APLIKASI PENGOLAHAN DATA UMAT
(Studi Kasus di Vihara Bodhicitta Maitreya
Jl. Kemetiran No. 9, Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Jurusan Teknik Informatika
Oleh :
Roby Hasan
NIM : 055314109
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PEOPLE DATA PROCESSING APPLICATION
(A case study at Bodhicitta Maitreya Monastery
Jl. Kemetiran No. 9, Yogyakarta)
A THESIS
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain Sarjana Komputer Degree
In Informatics Engineering Department
By :
Roby Hasan
Student ID : 055314109
INFORMATICS ENGINEERING STUDY
PROGRAM
INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
ABSTRAK
Vihara Bodhicitta Maitreya Yogyakarta adalah salah satu cabang Vihara
Maitreya di Indonesia. Di Vihara tersebut, untuk mendata umat-umat yang datang
dari luar kota seperti para mahasiswa dan pelajar masih menggunakan sistem manual
yaitu berupa buku atau dokumen. Kemudian untuk mencatat data Pendhiksaan dan
Pemberkatan Pernikahan masih menggunakan sistem manual yang menimbulkan
berbagai permasalahan, seperti kelambatan pelayanan dan informasi.
Di dalam suatu Vihara di Yogyakarta dibutuhkan aplikasi untuk mengelola
data umat untuk mempermudah memperoleh informasi dengan cepat, mudah dan
efisien, serta pembuatan laporan perkembangan umat dengan periode waktu yang
diinginkan dan membantu proses pemberkatan perkawinan.
Untuk itu, dalam tugas akhir ini penulis bermaksud untuk membuat suatu
Aplikasi Pengolahan Data Umat pada salah satu Vihara di Yogyakarta dengan
menggunakan metode pengembangan perangkat lunak FAST (Framework for the
Systems Thinking), dengan tujuan untuk membantu pengelolaan data umat di Vihara
Bodhicitta Maitreya. Aplikasi Pengolahan Data ini diimplementasikan dengan
ABSTRACT
Bodhicitta Maitreya Yogyakarta Monastery is one branch of Maitreya
monastery in Indonesia. At the monastery, to record the peoples who came from out
of town as students still use manual system that is in the form of books or documents.
Then to record data blessing wedding and baptism still using manual system that give
rise to various problems, such as the slowness of service and information.
In a monastery in Yogyakarta required applications to manage people data to
facilitate people to obtain information quickly, easily and efficiently, and making
progress reports to the period of time that people want and help the process of
blessing the marriage.
Therefore, in this thesis the author intends to create a Data Processing
Applications People at one monastery in Yogyakarta by using software development
methods FAST (Framework for the Systems Thinking), with a view to helping the
people of data management at the Bodhicitta Maitreya Monastery. Data processing
applications are implemented using PHP and MySQL database applications that are
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia
serta pancaran cinta kasih dari Buddha Maitreya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “APLIKASI PENGOLAHAN DATA
UMAT (Studi kasus di Vihara Bodhicitta Maitreya, Jl. Kemetiran No. 9,
Yogyakarta)”.
Dalam menyelesaikan Skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
motivasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan
terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:
1. Kedua orang tua saya Hasan dan Yuliana yang telah memberi dukungan
moral, spiritual dan finansial dalam penyusunan Skripsi.
2. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik
Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
4. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc., selaku dosen pembimbing akademik.
Terima kasih yang telah membimbing dalam memberikan motivasi dan
5. Bapak JB. Budi Darmawan, S.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing Skripsi.
Terimakasih telah membimbing dan menyediakan waktu dalam memberikan
pengarahan selama penulisan Skripsi ini.
6. Buat kakakku: Rudy Hasan yang selalu menyayangi, membimbing dan
memberikan dukungan kepadaku.
7. Pandita Metta Alberta, Pandita Lusia Anggraini dan Pandita Leniwati sebagai
guru spiritual yang telah menempa penulis untuk dapat memahami realita
kehidupan dan memberikan bimbingan, motivasi, serta kesempatan untuk
berkarya.
8. Keluarga besar Vihara Bodhicitta Maitreya dan Pusdiklat Sukhavati Maitreya
yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada pemulis dari awal
hingga akhir kuliah.
9. Charles, S.Kom. dan Yenny Hosen, S.H., Mkn, sahabat seperjuangan yang
selalu membimbing dan membantu disaat penulis dalam keadaan suka
maupun duka.
10.Yustinus Charles Wully, S.Kom., sahabat seperjuangan yang selalu membantu
dan mengingatkan penulis dalam menyelesaikan kuliah dan Skripsi ini.
11.Untung Susanto, S.Kom., sahabat seperjuangan yang ringan tangan
senantiasa meminjamkan laptopnya kepada penulis.
12.Sahabat spiritual angkatan 2005, terima kasih untuk saat dimana kita saling
memotivsai, bercanda, berkumpul, dan berjuang bersama-sama.
13.Buat anak-anak kontrakan Kafe Daun, terima kasih yang telah memberi
14. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan Skripsi ini,
sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangaun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan Skripsi ini.
Yogyakarta, 10 Januari 2012
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL BAHASA INDONESIA ... i
HALAMAN JUDUL BAHASA INGGRIS ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR TABEL ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 2
1.3. Tujuan ... 2
1.4. Batasan Masalah... 3
1.5. Metodologi Penelitian ... 3
1.6. Sistematika Penulisan ... 4
2.1. Vihara ... 7
2.2. Pengolahan Data... 8
2.2.1. Pengertian Data dan Pengolahan Data ... 8
2.2.2. Desain Sistem ... 8
2.2.2.1. Use Case Diagram ... 9
2.2.2.2. Diagram Aktifitas ... 10
2.2.2.3. Diagram Kelas Analisa ... 13
2.2.2.4. Diagram Sekuen ... 14
2.2.2.5. Diagram Kelas Desain ... 16
2.2.2.6. Desain Database ... 16
2.3. Metodologi Penelitian Dalam Pengembangan Sistem ... 19
2.4. PHP ... 20
2.5. MySQL ... 22
BAB III. PERANCANGAN SISTEM ... 23
3.1. Fase Defenisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase ) ... 23
3.2. Fase Analisis Masalah (Problem Analysis Phase) ... 24
3.2.1. Sistem Yang Ada Saat Ini ... 24
3.2.2. Sebab dan Akibat (Cause and Effect) ... 25
3.2.3. Gambaran Sistem Baru ... 26
3.3. Fase Analisi Kebutuhan (Decision Analysis Phase) ... 28
3.3.1. Use Case Diagram ... 28
3.3.3. Narasi Use Case (Use Case Narative) ... 32
3.4. Fase Desain Logikal (Logical Desain Phase) ... 64
3.4.1. Diagram Aktivitas ... 64
3.4.2. Perancangan Database ... 72
3.4.2.1. Desain Konseptual ... 72
3.4.2.2. Desain Logikal ... 73
3.4.2.3. Tabel-tabel yang diperlukan ... 74
3.4.3. Diagram Kelas (Class Diagram) ... 77
3.5. Fase Desain Fisikal dan Integrasi ( Physical Desain and Integration) ... 78
