• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN SIRELA DI BMT BINA INSANI PRINGAPUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISA STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN SIRELA DI BMT BINA INSANI PRINGAPUS"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN SIRELA DI BMT BINA INSANI PRINGAPUS

Oleh:

DWI RATNA SARI 201-12-019

JURUSAN D III PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)

ANALISA STRATEGI PEMASASARAN PRODUK TABUNGAN SIRELA DI BMT BINA INSANI PRINGAPUS

TUGAS AKHIR

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)

Pada Program Studi Perbankan Syari’ah

Oleh:

DWI RATNA SARI NIM: 201-12-019

JURUSAN D III PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(3)

PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 4 (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Tugas Akhir

Kepada

Yth. Dekan FEBI IAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya, maka tugas akhir saudara:

Nama : Dwi Ratna Sari NIM : 20112029

Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul : ANALISA STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN SIRELA DI BMT BINA INSANI PRINGAPUS

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah. Demikianuntukmenjadiperiksa.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 13 Agustus 2015 Pembimbing

(4)

PENGESAHAN

ANALISA STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN SIRELA DI BMT BINA INSANI PRINGAPUS DISUSUN OLEH

DWI RATNA SARI NIM : 20112019

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan D III Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal28 Agustus

2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh sebutan A.Md.E.Sy (Ahli Madya Ekonomi Syariah)

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Faqih Nabhan, SE., M.M. ________________

Sekretaris Penguji : Taufikur Rahman, M.Si. ________________ Penguji I : Nafis Irkhami, M.Ag., M.A. ________________

Penguji II : Abdul Aziz NP, M.M. ________________

Salatiga, 07 September 2015 Dekan FEBI IAIN Salatiga

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama : Dwi Ratna Sari

NIM : 20112019

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan : D III Perbankan Syariah

Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat dengan judul ANALISA STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN SIRELA DI BMT BINA INSANI PRINGAPUS adalah betul-betul hasil karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tugas akhir ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan tugas akhir dan gelar yang saya peroleh dari penulisan tugas akhir ini.

Salatiga, 13 Agustus 2015 Yang membuat pernyataan

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini industri perbankan syariah mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Banyak BMT-BMT baru bermunculan yang tentu saja membuat pesaing yang semakin

tajam di industri tersebut. Persaingan yang semakin tajam harus diikuti oleh manajemen

yang semakin baik untuk dapat bertahan di industri perbankan syariah. Salah satu faktor

yang harus di perhatikan oleh lembaga syariah untuk dapat memasarkan BMT agar lebih

baik.

Kemunculan BMT sebagai organisasi yang reatif baru menimbulkan tantangan besar.

Sebagai lembaga keuangan syariah, BMT harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip

syariah. Keimanan menjadi landasan atas keyakinan untuk mampu tumbuh dan

berkembang.Keterpaduan mengisyaratkan adanya harapan untuk mencapai sukses dunia

akhirat juga keterpaduan antara sisi maal dantamwil (sosial dan bisnis),juga keterpaduan

antara fisik dan mental, rohaniah dan jasmaniah. Kekeluargaan dan kebersamaan berarti

upaya untuk mencapai kesuksesan tersebut diraih secara bersama, baik antara pengurus

dan pengelola maupun dengan nasabah. Kemandirian berarti BMT tidak dapat hidup

hanya dengan bergantung pada uluran tangan atau fasilitas pemerintah, tetapi harus

berkembang dari meningkatnya partisipasi nasabah dan masyarakat, untuk itulah pola

pengelolaannya harus profosional. Karena BMT mempunnyai visi dan misi. Visi BMT

harus mengarah pada upaya untuk mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu

(7)

berperan sebagai wakil pengabdi ALLAH SWT, memakmurkan kehidupan nasabah pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya. Misi BMT adalah membangun dan

mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur masyarakat madani yang adil

berkemakmuran dan berkemajuan, serta kemakmuran dan berkemajuan, serta makmur

dan maju berkeadilan berlandasan syariah dan ridho Allah SWT (Saefudin,1987: 19)

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan syariah kecil akan dapat

berkembang dengan baik bila mengacu pada permintaan masyarakat akan produk dan

jasa BMT. Banyak tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan

BMT tersebut. Permasalahan yang muncul antara lain adalah rendahnya pengetahuan

terhadap Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) terutama dominasi lembaga-lembaga simpanan

pinjam Konvensional. Sebagian besar masyarakat belum mengenal apa itu BMT. Mereka

masih menganggap BMT sama dengan lembaga-lembaga simpan Pinjam

Konvensional,baik itu sistem operasionalnya maupun produk dan jasa yang ditawarkan.

Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) yang mengalami kendala tersebut sebagai lembaga

keuangan syariah yang belum lama berdiri BMT Bina Insani memerlukan informasi

mengenai karakteristik dan perilaku nasabah/calon nasabah terhadap BMT. Hal ini

dilakukan agar kegiatan sosialisai dalam rangka peningkatan pemahaman masyarakat

terhadap produk dan jasa BMT terutama produk pembiayaan/kredit dapat berjalan secara

efektif (Sulistyanto, 2006).

Perusahaan masa kini harus memikirkan kembali masa bisnis dan strategi pemasaran

secara kritis. Perusahaan masa kini tidak bergerak dalam pasar dengan saingan yang

sudah di ketahui dan sudah pasti, atau piilhan pelanggan yang stabil, melainkan dalam

(8)

perdagangan yang terkelola dan turunnya kesetiaan pelanggan. Perusahaan dapat berhasil

dengan membuat produk dan mendukungnya dengan iklan dan penjualan yang

agresif.Pelanggan masa kini menemukan banyak sekali produk dalam setiap kategori.

Pelanggan mengharapkan mutu dan pelayanan tinggi serta terus meningkat. Ditengah

pilihan yang banyak pelanggan cenderung memilih tawaran yang paling sesuai dengan

kebutuhan serta harapan yang pasti.Tanggung jawab utama para manajer pemasaran

tingkat menengah adalah mengembangkan dan menerapakan strategi dan

program-program pemasaran untuk suatu produk atau lini produk tertentu.Program merinci

tindakan-tindakan yang akan di ambil berkenaan dengan kegiatan-kegiatan

pengembangan produk, penetapan harga, periklanan, promosi penjualan, serta penjualan

dan distribusi.

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan nama seseorang atau

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan

pertukaran produk dan nilai(Philip, 1999 : 124).

Dengan demikian agar suatu perusahaan dapat menguasai pasar dibanding dengan

perusahaan lain, maka perusahaan tersebut harus mempunyai devisi pemasaran yang baik

sehingga dapat melaksanakan strategi yang tepat demi tercapainya tujuan perusahaan.

Apabila perusahaan tidak dapat melakukan stategi pemasaran dengan baik, maka

perusahaan itu akan tersingkir dan gulung tikar. Adapun cara atau langkah yang

dilakukan oleh suatu perusahaan untuk penerapan strategi pemasaran adalah dengan:

1. Tekhnik Promosi

2. Peningkatan pelayanan

(9)

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam dunia

usaha.Pada kondisi usaha seperti sekarang ini, pemasaran merupakan pendorong untuk

meningkatkan penjualan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.Pengetahuan

mengenai pemasaran menjadi penting bagi perusahaan pada saat dihadapkan pada

beberapa permasalahan, seperti menurunnya pendapatan perusahaan yang disebabkan

oleh menurunnya daya beli konsumen terhadap suatu produk sehingga mengakibatkan

melambatnya pertumbuhan perusahaan.

Dalam melaksanakan aktivitas pemasaran, setiap perusahaan berupaya untuk

menetapkan manajemen strategi pemasaran dan target market-nya. Manajemen strategi pemasaran tersebut adalah strategi tentang Marketing Mix yang dimulai sejak memproduksi suatu produk tersebut diterima oleh pelanggan. Semua aktivitas yang

dilakukan dibidang pemasaran ditunjukan untuk menentukan produk, pasar, harga,

promosi dan distribusi (Muhammad, 2008:223-225).

Mengelola kepercayaan adalah strategi menjadikan nasabah untuk menjalin hubungan

lebih baik dengan BMT Bina Insani Pringapus, ini berkaitan erat dengan pemasaran yang

merupakan faktor terpenting guna merebut hati konsumen agar tetap loyal kepada BMT

Bina Insani Pringapus. Merebut hati konsumen agar tetap loyal kepada BMTBina Insani

juga dipengaruhi dari segi pelayanan yang diberikan petugas kepada nasabah. Jika

pelayanan yang diberikan kepada nasabah memuaskan maka nasabah akan loyal terhadap

BMT Bina Insani Pringapus, begitu juga sebaliknya.

