• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 1503560191003 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 1503560191003 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

III - 1

Laporan Akhir

BAB III

ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS

INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

3.1 Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang

3.1.1 Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya

A. Nawacita

Nawacita merupakan sembilan agenda prioritas presiden dan wakil presiden yang digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Sembilan agenda prioritas tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

(2)

III - 2

Laporan Akhir

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga

.

B. Perpres 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019

Pentahapan pembangunan RPJPN 2005-2025 antara lain sebagai berikut: 1. RPJM 1 (2005-2009)

Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman, damai, adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik

2. RPJM 2 (2010-2014)

Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan IPTEK, memperkuat daya saing perekonomian

3. RPJM 3 (2015-2019)

Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan IPTEK

4. RPJM 4 (2020-2025)

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif

(3)

III - 3

Laporan Akhir

Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong-Royong

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Tema besar RPJMN 3 adalah daya saing (competitiveness), dengan demikian selayaknya ketersediaan layanan infrastruktur, khususnya infrastruktur dasar (jalan, air, dan listrik) sudah terpenuhi terlebih dahulu.

Arahan RPJPN untuk RPJMN 3 bidang infrastruktur adalah sebagai berikut:

1. Terpenuhinya penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat  100 % akses kepada sumber-sumber air bersih

2. Pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung, didukung oleh system pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel  kota tanpa permukiman kumuh

3. Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang 4. Berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi

5. Konservasi suber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya air dan pengembangan sumber daya air

(4)

III - 4

Laporan Akhir

1. Berkurangnya proporsi rumah tangga yang menempati hunian dan permukiman tidak layak menjadi 0%

2. Meningkatnya akses penduduk terhadap air minum layak menjadi 100 % 3. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak menjadi 100 % Arahan penajaman program Bidang Cipta Karya Tahun 2015 antara lain: 1. Pemenuhan program lanjutan

a. Melanjutkan upaya pemenuhan sasaran RPJMN/Renstra 2009-2014 (terutama terkait pemenuhan sasaran pembangunan rusunawa)

b. Melanjutkan program-program yang telah disepakati dalam rangka fungsionalisasi dan memenuhi komitmen program MP3EI

2. Mendukung perwujudan Kawasan Strategis Nasional yang telah ditetapkan oleh Ditjen Tata Ruang

3. Mendorong penanganan Kabupaten/Kota Kawasan Strategis Nasional (KSN)

a. Mendorong pembangunan Bidang Cipta Karya yang terpadu dalam suatu kawasan/KSK (Kawasan Strategis Kabupaten/Kota) dengan berpedoman pada RTRW yang sudah ditetapkan

b. Menyelesaikan penanganan KSK yang telah dilakukan pada tahun 2014 c. Melanjutkan penanganan pada lokasi KSK lainnya

4. Mendukung Kabupaten/Kota pemenuhan SPM Bidang Cipta Karya

a. Mendukung Kabupaten/Kota responsive dan/atau dalam kondisi “kritis” pemenuhan SPM b. Pemenuhan SPM Bidang Cipta Karya pada tahun 2013 (dan perkiraan capaian tahun

2014) digunakan sebagai acuan Baseline kebutuhan program pada tahun 2015

5. Penyusunan Usulan Program Bidang Cipta Karya harus selaras dengan isu-isu strategis Bidang Cipta Karya baik secara nasional maupun kewilayahan (provinsi, pulau maupun koridor pembangunan)

6. Penanganan isu strategis tersebut selanjutnya dituangkan dalam format-format Konreg yang telah ditetapkan

7. Penyusunan Usulan Program tahun 2015 harus dilihat sebagai bagian dari upaya penyusunan program tahun 2015-2019 atau RPJMN tahap ketiga

(5)

III - 5

Laporan Akhir

penanganan pada KSN (kelebihan usulan pendanaan pagu baseline dapat dituangkan sebagai inisiatif baru maupun stok program)

C. Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 - 2019

Untuk mewujudkan pembangunan visi pembangunan nasional tahun 2015-2019 menjadi Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong melalui pembangunan nasional yang lebih cepat, kuat, inklusif serta berkelanjutan, maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjabarkan visi pembangunan nasional tersebut ke dalam visi. misi, tujuan dan sasaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan peran, tugas dan fungsinya serta dengan mempertimbangkan pencapaian pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat periode tahun 2010-2014, potensi dan permasalahan, tantangan utama pembangunan yang dihadapi lima tahun kedepan serta sasaran utama dan arah kebijakan pembangunan nasional dalam RPJMN tahun 2015. Oleh karena itu visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019 adalah

Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal dalam Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong Misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang merupakan rumusan upaya-upaya yang akan dilaksanakan selama periode Renstra 2015 – 2019 dalam rangka mencapai visi serta mendukung upaya pencapaian target pembangunan nasional, berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian PU dan Perumahan Rakyat sebagaimana yang tercantum di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja, amanat RPJMN tahap ketiga serta perubahan kondisi lingkungan strategis yang dinamis adalah sebagai berikut:

1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk sumber daya maritim untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi 2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna

(6)

III - 6

Laporan Akhir

3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’

4. Mempercepat pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara terpadu dari pinggiran untuk mendukung keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI 5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi untuk mendukung fungsi manajemen

meliputi perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat

Keterkaitan antara tujuan dan sasaran strategis adalah sebagai berikut:

1. Tujuan 1: Menyelenggarakan pembangunan pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang A. terpadu dan berkelanjutan dalam mendukung keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, akan dicapai melalui sasaran strategis:

a. Meningkatnya keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat antardaerah, antar sektor dan antar tingkat pemerintahan

b. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman dan penganggaran c. Meningkatnya kapasitas dan pengendalian kualitas konstruksi nasional

2. Tujuan 2: Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan raB. kyat untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonom, akan dicapai melalui sasaran strategis:

a. Meningkatnya dukungan kedaulatan pangan dan ketahanan energi b. Meningkatnya ketahanan air

3. Tujuan 3: Menyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan C. rakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim, akan dicapai melalui sasaran strategis:

(7)

III - 7

Laporan Akhir

4. Tujuan 4: Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan D. rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’, akan dicapai melalui sasaran strategis:

a. Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman dan perumahan b. Meningkatnya cakupan pelayanan dan akses permukiman yang layak

c. Meningkatnya penyediaan dan pembiayaan perumahan

5. Tujuan 5: Menyelenggarakan tata kelola pembangunan bidang pekerjaan umum dan E. perumahan rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel untuk mendukung terwujudnya Indonesia yang berdaulat dan mandiri, dan berkepribadian, akan dicapai melalui sasaran srategis:

a. Meningkatnya pengendalian dan pengawasan internal

b. Meningkatnya sumber daya manusia yang kompeten dan berkepribadian c. Meningkatnya budaya organisasi yang berkinerja tinggi dan berintegritas

d. Meningkatnya kualitas inovasi teknologi terapan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat

e. Meningkatnya pengelolaan regulasi dan layanan hukum, data dan informasi publik, serta sarana dan prasarana

Keterpaduan pembangunan infrastruktur wilayah bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang perlu didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tersebut dibagi menurut wilayah Pulau/Kepulauan yang dikelompokkan ke dalam beberapa tipe wilayah pengembangan strategis yang di dalamnya melingkupi kawasan perkotaan, kawasan industri, dan kawasan maritim berdasarkan terutama tema lokal, daya dukung dan daya tampung, lingkungan fisik terbangun, serta Nawacita dan RPJMN, yang secara umum sebagai berikut :

1. WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu

Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-Api; Metro Medan-Tebing

Tinggi-Dumai-Pekanbaru;Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang;Malang-Surabaya Bangkalan; Yogyakarta-Solo-Semarang; Balikpapan-Samarinda-Maloy; Manado-Bitung-Amurang; Makassar-Pare Pare-Mamuju’

2. WPS Pertumbuhan Terpadu

(8)

III - 8

Laporan Akhir

3. WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Kemaritiman

Batam-Bintan-Karimun; Jambi-Palembang-Bangka Belitung (Pangkal Pinang) 4. WPS Konektivitas Keseimbangan Pertumbuhan Terpadu

Jakarta Bogor-Ciawi-Sukabumi;Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi 5. WPS Konektivitas dan Pusat Pertumbuhan Wisata

Denpasar-Padang Bay

6. WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang

Sibolga-Padang-Bengkulu;Yogyakarta-Prigi-Blitar-Malang;Banjarmasin-Batulicin- 

Palangkaraya; Ketapang-Pontianak-Singkawang-Sambas; Gorontalo-Bolaang Mongondow; Palu-Banggai; Sorong-Manokwari; Manokwari-Bintuni

7. WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang dan Hinterland Sabang-Banda Aceh-Langsa

8. WPS Pusat Pertumbuhan Baru, Hinterlan dan Perbatasan Jayapura-Merauke

9. WPS Pertumbuhan Baru

Tanjung Lesung-Sukabumi-Pangandaran-Cilacap; Mamuju-Mammasa-Toraja-Kendari; 10. WPS Pertumbuhan Baru dan Perbatasan

Kupang-Atambua

11. WPS Pusat Pertumbuhan Wisata dan hinterlan Pulau Lombok

12. WPS Pertumbuhan Terpadu Baru dan wisata Labuan Bajo-Ende

13. WPS Pertumbuhan Wisata dan Hinterlan Pulau Sumbawa

14. WPS Perbatasan Temajuk-Sebatik

15. WPS Aksesabilitas Baru

Nabire-Enarotali-(Ilaga-Timika Timika)-Wamena 16. WPS Pulau-Pulau Kecil Terluar

(9)

III - 9

Laporan Akhir

2. Sebagai salah satu pintu gerbang destinasi wisata terbaik dunia 3. Sebagai Pendorong sektor industri dan jasa nasional

4. Percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim (kelautan)

Kelompok wilayah pengembangan strategis (WPS) di wilayah pulau Jawa adalah WPS Konektivitas Keseimbangan Pertumbuhan Terpadu Jakarta-Bogor-Ciawi-Sukabumi; WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang; WPS Pertumbuhan Baru Tanjung Lesung-Sukabumi-Pangandaran-Cilacap; WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang Yogyakarta-Prigi-Blitar-Malang; WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Malang-Surabaya-Bangkalan; WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Yogyakarta-Solo-Semarang; WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Semarang-Surabaya; WPS Konektivitas Keseimbangan Pertumbuhan Terpadu Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi serta WPS Konektivitas yang diarahkan kepada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang memiliki skala ekonomi dengan orientasi daya saing nasional dan internasional berbasis sektor industri dan jasa nasional, pusat pengembangan ekonomi kreatif, serta sebagai salah satu pintu gerbang destinasi wisata terbaik dunia, diarahkan untuk pengembangan industri makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi, telematika, kimia, alumina dan besi baja dengan fokus lokasi pengembangan kawasan strategis di Wilayah Jawaadalah Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung yang terletak di Kabupaten Pandeglang yaitu penyiapan kawasan industri jasa pariwisata berorientasi internasional, dan pengembangan Wilayah Suramadu sebagai penggerak ekonomi daerah pinggiran diarahkan untuk pengembangan industri makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi, telematika, kimia, alumina dan besi baja.

Selanjutnya penyiapan kawasan industri jasa pariwisata berorientasi internasional di KEK Tanjung Lesung yang terletak di Kabupaten Pandeglang, Pengembangan pusat-pusat industri jasa pariwisata berdaya saing internasional Pengembangan industri kreatif penopang kawasan wisata Tanjung Lesung Provinsi Banten dan pengembangan Wilayah Suramadu, melalui pengembangan potensi Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura, Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Surabaya, dan Kawasan Khusus di Pulau Madura. sebagai penggerak ekonomi daerah pinggiran dengan pembangunan jalan akses kawasan industri di Madura menuju pelabuhan petikemas serta percepatan penguatan konektivitas yaitu pembangunan jalan penghubung kawasan strategis; pembangunan jaringan transmisi air baku suplai kawasan strategis.

(10)

III - 10

Laporan Akhir

Pertumbuhan Terpadu Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang antara lain : pembangunan ruas cibitung –cilincing, akses jalan tol ke dry port, pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota DKI Jakarta, pembangunan Prasarana Air Baku Karian-Serpong, pembangunan Transmisi Air Baku, pembangunan Situ Rawa Kalong, penyelesaian Sudetan Ciliwung KBT, restorasi Sungai Ciliwung, pembangunan Situ Gadog, penyediaan PSU untuk menangani kawasan kumuh & kawasan, pembangunan SPAM dan TPA Regional Nambo, pembangunan Jakarta Sawarage Zone 1, perkuatan tanggul laut phase A, pengembangan prasarana air baku, pengembangan infrastruktur pelindung longsor, peningkatan Infrastruktur Air Bersih, peningkatan Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu/3R (penyediaan SPAM terfasilitasi).

3.1.2 Arahan Penataan Ruang

A. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

Penataan ruang wilayah nasional bertujuan untuk mewujudkan:

1. Ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan 2. Keharmonisa antara lingkungan alam dan lingkungan buatan

3. Keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan Kabupaten/Kota

4. Keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan, ruang udara termasuk ruang di dalam bumi dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

5. Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi, dan Kabupaten/Kota dalam rangka perlindungan fungsi ruang dan penceghan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang

6. Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat

7. Keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah 8. Keseimbangan dan keserasian kegiatan antar sektor

9. Pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi nasional RTRWN menjadi pedoman untuk:

1. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional 2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional

(11)

III - 11

Laporan Akhir

4. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antar wilayah provinsi, serta keserasian antar sektor

5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi 6. Penataan ruang kawasan strategis nasional

7. Penataan ruang wilayah provinsi dan Kabupaten/Kota

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Nasional, meliputi kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang dan pola ruang

1. Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi:

 Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhierarki

 Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah nasional

Strategi untuk peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah meliputi:

 Menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di sekitarnya

 Mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani oleh pusat pertumbuhan

 Mengendalikan perkembangan kota-kota pantai

 Mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah disekitarnya

2. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang meliputi:  Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung

 Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup

 Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan

lingkungan hidup

 Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budi daya

(12)

III - 12

Laporan Akhir

 Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung

dan daya tampung lingkungan

 Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis nasional

 Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

Strategi:

 Menetapkan kawasan strategis nasional berfungsi lindung

 Mencegah pemanfaatan ruang di kawasan strategis nasional yang berpotensi mengurangi fungsi lindung kawasan

 Membatasi pemanfaatan ruang disekitar kawasan strategis nasional yang berpotansi mengurangi fungsi lindung kawasan

 Membatasi pengembangan sarana dan prasarana di dalam dan disekitar kawasan strategis nasional yang dapat memicu perkembangan kegiatan budi daya

 Mengembangkan kegiatan budi daya tidak terbangun disekitar kawasan strategis nasional yang berfungsi sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan lindung dengan kawasan budi daya terbangun

 Merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang menurun akibat dampak pemanfaatan ruang yang berkembang di dalam dan di sekitar kawasan strategis nasional.

 Pengembangan kawasan tertinggal untuk mengurangi kesenjangan tingkat

perkembangan antar kawasan Strategi:

 Memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan

 Membuka akses dan meningkatkan aksesibilitas antar kawasan tertinggal dan pusat pertumbuhan wilayah

 Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi masyarakat  Meningkatkan akses masyarakat ke sumber pembiayaan

 Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan kegiatan ekonomi

(13)

III - 13

Laporan Akhir

telekomunikasi nasional, dan (E) sistem jaringan sumber daya air. Namun dalam pembahasan yang terkait dengan Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karrya adalah sistem perkotaan nasional. Sistem perkotaan nasional terdiri atas Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang dapat berupa:

1. Kawasan megapolitan 2. Kawasan metropolitan 3. Kawasan perkotaan besar 4. Kawasan perkotaan sedang 5. Kawasan perkotaan kecil

Untuk Provinsi Jawa Timur PKN ditentukan di Kawasan Perkotaan Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan) serta di Malang. Sedangkan PKW di Provinsi Jawa Timur diarahkan pada wilayah Probolinggo, Tuban, Kediri, Madiun, Banyuwangi, Jember, Blitar, Pamekasan, Bojonegoro, dan Pacitan. Berikut arahan pengembangan perkotaan di Provinsi Jawa Timur.

