• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMILIHAN MOTOR LISTRIK SEBAGAI PENGGERAK MULA RUMAH CRANE PADA FLOATING DOCK DI PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD GRESIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMILIHAN MOTOR LISTRIK SEBAGAI PENGGERAK MULA RUMAH CRANE PADA FLOATING DOCK DI PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD GRESIK"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

POTOT SUGIARTO NRP. 6308030007

DOSEN PEMBIMBING

IR. EKO JULIANTO, M.SC

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMESINAN KAPAL

JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2011

LAPORAN FIELD PROJECT

PEMILIHAN MOTOR LISTRIK SEBAGAI PENGGERAK MULA RUMAH

CRANE PADA FLOATING DOCK DI PT. INDONESIA MARINA

(2)

ABSTRAK

Floating dock atau yang lebih akrab disebut dengan dok apung yang ada di PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD, yaitu menggunakan sistem penggerak rantai untuk mekanisme gerak maju dan mundur pada rumah crane. Sistem penggerak jenis rantai ini menggunakan main engine dari crane sebagai penggerak mula. Metode ini dirasa kurang menguntungkan karena beban dari main engine akan bertambah. Oleh sebab itu penggerak jenis rantai ini akan digantikan dengan motor listrik.

Untuk memperoleh data yang diperlukan, dilakukan dengan melihat manual book crane. Selain itu, dilakukan study literature untuk memperkuat

penelitian field project. Dalam proses pengamatan akan dilakukan pengukuran waktu tempuh yang yang dapat capai oleh penggerak rumah crane berjenis rantai per satuan meternya dalam gerakan maju dan mundur.

Berdasarkan perhitungan dalam pemilihan motor listrik sebagai

penggerak mula rumah crane pada floating dock lumba-lumba Indonesia yang ada di PT. Indonesia Marina Shipyard, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebuah pesawat pengangkat dengan kapasitas angkat sebesar 15 ton dan daya angkat floating dock sebesar 5000 TLC mampu digerakkan oleh motor listrik AC tiga fase dengan spesifikasi sebagai berikut: type AM 280S V, daya 60 HP, putaran 985 Rpm, tegangan 400 V, dan frekuensi 50 Hz.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang pesat, salah satunya adalah dibidang perkapalan. Di indonesia bidang perkapalan adalah sektor penting dalam transportasi, perdagangan, dan keamanan negara. Indonesia

memerlukan banyak sekali kapal untuk memenuhi dan mendukung hal-hal di atas, maka dari itu galangan yang ada harus bisa memproduksi ataupun melakukan

perbaikan pada kapal-kapal yang ada. Setiap perusahaan yang bergerak dibidang manufactur dan kontruksi erat kaitannya dengan peralatan penanganan bahan. Peralatan penanganan ini banyak bentuknya, bisa berupa kendaraan atau yang lainnya. Salah satu sarana penanganan bahan dalam hal ini adalah pesawat angkat (crane) yang sanggup menangani pekerjaan sulit bahkan tidak mampu dilakukan oleh manusia, sehingga dapat mereduksi jam orang dan mempercepat proses produksi dan juga manufactur. Peranan pesawat angkat sebagai alat

bantu tidak dapat dipungkiri lagi, suatu galangan perkapalan disemua workshop maupun floating docknya harus sudah memiliki fasilitas crane. Semua pekerjaan penanganan bahan hampir semuanya bergantung pada crane.

Jadi, di dalam suatu galangan kapal kebutuhan alat penanganan bahan sangat diperlukan sekali. Hal itu sangat berkaitan antara komponen-komponen yang terlibat dalam suatu proses produksi maupun manufactur, maka apabila salah satu komponen dalam hal ini tidak dapat berfungsi akan terjadi

(4)

1.2 Perumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Berapakah total beban dari crane ?

2. Berapakah daya yang dibutuhkan oleh motor listrik untuk menggerakkan rumah crane ?

3. Berapakah diameter dari poros penggerak ?

4. Berapakah momen gaya motor yang diperlukan pada saat start ? 1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Crane floating menggunakan jenis electric dengan kapasitas angkat 15 ton.

2. Daya angkat floating dock : 5000 TLC.

3. Genset merk ENGGA ALTERNATORS, tipe EG 280 L – 200 N dengan kapasitas 250 KVA

4. Motor listrik merk TOSHIBA TMC-FCK3, dengan spesifikasi: arus 125 Ampere, tegangan 400 volt, putaran 1145 Rpm, daya 11 kW 5. Penelitian difokuskan pada kemampuan dari motor listrik untuk

menggerakkan rumah crane. 1.4 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menguraikan bagaimana mekanisme kerja penggerak rumah crane dan kegunaannya dalam industri perkapalan.

(5)

BAB II

LANDASAN TEORI

Cara Kerja Motor Listrik

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara

umum sama yaitu:

1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan

gaya

2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan

menjadi sebuah lingkaran/

loop,

maka kedua sisi

loop

, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan

mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/

torque

untuk memutar kumparan.

