• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

4.1

ANALISIS SOSIAL

4.1.1

Pengarusutamaan Gender

Gender secara umum digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan

laki-laki dan perempuan dari segi sosial . Gender menjadi istilah simpul untuk

menyebut kefemininan (bersifat keperempuanan) dan kemaskulinan

(bersifat kelelakian) yang dibentuk secara sosial, yang berbeda- beda

dari satu kurun waktu ke kurun waktu lainnya, dan juga berbeda-beda

menurut tempatnya. perilaku gender adalah perilaku yang tercipta

melalui proses pembelajaran, bukan sesuatu yang berasal dari dalam diri

sendiri secara alamiah atau takdir yang tidak bisa dipengaruhi oleh

manusia.

Pengarusutamaan

gender tidak hanya

berarti mengintegrasikan

permasalahan gender sebagai aspek pembangunan, tetapi juga upaya

untuk membuat program pembangunan lebih peka dan responsif gender.

Dewan Ekonomi dan Sosial PBB2 mendefinisikan pengarusutamaan gender

sebagai:

Proses penilaian terhadap dampak suatu

kegiatan

pembangunan

termasuk dampak dari suatu pembuatan peraturan, kebijakan dan

program

bagi

laki-laki

dan

perempuan

di

semua

tingkatan.

Pengarusutamaan gender adalah strategi agar kebutuhan perempuan

dan laki-laki dapat diintegrasikan dalam perencanaan, implementasi,

monitoring dan evaluasi dari program yang dibuat sehingga perempuan

dan laki-laki dapat memperoleh manfaat yang sama.

(2)

Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, bahwa semua

departemen

termasuk

birokrasi

daerah

harus

menerapkan

pengarusutamaan gender.

Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya harus memberi

manfaat bagi seluruh masyarakat tanpa melihat gender. Manfaat tersebut

diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat mata dan secara

sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan

infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga

pengurangan biaya yang harus dikeluarkan oleh penduduk untuk

mendapatkan akses pelayanan tersebut. Hasil identifikasi aspek sosial

pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya di Kota Padang

tertuang pada Tabel berikut.

Tabel 4.1

Identifikasi Kebutuhan Penanganan Analisis Sosial

Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Tahun Pelaksanaan

Jumlah Penduduk Yang

Memanfaatkan

Ket I. Pengembangan Permukiman

1 Perbaikan Rumah Tidak

Layak Huni Kurao Pagang 2014-2017 APBD KAB.

2 Peningkatan Layanan Infrastruktur Pendukung Permukiman

Dadok Tunggul Hitam, Bungo Pasang, Koto Panjang Ikua Koto, Aia Pacah, Kurao Pagang,

2014-2016 165.633 Jiwa APBN DANAPBD KAB.

3 Pembangunan Ruang Evakuasi Bencana (Shelter)

Kota Padang 2015-2016 844.316 Jiwa APBD PROV.

4 Peningkatan Layanan Infrastruktur Pendukung Permukiman Kawasan Rawan Bencana

Padang Serai, Batipuh Panjang, Lubuk Buaya,

2015-2016 165.633 Jiwa

APBN, APBD PROV, APBD KOTA.

5 Peningkatan Layanan Infrastruktur Pendukung Permukiman Kawasan Industri

Parak Laweh, Ampalu,

Kampung Jua,

2016-2017 108.018 Jiwa

APBN, APBD PROV, APBD KOTA.

6 Peningkatan Layanan Infrastruktur Pendukung Permukiman Pada Kawasan Permukiman Baru dan Berkepadatan

Balai Gadang, Lubuk Minturun, Koto Panjang, Aia Pacah.

2017-2018 165.633 Jiwa

APBN, APBD PROV, APBD KOTA.

II. Penataan Bangunan dan Lingkungan 1 Dukungan Fisik PSD

Kawasan Nelayan

Teluk Buo, Purus,

Muaro Anai. 2015-2016 46.060 jiwa APBN 2 Dukungan PSD Kawasan

Permukiman

(3)

No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Tahun 3 Dukungan PSD Kawasan

Strategis

Sawahan, Kawasan

Andalas, Bandar Buat, Perbatasan Padang

Pariaman.