Berdasarkan pengalaman penulis ketika magang di BMT Bina Insani, penulis

menemukan salah satu produk penghimpunan danayaitu produk tabungan syariah yang

(10)

dalam pelaksanaannya menggunakan akad wadi’ah yad adh-dhamanah yaitu dengan seizin penitip uang titipan tersebut dapat dimanfaatkan oleh BMT. Produk sirela

dirancang untuk membantu masyarakat yangmempunyai kelebihan dana agar dapat

tersimpan dengan aman dan biladibutuhkan dapat diambil sewaktu-waktu. Dana yang

disimpan tidak dikenakan biaya administrasi bulanan dan mendapat bagi hasil sesuai

dengan nisbah yang ada di BMT Bina Insani atas dana yang tersimpan.

Dari latar belakang di atas, peneliti tertarik mengambil judul “ Analisa Strategi

Pemasaran Produk Tabungan Sirela Di BMT Bina Insani Pringapus”.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang masalah yang di kemukakan di atas, maka

penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi BMT Bina Insani dalam memasarkanproduk simpanan sirela

agar sesuai dengan target yang telah di tetapkan ?

2. Bagaimana tingkat perkembangan produk simpanan sirela di BMT Bina Insani?

B. Tujuan dan Kegunaan

Penelitian Tugas Akhir ini dibuat untuk mengetahui jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan yang muncul di atas, dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui strategi BMT Bina Insani Pringapus dalam menjual produk

sirela agar sesuai targetyang telah di tetapkan.

2. Untuk mengetahui tingkat perkembangan produk sirela di BMT Bina Insani

Pringapus.

Selain memiliki tujuan-tujuan yang telah disebutkan diatas, penulis juga

(11)

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, maupun bagi pembaca, Adapun

kegunaan antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

a. Untuk prasarat kelulusan diploma pada Program Studi DIII Perbankan Syariah

dan Ekonomi Islam di IAIN Salatiga

b. Memberikan pengetahuan dan informasi dari dunia praktis yang sangat berguna

untuk disinkronkan dengan pengetahuan teori yang didapat di bangku kuliah

2. Bagi IAIN Salatiga

1. Memperkenalkan IAIN Salatiga kepada masyarakat luar khususnya Program

DIII Perbankan Syariah dan Ekonomi Islam.

2. Sebagai tambahan referensi literatur serta informasi khususnya bagi mahasiswa

IAIN Salatiga Program DIII Perbankan Syariah dan Ekonomi Islam.

3. Bagi Pembaca

Sebagai tambahan wawasan tentang bagaimana BMT melakukan

penanganan mengenai Strategi Pemasaran. Dalam hal ini berhubungan dengan

strategi yang di gunakan pihak BMT dalam memasarkan Produk Sirela dan cara

menjual dan pencapaian target yang ditentukan oleh BMT.

C. Penelitian Terdahulu

Strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan

akan dicapai dalam hal permintaan pada pasar target tertentu.Selanjutnya dalam hal

ini penulis menemukan hal-hal yang hampir sama terkait dengan judul yang penulis

(12)

1. Penelitian Tugas Akhir Elis Rahmawati tahun 2005 dengan judul “Strategi

Pemasaran BMT Amal Mulia Suruh dalam Mengelola Nasabah” menyimpulkan

bahwa strategi pemasaran yang dilakukan BMT Amal Mulia Suruh dalam rangka

memberikan kepuasan bagi nasabah adalah dengan mendatangi tempat-tempat

usaha mereka, untuk melayani titipan simpanan atau setoran pembiayaan.

2. Penelitian Tugas Akhir Navie Sophia tahun 2007 dengan judul “Strategi

Pemasaran Bank Syariah Mandiri Cabang Ungaran dalam Meningkatkan Volume

Penjualan” menyimpulkan bahwa Bank Syariah Cabang Ungaran dalam

kegiatannya untuk meningkatkan volume penjualan produk menggunakan sistem pemasaran dengan mengkombinasikan variabel-variabel dalam marketing mix yaitu produk, harga, promosi dan saluran distribusi.

3. Penelitian Tugas Akhir Taukhidah, (2007) menyimpulkan bahwa strategi yang

dilakukan oleh BMT Rukyat Salatiga dalam mengembangkan usahanya adalah

dengan cara strategi pemasaran, daur hidup produk, proses pemasaran, sistem

penghimpunan dana.

4. Peneliti Yulianti 2005 berjudul “Strategi Pemasaran Produk Simpanan pada BMT

Zam-Zam Kembangsari Tengaran” menyimpulkan bahwa strategi pemasaran yang dijalankan yang dijelaskan suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap

perkembangan perusahaan tidak terkecuali bagi pihak BMT Zam-Zam. Strategi

pemasaran ditetapkan berdasarkan segmentasi pasar yang telah dijalankan

kemudian pemilihan pasar yang sesuai dengan tujuan dan progam kegiatan yang

(13)

Dari hasil penelitian yang diungkapkan dari beberapa penulis di atas, maka

penulis menyimpulkan bahwa bank atau lembaga keuangan lainnya memiliki strategi

pemasaran yang berbeda-beda dalam mencari dan mempertahankan kepercayaan

serta kepuasan nasabah. Strategi pemasaran perlu dilakukan oleh suatu badan usaha

guna memperluas pasar.

D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan yang bersifat deskriptif, dengan

mengambil lokasi di BMT Bina Insani Pringapus Penelitian deskriptif adalah

suatu metodeuntuk meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu

kondisi,suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masasekarang.

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuatdeskripsi gambaran

atau lukisan secara sistematis, faktual dan akuratmengenai fakta-fakta, sifat-sifat

serta hubungan antara fenomena yangdiselidiki.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer, yaitu data yang didapat dari sumber pertama baik dariindividu

atau perorangan. Penulis memperoleh data primerlangsung dari BMT Bina

Insani Pringapus, baik berupa dokumen atauhasil wawancara.

2. Data sekunder, yaitu data yang mendukung data primer atau datayang didapat

(14)

3. Teknik Pengumpulan Data

Data-data didapat penulis melalui beberapa teknik, yaitu:

a) Metode interview

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara bertanyasecara langsung

kepada pihak BMT Bina Insani Pringapus,untuk mendapatkan informasi atau

keterangan dan data.

b) Metode observasi

Yaitu serangkaian pencatatan dan pengamatan terhadappara marketer BMT

Bina Insani Pringapus dalam pemasaranproduk sirela yang dicatat secara

sistematis, sesuai dengantujuan penulisan.

c) Metode dokumentasi

Merupakan pencarian data mengenai hal-hal atau variabelyang berupa

pencatatan buku dengan cara meminjam data ataulaporan-laporan untuk

mengumpulkan data tentang keadaan BMT Bina Insani Pringapus.

4. Metode Analisis Data

Data-data yang sudah terkumpul kemudian penulis analisadengan menggunakan

metode deskriptif.Metode deskriptifbertujuan untuk memberikan deskripsi atau

gambaran mengenaisubyek penelitian berdasarkan data dan variabel yang

diperoleh darisubyek yang diteliti, dalam hal ini menyangkut operasionalisasi

produksirela dan strategi pemasaran produk sirela di BMT Bina Insani

Pringapus.Data-data yang diperoleh kemudian penulis analisisdengan mengaitkan

antara data yang didapat dari BMT Bina Insani Pringapus dengan teori dan konsep

(15)

E.Penegasan Istilah

1. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan

bagian itu sendiri serta hubungan antara bagaian untuk memperoleh pengertian

yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

2. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen, puncak

dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar

3. Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat

individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

4. Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan kemasyarakat untuk

mendapatkan perhatian dibeli, digunakan, dikonsumsi yang dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan.

5. Strategi pemasaran adalah serangkain tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan

yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke

waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama

sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan persaingan

pasar yang selalu berubah.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan sistematika penulisan

yaitu bab pertama berisi pendahuluan yang didalamnya terdapat latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka serta sistematika penulisan,

Kemudian bab kedua berisi landasan teori yang berkaitan dengan telaah pustaka

(16)

Pada Bab ketiga berisi tentang gambaran umum dan sejarah berdiri BMT Bina

Insani, visi, misi, struktur Organisasi, produk-produk serta akan membahas secara lebih

detail mengenai BMT Bina Insani sebagai Obyek penelitian.

