• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SEMESTER MI MA’ARIF GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SEMESTER MI MA’ARIF GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI,

KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DENGAN MEDIA GAMBAR

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER

MI MA

ARIF

GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

DI SUSUN OLEH

MUHAMMAD HABIB YUSRO

NIM

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

"

ريخ

سانلا

مهعفنا

سانلل

"

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama manusia (HR Thabroni )

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Kedua orang tuaku Bapak Musykirin dan Ibu Syariatun yang telah mendidik dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang. Romo KH.Mahfudz Ridwan dan segenap keluarga besar Pondok Pesantren Edi Mancoro. Sahabat-sahabat santri Edi Mancoro yang selalu menghiasi hari-hariku dengan canda tawa dan penuh kebersamaan. Teman-teman PGMI angkatan yang telah meberikan semangat dalam belajar

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr.Wb

Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepangkuan junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan petunjuk di dunia hingga akhirat.

Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:

. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga. . Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.

. Bapak Rasimin, S.Pd.I, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang sabar dalam memberikan pengarahan kepada penulis.

. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

. Kedua orang tuaku dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moral dan materi.

(8)

viii

. Kepala MI Ma‟arif Gedangan, guru da karyawan serta semua siswa-siswi yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

. Teman-teman angkatan IAIN Salatiga yang selama ini telah berjuang bersama.

. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik materiil mapun non materiil.

Demikian uncapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangatlah perlu bagi kesempurnaan skripsi ini.

Wassalamu‟alaikum Wr wb.

Salatiga, September Penulis

(9)

ix ABSTRAK

Yusro, Muhammad Habib. . Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV Semester MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyan (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.Pembimbing: Rasimin, S.Pd.I, M.Pd.

Kata Kunci :Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Media Gambar

Pembelajaran IPS banyak dari guru yang memahami sebagai pelajaran yang sifatnya menghafal dan guru kurang memperhatikan tentang pemahaman siswa, oleh karena itu siswa di tuntut untuk selalu menghafal pelajaran sehingga siswa merasa jenuh dan tertekan. Pada umumnya semua guru menginginkan semua siswanya mampu memahami semu pelajaran, sehingga guru melakukan tekanan-tekanan yang bersifat memaksa. Maka dari itu dan pelajarann IPS kurang diminati siswa.

Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dengan media gambar pada siswa kelas IV semester MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran .

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I, dan siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi obeservasi, dokumentasi, dan tes.

(10)

x DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

PENGESAHAN KELULUSAN ... ii

PENGESAHAN KEASLIAN TULISAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ...

A.Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C.Tujuan Penelitian ... D.Hipotesis Penelitian ... E. Manfaat Penelitian ... F. Definisi Operasional ... G.Metode Penelitian ... H.Sistematika Penulisan ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...

(11)

xi

B. Mata Pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi……….…….………..…... . Ilmu Pengetahuan Sosial ... . Tujuan Umum IPS ... . Tujuan Khusus IPS………. ... . Fungsi IPS ... . Hakekat Pembelajaran IPS ... . Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikas dan

Transportasi...………..………...

. Media Pembelajaran ... . Media Visual ... . Media Gambar Atau Foto ...

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ...

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... . Lokasi Penelitian ... . Sejarah Berdiri ... . Visi dan Misi ... . Tujuan Madrasah ... . Keadaan Guru ... . Keadaan Siswa……….. B. Subjek Peneliti. ...

(12)

xii

E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

A. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus ... B. Analis Data Per Siklus ... C. Analisis data akhir ... . Analisis Siklus I ... . Analisis Siklus II ... . Analisis Data Akhir ...

BAB V PENUTUP ...

A.Kesimpulan ... B. Saran-saran ... DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel . Keadaan Guru Tabel . Keadaan Siswa

Tabel . Data Siswa kelas IV MI Ma‟arif Gedangan, Tuntang Kab. Semarang Tabel . Nilai Pra Siklus

Tabel . Data Nila Siswa Siklus I Tabel . Data Nila Siswa Siklus II

Tabel . Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Tabel . Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I Lampiran Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II Lampiran Lembar hasil nilai pada siklus I

Lampran Lembar pengamatan pada siklus I Lampiran Lembar hasil nilai pada siklus II Lampiran Pengamatan pada siklus II

Lampiran Lembar soal dan kunci jawaban siklus I Lampiran Lembar soal dan kunci jawaban siklus II Lampiran Lembar konsultasi skripsi

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Istilah pendidikan seringkali tumpang tindih dengan istilah pengajaran. Oleh karena itu, tidak heran jika pendidikan terkadang dikatakan

“pengajaran” atau sebaliknya, pengajaran disebut sebagai pendidikan. Ini

adalah suatu yang rancau sebagai mana orang yang keliru memahami istilah sekolah dan belajar. Belajar dikatakan identik dengan sekolah, padahal sekolah hanyalah salah satu dari tempat belajar bagi peserta didik. Belajar dikatakan identik dengan sekolah, padahal sekolah adalah salah satu dari proses pendidikan yang mencakup totalitas keunggulan kemanusiaan sebagai hamba (“abad) dan pemakmur alam (kholifah) agar senantiasa bersahabat dan memberikan kemanfaatan untuk kehidupan bersama. Belajar atau sekolah sama-sama bermakna mencari ilmu yang merupakan bagian penting dari proses pendidikan yang pada intinya adalah transfer ilmu dan nilai moral (Roqib, ).

(16)

satu-satunya sumber belajar, dalam pembelajaran IPS, banyak dari siswa yang menggangap pealajaran IPS sangatlah membosankan, maka dari itu guru memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat penting untuk meningkatkan hasil belajar, dalam pelajaran guru dapat menentukan keberhasilan suatu materi, sehingga guru harus dapat menarik dan menyenangkan agar menjadi pusat perhatian siswa dalam belajar sehingga siswa lebih semangat.

Para pendidik menyadari bahwa pengetahuan mengenai hubungan antar individu, individu dengan benda untuk keperluan hidup, individu dengan lembaga dan individu dengan lingkungan tempat tinggalnya perlu dikembangkan dan dimiliki oleh peserta didik (Saipudin, ). IPS merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana kita berperilaku dalam kolompok tertentu, ilmu ini merupakan tujuan pembelajaran yang dimana proses pembelajaran di tujukan dengan perubahan tingkah laku maka dari itu ilmu Pengetahuan Sosial sangatlah penting untuk mengatur urusan bermasyarakat dan menjadi warga Negara yang baik.