2014-2018 77.932 jiwa APBN, APBD KOTA

III. Penyehatan Lingkungan Permukiman 1 Penyediaan Sarana dan

Prasarana Air Limbah Rumah Tangga (MCK komunal) Sanimas

Kota Padang 2014-2018 844.316 Jiwa APBN, APBDKOTA

2 Pembangunan Sistem Air Limbah Terpusat pada Kawasan RSH

Kota Padang 2014-2018 844.316 Jiwa APBN

3 Peningkatan Kinerja TPA

sistem Sanitary Landfill Air Dingin 2014-2018 844.316 Jiwa

APBN, APBD KOTA 4 Peningkatan Kinerja TPA

(Jalan dan Pagar TPA) Kota Padang 2014-2018 844.316 Jiwa APBD KOTA 5 Pembangunan Drainase

Primer Kws Psr Bandar Buek dan Sekitarnya

Kota Padang 2016 844.316 Jiwa APBN

6 Pembangunan Drainase Primer Kws Air Tawar Timur - Kws Pusat Pemerintahan

Kota Padang 2016-2018 844.316 Jiwa APBN

7 Pemb. Drainase Primer

Kws Jalan Aru Sekitarnya Kota Padang 2015 844.316 Jiwa APBN 8 Drainase Primer Jln.

Gajahmada Kota Padang 2015-2016 844.316 Jiwa APBN 9 Drainase Primer Pasir

Putih Kota Padang 2015 844.316 Jiwa APBN

10 Pembangunan Drainase Primer Kws Lubuk Buaya Sekitarnya

Kota Padang 2015 844.316 Jiwa APBN

IV. Sistem Penyediaan Air Minum 1 Unit Produksi Gunung

Pangilun:

 Pembangunan Reservoar 1.750 m3  Pembangunan

Gedung Pengolahan IPA

 Pengadaan meter air di Unit Produksi

Gunung Pangilun 2014 844.316 Jiwa APBN, APBDKOTA, PDAM

2 Pembangunan sistem perpipaan tertutup terpusat pada kawasan pemerintahan, kawasan perdagangan dan jasa dengan kepadatan tinggi

2014-2015 844.316 Jiwa APBD KOTA

3 Pembangunan

pengolahan air limbah terpusat di kawasan industri di WP‐VI

Kawasan Industri

di WPVI 2015 844.316 Jiwa APBD KOTA

4 Pembangunan instalasi pengolahan air limbah yang terintegrasi dengan

(4)

No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Tahun Pelaksanaan

Jumlah Penduduk Yang

Memanfaatkan

Ket pengembangan ruang

terbuka hijau 5 Pembangunan

sewerage system pada titik-titik rawan pencemaran

2016 844.316 Jiwa APBD KOTA

6 Pembangunan on site communal system pd kawasan padat penduduk

2016 844.316 Jiwa APBD KOTA

7 SPAM MBR (P/P Jaringan Perpipaan Optimalisasi)

Kws. Teluk Bayur, Kec. Padang Selatan, Kel. Teluk Bayur, Ampalu, Pengambiran, Kws. Indarung Kec. Lubuk Kilangan, Kel. Indarung, Bandar Buat, Cengkeh, Kws. Gunung Padang Kec. Padang Selatan, Kel. Mata Air, Kec. Muara Anai, Desa Sepanjang Pantai

2014 APBN

8 SPAM IKK (IPA, Reservoir, Perpipaan)

Taban Kec. Koto

Tangah 2014 APBN

Sumber : Hasil Analisis

Sub bahasan dalam analisis sosial dalam pembangunan Bidang Cipta Karya di

Kota Padang ini disusun dengan maksud meminimalkan pengaruh negatif

pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di setiap kawasan yang telah

diusulkan berdasarkan usulan kegiatan yang telah dibahas pada bab VI aspek

persektor.

4.2

ANALISIS EKONOMI

4.2.1 Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh banyak

faktor, seperti tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap

barang dan jasa, lokasi, kondisi, geografis, gender, dan kondisi lingkungan.

Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks sangat membutuhkan

intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi.

(5)

garis kemiskinan yang tidak diikuti peningkatan kemampuan daya beli

berpotensi meningkatkan jumlah penduduk miskin. Garis kemiskinan Kota

Padang tahun 2010 sebesar 306.108 rupiah per kapita per bulan. Pada

Tahun 2012 sebesar 348.688 rupiah per kapita per bulan. Sedangkan jumlah

penduduk miskin sepanjang tahun 2010-2012 terus mengalami penurunan

nilainya. Jumlah penduduk miskin tahun 2010 berjumlah kurang lebih 53.000

RTM, kemudian tahun 2011 turun menjadi 51.000 dan tahun 2012 menurun

lagi menjadi 45.000 RTM atau dari 2011 jumlah penduduk miskin sebesar

6,02% pada tahun 2012 penduduk miskin turun menjadi 5,02%.