Selanjutnya pada bab keempat, berisi tentang analisa dan pengkajian data serta

hasil dari penelitian.

(17)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teoritik 1. Pengertian Strategi

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang,

tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan

meningkatkan tingkat keuntungan/laba perusahaan.Usaha ini hanya dapat dilakukan,

apabila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui

usaha mencari dan membina langganan, serta usaha menguasai pasar.

Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen, puncak

dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Selain itu, strategi

mempengaruhi perkembangan jangka panjang perusahaan, biasanya untuk lima tahun

kedepan, dan karenanya berorientasi kemasa yang akan datang (David , 2001:18-19).

2. Pengertian Pemasaran

Pemasaran sendiri mempunyai arti suatu proses sosial dan manajerial dimana

individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan

menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain

(Kotler, 2000:19).

Menurut Philip Kotler, mendefinisikan pemasaran adalah proses sosial dan

manajerial di mana individu dan kelompok memperoleh apa mereka butuhkan dan

(18)

Pemasaran adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk

atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah

dengan cara memberi kepusan (Kasmir, 2005:63-64).

3. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik jangka

pendek atau jangka panjang yang didasarkan pada riset pasar, penilaian produk

promosi dan perencanaan penjualan serta distribusi.

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan (Majid, 2008).

Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk

mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk

pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran

pemasaran (Kotler, 2000:81).

Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai

perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan

melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk

melayani pasar sasaran tersebut(Tjiptono, 2002:6).

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya

pemasaran,bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan

lingkungan yang diharapkan oleh kondisi persaingan (Gunarto: 2013).

Strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan

(19)

Secara Umum tujuan pemasaran adalah:

1. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang

konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk mmbeli produk yang

ditawarkan bank secara berulang-ulang.

2. Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang

diinginkan nasabah.

3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai

jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.

4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada

nasabah dan menciptakan iklim yang efisiensi.

4. Strategi Pemasaran

1) Penetrasi Pasar

Strategi penetrasi pasar merupakan strategi yang diarahkan untuk

meningkatkan penjualan saat ini pada pasar yang sudah ada. Strategi ini

digunakan apabila masih banyak calon konsumen/nasabah yang belum terjangkau

di daerah pemasaran kita.Hal ini disebabkan karena produk yang dimiliki BMT

Bina Insani belum dikenal, persaingan intensif menggarap konsumen/pembeli

sehingga tertarik pada produk mereka, atau konsumen tidak mengetahui kelebihan

/keunggulan produk kita.

(20)

1. Menambah lokasi atau menambah sifat penjualan

2. Meningkatkan upaya periklanan produk.

3. Meningkatkan pelayanan yang cepat melakukan promosi penjualan seperti

memberikan hadiah atau bonus kepada nasabah.

2) Pengembangan Pasar

Pengembangan pasar yaitu strategi menawarkan produk yang sudah ada di

pasar baru. Strategi ini dilakukan apabila pasar yang ada sudah mengalami

stagnan, dimana tingkat persaingan yang demikian tinggi dan sulit untuk

ditembus.

Strategi ini dilakukan bila konsumen atau nasabah yang telah di anggap

jenuh, atau sasaran konsumen lama sudah tidak dapat ditambah lagi sehingga

perlu dicarikan konsumen atau nasabah baru yang secara geografis atau

demografis berbeda dengan pasar yang lama.

BMT Bina Insani dalam mengembangkan pasar yaitu dengan memasuki

daerah-daerah atau desa-desa yang belum pernah dimasuki oleh

marketing-marketing BMT (Memperluas Lokasi). Membujuk masyarakat untuk menabung

dan kemudian diiming-iming bahwa dengan tabungan yang dimiliki dapat

dijadikan sebagai jaminan atau agunan pembiayaan. Tetapi strategi ini

diberlakukan kepada nasabah yang rutin menabung dan tertib.

3) Pengembangan Produk

Strategi pengembangan produk merupakan stategi pengembangan produk

(21)

atau pesaing baru. Strategi ini menyangkut perubahan atau penyempurnaan dan

penambahan produk yang ditawarkan kepada konsumen atau nasabah.

BMT Bina Insani dalam mengembangkan produk dengan menyebarkan

brosur, memberikan hadiah, parsel, melakukan atau mengadakan ziarah bersama

nasabah.

4) Diversifikasi Produk

Divertifikasi adalah strategi yang dilakukan dengan mengembangkan

produk baru untuk memenuhi pasar yang juga masih baru. Strategi ini dilakukan

jika pada saat ini tidak ada lagi peluang untuk pertumbuhan produk pada pasar

saat ini.

Upaya BMT Bina Insani dalam mengembangkan pasar yaitu dengan

mengenalkan produk baru yaitu Sifitri (Simpanan Idul fitri). Produk baru ini akan

dimunculkan ketika akan mendekati hari raya. Dengan Produk ini nasabah akan di

iming-iming dengan pemberian hadiah. Kemudian Produk yang lain yaitu Produk

tabungan Simpel (Simpanan Pelajar). Tetapi BMT lebih mengembangkan produk

tabungan Simpel (Simpanan Pelajar) karena dengan menggunakan produk ini

mempermudah pelajar untuk menabung.

5) Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan kegiatan pemasaran yang

dilakukan secara terpadu artinya kegiatan ini dilakukan secara bersama diantara

elemen-elemen yang ada dalam maketing Mix itu sendiri.

Konsep bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari 4P yaitu :

(22)

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari,dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai

pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

BMT Bina Insani memberikan pelayanan yang prima kepada nasabahnya.

Melayani nasabah dengan baik dan sopan. BMT Bina Insani menggunakan

sistem jemput bola kepada nasabahnya. Sehingga nasabah mudah untuk

melakukan transaksi.BMT Bina insani mengalami perkembangan dalam setiap

tahunnya.

2. Price (Harga)

Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah

uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia

melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. BMT Bina Insani

akan memberikan bagi hasil pada nasabahnya setiap bulan.

3. Place ( Tempat)

Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan

bagi perusahaan karena mudah terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus

juga menjadikan biaya retal atau investasi tempat menjadi semakin mahal.

Tingginya biaya lokasi tersebut dapat terkompetensasi dengan mengurangi

biaya marketing, sebaliknya lokasi yang kurang strategis akan membutuhkan

biaya marketing, sebaliknya lokasi yang kurang stategis akan membutuhkan

biaya marketing lebih mahal untuk menarik konsumen agar berkunjung.

(23)

konsumen. Kondisi bangunan juga menjadi persyaratan yang memberikan

kenyamanan.

BMT Bina Insani letaknya sangat strategis, yaitu dekat dengan pasar dan

berada di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas profesinya adalah

pedagang dan pengusaha kecil tahu dan tempe. Begitu juga dengan

cabang-cabang yang di miliki BMT Bina Insani berada ditempat yang strategis,

sehingga masyarakat dapat dengan mudah meakukan transaksi pearikan dan

penyetoran.

4. Promotion (Promosi)

Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya

menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, baik secara

langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengarui pembeli.

Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh

produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.Tanpa

promosi jangandiharapkan nasabah dapat mengenal produk bank.Oleh karena

itu promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan

mempertahankan nasabahnya.Salah satu tujuan promosi bank adalah

menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik

calon nasabah yang baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan

nasabah akan produk, promosi juga ikut mempengaruhi nasabah untuk

membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra bank dimata

nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala

(24)

Macam sarana promosi yang dapat digunakan adalah:

1. Periklanan

Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna

menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya.

BMT Bina Insani melakukan sarana ini dengan memasang papan nama,

pemasangan spanduk ditempat-tempat yang strategis, mencetak brosur.

2. Promosi Penjualan

Disamping promosi lewat iklan, BMT Bina Insani melakukan promosi

lainnya dengan melalui promosi penjualan. Tujuan promosi penjualan

adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah

nasabah.

Untuk menarik nasabah untuk membeli produk BMT Bina Insani maka,

BMT Bina Insani mealakukan promosi penjualan dengan cara:

1. Pemberian bunga (bagi hasil) kepada nasabah

2. Pemberian Cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada

nasabah.

3. Publisitas

Publisitas adalah kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui

kegiatan seperti pameran, bakti sosial serta kegiatan lainnya.