4. Motor-motor memiliki beberapa

loop

pada

dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang

lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh

susunan elektromagnetik yang disebut kumparan

(6)

Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004):

1. Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa

displacement konstan.

2. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).

3. Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

Komponen motor listrik bervariasi untuk berbagai jenis motor, dalam bab 2 dijelaskan untuk masing-masing motor.

(7)

Klasifikasi Jenis Utama Motor Listrik

Motor

listrik

Motor Arus

bolak-balik

Motor Arus

Searah

Sinkron

Induksi

Separately

Excited

Excited

Self

Tiga Fase

(8)

BAB III

Flowchart pelaksanaan Field Project

MULAI STUDI LITERATUR OBSERVASI OBJEK PENDATAAN KOMPILASI DAN ANALISA KESIMPULAN DAN SARAN LAPORAN SELESAI

(9)

Flowchart perhitungan daya motor listrik

Mulai persiapan •mendatangi lokasi •memahami prosedur keselamatan •menyiapkan sarana pengambilan data Pengambilandata •mengukur jarak lintasancrane •mengetahui massa crane •Mengukur diameter roda

•mencari nilai gesekan antara roda dengan rel

•mengukur kecepatan jalannya rumah crane •mengetahui

kapasitas angkat crane

Perhitungan

. beban total dari crane . torsi dari gearbox . daya yang harus digerakkanmotor listrik .Pemilihanmotor listrik dari katalog

. Momen gaya ternilai dari motor

.Diameter poros penngerak

. Momen girasi rotor dan kopling pada poros motor . Momen gaya dinamis . Momen gaya motor yang diperlukan pada saat start

. Pemeriksaan motor terhadapbeban lebih untuk menentukan aman dan tidaknya motor tersebut dapat dipakai. .

(10)

BAB IV

ANALISA DAN PERHITUNGAN SISTEM

4.1 Keunggulan Motor Listrik

 Keunggulan penggerak rumah crane dengan menggunakan motor listrik dibandingkan dengan menggunakan rantai yaitu :

 Penggunaan motor listrik lebih efisien dan praktis karena output dari motor listrik langsung ditransmisikan ke roda penggerak rumah crane.

 Berkurangnya beban dari main engine karena sudah tidak berperan sebagai penggerak rumah crane.

 Pergerakan maju dan mundurnya rumah crane lebih cepat dengan mengunakan motor listrik dibandingkan dengan rantai.

4.2 Perhitungan

 Gaya yang ada pada crane

 N

 ∑F = 0

μ

F

(11)

Keterangan : N = gaya normal (N) W = gaya berat (N) F = gaya dorong (N) m = massa (kg) a = percepatan (m/s2) μ= factor gesekan (0,5) ∑Fy = 0 Fy = 0 ∑ ∑Fy = N –W F – μ.N = m.a N = W F = m.a + μ.N Diketahui :

Jarak lintasan crane = 128 m Massa crane = 60 ton

Nilai gesekan = 0.5

Kecepatan jalan yang direncanakan = 0.2 m/dtk Kapasitas angkat = 15 ton

Massa operator = 100 kg = 0.1 ton

Total beban yang harus dipindahkan = massa crane + kapasitas angkat + massa operator

= 60 ton+ 15 ton+ 0.1 ton = 75.1 ton

Jawab :

Perhitungan daya yang harus digerakkan s =128 m

(12)

v = s/t = 128 m 0.2 m/dtk = 640 dtk a = v/t = 0.2 m/dtk 640 dtk = 3.125 x 10-4 m/dtk2 = 0.0003125 m/dtk2

Massa crane = 60 ton + 15 ton + 0,1 ton = 75.1 ton = 75100 kg N = 75100 kg x 9.81 m/dtk2 = 736731 N = 736.731 kN F = m.a + μ . N = (75100 kg x 0.0003125 m/dtk2 ) + (0.5 x 736731 N) = 23.46875 N + 367875 N = 368.3655 N

(13)

P = F . V = 368.3655 N x 0.2 m/dtk = 73673.1 Watt = 73.673 kW = 98.75 HP P = ω.T = 2.π.n x T 60 7367.1 = 2.π.13 X T 60

T = 5416.98 (T out put gearbox)

η gearbox = T out

T in 0.75 = T out

(14)

T in = T out 0.75 T in = 5416.98 0.75 T in = 722.26 T in = P ω 722,64 = P 2. π.n 60 722,64 = P 2. π.1145 60 722,64 = P 119 P = 86647.5 Watt = 86.647 kW = 116.148 HP

(15)

Jadi daya yang harus digerakkan oleh motor listrik adalah : 116.148 HP karena mekanisme penggerak rumah crane direncanakan memakai 2 buah motor listrik,