Tabel 4.2

Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kota Padang

Th. 2003 – 2012

No. Tahun Garis Kemiskinan

Penduduk Miskin

Jumlah (000) Persentase

1. 2012 348.688 45 5,02

2. 2011 326.705 51 6,02

3. 2010 306.108 53 6,31

4. 2009 272.329 47 5,72

5. 2008 237.999 52 4,97

6. 2007 197.554 40 5,15

7. 2006 289.273 42 4,41

8. 2005 157.028 34 4,07

9. 2004 205.816 32 4,07

10. 2003 163.038 31 4,46

Sumber : Padang Dalam Angka Tahun 2014, BAPPEDA Kota Padang 2014

(6)

terus meningkat di tahun 2011 menjadi berjumlah 33.505 KK atau 170.812

jiwa.

Penduduk miskin terbanyak biasanya paling banyak terjadi pada

masyarakat dengan latar belakang pekerjaan di sektor pertanian.

Berdasarkan data kondisi lapangan usaha rumah tangga miskin terlihat

sektor pertanian sangat mendominasi Lapangan Usaha masyarakat miskin;

berdasarkan data PPLS 2011, jumlah penduduk miskin di sektor pertanian

sebesar 3.644 RTM.

(7)

Tabel: 4.3.

Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Di Kota Padang

No Lokasi

Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga

Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

1 Kawasan Ikua Koto, dan Kurao Pagang.

Jumlah rumah tangga pada kawasan ini berdasarkan sensus tahun 2010 adalah 8.151 KK dengan

kepadatan 1870 jiwa/km2

Masih banyaknya permukiman yang tidak layak huni, kawasan bermasalah dalam hal kepemilikan dan infrastruktur yang masih kurang. Infrastruktur yang masih kurang meliputi belum seluruh kawasan terlayani pelayanan jaringan air bersih (yang terlayani baru 80 %), tidak satupun terdapat TPS, 30% jalan masih berupa jalan tanah, pada sebahagian kawasan terdapat lokasi banjir dengan lama genangan 5 jam.

Permasalahan yang muncul di Kawasan Permukiman ini adalah sebagai berikut :

1) Permasalahan Permukiman :  Pertumbuhan kawasan

sporadis, khususnya di daerah Kurao Pagang

 Masih terdapat rumah yang

tidak layak huni di daerah Kurao Pagang

 Terdapat rumah-rumah yang

ditinggal karena mengalami kerusakan pasca gempa

 Sebahagian kawasan

bermasalah dalam hal kepemilikan lahan Eigendar Verponding (EV) 1794 yaitu di kawasan Dadok Tunggul Hitam dan Koto Panjang Ikua Koto.

2) Permasalahan Infrastruktur:

 Sering terjadi genangan di

daerah dadok Tunggul Hitam dan Koto Panjang Ikua Kota.

 Hirarki jalan belum jelas/tegas

(through traffic – access traffic)

 Pelayanan infrastruktur masih

rendah dan tidak terintegrasi seperti :

 Drainase : secara umum saluran sudah dibuat namun

1. Penataan jaringan jalan yang terstruktur, yang seiring dengan penataan jaringan drainase.

2. Peningkatkan

kapasitas jalan untuk jalur-jalur evakuasi. 3. Penyehatan

lingkungan

permukiman (sanitasi dan persampahan). 4. Normalisasi sungai 5. Penataan dan

pengamanan

kawasan sempadan sungai melalui pengembangan RTH dan jalur inspeksi. 6. Penataan bangunan

(8)

No Lokasi

Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga

Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

rusak karena tidak dipelihara, sebagian kecil belum tersedia, tersebar di beberapa kelurahan dalam kawasan

 Sampah : tidak adanya tempat sampah dan TPS di permukiman sehingga masyarakat umumnya membuang sampah di pinggir jalan atau sungai

 Jalan : Sebagian besar mengalami kerusakan baik jalan aspal di darah Dadok Tunggul Hitam, Ikua Koto dan Koto Panjang serta pavingblok di daerah Kurau Pagang. tangga pada kawasan ini berdasarkan sensus tahun 2010 adalah 11.164 KK dengan

kepadatan 1602,48 jiwa/km2

Pada kawasan ini sudah terdapat kavling siap bangun, lahan yang dapat dikembangkan cukup luas, terdapat percontohan kawasan rumah anti gempa, sudah terlayani air minum melalui PDAM sebesar 80 % dari seluruh kawasan, jaringan drainase 70% sudah terintegrasi antara jaringan sekunder dan tersier.

