• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan prestasi belajar matematika tentang materi bangun ruang sederhana dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV semester genap SDN Banyakan Mertoyudan - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan prestasi belajar matematika tentang materi bangun ruang sederhana dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV semester genap SDN Banyakan Mertoyudan - USD Repository"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG

MATERI BANGUN RUANG SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SEMESTER GENAP

SDN BANYAKAN MERTOYUDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :

SUPARSARI

101132047

PROGRAM SARJANA ( S I ) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan kepada :

Ibu dan Ayah (alm) yang telah mencintaiku.

Pendamping hidupku, yang telah mencintaiku dan memberiku semangat.

Belahan hatiku : anak dan cucu.

Teman – teman sejawat.

(5)

MOTTO

1. Carilah ilmu, jika kamu tidak bisa, cintailah orang-orang yang berilmu dan

andaipun kamu tidak mencintai mereka janganlah membenci mereka. (HR.

Abu Darba)

2. Dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni kehidupan menjadi

indah, dan dengan agama kehidupan menjadi terarah dan bermakna. (H.A.

Mukti Ali)

3. Kerjakanlah pekerjaan yang membawa berkah dan bagi semua orang yang

(6)
(7)
(8)

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG MATERI BANGUN RUANG SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SEMESTER GENAP SDN BANYAKAN MERTOYUDAN

SUPARSARI

Universitas Sanata Dharma

2012

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar matematika tentang materi ban gun ruang sederhana pada siswa kelas IV SD Banyakan tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Subyek penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas IV SDN Banyakan tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk soal pilihan ganda dan isian. Validitas instrumen menggunakan validitas isi dan diuji dengan expert judgement yaitu dikonsultasikan dengan guru kelas dan dosen pembimbing.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IV semester 2 SDN Banyakan Mertoyudan tahun pelajaran 2011/ 2012. Peningkatan ini ditandai dengan nilai rata-rata kondisi awal 65, meningkat menjadi 69 pada siklus I, dan menjadi 77,2 pada siklus II.Siswa yang memenuhi KKM (70) pada kondisi awal 48%, pada siklus I 60%, dan pada siklus II 76%.

Kata kunci : prestasi, matematika, bangun ruang, media gambar.

(9)

ix

ABSTRACT

IMPROVE ACHIEVEMENT LEARNING ABOUT MATHEMATICS ABOUT GEOMETRIC SIMPLE MATTER WITH THE USE OF THE MEDIA ON IMAGE ON A STUDENT 4 GRADERSSECOND SEMESTER

SDN BANYAKAN MERTOYUDAN

material simply space on the fourth grade students of the school year 2011/2012.

This research is a class action consisting of 2cycles. The subjects of this

study is the fourth grade students of SDN Banyakan Most of the school year

2011/2012, amounting to 25 people. The instruments used in this study is to test

multiple choice questions written in the formand contents. The validity of the

instruments use dand the content validity is expert udgment or expert classroom

teachers and lecturers.

The results showed that the use of media images can improve the

performance of fourth grade students learn math second semester Mertoyudan

SDN Most of the school year 2011 to 2012. In the one cycle increase is

characterized by the average value of the initial conditionsat 65. And increased

to69.In the second cycle the average value increased to77.2. The student who

completed the KKM is (70) of the initial condition is 48%. In the one cycle is

60% and the second cycle is 76%.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati dan

menyertai sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Peningkatan Prestasi Belajar Matematika tentang Materi Bangun Ruang

Sederhana dengan Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas IV Di SDN

Banyakan Tahun Pelajaran 2011/2012 “ sesuai pada waktu yang diharapkan.

Tujuan penulisan skripsi adalah untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan program studi S-I PGSD Universitas Sanata Dharma. Selain itu , skripsi

ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Pada kesempatan ini pula penulis hendak menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

3. Bapak Drs. Y.B. Adimassana, M.A, selaku Dosen Pembimbing I.

4. Ibu Jumiyem, A.Ma.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Banyakan yang

memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

5. Teman sejawat yang membantu dalam penelitian.

6. Ibu, suami, anak, cucu, dan keponakan yang selalu membantu do’a dan

mendukung dalam penyusunan skripsi.

7. Semua dosen serta karyawan PGSD yang tidak dapat saya sebutkan

satu-persatu.

Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

Yogyakarta, 20 September 2012

Penyusun

(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 4

C. Perumusan Masalah ... 4

D. Pemecahan Masalah ... 4

E. Batasan Pengertian ... 4

F. Tujuan Penelitian ... 5

(12)

xii

BAB II LANDASAN TEORI... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Pengertian Prestasi ... 7

2. Media Gambar ... 11

3. Pengajaran Matematika ... 14

4. Pengertian Bangun Ruang ... 15

5. Pembelajaran Matematika Menggunakan Media Bangun Ruang Sederhana ... 17

B. Hasil-Hasil Penelitian Sebelumnya yang Relevan ... 18

C. Kerangka Berpikir ... 20

D. Hipotesis Penelitian ... 20

BAB III METODE PENELITIAN... 21

A. Jenis Penelitian ... 21

B. Setting Penelitian ... 22

C. Rencana Tindakan ... 23

D. Pengumpulan Data dan Instrumen ... 33

E. Analisis Data ... 34

1. Kriteria Keberhasilan ... 34

2. Langkah-Langkah Analisis ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 37

(13)

xiii

d. Refleksi ... 44

B. Pembahasan ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jadwal Kegiatan ... 23

Tabel 2 Kisi-Kisi Siklus 1 ... 32

Tabel 3 Kisi-Kisi siklus 2 ... 33

Tabel 4 Kriteria Keberhasilan ... 35

Tabel 5 Hasil Ulangan Siswa Pada Siklus 1 ... 39

Tabel 6 Hasil Ulangan Siswa Siklus 2 ... 43

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Gambar rencana tindakan setiap siklus

Gambar 2: Gambar bentuk kubus

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Matematika ... 57

Lampiran 2 RPP Siklus 1 ... 59

Lampiran 3LKS Siklus 1 ... 62

Lampiran 4Soal Uji Coba dan Kunci Jawaban Siklus 1 ... 64

Lampiran 5RPP Siklus 2 ... 67

Lampiran 6LKS Siklus 2 ... 70

Lampiran 7 Soal Uji Coba dan Kunci Jawaban Siklus 2 ... 72

Lampiran 8 Bahan Ajar ... 76

Lampiran 9 Surat Ijin Melakukan Penelitian ... 79

Lampiran 10 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 80

Lampiran 11 Hasil Pekerjaan Siswa (Tes Siklus 1) ... 81

Lampiran 12 Hasil Pekerjaan Siswa (Tes Siklus 2) ... 83

Lampiran 13 Hasil Pekerjaan Siswa (LKS Siklus 1 Pertemuan 1) ... 86

Lampiran 14 Hasil Pekerjaan Siswa (LKS Siklus 1 Pertemuan 2) ... 87

Lampiran 15 Hasil Pekerjaan Siswa (LKS Siklus 2 Pertemuan 1) ... 88

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I ini membahas latar belakang masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah, pemecahan masalah, batasan pengertian, tujuan

penelitian dan manfaat penelitian

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses

pendidikan tak dapat dipisahkan dari pembangunan itu sendiri. Pembangunan

diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya yang

berkualitas. Manusia yang berkualitas dibentuk melalui pendidikan.Manusia

yang berkualitas sebagaimana dicita-citakan dalam pendidikan nasional

adalah manusia seutuhnya, yaitu yang beriman, bertakwa pada Tuhan Yang

Maha Esa serta sehat jasmani, dan memiliki kemampuan dan keteramppilan.

