• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Penelitian dilakukan di PT Enseval Putera Megatrading, Tbk yang berlokasi di Jl. Pulo Lentut No. 10 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Enseval didirikan pada bulan Oktober 1973, sebagai akibat dari pemisahan fungsi distribusi dari pemasaran dan produksi PT Kalbe Farma bersama anak perusahaan.

Perseroan merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan umum dan distribusi perusahaan, berkedudukan di Jakarta, didirikan dengan nama PT. ARYA GUPTA CEMPAKA berdasarkan akte No. 64 tanggal 26 oktober 1998 yang dibuat di hadapan Rukmasanti Hardjasatya SH, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman RI berdasarkan keputusannya No. C2-2473. HT.01.01.TH’89 tanggal 1 April 1989, didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 2039/1989 tanggal 25 september 1989.

Anggaran dasar tesebut kemudian diubah dengan Akta No. 58 tanggal 6 Agustus 1993, yang dibuat di hadapan Ny. Betty Supartini SH, KN, pada saat itu

(2)

sebagai pengganti dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH, Notaris di Jakarta mengenai keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perseroan yang menyetujui antara lain perubahan nama perseroan dari PT. ARYA GUPTA CEMPAKA menjadi PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING dan peningkatan modal dari Rp 25.000.000.000,- menjadi Rp 100.000.000,- serta merubah nilai nominal dari Rp 100.000,- per saham menjadi Rp 1.000,- per saham. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari dari Menteri Kehakiman RI dengan keputusannya No. C2-7501.HT.01.04.TH’93 tanggal 24 Agustus 1993 yang didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 2407/1993 tanggal 8 September 1993 yang diumumkan di Berita Negara RI dengan No. 91 tanggal 12 Nopember 1993.

Ketika manajemen mengambil kebijaksanaan untuk ke bidang usaha inti pada tahun 1993 maka semua kegiatan usaha perdagangan dan distribusi dipindahkan ke PT Arya Gupta Cempaka, suatu perseroan yang didirikan pada tahun 1988 yang selanjutnya pada tanggal 6 Agustus 1993 di ubah menjadi PT Enseval Putera Megatrading. Pada tangga 1 Agustus 1994 perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta sebagai PT Enseval Putera Megatrading Tbk.

Kegiatan perseroan di fokuskan pada jasa distribusi dan perdagangan, yang terdiri atas 4 divisi, yaitu :

1. Divisi penjualan dan distribusi produk farmasi

2. Divisi penjualan dan distribusi produk keperluan konsumen umum

(3)

4. Divisi pemasaran dan penjualan produk kimia bahan baku industri farmasi, kosmetik dan makanan.

Sampai dengan akhir tahun 2001, perseroan memiliki 36 cabang di ibukota provinsi dan kota kabupaten di seluruh Indonesia yang telah beroperasi penuh, dan direncanakan untuk menambah menjadi 40 cabang pada Juni 2002. Cabang-cabang yang ada tersebar dari Nangroe Aceh Darussalam (Banda Aceh) sampai ke Papua (Irian Jaya). Perseroan juga memiliki infrastruktur yang memadai guna menunjang kelancaran operasional logistik yaitu 2 Regional Distribution Centre berupa fasilitas gudang besar yang berada di Jakarta dan Surabaya. Masing-masing cabang memiliki gudang dan armada pengiriman serta personil lengkap guna menunjang kegiatan operasional dan keperluan pihak pemasok (principal) dan melayani secara langsung 100.000 outlet di seluruh Indonesia.

Perseroan juga mempunyai anak perusahaan yaitu PT Tri Sapta Jaya yang juga bergerak di bidang usaha distribusi yang berduplikasi dengan perusahaan induk dan Enseval Putera Megatrading (M) Sdn. Bhd. Yang berdomisili di Malaysia. Terhitung 1 April 2001 anak perusahaan perseroan PT Tri Sapta Jaya tidak aktif lagi sehubungan dengan dialihkannya seluruh kegiatan operasional kedalam perseroan kedalam perusahaan, hal ini dilakukan guna meningkatkan efisiensi serta efektifitas dalam operasional. Enseval Putera Megatrading (M) Sdn. Bhd. Juga bergerak di bidang kegiatan distribusi di seluruh Malaysia yang beroperasi sejak 1995.