1) Permasalahan Permukiman :  Pertumbuhan kawasan

sporadis.

 Terdapat 10% rumah tidak

layak huni di kelurahan Padang Sarai.

2) Permasalahan Infrastruktur:  Jalan.

 Hirarki jalan belum jelas/tegas dan belum terstruktur dengan baik

 Sering terjadi “pungutan liar” oleh masyarakat setempat

1.Penataan jaringan jalan yang terstruktur

2.Perbaikan dan peningkatan kualitas saluran drainase dan pembangunan kolam penampungan

3.Program air bersih untuk masyarakat

(9)

No Lokasi

Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga

Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

Permasalahan kawasan meliputi masih terdapatnya rumah tidak layak huni sebesar 10 %, beberapa ruas jalan belum terhubung dengan jalur evakuasi, kawasan sering banjir, kontainer sampah hanya 1 sehingga belum mencukupi untuk pelayanan kawasan dan masih bercampurnya saluran irigasi dan drainase

dengan alasan pemeliharaan jalan

 Pemeliharaan jalan menuju komplek brimob sepanjang 1,5 km yang belum diaspal

 Komplek perumahan belum teraspal namun sudah terhubung satu dengan yang lain.

 Drainase

 Drainase banyak yang terputus

 Drainase di Kel. Batipuh

Panjang belum terhubung dengan pembuangan akhir sehingga ada kawasan yang sering banjir (RW 10,13,9)

 Di Kel. Padang Sarai, parit/badar/ drainase yang ada tidak menyambung dengan saluran induk, sehingga pembuangan air menuju saluran induk tidak ada oleh sebab itu perlu kolam penampungan (danau

buatan/embung/tandon banjir) sebelum di salurkan ke saluran drainase utama

5.Peningkatkan kualitas dan kapasitas jalan, sekaligus untuk jalur-jalur evakuasi

6.Penyediaan ruang-ruang pelarian (shelter/escape building yang berfungsi ganda/multi fungsi, maupun escape hill), terutama di Kelurahan Padang Sarai, Lubuk Buaya

(10)

No Lokasi

Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga

Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

 Sampah

 Sudah ada pelayanan sampah, tapi tidak semua komplek yang terlayani

 Kointeiner Cuma satu, masyarakat yang membawa sampahnya untuk di letakan di container tersebut

 Ada rencana membuat bank sampah (Lubuk Buaya)

 Air Bersih

 Umumnya masyarakat

memanfaatkan sumur

 Sudah ada Pamsimas di satu kawasan, untuk kawasan lain sangat dibutuhkan Pamsimas

 PDAM sudah masuk, tapi masih ada daerah yang belum terlayani (sedikit yang tidak terlayani, slah satunya Jalan By Pass ke atas belum terlayani)

(11)

No Lokasi

Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga

Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

 Irigasi

 Di Kel. Lubuk Buaya, sawah yang ada tadah hujan, sawah irigasi tidak ada, namun di Kel. Batipuh Panjan sawah irigasi masih tetap dipertahankan dengan kondisi yang baik

 Adanya genangan/banjir di Kelurahan Padang Sarai sehingga perlu normalisasi Sungai Batang Kasang sepanjang 5 km. Dimulai dari batas kota, Komplek Mega Permai, Berok, Kala Antu, Padang Sarai Permai, Komplek Pemda.