(17)

pembelajaran IPS di mulai dari SD/MI yang mengkaji tentang peristiwa hidup.

Pada jenjang SD/MI pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi dengan melalui mata pelajaran ini diharapkan peserta didik dapat menjadi warga negara yang baik, dan demokratis bertanggung jawab, pada dasarnya pembelajaran IPS merupakan pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat. dan dalam penyusunan mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran, yang di tujukan dapat terwujutnya tujuan pembelajaran IPS yaitu peserta didik dapat menjadi warga negara yang baik, ber demokratis dan bertanggung jawab.

Pembelajaran IPS banyak dari guru yang memahami sebagai pelajaran yang sifatnya menghafat dan guru kurang memperhatikan tentang pemahaman siswa, oleh karna itu siswa di tuntut untuk selalu menghafal pelajaran sehingga siswa merasa jenuh dan tertekan. Pada umumnya semua guru menginginkan semua siswanya mampu memahami semu pelajaran, sehingga guru melakukan tekanan-tekanan yang bersifat memaksa maka dari itu dan pelajarann IPS kurang diminati siswa.

(18)

penerus bangsa kita menjadi generasi yang nasionalis, berakhlak mulia dan peka terhadap lingkungan sosial berdasarkan pendapat (Hamalik, : ).

Perangkat media adalah material, equipment, hardware, dan software,

istilah material berkaitan erat dengan istilah equipment dan istiah hardwere

berhubungan dengan istilah software. Material (bahan media) adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk menyimpan pesan yang akan disampaikan kepada audien dengan menggunakan peralatan tertentu atau wujud bendanya sendiri,seperti transportasi untuk prerangkat overhead, fim, filmstrip, film slide, gambar, grafik, dan bahan cetak. Namun demikian, equipment

(peralatan) ialah sesuatu yang dipakai untu memindahkan atau menyampaikan sesuatu yang disimpan oleh material kepada audien misalnya proyektor film slide, video tape recorder, papan tempat, papan dan flannel

(Daryanto, ).

Media pembelajaran pendidikan secara umum dapat diartikan sebagai sarana atau prasarana yang dipergunakan untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran, secara khusus media pembelajaran sebagai alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antar guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan pengajaran di sekolah (Mursid, )

(19)

mencapai KKM, siswa yang mencapai KKM yaitu , (yang tuntas), serta para siswa kesulitan dalam mengingat pelajaran IPS yang bersifat abstarak dan menghafal, sehingga siswa merasa malas. Maka dari itu dengan menggunakan media gambar siswa dapat mengetahui pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret, agar meningkatnya pemahaman siswa dan terbayang di momori siswa dan membekas atau tidak mudah lupa. Rendahnya siswa yang mencapai KKM, dapat disimpulkan bahwa guru kurang tepat dalam pengunaan media, oleh karena itu guru harus mempertimbangkan media agar proses pembelajaran dapat maksimal.

Dalam menyikapi pengunaan media, tidak ada media yang sangat sempurna dan efektif akan tetapi setiap media mempunyai kelebihan dan kekuranganya, makadari itu guru harus dapat memilah dan memilih media yang paling tepat, sehingga pembelajaran dapat lebih maksimal. Aka tetapi media gambar sangatlah tepat di terapkan pada anak SD/MI yang didasarkan pada pendapat para ahli diatas, dapat di simpulkan bahwa media yang di gunakan untuk pembelajaran IPS kurang sesuai sehingga siswa kurang memahami pelajaran dan juga di tandai dengan rendahnya nilai yang mencapai KKM.

(20)

terbantu untuk melihat gambaran tentang objek yang dimaksut secara konkret. Banyak dari guru mengajarkan pelajaran IPS secara monoton dan siswa sulit memahaminya.

Maka dari problem di atas penulis mengusulkan Upaya meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi Dengan Media Gambar Pada Kelas IV Semester MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV semester MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran ?.

C. Tujuan Penulisan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV semester MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

(21)

D. Hipotesis

. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan yang dihadapi Adapun hipotesis dalam masalah ini adalah penerapan media gambar pada mata pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi Pada Kelas IV Semester MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran dapat meningkatkan hasil belajar!

. Indikator Pencapaian

Apabila nilai siswa baik dan memenuhi standar pencapaian KKM yaitu: . Adapun indikator keberhasilan yang dapat di capai dalam materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi sebagai berikut :

a. Siswa dapat membandingkan/membedakan jenis teknologi produksi pada masa lalu dan masa sekarang.

b. Siswa mampu menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan masa sekarang.

c. Siswa mampu menyebutkan macam-macam alat produksi masa lalu dan masa sekarang.

d. Siswa mampu membandingkan/membedakan jenis teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini.

(22)

f. Siswa mampu membandingkan/membedakan jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa sekarang.

g. Siswa mampu menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan masa sekarang.

h. Siswa mampu menyebutkan macam-macam alat transportasi masa lalu dan masa sekarang.

E. Manfaat Penelitian

. Manfaat teoristis

a. Penelitien ini dapat mengembangkan media gambar pada pembelajaran. b. Dapat memberikan gambaran untuk mempertimbangan dalam

pemilihan media pembelajaran dalam penyampaian materi. . Manfaat praktikis

Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan manfaat yang berkesan bagi guru, siswa dan sekolah.

a. Bagi guru:

) Penelitian ini dapat meningkatkan rasa percaya diri, menjadikan pengalaman bagi guru dan mempermudah untuk menyampaikan mater.

(23)

b. Bagi siswa:

) Dengan media ini dapat membantu sisawa dalam pemecahan masalah.

) Siswa lebih cepat menyerap pelajaran. c. Bagi sekolah:

) Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan masukan dan pengetahuan untuk perubahan sistem pembelajaran kearah yang lebih baik.

) Meningkatkan mutu dan kualitas sekolah. d. Bagi peneliti:

) Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

F. Definisi Oprasional

Definisi oprasional bertujuan untuk meminimalisir atau menghindari salah tafsir antara penulis dan pembaca sehingga istilah-istilah dalam peneliti dapat di pahami secara jelas, adapun istilah yang terdapat dalam penelitian tersebut yaitu:

. Hasil belajar

(24)

proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan pembelajaran. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional (Susanto,

).