Tujuan pembelajaran matematika di SD dapat dilihat di dalam kurikulum

tingkat satuan pendidikan 2006 SD. Mata pelajaran matematika bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) memahami konsep

matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan

konsep, secara luwes,akurat,efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah, (2)

menggunakan penalaran pada pola dan sifat,melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi,menyusun bukti,atau menjelaskan

gagasan dan pernyataan matematika, (3) memecahkan masalah yang meliputi

kemampuan memahami masalah,merancang model

matematika,menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, (4)

(18)

untuk memperjelas keadaan atau masalah. (5) memiliki sikap menghargai

kegunaan matematika dalam kehidupan,yaitu memiliki rasa ingin

tahu,perhatian dan minat dalam mempelajari matematika sifat-sifat ulet dan

percaya diri dalam pemecahan masalah.

Selain tujuan umum yang menekankan pada penataan nalar dan

pembentukan sikap siswa serta memberikan tekanan pada keterampilan dalam

penerapan matematika juga memuat tujuan khusus matematika SD yaitu, (1)

menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung sebagai latihan

dalam kehidupan sehari-hari, (2) menumbuhkan kemampuan siswa, yang

dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika, (3) mengembangkan

kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut, (4)

membentuk sikap logis,kritis,cermat,kreatif dan disiplin.

Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana terdapat pada silabus mata

pelajaran matematika tingkat SD kelas IV semester 2 dengan Standar

Kompetensi (SK) 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan

antar bangun datar. Bedasarkan SK tersebut maka Kompetensi Dasar (KD)

yang harus dikuasai siswa dan materi pokok yang diajarkan oleh guru adalah

seperti terdapat pada table :

Kompetensi Dasar Materi Pokok/Pembelajaran

8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang

sederhana

Sifat bangun kubus dan balok

8.2 Menentukan jaring-jaring balok dan

kubus

Jaring-jaring kubus dan balok

(19)

Berdasarkan hasil ulangan siswa kelas IV SDN Banyakan tahun pelajaran

2010/2011 semester genap tentang sifat-sifat bangun kubus dan balok hanya

memiliki nilai rata-rata 65. Sebanyak 52% dari 25 siswa tidak tuntas pada KD

8.1, nilai tersebut ternyata tidak sesuai dengan KKM yang diharapkan.

Mengingat KKM untuk KD 8.1 adalah 70, padahal, pada pembelajaran

matematika sehari-hari guru sudah menjelaskan secara lisan, ditulis di papan

tulis, memberi contoh,bahkan memberikan soal-soal latihan tentang sifat

bangun kubus dan balok, dan juga siswa sudah diberi kesempatan untuk

bertanya ketika guru mengajar, namun sedikit sekali mereka yang mengajukan

pertanyaan. Ketika guru balik bertanya hanya beberapa siswa yang dapat

menjawab pertanyaan guru dengan benar, itupun karena siswa tersebut

memang pandai dikelasnya. Dan bila diberi tes sifat kubus dan balok rata-rata

hasilnya rendah.

Rendahnya penguasaan kemampuan menentukan sifat-sifat bangun ruang

sederhana disebabkan guru kurang tepat dalam memilih cara atau media dalam

pembelajaran. Siswa kelas IV cara berfikirnya masih mengandalkan media,

sementara guru tidak memperhatikan masalah tersebut, sehingga kemungkinan

siswa mengalami kesulitan.

Berdasarkan masalah di atas peneliti akan berupaya meningkatkan

kemampuan menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana dengan media

gambar. Dengan menggunakan media gambar diharapkan siswa dapat

(20)

B. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan hanya tentang

upaya peningkatan proses belajar matematika materi sifat bangun kubus dan

balok melalui media gambar.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut : “Bagaimana penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi

belajar matematika materi sifat-sifat bangun ruang sederhana yang meliputi

bangun kubus dan balok pada siswa kelas IV semester genap SDN Banyakan,

Mertoyudan Tahun Pelajaran 2011/2012?”

D. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pembelajaran menggunakan alat media gambar. Dengan media gambar

diharapkan siswa dapat menyelesaikan gambar soal sifat-sifat bangun ruang

sederhana yang berhubungan dengan kubus dan balok.

E. Batasan Pengertian

Dalam penelitian ini agar tidak terjadi kesalahan persepsi maka perlu

disampaikan definisi sebagai berikut :

a. Alat peraga media gambar adalah alat peraga yang dibuat dari kertas atau

plastik transparan.

b. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan melalui mata pelajaran lazimnya ditunjukan dengan nilai

(21)

c. Matematika adalah ilmu yang berkaitan dengan bilangan-bilangan ilmu

hitung

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya,

maka tujuan yang diharapkan oleh penulis adalah untuk mengetahui apakah

penggunaan peraga media gambar dalam kegiatan pembelajaran dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya kelas IV SDN Banyakan

Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam menentukan sifat-sifat bangun ruang

sederhana yang melibatkan kubus dan balok dapat dicapai prestasi belajar

yang baik.

G. Manfaat Penelitian

Perbuatan yang bertujuan tentu mempunyai manfaat. Demikian juga

dengan penelitian ini diharapkan hasilnya dapat dimanfaatkan oleh siapa saja

yang berkepentingan dan membutuhkan atau dapat memberikan manfaat

berbagai pihak.

a. Manfaat bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti:

- Menambah wawasan dalam hal Penelitian Tindakan Kelas

- Meningkatkan pengetahuan tentang matematika

b. Manfaat bagi guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi

guru untuk :

- Meningkatkan motivasi prestasi belajar siswa

(22)

- Mencapai sasaran sesuai target atau tuntutan kurikulum matematika

c. Manfaat bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam hal :

- Meningkatkan prestasi belajar siswa

- Meningkatkan minat belajar yang sudah dimiliki siswa

- Membantu siswa menyadari bahwa keberhasilan belajar mengajar

tidak hanya bergantung dari kemampuan guru saja, tetapi juga

bergantung pada prestasi siswa

d. Manfaat bagi sekolah

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat digunakan:

- Menetapkan keharusan peningkatan prestasi belajar siswa maupun

pengajar

- Menetapkan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar

(23)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II ini membahas kajian pustaka, hasil – hasil penelitian sebelumnya yang

relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.

A. Kajian pustaka

1. Pengertian prestasi

Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar

masing-masing memiliki arti tersendiri.Berikut ini berbagai definisi

mengenai prestasi dan belajar.

Prestasi sangat berkaitan dengan hasil kerja yang dicapai

seseorang baik berupa kegiatan belajar atau pekerjaan yang lain. Kata

“prestasi” berasal dari bahasa Belanda “prestatis”. Kemudian dalam

bahasa Indonesia berubah menjadi “prestasi” yang berarti: hasil yang baik

(Em Zul Fajri: 670). Menurut Oemar Hamalik (1980:28) “prestasi” adalah

hasil yang dicapai seseorang setelah seseorang melakukan suatu

kegiatan.Ada juga yang berpendapat bahwa “prestasi adalah isi dari

kapasitas seseorang, yang dimaksud disini adalah hasil yang diperoleh

seseorang setelah mengikuti pendidikan ataupun latihan tertentu.Hasil ini

bisa ditentukan dengan memberikan tes pada akhir pendidikan itu”.