BMT Bina Insani menggunakan sarana ini dengan menjadi sponsorship

dalam suatu kegiatan dan ikut kegiatan amal. Dengan publisitas dapat

meningkatkan pamor BMT dimata nasabahnya.

(25)

BMT Bina Insani menggunakan penjualan pribadi dengan melayani

nasabah dengan baik, menggunakan sistem jemput bola, sehingga nasabah

dengan mudah melakukan transaksi penyetoran dan penarikan.

Disamping 4P seperti yang dikemukakan diatas, terdapat tambahan 3P yaitu:

1) People (Orang)

People adalah semua pelaku yang turut ambil bagian dalam pengambilan

jasa dan dalam hal ini mempengaruhi persepsi pembeli yang termasuk dalam

elemen ini adalah personel pembeliperusahaan dan konsumen.

Semua sikap dan tindakan karyawan dan penampilan karyawan

mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau penyampaian jasa.

Karyawan BMT Bina Insani dalam menjaga persepsi nasabah yaitu dengan

memberikan pelayanan yang baik sopan dan ramah, yaitu senyum, sapa, salam.

2) Physical Evidence (Bukti fisik)

Phisical Evidence adalah lingkungan tempat jasa dikirim dan tempat perusahaan berinteraksi dengan pelanggan, beserta semua komponen yang

memfasilitasi kinerja dan komunikasi jasa.

Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan jasa dimana layanan

diciptakan dan dimana penyedia jasa dan pelanggan berinteraksi, ditambah

unsur-unsur berwujud yang ada dan dipakai untuk berkomunikasi atau

mendukung peran jasa.

3) Process (Proses)

(26)

Proses yang dilakukan BMT Bina Insani dalam memasarkan produknya

yaitu dengan menyampaikan produk-produk yang dimiliki dengan

memperbanyak sosialisasi dengan masyarakat. Seorang marketing mendatangi

nasabah yang ingin menabung dan ingin membayar angsuran.

B. Pengertian Sirela

SIRELA (Simpanan Sukarela Lancar) merupakan realisasi dari produk

penghimpunan dana yang dilakukan oleh BMT Bina Insani untuk menyalurkan dana

kepada masyarakat melalui pembiayaan. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang

produk SIRELA di BMT Bina Insani akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengertian Produk Sirela

SIRELA (Simpanan Sukarela Lancar) merupakan simpanan dengan akad wadiah

yad dhomanahyang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kerja. Bagi hasil keuntungan diberikan setiap bulan atas saldo rata-rata harian dan

langsung menambahkan simpanan tersebut.Setiap perubahan atas besarnya nisbah bagi

hasil, akan diumumkan di BMT Bina Insani dan semua penyimpan dianggap

mengetahuinya.

Sirela merupakan salah satu produk penghimpun dana yang dikeluarkan oleh

BMT Bina Insani Pringapus dalam penggalangan dana dari pihak ketiga (DPK) yakni

masyarakat dan anggota BMT Bina Insani. Bisa dilayani dengan jemput bola untuk

kemudahan transaksi baik setoran maupun penarikan yang diantar langsung oleh

petugas BMT Bina Insani.

(27)

Tujuan SIRELA adalah penghimpunan dana dari pihak ketiga (DPK) dalam hal

ini adalah keseluruhan dana dari mitra SIRELA yang digunakan untuk menambah kas

yang ada di BMT Bina Insani.Dana yang dihimpun juga bertujuan untuk cadangan

ketika mitra mengambil simpanan secara besar-besaran. Serta untuk meningkatkan

hasil wawancara dengan layanan mitra di BMT Bina Insani, pelayanan kepada mitra

karena menggunakan sistem jemput bola yang dilakukan oleh petugas penghimpun

dana yang langsung mendatangi mitra yang hendak menabung setiap hari. Jemput bola

dilakukan untuk mempermudah mitra dalam menabung karena tidak semua mitra

mempunyai banyak waktu untuk langsung menabung di kantor BMT Bina Insani. Hal

ini menambah daya tarik mitra untuk menabung dan meningkatkan pelayanan kepada

mitra.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salingmemakan hartasesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaayang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlahkamu membunuh dirimu; Sesungguhnya

Allah adalah Maha Penyayangkepadamu.” (QS. AN Nisaa’ [4]: 29.

(28)

(mudharabah), dan mencampurgandum dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual”.(HR. Ibnu Majah)

3. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional

No:02/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan yang menjelaskan tentang jenis

tabungan, ketentuan umum tabungan berdasarkan mudharabah dan ketentuan umum

tabungan berdasarkan wadi’ah.

C. Ketentuan dan Syarat Pembukaan Rekening SIRELA

Mitra yang ingin membuka rekening SIRELA harus memenuhi persyaratan yang

telah ditentukan oleh pihak BMT Bina Insani. Adapun ketentuan dan syaratnya sebagai

berikut :

a. Penyimpan perorangan atau lembaga

Mitra perorangan datang ke BMT Bina Insani dengan membawa berkas persyaratan,

dan tidak boleh diwakilkan.Untuk mitra lembaga, maka rekening diatasnamakan

perwakilan dari lembaga tersebut.

b. Mengisi permohonan keanggotaan dan pembukaan rekening simpanan

Formulir permohonan keanggotaan dan pembukaan rekening simpanan sudah

disediakan oleh pihak BMT Bina Insani , bagian Layanan Mitraakan memberikan

formulir tersebut dan harus ditulis sendiri oleh calon anggota.

c. Menyerahkan fotocopy identitas diri (KTP / SIM) sebanyak 1 lembar.

d. Setoran awal minimal Rp 10.000,-

e. Setoran selanjutnya minimal Rp 10.000,-

D. Prosedur Penutupan Rekening SIRELA

Prosedur yang dilalui para mitra yang ingin menutup rekeningsirela adalah sebagai

(29)

a. Mitra datang ke kantor BMT Bina Insani (tidak boleh diwakilkan).

b. Mitra menemui Customer service (Layanan Mitra) danmenjelaskan maksud

kedatangannya, yaitu ingin menutup rekeningsirela.

c. Bagian Layanan Mitra menanyakan alasan mengapa mitra tersebutingin menutup

rekening, dan sebisa mungkin Layanan Mitra akanmenyarankan kepada mitra untuk

tidak menutup rekening tersebut.

d. Mitra mengisi aplikasi permohonan penutupan rekening yangdiberi materai.

e. Layanan Mitra memeriksa kelengkapan aplikasi, kemudianmeminta buku tabungan

kepada mitra untuk di potong yangmenandakan bahwa buku tabungan tersebut sudah

tidak bisa digunakan lagi.

f. Mitra diminta untuk membayar administrasi penutupan rekeningsebesar Rp. 10.000,-

bisa secara tunai maupun diambilkan darisaldo rekening sirela. Semua sisa saldo dari

rekening tersebutakan diambil oleh mitra.

Selain prosedur di atas, penutupan rekening simpanan juga dapatterjadi secara

otomatis dengan ketentuan simpanan yang bersaldo dibawah saldo minimum yaitu

sebesar Rp 10.000,- selama 6 bulanberturut-turut tidak ada transaksi tunai (selain

transaksi bagi hasil)akan dapat mengakibatkan ditutupnya simpanan oleh BMT Bina

Insani dan saldo yang tersisa akan diperhitungkan sebagai biayaadministrasi penutupan

simpanan. Sedangkan simpanan dengan saldominimal dan selama 12 bulan berturut-turut

tidak ada transaksi tunai,maka rekening tersebut akan dimasukkan dalam kategori

rekening nonaktif.

Terhadap rekening non aktif, berlaku ketentuan sebagai berikut :

(30)

2. Dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 1.000,- setiap bulannya.

3. Dapat diaktifkan kembali sewaktu-waktu apabila dikehendakioleh penyimpan.

E. Mekanisme Produk SIRELA

Produk SIRELA (Simpanan Sukarela Lancar) merupakan produk unggulan di

BMT Bina Insani , dengan jumlah mitra terbanyak dibandingkan dengan produk yang

lain. Produk sirela juga mempunyai dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai tabungan dan

dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan.