3.5.1. Diagram Sekuen ... 78
3.5.2. Diagram Kelas Lengkap ... 95
3.5.3. Desain User Interface ... 102
BAB IV. IMPLEMENTASI SISTEM ... 108
4.1. Implementasi Form Login ... 108
4.2. Implementasi Form Menu Home ... 109
4.3. Implementasi Form Menu Data Login ... 110
4.4. Implementasi Form Menu Data Umat... 112
4.5. Implementasi Form Menu Daftar Perkawinan ... 116
BAB V. ANALISA HASIL ... 123
4.1. Analisa Hasil Kuisioner ... 125
BAB VI. PENUTUP ... 128
DAFTAR PUSTAKA ... 130
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Simbol Use Case ... 9
Gambar 2.2. Simbol Actor ... 10
Gambar 2.3. Simbol Depend on ... 10
Gambar 2.4. Contoh Diagram Aktifitas ... 11
Gambar 2.5. Contoh Diagram Sekuensial ... 15
Gambar 2.6. Simbol Entitas ... 17
Gambar 2.7. Simbol Atribut Entitas ... 17
Gambar 2.8. Notasi Kardinalitas ... 19
Gambar 3.1. Diagram Konteks... 25
Gambar 3.2. Diagram Use Case ... 28
Gambar 3.3. Diagram aktifitas untuk proses Login ... 64
Gambar 3.4. Diagram aktifitas untuk proses Mencari Data Umat ... 64
Gambar 3.5. Diagram aktifitas untuk proses Menambah Data Umat ... 65
Gambar 3.6. Diagram aktifitas untuk proses Mengedit Data Umat ... 65
Gambar 3.7. Diagram aktifitas untuk proses Menambah Data Pandita ... 66
Gambar 3.8. Diagram aktifitas untuk proses Menambah Data Vihara ... 66
Gambar 3.9. Diagram aktifitas untuk proses Menambah Daftar Data Perkawinan ... 67
Gambar 3.10. Diagram aktifitas untuk proses Men-sah-kan Data Perkawinan ... 67
Gambar 3.12. Diagram aktifitas untuk proses Menambah Data Perkawinan .. 68
Gambar 3.13 Diagram aktifitas untuk proses Menambah Data User... 69
Gambar 3.14. Diagram aktifitas untuk proses Mengedit Data User ... 69
Gambar 3.15. Diagram aktifitas untuk proses Menghapus Data User ... 70
Gambar 3.16. Diagram aktifitas Mencetak Surat Pemberkatan Perkawinan ... 70
Gambar 3.17. Diagram Aktifitas Membuat dan Mencetak Laporan Perkembangan Umat ... 71
Gambar 3.18. Diagram aktifitas untuk proses Log Out ... 71
Gambar 3.19. Diagram Relasi Entitas ... 72
Gambar 3.20. Diagram Perancangan Logikal ... 73
Gambar 3.21. Diagram Kelas ... 77
Gambar 3.21. Diagram Sekuensial Login ... 87
Gambar 3.22. Diagram Sekuensial Cari Data Umat ... 87
Gambar 3.23. Diagram Sekuensial Tambah Data Umat ... 88
Gambar 3.24. Diagram Sekuensial Edit Data Umat ... 88
Gambar 3.25. Diagram Sekuensial Tambah Data Pandita ... 89
Gambar 3.26. Diagram Sekuensial Tambah Data Vihara ... 89
Gambar 3.27. Diagram Sekuensial Tambah Daftar Data Perkawinan ... 90
Gambar 3.28. Diagram Sekuensial Sah Data Perkawinan ... 90
Gambar 3.29. Diagram Sekuensial Batal Daftar Data Perkawinan ... 91
Gambar 3.30. Diagram Sekuensial Tambah Data Perkawinan ... 91
Gambar 3.31. Diagram Sekuensial Tambah Data Login ... 92
Gambar 3.33. Diagram Sekuensial Hapus Data Login ... 93
Gambar 3.34. Diagram Sekuensial Cetak Surat Pemberkatan Perkawinan ... 93
Gambar 3.35. Diagram Sekuensial Buat Laporan Perkembangan ... 94
Gambar 3.36. Diagram Sekuensial Diagram Logout ... 94
Gambar 3.37. Diagram Kelas Login ... 95
Gambar 3.38. Diagram Kelas Cari Data Umat ... 95
Gambar 3.39. Diagram Kelas Tambah Data Umat ... 96
Gambar 3.40. Diagram Kelas Edit Data Umat ... 96
Gambar 3.41. Diagram Kelas Tambah Data Pandita ... 97
Gambar 3.42. Diagram Kelas Tambah Data Vihara ... 97
Gambar 3.43. Diagram Kelas Tambah Daftar Data Perkawinan ... 98
Gambar 3.44. Diagram Kelas Sah Data Perkawinan ... 98
Gambar 3.45. Diagram Kelas Batal Daftar Data Perkawinan ... 99
Gambar 3.46. Diagram Kelas Tambah Data Login... 99
Gambar 3.47. Diagram Kelas Edit Data Login ... 100
Gambar 3.48. Diagram Kelas Hapus Data Login ... 100
Gambar 3.49. Diagram Kelas Buat Surat Pemberkatan Perkawinan ... 101
Gambar 3.50. Diagram Kelas Buat Laporan Perkembangan ... 101
Gambar 3.51. Diagram Kelas Logout ... 102
Gambar 3.53. Form Login ... 102
Gambar 3.53. Form Menu Data Login ... 103
Gambar 3.54. Form Tambah Data Login ... 103
Gambar 3.56. Form Menu Data Umat ... 104
Gambar 3.57. Form Tambah Data Umat ... 105
Gambar 3.58. Form Menu Daftar Perkawinan ... 105
Gambar 3.59. Form Tambah Daftar Perkawinan ... 106
Gambar 3.60. Form Menu Data Perkawinan ... 106
Gambar 3.61. Form Menu Laporan... 107
Gambar 4.1. Form Login ... 108
Gambar 4.2. Peringatan Gagal Login ... 109
Gambar 4.3. Form Menu Home ... 110
Gambar 4.4 Form Menu Data Login ... 110
Gambar 4.5. Form Tambah Data Login ... 111
Gambar 4.6. Form Edit Data Login ... 112
Gambar 4.7. Form Menu Data Umat ... 113
Gambar 4.8. Form Tambah Data Umat ... 114
Gambar 4.9. Form Edit Data Umat ... 114
Gambar 4.10 Form Detail Data Umat ... 115
Gambar 4.11. Form Menu Daftar Perkawinan ... 116
Gambar 4.12. Form Tambah Daftar Perkawinan ... 117
Gambar 4.13. Form Konfirmasi Hapus Daftar Nikah ... 118
Gambar 4.14. Preview Surat Pemberkatan Perkawinan ... 119
Gambar 4.15. Form Konfirmasi Menikah ... 120
Gambar 4.16. Form Menu Laporan... 121
Gambar 5.1. Kuisioner ... 124
DAFTAR TABEL Table 3.1. Tabel Sebab Akibat (Cause and Effect) ... 26
Table 3.2. Tabel Ringkasan Use Case ... 29
Table 3.3. Tabel Data Login ... 74
Table 3.4. Tabel Umat ... 74
Table 3.5. Tabel Perkawinan ... 76
Table 3.6. Tabel Vihara ... 76
Table 3.7. Tabel Pandita... 77
Tabel 3.8. Identifikasi Kelas dalam desain Use Case Login ... 78
Tabel 3.9. Identifikasi Kelas dalam desain Use Case Cari Data Umat ... 78
Tabel 3.10. Identifikasi Kelas dalam desain Use Case Tambah Data Umat .... 79
Tabel 3.11. Identifikasi Kelas dalam desain Use Case Edit Data Umat ... 79
Tabel 3.12. Identifikasi Kelas dalam desain Use Case Tambah Data Pandita . 80 Tabel 3.13. Identifikasi Kelas dalam desain Use Case Tambah Data Vihara .. 81
Tabel 3.14. Identifikasi Kelas dalam desain Use Case Tambah Daftar Perkawinan ... 81
Tabel 3.15. Identifikasi Kelas dalam desain Use Case Sah Data Perkawinan . 82 Tabel 3.16. Identifikasi Kelas dalam desain Use Case Batal Daftar Perkawinan ... 82
Tabel 3.18. Identifikasi Kelas dalam desain Use Case Tambah Data User ... 84
Tabel 3.19. Identifikasi Kelas dalam desain Use Case Edit Data User... 84
Tabel 3.20. Identifikasi Kelas dalam desain Use Case Hapus Data User ... 85
Tabel 3.21. Identifikasi Kelas dalam Mencetak Surat Pemberkatan
Perkawinan ... 85
Tabel 3.22. Identifikasi Kelas dalam desain Use Case Buat Laporan
Perkembangan ... 86
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Vihara Bodhicitta Maitreya Yogyakarta adalah salah satu cabang Vihara
Maitreya di Indonesia. Vihara tersebut sebagian besar umatnya adalah mahasiswa dan
pelajar yang datang dari daerah-daerah untuk menimba ilmu di kota Yogyakarta yang
juga disebut sebagai kota Pelajar. Dan sebagian kecil umat dari Vihara tersebut
adalah penduduk asli Yogyakarta. Jadi, di Vihara tersebut banyak dijumpai para
pemuda-pemudi dibandingkan para orang tua.