 Sungai yang sudah

dinormalisasi adalah Sungai Batang Kandis dan Batang Anai

 Dekat jembatan Brimob, Padang Sarai, Mega Permai sering terjadi genangan kalau air pasang

 Jalur Evakuasi Tsunami

 Belum ada pembangunan shelter di Kel. Lubuk Buaya

(12)

No Lokasi

Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga

Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

diaspal

 Jalan yang sudah ada adalah Simpang TPI melewati Sosok Ubi sampai ke batas kota sepanjang 1,5 km, kondisinya sudah diperkeras, namun belum diaspal

 Pembangunan jalan baru sepanjang 800 m, kondisi saat ini masih hutan, semak belukar dan lahan masyarakat

 Jalan tembus ke SMK 8, belakang Kantor Camat sepanjang 2 km. Dimulai dari komplek pemda, asrama brimob sampai ke jalan depan kelurahan

 Perlunya pembangunan shelter- shelter karena jarak tempuh yang cukup jauh dari bibir pantai menuju daerah aman jika terjadi tsunami

 Komplek Brimob sudah ada shelrter lantai 4.

3 Kawasan

Permukiman pada Kelurahan Parak Laweh,

Jumlah

penduduk saat ini 31.164 jiwa berdasarkan sensus penduduk

Kawasan merupakan peruntukan permukiman,

yang sedang

berkembang dan terdapat saluran irigasi

1) Permasalahan Permukiman :  Pertumbuhan kawasan sporadis  Perumahan yang dibangun

developer belum terintegrasi dengan perumahan swadaya

1 . Penanganan jalan

lingkungan

2 . Penanganan drainase

(13)

No Lokasi

Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga

Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

Pengambiran /Ampalu, Kampung Jua.

tahun 2010 dengan jumlah rumah tangga adalah 7.018 KK dan kepadatan 3.119, 52 jiwa/km2

teknis. Namun pada kawasan tersebut lahan

yang dapat

dikembangkan agak terbatas, memerlukan penataan dan rawan polisi dari industri sekitar. Pada kawasan juga terdapat perumahan liar di sepanjang sungai, memiliki kendala pengembangan karna berbatasan dengan kawasan green belt kota, sekitar 50% jalan yang beraspal, tidak terdapat riol pada jalan utama, jaringan drainase yang umumnya terputus satu sama lain, belum terlayani pelayanan sampah, pelayanan air minum sekitar 60%.

(dibangun masyarakat)

 Terdapat perumahan liar di

sepanjang sungai, tanah tersebut milik PSDA.

 Perumahan liar di sepanjang

jalur batang jirak

 Perkembangan permukiman

memberikan ancaman terhadap greenbelt kota dan irigasi teknis

 Pengambilan tanah di bukit

yang merupakan green belt kota, jika hujan maka air mengalir deras dari bukit.

2) Permasalahan Infrastruktur :  Jalan

 Jaringan jalan belum

terstruktur dan mengalami kerusakan

 Seluruh jalan perumahan tidak ada yang di aspal ataau di hot mix, semua jalan kerikil (Parak Laweh)

 Di Kel. Kampung Jua masih

 Di Pengambiran/Ampalu, jalan besar di perbatasan

3 . Penanganan

pelayanan sampah (TPS kurang)

4 . Perlu penanganan

SPAM

5 . Penataan bangunan

(14)

No Lokasi

Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga

Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

Batu Kasek masih jalan kerikil, dan jalan di komplek sudah diaspal tapi dimensi jalan kecil.

 Drainase

 Jalan Parak Laweh-Pampangan tidak ada roil

 Tidak ada saluran menuju pembuangan akhir sehingga menyebabkan banjir

 Perumahan swadaya di Kel. Kampung Jua masih banyak ditemukan drainase yang terputus, namun di komplek perumahan jaringan drainase sudah bagus dan sudah terhubung ke saluran primer

 Drainase yang terputus di by pass ± 150 meter menyebabkan timbul genangan yang masuk ke Perumahan Puri Lestari (6 RT yang kena banjir)

 Drainase ada baik sekunder dan primer tapi lebar tidak mencukupi sehingga sering terjadi luapan air (Pengambiran/Ampalu)

(15)

No Lokasi

Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga

Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

izin oleh pemilik tanah (Pengambiran/Ampalu)

 Riol di by pass tidak ada

 Sampah

 Secara umum tidak adanya tempat sampah dan TPS di permukiman sehingga masyarakat umumnya membuang sampah di pinggir jalan.

 Terdapat satu kontainer, tapi masyarakat yang menggunakan Adalah Parak Laweh dan Pampangan sehingga over capacity

 Di Pengambiran/Ampalu, sampah sudah terlayani secara maksimal.