. Ilmu Pengetahuan sosial

Social student atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menenggah (Ahmadi, ).

. Media gambar

Media pendidikan adalah suatu bagian intregral dari proses pendidikan di sekolah. Dan karena itu menjadi suatu bidang yang harus dikuasai oleh setiap guru professional (Hamaliki, ).

G. Metode Penelitian

. Rancangan Penelitian

(25)

menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja di lakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru. Batasan yang di tulis untuk pengertian tentang kelas tersebut adalah pengertian lama, untuk melumpuhkan pengertian

yang salah dan dipandang secara luas oleh umum dengan “ruangan tempat

guru mengajar”. Kelas bukan wujud ruang tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar, kelompok orang yang sedang belajar dapat kerja di leb, lapangan olah raga, workshop dan lain-lain (Aqib, ).

. Subjek Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang di lakukan di kelas IV MI Ma‟arif Gedangan kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan jumlah seluruh siswa anak. Jumlah siswa laki-laki adalah dan jumlah siswa perempuan adalah pada semester tahun pelajaran

, dengan di dampingi Guru kelas yang bernama Ibu Diah. Penelitian di laksanakan pada tanggal April untuk siklus I, dan pada tanggal Mei untuk siklus II.

. Langkah-Langkah Penelitian

(26)

a. Perencanaan tindakan

) Membuat skenario pembelajaran.

) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas. Jika digunakan instrumen pengamatan tertentu, perlu dikemukakan bagaimana pembuatannya, siapa yang akan menggunakan dan kapan akan digunakan.

) Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasi tindakan.

) Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan yang meliputi siap melakukan apa, kapan, dimana dan bagaimana melakukanya. Skenario tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga di sertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.

c. Pengamatan interpretasi

(27)

d. Refleksi

Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang di jumpai dan di lanjutkan dengan refleksi tertahap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Secara keseluruhan, ke empat tahapan dalam PTK ini membentuk suatu siklus (daur) PTK yang digamabarkan dalam bentuk spiral. Untuk mengatasi suatu masalah, mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus-siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Siklus dua dilaksanakan bila masih ada hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus satu. Siklus tiga dilaksanakan karena siklus dua belum mengatasi masalah (Aqib, ).

. Instrument Penilaian

Instumen ini di gunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data dalam penelitian tindakan ini yaitu:

a. Lembar obsevasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan belajar mengajar, baik siswa maupun guru selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar ini berisi aspek-aspek penilaian siswa baik keterampilan maupun keaktifan siswa yang akan diamati.

b. Tes

(28)

Komunikasi Dan Transportasi yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa.

c. Silabus

Berisi tentang rencana pembelajaran dalam suatu kelompok yang mencakup KD KI dan Indikator.

d. Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP)

Bertujuan untuk mempermudah guru dalam proses pembelajaran yang di tujukan untuk ketercapaian tujuan pembelajaran

. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini cara untuk mengumpulkan data yaitu menggunakan metode berikut:

a. Observasi

Observasi di lakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan observasi perlu di lengkapi poto-poto kegiatan pelaksanaan pembelajaran.

b. Tes

Di gunakan lembar tes yang di gunakan oleh siswa, tes yang di gunakan berupa tes awal dan tes akhir untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa

c. Dokumentasi

(29)

. Analisis Data

Proses ini merupakan proses dimana data-data yang terkumpul dapat diolah dan untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis yang biasa di sebut pengolahan data ataupun analisis data. Semua data yang sudah di dapat pada dasarnya di gunakan untuk membuktikan hipotesis yang didapat dari lapangan, benar ataupun salah , maka tahap inilah data harus di analisis dan diolah untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah di rumuskan dengan cara peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut, sehingga diperoleh nilai rata-rata, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

ΣX = jumlah nilai keseluruhan siswa

ΣN = jumlah siswa x = Nilai rata-rata

a. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P = Jumlah nilai dalam persen F = Frekuensi

(30)

H. Sistematka Penulisan

Pada Bab I : Pendahuluan ini berisi latar belakang , rumusan masalah, tujuan masalah, hipotesis, manfaat penelitian, definisi oprasional, metode penelitian, pengumpulan data, sistematika penulisan.

Bab II : Kajian Pustaka Pada bab ini berisi teor-teori yang mendukung dan pendapat para ahli

Bab III :Pelaksanaan penelitian Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan penelitian yang meliputi lokasi penelitian, subjek penelitian, waktu penelitian, prosedur kerja dalam penelitian, dan deskripsi penelitian.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang meliputi hasil penelitian siklus I, hasil penelitian siklus II, serta pembahasannya.

(31)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

. Pengertian Belajar

Belajar menerut (Burton, ) adalah suatu perubahan dalam diri individu sebagai hasil interaksinya dengan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan menjadikannya lebih mampu melestarikan lingkungannya secara memadai. Dan menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya (Susanto, ). Sedangkan menurut (Travers, ). belajar mencakup perubahan yang relatife permanen dalam tingkah laku sebagai akibat dari penyingkapan terhadap kondisi dalam lingkungan. Menurut (Gagne, ). Belajar adalah suatu perubahan dalam disposisi (watak) atau kapabilitas (kemampuan) manusia yang berlangsung selama satu jangka waktu dan tidak sekedar mengungkapkanya proses perubahan.

(32)

diri orang ini terjadi suatu kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan matematika. Perubahan ini terjadi dari tidak tahu menjadi tahu konsep matematika ini, dan mampu menggunakannya dalam materi lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari (Susanto, ).

Kata kunci dalam definisi di atas ialah perubahan, watak jenis perubahan yang menetap itu disebut “Belajar”, yakni menjelaskan sebagai hasil perubahan tingkah laku. Jadi belajar dapat di lihat dengan membandingkan tingkah laku yang terjadi sebelum individu berada dalam situasi belajar dan tingkahlaku yang dapat ditunjukkan setelah ia belajar. Perubahan itu berupa peningkatan kemampuan dalam bentuk penampilan (performances).

Hasil belajar juga menunjukkan adanya perubahan watak, sikap, minat dan nilai. Perubahan hendaknya bersifat permanen dan dapat disimpan di dalam ingatan selama mungkin. Perubahan hendaknya dibedakan dengan perubahan akibat pertumbuhan, seperti tinggi atau perkembanggan otot sebagai hasil latihan (exercise) (Basleman dan Mappa, , ).