Di Vihara Yogyakarta bisa dikatakan sebagai tempat transit para mahasiswa
dan pelajar dari berbagai daerah. Dikatakan sebagai tempat transit karena setelah
selesai menempuh studi selama 4 - 5 tahun di Yogakarata, para mahasiswa dan
pelajar biasanya akan pulang ke daerah masing-masing atau bekerja di luar kota
Yogyakarta, seperti Jakarta, Bandung, Batam, Surabaya, dll. Oleh karena itu, setiap
tahun pasti akan ada umat yang datang maupun yang pergi atau yang disebut alumni
Vihara.
Di Vihara tersebut, untuk mendata umat-umat dari Yogyakarta maupun yang
datang dari luar kota seperti para mahasiswa dan pelajar masih menggunakan sistem
manual yaitu berupa buku atau dokumen. Kemudian untuk mencatat data
pendhiksaan dan pemberkatan perkawinan masih menggunakan sistem manual yang
penginputan data yang salah dan sebagainya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
manusia yang terlibat langsung dalam sistem manual.
Dengan dukungan teknologi komputer dan perkembangan program aplikasi
saat ini, penulis tertarik untuk membuat Aplikasi Pengolahan Data Umat yang
diharapkan dapat membuat kinerja administrasi di suatu Vihara menjadi lebih baik.
Dengan mempertimbangkan Vihara merupakan tempat ibadah yang bersifat non
profit, pembuatan aplikasi ini menggunakan program aplikasi PHP dan database
MySQL yang bersifat Open Source.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana membangun suatu program aplikasi yang mampu mendukung
administrasi dan proses pemberkatan perkawinan umat Vihara Bodhicitta Maitreya
dengan lebih baik dan cepat.
1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sebuah sistem aplikasi berbasis
web untuk pengolahan data umat Vihara Bodhicitta Maitreya untuk mendukung
1.4. Batasan Masalah
Ada beberapa batasan masalah dalam pembuatan Tugas Akhir ini:
a. Pengolahan data umat Vihara Bodhicitta Maitreya merupakan proses
untuk mengolah data-data umat yang diproses dalam sistem yang
kemudian menghasilkan informasi data umat.
b. Sebagaimana aplikasi ini dibuat untuk memudahkan dan mendukung
pengolahan data umat dan proses pemberkatan perkawinan agar lebih
cepat dan efisien.
1.5. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh judul dan data-data
yang akan digunakan untuk perancangan sistem adalah pengamatan di Vihara
Bodhicitta Maitreya, wawancara dengan biawaran yang bekerja di bagian Sekretariat,
study literature, dan referensi lain yang berkaitan dengan sistem yang akan dirancang.
Sedangkan metode penelitian yang digunakan untuk pengembangan Aplikasi
Pengolahan Data Umat dan Alumni ini menggunakan metode FAST (Framework for
the Application of System Thinking) yang meliputi:
Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase) : Fase ini merupakan
fase penentuan batasan sistem yang akan dibuat, serta mengidentifikasi garis
besar dan kesempatan. Hasil dari Tahap ini adalah pernyataan masalah yang
Fase Analisis Masalah (Problem Analysis Phase) : Fase ini merupakan fase
untuk melakukan analisis secara menyeluruh terhadap permasalahan dari
sistem yang ada sekarang. Dalam tahap ini akan dihasilkan diagram konteks
dan analisa sebab–akibat (cause-effect analysis) dari sistem yang ada
sekarang.
Fase Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis Phase) : Fase ini merupakan
fase untuk melakukan pengumpulan data kebutuhan. Hasil dari tahap ini
direpresentasikan dengan diagram use casedan narasi use case.
Fase Desain Logikal (Logical Design Phase) : Dalam fase ini business
requirement yang ada diterjemahkan dalam bentuk gambar-gambar. Pada
tahap ini menggunakan diagram aktivitas untuk menggambarkan proses
bisnis, langkah–langkah use case, dan logika perilaku obyek. Selain itu, tahap
ini menggunakan diagram relasi entitas, Perancangan database, dan diagram
kelassebagai system modelnya.
Desain Fisikal dan Integrasi (Physical Design and Integration) : Fase ini
merupakan tahap perancangan sistem secara fisik berupa diagram sekuensial,
diagram kelas lengkap, dan desain User interface.
Konstruksi dan Percobaan Construction and Testing (Construction and
Testing) : Fase ini merupakan tahap pembangunan sistem berdasarkan
rancangan yang telah dibuat pada tahap desain fisikal, kemudian menguji
komponen-komponen sistem tersebut dengan melakukan pengisian kuisioner
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini dijabarkan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah
yang masalah, pokok permasalahan, metode pengumpulan
data, tujuan serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi uraian dari teori-teori yang menjadi dasar
penjelasan-penjelasan yang mendukung pembuatan sistem,
baik dasar teori dari program aplikasi yang digunakan serta
hal-hal yang diperlukan dalam mengimplementasikan sistem.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang analisi sistem yang meliputi Scope
Definition Phase, Problem Analysis Phase dan Requirement
Analysis Phase yang kemudian hasil yang dilakukan akan
dibuat sebuah rancangan sistem untuk menyelesaikan masalah
dalam penelitian ini yang meliputi Logical Desain Phase dan
Physical Desain and Integraton.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi penjelasan mengenai proses implementasi sistem
dibuat meliputi tampilan program dari input maupun output
yang akan dihasilkan.
BAB V ANALISA HASIL
Pada bab ini berisi analisa hasil dari implementasi sistem
dengan cara melakukan testing dan pengisian kuesioner kepada
user.
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran yang
dapat diambil dari pembahasan dan implementasi yang telah
dilakukan serta saran- saran untuk pengembangan program
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Vihara
Menurut koran KOMPAS (2009) Vihara adalah tempat peribadatan Umat
Buddha. Idealnya Vihara adalah tempat tinggal para Bhikkhu pada suatu komunitas.
Jangan pula dirancukan dengan Biara Buddha, karena biara adalah untuk para
Bhikkhu yang memutuskan untuk menjauhi kehidupan duniawi / menyendiri dan
biasanya Biara terletak jauh dari keramaian. Selain itu ada pula vihara skala kecil
yang disebut sebagai Cetya.
Jika anda sempat masuk ke vihara, tengoklah ke arah altar. Jika hanya ada 1
rupang Buddha, maka itu adalah Vihara Aliran Threavada. Bisa dipastikan rupang di
altar tersebut adalah Rupang Buddha Gautama. Jika anda melihat rupang di altar ada
3, maka kemungkinan besar viharanya adalah Aliran Mahayana. Jika di altar ada
Rupang Buddha yang berada di tengah, maka itu adalah Rupang Buddha Amitabha /
Amitayus. Walaupun berbeda aliran, saya sempat menemukan Ruang Kebaktian
suatu Vihara yang bisa digunakan oleh ke-2 aliran secara bergantian.
Selain itu, peribadatan yang dilakukan juga berbeda. Peribadatan di Klenteng
kebanyakan adalah untuk meminta sesuatu dan bersifat pribadi, sedangkan di Vihara,
peribadatan bersifat kebaktian dan bisa diisi ceramah oleh bhikkhu ataupun
2.2. Pengolahan Data
2.2.1. Pengertian Data dan Pengolahan Data
Data menurut Drs. Jhon J. Longkutoy (1996 : 69), mengatakan bahwa
“Data adalah suatu istilah majemuk dari fakta yang mengandung arti yang
dihubungkan dengan kenyataan, simbol, gambar, angka, huruf yang
menunjukan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lainnya”.
Menurut Jogiyanto H.M (2005) “Pengolahan Data adalah manipulasi dari
data ke dalam bentuk yang lebih berguna berarti. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa “Pengolahan Data merupakan kegiatan yang dilakukan
dengan menggunakan masukan berupa data dan menghasilkan informasi
yang bermanfaat untuk tujuan sesuai dengan yang direncanakan.”