1. Sirela sebagai tabungan

Prinsip kerja produk Simpanan Sukarela Lancar ini sama halnya dengan tabungan

biasa yang penyetoran dan penarikannya bisa dilakukan setiap saat selama jam kerja

yaitu setiap hari Senin sampai Kamis jam 08.00-15.30 WIB dan Jum’at sampai Sabtu

jam 08.00- 13.00 WIB. Sebagai bukti simpanan, BMT Bina Insaniakan memberikan

buku simpanan dan menatausahakannya dalam pembukuan ataspenyimpan. Setiap

penarikan simpanan, penyimpan diwajibkan menunjukkan buku simpanan kepada

BMT Bina Insani. Apabila tabungan sudah penuh atau habis, maka pihak BMT Bina

Insani akan memberikan buku tabungan yang baru tanpa dipungut biaya, akan tetapi

apabila buku tabungan hilang, maka mitra harus datang ke BMT Bina Insani untuk

meminta buku tabungan baru dengan biaya Rp 5.000,- sebagai biaya pencetakan

buku. Penyetoran dan penarikan simpanan dilakukan dengan menunjukan slip

setoran dan slip penarikan yang tersedian. Setiap penarikan harus menunjukan KTP

asli.

(31)

Selain sebagai tabungan dan sarana angsuran, sirela juga dapat dijadikan sebagai

jaminan dalam pengajuan pembiayaan, dengan syarat nominal saldo simpanan harus

lebih tinggi dari pada nominal pembiayaan yang diajukan atau sesuai akad

pembiayaan.Apabila rekening sirela sudah diblokir, maka mitra hanya bisa

melakukan penyetoran dan tidak bisa melakukan penarikan atas sejumlah saldo

rekening yang diblokir tersebut. Prosedur pengajuan sirela sebagai jaminan

pembiayaan yaitu mitra mengisi formulir permohonan blokir simpanan yang telah

disediakan oleh pihak BMT Bina Insani setelah berkas permohonan pembiayaan

diteliti dan diterima oleh komite, maka mulai tanggal penyetoran dan tidak bisa

melakukan penarikan atas sejumlah saldo rekening yang diblokir tersebut.

Prosedur pengajuan sirela sebagai jaminan pembiayaan yaitu mitra mengisi

formulir permohonan blokir simpanan yang telah disediakan oleh pihak BMT Bina

Insani.Setelah berkas permohonan pembiayaan diteliti dan diterima oleh komite,

maka mulai tanggal pencairan pembiayaan tersebut, sejumlah saldo yang dijadikan

jaminan tidak bisa diambil ataupun dipindahbukukan.

Sejak awal beroperasi hingga saat ini, jarang sekali mitra yang mengajukan saldo

rekening sirela sebagai jaminan pembiayaan.Jaminan pembiayaan yang biasanya

dipakai yaitu berupa sertifikat tanah atau BPKB kendaraan bermotor.

F. Strategi Pemasaran SIRELA di BMT Bina Insani

Dalam memasarkan produk sirela, ada beberapa strategi yang diterapkan BMT Bina

Insani, antara lain:

a. Pribadi, meliputi:

(32)

2. Alat kerja

3. Data pendukung

4. Planing

5. Komunikasi

b. Penerapan target dan insentifnya.

Dalam hal ini harus ditetapkan target funding sirela yang akan dihimpun hingga target

per-individu marketer di BMT Bina Insani agar jelas arah kebijakan funding-nya. Ini

agar para marketer BMT Bina Insani termotivasi untuk melakukan kinerja yang

maksimal.

c. Promosi atau iklan

Ini dapat dilakukan dengan cara menyebarkan brosur dan formulir produk sirela

ditempat yang strategis seperti masjid, pasar, lembaga islam dan sekolah.

d. Pendekatan, ini dapat dilakukan dengan:

1. Aktif mengadakan pertemuan dan pengajian yang menghimpun potensi umat

islam.

2. Menyebarkan opini tentang ekonomi syariah, zakat dan haramnya riba

3. Presentasi disetiap waktu dan kesempatan di kalangan umat islam (masyarakat

umum, pedagang, pengusaha, tokoh, dan lain-lain)

4. Pendekatan langsung ke calon anggota potensial

e. Menjalin kerjasama

Ini dapat dilakukan dengan pembuatan proposal-proposal kerjasama dengan lembaga

(33)

BAB III LAPORAN OBYEK

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Berdirinya BMT Bina Insani Pringapus

BMT Bina Insani Pringapus merupakan sebuah lembaga keuangan syari’ah

berbentuk koperasi yang dirintis sejak Juli 1998 sebagai pengaruh dari krisis

ekonomi pengusaha kecil di wilayah Pringapus adalah keterbatasan dana dan

kemampuan manajerial yang kurang. Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan

menjamurnya lembaga keuangan yang sudah merambah di Pringapus yaitu adanya

BRI unit desa, BKK dengan unit kelilingnya maupun lembaga keuangan yang lain,

namun kenyataannya fasilitas yang diberikan kurang bisa menembus dan menyentuh

golongan pengusaha kecil ke bawah. Hal tersebut disebabkan sistem dan mekanisme

operasional perbankan harus melalui persyaratan administrasi yang rumit atau sulit

dipenuhi oleh pengusaha kecil bawah sehingga kalaupun ada yang mendapat kucuran

dana tidak disertai dengan bimbingan dan pengawasan bisa berakibat usaha yang

dilakukan tidak berhasil tetapi sebaliknya.

Disisi lain masih banyak umat islam yang enggan berhubungan dengan perbankan

karena adanya persepsi yang kuat bahwa bunga bank tersebut sama dengan riba yang

diharamkan oleh syariat islam.

Berangkat dari pemikiran diatas, sekelompok masyarakat yang mencoba peduli

membentuk sebuah kelompok swadaya masyarakat dalam bentuk koperasi yang

(34)

Pringapus dengan nama Koperasi Bina Insani yang diharapkan dengan usaha ini

pengusaha kecil yang tidak mampu berhubungan dengan dunia bank dan lembaga

keuangan lain merasa terpanggil untuk berkoneksi dengan Bina Insani utuk

memajukan kualitas hidupnya.

Seiring dengan permasalahan dan kritis ekonomi yang memberikan dampak buruk

bagi kondisi tenaga kerja sehingga meningkatnya jumlah pengangguran.Depnaker

Kabupaten Semarang membuka proyek Penanggulangan Pengangguran Pekerja

Terampil (Proyek P3T), sehingga dirintislah sebuah lembaga keuangan syari’ah

BMT Bina Insani dengan memanfaatkan program pemerintahan tersebut. Kemudian

pada tanggal 15 Maret 1999 keluarlah Badan Hukum koperasi yang menjadi tanggal

resmi berdirinya koperasi dengan nomor : 055/BH/KDK.II.I/III/1999.

a. Keanggotaan

Berdasarkan undang – undang koperasi hanya boleh menghimpun dan

menyalurkan dana kepada anggota. Maka BMT Bina Insani mengeluarkan

produk simpanan dan mencantumkan para penyimpan sebagai calon anggota,

selama belum memenuhi kewajiban sebagai anggota koperasi.

Dengan demikian secara legal para calon anggota sudah berhak

menyimpan dananya dan berhak pula mendapatkan fasilitas

pembiayaan.Pengguna jasa koperasi baik sebagai penyimpanan maupun

peminjam yang belum membayar simpanan pokok dan simpanan wajib inilah

yang dikatakan sebagai calon anggota sudah.

Untuk bisa menjadi anggota koperasi BMT Bina Insani, maka calon

(35)

1) Membayar Simpanan Pokok, yaitu sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh

anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Jumlah Simpanan

Pokok sudah ditetapkan oleh koperasi dan tidak dapat diambil selama masih

menjadi anggota koperasi.

2) Membayar Simpanan Wajib, yaitu jumlah simpanan tertentu yang harus

dibayarkan anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu,

yaitu tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama dan tidak dapat diambil

selama masih menjadi anggota koperasi.

3) Simpanan sukarela, yaitu simpanan oleh anggota yang jumlahnya bersifat

bebas dan dapat diambil sewaktu–waktu.

Adapun hak yang diperoleh anggota adalah sebagai berikut:

1. Memegang kekuasaan tertinggi dalam Rapat Anggota.

2. Memperoleh SHU (Sisa Hasil Usaha), yaitu pembagian keuntungan koperasi

yang dihitung dari andil anggota terhadap koperasi meliputi jumlah simpanan

dan modal.

3. Memberikan/mengajukan pernyataan, usul, kritikan, menolak maupun

menerima laporan pertanggungjawaban dalam rapat anggota yang diadakan

koperasi.