Tabel 3.1

Sistem Perkotaan Nasional dan Arahan Pengembangannya di Provinsi Jawa Timur

No Sistem Perkotaan Wilayah Arahan

1 PKN Gerbangkertasusila Termasuk dalam tahapan pengembangan I dengan fokus kegiatan revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi

Malang Termasuk dalam tahapan pengembangan I dengan fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi kawasan perkotaan

2 PKW Probolinggo Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi kawasan perkotaan

Tuban Termasuk dalam tahapan pengembangan I dengan fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi kawasan perkotaan

Kediri Termasuk dalam tahapan pengembangan I dengan fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi kawasan perkotaan

Madiun Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi kawasan perkotaan

Banyuwangi Termasuk dalam tahapan pengembangan I dengan fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi kawasan perkotaan

(14)

III - 14

Laporan Akhir

No Sistem Perkotaan Wilayah Arahan

fokus kegiatan pengembangan baru kawasan perkotaan

Blitar Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan fokus kegiatan pengembangan baru kawasan perkotaan

Pamekasan Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan fokus kegiatan pengembangan baru kawasan perkotaan

Bojonegoro Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan fokus kegiatan pengembangan baru kawasan perkotaan

Pacitan Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan fokus kegiatan pengembangan baru kawasan perkotaan

Sumber: Lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Penetapan kawasan strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan: a. Pertahanan dan keamanan

b. Pertumbuhan ekonomi c. Sosial dan budaya

d. Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi e. Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

Tabel 3.2

Kawasan Strategis Nasional di Provinsi Jawa Timur

No Kawasan Strategis Nasional Kota/Kabupaten Sudut Kepentingan

1 Kawasan Perkotaan Gresik – Bangkalan – Mojokerto –

Surabaya – Sidoarjo – Lamongan (Gerbangkertosusila)

2 Kawasan Stasiun Pengamat Dirgantara Watukosek

Penggunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi

Penggunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi 3 Kawasan Perbatasan Negara

Pulau Barung

Kabupaten Jember Pertahanan dan Keamanan

4 Kawasan Perbatasan Negara Pulau Sekel dan Panehan

Kabupaten Trenggalek Pertahanan dan Keamanan

Sumber: Lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

B. RTRW Provinsi Jawa Timur 2011-2031

(15)

III - 15

Laporan Akhir

pelayanan dan sistem jaringan prasarana wilayah provinsi yang mengintegrasikan wilayah provinsi serta melayani kegiatan provinsi yang akan dituju sampai akhir tahun perencanaan (tahun 2029). Perwilayahan Jawa Timur dibagi dalam 8 Wilayah Pengembangan (WP), yaitu :

 WP Germakertosusila, meliputi: Kota Surabaya, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep, dengan pusat pelayanan di Kota Surabaya.

 WP Malang Raya, meliputi: Kota dan Kabupaten Malang, Kota Batu, dengan pusat pelayanan di Kota Malang.

 WP Madiun dan sekitarnya, meliputi: Kota dan Kabupaten Madiun, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Pacitan serta Kabupaten Ngawi, dengan pusat pelayanan di Kota Madiun.

 WP Kediri dan sekitarnya, meliputi: Kota dan Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Trenggalek, dengan pusat pelayanan di Kota Kediri.  WP Probolinggo dan sekitarnya, meliputi : Kota dan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten

Lumajang dengan pusat pelayanan di Kota Probolinggo.

 WP Blitar, meliputi: Kota dan Kabupaten Blitar, dengan pusat pelayanan Kota Blitar.

 WP Jember dan sekitarnya, meliputi: Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Situbondo, dengan pusat pelayanan di Perkotaan Jember.

 WP Banyuwangi, meliputi: Kabupaten Banyuwangi, dengan pusat pelayanan di Perkotaan Banyuwangi.

C. RTRW Kabupaten Pamekasan 2010-2030

(16)

III - 16

Laporan Akhir

serta Kabupaten Sumenep dan memilki fungsi: pertanian tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, kehutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, perdagangan, jasa, pendidikan, kesehatan, pariwisata, transportasi, dan industri.

Penetapan pusat kegiatan perkotaan di Kabupaten Pamekasan ditentukan oleh pusat kegiatan perkotaan dalam skala regional dan perkotaan yang secara langsung mempengaruhi sisitem perkotaan di Kabupaten Pamekasan. Adapun pusat kegiatan perkotaan di Kabupaten Pamekasan adalah sebagai berikut:

1. PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) : Perkotaan Pamekasan

2. PKLp (Pusat Kegiatan Lokal Promosi) : Perkotaan Pakong dan Perkotaan Waru

3. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) : Perkotaan Tlanakan, Perkotaan Larangan, Perkotaan Batumarmar, Perkotaan Pasean, Perkotaan Pademawu, Perkotaan Galis, Perkotaan Proppo, Perkotaan Pegantenan, Perkotaan Palengaan dan Perkotaan Kadur

Rencana sistem perwilayahan di Kabupaten Pamekasan beserta fungsi dan arahan kegiatan utamanya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Rencana Struktur Kegiatan dan Perkotaan Kabupaten Pamekasan

No. Sub Satuan Wilayah

Pengembangan (SSWP) Wilayah Pelayanan Arahan Fungsi yang Akan Dikembangkan

1 SSWP Selatan Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Pandemawu,

Kecamatan Larangan, Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis dan Kecamatan Proppo, dengan pusat di Perkotaan Pamekasan

1. Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa skala regional

2. Pengembangan industri kecil dan sedang 3. Pengembangan kegiatan pariwisata 4. Pengembangan permukiman perkotaan 5. Pengembangan perikanan budidaya

tambak (bandeng dan udang), budidaya rumput laut, penangkapan dan

pengolahan hasil perikanan

6. Pengembangan pelabuhan skala regional dan terminal tipe A

7. Pengembangan tambak garam 8. Pengembangan kawasan konservasi

Hutan Bakau 2 SSWP Tengah Kecamatan Pegantenan;

Kecamatan Palengaan; Kecamatan Pakong dan

Kecamatan Kadur, dengan pusat di Perkotaan Pakong

1. Pengembangan pertambangan mineral non logam, batuan dan minyak bumi; 2. Pengembangan pertanian

(17)

III - 17

Laporan Akhir

No. Sub Satuan Wilayah

Pengembangan (SSWP) Wilayah Pelayanan Arahan Fungsi yang Akan Dikembangkan

dan sedang

6. Pengembangan perkebunan 3 SSWP Utara Kecamatan Waru, Kecamatan

Pasean dan Kecamatan Batumarmar, dengan pusat pelayanan di Perkotaan Waru

1. Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa

2. Pengembangan pertambangan mineral non logam dan batuan

3. Pengembangan pertanian 4. Pengembangan peternakan 5. Pengembangan perkebunan 6. Pengembangan kegiatan perikanan

tangkap

7. Pengembangan kegiatan pariwisata 8. Pengembangan industri kecil dan

menengah

Sumber: RTRW Kabupaten Pamekasan 2010-2030

Kabupaten Pamekasan terdapat Kawasan Agropolitan RUPANANDUR (Kecamatan Waru, Pakong, Pegantenan, Kadur). Desa pusat pertumbuhan kawasan agribisnis/agropolitan (kota tani) di Kabupaten Pamekasan dan kesesuaian komoditas pada masing-maing kota tani disajikan dalam uraian di bawah ini:

 Kota tani Kecamatan Waru meliputi Desa Tampojung Pregi, Desa Bajur, Desa Sana Laok, Desa Sumber Waru, Desa Tampojung Gua, Desa Tampojung Tengginah, Desa Tampojung Tengah, dan Desa Ragang.

Pengembangan komoditas di Kota tani Waru ini berbasis buah-buahan antara lain: salak, jeruk, rambutan dan pepaya.

 Kota tani Kecamatan Pegantenan meliputi Desa Tebul Timur, Desa Tlagah, Desa Bulangan Barat, Desa Bulangan Timur, Desa Ambender, Desa Tebul Barat, Desa Pegantenan, Desa Bulangan Branta, Desa Bulangan Hají, dan Desa Plak-plak. Pengembangan komoditas di Kota tani Pegantenan ini berbasis pisang, kopi dan cabe.

 Kota tani Kecamatan kadur meliputi Desa Pamoroh, Desa Bangkes, Desa Kadur, dan Desa Pamaroh. Pengembangan komoditas di Kota tani Kadur ini berbasis pinang, kelapa dan ayam petelur.

(18)

III - 18

Laporan Akhir

Arahan Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana dan Sarana 1. Rencana Pengembangan Jaringan Jalan

Ruas Jalan Nasional sebagai jalan arteri primer yang sudah dikembangkan di Pulau Madura adalaha ruas Kamal – Bangkalan – Sampang – Pamekasan – Sumenep – Kalianget dan rencana pengembangan lintas utara dari jalan provinsi menjadi jalan nasional (arteri primer) yaitu ruas Bangkalan – Ketapang – Sotabar – Pasongsongan – Sumenep – Pantai Lumbang. Sebagian dari segmen ruas jalan nasional tersebut melintasi wilayah Kabupaten Pamekasan di bagian Selatan.