2.2.2 Desain Sistem
Desain sistem adalah spesifikasi solusi berbasis komputer yang terinci.
Desain sistem terstruktur adalah teknik berorientasi proses untuk mengubah
program besar ke dalam hirarki modul-modul yang menghasilkan sebuah
program komputer yang lebih mudah untuk diimplementasikan dan dipelihara
(diubah).
Tahapan dari desain sistem antara lain:
1. Arsitektur dan pemodelan aplikasi
3. Desain dan prototyping output
4. Desain dan prototyping input
5. Desain antarmuka pengguna
2.2.2.1.Use Case Diagram
Use case diagram adalah sebuah diagram yang
menggambarkan interaksi antara sistem, eksternal sistem dan
pemakai. Use case merupakan bagian dari keseluruhan sistem.
Digambarkan secara grafik dengan elips yang horizontal dengan
nama dari use case tertera di atas, di bawah atau di dalam elips.
Gambar 2.1 merupakan simbol use case.
Gambar 2.1. Simbol use case (Whitten et al, 2007)
Actor merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
berinteraksi dengan sistem untuk mengubah informasi. Dapat berupa
orang, organisasi atau sistem informasi yang lain atau juga suatu
waktu kejadian. Gambar 2.2 merupakan simbol dari aktor.
Gambar 2.2. Simbol Actor (Whitten et al, 2007)
Use case depends on relationship merupakan sebuah relasi use
case yang menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat
sebelum use case yang sekarang. Digambarkan sebagai anak panah
yang dimulai dari satu use case dan menunjuk ke use case yang
depend on kepadanya. Setiap relasi depend on diberi label
“<<depend on>> “. Gambar 2.3 merupakan simbol depend on.
Use case1
Use case2
<<depend on>>
Gambar 2.3. Simbol depend on (Whitten et al, 2007)
2.2.2.2.Diagram Aktifitas
Diagram aktifitas digunakan untuk menggambarkan proses
bisnis, langkah-langkah use case, dan logika perilaku obyek/metode.
Gambar 2.4 merupakan contoh dari activity diagram.
Keterangan Gambar 2.4 adalah:
1. Node awal / Initial Node merupakan lingkaran penuh
yang menyatakan awal proses.
2. Aksi / Actions merupakan kotak berujung bulat yang
menyatakan langkah tunggal. Sederetan aksi akan
membentuk aktivitas total yang diperlihatkan dengan
diagram.
3. Alur / Flow merupakan panah pada diagram
menunjukan alur aksi. Tidak perlu keterangan kecuali
jika alur tersebut keluar dari notasi keputusan.
4. Keputusan / Decision merupakan bentuk belah ketupat
dengan satu alur masuk dan dua atau lebih alur keluar.
Alur keluar diberi keterangan untuk mengindikasikan
kondisi.
5. Penggabungan / Merge merupakan bentuk belah
ketupat dengan banyak alur masuk dan satu alur keluar.
Notasi ini menggabungkan alur yang sebelumnya
dipisah dengan keputusan. Proses berlanjut dengan
banyak alur masuk ke penggabungan.
6. Pemisah / Fork merupakan garis hitam dengan satu alur
masuk dan dua atau lebih alur keluar. Aksi pada alur
paralel di bawah pemisah dapat terjadi dalam beberapa
7. Penghubung / Join merupakan garis hitam dengan dua
atau lebih alur masuk dan satu alur keluar. Menandai
akhir dari proses bersamaan. Semua aksi yang masuk
ke join harus diselesaikan sebelum proses berlanjut.
8. Aktifitas akhir / Final Activity meupakan lingkaran
padat di dalam lingkaran berlubang menyataka akhir
proses.
9. Indicator subaktivitas / Subactivity indicator
merupakan symbol dalam aksi ini menandakan bahwa
aksi dipecah menjadi diagram aktivitas yang terpisah.
Hal ini untuk membantu diagram aktivitas agar tidak
menjadi kompleks.
10.Penghubung / Connector merupakan huruf di dalam
lingkaran yang membantu untuk membantu
kompleksitas. Alur masuk ke dalam konektor akan
melompat ke alur keluar dengan huruf yang sesuai.
2.2.2.3. Diagram Kelas Analisa
Diagram Kelas Analisa merupakan gambaran grafis dari
struktur obyek statis sistem. Diagram kelas ini menunjukan
kelas-kelas obyek yang menyusun sistem sertaq relasi diantara kelas-kelas-kelas-kelas
obyek. Obyek pada class diagram ini dapat disimpan dalam dua kelas,
Kelas Persisten adalah sebuah kelas yang mendeskripsikan
obyek yang akan tetap ada meskipun eksekusi program sudah
selesai, dengan kata lain obyek tersebut disimpan secara
permanen di dalam basis data.
Kelas Obyek Transien adalah sebuah kelas yang
mendeskripsikan obyek yang dibuat secara temporer dan
hanya dikenali selama program dieksekusi.
2.2.2.4. Diagram Sekuensial
Diagram sekuensial merupakan diagram UML yang
memodelkan logika dari use case dengan menggambarkan interaksi
pesan-pesan antara obyek dalam urutan waktu. Sequence diagram
Gambar 2.5. Contoh Diagram Sekuensial (Whitten et al, 2007)
Keterangan gambar 2.5 adalah:
1. Actor
2. System
3. Lifelines
4. Actifation bars
5. Input messages
7. Receiver Actor
8. Frame
2.2.2.5. Diagram Kelas Desain
Diagram kelas desain merupakan sebuah diagram yang
menggambarkan kelas-kelas yang berhubungan dengan komponen
software yang digunakan untuk membangun aplikasi software.
Diagram kelas berisi:
Kelas
Relasi asosiasi, generalization / specialization, dan agregasi.
Informasi atribut dan tipe atribut
Metode dengan parameter
Navigability
Ketergantungan (dependensi)
2.2.2.6. Desain Database
Entity Relationship (E-R Diagram)
E-R Diagram adalah model konseptual yang mendeskripsikan
antara penyimpanan data. ERD digunakan untuk memodelkan
struktur data dan relasi antara struktur data. Dengan ERD, model
ERD pertama kali dideskripsikan oleh Peter Chen yang dibuat
sebagai bagian dari perangkat lunak CASE.
Adapun beberapa konsep dasar dan simbol-simbol yang
mendasari semua model data, yaitu sebagai berikut:
a. Entitas
Entitas adalah sebuah kumpulan dari orang, tempat, obyek,
kejadian atau konsep yang diperlukan untuk menyimpan data.
Gambar 2.6. Simbol Entitas (Whitten et al, 2007)
b. Atribut
Atribut merupakan sebuah properti yang deskriptif atau
karakteristik dari sebuah entitas. Sinonimnya adalah element,
property, dan field.
Kardinalitas Relasi
Dalam ERD hubungan (relasi) dapat terdiri dari sejumlah
entitas yang disebut dengan derajat relasi. Derajat relasi maksimum
disebut kardinalitas sedangkan derajat minimum relasi disebut
dengan modalitas. Jadi, kardinalitas relasi menunjukan jumlah
maksimum entitas yang dapt berelasi dengan entitas pada himpunan
entitas lain. Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan
entitas (misalnya entitas A dan B) dapat berupa:
1. Satu ke satu (one to one / 1-1)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan paling
banyak satu entitas pada himpunan entitas B, demikian sebaliknya.
2. Satu ke banyak (one to many / 1-N)
Setiap entitas pada himpunan A dapat berelasi dengan banyak entitas
pada himpunan entitas B, tetapi tdak sebaliknya.
3. Banyak ke banyak (many to many / N-N)
Setiap entitas pada himpunan A dapat berelasi dengan banyak entitas
Gambar 2.8 merupakan notasi dari cardinality
Gambar 2.8. Notasi Kardinalitas (Whitten et al, 2007)
2.3. Metodologi Penelitian dalam Pengembangan Sistem.
Metode penelitian yang digunakan untuk pengembangan Aplikasi Pengolahan
Data Umat dan Alumni ini menggunakan metode FAST (Framework for the
Application of System Thinking), yang meliputi:
Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase) : Fase ini merupakan
fase penentuan batasan sistem yang akan dibuat, serta mengidentifikasi garis
besar dan kesempatan. Hasil dari Tahap ini adalah pernyataan masalah yang
Fase Analisis Masalah (Problem Analysis Phase) : Fase ini merupakan fase
untuk melakukan analisis secara menyeluruh terhadap permasalahan dari
sistem yang ada sekarang. Dalam tahap ini akan dihasilkan diagram konteks
dan analisa sebab–akibat (cause-effect analysis) dari sistem yang ada
sekarang.