Pada bulan April 2003, didirikan anak perusahaan PT Millenia Dharma Insani (PT. MIDI). Tujuan pembentukan PT. MIDI agar dapat mengikuti

(4)

tender-tender dicabang mengingat otonomi daerah dan kualitatif tender-tender dimana tender-tender-tender-tender dilakukan didaerah masing-masing.

3.1.2 Misi, Visi dan Nilai Inti Perusahaan a. Misi Perusahaan :

Menyedikan layanan logistik yang unggul dan terpadu untuk produk-produk perawatan kesehatan dan produk sejenisnya.

b. Visi Perusahaan :

Menjadi penyedia layanan logistik dan jasa kesehatan regional terkemuka dengan mengutamakan pelayanan pelanggan dan kegiatan operasi yang terpadu.

c. Nilai Inti Perusahaan

1. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. 2. Gigih untuk mencapai yang terbaik.

3. Kerjasama yang kokoh. 4. Inovasi

5. Lincah 6. Integritas

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

PT Enseval Putera Megatrading Tbk mendukung peranan manajemen dan bertangung jawab dengan maksud untuk memperkuat daya saing perseroan. Sesuai

(5)

dengan anggaran dasar, perseroan diurus oleh suatu Direksi dibawah pengawasan Dewan Komisaris.

Pengangkatan anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris semua dilaksanakan pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham yang pada dasarnya harus diadakan tiap tahun sekali, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah berakhirnya tahun buku perseroan. Berdasarkan pernyataan keputusan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham pada tanggal 23 Juni 2004 susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Herman Widjaya Komisaris : B.R. Irawati Setiady Komisaris Independen : H. Soekaryo

Direksi

Presiden Direktur : Vidjongtius Wakil Presiden Direktur : Justian Sumardi

Direktur : Lusy Andajani

Direktur : Djamarwie

3.1.4 Produk Yang Didistribusikan Perseroan

Perseroan menghasilkan bermacam-macam produk yang dapat dibagi atas 7 jenis , yaitu :

(6)

Divisi produk farmasi mendistribusikan produk Ethical, OTC dan produk untuk hewan. Produk obat-obatan mewakili 61% dari seluruh penjualan perseroan selama 3 (tiga) bulan. Sebagai tambahan PT TS juga mendistribusikan Produk Ethical, OTC yang bersumber dari principal, dari dalam dan luar grup Kalbe. 2. Obat Ethical

Dibawah Undang-Undang Indonesia, penjualan obat-obat Ethical dibatasi kepada apotik, toko obat yang mempunyai izin, klinik dan rumah sakit. Belakangan ini , izin untuk mengoperasikan sebuah apotik telah dipermudah. Perseroan mendistribusikan obat-obatan Ethical yang berasal dari grup Kalbe dan dari luar grup Kalbe. Principal (pemasok) di luar grup Kalbe memproduksi sendiri obat-obatnya, sama seperti perusahaan asing lainnya yang mempunyai izin.

3. Obat OTC

Obat OTC dijual bebas di Indonesia karena penjualan resep dokter. Perseroan mendistribusikan obat OTC yang berasal dari grup Kalbe dan dari luar grup Kalbe seperti Britor-Myears Squibb Indonesia. Principal dari luar grup Kalbe memproduksi sendiri obat OTC tersebut.

4. Produk Untuk Hewan

Perseroan mendistribusikan berbagai macam makanan, dan obat-obatan ternak untuk peternakan dan industri untuk peternakan seperti ayam, ikan, dan sapi. Ini juga dapat dipergunakan untuk hewan peliharaan seperti kucing, anjing, dan burung. Pelanggan yang ditargetkan adalah dokter hewan, perusahaan susu, para peternak, toko penjual hewan peliharaan, dan produsen makan ternak.