(Pasaribuan dan Simanjuntak, 1983:91 ).

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi

(24)

kegiatan belajar, berupa penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang

dapat diukur melalui tes dan non tes.

a. Pengertian belajar

Belajar merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia.Kegiatan ini dilakukan dengan sadar dan sengaja

sehingga terjadi perubahan kearah kemajuan,perbaikan dan didapatkannya

pengetahuan baru dalam diri si pelajar.Menurut Kimble dan Garmecy,

perubahan perilaku dalam belajar relatif permanens.Dengan demikian hasil

belajar dapat diidentifikasi dari adanya kemampuan melakukan sesuatu

secara permanen,dapat diulang-ulang dengan hasil yang sama.

(Sumiati,2009:38).

Didalam bukunya, Syah (2003: 68) mendefinisikan bahwa belajar

dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Menurut Hamalik, (1980:21) belajar adalah suatu bentuk

pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam

cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan

latihan.Tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi

tahu,timbulnya pengertian baru,perubahan dalam

sikap,kebiasaan-kebiasaan dan ketrampilan.

Pengertian ini sejalan dengan pendapat para ahli pendidikan

(25)

pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam

cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan,

tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,

timbulnya pengetahuan baru, timbul dan berkembangnya sifat-sifat sosial,

susila dan emosional “. J. Gon Back dalam Ahmadi (1986:2) menegaskan

belajar adalah “penambahan pengetahuan”. Definisi ini dalam praktek

sangat banyak dianut di sekolah dimana guru-guru berusaha memberikan

ilmu sebanyak mungkin dan siswa bergiat untuk mengumpulkannya.Di

kalangan ahli psikologi terdapat keragaman dalam cara menjelaskan dan

mendefinisikan makna belajar (learning), namun baik secara eksplisit pada

akhirnya terdapat kesamaan maknanya ialah bahwa definisi manapun

konsep belajar itu selalu menunjukkan kepada suatu proses perubahan

perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman

tertentu (Abin Syamsudin Makmun, 2009:157). Jadi pada pokoknya: (1)

bahwa belajar itu membawa perubahan dalam behavioral changes, aktual

maupun potensial; (2) bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah

didapatkannya kecakapan baru; (3) bahwa perubahan itu terjadi karena

usaha dengan sengaja.

Menurut Sumadi Suryabrata (1987:248), “belajar sebagai proses

atau aktifitas disyaratkan oleh banyak sekali faktor, yang pada dasarnya

dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal”.

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

pelajar, yang dibedakan menjadi dua yaitu faktor fisiologis dan faktor

(26)

kondisi fisik atau keadaan jasmani pelajar, misalnya kesehatan badan,

keadaan fungsi-fungsi panca indera, daya tahan tubuh dan

sebagainya.Sedangkan faktor psikologis adalah faktor-faktor yang

berkaitan dengan kondisi psikologis atau mental pelajar, misalnya minat,

motivasi pelajar, intelegensi dan lain-lain.

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri

pelajar, dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor sosial dan faktor non

sosial.Yang dimaksud faktor sosial adalah faktor-faktor yang disebabkan

oleh sesama manusia, baik yang hadir secara langsung maupun tak

langsung, misalnya hilir mudik disekitar kamar belajar ketika ada yang

sedang belajar, suara nyanyian dalam radio atau televisi dan

lain-lain.Faktor non sosial adalah faktor-faktor yang tidak disebabkan oleh

sesama manusia, sebagai contoh keadaan udara, waktu (pagi, siang,

malam), fasilitas dan sebagainya (Suryabrata, 1987:249-252).

Prestasi Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan

yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan

nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru (KBBI, 2008 : 1102).

Dari beberapa pengertian diatas, maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah merupakan hasil yang telah

dicapai siswa dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat dilihat dari nilai

(27)

2. Media gambar

a. Pengertian media

Kata “media” berasal dari bahasa Latin, merupakan bentuk sjamak

dari kata “medium”.Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara

atau pengantar. Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan baik untuk

bentuk jamak maupun mufrad (Cepi Riyana,2009:6).

Kemudian telah banyak pakar dan organisasi yang memberikan

batasan mengenai pengertian media.Beberapa diantaranya

mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut:

1) Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk

keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru

(Schram, 1982 )

2) National Education Association (NEA) memberikan batasan bahwa

media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun

audio visual, termasuk teknolog perangkat kerasnya.

3) Brigs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan

perangsang bagi siswa supaya jadi proses belajar.

4) Assocition of Educations Communiction Technology (AECT)

memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan

saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.

5) Sedangkan Gagne berpendapat bahwa berbagai jenis komponen

dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk

(28)

6) Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan

siswa untuk belajar.

Menurut Heinich (1993) dalam Buku Media Pembelajaran,

2009:6 ) media merupakan alat saluran komunikasi.

Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting yaitu:

(1) Unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) adalah sarana atau

peralatan yang digunakan untuk menyajikan bahan ajar.

(2) Perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan ajar itu

sendiri yang akan disampaikan pada siswa.

Dari berbagai pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

a) Media pembelajaran merupakan wadah dari pesan.

b) Materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran.

c) Tujuan yang dicapai adalah proses pembelajaran.

Penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan

bagi siswa untuk belajar lebih banyak.Dengan konsep yang semakin

mantap,fungsi media dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar

alat bantu guru,melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan

pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.Dengan demikian

(29)

b. Manfaat media

Secara umum media mempunyai kegunaan sebagai berikut:

1. Memperjelas pesan yang tidak terlalu verbalisme.

2. Mengatasi keterbatasan uang, waktu, tenaga dan daya indera.

3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid

dengan sumber belajar.

4. Memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditor dan karakteristiknya.

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama.

Kontribusi media pembelajaran menurut Kemp dan Daytone (1985) adalah

sebagai berikut:

1. penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih berstandar

2. pembelajaran dapat lebih menarik

3. pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menerapkan teori belajar

4. waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

5. kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

Media Gambar adalah media visual yang berupa gambar yang

dihasilkan melalui proses fotografi (Rudi Susilana, 2009:16).Jenis media

ini adalah foto.Dengan menggunakan peraga media gambar proses

pembelajaran akan semakin meningkat hasilnya karena siswa dikenalkan

(30)

c. Kelebihan media gambar

1. Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkrit

2. Dapat menunjukan perbandingan yang tepat dari objek yang

sebenarnya

3. Pembuatannya mudah dan harganya murah

d. Kekurangan media gambar

1. Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif unuk

pembelajaran kelompok besar

2. Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan

menimbulkan kesalahan persepsi

3. Pengajaran matematika

a. Pengertian matematika

Matematika sebagai ilmu memiliki objek dasar abstrak yang berupa

fakta, konsep, operasi dan prinsip.Dalam pembelajaran matematika perlu

diusahakan sesuai dengan perkembangan kognitif siswa, mengkonkretkan

objek matemaika yang abstrak menjadi mudah dipahami oleh siswa.

“ Matematika” adalah ilmu bilangan-bilangan, hubungan antar

bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian

masalah mengenai bilangan. (KBB1 Dekdikbud 1995: 637)

.Menurut(Kamus lengkap BI:554) Matematika adalah ilmu yang berkaitan

dengan bilangan-bilangan ilmu hitung.