Fase Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis Phase) : Fase ini merupakan
fase untuk melakukan pengumpulan data kebutuhan. Hasil dari tahap ini
direpresentasikan dengan use – case diagram dan use-case narative.
Fase Desain Logikal (Logical Design Phase) : Dalam fase ini business
requirement yang ada diterjemahkan dalam bentuk gambar-gambar. Pada
tahap ini menggunakan diagram aktivitas untuk menggambarkan proses
bisnis, langkah–langkah use case, dan logika perilaku obyek. Selain itu, tahap
ini menggunakan ER-Diagram dan Class Diagram sebagai system modelnya.
Desain Fisikal dan Integrasi (Physical Design and Integration) : Fase ini
merupakan tahap perancangan sistem secara fisik berupa sequence diagram ,
class diagram lengkap, Perancangan database, dan desain User interface.
Konstruksi dan Percobaan Construction and Testing (Construction and
Testing) : Fase ini merupakan tahap pembangunan sistem berdasarkan
rancangan yang telah dibuat pada tahap desain fisikal, kemudian menguji
komponen-komponen sistem tersebut dengan melakukan pengisian kuisioner
2.4. PHP
PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website. PHP
adalah bahasa program yang berbentuk script yang diletakkan di dalam server web.
Jika kita lihat dari sejarah, mulanya PHP diciptakan dari ide Rasmus Lerdof yang
membuat sebuah script perl. Script tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk
digunakan sebagai program untuk dirinya sendiri. Akan tetapi, kemudian
dikembangkan lagi sehingga menjadi sebuah bahasa yang disebut “Personal Home
Page”. Inilah awal mulanya PHP sampai saat ini.
PHP telah dicipta terutama untuk kegunaan web dan boleh menghubungkan
query database dan menggunakan simple task yang boleh diluruskan dengan 3 atau 4
baris kod saja. PHP adalah bahasa programming yang baru dibangun sekitar tahun
1994/1995. Malah pengunaannya masih baru di Malaysia dan sedang meningkat
popular kegunaannya. PHP dapat menukarkan static website yang menggunakan
HTML ke dynamic web pages yang berfungsi secara automatic seperti ASP< CGI,
dan sebagainya.
Hampir seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP ini, namun
fungsi PHP yang paling utama adalah untuk menghubungkan database dengan web.
Dengan PHP, membuat aplikasi web yang terkoneksi ke database menjadi sangat
mudah. System database yang telah didukung oleh PHP adalah:
Oracle
mSQL
MySQL
Solid
Generic ODBC
PostgresSQL
2.5. MySQL
MySQL merupakan suatu software manajement database. Sistem manajemen
database dapat dilakukan penambahan, pengaksesan, dan pemrosesan data yang
diakses di komputer. MySQL menggunakan standar SQL. MySQL dapat digunakan
untuk melakukan pembuatan database, tabel, view. (MySQL 5.1 Manual).
Query Language
Query Language adalah pernyataan yang diajukan untuk mengambil
informasi. Merupakan bagian Data Manipulation Language (DML) untuk
pengambilan informasi. DML digunakan untuk menampilkan, menambah, mengubah
dan menghapus dan menghapus data didalam objek-objek yang didefinisikan oleh
Data Definition Language (DDL). Perintah yang terdapatan pada DML adalah select,
BAB III
ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM
3.1. Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase )
Pengelolaan data umat Vihara Bodhicitta Maitreya Yogyakarta di jalan
Kemetiran No. 9 masih dilakukan secara manual. Data umat hanya disimpan dalam
bentuk dokumen-dokumen berupa kertas. Pintu Vihara dibuka dari jam 06.00 pagi
sampai 22.00 malam, jadi biarawan harus menangani umat seorang diri karena
keterbatasan tenaga biawaran-biarawati. Pengelolaan data umat secara manual ini
mengakibatkan berbagai kesulitan, seperti kelambatan pelayanan dan informasi,
penginputan data yang salah dan sebagainya.
Dari permasalahan – permasalahan tersebut di atas, diperoleh bahwa
pembuatan Aplikasi Pengolahan Data Umat perlu dilakukan untuk meningkatkan
mutu pelayanan umat, serta memudahkan pimpinan Vihara melihat perkembangan
kondisi dan keadaan umat yang ada di Yogyakarta dan memudahkan administrator
untuk membuat laporan perkembangan umat selama beberapa bulan atau pun
tahunan.
Performance : Sistem pengelolaan data – data umat yang masih bersifat manual,
sehingga administrator kesulitan dalam pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan
Information : Dalam sistem yang ada saat ini, informasi yang berkaitan dengan data
umat dan laporan tidak bisa langsung disajikan, sehingga jika ada yang ingin
meminta data tersebut harus menunggu beberapa jam kemudian.
Control : Keakuratan data pada sistem yang ada saat ini belum begitu terjamin.
Ketika ingin membuat laporan, harus dibandingkan terlebih dahulu antara data yang
telah disimpan dibuku dengan laporan yang akan dibuat. Proses penyimpanan data
umat tidak aman. Karena data-data umat hanya disimpan dalam bentuk buku,
kemungkinan kehilangan data sangat besar.
Eficiency : Dalam hal waktu, sistem yang ada saat ini membutuhkan banyak waktu
untuk menyimpan dan memperoleh informasi data umat, pembuatan surat
pemberkatan perkawinan dan pembuatan laporan.
Services : Pelayanan pada umat atau instansi yang ingin meminta informasi data umat
kadang tidak optimal karena masih menggunakan sistem yang manual.
3.2. Fase Analisis Masalah (Problem Analysis Phase)
3.2.1. Sistem Yang Ada Saat Ini.
Sistem pengolahan data umat Vihara Bodhicitta masih dilakukan
secara manual. Data umat hanya disimpan dalam bentuk dokumen – dokumen
tersebut, administrator akan mengisi data diri yang berkaitan tentang umat
tersebut di dokumen umat.
Aplikasi Pengolahan
Data Umat
Umat
Admin Data Umat Data Umat
Informasi Data Umat
Informasi Data Umat Laporan
Surat Pemberkatan Perkawinan
Gambar 3.1 Diagram Konteks
3.2.2. Sebab dan Akibat (Cause and Effect)
Tabel 3.1. Tabel Sebab Akibat (Cause and Effect)
Proyek: Aplikasi Pengolahan Data
Umat
Manajer Proyek: Roby Hasan
Dibuat oleh: Roby Hasan Diperbarui terakhir oleh: Roby Hasan
Dibuat tanggal: Diperbarui terakhir tanggal:
Analisa Sebab dan Akibat Perbaikan Obyek Sistem
Masalah Sebab dan akibat Tujuan Sistem Batasan Sistem
1. Proses
penyimpanan
Data tidak
aman.
1. Data-data umat
masih disimpan
dalam bentuk
buku sehingga
1. Membantu
mengurangi resiko
kehilangan data dan
menjamin data
1. Diperlukan
update data secara
berkala agar data
2. Proses
pencarian data
umat masih
lama.
kemungkinan
kehilangan data
sangat besar.
2. Pengelolaan data
umat yang masih
secara manual
sehingga
pencarian data
umat harus
dilakukan
dengan
mengecek setiap
dokumen yang
ada.
disimpan dengan
aman dengan
menggunakan suatu
aplikasi yang
menggunakan
database.
2. Menjadikan
proses pencarian
data lebih cepat
dan efisien.
3.2.3. Gambaran Sistem Baru
Untuk menangani masalah – masalah di atas, maka akan dibuat sistem
baru yaitu Aplikasi Pengolahan Data Umat Vihara Bodhicitta Maitreya. Sistem
ini digunakan untuk mengelola data umat. Selain itu sistem ini juga bertujuan
untuk memberi informasi data diri umat dan membantu membuat laporan,
teknologi basis data. Sistem ini akan di install pada komputer yang ada di
Vihara Bodhicitta Maitreya.