Maka : 116.14 HP 2 = 58 HP

58 HP = daya yang harus digerakkan oleh motor listrik.

Maka dari nilai tersebut akan dipilih motor listrik berdasarkan katalog P = 60 HP

n = 985 Rpm I = 1.35 kg.m2

Momen gaya ternilai dari motor (Mrated) adalah :

Mrated = 71620 x P

n = 71620 x 60

985 = 4362.64 kg,cm

Bahan poros penggerak yang dipilih adalah S35C – D Dengan kekuatan tarik bahan σp = 5300 kg/cm2

Tegangan puntir yang diizinkan = σi = σp

K

Dimana : K = fakor keamanan dan diambil K = 8 Maka :

σi= 5300 8

(16)

Tegangan puntir yang diizinkan adalah :

σk = 0.7 (σi) = 0.7 (662.5) = 463.75 kg/cm2

Maka diameter poros penggerak adalah : dp≥3M rated 0.2 (σk) dp≥3√ 4362.64 0.2 (463.75) dp ≥ 3.6 cm

Diambil diameter poros penggerak dp = 37 mm dipilih dari tabel standart poros. Momen girasi kopling dapat dicari dengan rumus :

GD2

kop = 4.g.I

Dimana :

g = percepatan grafitasi, g = 9.81 m/det2

I = momen inersia kopling, I =0.002 kg.m Maka :

GD2

kop = 4.(9.81).(0.002) = 0.000784 kg.m2

Momen girasi rotor dan kopling pada poros motor adalah : GD2 = GD2

kop + GD2rot

= 0.000784 + 1.35 = 1.350784 kg.m2

Momen gaya dinamis (Mdin) dapat dihitung :

Mdin= δ.GD2.n + 0.975.Q.V2

(17)

Dimana :

δ = koefisien pengaruh massa mekanisme transmisi (1.1 s/d 1.25) ts = waktu start (1.5 s/d 5) maka : Mdin = 1.25.(1.35).(985) + 0.975.(15.1).(0.2)2 375.(2) (985).2.(0.92) = 2.216 + 0.0003249 = 2.2163 kg.m = 221 kg.cm

Momen gaya motor yang diperlukan pada saat start adalah : Mmot = Mst + Mdin

Momen statis (Mst) poros = Mst = 71620 x P n = 71620 x 60 985 = 4362.64 kg.cm Mmot = 221 kg.cm + 4362.64 kg.cm = 4583.64 kg.cm

(18)

Pemeriksaan motor terhadap beban lebih adalah sebagai berikut : Dimana : Mmaks = Mmot = 4583.64 4362.64 = 1.05

Jadi harga 1.05 < 2.5 sehingga aman untuk dipakai

Mmaks

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

 Berdasarkan perhitungan dari pemillihan motor listrik sebagai

penggerak utama rumah crane pada floating dock lumba-lumba

Indonesia yang ada di PT. Indonesia Marina Shipyard, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebuah pesawat pengangkat kapasitas

angkat sebesar 15 ton dan daya angkat floating dock sebesar 5000 TLC mampu digerakkan oleh motor listrik AC tiga fase dengan

spesifikasi sebagai berikut :

 Spesifikasi Motor Listrik

 Type : AM 2805 V

 Daya : 60 HP

 Putaran : 985 Rpm

 Tegangan : 400 V

 Frekuensi : 50 Hz

(20)

5.2 Saran

1. Agar sistem penggerak rumah crane dapat berjalan dengan baik, maka crane diusahakan tidak dioperasikan pada kapasitas angkat yang melebihi batas maksimal yang ditentukan.

2. Untuk menjaga motor listrik agar tetap dalam kondisi baik dan siap pakai, maka perlu diadakan perawatan secara berkala.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penilaian kondisi pelimpah bendungan manggar dengan menggunakan metode indeks kondisi gabungan diperoleh nilai indeks kondisi = 4,26, dari skala indeks

Hexindo Adiperkasa Tbk sejak Juni 2003 dan saat ini juga menjabat sebagai Managing Director di Hitachi Construction Machinery Pte., Ltd.. Lahir di Tokyo tanggal 1 Juni 1945

Salah satu cara untuk mempromosikan potensi pariwisata pada suatu daerah yaitu dengan membuat website penyedia informasi pariwisata yang dapat diakses menggunakan jaringan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta tes telah menguasai beberapa konsep dengan baik, sementara konsep-konsep yang lain masih perlu ditekankan di dalam perkuliahan

Ada banyak metode untuk melakukan klasifikasi tersebut, pada penelitian ini digunakan metode Unsupervised berbasis kesamaan polarity pada setiap kata opini yang

Apabila terdapat ketidakmurnian dalam proses substitusi Vanadium maka puncak yang muncul pada spektra 51 V NMR berjumlah lebih dari satu puncak dan memiliki

Zat Murni adalah zat yang selalu mempunyai komposisi kimia yang sama pada Zat Murni adalah zat yang selalu mempunyai komposisi kimia yang sama pada semua tingkat keaadaan, tetapi

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya saya telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis Akhir yang berjudul “PENGARUH