 Air Bersih

 Sebagian kawasan di Parak Laweh belum mendapatkan layanan air bersih

 Di Kel. Parak laweh, masyarakat menggunakan PDAM dan sumur, dan Pamsimas tidak ada

 Di Kel. Kampun Jua masyarakat menggunakan DAP sumur;

(16)

No Lokasi

Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga

Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

Pamsimas baru berjalan tahun ini

 Untuk kompleks di Pengambiran dan Ampalu, PDAM sudah masuk, namun di perkampungan masih menggunakan sumur gali.

 Jalur Evakuasi Tsunami/Ruang

Evakuasi

 Kesiapan warga dalam menyiapkan shelter seperti gedung serbaguna, lapangan.

Panjang, Air Pacah

(sebelah timur koridor Jalan By Pass).

Jumlah

penduduk saat ini 40.646 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 dengan jumlah rumah tangga adalah 8.731KK dan

kepadatan 861,8 jiwa/km2

Kawasan ini mempunyai lahan yang luas untuk dikembangkan, tetapi terkendala faktor kontur, lahan pangan berkelanjutan sehingga pengembangan kawasan ini membutuhkan arahan yang baik, terutama dari segi kepadatan bangunan. Kawasan dekat dengan pusat pemerintahan baru, dekat dengan jalur alternatif menuju Kota Solok dan merupakan lokasi evakuasi. Permasalahan saat ini meliputi : belum seluruh

1) Permasalahan Permukiman :  Perumahan yang ada

membantu perkembangan kawasan

 Pertumbuhan kawasan sporadis

(kebanyakan perumahan swadaya masyarakat)

 Masih banyak lahan yang

dapat dikembangkan untuk perumahan.

2) Permasalahan Infrastruktur :  Jalan

 Jalan kompleks masih ada yang tidak diaspal, dan masyarakat di sana menuntut ke Pemda

 Kurangnya akses menuju Jalan By Pass

1 .Penanganan jalan

lingkungan

2 .Pengendalian banjir

(sekitar pusat pemerintahan)

3 .Butuh banyak sumber air

non perpipaan

4 .Permukiman yang

(17)

No Lokasi

Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga

Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

kawasan dilayani air bersih, walaupun sumber (intake) air minum berada pada kawasan ini. Pelayanan air minum baru mencapai 10 %, drainase pada kawasan ini umumnya tidak bermasalah karena berada pada kawasan berkontur namun pada kawasan yang dekat dengan pusat pemerintahan

memerlukan penangan yang serius baik berupa jaringan primer, sekunder dan tersier.

 Banyak jalan yang terputus atau jalan buntu

 Banyak jalan yang belum diaspal

 Perlu jalan lingkungan untuk mengantisipasi jalur utama menjadi Jalan Kolektor

 Jalan utama menuju Kel. Air Pacah sangat buruk sekali

 Pembenahan di simpang maransi karena setiap hari ada kecelakaan

 Jalan sepanjang lori ke

PDAM terdapat lubang-lubang yang sangat besar.

 Drainase

 Drainase di komplek perumahan sudah terbuhung sampai ke pembuangan akhir

 Drainase di perkampungan tidak ada dan banyak yang terputus, tapi tidak ada banjir karna topograsi yang tinggi

 Dari by pass kea rah tabing sering terjadi banjir

(18)

No Lokasi

Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga

Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

 Sampah

 Sampah yang ada di bakar dan setiap hari masyarakat langsung membawa sampah mereka ke kontainer terdekat

 Belum ada pelayanan sampah di Kel. Air Pacah.

 Air Bersih

 Masyarakat menggunakan DAP sumur

 PDAM belum masuk, kalau pun ada air mengalir pada malam hari saja

 Air sumur tidak layak minum (ada katigan) Irigasi

 Di Kel. Lubuk Minturun, saluran irigasi banyak yang bocor sehingga air yang mengalir ke bawah menjadi sedikit.

(19)

4.2.2

ASPEK SOSIAL PADA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA

Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lokasi di Kota

Padang tidak banyak mengalami kendala dan hambatan terhadap

masyarakat. Hal ini dikarenakan lokasi pembangunan kegiatan cipta karya

sebagian besar milik Pemerintah Kota Padang, dan tidak ada masalah

yang berarti kalaupun ada lahan yang bukan milik Pemerintah Kota

Padang itu sudah dibebaskan dengan cara dibayarkan kepada pemilik

lahan tersebut. Hanya saja Untuk meminimalisir terjadinya konflik dengan

masyarakat penerima dampak maka Pemerintah Kota Padang melakukan

sosialisasi melalui pemerintah kelurahan setempat dimana lokasi kegiatan

Cipta Karya dilaksanakan dan melibatkan warga setempat yang belum

mendapatkan pekerjaan untuk bekerja sesuai keahliannya.

