai sosial yang ada

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian di lapangan, berikut ini adalah faktor pendukung secara umum terlaksananya Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar Negeri 1 Mempawah Hilir,

Data penelitian diperoleh dari kuesioner yang berisikan 5 pertanyaan yang berkaitan dengan K-drama dan fashion siswi di SMA Negeri 3 Surakarta.. Selanjutnya, data

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Untuk lebih mengerti kondisi kesehatan Anda, kami akan mengajukan 20 pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan atau masalah tertentu yang mungkin dirasakan menganggu

Perhitungan hujan harian menjadi debit pada sub DAS Temon dilakukan dengan cara transformasi hujan menjadi aliran untuk mendapatkan debit, simulasi hujan-aliran ini

Perilaku hidup sehat yang dilakukan secara rutin akan menjadi sebuah budaya yang mendorong kita melakukan hal hal yang dapat berpengaruh sehat bagi tubuh, jiwa, dan fikiran

bahwa defisiensi vitamin A (retinol serum <20 µg/dl) pada trimester kedua dan indeks massa tubuh <18,5 kg/m 2 pada awal kehamilan, merupakan faktor risiko pertumbuhan

Agar seluruh elemen iklan dapat disampaikan secara tuntas kepada audiens hendaknya dapat memenuhi ketentuan AIDA yaitu getting Attention (menarik perhatian audience),