(33)

perilaku yang relative tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak.

. Faktor-Faktor Yang Menghambat Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

a. Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.

) faktor kesehatan

(34)

) Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenahi tubuh/badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau di usahakan alat bantu agar dapat menghindari atau menggurangi penggaruh kecacatanya itu.

) Faktor psikologis

Faktor psikologi yang mempenggaruhi belajar adalah inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan.

(35)

belajar, jika ia belajar dengan baik, artinya belajar dengan menerapkan dengan metode belajar yang efision dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajarnya, jika siswa memiliki inteligensi yang rendah, ia perlu mendapat pendidikan dilembaga pendidikan khusus.

b) Perhatian

Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan ajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakat. c) Minat

(36)

sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang di pelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dihafalkan dan disimpan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajarinya itu.

d) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baruakan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Orang yang berbakat mengetik, misalnya akan lebih cepat dapat mengetik dengan lancar dibandingkan orang lain yang kurang/tidak berbakat di bidang itu.

(37)

e) Motif

Motif erat sekali hubungganya dengan tujuan yang akan dicapai. Didalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorongnya.

Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar. Motif-motif di atas dapat juga ditanamkan kepada diri siswa dengan cara memberikan latihan-latihan/kebiyasaan-kebiyasaan yang kadang-kadang juga dipenggaruhi oleh keadaan lingkungan. Dari uraian di atas jelas bahwa motif yang kuat sanggatlah perlu di dalam belajar, di dalam membentuk motif yang kuat itu dapat di laksanakan dengan adanya latihan-latihan/kebiasaan-kebiasaan dan pengaruh lingkungan yang memperkuat, jadi latihan/kebiasaan itu sanggat perlu dalam belajar.

f) Kematangan

(38)

kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan jari-jarinya sudah siap untuk menulis dan lain-lain. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berasil jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. g) Faktor kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).

Kelelahan jasmani terlihat dengan lamah lunglainya tubuh dan timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena terjadinya kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.

(39)

dianggap berat tanpa istirahat, menghadapi hal-hal yang selalu sama/konstan tanpa ada variasi, dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatiannya. Dari uraian diatas dapatlah dimengerti bahwa kelelahan itu mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.

b. Faktor-faktor ekstrern adalah faktor yang ada di luar individu.

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, penulis mengelompokkan menjadi faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Uraian berikut akan membahas tiga faktor tersebut.

) Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

a) Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Hal ini jelas dan dipertegas oleh Drs. Sutjipto Wirowidjojo dengan pernyataannya yang menyatakan bahwa: keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. b) Relasi antaranggota keluarga adalah relasi orang tua dengan

(40)

anak. Wujud relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh dengan kasih sayang dan pengertian, ataukah diliputi oleh kebencian, sikap yang terlalu keras, ataukah sikap yang acuh tak acuh dan sebagainya. Begitu juga jika relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain tidak baik, akan dapat menimbulkan problem yang sejenis.

Sebetulnya relasi antaranggota keluarga ini erat hubungganya dengan cara orang tua mendidik. Uraian cara orang tua mendidik di atas menunjukkan relasi yang tidak baik. Relasi semacam itu akan menyebabkan perkembanggan anak terhambat, belajarnya terganggu dan bahkan dapat menimbulkan masalah-masalah psikologis yang lain,

Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk menyukseskan belajar anak sendiri. c) Suasana rumah

(41)

ketenangan kepada anak yang belajar. Suasana tersebut dapat terjadi pada keluarga yang besar yang terlalu banyak penghuninya. Suasana rumah yang tegang rebit dan sering terjadi cekcok, pertengkaran antar anggota keluarga atau dengan keluarga lain yang menyebabkan anak menjadi bosan di rumah, suka keluar rumah (ngluyur), akibatnya belajarnya kacau, semua contoh di atas adalah suasana rumah yang memberi pengaruh negatif.

Selanjutnya agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tentram selain anak kerasan/betah tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.

d) Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan, pakaina, perlindungan, kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.

(42)

tergangu, sehingga belajar anak juga terganggu. Akibat yang lain anak selalu dirundung kesedihan sehingga anak merasa minder dengan teman lain, hal ini pasti akan mengganggu belajar anak. Walaupun tidak dapat di pungkiri tentang adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah, justru keadaan yang begitu menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan akhirnya sukses besar, sebaliknya keluarga yang kaya raya, orang tua sering mempunyai kecendrungan untuk memanjakan anak. Anak hanya bersenang-senag dan berfoya-foya, akibatnya anak kurang dapat memusatkan perhatiannya kepada belajar. Hal tersebut juga dapat menggangu belajar anak.

e) Pengertian orang tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggudengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semanggat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalo perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.

f) Latar belakang kebudayaan

(43)

tanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.

) Faktor sekolah

Faktor sekolah mempengaruhi belajar ini, mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siwa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

a) Metode mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Mengajar itu sendiri menurut Ds. Ign. S. Ulin Bukit Karo Karo adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima menguasai dan mengembangkannya, metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.

b) Kurikulum

(44)

c) Reaksi guru dengan siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya.

Guru yang kurang berintraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

d) Relasi siswa dengan siswa

Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada grup saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing individu tidak tampak. Menciptakan relasi yang baik kepada siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. e) Disiplin sekolah

(45)

) Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam masyarakat.

a) Kegiatan siswa dalam masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya.

b) Mass media

Yang termasuk dalam mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik-komik dan lain-lain. Semua itu ada dan beredar di masyarakat. Mass media yang baik akan memberikan pengaruh yang baik juga ter hadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa, begitu juga teman bergaul dan kehidupan masyarakat yang semuanya mempengaruhi belajar anak.

. Pengertian Hasil Belajar

(46)

merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan pembelajaran. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang di kehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagai mana dikemukakan oleh (Sunal, ) bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan infornasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukanya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan

(47)

B. Mata Pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi,

Komunikasi Dan Transportasi

. Ilmu Pengetahuan Sosial

Social student atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menenggah (Ahmadi, )

Dalam pembelajaran IPS tekananya adalah pada keterampilan bermasyarakat. IPS lebih bersifat semi berkehidupan daripada ilmunya. IPS memiliki nilai pembelajaran praktis yang harus membina individu yang kreatif, demokratis dan penuh tanggung jawab serta sekaligus memiliki beban pembinaan budaya serta kehidupan yang baik harmonis dinamis. Guru IPS hendaknya sadar bahwa muridlah yang kelak akan menerapkan segala isi pelajaran IPS dan kehidupan sosial di hari esok akan berbeda dengan hari ini.