(36)

5. Menetapkan, mengangkat, dan memberhentikan pengurus dan pengawas

koperasi.

b. Aspek hukum

Nama Koperasi : BMT Bina Insani

Kantor Pusat : Jl. Jatirunggo – Pringapus No. 20

Telp. (024) 6930482

Kantor Kas Bergas :Jl. Raya Ngempon – Karangjati,

Ngempon, Kec. Bergas telp.(0298)

5221139

Kantor Kas Ungaran : Jl. S. Parman No.04 Ungaran

Telp. (024) 70208116

Badan Hukum : 055/BH/KDK/II.I.IV/1999 15 Maret

1999

Ijin Operasional : 12/SISPK/KD/KD.UMK/XII/09

SIUP : 503/003/PB/II.2005

HO : 503/02/2005

NPWP : 02.253.299.8.505.00

TDP : 111726500226

Ijin Operasional : 518.05/DU-SISPK/XIV/2014

B. Visi dan Misi BMT Bina Insani

1. Visi

Menjadi mitra yang handal dalam permodalan usaha anggota dan masyarakat melalui

(37)

2. Misi

1) Menyelenggarakan pelayanan prima kepada anggota sesuai dengan jati diri

koperasi.

2) Menjalankan kegiatan usaha jasa keuangan syariah dengan efektif, efisien dan

transparan.

3) Menjalin kerja sama usaha dengan berbagai pihak.

4) Melakukan pendampingan dan konsultasi usaha.

5) Melakukan sosialisasi kegiatan ekonomi usaha.

C. Struktur Lembaga Koperasi BMT Bina Insani, per Januari 2015

Pelindung : Bapak Camat Pringapus

Penasehat : 1. KH. Nur Hasan Ibrahim

2. H. Mardi Hadi Utomo

3. H. Budi Utomo

Pengurus

Ketua : Bayu Sapta Adi Nugroho, SE.

Sekretaris : Drs. H Nur Budiarso

Bendahara : Heri Natoil,S.Ag

Badan Pengawas

(38)

Anggota : Rohmijati

Accounting : Rhike Candia Puska, A.md.

- BMT Pusat Pringapus

Kabag Operasional : Nur Anas

Pembiayaan : Reza Zanuar

Kasir : Chorida Laeli, S.Pd

Yunia Purnamasari

Marketing : Openg Sariongki

Danang

- Cabang Bergas

Kabag Operasional : M. Eksan

Pembiayaan : Riyan Putra P

Kasir : Maftukhatul Munawaroh

Marketing : Soffan Mastur

- Cabang Ungaran

Kabag Operasional : Mundzirin

Pembiayaan : Eri Wicaksono

Kasir : Novita Handayani

Marketing : Syaiful

Roni

(39)

Setiap lembaga keuangan memiliki komponen untuk menjalankan kegiatan

operasionalnya. Komponen–komponen tersebut memiliki peran yang saling mendukung

satu sama lain demi terciptanya suasana kerja yang nyaman dan tercapainya tujuan

lembaga keuangan tersebut. Lembaga keuangan Koperasi BMT Bina Insani memiliki

komponen tersebut, antara lain:

1. Teller

Teller merupakan komponen lembaga keuangan yang cukup penting. Teller dalam

lembaga keuangan termasuk Koperasi BMT Bina Insani berfungsi sebagai pelaksana

teknis kantor yang meliputi teknis kasir dan pelayanan transaksi kas. Untuk menjadi

seorang teller tidak hanya dibutuhkan memiliki kemampuan secara teknis.Akan tetapi

seorang teller juga dituntut memiliki attitude yang baik, kejujuran yang tinggi, kedisiplinan kerja, tanggung jawab dan fokus kerja yang tinggi.

Koperasi BMT Bina Insani secara keseluruhan memiliki 3 orang teller, dimana

penempatannya disesuaikan dengan kebutuhan setiap kantor (roling). Khusus untuk BMT

Bina Insani cabang ngempon, teller tidak hanya bertugas di bagian kasir tetapi juga

merangkap pada bagian Custemer Service. Berikut ini beberapa penjabaran tentang berbagai hal mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab teller Koperasi BMT Bina

Insani.

a) Tugas

1. Melayani transaksi keuangan kepada nasabah dengan prosedur yang benar

2. Meneliti secara cermat alat dan bukti transaksi meliputi kelengkapan dan

kebenaran serta legalitasnya.

(40)

4. Melakukan kas opname setiap hari yang kemudian ditandatangani oleh manajer.

5. Tidak melakukan tugas atau tindakan diluar batas kewenangan teller sebelum

mendapat izin dari manajer / kepala cabang.

b) Wewenang

1. Menolak transaksi yang tidak memenuhi syarat dan prosedur yang berlaku serta

diragukan kebenarannya

2. Menolak orang lain yang tidak berkepentingan masuk dalam counter kasir.

3. Memiliki control terhadap alur (keluar-masuk) uang.

c) Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab secara moral, material, administrasi dan hukum atas pekerjaan

dan tugasnya.

2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan teknis administrasi teller

3. Bertanggung jawab atas valid dan akuratnya transaksi keuangan dan lainnya

dikantor

4. Bertanggung jawab atas rahasia keuangan anggota / calon anggota

5. Bertanggung jawab terhadap penyimpanan dan perawatan buku tabungan dan hal

lainnya yang berhubungan dengan nasabah dan administrasi kantor.

d) Kelebihan Teller

1. Teller dituntut cekatan, teliti, jujur dan bertanggung jawab

2. Dipercaya untuk mengendalikan arus uang saat itu

(41)

Melakukan beberapa transaksi dalam satu waktu sehingga terkadang terjadi

kekeliruan.

2. Marketing

Dalam tugasnya marketing atau pemasaran mempunyai peranan yang penting dalam aktivitas usaha. Proses pemasaran merupakan proses kegiatan yang

menghubungkan antara produsen dengan konsumen sebagai pemakai produk.Kinerja

optimal yang dimiliki seorang marketingakan memberikan dampak bagi suatu

perusahaan, diantaranya adalah kepuasan dan loyalitas konsumen kepada perusahaan

akan bisa tercapai. Selain itu citra perusahaan yang baik akan tertanam di benak

konsumen. Marketing atau pemasaran tidak dapat dikatakan sebagai penjualan karena penjualan merupakan bagian dari marketing.Jadi marketing mempunyai cakupan yang

lebih luas dari penjualan.

Tugas Marketing merupakan bagian dari perusahaan yang berperan penting dalam

menentukan kemajuan perusahaan tersebut.Oleh karena itu, bidang pemasaran memiliki

fungsi untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Semakin meningkat pendapatan

yang akan dicapai, maka perusahaan akan berkembang dengan baik. Dan sebaliknya,

semakin menurun pendapatan yang dicapai, maka perusahaan tidak akan meningkat atau

berkembang.

Bidang marketing ini tidak bisa berdiri sendiri dalam sebuah perusahaan.Maka setiap kegiatan yang dilakukan bagian marketing mempunyai hubungan dan keterkaitan dengan setiap bagian dalam internal perusahaan.Seperti; bagian produksi, keuangan,

sumber daya manusia, riset dan pengembangan.Hubungan dengan bagian eksternal

(42)

selaras dengan bagian tersebut dapat memberikan dampak fungsi marketing tidak bisa berjalan dengan baik, dan dapat menurunkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Dalam hal ini koperasi BMT Bina Insani juga membutuhkan pihak marketing untuk menumbuhkan usahanya. Koperasi BMT Bina Insani merupakan lembaga

keuangan non bank, sehingga marketing di BMT berfungsi untuk menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkan dana ke masyarakat.

Dalam BMT Bina Insani semua karyawan berlaku sebagai marketing, yaitu setiap

karyawan mempunyai tugas untuk mempromosikan produk-produk yang ada. Menjadi

karyawan sebagai marketing mempunyai tanggung jawab yang sangat besar, salah satunya membawa nama baik lembaga. Seorang marketing mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari anggota setiap hari

2. Melayani anggota jika akan melakukan pengambilan dan penukaran uang

3. Melayani anggota yang ingin menitipkan uang setoran pembiayaan.

4. Mencari anggota baru

5. Memasarkan dan menjelaskan produk-produk yang dimilik BMT Bina Insani kepada

anggota dan calon anggota baru.

Selain tugas, karyawan yang bekerja selaku marketing juga mempunyai

kewajiban untuk menjaga hubungan baik dengan nasabah agar nasabah tetap loyal

dengan produk-produk yang dimiliki.