(Supriyati, 2005:1) Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang

(31)

Semua siswa sekolah dasar belum berfikir formal, mereka berada

pada tingkat operasi konkret.Dengan demikian, pembelajaran matematika

di sekolah dasar tidak bisa terlepas dari sifat–sifat metematika yang

abstrak dan sifat perkembangan intelektual siswa yang masih konkret.Oleh

karena itulah kita perlu memperhatikan beberapa sifat atau karakteristik

pembelajaran matematika dijenjang sekolah dasar.

Bahan kajian matematika diajarkan secara berjenjang atau

bertahap, yaitu dimulai dari yang sederhana menuju konsep yang lebih

sukar.Pembelajaran matematika harus dimulai dari yang konkret ke semi

konkret dan akhirnya pada yang abstrak.

Matematika adalah ilmu deduktif, matematika tersusun secara

deduktif aksiomatik. Namun sesuai dengan perkembangan intelektual

siswa di sekolah dasar, maka dalam pembelajaran matematika perlu

ditempuh pola pikir atau pola pendekatan

4. Pengertian bangun ruang

Bangun ruang adalah bagian-bagiannya tidak ada dalam satu

bidang (Wahyudin, 2012;1). Bangun ruang ada yang bentuknya teratur dan

ada yang tidak teratur. Bangun ruang yang bentuknya teratur pada

umumnya sudah memiliki nama, misal:

kubus,balok,tabung,bola,limas,prisma, dan kerucut.

Dalambangun ruang dikenal istilah sisi,rusuk, dan titik sudut.Sisi

(32)

adalah garis yang merupakan pertemuan dari dua sisi bangun ruang.Titik

sudut adalah titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada bangun ruang.

Teori-terori fisika klasik mendeskripsikan tiga dimensi fisis: dari

titik tertentu dalam ruang,arah pergerakan dasar yang mungkin adalah ke

atas atau ke bawah, ke kiri atau ke kanan, dan ke depan atau ke belakang.

Sembarang pergerakan dapat diungkapkan dengan hanya tiga dimensi

tersebut.Bergerak ke bewah samalah dengan bergerak ke atas secara

negatif. Bergerak diagonal ke depan atas samalah dengan bergerak dengan

kombinasi linear ke depan dan ke atas. Dimensi fisis ruang dapat

dinyatakan paling sederhana sebagai berikut: suatu garis menggambarkan

satu dimensi, suatu bidang datar menggambarkan dua dimensi, dan sebuah

kubus menggambarkan tiga dimensi. (Yani Puji Lestari, 2009 :36)

 Kubus

G H

E F

C D

A B

Gambar 2: bentuk kubus

Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi

yang kongruen. Setiap kubus mempunyai :

2. Delapan buah titik sudut

(33)

4. Empat diagonal ruang yang sama panjang

5. Enam bidang diagonal yang kongruen

 Balok

G H

E F

C D

A B

Gambar 3: bentuk balok

Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi

panjang yang terdiri tiga pasang yang kongruen.Balok memiliki 8 buah

titik sudut dan 12 rusuk yang terbagi dalam tiga kelompok yang

disebut panjang (p), lebar (l), dan tinggi (t).

5. Pembelajaran matematika dengan menggunakan media gambar

bangun ruang sederhana.

Penggunaan media gambar pada pembelajaran matematika tentang materi

bangun ruang sederhana yang meliputi bentuk kubus dan balok yang

diteliti dalam penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Siswa mengamati media gambar bangun ruang kubus dan balok.

b. Guru membagi siswa untuk berkelompok setiap kelompok tiga orang.

c. Guru membagi LKS yang berhubungan dengan gambar bangun kubus

(34)

d. Siswa mulai berdiskusi mengenai pengamatan terhadap gambar

bangun kubus dan balok, kemudian mengerjakan LKS sesuai dengan

petunjuk yang ada.

e. Setelah selesai berdiskusi, siswa perwakilan dari kelompok

mempresentasikan kerja hasil di depan kelas.

f. Kelompok yang lain memberikan tanggapan.

g. Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok.

B. Hasil – Hasil Penelitian Sebelumnya Yang Relevan

Peneliti yang dilakukan oleh Supatmi, Kurniasih Endah.2006,

Pemanfaatan Media Gambar Bangun Datar untuk Meningkatkan Prestasi

BelajarMatematika Siswa Kelas I SDN Blimbing II Malang. Skripsi, S1

PGSD, Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah, FIP Universitas

Negeri Malang.

Hasil penelitian adalah pada siklus I nilai rata-rata untuk pre test adalah

4,62 dan belum mencapai nilai ketuntasan. Sedangkan pada post nilai rata-rata

meningkat menjadi 7,67 tetapi belum mencapai criteria ketuntasan kelas. Pada

siklus I untuk pre test nilai rata-rata adalah 5,35 dan belum mencapai

ketuntasan kelas, dan pada hasil post test nilai rata-rataadalah 8,86 dan telah

mencapai criteria ketuntasan kelas sebesar 100%. Karena sudah mencapai

ketuntasan maka tidak ada siklus III.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media

gambar dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan prestasi belajar

(35)

Peneliti menyarankan pada pihak-pihak sekolah khususnya guru kelas I

agar memanfaatkan media gambar dalam pembelajaran matematika secara

optimal serta Kepala Sekolah agar senantiasa meningkatkan pemahamannya

dalam pemanfaatan media gambar.

Peneliti yang dilakukan oleh Sumarni, 2010.Penggunaan Media Benda

Konkret Bangun Ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SDN Rejoso Lor II Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuuan. Skripsi,

Jurusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP Universitas Negeri Malang.

Hasil penelitian ini adalah peningkatan hasil pembelajaran matematika

pada siklua I ketuntasan belajar individu mencapai 56%, yang berarti

meningkat sebesar 38,5% dari sebelum pemanfaatan media benda konkret

bangun ruang melalui pre test pada tindakan awal yang mencapai 26,6%.

Selanjutnya pada siklus II ketuntasan individu meningkat menjadi 83,3%, dan

dinyatakan berhasil tuntas.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah media benda konkret bangun ruang

dapat meningkatkan hasil belajar matematika,dan disarankan kepada guru

hendaknya memanfaatkan media benda konkret bangun ruang pada mata

pelajaran materi bangun ruang kubus dan balok. Media benda konkret bangun

ruang mudah digunakan sehingga siswa mudah memahami materi dan tujuan

pembelajaran akan tercapai secara optimal. Bagi peneliti lain, penelitian ini

dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam penelitian

(36)

C. Kerangka berpikir

Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa tidak dapat

dilepaskan dari penggunaan alat peraga.Karena itu masalah alat peraga harus

diperhatikan sungguh-sungguh.Peningkatan dan pengembangan penggunaan

alat peraga yang berupa media gambar sangat penting dalam peningkatan

prestasi belajar matematika.

Prestasi belajar siswa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan

sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari luar siswa

seperti: guru, keluarga, masyarakat dan prasarana.

Prestasi belajar matematika siswa akan meningkat apabila siswa selalu

banyak berlatih. Apabila banyak berlatih, diharapkan prestasi belajar

matematika juga tinggi.Begitu pula sebaliknya berlatihnya rendah atau kurang,

berakibat prestasi belajar siswa juga rendah.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian inidapat dirumuskan sebagai berikut:

“Penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar matematika

siswa kelas IV Semester genap SDN Banyakan, Mertoyudan tahun pelajaran

(37)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III ini membahas jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan,

pengumpulan data dan instrumen, validitas dan analisis data

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Penelitian ini direncanakan dengan dua siklus, setiap siklus

terdiri dari 2 X pertemuan, seperti tampak pada gambar sebagai berikut:

SIKLUS I SIKLUS II

3 3.Observasi

Gambar 1: Rencana tindakan setiap siklus.