Peranan guru dalam mengajarkan IPS erat hubungannya dengan cara mengaktifkan siswa dalam proses belajar, keaktifan belajar anak dilihat dalam perkembangan keterampilan anak. Pengembangan keterampilan IPS dalam peran belajar pada garis besarnya tiga jenis keterampilan yaitu:

a. Keterampilan kongnitif

(48)

belajar adalah mengumpulkan, menunjukkan, memahami, menganalisis dan menilai.

b. Keterampilan Sosial

Keterampilan ini bertujuan agar anak mampu berkomunikasi dengan sesamanya dan lingkungannya di masyarakat secara baik dengan demikian keterampilan sosial merupakan penerapan pembelajaran IPS dalam kehidupan bermasyarakat.

Keterampillan sosial yang nampak dari proses belajar berdiskusi IPS adalah:

)Berdiskusi dengan teman secara baik. )Berwawancara dengan baik.

)Menjawab pertanyaan orang lain dengan baik. )Bertanya kepada siapapun dengan cara yang baik. )Menjelaskan kepada orang lain dengan baik.

)Menerapkan kemampuan dengan baik dan keterampilan sosial yang lainnya.

c. Keterampilan Psikomotorik

(49)

Keterampilan IPS di atas dalam proses belajar menggajar tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, tetapi harus merumuskan kesatuan. Keterampilan IPS hanya dapat berkembang jika dalam melaksanakan proses belajar menggunakan keterampilan proses (Departemen Agama RI: ).

. Tujuan Umum IPS

Sama-sama kita ketahui bahwa sumua mata pelajaran mempunyai tujuan, demikian juga dengan pelajaran IPS. (Fenton ) mengatakan tujuan utama IPS, yaitu

a. Mempersiapkan anak didik menjadi warga Negara yang baik. b. Mengajar anak didik berkemampuan berfikir.

c. Agar anak dapat melanjutkan kebudayaan bangsanya.

. Tujuan Khusus IPS

a. Pemberian pengetahuan , hal ini dimaksutkan untuk menjadikan anak didik menjadi warga Negara yang baik, ia perlu dibekali dengan pengetahuan yang bersumber pada ilmu-ilmu sosial.

b. Berlatih belajar sendiri, anak harus diajarkan bagaimana belajar yang baik, memupuk kebiasaan belajar, menggunakan waktu secara baik dan tepat guna.

(50)

d. Pembentukan kegemaran dan keterampilan anak didik.

e. Melatih anak untuk menghayati nilai-nilai hidup yang baik termasuk di dalamnya etika moral, kejujuran dan sebagainya.

. Fungsi IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial selain memiliki tujuan membentuk warga Negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan di masyarakat, juga memiliki fungsi aplikatif. Fungsi yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan.

Fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan, selain memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Yang dimaksud keterampilan sosial, yaitu keterampilan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat, seperti bekerja sama, gotong royong, tolong menolong sesama umat manusia, dan melakukan tindakan dalam memecahkan persoalan sosial di masyarakat. Sedangkan keterampilan intelektual dalam ilmu pengetahuan sosial adalah keterampilan berfikir, kecepatan dalam memanfaatkan pikiran, cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan sosial di masyarakat (Rasimin, ).

. Hakekat pembelajaran IPS

(51)

Aspek kehidupan sosial apapun yang kita pelajari, baik yang berhubungan dengan sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografi, dan politik, semuanya bersumber dari masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat bisa dikatakan sebagai laboratorium demokrasi bagi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (Rasimin, ).

. Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan

Transportasi

Materi IPS yang di aplikaskan

a. Alat transportasi adalah bagian dari teknologi. Manusia menciptakan teknologi untuk mempermudah hidupnya. Ada bermacam-macam teknologi. Dalam bab ini kita akan membahas teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Setelah mempelajari bab ini diharapkan kamu memiliki kemampuan berikut ini.

) Memahami pengertian teknologi dan menyebut conto-contoh.

) Memahami perkembangan teknologi produksi dan menceritakan pengalaman menggunakanya.

) Memahami perkembangan teknologi komunikasi dan menceritakan pengalaman menggunakanya.

) Memahami perkembangan teknologi transportasi dan menceritakan pengalaman menggunakanya.

(52)

manusia. Misalya manusia membutuhkan hiburan. Televise menyediakan hiburan yang di butuhkan manusia tersebut:

) Perkembangan teknologi produksi

Teknologi produksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk membuat barang-barang yang kita pakai.

) Perkembangan teknologi komunikasi

Komunikasi merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat penting. Kita tidak dapat berhubungan dengan orang lain di tempat yang jauh kalo tidak ada alat komunikasi (Hisnu, ).

) Perkembangan teknologi transportasi

Transportasi adalah pengangkutan barang atau orang dengan berbagai jenis kendaraan dari suatu tempat ke tempat lain. Teknologi transportasi mengalami perkembangan seperti halnya dengan teknologi produksi dan teknologi komunikasi.

. Media Pembelajaran

(53)

suatu proses pembelajaran pendidikan antara seseorang pendidik dengan peserta didik yang berlangsung dengan baik.

Dengan demikian, media pembelajaran pendidikan secara umum dapat diartikan sebagai sarana atau prasarana yang di pergunakan untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran, secara khusus media pembelajaran sebagai alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan pengajaran di sekolah (Mursid,

).

. Media Visual

(54)

. Media Gambar Atau Foto

Di antara media pendidikan, gambar atau foto adalah media yang paling umum dipakai. Keduanya merupakan bahasa yang paling umum, yang dapat dimengerti dan dapat dinikmati di mana-mana. Namun dalam pengunan media ini,tentunya ada kelebian dan kekuranan yaitu:

a. Beberapa kelebihan media gambar, antara lain:

) Sifatnya konkret; gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

) Gambar dapat mengatasi batas ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat di bawa ke kelas, dan para siswa tidak selalu bisa di bawa ko objek atau peristiwa tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut.