Seorang marketing harus mempunyai jiwa kesadaran yang tinggi terhadap tugas dan tanggungjawabnya.Jangan sampai kepercayaan anggota disalahgunakan oleh seorang

(43)

pada keseluruhan. Citra suatu lembaga harus dijaga dengan baik, untuk mendapatkan

kepercayaan yang lebih dari konsumennya.

Selama proses belajar dalam bidang marketing, kami menemui banyak

pengalaman yang dapat digolongkan dalam hal yang positif dan hal negatif. Dalam hal

positif dapat disebut sebagai kelebihan menjadi seorang marketing.Dan dalam hal negatif

dapat disebut sebagai kendala yang sering dialami oleh seorang marketing.Kelebihan menjadi seorangai marketingdiantara :

1. Memahami karakter nasabah yang berbeda-beda

2. Lebih mengerti kemauan pasar yang ada

Sedangkan kendala yang dialami selama di marketing adalah

1. Kurangnya pemahaman tentang ekonomi syariah, sehingga belum dapat menyakinkan

kepada nasabah akan perbedaan dengan koperasi konvensioanl

2. Banyak nasabah yang trauma sebelumnya karena uangnya pernah dibawa kabur oleh

oknum marketing yang kurang bertanggungjawab.

3. Beberapa nasabah masih mempermasalahkan tentang bagi hasil yang akan diperoleh.

3. Pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu produk yang dimiliki Koperasi BMT Bina

Insani sebagai lembaga keuangan syariah. Sistem dan prosedur pembiayaan pada BMT

Bina Insani adalah sebagai berikut :

a. Customer Service

1. Anggota mengajukan permohonan pembiayaan dengan membawa syarat yang

(44)

2. Customer service melakukan wawancara kepada anggota tetang kegunaan pembiayaan, menjelaskan produk pembiayaan serta akad yang akan digunakan

3. Customer service memandu anggota untuk melakukan pengisian form permohonan pembiayaan

4. Customer service memeriksa kelengkapan persyaratan pembiayaan yang dibawa anggota

5. Customer service mencatat ke dalam buku daftar permohonan pembiayaan 6. Customer service memberikan informasi rencana survey

b. Petugas Survey

1. Petugas survey melakukan survey

2. Petugas survey melakukan wawancara

3. Petugas survey menilai kelayakan usaha

4. Petugas survey menilai kondisi jaminan

c. Komite Pembiayaan

1. Menganalisa hasil survey

2. Memutuskan permohonan pembiayaan anggota

a. Apabila pembiayaan disetujui : Menyiapkan berkas-berkas pembiayaan

b. Apabila pembiayaan ditolak : Mengirim Surat pemberitahuan penolakan

pembiayaan kepada anggota

d. Memberikan rekomendasi

a. Manajer : Mengadakan akad pembiayaan

1) Melengkapi persyaratan pembiayaan

(45)

3) Pencatatan oleh notaries

4) Menerbitkan SPM ( Surat Perintah Pembiayaan)

b. Teller : Teller bertugas menyerahkan dana pembiayaan

1) Menghitung jumlah dana pembiayaan

2) Meneliti keaslian uang sebelum serah terima

Dalam melakukan pembiayaan khususnya dalam hal survey , BMT Bina Insani

menggunakan prinsip 5C, yaitu :

1. Character: Mengetahui dan mengenali watak dan kepribadian seseorang. Hal ini dilakukan dengan cara wawancara langsung dan menggali informasi melalui

lingkungan sekitarnya.

2. Capital : Mengetahui gambaran umum aset yang dimiliki anggota sebagai petimbangan bagi BMT Bina Insani dalam pemberian pembiayaan.

3. Collateral : Mengetahui asset yang menjadi jaminan dalam sebuah akad pembiayaan yang akan dilakukan. Collateral bukan merupakan pertimbangan bagi

BMT dalam memberikan pembiayaan. Karena banyak juga anggota BMT Bina

Insani yang merupakan kalangan menengah ke bawah. Terkadang mereka tidak

memiliki barang jaminan ketika mengajukan pembiayaan.

(46)

5. Condition : Mengetahui kondisi nasabah seperti misal kegunaan pembiayaan, pekerjaan keseharian anggota dan berusaha mengetahui tanggungan anggota di

lembaga keuangan lain.

Setiap lembaga keuangan, biasanya mengalami beberapa kendala, diantaranya

adalah pembiayaan bermasalah, kredit macet.BMT Bina Insani memiliki beberapa

strategi dalam mengatasi pembiayaan bermasalah, antara lain:

1. Pendekatan secara personal dan kekeluargaan.

2. Memberikan pengertian kepada debitur bahwa uang yang digunakan juga

merupakan milik anggota yang lainnya.

3. Memberi support kepada debitur, apabila dia dapat dengan baik menunaikan

kewajibannya, maka dapat dengan mudah mengajukan pembiayaan lagi di masa

yang akan datang.

4. Memberikan Surat Pemberitahuan dan Peringatan kepada debitur bermasalah

5. Melakukan penyitaan aset dan jaminan

E. Produk – produk BMT Bina Insani

1) Produk Simpanan

a. Produk Pendanaan SIRELA

SIRELA (Simpanan Sukarela Lancar) adalah bentuk simpanan dari anggota

dimana penyimpan dapat menitipkan dan mengambil simpanannya

sewaktu-waktu sesuai ketentuan. Sebagai balas jasa pihak BMT akan memberikan bagi

hasil kepada penyimpan setiap bulan sesuai dengan jumlah saldonya.

1) Ketentuan

(47)

b. Saldo kas yang harus dipelihara minimal Rp.10.000,-

c. Biaya penutupan rekening sebesar Rp. 10.000,- dikenakan pada pihak

penabung.

d. Nisbah bagi hasil tabungan langsung ditambahkan pada rekening

penabung tiap bulannya dengan ketentuan bagi hasil 65:45, yaitu 65 %

untuk BMT Bina Insani dan 45% untuk penabung.

e. Apabila buku tabungan hilang/rusak/cacat agar segera memberitahukan

BMT Bina Insani

f. Biaya administrasi penggantian buku tabungan baru karena hilang/rusak

dibebankan pada penabung

g. Penarikan tunai lewat teller harus menyertakan identitas diri

h. Penarikan tunai dengan surat kuasa hanya dapat dilakukan di kantor BMT

Bina Insani dengan menunjukkan identitas diri

i. Penyalahgunaan buku tabungan oleh pihak ketiga yang bukan kesalahan

BMT Bina Insani

j. Apabila saldo tabungan sebesar biaya penutupan dan pemeliharaan

rekening secara otomatis tabungan ditutup oleh sistem.

2) Syarat Pembukaan Rekening

a. Mengisi formulir aplikasi permohonan pembukaan rekening

b. Menyertakan fotokopi KTP/Tanda pengenal lainnya

(48)

SISUKA (Simpanan Sukarela Berjangka) adalah bentuk simpanan

berjangka (semacam deposito) dimana penyimpan menitipkan uangnya dan

hanya bisa diambil pada saat jatuh tempo.

1) Ketentuan

a. Dana yang disimpan minimal Rp.1.000.000,-

b. Jangka waktu penyimpanan 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan.

2) Nisbah / Bagi Hasil

a. Jangka waktu 12 bulan : 50:50, 50% untuk BMT Bina Insani, 50% untuk

penabung

b. Jangka waktu 6 bulan : 55:45, 55% untuk BMT Bina Insani, 45% untuk

penabung

c. Jangka waktu 1 dan 3 bulan : 65:35, 65% untuk BMT Bina Insani, 35%

untuk penabung

d. Mempunyai simpanan Sirela. Nisbah akan ditambahkan langsung ke

rekening penabung

e. Mempunyai simpanan berjangka hanya bisa dilakukan pada tanggal jatuh

tempo, di kantor pelayanan BMT Bina Insani sebelum pukul 12.00 WIB

f. Apabila pada tanggal jatuh tempo, penabung tidak mengambil simpanan,

maka simpanan akan secara otomatis di perpanjang sesuai dengan jatuh

tempo pada akad sebelumnya.

g. Apabila tabungan diambil tidak pada waktu jatuh tempo, maka dikenakan

pinalti 2,5 % dari jumlah tabungan. Pinalti merupakan biaya yang

(49)

3) Syarat Pembukaan Rekening

a. Mengisi formulir aplikasi permohonan pembukaan rekening

b. Menyertakan fotokopi KTP/Tanda pengenal lainnya

c. Produk Pendanaan SISUQUR

SISUQUR adalah bentuk simpanan untuk persiapan qurban, berikut beberapa

hal yang berhubungan dengan pendanaan Sisuqur.