Ruas jalan provinsi sebagai jalan kolektor primer yang sudah dikembangkan di Pulau Madura yang melintasi Kabupaten Pamekasan adalah ruas Pamekasan – Sotabar – Sampang – Omben – Proppo – Pamekasan. Rencana pengembangan jalan provinsi adalah melakukan pelebaran jalan sehingga memenuhi persyaratan lebar sebagai jalan provinsi.

Rencana pengembangan pada jalan kabupaten adalah dengan melakukan pelebaran jalan dan peningkatan kualitas perkerasan jalan. Untuk rencana pelebaran jalan dilakukan sehingga terpenuhi persyaratan minimum sebagai ruas jalan lokal primer.

2. Rencana Sistem Air Bersih

Perencana sistem penyediaan air minum di Kabupaten Pamekasan dibagi dalam beberapa sistem penyaluran. Setiap sistem penyaluran yang direncanakan akan melayani beberapa desa yang saling berdekatan dengan sisitem yang bersangkutan. Pengelompokan desa-desa tersebut didasarkan atas kedekatan dengan dusun-dusun tersebut dengan sumber air baku dan jangkau pipa pelayanan. Dalam perencanaan setiap sistem penyaluran menggunakan satu sumber air baku yaitu mata air atau air permukaan.

Setiap penyediaan air minum di Kabupaten Pamekasan dibagi dalam beberapa sistem penyaluran. Terdapatnya mata air di Kabupaten Pamekasan, maka dapat digunakan untuk kebutuhan penyaluran air bersih sebagai sumber air bersih.

Rencana pengembangan air bersih di Kabupaten Pamekasan meliputi:

(19)

III - 19

Laporan Akhir

2) Sumber air baku peyediaan air minum dari mata air yang tersebar di Kecamatan Pamekasan, Pedemwu, Larangan, Pakong, Pegantenan, Pasean, Proppo, Tlanakan, Waru, Batumarmar, dan Palengaan

3) Pembangunan prasarana air berupa pipanisasi air bersih di Kecamatan Pasean, Kecamatan Waru, Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Pakong, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur, dan Kecamatan Larangan

4) Pembangunan prasarana air berupa bak penampung air di Kecamatan Proppo, Kecamatan Pakong, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Pagentenan, Kecamatan Larangan dan Kecamatan Palengaan

3. Rencana Sistem Jaringan Persampahan

Kondisi pengolahan sampah di Kabupaten Pamekasan sudah dilakukan dengan sistem pengolahan sampah melalui pewadahan, pengumpulan sampah dengan gerobak sampah, pemindahan di TPS, pengangkutan dan pembuangan akhir ke Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) khususnya di daerah perkotaan yaitu di Desa Agsana Kecamatan Palengaan. Sedangkan untuk kecamatan lainnya belum ada sistem pengelolaan sampah sehingga masih dilakukan dengan cara tradisonal yakni membakar sampah di perkarangan rumah masing-masing.

(20)

III - 20

Laporan Akhir

partisipasinya untuk memilah sampahnya sendiri dengan tujuan untuk menangani dan mengurangi timbulan sampah pada sumbernya.

Penempatan TPST di tempatkan di masing-masing kecamatan di Kabupaten Pamekasan. Sampah yang sudah dipilah dari rumah tangga akan dikumpulkan oleh pengumpulan sampah berupa gerobak penyortir sampah dalam hal ini dirancang dengan memiliki kotak khusus untuk memisahkan antara sampah organik, sampah anorganik, sampah-sampah B3.

Rencana Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Pamekasan di tempatkan di Desa Bindang Kecamatan Pasean.

4. Rencana Sistem Jaringan Air Limbah

Rencana lokasi Instalasi Pengelolaan Limbah Terpadu (IPLT) terdapat di TPA Angsana di Kecamatan Palengaan.

Kawasan yang termasuk kawasan strategis di Kabupaten Pamekasan adalah kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten, kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya, kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

1. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi (Kawasan Agropolitan Rupanandur)  Kecamatan Waru, yang meliputi Desa Tampojung Pregih, Desa Bajur, Desa Sana Laok,

Desa Sumber Waru, Desa Tampojung Guwa, Desa Tampojung Tengginah, Desa Tampojung Tengah, dan Desa Ragang, berupa pengembangan komoditas berbasis buah-buahan antara lain salak, pisang dan papaya

 Kecamatan Pakong, yang meliputi Desa Bandungan, Desa Seddur, Desa Klompang Timur, Desa Somalang, Desa Bicorong, Desa Lebbek, Desa Pakong, Desa Palalang, Desa Klompang Barat, Desa Banban, dan Desa Bajang, berupa pengembangan komoditas berbasis durian, kelapa, tembakau dan kambing

 Kecamatan Pegantenan, yang meliputi Desa Tebul Timur, Desa Tlagah, Desa Bulangan Barat, Desa Bulangan Timur, Desa Ambender, Desa Tebul Barat, Desa Pegantenan, Desa Bulangan Branta, Desa Bulangan Hají, dan Desa Plakpak, berupa pengembangan komoditas berbasis pisang, kopi, cabe, rambutan dan durian

(21)

III - 21

Laporan Akhir

2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi (Kawasan Budidaya Perikanan)

 Desa Branta Tinggi, dan Desa Branta Pesisir di Kecamatan Tlanakan Desa Baddurih, Desa Pagagan, Desa Majungan, Desa Padelegan, Desa Pademawu Timur, dan Desa Bunder di Kecamatan Pademawu Desa Pandan, Desa Lembung, Desa Polagan, dan Desa Artodung di Kecamatan Galis

 Rumput laut tersebar di Kecamatan Pademawu, Kecamatan Pasean, Kecamatan Galis, Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Larangan dan Kecamatan Batumarmar

3. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi (Kawasan kawasan perdagangan, jasa, industri dan pergudangan)

 Kecamatan Batumaramar, Kecamatan Pasean, dan Kecamatan Tlanakan 4. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi (Kawasan Pariwisata)

 Wisata alam yaitu Api Tak Kunjung Padam yang terletak di Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan, Pantai Jumiang yang terletak di Desa Tanjung Kecamatan Pademawu, Pantai Batu Kerbuy yang terletak di Desa Batu Kerbuy Kecamatan Pasean, Pantai Talang Siring yang terletak di Desa Montok Kecamatan Larangan dan Lembah Sembir Kecamatan Batumarmar

 Wisata budaya yaitu obyek wisata budaya kesenian dan upacara seperti Kerapan Sapi dan Semalam di Madura yang berada di Kecamatan Pamekasan, upacara petik laut di Pantai di Kecamatan Batumarmar, Pasean, Tlanakan, Pademawu, Galis, Larangan dan wisata kontes Sapi Sonok di Kecamatan Waru dan Kecamatan Pakong, Makam Syeikh Abdul Manan (Batu Ampar) di Kecamatan Proppo dan Makam Ronggosukowati (Raja Islam I) di Kelurahan Kolpajung Kecamatan Pamekasan

 Wisata buatan terdapat di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Larangan, dan Kecamatan Pademawu

5. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi (Kawasan Pelabuhan)

 Kawasan pelabuhan pengumpul yaitu Pelabuhan Branta di Kecamatan Tlanakan dan pelabuhan Batu Kerbuy di Kecamatan Pasean

 Kawasan pelabuhan pengumpan Talang Siring di Kecamatan Larangan dan pelebuhan pengumpan di Kecamatan Pademawu

(22)

III - 22

Laporan Akhir

 Kawasan Pantai Selatan yaitu di Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Tlanakan 7. Kawasan strategis dari sudut sosial dan budaya (Kawasan Cagar Budaya)

 Makam Syeikh Abdul Mannan di Kecamatan Proppo

8. Kawasan strategis dari sudut sosial dan budaya (Kawasan Makam)

 Makam Ronggosukowati (Raja Islam I), yang berlokasi di Kelurahan Kolpajung Kecamatan Pamekasan

 Makam Syeikh Gozali, yang berlokasi di Desa Sotabar Kecamatan Pasean

 Makam Gung Seppoh-Gatot Kaca, yang berlokasi di Kelurahan Kolpajung Kecamatan Pamekasan

 Makam Joko Tarup, yang berlokasi di Desa Montok Kecamatan Larangan 9. Kawasan strategis dari sudut sosial dan budaya (Kawasan Peninggalan Sejarah)

 Kawasan sisa bangunan candi di Desa Candi Burung Kecamatan Proppo

10. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup (Kawasan Pantai Berhutan Bakau)

 Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis, dan Kecamatan Pademawu

3.1.3 Arahan Wilayah Pengembangan Strategis

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah menyiapkan 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) sebagai basis perencanaan keterpaduan infrastruktur PUPR. Kebijakan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) untuk Provinsi Jawa Timur antara lain sebagai berikut:

1. WPS 11 Pusat Pertumbuhan Terpadu Semarang – Surabaya

Program utama WPS 11 tahun 2017 adalah sebagai berikut: a. Pembangunan Perumahan MBR di Surabaya Malang b. Pembangunan jaringan SPAM Jabon dan Sidoarjo

c. Pembangunan Fly Over Akses Pel. Teluk Lamong ke Jalan Lingkar Luar Kota Surabaya d. Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Waru – Wonokromo – Tanjung Perak

e. Pembangunan Jalan Tol Surabaya - Pasuruan (lanjutan)

(23)

III - 23

Laporan Akhir

2. WPS 12 Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang Yogyakarta – Prigi – Blitar – Malang

Program utama WPS 12 tahun 2017 adalah sebagai berikut:

a. Pembangunan rusunawa dalam rangka mendukung Kota Maritim Prigi b. Pelebaran Jalan Nasional Pandaan-Malang

c. Pembangunan Jembatan Grindulu II (65 m)

d. Pembangunan jalan Panggul –Munjungan - Prigi 1,7 km (lanjutan) e. Peningkatan jalan dan jembatan untuk pembangunan Kota Baru Prigi

f. Pembangunan Jalan Jogja Outer Ring Road Ruas Utara Klangon-Tempel-Pulowatu-Pakem-Prambanan-Piyungan

Program Utama Kawasan Strategis Lingkar Wilis – Prigi tahun 2017: a. Pembangunan Jalan Ngebel – Bendungan – Pagerwojo

b. Pembangunan SPAM Di Kabupaten Kediri c. Pembangunan Waduk Bagong (sertifikasi) d. Pembangunan IPAL di Kabupaten Tulungagung e. Pembangunan Jembatan Sungai Brantas f. Pembangunan Rumah Susun Nelayan

3. WPS 13 Pusat Pertumbuhan Terpadu Malang – Surabaya – Bangkalan

Program utama WPS 13 tahun 2017 adalah sebagai berikut: a. Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Surabaya (lanjutan) b. Pembangunan Jalan Tol Surabaya – Pasuruan (lanjutan) c. Pembangunan Embung Sanganom Kabupaten Pasuruan d. Pembangunan Embung Cangkerman Kabupaten Bangkalan e. Pembangunan IPLT Kota Batu

Program Infrastruktur PUPR Kawasan Gerbangkertosusila tahun 2017:

a. Pembangunan Jalan mendukung penataan dan pengembangan Kawasan Terminal Tambak Osowilangun Kota Surabaya dsk

b. Pembangunan Fly Over Akses Pel. Teluk Lamong ke Jalan Lingkar Luar Kota Surabaya c. Penyelesaian Jalan Lingkar Dalam Barat (MWRR) Surabaya

d. Underpass Margorejo Kota Surabaya (300 m)

(24)

III - 24

Laporan Akhir

g. Pembangunan sistem pengendali banjir berupa boezem Floodway Pelangwot-Sedayu Lawas di Lamongan

h. Pembangunan waduk Gondang di Kabupaten Lamongan

i. Penataan kawasan kumuh di sekitar pelabuhan dan lokasi kegiatan Intensif (perdagangan/jasa) pada masing-masing Kabupaten/Kota (2017-2019)

j. Penataan kawasan permukiman kumuh di sekitar KI SIER-SIEB Kota Surabaya (2017-2019) k. Penyusunan Masterplan TPA Regional Mojokerto (Kota dan Kabupaten Mojokerto) di

Kecamatan Kemlagi

Program Utama Kawasan Strategis Agropolitan Malang-Batu tahun 2017: a. Pengembangan perumahan

b. Pengembangan kawasan perumahan PNS dan Perumahan terjangkau c. Pengembangan DAM pengendali banjir

d. Pembangunan Jalan Tol Pandaan – Malang

e. Revitalisasi Kawasan Kumuh Kecamatan Blimbing, Kecamatan Kedung Kandang, Klojen, Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Sukun seluas 608,6 Ha

f. PengembanganSistem Transit dan Semi BRT Kota Malang Program Utama Bromo-Tengger-Semeru tahun 2017:

a. Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Perkotaan dan Perdesaan di setiap Kabupaten b. Dukungan Fasilitas Kredit Pemilikan Rumah Bersubsidi (KPR Bersubsidi)

c. Pelebaran jalan di beberapa titik Jalan Bromo

d. Pembangunan Jalur Pedestrian Koridor IKK Tumpang Panjang 8.000 m

e. Penataan Kawasan Wisata Bromo-Tengger-Semeru (SPAM, IPAL, Persampahan) f. Pembangunan Bendungan Kaligenteng Kabupaten Malang

g. Pembangunan Bendungan Genteng I

h. Pembangunan Jaringan SPAM MBR BNA Kota Malang Program Kawasan Pertumbuhan Bangkalan tahun 2017:

a. Pembangunan jalan akses menuju Pelabuhan Tanjung Bumi, Bangkalan, Kab. Bangkalan b. Pembangunan Lintas Selatan Madura, Kab. Bangkalan

(25)

III - 25

Laporan Akhir

e. Pembangunan Lintas Utara Madura (Bangkalan-Tanjungbumi-Ketapang Sotobar-Sumenep), Kab. Bangkalan

f. Pembangunan Embung Air Baku Bulung Desa Bulung, Kec. Klampis Kab. Bangkalan g. Pembangunan Embung Cengkerman Kab. Bangkalan

4. WPS 14 Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang Surabaya – Pasuruan – Banyuwangi

Program utama WPS 14 tahun 2017 adalah sebagai berikut: a. Pembangunan Embung Sanganom

b. Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku IKK Krucil dan IKK Gading c. Pembangunan jaringan irigasi Waduk Bajulmati, Kabupaten Banyuwangi

d. Penyedian Rumah Susun di Kab. Pasuruan (dukungan Kawasan Industri) e. Peningkatan Infrastruktur drainase perkotaan

f. Peningkatan Infratruktur tempat pengolah sampah terpadu/3R g. Optimalisasi SPAM di kawasan MBR

h. Pembangunan Jembatan Kramasan

i. Rehabilitasi jalan batas Kota Situbondo-Bajulmati

j. Rekonstruksi ruas jalan Gempol-batas Kota Bangil-batas Kota Pasuruan k. Pembangunan Lingkar Barat Banyuwangi dan Lingkar Barat Rogojampi l. Pembangunan Akses Bandara Blimbingsari

m. Pembangunan Jalan Tangkinol-Malangsari-Kendenglembu-Glenmore Program Kawasan Pertumbuhan Baru Pasuruan tahun 2017:

a. Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pandaan (14 km), Kab. Pasuruan b. Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pasuruan (32km), Kab. Pasuruan c. Pembangunan Rusun PP. Putri Al Ikhlas Pasuruan, Kab. Pasuruan

d. Penyedian Rumah Susun di Kab. Pasuruan (dukungan Kawasan Industri), Kab. Pasuruan e. SID Pembangunan Embung irigasi/air baku Kalisat II, desa Kedung Kalisat Kec. Rembang

Kab. Pasuruan (areal sawah baru 110 Ha) f. Pembangunan Embung Sanganom

g. Pembangunan Bendung Pasuruan, Kab. Pasuruan

h. Pembangunan Jaringan Irigasi Tambak di Kabupaten/Kota Pasuruan (500 Ha)

(26)

III - 26

Laporan Akhir

a. Pembangunan jalan lintas selatan banyuwangi (106.100 km), Kota Banyuwangi

b. Pembangunan Lingkar Barat Banyuwangi dan Lingkar Barat Rogojampi, Kab. Banyuwangi c. Pembangunan Akses Bandara Blimbingsari, Kab. Banyuwangi

d. Pembangunan jaringan irigasi Waduk Bajulmati, Kabupaten Banyuwangi e. Pembangunan Jaringan Irigasi Tambak di Kab. Banyuwangi (500 Ha)

3.1.4 Arahan Rencana Pembangunan Daerah

A. RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014-2019

Visi pembangunan Jawa Timur yang ingin diwujudkan pada periode 2014-2019 adalah: “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak”

Untuk mewujudkan visi pembangunan Jawa Timur 2014-2019, “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak” tersebut, ditempuh melalui lima misi yang diberi judul : “Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik”. Judul atau label misi ini merupakan kesinambungan, sekaligus upaya peningkatan kualitas pembangunan dari misi sebelumnya (2009-2014), yaitu “Makmur bersama Wong Cilik melalui APBD untuk Rakyat”.