(7)

5. Produk Konsumen

Perseroan mendistribusikan produk makanan seperti makanan bayi, susu bayi, makanan kecil (biskuit dan gula-gula), makanan diet, dan minuman campuran dan kesehatan, karena secara wilayah pemasok produk konsumen ini sangat tersebar, perseroan merasakan perlu untuk menjalin hubungan kerjasama yang dekat dengan sub-distribusi, apotik, toko obat, supermarket, koperasi, dan lembaga-lembaga seperti Badan Pemerintah dimana penjualannya langsung melalui tender. 6. Peralatan Medis dan Diagnosa

Distribusi ini mendistribusikan disposable supplie rumah sakit, peralatan medis, operasi, ICU dan Sterilisasi, dan perlengkapan kamar x-ray dan laboratorium. Pada umumnya peralatan medis ini termasuk dalam kategori barang yang tidak tahan lama yang dirancang khusus untuk sekali pakai seperti suntikan, pengukur, filter, perlengkapan membantu diagnosa, dan tabung. Alat-alat yang tahan lama didistribusikan perseroan antara lain peralatan diagnosa untuk ICU, operasi, analisa darah, dan laparoroscoic.

7. Bahan Baku

Perseroan juga melakukan perdagangan dan menyalurkan bahan baku kebutuhan Group Kalbe dan perusahaan Domestik pembuat obat lainnya. Dalam operasinya, perdagangan bahan baku di bagi menjadi tiga bagian :

(1) Industri kimia yang terdiri dari persiapan bahan kimia untuk kosmetik dan untuk bahan tambahan dalam makanan.

(8)

(2) Bahan kimia untuk produk hewan yang terdiri dari amino acids, vitamin, antibiotic dan persiapan chemotherapeuctic yang digunakan untuk memformulasikan produk hewan dan obat hewan.

(3) Bahan kimia untuk keperluan manusia yang terdiri dari antibiotic, anticold, vitamin, amino acids yang dipergunakan dalam persiapan pembuatan obat-obatan kebutuhan manusia.

3.1.5 Prospek Usaha

Perseroan mempunyai tujuan jangka panjang sebagai berikut :

(1) Menjadi perusahaan distribusi obat-obatan swasta yang paling dominan di Indonesia dengan perusahaan menambah principal diluar Grup Kalbe dan pada waktu yang sama menjaga pelayanan yang tinggi ke Grup Kalbe.

(2) Memperluas jaringan distribusi untuk menambah pelanggan.

(3) Memanfaatkan kekuatan jaringan distribusi dan penjualan untuk menambah kategori dan jumlah produk konsumen yang didistribusikan.

(4) Memanfaatkan hubungan dengan principal untuk menambah perdagangan bahan baku.

Perseroan yakin untuk mendapat mencapai strategi dengan cara : (1) meningkatkan infrastruktur distribusi melalui pendirian kantor cabang baru yang mempunyai potensi tinggi serta belum banyak dijamah oleh perusahaan distribusi. (2) Menyelesaikan infrastruktur dibidang komunikasi dan menciptakan sistem

(9)

manajemen informatika agar dapat menciptakan kontrol persediaan dan pengiriman pesanan yang lebih efisien, dimana hal-hal tersebut memungkinkan untuk meningkatkan volume produk yang didistribusikan dan menyingkat waktu keberadaan produk dari pesanan. (3) Memberikan fleksibilitas harga, baik terhadap principal maupun terhadap pelanggan, dan (4) Menambah principal baru.

3.2 Desain Penelitian

Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta kinerja keuangan perusahaan dengan perhitungan rasio keuangan.

3.3 Variabel dan Skala Pengukuran

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat didefinisikan secara operasional adalah : Kinerja keuangan merupakan suatu penilaian terhadap keberhasilan perusahaan yang dilihat dari efektivitas dan efisiensi perusahaan secara keseluruhan aktivitasnya dari tahun 2005-2009 yang diukur dengan menggunakan analisis rasio. Sedangkan skala yang digunakan adalah skala rasio. Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut :

(10)

Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang berupa hutang-hutang jangka pendek (short time debt). Rasio likuiditasmeliputi :

a). Rasio Lancar (Current Ratio), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.

b). Rasio Lambat (Cash Ratio), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan di bank.

c). Rasio Cepat (Quick Ratio), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid .

2. Rasio Profitabilitas

Disebut juga sebagai rasio rentabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan. Profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam rasio ini adalah :

a). Gross Profit Margin (GPM), yaitu mengukur penjualan untuk menghasilkan laba kotor setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan. Rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.