) Media gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tidak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.

) Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah kesalah pahaman.

) Harga foto murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.

(55)

) Gambar atau foto hanya menekankan persepsi indra mata.

) Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.

) Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar.

) Ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar atau foto yang baik sebagai media pendidikan, antara lain sebagai berikut:

a) Autentik, yaitu gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi benda sebenarnya.

b) Sederhana, yaitu komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar.

c) Ukuran relatife, yaitu gambar atau foto dapat membesarkan atau memperkecil objek atau benda sebenarnya.

d) Gambar atau foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. e) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar atau foto karya siswa sering lebih baik.

(56)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif,

Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Dalam penulisan ini, penulis akan memaparkan lokasi yang menjadi objek penelitian, yang bertujuan untuk menghindari salah tafsir dari lokasi penelitian yang nantinya akan berguna pada saat analisis yang akan dilakukan oleh peneliti. Secara singkat penulis akan menyampaikan hal-hal yang penting untuk di ketahui yaitu:

a.Identitas sekolah

Nama MI Ma‟arif Gedangan Status Madrasah : Swasta

Waktu Belajar : Pagi

Alamat : Jl. Nusantara No. Gedangan Tuntang

(57)

Milik : Yayasan Tahun berdiri : Luas tanah : . M b. Letak Geografi

MI Ma‟arif Gedangan terletak di dusun Gedangan, Desa Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

. Sejarah berdiri

MI Ma‟arif berdiri pada tahun yang didirikan oleh

suatu yayasan di bawah naungan kementrian Agama. MI Ma‟arif

Gedangan didirikan oleh masyarakat sekitar dengan tujuan agar peserta didik dapat melaksanakan syariat agama Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan baik. MI Ma‟arif Gedangan didirikan di atas tanah waqof seluas M

. Visi Dan Misi

Visi :

Terwujudnya generasi muslim yang bertaqwa, cerdas, terampil dan berakhlakul karimah.

Misi :

a. Menumbuh kembangkan penghayatan terhadap ajaran agama.

(58)

c. Menumbuhkan semangat kegiatan belajar mengajar kepada seluruh warga sekolah.

d. Aktif mengikuti lomba.

e. Menanamkan dasar-dasar perilaku budi pekerti dan akhlaq mulia.

f. Menanamkan dasar-dasar ajaran ahlussunah waljama‟ah.

. Tujun Madrasah

a.Nilai raport kelas - rata-rata mdencapai , .

b. Nilai ujian madrasah bagi siswa kelas VI rata-rata , .

c.Masuk peringkat besar LOMBA MAPEL di tingkat kecamatan. d. Melaksanakan sholat dhuhur berjama‟ah.

e.Melaksanakan program pembiasaan siswa.

. Keadaan Guru

Keadaan guru serta staf pengajar sangatlah menentukan keberhasilan dalam tujuan pembelajaran, secara rinci dapat kita lihat dengan tabel di bawah ini:

(59)

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

I dari laki-laki dan perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat diliat pada tabel .

(60)

Data Siswa Kelas IV MI Ma’arif Gedangan

NO NAMA JENIS KELAMIN

Diva Supriyanto Laki-laki Emma Fajri Aini Perempuan Ahmad Andi Mulyono Laki-laki Amalia Fataty Perempuan Dewi Retna Nur Aini Perempuan Febry Andy F Laki-laki Indah Khoirin Nisa Perempuan Kholis Amalia W Perempuan M. Aditya Prayogo Laki-laki

M. Ilham Saputro Laki-laki

M. Sholehan Laki-laki

Nada Laila Ramadhoni Perempuan

Nadya Rahma Nur Aini Perempuan

Nastiti Sakina H Perempuan

Reka Fitria Ningrum Perempuan

Sany naswa Perempuan

Silvia Artika Ningrum Perempuan

Wildan Dwi Anggoro Laki-laki

Yulian Perempuan

C. Pelaksanaan Penelitan

Untuk melaksanakan penelitian ini, peneliti mengambil mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang bertema Perkembangan Teknologi

Produksi, Komunikasi Dan Transportasi yang di laksanakan di MI Ma‟arif

Gedangan pada kelas IV, penelitian ini di lakukan dengan waktu X tatap muka dengan alokasi waktu X menit atau jam mata pelajaran sesuai dengan ketentuan dan peraturan madrasah. Adapun penelitian ini terdiri dari siklus, siklus I di laksanakan pada hari Senin April dan siklus II di laksanakan pada hari Selasa Mei . Dengan subjek yang

(61)

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Siklus I ini dilakukan pada hari Senin April , adapun alokasi waktu X menit dengan langkah-langkah sebagai berikut:

. Perencanaan

Rencana persiapan yang di lakukan peneliti adalah :

a. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran ini memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran dan prangkat pembelajaran lainnya, yang akan di gunakan pada siklus I dengan materi perkembangan teknologi produksi dan komunikasi. Dengan kompetensi dasar Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman pengunaannya. Adapun hasil belajarnya peserta didik dapat membandingka/membedakan jenis teknologi produki pada masa lalu dan masa sekarang, menunjukkan peralatan teknolog produksi masa lalu dan masa sekarang, menybutkan macam-maam alat produksi masa lalu dan masa kini, membandingkan/membedaan jeni teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini, menunjukkan dan menyebutkan macam-macam alat komunikasi masa lalu dan masa kini.

(62)

Prangkat yang disiapkan dalam siklus I ini, sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus I, yang berkenaan dengan kegiatan pembelajaran yang menggunakan media gambar, dalam media gambar ini, menggambarkan tentang macam-macam alat komunikasi serta teknologi produksi masa lalu dan masa sekarang agar siswa lebih mudah memahami dan mengetahui pelajaran secara baik dan benar. Untuk mendapatkan data yang akurat peneliti menyediakan prangkat lain yang meliputi absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal

. Pelaksanaan

Pada siklus I ini, peneliti melakukan beberapa langkah-langkah kegiatan yaitu sebagai berikut:

a) Guru membuka pelajaran dengan salam.

b)Guru mempersilahkan siswa untuk berdo‟a bersama, dipimpin oleh ketua kelas.

c) Guru menanyakan kabar. d)Guru melakukan presensi.

e) Guru memotifasi siswa tentang manusia di karuniai tuhan dengan akal dan pikiran sehingga dapat menciptakan teknologi produksi dan komunikasi.