2. Pelaksanaan tindakan 4.

Refleksi

3. Observasi 4.

Refleksi

2.Pelaksanaan tindakan 1. Rencana

Tindakan

(38)

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Berdasarkan penelitian tersebut yang menjadi setting dalam penelitian

ini adalah siswa kelas IV semester genap SDN Banyakan, Mertoyudan

yang terdiri dari 25 siswa tahun pelajaran 2011/2012

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SDN Banyakan

yang berjumlah 25 siswa laki-laki 15 siswa dan perempuan 10 siswa.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar dengan

menggunakan media gambar pada mata pelajaran matematika tentang

sifat-sifat bangun ruang sederhana yang melibatkan sifat bangun kubus

dan balok siswa kelas IVSDN Banyakan, Mertoyudan, Magelang tahun

pelajaran 2011/2012.

4. Waktu Penelitian

Pengambilan data dilakukan bulan Januari – bulan Juni tahun pelajaran

(39)

Jadwal kegiatan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Jan Feb Maret April Mei Juni

1. Penyusunan proposal √ √ √

2. Konsultasi √

3. Penelitian √

4. Pelaporan √

C. Rencana Tindakan

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa langkah

persiapan.Langkah-langkah ini dilakukan agar penelitian dapat berjalan sesuai

dengan harapan. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Persiapan

a. Meminta Ijin kepada kepala sekolah SDN Banyakan, Mertoyudan,

Magelang. Permintaan ijin disini dimaksudkan agar kegiatan penelitian

dapat berjalan dengan lancar karena telah mendapat persetujuan pihak

sekolah untuk mendapatkan data yang sesuai.

b. Wawancara

Wawancara disini dimaksudkan untuk mencari informasi tentang

kondisi awal prestasi siswa dan kendala-kendala yang dialami guru

(40)

dengan hasil wawancara dari guru kelas IV.Berdasarkan wawancara

tersebut maka didapatkan data nilai siswa kelas IV.

c. Identifikasi Masalah

Setelah diperoleh data dari hasil wawancara, maka peneliti dapat

mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak

lanjutnya.

d. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya. Hal tersebut

dilakukan dengan merumuskan isi dan materi KD yang bermasalah

sehingga diperoleh indikator untuk materi/KD yang bermasalah.

e. Menyusun rencana siklus

Perencanaan siklus dilakukan dengan menentukan banyaknya siklus

yang akan dilakukan dalam PTK ini.

f. Mempersiapkan sumber bahan pengajaran

g. Menyusun silabus, RPP, dan LKS

h. Membuat kisi-kisi dan soal untuk tes atau evaluasi pada siklus I dan

siklus II.

2. Rencana tindakan setiap siklus

a. Siklus I (dilaksanakan 2 X pertemuan)

Pertemuan 1

1) Rencana tindakan

- Mempersiapkan: sillabus, RPP, kisi-kisi, materi, alat peraga,

(41)

2) Pelaksanaan tindakan

a) Kegiatan Awal (10 menit)

- Guru mempersiapkan kelas, memberi salam, presensi dan

berdoa

- Guru memberikan apersepsi dan motivasi

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b) Kegiatan Inti (45 menit)

- Siswa dibentuk dalam kelompok, setiap kelompok 5 anak

- Guru membagi LKS dan menjelaskan cara

mengerjakannya

- Siswa berdiskusi tentang sifat-sifat bangun kubus dan

balok, kemudian menggambarkannya di LKS

- Masing-masing kelompok mempresentasikan di depan

kelas

- Guru bersama siswa membahas hasil presentasi

c) Kegiatan Akhir (15 menit)

- Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan

- Melakukan refleksi

3) Observasi

a) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal penting

yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar observasi

(42)

4) Refleksi

a) Mengidentifikasi kendala yang dihadapi, kekurangan dan

temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran.

b) Membicarakan dengan teman sejawat atau guru kelas tentang

kendala yang dihadapi, kekurangan dan temuan-temuan selama

kegiatan pembelajaran.

Pertemuan 2

1) Rencana tindakan

- Mempersiapkan: sillabus, RPP, kisi-kisi, materi, alat peraga, dan LKS.

2) Pelaksanaan tindakan

a) Kegiatan awal (10 menit)

- Guru mengkondisikan kelas, salam, presensi dan berdoa

- Guru memberikan apersepsi dan motivasi

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b) Kegiatan inti ( 45 menit )

- Siswa dibentuk dalam kelompok, setiap kelompok 5 anak

- Guru membagi LKS dan menjelaskan cara

mengerjakannya

- Siswa berdiskusi tentang perbedaan bentuk bangun kubus

dan balok melaluipengamatan gambar

- Siswa melaporkan hasil diskusi

- Guru dan siswa membahas hasil diskusi

(43)

c) Kegiatan akhir ( 15 menit )

- Guru menilai, menganalisa

- Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan

- Melakukan refleksi

3) Observasi

a) Mengamati kerja siswa dalam kelompok dan mencatat

keaktifan siswa dalam kelompok

b) Penggunaan media gambar di kelas IV

c) Memeriksa LKS

d) Penilaian

4) Refleksi

a) Mengidentifikasi kendala yang dihadapi

b) Membicarakan dengan teman sejawat atau guru kelas tentang

kendala yang dihadapi

c) Membandingkan hasil yang dicapai dengan indikator

keberhasilan yang ditetapkan.

d) Memutuskan apakah penelitian diteruskan ke siklus II atau

(44)

b. Siklus 2 (dilaksanakan 2 X pertemuan)

Pertemuan I

1) Rencana tindakan

- Merencanakan strategi untuk mengatasi kelemahan pada

siklus I dan untuk meningkatkan pencapaian siklus II sesuai

dengan target.

- Mempersiapkan: sillabus, RPP, kisi-kisi, materi, alat peraga,

dan LKS.

2)Pelaksanaan tindakan

Pertemuan 1

a) Kegiatan Awal (10 menit)

- Guru mempersiapkan kelas, memberi salam, presensi dan

berdoa

- Guru memberikan apersepsi dan motivasi

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b) Kegiatan Inti (45 menit)

- Siswa dibentuk dalam kelompok, setiap kelompok 5 anak

- Guru membagi LKS dan menjelaskan cara mengerjakannya

- Siswa berdiskusi tentang sifat-sifat bangun kubus dan

balok, kemudian menggambarkannya di LKS

- Masing-masing kelompok mempresentasikan di depan

kelas

(45)

c) Kegiatan Akhir (15 menit)

- Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan

- Melakukan refleksi

3) Observasi

a) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal

penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar

observasi

b) Memeriksa LKS

4) Refleksi

a) Mengidentifikasi kendala yang dihadapi, kekurangan dan

temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran.

b) Membicarakan dengan teman sejawat atau guru kelas tentang

kendala yang dihadapi, kekurangan dan temuan-temuan

selama kegiatan pembelajaran.