1) Ketentuan

a. Saldo awal pembukaan rekening sejumlah minimal Rp.10.000,-

b. Saldo kas yang harus dipelihara minimal Rp.10.000,-

c. Pengambilan simpanan hanya dapat dilakukan menjelang Hari Raya Idul

Adha

2) Syarat Pembukaan Rekening

a. Mengisi formulir aplikasi permohonan pembukaan rekening

b. Menyertakan fotokopi KTP/Tanda pengenal lainnya.

d. Produk Pendanaan SIPERMATA

SIPERMATA adalah bentuk simpanan dimana penyimpanan bisa mengambil

simpanannya sewaktu-waktu sesuai ketentuan. Sebagai balas jasa pihak BMT

akan memberikan bagi hasil kepada penyimpan setiap bulan sesuai dengan

jumlah saldonya.

1) Ketentuan

a. Saldo awal pembukaan rekening sejumlah minimal Rp. 20.000,00

(50)

c. Biaya penutupan rekening sebesar Rp. 10.000,00 dikenakan pada pihak

penabung

d. Nisbah Bagi Hasil tabungan langsung ditambahkan pada rekening

penabung tiap bulannya dengan ketentuan Bagi Hasil 65:45, yaitu 65%

untuk BMT Bina Insani dan 45% untuk penabung

e. Apabila buku tabungan hilang/ rusak/ cacat agar segera memberitahukan

BMT Bina Insani

f. Biaya adnimistrasi pengganti Buku Tabungan baru karena hilang / rusak

dibebankan pada penabung

g. Penarikan tunai lewat teller harus menyertakan identitas diri

h. Penarikan tunai dengan surat kuasa hanya dapat dilakukan dikantor BMT

Bina Insani dengan menunjukkan identitas diri

i. Penyalahgunaan buku tabungan oleh pihak ketiga yang bukan kesalahan

BMT Bina Insani menjadi resiko dan tanggung jawab penabung

sepenuhnya

j. Apabila saldo tabungan sebesar biaya penutupan dan pemeliharaan

rekening secara otomatis tabungan ditutup oleh sistem

e. Produk Pendanaan SIARAFAH

SIARAFAH adalah simpanan untuk tabungan haji. Simpanan ARAFAH

merupakan progran kerja sama antara BMT Bina Insani dengan Bank Syariah

Mandiri untuk mewujudkan keinginan nasabah yang ingin naik haji, tetapi

belum cukup biaya.

(51)

a. Pada awal pembukaan rekening, penabung mambayarkan sejumlah uang

sesuai ketentuan (tabungan mabrur, ujroh, dan biaya pendaftaran haji)

b. Pada jangka waktu yang telah ditetapkan, dana talangan tersebut harus

dikembalikan kepada pihak BMT Bina Insani. Apabila dalam jangka

waktu tertentu penabung tidak bisa memenuhi kewajibannya, maka

umroh yang telah dibayarkan tidak dapat ditarik kembali

c. Talangan boleh dicicil maupun dibayar sekali lunas selama masih dalam

jangka waktu yang telah ditetepkan

d. Simpanan ini tidak dapat dialih tangankan

e. Apabila penabung atau calon haji meninggal dunia, sakit keras dan

lain-lain yang dapat menyebabkan penabung tidak dapat berangkat haji, maka

ujroh menjadi hak BMT Bina Insani

2) Persyaratan :

a. Fotokopi KTP suami istri

b. Fotokopi kartu keluarga

c. Fotokopi surat nikah

2) Produk pembiayaan

a. Kredit modal kerja

Kredit modal kerja merupakan pembiayaan yang disalurkan kepada

masyarakat untuk membiayai kebutuha modal kerja.

Ada 2 jenis kredit modal kerja yaitu :

(52)

Mudharabah adalah jenis pembiayaan dengan akad syirkah.Merupakan

pembiayaan modal kerja yang diberikan oleh BMT kepada aggotanya,

dimana pengelola usaha sepenuhnya diserahkan kepad anggota sebagai

debitur atau mitra.Dalam hal ini anggota menyediakan usaha dan sistem

manajemenya. Sedangkan hasil keuntungan yang didapatkan akan dibagi

sesuai dengan akad antara kedua belah pihak.

2. Produk pembiayaan Musyarakah (MSA)

Musyarakah merupakan jenis pembiayaan dengan akad syirkah yaitu

pembiayaan yang diberikan kepada anggota berupa sebagian modal dari

modal keseluruhan. Pihak BMT terlibat dalam pengelolaan dana dimana

resiko dan keuntungan atas hasil usaha ditanggung bersama secara

berimbang dengan porsi pernyertaan masing-masing.

b. Kredit Konsumsi

Kredit konsumsi merupakan kredit yang diberikan dalam rangka

pengadaan barang atau jasa untk tujuan konsumsi, dan bukan sebagai barang

modal dalam usaha kegiatan nasabah.

Kredit konsumsi dapat dibagi kedalam tiga jenis produk pembiayaan yang

berdasarkan sistem mark-up, antara lain :

1. Pembiayaan Bai’Bitsaman Ajil (BBA)

Pembiayaan Bai’Bitsaman Ajil merupakan jenis pembiayaan

berakad jual beli yaitu suatu perjanjian pembiayaan yang disepakati antara

BMT dengan anggotanya, dimana BMT menyediakan dananya untuk

(53)

yang kemudian proses pembayarannya dilakukan secara angsuran. Jumlah

kewajiban yang harus dibayarkan oleh peminjam adalah jumlah atas barang

modal dan mark-up yang disepakati.

2. Pembiayaan Murababah (MBA)

Pembiayaan Murababah merupakan jenis pembiayaan yang

berakad jual beli atau pembiayaan kepada peminjam yang pembiayaannya

dilakukan sekaligus pada waktu jatuh tempo yang telah ditetapkan, nasabah

menjual harga jual barang yang telah disepakati kepada BMT.

3. Pembiayaan ijarah

Pembiayaan Ijarah merupakan pembiayaan yang diberikan kepada

anggota untuk menyewa tempat usaha atau suatu barang.Cara angsuran pada

pembiayaan ijarah ini bisa menggunakan Murabahah atau Bai’Bitsaman

Ajil.

3) Pembiayaan Lain

1. Pembiayaan Rahn/ Gadai

Pembiayaan Rahn merupakan pembiayaan yang diberikan kepada anggota

dengan menyerahkan barang sebagai jaminan kepada BMT.

2. Pembiayaan Qurdul Hasan

Pembiayaan Qurdul Hasan merupakan pembiayaan yang diberikan kepada

anggota yang memenuhi persyaratan karena anggota cukup mengembalikan

pinjamannya tanpa imbalan atau tanpa mark-up.

Syarat pengajuan pembiayaan pada BMT Bina Insani adalah sebagai

Gambar

Tabel 4.1 Perkembangan Nasabah
Tabel 4.2

Referensi

Dokumen terkait

Ini dikarenakan susu sapi memiliki kadar kasein (salah satu bentuk protein yang kasar dan kental) 300% lebih tinggi dibandingkan dengan ASI, sehingga terlalu

Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ..... Perhatikan

Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan tidak diperbolehkan melakukan tindakan-tindakan tertentu, kecuali dengan persetujuan tertulis dari Wali Amanat, antara lain

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menggambarkan secara deskriptif dengan metode analisa isi (Content Analysis) film “COCO” yang dapat meningkatkan

adenosine tri phosphate (ATP) dan adenosine diphosphate (ADP) yang menghasilkan energi kimia tinggi P i (Woodrow dan Rowan 1979). Selanjutnya P i berfungsi

Pemahaman terhadap mahasiswa (emphaty) berada pada kategori cukup puas dengan indeks 45.8 persen. Pelayanan sistem informasi berada pada kategori cukup puas dengan

Jadi bila ada seorang anak yang lahir diluar perkawinan yang sah menurut hukum (misalnya ada anak yang lahir hanya dari perkawinan siri atau lahir di luar perkawinan),

Berdasar pada permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (a) mengetahui bentuk jaringan komunikasi politik yang digunakan oleh Walikota Banjarbaru