Dalam sistem yang baru ini, jika pengguna (administrator) akan
menggunakan sistem, pengguna harus login terlebih dahulu. Kemudian sistem
akan mengecek apakah pengguna berhak atau tidak. Pada sistem ini, pengguna
hanya mengisikan data sesuai dengan form yang ada dalam sistem. Setelah itu
sistem akan memprosesnya secara otomatis dan data semua akan tersimpan
dalam basis data.
Orang Yang Terlibat Dalam Sistem
1. Administrator (biarawan) / User
Biarawan adalah orang yang akan mengelola data umat, yaitu
menyimpan, mengedit dan menghapus data umat.
2. Umat
Umat adalah orang yang data dirinya akan disimpan dan dikelola
3.3. Fase Analisis Kebutuhan (Decision Analysis Phase)
3.3.1 Diagram Use Case
Berikut ini merupakan diagram use case sistem.
LOGIN
Biarawan (Admin)
Mengedit Data Umat
Membuat & Mencetak Laporan Perkembangan Umat
Mencetak Surat Pemberkatan Perkawinan Menambah Daftar Data
Perkawinan
Membatalkan Daftar Data Perkawinan
3.3.2. Ringkasan Use case.
Table 3.2 Tabel Ringkasan Use Case.
Berikut adalah Ringkasan dari use case diatas :
Nama Use Case Deskripsi Use Case Pelaku Yang
Berpartisipasi
Login Use case ini
menggambarkan proses
masuk ke sistem.
Admin, User
Mencari data umat Use case ini
menggambarkan proses
pencarian data umat
Admin, User
Menambah data umat Use case ini
menggambarkan proses
penambahan data umat
Admin, User
Mengedit data umat Use case ini
menggambarkan proses
pengeditan data umat
Admin, User
Menambah data pandita Use case ini
menggambarkan proses
penambahan data pandita
Admin, User
Menambah data Vihara Use case ini
menggambarkan proses
penambahan data Vihara
Menambah daftar data
perkawinan
Use case ini
menggambarkan proses
penambahan daftar data
perkawinan
Admin, User
Men-sah-kan data
perkawinan
Use case ini
menggambarkan proses
men-sah-kan data
perkawinan
Admin, User
Membatalkan daftar data
perkawinan
Use case ini
menggambarkan proses
membatalkan data
perkawinan
Admin, User
Menambah data
perkawinan
Use case ini
menggambarkan proses
penambahan data
perkawinan
Admin, User
Menambah data user Use case ini
menggambarkan proses
penambahan data user
Admin
Mengedit data user Use case ini
menggambarkan proses
pengeditan data user
Menghapus data user Use case ini
menggambarkan proses
penghapusan data user
Admin
Mencetak surat
perkawinan
Use case ini
menggambarkan proses
pencetakan surat
pemberkatan perkawinan
umat
Admin, User
Membuat dan mencetak
laporan perkembangan
umat
Use case ini
menggambarkan proses
pembuatan laporan
perkembangan umat
Admin, User
Logout Use case ini
menggambarkan proses
keluar dari sistem
3.3.3 Narasi Use Case (Use case Narative)
A. Narasi Use CaseLogin
Author : Roby Hasan Date : 23 Agustus 2010
Version : 1.0
Nama Use Case: Login Jenis Use case
Business Requirements:
Use Case ID: RM-001
Prioritas: High
Sumber: -
Aktor Bisnis
Primer:
Admin (Biarawan), User
Aktor Lain Yang
Terlibat:
-
Stakeholder
Lain:
-
Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses untuk masuk ke sistem. Use
case ini berguna untuk menjaga privileges.
Kondisi Awal: Admin telah memiliki password
Pemicu: Use case ini digunakan apabila admin ingin masuk ke dalam
sistem.
Urutan Normal
Aktifitas:
Aksi Aktor Respon Sistem
Step 1: Admin membuka
halaman login.
Step 2: Sistem meminta
Step 3: Admin memasukkan
username dan password, lalu
menekan tombol ”LOGIN”.
Password.
Step 4: Sistem mengecek
validasi di database.
Step 5: Sistem masuk ke menu
Utama.
Aktifitas Lain: Alt-step 4: Jika username dan password yang dimasukkan tidak
sesuai maka sistem akan memberikan peringatan.
Kesimpulan: Admin dapat masuk ke dalam sistem.
Kondisi Akhir: • Admin berhasil login dan masuk ke menu utama.
• Admin tidak jadi masuk ke sistem.
Prosedur Bisnis: Admin harus memasukan username dan password dengan benar
Batasan
Implementasi
dan Spesifikasi:
• Harus dapat diakses setiap saat.
B. Narasi Use Case Mencari Data Umat
Author : Roby Hasan Date : 23 Agustus 2010
Version : 1.0
Nama Use Case: Mencari Data Umat Jenis Use case
Business Requirements:
Use Case ID: RM-002
Prioritas: High
Sumber: -
Aktor Bisnis
Primer:
Admin(Biarawan), User
Aktor Lain Yang
Terlibat:
-
Stakeholder
Lain:
-
Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses pencarian data diri umat
Kondisi Awal: Admin telah berada di halaman Data Umat
Pemicu: Use case ini digunakan apabila Admin ingin mencari data umat
Urutan Normal
Aktifitas:
Aksi Aktor Respon Sistem
Step 1: Admin memilih
memilih menu Data Umat.
Step 3: Admin memilih kategori
pencarian dan memasukkan
Step 2: Sistem menampilkan
halaman Data Umat.
Step 4: Sistem mencari data ke
kata kunci, lalu menekan
tombol “Tampil”. Step 5: Sistem menampilkan
data sesuai kategori yang
diinginkan.
Aktifitas Lain: Alt-step 4a: data yang dicari tidak ada dalam database
Alt-step 4b: sistem menampilkan pesan tidak ada .
Kesimpulan: Admin Dapat mencari data umat.
Kondisi Akhir: • Jika berhasil maka sistem akan menampilkan data yang ada
dalam database.
• Jika tidak berhasil maka sistem akan memberi pesan
gagal/kembali ke menu utama.
Prosedur Bisnis: Admin harus memasukan data dengan tipe yang sesuai.
Batasan
Implementasi
dan Spesifikasi:
•Dapat diakses oleh admin yang telah login.
• Harus dapat menampilkan data apabila data telah ditemukan.
C. Narasi Use Case Menambah Data Umat
Author : Roby Hasan Date : 23 Agustus 2010
Version : 1.0
Nama Use Case: Menambah Data Umat Jenis Use case
Business Requirements:
Use Case ID: RM-003
Sumber: -
Aktor Bisnis
Primer:
Admin, User
Aktor Lain Yang
Terlibat:
-
Stakeholder
Lain:
-
Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses penambahan data diri umat.
Kondisi Awal: Admin telah berada di halaman Data Umat.
Pemicu: Use case ini digunakan apabila ada umat baru yang datang ke
Vihara.
Urutan Normal
Aktifitas:
Aksi Aktor Respon Sistem
Step 1: Admin memilih
memilih menu Data Umat.
Step 3: Admin menekan tombol
“TAMBAH”.
Step 4: Admin mengisi
data-data umat, lalu menekan tombol
”SIMPAN”.
Step 2: Sistem menampilkan
halaman Data Umat.
Step 4: Sistem menampilkan
halaman Tambah Data Umat.
Step 5: Sistem memproses
penyimpanan data ke database.
pesan data berhasil disimpan.
Aktifitas Lain: Alt-step 4: Admin tidak jadi memasukkan data umat baru dan
menekan tombol “Batal” sehingga sistem kembali ke menu
Data Umat.
Alt-step 5: Jika data yang dimasukkan tidak berhasil disimpan.
Alt-step 6: sistem menampilkan pesan gagal disimpan.
Kesimpulan: Admin dapat menambah data umat
Kondisi Akhir: • Jika berhasil maka sistem akan menyimpan data yang
dimasukkan dalm database.
• Jika tidak berhasil maka sistem akan memberi pesan
gagal / kembali ke menu utama.