(63)

h)Guru memberikan gambar yang berkaitan dengan perkembangan produksi, alat komunikasi masa lalu dan masa kini.

i) Guru menunjuk salah satu siswa untuk maju ke depan kelas. j) Guru memberi tanggapan tentang diskusi.

k)Guru memberikan soal latihan. l) Guru menyampaikan kesimpulan.

m) Guru menyampaikan materi yang akan datang. n)Guru memberikan PR.

o)Guru menutup pelajaran dengan Salam dan do‟a penutup. . Observasi

Selama berjalanya pembelajaran ini, di lakukan observasi untuk mengetahui sejauh mana persiapan siswa dan guru untuk mengetahui daya tangkap dalam proses belajar mengajar. Observasi ini di lakukan oleh peneliti selain itu di bantu oleh guru mata pelajaran IPS. Hasil observasi ini dicatat dalam lembar guru dan lembar observasi siswa. Pengamatan yang di lakukan meliputi performance guru dalam pembelajaran dan kodisi siswa pada saat itu.

Adapun hasil pengamatan sebagai berikut: a. Tanggapan untuk guru

) Guru kurang optimal dalam mempersiapkan pelajaran. ) Guru kurang menguasai kelas dengan menggunakan metode

(64)

) Ketepatan dan kelancaran dalam penyampaian media masih kurang.

) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktunya. b. Tanggapan untuk siswa

) Siswa merasa senang dengan media gambar.

)Masih ada sebagian sisa yang kurang paham dengan media baru.

)Guru terlalu cepat dalam penyampaian materi. )Siswa masih kurang memperhatikan pelajaran. )Siswa masih takut untuk maju kedepan kelas. . Refleksi

Refleksi di laksanakan setelah kegiatan berlangsung dan di gunakan untuk mengetahui gambaran dari siklus yang sudah dilaksanakan. Bedasarkan data yang di peroleh dari diskusi dengan teman sebaya pelaksanaan pembelajaran pada siklus I telah menunjukan perubahan. Namun hasil kegiatan belajar ini kurang mencapai target yang sesuai di rumuskan sebagai berikut:

a. Perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran IPS mulai meningkat.

(65)

d. Siswa lebih mudah dalam menerima pelajaran yang di sampaikan guru.

e. Masih ada siswa yang kurang aktif, di tandai dengan masih ada siswa yang tidak mau maju kedepan kelas.

f. Masih ada siswa yang belum memahami penerapan media gambar ini.

g. Guru kurang baik dalam penggelolaan waktu.

h. Selain mengalami kemajuan tapi masih di temui hambatan-hambatan dengan menggunakan media gambar di atas, maka peneliti perlu melakukan perbaikan yang akan di laksanakan siklus selanjutnya yaitu siklus II

Hambatan-hambatan pada siklus I ini secara langsung mempengaruhi hasil evaluasi di akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I yang belum menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, maka peneliti akan melaksanakan siklus II untuk memperbaiki hasil yang telah dicapai pada siklus sebelumnya .

E. Diskripsi Pelaksanaan Siklus II

(66)

. Perencanaan

a. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran ini memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran dan prangkat pembelajaran lainnya, yang akan di gunakan pada siklus II dengan materi Perkembangan Teknologi Transportasi. Dengan kompetensi dasar mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan teknologi. Adapun hasil belajar siswa mampu membandingkan/ membedakan jenis teknologi pada msa lalu dan sekarang, menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan masa sekarang, menyebutkan macam-macam alat-alat transportasi masa lalu dan masa sekarang. . Pelaksanaan

Pada siklus II ini, peneliti melakukan beberapa langkah-langkah kegiatan yaitu sebagai berikut:

a. Guru membuka pelajaran dengan salam.

b. Guru mempersilahkan siswa untuk berdo‟a bersama, dipimpin oleh ketua kelas.

c. Guru menanyakan kabar siswa. d. Guru melakukan presensi.

e. Guru memotifasi siswa tentang kemampuan manusia di beri akal dan pikiran oleh sang kholiq supaya mampu berfikir tentang kekuasaan Allah.

(67)

g. Guru medeskripsikan alat transportasi modern dan tradisional. h. Guru memperlihatkan gambar yang berkaitan dengan alat

transportasi modern dan tradisional.

i. Guru menunjuk siswa untuk maju ke depan kelas.

j. Guru membagi klompok untuk berdiskusi dengan teman sebayanya.

k. Guru menunjuk perwakilan kelompok untuk maju ke depan kelas.

l. Guru memberi tanggapan tentang hasil diskusi. m. Guru memberikan soal latihan.

n. Guru menyampaikan kesimpulan.

o. Guru menyampaikan materi yang akan datang. p. Guru memberikan PR.

q. Guru menutup dengan Salam dan do‟a penutup . Observasi

Pelaksanaan observasi pembelajaran ini berguna untuk mengetahui sejauh mana persiapan siswa dan guru untuk mempersiapkan proses belajar mengajar, dalam hasil pengamatan ini di peroleh data sebagai berikut:

a. Tanggapan untuk guru

) Persiapan guru dalam mengajar baik.

(68)

) Guru sudah lancaran dalam penyampaian media. ) Guru sudah optimal dalam penggelolaan waktu.

) Media gambar sanggat membantu dalam penyampaian pembelajaran.

b. Keaktifan untuk siswa

)Guru dapat menghidupkan kelas.

)Media gambar sanggatlah menarik untuk pelajaran IPS. )Guru sanggat jelas dalam penyampaian materi.

)Guru dapat memanfaatkan waktu secara optimal. . Refleksi

Hasil belajar pada siklus II sudah memenuhi target yang di rencanakan dengan data sebagai berikut:

a. Perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran IPS sudah baik. b. Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan

semua pembelajaran dengan baik, meskipun masih ada kekurangan sedikit.

c. Siswa dapat mengikuti pelajaran dan bertambah aktif. d. Siswa sudah berani maju ke depan kelas.

e. Guru sudah baik dalam penggelolaan waktu.

f. Siswa terfokus pada media yang di sampaikan guru.

(69)

h. Kekurangan yang ada pada siklus I sudah mengalami peningkatan sehingga siswa mengalami ketuntasan dalam pembelajaran.