4.3

ANALISIS LINGKUNGAN

4.3.1

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Berdasarkan usulan rencana/program dalam RPI2JM yang telah disusun

oleh pemerintah Kota Padang maka dilakukan penapisan untuk

masing-masing sektor dengan mempertimbangkan isu pokok:

a) Perubahan iklim,

b) Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman

hayati,

c) Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor,

kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan,

d) Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam,

e) Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan,

f)

Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan

penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau,

(20)

Tabel: 4.4

Kreteria Penapisan Usulan Program / Kegiatan Bidang Cipta Karya

Di Kota Padang

No Kreteria

Penilaian

Uraian Pertimbangan Kesimpulan (Signifikan/ Tidak Signifikan)

1. Perubahan Iklim

-Tidak terdapat jenis kegiatan Yang dapat mempengaruhi perubahan iklim secara signifikan

Normalisasi dan Penataan kawasan sungai, pembangunan drainase primer, pembangunan IPAL, dan pembangunan unit air baku akan menyebabkan terjadinya pengerukan serta penebangan pohon penghijauan di beberapa bagian daerah kawasan.

Pengaruh yang ditimbulkan

Tidak signifikan.

3. Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan

-Tidak terdapat kegiatan Yang dapat mempengaruhi Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan.

4. Penurunan mutu dan kelimpahan sumber

daya alam

-Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam.

5. Peningkatan alih fungsi kawasan hutan

dan/atau lahan.

Pembangunan dan Peningkatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) serta infrastrukturnya dan Pembangunan IPAL Komunal dan IPLT akan merubah beberapa bagian kawasan alami.

Pengaruh yang ditimbulkan bersifat sementara dan Tidak signifikan.

6. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya

keberlanjutan penghidupan

sekelompok masyarakat

-Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat. 7. Peningkatan resiko

terhadap kesehatan dan keselamatan manusia

(21)

4.3.2

AMDAL, UKL-UPL, DAN SPPLH

Penjabaran regulasi dan peraturan pemerintah secara detail tentang segala

bentuk rencana kegiatan pembangunan yang diprediksi akan memberikan

dampak penting dan besar terhadap lingkungan, mengikuti Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan dan

selanjutnya diikuti oleh Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5

Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib

Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

Mengacu pada kriteria rencana program dan kegiatan yang tertuang dalam

RPIJM Kota Padang maka secara mendasar kajian lingkungan yang dibutuhkan

berupa penyusunan dokumen dan kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)

dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) serta Surat Pernyataan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka pengelompokan atau kategori

program bidang Cipta Karya di Kota Padang yang memerlukan dokumen kajian

dan perlindungan lingkungan adalah seperti pada Tabel berikut.

Tabel:4.5

Kebutuhan Analisis Perlindungan Sosial pada Program Bidang

Cipta KaryaDi Kota Padang

No Kompenen Kegiatan Lokasi Perlindungan Lingkungan

AMDAL UKL-UPL SPPLH 1. Pengembangan Permukiman

a) Peningkatan Layanan Infrastruktur Pendukung Permukiman

Dadok Tunggul Hitam, Bungo Pasang, Koto Panjang, Ikua Koto, Aia Pacah, Kurao Pagang, Padang Serai, Batipuh Panjang, Lubuk Buaya, Balai Gadang, Lubuk Minturun, Lubuk Minturun,

- - √

b) Normalisasi Sungai Bandar Lantung dan Batang Maransi

Kawasan Sungai Bandar Lantung dan Batang Maransi

- - √

c) Penataan Kawaasan

Sempadan Sungai Kota Padang - - √

d) Peningkatan Layanan Infrastruktur Pendukung Permukiman daerah rawan bencana

Padang Serai, Batipuh panjang, Lubuk Buaya,

- - √

e) Peningkatan Layanan Infrastruktur Pendukung Permukiman Kawasan di Sekitar Industri

Cibinong Parak Laweh, Ampalu, Kampung Jua, Parak Laweh,

(22)

No Kompenen Kegiatan Lokasi Perlindungan Lingkungan AMDAL UKL-UPL SPPLH

f) Pengembangan Kawasan Siap Bangun

Kota Padang - -

g) Peningkatan Layanan Infrastruktur Pendukung Permukiman di kawasan pengembangan

permukiman baru dan berkepadatan.