Pertemuan 2

1) Rencana tindakan

- Mempersiapkan: sillabus, RPP, kisi-kisi, materi, alat peraga,

dan LKS

2) Pelaksanaan tindakan

Pertemuan 2

a) Kegiatan awal (10 menit)

(46)

- Guru memberikan apersepsi dan motivasi

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b) Kegiatan inti ( 45 menit )

- Siswa dibentuk dalam kelompok, setiap kelompok 5 anak

- Guru membagi LKS dan menjelaskan cara mengerjakannya

- Siswa berdiskusi tentang perbedaan bentuk bangun kubus

dan balok melalui pengamatan gambar

- Siswa melaporkan hasil diskusi

- Guru dan siswa membahas hasil diskusi

- Siswa mengerjakan tugas evaluasi

c) Kegiatan akhir ( 15 menit )

- Guru menilai, menganalisa

- Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan

- Melakukan refleksi

3) Observasi

a) Mengamati kerja siswa dalam kelompok dan mencatat

keaktifan siswa dalam kelompok

b) Penggunaan media gambar di kelas IV

c) Memeriksa LKS

d) Penilaian

4) Refleksi

a) Mengidentifikasi kendala yang dihadapi

b) Membicarakan dengan teman sejawat atau guru kelas tentang

(47)

c) Membandingkan hasil yang dicapai dengan indikator

keberhasilan yang ditetapkan.

D. Pengumpulan Data dan Instrumen

1. Peubah

Dalam penelitian ini, peubahnya adalah prestasi belajar siswa dalam

pelajaran metematika khususnya yang berkaitan dengan sifat bangun

bangun kubus dan balok dengan media gambar.

2. Indikator

Peningkatan prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan suatu soal yang

melibatkan sifat kubus dan balok.

3. Jenis Data

Data yang diperoleh dari skor ulangan

4. Cara Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan melakukan ulangan pada setiap akhir siklus.

5. Instrumen

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa tes pilihan ganda

dan isian tentang sifat kubus dan balok. Jumlah soal 15 untuk

masing-masing siklus berupa pilihan ganda 10, isian 5. Adapun kisi- kisi soalnya

(48)
(49)
(50)

2) Validitas

Validitas

Menurut Masijo (1995:242) validitas merupakan taraf sampai di

mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Tes dapat

dikatakan valid bila dilihat secara langsung dari yang sudah dicek valid

atau tidaknya dan juga dapat dilihat setelah membandingkan dengan suatu

teslain yang telah valid. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

validitas isi untuk menyusun instrumen yang berpedoman pada indikator

dalam kisi-kisi instrumen sesuai dengan materi, lalu dikonsultasikan

beberapa kali dengan para ahli dan dosen pembimbing.

E. Analisis Data

1. Kriteria keberhasilan

Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan

(51)

Tabel 4. Kriteria Keberhasilan

No Peubah Indikator Kondisi Awal

Rata-rata nilai siswa

dalam mengerjakan soal

ulangan tentang sifat

bangun ruang sederhana

tentang kubus dan balok

65 69 70

Persentase jumlah siswa

yang mencapai KKM

c. Menghitung jumlah skor setiap siswa dengan rumus:

Skor setiap siswa = nilai X 100

(52)

d. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:

Skor rata-rata = Jumlah skor seluruh siswa

Jumlah Siswa

e. Membandingkan tingkat prestasi pada akhir setiap siklus dengan

kondisi awal, untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan

(53)

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Bab ini membahas hasil penelitian dan pembahasan atas hasil penelitian.

A. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Prestasi

Belajar Matematika Tentang Materi Bangun Ruang Dengan Menggunakan

Media Gambar Pada Siswa Kelas IV Semester genap SDN Banyakan

Mertoyudan Tahun Pelajaran 2011/2012, telah dilaksanakan pada tanggal 3

Mei 2012 – 15 Mei 2012.

Penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua) siklus. Tiap siklus terdiri dari 4

tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

1. Siklus 1

a. Rencana Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan ini

adalah menyiapkan silabus, RPP, LKS serta soal-soal yang akan

diujikan pada akhir siklus 1.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

yaitu pada tanggal 3 Mei 2012 sampai 8 Mei 2012 di kelas IV dengan

jumlah siswa 25 orang. Pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan media gambar khususnya mengidentifikasi sifat bangun

ruang kubus dan balok dan berpedoman pada rencana pelaksanaan

(54)

(evaluasi) dengan bentuk pilihan ganda dan isian yang bertujuan untuk

mengukur prestasi belajar siswa setelah menerima pembelajaran.

c. Observasi

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru pamong.

Pelaksanaan observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung

dengan mengisi lembar pengamatan. Pengamatan yang dilakukan guru

pamong adalah memantau apakah peneliti telah melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran atau

tidak,dan mengamati keaktifan siswa dalam pembelajaran. Adapun hal

yang didapat oleh peneliti ketika pembelajaran berlangsung yaitu

siswa masih kesulitan dalam menentukan sifat-sifat kubus dan balok.

Selain itu ketika pembelajaran dalam pengamatan media gambar

dalam kelompok tidak semua siswa saling bekerjasama, dalam hal ini

mendiskusikan sifat-sifat bangun kubus dan balok sehingga hasil tidak

sesuai dengan yang diharapkan. Peneliti sendiri telah melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

telah dibuat. Pada akhir siklus pertama dilaksanakan ulangan yang

bertujuan untuk mengukur /mengetahui prestasi belajar siswa. Hasil

dari ulangan harian yang didapat oleh siswa kelas IV pada siklus 1

(55)
(56)

d. Refleksi

1) Kesulitan siswa pada siklus 1 yaitu siswa belum mampu

menentukan sifat-sifat bangun kubus dan balok, sehingga dalam

pengerjaan soal masih memiliki jawaban yang kurang tepat,karena

penjelasan tentang sifat-sifat bangun ruang sederhana belum

membuat mereka paham,serta medianya kurang jelas jumlahnya

juga masih kurang.

2) Dalam pengamatan media gambar, siswa masih banyak cenderung

kurang bekerjasama dan berdiskusi kelompok.Hanya sebagian

siswa yang bekerja dalam kelompok dan yang lain lebih banyak

mengobrol atau bermain sendiri. Kekurangan yang ditemui selama

siklus 1 diharapkan dapat diperbaiki agar pembelajaran selanjutnya

dapat lebih maksimal. Maka peneliti melakukan hal-hal sebagai

berikut :

a) Menjelaskan dengan lebih terperinci materi tentang sifat-sifat

bangun ruang melalui media pengamatan agar mudah dipahami dan

dimengerti, sehingga dalam pengerjaan soal sifat-sifat kubus dan

balok siswa mampu mengerjakan dengan tepat.

b) Lebih mengawasi kegiatan belajar agar siswa lebih aktif dalam

pembelajaran sehingga siswa tidak sibuk mengobrol dengan

temannya.

c) Penambahan jumlah media.

Dari hasil ulangan siswa pada tabel 5 diperoleh nilai rata-rata

(57)

Dari hasil ulangan tersebut, siswa yang mendapat memenuhi

KKM(70) adalah 15 siswa atau 60% dari jumlah seluruh siswa ( 25).

Sedangkan siswa yang nilainya masih di bawah KKM (70) ada 10

siswa atau 40% dari 25 siswa. Nilai rata-rata kelas pada siklus 1

belum memenuhi target pada siklus 2 yaitu 70, maka penelitian ini

dilanjutkan pada siklus 2.