(70)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

Dalam pengelolan pembelajaran di MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, guru umumnya menggunakan metode ceramah, penugasan, dan tanpa memperhatikan media pembelajaran. Oleh karna itu guru sebagai penyampai materi sedangkan siswa sebagai pendengar yang setelah mendengarkan lalu siswa mengerjakan tugas latihan, hal ini mengakibatkan siswa mengalami jenuh dan bosan dalam belajar. Hal ini di tunjukkan dengan hasil penelitian prasiklus yang di ambil nilai harian siswa yang masih terdapat beberapa siswa yang kesulitan dalam pembelajaran IPS. Dari jumlah siswa yang mencapai KKM hanya siswa atau , sedangkan lainnya atau dengan peresentase , belum mencapai nilai KKM (belum tuntas) dengan perincian sebagai berikut:

Tabel

Nilai Pra siklusMI Ma’arif Gedangan Tahun

No Nama KKM Nilai Tuntas Tidaktuntas Diva Supriyanto 

Emma Fajri Aini  Ahmad Andi Mulyono 

Amalia Fataty 

(71)

Febry Andy F 

Indah Khoirin Nisa  Kholis Amalia W 

M. Aditya Prayogo 

M. Ilham Saputro 

M. Sholehan 

Nada Laila Ramadhoni 

Nadya Rahma NurAini 

Nastiti Sakina H 

Reka Fitria Ningrum 

Sany Naswa 

Silvia Artika Ningrum 

Wildan Dwi Anggoro 

Yulian 

Jumlah

Rata-rata .

Keterangan:

Tuntas (T) : Tidak Tuntas (TT) :

(72)

B. Aalisis Data Per Siklus

. Deskripsi Siklus I

a. Hasil Pelaksanaan Siklus I

(73)

Nadya RahmaNurAini

Nastiti Sakina H

Reka Fitria Ningrum

Sany Naswa

Silvia Artika Ningrum

Wildan Dwi Anggoro

Yulian

Jumlah

Rata-rata ,

Keterangan:

Tuntas (T) : Tidak Tuntas (TT) :

Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas pada siklus I mencapai orang dari jumlah orang atau dengan persentase , sedangkan siswa yang tidak tuntas pada siklus I ini berjumlah orang atau dengan persentase , .

. Deskripsi siklus II

a. Hasil Pelaksanaan Siklus II

(74)
(75)

Berdasarkan hasil belajar pada siklus II ini di peroleh data seperti tabel di atas. Siswa yang tuntas pada siklus II mencapai siswa

Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

(76)

Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

(77)
(78)

Berdasarkan hasil belajar pada siklus II ini di peroleh data seperti table di atas. Siswa yang tuntas pada siklus II mencapai siswa dengan presentase , sedangkan siswa yang tidak tuntas pada siklus II berjumlah siswa atau , hal ini menunjukkan peningkatan dari siklus

. Analisis Data Akhir

Dalam pengamatan hasil penelitian ini menunjukkan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPS pada siswa kelas IV

MI Ma‟arif Gedangan, hal ini dapat dilihat dari nilai setiap siklus

mengalami peningkatan, dengan rincian tabel betikut:

Tabel

Data Nilai Perbandingan Hasil Belajar

No Tahap Hasil belajar Nilai Tuntas Presentasi Belum

tuntas siklus II mengalami peningkatan. Dari siklus siswa yang mencapai KKM

(79)

(80)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun pelajaran

pada kelas IV semester dengan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi. Hal ini di tunjukkan dengan hasil penelitian pra siklus dengan jumlah siswa yang mencapai KKM hanya siswa atau

, %, sedangkan lainnya atau dengan presentase , belum mencapai nilai KKM.

Pada siklus I di atas dapat kita simpulkan bahwa siswa yang tuntas pada siklus I mencapai orang dari jumlah orang atau dengan presentase

, sedangkan siswa yang tidak tuntas pada siklus I ini berjumlah orang atau dengan presentase , %. Pada siklus II ini di peroleh data seperti tabel di atas. Siswa yang tuntas pada siklus II mencapai siswa dengan presentase

(81)

B. Saran

Berdasarkan pengamatan dari penulis, penulis menyarankan kepada pihak-pihak yang terkait agar meningkatkan kualitas pendidikan

. Bagi guru

a) Guru harus memilih media pembelajaran agar tercapainya tujuan pendidikan.

b) Guru harus memotivasi siswa agar selalu bersemangat dalam belajar

c) Guru harus menguasai kelas. . Bagi siswa

a) Siswa dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPS b) Siswa harus lebih memperhatiak guru.

c) Siswa dalam mengungkapkan ide dan keaktifa kelas harus di tingkatkan.

. Bagi sekolah

a) Sekolah dalam menyediakan sarana dan prasarana harus memadai agar pembelajaran lebih maksimal.

Gambar

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel  .  Daftar Nilai Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang sudah dilakukan, dengan memvariasikan waktu pengadukan dalam proses pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas dan metanol selama 1 jam dengan

Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku ibu dalam pemberian makan balita dengan status gizi balita di Desa Bagan Jaya Enok Indragiri Hilir Riau sebagian besar adalah baik sebanyak

Keterkaitan ini terlihat dari rasio debu/klei dan P total dengan hasil analisis mineral fraksi pasir yang menyatakan bahwa tanah dan tanah tertimbun 1 memiliki tingkat

Laporan Kinerja Dinas Koperasi ,UKM Dan Ekraf Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan Program Dan Kegiatan Tahun Anggaran 2015

Ada juga yang mengajarkan “al-Fiqh alā madzāhibul arba’ah .” Ada juga yang memasukkan pelajaran aswaja ( ahli sunnah wal jama’ah ) masuk kedalam kurikulum pesantren. Karena

Tapi apa yang terjadi ketika berita itu saya sampaikan pada kawan saya bekas mayor itu, dia cuma menjawab dengan senyum mengejek, “Beberapa hari yang lalu dia minta permisi pada

Jika pada suatu pohon hasil DFS atau BFS , semua simpulnya sudah tidak memiliki tetangga yang belum dikunjungi, namun pada graf tersebut masih ada simpul yang belum

lokasi sampling, Bandung dan Lembang mulai bulan Maret 2004 – Desember 2005 menggunakan metode reflektans dengan 2 macam persamaan, memberikan hasil konsentrasi BC yang hampir