Balai Gadang, Lubuk Minturun, Koto Panjang, Aia Pacah

- - √

2. Penataan Bangunan dan Lingkungan

a) Peningkatan PSD Permukiman Kawasan Nelayan

Teluk Buo, Purus,

Muaro Anai. - - √

b) Penataan Kawasan Permukiman

c) Penataan Kawasan Strategis Sawahan, Kawasan

3. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman

a) Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Rumah Tangga (MCK komunal) Sanimas

Kota Padang

- √

-b) Peningkatan Kinerja IPLT Kec. Nanggalo - √ -c) Pembangunan Sistem Air

Limbah Terpusat pada Kawasan RSH

Kota Padang

- √

-d) Peningkatan Kinerja TPA sistem Sanitary Landfill

Air Dingin, Kota Padang

- √

-e) Pembangunan IPAL Komunal 3 Kawasan (Kota Padang)

- √

-f) Pembangunan Drainase Primer Kws Psr Bandar Buek dan Sekitarnya, Kws Air Tawar Timur - Kws Pusat Pemerintahan, Kws Jalan Aru Sekitarnya, Kws Lubuk Buaya Sekitarnya, Pasir Putih

Kota Padang - - √

4. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

a) Pembangunan Reservoar

1.750 m3 Gunung Pangilun

- - √

b) Pembangunan Unit Air Baku, dan Pembangunan Reservoar 1.500 m3

Kec Padang Pariaman

- - √

c) Pembangunan Unit Air Baku

350l/dtk Sungai Parukuh

(23)

No Kompenen Kegiatan Lokasi Perlindungan Lingkungan AMDAL UKL-UPL SPPLH

d) Pembangunan pengolahan air limbah terpusat di kawasan industri di WP‐VI

Kws. Industri di WP‐VI

- √

-e) Pembangunan sewerage system pada titik-titik rawan pencemaran

- √

-f) Pembangunan on site communal system pd kawasan padat penduduk

- √

-g) SPAM MBR (P/P Jaringan Perpipaan Optimalisasi)

Kws. Teluk Bayur, Kec. Padang Selatan, Kel. Teluk Bayur, Ampalu, Kel. Mata Air

- - √

j) SPAM MBR (P/P Jaringan Perpipaan Optimalisasi)

Kec. Muara Anai, Desa Sepanjang Pantai

- - √

k) SPAM IKK (IPA, Reservoir,

Perpipaan), IKK Taban Kec. Koko Tangah

- - √

Desa Lubuk Kec. Ranah Batahan

- - √

o) SPAM Pedesaan PDT (P/P pipa), Desa Lubuk Gadang Timur Kec. Sangir (PDT)

Desa Lubuk Gadang Timur Kec. Sangir (PDT)

Gambar

Tabel 4.1Identifikasi Kebutuhan Penanganan Analisis Sosial
Tabel 4.2Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kota Padang

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal tidak ada permohonan oleh Wajib Pajak tetapi diketahui oleh Bupati telah terjadi kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan

Semakin tinggi nilai indeks keanekaragaman semakin banyak spesies yang mampu bertahan hidup pada lingkungan tersebut, dan berdasarkan hasil yang diperoleh selama

Oleh sebab itu dibuat perancangan aplikasi berbasis web pengelolaan gaji dan peminjaman kas dengan harapan dapat membantu perhitungan gaji dan angsuran peminjaman kas

Saran yang dapat diberikan penulis yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan aktif dari daun asam jawa yang mempunyai daya antibakteri dan

Dari uraian serta pembahasan tersebut diatas, maka penelitian ini yang berjudul “Studi Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Muatan Lokal Kitab Tauhid Assarqowi Alal

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Zimmerman (dalam Sprinthal & Sprinthal, 2009: 554) prestasi akademik dapat diprediksi dengan mengukur SRL yang dimiliki

Manusia harus mempunyai sikap adil sebagai pribadinya dalam masalah yang dihadapinya. Sikap ini berakibat akan dihormati oleh sesama manusia. Dari analisis di atas

beberapa maklumat penting yang disimpan seperti nama pesakit, jenis pengimbas yang diguna, dimensi objek dan parameter yang diperoleh manakala pada bahagian data imej