2. Siklus II

a. Rencana Kegiatan

Pada rencana kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II

yaitu menyiapkan silabus, RPP, LKS,media yang lebih jelas, serta

soal-soal yang akan diujikan pada akhir siklus II (dua).

b. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran dilaksanakan dengan memperhatikan kekurangan

pada siklus I kemudian diperbaiki agar kekurangan pada siklus I tidak

terulang lagi pada siklus II.

Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

yaitu mulai tanggal 10 Mei 2012 – 15 Mei 2012, dikelas IV dengan

jumlah siswa 25 orang. Pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan media gambar untuk menentukan sifat-sifat bangun

kubus dan balok yang sesuai dengan pembelajaran yang telah dibuat.

Pada akhir siklus kedua diadakan ulangan dengan bentuk soal pilihan

ganda dan isian dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa setelah menerima pembelajaran, apakah ada peningkatan atau

(58)

c. Observasi

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru pamong.

Pelaksanaan pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung

dengan mengisi lembar pengamatan.

Pada siklus II kesulitan siswa sudah berkurang, siswa mampu

menentukan sifat-sifat bangun kubus dan balok dengan tepat,

walaupun belum semuanya dan masih ada beberapa siswa yang masih

melakukan kesalahan didalam menentukan sifat-sifat bangun kubus

dan balok dengan menggunakan media gambar. Pada siklus II telah

mengalami peningkatan dalam proses pembelajaran yaitu dalam

mengamati bangun kubus dan balok semakin baik dan timbul rasa

keberanian untuk saling bekerjasama dalam memecahkan soal-soal

kelompok karena jumlah anggota kelompok yang semakin sedikit dan

efektif. Bentuk media semakin jelas,dan jumlahnya sudah sesuai

dengan jumlah siswa.

Pada akhir siklus II diadakan ulangan dengan tujuan untuk

mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah menerima

pembelajaran. Setelah itu membandingkan hasil dari siklus pertama

dengan siklus kedua apakah terjadi peningkatan atau tidak. Hasil dari

(59)
(60)

Dari tabel 6 diperoleh nilai rata-rata kelas mencapai 77,2

meningkat dari nilai rata-rata pada siklus I yaitu 68,2. Dari hasil

ulangan pada siklus II, siswa yang mendapat nilai 70 atau lebih ada 19

siswa atau 76% dari 25 siswa. Sedangkan siswa yang nilainya

dibawah atau kurang dari 70 ada 6 siswa atau 24% dari 25 siswa.

Karena rata-rata nilai ulangan kelas telah memenuhi indikator

keberhasilan siklus II yaitu 77,2 dan kriteria keberhasilan anak telah

meningkat pada siklus II, maka penelitian sudah dinyatakan tidak

perlu dilanjutkan.

d. Refleksi

1) Kesulitan siswa pada siklus II sudah berkurang, siswa mampu

menetukan sifat-sifat bangun kubus dan balok dengan tepat

sehingga lebih memudahkan dalam mengerjakan soal.

2) Dalam kelompok pengamatan media gambar siswa sudah banyak

bekerjasama serta aktif berdiskusi sehingga hasil sesuai dengan

yang diharapkan.

Peningkatan prestasi belajar siswa dari sebelum dilakukan

penelitian sampai dengan hasil akhir pelaksanaan tindakan siklus II

(61)

Tabel 7. Rata-Rata Hasil Ulangan Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan

(62)

Berdasarkan pada tabel 7 terdapat kenaikan rata-rata nilai ulangan

sampai akhir siklus II. Sebelum adanya tindakan data awal nilai

rata-rata hasil ulangan siswa adalah 65 dan pada akhir siklus II rata-rata-rata-rata

nilai ulangan siswa mencapai 77,2. Pada hasil ulangan siklus II, siswa

yang mendapat nilai 70 atau lebih ada 19 siswa atau 76% dari 25

siswa, dan siswa yang nilainya dibawah atau kurang dari 70 ada 6

siswa atau 24% dari 25 siswa. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa rata-rata kelas meningkat dan sudah melebihi indikator

keberhasilan penelitian ini sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa

peningkatan prestasi belajar siswa sudah tercapai dan penelitian tidak

perlu dilanjutkan.

B. Pembahasan

Pembahasan didasarkan pada hasil penelitian seperti tampak pada tabel 8

(63)

Tabel 8. Hasil Penelitian Sebelum dan Sesudah Tindakan

(64)

Pada ulangan siklus I dua siswa mendapat nilai 90, dua siswa mendapat

nilai 80, delapan siswa mendapat nilai 75, tiga siswa mendapat nilai 70, lima

siswa mendapat nilai 60, satu siswa mendapat nilai 55, dan empat siswa

mendapat nilai 50. Dari data tersebut yang memperoleh nilai ulangan harian

di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada siklus I sebanyak 15 siswa

atau mencapai 60% dari 25 siswa. Sebanyak 10 siswa masih memperoleh

nilai ulangan di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau 40%.

Ketidaktuntasan yang didapat disebabkan oleh beberapa siswa kesulitan

dalam menentukan sifat bangun kubus dan balok. Tetapi hasil tes pada siklus

I rata-rata kelas yang diperoleh mencapai 60%, hal tersebut menunjukan

bahwa siklus I belum mencapai indikator keberhasilan akhir siklus II, maka

penelitian ini dilanjutkan pada siklus II.

Pada siklus II telah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

media untuk menentukan sifat-sifat bangun kubus dan balok. Dalam

pembelajaran ini siswa betul-betul antusias dan aktif dalam pengamatan

media. Pada ulangan siklus II, dua siswa mendapat nilai 100, lima siswa

mendapat nilai 90, dua siswa mendapat nilai 85, empat siswa mendapat nilai

80, dua siswa mendapat nilai 75, empat siswa mendapat nilai 70, satu siswa

mendapat nilai 65, empat siswa mendapat nilai 60, dan satu siswa mendapat

nilai 55. Dari data tersebut yang memperoleh nilai ulangan harian di atas

kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada siklus II sebanyak 19 siswa atau

mencapai 76% dari 25 siswa. Sebanyak 6 siswa yang masih memperoleh nilai

(65)

pada siklus II ini nilai rata-rata kelas yang diperoleh telah mencapai indikator

keberhasilan akhir siklus II, maka siklus II tidak perlu dilanjutkan.

Dari hasil penelitian ini yang telah dijabarkan di atas ada 6 anak atau 14%

dari 25 siswa yang tidak mengalami peningkatan maupun penurunan nilai

dari siklus I ke siklus II, hal ini karena pola belajar dan kemampuan mereka

yang tidak berubah dan tetap pada gaya belajar mereka masing-masing.

Namun terlihat pula peningkatan prestasi belajara siswa ditandai dengan

naiknya nilai rata-rata ulangan dari kondisi awal 65 ke siklus I mencapai 69

dan siklus II mencapai 77,2, serta jumlah siswa yang mencapai nilai KKM

yaitu 70 atau lebih pada data awal terdapat 48%, pada siklus I ada 15 siswa

tau 60%, dan pada siklus II ada 19 siswa atau 76 %. Dengan demikian hasil

penelitian ini membuktikan hipotesis bahwa pembelajaran dengan

menggunakan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar matematika

pada siswa kelas IV SD Banyakan tahun pelajaran 2011-2012. Adapun hasil

penelitian yang terdiri dari data awal atau sebelum tindakan dan sesudah

tindakan baik siklus I maupun siklus II ada tidaknya ketuntasan berdasarkan

(66)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V ini membahas kesimpulan dan saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

“Penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar matematika

siswa kelas IV semester genap SDN Banyakan, Mertoyudan tahun pelajaran

2011/2012”.