(11)

b). Operating Profit Margin (OPM), merupakan laba sebelum operasi sebelum bunga dan pajak (net operating income) yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.

c). Net Profit Margin (NPM), yaitu mengukur penjualan untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak (Net Income After Tax).

d). Return On Assets (ROA), digunakan untuk mengukur kemampuan dari keseluruhan investasi dalam aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak.

e). Return On Equity (ROE), yaitu rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menciptakan laba.

3. Analisis Solvabilitas

Merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka panjang. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity). Adapun rasio yang tergabung dalam rasio solvabilitas adalah :

a). Rasio Hutang Terhadap Modal Sendiri/ekuitas (Debt to Equity Ratio)

merupakan perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya .

(12)

b). Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Debt Ratio), merupakan bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan hutang, atau bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang.

4 Rasio Aktivitas

Adalah rasio yang mengukur beberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya.

a). Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over Ratio), adalah rasio yang dihitung dengan membagi penjualan dengan total aktiva, disebut juga rasio pemanfaatan total aktiva.

b). Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over, ITO), rasio ini digunakan untuk mengukur perjalanan persediaan sampai kembali menjadi uang kas.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Untuk menambah pemahaman tentang masalah yang sedang diteliti, maka penulis melakukan metode pengumpulan data dengan cara penelitian kepustakaan

(library resesearch). Penulis mencari bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam penulisan skripsi ini. Bahan-bahan tersebut antara lain berupa buku-buku, internet dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan topik pembahasan skripsi ini.

(13)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan dalam periode 5 (lima) tahun terakhir yaitu dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis kinerja perusahaan, yang secara sistematis dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) 1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rumus Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar 2.. Rasio Lambat (Cash Ratio)

Rumus Cash Ratio = Kas + Efek Hutang Lancar 3. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rumus Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan Hutang Lancar

b. Rasio Profitabilitas

1.. Gross Profit Margin (GPM)

Rumus Gross Profit Margin = Laba Kotor X 100% Penjualan Neto

2. Operating Profit Margin (OPM)

(14)

Penjualan Neto 3. Net Profit Margin (NPM)

Rumus Net Profit Margin = Laba Setelah Pajak X 100% Penjualan Neto

4. Return On Assets (ROA)

Rumus Return On Assets = Laba Bersih X 100% Jumlah Aktiva

5. Return On Equity (ROE)

Rumus Return On Equity = Laba Bersih Setelah Pajak X 100% Jumlah Modal Sendiri

c. Analisis Solvabilitas

1. Rasio Hutang Terhadap Modal Sendiri/ekuitas (Debt to Equity Ratio)

Rumus = Total Kewajiban X 100% Modal Sendiri

2. Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Debt Ratio)

Rumus = Total Kewajiban X 100% Total Aktiva

d. Analisis Aktivitas

1. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over Ratio)

Rumus = Penjualan Neto X 1 kali Jumlah Aktiva

2. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over, ITO) Rumus= Harga Pokok Penjualan X 1 kali

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada lampiran 10, bahwa rasio keuangan yang terdiri dari variabel ROI (X1), ROE (X2), NPM (X3), EPS (X4) dan PER

Keadaan ini menunjukkan bahwa alat penukar kalor tipe shell and tube yang dianalisa wajib dibersihkan karena memiliki kualitas yang kurang baik, dimana nilai

mendapatkan nilai tertinggi dapat dilihat pada hasil ketersediaan tenaga pelaksana dengan nilai 230 kategori “A”, untuk urutan kedua pada hasil kerja dengan nilai 210 kategori

Adakah informasi tentang abu batubara dari public relations/pegawai PLTU Suralayaa. Tidak, lanjut

Pada Tugas Akhir ini dibuat suatu program untuk mengklasifikasi jenis tumor pada kelenjar tiroid secara otomatis dengan menggunakan software Matlab R2009a

Pengembangan tebal berbanding lurus dengan daya serap air karena setiap penambahan komposisi perekat akan terjadi penurunan nilai pengembangan tebal, seperti

Untuk menguji kemampuan memecahkan masalah dan sikap percaya diri pada materi perkalian kelas III SDN Ngadirejo 01 yang menggunakan pendekatan RME dengan media prezi lebih

Struktur bangunan bawah harus direncanakan secara benar terhadap aspek kekuatan dukung dan stabilitas, sebagai akibat beban struktur atas dan tekanan tanah