Label “Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik” yang membingkai lima misi untuk mewujudkan visi Jawa Timur 2014-2019 tersebut, menunjukkan sikap keberpihakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sejalan dengan visi, misi, dan program Gubernur-Wakil Gubernur terpilih (2014-2019) kepada elemen masyarakat yang lemah, sekaligus menegaskan bahwa upaya mewujudkan “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak” tersebut, bersifat inklusif dan berkeadilan, termasuk bagi wong cilik, atau kelompok masyarakat yang kurang beruntung secara sosial ekonomi.

Wong cilik yang dimaksud di sini adalah mereka yang mengalami ketidakberdayaan (powerless) akibat termarginalisasi (marginalized); terdevaluasi (devalued); dan mengalami keterampasan (deprivation); serta pembungkaman (silencing) dalam proses pembangunan, yang secara sosial ekonomi mereka adalah berstatus kesejahteraan 40% terendah, sebagaimana kriteria pengelompokan yang digunakan dalam Basis Data Terpadu, Program Pendataan Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011.

(27)

III - 27

Laporan Akhir

Misi ini untuk mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan bagi semua, melalui peningkatanperluasan lapangan kerja, dan peningkatan pemenuhan serta pemerataan layanan dasar, dengan memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan yang bermutu, danperluasan akses terhadap pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta percepatan dan perluasan penanggulangan kemiskinan.

2. Misi Kedua : Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing, berbasis agrobisnis/agroindustri, dan industrialisasi.

Misi ini untuk mewujudkan peningkatan pembangunan ekonomi bagi semua (inklusif), sekaligus meningkatkan kemandirian dan kemampuan daya saing, terutama berbasis agrobisnis/agroindustri dan industrialisasi, melalui peningkatan aktivitas ekonomi dan kelembagaan UMKM dan koperasi, peningkatan produktivitas sektor pertanian dan ketahanan pangan, peningkatan net ekspor perdagangan dalam dan luar negeri, serta percepatan kinerja sektor industri agro maupun non-agro, peningkatan kontribusi sektor pariwisata, melalui pengembangan industri pariwisata yang berdaya saing, dan pemeliharaan serta pelestarian seni budaya lokal, dan peningkatan kinerja penanaman modal dalam negeri, luar negeri, dan investasi daerah, serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur untuk mengembangkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

3. Misi Ketiga: Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan, dan penataan ruang.

Misi ini untuk mewujudkan pembangunan yang ramah lingkungan melalui peningkatan kualitas lingkungan hidup, dan penataan ruang wilayah provinsi yang berkelanjutan.

4. Misi Keempat: Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik.

Misi ini untuk mewujudkan peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), dan tata pemerintahan yang bersih (clean government), serta profesionalisme pelayanan publik.

5. Misi Kelima: Meningkatkan kualitas kesalehan sosial dan harmoni sosial.

(28)

III - 28

Laporan Akhir

yang semakin meningkat, serta penegakan supremasi hukum, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

B. RPJMD Kabupaten Pamekasan 2013-2018

Visi RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013 – 2018 adalah:

“Terwujudnya Pamekasan yang Bersih , Sehat, Cerdas, dan Sejahtera berlandaskan Iman dan Taqwa Didukung Aparat yang Profesional”

Berdasarkan visi tersebut di atas ditetapkan misi RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut:

1. Memperluas Pendidikan Berbasis Potensi Daerah dan Pemerataan Kualitas Pendidikan, dimaksudkan memperluas dan mempermudah aksesibilitas pendidikan, pemerataan pendidikan melalui upaya peningkatan APM – APK untuk jenjang Pendidikan SD/MI sampai dengan SMA/MA, utamanya pada penuntasan wajar dikdas 9 tahun, selain itu upaya peningkatan kualitas hasil pendidikan juga perlu dioptimalkan, sehingga angka putus sekolah dapat ditekan, angka melanjutkan meningkat, nilai rata UAN/UNAS meningkat dan rata – rata sekolah bagi masyarakat Pamekasan juga meningkat, yang didukung sarana prasarana kependidikan yang cukup memadai dan kualitas tenaga kependidikan yang mempunyai kompetensi pendidik secara cukup. Pendidikan yang berbasis potensi lokal pada masyarakat Pamekasan tentunya tidak akan meninggalkan basis Madura yang islami dan nilai nilai keagamaan lain yang baik serta budi pekerti yang luhur.

(29)

III - 29

Laporan Akhir

3. Mempercepat pembangunan infrastruktur publik, dimaksudkan Pembangunan/Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan/Jembatan dan Jaringan Irigasi serta infrastruktur industri dan perdagangan akan diupayakan lebih optimal, sehingga dukungan infrastrukur pengembangan perekonomian, peningkatan alur/arus distribusi barang dan jasa dapat lebih lancar, peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dan perikanan kelautan dapat ditingkatkan, sekaligus pembenahan kali/sungai dan jaringan irigasi diharapkan dapat meningkatkan luas areal panen dan merupakan alat pengendalian banjir di wilayah pertanian maupun permukiman.

4. Meningkatkan Pembangunan di Bidang Ekonomi Dengan Prioritas Sektor Pertanian dan Optimalisasi Komoditas Unggulan Daerah yang Berwawasan Lingkungan, dimaksudkan bahwa sektor pertanian sebagai penyumbang PDRB terbesar perlu menjadi perhatian yang serius dari semua pihak, peningkatan produksi dan produktivitas dilakukan melalui perbaikan pola tanam, pemberantasan hama, pemupukan secara baik dan irigasi yang cukup. Pengembangan pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan (tanaman tahunan) maupun tanaman keras dan peternakan di Kabupaten Pamekasan tentunya disesuaikan dengan potensi masing-masing wilayah (berbasis komoditas unggulan daerah/wilayah). Pengembangan perekonomian daerah juga akan didukung melalui pengembangan Koperasi/Usaha Mikro dan UKM serta pengembangan industri kecil/kreatif/pengrajin melalui pola pemberdayaan masyarakat dan desa sebagai basis ekonomi kerakyatan.

5. Melakukan Percepatan Reformasi Birokrasi di Segala Bidang, dan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (Transparan dan Akuntabel), dimaksudkan bahwa penataan kelembagaan dalam hal ini organisasi SKPD secara periodik perlu dilakukan kajian/Analisis jabatan dan atau review disesuaikan dengan perkembangnnya, penempatan pegawai harus sesuai dengan kompetensinya, kecukupan pegawai perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan SKPD, demikian pula pelatihan pegawai dalam bentuk pelatihan/pendidikan secara struktural maupun fungsional perlu dilakukan terus , peningkatan etos kerja, disiplin kerja dan budaya kerja juga perlu ditingkatkan, melalui penerapan etika dan perilaku pegawai secara baik.

(30)

III - 30

Laporan Akhir

secara baik, oleh karena itu semua SKPD yang mempunyai tugas terkait dengan layanan publik harus menyusun standart pelayanan publik (SPP) dan disosialisasikan kepada masyarakat/stakeholder dan pemangku kepentingan.

C. Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pamekasan 2013-2018

Sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Pamekasan serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pamekasan mempunyai visi:

Terwujudnya Peningkatan Pembangunan Infrastruktur dan Pembangunan Tata Ruang

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pamekasan mempunyai misi yang jelas sesuai dengan mandat yang diterima yaitu:

1. Memelihara dan meningkatkan seluruh ruas jalan secara terus-menerus untuk menjaga kemantapan jalan

2. Meningkatkan jalan tanah dan jalan batu menjadi jalan aspal

3. Memelihara, mengganti, dan membangun jembatan untuk menghubungkan seluruh wilayah kabupaten pamekasan

4. Meningkatkan profesionalisme aparatur

5. Mengembangkan pemanfaatan potensi sumber daya air untuk menunjang produktifitas pertanian di wilayah kabupaten pamekasan

6. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pemeliharaan terhadap asset irigasi yang menjadi kewenangan dinas pekerjaan umum kabupaten pamekasan

7. Meningkatkan partisipasi perkumpulan petani pemakai air di dalam pengelolaan dan pemeliharaan jaringan irigasi

8. Meningkatkan kualitas pengendalian dan penanggulangan daya rusak air sehingga masyarakat aman dari bencana

9. Meningkatkan pengawasan pengguna lahan pada sempadan sumber daya air

10. Menyusun acuan pelaksanaan pembangunan bidang permukiman dalam rencana program jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek dengan keterpaduan multi sektor yang berwawasan lingkungan

(31)

III - 31

Laporan Akhir

12. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan sarana pelayanan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman bagi masyarakat serta mendorong peran serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan

13. Permukiman sehat dengan pola hidup bersih

14. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan potensi kota/desa

15. Pembangunan prasarana dan sarana perkotaan, peningkatan kualitas lingkungan perkotaan/pedesaan

16. Pertumbuhan/pembangunan yang serasi antar kota/desa serta mendorong menumbuh kembangkan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pembangunan yang berkelanjutan

17. Melaksanakan urusan administrasi dan rumah tangga kantor

18. Pembinaan kepegawaian, pelayanan informasi serta tata-laksana organisasi berdasarkan ketentuan yang berlaku

Berdasarkan visi, misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pamekasan menetapkan tujuan terpilih sebagai berikut:

1. Meningkatkan manajemen penyelenggaraan pemerintah di lingkungan dinas

2. Meningkatkan upaya pemenuhan kebutuhan sarana air bersih di lingkungan pedesaan 3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan

4. Meningkatkan mutu dan pelayanan prasarana jalan dan jembatan 5. Meningkatkan tingkat kemantapan, kenyamanan jalan dan jembatan 6. Meningkatkan produktivitas pertanian

7. Meningkatkan pembangunan desa tertinggal

Sasaran-sasaran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pamekasan dirumuskan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, yaitu:

1. Terwujudnya peningkatan fasilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat 2. Terwujudnya peningkatan pemenuhan kebutuhan sarana air bersih di lingkungan pedesaan 3. Terwujudnya peningkatan kesehatan, kesejahteraan dan aktivitas masyarakat

4. Terwujudnya program pembangunan yang representatif

(32)

III - 32

Laporan Akhir

7. Meningkatnya produktivitas pertanian pada daerah irigasi dan jaringan yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum

8. Terwujudnya peningkatan pembangunan di desa tertinggal.

Strategi dan kebijakan Dinas PU Kabupaten Pamekasan antara lain sebagai berikut: 1. Bidang Sumber Daya Air

Strategi dan kebijakan bidang sumber daya air diarahkan sebagai berikut:

a. Pemberdayaan Petani Pemakai Air terutama dalam bidang pengelolaan jaringan irigasi, berupa pelatihan kepada petani untuk memberikan pemahaman tentang pemakaian air irigasi

b. Optimalisasi pemanfaatan baku irigasi penghasil pangan dan tembakau

c. Pembangunan prasarana air baku terutama pada kawasan strategis dan daerah tertinggal. d. Pembangunan, rehabilitasi, operasi dan pemeliharaan prasarana pengendali banjir dan

pengaman pantai, termasuk tanggul dan normalisasi sungai serta penanaman tanaman bakau pada daerah pantai

e. Peningkatan keterlibatan pihak ketiga (konsultan) dalam perencanaan teknis dan pengawas di lapangan

2. Bidang Bina Marga

Strategi dan kebijakan bidang bina marga diarahkan sebagai berikut:

a. Peningkatan jaringan jalan poros kecamatan, khususnya pada pengembangan kawasan/daerah tertinggal

b. Peningkatan jaringan jalan poros desa, khususnya pada pengembangan kawasan/daerah tertinggal

c. Untuk kondisi jalan sedang, artinya dengan tingkat kerusakan antara 6% sampai kurang dari 11%, maka program penanganannya melalui pemeliharaan rutin/berkala

d. Untuk kondisi jalan rusak ringan, artinya dengan tingkat kerusakan antara 11% sampai kurang dari 15%, maka program penanganannya melalui pemeliharaan rehabilitasi

e. Optimalisasi Penetapan Jaringan Jalan Strategis (JJS) meliputi: 1) Review jaringan jalan kabupaten

(33)

III - 33

Laporan Akhir

g. Pembangunan jalan alternatif

h. Pengadaan peralatan berat secara bertahap

i. Peningkatan keterlibatan pihak ketiga (konsultan) dalam perencanaan teknis dan pengawas di lapangan

3. Bidang Cipta Karya & Tata Ruang

Strategi dan kebijakan bidang cipta karya dan tata ruang diarahkan sebagai berikut: a. Peningkatan penanganan infrastruktur pedesaan terutama daerah pedesaan

b. Peningkatan penyediaan prasarana, sarana dan Utilitas (PSU) di lingkungan permukiman c. Peningkatan penanganan rumah tidak layak huni (RTH) bagi masyarakat berpenghasilan

rendah (MBR)

d. Peningkatan penyediaan Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) di perkotaan dan pedesaan. e. Peningkatan koordinasi antar instansi terkait

f. Peningkatan keterlibatan pihak ketiga (konsultan) dalam perencanaan teknis dan pengawas di lapangan

D. Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Pamekasan

Untuk mewujudkan kosistensi pembangunan melalui tugas pokok dan fungsinya, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pamekasan mempunyai visi sebagai berikut:

“Terwujudnya Tata Kelola Perencanaan Pembangunan Daerah yang Efektif, Akuntabel dan Profesional”

Misi Bappeda Kabupaten Pamekasan:

1. Mewujudkan sistem perencanaan pembangunan daerah yang Berkualitas

Bappeda Pamekasan bertanggungjawab untuk menghasilkan sebuah sistem perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas yaitu perencanaan yang bersifat spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan dan menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur waktunya.

2. Mewujudkan Pembangunan Daerah yang sinergis dan berkelanjutan.

(34)

III - 34

Laporan Akhir

partisipasi masyarakat serta dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Berdasarkan visi, misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan, Bappeda Kabupaten Pamekasan menetapkan tujuan sebagai berikut:

1. Terwujudnya perencanaan daerah yang berkualitas

2. Meningkatkan fungsi monitoring dan evaluasi sebagai dasar keberlanjutan sistem perencanaan pembangunan

3. Menyediakan data base dan sistem informasi perencanaan pembangunan yang berkualitas Terdapat 6 (enam) Sasaran Strategis, yaitu kondisi yang diharapkan di akhir periode Renstra Bappeda Kabupaten Pamekasan tahun 2013–2018 atas tiga tujuan yang telah ditetapkan yaitu: 1. Meningkatnya kualitas Dokumen perencanaan daerah

2. Meningkatnya kompetensi dan partisipasi SKPD dalam menyusun dokumen perencanaan yang berkualitas baik

3. Meningkatnya partisipasi Kecamatan dalam melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) sesuai petunjuk teknis

4. Tercapaianya kesesuaian perencanaan program terhadap pelaksanaan program pembangunan daerah melalui optimalisasi monitoring dan evaluasi

5. Terakomodirnya program pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Pamekasan

6. Tersedianya data dan informasi yang akurat dan tepat waktu sebagai bahan perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas

Adapun program-program yang dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Pamekasan adalah: 1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

3. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh 4. Program Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar

5. Program Pengembangan dan Pengeolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya

(35)

III - 35

Laporan Akhir

E. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan

Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018 yakni:

“ Masyarakat Pamekasan yang Mandiri untuk Hidup Sehat 2025“

Dalam rangka mewujudkan visi-nya maka ditetapkan misi yang di emban Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan tahun 2013-2018 sebagai beriku :

1. Meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kualitas lingkungan dan permukiman masyarakat

2. Meningkatkan dan mengembangkan mutu sumberdaya kesehatan serta pemberdayaan kesehatan masyarakat

3. Meningkatkan keluarga sehat dan sadar gizi

4. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar, bermutu, merata dan terjangkau

Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan dalam mewujudkan misinya menetapkan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mewujudkan misi “Meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kualitas lingkungan dan permukiman masyarakat”, maka ditetapkan tujuan:

Mewujudkan masyarakat bebas dari penyakit serta lingkungan sehat

2. Untuk mewujudkan misi ”Meningkatkan dan mengembangkan mutu sumberdaya kesehatan serta pemberdayaan kesehatan masyarakat ” maka ditetapkan tujuan:

Mewujudkan SDM kesehatan yang berkualitas serta kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

3. Untuk mewujudkan misi “Meningkatkan keluarga sehat dan sadar gizi“ maka ditetapkan tujuan: Mewujudkan keluarga sehat melalui layanan kesehatan yang berkualitas