Hal itu ditunjukkan oleh peningkatan prestasi belajar siswa sebagai berikut:

1. Nilai rata- rata kondisi awal adalah 65.Nilai rata-rata akhir siklus 1

adalah 68,2. Pada akhir siklus II adalah 77,2. Peningkatan dari kondisi

awal ke siklus II sebesar 12, 2 poin.

2. Pada kondisi awal yaitu sebanyak 12 siswa atau 48% dari 25 siswa yang

telah mencapai KKM (70), dan sebanyak 13 siswa yang belum mencapai

KKM (70) atau 52%.Pada siklus 1 sebanyak 15 siswa atau 60% dari 25

siswa yang mencapai KKM, dan sebanyak 10 siswa yang belum

mencapai KKM atau 40%. Pada akhir siklus II sebanyak 19 siswa atau

76% dari 25 siswa yang mencapai KKM, dan sebanyak 6 siswa yang

belum mencapi KKM atau 24%. Peningkatan dari kondisi awal ke siklus

(67)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang peneliti laksanakan

dapat dikemukakan saran yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Guru Kelas

Hendaknya dapat menggunakan media gambar khususnya untuk

menentukan bangun ruang sederhana selama proses pembelajaran

sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat dan meningkatkan

motivasi prestasi belajar siswa.

2. Bagi Sekolah

Hendaknya meningkatkan prestasi belajar siswa maupun pengajar dalam

penggunaan media.

3. Bagi Peneliti lain

Hendaknya melakukan penelitian serupa dengan lebih baik lagi.Dan

penelitian ini hendaknya dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan

acuan dalam penelitian selanjutnya.

4. Bagi Program Studi PGSD

Diharapkan memberi kesempatanpada guru yang lain yang belum

(68)

52

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsudin Makmun, 2009, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ahmadi, Abu 1986. Teknik Belajar Dengan Sistem SKS.Universitas Tidar Magelang.

Burhan Mustaqim , Ary Astuti 2008 Ayo Belajar Matematika SD/ MI Kelas IV

Bse.Jakarta: CV. Putra Nugraha.

Cepi Riana, 2009 Media Pembelajaran Bandung CV. Wacana Prima

Depdiknas 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Untuk SD/MI (Semester I dan II) Jakarta

Em Zul Fajri, Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Edis Revisi : Jakarta Difa Publisher

Oemar Hamalik. 1980. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar.Universitas Tidar Magelang.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI kelas IV. Depdiknas2006.

Masidjo,Ign 1995 Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma..

(69)

Pasaribuan, dan Simanjuntak 1983.Prosedur Belajar Mengajar.Universitas Tidar Magelang.

Rudi Susilana, 2009. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Sumadi Suryabrata, 1987, Psikologi Pendidikan, Universitas Tidar Magelang.

Sumarni, 2010, Penggunaan Media Benda Konkrit Bangun Ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN Rejo Solor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuuan. Skripsi Jurusan S1 PendidikanGuru Sekolah Dasar FIP. Universitas Negeri Malang.

Sumiyati 2009.Metode Pembelajaran, CV. Wacana Prima Bandung, Seri

Pembelajaran Efektif

Supatmi, Kuniasih Indah 2006, Pemanfaatan Media Gambar Bangun Datar Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas 1 SDN Belimbing 2 Malang. Skripsi, S1 PGSD, Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah, FIP. Universitas Negeri Malang

Supriyati, 2005 Media Pembelajaran Jakarta, PT. Bumi Aksara.

Syah, Muhibbin, 2003, Psikologi Belajar. Jakarta. Raya Grafindo Pesrsada.

Tim Redaksi KBBI Pusat Bahasa Depdiknas, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat.Jakarta : Gramedia

Kamus Lengkap BI: 554 Matematika Adalah Ilmu Yang Berkaitan Dengan

Bilangan-bilangan Ilmu Hitung.

(70)

Yani Puji Lestari, 2009:36, Ensiklopedia Matematika (A-J). Bandung, PT.

(71)
(72)

56 Lampiran 1

Satuan Pendidikan : SDN Banyakan

Mata Pelajaran : Matematika

A. SILABUS

Kelas/Semester : 4/II

Standar Kompetensi : Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar

Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

sifat bangun ruang Pertemuan 1

Jenis sederhana 1. Menyediakan gambar bentuk Menyebutkan bagian-bagian Tes Tertulis kelas 4 bse

bangun ruang sederhana bangun ruang sederhana Bentuk:

(73)

Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

Siklus 2 Siklus 2

Pertemuan 1

1. Menyebutkan sifat-sifat 1. Menyebutkan sifat-sifat bangun kubus dan balok bangun kubus dan balok

2. Menggambar bentuk bangun

2. Menggambar bangun

kubus

kubus dan balok dan balok

Pertemuan 2

Membedakan bangun kubus

Membedakan bangun

kubus

dan balok dan balok

(74)

58 Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus 1

Satuan Pendidikan : SDN Banyakan

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV / 2

Alokasi Waktu : 4 X 35 menit ( 2 X pertemuan )

Standar Kompetensi

8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun

Kompetensi Dasar

8.1 Menentukan sifat bangu ruang sederhana

Indikator

1. Menyebutkan bagian-nagian ruang sederhana

2. Menyebutkan sifat bangun kubus dan balok

A. Tujuan Pembelajaran

1. Pertemuan 1

1) Dengan mengamati benda-benda yang ada disekitar kelas yang

berbentuk kubus dan balok, siswa dapat menunjukkan bagian-bagian dari

bangun tersebut

2) Dengan berdiskusi, siswa dapat menyebutkan bagian-bagian bangun

Gambar

Tabel 1 Jadwal Kegiatan ............................................................................
Gambar 3: Gambar bentuk balok
gambar. Dengan menggunakan media gambar diharapkan siswa dapat
Gambar 2: bentuk kubus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.55 Perancangan Form Manual Guide 253 Gambar 4.56 Perancangan Laporan Produk 253 Gambar 4.57 Perancangan Laporan Persediaan Barang 254 Gambar 4.58 Perancangan

Dan ini tentunya juga membutuhkan biaya budget yang juga harus diperhitungkan dengan menentukan nilai harga dari produk itu sendiri yang sangat diharapkan dan

Komunikasi Pencarian dan Pertolongan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, koordinasi pelaksanaan, pengembangan dan pelaksanaan, dan

Tiada siapa-siapa mengaku mudah menjadi ibu bapa. Susah senang dan kekecewaan membesarkan anak, lumrah bagi kebanyakan pasangan. Jarang-jarang ditemui anak 'baik'

Tapi apa yang terjadi ketika berita itu saya sampaikan pada kawan saya bekas mayor itu, dia cuma menjawab dengan senyum mengejek, “Beberapa hari yang lalu dia minta permisi pada

Penetapan kadar triklosan yang di lakukan secara kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) memperoleh hasil bahwa triklosan yang terdapat dalam pasta gigi ini memenuhi

Penelitian ini bersifat eksperimental dengan uji fisik yang dilakukan di saluran gelombang 2-D pada Laboratorium dengan membuat beberapa konfigurasi model screen layer

Pasal 7 ayat (1) UU Perikanan dengan sangat luas memberikan kewenangan kepada menteri untuk menetapkan: (a) rencana pengelolaan perikanan; (b) potensi dan alokasi sumber daya ikan