Prosedur Bisnis: Admin harus memasukan data dengan tipe yang sesuai.
Batasan
Implementasi
dan Spesifikasi:
•Harus dapat menginputkan data apabila telah melalui proses
login.
•Dapat diakses oleh admin yang telah login.
D. Narasi Use Case Mengedit Data Umat
Author : Roby Hasan Date : 23 Agustus 2010
Version : 1.0
Nama Use Case: Mengedit Data Umat Jenis Use case
Business Requirements:
Use Case ID: RM-004
Sumber: -
Aktor Bisnis
Primer:
Admin (Biarawan), User
Aktor Lain Yang
Terlibat:
-
Stakeholder
Lain:
-
Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses pengeditan data umat.
Kondisi Awal: Admin telah berada di halaman Data Umat.
Pemicu: Use case ini dilakukan apabila admin ingin melakukan
pengeditan data umat.
Urutan Normal
Aktifitas:
Aksi Aktor Respon Sistem
Step 1: Admin memilih
memilih menu Data Umat.
Step 3: Admin memilih data
umat yang akan diedit, lalu
menekan tombol “EDIT”.
Step 5: Admin melakukan
pengeditan pada data umat, lalu
menekan tombol ”Edit”.
Step 2: Sistem menampilkan
halaman Data Umat.
Step 4: Sistem menampilkan
Halaman Edit Data Umat.
Step 6: Sistem melakukan edit
data dan memproses
Step 7 : Sistem menampilkan
pesan data berhasil disimpan.
Aktifitas Lain: Alt-step 5 : Admin tidak jadi melakukan edit data, lalu menekan
tombol “Batal” dan kembali ke menu Data Umat.
Alt-step 6: data tidak berhasil disimpan.
Alt-step 7: sistem menampilkan pesan gagal disimpan.
Kesimpulan: Admin dapat mengedit data umat yang diinginkan.
Kondisi Akhir: • Data umat berhasil diedit dan berhasil disimpan.
• Data tidak berhasil diedit.
Prosedur Bisnis: Admin harus memasukan data dengan tipe yang sesuai.
Batasan
Implementasi
dan Spesifikasi:
• Dapat diakses oleh admin yang telah login.
• Harus dapat menampilkan data apabila data telah ditemukan.
• Harus dapat mengedit dan menyimpan data apabila data telah
ditemukan.
E. Narasi Use Case Menambah Data Pandita
Author : Roby Hasan Date : 23 Agustus 2010
Version : 1.0
Nama Use Case: Menambah Data Pandita Jenis Use case
Business Requirements:
Use Case ID: RM-005
Sumber: -
Aktor Bisnis
Primer:
Admin, User
Aktor Lain Yang
Terlibat:
-
Stakeholder
Lain:
-
Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses penambahan data pandita.
Kondisi Awal: Admin telah berada di halaman Data Umat.
Pemicu: Use case ini digunakan apabila ada data pandita yang belum ada
di database.
Urutan Normal
Aktifitas:
Aksi Aktor Respon Sistem
Step 1: Admin memilih
memilih menu Data Umat.
Step 3: Admin meng-klik
tulisan “Data Pandita”
Step 5: Admin meng-klik
tulisan “tambah Pandita”.
Step 7: Admin mengisi
data-Step 2: Sistem menampilkan
halaman Data Umat.
Step 4: Sistem menampilkan
halaman Data Vihara.
Step 6: Sistem menampilkan
halaman Tambah Data Pandita.
data pandita, lalu menekan
tombol ”Simpan”.
penyimpanan data ke database.
Step 9: Sistem menampilkan
pesan data berhasil disimpan.
Aktifitas Lain: Alt-step 7: admin tidak jadi memasukkan data umat baru dan
Meng-klik tulisan “kembali” sehingga sistem kembali ke menu
Data Umat.
Alt-step 8: jika data yang dimasukkan tidak berhasil disimpan.
Alt-step 9: sistem menampilkan pesan gagal disimpan.
Kesimpulan: Admin dapat menambah data pandita.
Kondisi Akhir: • Jika berhasil maka sistem akan menyimpan data yang
dimasukkan dalm database.
• Jika tidak berhasil maka sistem akan memberi pesan
gagal / kembali ke menu utama.
Prosedur Bisnis: Admin harus memasukan data dengan tipe yang sesuai.
Batasan
Implementasi
dan Spesifikasi:
•Harus dapat menginputkan data apabila telah melalui proses
login.
F. Narasi Use Case Menambah Data Vihara
Author : Roby Hasan Date : 23 Agustus 2010
Version : 1.0
Nama Use Case: Menambah Data Vihara Jenis Use case
Business Requirements:
Use Case ID: RM-006
Prioritas: High
Sumber: -
Aktor Bisnis
Primer:
Admin, User
Aktor Lain Yang
Terlibat:
-
Stakeholder
Lain:
-
Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses penambahan data Vihara.
Kondisi Awal: Admin telah berada di halaman Data Umat.
Pemicu: Use case ini digunakan apabila ada data Vihara yang belum ada
di database.
Urutan Normal
Aktifitas:
Aksi Aktor Respon Sistem
Step 1: Admin memilih
memilih menu Data Umat.
Step 3: Admin meng-klik
Step 2: Sistem menampilkan
halaman Data Umat.
tulisan “Data Vihara”
Step 5: Admin meng-klik
tulisan “tambah Vihara”.
Step 7: Admin mengisi
data-data Vihara, lalu menekan
tombol ”Simpan”.
halaman Data Vihara.
Step 6: Sistem menampilkan
halaman Tambah Data Vihara.
Step 8: Sistem memproses
penyimpanan data ke database.
Step 9: Sistem menampilkan
pesan data berhasil disimpan.
Aktifitas Lain: Alt-step 7: admin tidak jadi memasukkan data umat baru dan
Meng-klik tulisan “kembali” sehingga sistem kembali ke menu
Data Umat.
Alt-step 8: jika data yang dimasukkan tidak berhasil disimpan.
Alt-step 9: sistem menampilkan pesan gagal disimpan.
Kesimpulan: Admin dapat menambah data pandita.
Kondisi Akhir: • Jika berhasil maka sistem akan menyimpan data yang
dimasukkan dalm database.
• Jika tidak berhasil maka sistem akan memberi pesan
gagal / kembali ke menu utama.
Prosedur Bisnis: Admin harus memasukan data dengan tipe yang sesuai.
Implementasi
dan Spesifikasi:
login.
•Dapat diakses oleh admin yang telah login.
G. Narasi Use Case Menambah Daftar Data Perkawinan
Author : Roby Hasan Date : 23 Agustus 2010
Version : 1.0
Nama Use Case: Menambah Daftar Data Perkawinan Jenis Use case
Business Requirements:
Use Case ID: RM-007
Prioritas: High
Sumber: -
Aktor Bisnis
Primer:
Admin (Biarawan), User
Aktor Lain Yang
Terlibat:
-
Stakeholder
Lain:
-
Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses penambahan daftar data
perkawinan.
Kondisi Awal: Admin telah berada di halaman Daftar Perkawinan.
Pemicu: Use case ini dilakukan apabila admin ingin melakukan
penambahan daftar umat yang ingin menikah.
Aktifitas: Step 1: Admin memilih
memilih menu Daftar
Perkawinan.
Step 3: Admin meng-klik
tulisan “tambah daftar data
perkawinan”
Step 5: Admin mengisi
data-data daftar perkawinan, lalu
menekan tombol “Simpan”.
Step 2: Sistem menampilkan
halaman Daftar Perkawinan.
Step 4: Sistem menampilkan
halaman tambah daftar data
perkawinan.
Step 6: Sistem melakukan
simpan data dan memproses
penyimpanan data ke
database.
Step 7 : Sistem menampilkan
pesan data berhasil disimpan.
Aktifitas Lain: Alt-step 5 : Admin tidak jadi menambah daftar data perkawinan,
lalu menekan tombol “BATAL” dan sistem kembali ke menu
Daftar Perkawinan.
Alt-step 6: data tidak berhasil disimpan.
Alt-step 7: sistem menampilkan pesan gagal disimpan.
Kesimpulan: Admin dapat menambah daftar perkawinan yang diinginkan.