4. Untuk mewujudkan misi “Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar, bermutu, merata dan terjangkau ” maka ditetapkan tujuan:

Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau

Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan menetapkan sasaran dengan rincian sebagai berikut: 1. Untuk mewujudkan tujuan dari Misi 1 “Mewujudkan masyarakat bebas dari penyakit serta

lingkungan sehat” maka ditetapkan sasaran:

(36)

III - 36

Laporan Akhir

2. Untuk mewujudkan tujuan dari Misi 2 “Mewujudkan SDM kesehatan yang berkualitas serta kemandirian masyarakat untuk hidup sehat ” maka ditetapkan sasaran:

a. Meningkatnya mutu dan pemerataan SDM kesehatan

b. Meningkatnya promosi kesehatan dan upaya kesehatan bersumberdaya kesehatan

3. Untuk mewujudkan tujuan dari Misi 3 “Mewujudkan keluarga sehat melalui layanan kesehatan yang berkualitas “ maka ditetapkan sasaran:

Meningkatnya kesehatan keluarga melalui pemantapan layanan kesehatan

4. Untuk mewujudkan tujuan dari Misi 4 “Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau“ maka ditetapkan sasaran:

a. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar, bermutu, merata dan terjangkau

b. Meningkatnya upaya perlindungan masyarakat dari penggunaan bahan berbahaya Strategi yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan terdiri atas:

1. Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit menular dan tidak menular serta mencegah / membatasi penyakit potensial wabah

2. Menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

3. Meningkatkan dan mengembangkan usaha kesehatan matra

4. Meningkatkan cakupan lingkungan dan permukiman yang memenuhi syarat kesehatan 5. Meningkatkan kualitas Tempat Pengolahan Makanan (TPM)

6. Meningkatkan kualitas Tempat-Tempat Umum (TTU)

7. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, profesionalisme dan pemerataan SDM kesehatan 8. Meningkatkan pelayanan registrasi dan akreditasi untuk semua tenaga dan sarana / fasilitas

kesehatan

9. Meningkatkan kepedulian stakeholder, dunia usaha, organisasi profesi, LSM dan masyarakat dalam Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

10. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi dan anak 11. Meningkatkan upaya keluarga sadar gizi

(37)

III - 37

Laporan Akhir

14. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta sesuai standar, termasuk pelayanan kesehatan tradisional / alternatif sesuai kebutuhan masyarakat 15. Pemenuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin secara merata, terjangkau dan

berkesinambungan

16. Melindungi masyarakat dari penyalahgunaan NAPZA dan bahan tambahan makanan serta penggunaan bahan kimia obat

17. Meningkatnya komitmen pengambil keputusan dalam pembangunan kesehatan serta koordinasi untuk peningkatan manajemen kesehatan

18. Meningkatnya layanan administrasi dan ketenagaan

19. Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana kantor serta Puskesmas 20. Pengamanan aset sarana kesehatan milik pemerintah

21. Meningkatnya tertib pengelolaan keuangan

Dalam rangka mewujudkan sasaran organisasi dengan indikator sasaran sebagai tolok ukur keberhasilannya (sebagaimana terinci pada lampiran), maka Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan menetapkan program operasional dan kegiatan pokok organisasi. Secara garis besar program-program operasional tersebut dapat diuraikan berdasarkan orientasi misi sebagai berikut: 1. Untuk mewujudkan Misi 1, dirumuskan program-progran:

a. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular b. Program upaya kesehatan masyarakat

c. Program pengembangan lingkungan sehat

2. Untuk mewujudkan Misi 2, dirumuskan program-program: a. Program peningkatan pelayanan kesehatan

b. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur c. Program upaya kesehatan masyarakat

d. Program standarisasi pelayanan kesehatan

e. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 3. Untuk mewujudkan Misi 3, dirumuskan program-program:

a. Program upaya kesehatan masyarakat

b. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak c. Program penijgkatan pelayanan kesehatan lansia

(38)

III - 38

Laporan Akhir

4. Untuk mewujudkan Misi 4, dirumuskan program-program: a. Program peningkatan pelayanan kesehatan

b. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu

c. Program standarisasi pelayanan kesehatan d. Program pengawasan obat dan makanan e. Program obat dan perbekalan kesehatan f. Program pengembangan obat asli Indonesia g. Program upaya kesehatan masyarakat

h. Program pengadaan peningkatan sarana RS/RSJ/RS Paru/RS Mata 5. Untuk mewujudkan Misi 5, dirumuskan program-program:

a. Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan b. Program pelayanan administrasi perkantoran

c. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur d. Program peningkatan disiplin aparatur

F. Rencana Strategis Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pamekasan

Rencana strategis Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pamekasan ini disusun untuk jangka waktu 2013 – 2018. Dengan demikian kondisi akhir perencanaan adalah tahun 2018, yang dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pamekasan memiliki visi:

“Terwujudnya pengelolaan lingkungan hidup yang baik menuju pembangunan Kabupaten Pamekasan berkelanjutan”

Berdasarkan pengertian dan makna misi bagi organisasi, maka misi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pamekasan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia dalam pengelolaan lingkungan hidup

(39)

III - 39

Laporan Akhir

3. Meningkatkan Koordinasi dan Kerjasama dengan seluruh pihak yang berkepentingan dalam kegiatan pembangunan dengan mengutamakan prinsip pengelolaan lingkungan hidup secara baik

4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian serta perlindungan sumber daya alam dan lingkungan hidup

5. Mewujudkan Kebijakan, Pencegahan kerusakan dan Pengendalian Pencemaran Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup untuk mendukung Tercapainya Pembangunan Berkelanjutan

6. Mengimplementasikan kebijakan di bidang lingkungan hidup

Tujuan dan sasaran Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pamekasan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan

meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia dalam pengelolaan lingkungan hidup

a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta aparatur dalam pengelolaan lingkungan hidup 1) Meningkatnya jumlah pegawai yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang

pengelolaan lingkungan yang baik dan benar

b. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam mendukung pengelolaan lingkungan hidup 1) Terwujudnya pelayanan laboratorium

2) Meningkatnya pelayanan terhadap masyarakat

2. Meningkatkan Kesadaran dan Tanggung Jawab Masyarakat serta Dunia usaha dalam memelihara dan mempertahankan fungsi lingkungan hidup guna mendukung pembangunan pamekasan yang berkelanjutan

a. Melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup 1) Terpenuhinya baku mutu air

2) Terpenuhinya baku mutu udara

b. Meningkatkan antisipasi dan kesiapan akibat dari perubahan iklim 1) Berkurangnya daerah kekeringan dan banjir

c. Melindungi sumber daya alam dari pencemaran, kerusakan, dan mengelola kawasan yang sudah ada untuk menjamin kualitas ekosistem agar fungsinya sebagai penyangga system kehidupan dapat terjaga dengan baik

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 Kawasan Strategis Nasional di Provinsi Jawa Timur
Tabel 3.5 Kebutuhan Sarana Pengembangan SPAM Perkotaan Non-PDAM
Tabel 3.6 Kebutuhan Sarana Pengembangan Perdesaan Non Perpipaan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pengamatan dilakukan setiap minggu dengan menghitung tingkat kerusakan tanaman, jumlah parasitoid yang muncul dari daun, jvunlah lalat pengorok daim yang mimcul dan

Setelah memilih file user merekam suara yang sama dengan suara saat merekam file enkripsi. Setelah merekam suara user menekan tombol “Buat” untuk melakukan proses

Memang tidak mudah membayangkan bahwa bahan kimia yang sangat aktif, seperti asam sulfat, juga merupakan bahan kimia yang paling banyak dipakai dan merupakan produk teknik yang

Indoplast (Indonesia Plastik Industri) dalam mendistribusikan produk mainan dan mantel menggunakan saluran distribusi tidak langsung, dengan mengingat beberapa pertimbangan

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan menuangkan ide, pendapat, perasaan ke dalam suatu tulisan, yang telah disepakati dan dipahami

dengan menggunakan benda-benda konkrit yang ada di sekitar lingkungan siswa agar pembelajaran Sains lebih bermakna tetapi hal ini tidak digunakan. Untuk

Selanjutnya, kita atur grid kita sesuai bangunan rumah yang hendak di desain dengan cara pilih “Define” – “coordinate/system grids..”, lalu akan muncul9. Klik

Poerpoint merupakan program dari Microsoft )ffice yang dibuat oleh Poerpoint merupakan program dari Microsoft )ffice yang dibuat oleh  perusahaan Microsoft dan dipergunakan