• Daftar Perkawinan tidak berhasil ditambah.
Prosedur Bisnis: Admin harus mengisi data-data yang ingin disimpan.
Batasan
Implementasi
dan Spesifikasi:
• Dapat diakses oleh admin yang telah login.
• Harus dapat menyimpan data yang telah dimasukkan.
H. Narasi Use Case Men-sah-kan Data Perkawinan
Author : Roby Hasan Date : 23 Agustus 2010
Version : 1.0
Nama Use Case: Men-sah-kan Data Perkawinan Jenis Use case
Business Requirements:
Use Case ID: RM-008
Prioritas: High
Sumber: -
Aktor Bisnis
Primer:
Admin (Biarawan), User
Aktor Lain Yang
Terlibat:
-
Stakeholder
Lain:
-
Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses men-sah-kan data
perkawinan.
Pemicu: Use case ini dilakukan apabila admin ingin melakukan
pembatalan daftar umat yang ingin menikah.
Urutan Normal
Aktifitas:
Aksi Aktor Respon Sistem
Step 1: Admin memilih
memilih menu Daftar Data
Perkawinan.
Step 3: Admin memilih daftar
data perkawinan yang ingin
di-sah-kan, lalu meng-klik tulisan
“Menikah”.
Step 5: Admin memasukkan
surat sah menikah dan
meng-klik tombol “Ya”
Step 2: Sistem menampilkan
halaman Daftar Data
Perkawinan.
Step 4: Sistem menampilkan
halaman konfirmasi menikah.
Step 6: Sistem melakukan
proses simpan data perkawinan
dan memproses penyimpanan
data ke database.
Step 7 : Sistem menampilkan
pesan data berhasil disimpan.
Aktifitas Lain: Alt-step 5: Admin menekan tombol “Batal” dan kembali ke
menu Daftar Perkawinan.
Alt-step 7: sistem menampilkan pesan telah menikah.
Kesimpulan: Admin dapat men-sah-kan data perkawinan.
Kondisi Akhir:
Prosedur Bisnis:
Batasan
Implementasi
dan Spesifikasi:
• Dapat diakses oleh admin yang telah login.
• Harus dapat membatalkan daftar data perkawinan.
I. Narasi Use Case Membatalkan Daftar Data Perkawinan
Author : Roby Hasan Date : 23 Agustus 2010
Version : 1.0
Nama Use Case: Membatalkan Daftar Data Perkawinan Jenis Use case
Business Requirements:
Use Case ID: RM-009
Prioritas: High
Sumber: -
Aktor Bisnis
Primer:
Admin (Biarawan), User
Aktor Lain Yang
Terlibat:
-
Stakeholder
Lain:
-
perkawinan.
Kondisi Awal: Admin telah berada di halaman Daftar Perkawinan.
Pemicu: Use case ini dilakukan apabila admin ingin melakukan
pembatalan daftar umat yang ingin menikah.
Urutan Normal
Aktifitas:
Aksi Aktor Respon Sistem
Step 1: Admin memilih
memilih menu Daftar Data
Perkawinan.
Step 3: Admin memilih daftar
data perkawinan yang ingin
dibatalkan, lalu meng-klik
tulisan “Batal”.
Step 5: Admin meng-klik
tombol “Ya”
Step 2: Sistem menampilkan
halaman Daftar Data
Perkawinan.
Step 4: Sistem menampilkan
halaman konfirmasi batal data
perkawinan.
Step 6: Sistem melakukan
hapus daftar data perkawinan
dan memproses penyimpanan
data ke database.
Step 7 : Sistem menampilkan
pesan data berhasil dihapus.
menu Daftar Perkawinan.
Alt-step 6: sistem gagal menghapus daftar data perkawinan.
Alt-step 7: sistem menampilkan pesan gagal dihapus.
Kesimpulan: Admin dapat membatalkan daftar data perkawinan.
Kondisi Akhir: • Daftar Data Perkawinan berhasil dihapus.
• Daftar Perkawinan tidak berhasil dihapus.
Prosedur Bisnis:
Batasan
Implementasi
dan Spesifikasi:
• Dapat diakses oleh admin yang telah login.
• Harus dapat membatalkan daftar data perkawinan.
J. Narasi Use Case Menambah Data Perkawinan
Author : Roby Hasan Date : 23 Agustus 2010
Version : 1.0
Nama Use Case: Menambah Data Perkawinan Jenis Use case
Business Requirements:
Use Case ID: RM-010
Prioritas: High
Sumber: -
Aktor Bisnis
Primer:
Admin (Biarawan), User
Aktor Lain Yang
Terlibat:
Stakeholder
Lain:
-
Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses penambahan data
perkawinan.
Kondisi Awal: Admin telah berada di halaman Data Perkawinan.
Pemicu: Use case ini digunakan apabila ingin menambah data perkawinan
umat yang sudah menikah.
Urutan Normal
Aktifitas:
Aksi Aktor Respon Sistem
Step 1: Admin memilih
memilih menu Data
Perkawinan.
Step 3: Admin meng-klik
tulisan “Tambah data
perkawinan”.
Step 5: Admin mengisi
data-data perkawinan lalu meng-klik
tombol ”SIMPAN”.
Step 2: Sistem menampilkan
halaman Data Perkawinan.
Step 4: Sistem menampilkan
halaman Tambah Data
Perkawinan.
Step 6: Sistem memproses
penyimpanan data ke database.
Step 7: Sistem menampilkan
Aktifitas Lain: Alt-step 5: Admin tidak jadi memasukkan data perkawinan dan
menekan tombol “Batal” sehingga sistem kembali ke menu
Data Perkawinan.
Alt-step 6: data gagal disimpan
Alt-step 7: sistem menampilkan pesan gagal.
Kesimpulan: Admin Dapat menambah data perkawinan
Kondisi Akhir: • Jika berhasil maka sistem akan menyimpan data yang
dimasukkan dalam database.
• Jika tidak berhasil maka sistem akan memberi pesan
gagal/kembali ke menu Data Perkawinan.
Prosedur Bisnis: Admin harus memasukan data dengan tipe yang sesuai.
Batasan
Implementasi
dan Spesifikasi:
•Harus dapat menginputkan data apabila telah melalui proses
login.
•Dapat diakses oleh admin yang telah login.
K. Narasi Use Case Menambah Data User
Author : Roby Hasan Date : 23 Agustus 2010
Version : 1.0
Nama Use Case: Menambah Data User Jenis Use case
Business Requirements:
Use Case ID: RM-011
Prioritas: High
Aktor Bisnis
Primer:
Admin
Aktor Lain Yang
Terlibat:
-
Stakeholder
Lain:
-
Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses penambahan data user.
Kondisi Awal: Admin telah berada di halaman Data Login.
Pemicu: Use case ini digunakan apabila ada user baru yang akan diberi
hak untuk menggunakan sistem.
Urutan Normal
Aktifitas:
Aksi Aktor Respon Sistem
Step 1: Admin memilih
memilih menu Data Login.
Step 3: Admin meng-klik
tulisan “Tambah Data User”.
Step 5: Admin memasukkan
data-data user lalu menekan
tombol ”SIMPAN”.
Step 2: Sistem menampilkan
halaman Data Login.
Step 4: Sistem menampilkan
halaman Tambah Data Login.
Step 6: Sistem memproses
penyimpanan data ke database
pesan data berhasil disimpan.
Aktifitas Lain: Alt-step 6: Admin tidak jadi memasukkan data user baru dan
menekan tombol “Batal” sehingga sistem kembali ke menu
Data Login.
Alt-step 7: Jika data yang dimasukkan tidak berhasil disimpan,
maka sistem akan menampilkan pesan.
Kesimpulan: Admin Dapat menambah data user.
Kondisi Akhir: • Jika berhasil maka sistem akan menyimpan data yang
dimasukkan dalm database.
• Jika tidak berhasil maka sistem akan memberi pesan
gagal/kembali ke menu utama.
Prosedur Bisnis: Admin harus memasukan data dengan tipe yang sesuai
Batasan
Implementasi
dan Spesifikasi:
•Harus dapat menginputkan data apabila telah melalui proses
login.